12
i PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DI KABUPATEN BIMA PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana PROGRAM STUDI PETERNAKAN OLEH MUHAMMAD NIZAM ZULMY B1D013169 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2018

PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

  • Upload
    voliem

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

i

PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK

AYAM BROILER DI KABUPATEN BIMA

PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

OLEH

MUHAMMAD NIZAM ZULMY

B1D013169

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

ii

PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK

AYAM BROILER DI KABUPATEN BIMA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh

MUHAMMAD NIZAM ZULMY

B1D013169

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

Disetujui

Pembimbing Utama

Dr. Ir. Hermansyah, M,Si

Nip: 19621125 199201 1001

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

iii

PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK

AYAM BROILER DI KABUPATEN BIMA

Oleh

MUHAMMAD NIZAM ZULMY

B1D013169

Program studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Mataram

Jl. Majapahit 62, Mataram 83125, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui pola kemitraan yang berjalan

antara peternak mitra dengan perusahaan dan (2) Mengetahui manfaat kemitraan.

Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2018. Data primer diperoleh dari

wawancara dan pengamatan langsung kepada peternak. Data sekunder diperoleh dari

berbagai instansi seperti perusahaan, Badan Pusat Statistik, dalam bentuk laporan dan

tulisan yang relevan dengan topik penelitian. Sampel peternak berjumlah 30 orang,

penelitian ini menggunakan metode survei dimana responden dipilih secara sengaja

(purposive). Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis pendapatan peternak

dan analisis R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukan : (1) Kemitraan yang dijalankan

oleh PT. Baling-Baling Bambu dan PT. Mandiri Sinar Jaya dengan peternak di

Kabupaten Bima adalah pola kerjasama operasional agribisnis (KOA) yang cenderung

tidak menguntungkan peternak karena harga sarana produksi yang cukup tinggi. (2)

Kemitraan antara perusahaan dengan peternak mitra Bima ditandai adanya

kecenderungan terpaksa mengikuti kemitraan karena tidak adanya modal untuk usaha

mandiri. Nilai Analisis Pendapatan dan R/C Ratio Peternak mempunyai nilai 1,03 untuk

kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor ayam broiler.

Kata kunci : Peranan kemitraan, pola kemitraan, pendapatan peternak

Page 4: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

iv

THE ROLE OF PARTNERSHIP TOWARDS LIVESTOCK INCOME

CHICKEN BROILER IN BIMA REGENCY

By

MUHAMMAD NIZAM ZULMY

B1D013158

Program studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Mataram

Jl. Majapahit 62, Mataram 83125, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

ABSTRACT

Purpose of this research are : (1) Knowledge of partnership system be going

between broiler chicken farmer with company (2) Knowledge benefits of the

partnership. This research doing of month April-May 2018. Result of the primary

data from interview an observation to breeder. Result of the secondary data from

instance various, such as company, according to statistic center of the report from

and writing of the relevant with research topic. Breeder sample in this research of 30

people this research used which survey method the choise of respondent in

intentional (purposive). Data of get analysis used income of breeder and R-C Ratio.

Results of this research indicate that : (1) The partnership be going by PT Baling-

Baling Bambu and PT Mandiri Sinar Jaya farmer in Bima regency with system

agrobissiness operational collaboration (KOA) this not that advantage to breeder,

because price of production tod in very high (2) The partnership between company

with of broiler farm in Bima perforce to follow because broiler farmer there not of

fund for the independent effort. Analysis Value income and R-C Ratio have value of

1,03 for the friendly of broilerl farm 1.500-3.000 tail, 1,05 for the partnership of

broiler farm with capasity of 5.000-7.000 tail.

Keywords: Partnership, farmer income, broiler chicken

Page 5: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

1

PENDAHULUAN

Usaha peternakan ayam ras pedaging memiliki kelebihan dibandingkan dengan

usaha peternakan lainnya. Kelebihan yang dimiliki diantaranya laju perputaran modal

yang cepat, waktu pemeliharaan yang dibutuhkan lebih singkat, yaitu 4 sampai 5

minggu. Meskipun berbagai kelebihan yang dimiliki usaha peternakan ayam ras

pedaging tetapi tidak lepas dari berbagai masalah. Masalah yang umumnya dihadapi

oleh peternak ayam ras pedaging adalah masalah permodalan, pengetahuan tata

laksana pemeliharaan ayam ras pedaging yang benar sampai masalah pemasaran hasil

ternak. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka, peternak ayam ras

pedaging melakukan pola kemitraan.

Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua belah pihak atau

lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip

saling menguntungkan dan saling memberi manfaat antara pihak yang bermitra.

Tujuan utama dari peternak untuk bergabung dengan kemitraan adalah untuk

mendapatkan hasil dari kerjasama yang dilakukan. Pendapatan yang diperoleh dari

kedua belah pihak tergantung dari perjanjian kontrak bagi hasil yang disepakati oleh

kedua belah pihak.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di tujuh Desan dan dua Kecamatan yaitu di Desa

Bolo, Rade, Dena, Tonda, Mpuri berada di Kecamatan Madapangga sedangkan Desa

Kananga, Rasabou berada di Kecamatan Boloyang bermitra dengan PT. Baling

Baling Bambu dan PT. Mandiri Sinar Jaya di Kabupaten Bima. Pemilihan lokasi ini

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa sebagian besar

mitra merupakan peternak berskala kecil dan menengah. Penelitian dilakukan selama

satu bulan (April-Mei 2018). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

primer dan sekunder. Data primer diambil dari hasil wawancara dengan perusahaan,

peternak dan pihak yang terkait dalam kerjasama kemitraan. Data sekunder diperoleh

dari berbagai instansi seperti perusahaan, Badan Pusat Statistik. Kriteria responden

yang dipilih adalah peternak yang bermitra, berlokasi pada Desa/Kecamatan yang

Page 6: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

2

berbeda. Setelah responden dipilih dan ditentukan, maka selanjutnya dilakukan

wawancara yang lebih mendalam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pola Kemitraan PT. Baling Baling Bambu dan PT. MSJ

Berdasarkan konsep kemitraan yang dijalankan oleh PT. Baling Baling Bambu

dan PT. Mandiri Sinar Jaya, maka kerjasama kemitraan ini digolongkan ke dalam pola

Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA). Konsep tersebut tercantum dalam perjanjian

kerjasama antara perusahaan dengan peternak, dimana kedua perusahaan mempunyai

peranan yang sama yaitu menyediakan sarana produksi untuk peternak yang bermitra.

Kerjasama perusahaan dengan peternak meliputi :

1. Perusahaan selaku pihak pertama adalah produsen yang menyediakan DOC dan

sapronak kepada peternak mitra.

2. Sapronak yang diperoleh dari perusahaan selanjutnya dikembangkan dan

dibudidayakan oleh peternak mitra selaku pihak kedua.

3. Peternak mitra haruslah peternak yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan

dalam mengelola usaha budidaya ayam broiler dan memiliki atau mampu menyewa

lahan serta kandang ayam dan mampu menggaji tenaga kerja yang dapat digunakan

untuk pembudidayaan ayam broiler.

4. Perusahaan membantu peternak dalam memasarkan hasil panen.

5. Jumlah, harga, kualitas dan spesifikasi lainnya atas sapronak dijelaskan lebih lanjut

dalam surat kesepakatan tersendiri yang disepakati kedua pihak.

Page 7: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

3

4.2 Analisis Penggunaan Faktor Produksi

Penggunaan faktor produksi secara rinci dapat dilihat pada Tabel :

Tabel 1. Total Biaya Faktor Produksi Ayam Broiler per 1.500 Ekor Peternak/periode

No Uraian Peternak

Biaya (Rp) Persentase (%)

I Biaya Tunai

Sapronak

Perlengkapan

1 45.925.000 90,22

2 1.229.000 1,94

3 Tenaga Kerja 2.500.000 1,70

4 Lain-lain 200.000 0,20

5 Penyusutan 228.066 2,87

6 Sewa Lahan 400.000 2,38

Total Biaya 50.282.066 100,00

Sumber : Data primer diolah, 2018

Tabel 1 menunjukkan bahwa total biaya produksi sebesar Rp. 50.282.066 per

1.500 ekor dengan biaya pengeluaran terbesar yaitu sarana produksi sebesar

Rp.45.925.000. Penyebab biaya sarana produksi besar yaitu karena biaya tersebut

dikeluarkan setiap hari seperti pembelian pakan, biaya tenaga kerja dan perlengkapan

lainnya.

Tabel 2. Total Biaya Faktor Produksi Ayam Broiler per 3.000 Ekor Peternak/periode

No Uraian Peternak

Biaya (Rp) Persentase (%)

I Biaya Tunai

Sapronak

Perlengkapan

1 92.001.000 90,22

2 2.110.000 1,94

3 Tenaga Kerja 2.500.000 1,70

4 Lain-lain 200.000 0,20

5 Penyusutan 347.922 2,87

6 Sewa Lahan 400.000 2,38

Total Biaya 97.558.922 100,00

Sumber: Data primer diolah, 2018

Tabel 2 menunjukkan total biaya produksi sebesar Rp. 97.558.922 per 3.000 ekor

dengan biaya pengeluaran terbesar yaitu sarana produksi sebesar Rp. 92.001.000.

Page 8: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

4

Penyebab biaya sarana produksi besar yaitu karena biaya tersebut dikeluarkan setiap hari

seperti pembelian pakan, biaya tenaga kerja dan perlengkapan lainnya.

Tabel 3. Total Biaya Faktor Produksi Ayam Broiler per 5.000 Ekor Peternak/periode

No Uraian Peternak

Biaya (Rp) Persentase (%)

I Biaya Tunai

Sapronak

Perlengkapan

1 156.895.000 90,22

2 2.955.000 1,94

3 Tenaga Kerja 5.000.000 1,70

4 Lain-lain 300.000 0,20

5 Penyusutan 1.043.583 2,87

6 Sewa Lahan 400.000 2,38

Total Biaya 166.593.922 100,00

Sumber: Data primer diolah, 2018

Tabel 3 menunjukkan bahwa total biaya produksi sebesar Rp. 156.895.000 per

5.000 ekor dengan biaya pengeluaran terbesar yaitu sarana produksi sebesar Rp.

166.593.922.; Penyebab biaya sarana produksi besar yaitu karena biaya tersebut

dikeluarkan setiap hari seperti pembelian pakan, biaya tenaga kerja dan perlengkapan

lainnya.

Tabel 4. Total Biaya Faktor Produksi Ayam Broiler per 7.000 Ekor Peternak/periode

No Uraian Peternak

Biaya (Rp) Persentase (%)

I Biaya Tunai

Sapronak

Perlengkapan

1 216.371.000 90,22

2 2.955.000 1,94

3 Tenaga Kerja 7.500.000 1,70

4 Lain-lain 300.000 0,20

1 Penyusutan 920.203 2,87

2 Sewa Lahan 400.000 2,38

Total Biaya 228.446.203 100,00

Sumber: Data primer diolah, 2018

Page 9: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

5

Tabel 4 menunjukkan bahwa total biaya produksi sebesar Rp. 216.371.000 per

7.000 ekor dengan biaya pengeluaran terbesar yaitu sarana produksi sebesar Rp.

228.446.203. Penyebab biaya sarana produksi besar yaitu karena biaya tersebut

dikeluarkan setiap hari seperti pembelian pakan, biaya tenaga kerja dan perlengkapan

lainnya.

4.3 Analisis Penerimaan Ternak Ayam Broiler

Analisis penerimaan peternak ayam broiler di Kabupaten Bima tertera pada Tabel 5:

Tabel 5. Pendapatan Bersih Usaha Ternak Ayam Broiler/periode

Sumber: Data primer diolah, 2018

Tabel 5 menunjukkan pendapatan bersih peternak ayam broiler untuk kapasitas

1.500 ekor Rp. 1.571.470, kapasitas 3.000 ekor Rp. 3.117.878, kapasitas 5.000 ekor

Rp.7.926.755, kapasitas 7.000 ekor Rp. 10.856.997 dengan rata-rata Rp. 5.877.275,

sedangkan pendapatan bersih yang tertinggi yaitu pada usaha ternak ayam broiler 7.000

ekor per periode meskipun mortalitas dan berat rata rata lebih kecil dibandingkan ternak

kapasitas 1.500 ekor dan 3.000 ekor tetapi kapasitas ternak akan mempengaruhi

pendapatan, semakin banyak ternak yang dipelihara maka pendapatan cenderung akan

lebih besar.

No Uraian Jumlah Ternak (Ekor)

Rata- rata 1.500 3.000 5.000 7.000

1 Produksi

a. Mortalitas (%) 5,04 6,66 1,82 13,72 6.81

b. Jumlah (Ekor 1.428 2.800 4.909 6.722 3.96475

c. Rata BB/Ekor 2,04 2,02 1,97 2,0 2.00

2 Harga Jual

(Rp/Kg) 17.800 17.800 18.050 17.800 17.8625

3 Penerimaan 51.853.536 100.676.800 166.593.922 239.303.200 139.606.864,5

4 Pendapatan

Bersih 1.571.470 3.117.878 7.962.755 10.856.997 5.877.275

Page 10: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

6

4.4 Analisis Pendapatan dan RC Ratio

Hasil Analisis Pendapatan RC Ratio dan Biaya Persatuan Hasil Usaha Ternak

Ayam Broiler/periode dapat dilihat pada Tabel 6 :

Tabel 6. Hasil Analisis Pendapatan, RC Ratio dan Biaya Persatuan Hasil Usaha Ternak

Ayam Broiler/periode

No Uraian Peternak Mitra (Rp)

1 Ternak ayam broiler 1.500 ekor

I. Total Biaya (Rp) 50.282.066

II. Total Penerimaan 51.853.536

Pendapatan Bersih 1.571.470

RC Ratio atas Biaya Total (II/I) 1,03

2 Ternak ayam broiler 3.000 ekor

I. Total Biaya (Rp) 97.558.922

II. Total Penerimaan 100.676.800

Pendapatan Bersih 3.117.878

R/C atas Biaya Total (II/I) 1,03

3 Ternak ayam broiler 5.000 ekor

I. Total Biaya (Rp) 166.593.922

II. Total Penerimaan 174.556.677

Pendapatan Bersih 7.962.755

R/C atas Biaya Total (II/I) 1,05

4 Ternak ayam broiler 7.000 ekor

I. Total Biaya (Rp) 228.446.203

II. Total Penerimaan 239.303.200

Pendapatan Bersih 10.856.997

R/C atas Biaya Total (II/I) 1,05

5 Rata-rata R/C Ratio 1,04

Sumber: Data primer diolah, 2018

Page 11: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

7

Tabel 6 menunjukkan bahwa RC atas total biaya keempat peternak lebih besar

dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ternak ayam broiler yang dijalankan relatif

menguntungkan. Setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan oleh peternak akan

memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1,03 pada peternak kapasitas 1.500 dan

3.000 ekor. Sedangkan Setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan oleh peternak

akan memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1,05 pada peternak kapasitas 5.000

dan 7.000 ekor.

Artinya semakin besar kapasitas pemeliharaan maka akan semakin besar pula RC

rationya.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kemitraan yang dijalankan oleh PT. Baling-Baling Bambu dan PT. MSJ dengan

peternak di Kabupaten Bima yang beternak pola kerjasama operasional agribisnis

(KOA) ini tidak begitu menguntungkan peternak karena harga sarana produksi yang

cukup tinggi.

2. Kemitraan antara perusahaan dengan peternak mitra Bima terpaksa mengikuti

kemitraan karena tidak adanya modal untuk usaha mandiri.

5.2 Saran

1. Harga sapronak sebaiknya diberikan dengan harga yang relatif sama dengan harga

pasar. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pendapatan peternak dan menghindari

terjadinya kecurangan yang dapat dilakukan oleh peternak.

2. Agar kegiatan produksi tidak terganggu karena kurangnya biaya operasional maka

pembayaran hasil kepada peternak harus sesuai dengan perjanjian atau sesegera

mungkin.

Page 12: PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN …eprints.unram.ac.id/11248/1/JURNALj.pdf... dalam bentuk laporan dan ... kapasitas 1.500-3.000 ekor dan 1,05 untuk kapasitas 5.000-7.000 ekor

8

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). “Kabupaten Bima Dalam Angka 2017” http://www.bps.go.id/,

diakses pada tanggal 5 februari 2018 pada jam 13.21 Wita