36
TUGAS KELOMPOK PROFESI KEPENDIDIKAN PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Profesi kependidikan yang diampu oleh Prof. Dr. H.Juhri AM, MPd. DISUSUN OLEH: PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2013

Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

TUGAS KELOMPOK

PROFESI KEPENDIDIKAN

PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Profesi

kependidikan yang diampu oleh Prof. Dr. H.Juhri AM, MPd.

DISUSUN OLEH:

PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2013

Page 2: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya, sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas Profesi kependidikan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr.H.Juhri AM,MPd. yang telah memberi pengarahan sehingga

kami termotivasi dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan

baik.

2. Orang tua yang memberi motivasi sehingga makalah ini dapat

selesai dengan baik.

3. Teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat

kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun sehingga dapat memperbaiki penyusunan makalah

selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan

pembacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Metro, Maret 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................. ii

Page 3: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

DAFTAR ISI......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan Makalah........................................................ 2

C. Sistematika Makalah................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Administrasi kurikulum............................................................ 4

B. Pengembangan kurikulum....................................................... 6

C. Pelaksanaan kurikulum............................................................ 7

D. Administrasi kesiswaan............................................................ 10

E. Administrasi prasarana dan saran........................................... 11

F. Administrasi personal.............................................................. 12

G. Administrasi keuanagan sekolah menengah............................ 15

H. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Husemas).......... 16

I. . Administrasi layanan Khusus................................................................ 21

BAB III PENUTUP

A. Tanggapan .............................................................................. 22

B. Kesimpulan ............................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Rasa senang akan membuat seseorang sering tidak menyadari bahwa dirinya telah

mengaajarkan sesuatu dalam jangka waktu yang sudah lama. Kalau kita senang

menonton film tertentu , tanpa terasa secara tiba-tiba film sudah usai . membaca buku

yang kita sukai juga aka membuat kita penuh kegembiraan menelesuri halaman demi

halaman dengan penuh kegembiraan. Demikian juga dengan belajar. Rasa suka terhadap

Page 4: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

pembelajaran juga akan membuat siswa senantiasa penuh kegembiraan menjalani proses

pembelajaran.

Guru selalu dituntut untuk menciptakan iklim yang menarik dan menyenangkan

dalam setiap proses pengajaran. Namun, dalam keprofesiannya, bukan hanya peran-peran

sebagai pendidik semata yang harus dikuasai oleh seorang guru. Mereka juga harus bisa

mengerti dan memahami bagaimana administrasi di sekolah, oleh karena itu dalam

makalah ini akan diberikan penjabaran dan gambaran mengenai administrasi di sekolah

khususnya pada sekolah menengah.

Peran dan fungsi guru sangat penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena

itu, situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan pengajaran mempunyai pengaruh

besar terhadap proses belajar mengajar itu sendiri. Dengan demikian, guru sepatutnya

peka terhadap berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah

lakunya dalam mengajarkan dengan situasi yang dihadapi.

Di samping itu guru pun harus memiliki pengetahuan minimal tentang teori

belajar maupun mengajar-sebagai pegangan dalam praktek, sebab dalam prakteknya

pengajaran merupakan suatu proses yang sangat kompeks. Maka agar pengajaran dapat

mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang direncanakan, guru perlu mempertimbangkan

strategi belajar mengajar yang efektif.

Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang mengajar

di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga

kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu

tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik.

Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetap

sangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke

mana manusia akan pergi dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah

makhluk lemah, yang dalam perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak

lahir sampai meninggal. Orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan

guru dapat mendidiknya menjadi manusia yang dapat berkembang optimal.

Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak

akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu

Page 5: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

memperhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan

yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Mungkin kita masih ingat ketika

masih duduk di kelas I SD, gurulah yang pertama kali membantu memegang pensil untuk

menulis, ia memegang satu persatu tangan siswanya dan membantu menulis secara

benar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan

membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru juga

bertindak bagai pembantu ketika ada peserta didik yang buang air kecil, atau muntah di

kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar di celana. Guru-lah yang menggendong

peserta didik ketika jatuh atau berkelahi dengan temannya, menjadi perawat, dan lain-

lain yang sangat menuntut kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme.

2. Tujuan penulisan

2.1Tujuan emerik

Salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah profesi kependidikan

Melatih diri dan kelompok untuk menulis karya ilmiah

2.2 Tujuan teoristik

Menguraikan dan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan

profesi kependidikan

Melatih mengembangkan wawasan keilmiahan yang membahas tentang

Adm.kurikulum, pengembangan kurikulum,pelaksanaan kurikulum,dan

implementasi kurikulum.

3. Sistematika makalah

Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

Bab 1 Pendahuluan

Latar belakang

Tujuan penulisan

Sistematika makalah

Bab 11 Pembahasan

Bab 111 Tanggapan dan Kesimpulan

Daftar pustaka

Page 6: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

BAB I

PEMBAHASAN

Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia

dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi

disekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola

langsung proses belajar-mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung dan

tidak langsung menunjang proses belajar-mengajar. Administrasi pendidikan merupakan

sistem kerjasama di antara personel pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kerjasama ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya, baik sumber manusia maupun

non manusia. Administrasi pendidikan mempunyai lingkup garapan yang luas, antara lain

administrasi kurikulum, kesiswaan personel, keuangan, hubungan sekolah dengan

masyarakat, serta layanan khusus.

A. Administrasi Kurikulum

Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang sangat penting.

Dikatakan demikian karenakurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses

belajar-mengajar di sekolah. Kualitas keluaran proses pendidikan antara lan ditentukan oleh

kurikulum dan efektivitas pelaksanaannya. Kurikulum itu harus sesuai dengan filsafat dan

cita-cita bangsa, perkembangan siswa, perkembangan ilmu dan teknologi, serta kemajuan dan

tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan lembaga pendidikan itu.

Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit, kurikulum diartikan

sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan disekolah, sedangkan dalam pengertian luas

kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa, selama

mereka mengikuti pendidikan disekolah itu.

Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian dan pengawasan serta penilaian.Perencanaan dan pengembangan

Page 7: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

kurikulum di sekolah menengah sebagian besar telah dilaksanakan oleh departemen

pendidikan di tingkat pusat. Ini tidak berarti bahwa ditingkat sekolah, tidak ada

pengembangan lebih lanjut. Kurikulum sekolah yang lengkap, termasuk kurikulum sekolah

menengah, terdiri dari tujuan instruksional, struktur program, garis-garis besar program

pengajaran, dan satuan acara prngajaran atau satuan pelajaran.

Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh departemen pendidikan dan

kebudayaan Tingkat pusat biasanya meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas:

a. Ketentuan-ketentuan pokok

b. Garia –garis besar progam pengajaran

c. Pedoman pelaksanaan kurikulum

2. Pedoman – pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainya,antara lain pedoman

penyusunan dan kalender pendidikan, pedoman penyusuna progam pengajaran, pedoman

penyusun satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru,dan penyusunan jadwal pelajaran.

Komponen – komponen kurikulum sekolah menengah

a. Tujuan institusional sekolah menengah

Tujuan institusional pendidikan suatu sekolah dijabarkan dari tujuan pendidikan nasioanal

b. Struktur progam kurikulum sekolah menengah

Struktur program kurikulum sekolah menengah merupakan kerangka umum program-program

pengajaran yang diberikan pada setiap jenis dan tingkat sekolah menengah.

c. Garis-garis besar progam pengajaran(GBPP)

GBPP adalah salah satu komponen dari perangkat kurikulum yang merupakan pedoman bagi guru

dalam melaksanakan tugasnya dalam bidang pengajaran di sekolah. Unsur-unsur GBPP antara

lain: (1) tujuan kurikuler, (2) tujuan instruksional umum, (3) bahan pengajaran, (4) program, (5)

metode, (6) sarana/metode, (7) penilaian.

B. Pengembangan kurikulum

Guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan pengembangan

kurikulum yang terdiri dari :

Page 8: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

1. prosedur pembahasan materi kurikulum,Dalam UU No. 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa

pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku

secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri

khas satuan pendidikan yang bersangkutan. Oleh karena itu sekolah harus mengusahakan agar materi

kurikulum itu di sesuaikan dengan kebutuhan tersebut melalui berbagai kegiatan pembahasan.

Kegiatan pembahasan dapat di lakukan melalui diskusi kelompok guru bidang studi, semua guru, dan

guru dengan kepala sekolah. Disamping itu, juga dapat di manfaatkan orang sumber dari luar sekolah.

Pembahasan dapat menggunakan teknik diskusi kelompok, seminar, loka karya, rapat-rapat periodik,

seperti rapat mingguan, bulanan,dan semesteran.

2. penambahan mata pelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah,

Sekolah dapat menambah kurikulum yang telah di tetapkan secara nasional. Dasar

penambahan ini di atur dalam pasal 38 UU No. 2 Tahun 1989. Kurikulum dapat ditambah oleh

sekolah dengan mata pelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan serta ciri khas satuan

pendidikan yang bersangkutan, selama mata pelajaran tersebut tidak menyimpang dari tujuan

pendidikian nasional.

Penambahan mata pelajaran tidak dapatdilakukan secara sembarangan tetapi harus memenuhi

prosedur tertentu baik prosedur akademik dalam penyusunan kurikulum mampu prosedur

administratifnya. Prosedur menambahkan mata pelajaran yang memenuhi prosedur akademik di

lakukan sebagai berikut:

a Harus ada pengkajian sevara berhati-hati tentang aspek filsafat, aspek sosiologis atau

kebutuhan masyarakat, serta kecocokanya dengan tingkat perkembangan anak.

b. Harus memenuhi prinsip-prinsippembinaan dan pengembangan kurikulum, yaitu prinsip

relevansi, prinsip efektivitas,prinsip efisiensi, prinsip kontinuitas.

3. penjabaran dan penambahan bahan kajian mata pelajaran,

Menurut UU No.2 Tahun 1989 maupun PP No.29 Tahun 1990 (pasal) bahwa mata pelajaran

atau kajian dalam mata pelajaran dapat ditambah oleh sekolah guna memperkaya pelajaran tersebut

dengan catatan tidak bertentangan dan mengurangi kurikulum yang telah ditetapkan secara nasional.

Pemerkayaan bahan kajian ini dapat dilakukan pada berbagai tingkat

a.Dilakukan oleh Guru Bidang Studi

b.Dilakukan oleh kelompok Guru Bidang Studi Sejenis

c.Dilakukan oleh Guru Bersama Kepala Sekolah

Page 9: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

d. Dilakukan oleh Pengawas

e. Dilakukan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)

C. Pelaksanaan kurikulum

Dalam pelaksanaan kurikulum guru harus memperhatikan hal-hal berikut :

1. Menyusun dan mengembangkan satuan pengajaran

Satuan pengajaran merupakan suatu bentuk persiapan mengajar secara mendetail per pokok

bahasan yang disususn secara sistematis berdasarkan garis-garis besar program pengajaran

yang telah ada untuk suatu mata pelajaran tertentu.

3. Prosedur dalam menyusun Satuan Pengajaran,

Langkah –langkah yang di tempuh untuk membuat SP berdasarkan pokok-pokok bahasan.

a. Mengisi identitas mata pelajaran

b. Menjabarkan tujuan pokok bahasan

c. Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan

d. Mengalokasikan waktu pengajaran

e. Menetapkan langkah-langkah penyampaian secara lebih rinci

f. Menetapkan prosedur memperoleh balikan, baik balikan formatif melalui monitoring

atau balikan sumatif melalui tes bagian itu

g. Mengantisipasikan perbaikan pengajaran

4. Mengembangkan satuan pengajaran

Karena perkembangan ilmu dan peningkatan kemampuan guru serta perubahan

kebutuhan siswa, maka satuan pengajaran yang sudah dibuat perlu dikembangkan lebih

lanjut. Pengembangan ini meliputi penambahan, pengurangan, pengubahan dan penggantian.

Oleh karenanya guru selalu disarankan untuk melakukan tilik ulang SP yang telah dibuat. Tilik ulang

dapat dilakukan oleh guru secara individual, kelompok guru di sekolah, kelompok guru antar sekolah

maupun kelompok guru yang lebih luas lagi. Kegiatan ini hendaknya dilakukan secara berkala setiap

akhir semester.

5. Menggunakan Satuan pengajaran bukan buatan guru sendiri,Jika SP tidak dibuat oleh guru

sendiri, maka guru perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :

Page 10: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

a.   Melihat kembali GBPP dan mencocokkan kesesuaian komponen SP dengan komponen dalam

GBPP

b.  Jika tidak ada penyimpangan, selanjutnya adalah mencocokkan konsistensi (keajegan) antara (1)

tujusn umum dengan tujuan instruksional khusus, (2) Tujuan instruksional khusus dengan bahan,

metode, dan yeknik evaluasi, serta sumber belajar.

c.  Melakukan pertimbangan (judgment) apakah SP itu dapat dilaksanakan di kelas.

d.   Jika no 3 belum terpenuhi, maka guru harus melakukan penyesuaian terhadap SP tersebut

sehingga realistic dan dapat dilaksanakan.

6. Melaksanakan proses belajar-mengajar.

Aspek administrasi dari pelaksanaan PBM adalah pengalokasian dan pengaturan sumber-sumber yang

ada di sekolah untuk memungkinkan PBM dapat dilakukan oleh guru dengan seefektif mungkin.

7. Pengaturan ruang belajar untuk menciptakan suasana belajar yang aktif.

Dalam pengaturan ruang belajar hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) bentuk dan luas

ruangan, (2) bentuk dan ukuran meja dan kursi siswa, (3) jumlah siswa pada tingkat siswa yang

bersangkutan, (4) jumlah siwa pada tiap-tiap kelas, (5) jumlah kelompok dalam kelas, (6) jumlah

siswa dalam tiap kelompok, (7) kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan.

8. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (intrakurikuler) tidak erat

terkait dengan pelajaran di sekolah. Kegiatan intrakurikuler, kokulikuler dan Ekstrakurikuler,

Ada tiga macam kegiatan kurikuler, yaitu kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

a. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan sekolah dengan penjatahan waktu sesuai

struktur program.

b. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan pemerkayaan pelajaran.

Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran yang ditetapkan dalam struktur program, dan

dimaksudkan siswa agar dapat lebih mendalami dan memahami apa yang telah dipelajari kegiatan

intrakurikuler.

9. Evaluasi Hasil belajar dan Program Pengajaran,

Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam suatu kegiatan. Ada dua jenis evaluasi yaitu

evaluasi hasil belajar dan evaluasi program pengajaran. Evaluasi hasil belajar merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan guna memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan

menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Sedangkan evaluasi program

pengajaran merupakan suatu serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat

Page 11: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan

tersebut. Guru perlu mempelajari evaluasi program karena dua alas an. Pertama, evaluasi program

memberikan balikan tentang hasil kerjanya, sehingga berdasarkan itu ia dapat memperbaiki unjuk

kerjanya. Kedua, evaluasi program merupakan bentuk pertanggungjawaban guru atas tugas yang

dibebankan sekolah dan masyarakat kepadanya.

D. Administrasi Kesiswaan

Siswa merupakan salah satu sub-sistem yang penting dalam sistem pengelolaan

pendidikan di sekolah menengah. Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi siswa

menjadi lulusan yang dikehendaki oleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat

berlangseng secara efektif dan efisien. Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan

segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan

siswa, pembinaan, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya melalui penciptaan

suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif.

a. Kegiatan dalam Administrasi Kesiswaan

1. Penerimaan Siswa

Adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh sekolah.

2. Pembinaan siswa

Adalah pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar

jam belajarnya di kelas.

3. Tamat belajar

Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau telah menempuh

kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar

dari kepala sekolah.

b. Peranan Guru dalam Administrasi Kesiswaan

Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak sebanyak keterlibatannya dalam

mengajar. Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan antara lain:

Page 12: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

1.  Dalam penerimaan siswa, di antara para guru dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang

dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan

pelaksanaan tugas.

2.   Dalam masa orientasi, tugas guru adalah mebuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan

lingkungan sekolah barunya.

3.  Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru diharapkan mampu mencatat/merekam kehadiran

siswa meskipun secara sederhana tetapi baik.

4. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.

5. Dalam menciptakan disiplisn sekolah atau kelas yang baik.

E. Administrasi Prasarana dan Saran

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesuai

dengan tujuan kerikulum. Dalam mengelola fasilitas agar mempunyai manfaat yang tinggi

diperlukan aturan yang jelas, serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam

administrasi ini. Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak

bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:

1. Perencanaan kebutuhan

2. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan

3. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan

4. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan

5. Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan

6. Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan

7. Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan

F. Administrasi personal

Page 13: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

Personal dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa. Dalam pembahasan ini yang

dimaksud personal adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan nonedukatif

(ketatausahaan). Seperti petugas tata usaha dan penjaga atau pesuruh sekolah. Semua

personel tersebut mempunyai peranan penting dalam kelancaran jalannya pendidikan dan

pengajaran di sekolah.

Pegawai negeri adalah mereka yang setelah emenuhi syarat-syarat yang ditentukan

dalam perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya yabg ditetapkan

berdasarkan suatu perundang-undangan yang berlaku. Pegawai negeri terdiri dari (a) pegawai

negeri sipil dan (b) anggota angkatan bersenjata RI.

a. Pembinaan Pegawai Negeri Sipil

Dalam pembinaan guru sekolah menengah sebagai PNS yang penting harus dilakukan

adalah hak dan kewajibannya. Pada hakikatnya pembinaan adalah usaha untuk

meningkatkan prestasi mereka dengan memberikan hak-hak mereka serta dengan berbagai

usaha memotivasi mereka.

Kewajiban PNS:

1)      Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah.

2)      Menaati segala peraturan perundangan yang berlaku dan melaksanakan tugas

dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.

3)      Wajib menyimpan rahasia jabatan.

Hak PNS:

1)      Memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya

2)      Cuti

3)      Bagi PNS yang karena dalam tugas mengalami kecelakaan, maka berhak

mendapatkan perawatan

Page 14: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

4)      Dalam menjalankan tugasnya menderita cacat jasmani atau cacat badan dan tidak

dapat bekerja lagi, maka berhak mendapat tunjangan.

5)      Bagi PNS yang meninggal, keluarganya berhak atas pensiun.

b. Pengangkatan menjadi PNS

Syarat-syarat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil:

1. Menunjukkan kesetiaan dan ketaatan penuh kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan

Pemerintah

2. Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang baik

3. Menunjukkan kecakapan dalam menjalankan tugas

4. Memenuhi syarat-syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat menjadi PNS

5. Khusus CPNS yang diangkat sesudah 1 April 1981 harus lulus parjab. 

c.  Pengangkatan dalam Pangkat PNS

CPNS yang telah memenuhi persyaratan dapat diangkat dalam pangkat:

1. Juru muda Golongan I/a, bagi mereka yang mempunyai STTB SD

2. Juru muda Tingkat I Golongan ruang I/b, bagi mereka yang emiliki STTB sekolah

menengah umum tingkat pertama atau sekloah menengah kejuruan tingkat pertama 3 tahun.

3. Juru Golongan I/c, bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki STTB SMK 4 tahun.

4. Pengatur muda Golongan ruang II/a, mereka yang memiliki STTB SMTA, D I, akta I,

SMK tingkat atas 3 tahun

5. Pengatur Muda Tingkat I Golongan ruang II/b, bagi mereka yang memiliki ijazah sarjana

muda, D II, SGPLB, D III, Akta II, Akademi.

6. Pengatur Golongan ruang II/c, bagi mereka yang memiliki Akta III

7. Penata muda Golongan ruang III/a, bagi mereka yang memiliki ijazah Sarjana, Pasca

Sarjana, Spesialis I, akta IV.

8. Penata Muda Tingkat I Golongan ruang III/b, mereka yang memiliki ijazah Doktor,

Spesialis II, Akta V.

Page 15: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

Bagi guru sekolah menengah, pengangkatan pertama sebagai CPNS, minimal Pengatur Muda

Golongan ruang II/a. Pangkat guru dengan golongan ruang dari yang terendah sampai

tertinggi adalah sebagai berikut:

(1)  Guru Utama                           Golongan ruang IV/c)  

(2) Guru Pratama                           Golongan ruang II/a

(3)   Guru Pratama Tingkat I               Golongan ruang II/b

(4)   Guru Muda Golongan ruang II/c

(5)   Guru Muda Tingkat I               Golongan ruang II/d

(6)   Guru Madya                            Golongan ruang III/a

(7)   Guru Madya Tingkat I             Golongan ruang III/b

(8)   Guru Dewasa                           Golongan ruang III/c

(9)   Guru Dewasa Tingkat I            Golongan runag III/d

(10)   Guru Pembina                          Golongan ruang IV/a

(11)  Guru Pembina Tingkat I         Golongan ruang IV/b

(12)  Guru Utama                           Golongan ruang IV/d

(13)  Guru Utama                           Golongan ruang IV/e

c.   Penggajian PNS

Besar atau kecilnya gaji seseorang ditentukan oleh pangkat dan masa kerja yang dimiliki

pegawai yang bersangkutan. Gaji pokok CPNS adalah 80% dari gaji pokok PNS. Selain gaji

pokok, PNS diberikan juga tunjangan, seperti; tunjangan keluarga, tunjangan pangan,

tunjangan jabatan, dan tunjangan lain-lain.

Page 16: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

d. Kenaikan Gaji Berkala

Guru sekolah menengah sebagai PNS diberikan kenaikan gaji berkala, apabila syarat-

syarat sudah dipenuhi , yaitu:

a)      Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala

b)      Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dengan nilai rata-rata sekurang-

kurangnya cukup.

f.   Kenaikan Pangkat Guru Sekolah Menengah

Menurut PP no 3 tahun 1980, jenis kenaikan pangkat sebagai berikut:

a)      Kenaikan Pangkat regular

b)      Kenaikan Pangkat pilihan

c)      Kenaikan Pangkat istimewa

d)      Kenaikan Pangkat pengabdian

e)      Kenaikan Pangkat anumerta

f)       Kenaikan Pangkat dalam tugas belajar

g)      Kenaikan Pangkat selama menjadi pejabat Negara

h)      Kenaikan Pangkat selama dalam penugasan di luar instansi induk

i)        Kenaikan Pangkat menjalankan wajib militer

j)        Kenaikan Pangkat sebagai penyesuaian ijazah

g.  Cuti PNS

Jenis cuni PNS adalah: (a) cuti tahunan, (b) cuti besar, (c) cuti sakit, (d) cuti

melahirkan, (e) cuti katrena alas an penting, (f) cuti di luar tanggungan Negara.

Page 17: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

h. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Unsure yang dinilai dalam DP3 adalah : (a) kesetiaan, (b) prestasi kerja, (c) tanggung

jawab, (d) ketaatan, (e) kejujuran, (f) kerjasama, (g) prakarsa, dan (h) kepemimpinan.

Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut:

a)      Amat baik  = 91-100

b)      Baik           = 76-90

c)      Cukup        = 61-75

d)      Sedang       = 51-60

e)      Kurang       = < 50

i.  Kesejahteraan pegawai

Meliputi taspen, askes dan koperasi.

j.  Pemindahan Pegawai Negeri Sipil

Pemindahan pegawai dapat dibagi atas :

1)      Atas permintaan sendiri

2)      Tidak atas kemauan sendiri

3)      Kepentingan dinas

k.  Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

Pemberhentian PNS dapat terjadi karena: (1) permintaan sendiri, (2) mencapai batas

pensiun, (3) adanya penyederhanaan organisasi, (4) melakukan pelanggaran/tindak pidana,

(5) tidak cakap jasmani/rohani, (6) meninggalkan tugas, (7) meninggal dunia atau hilang, dll

l.  Pensiun

Page 18: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

Batas usia seorang PNS untuk mendapatkan pension adalah 56 tahun. Batas usia ini

diperpanjang menjadi:

a)      65 tahun bagi PNS yang memangku jabatan ahli peneliti dan peneliti, guru besar, lektor

kepala dan lektor, jabatan lainnyayang ditentukan presiden.

b)      60 tahun bagi PNS yang memangku jabatan eselon I dan eselon II, pengawas, guru

sekolah menengah sampai SMTA (kepala sekolah dan pengawas)

c)      58 tahun bagi PNS yang memangku jabatan sebagai hakim

G. Administrasi Keuangan Sekolah Menengah

Dalam suatu lembaga pendidikan, biaya pendidikan merupakan salah satu komponen

penunjang yang penting, yang sifatnya melengkapi akan tetapi tidak dapat ditinggalkan.

Dalam kondisi yang sangat terpaksa, pendidikan masih akan dapat berlangsung tanpa adanya

biaya. Akan tetapi, setiap usaha peningkatan kualitas pendidikan selalu mempunyai akibat

keuangan. Penanggung jawab administras biaya pendidikan adalah kepala sekolah.

Administrasi keuangan ini meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan,

pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan dari

Administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga

pengurusnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Keuangan sekolah menegah dapat diperoleh dari dana Anggaran Penerimaan dan Belanja

Negara (APBN), bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta

bantuan masyarakat lainnya.

H. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Husemas)

Sekolah berada di tengah-tengah masyarakat dan dapat dikatakan berfungsi ganda.

Yang pertama adalah menjaga kelestarian nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat agar

pewarisan nilai-nilai dapat berlangsung dengan baik. Yang kedua adalah sebagai lembag

sekolah yang dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan

tuntutan kehidupan serta pembangunan. Karena kedua fungsi ini saling bersebrangan, maka

diperlukan saling pemahaman antara sekolah dan masyarakat. Husemas merupakan suatu

proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian

masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan yang mendorong minat dan

kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Adapun

Page 19: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran

komunikasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah

dengan masyarakat.

1) Tujuan yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas adalah:

2) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan

sekolah.

3) Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap

sekolah.

4) Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta

meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan di

sekolah.

5) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang dilakukan oleh sekolah.

6) Pertangguangjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada sekolah.

7) Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-sumber yang diperlukan

untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah.

1. Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah Masyarakat

a. Prinsip otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas,

karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.

b. Prinsip kesederhanaan, yaitu bahwa program-program husemas harus sederhana dan jelas.

c. Prinsip sensitifitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan

masyarakat, sekoah harus sensitif terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat.

d. Prinsip kejujuran, yati bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat haruslah sesuatu apa

adanya dan disampaikan secara jujur.

e. Prinsip ketetapan, yaitu bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat, baik

dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.

2.Penyelenggaraan Kegiatan Administrasi Hubungan Sekolah-Masyarakat

Page 20: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

Penyelenggaraan program dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi prosesnya dan segi jenis

kegiatannya.

1. Proses Proses penyelenggaraan Husemas

a)      Perencanaan program

b)      Pengorganisasian

c)      Pelaksanaan

d)      Evaluasai

2. Kegiatan Husemas

Teknik-teknik yang dapat dipakai dalam kegiatan Husemas:

a)      Teknik Langsung

b)      Teknik Tidak Langsung

3.Peranan Guru dalam Hubungan Sekolah-Masyarakat

Ada beberapa hal yang dapat guru lakukan dalam kegiatan husemas, yaitu:

1)      Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas

2)      Membuat dirinya lebih baik dlam masyarakat

3)      Dalam melaksanakan semaua itu guru harus melaksanakan kode etiknya.

I. Administrasi layanan Khusus

Proses belajar mengajar memerlukan dukungan fasilitas yang tidak secara langsung

dipergunakan dikelas. Fasilitas yang dimaksud, antara lain adalah pusat sumber belajar, usaha

kesehatan sekolah, dan kafetaria sekolah. Guru memegang peranan penting dalaam administrasi

Page 21: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

fasilitas ini. Layanan Khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan

proses belajar-mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh kepala sekolah kepada

para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Ada berbagai

jenis layanan khusus, tetapi hanya tiga jenis yang akan dibicarakan dalam kesempatan ini,

yaitu pusat sumber belajar (perpustakaan), usaha kesehatan sekolah (UKS), dan kafetarian

(kantin sekolah). Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan,

pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja

sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses

pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan. Guru sangat berperan dalam

administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar

mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah.

BAB III

PENUTUP

A.Tanggapan

a. Tanggapan maasing-masing individu

Menurut pendapat saya, peran guru adalah membimbing dan mengarahkan muridnya agar

lebih berprestasi, maka dari itu guru harus mempunyai prilaku yang selalu baik, di dalam

perencanaan dan pengembangan kurikulum oleh guru antara lain juga meliputi penyusunan program

pengajaran catur wulan serta penyusunan satuan acara pengajaran atau satuan pelajaran. Seperti telah

Page 22: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

disinggung di muka, kurikulum sekolah yang lengkap, termasuk kurikulum sekolah menengah, terdiri

dari tujuan instruksional, struktur program, garis-garis besar program pengajaran, dan satuan acara

pengajaran atau satuan pelajaran.

Menurut pendapat saya, peran guru adalah menjadikan para muridnya agar bisa menjadikan

seorang yang mempunyai prestasi dalam hal yang positif. Peran guru dalam dunia pendidikan tidak

hanya mengajarkan muridnya ilmu akademik saja tetapi harus bisa mengajarkan ilmu non

akademik.Seorang guru harus bisa mencermikan sikap dan kepribadian yang baik kepada muridnya,

karena guru adalah suri tauladan yang di diikuti dan ditiru sehingga bila ingin muridnya baik maka

guru juga harus mencontohkan hal yang baik kepada muridnya, jika guru mencotohkan hal yang

kurang baik secara tidak langsung guru tersebut telah mengajarkan hal yang kurang baik pula kepada

muridnya. Maka, jadilah guru yang bisa digugu dan ditiru oleh semua muridnya.

Menurut saya, guru memegang peranan yang penting dalam proses administrasi

kurikulum, kesiswaan, prasarana dan sarana, personal, keuangan, husemas, dan layanan

khusus. Proses ini berlangsung seiring dengan jalannya kegiatan pendidikan, selama seorang

guru mengajarkan ilmunya dalam lingkungan yang kita sebut dengan sekolah.

Berbagai peranan guru dalam proses administrasi menunjukkan pentingnya guru dalam

melakukan interaksinya di dalam maupun di luar sekolah . Untuk itu kita perlu mengetahui,

agar ketika kita turun ke masyarakat secara langsung terutama dalam lingkungan sekolah kita

mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu memudahkan proses administrasi yang

dilaksanakan.

Peranan guru ini menjadi penting ketika seorang guru tidak sekedar menjadi pengajar di

kelas, melainkan menjadi pendidik di tengah masyarakat. Mengerti peranan guru dalam

proses administrasi ini guna menciptakan penerus bangsa yang jujur, dan tangguh

menghadapi terpaan zamannya.

Menurut pendapat saya,peran guru dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan,walapun hakekatnya

guru disini berfungsi sebagai fasilitator dan motivator bagi perserta didiknya,sehingga di sini

seorang guru harus dituntut untuk dapat memberikan contoh hal-hal yang baik kepada peserta

didiknya.kewibawaan merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang guru,karena hal

yang dilihat oleh peserta didik adalah sesuatu yang akan ditiru oleh peserta didiknya.

b. Tanggapan kelompok

Page 23: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

Menurut kelompok kami, peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Peran

guru yaitu sebagai motivator dan fasilitator agar murid dapat mempunyai prestasi yang baik.

Berbagai peranan guru dalam proses administrasi menunjukkan pentingnya guru dalam

melakukan interaksinya di dalam maupun di luar sekolah. Seorang guru harus bisa

mencermikan sikap dan kepribadian yang baik kepada muridnya, karena guru adalah suri

tauladan yang diikuti dan ditiru sehingga bila ingin muridnya baik maka guru juga harus

mencontohkan hal yang baik kepada muridnya.

B. Kesimpulan

Bedasarkan kajian teoristik sebagaimana telah dijalaskan pada bab penjelasan dan

tanggapan baik secara individu maupun kelompok dapat di simpulkan bahwa Kurikulum

dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang teramat penting. Kurikulum

sekolah menengah merupakan seperangkat pengalaman belajar yang dirancang untuk siswa

sekolah menengah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum itu harus sesuai

dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan siswa, perkembangan ilmu dan teknologi,

serta kemajuan dan tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan lembaga pendidikan itu.

Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedomen yang terdiri atas:

d) Ketentuan-ketentuan pokok.

e) Garis-garis besar program pengajaran.

f) Pedoman peliksanaan kurikulum.

Komponen-komponen kurikulum sekolah menengah.

a. Tujuan Institusional Sekolah Menengah

b. Struktur Program Kurikulum Sekolah Menengah

c. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

Dalam pengembangan kurikulum, guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan

dengan pengembangan kurikulum, berupa :

i. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum

j. Penambahan Afata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah

k. Penambahan Afata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah

Pemerkayaan bahan kajian ini dapat dilakukan pada berbagai tingkat.

Page 24: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

6) Dilakukan oleh Guru Bidang Studi

7) Dilakukan oleh Kelompok Guru Bidang Studi Sejenis

8) Dilakukan oleh Guru Bersama Kepala Sekolah

9) Dilakukan oleh Pengawas

10) Dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

Pelaksanaan kurkulum dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam Garis-Garis Besar Program

Pengajaran menjadi beberapa satuan bahasan.

Setiap satuan bahasan sebaiknya terdiri dari bahan pengajaran yang relevan.

Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selama satu semester.

Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah selama satu semester dengan melihat

Kalender pendidikan sekolah yang bersangkutan.

Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan sesusai dengan hari

efektif sekolah.

Mengatur pelaksanaan belajar-mengajar sesuai dengan banyaknya minggu efektif sekolah

yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.

Untuk menciptakan suasana belajar yang aktif perlu diperhatikan pengaturan ruang

belajar dan perabot sekolah. Dalam pengaturan ruang belajar hendaknya diperhatikan hal-hal

sebagai berikut: (1) bentuk dan luas ruangan keas, (2) bentuk serta ukuran bangku atau kursi

dan meja siswa, (3) jumlah siswa pada tingkat kelas yang bersangkutan, (4) jumlah siswa

dalam tiap-tiap kelas, (5) jumlah kelompok dalam kelas, (6) jumlah-siswa dalam tiap

kelompok, dan (7) kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan.

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan pemerkayaan

pelajaran. Kegiatan eksuakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa

(intrakurikuler) tidak eras terkait dengan pelajaran di sekolah yang dimaksudkan untuk

memperluas pengetahuan siswa, menambah keterampilan, mengenal hubungan antara

berbagai mata pelajaran, serta menyalurkan bakat dan minat siswa.

Tugas kepala sekolah dan para guru dalam hal ini adalah memberikan layanan kepada

siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan.

Page 25: Peran guru dalam administrasi sekolah menengah

DAFTAR PUSTAKA

http://rohmanf2.wordpress.com/2012/02/12/peranan-guru-dalam-administrasi-sekolah-menengah/

Soetjipto; Kosasi, Raflis.2009. profesi keguruan. Jakarta : Rineka Cipta