19
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI POLA DASAR BUSANA WANITA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ati’atul Maula 10.11.4200 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI POLA DASAR BUSANA ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.4200.pdf · pola dasar busana. 3.1.4.Threat ... centimeter saja terlewatkan

Embed Size (px)

Citation preview

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI POLA DASAR BUSANA WANITA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Ati’atul Maula

10.11.4200

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

DESIGN AND IMPLEMENTATION APLICATION OF WOMEN’S CLOTING BASIC

PATTERN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI POLA DASAR BUSANA WANITA

Ati’atul Maula

Kusrini

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Making the pattern is one of the most important parts of making a clothes. This pattern

helps provide direction to tailor when will cut a cloth. Pattern made according to size

wearers . If the pattern is made wrong, then the results of clothes wrong. So that takes

precision and be careful in the manufacture of patterns to minimize errors.

Aplication of women's cloting basic pattern is a desktop aplication that can be used to

make women’s cloting basic pattern easier. Methods in the making of this application is

analyze, design, build, and test application. In addition to making basic pattern of

women’s cloting, this application also informs how to take the required measures to make

basic pattern of women’s cloting.

Aplication of women's cloting basic pattern is easier for user to make basic pattern of

women’s cloting.

Keywords : Application, Basic Pattern Of Women’s Cloting, Java 2D

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk yang berbudaya, sandang merupakan salah satu kebutuhan

primer selain pangan dan papan. Hal ini berarti bahwa sandang memiliki pengaruh

dalam kehidupan manusia. Selain menunjukan makhluk berbudaya, sandang

bermanfaat sebagai pelindung badan. Sandang menutupi badan dari bahaya luar

atau lingkungan yang dapat merusak badan. Sebagai contoh sandang digunakan

sebagai pelindung terhadap suhu seperti panas atau dingin.

Saat ini, sandang tidak hanya sebagai identitas makhluk berbudaya dan

pelindung saja, melainkan ada kebutuhan lain yaitu penampilan. Berbagai model

busana dengan karakter yang beragam bermunculan menanggapi hal tersebut.

Orangpun seperti berlomba berpenampilan sebaik mungkin sesuai dengan karakter

masing-masing.

Kebutuhan sandang semakin berkembang, baik dari segi kuantitas maupun

kualitas. Dari segi kuantitas dilihat dari pertambahan jumlah populasi manusia setiap

detiknya. Sedangkan dari segi kualitas dipengaruhi dari kenyamanan yang dirasakan

oleh pemakai busana tersebut. Kenyamanan ini juga dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti model, ukuran, dan bentuk tubuh. Sehingga saat busana dipakai

memberikan kenyamanan pada pemakai untuk tampil percaya diri.

Selain kebutuhan kuantitas yang bertambah, di sisi lain persaingan usaha

dalam dunia fashion baik itu sekala besar atau menengah semakin tinggi juga. Para

konsumen menuntut mutu yang bagus dengan harga yang bersaing dengan yang

lainnya. Sehingga salah satu strategi untuk merebut pasar adalah meningkatkan

mutu produk. Suatu produk dikatakan bermutu jika produk itu sesuai dengan yang

diinginkan oleh konsumen. Salah satu yang diinginkan konsumen adalah ukuran

busana sesuai dengan badan atau bentuk tubuhnya. Untuk mendapatkan hal

tersebut dipengaruhi saat pembuatan pola busana.

Pembuatan pola merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan

sebuah busana. Pola ini membantu memberikan arahan pada penjahit ketika akan

menggunting sebuah kain. Pola dibuat sesuai ukuran badan pemakai. Jika pola yang

dibuat salah maka busana yang dihasilkanpun salah. Sehingga butuh ketelitian dan

kehati – hatian dalam pembuatan pola untuk meminimalisir kesalahan.

Adanya teknologi di zaman sekarang mempermudah manusia untuk memenuhi

kebutuhannya. Bukanlah hal yang tidak mungkin pembuatan pola busana

menggunakan teknologi. Sehingga pembuatan pola busana lebih mudah dan

tentunya syarat ketelitian dalam pembuatan pola terpenuhi karena sistem yang

melakukan pembuatan pola busana tersebut.

2

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba mengembangkan

aplikasi dekstop yang dapat digunakan untuk membuat pola dasar busana wanita.

Dengan aplikasi ini user mendapatkan pola dasar yang sudah jadi dari ukuran badan

yang diinputkan. Untuk itu penulis membuat penelitian skripsi dengan judul

“Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pola Dasar Busana Wanita”.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Teori Matematika

2.1.1. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku

Gambar berikut menunjukan segitiga siku-siku di titik C dengan besar

sudut α°.

Sisi BC = a, yaitu sisi di depan sudut 𝛼°.

Sisi AC = b, yaitu sisi di samping sudut 𝛼°.

Sisi AB = c, yaitu sisi di depan sudut siku-siku.

Gambar 2.1 Segitiga Siku-Siku Trigonometri

Perbandingan trigonometri sudut sebagai berikut :

2.1.2. Teorema Pythagoras

Berikut ini segita siku-siku ABC dengan sudut siku ada di titik C. Jika sisi

a dan b adalah sisi samping sudut siku dan sisi c adalah sisi miring segitiga,

maka

3

Gambar 2.21 Segitiga Siku-Siku Pythagoras

2.1.3. Sifat-Sifat Garis dan Sudut

2.1.1.1. Sudut Bertolak Belakang

Gambar 2.3 Sudut Bertolak Belakang

Gambar di atas memperlihatkan dua buah garis yaitu garis a dan

garis b saling berpotongan sehingga membentuk empat buah sudut yaitu

∠A1, ∠A2, ∠A3, dan ∠A4. Tampomas menjelaskan yang disebut dengan

pasangan sudut bertolak belakang adalah sudut yang satu merupakan

perpanjangan dari kaki sudut yang lainnya (2005:225).

Sudut yang saling bertolak belakang besarnya sama. Pasangan

sudut bertolak belakang dari gambar di atas adalah pasangan ∠A1 dan ∠A3

dan pasangan ∠A2 dan ∠A4, sehingga :

∠A1 = ∠A3

∠A2 = ∠A4

2.1.1.2. Dua Garis Sejajar yang Dipotong Garis Ketiga

Gambar berikut memperlihatkan garis k sejajar dengan garis m

dipotong oleh garis n sehingga membentuk 8 sudut yaitu ∠B1, ∠B2, ∠B3,

∠B4, ∠A1, ∠A2, ∠A3, dan ∠A4.

4

Gambar 2. 4 Dua Garis Sejajar yang Dipotong Garis Ketiga

Garis sejajar yang dipotong garis ketiga akan menhasilkan sifat-sifat

sudut sebagai berikut :

1. Sudut-sudut sehadap

Pasangan sudut sehadap besarnya sama. Berikut pasangan sudut

sehadap :

a. ∠B1 dan ∠A1, maka ∠B1 = ∠A1

b. ∠B2 dan ∠A2, maka ∠B2 = ∠A2

c. ∠B3 dan ∠A3, maka ∠B3 = ∠A3

d. ∠B4 dan ∠A4, maka ∠B4 = ∠A4

2. Sudut-sudut dalam bersebrangan

Pasangan sudut dalam bersebrangan besarnya sama. Berikut

pasangan sudut dalam bersebrangan :

a. ∠B3 dan ∠A1, maka ∠B3 = ∠A1

b. ∠B2 dan ∠A4, maka ∠B2 = ∠A4

3. Sudut-sudut luar bersebrangan

Pasangan sudut luar bersebrangan besarnya sama. Berikut pasangan

sudut luar bersebrangan :

a. ∠B1 dan ∠A3, maka ∠B1 = ∠A3

b. ∠B4 dan ∠A2, maka ∠B4 = ∠A2

4. Sudut-sudut dalam sepihak

Pasangan sudut dalam sepihak jumlahnya 180°. Berikut pasangan

sudut dalam sepihak :

a. ∠B2 dan ∠A1, maka ∠B2 + ∠A1 = 180°

b. ∠B3 dan ∠A4, maka ∠B3 +∠A4 = 180°

5. Sudut-sudut luar sepihak

5

Pasangan sudut luar sepihak jumlahnya 180°. Berikut pasangan sudut

luar sepihak :

a. ∠B1 dan ∠A2, maka ∠B1 + ∠A2 = 180°

b. ∠B4 dan ∠A3, maka ∠B4 + ∠A3 = 180°

2.2. Java2D

Java 2D Application Programming Interface (2D API) merupakan class yang

disediakan java untuk menghasilkan gambar. Objek-objek yang dibentuknya

diletakan pada bidang dengan sistem koordinat cartesian. Titik asal bidang berada

pada sudut kiri atas, semakin ke kanan nilai sumbu x bertambah dan semakin ke

bawah nilai sumbu y bertambah.

2.2.1. Stroking

“Stroking adalah proses penggambaran outline dari suatu bentuk”

(Leonardo, Ian, 2003:54). Proses stroking mendefinisikan karakteristik stroke

yang akan di gunakan pada outline seperti tipe garis (solid atau dash), lebar

garis, tipe sambung, dan tipe ujung.

2.2.2. Garis dan Kurva

Java 2D menyediakan class-class untuk menggambar bentuk satu

dimensi yaitu garis lurus dan kurva. Garis lurus direpresentasikan oleh class

java.awt.geom.Line2D, sedangkan untuk menggambar kurva menggunakan

QuadCurve2D dan CubicCurve2D. QuadCurve2D digunakan untuk menggambar

kurva yang memiliki dua titik akhir dan satu titik kontrol, sedangkan

CubicCurve2D digunakan untuk menggambar kurva yang memiliki dua titik akhir

dan dua titik kontrol.

Gambar 2.5 Kurva QuadCurve2D

Gambar 2. 6 Kurva CubicCurve2D

6

2.2.3. Warna

Class yang digunakan untuk merepresentasikan warna yaitu

java.awt.Color. Untuk membuat sebuah warna yaitu dengan menentukan

komponen merah, hijau, dan biru.

2.2.4. Mencetak

Konsep mencetak pada Java Printing API yaitu aplikasi menyediakan

informasi tentang dokumen yang akan dicetak dan sistem pencetakan akan

memerintahkan aplikasi untuk merender setiap halaman yang diperlukan. Untuk

hal ini aplikasi harus menyediakan class yang mengimplementasikan interface

Printable yang disebut dengan page painter. Sedangkan untuk operasi mencetak,

aplikasi membuat sebuah objek PrinterJob.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis SWOT

3.1.1. Strength

Pembuatan pola dasar merupakan tahapan awal pada pembuatan busana.

Dengan melakukan hal ini akan menghasilkan busana yang lebih baik

dibandingkan dengan tidak melakukan pembuatan pola dasar terlebih dahulu.

Menghasilkan busana yang lebih baik dikarenakan pola dasar dibuat sesuai

dengan ukuran bentuk badan pemakai.

3.1.2. Weakness

Kelemahan pada pembuatan pola dasar secara manual yaitu pada

pembuatan pola sangat dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Jika pola salah

dibuat maka salah pula busana yang dihasilkan, atau dengan kata lain busana

yang dihasilkan tidak sesuai dengan pemakai. Dikarenakan sangat dibutuhkan

ketelitian dan kehati-hatian, sehingga membutuhkan waktu dan pikiran.

3.1.3. Opportunity

Pembuatan pola dasar merupakan bagian penting dalam pembuatan

busana. Hal tersebut dikarenakan pola dasar sangat berpengaruh pada busana

yang dihasilkan. Sehingga memberikan peluang membuat pola dasar dengan

mudah, cepat, dan benar dengan menggunakan sebuah aplikasi untuk membuat

pola dasar busana.

3.1.4. Threat

Ancaman pada pembuatan pola dasar secara manual yaitu ketika orang

yang membuatnya tidak begitu hati-hati dan teliti sehingga ada beberapa

7

centimeter saja terlewatkan sehingga menjadikan bentuk pola dasar kurang

sesuai dengan pemakai.

3.2. Perancangan User Interface

3.2.1. Racangan Form Menu Utama

Berikut ini rancangan form menu utama. Pada menubar form ini

terdapat menu file dan about. Menu about berisi menu item about dan help,

sedangkan menu file berisi menu item open dan exit. Pada menu open

terdapat menu item badan so en, badan praktis, badan meyneke, lengan,

rok, celana, kerah shanghai, dan kerah tegak.

Gambar 3. 1 Rancangan Form Menu Utama

Gambar 3. 1 Rancangan Form Menu Utama Menu About

8

Gambar 3. 2 Rancangan Form Menu Utama Menu File

3.2.2. Rancangan Form Badan Sistem Praktis

Form badan sistem praktis dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian

input dan output. Pada bagian input terdapat beberapa textfield untuk

menginputkan ukuran lingkar pinggang, lingkar badan, tinggi puncak dada,

lebar muka, lebar punggung, lebar bahu, panjang sisi, dan panjang

punggung. Selain textfield, terdapat juga button view untuk melihat gambar

pola dasar badan sistem praktis dari ukuran yang diinputkan, button save

untuk menyimpan output, button cara mengukur untuk melihat cara

mengambil ukuran badan, dan yang paling bawah list keterangan output.

Selanjutnya bagian ouput merupakan bagian tempat gambar pola dasar

badan sistem praktis ditampilkan.

Gambar 3. 4 Rancangan Form Badan Sistem Praktis

3.2.3. Rancangan Form Badan Sistem Meyneke

9

Gambar 3. 5 Rancangan Form Badan Sistem Meyneke

3.2.4. Rancangan Form Badan Sistem So En

Gambar 3. 6 Rancangan Form Badan Sistem So En

3.2.5. Rancangan Form Celana

Gambar 3. 7 Rancangan Form Celana

3.2.6. Rancangan Form Kerah Shanghai

10

Gambar 3. 8 Rancangan Form Kerah Shanghai

3.2.7. Rancangan Form Kerah Tegak

Gambar 3. 3 Rancangan Form Kerah Tegak

3.2.8. Rancangan Form Lengan

Gambar 3. 10 Rancangan Form Lengan

3.2.9. Rancangan Form Rok

11

Gambar 3. 11 Rancangan Form Rok

3.2.10. Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Badan

Gambar 3. 12 Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Badan

3.2.11. Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Lengan

Gambar 3. 13 Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Lengan

3.2.12. Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Kerah

12

Gambar 3. 14 Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Kerah

3.2.13. Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Celana

Gambar 3. 15 Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Celana

3.2.14. Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Rok

Gambar 3. 16 Rancangan Form Cara Mengambil Ukuran Pola Rok

3.2.15. Rancangan Form Help

13

Gambar 3. 17 Rancangan Form Help

3.2.16. Rancangan Form About

Gambar 3. 18 Rancangan Form About

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Coba Sistem

Uji coba sistem digunakan untuk memeriksa apakah sistem yang dibuat

sesuai dengan rancangan. Uji coba ini memastikan semua komponen sistem

berfungsi sesuai dengan yang diharapakan. Uji coba yang dilakukan yaitu uji coba

kebutuhan sistem, pengguna, dan berbagai hardware.

4.1.1. Uji Coba Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis kebutuhan fungsioanal, hasil pengujian sistem

menunjukan bahwa sistem ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan analisis

yang dilakukan. Hasil pengujian sistem adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi menampilkan gambar pola dasar dari ukuran yang diinputkan.

2. Aplikasi menampilkan penggaris skala yang digunakan aplikasi dalam

pembuatan gambar pola yang ditampilkannya.

14

3. Aplikasi memberikan keterangan ukuran gambar pola yang

dihasilkannya.

4. Aplikasi menyediakan informasi cara mengambil ukuran badan.

5. Gambar pola yang dihasilkannya dapat disimpan

4.1.2. Uji Coba Berbagai Personal Computer

Pada uji coba ini, aplikasi dicoba pada beberapa personal computer. Uji

coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi pola dasar busana wanita ini

dapat berjalan baik atau tidak. Berikut ini merupakan hasil uji coba aplikasi yang

dilakukan pada beberapa personal computer :

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Berbagai Personal Computer

No Processor Memory Monitor Sistem

Operasi Keterangan

1

Intel(R)

Pentium(R)

CPU

2 GB 14 in

Window

s 7 64-

bit

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

2

Intel(R)

Core(TM)

i5-3317U

CPU

4 GB 14 in

Window

s 7 64-

bit

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

3

Intel(R)

Atom(TM)

CPU

1 GB 10 in

Window

s 7 32-

bit

Berjalan dengan baik,

tapi monitor terlalu kecil

sehingga ada beberapa

form yang terpotong.

4

Intel(R)

Celeron(R)

CPU

2 GB 12 in

Window

s 7 64-

bit

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

5

Intel(R)

Pentium(R)

4 CPU

1 GB 14 in

Window

s XP

Professi

onal

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

7

Intel(R)

Core(TM)

i3-2330M

CPU

4 GB 14 inch

Window

s 8 64-

bit

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

8

Intel(R)

Core (TM)2

Duo CPU

2 GB 14 inch

Window

s 7 32-

bit

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

15

9

Pentium(R)

Dual Core

CPU

4 GB 17 inch

Window

s 7 64-

bit

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

10

Intel(R)

Core(TM)

i3 CPU

2 GB 14 inch

Window

s 7 64-

bit

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

11

Intel(R)

Core(TM) 2

Quad CPU

2 GB 19 inch

Window

s XP

Professi

onal

Berjalan dengan baik,

dan semua fitur berjalan

dengan baik.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis perancangan dan implementasi yang penulis lakukan

serta berdasarkan rumusan masalah yang ada yaitu bagaimana merancang dan

mengimplementasikan aplikasi dekstop yang dapat digunakan untuk membuat pola dasar

busana wanita. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi pola dasar busana wanita

ini dapat berjalan sesuai dengan rancangan yang diinginkan yaitu dapat digunakan

sebagai alat untuk membuat pola dasar busana wanita yang meliputi pola dasar badan

sistem praktis, badan sistem so en, badan sistem meyneke, lengan, kerah shanghai,

kerah tegak, rok, dan celana.

5.1. Saran

Pembuatan aplikasi memang pada awalnya dirancang sesuai kebutuhan,

namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pengembangan aplikasi tersebut.

Beberapa hal dapat dilakukan untuk menambah fungsionalitas dan manfaat dari

aplikasi ini. Oleh karena itu hal yang dapat dilakukan untuk pengembangan aplikasi

pola dasar busana wanita ini yaitu menambahkan fitur pilihan output gambar pola

dasar dengan skala banding satu atau dengan kata lain skala sebenarnya.

16

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Jogiyanto, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Kurnia, Novi dan Mia Siti Aminah. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi. Jakarta : Dunia Kreasi

Leonardo, Ian. 2003. Belajar Sendiri Pemrograman Java 2D. Jakarta : PT Alex Media Komputindo

Muis, Abdul. 2008. MENAKLUKAN 1000 SOAL MATEMATIKA SMA. Yogyakarta : Kreasi Wacana

Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Suryawati , dkk. 2011. Membuat Pola. Bandung : Remaja Rosdakarya

Tampomas, Husein. 2005. MATEMATIKA 1 UNTUK SMP/MTs KELAS VII. Jakarta : Yudhistira