4
PENDAHULUAN Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah. BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan yang berfungsi tidak hanya sekedar menyalurkan kredit dalam bentuk kredit modal kerja, investasi maupun konsumsi tetapi juga melakukan penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. GIS dapat berfungsi sebagai: bank data terpadu, yaitu dapat memandu data spasial dan non spasial dalam suatu basis data terpadu; sistem modeling dan analisi, yaitu dapat digunakan sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial; sistem pengelolaan yang bereferensi geografis, yaitu untuk mengelola operasianal dan administrasi lokasi geografis; sebagai sistem pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat menyajikan peta sesuai dengan kebutuhan, Potensi pemanfaatan GIS di bidang perbankan masih sangat luas, terutama penelitian pada pemetaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) berbasis SIG. Dipilihnya DIY sebagai lokasi penelitian dikarenakan potensi BPR yang ada pada daerah tersebut sangat besar, Hal ini dikarenakan karena jenis pekerjaan dan luas tanah pada didaerah DYI Pertanian, Pedagang, Industri, Angkutan dan Jasa- jasa. Dengan sangat diperlukan sekali sebuah aplikasi yang bisa mengetahui jumlah penduduk dan luas tanah pada setiap wilayah DIY, sehingga dengan ada perancangan sistem informasi Geografis persebaran BPR diwilayah DYI, bisa menjadi dasar bagi programmer untuk menuangkannya dalam program hingga menghasilkan suatu SIG (baik berbasis online maupun offline). Sistem Informasi UG Jurnal Vol. 9 No. 05 Tahun 2015 15 Perancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran BPR di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta BPR adalah Bank Pekreditan Rakyat. Perkembangan BPR di perkotaan dan pedesaan di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, dilihat dari cabang BPR, sebaran BPR di wilayah DIY dan Data Gemografis wilayah DIY. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu Sistem Informasi Geografis persebaran BPR di wilayah DIY yang nantinya dapat bermanfaat untuk pihak BPR memilih lokasi dalam rangka ekspansi cabang terkait dengan kabupaten yang memiliki potensi besar berkembangnya BPR, atau pihak regulator dalam hal ini Bank Indonesia maupun pemerintah daerah dalam rangka memantau persebaran BPR di DIY, dan pada akhirnya SIG ini dapat pula dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk memperoleh informasi mengenai BPR.. Tahapan kegiatan penelitian Sistem Informasi Geografis ini meliputi penyusunan data spasial dan penyusunan data non spasial demografi DIY dan data Deskripsi BPR di DIY, untuk perancangan Aplikasi penulis merancang ERD dan Struktur Database, perancangan Query, perancangan Struktur Navigasi dan perancangan Tampilan.. Penelitian ini berhasil merancangan SIG persebaran BPR di wilayah DIY. Hasil rancangan tersebut menjadi dasar bagi programmer untuk menuangkannya dalam program hingga menghasilkan suatu SIG (baik berbasis online maupun offline). Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, BPR ABSTRAK Topan Sukma Saputra, [email protected] [email protected] Jurusan SIB, Magister Manajemen Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Jl Margonda 100 Depok Geografis tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh pihak BPR untuk pemilihan lokasi dalam rangka ekspansi cabang terkait dengan kabupaten yang memiliki potensi besar berkembangnya BPR. Menurut Agus Mulyanto (2009) mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur. Informasi adalah suatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Menurut I putu agus pratama, (2014) SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya. Menurut Retno Mufidah 1 , Arif Basofi S.Kom., M.T., OCA 2 , Arna Farizza S.Kom., M.Kom 3 2011 Geographics Information system (SIG) atau system Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai system Informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendulung pengambilan kepustusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lengkunag transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Basofi (2011), Sistem Informasi Geografi adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan. Teknologi GIS meng- integrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Wirasandhi (2012), menjelaskan pembuatan sistem persebaran nasabah Bank Perkreditan Rakyat diwilayah Klepu Makmur, penelitian Toni untuk memberikan informasi persebaran nasabah berdasarkan lokasi kepada bagian Accounting officer. Sistem ini juga memberikan informasi data nasabah lama yang berpotensi untuk diprospek ke program BPR lain seperti tabungan dan deposito. Menurut Basofi ( 2011), SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Memiliki perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah memiliki SIG apabila data geografis dan sumberdaya manusia yang mengoperasikannya belum ada. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang suatu SIG pemetaan BPR di DIY, terkait dengan: 1. Atribut data spasial dan data non spasial apa sajakah yang diperlukan untuk merancang SIG 2. Query terhadap informasi apa sajakah yang mungkin diperlukan oleh pengguna sistem. 3. Bagaimana rancangan tampilan dari SIG pemetaan BPR di DIY.

Perancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran BPR di … · 2019. 11. 4. · lengkunag transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Basofi (2011), Sistem

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran BPR di … · 2019. 11. 4. · lengkunag transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Basofi (2011), Sistem

PENDAHULUAN

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)merupakan salah satu jenis bank yangdikenal melayani golongan pengusahamikro, kecil dan menengah. BPRmerupakan lembaga perbankan resmiyang diatur dalam Undang-UndangPerbankan yang berfungsi tidak hanyasekedar menyalurkan kredit dalam bentukkredit modal kerja, investasi maupunkonsumsi tetapi juga melakukanpenghimpunan dana masyarakat dalambentuk deposito berjangka, tabungan danbentuk lain yang dipersamakan denganitu.

GIS dapat berfungsi sebagai: bankdata terpadu, yaitu dapat memandu dataspasial dan non spasial dalam suatu basisdata terpadu; sistem modeling dan analisi,yaitu dapat digunakan sebagai saranaevaluasi potensi wilayah dan perencanaanspasial; sistem pengelolaan yangbereferensi geografis, yaitu untukmengelola operasianal dan administrasilokasi geografis; sebagai sistem pemetaankomputasi, yaitu sistem yang dapatmenyajikan peta sesuai dengankebutuhan,

Potensi pemanfaatan GIS di bidangperbankan masih sangat luas, terutamapenelitian pada pemetaan BankPerkreditan Rakyat (BPR) di DaerahIstimewa Yogjakarta (DIY) berbasis SIG.Dipilihnya DIY sebagai lokasi penelitiandikarenakan potensi BPR yang ada padadaerah tersebut sangat besar, Hal inidikarenakan karena jenis pekerjaan danluas tanah pada didaerah DYI Pertanian,Pedagang, Industri, Angkutan dan Jasa-jasa. Dengan sangat diperlukan sekalisebuah aplikasi yang bisa mengetahuijumlah penduduk dan luas tanah padasetiap wilayah DIY, sehingga dengan adaperancangan sistem informasi Geografispersebaran BPR diwilayah DYI, bisamenjadi dasar bagi programmer untukmenuangkannya dalam program hinggamenghasilkan suatu SIG (baik berbasisonline maupun offline). Sistem Informasi

UG Jurnal Vol. 9 No. 05 Tahun 2015 15

Perancangan Sistem Informasi Geografis PersebaranBPR di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

BPR adalah Bank Pekreditan Rakyat. Perkembangan BPR di perkotaan danpedesaan di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan kemajuan yang sangatpesat, dilihat dari cabang BPR, sebaran BPR di wilayah DIY dan Data Gemografiswilayah DIY. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu Sistem InformasiGeografis persebaran BPR di wilayah DIY yang nantinya dapat bermanfaat untukpihak BPR memilih lokasi dalam rangka ekspansi cabang terkait dengan kabupatenyang memiliki potensi besar berkembangnya BPR, atau pihak regulator dalamhal ini Bank Indonesia maupun pemerintah daerah dalam rangka memantaupersebaran BPR di DIY, dan pada akhirnya SIG ini dapat pula dimanfaatkan olehmasyarakat umum untuk memperoleh informasi mengenai BPR.. Tahapan kegiatanpenelitian Sistem Informasi Geografis ini meliputi penyusunan data spasial danpenyusunan data non spasial demografi DIY dan data Deskripsi BPR di DIY,untuk perancangan Aplikasi penulis merancang ERD dan Struktur Database,perancangan Query, perancangan Struktur Navigasi dan perancangan Tampilan..Penelitian ini berhasil merancangan SIG persebaran BPR di wilayah DIY. Hasilrancangan tersebut menjadi dasar bagi programmer untuk menuangkannyadalam program hingga menghasilkan suatu SIG (baik berbasis online maupunoffline).

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, BPR

ABSTRAKTopan Sukma Saputra,

[email protected][email protected]

Jurusan SIB, Magister Manajemen SistemInformasi, Universitas Gunadarma

Jl Margonda 100 Depok

Geografis tersebut nantinya dapatdimanfaatkan oleh pihak BPR untukpemilihan lokasi dalam rangka ekspansicabang terkait dengan kabupaten yangmemiliki potensi besar berkembangnyaBPR.

Menurut Agus Mulyanto (2009)mendefinisikan sistem dalam bidangsistem informasi sebagai “sekelompokkomponen yang saling berhubungan,bekerja sama, untuk mencapai tujuanbersama dengan menerima proses inputserta menghasilkan input dalam prosestransformasi yang teratur. Informasiadalah suatu yang nyata atau setengahnyata yang dapat mengurangi derajatketidakpastian tentang suatu keadaanatau kejadian. Menurut I putu aguspratama, (2014)

SIG mempunyai kemampuan untukmenghubungkan berbagai data padas u a t u t i t i k t e r t e n t u d i b u m i ,menggabungkannya, menganalisa danakhirnya memetakan hasilnya. Data yangakan diolah pada SIG merupakan dataspasial yaitu sebuah data yangberorientasi geografis dan merupakanlokasi yang memiliki sistem koordinattertentu, sebagai dasar referensinya.Sehingga aplikasi SIG dapat menjawabbeberapa pertanyaan seperti; lokasi,kondisi, trend, pola dan pemodelan.Kemampuan inilah yang membedakanSIG dari sistem informasi lainnya.

Menurut Retno Mufidah1, ArifBasofi S.Kom., M.T., OCA2, ArnaFarizza S.Kom., M.Kom3 2011Geographics Information system (SIG)atau system Informasi Geografis (SIG)diartikan sebagai system Informasi yangdigunakan untuk memasukkan,menyimpan, memanggil kembali,m e n g o l a h , m e n g a n a l i s i s d a nmenghasilkan data bereferensi geografisatau data geospatial, untuk mendulungpengambilan kepustusan dalamp e r e n c a n a a n d a n p e n g e l o l a a npenggunaan lahan, sumber daya alam,lengkunag transportasi, fasilitas kota, danpelayanan umum lainnya.

Menurut Basofi (2011), SistemInformasi Geografi adalah sisteminformasi yang digunakan untukmemasukkan, menyimpan, memanggilkembali, mengolah, menganalisa, danmenghasilkan data bereferensi geografisatau geospatial, untuk mendukungpengambilan keputusan dalam suatuperencanaan. Teknologi GIS meng-integrasikan operasi pengolahan databerbasis database yang biasa digunakansaat ini, seperti pengambilan databerdasarkan kebutuhan, serta analisisstatistik dengan menggunakan visualisasiyang khas serta berbagai keuntungan yangmampu ditawarkan melalui analisisgeografis melalui gambar-gambarpetanya. Wirasandhi (2012), menjelaskanpembuatan sistem persebaran nasabahBank Perkreditan Rakyat diwilayah KlepuMakmur, penelitian Toni untukmemberikan informasi persebarannasabah berdasarkan lokasi kepadabagian Accounting officer. Sistem ini jugamemberikan informasi data nasabah lamayang berpotensi untuk diprospek keprogram BPR lain seperti tabungan dandeposito. Menurut Basofi (2011), SIGadalah suatu sistem yang terdiri dariberbagai komponen yang tidak dapatberdiri sendiri-sendiri. Memilikiperangkat keras komputer beserta denganperangkat lunaknya belum berarti bahwakita sudah memiliki SIG apabila datageografis dan sumberdaya manusia yangmengoperasikannya belum ada.

Berdasarkan latar belakang di atasmaka rumusan masalah dalam penelitianini adalah bagaimana merancang suatuSIG pemetaan BPR di DIY, terkaitdengan:1. Atribut data spasial dan data non

spasial apa sajakah yang diperlukanuntuk merancang SIG

2. Query terhadap informasi apa sajakahyang mungkin diperlukan olehpengguna sistem.

3. Bagaimana rancangan tampilan dariSIG pemetaan BPR di DIY.

Page 2: Perancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran BPR di … · 2019. 11. 4. · lengkunag transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Basofi (2011), Sistem

16 Saputra, Perancangan Sistem Informasi ...

Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka dalam tujuan penelitian ini adalah merancang suatu Sistem InformasiGeografis persebaran BPR di wilayah DIY.

METODE PENELITIAN

Perancangan Sistem InformasiGeografis persebaran BPR diwilayah DIY

Perancangan yang dilakukan sebagaiberikut:

1. Penyajian Data Spasial2. Penyajian Data Nonspasial3. Perancangan Aplikasi

1. Penyajian Data Spasial

Gambar 3.1 Data Spasial DIY

Pada gambar diatas adalah wilayahDIY yang mempunyai lima bagiankabupaten yaitu Sleman, Kulon Progo,Bantul, Gunung Kidul dan KotaYogyakarta, setiap batas wilayahkabupatan digambarkan pada garis putus,pada peta diatas dilengkapi dengan namakecamatan dan nama daerah terkecil,jalan kereta api, jalan arteri, jalan lokaldan tempat pariwisata dan tempatlainnya.

2. Penyajian Data Nonspasial

1. Data Nonspasial DIYTabel 3.1

Data Nonspasial DIY

Pada dari data Demografi Yogyakartadiatas bisa dilihat pada table luas wilayahkabupaten sleman lebih sedikit denganluas wilayah Gunung Kidul tetapi jumlahpenduduk dan perkerjaan bertaninyalebih banyak dengan di kabuaten slemandari pada kabupaten gunung kidul, padakabupaten Bantul yang mempunyai luas

wilayah lebih besar dari kabupaten KotaYogyakarta hanya tentapi memliki jumlahpekerja angkutan lebih sedikit denganjumlah angkutan pada kabupaten KotaYogyakarta, pada kabupaten KotaYogyakarta pada jenis pekerjaanya yangpaling tinggi di bidang Pedagang danhanya kabupaten Kulon Progo yangmemiliki masyarakat dalam pekerjaanyang merata dalam segi jenis pekerjaanpada tabel diatas.

2. Data Nonspasial BPR

Pada table data Diskripsi BPR DIYdiatas terlihat bahwa BPR terbanyakterdapat di kabupaten Sleman dan BPRjumlah paling sedikit ada diwilayahkabupaten Kulon Progo, yang mempunyai

cabang BPR terbanyak adalah PT. BPRBhakti Daya Ekonomi yang mempuyai 8cabang, BPR ini berada pada kabupatenSleman dan PT BPR Mataram MitraManunggal yang mempunyai 7 cabang,BPR ini berada pada kabupaten KotaYogyakarta, dari 56 BPR yang berada padadiwilayah DIY hanya satu BPR yangmempunyai jumlah Asset yang terbesaryaitu PD. BPR Bank Sleman yangmempunyai jumlah Asset Rp 428,770,278juta.

3. Perancangan Aplikasi /Peracangan ERD

1. Perancangan ERD

Gambar 3.2 Perancangan ERD

Diagram-ER (ERD) atau EntityRelationship Diagram adalah suatupenyajian data dengan menggunakanE n t i t y d a n R e l a t i o n s h i p y a n gdimaksudkan agar dapat memudahkand i m e n g e r t i o l e h p e m a k a i d a nmemudahkan sajian oleh perancanganbagian data. Gambar 4.2 merupakandiagram-ER dari perancangan basis datayang akan dibuat.

2. Perancangan Navigasi

Gambar 3.3 Perancangan Navigasi

3. Perancangan Uji Query / Analisa dataPada perancangan uji query ini

nantinya akan menjadi tujuan dasaranalisa data yang bisa digunakan olehBPR untuk suatu keputusan dalampembuatan program perkredit, memba-ngun cabang,mengetahui loyaritasnasabah pada BPR dari pengabungan datanonspasil demografi DYI dengan datanonspasial BPR yang berada pada diwila-yah DIY, seperti pada table dibawah ini.

4. Perancangan Tampilan

1. Tampilan Utama Peta

Page 3: Perancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran BPR di … · 2019. 11. 4. · lengkunag transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Basofi (2011), Sistem

17UG Jurnal Vol. 9 No. 05 Tahun 2015

Tablel 3.2Data Nonspasial BPR

Tablel 3.3Rancangan / uji Query

Gambar 3.4 Tampilan Utama Peta

Rancangan Tampilan Utama adalahsuatu tampilan utama alpikasi GIS persebaranBPR diwilayah DIY dimana ditampilan utamadidalamnya ada Header profil aplikasi danpada tanda menunjukan data kabupatendiwilayah DIY yang mempunyai limakabupaten dan tampilan peta DIY denganbatasan wilayah perkabupaten, pada tanda

menerangkan persebaran BPR keseluruandiwilayah DIY.

2. Tampilan Kabupaten

Gambar 3.5 Tampilan Kabupaten

Rancangan Tampilan Kabupatenadalah suatu tampilan utama alpikasi GISpersebaran BPR diwilayah DIY dimanaditampilan utama didalamnya ada Headerprofil kabupaten Sleman dan pada tanda

menunjukan data kabupaten Slemanyang meliputi dari luas wilayah, jumlahpenduduk, dan perkerjaan masyarakatSleman dalam penghutingan persen (%),tanda menerangkan persebaran BPRkeseluruan diwilayah DIY.

Kesimpulan Penelitian

Penulis telah berhasil merancang SistemInformasi Geografis persebaran BPR diwilayah DIY. Informasi yang disajikansecara spasial dan non spasial, meliputiinformasi peta digital, demografi DIY(jumlah penduduk, jenis pekerjaan, luaswilayah) dan informasi deskriptif BPR diDIY. Rancangan dilengkapi dengan ERD(Entity Relation Diagram), Strukturdatabase, Struktur navigasi, Query danrancangan Tampilan.

Saran

Penulis mengharapkan agar perancangansistem informasi geografis ini bilsa diimpletasikan kedalam aplikasi SIG yangberjalan dengan efisien dan mudahdigunakan oleh user, sehingga SistemInformasi Geografis tersebut nantinyadapat dimanfaatkan oleh pihak BPRuntuk pemilihan lokasi dalam rangkaekspansi cabang terkait dengankabupaten yang memiliki potensi besarberkembangnya BPR.

DAFTAR PUSTAKA

Atie, Puntodewo,dkk. 2003. SistemI n f o r m a s i G o e g r a f i s U n t u kPengelolaan Sumberdaya Alam,Penerbit : Center for InternationalForestry Research

Agus, mulyanto, 2009, Sistem InformasiKonsep Aplikasi, Penerbit : PustakaPelajar

Page 4: Perancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran BPR di … · 2019. 11. 4. · lengkunag transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Basofi (2011), Sistem

18 Saputra, Perancangan Sistem Informasi ...

Putu, agus pratama, 2014, sistem infor-masi dan implementasi, penerbit :informatika Bandung

Purba, Setyo Baskoro dan Ahmad SyauqiAhsan, Arif Basofi, 2011, SistemPengambilan Keputusan PenepatenATM (Automated Teller Machine)Berdasarkan Penyebaran Nasabah DiSurabaya Menggunakan GIS

Retno Mufidah, Arif Basofi, Arna Farizza,2011, Sistem Informasi Geografis(SIG) Pemetaan Lahan Pertanian diWilayah Mojokerto

Sri Astutik, Arna Fariza, Arif Basofi, 2011,Sistem Informasi Geografis UntukPemetaan Transportas i DanPelayanan Publik Di Kota Kediri

Tomy Wirasandy, Frederik SamuelPapilaya, Charitas Fibriani, 2012,P e r s e b a r a n N a s a b a h B a n kPerkreditan Rakyat Restu KlepuMakmur dengan MenggunakanS i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a f i s

Website Bank Indonesia (http://www.bi.go.id/en/publikasi/laporan-keua-ngan/alamat-bank/bpr/Default.aspx)(diakses 12 September 2014)

Website Badan Informasi GeospasialNasional (http://www.bakosurtanal.go.id/peta-provinsi/) (diakses 20September 2014)

Website Badan Pusat Statistik KabupatenSleman (http://slemankab.bps.go.id/)(diakses 12 September 2014)

Website Badan Pusat Statistik KabupatenKulon Progo ( http://kulonprogokab.bps.go.id/) (diakses 12 September2014)

Website Badan Pusat Statistik KabupatenBantul (http://bantulkab.bps.go.id/) (diakses 12 September 2014)

Website Badan Pusat Statistik KabupatenGunung Kidul (http://gunungkidulkab.bps.go.id/) (diakses 12 September2014)

Website Badan Pusat Statistik KabupatenKota Yogyakarta ( http://jogja-kota .bps.go. id/) (diakses 12September 2014)

Foto

: Int

erne

t