PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK

“ASIARAYA”

Anka Atmawijaya Adinegara

Universitas Bina Nusantara, JL.Bahagia 5, Blok M1, Bukit Kencana, Jatimakmur 17413, +6285691664177, ankaatma@yahoo.com

Tunjung Riyadi, S.Sn., Satrya Mahadhika, S.T., M.Mult

Abstrak

The purpose of this study is as reference material and information in making a short animated film that tells a story about Japanese soldier inner turmoil that will help in maintaining the independence of Indonesia. Research methods in use are namely data collection, forum discussion and study design. Where the results that author want to accomplish is to make a short animation with history themed, which can inspire and be a new lesson about heroism. In conclusion, hopefully this short animation can be a ruminating substances about the past history.

Abstrak

Tujuan penelitian ini yaitu sebagai bahan referensi dan informasi dalam pembuatan film animasi pendek yang bercerita tentang gejolak batin seorang prajurit Jepang yang nantinya akan membantu Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Metode penelitian yang di gunakan yaitu pengumpulan data, diskusi forum dan studi desain. Dimana hasil yang ingin di capai yaitu membuat animasi pendek bertemakan sejarah, yang dapat menginspirasi dan menjadi pelajaran baru tentang kepahlawanan. Kesimpulannya, diharapkan animasi pendek ini bisa menjadi bahan renungan tentang sejarah yang telah lalu. Kata Kunci

Perancangan Komunikasi Visual, animasi, film pendek, Asia, raya, sejarah, kemerdekaan.

PENDAHULUAN

Pengetahuan tidak dapat hanya dilihat dari satu sumber, namun banyak yang harus di audit untuk membenarkannya, namun tidak salah apabila seseorang mempunyai hipotesa hipotesa tentang apa yang mereka ketahui. Penggabungan pendapat-pendapat orang tentang prinsip pengetahuannya akan menimbulkan paham baru, dan pengetahuan yang menarik untuk dipelajari.

Disebutkan dalam sebuah legenda ramalan seorang raja bernama Jayabaya atau ramalan tersebut biasa dipanggil Jangka Jayabaya, dimana tertulis bahwa akan datangnya orang-orang berkulit pucat membawa tongkat yang bisa membunuh dari jarak jauh dimana mereka akan diusir oleh

orang-orang kate berkulit kuning.Sehingga masyarakat Jawa sungguh menunggu kedatangan penyelamat tersebut pada masanya.

Beberapa orang menyebutkan bahwa ramalan ini terjadi, bahwa yang berkulit pucat ialah orang-orang Eropa, sedangkan yang berkulit kuning ialah Jepang. Namun beberapa orang juga menyangkal, karena setelah Jepang mengusir belanda dari tanah Indonesia, Indonesia masih terasa terjajah, bahkan ada yang mengatakan lebih baik dijajah belanda 350 tahun dibanding jepang hanya 3.5 tahun.

Penulis menemukan sesuatu yang menarik, bahwa ternyata setelah jepang dapat menjadi Negara independen pertama( tidak dikuasai eropa) pada masa perang dunia II, Jepang mempunyai sebuah pemikiran Asianisme yang berisi tentang Asia harus bersatu demi melawan kaum Barat, dan paham ini yang menyebabkan expansi jepang keseluruh negara di Asia, guna membebaskan, dan yang negatif ialah mengontrol penuh agar dapat melawan kaum Barat. Pertemuan dua pemahaman antara sebuah ramalan dan ideology menjadi sesuatu yang menarik untuk diangkat.

Dari penalaran tema tersebut, penulis akan mengeksekusi cerita ini menjadi cerita fiksi yang dikemas dengan Short Animation Movie.Dengan pendekatan Animasi 3D dan gabungan motion graphic sehingga memudahkan penyampaian informasi dan pesan yang ingin penulis sampaikan.Cerita ini akan dibantu oleh monolog tokoh utama dalam penyampaian cerita dan dialog antar tokoh utama, dan tokoh pembantu lainnya pada isi cerita.

Alur bercerita sebatas latarbelakang ramalan jayabaya,pre-penjajahan jepang, penjajahannya, sampai ke post Indonesia merdeka di akhir tahun 1945. Film aksi semi dokumenter singkat berdurasi kurang lebih 10 menit dirasa cukup dalam menjelaskan semua isi cerita.

METODE PENELITIAN

Data-data dan catatan sejarah disini didapat dari bermacam-macam media, baik buku, internet, diskusi pada forum-forum, rekaman-rekaman dan video/audio perbincangan dengan sejarawan.Semua sumber merupakan bahan-bahan yang dapat memperkuat teori cerita ataupun data visual referensi mengenai pembuatan film ini.

Perang Dunia II

Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personel. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia. Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.

Kekalahan Jepang

Setelah peperangan di Indonesia berakhir dengan menyerahnya Jerman pada tanggal 5 Mei 1945, sebenarnya sudah dapat di ramalkan bahwa peperangan di pasifik akan segera berakhir pula. Daerah-daerah di kawasan subkontinen Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Pasifik yang pada awal pecahnya perang pasifik dapat di rebut tentara jepang dengan kecepatan kilat, maka pada awal tahun 1945, satu demi satu jatuh kembali ketangan sekutu.berita mengenai hal ini dapat di ketahui melalui observasi siaran radio asing yang kita lakukan "di bawah tanah". bulan desember 1944 pasukan gerilya amerika yang di terjunkan dari udara mengamuk dari belakang garis pertahanan jepang, kemudian menduduki Mindoro, Filipina. Pada bulan Januari 1945 tentara amerika mengijakkan kaki di pulau luzon. Kota Manila kemudian jatuh ketangan sekutu pada bulan febuari 1945. Sementara itu Angkatan Laut Amerika Serikat merebut saipan,guam dan lain-lain. Sekutu maju dengan cepat.Pulau Okinawa dan Iwojima setelah melalui pertempuran hebat dapat di duduki amerika, dengan di rebutnya kedua pulau tersebut.Jepang seluruhnya dengan leluasa dapat di serang dari udara.sementara itu dari jurusan india tentara inggris maju ke birma menuju ke malaya,hongkong dan serawak. tanggal 1mai 1945 divisi ke-9 australia mendarat di tarakan dengan tidak mengalami perlawanan jepang. pasukan komando Australia itu menduduki pulau sadu setelah menghujani tembakan-tembakan dari laut dan udara. Jepang yang bertahan mai-matian tidak berdaya sehingga pangkalan udara dapat di rebut sekutu. dalam 24 hari pulau tersebut jatuh ketangan sekutu divisi ke-7 australia pada 1 juli 1945 mendarat di balik papan di sertai jendral mac arthur dan merebut lapangan udara sepingan. percobaan serangan penyusupan kembali jepang berhasil di gagalkan, sedangkan pertahanan batu campar dan sumberminyak samboja jatuh ke tangan sekutu. pertempuran-pertempuran terus menghebat karna jepang mempertahankan tiap tapak kubuhnya dengan sangat tabah, terus sampai bulan agustus 1945.

Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya

Sepanjang Perang Dunia II, sebagian negara-negara yang diduduki Jepang dijalankan oleh pemerintah boneka yang memanipulasi penduduk dan ekonomi semata-mata untuk keuntungan Jepang, dengan iming-iming Asia yang bersatu tanpa pengaruh negara-negara Eropa. Konsep ini dibuat oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang berdasarkan ide Jenderal Hachiro Arita yang waktu itu menjabat Menteri Luar Negeri dan pakar ideologi angkatan darat.

Konsep Kawasan Kemakmuran Bersama secara formal diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Matsuoka Yosuke dalam wawancara pers 1 Agustus 1940, namun konsep ini bertahun-tahun sebelumnya telah ada dalam berbagai bentuk.Pemimpin-pemimpin Jepang telah sejak lama tertarik dengan konsep yang dalam kenyataannya dapat memperluas kekuasaan Jepang berdasarkan model negara-negara Eropa dengan iming-iming membebaskan Asia dari imperialisme.

Sebelum mengusir kekuasaan imperialisme Barat dari negara-negara Asia, Kekaisaran Jepang memakai slogan "Asia untuk Orang Asia" untuk mengambil hati penduduk setempat. Slogan tersebut merupakan pernyataan antipenjajah Barat dan menonjolkan citra Jepang sebagai pembela negara-negara Timur.Menurut slogan tersebut, negara-negara Asia hanya untuk orang-orang Asia, dan negara-negara Barat tidak ada yang berhak atas negara-negara Asia.

Menurut Perdana Menteri Shigenori Togo, bila Kawasan Kemakmuran Bersama berhasil terwujud, Jepang akan tampil sebagai pemimpin Asia Timur dan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya adalah nama lain untuk Kekaisaran Jepang. Dokumen rahasia berjudul An Investigation of Global Policy with the Yamato Race as Nucleus yang selesai disusun Pemerintah Jepang pada tahun 1943, secara terang-terangan menyatakan bangsa Jepang lebih unggul dari bangsa-bangsa Asia lainnya, dan menyarankan agar Kawasan Kemakmuran Bersama dipakai untuk menyamarkan maksud sebenarnya Jepang mendominasi seluruh Asia.Konsep Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya berakhir dengan sendirinya setelah penyerahan Jepang kepada Sekutu.

Walaupun Jepang sukses mengobarkan semangat anti-Barat di Asia, Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya tidak pernah terwujud menjadi Asia yang bersatu. Dr. Ba Maw, Presiden Burma di bawah pemerintahan Jepang menyatakan bahwa penyebab kegagalan tersebut adalah militer Jepang:

Pemimpin militer Jepang hanya melihat segala sesuatu dari sudut pandang Jepang dan lebih buruk lagi, mereka memaksa pihak-pihak lainnya untuk melakukan hal yang sama. Bagi mereka hanya ada satu cara untuk melakukan sesuatu, yakni cara Jepang; hanya ada satu tujuan dan kepentingan, yakni kepentingan Jepang; hanya ada satu masa depan untuk negara-negara Asia Timur, untuk menjadi seperti Manchukuo atau Korea yang terikat selama-lamanya dengan Jepang. Pemaksaan ras seperti ini...menyebabkan rasa saling pengertian yang sebenarnya antara militer Jepang dan orang-orang di wilayah kami hampir-hampir mustahil.

Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya ternyata tidak dimaksudkan untuk kemajuan negara-negara Asia Timur, melainkan untuk kepentingan Jepang, dan akhirnya gagal mendapat dukungan negara-negara Asia Timur. Namun kalangan nasional di negara-negara Asia Timur dalam beberapa aspek mau bekerja sama dengan Jepang. Namun Willard Elsbree, profesor emeritus ilmu politik di Universitas Ohio menyatakan bahwa di antara Pemerintah Jepang dan para pemimpin nasionalis tidak pernah terbentuk

"kesatuan kepentingan yang sebenarnya di antara kedua belak pihak, [dan] tidak ada penduduk negara-negara Asia tidak merasa putus asa secara berlebihan setelah Jepang kalah."

Kegagalan Jepang dalam memahami tujuan dan kepentingan negara-negara dalam Kawasan Kemakmuran Bersama menyebabkan hubungan Jepang dengan negara-negara lain di Asia hanya berlangsung secara teori dan bukan dalam semangat yang sebenarnya. Dr. Ba Maw menyatakan nasib Jepang akan sangat berbeda, bila Jepang dapat bertindak sesuai dengan konsep dukungannya bagi "Asia untuk orang Asia". Ia menambahkan bila saja Jepang menggunakan slogan tersebut dan menjalankan kebijakan yang sesuai dengan slogan tersebut,

"Kekalahan secara militer tidak akan merampas kepercayaan dan rasa terima kasih dari setengah rakyat Asia atau bahkan lebih, dan hal tersebut akan sangat berarti dalam memberikan sebuah tempat yang baru, agung, dan abadi bagi Jepang di dunia pascaperang, saat Asia akan berada di bawah pengaruh Jepang."

Orang Jepang yang tetap menetap di Indonesia

Banyak alasan yang melatarbelakangi Orang Jepang yang berada di Indonesia memilih menetap di Indonesia, khususnya para prajurit Jepang.Beberapa merasa kekecewaan mereka terhadap pembelotan kebijakan awal jepang, yaitu membebaskan Indonesia dari bangsa Barat, membuat mereka balik pada prinsip awal mereka ke Indonesia dan menjadi aktif dalam persiapan kemerdekaan Indonesia, yang pada akhirnya melanggar kedua belah pihak yaitu perintah Kaisar Jepang sendiri dan Sekutu(AFNEI). Pada masa itu para prajurit yang memilih tetap di Indonesia disebut prajurit yang desersi, yang berarti penghianat negara, dan lagi di Indonesia ia menjadi tawanan AFNEI maupun KNIL.Ultimatum tentang pengembalian orang Jepang ini terjadi pada kuarter awal dan kedua tahun 1946. Kedua belah pihak, Jepang maupun Sekutu, mengultimatum hal yang serupa, apabila para penduduk Jepang yang belum kembali ke Jepang, maka bila kedapatan masih di Indonesia, akan diberi hukuman mati.

Faktor-faktor penyebab Orang Jepang ini memilih untuk menetap di Indonesia sangat bervariasi, antara lain:

1. Simpati dan peduli terhadap kemerdekaan Indonesia 2. Ketertarikan pada Indonesia. 3. Penolakan atas perintah Sekutu 4. Takut kembali dan menjadi penjahat perang 5. Menikah dengan orang Indonesia 6. Ambisi paham Asianisme yang berkembang di China dan Jepang. Banyak dari mereka yang gugur juga dalam peperangan. Para prajurit yang berpartisipasi dengan angkatan Indonesia mendapat nama baru yaitu nama-nama Indonesia demi keselamatan mereka atas pencarian AFNEI akan tawanan Jepang. Pada Agresi Militer I dan II dibuat juga suatu satuan khusus tentara dinamakan “Pasukan Geriliya Khusus” beranggotakan para ex-tentara Jepang, pasukan itu dibuat agar memudahkan para tentara Jepang berkomunikasi, yang pada akhirnya pasukan ini digabungkan dengan pasukan Untung Suropati 18.

Pada 1980 dibuat suatu Yayasan Warganegara Persahabatan, yang bertujuan mengumpulkan dan menyediakan data-data tentang apa yang terjadi pada oranf Jepang yang tetap berada di Indonesia setelah 1945.

Target

Target primer animasi “Asiaraya” adalah remaja SMA keatas, karena dimulai dari masa SMA, pelajar sejarah dapat menemukan sejarah yang belum terkuak dalam buku sejarah mereka, dan untuk khalayak selain/diatas masa SMA.Untuk khalayak ramai yang secara umum menyukai sejarah Indonesia, dimana penulis ingin membuat suatu benang merah antar zaman, yang akan menarik target penyuka sejarah karena kontennya terinspirasi dari kisah nyata.Film ini bisa menjadi pengetahuan umum yang menarik. Karena selama ini yang kita tahu kependudukan jepang sangat kejam, namun ada sesuatu yang menarik bahwa ada orang-orang tertentu yang justru mendukung Indonesia.

Analisis SWOT

Strength Pengangkatan materi sejarah yang tidak terlalu berat atau masih umum, namun bisa menyelam sedikit lebih dalam, sehingga khalayak dapat mempelajari hal-hal baru yang tidak biasa mereka dengar. Inspirasi dari kisah nyata dapat memberikan nilai tambah, karena ada suatu masa atau latar waktu yang sama dengan sejarah yang ada. Weakness Keterbatasan khalayak atau penikmat sejarah yang masih jarang.Pengambilan eksekusi sebagai Short Animation, dikhawatirkan kebenaran data-data dapat tergeser karena factor dramatisasi dan juga cerita yang fiksi. Opportunity Pengangkatan cerita sejarah dimana masanya tidak begitu jauh dari hari sekarang, cukup diminati karena perbedaan kebiasaan atau suasana yang tidak begitu berbeda dengan yang ada sekarang.Sejarah dalam bentuk Animasi masih cukup jarang di Indonesia. Threats Keterbatasan waktu yang mungkin bisa membuat short animation ini tidak bisa mencapai tingkat detil yang diharapkan. Tingkat kepesimisan penonton akan film animasi Indonesia sehingga mendapat justifikasi negatif sejak awal.

Identifikasi Masalah Kejahatan Jepang memang menjadi kepahitan tersendiri bagi seluruh rakyat Indonesia, namun ada suatu hal yang harus digaris bawahi, bahwa hati dan niat manusia siapa yang tahu?Kita tidak bisa menilai suatu kenyataan hanya dari satu mata saja, dan sebenarnya dimata lain, sesuatu bisa menjadi sangat baik. Pada masa Perang Dunia II kemerdekaan di Indonesia sangat belum membuat Negara ini stabil. Kedatangan kedua kalinya Belanda, menjadikan Jepang benar-benar harus mengangkat kaki dari Negara ini, namum tidak untuk seseorang yang mempunyai paham Asianisme, baginya kekalahan Jepang pada saat itu, bukan menjadi penghalang akan penembusan janji Jepang akan membebaskan Indonesia dari Belanda. Rumusan Masalah Bagaimana agar para khalayak ramai dapat mengerti lebih dalam tentang niat Jepang datang ke Indonesia tidak semata-mata menjajah, namun melebihi sekedar memerdekakan, Jepang menginginkan seluruh bangsa Asia agar lepas dari bangsa Barat.

Tujuan Desain Tujuan utama yang ingin dicapai penulis dalam short animation movie ini ialah, dapat membuat film short animation yang tidak hanya menarik, namun juga edukatif dari sisi sejarah.Sehingga kita tidak menilai sebelah mata sebuah sejarah yang tertulis di buku.Kedepannya karya ini dapat menjadi renungan kita semua tentang sebuah pesan, yaitu “Pahlawan bisa datang dari siapa saja yang mau berjuang demi sesuatu yang baik”. HASIL DAN BAHASAN

Fakta Kunci 1.Sebuah catatan sejarah dari buku sejarah kita semasa sekolah tertulis “lebih baik penderitaan terjajah oleh Belanda 350 tahun dibanding Jepang hanya 3.5 tahun” 2.Penghargaan pahlawan selama ini melulu pada seseorang mempunyai kekuatan atau mempunyai peranan sangat besar. 3.Banyak orang mengira bahwa ramalan Jayabaya tentang datangnya Jepang itu tidak benar dikarenakan sikap Jepang yang tidak kalah imperialnya dengan Belanda 4.Banyak pahlawan perang yang pada hari ini terlantar tanpa perhatian atau penghormatan khusus bagi mereka. Masalah Yang Dikomunikasikan Bagaimana cara mengangkat suatu kisah kepahlawanan yang muncul dari orang-orang biasa. Dimana film short animasi ini tidak hanya menghibur, namun juga informatif dari sisi pelajaran sejarah.Sehingga kedepannya dapat meluruskan beberapa sejarah yang selama ini kita pandang sebelah mata. Tujuan Komunikasi Setelah menonton ini, diharapkan para penonton dapat menilai sesuatu dengan objektif.Penonton dapat terhibur serta menambah wawasan mereka tentang suatu potongan kejadian di sejarah Indonesia. Profil Targer Komunikasi a. Demografi Laki-laki dan perempuan. Usia 15-30 Remaja hingga dewasa b.Geografi Masyarakat Indonesia maupun Jepang. c. Psikografi Curios dengan sejarah, menyukai budaya, nasionalis. USP (Unique Selling Preposition) Keunikan dari film animasi ini yaitu: a. Pengambilan masa sejarah yang sesuai dengan aslinya. b. Sebuah breakthrough pemikiran kita tentang Jepang. c. Penghubung cerita ramalan jayabaya dengan kejadian aslinya. d. Cerita fiksi yang syarat akan pesan yang baik didalamnya.

Premis atau Plot Cerita Perjalanan seorang tentara Jepang dimana disaat kekalahan Jepang terjadi, nasib menuntunnya menemukan arti Nasionalisme yang sebenarnya. Sebuah cerita tentang pengorbanan seorang tentara Jepang akan penembusan janji negaranya tentang kemerdekaan Indonesia dari bangsa Barat. Penetapan judul film Untuk judul film penulis memikirkan sebuah nama yang pas, yaitu Asiaraya, yang berasal dari kata Asia yang berarti benua Asia, dan Raya yang berarti besar, maka Asiaraya ialah perwujudan Asia yang raya, besar, dan bebas dari kolonialisme barat. Ringkasan Cerita (Sinopsis) Beratus-ratus tahun ternyata ramalan raja Jayabaya terwujud, dimana kedatangannya orang berkulit pucat memegang tongkat yang bisa membuhnuh orang dari jarak jauh dan datang pula orang kate berkulit kuning yang akan mengusir orang kulit pucat tersebut. Kurang lebih 350 tahun Belanda menguasai Indonesia, akhirnya Jepang mengambil tahtanya.Kedatangan Jepang kala itu sangat dipuja-puja oleh bangsa Indonesia karena dianggap penyelamat Indonesia dari tangan Belanda. Namun rasa kegembiraan yang tidak berlangsung lama, Jepang sebagai negara imperialis yang terpengaruh “teman satu kubu” yaitu Jerman, disaat itu memenganut sebuah ideology fascism atau fasisme, paham ini merusak suatu rencana brilliant yaitu mendirikan “Asia Timur Raya” yang bertujuan agar blok negara-negara Asia di bawah pimpinan Jepang dan bebas dari kekuatan negara-negara Barat. Jepang berhasil merangkul namun tidak berhasil memberi kenyamanan dibawah kepemerintahannya. Indonesia pun tak cocok cara jepang, berbagai praktek perbudakan romusha, jugun ianfu, dan kesewenang-wenangan Jepang yang terlihat sangan kolonial, menghilangkan image penyelamat asia kala itu. Namun setelah kekalahan Jepang oleh sekutu, tertinggalah beberapa tentara jepang berserta politikusnya di Indonesia dan belum sempat pulang ke kampong halaman, disaat berita kekalahan itu datang, semangat para Prajurit hilang, beberapa diantaranya ingin cepat-cepat meninggalkan Indonesia dikarenakan kedatangan sekutu di Indonesia bermaksud membersihkan Jepang dari Indonesia, namun beda halnya dengan Belanda, ia masih berkeinginan merebut kembali daerah jajahan mereka, dengan itu sekutu mengiri AFNEI dalam pembersihan Jepang, dan Belanda mengirim tentara KNIL dan politikusnya NICA mengurusi daerah yang ia tinggal selama 3.5 tahun sejak kekalahan Belanda oleh Jepang saat itu. Ini lah yang menyebabkan beberapa prajurit Jepang yang merasa masih sangat berhutang pada Indonesia, mereka merasa janji Jepang belum sepenuhhnya terpenuhi, yaitu membebaskan Indonesia dari bangsa Barat, disinilah sebuah konflik dalam diri muncul, saat suatu definisi Nasionalisme dipertanyakan. Visual Style Demi menjaga kesan 1940’an, penulis mencoba menggabungkan poster perang art deco, dimana sangat berkembang pada zamannya, dengan gaya gambar Mike Mignola pada intro. Dipilih karena kedua stylenya memiliki kemiripan. Namun secara visual keseluruhan plot cerita, penulis mencoba mendekatkan hasil visual pada film-film jaman dahulu, dimana sangat hi-contrast, low saturate, dangrainy. Pemilihan huruf penulis memakai pemakaian huruf-huruf dimana pada 1940an sering digunakan sebagai huruf media cetak maupun propaganda.

Mood Dalam segi warna, dikarenakan ada beberapa perbedaan masa seperti masa Jayabaya dan Perang Dunia, penulis memiliki beberapa pilihan cerah untuk masa-masa Jayabaya, dan makin kesini warna tersebut semakin memudar atau cenderung pucat. Beberapa scene penulis juga memerlukan tampilan noir seperti visual “Sin City” demi penekanan dramatisasi adegan bila diperlukan.Noir ini juga dibutuhkan dalam menunjukan emphasis suatu framing. Disisi latar belakan musik, demi menciptakan mood nasionalis, penulis mencoba memasukan musik epik diikuti dramatis.Namun tidak lupa memberi sentuhan 1940’an, agar tercipta suasana yang pas. Karakter Karakter Utama Shinjeru Ono. 45 tahun Seorang tentara Jepang yang berlatar belakang sebagai petani pedesaan, menjadikannya pribadi yang disiplin dan ulet pada segela sesuatu yang ia tekuni. Anak bungsu dari 4 bersaudara tidak menjadikan Ono anak yang manja, dari kecil ia memiliki sifat pendiam. Sejak masuk angkatan darat Jepang, ia termasuk prajurit yang pendek dari segi ukuran, namun apabila diukur jiwanya, Ono salah satu orang yang berjiwa nasionalis. Di Militer Jepang, ia bertugas sebagai staff adminstrasi sebelum nantinya ia menjadi seorang Sersan, itulah yang menyebabkan ia mengenal para gun-shireikan (para petinggi petinggi) Jepang. Yusuf Wijaya. 27 tahun. Lahir di tanah Jawa, Yusuf dibesarkan oleh keluarga Sunda.Pengetahuannya luas tentang segala macam tentang jawa dan segala perkembangannya, membuatnya menjabat Intelejen pada PETA.Dahulu ia sempat ke Jakarta, menjadi wartawan berita untuk Koran Jepang, karena itu ia sering berkomunikasi dengan bangsawan, dan juga orang Jepang, membuatnya cukup mengerti tentang bahasa Jepang. Karakter Pendukung 3 Prajurit Jepang Merekalah beberapa sisa prajurit Jepang yang menuggu pemulangan tentara jepang setelah Indonesia Merdeka. Mereka sangat putus asa akan menyerahnya Jepang pada pihak sekutu. Diantara mereka terdapat Yujin, dimana Yujin ialah tangan kanan terdekat Ono. 3 Prajurit Penjaga Pos AFNEI Para penjaga ini ialah prajurit Inggris yang diberi tugas mengamankan Bandung Utara, Lokasi mereka berada di perbatasan Utara dengan Selatan yang dibatasi oleh rel kereta api. Mereka sangat sensitif terhadap prajurit Jepang yang tersisa, dan sangat curigaan terhadap pribumi Indonesia, karena pada zaman itu masih sering terjadi pemberontakan-pemberontakan terhadap prajurit Jepang, AFNEI, maupun KNIL. Mood dan Look Dalam pencarian mood dan penampilan, penulis membandingkan serta menggambar sketsa tampilan ala ‘50an. Langkah ini diperlukan untuk menjadi guide atau petunjuk warna serta gaya yang akan dipakai pada film.

Karakter Pembuatan karakter dimulai dengan sketsa tangan yang lalu dibuat objek 3Dnya sesuai petunjuk dari sketsa dasar/ tangan. Namun tidak selesai pada tahap itu, tekstur dan bentuk karakter direvisi beberapa kali sampai tepat pada sasaran desain yang di inginkan, Karakter Pendukung Bagian Intro Dalam bagian intro, terdapat karakter Jayabaya, Vasco de Gama dan Prajurit VOC, Bersangkutan dengan cara visual yang berbeda dengan isi film, karakter dalam ramalan di desain realis.

Karakter Utama dan Pembantu. Ono dan Yusuf sangat difokuskan pada bentuk-bentuk badan orang Asia, untuk Ono postur yang digunakan tidak terlalu tinggi dan warna kulit yang kekuning-kuningan berserta garis lekuk muka yang cukup keras melambangkan ras Jepang asli. Sedangkan Yusuf mempunyai lekuk muka yang melambangkan orang Jawa, dan pakaian ala 40’an saat itu.

Gambar 5.06 Prototipe Awal

Gambar 5.07 Sketsa Revisi

Gambar 5.08 Hasil Akhir

Karakter Pendukung Karakter figuran pada film ini yaitu 3 Prajurit Jepang dan 4 Prajurit Inggris(AFNEI). Prajurit Jepang terlihat pada saat shot membuka pintu pagar dan tidur di barak. Sedangkan Prajurit AFNEI terlibat pada saat pengejaran ONO.Prajurit AFNEI berproporsi badan serta muka orang eropa, dimana bercirikan dada yang membusung memperlambangkan kegagahan dan kekuatan. Properti Properti pada film ini dibuat dan dicari bentuk yang sesuai pada jamannya.Dari mulai alat transportasi sampai senjata yang digunakan.

Gambar 5.09 Prajurit AFNEI Gambar 5.10 Prajurit Jepang

Gambar 5.12 Truk GMC–Senjata-Senjata Jepangyang disita AFNEI

Jeep Wrangler 1940–Gudang Senjata

Lokasi Lokasi bertempat di daratan tinggi Lembang, dimana berdekatan dengan gunung Tangkuban Perahu. Untuk menghindari keramaian menuju selatan Bandung, Ono dan Yusuf harus mengitari bandung lewat perbukitan Cimahi, namun tetap harus melewati penjagaan tentara Inggris di perbatasan Utara dan Selatan, dimana dibatasi dengan rel kereta api.(gambar.13)

Gambar 5.11 Pesawat kamikaze “okha” - Pesawat tempur - Kapal “frigate” Amerika - Kapal Portugis –

Gambar5.13

Gambar5.14, Pemandangan gunung

Tangkuban perahu dari Lembang

Gambar 5.15, Jalanan perbukitan Cimahi,

malam dan siang hari.

Gambar 5.16, Markas Jepang

Gambar 5.17, Pos Penjagaan AFNEI

di Perbatasan

Tampilan Akhir Berikut adalah hasil akhir render+compositing beberapa scene.

Gambar 5.18 Scen Intro Shot 5

Gambar 5.19 Scene Intro Shot 5

Gambar 5.20 Scene Intro shot 5

Gambar 5.23 Scene 4 shot 29

Gambar 5.22 Scene 1 shot 24

Gambar 5.21 Scene 1 shot 08

Desain Poster Dalam pembuatannya, penulis banyak terinspirasi dari poster-poster perang taun ‘40an. Setelah sketsa selesai dibuat(gambar.24,25) penulis membuat beberapa alternative poster(gambar.26,27,28). Setelah alternatif selesai, 3 altenatif tersebut menjadi acuan untuk hasil akhirnya.

Gambar 5.24 sketsa alternative 1

Gambar 5.25 sketsa alternative 2

Gambar 5.26 compose alternative 1 Gambar 5.27 compose alternative 2 Gambar 5.28 compose alternative 3

Gambar.29

Gambar 5.28 Final alternative 1

Gambar 5.30 Final alternative 2