22
pola dasar manajemen bank Diposkan oleh Ana Yulia di 22.11 0 komentar Perbankan merupakan sektor bisnis yang bergerak di dalam jasa keuangan, yang dijadikan sebagai fasilitas untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan masalah keuangan. Jika dilihat dari fungsinya, bank merupakan sebuah mediasi yang harus mampu menyediakan atau memberikan kemudahan kepada nasabahnya. Kemudahan itu seperti, keamanan simpanan, kemudahan dalam menarik kembali dana dalam jumlah yang disesuaikan, dan lain- lain. Mengingat fungsi dan peranannya yang sangat penting, maka mutlak diperlukan adanya sistem manajemen terpadu dan tepat- guna dalam pengoprasian bank. Hanya bank yang diurus secara baik dan teratur yang mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan memungkinkan untuk berfungsi secara efektif . Maka berkaita dengan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan kegiatan bank . 1.2 Rumusan Masalah “ Berdasarkan tujuan intruksi khusus mata kuliah Anggaran dan Administrasi Perbankan,” masalah yang dibahas adalah mengenai Pola Dasar Manajemen Bank. Dengan pokok bahasan yang lebih spesifik yaitu:

2. Pola Dasar Manajemen Bank

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

pola dasar manajemen bank Diposkan oleh Ana Yulia di 22.11 0 komentar

Perbankan merupakan sektor bisnis yang bergerak di dalam jasa keuangan,

yang dijadikan sebagai fasilitas untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang

berkaitan dengan masalah keuangan. Jika dilihat dari fungsinya, bank merupakan

sebuah mediasi yang harus mampu menyediakan atau memberikan kemudahan

kepada nasabahnya. Kemudahan itu seperti, keamanan simpanan, kemudahan dalam

menarik kembali dana dalam jumlah yang disesuaikan, dan lain- lain.

Mengingat fungsi dan peranannya yang sangat penting, maka mutlak diperlukan

adanya sistem manajemen terpadu dan tepat- guna dalam pengoprasian bank. Hanya

bank yang diurus secara baik dan teratur yang mampu meningkatkan kepercayaan

masyarakat, dan memungkinkan untuk berfungsi secara efektif . Maka berkaita

dengan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan

kegiatan bank .

1.2 Rumusan Masalah

“ Berdasarkan tujuan intruksi khusus mata kuliah Anggaran dan Administrasi

Perbankan,” masalah yang dibahas adalah mengenai Pola Dasar Manajemen Bank.

Dengan pokok bahasan yang lebih spesifik yaitu:

  Perumusan Kebijakan dan Manajemen Operasi Bank.

  Organisasi dan Tata Perbankan di Indonesia.

  Pengawasan Internal.

  Sistem Manajemen Bank.

Jadi ke- empat pokok bahasan tersebutlah yang akan kami bahas dalam makalah ini.

2.1 Perumusan Kebijakan dan Manajemen Operasi Bank.

Perumusan kebijakan bank

Bank yang sehat adalah bank yang merumuskan kebijakan dan melaksanakan

seluruh rencananya dengan sebaik- baiknya. Kegiatan ini merupakan suatu proses

yang vital karena kebijakan yang telah dirumuskan dengan jelas dan dikomukasikan

Page 2: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

secara efektif akan dapat merangsang tindakan yang tertib ( concerted) dari setiap

orang yang terlibat didalamnya.

Kebijakan tersebut hendaknya dirumuskan untuk hal- hal sebagai berikut:

a.       Tipe klien perbankan yang dilayani.

b.      Pelayanan yang harus diberikan.

c.       Daerah yang harus dilayani.

d.      Metode mendapatkan bisnis:

  Iklan.

  Solisitas.

  Kontribusi.

e.       Komposisi dan distribusi aktiva.

f.       Preferensi likuiditas.

g.      Persaingan:

  Bank-bank lain.

  Lembaga-lembaga keuangan lain.

h.      Pengembangan dan latihan staf.

i.        Ruangan bank.

Manajemen Operasi Bank

Pengertian Manajemen Operasi:

Manajemen operasi adalah kegiatan untuk menciptakan nilai produk baik berupa

barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output.

Operasi bank merupakan suatu proses transformasi aset dengan mempertimbangkan

faktor- faktor likuiditas, risiko, dan keuntungan.

Maka dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa manajemen operasi

bank adalah suatu proses transformasi terhadap penglolaan manajemen bank dalam

rangka mengevaluasi tingkat kesehatan bank sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

bank tersebut.

Page 3: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

2.2  Organisasi dan Tata Perbankan Diindosesia

Organisasi Bank Umum Syari’ah dan BPRS

RUPS / Rapat Anggota

a

Dewan Pengawas Syariah SyariahDewan KomisarisDireksiDewan AuditDivisi/UrusanDivisi/Urusan

Divisi/UrusanananDivisi/urusanKantor cabang 

Kantor cabangKantor cabang

Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syari’ah yang telah difatwakan oleh DSN. Selain itu DPS juga mempunyai fungsi:

Page 4: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

a.     Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada direksi, Pimpinan Unit Syari’ah, dan

Pimpinan Kantor Cabang Syari’ah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek

syari’ah.

b.    Sebagai mediator antara Bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan

saran pengembangan produk dan jasa dari Bank yang memerlukan kajian dan fatwa

dari DSN.

a.       Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada Bank. DPS wajib melaporkan

kegiatan usaha serta perkembangan Bank Syari’ah yang diawasinya kepada DSN

sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 tahun.

Tata Perbankan di Indonesia:

Pada dasarnya Bank dapat dibedakan menurut fungsi serta

tujuan usahanya yaitu :

1.    Bank Sentral ( Central Bank ).

2.    Bank Umum ( Commercial Bank ).

Sedangkan perbedaan lainnya hanya berdasarkan pemilik atau

pengelola yang dapat dibedakan sebagai berikut :

3.    Bank Pemerintah.

4.    Bank Swasta Nasional.

5.    Bank Asing ( Swasta ).

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun1967 (Undang-undang

Pokok Perbankan), sistem perbankan di Indonesia disusun

sedemikian rupa agar Bank Sentral dapat melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijaksanaan moneter oleh bank-bank dan

untuk mengawasi serta memimpin seluruh sistem perbankan di

Indonesia.

Page 5: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

Seperti tertuang di dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 1967

(Undang-undang Pokok Perbankan) maka jenis-jenis Lembaga

Perbankan di Indonesia dibedakan menjadi 5 yaitu :

a.       Bank Sentral

Ialah bank indonesia yang bertugas membimbing pelaksanaan

kebijaksanaan keuangan pemerintah dan mengakomodir serta

mengawasi perbankan diseluruh Indonesia.

b.      Bank Umum

Ialah bank yang dalam usahannya bertindak sebagai pengumpul

dana dalam bentuk simpanan baik giro maupun deposito serta di

dalam penyaluran dananya bertindak sebagai penyalur kredit

jangka pendek.

c.       Bank Tabungan

Ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima

simpanan dalam bentuk tabungan, dan dalam usahanya terutama

memperbungakan dananya dalam utama memperbungakan

dananya dalam kertas-kertas berharga yang aman (solide).

d.      Bank Pembangunan

Yaitu bank dalam pengumpulan dananya terutama menerima

simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas-

kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang dan dalam

usahanya memberikan kredit terutama memberikan kredit jangka

menengah dan jangka panjang di bidang pembangunan.

e.       Bank- Bank Sekunder Lainnya

Yaitu Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Bank

Koperasi dan lain-lainya yang dapat dipersamakan dengan itu, yang

diselenggarakan oleh masyarakat.

2.3  Pengawasan internal

Page 6: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

Beberapa unsur pengawasan internal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a.     Kebijaksanaan manajerial.

Kebijaksanaan kepegawaian yang sehat merupakan jaminan paling baik

terhadap moral yang jelek, kegelisahan dan ketidakpuasan yang selanjutnya

membawa kepada pelaksanaan kerja yang jorok, pekerjaan yang ceroboh dan bahkan

ketidakjujuran di dalam. Dalam hal ini Bank harus melakukan tindakan, yaitu

penempatan pegawai Bank harus di pertahankan, Administrasi gaji dan kebijaksanaan

pengangkatan pangkat harus pantas dan adil, keharusan cuti untuk kesehatan dan

kesejahteraan pegawai.

b.    Usaha penjagaan operasi.

Usaha penjagaan operasi dapat didefinisikan sebagai pekerjaan-pekerjaan rutin

khusus yang dimasukkan kedalam prosedur sehari-hari. Dalam menetapkan

prosedur-prosedur yang sah, sebaiknya secara tertulis dalam bentuk buku petunjuk

prosedur (procedural manuals). Seperti:

1.      Penggiliran tugas adalah baik jika dapat dilaksanakan, bukan saja sebagai tindakan

pengawasan (kontrol) tetapi juga sebagai alat pengembangan pegawai.

Pemisahan tugas atau pembagian tugas, berdasarkan prinsip bahwa tidak

satupun transaksi di Bank boleh dikontrol seluruhnya oleh satu orang saja, maka

pemisahan tugas ini mengharuskan sekurang-kurangnya dua orang harus terlibat

dalam setiap transaksi.

a)        Mengadakan pengawasan rangkap, dalam pengawasan rangkap ini orang kedua

dilibatkan dalam transaksi itu, baik untuk mengesahkan transaksi itu atau untuk

bertindak sebagai salah satu pihak dalam transaksi tersebut.

b). Bentuk pengawasan lain yaitu sistem akunting yang dapat dibuat sedemikian rupa

sehingga memberikan catatan yang jelas dan dapat di telusuri. Peralatan yang

digunakan dalam pekerjaan sehari-hari dapat diperlengkap dengan pengawasan intern

yang dibuat sendiri misalnya mesin posting berjendela.

Page 7: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

b)        Pengawasan Efisien.

Dapat dilakukan dengan peninjauan sistem, pengukuran kerja dan sasaran produksi.

Peninjauan sistem secara berkala hendaklah diselenggarakan untuk menjamin

dimanfaatkannya jika mungkin teknik-teknik dan peralatan-peralatan yang paling

modern. Program pengukuran kerja untuk bank-bank besar dapat merupakan suatu

tugas yang sangat ilmiah. Pengamatan dan studi yang hati-hati mengenai proses kerja,

digabungkan dengan pencatatan regular tentang jam-jam kerja dan volume data akan

memungkinkan manajemen mencapai suatu standar jam orang yang layak yang

diperlukan untuk mengelola sejumlah tertentu item-item, transaksi-transaksi, posting-

posting dan sebagainya.

Pengukuran kerja dan standar kerja yang dihasilkannya memungkinkan

manajemen menetapkan sasaran-sasaran produksi yang layak. Sekali standar-standar

telah dipakai, produksi perorangan dari pegawai dapat diukur dan produksi

keseluruhan dari suatu bagian dapat dibandingkan dengan sasaran produksi yang

ditetapkan untuk bagian tersebut.

c)    Pengawasan Audit.

Tujuan pokok dari program dan fungsi audit adalah pemeriksaan ( verification). Pada

dasarnya, empat aspek yang terdapat dalam program ini adalah:

1)   Pemeriksaan aktiva.

2)   Pemeriksaan pasiva.

3)   Pemeriksaan pendapatan.

4)   Pemeriksaan biaya.

d)   Pengawasan Catatan.

Dalam jalan usaha yang normal, bank-bank menghasilkan banyak sekali catatan-catatan kertas ( paper records). Sebagian besar dari catatan ini perlu dipelihara karena seringkali diperlukan dan berguna untuk menelusuri dan menjadi bukti transaksi-transaksi yang lampau.

Page 8: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

e)     Pengawasan formulir.

Yang erat hubungannya dengan pengawasan catatan adalah pengawasan formulir,

yang menyangkut pembaharuan secara berkala seluruh formulir-formulir yang

digunakan di bank. Dengan mengikuti prosedur yang serupa dengan prosedur yang

dipakai dalam pengawasan catatan, masing-masing formulir hendaklah ditinjau lagi

dan dianalisa untuk kemungkinan perbaikan atau pencabutan.

2.4    Sistem Manajemen Bank

Manajemen sebagai suatu system yang di dalamnya terdapat unsur- unsur yang

saling terkait antara satu dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran. Unsur

satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Hal inilah sebagai suatu konsep

keutuhan. Islam memberikan dorongan kepada umatnya untuk melihat sesuatu

dengan utuh ( kaafah). Terkait dengan manajemen sabagai suatu sistem, maka

didalamnya terdapat unsur- unsur, yaitu: perencanaan, penggorganisasian, Pelaksanan

dan pengawasan.

a.          Perencanaan

Semua dasar dan tujuan manajemen seperti diatas haruslah terintegrasi, konsisten,

dan saling menunjang satu sama lain. Untuk menjaga konsistensi ke arah pencapaian

tujuan manajemen maka setiap usaha harus didahului oleh proses perencanaan yang

baik. Allah berfirman:

“ Wahai orang- orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan rencanakanlah

masa depanmu. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha tahu atas

apa- apa yang kalian perbuat.

Suatu perencanaan yang baik dilakukan melalui beberapa prises kegiatan yang

meliputi forecasting, objective, policies, programs, procedures dan budget.

1)         Forecasting

Page 9: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

Forecasting adalah suatu ramalan usaha yang sistematis, dengan dasar penaksiran dan

menggunakan perhitungan yang rasional atas fakta yang ada. Peramalan ini meliputi

kondisi internal dan eksternal. Yang mana kondisi internal meliputi potensi dan

fasilitas yang tersedia, distribusi aktiva, posisi dana- dana, pendapatan dan biaya.

Kemudian kondisi eksternal meliputi situasi moneter, peraturan- peraturan. Dan

kondisi perdagangan.

2)         Objektive

Objektive ( Tujuan) adalah nilai yang akan dicapai atau diinginkan oleh seseorang

atau badan usaha. Dalam hal ini organisasi harus dirumuskan dengan jelas, realistis

dan dapat diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi , agar mereka

dapat berpartisipasi dengan penuh kesadaran.

3)         Policies

Policies dapat berarti rencana kegiatan ( plan of action) atau juga dapat diartikan

sebagai suatu pedoman pokok ( guiding Prinsiples) yang diadakan oleh suatu badan

untuk menentukan kegiatan yang berulang- ulang.

4)         Programs

Programs adalah deretan kegiatan yang digambarkan untuk melaksanakan policies.

Program itu merupaan program kegiatan yang dinamis yang biasanya dilaksanakan

secara bertahap, dan terikat dengan ruang ( placa) dan waktu ( time). Program itu

harus merupakan suatu kesatuan yang terkait erat dan tidak dapat dipisahkan dengan

tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi ( closet intregreted).

5)        Prosedure

Prosedur adalah suatu sifat gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan suatu

kegiatan atau pekerjaan. Perbedaanya dengan program adalah program menyatakan

apa yang harus dikerjakan, sedangkan prosedur berbicara tentang bagaimana

melaksanakannya.

Page 10: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

6)         Budget

Budget adalah suatu taksiran atau perkiraan biaya yang harus dikeluarkan dan

pendapatan yang diperoleh di masa yang akan datang. Dengan demikian, budget

dinyatakan dengan waktu, uang, material dan unit- unit yang melakukan pekerjaan

guna memperoleh hasil yang diharapkan.

b.    Pengorganisasian

Allah menciptakan manusia dalam keadaan dalam suatu komoditas, satu sama lainnya

saling berhubungan dan berinteraksi. Kesemuanya ditugasi atau diamanahi sebagai

khalifah di muka bumi. Dalam menjalankan fungsi kekhalifahannya diharapkan dapat

menciptakan kemakmuran. Kemakmuran akan terwujud jika diantara manusia itu

saling tolong- menolong, tidak berpecah- belah.

c.     Pelaksanaan dan Pengawasan

Kelancaran operasi bank adalah kepentingan utama bagi manajemen puncak ( top

management). Melalui pengawasan para manajer dapat memastikan tercapai atau

tidaknya harapan mereka. Pengawasan juga dapat membantu mereka mengambil

keputusan yang lebih baik.

Kata pengawasan dipakai sebagai arti harfiah dari kata controlling. Dengan demikian

pengertian pengawasan meliputi segala kegiatan penelitian, pengamatan dan

pengukuran terhadap jalannya oprasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan,

penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta,

melakukan tindakan koreksi penyimpangan, dan perbandingan antara hasil ( output)

yang dicapai dengan masukan ( input) yang digunakan. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam kaitan dengan pengawasan, diantaranya adalah:

1)   Proses pengawasan

Menurut prosesnya, pengawasan meliputi pengawasan- pengawasan sebagai berikut:

a)    Menentukan standar sebagai penentu pengawasan.

Page 11: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

b)   Pengukuran dan pengamatan terhadap jalannya oprasi berdasarkan rencana yang

telah ditetapkan.

c)    Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta.

d)   Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan.

e)    Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input ) yang digunakan.

Dengan penjelasan sebagai berikut:

Menentukan standar:

Dalam kegiatan pengawasan, yang pertama kali harus dilakukan adalah mementukan

standar yang yang menjadi ukuran dan pola untuk melaksanakan suatu pekerjaan dan

produk yang dihasilkan. Standar itu harus jelas, wajar, obyektif sesuai dengan

keadaan dan suber daya yang tersedia. Setiap bank mungkin mempunyai sistem

pengawasan yang berbeda- beda. Namun demikian harus tetap diidentifikasikan

adannya unsur- unsur pengawasan yang lazim terdapat pada semua sistem yang baik,

diantaranya adalah:

  Standar hendaknya adalah suatu prestasi yang dapat diukur, baik bersifat keuangan

maupun non- keuangan, misalnya standar perputaran pegawai (labaur turnover).

  Prestasi yang dicapai hendaknya dibandingkan dengan standar. Misalnya, jika standar

biaya telepon telah ditetapkan, maka realisasi biaya telepon. Harus dibandingkan

dengan standar biaya itu. Kemudian dianalisis untuk menjelaskan devisiasinya

dengan standar.

  Deviasi antara prestasi yang terjadi dengan standar prestasi yang ditetapkan harus

merupaka isyarat akan perlunya koreksi atau perbaikan guna mencegah terjadinya

devisiasi yang lebih besar dikemudian hari.

  Standar itu pula harus dievaluasi secara berkala untuk memungkinkan perbaikannya.

Jika perlu dengan membuat standar- standar baru bagi unsur- unsur relevan bagi

manajemen, yang sebelumnya tidak diukur.

Page 12: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

Pengukuran dan pengamatan terhadap jalnnya operasi

Pelaksanaan jalannya oprasi harus selalu diawasi dengan cermat. Untuk keperluan

tersebut harus pula dibuat catatan (recort) sebagai laporan pekembangan proses

manajemen.berdasarkan catatan itu hendaknya dilakukan pengukuran prestasi, baik

secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil evaluasi itu dijadikan bahan laporan untuk

dievaluasi lebih lanjut.

Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta

Prestasi pekerjaan harus diberikan penilaian dengan memberikan penafsiran, apakah

sesuai dengan standar, sejauh mana terdapat peyimpangan dan apa saja faktor- faktor

penyebabnya.

Tindakan koreksi terhadap penyimpangan

Tindakan koreksi, selain untuk mengetahui adanya kesalahan, juga menerangkan apa

yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dan memberikan cara bagaimana

memperbaikinya agar kembali kepada standar dan rencana yang seharusnya.

Tindakan koreksi sangat perlu dan harus dilakukan, agar jangan berlarut- larut, karena

dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Perbandingan hasil ( output) dengan masukan ( input)

Setelah proses pelaksanaan pekerjaan selesai segara diberikan pengukuran dengan

membendingkan penghasilan yang diperolah dengan sumber daya yang digunakan

serta standar yang ditetapkan. Hasil pengukuran ini akan memperlihatkan tingkat

efesiensi kerja dan produktivitas sumber daya yang ada, dan dapat dugunakan

sebagai:

  Standar dari harga pokok untuk menentukan harga jual ( pricing).

  Menentukan tinggi rendahnya efisiensi.

Page 13: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

  Sebagai bahan ukuran bagi penyusunan rencana yang baru.

1.                    Sistem informasi pengawasan

Laporan- laporan yang dihasilkan dari proses pengawasan itu harus disusun dalam

suatu format yang sistematis, agar dapat dengan segera dan mudah digunakan sebagai

bahan pengambilan keputusan secara tepat dan tepat. Kemajuan teknologi informasi

telah memungkinkan sistem informasi manajemen memiliki kesanggupan

memberikan berbagai jenis informasi dengan cepat dan akurat serta memberikan

fleksibilitas dalam cara penyajiannya. Melalui laporan ini para manajer dapat

memperoleh informasi atau data yang tidak termuat dalam laporan leguler, yang

dibutuhkan untuk menghadapi laporan tertentu.

2.                    Program audit internal

Pada dasarnya manajer puncak (top manajemen) merupakan pengawas tertinggi bagi

seluruh bawahannya. Untuk memudahkan pelaksanaan fungsi pengawasan setiap

organisasi perusahaan besar selalu mengadakan suatu badan khusus (special staf)

dengan program audit internal yang oleh Bank Indonesia disebut SKAI ( Satuan

Kerja Audit Internal).

Unsur dasar dari program audit internal adalah meliputi verifikasi aktiva dan pasiva,

memastikan keseksamaan ayat- ayat penghasilan dan biaya, memastikan kebenaran

pelaksanaan prosedur bank yang telah ditetapkan dan memberikan saran- saran

perbaikan cara- cara pelaksanaan oprasional.

Sebagai pedoman oprasional dan pedoman pengawasan, bank dan kantor cabang

syariah wajib memiliki buku- buku pedoman kerja mengenai kegiatan oprasional

bank syariah, yang antara lain berupa:

a)                    Buku pedoman penghimpunan dana.

b)                   Buku pedoman pembiayaan.

c)                    Buku pedoman penglolaan dana.

Page 14: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

d)                   Buku pedoman kegiatan jasa perbankan lainnya.

e)                    Buku pedoman standar perhitungan bagi hasil.

f)                    Buku pedoman system kas/ teller.

Buku- buku pedoman diatas memuat hal- hal mengenai prinsip syariah, prinsip

kehati- hatian, organisasi dan manajemen masing- masing kegiatan usaha, prosedur

kerja, administrasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan penyelesaian masalah

yang dihadapi.

KESIMPULAN

Dari pemaparan makalah di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

Pola Dasar Manajemen Bank adalah suatu proses transformasi aset yang mana di

dalamnya terdapat suatu kegiatan yang mempertimbangkan faktor- faktor likuiditas,

risiko dan keuntungan.

Transformasi aset adalah proses pengalihan dana yang dihimpun bank dari berbagai

sumber, yang menjadi kewajiban sebuah bank.

Manajemen adalah kegiatan bank yang perlu dirumuskan dalam wujud

kebijakan dasar

(basic policies) yang meliputi bidang penting bagi aktivitas bank, hal ini juga dapat

menjadi penentu terhadap kadar kesehatan bank, dan hal itu dapat diketahui dengan

melakukan evaluasi terhadap bank yang sedang dikelola.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: 2. Pola Dasar Manajemen Bank

Hasymi Ali, Manajemen Bank,Bumi Aksara,Jakarta,1992.

Muhammad, manajemen bank syari’ah, UPP AMP YKPN,Jogjakarta, 2005.

Hasymi Ali, Dasar-dasar Operasi Bank,PT Rineka Cipta,Jakarta,1995.

Muchdarsyah Sinungan,Manajemen Dana Bank, PT Bumi Aksara,Jakarta,2000.

http.www. b4on_ wortpress.com, Manajemen Perbankan, ( 1 april 2010).

http.www. xmanhoky. Blogspot.com, Manajemen Oprasional Bank, ( 31 maret

2011).

http.www.scribd.com/doc.83982680p/Terapan-Komputer-Perbankan,( 15-10-2012).