39
PRESENTASI PRESENTASI KEWARGANEGARAAN KEWARGANEGARAAN

peran serta dalam politik di indonesia

  • Upload
    layalia

  • View
    33

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi pkn kelas x

Citation preview

  • PRESENTASI KEWARGANEGARAAN

  • Peran Serta dalam Sistem Politik di Indonesia

  • Anggota kelompok 2 :Farah Adibah M(11)Fastia Yovita S(12)Gangsar Rizky W(13)Hendika Yuristiyanto(14)Ida Agustini(15)Iftah Nur Indah K(16)Juwita Restu D(17)Layalia Azka F(19)Mesa Noor Iksanti(20)Misbahul Maruf(21)Muhammad Natsir(22)

  • PERAN SERTA DALAM SISTEM POLITIK DI INDONESIA

  • 1. Partisipasi Politik Warga Negara Istilah partisipasi politik diterapkan pada aktivitas orang dari semua tngkat sistem politik, misalnya; pemilih (pemberi suara) berpartisipasi dengan memberikan suaranya; menteri luar negeri berpartisipasi dalam menetapkan kebijaka luar negeri, dan sebagainya.

  • Dengan demikian, partisipasi politik dapat diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujuan organisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.

  • a. Bentuk-bentuk partisipasi politik Bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi di berbagai negara, dapat dibedakan dalam kegiatan politik yang berbentuk konvensional dan nonkonvensional, termasuk yang mungkin legal (seperti petisi) maupun ilegal, penuh kekerasan, dan revolusioner.

  • Berikut ini adalah bentuk-bentuk partisipasi politik menurut Almond.

    KONVENSIONALNON-KONVENSIONAL*Pemberian suara (voting)*Diskusi politik*Kegiatan kampanye*Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan*komunikasi individual dengan pejabat politik administratif.*Pengajuan petisi*Berdemonstrasi*Konfrontasi*Mogok*Tindak kekerasan politik terhaap harta benda;perusakan,pemboman,pembakaran*Tindak kekerasan politik terhadap manusia;penculikan,pembunuhan,perang gerilyarevolusi.

  • Dalam hal partisipasi politik, Rousseau menyatakan bahwa hanya melalui parisipasi seluruh warga negara dalam kehidupan politik secara langsung dan berkelanjutan, negara dapat terikat ke dalam tujuan kebaikan sebagai kehendak bersama.

  • Berbagai bentuk partisipasi politik tersebut dapat dilihat dari berbagai kegiatan warga negara yang mencakup antara lain:1) Terbentuknya orgaisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijakan negara.2) Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) sebagai kontro sosial maupun pemberi input terhadap kebijakan pemerintah.

  • 3). Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan kepada warga negara untuk dipilih atau memilih, misalnya; berkampanye, menjadi pemilih aktif, menjadi anggota perwakilan rakyat, menjadi calon presiden yang dipilih langsung, dan sebagainya.4). Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada sistem input dan output kepada pemerintah, misalnya: melalui unjuk rasa, petisi, protest, demonstrasi, dan sebagainya.

  • Dari berbagai aktivitas ini, kita bisa melihat keberagaman aktivitas dalam partisipasi poitik dari hal yang paling sederhana hingga yang kompleks, dari bentuk-bentuk yang mengedepankan kondisi damai sampai tindakan-tindakan kekerasan. Namun seluruh aktivitas ini termasuk dalam kerangka partisipasi poitik. Pembuat dan pelaksana kebijakan, serta partisipasi terliat untuk mempengaruhi jalannya proses tersebut agar sesuai kepentingan dan aspirasinya.

  • Di tingkat individu, secara lebih spesifik Milbrath M.L. Goel mengidentifikasi 7 bentuk partisipasi politik individual:

    NoBentuk PartisipasiUraian/Keterangan1Aphatetic InactivesTidak beraktifitas dan artisipatif, tidak pernah memilih.2Passive SupportersMemilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriotik, membayar seluruh pajak,mencintai negara3Contact SpecialistPejabat penghubung okal (aerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.

  • 4CommunicatorsMengikuti informasi-informasi politik, terlibat dalam diskusi-diskusi, menulis surat pada editor surat kabar, mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin partai politik.5Party and Campaign WorkersBekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang bagaimana memilih, menghadiri pertemuan-pertemuan, menyumbang uang pada partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung partai politik, dipilih jadi kandidat partai politik.6Community ActivistBekerja dengan orang-orang lain berkaitan dengan masalah-masalah lokal, membentuk kelompok untuk menangani problem-problem lokal, keanggotaan aktif dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan, melakukan kontak terhadap pejabat-pejabat berkenaan dengan isu-isu sosial.

  • 7ProtestersBergabung dengan demonstrasi-demonstrasi pubilk di jalanan, melakukan kerusuhan bila perlu, melakukan protes keras bila pemerintah melakukan sesuatu yang salah, menghadapi pertemuan-pertemuan protes menolak mematuhi aturan-aturan

  • b. Tingkatan Partisipasi PolitikMenurut Huntington dan Nelson, ada dua kriteria tingkat-tingkat partisipasi politikDilihat dari ruang lingkup atau proposisidari suatu kategori warga negara yang melibatkan diridalam kegiatan-kegiatan partisipasi partai politikIntensitas, atau ukuran lamanya, dan arti penting dari kegiatan khusus itu bagi sistem politik

  • Hubungan tingkat-tingkat partisipasi tampak dalam hubungan berbanding terbalik

    Lingkup partisipasi politik yang besar biasanya terjadi dalam intensitas yang kecilatau rendah, misalnyapartisipasi dalam pemilihan umum.

    Sebaliknya, jika lingkup partisipasi rendah atau kecil, intensitasnya semakin tinggi. Contohnya kegiatan aktivis- aktivis partai politik, pejabat partai politik, dan kelompok-kelompok penekan.

  • Semakin luas ruang lingkup partisipasi politik, maka semakin rendah atau kecil hasil intensitasnya. Dan sebaliknya, semaki kecil ruang lingkup partisipasi politik, intensitasnya semakin tinggi.

  • (Menyimpang)Pembunuh politik, teroris, pembajakPejabat umum, pejabat parpol sepenuh waktu, pimpinan kelompok kepentinganPetugas kampanye, aktif dalam parpol / kelompok kepentingan, aktif dalam proyek-proyek sosialMenghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam pemilu, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politikOrang yang apolitisAktivisPartisipanPengamat

  • Tingkat PengamatPada tingkat pengamat, seperti menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, menjadi anggota kelompok kepentingan, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik, dan usaha meyakinkan orang lain, merupakan contoh- contoh kegiatan yang banyak dilakukan oleh warga negara, artinya proporsi atau lingkup jumlah orang yang terlibat di dalamnya tinggi

  • Namun tidak demikian dengan intensitas partisipasi politiknya, terutama kalau dikaitkan dengan arti pentingnya bagi sistem politik, praktik- praktiktersebut pengaruhnya rendah atau tingkat evektifitasnya dalam mempengaruhi kebijakan yang dibuat pemerintah, membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup banyak.

  • Tingkat AktivisPada kategori aktivis, para pejabat umum, pejabat partai penuh waktu, pimpinan kelompok kepentingan merupakan pelaku-pelaku politik yang memilikiintensitas tinggi dalam berpartisipasi politik.Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan contacting dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk memepengaruhi pembuat kebijakan pemerintah sangat efektif

  • Terutama bagi pejabat umum, secara politis mereka memiliki peluang yang cukup kuat dalam mempengaruhi kebijakan politik yang dibuat pemerintah, bahkan secar individual bisa mempengaruhi secara langsung.Namun warga negara yang terlibat dalam praktik-praktik partisipasi politik di tingkat aktivis jumlahnya terbatas, hanya diperuntukan bagi sejumlah kecil orang (terutama elit politik), yang memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proses politik dengan mekanisme dan kekuatan pengaruh seperti ini

  • Kegiatan partisipasi politik di tingkat aktivis ditempuh bukan saja dengan cara-cara yang formal-prosedural atau mengikuti aturan yang ditetapkan, dapat juga dengan cara-cara non-formal, tidak mengikuti jalur yang ditetapkan secara hukum, bahkan sampai tindakan kekerasan. Tindakan yang dilakukan bisa berupa pembunuhan, tindakan-tindakan terorisme nasional dan internasional, dan pembajakan

  • Tingkatan atau hirarki yang terdapat pada partisipasi poltik sangat tergantung dari akibat yang disebabkannya terhadap sistem politik.Tingkatan partisipasi politik ini disampaikan sebagai berikut :Menduduki jabatan politik atau administratifMencari jabatan politik atau administratifKeanggotaan aktif suatu organisasi politikKeanggotaan pasif suatu organisasi politik

  • e.Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political)f.Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political)g.Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi dan sebagainyah.Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam bidang politiki.Voting (pemberian suara)

  • Perluasan kegiatan pemerintah dalam berbagai bidang membawa konsekuwnsi adanya tindakan-tindakan yang semakin menyusup ke segala segi kehidupan rakyat.Ruang lingkup aktivitas atau tindakan pemerintah yang semakin luas mendorong timbulnya tuntutan- tuntutan yang terorganisir untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik

  • Faktor-faktor Pendukung Partisipasi PolitikPendidikan PolitikMenurut Ramdlon Naning,pendidikan politik adalah usaha untuk memasyarakatkan politik,dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat,meningkatkan kesadaran setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran rakyat terhadap hak,kewajiban,dan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara.

  • Melalui pendidikan politik,diharapkan kader-kader anggota partai politik tersebut akan memperoleh manfaat atau kegunaan :Dapat memperluas pemahaman,penghayatan,dan wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat politis.Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya rhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan.

  • b. Kesadaran politikMenurut Drs.M.Taopan , kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara . Kesadaran politik atau keinsafan hidup menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan , mengingat tugas-tugas negara bersifat menyeluruh dan kompleks sehingga tanpa dukungan positif dari seluruh warga masyarakat,tugas-tugas negara banyak yang terbengkalai.

  • Dalam hal kesadaran politik masyarakat, Drs.Arbi Sanit antara lain menyatakan :

    ...Sekalipun sudah bangkit kesadaran nasional dan meningkatnya aktivitas kehidupan politik di tingkat pedesaan,namun masyarakat tani masih belum terkait secara aktif kepada pemerintah nasional dalam hubungan timbal balik yang aktif dan responsif . Hubungan yang ada baru bersifat berat sebelah , yaitu dari atas ke bawah ......

  • NoBidangImplementasi Partisipasi Politik1.PolitikSetiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan-kegiatan antara lain :Ikut memilih dalam pemilihan umumMenjadi anggota aktif dalam partai politik,kelompok penekan(presure group),maupun kelompok kepentingan tertentuDuduk dalam lembaga politik,seperti MPR,Presiden,DPR,Menteri,dan sebagainyaMengadakan komunikasi ( dialog ) dengan wakil-wakil rakyatBerkampanye , menghadiri kelompok diskusi , dan lain-lainMempengaruhi para pembuat keputusan sehingga produk-produk yang dihasilkan/dikeluarkan sesuai dengan aspirasi atau kepentingan masyarakat2.EkonomiSetiap warga negara dapat ikut secara aktif dalam kegiatan-kegiatan antara lain :Menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif baik dalam bentuk jasa,barang,transportasi,komunikasi,dan sebagainyaMelalui keahlian masing-masing,dapat menciptakan produk-produk unggulan yang inovatif,kreatif,dan kompetitif daripada produk luarKesadaran untuk membayar pajak secara teratur demi kesejahteraan dan kemajuan bersama

  • 3.Sosial - BudayaSetiap warga negara dapat mengikuti kegiatan-kegiatan antara lain :Sebagai pelajar atau mahasiswa,harus dapat menunjukan prestasi belajar yang tinggiMenjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum ,seperti misalnya tawuran , narkoba , merampok ,berjudi , dsn sebagainyaProfesional dalam bidang pekerjaannya , disiplin , dan produktivitas tinggi untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional4.HankamSetiap warga negara dapat ikut secara aktif dalam kegiatan-kegiatan antara lain :Bela negara dalam arti luas , sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing masingSenantiasa memelihara ketertiban dan keamanan wilayah atau lingkungan tempat tinggalnyaMemelihara kesatuan dan persatuan bangsa demi tetap tegaknya Negara Republik IndonesiaMenjaga stabilitas dan keamanan nasional agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana

  • Kebalikan dari partisipasi politik adalah sikap apatis.Seseorang dinamakn apatis (secara politis), jika dia tidak mau ikut serta dalam berbagai kegiatan politik kenegaraan di berbagai bidang kehidupan

  • c. Sosialisasi PolitikSosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.Adapun alat yang bisa dijadikan perantara atau sarana dalam sosialisasi politik, antara lain :

  • Keluarga (Family)Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efekti f adalah keluarga. Dimulai dari keluarga inilah orang tua dan anak sering melakukan obrolan politik ringan tentang segala hal, sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik

  • 2. SekolahMelalui pelajaran civics education (pendidikan kewarganegaraan) siswa dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis.Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandangan akademis.

  • 3. Partai Politik salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik.Ini berarti partai politik tersebut mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnyaPartai politik harus mampu menciptakan image, memperjuangkan kepentingan umum, agar mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan pemilu

  • Thank you ANY QUESTION??

    *