Upload
hoanghanh
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Peran Pemuliaan Tanaman dalam
Meningkatkan Produksi Pertanian di
Indonesia
Nono CarsonoLab Pemuliaan Tanaman Faperta Unpad
Introduction
• Th 2025, penduduk INA ± 273 juta jiwa,
laju pertumbuhan 0.9 ~ 1.3%
Permasalahan terkait pertanian:
• Produksi komoditas belum mencukupi
kebutuhan/ stok (mis: padi, kedelai dan
jagung),
• Penurunan produktivitas lahan,
2
• Laju konversi lahan pertanian (50 rb ha.th-1),
• Angka kemiskinan (16%) dan
pengangguran yang masih cukup tinggi
(10%),
• Degradasi sumberdaya alam (air, tanah,
udara, hutan, dll)
3
• Permasalahan kompleks
• Upaya komprehensif membangun
pertanian
• RPPK, harapan bg pembangunanpertanian: mandiri, inovatif dan
mensejahterakan
RPPK
• Target peningkatan produksi, kualitas &
keragaman pangan
• Strategi potensial: pemuliaan tanaman
• Berbagai kultivar unggul baru daribiodiversitas kita
4
Pemuliaan tanaman?
• serangkaian keg. litbang genetik tanaman(modifikasi gen ataupun kromosom) untukmerakit kultivar/varietas unggul yang bergunabagi kesejahteraan manusia.
• Dinamis & berkelanjutan
• Multidisiplin: genetika, agronomi, botani, fisiologi, patologi, entomologi, genetika molekuler, biokimia, statistika, dan bioinformatika.
Dua metode pemuliaan tanaman
• konvensional (contohnya melalui
persilangan, seleksi dan mutasi),
• inkonvensional (kloning gen, marka
molekuler dan transfer gen).
5
Breeding cycle
Simple breeding cycle
6
Kegiatan pemuliaan
• Institusi publik/pemerintah: pelaku utama,
Departemen Pertanian, Balitbangtan:
Puslitbangtan pangan/horti/perkebunan.
BB atau Balit komoditas, BPTP, Kehutanan: Puslitbang Biotek & Pemuliaan.
LIPI, BATAN,
Perguruan Tinggi: IPB, UGM, Unpad, Unibraw, Unsoed, USU, Unand, Unram dll
Kegiatan pemuliaan
• Masih sedikit yg melakukan riset pemuliaan:
EWS, Dupont, Syngenta, Bayer, dll.
• Umumnya hanya melakukan upayaperbanyakan tetua, galur/var introduksi,
var turunan, galur2 u/ hibrida
– Riset utamanya: country origin
Kedepan: shift dr publik ke private,
• LSM: pelestarian plasma nutfah bbrp tanamanpenting,
• Pemuliaan partisipasi
7
Peran pemuliaan
• Peningkatan produktivitas (hsl per satuan
luas) shg dpt meningkatkan produksi.
padi; awal 2-3 ton/ha 4-6 ton/ha,
kultivar hibrida (10-20% lbh tinggi), pd
tomat, cabe, jagung, kelapa, dll
Peran pemuliaan
• Peningkatan kualitas: preferensi konsumen(market/client); rasa, warna, aroma, dayasimpan, kandungan nutrisi ttt, dll.
contoh: mangga (diantaranya):
- daging buah tebal,
- rasa manis,
- tekstur daging buah baik,
- kadar serat rendah,
- biji tipis,
- kulit buah tebal dengan warna menarik sertamemiliki daya simpan yang panjang.
8
Target pemuliaan yg lain:
• Perakitan tanaman yang:
- tahan terhadap hama dan penyakit,
- toleran terhadap cekaman lingkungan sepertikekeringan, kadar Al, Fe tinggi, sudah sering dilakukan.
Sebagai contoh, perakitan padi tahan hama penggerekdan toleran kekeringan telah dilakukan oleh LIPI.
Perakitan tebu yang toleran kekeringan juga dilakukanoleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
Pemuliaan jagung hibrida, jagung yang memilikikandungan protein tinggi, kedelai yang tahan lalatkacang, toleran naungan/ tumpang sari, telah dansedang dilakukan pada Lab. Pemuliaan Tanaman Unpad.
Peluang & tantangan
• Perakitan kultivar unggul masih terbuka lebar u/ bbp komoditas tanaman dengan beragam
target/tujuan pemuliaan yang ingin dicapainya.
• Khusus untuk buah-buahan eksotik, sepertimanggis, mangga gedong gincu dan beberaparempah-rempah ataupun tanaman fitofarmaka, sangat potensial untuk sebagai komoditasekspor dalam rangka peningkatan daya saing
bangsa.
9
Peluang & tantangan
• kebutuhan akan benih/bibit unggul
bermutu dan bersertifikat masih sangat
tinggi dan masih belum terpenuhi baik
untuk keperluan lokal ataupun nasional.
- impor benih tanaman pangan (padi
hibrida), hortikultura dan perkebunan
masih tinggi.
Peluang & tantangan
• Tersedia sumber plasma nutfah (spt varlokal, kerabat liar, spesies lainnya)�potensial u/ perakitan kultivar.
• UU No. 29 tahun 2000, tentangPerlindungan Varietas Tanaman (PVT), memberikan perlindungan dan hak khususbagi pelaku riset pemuliaan, memberipeluang untuk berkembangnya industriperbenihan yang kompetitif.
10
Peluang & tantangan
• Otonomi daerah membuka peluang upaya
yang seluas-luasnya untuk merakit kultivar
unggul dengan memanfaatkan
sumberdaya genetik lokal untuk
keunggulan spesifik daerah ataupunsebagai ciri khas daerah.
Peluang & tantangan
• Untuk peningkatan kualitas dan daya saing, teknik pemuliaan molekuler memiliki peluanguntuk dikembangkan.
- Pengembangan marka molekuler yang terpaut(linkage) dengan karakter-karakter kualitasataupun pendekatan QTL (quantitative trait loci) untuk karakter kualitas, berpotensi sebagai jalanuntuk merakit kultivar yang memiliki kualitasunggul. Jg transformasi gen
11
Transformasi gen
www.ag.ndsu.edu/pubs/plantsci/crops/a1219w.htm
Transformasi gene: gene gun
12
Transformasi gen (seleksi, regenerasi)
Tantangan & peluang
• Transformasi gen:
- karakter unik, novel,
- rekayasa metabolisme,
- anti-sense,
- RNA interference, dll
13
Tantangan & peluang
• Kesepakatan internasional: TRIPS,
menghendaki impor tanpa justifikasi yg dpt
diterima oleh negara2 WTO lainnya.
- bila produksi nasional belum mencukupi,
maka produk negara lain akan masuk.
Kendala atau permasalahan yg dihadapi
• Jumlah pemulia tanaman yang ada relatif sedikit(± 600 orang) bila dibandingkan dengankomoditas yang harus ditangani.
- Ditambah dengan kualitas dan pengalamanSDM yang sangat beragam. Selain itu juga, upaya terencana untuk meningkatkankemampuan terhadap perkembangan iptekpemuliaan yang relatif minim (training, shortcourse, workshop dll).
14
Kendala atau permasalahan yg dihadapi
• Peralatan dan mesin pertanian untuk
mendukung upaya pemuliaan, produksi,
prosesing (pengeringan, seed treatment,
quality control dll), serta distribusi
benih/bibit masih sangat terbatas danumumnya dibawah standard.
Kendala atau permasalahan yg dihadapi
• Dukungan dana yang tidak stabil dantidak sinambung, umumnya masihtergantung dari proyek, bukan dana rutin.
- riset pemuliaan/perbenihan yang memerlukan investasi yang cukup besardan lama, dimulai dari proses penemuankultivar yang tepat sampai uji multilokasi. Sering kali program pemuliaan suatukomoditas menjadi tidak sinambung.
15
Kendala atau permasalahan yg dihadapi
• Akses terhadap pustaka mutakhir yang masih minim di Indonesia.
- belum semua institusi pemerintahmemiliki akses yang luas terhadap jurnal-jurnal ilmiah yang baik ataupun jurnalilmiah internasional.
- akses baik, bermanfaat dlm peningkatankualitas riset, teknologi aplikatif lainnya ygbs diterapkan dg kondisi Indonesia
Kendala atau permasalahan yg dihadapi
• Pemuliaan molekuler masih sangat terbatasdilakukan. Padahal potensi untuk merakitkultivar dengan beragam tujuan terbuka luas. Hal ini karena:- masih terbatas penelitian molekuler hulu (downstream), genomics, baik struktural (penentuan sekuens DNA/ struktur protein) ataupun fungsional (penentuan fungsigen/protein dan interaksinya), seperti: identifikasi, isolasidan karakterisasi sekuens DNA.
sebagai akibatnya, ketergantungan thd terhadap hasilpenelitian para peneliti asing, dan lembaga asing lainnya(perush biotek ataupun lembaga riset internasional), umumnya sdh di-patent-kan.
16
Penelitian pemuliaan molekuler dg klon gen dr negeraasing
Kendala atau permasalahan yg dihadapi
• Sosialisasi UU No. 29 tahun 2000 tentang
PVT, belum berjalan seperti yang
diharapkan. Petani ataupun masyarakat
awam masih belum memahami Hak
Perlindungan Varietas Tanaman yang diatur dalam UU tersebut.
17
Kendala atau permasalahan yg dihadapi
• Kebijakan pemerintah dalam hal perbenihantidak selalu sejalan dengan keinginan pihakswasta. - bbp prosedur untuk melepas varietas, untuktanaman semusim yang akan dilepas sebagaivarietas unggul baru perlu diuji mutlilokasisedikitnya 6 unit pengujian selama 2 musimtanam atau 3 unit per musim tanam (2 kali setahun) dan dilakukan 2 kali pengujianberturut-turut ditempat yang sama. Hal demikian, seringkali dipandangmemberatkan dan tidak efisien bagipengusaha.
Terimakasih banyak atasperhatiannya ya…hehehe