Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN BUPATI SUBANG
NOMOR : 52 TAHUN 2016
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SUBANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUBANG,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Subang (Lembaran Daerah
Kabupaten Subang Tahun 2016 Nomor 7), perlu menetapkan Peraturan Bupati Subang tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968, tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, dengan
Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851) ;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
5494) ;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Taahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5679) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114) ;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 7
Tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Subang (Lembaran Daerah Kabupaten Subang Tahun 2016 Nomor 7);
6. Peraturan Bupati Kabupaten Subang Nomor 32 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Berita Daerah Kabupaten Subang
Tahun 2016 Nomor 32).
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUBANG TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Subang ;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Subang ;
3. Bupati adalah Bupati Subang ;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Subang yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah ;
5. Perangkat Daerah Kabupaten Subang yang
selanjutnya disingkat PD adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten ;
6. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Subang;
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang ;
8. Sekretariat adalah Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dipimpin oleh Sekretaris;
9. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah Provinsi kepada Daerah
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi ;
10. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden
yang pelaksanaannya dilakukan oleh Kementerian Negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah
untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat ;
11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut
UPT Dinas adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu ;
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok Dinas Daerah.
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Tugas Pokok Dinas
Pasal 2
Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang
Kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah
Kabupaten.
Bagian Kedua
Fungsi Dinas
Pasal 3
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang Kesehatan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bupati ;
3. Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan ;
4. Pengelolaan administrasi umum meliputi urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan, urusan umum dan kepegawaian serta urusan keuangan dan
barang daerah.
Bagian Ketiga
Tugas Pokok dan Fungsi Unsur Organisasi
Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 4
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengendalikan serta melaporkan kegiatan dinas
dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan dibidang Kesehatan serta tugas
pembantuan yang ditugaskan Bupati ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai
fungsi :
a. Perumusan, penetapan kebijakan teknis dibidang
Kesehatan ;
b. Penyelenggaraan kebijakan teknis dibidang Kesehatan ;
c. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian tugas-tugas dibidang Kesehatan ;
d. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam
rangka tugas pokok dan fungsi Dinas ;
e. Pembinaan pelaksanaan kegiatan lingkup Dinas
Kesehatan ;
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok Melaksanakan koordinasi pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada Seluruh
Unsur Organisasi di Lingkungan Dinas Kesehatan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kegiatan
sekretariat;
b. Pelaksanaan pembinaan perencanaan program dan informasi, administrasi umum hukum dan
kepegawaian serta keuangan dan barang negara/daerah;
c. Penyelenggaraan Perencanaan program dan informasi;
d. Penyelanggaraan administrasi umum, hukum
dan kepegawaian;
e. Penyelenggaraan administrasi keuangan dan
barang daerah;
f. Penyelenggaraan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan;
g. Penyiapan bahan rancangan dan pendokumentasian perundang – undangan dan
hubungan masyarakat;
h. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja rutin;
i. Pengelolaan naskah dinas;
j. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. Penyusunan laporan hasil kegiatan dinas.
(3) Sekretariat membawahkan :
a. Sub Bagian Program dan Informasi ;
b. Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) ;
c. Sub Bagian Hukum, Kepegawaian Dan Umum.
Pasal 6
(1) Sub Bagian Program dan Informasi mempunyai tugas pokok Pengkoordinasian penyusunan dan penyiapan bahan perencanaan pembangunan dan
program kerja, penyusunan bahan evaluasi pelaksanaan program kerja dibidang kesehatan dan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas teknologi dan informasi kesehatan yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian
Program dan Informasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Program dan Informasi ;
b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional dalam penyusunan rencana pembangunan,
program kerja dan anggaran di Lingkungan Dinas Kesehatan ;
c. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan evaluasi
program kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan ;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan;
e. Pelaksanaan Koordinasi dalam pengelolaan data
kegiatan dan informasi kesehatan dengan unit terkait ;
f. Penyiapan perumusan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi teknologi dan informasi kesehatan dengan unit terkait ;
g. Penyusunan laporan hasil kegiatan Sub Bagian Program dan Informasi ;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 7
(1) Sub Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) mempunyai tugas pokok Penyiapan dan koordinasi
penyusunan penyelenggaraan keuangan dan pengelolaan barang milik negara (BMN) yang menjadi tanggung jawab dinas kesehatan ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian
Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian
Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) ;
b. Penatalaksanaan analisis keuangan pusat dan
daerah ;
c. Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan ;
d. Pengelolaan akuntansi dan pelaporan keuangan
serta BMN ;
e. Penatausahaan, verifikasi gaji dan tunjangan ;
f. Pengelolaan tuntunan perbendaharaan dan tuntunan ganti rugi ;
g. Pelaksanaan Verifikator keuangan ;
h. Pengadministrasi keuangan ;
i. Pengelolaan barang milik daerah (penata usahaan,
pemanfaatan dan penghapusan) ;
j. Pengelolaan barang milik negara (penata usahaan, pemanfaatan dan penghapusan) ;
k. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait ;
l. Penyusunan laporan hasil kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) ;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 8
(1) Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok Membantu sekretaris
dalam melaksanakan penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan pengelolaan administrasi umum ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian
Hukum, Kepegawaian dan Umum ;
b. Penyiapan materi hukum dan penatalaksanaan peraturan perundang-undangan ;
c. Peningkatan advokasi hukum dan hubungan masyarakat ;
d. Penyusunan konsep metode, hukum dan tata laksana kegiatan di lingkungan dinas ;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengolahan data kepegawaian ;
f. Pengelolaan analisis beban kerja dan pengembangan sistem kepegawaian ;
g. Penegakan disiplin pegawai dan pengelolaan
kesejahteraan pegawai ;
h. Pemantauan dan bimbingan dalam Pelaksanaan
penyusunan Sasaran Kerja Pegawai ( SKP ) ;
i. Penyusunan Formasi Kepegawaian, usulan pengangkatan, Mutasi, Pensiun dan
pemberhentian pegawai ;
j. Pengelolaan informasi, pengaduan masyarakat
dan dokumentasi ;
k. Pelaksanaan dan pengelolaan urusan rumah tangga ;
l. Pelaksanaan dan pengelolaan kearsipan ;
m. Pengelolaan kesekretariatan dan protokoler ;
n. Pelaksanaan dan pengelolaan administrasian umum ;
o. Pelaksanaan dan pengelolaan instalasi air, listrik,
telepon dan fasilitas lain yang dibutuhkan ;
p. Pelaksanaan, pengelolaan dan pengadministrasian
perjalanan dinas ;
q. Pelaksanaan Koordinasi dengan unit kerja terkait ;
r. Penyusunan laporan hasil kegiatan Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum ;
s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 3
Bidang Kesehatan Masyarakat
Pasal 9
(1) Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat serta Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Bidang Kesehatan
Masyarakat ;
b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat serta Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga ;
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat serta Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga ;
d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat serta Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga ;
e. Pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
serta Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga ;
f. Pengevaluasian Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat serta Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga ;
g. Penyampaian telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan Kepala
Dinas ;
h. Penyusunan laporan hasil kegiatan Bidang
Kesehatan Masyarakat ;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Bidang Kesehatan Masyarakat membawahkan :
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi ;
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat ;
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
Pasal 10
(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional bimbingan
teknis dan supervisi serta pemantuan evaluasi dan pelaporan di seksi kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi ;
b. Penyusunan kebijakan operasional Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi ;
c. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan kesehatan keluarga dan upaya perbaikan gizi ;
d. Pengumpulan dan pengolahan data untuk menetapkan kesehatan keluarga dan status gizi
masyarakat ;
e. Pembinaan teknis upaya kesehatan keluarga dan perbaikan gizi ;
f. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan upaya
kesehatan keluarga dan perbaikan gizi institusi ;
g. Penyusunan bahan pengembangan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan keluarga dan gizi, meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak
pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan anak usia sekolah / remaja, pelayanan kesehatan usia lanjut dan
program perbaikan gizi masyarakat dan di fasilitasi pelyanan kesehatan ;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait ;
i. Pelaksanaan evaluasi Seksi kesehatan keluarga
dan gizi ;
j. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi ;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 11
(1) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan Seksi Promosi dan Pemberdayaan
Masyarakat ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat ;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan
operasional seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat ;
c. Pelaksanaan kebijakan operasional seksi promosi
dan pemberdayaan masyarakat ;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat ;
e. Pengevaluasian Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat ;
f. Pengembangan potensi promosi kesehatan dan peningkatan pengorganisasian pemberdayaan
masyarakat ;
g. Peningkatan promosi dan pemberdayaan
masyarakat ;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait ;
i. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat ;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
(1) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai tugas pokok menyiapkan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan serta
melakukan koordinasi, konsultasi dan kemitraan dengan dinas/badan/lembaga terkait lainnya di
bidang Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah
Raga mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga ;
b. Persiapan bahan perumusan kebijakan operasional Seksi Kesehatan Lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga ;
c. Pelaksanaan kebijakan operasional Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah
Raga ;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja ;
e. Pelaksanaan Pembinaan bidang kesehatan olah raga ;
f. Pengevaluasian kebijakan operasional kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga ;
g. Pengawasan, Pembinaan dan pengendalian
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja ;
h. Pelaksanaan konsultasi dan kemitraan dengan
dinas/ badan/ lembaga yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan , kesehatan kerja dan olah raga ;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait ;
j. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 4
Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P dan PP)
Pasal 13
(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P dan PP) mempunyai tugas pokok
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional Seksi Surveilans dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular serta Pencegahan, Pengendalian Penyakit tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P dan PP)
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P dan PP) ;
b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional Seksi Surveilans dan Imunisasi, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular serta Pencegahan, Pengendalian Penyakit tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
c. Penyiapan kebijakan operasional di Seksi Surveilans dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Pencegahan,
Pengendalian Penyakit tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di Seksi Surveilans dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Pencegahan,
Pengendalian Penyakit tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
e. Pengembangan dan peningkatan pengetahuan di Seksi Surveilans dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Pencegahan,
Pengendalian Penyakit tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
f. Pengevaluasian Seksi Surveilans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Pencegahan, Pengendalian Penyakit tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa ;
g. Penyampaian telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan Kepala
Dinas ;
h. Penyusunan laporan hasil kegiatan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P dan
PP) ;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
(3) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P dan PP) membawahkan :
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi ;
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular ;
c. Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
Pasal 14
(1) Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas pokok Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan evaluasi dan pelaporan di Bidang Serveilans dan Imunisasi ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Surveilans dan Imunisasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Surveilans dan Imunisasi ;
b. Penyusunan kebijakan operasional dan pedoman teknis program surveilans dan imunisasi ;
c. Penyiapan rencana kerja program surveilans penyakit menular, penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa ( KLB ) atau wabah dan
keracunan makanan dan program imunisasi ;
d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan koordiansi, informasi, konsultasi dan sinkronisasi
keterpaduan dengan dinas/badan/lembaga yang terkait, baik pemerintah maupun swasta
pelaksanaan kegiatan surveilans penyakit menular, penyakit yang berpotensi KLB / wabah dan keracunan makanan dan kegiatan
imunisasi ;
e. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data hasil
kegiatan surveilans penyakit dan hasil cakupan imunisasi ;
f. Pelaksanaan investigasi/pelacakan terhadap
semua kejadian kasus penyakit menular dan penyakit yang berpotensi KLB/wabah dan pelacakan kartu kesehatan kewaspadaan jemaah
haji ( K3JH ) dengan lintas program dan lintas sektor dalam rangka kewaspadaan dini KLB atau
Wabah penyakit ;
g. Penyelenggaraan imunisasi rutin dan insidentil baik di unit pelayanan kesehatan pemerintah
maupun swasta ;
h. Pelaksanaan dan pengelolaan vaksin dan rantai
dingin vaksin ;
i. Penyiapan bahan dan pelaksanaan supervisi/pembinaan dan bimbingan teknis pada
unit kerja terkait di bawahnya baik pemerintah maupun swasta kegiatan surveilans epidemiologi dan kegiatan imunisasi ;
j. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pembinaan/pemeriksaan kesehatan haji ;
k. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi hasil kegiatan program imunisasi dan program
surveilans epidemiologi ;
l. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi Surveilans dan Imunisasi ;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 15
(1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas pokok menyiapkan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ;
b. Persiapan bahan perumusan kebijakan operasional Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ;
c. Pelaksanaan kebijakan operasional Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ;
d. Pemberian bimbingan teknis Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ;
e. Pengevaluasian kegiatan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ;
f. Pelaksanaan Koordinasi dengan unit kerja
terkait ;
g. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 16
(1) Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Pencegahan, Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
b. Persiapan bahan perumusan kebijakan operasional Seksi Pencegahan, Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
c. Pelaksanaan perumusan kebijakan operasional di Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan kesehatan jiwa ;
d. Pelaksanaan kebijakan operasional Seksi
Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis Seksi
Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
f. Pemantauan, pelaporan dan evaluasi kegiatan di Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
g. Penyusunan bahan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi Pencegahan, Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa ;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait dan lintas sektor ;
i. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 5
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 17
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional Seksi Pelayanan Kesehatan
Primer dan Tradisional, Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus serta Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Bidang Pelayanan
Kesehatan ;
b. Perumusan kebijakan operasional Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional,
Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
c. Penyiapan kebijakan operasional Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional, Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Khusus serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
d. Penyiapan kebijakan teknis dan supervisi Seksi
Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional, Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus serta
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
e. Pengembangan dan peningkatan pengetahuan
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional, Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Peningkatan Mutu ;
f. Penyusunan bahan monitoring dan evaluasi
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional, Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Peningkatan Mutu ;
g. Penyampaian telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan Kepala
Dinas ;
h. Penyusunan laporan hasil kegiatan Bidang
Pelayanan Kesehatan ;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional ;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
c. Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu.
Pasal 18
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan pelayanan kesehatan primer dan tradisional Bidang Pelayanan
Kesehatan ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional ;
b. Penyusunan kebijakan operasional pelayanan
kesehatan primer dan tradisional ;
c. Penyiapan bahan kebijakan operasional
pelayanan kesehatan primer dan tradisional ;
d. Pelaksanaan kebijakan operasional pelayanan kesehatan primer dan tradisional ;
e. Pelaksanaan bimbingan, supervisi dan pemantauan pelayanan kesehatan primer dan
tradisional ;
f. Pengumpulan dan pengolahan data pelayanan kesehatan primer dan tradisional ;
g. Pengevaluasian pelayanan kesehatan primer dan tradisional ;
h. Pelaksanaan identifikasi ke setiap tempat pengobatan tradisional mengenai izin penyelenggaraan pelayanan pengobatan
tradisional ;
i. Pengaturan dan pengawasan tarif pelayanan
kesehatan primer dan tradisional ;
j. Pengkajian dan penetapan persyaratan perizinan pengobatan tradisional ;
k. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait ;
l. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional ;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 19
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi
dan pelaporan serta peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan khusus Bidang Pelayanan Kesehatan ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
b. Penyusunan kebijakan operasional Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
c. Penyiapan bahan kebijakan operasional Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
d. Pelaksanaan kebijakan operasional Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
e. Pelaksanaan bimbingan, supervisi dan pemantauan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
f. Pengelolaan dan peningkatan jejaring kesehatan rujukan dan khusus ;
g. Pelaksanaan kesiapsiagaan kondisi apapun bilamana terjadi bencana alam, baik darat, air dan udara ;
h. Pelaksanaan pelayanan kesehatan kegiatan arus mudik lebaran, natal dan tahun baru ;
i. Pengevaluasian Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
j. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait
dan lintas sektor ;
k. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi
Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 20
(1) Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu mempunyai tugas pokok penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantuan, evaluasi dan pelaporan fasilitas
pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu di bidang Pelayanan kesehatan ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan
Mutu mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
b. Penyusunan kebijakan operasional Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu;
c. Penyiapan bahan kebijakan operasional Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
d. Pelaksanaan kebijakan operasional Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
e. Pelaksanaan bimbingan, supervisi dan pemantauan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Peningkatan Mutu ;
f. Pelaksanaan akreditasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
g. Pelaksanaan peningkatan BLUD ;
h. Penilaian kinerja Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
i. Pengembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
j. Pemberian izin fasilitas pelayanan kesehatan ;
k. Pengevaluasian Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
l. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dan lintas sektor ;
m. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu ;
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 6
Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK)
Pasal 21
(1) Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) mempunyai
tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional Seksi
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan serta Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan program kerja Bidang Sumber
Daya Kesehatan (SDK) ;
b. Perumusan kebijakan operasional Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pembiayaan
Kesehatan Serta SDM Kesehatan ;
c. Pelaksanaan kebijakan operasional Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pembiayaan
Kesehatan serta SDM Kesehatan ;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi Seksi
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan serta SDM Kesehatan ;
d. Pengembangan dan peningkatan SDM Seksi
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan serta SDM Kesehatan ;
e. Pengevaluasian Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan serta SDM Kesehatan ;
f. Penyampaian telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan Kepala Dinas ;
g. Penyusunan laporan hasil kegiatan Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) ;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), membawahkan :
a. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan ;
b. Seksi Pembiayaan Kesehatan ;
c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Pasal 22
(1) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK (Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria) dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Kefarmasian
dan Alat Kesehatan ;
b. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan ;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria (NSPK) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan ;
d. Penyusunan kebijakan teknis dan penetapan
persyaratan perizinan Sarana dan Tenaga Kefarmasian ;
e. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan perizinan Sarana Kefarmasian (Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan, Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT) dan Tenaga Kefarmasian (Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian) ;
f. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan ;
g. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang manajemen dan farmasi klinik, seleksi obat dan alat kesehatan, dan
penggunaan obat rasional ;
h. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi dan distribusi
obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika, prekursor farmasi, dan
pengamanan pangan dalam rangka upaya kesehatan ;
i. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sertifikasi produksi alat kesehatan kelas 1 tertentu, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), Pangan
Industri Rumah Tangga (PIRT), dan pengawasan sarana produksi alat kesehatan, Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT kelas 1 tertentu), dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) ;
j. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian alat kesehatan
dan produk perbekalan kesehatan rumah tangga ;
k. Pengevaluasian kegiatan program kefarmasian
dan alat kesehatan ;
l. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dan lintas sektor ;
m. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan ;
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 23
(1) Seksi Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas
pokok penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional bimbingan teknis dan supervisi serta pemantuan evaluasi dan pelaporan
pembiayaan kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembiayaan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Pembiayaan Kesehatan ;
b. Penyusunan perumusan kebijakan operasional
pembiayaan dan jaminan kesehatan ;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan
pembiayaan dan jaminan kesehatan ;
d. Penyusunan rencana kebijakan teknis pembiayaan dan jaminan kesehatan serta
evaluasi pembiayaan kesehatan ;
e. Perencanaan pembiayaan dan jaminan kesehatan ;
f. Pelaksanaan pembiayaan dan jaminan kesehatan ;
g. Pengaturan dan pengawasan pembiayaan kesehatan ;
h. Penyusunan bahan monitoring dan evaluasi pembiayaan dan jaminan kesehatan ;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja
terkait ;
j. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi Pembiayaan Kesehatan ;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 24
(1) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
mempunyai tugas pokok penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan operasional Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan SDMK ;
c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan operasional Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan (SDMK) ;
d. Pengembangan dan pendayagunaan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
e. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dan kemitraan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
f. Pelaksanaan analisis beban kerja Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
g. Fasilitasi kompetensi dan kebutuhan pendidikan dan pelatihan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
h. Fasilitasi profesi tenaga kesehatan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
i. Pelaksanaan bimbingan teknis Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
j. Pengevaluasian kebijakan operasional Seksi
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
k. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dan lintas sektor ;
l. Penyusunan laporan hasil kegiatan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 7
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 25
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
diatur dalam Peraturan Bupati tersendiri.
Paragraf 8
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 26
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan ;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan
tugas pokoknya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 27
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada Pasal 26, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya ;
(2) Setiap kelompok tersebut pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Dinas ;
(3) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), ditentukan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja ;
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), diatur sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
TATA KERJA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 28
(1) Hal–hal yang menjadi tugas pokok dinas merupakan sesuatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan;
(2) Pelaksanaan fungsi dinas sebagai pelaksana teknis dibidang kesehatan, kegiatan operaionalnya
diselenggarakan oleh Kepala Bidang, Seksi, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional menurut bidang tugasnya masing –
masing;
(3) Kepala Dinas baik taktis operasional maupun
maupun teknis administrasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan dalam melaksanakan tugas pokoknya menyelenggarakan
hubungan fungsional dengan instansi lain yang berhubungan dengan fungsinya;
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan
dinas wajib memimpin dan memberikan bimibingan atau petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan;
(5) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan dinas wajib membuat tupoksi untuk pegawai di
bawahnya yang di sahkan oleh kepala Dinas.
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 29
(1) Kepala Dinas wajib memberikan laporan tentang
pelaksanaan tugas pokoknya secara teratur, jelas dan tepat waktu kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah ;
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya ;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawah, wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan ;
(4) Pengaturan mengenai jenis dan cara penyampaiannya berpedoman kepada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Hak Mewakili
Pasal 30
(1) Dalam hal Kepala Dinas berhalangan, Kepala Dinas menunjuk Sekretaris ;
(2) Dalam hal Kepala Sekretaris berhalangan, maka Kepala Dinas menunjuk Kepala Bidang berdasarkan tugas pokok dan fungsinya.
BAB IV
KEPEGAWAIAN
Pasal 31
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usul Sekretaris Daerah ;
(2) Kepala Dinas berkewajiban dan bertanggungjawab
dalam mempersiapkan bahan rancangan kebijakan Bupati dibidang kepegawaian ;
(3) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan dinas
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai uraian tugas masing – masing perangkat daerah Kabupaten Subang diatur dalam peraturan Bupati.
Pasal 33
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 14.C2 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang (Berita Daerah Kabupaten Subang Tahun 2008 Nomor 14.C2), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan ;
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Subang.
Ditetapkan di Subang pada tanggal 30 Desember 2016
Plt. BUPATI SUBANG,
IMAS ARYUMNINGSIH
Diundangkan di Subang pada tanggal 30 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUBANG,
ABDURAKHMAN
BERITA DAERAH KABUPATEN SUBANG TAHUN 2016 NOMOR : 52 SERI :