11
PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN Sari Widianingsih Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2009 Abstrak Di ketahui bersama bahwa pemerintah dewasa ini sedang dituntut melaksanakan pembangunan dan dituntut pula melakukan perubahan segala bidang salah satunya adalah tuntutan kepada masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah berupaya meningkatan kesehatan melalui penyediaan sarana kesehatan salah satunya Rumah Sakit. Rumah sakit adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pengelolaan Rumah Sakit bukan hal yang sederhana melaikan memerlukan upaya yang strategis dengan didukung oleh sumber daya yang handal mengingat biaya yang dibutuhkan sangat besar maka perlu dibuat suatu anggaran dari biaya operasional perawatan agar dapat diketahui berapa biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penelitian. Penelitian dilakukan secara langsung pada Rumah Sakit Persahabatan yang menjadi objek penelitian data yang diperoleh dengan wawancara dan pengamatan. Selain itu juga memerlukan data sekunder yang diperoleh melelui laporan intern perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 1) rumah sakit menggunakan biaya produksi yang meliputi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan semua biaya overhead dan juga mark up untuk menetukan penetapan harga sewa kamar.2) metode yang digunakan adalah metode Time and Material Pricing berdasarkan biaya tenaga kerja langsung dan baiaya bahan baku langsung.3) selain menggunakan metode Time and Material Pricing faktor yang mempengaruhi tarif sewa kamar rawat inap adalah kebijakan rumah sakit pada subsidi silang bagi masyarakat kurang mampu atau berdasarkan tarif persaingan. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kita ketahui bersama bahwa pemerintah dewasa ini sedang dituntut melaksanakan pembangunan dan dituntut pula untuk melakukan perubahaan di segala bidang. Salah satunya adalah tuntutan kepada masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya. Dalam era globalisasi saat ini, Indonesia ditantang untuk terus membangun dalam segala bidang demi tercapainya masyarakat adil dan makmur. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan nasional yang hakekatnya adalah pembangunan nasional yang seutuhnya berikut masyarakatnya seluruhnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sumber manusia yang sehat jasmani dan rohani. Maka pemerintah telah berupaya meningkatkan kesehatan melalui penyediaan sarana kesehatan,yang salah satunya adalah Rumah Sakit. Perkembangan Rumah Sakit sekarang ini mengalami transformasi besar. Pada perkembangnanya Rumah Sakit didirikan untuk kebutuhan menyehatkan masyarakat dan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas dari semua kalangan dengan sebaik-baiknya. Rumah Sakit adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana dalam menjalankan kegiatannya diperlukan tenaga kerja cukup banyak yang menguasai teknologi, alat-alat medis, pelayanan fasilitas dan sarana yang memadai, penyediaan makanan, peralatan serta sistem manajemen administrasi yang terkoodinasi dengan baik. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, maka pihak manajemen dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola dan menghasilkan sumber-sumber ekonomis pada Rumah Sakit secara sistematis, efisiensi, dan efektif. Oleh karena itu, pengelolaan pada Rumah Sakit bukanlah hal yang sangat sederhana cukup diselenggarakan dengan biaya seadanya.melainkan memerlukan upaya yang strategis dengan didukung oleh 1

peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

Sari Widianingsih

Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2009

Abstrak Di ketahui bersama bahwa pemerintah dewasa ini sedang dituntut melaksanakan pembangunan dan dituntut pula melakukan perubahan segala bidang salah satunya adalah tuntutan kepada masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah berupaya meningkatan kesehatan melalui penyediaan sarana kesehatan salah satunya Rumah Sakit. Rumah sakit adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pengelolaan Rumah Sakit bukan hal yang sederhana melaikan memerlukan upaya yang strategis dengan didukung oleh sumber daya yang handal mengingat biaya yang dibutuhkan sangat besar maka perlu dibuat suatu anggaran dari biaya operasional perawatan agar dapat diketahui berapa biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penelitian. Penelitian dilakukan secara langsung pada Rumah Sakit Persahabatan yang menjadi objek penelitian data yang diperoleh dengan wawancara dan pengamatan. Selain itu juga memerlukan data sekunder yang diperoleh melelui laporan intern perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 1) rumah sakit menggunakan biaya produksi yang meliputi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan semua biaya overhead dan juga mark up untuk menetukan penetapan harga sewa kamar.2) metode yang digunakan adalah metode Time and Material Pricing berdasarkan biaya tenaga kerja langsung dan baiaya bahan baku langsung.3) selain menggunakan metode Time and Material Pricing faktor yang mempengaruhi tarif sewa kamar rawat inap adalah kebijakan rumah sakit pada subsidi silang bagi masyarakat kurang mampu atau berdasarkan tarif persaingan.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kita ketahui bersama bahwa pemerintah dewasa ini sedang dituntut melaksanakan pembangunan dan dituntut pula untuk melakukan perubahaan di segala bidang. Salah satunya adalah tuntutan kepada masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.

Dalam era globalisasi saat ini, Indonesia ditantang untuk terus membangun dalam segala bidang demi tercapainya masyarakat adil dan makmur. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan nasional yang hakekatnya adalah pembangunan nasional yang seutuhnya berikut masyarakatnya seluruhnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sumber manusia yang sehat jasmani dan rohani. Maka pemerintah telah berupaya meningkatkan kesehatan melalui penyediaan sarana kesehatan,yang salah satunya adalah Rumah Sakit.

Perkembangan Rumah Sakit sekarang ini mengalami transformasi besar. Pada perkembangnanya Rumah Sakit

didirikan untuk kebutuhan menyehatkan masyarakat dan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas dari semua kalangan dengan sebaik-baiknya.

Rumah Sakit adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana dalam menjalankan kegiatannya diperlukan tenaga kerja cukup banyak yang menguasai teknologi, alat-alat medis, pelayanan fasilitas dan sarana yang memadai, penyediaan makanan, peralatan serta sistem manajemen administrasi yang terkoodinasi dengan baik. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, maka pihak manajemen dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola dan menghasilkan sumber-sumber ekonomis pada Rumah Sakit secara sistematis, efisiensi, dan efektif.

Oleh karena itu, pengelolaan pada Rumah Sakit bukanlah hal yang sangat sederhana cukup diselenggarakan dengan biaya seadanya.melainkan memerlukan upaya yang strategis dengan didukung oleh

1

Page 2: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

sumber daya yang handal dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dan adanya manajemen yang menunjang dimana masalah manajemen tidak kalah pentingnya yaitu pengambilan keputusan untuk menentukan harga jual dari produk jasa suatu perusahaan. Metode dalam menetapkan harga jual yang sering digunakan ada lima yaitu, Gross Margin Pricing Method, Direct cost Pricing Method, Full Cost Pricing Method, Time and Material Pricing Method, dan Return on Capital Employed Pricing Method. Metode-metode harga jual yang telah disebutkan satu persatu tidak dapat dikatakan bahwa metode yang satu lebih baik dari metode yang lainnya karena penggunaannya disesuaikan dengan jenis paerusahaan.

Mengingat biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit cukup besar, maka perlu dibuat suatu anggaran yang memperkirakan berapa besarnya biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit melalui beberapa jenis perhitungan biaya. Salah satunya adalah menganggarkan biaya operasional perawatan, sehingga diharapkan dapat mengetahui pendapatan yang diterima serta dapat menentukan tarif dasar yang akan dikenakan untuk jasa rawat inap di Rumah Sakit agar diperoleh tarif perawatan yang mampu bersaing dan terjangkau oleh masyarakat umum.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh masalah ini oleh sebab itu penulis mengambil judul skripsi “ PERANAN BIAYA UNTUK MENENTAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN”.

Rumusan dan Batasan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah :

1. Berapa biaya yang diperhitungkan oleh Rumah sakit Persahabatan untuk menentukan penetapan harga sewa kamar ?

2. Metode apa yang diperhitungkan dalam penetapan tarif sewa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan?

3. Faktor apa saja yang berpengaruh dalam menetapkan tarif sewa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan ?

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan ini penulis akan membatasi

permasalahan dalam penetapan tarif sewa kamar rawat inap yang dapat mencerminkan efisiensi biaya operasional atas ruang perawatan yang ada khususnya ruang rawat kelas II, dan kelas III pada Rumah Sakit Persahabatan.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan in adalah :

1. Untuk mengetahui biaya yang diperhitungkan oleh Rumah Sakit Persahabatan untuk penetapan harga sewa kamar.

2. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam penetapan tarif sewa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan.

3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dalam menetapkan tarif sewa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan.

Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan yang dilakukan adalah :

1. Bagi Rumah Sakit : memberikan masukan untuk membantu meningkatkan mutu manajemen dalam pengambilan keputusan dalam menentukan tarif yang diberikan dengan memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat umum.

2. Bagi Akademis : untuk menerapkan teori dengan penentuan harga jual yang telah diperoleh selama kuliah dan juga sebagai bahan tambahan yang bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswi yang tertarik dengan penulisan ini.

Metode Penelitian Dalam penulisan ini penulis menggunakan data historis dan deskriptif untuk memperoleh gambaran umum berdasarkan pada perhitungan waktu tenaga kerja, perhitungan material, dan perhitungan tarif sewa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan. .Alat Analisis Berdasarkan data yang diperoleh, maka alat analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskripsi. Tujuan dari analisa deskripsi adalah untuk memperoleh gambaran umum tentang masalah atau kejadian pada saat tertentu yang bersifat aktual dan akurat

2

Page 3: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Data yang penulis gunakan adalah data kuantitatif. Hipotesis Dalam penulisan ini metode yang digunakan untuk perhitungan tarif sewa kamar

adalah dengan metode time and material pricing dalam masalah ini variabel yang saling berhubungan adalah variabel tenaga kerja langsung dan variabel bahan baku.

PEMBAHASAN

TABEL 4.5 RS PERSAHABATAN

HASIL OPERAS KOTOR UNIT PRODUKSI Bangsal Soka II, Periode : 2008

Keterangan Anggaran Realisasi

Penghasilan Kotor 9.646.437,242 12.824.487,380 Potongan 14.159.182,801 11.208.915.212

Penghasilan Bersih ( 5.487.254,441 ) 1.615.536,168

Biaya Variabel Biaya Obat 51.055.334,5 25.672.090,45 Biaya Alat Kesehatan 85.630.000 75.560.247 Biaya Bahan Penunjang 108.650.000 120.460.000 Biaya Tindakan Medis 98.768.000 128.610.000 Biaya Operasi Keluar - - Biaya Honor Harian 34.653.160 37.512.000 Biaya lain-lain - -

Jumlah Biaya Variabel 375.756.494,5 387.814.337,5

Biaya Tetap Biaya Gaji 125.640.960 155.974.680 Biaya Makan Pegawai 39.570.160 41.085.000 Biaya THR 29.150.600 29.750.000 Biaya Pendidikan 10.968.650 12.750.000 Biaya Insentif 137.200.000 139.125.000 Biaya Pakaian Pegawai - - Biaya ATK 3.750.600 4.888.050 Biaya Rumah Tangga Biaya Pemeliharan Biaya Inventaris kantor

1.950.100 760.120 496.250

2.223.900 881.200 530.400

Jumlah Biaya Tetap 349.487.440 387.208.230 Sumber : RS. Persahabatan

3

Page 4: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

A. Ruang Rawat Kelas II (Bangsal Soka II) Perhitungan persentase (%) Estimasi kelebihan harga jual waktu (time pricing)

Biaya tenaga kerja langsung, meliputi biaya-biaya - Biaya gaji Rp. 155.974.680 - Biaya Honor Harian Rp. 37.512.000 - Biaya THR Rp. 29.750.000 +

Jumlah Rp. 223.236.680 Estimasi kelebihan biaya tenaga kerja langsung

20 % x Rp. 223.236.680 Rp. 44.647.336 +Total Rp. 267.884.016

Biaya tidak langsung, meliputi biaya-biaya - Biaya alat kesehatan Rp. 75.560.247 - Biaya bahan penunjang kesehatan Rp. 120.460.000 - Biaya pendidikan Rp. 12.750.000 - Biaya tindakan medik Rp. 128.610.000 - Biaya gaji          Rp 155.974.680 - Biaya ATK Rp 4.888.050 - Biaya pemeliharaan Rp. 881.200 - Biaya Inventaris kantor Rp. 530.400 - Biaya Rumah Tangga Rp 2.223.900 +

Jumlah Rp. 501.878.477

Laba yang diharapkan : - Penghasilan bersih Rp. 1.615.536.168 +

Total Rp. 2.117.414.645 Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp. 267.884.016 :Persentase (%) Estimasi kelebihan BTKL sebesar 7,9 %

Perhitungan persentase (%) Estimasi kelebihan Harga jual bahan ( material pricing ) Biaya bahan meliputi biaya-biaya:

- Biaya obat-obatan Rp. 25.672.090,45 - Biaya alat kesehatan Rp. 75.560.247 - Biaya bahan penunjang Rp. 120.460.000 - Bahan makanan pegawai Rp. 41.085.000 +

Jumlah Rp. 262.777.337,5 Estimasi kelebihan Biaya Bahan

20 % x Rp. 262.777.337,5 Rp 52.555.467,49 + Total Rp. 315.332.805

Biaya tidak langsung, meliputi biaya-biaya: - Biaya alat kesehatan Rp. 75.560.247 - Biaya bahan penunjang kesehatan Rp. 120.460.000 - Biaya pendidikan Rp. 12.750.000 - Biaya tindakan medik Rp. 128.610.000 - Biaya gaji          Rp 155.974.680 - Biaya ATK Rp 4.888.050 - Biaya Pemeliharaan Rp. 881.200 - Biaya Inventaris kantor Rp. 530.400 - Biaya Rumah Tangga Rp 2.223.900 +

Jumlah Rp. 501.878.477 Laba yang diharapkan :

- Penghasilan bersih Rp. 1.615.536.168 + Total Rp. 2.117.414.645 Taksiran biaya bahan Rp. 315.332.805 :

Persentase (%) Estimasi kelebihan Bahan sebesar 6,7 %

4

Page 5: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

Perhitungan harga jual dengan menggunakan metode Time And Material Pricing: Biaya jam atau tenaga kerja langsung Rp. 223.236.680 Estimasi kelebihan tenaga kerja langsung

( 7,9 % x Rp. 223.236.680) Rp. 17.635.697,72 + Jumlah Rp. 240.872.377,72

Biaya bahan Rp. 262.77.7.337,5 Estimasi kelebihan biaya bahan (6,7% x Rp. 262.777.337,5) Rp. 17.606.081,61 +

Jumlah Rp. 280.383.419,1 + Total Rp. 521.255.796,82

Untuk menghitung tarif kamar rawat inap, dihitung berdasarkan total perawatan biaya harga jual dengan menggunakan metode time and

material pricing dibagi dengan jumlah hari perawatan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :

Total biaya time and material pricing

Tarif = Jumlah hari perawatan

= Rp. 521.255.796,82 3541

Tarif = Rp. 147.205,82 Pada kelas II Soka adanya subsidi sebesar Rp. 27.205,82 per pasien, untuk mendapatkan tarif yang ditetapkan dan berlaku pada Rumah Sakit Persahabatan, dihitung dengan Rp 147.205,82 -

Rp. 27.205,82 = Rp 120.000. maka tarif yang ditetapkan dan berlaku pada Rumah Sakit Persahabatan khususnya pada kelas II soka adalah sebesar Rp 120.000 per hari

5

Page 6: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

TABEL 4.6 RS PERSAHABATAN

HASIL OPERAS KOTOR UNIT PRODUKSI Bangsal Soka III: 2008

Keterangan Anggaran Realisasi Penghasilan Kotor 12.536.187.000 13.620.142.620 Potongan 10.658.121.000 12.578.163.120

Penghasilan Bersih 1.878.066.000 1.041.979.500 Biaya Variabel Biaya Obat 32.146.650 36.187.150 Biaya Alat Kesehatan 48.152.600 50.163.000 Biaya Bahan Penunjang 99.154.200 108.530.160 Biaya Tindakan Medis 84.155.600 100.765.000 Biaya Operasi Keluar - - Biaya Honor Harian 76.016.500 80.759.040 Biaya lain-lain - -

Jumlah Biaya Variabel 339.625.550 376.404.350

Biaya Tetap Biaya Gaji 150.168.200 174.039.220 Biaya Makan Pegawai 39.570.160 41.085.000 Biaya THR 40.860.160 41.050.000 Biaya Pendidikan 15.963.450 17.850.000 Biaya Insentif 194.065.000 195.360.000 Biaya Pakaian Pegawai - - Biaya ATK 1.950.194 2.934.890 Biaya Rumah Tangga Biaya Pemeliharaan Biaya Inventaris Kantor

1.750.000 520.960 458.810

2.897.100 693.200 496.520

Jumlah Biaya Tetap 445.306.934 476.405.930 Sumber : RS. Persahabatan

6

Page 7: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

B. Ruang Rawat III (Bangsal Soka III) Perhitungan persentase (%) Estimasi kelebihan harga jual waktu (time pricing)

Biaya tenaga kerja langsung, meliputi biaya-biaya - Biaya gaji Rp. 174.039.220 - Honor harian Rp. 80.759.040 - Biaya THR Rp. 41.050.000 +

Jumlah Rp. 295.848.260 Estimasi kelebihan biaya tenaga kerja langsung

-30 % x Rp. 295.848.260 (Rp. 88.754.478 )+Total Rp. 207.093.782

Biaya tidak langsung, meliputi biaya-biaya - Biaya alat kesehatan Rp. 50.163.000 - Biaya bahan penunjang kesehatan Rp. 108.530.160 - Biaya pendidikan Rp. 17.850.000 - Biaya tindakan Rp. 100.765.000 - Biaya ATK Rp 2.934.000 - Biaya Pemeliharaan Rp. 639.200 - Biaya Inventaris kantor Rp. 496.520 - Biaya rumah tangga RP. 2.897.100 +

Jumlah Rp. 284.328.980 Laba yang diharapkan :

- Penghasilan bersih Rp. 1.041.979.500 + Total Rp. 1.326.308.480

Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp. 207.093.782 : Persentase (%) Estimasi Kelebihan BTKL sebesar 6,4 %

Perhitungan persentase (%) Estimasi kelebihan Harga jual bahan (material pricing)

Biaya bahan meliputi biaya-biaya: - Biaya obat-obatan Rp. 36.187.150 - Biaya alat kesehatan Rp. 50.163.000 - Biaya bahan penunjang Rp. 108.530.160 - Bahan makan pegawai Rp. 41.085.000 +

Jumlah Rp. 235.965.310 Estimasi kelebihan Biaya Bahan

-30 % o x Rp. 235.965.310 (Rp. 70.789.593) + Total Rp. 165.175.717

Biaya tidak langsung, meliputi biaya-biaya: - Biaya alat kesehatan Rp. 50.163.000 - Biaya bahan penunjang Rp 108.530.160 - Biaya pendidikan Rp. 17.850.000 - Biaya tindakan Rp. 1 00.765.000 - Biaya ATK Rp. 2.934.000 - Biaya Pemeliharaan Rp. 693.200 - Biaya Invevtaris kantor Rp. 496.520 - Biaya rumah tangga Rp. 2.897.100 +

Jumlah Rp. 284.328.980

Laba yang diharapkan : - Penghasilan bersih Rp. 1.041.979.500 +

Total Rp. 1.326.308.480 Taksiran biaya bahan Rp. 235.965.310 :

Persentase (%) Estimasi kelebihan bahan sebesar 5.6 %

7

Page 8: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

Perhitungan harga jual dengan menggunakan metode Time And Material Pricing: Biaya jam atau tenaga kerja langsung Rp. 295.848.260 Estimasi kelebihan tenaga kerja langsung

(6,4 % x Rp. 295.848.260) Rp. 18.934.288,64 + Jumlah Rp. 314.782.548,6

Biaya bahan Rp. 235.965.310 Estimasi kelebihan biaya bahan (5,6 % x R.p. 235.965.310) Rp. 13.214.057,36 +

Jumlah Rp. 249.179.367,4 + Total Rp. 563.961.916

Untuk menghitung tarif kamar rawat inap, dihitung berdasarkan total perawatan biaya harga jual dengan menggunakan metode time and

material pricing dibagi dengan jumlah hari perawatan Untuk lebih jelas dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :

Total biaya time and material pricing Tarif =

Jumlah hari perawatan

= Rp. 563.961.916 : 9.597

Tarif = Rp. 58.764 Pada kelas III Soka adanya subsidi sebesar Rp. 8.764 per pasien, untuk mendapatkan tarif yang ditetapkan dan berlaku pada Rumah Sakit Persahabatan, dihitung dengan Rp 58.764 - Rp. 8.764 = Rp 50.000, maka tarif yang ditetapkan dan berlaku pada Rumah Sakit Persahabatan khususnya pada kelas III soka adalah sebesar Rp 50.000 per hari

Berdasarkan data-data perhitungan di atas maka kebijaksanaan yang diambil oleh Rumah Sakit Persahabatan dalam menetapkan tarif rawat inap dan fasilitas kamar rawat inap untuk tahun 2008 adalah dengan memperlakukan tarif seperti tertera di bawah ini:

Tabel 4.7 Tarif dan Fasilitas Ruangan Perawatan Dewasa / Hari

No Kelas Tarif Fasilitas 1. Soka II Rp. 120.000 6 tempat tidur, Kipas Angin, Kamar Mandi, TV 2. Soka III Rp. 50.000 8 tempat tidur, Kipas Angin, Kamar Mandi

Sumber RS Persahabatan Ket : tarif kamar tidak termasuk obat-obatan, jasa dokter, dan pemeriksaan penunjang (laboratorium) Dalam memulai kegiatan usahanya, pihak manajemen Rumah Sakit Persahabatan telah mempertimbangkan pengeluaran-pengeluaran serta perkiraan pemasukan yang akan terjadi pada setiap bidang termasuk pada penantuan tarif seawa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan. Dari perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa penentuan tarif sewa kamar rawat inap

pada Rumah Sakit Persahabatan dengan menggunakan metode ” Time and Material Pricing” hampir sama dengan metode unit cost yang digunakan oleh Rumah Sakit Persahabatan sebelumnya. Dikatakan hampir sama karena setelah dilakukan perhitungan selisih antara perhitungan dengan unit cost yang dilakukan Rumah Sakit dan metode ”Time and Material Pricing” hasilnya tidak terlalu jauh.

8

Page 9: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

Metode penentuan tarif sewa rawat inap dengan metode ”Time and Material Pricing” yang digunakan tersebut perhitungan-perhitungannya lebih lengkap dan jelas, informasi biaya tersebut dapat digunakan oleh pihak manajemen, dan harga jual yang di dapat lebih akurat. Dan metode ”Time and Material Pricing” ini lebih tepat digunakan untuk

perusahaan jasa dalam menghitung harag jual jasanya. Adapun untuk mengefisiensikan pengeluaran-pengeluaran yang terjadi, sebaiknya biaya-biaya yang tidak terlalu penting diminimalisirkan penggunaannya, seperti yang terjadi pada biaya overhead dan biaya tidak langsung.

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis mengadakan penelitian dan analisa mengenai klasifikasi biaya sebagai dasar penetuan tarif sewa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan yaitu khususnya untuk ruang rawat kelas II dan III. Maka dalam bab terakhir ini penulis mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi pertimbangan bagi pihak Rumah Sakit dan khalayak umum di dalam melakukan pengambilan keputusan. Kesimpulan 1. Dalam menentukan tarif sewa kamar rawat

inap, dengan menggunakan metode Time and Material Pricing yang digunakan sebagai dasar dalam perhitungan adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku langsung, biaya tidak langsung, estimasi kelebihan harga jual dan juga laba yang diinginkan oleh Rumah Sakit.

2. Dalam menentukan tarif sewa kamar rawat inap pada Rumah Sakit Persahabatan, penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan metode “Time and Material Pricing” metode ini digunakan karena metode ini cocok dengan perusahaan jasa seperti Rumah Sakit untuk penetapan harga jualnya.

3. Faktor dalam menentukan tarif sewa kamar rawat inap pihak rumah sakit melakukan perhitungan dengan cara memberikan subsidi kepada masyarakat kurang mampu yang berasal dari masyarakat mampu, selain itu juga di adakan subsidi silang di gunakan untuk pengalokasian beban dari kelas perawatan rendah ke kelas perawatan lebih tingi agar kelas perawatan rendah lebih memadai.

Saran-saran 1. Dalam penetapan tarif ruang rawat inap

selama ini Rumah sebaiknya menggunakan metode Time and Material Pricing dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penetapan tarif rawat inap khususnya keputusan dalam pemilihan bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan. Hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam menetapkan tarif sewa kamar rawat inap.

2. Dalam menentukan biaya tarif sewa kamar rawat inap banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya dengan cara subsidi silang yaitu pengalokasian beban dari kelas perawatan rendah ke kelas perawatan tinggi. Hal ini dapat mengguntungkan dari segi persaingan namun dalam jangka panjang akan merugikan bagi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Menurut penulis faktor dalam menentukan tarif sewa kamar selain dari subsidi silang perusahaan juga memberikan kebijakasanaan bagi pasien yang kurang mampu dan juga memperhatikan faktor eksternal/pesaing jangan sampai faktor eksternal/pesaing menguasai pasar sehingga menutup peluang dalam memperoleh laba.

9

Page 10: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. Akuntansi Intermedieate, Edisi

7, BPF Yogyakarta: Yogyakarta, 2000

Hansen, Don R,& Mowen,M,Maryyanne.

Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Salemba 4 : Jakarta, 2004.

Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi manajemen,

buku 2, BPFE Yogyakatra : Yogyakarta, 1993.

Mulyadi. Akuntansi Manajemen, Edisi 3, salemba 4 : Jakarta, 2001. Rayburn, Letriciagayle. Akuntansi Biaya dengan

Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Erlangga : Jakarta, 1999.

Samryn, L,M. Akuntansi Manajerial Suatu

Pengantar, Edisi 1 cetakan 2, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2002.

Supriyono, R,A. Akuntansi Biaya Pengumpulan

Biaya & Ketentuan Harga pokok, Edisi Juli, BPFE Yogyakarta : Yogyakarata, 1999.

Widodo Pudjahardjo,dkk. Analisis Biaya Satuan

& Penyesuaian Tarif Pelayanan Rumah Sakit (Makalah), FKM Uniar : Surabaya, 1998.

10

Page 11: peranan biaya untuk menetapkan tarif sewa kamar rawat inap

11