14
415 PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KREATIF PARIWISATA DI DESA TLONTORAJA PAMEKASAN Teguh Hidayatul Rachmad ABSTRAK Pemberdayaan masyarakat melalui penyadaran akan pentingnya menjaga dan memelihara sumber daya alam untuk perbaikan ekonomi pedesaan menjadi salah satu pilihan strategis menghadapi masalah kemiskinan di Pulau Madura, khususnya di kabupaten Pamekasan. Salah satu desa yang menjadi projek percontohan dalam meningkatkan ekonomi kreatif pariwisata adalah desa Tlontoraja Pamekasan. Kajian teori pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi pilihan untuk menyelesaikan permasalahan pemberdayaan masyarakat lokal di desa Tlontoraja Pamekasan. Metode Participant Action Research digunakan agar peneliti dan masyarakat lokal saling bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi, budaya dan sosial. Tujuan menggunakan metode penelitian PAR salah satunya adalah mencari sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya informasi yang akan membawa perubahan ekonomi, sosial dan budaya. Penelitian yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak signifikan terhadap perubahan ekonomi, sosial dan budaya yaitu tumbuh dan berkembangnya produk-produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat lokal. Peneliti dan masyarakat desa Tlontoraja bekerjsama dalam mencari, mengembangkan kemudian memelihara spot-spot pariwisata yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Kata Kunci : Masyarakat Sadar Wisata, Ekonomi Kreatif Pariwisata, Produk Pariwisata THE STRATEGIC ROLE OF TOURISM CONSCIOUS COMMUNITIES IN IMPROVING THE CREATIVE ECONOMY OF TOURISM IN THE VILLAGE OF TLONTORAJA PAMEKASAN Teguh Hidayatul Rachmad ABSTRACT Community empowerment through awareness of the importance of maintaining and maintaining natural resources for the improvement of the rural economy is one of the strategic choices facing the problem of poverty on Madura Island, especially in Pamekasan district. One village that has become a pilot project in improving the creative economy of tourism is the Tlontoraja Pamekasan village. The study of tourism theory and creative economy is an option to solve the problems of empowering local communities in the Tlontoraja Pamekasan village. The Participant Action Research method is used so that researchers and local communities work together to solve economic, cultural and social problems. The purpose of using PAR research methods is to find out as much and as deeply as possible information that will bring about economic, social and cultural changes. Research that focuses on empowering local communities about tourism awareness in the village of Tlontoraja Pamekasan has a significant impact on economic, social and cultural changes, namely the growth and development of tourism products and the creative economy that is managed independently by the local community. Researchers and the Tlontoraja village community work together in finding, developing and then maintaining tourism spots that have the potential to improve the people's economy. Keywords: Tourism Awareness Society, Creative Economy of Tourism, Tourism Products

PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

  • Upload
    letruc

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

415

PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM

MENINGKATKAN EKONOMI KREATIF PARIWISATA DI DESA TLONTORAJA

PAMEKASAN

Teguh Hidayatul Rachmad

ABSTRAK

Pemberdayaan masyarakat melalui penyadaran akan pentingnya menjaga dan memelihara sumber

daya alam untuk perbaikan ekonomi pedesaan menjadi salah satu pilihan strategis menghadapi

masalah kemiskinan di Pulau Madura, khususnya di kabupaten Pamekasan. Salah satu desa yang

menjadi projek percontohan dalam meningkatkan ekonomi kreatif pariwisata adalah desa Tlontoraja

Pamekasan. Kajian teori pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi pilihan untuk menyelesaikan

permasalahan pemberdayaan masyarakat lokal di desa Tlontoraja Pamekasan. Metode Participant

Action Research digunakan agar peneliti dan masyarakat lokal saling bekerjasama untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi, budaya dan sosial. Tujuan menggunakan

metode penelitian PAR salah satunya adalah mencari sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya

informasi yang akan membawa perubahan ekonomi, sosial dan budaya. Penelitian yang berfokus pada

pemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa

dampak signifikan terhadap perubahan ekonomi, sosial dan budaya yaitu tumbuh dan berkembangnya

produk-produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat lokal.

Peneliti dan masyarakat desa Tlontoraja bekerjsama dalam mencari, mengembangkan kemudian

memelihara spot-spot pariwisata yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Kata Kunci : Masyarakat Sadar Wisata, Ekonomi Kreatif Pariwisata, Produk Pariwisata

THE STRATEGIC ROLE OF TOURISM CONSCIOUS COMMUNITIES IN

IMPROVING THE CREATIVE ECONOMY OF TOURISM IN THE VILLAGE OF

TLONTORAJA PAMEKASAN

Teguh Hidayatul Rachmad

ABSTRACT

Community empowerment through awareness of the importance of maintaining and maintaining

natural resources for the improvement of the rural economy is one of the strategic choices facing the

problem of poverty on Madura Island, especially in Pamekasan district. One village that has become a

pilot project in improving the creative economy of tourism is the Tlontoraja Pamekasan village. The

study of tourism theory and creative economy is an option to solve the problems of empowering local

communities in the Tlontoraja Pamekasan village. The Participant Action Research method is used so

that researchers and local communities work together to solve economic, cultural and social

problems. The purpose of using PAR research methods is to find out as much and as deeply as

possible information that will bring about economic, social and cultural changes. Research that

focuses on empowering local communities about tourism awareness in the village of Tlontoraja

Pamekasan has a significant impact on economic, social and cultural changes, namely the growth and

development of tourism products and the creative economy that is managed independently by the local

community. Researchers and the Tlontoraja village community work together in finding, developing

and then maintaining tourism spots that have the potential to improve the people's economy.

Keywords: Tourism Awareness Society, Creative Economy of Tourism, Tourism Products

Page 2: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

416

PENDAHULUAN

Kawasan wisata di suatu desa sangat menunjang perekonomian pembangunan masyarakat

yang tertinggal. Pengembangan desa wisata dengan pengelolaan sumber daya alamnya sangat

dibutuhkan agar menjadi desa yang mandiri mengelola pendapat anggaran desa. Dikeluarkannya UU

No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Pusat dan Daerah, memberi kesempatan yang besar bagi daerah untuk mengelola sumber

daya alam yang dimiliki agar dapat memberikan hasil yang optimal. Akibatnya setiap pemerintah

daerah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian daerahnya. Pelaksanaan

pembangunan daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan

pendayagunaan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan

yang berkaitan dengan pelaksanaan daerah tentu memerlukan biaya yang cukup besar. Agar

pemerintah daerah dapat mengurus rumah tangganya sendiri dengan sebaik-baiknya, maka perlu

diberikan sumber-sumber pembiayaan yang cukup. Mengingat tidak semua sumber-sumber

pembiayaan dapat diberikan kepada daerah, maka pemerintah daerah diwajibkan untuk menggali

segala sumber-sumber keuangannya sendiri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Salah satu upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah yaitu dengan mengoptimalkan potensi dalam

sektor pariwisata.

Sektor pariwisata di Indonesia saat ini dinilai efektif peranannya dalam menambah devisa

negara. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan kebutuhan pariwisata, tidak hanya di Indonesia,

namun di seluruh dunia. Pertumbuhan kebutuhan manusia akan pariwisata menyebabkan sektor ini

dinilai mempunyai prospek yang besar di masa yang akan datang. Sektor pariwisata mampu

menghidupkan ekonomi masyarakat di sekitarnya, pariwisata juga diposisikan sebagai sarana penting

dalam rangka memperkenalkan budaya dan keindahan alam daerah terkait. Menurut Norval dalam

Spillane (1987), seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris memaparkan bahwa pariwisata selain

bermanfaat bagi pendidikan kebudayaan dan sosial juga mempunyai arti yang lebih penting dari segi

ekonomi. Banyak negara di dunia menganggap pariwisata sebagai invisible export atas barang dan jasa

pelayanan kepariwisataan yang dapat memperkuat neraca pemasukan. Pariwisata merupakan sumber

pendapatan yang dapat terus diperbaharui dan diremajakan, bentuk peremajaan daerah wisata ini dapat

berupa renovasi, dan perawatan secara teratur, oleh sebab itu maka pariwisata merupakan investasi

yang penting pada sektor nonmigas bagi Indonesia. Pariwisata yang merupakan investasi ekonomi

masa depan akan secara otomatis mempermudah perputaran barang dan jasa pelayanan di tempat

wisata. Lebih jauh lagi, pariwisata akan meningkatkan stabilitas ekonomi nasional, namun tentu saja

keberhasilan dalam pengembangan pariwisata seperti di atas akan mampu dirasakan apabila faktor-

faktor pendukungnya telah dipersiapkan dengan baik.

Desa Tlontoraja memiliki sektor pariwisata yang potensial untuk di kembangkan serta

dipasarkan yaitu mulai dari pantai, seni, budaya, waduk wisata, goa dan dataran tinggi. Beberapa

tujuan wisata di Desa Tlontoraja adalah sebagai berikut:

1. Wisata Realigi Batu Panyeppen

2. Wisata Goa Gentong

3. Wisata Air Terjun Ahatan

4. Wisata Air Terjun Bunyato

5. Wisata Lembah Sembir

6. Pantai Oro Timur

7. Tlontoraja Water Dam

Seluruh objek wisata di atas berada dalam kendali Desa Tlontoraja. Artinya, pengelolaan dan

pengembangan objek wisata masih mengandalkan insentif dan inisiatif dari anggaran desa dan

sumbangan masyarakat, sedangkan pengelolaan oleh pemerintah pusat atau kementerian terkait masih

belum ada. Beragamnya jenis obyek wisata di Tlontoraja dapat menjadi potensi dan investasi ekonomi

yang besar di masa yang akan datang, baik itu bagi pemerintah, swasta maupun masyarakat sekitar,

namun tentu saja dibutuhkan berbagai kebijakan proteksi yang tepat agar selalu tercipta

kesinambungan diantara stakeholder terkait.

Page 3: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

417

Banyaknya potensi wisata di desa Tlontoraja, sudah seharusnya membuat Tlontoraja unggul

dalam hal pariwisata, atau setidaknya dapat bersaing dengan daerah tetangganya satu provinsi, namun,

kenyataan di lapangan menunjukkan suatu kemunduran dalam hal pengembangan pariwisata lokal.

Selain ke 7 obyek wisata yang telah ditemukan oleh mahasiswa KKN-UTM kelompok 28 pada tahun

2017, sebenarnya masih terdapat beberapa objek wisata lain yang memiliki potensi ekonomi tinggi

yang belum diekspos dan ditemukan oleh masyarakat desa Tlontoraja. Kurangnya promosi dan

keseriusan pengembangan dari pihak terkait membuat wisata ini seakan terpinggirkan dari sekian

banyak wisata lain di Provinsi Jawa Timur.

Potensi pariwisata yang tinggi di wilayah Tlontoraja sudah seharusnya dapat dioptimalkan,

bukan hanya dilihat sebagai potensi desa, namun sebagai salah satu upaya melestarikan kebudayaan

daerah islami yang sudah mulai ditinggalkan. Sebagai salah satu motivator utama perkembangan

industri, pariwisata yang berbasis islami, Pemerintah daerah kabupaten Pamekasan dibutuhkan

peranannya baik itu untuk mengelola maupun memasarkan produk-produk pariwisata yang halal agar

dapat menjadi sumber pendapatan potensial bagi desa Tlontoraja. Melalui berbagai terobosan

kebijakannya, diharapkan pemerintah daerah mampu merangkul berbagai stakeholder demi

keberlangsungan industri pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan bertumpu pada

pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka menjadi menarik untuk dilakukan

penelitian mengenai Peran Strategis Masyarakat Sadar Wisata Dalam Meningkatkan Ekonomi

Kreatif Pariwisata di Desa Tlontoraja Pamekasan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disusun di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pariwisata di desa Tlontoraja dapat menjadi alternatif sumber pendapatan pemerintah daerah

selain dari sektor bahari, namun belum dikembangkan secara optimal.

2. Pariwisata di desa Tlontoraja dapat menjadi sarana pengembangan dan pelestarian kebudayaan

daerah yang islami dan sudah hampir dilupakan.

3. Pariwisata di desa Tlontoraja belum mampu bersaing dengan daerah lain.

4. Pengembangan pariwisata di desa Tlontoraja belum banyak yang melibatkan masyarakat secara

proporsional.

5. Adanya kendala di lapangan yang menyebabkan sektor pariwisata di Kabupaten Pamekasan tidak

mampu berkembang secara optimal.

6. Pengembangan pariwisata berlabel halal di Madura masih belum ada, sehingga potensi desa

wisata halal di Tlontoraja adalah salah satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan desa melalui

pemberdayaan pariwisata.

Mengingat banyaknya permasalahan yang telah diidentifikasi, serta perlunya fokus penelitian,

maka penelitian ini akan dibatasi pada Upaya pengembangan pariwisata yang berbasis islami dengan

label halal dan menekankan pada pengembangan desa wisata. Pariwisata jenis ini di Kabupaten

Pamekasan, bahkan di provinsi Jawa Timur belum banyak dikembangkan.

TINJAUAN PUSTAKA

Optimalisasi desa wisata Tlontoraja dengan berlandaskan budaya islami madura dan berlabel

halal adalah dengan cara strategi pemberdayaan masyarakat untuk saling membantu dalam proses

pembangunan wisata halal Tlontoraja. Pemberdayaan masyarakat (komunitas setempat) yang berada

di lokasi yang menjadi tujuan (destinasi) wisata melalui kegiatan usaha kepariwisataan merupakan

salah satu model pembangunan yang sedang mendapatkan banyak perhatian dari berbagai kalangan

dan akan menjadi agenda penting dalam pembangunan kepariwisataan ke depan.

Adimihardja (1999) dalam Sunaryo (2013:215) mendefinisikan pemberdayaan masyarakat

sebagai suatu proses yang tidak saja hanya mengembangkan potensi ekonomi masyarakat yang sedang

tidak berdaya, namun demikian juga harus berupaya dapat meningkatkan harkat dan martabat, rasa

percaya diri dan harga dirinya serta terpeliharanya tatanan nilai budaya setempat. Pemberdayaan

masyarakat dimaknai sebagai suatu upaya untuk menguatkan power (daya) atau empowering dari

golongan masyarakat yang powerless (tidak berdaya), biasanya mereka yang sedang tergolong ke

Page 4: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

418

dalam masyarakat yang marjinal. Sinclair (1998) menyebutkan bahwa pariwisata mampu memberikan

manfaat dalam bentuk penguatan ekonomi lokal, yang antara lain berupa devisa, pendapatan tambahan

kepada masyarakat, serta peluang pekerjaan yang dapat ditangkap oleh masyarakat. Sektor usaha

dalam pariwisata seperti usaha akomodasi, transportasi, dan lainnya dapat memberikan kontribusi

dalam mendorong perekonomian lokal, regional, maupun nasional. Dalam kegiatan kepariwisataan

ada beberapa pihak yang memiliki peran dan terlibat langsung dalam kegiatan kepariwisataan. Berikut

gambar yang menggambarkan ilustrasi pemangku kepentingan dalam, pariwisata (Sunaryo, 2013:217).

Gambar 1. Pemangku Kepentingan dalam Pariwisata

Sumber: Sunaryo (2013:217)

Berdasarkan bagan di atas, dapat disimpulkan bahwa peran masyarakat dalam pelaksanaan

kepariwisataan sangatlah besar dan perlu diseimbangkan dengan peran pemerintah maupun swasta.

Tetapi dalam kenyataannya yang terjadi peran masyarakat masih sangat kecil bila dibandingkan

dengan kedua stakeholder lainnya. Penyebabnya adalah tidak adanya atau lemahnya akses yang

mereka miliki kepada sumber daya (resource) pariwisata yang ada dan rendahnya pelibatan mereka

dalam proses pengambilan keputusan.

Pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan menjadi sorotan

penting menurut pakar kepariwisataan dunia. Murphy (1988), Larry Dawyer, Peter Forsyth dan Wayne

Dwyer (2010) dalam Sunaryo (2013:219) pembangunan kepariwisataan harus merupakan suatu

kegiatan yang berbasis pada masyarakat, dengan faktor utama bahwa sumber daya dan keunikan

masyarakat lokal baik berupa elemen fisik maupun nonfisik (tradisi dan budaya) yang melekat pada

masyarakat tersebut harus menjadi penggerak utama dalam pariwisata tersebut. Sunaryo (2013:218)

menyatakan bahwa untuk mewujudkan pengembangan pariwisata berjalan dengan baik dan dikelola

dengan baik maka hal yang paling mendasar dilakukan adalah bagaimana memfasilitasi keterlibatan

yang luas dari komunitas lokal dalam proses pengembangan dan memaksimalkan nilai manfaat sosial

dan ekonomi dari kegiatan pariwisata untuk masyarakat setempat. Masyarakat lokal memiliki

kedudukan yang sama pentingnya sebagai salah satu pemangku kepentingan (stakeholder) dalam

pembangunan kepariwisataan, selain pihak pemerintah dan industri swasta.

Berdasarkan konsep pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan maka

upaya pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan pada hakikatnya harus diarahkan pada

beberapa hal sebagai bertikut:

Pemerintah (Fasilitator)

Masyarakat (tuan rumah,

Pelaksana/Subjek Pengembang)

Swasta (industri, Pengembang,

investor)

Page 5: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

419

1. Meningkatnya kapasitas, peran dan inisiatif masyarakat pembangunan kepariwisataan.

2. Meningkatnya posisi dan kualitas keterlibatan/partisipasi masyarakat.

3. Meningkatnya nilai manfaat positif pembangunan kepariwisataan bagi kesejahteraan ekonomi

masyarakat.

4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam melakukan perjalanan wisata (Sunaryo (2013:

219).

Dengan melihat fakta-fakta yang telah dijelaskan sebelumnya, maka keberhasilan di sektor

pariwisata tidak akan bisa dilepaskan dari peran pemerintah selain sebagai motivator, juga untuk

meningkatkan sebagai dinamisator, fasilitator, dan sekaligus implementor. Peran-peran tersebut

direalisasikan melalui berbagai program demi tercapainya pariwisata berbasis islami dengan label

halal. Bila disajikan dalam sebuah bagan, maka gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, metode kualitatif berhubungan

dengan upaya mengungkapkan penejelasan secara lebih mendalam tentang suatu fenomina sosial.

Metode deskriptif kualitatif diharapkan mampu menghasilkan dapatan kajian yang mendalam serta

dapat menggambarkan secara lebih detail tentang ucapan, tulisan, perilaku yang dapat diamati dari

Ketersediaan Anggaran

Dukungan Sarana dan Prasarana

Kemitraan dengan pihak

Luar

Partisipasi Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Pamekasan

Potensi Pariwisata Desa

Tlontoraja

Kebudayaan dan kesenian daerah

Tlontoraja

Ekowisata daerah

Tlontoraja

Promosi Pariwisata Virtual

Promosi Pariwisata Un-virtual

Page 6: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

420

seorang individu, kelompok tertentu, masyarakat, atau organisasi yang dikaji dari sudut pandang yang

utuh dan holisitik.

Beverly (2002), mengatakan bahwa metode kualitatif untuk menjawab pertanyaan seperti

mengapa seseorang bertinda dengan cara mereka, bagaimana pendapat, bagaimana sikap, bagaimana

seseorang bisa dipengarhi oleh peristiwa-peristiwa sosial. Pertanyaan seperti uraian diatas dapat

ditemukan atau dijawab dengan menggunakan metode kualitatif, karena kualitatif menekankan pada

kedalaman dapatan penelitian melalui wawancara langsung.

Metode kualitatif menekankan pada realitas yang dibentuk melalui proses sosial, serta

hubungan yang dekat antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian kualitatif merujuk kepada

makna, konsep, definisi, ciri-ciri, metafora, simbol dan beberapa persoalan kualitatif lainnya, (Richad

2009).

Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi

terbaru secara lebih terperinci dengan menggambarkan gejala-gejala sosial yang ada. Selain itu untuk

mengidentifikasi rumusan masalah penelitian dengan menguraikan fakta fakta dilapangan seputar

Peran Strategis Masyarakat Sadar Wisata Dalam Meningkatkan Ekonomi Kreatif Pariwisata di Desa

Tlontoraja Pamekasan

Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lazim digunakan

dalam pendekatan metode kualitatif, sesuai dengan yang disampaikan. Gunawan (2014), mengatakan

bahwa wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam

penelitian kualitatif. Wawancara merupakan teknik yang dilakukan dengan cara berkomunikasi

diantara dua orang (peneliti dan objek yang diteliti) dengan tujuan untuk memperoleh informasi

melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan sesuai topik penelitian.

Robson (2002) mengatakan, wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

melibatkan aktivitas pertanyaan seorang peneliti untuk mendapatkan jawaban-jawaban atau tanggapan

daripada informan ataupun sumber informasi. Metode wawancara merupakan sebagai salah satu

metode dengan maksud untuk mendapatkan informasi seperti persepsi, makna tentang sesuatu nilai,

penafsiran tentang keadaan tertentu, serta memahami sebauh realita yang dialami oleh seorang

respoden.

Penggunaan teknik wawancara ini dilakukan khusus kepada seluruh perangkat Desa

Tlontoraja pamekasan. Ditentukannya semua perangkat desa sebagai informan penelitian adalah untuk

mengetahui pandangan para kepala desa tentang Peran Strategis Masyarakat Sadar Wisata Dalam

Meningkatkan Ekonomi Kreatif Pariwisata. Dalam hal ini kepala desa juga berperan sebagai

penunjukkan arah menentukan 3 masyarakatnya untuk mengikuti focus group discusion (FGD)

sebagai metode pengumpulan data khusus kepada masyarakat di Kecamatan Tlontoraja.

Focus Group Discusion (FGD)

Focus Group Discusion atau diskusi kelompok terarah secara sederhana dapat didefinisikan

sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah

tertentu. Irwanto (2006), mendefinisikan FGD adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi

yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

Tujuan dari diskusi kelompok terarah itu sendiri adalah untuk memperoleh masukan atau

informasi mengenai permasalahan yang bersifat lokal dan spesifik. Penyelesaian masalah ini

ditentukan oleh pihak lain setelah informasi berhasil dikumpulkan dan dianalisis. Selain itu secara

spesifik adalah untuk memperoleh informasi mendalam tentang tingkatan persepsi, sikap, dan

pengalaman yang dimiliki informan, termasuk juga untuk memahami lebih lanjut keragaman

perspektif di antara kelompok atau kategori masyarakat.

Teknik diskusi kelompok terarah ini digunakan untuk menggali informasi secara mendalam

tentang Peran Strategis Masyarakat Sadar Wisata Dalam Meningkatkan Ekonomi Kreatif Pariwisata.

Pada teknik diskusi kelompok terarah ini juga untuk menggali data seputar media yang sesuai untuk

memberikan informasi seputar kepada masyarakat. Diskusi kelompok terarah ini dilakukan khusus

kepada masyarakat di Kecamatan Tlontoraja sebanyak 27 orang yang masing-masing diambil 3 orang

Page 7: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

421

perwakilan dari 9 perangkat desa dilingkungan Kecamatan Tlontoraja. Penentuan 3 perwakilan

aparatur desa tersebut ditunjuk oleh kepala desa dengan sistematika pengelompokan masing-masing

kelompok antara 5-6 orang.

Skema Pengolahan Data

Skema pengolahan data hasil rekaman wawancara dan diskusi kelompok terarah dibagi

kedalam tiga tahapan, yang pertama transkrip data hasil wawancara, kedua direduksi dan dilaporkan

secara terperinci, dan yang ketiga disusun dalam bentuk narasi-narasi sehingga membentuk rangkaian

informasi yang bermakna sesuai dengan permasalahan penelitian.

Lokasi Penelitian

Desa Tlontoraja terbentang ke arah utara dengan sebaran 6 desa di bagian pesisir dan 9 desa

pada kawasan perbukitan yang memiliki luas ± 1.390 Ha / 13,90 km2. Secara geografis Desa

Tlontoraja berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Pantai ( Laut Jawa ), sesuai dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Pamekasan

2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Batukerbuy –Dempo Barat

3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Waru Barat –Tlonto Ares

4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Sotabar–Tagangser Daya

Berada dalam kondisi wilayah yang beragam, desa Tlontoraja memiliki kekayaan alam yang

melimpah, baik dari berupa berbagai macam ikan dari lautan dan tanaman pangan pada daerah

perbukitan. Panorama alam yang dimiliki pun sangat beragam dengan perbukitan hijau jika

menghadap selatan dan akan ditemui lautan biru keabu-abuan jika mengarah ke utara.

PEMBAHASAN Pariwisata adalah salah satu jenis usaha yang kini menjadi primadona warga desa. Faktanya,

hanya dalam beberapa tahun saja perkembangan wisata desa dan desa wisata, luar biasa. Siapakah

sebenarnya yang beraksi hingga menciptakan lompatan besar ini, salah satunya Pokdarwis (Kelompok

Sadar Wisata). Pokdarwis adalah lembaga yang didirikan warga desa yang anggotanya terdiri dari para

pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai

penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah

desa mereka serta mewujudkan Sapta Pesona. Kepariwisataan ini diharapkan bakal meningkatkan

pemabngunan daerah dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi warga desa.

Pokdarwis adalah kelompok yang bergerak secara swadaya artinya pengembangan

kepariwisataan yang dilakukan di desa itu bersumber dari kekuatan desa sendiri dengan segala

potensinya. Pokdarwis juga harus membangun dirinya secara swakarsa alias menciptakan

pengembangan berdasar potensi kreativitas yang mereka miliki karena merekalah yang memiliki kuasa

atas pengembangan desa dengan segala sumber daya yang mereka miliki.

Maka, beberapa hal yang harus dilakukan Pokdarwis adalah mengingkatkan pemahaman

mengenai kepariwisataan. Kepariwisataan memiliki banyak cakupan mulai dari cara melihat potensi

wisata di desa, mengolah daya dukung yang ada dan mengembangkannya menjadi sebuah sektor yang

bisa mendongkrak pendapatan warga maupun pemasukan daerah. Maka, warga desa yang menjadi

anggota Pokdarwis harus terus mengasah dirinya mengenai pemahaman kepariwisataan agar terus

berkembang. Sumberdaya yang ada di desa tlontoraja terbagi menjadi dua, yaitu sumber daya alam

dan manusia.

Tata guna lahan Desa Tlontoraja sebagaian besar adalah wilayah pertanian, peternakan,

nelayan, industri kecil dan industri sedang. Semua ini merupakan potensi ke arah kemajuan yang lebih

berarti. Dari tata lahan yang paling dominan di desa tlontoraja berupa pertanian dan nelayan. Desa

Tlontoraja secara umum termasuk daerah landai. Potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan

perikanan tahun 2012 – 2016 adalah sebagai berikut:

Page 8: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

422

Dari kondisi alam Desa Tlontoraja di atas, dapat diidentifikasi Sumber Daya Alam yang

dimiliki Desa Tlontoraja dan merupakan salah satu potensi pembangunan di Desa Tlontoraja. Berikut

hasil Identifikasi Sumber Daya Alam Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean.

Page 9: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

423

Perekonomian masyarakat Desa Tlontoraja dengan identifikasi di atas, maka bisa

dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mencari, memelihara dan meningkatkan

tempat pariwisata sebagai objek dan tujuan masyarakat baik di dalam maupun di luar madura, ada

beberapa objek tempat pariwisata di Desa Tlontoraja, di antaranya adalah:

Gambar 3. Air Terjun Pengantin

Tepat di Dusun Banlanjang, Desa Tlontoraja, kecamatan Pasean, Pamekasan terdapat air

terjun yang tersembunyi manis. Terselip didaerah persawahan yang berbatasan dengan dusun

Tegangser Daya dan tertutup rimbun pepohonan. Air terjun itu bernama Bunyato atau lebih dikenal

sebagai air terjun Pengantin. Airnya bersih dengan dasar berupa batu-batu kecil dan pasir.

Kedalamannya berkisar satu meter dan berenang didalamnya tentunya menyenangkan. Aliran airnya

tidak terlalu deras, sehingga kita dapat menaiki sela-sela air terjun kemudian kita dapat meloncat

dengan bebas. Apalagi air yang mengalir adalah air dari sumber yang ada di perbukitan di atasnya.

Penyebutan air terjun Pengantin ini bukannya sebuah penamaan belaka. Penyebutan ini terjadi

karena ada sebuah mitos yang beredar. Mitos yang ada di masyarakat mengatakan bahwa pasangan

yang datang berkunjung ke air terjun akan menjadi pasangan sejati, pengantin. Tidak hanya satu dua

pasangan yang mampu melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Konon dengan

mandi disana bersama pasangan membuat jalinan cinta menjadi lebih indah dan romantis.

Gambar 4. Batu Panyeppen

Page 10: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

424

Destinasi Wisata Realigi Batu Panyeppen ini terletak di Desa Tlontoraja tepatnya Dusun

Lebak Timur. Wisata ini memiliki tingkat kemistisan yang sangat tinggi. Tidak heran jika dulunya

banyak orang-orang bertapa di tempat ini untuk memohon kekuatan kepada sang pencipta. Sampai

saat ini, Batu Panyeppen ini sering dikunjungi oleh para wisatawan dari luar daerah Tlontoraja. Secara

etimologis arti dara kata batu panyeppen adalah berasal dari dua suku kata yakni Batu dan Panyeppen.

Batu berasal dari Bahasa Indonesia yang artinya Batu, sedangkan Panyeppen berasal dari Bahasa

Madura yang artinya bertapa sehingga secara etimologis dapat diartikan tempat ini dahulu kala berasal

dari batu yang digunakan untuk bertapa.

Gambar 5. Goa Gentong

Gua Gentong berada di perbukitan Dusun Duko, Desa Tlontoraja, Pasean, Pamekasan.

Penamaan Gua Gentong bukannya tanpa alasan. Gua ini berbentuk layaknya gentong karena mulut

gua berada di atas sejajar dengan permukaan tanah, sedang badan gua berada dibawah. Mulut gua

hanya berupa celah sempit yang tersembunyi di antara rimbun semak belukar. Guanya sangat gelap

dan masih aktif. Langit-langitnya masih mengucurkan air yang mampu menciptakan stalaktit dan

stalakmit. Akses menuju gua ini lumayan menantang karena jalan yang sedikit terjal dengan batu-batu

yang tajam.

Berbicara masalah mistik, menurut cerita yang beredar di masyarakat mengungkapkan jika

gua tersebut dihuni oleh ular yang sangat besar sehingga ada bagian gua yang ditutup oleh warga

dengan batu bata. Ular tersebut bukanlah ular biasa, ular tersebut diyakini warga sekitar sebagai abdi

dari tokoh yang membabat alas dusun Duko. Tokoh yang pertama kali mendiami dusun Duko bernama

Bhujuk Nanti. Ular tersebut masih dapat dipanggil dan sering mendatangi anak keturunan dari Bhujuk

Nanti. Menurut salah seorang keturunan Bhujuk Nanti, Siti Nur Aizah (40) ular tersebut dapat

dipanggil oleh keturunan Bhujuk Nanti dengan membawa dupa dan ular tersebut juga selalu muncul

pada malam jum’at. Namun ular yang mendatangi rumah-rumah sekitaran gua adalah ular-ular kecil

yang tidak tahu berasal darimana dan apabila urusannya sudah selesai akan menghilang secara ghaib.

Ular-ular tersebut seolah menjadi penjaga dari tempat yang dimiliki oleh Bhujuk Nanti. Kami

juga sempat melihat barang peninggalan Bhujuk Nanti untuk keturunannya. Barang peninggalan yang

sudah diwariskan turun temurun itu berupa ranjang tidur ukiran dan tiga buah kayu yang berbentuk

persegi panjang dengan hiasan ukiran didalamnya. Kejadian selanjutnya ketika kami mengambil foto

dari barang-barang tersebut, gambar yang tersimpan di kamera hanyalah foto berwarna hitam saja.

Apabila ingin mengunjungi Gua Gentong, sebaiknya ditemani oleh pamong desa atau keturunan

Page 11: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

425

Bhujuk Nanti agar lebih aman dan tentunya kita akan mendapatkan informasi yang lebih mendetail

mengenai gua dan sejarahnya.

Gambar 6. Air Terjun Ahatan

Desa yang pada dahulunya termasyur dengan gadis-gadis cantik ini ternyata memiliki air

terjun yang cukup tinggi. Letaknya di Dusun Ahatan, Desa Tlontoraja, Pasean, Pamekasan. Terselip

dibelakang pemukiman dengan jalan yang cukup menantang. Jalurnya curam dan sedikit licin.

Berkelok menurun dengan bebas tanpa ada pegangan tangan. Selain air terjun utama, terdapat air

terjun yang lebih kecil pada sisi yang lain. Uniknya, dua air terjun tersebut memiliki hulu yang

berbeda. Namun, apabila ditanya mengenai keindahannya, tentu jawabannya adalah indah sekali

Air terjun ini tersimpan seolah tempat yang ditinggalkan. Air terjun ini sejatinya sangat indah

namun kecantikannya tidak begitu terpancar. Air terjun ini hidup dengan sebuah masalah. Sebuah

permasalahan yang sangat klasik, sampah. Sayang sekali air terjun ini harus rela bergumul dengan

buangan dari hulu diatas bukit sana. Beberapa bebatuan yang cantik pun harus rela bersendekap

bersama sampah yang tak seharusnya itu.

Hal itulah yang kemudian membawa masyarakat bersama tim KKN-UTM melakukan

beberapa hal untuk menyelamatkan air terjun ini. Berjalan beriringan dengan warga, kami bantu

membantu memperbaiki air terjun cantik ini. Membersihkan sampah, membuat akses jalan, sampai

pembuatan plang nama. Sehari dua hari tentu masih belum mampu memulihkan pesona air terjun ini.

Namun sedikit langkah kecil dalam memperlakukan sampah dapat membuat air terjun ini cantik,

secantik gadis-gadis Tlontoraja.

Page 12: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

426

Gambar 7. Lembah Sembir

Banyak jalan menuju Roma, begitu pula jalan menuju Lembah Sembir. Lembah Sembir dapat

dijangkau melalui sungai menggunakan perahu warga yang berwarna-warni, menyusuri jalanan

perbukitan yang menaik dan menurun, atau dapat langsung menuju puncak bukit menggunakan sepeda

motor. Lembah ini berada di kawasan dusun Dungenda’. Ketika kita sudah berada dipuncak lembah,

kita akan menemui pemandangan hijau yang sangat indah pada bagian perbukitan dengan latar

belakang laut abu-abu kebiruan

Bukit-bukit kecil nan hijau, tebing-tebing kecoklatan, sungai kehijauan, dan semak-semak

yang menyibuk pandang mata adalah pembentuk Lembah Sembir. Lembah yang indah ini berwarna

hijau yang menenangkan. Latar belakang yang ditampilkan pun tak kalah mengusik pandang. Di ujung

mata sana terdapat laut berwarna biru keabuan. Indah. Sungguh indah. Lembah ini berada di desa

Tlontoraja, kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura. Siapa yang menyangka apabila negeri yang

disebut negerinya para nelayan menyimpan potensi yang lain. Yaitu potensi wisata. Lembah ini sangat

indah dengan rute yang menakjubkan. Start dari pasar Pasean dilanjut dengan menyusuri sungai

dengan perahu nelayan, berjalan menaik turun bukit, merelakan badan basah karena air sungai, sampai

akhirnya berada pada puncak bukit tertinggi. Puncak yang menyimpan lanskap yang sangat indah itu.

Page 13: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

427

Lembah ini adalah lembah yang masih alami dan seolah tersembunyi. Walaupun jarak tempuh

ke lembah ini hanya beberapa kilo dari pusat desa Tlontoraja. Lembah ini sangat berpotensial sekali

apabila digarap dengan baik. Dapat mengangkat ekonomi masyarakat yang memiliki perahu di

sepanjang sungai dan menaikkan geliat tukar menukar dalam pasar. Rutenya bisa dijadikan

penjelajahan anak-anak alam dan puncaknya dapat ditempati tenda-tenda warna-warni. Berada didekat

desa namun seolah jauh dari jelaga dapur penduduk.

Gambar 8. Waduk Air

Untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Desa Tlontoraja khususnya di bidang

pertanian, maka pemerintah desa Tlontoraja membuat waduk guna sebagai tempat penampungan air

sewaktu musim kemarau. Sampai saat tulisan ini di posting waduk tersebut masih dalam tahap

pembuatan dan baru selesai sekitar 80% dari total pengerjaannya. Desa Tlontoraja memang terkenal

akan hasil laut dan pertanian. Masyarakatnya mayoritas berprofesi sebagai petani sehingga dengan

dibuatnya waduk ini, maka akan dapat membantu kebutuhan air petani ketika musim kemarau tiba.

Tidak hanya itu, waduk ini juga sering dikunjungi wisatawan dari luar desa Tlontoraja. Hal ini

membuktikan fungsi waduk ini selain sebagai tempat penampungan air, namun juga berfungsi sebagai

tempat wisata.

KESIMPULAN

Objek pariwisata di Tlontoraja sangat bervariasi dan beraneka ragam, mulai dari wisata religi,

alam dan kuliner. Banyak potensi yang ada di Desa Tlontoraja, namun masih banyak hambatan

terutama adalah pendanaan untuk pengembangan desa pariwisata mandiri. Selama ini, untuk

pengembangan tempat pariwisata masih mengandalkan dana swadaya masyarakat Desa Tlontoraja.

Potensi sumber daya alam di Desa Tlontoraja kalau dikembangkan dengan bantuan kerjasama antara

pemerintah daerah dan provinsi, maka akan membawa nama Madura sebagai salah satu destinasi

pariwisata di jawa timur, terutama di kabupaten Pamekasan.

Masyarakat di desa Tlontoraja sudah mulai sadar akan wisata di tempat tinggalnya, sehingga

memulai dengan membuat fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan suasana yang aman, tenang dan

bagus untuk dilihat bahkan di foto untuk disebarkan ke media sosial. Berbagai macam fasilitas dengan

konsep ekonomi kreatif yang dibuat oleh masyarakat desa Tlontoraja yang bertujuan agar

menggerakkan pemuda dan masyarakat desa agar dapat berwirausaha dan mandiri.

Page 14: PERAN STRATEGIS MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM … filepemberdayaan masyarakat lokal tentang sadar wisata di desa Tlontoraja Pamekasan membawa dampak ... menghidupkan ekonomi masyarakat

428

DAFTAR PUSTAKA

Beverley, H. 2002. An Introduction to qualitative reseach. Focus Group Division Of General Practice:

University Of Nottingham.

CIFOR. 2004. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. CIFOR, Bogor.

Davey, Kenneth J. 1998. Pembiayaan Pemerintahan Daerah, Praktek-Praktek Internasional dan

Relevansinya Bagi Dunia Kerja, Jakarta: UI Press.

Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF

Indonesia. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. Jakarta: Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF Indonesia.

Durbarry, Ramesh. 2004. Tourism Economic Growth: the case of Caurities. Tourims Eonomics, (10 4,

389-401. IP Publishing Ltd.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata ‘Sebuah Pengantar Perdana’, Jakarta: Pradnya Paramita.

Robson, C. 2002. Real world reseach; a sourcce for social scientists and practitioner research. Oxford.

Sinclair, Thea. 1998. Tourism and Economic Development:a survey. Journal of Development Studies,

5, 1-51.

Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.

Suansri, P. 2003. Comunity Based Tourism Handbook. Bangkok, Thailand: Responsible Ecological

Social Tours (REST) Project.

Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi

Yoeti, Oka. A. 2001. Manajemen Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita