132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TUGAS AKHIR PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KAMPUNG BATIK KAUMAN SURAKARTA Disusun Oleh : NINDYA AYU WARDANI I 0607057 Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

  • Upload
    dangtu

  • View
    266

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TUGAS AKHIR

PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN

PEREKONOMIAN KAMPUNG BATIK KAUMAN

SURAKARTA

Disusun Oleh :

NINDYA AYU WARDANI

I 0607057

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai

Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kata Pengantar iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan seijinnya, penulis dapat

menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul Peran Faktor Lokasi dalam

Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta. Laporan

ini disusun sebagai syarat menempuh jenjang Strata-1 Program Studi Perencanaan

Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan

berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

a. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret

b. Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik, Universitas Sebelas Maret

c. Ir. Galing Yudana, MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan

Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

d. Ir. Ana Hardiana, MT selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan

dan saran yang diberikan.

e. Murtanti Jani Rahayu ST, MT dan Ir. Rizon Pamardhi Utomo, MURP selaku

dosen pembimbing Mata Kuliah Seminar dan Tugas Akhir, atas bimbingan,

masukan, saran, kritik dan kesabaran selama penyusunan Tugas Akhir hingga

selesai.

f. Istijabatul Aliyah, ST, MT dan Ir. Hari Yuliarso, MT selaku dosen penguji

dalam Sidang Tugas Akhir, atas kritik dan saran yang membangun.

g. Ibuku tersayang, Mth. SS. Purwatiningsih atas doa, dukungan dan semangat.

h. Untuk Bapak (Alm) yang memberi inspirasi, kenangan, semangat dan cita-cita

yang tinggi.

Page 3: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kata Pengantar iv

i. My beloved family, Mas Black, Mbak Rini, Mbak Dina, Mas Yoko, Mbak

Yuli, Dik Vava, Tasya, Sekar, Rhadja, Sultan, Juna, Petrina, Bulek Lilik untuk

doa, keceriaan, dan dukungan.

j. Drafter peta Refa Kurniawan Ajie, terimaksih untuk hasil peta yang

melengkapi penelitian ini.

k. Agung Tri Kuncoro yang membantu display TA jadi lebih menarik.

l. Diana, Rizky, Namek, Robeth, Dya, terimakasih sudah berkenan berputar-

putar dan panas-panasan membantuku survey.

m. Plano-Nol Tujuh, untuk kekompakan, teman diskusi, pelajaran, keseruan,

kenangan, dan semangat. Sangat bangga menjadi bagian dari kalian.

n. Untuk seseorang atas mata, telinga dan semangat untuk menjadi teman debat

yang tangguh, menemani diskusi, cari referensi dan proses lainnya dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

o. Dinas Tata Ruang Kota Surakarta, BPN, Bappeda, DPU, Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata atas bantuan dan kemudahan dalam memperoleh data.

p. Kelurahan Kauman, Paguyuban Kampung Batik Kauman dan masyarakat

Kauman.

q. Terimaksih untuk semua pihak yang membantu dan tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini, masih terdapat banyak

kekurangan. penulis mengharapkan banyak masukan, saran dan kritik guna

perbaikan dan penyempurnaan tulisan dan penelitian berikutnya. Akhirnya penulis

haturkan banyak terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 4: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Motto v

MOTTO :

If you have a commitment to do somethings, you have to stick with it.

It’s not because you have to, but it’s because you want it.

(W. Smith)

Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi

indah, dan dengan agama kehidupan menjadi terarah dan bermakna.

(H. A. Mukti Ali)

Malas itu penyakit, maka obatilah dan jangan biarkan kamu hidup

dengan penyakit itu

(Penulis)

Page 5: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Abstrak xvi

ABSTRAK

Lokasi merupakan area yang dikenali dan dibatasi sebagai tempat kegiatan

manusia, yang dapat diartikan sebagai kondisi geografis, yang memiliki

keunggulan komparatif yang berbeda bagi aktivitas didalamnya. Lokasi

merupakan faktor yang berperan untuk menentukan aktivitas ekonomi mampu

berkembang atau tidak, yang akan mengukur kesesuaian lokasi untuk kegiatan

ekonomi.

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, maka akan

diketahui identifikasi faktor lokasi, perkembangan perekonomian dan peran faktor

lokasi dalam perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta.

Analisis data dilakukan terhadap indikator faktor lokasi yang terdiri dari orientasi

lokasi, fisik dasar, potensi lahan, aksesibilitas dan sarana prasarana, serta alih

fungsi bangunan untuk kegiatan ekonomi, penambahan unit usaha, peningkatan

skala kegiatan, dan investasi sarana prasarana sebagai indikator perkembangan

perekonomian.

Kampung Kauman merupakan kawasan yang memiliki lokasi yang

strategis, dengan kondisi aksesibilitas yang baik. Kauman berkembang sebagai

lokasi ekonomi yaitu perdagangan dan industri yang dikemas dalam

pengembangan kawasan pariwisata Kampung Batik Kauman. perkembangan

kegiatan ekonomi berkembang pesat di sepanjang jalan utama, yaitu Jalan Yos

Sudarso, Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Dr. Radjiman, serta di lingkungan

permukiman. Perkembangan perekonomian di Kampung Batik Kauman paling

banyak muncul adalah perkembangan alih fungsi bangunan untuk kegiatan

ekonomi dan peningkatan skala kegiatan. Faktor lokasi Kampung Batik Kauman

dianggap tidak berperan dalam perkembangan kegiatan industri, bahkan

cenderung menghambat. Sementara itu, lokasi Kampung Batik Kauman lebih

sesuai untuk pengembangan kegiatan perdagangan dalam konsep pengembangan

pariwisata.

Kata Kunci: Peran, Ekonomi Wilayah, Lokasi, Kegiatan Ekonomi,

Perkembangan Perekonomian

Page 7: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Abstrak xvii

ABSTRACT

Location is an area that is identified and defined as the place of human

activity, which can be interpreted as geographical conditions, which has a distinct

comparative advantage for the activity therein. Location is a factor whose role is

to determine the economic activities capable of developing or not, which will

measure the suitability of locations for economic activity.

Using a descriptive qualitative research method, it will be known to

identify its location, economic development and the role of location factors in

economy development of Kampung Batik Kauman Surakarta. Data analysis was

performed on indicators of the location factor consisting of the orientation of the

location, physical basis, the potential of land, accessibility and infrastructure, as

well as the transfer function of the building for economic activity, the addition of

the business units, increased scale of activities, and infrastructure investment as

an indicator of economic development.

Kampung Batik Kauman is an area that has a strategic location with good

accessibility conditions. Kauman economy that is growing as a location for trade

and industry are packed in the development of the tourist area of Kampung Batik

Kauman. development of the rapidly growing economic activities along the main

roads, namely Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi and Jalan Dr. Radjiman,

and in neighborhoods. Economic development in Kampung Batik Kauman most

emerging is the development over the function of buildings for economic activities

and increased scale of activities. Kampung Batik Kauman location factors

considered no role in the development of industrial activities, and even tend to

inhibit. Meanwhile, Kampung Batik Kauman more appropriate location for the

development of trading activity in the tourism development concept.

Keywords: Roles, Economic Region, Location, Economic Activity,

Economic Development

Page 8: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan kerangka awal dalam pelaksanaan penelitian dan

penyusunan laporan penelitian. Dalam bab ini menerangkan mengenai latar

belakang yang menjadi gambaran dan dasar pelaksanaan penelitian, rumusan

masalah, tujuan, sasaran dan manfaat penelitian yang menjadi pemahaman

mengenai bentuk penelitian yang dilaksanakan. Selain itu, disusun pula

sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan

pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian

Kampung Batik Kauman Surakarta.

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Faktor Lokasi Kegiatan Perekonomian

Kegiatan ekonomi merupakan aktivitas manusia yang bertujuan untuk

memperoleh keuntungan dengan memanfaatan potensi yang dimiliki dalam

bentuk aktivitas produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.

Kegiatan perekonomian cukup beragam seperti kegiatan industri, perdagangan,

jasa, pariwisata yang dibedakan berdasarkan lokasi dan lingkup pelayanan, bentuk

dan jenis kegiatan ekonominya, dan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi.

Perekonomian adalah aspek perkotaan yang mempengaruhi pola

penggunaan lahan dan memberikan dampak luas bukan hanya terhadap ekonomi

masyarakat, akan tetapi juga pada kondisi sosial, budaya, dan fisik lingkungan.

Kegiatan perekonomian merupakan aktivitas yang dinamis yang saling terkait

dengan berbagai aspek perkotaan, serta mampu menjadi sektor yang

mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat sebagai subjek.

Kegiatan perekonomian tidak hanya berkaitan dengan pendapatan

masyarakat melainkan juga sebagai salah satu faktor yang mampu memberikan

karakteristik pada suatu kawasan. Pertumbuhan kegiatan ekonomi secara spasial

mengarah pada lokasi-lokasi strategis, yang berfungsi sebagai pusat aktivitas.

Page 9: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 2

Pusat pertumbuhan akan menimbulkan tarikan kawasan serta arahan

pengembangan keluar kawasan (Retcliff dalam Yunus, 2008 : 66).

Dalam Teori Lokasi, kegiatan ekonomi selalu dikaitkan dengan lokasi

yang mendukung. Lokasi menjadi faktor utama yang dipertimbangkan dalam

merencanakan aktivitas ekonomi, dimana tahapan pemilihan lokasi dilaksanakan

dengan mempertimbangkan berbagai kriteria tertentu, seperti dekat dengan daerah

pemasaran, aksesibilitas yang baik, serta ketersediaan sumber daya pendukung

dengan tujuan mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.

Lokasi merupakan area yang dikenali dan dibatasi sebagai tempat kegiatan

manusia, yang dapat diartikan sebagai kondisi geografis. Akan tetapi menurut

konsep dasar ilmu geografi, lokasi dapat diartikan juga secara relatif sebagai

sesuatu yang bergerak dan saling mempengaruhi dengan aktivitas didalamnya.

Lokasi memiliki sifat yang relatif jika dinilai dari artinya sebagai suatu tempat

atau area yang berbeda dan buatan, kebijakan penataan ruang, potensi SDA, serta

kaitan dengan wilayah disekitarnya. Lokasi yang satu dengan yang lain memiliki

keterkaitan dan diukur berdasarkan jarak antar lokasi, baik yang memiliki

aktivitas yang sama maupun berbeda (Tarigan 2005:1).

Lokasi memiliki keunggulan komparatif yang berbeda bagi kegiatan

tertentu disebabkan oleh beberapa kriteria lokasi seperti aspek lingkungan,

kualitas medan, karakter/ dimensi ruang yang menyangkut luas/ besaran, pola

pembangunan yang sudah ada, orientasi lokasi, aktivitas lokasi, dan faktor

ekonomi, social, dan politik (Tarigan 2005:122).

Lokasi merupakan faktor yang berperan untuk menentukan aktivitas ekonomi

mampu berkembang atau tidak, yang akan mengukur kesesuaian lokasi untuk

kegiatan ekonomi. Kegiatan perekonomian yang beragam juga membutuhkan

kondisi lokasi yang berbeda sesuai dengan bentuk dan jenis kegiatan yang

dilaksanakan.

Lokasi mampu mempengaruhi perkembangan skala kegiatan dan

pelayanannya dari kegiatan ekonomi, dimana lokasi suatu tempat akan

memberikan dampak terhadap standart upah tenaga kerja dan standar tempat

usaha yang mampu dikembangkan (Hok, 1989).

Page 10: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 3

1.1.2. Lokasi Kelurahan Kauman sebagai Kawasan Strategis Kota

Surakarta

Kelurahan Kauman merupakan kawasan yang berlokasi di Kecamatan

Pasar Kliwon, Kota Surakarta, dengan luas wilayah sebesar 19,20 Ha. Kelurahan

ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Kedung

Lumbu, Kelurahan Baluwarti dan Kelurahan Kemlayan. Berdasarkan data

monografi dinamis tahun 2011, Kelurahan ini dihuni oleh 3.528 jiwa yang terdiri

dari 1.807 penduduk laki-laki dan 1.721 penduduk perempuan.

Kelurahan Kauman merupakan kawasan yang berada tepat di pusat Kota

Surakarta dengan karakter sebagai kampung tradisional yang memiliki kaitan erat

dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Kelurahan ini pada awalnya merupakan

kampung yang berfungsi sebagai tempat tinggal abdi dalem dan ulama yang

bertugas mengurus aktivitas di Masjid Agung Surakarta.

Kauman ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis Kota Surakarta.

Lokasi Kelurahan Kauman juga berada dalam lingkup segitiga budaya antara

Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan Pasar Gedhe yang

memiliki potensi besar sebagai wilayah pengembangan dan sebagai pusat

pertumbuhan. Kauman juga dikelilingi oleh jalan utama kota seperti Jalan Dr.

Radjiman, Jalan Slamet Riyadi, dan Jalan Yos Sudarso sehingga aksesibilitas di

kawasan ini cukup baik untuk mendukung aktivitas didalamnya ( Mini Atlas Kota

Surakarta 2009).

Kelurahan Kauman identik dengan kondisi lingkungan dan masyarakat

yang masih mempertahankan nilai tradisional serta kebudayaan masa lalu sebagai

kampung santri. Kondisi ini menyebabkan masyarakat lebih akrab menyebut

lingkungan Kelurahan Kauman dengan nama Kampung Kauman, yang

menunjukkan sisi tradisional pada lingkungan yang berada di pusat Kota

Surakarta.

Sebagai kawasan yang berada di pusat kota, didukung dengan sarana

prasarana yang cukup lengkap, serta dukungan fasilitas lingkup kota yang

memiliki kondisi baik. Kauman juga dikelilingi oleh kegiatan komersial skala

regional, seperti Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo, Kawasan Perdagangan

Page 11: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 4

Nonongan dan Coyudan, serta Pasar Singosaren. Kondisi aksesibilitas yang baik

di lingkungan (internal dan eksternal), sehingga Kelurahan Kauman mampu

mengatasi jarak antara lokasi Kauman dengan lokasi lain di sekitarnya.

1.1.3. Kampung Kauman sebagai Pusat Kegiatan Ekonomi

Kegiatan perekonomian juga merupakan salah satu aspek yang

berkembang di Kampung Kauman Surakarta. Perkembangan kegiatan ekonomi di

Kampung Kauman, yang pada awalnya merupakan kampung santri ini dimulai

ketika para istri abdi dalem mengembangkan kemampuan membatik yang

dimiliki. Kegiatan batik merupakan cikal bakal pertumbuhan ekonomi di Kauman,

yang awalnya hanya menjadi kegiatan sampingan untuk memenuhi kebutuhan

batik Keraton Kasunanan Surakarta, mulai dikembangkan sebagai mata

pencaharian. Karena dianggap menguntungkan, kegiatan batik terus mengalami

peningkatan produksi dan peningkatan teknik pembuatan batik yang semakin

maju.

Perkembangan industri batik di Kauman diikuti dengan perkembangan

perdagangan batik. Masyarakat pendatang turut serta menumbuhkan iklim usaha

di Kampung Kauman terutama di sepanjang jalan utama seperti jalan Slamet

Riyadi, Jalan Yos Sudarso,dan Jalan Dr. Radjiman. Perkembangan yang cukup

pesat bukan hanya di sektor perdagangan batik, akan tetapi juga perdagangan

lainnya yang sangat beragam. Hal ini menjadikan Kauman sebagai salah satu

kawasan pusat komersial (Central Buisness Distric) di Surakarta.

Pertumbuhan ekonomi di Kauman yang memiliki jumlah penduduk

sebanyak 3528 jiwa, dimana 53% dari jumlah penduduk bekerja di sektor

perdagangan yaitu sekitar 522 jiwa (Monografi Kelurahan Kauman Januari 2011).

Pertokoan dan kegiatan usaha masyarakat juga tersebar di seluruh kawasan

Kampung Kauman. Pertumbuhan kegiatan ekonomi di Kampung Kauman

mengalami peningkatan yang cukup signifikan mulai tahun 2005 sebanyak 100

unit, terutama untuk kegiatan perdagangan.

Mengacu pada pertumbuhan ekonomi serta daya dukung lingkungan yang

baik, maka memunculkan wacana Kauman sebagai Kampung Batik yang berbasis

Page 12: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 5

pada ekonomi kreatif sebagai ciri khas kawasan. Pencanangan Kampung Batik

Kauman meningkatkan pertumbuhan kegiatan ekonomi.

Perkembangan kegiatan perekonomian di Kampung Batik Kauman juga

mempertimbangkan faktor lokasi. Hal ini terkait dengan potensi dan kendala

dalam pengembangan ekonomi masyarakat baik secara umum kegiatan ekonomi

industri, perdagangan jasa dan wisata sebagai Kampung Batik jika dilihat dari

aspek lokasional/ keruangan. Lokasi Kauman yang dikelilingi oleh pusat aktivitas

seperti pusat pemerintahan, serta keberadaan pusat perdagangan dan pariwisata

yang mendukung seperti, Keraton Surakarta, Pasar klewer dan PGS yang menjadi

nilai positif dalam distribusi dan promosi yang berpengaruh luas terhadap skala

pemasaran dan produksi.

Di sisi lain, kondisi lokasi Kampung Batik Kauman tidak selalu

menguntungkan dalam pengembangan kegiatan ekonomi, salah satu bentuk nyata

adalah keterbatasan lahan Kauman sebagai wilayah pusat kota dengan nilai lahan

yang cukup tinggi sehingga menghambat pembangunan dan pengembangan

kegiatan ekonomi, terutama bagi mayarakat dengan permodalan yang terbatas.

Bagi aktivitas industri, selain kondisi di atas yang membatasi masih terdapat

beberapa ketentuan yang menyangkut dampak industri terhadap lingkungan pusat

kota, sehingga dengan tujuan efisiensi biaya dan meningkatkan kemampuan

produksi maka beberapa pengusaha melakukan pengelolaan dengan memindahkan

lokasi industri ke lokasi lain. Beberapa industri di Kauman tetap bertahan untuk

melakukan produksi di Kauman meskipun untuk skala kecil.

Perkembangan kegiatan perekonomian yang berkembang di Kampung

Batik Kauman tidak seluruhnya menunjukkan arah yang positif. Hal ini

dikarenakan daya dukung faktor lokasi menunjukkan keunggulan komparatif yang

berbeda terhadap berbagai macam bentuk perkembangan perekonomian yang

muncul di Kampung Kauman. Kondisi tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian

aktivitas perekonomian yang mampu berkembang di Kampung Batik Kauman.

Page 13: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 6

1.2. Rumusan Masalah

Lokasi dengan berbagai karakteristik yang ada di dalamnya menjadi salah

satu faktor yang berperan dalam pengembangan kegiatan perekonomian, seperti

yang berada di Kampung Batik Kauman. Mengacu pada kondisi diatas, maka

penelitian ini akan mengarah pada pengkajian mengenai identifikasi peran faktor

lokasi terhadap perkembangan perekonomian dalam konsep pengembangan

Kampung Batik Kauman. Oleh karena itu peneliti menentukan rumusan masalah

adalah

“Bagaimana peran faktor lokasi dalam perkembangan Perekonomian di

Kampung batik Kauman Surakarta?”

1.3. Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Mengetahui peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian di

Kampung Batik Kauman Surakarta.

1.3.2. Sasaran Penelitian

(a) Teridentifikasinya faktor lokasi Kampung Batik Kauman Surakarta.

(b) Teridentifikasinya perkembangan perekonomian di Kampung Batik

Kauman Surakarta.

(c) Teridentifikasi peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian

Kampung Batik Kauman Surakarta.

1.3.3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan mengenai kondisi lokasi

Kampung Kauman serta seberapa besar faktor lokasi mampu berperan dalam

perkembangan kegiatan perekonomian yang ada di Kampung Batik Kauman

Surakarta. Hasil dari penelitian ini diaharapkan mampu memberikan pengetahuan

mengenai hubungan antara faktor lokasi terhadap perkembangan perekonomian.

Penelitian ini semoga bisa menjadi rekomendasi dalam pengembangan suatu

Page 14: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 7

kawasan yang lebih mempertimbangkan aspek spasial dan lokasional, serta

membantu dalam penelitian terkait.

1.4. Lingkup Penelitian

1.4.1. Lingkup Lokasi

Lingkup lokasi penelitian adalah Kampung Batik Kauman, Kecamatan

Pasar Kliwon Kota Surakarta yang secara administratif dibagi menjadi enam

Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT). Lokasi Kelurahan Kauman

secara astronomis, terletak pada ” BT-110º49’ 46” BT dan 7º34’15” LS- 7º34’39”

LS. Wilayah kajian memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :

Sebelah utara : Kelurahan Kampungbaru.

Sebelah timur : Kelurahan Kedunglumbu.

Sebelah selatan : Kelurahan Gajahan.

Sebelah barat : Kelurahan Kemlayan.

1.4.2. Lingkup Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan mengenai faktor lokasi,

dimana faktor lokasi yang menjadi lingkup pembahasan merupakan kondisi

internal yang terdapat di Kampung Batik Kauman, serta keterkaitan lokasional

Kampung Batik Kauman dilihat dari skala yang lebih luas. Selain itu, lingkup

pembahasan terhadap perkembangan perekonomian yang terjadi setelah adanya

pencanangan Kampung Batik Kauman sebagai identitas kawasan, yang dimulai

pada tahun 2006 oleh komunitas lokal,masyarakat yang didukung oleh

pemerintah. Tahun 2006 dianggap sebagai titik tolak masyarakat dan pemerintah

menyadari potensi Kelurahan Kauman sebagai Kampung Batik Kauman, ditinjau

dari perkembangan usaha batik pada tahun-tahun sebelumnya.

Kegiatan perekonomian yang dikaji adalah sektor-sektor yang berkembang

di Kampung Batik Kauman, tanpa dibatasi aktivitas yang berkaitan dengan

kerajinan batik. Hal ini dikarenakan perkembangan identitas kawasan sebagai

Kampung Batik Kauman, memberikan pengaruh secara luas terhadap seluruh

kegiatan perekonomian di lokasi ini.

Page 15: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 8

Dari pembahasan mengenai faktor lokasi dan perkembangan

perekonomian, maka selanjutnya dilakukan pengkajian mengenai seberapa besar

faktor lokasi Kampung Kauman berperan dalam perkembangan perekonomian.

1.5. Sistematika Penulisan

Tahap pertama dalam penyusunan laporan penelitian adalah pendahuluan

yang berisi proposal penelitian peran faktor lokasi dalam perkembangan

perekonomian kampung batik Kauman Surakarta. Tahap ini berisi latar belakang

yang berupakan landasan pemikiran, konsep awal dan gambaran umum Kampung

Kauman Surakarta. Disajikan pula tujuan, sasaran, manfaat, serta lingkup

pembahasan yang menjadi acuan utama dalam proses penelitian ini.

Tahap selanjutnya adalah tinjauan pustaka faktor lokasi dan perkembangan

perekonomian yang menjadi acuan dalam penelitian, dimana pemilihan teori akan

mendasari arah penyusunan tahap berikutnya. Tahap ini dilakukan untuk

mengembangkan pemikiran yang didasarkan pada teori yang ada seperti teori

ekonomi wilayah, teori perkembangan ekonomi, dan teori lokasi. Berdasarkan

tinjauan pustaka yang dilakukan akan ditentukan variabel penelitian yang menjadi

pokok bahasan serta batasan dalam penelitian ini. Tinjauan pustaka juga

memberikan kerangka pemikiran mengenai apa yang akan dibahas dalam

penelitian ini.

Setelah dilakukan tinjauan pustaka, maka disusun tahap ketiga yaitu

metodologi penelitian yang menjadi pedoman teknis pelaksanaan kerangka

pemikiran yang telah disusun pada tahap sebelumnya. Metode penelitian yang

disusun adalah metode pengumpulan data, populasi dan sampling, serta teknis

analisis yang dipakai untuk menjawab sasaran penelitian dalam

mengidentifikasikan lokasi, pertumbuhan perekonomian hingga mampu

menjawab peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian.

Seteleh disusun metode penelitian tahap selanjutnya adalah penyajian hasil

penelitian yang berisi kompilasi data yang sesuai dengan topik pembahasan, yaitu

faktor lokasi dan perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman. Data

yang disajikan, disusun berdasarkan penelitian yaitu faktor lokasi dan

Page 16: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendahuluan 9

perkembangan perekonomian, serta yang berkaitan dengan pengembangan

Kampung Batik Kauman Surakarta. Data yang disajikan merupakan hasil

kompilasi data, yang akan digunakan dalam proses analisis.

Hasil penelitian disajikan dalam tahap keempat, sebelum tahap

pembahasan peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian Kampung

Batik Kauman. Pembahasan yang dilakukan sebagai hasil analisis yang

didasarkan integrasi pengolahan dan pemahaman dari tinjauan pustaka dan hasil

penelitian untuk dapat mengetahui secara rinci peran faktor lokasi dalam

perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta.

Tahap terakhir adalah penutup yang berisi kesimpulan dari proses

penelitian yang mampu menjawab sasaran penelitian Peran faktor lokasi dalam

perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta. Tahap ini juga

menyampaikan rekomendasi penulis setelah memahami kondisi Kampung

Kauman yang diharapkan dapat bermanfaat.

Page 17: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR LOKASI DAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN

Tinjauan pustaka merupakan proses penggalian terhadap teori dan pustaka

yang mendasari proses penelitian. Dalam tinjauan pustaka disajikan mengenai

teori ekonomi wilayah dengan berbagai bentuk kegiatan dan perkembangan

ekonomi. Teori yang juga dibahas dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan

faktor lokasi yang mendasari penelitian.Tinjauan pustaka membantu dalam

perumusan variabel penelitian dan arah penelitian dalam kerangka pemikiran.

2.1. Teori Ekonomi Wilayah

Ilmu ekonomi wilayah merupakan cabang ilmu ekonomi yang dalam

pembahasannya memasukan unsur perbedaan potensi antar wilayah satu dengan

wilayah lainnya. Ekonomi wilayah mempelajari tentang kegiatan di suatu lokasi

dan bagaimana wilayah disekitarnya bereaksi atas kegiatan terebut. Kegiatan dan

lokasi saling berkaitan untuk membentuk pola penggunaan ruang. Ekonomi

wilayah lebih menekankan pada dimana kegiatan ekonomi dilaksanakan, sesuai

dengan tingkat alasan pemilihan lokasi (Tarigan, 2005:3).

Kegiatan ekonomi wilayah sendiri merupakan penggabungan antara ilmu

ekonomi umum dan penggunaan ruang. Berdasarkan pendekatan regional

perencanaan, menyatakan bahwa ilmu ekonomi wilayah mampu membaca arah

perkembangan suatu wilayah serta memberikan jawaban mengenai kegiatan

ekonomi apa yang mampu berkembang disuatu lokasi serta prioritas

pengembangan yang dilakukan (Tarigan,2006:40).

2.1.1. Pengertian dan Bentuk Kegiatan Ekonomi

Ekonomi merupakan suatu aktivitas manusia yang bertujuan untuk

memperoleh keuntungan dengan memanfaatan potensi yang dimiliki dalam

bentuk aktivitas produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.

Aktivitas ekonomi berjalan dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang

Page 18: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 11

mampu mendukung aktivitas produksi, distribusi dan konsumsi. Sumber-sumber

ekonomi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Sumber–sumber alam (tanah, minyak bumi, hasil tambang lain, air, udara, dan

sebagainya).

Sumber ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia (termasuk bukan

hanya kemampuan fisik manusia, tetapi juga kemampuan mental, ketrampilan

dan keahlian).

Sumber–sumber ekonomi buatan manusia (termasuk mesin–mesin, gedung-

gedung, jalan–jalan dan sebagainya). Sering disebut dengan istilah barang-

barang modal atau kapital.

Enterpreuner adalah pihak yang mampu mengorganisasikan sumber ekonomi ,

atau pihak yang mengambil inisiatif usaha untuk memanfaatkan sumber

ekonomi untuk proses produksi.

Kegiatan perekonomian merupakan bentuk tanggapan manusia terhadap

masalah kelangkaan dan memenuhi kebutuhan. Berdasarkan definisi Badan Pusat

Statistik (BPS) dalam mengklasifikasikan kelompok lapangan usaha, kegiatan

komersial termasuk ke dalam sektor tersier yang mencakup jenis kegiatan sebagai

berikut:

(a) Sektor perdagangan, hotel dan restoran, mencakup tiga sub sektor yaitu:

Perdagangan besar dan eceran. Meliputi kegiatan membeli dan menjual

barang, baik barang baru maupun barang bekas, untuk tujuan penyaluran/

pendistribusian tanpa merubah sifat barang tersebut.

Hotel, mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan

sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan (hotel

berbintang maupun tidak berbintang) serta berbagai jenis penginapan

lainnya.

Restoran, mencakup kegiatan usaha penyediaan makanan dan minuman

yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan.

Page 19: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 12

(b) Sektor pengangkutan dan komunikasi

Pengangkutan, mencakup angkutan rel, angkutan laut, angkutan sungai

dan penyeberangan, angkutan udara, angkutan jalan raya dan jasa

penunjang angkutan.

Komunikasi, meliputi kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam

pengiriman surat (wesel, paket, jasa giro dan jasa tabungan), pengiriman

berita, dan jasa penunjang komunikasi seperti warung telekominikasi

(wartel), radio panggil (pager) dan telepon seluler.

(c) Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

Bank dan lembaga keuangan lain. Bank meliputi kegiatan yang

memberikan jasa keuangan pada pihak lain seperti menerima simpanan

uang. Memberikan pinjaman/ kredit, mengirim uang dan sebagainya,

sementara lembaga keuangan selain bank mencakup kegiatan asuransi,

dana pensiun, pegadaian, koperasi simpan pinjam, dan lembaga

pembiayaan.

Jasa perusahaan, mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (advokat dan

notaris), jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian

data, jasa bangunan/ arsitek dan teknik, jasa periklanan dan riset

pemasaran, jasa persewaan mesin dan peralatan, jasa bangunan.

(d) Sektor jasa-jasa, terdiri dari dua sub sektor utama antara lain

Jasa pemerintahan umum, mencakup kegiatan jasa yang dilaksanakan oleh

pemerintah untuk kepentingan rumah tangga dan masyarakat umum.

Jasa swasta, meliputi kegiatan jasa yang dilaksanakan oleh pihak swasta

yang terdiri dari jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, jasa

perorangan dan rumah tangga.

(e) Sektor industri pengolahan, terdiri dari sub sektor industri besar dan sedang

dan sub sektor indusrti kecil dan industri kerajinan rumah tangga.

Diantara kegiatan yang berada di atas, terdapat tiga bentuk kegiatan ekonomi

yang cukup menonjol di wilayah kajian, sehingga menarik untuk dikaji antara lain

adalah sebagai berikut :

Page 20: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 13

2.1.1.1. Industri

Industri merupakan kegiatan manusia yang produktif dalam mengolah

barang mentah menjadi barang setengah jadi/ barang jadi, atau mengubah barang

jadi menjadi barang yang lebih bermanfaat.

Aktivitas industri didefinisikan sebagai usaha pengubahan suatu

komoditi agar menjadi lebih bermanfaat (commercial manufacturing). Setidaknya

terdapat tiga hal dalam setiap kegiatan industri ini, yaitu pengumpulan bahan

mentah, ada peningkatan terhadap kegunaannya lewat upaya mengubah bentuk

serta pengiriman komoditi yang lebih berharga ini ke tempat lain (Daljoeni ,1998:

167).

Pembahasan diatas mampu mendefinisikan bahwa sebuah aktivitas

industri akan sangat bergantung pada faktor-faktor produksi yang berkaitan satu

sama lain sebagai suatu sistem produksi. Faktor produksi yang terlibat dalam

aktivitas industri antara lain faktor produksi berupa bahan mentah, bahan bakar

(energi), faktor produksi tenaga kerja (buruh), modal serta kemampuan

manajerial.

Menurut Badan Pusat Statistik, industri yang berkembang di Indonesia

dikategorikan dalam beberapa kriteria. Berdasarkan jumlah tenaga kerjanya

industri dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu sebagai berikut:

(1) Industri rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang

(2) Industri kecil, jumlah tenaga kerja 5-19 orang

(3) Industri menengah, jumlah tenaga kerja 20-99 orang

(4) Industri besar, jumlah tenaga kerja > 99 orang

Sementara industri juga dikategorikan berdasarkan penyelenggaranya,

dikelompokkan menjadi 2 jenis dalam http://hendrisblog.blogspot.com/, antara

lain sebagai berikut :

(1) Industri besar

Industri besar merupakan kegiatan produktif dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Modal yang digunakan besar, baik berasal dari pemerintah, swasta, maupun

investasi asing

Page 21: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 14

Menggunakan mesin dan teknologi modern

Tenaga kerja yang digunakan berjumlah besar yang merupakan tenaga kerja

terdidik

(2) Industri rakyat/ industri kecil, ciri-cirinya :

Produksinya banyak yang menggunakan tenaga manusia

Menggunakan alat-alat dan teknik yang sederhana

Tempat produksi tidak membutuhkan tempat yang luas, biasanya dilakukan

di rumah

Tenaga kerja jumlah terbatas dengan upah relatif rendah

Secara spesifik, kegiatan industri kecil dikenal sebagai kegiatan industri

yang memiliki tujuan utama untuk menambah penghasilan keluarga (Mubyarto,

1995: 206). Berdasarkan dinamikanya, kegiatan industri kecil digolongkan dalam

tiga kelompok. Pertama adalah industri lokal, yakni kegiatan yang

menggantungkan kelangsungan hidupnya dari kondisi pasar setempat yang

terbatas serta tersebar dari segi lokasinya. Skala usaha industri sangat kecil,

dengan penanganan pemasaran ditangani sendiri dengan sistem yang kurang baik.

Kedua adalah industri sentral yaitu kegiatan usaha skala kecil yang

membentuk kesatuan kelompok atau kawasan industri yang menghasilkan barang

sejenis. Jangkauan pemasaran yang dimiliki cukup luas daripada industri lokal,

dan jasa perantara menjadi lebih menonjol. Kelompok yang terakhir adalah

industri mandiri yang merupakan kegiatan industri yang memiliki skala kecil

namun memiliki kemampuan beradaptasi dengan teknologi yang cukup canggih.

Pola pemasarannya bersifat relatif dan tidak bergantung pada peranan pedagang

perantara.

Kegiatan industri kecil memiliki beberapa ciri-ciri yang beragam, yaitu:

usaha dimiliki secara bebas dan kadang tidak berbadan hukum, operasi tidak

menunjukkan kegiatan yang mencolok, usaha tidak memiliki karyawan, modal

dikumpulkan dari tabungan milik pribadi, serta wilayah pemasaran bersifat lokal

dan tidak jauh dari pusat usahanya

Page 22: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 15

Industri dibangun bukan semata–mata tanpa alasan dan faktor yang

mendasari melainkan pembangunan industri dilaksanakan dengan melibatkan dan

mempertimbangkan berbagai faktor. Menurut Pangestu Subagyo (Latif, 2005)

menyatakan faktor yang mempengaruhi antara lain sebagai berikut:

(1) Faktor ekonomi

Faktor ekonomi yang menjadi pertimbangan dalam pembangunan industri

adalah bagaimana kegiatan tersebut mampu mendukung pengembangan ekonomi

kawasan dan meningkatkan pendapatan daerah dari aktivitas industri jika

dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya.

(2) Faktor Sosial

Dalam pembangunan industri adanya pertimbangan sosial menyangkut

tenaga kerja, baik jumlah tenaga kerja yang akan ditampung, serta pertimbangan

untuk membantu mengurangi masalah pengangguran.

(3) Faktor keuangan dan kelembagaan

Faktor kelembagaan dan keuangan menyangkut kepemilikan perusahaan dan

kemampuan dalam pengelolaan aktivitas industri sehingga dapat berjalan secara

optimal.

(4) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan fisik dan

non fisik yang mempengaruhi maupun menerima dampak dari aktivitas industri

yang dikembangkan. Faktor lingkungan tebagi menjadi 3 golongan, yaitu

lingkungan sosial kontrol, lingkungan teknis, serta lingkungan ekonomi makro.

Gambar 2.1 Hubungan Faktor-faktor kegiatan Industri Sumber : Pangestu Subagyo, 1986

Lingkungan Teknis

Lingkungan Sosial dan Kontrol

Perusahaan Lingkungan dan Ekonomi Makro

Given Given

Dapat diukur

Page 23: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 16

2.1.1.2. Perdagangan

Perdagangan adalah suatu aktvitas yang diwujudkan dalam bentuk

pertukaran barang dan jasa dari produsen hingga ke konsumen yang terakhir,

dimana barang yang dipertukarkan merupakan barang yang memiliki nilai

ekonomi. Sementara kawasan perdagangan merupakan wilayah yang menjadi

wadah aktivitas perdagangan yang berupa pertokoan, jasa, dan areal parkir di

suatu wilayah yang termasuk permukiman di belakangnya.

Membawa/ memindahkan barang-barang dari tempat-tempat yang

berkelebihan (surplus) ke tempat-tempat yang kekurangan (minus).

Memindahkan barang-barang dari produsen ke konsumen.

Menimbun dan menyimpan barang-barang itu dalam masa yang berlebihan

sampai mengancam bahaya kekurangan.

Aktivitas perdagangan merupakan aktivitas ekonomi dengan karakteristik

yang heterogen dan berkembang dalam berbagai tipe dan model, sehingga

diklasifikasikan sebagai berikut :

(1) Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang :

Perdagangan mengumpulkan (produsen-tengkulak-pedagang besar-

eksportir).

Perdagangan menyebarkan (importir-pedagang besar-pedagang menengah-

konsumen).

(2) Menurut jenis barang yang diperdagangkan :

Perdagangan barang (yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani

manusia, misal hasil pertanian, pertambangan, pabrik).

Perdagangan buku, musik, kesenian.

Perdagangan uang dan kertas-kertas berharga (bursa efek).

(3) Menurut daerah, tempat perdagangan dijalankan :

Perdagangan dalam negeri.

Perdagangan luar negeri (perdagangan internasional), yang meliputi

perdagangan ekspor dan perdagangan impor.

Perdagangan meneruskan (perdagangan transito).

Page 24: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 17

2.1.1.3. Pariwisata

Menurut UU No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Wisata

diartikan sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sementara arti dari Pariwisata atau

turisme adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas

serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan

Pemerintah Daerah.

Kawasan wisata merupakan kawasan dengan luas tertentu yang dibangun

atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata atau area dirancang bagi

pengembangan atraksi, kegiatan, fasilitas, servis, dan prasarana wisata. Bisa

berbagai jenis land-use maupun eksklusif untuk wisata, tergantung karakter area

dan jenis wisata

Sementara itu, industri pariwisata merupakan kumpulan usaha pariwisata

yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan atau jasa bagi

pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Pengembangan kegiatan kepariwisataan memiliki beberapa unsur yang

menjadi pertimbangan antara lain adalah sebagai berikut (Pendhit, 2002:10):

(1) Atraksi

Atraksi merupakan bagian dari unsur pariwisata sebagai hal yang menarik

untuk dikunjungi baik yang bersifat natural maupun buatan. Atraksi merupakan

daya tarik utama yang disajikan dalam kawasan wisata.

(2) Jarak dan Waktu

Jarak dan waktu tempuh merupakan elemen yang dipertimbangkan dalam

pengembangan aktivitas kepariwisataan, dimana menyangkut daya jangkau lokasi

bagi wisatawan. Jarak dan waktu dapat diatasi dengan penyediaan aksesibilitas

yang baik.

(3) Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan unsur yang harus dipertimbangkan dalam

pengembangan kawasan wisata dimana menjadi jawaban dalam masalah jarak dan

Page 25: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 18

waktu tempuh serta memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Aksesibilitas

yang baik dapat ditunjang dengan ketersediaan sarana pengangkutan yang lengkap

dan alternatif yang beragam, serta jaringan jalan yang baik.

(4) Akomodasi

Akomodasi merupakan unsur penting dalam kepariwisataan dimana sebagai

rumah sementara bagi para wisatawan. Akomodasi memberikan kenyamanan,

pelayanan yang baik, kebersihan dan keindahan.

(5) Harga

Harga menjadi faktor yang perlu disesuaikan dalam pembangunan kawasan

wisata yang disesuaikan dengan atraksi yang disajikan, target wisatawan yang

diharapkan, dan tingkat pelayanan.

(6) Promosi

Promosi merupakan upaya pengenalan kegiatan pariwisata yang dilaksanakan

dengan rencana dan program secara berkelanjutan dengan tujuan untuk menarik

wisatawan.

(7) Fasilitas perbelanjaan

Hal yang seringkali tidak dapat dipisahkan dari sebuah perjalanan wisata

adalah kegiatan belanja souvenir yang menjadi cirikhas suatu objek wisata.

Menurut Pendhit (2002), kegiatan pariwisata memiliki berbagai jenis yang

dikembangkan sesuai dengan daya tarik yang disajikan yaitu:

(1) Wisata Budaya

Wisata budaya merupakan aktivitas wisata dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan mengenai kebudayaan, adat istiadat, dan kesenian serta hal-hal yang

bersejarah.

(2) Wisata Komersial

Kegiatan wisata yang bersifat komersial maupun mengunjungi tempat-

tempat komersial dengan tujuan menghibur diri dan memperoleh sesuatu barang

yang dibutuhkan.

Page 26: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 19

(3) Wisata Industri

Wisata industri identik dengan wisata komersial dimana merupakan

perjalanan wisata menuju kawasan industri untuk mengetahui proses pembuatan

suatu produk yang biasanya merupakan cirikhas dari suatu lokasi.

(4) Wisata Rohani

Wisata rohani merupakan kegiatan perjalanan untuk menumbuhkan nilai

keagamaan, mengunjungi lokasi bersejarah, atau ketempat suci dengan tujuan

utama adalah wisata batin.

Pengembangan kegiatan pariwisata membutuhkan upaya untuk

pengembangan yang optimal. Upaya pertama adalah product, yaitu

mengembangkan objek wisata yang heterogen serta dapat menampung semua

keinginan dan kesenangan wisatawan serta mengembangkan cinderamata yang

bersifat kedaerahan. Kedua, price yaitu hal yang berkaitan dengan berapa besar

uang biaya yang harus dikeluarkan untuk mengunjungi objek wisata. Biaya

menjadi pertimbangan wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat.

Ketiga adalah place yaitu lokasi wisata diharapkan menarik bagi wisatawan

dengan kondisi yang mudah dijangkau serta terpelihara dengan baik dan dekat

dengan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Serta yang terakhir adalah promotion

yaitu upaya pengenalan objek wisata kepada masyarakat luas melalui media

massa, brosur dan misi khusus.

2.1.2. Perkembangan Perekonomian

Menurut Prof. Simon Kuznets (Laili, 2007) mengartikan pertumbuhan

ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu kawasan

untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada

penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan

penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang diperlukannya.

Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama, pertumbuhan

ekonomi suatu kawasan terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus

persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan

Page 27: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 20

ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan

aneka macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas

dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan idiologi

sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat

dimanfaatkan secara tepat.

Perkembangan perekonomian merupakan pertumbuhan ekonomi dilihat

dari unsur fisik dan non fisik di suatu kawasan. Aspek fisik dapat berupa alih

fungsi lahan atau bangunan untuk aktivitas ekonomi, perkembangan skala

pelayanan ekonomi, penyediaan sarana prasarana pendukung aktivitas ekonomi

yang semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Sementara aspek

nonfisik lebih pada tingkat sosial ekonomi bagi pelaku ekonomi dan masyarakat

sekitar yang memperoleh dampaknya.

Perkembangan perekonomian merupakan suatu tujuan yang ditandai oleh

beberapa kondisi. Kondisi yang pertama adalah kemampuan konsumsi yang besar

pada sebagian besar masyarakat. Kondisi yang kedua, perkembangan

perekonomian ditandai dengan pertumbuhan kegiatan non pertanian. Kondisi

yang terakhir adalah pertumbuhan kegiatan ekonomi yang berbasis perkotaan.

Perkembangan perekonomian pada masa selanjutnya mengalami kondisi

penurunan pertumbuhan penduduk, tabungan lebih besar dari investasi, muncullah

hipotesis ekonomi dalam keadaan stagnasi dimana adanya pengurangan produksi,

maka muncul teori perkembangan ekonomi yang baru yang bertentangan dengan

teori neoklastik dan mengatasi kelemahan dari model Harrod-Domar, dimana teori

ini menghilangkan aspek kestabilan. Perkembangan ekonomi ditandai dengan

keseimbangan antara tiga fungsi yaitu fungsi produksi, fungsi tabungan dan fungsi

investasi berjalan stabil, dengan menekankan pada fungsi produksi yang

dinyatakan dalam modal perkapita; pertambahan modal perkapita sama dengan

jumlah tabungan perkapita dikurangi dengan jumlah pertumbuhan investasi

perkapital (Robert M. Solow).

Kegiatan ekonomi yang berkembang selalu menimbulkan aglomerasi yang

mempengaruhi aktivitas ekonomi yang juga menjadi salah satu faktor disamping

keunggulan komparatif dan skala ekonomi menjelaskan mengapa timbul daerah-

Page 28: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 21

daerah dan kota-kota (Soepono, 2002). Aglomerasi digolongkan dalam dua

macam. Bentuk aglomerasi yang pertama adalah aglomerasi produksi yang

merupakan perusahaan yang mengelompok/ kluster atau beraglomerasi

mengalami eksternalitas positif di bidang produksi, artinya biaya produksi

perusahaan berkurang pada waktu produksi perusahaan lain bertambah. Kedua,

aglomerasi pemasaran perusahaan-perusahaan dagang atau banyak toko

mengelompok dalam satu lokasi eksternalitas belanja (shopping externality) yang

dapat dinikmati yaitu penjualan suatu toko dipengaruhi oleh toko lain disekitarnya

(Soepono, 2002).

Salah satu bentuk perkembangan perekonomian adalah dengan

pertumbuhan usaha. Pertumbuhan usaha merupakan perubahan yang dilakukan

oleh pengusaha untuk mengembangkan kegiatan usaha secara lebih kreatif, kearah

yang lebih baik (Panji Anogara dan Joko Sudantoko, 2002: 162). Pertumbuhan

usaha dapat diartikan pula sebagai proses peningkatan produksi barang dan jasa

dalam perkembangan ekonomi masyarakat.

Pertumbuhan kegiatan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

adalah sebagai berikut :

(1) Sumber Daya Alam

Sumber daya alam merupakan potensi alami tanpa unsur buatan manusia yang

digali untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Potensi alam harus

dikelola untuk mampu memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

(2) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah manusia yang termasuk dalam

sebuah organisasi yang menyumbangkan tenaga dan pemikiran dalam mencapai

tujuan dalam organisasi. Sumber daya manusia dengan segala kemampuan yang

dimiliki merupakan elemen utama yang membantu terwujudnya pengembangan

usaha.

(3) Transportasi

Abbas Salim (1995:2) mengemukakan bahwa transportasi adalah pemindahan

barang dan penumpang dari satu tempat ke tempat yang lain. Transportasi mampu

mendukung pertumbuhan kegiatan usaha dimana, tanpa adanya transportasi yang

Page 29: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 22

memadai, maka hasil produksi tidak mampu tersalur kepada konsumen tepat pada

waktunya. Transportasi sendiri terbagi menjadi angkutan penumpang yang berupa

kendaraan pribadi dan angkutan lain yang bukan milik pribadi yang berfungsi

untuk mengangkut barang dan penumpang.

(4) Modal Kerja

Swhiedland dalan Nopianto (2008: 22) menjelaskan bahwa modal merupakan

bentuk uang dan barang yang dipergunakan untuk kegiatan produksi. Modal

merupakan semua bentuk aktiva lancar yang berfungsi dalam pengembangan

kegiatan usaha.

(5) Tingkat Pertumbuhan industri kecil

Tingkat pertumbuhan industri merupakan suatu bentuk peningkatan kegiatan

ekonomi, yang ditandai dengan tingkat pembelian, tingkat penjualan, dan aspek

pasar.

Adelman dalam Yunita Sari (2009:52) menyatakan bahwa sering kali

perkembangan kegiatan ekonomi dihadapkan dengan keterbatasan ruang. Hal ini

akan mengarahkan pada peruntukan ruang yang mengalami perubahan fungsi dari

homogen ke fungsi yang heterogen. Perubahan fungsi kearah yang lebih

heterogen akan menimbulkan penurunan kualitas pada fungsi awal dan

menimbulkan dampak lain yang lebih luas.

Perkembangan ekonomi wilayah, kegiatan ekonomi selalu dikaitkan

dengan ilmu spasial dalam hal ini adalah lokasi tempat berlangsungnya kegiatan.

Menurut ilmu ekonomi wilayah, setiap lokasi akan memiliki pola perkembangan

dan kegiatan ekonomi yang beragam serta interaksi antar lokasi.

2.2. Faktor Lokasi dalam Perekonomian

2.2.1. Pengertian Lokasi

Lokasi merupakan bagian dari kesatuan geografis yang dibatasi dan

dikenali sebagai tempat aktivitas manusia berlangsung. Lokasi terbentuk sebagai

bagian dari distribusi ruang untuk mewadahi aktivitas manusia dalam

Page 30: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 23

melaksanakan kegiatan, yang terbentuk melalui proses kebiasaan sebagai bentuk

pemanfaatan manusia terhadap ruang secara efisien.

Lokasi sebagai ruang dimana berfungsi sebagai tempat bagi alam dan

manusia berada yang miliki kualitas, fungsi dan potensi yang tidak hanya menjadi

suatu yang statis akan tetapi mampu menjadi faktor dalam membentuk perilaku

individual dan tatanan kolektif (Tarigan, 2005 : 1).

Dalam ilmu geografis dalam http://singgiheducation.blogspot.com/

terdapat sepuluh konsep dasar yang salah satunya adalah konsep lokasi dalam

ruang sebagai suatu tempat dipermukaan bumi, dimana lokasi didefinisikan dalam

dua macam, yaitu:

(a) Lokasi Absolut yaitu suatu lokasi dikatakan bersifat tetap atau tidak berpindah

dilihat secara fisik dari permukaan bumi, yang berkaitan dengan posisinya

terhadap garis astronomi lintang dan bujur.

(b) Lokasi relative yaitu suatu lokasi bersifat dinamis atau dapat berubah. Lokasi

bukan hanya dilihat sebagai hal yang tidak bergerak, akan tetapi lokasi dapat

berubah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti aktivitas yang ada

didalamnya. Lokasi relatif sangat erat hubungannya dengan faktor alam,

faktor budaya dan hubungannya dengan wilayah sekitar.

Lokasi yang bersifat relatif dapat dikatakan tidak berdiri sendiri melainkan

menjadi suatu tempat yang dilihat berdasarkan kondisi nyata lokasi, aktivitas yang

berlangsung didalamnya, lingkungan alami dan buatan yang membentuk,

kebijakan penataan ruang, potensi SDA yang terdapat di lokasi tersebut, serta

hubungan lokasi terhadap wilayah di sekitarnya.

Lokasi merupakan posisi di permukaan bumi yang perlu dikenali dari

aktivitas yang ada didalamnya serta analisa mengenai jarak antar satu tempat

dengan tempat yang lain. Lokasi yang satu dengan yang lain akan saling

mempengaruhi, terutama antara lokasi yang memiliki karakteristik yang sama

dimana terdapat interkoneksi (titik-titik lokasi) yang saling terhubung yang

dibatasi dengan jarak antar lokasi.

Page 31: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 24

Akan tetapi menurut konsep gravitasi, lokasi yang satu dengan yang lain

memiliki perbedaan fisik alam dan buatan yang berbeda yang menjadi daya tarik

antar wilayah (Tarigan, 2005:198). Variasi pola lokasi dipengaruhi oleh aktivitas

yang berlangsung di dalamnya, begitu pula sebaliknya dimana aktivitas akan terus

berkembang dengan lokasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi dan

memunculkan keunggulan komparatif yang berbeda dari tiap lokasi dengan lokasi

yang lain. Keunggulan komparatif merupakan potensi yang dimiliki oleh suatu

lokasi. Faktor yang mempengaruhi munculnya keunggulan komparatif lokasi

antara lain adalah sebagai berikut (Tarigan, 2005):

(a) Kondisi fisik dasar

Kondisi fisik dasar merupakan kondisi yang dimiliki lokasi sebagai pemberian

alam yang tanpa ada campur tangan teknologi buatan sebagai hal yang dianggap

given. Kondisi ini dimiliki suatu lokasi sejak awal terbentuk yang antara lain

terdiri dari: kondisi hidrologi, iklim, geologi, pertambangan, pemandangan.

(b) Dimensi ruang

Dimensi ruang berkaitan dengan luas lokasi, dimana pengukuran luas

didasarkan pada batasan perwilayahan baik secara administratif maupun

fungsional.

(c) Pola pembangunan yang sudah ada

Pembangunan lokasi yang sudah ada merupakan bentuk pemanfaatan ruang

dan penggunaan lahan dalam mendukung aktivitas yang ada di dalamnya.

Penggunaan lahan akan menunjukkan potensi lokasi dan konsentrasi kegiatan

serta arah pembangunan wilayah. Pola pembangunan yang sudah ada ditunjukkan

dari penggunaan lahan dan pemanfaatan ruang.

(d) Orientasi Lokasi

Lokasi dapat dilihat sebagai suatu kesatuan yang terkait dengan lokasi yang

lain membentuk suatu wilayah, dengan aktivitas yang beragam. Lokasi dilihat dari

lokasi yang lebih luas akan terlihat tingkat kestrategisan jika dilihat dari faktor

jarak dari pusat aktivitas seperti pasar, pusat kota, sarana perdagangan, dan lain-

lain.

Page 32: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 25

Orientasi lokasi yang baik untuk kegiatan ekonomi dan pertumbuhan pusat

aktivitas yaitu pada lokasi yang ditandai dengan letak yang strategis dan dan

kaitan dengan aktivitas yang beragam (Tarigan, 2005).

(e) Kegiatan yang ada didalamnya

Kegiatan yang ada didalam suatu lokasi berbeda antara satu lokasi dengan

lokasi yang lain yang akan membentuk pola lokasi dalam pemanfaatan ruang dan

daya tarik lokasi terhadap lokasi yang lain.

(f) Sarana Prasarana

Sarana prasarana yang ada di suatu lokasi merupakan elemen buatan yang

menjadi daya tarik bagi wilayah di sekitarnya. Kelengkapan sarana prasarana

tertentu berbeda antara satu lokasi dengan yang lain menunjukkan tingkat

pembangunannya.

(g) Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah merupakan elemen yang membedakan suatu lokasi

dengan yang lain baik yang bersifat aturan yang membatasi, maupun kebijakan

pembangunan untuk mendukung pembangunan wilayah. Kebijakan pemerintah

juga menunjukkan peranan pemeritah dalam mendukung dan memanfaatkan

potensi lokasi.

2.2.2. Teori Lokasi

Teori lokasi merupakan ilmu yang membahas mengenai tata ruang

kegiatan ekonomi, atau ilmu yang mempelajari alokasi geografis dari sumber-

sumber langka, serta hubungan dan pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam

kegiatan lain baik ekonomi atau sosial (Tarigan, 2006:77). Berbagai teori lokasi

dikemukakan untuk membahas pemilihan dan kesesuaian lokasi untuk

mendukung kegiatan perekonomian.

Lokasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi pembangunan

kegiatan ekonomi spasial dari sumber daya yang langka, serta pengaruhnya

terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain (activity), seperti

perekonomian, pendidikan, peribadatan, dan permukiman dimana dalam

penentuannya membutuhkan pola pertimbangan tertentu.

Page 33: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 26

Dalam menetapkan lokasi suatu kegiatan secara komprehensif diperlukan

pertimbangan dari berbagai faktor antara lain ketersediaan bahan baku, upah

buruh, jaminan keamanan, fasilitas penunjang, daya serap pasar lokal, dan

aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasaran yang dituju (terutama

aksesibilitas pemasaran ke luar negeri), stabilitas politik suatu negara, dan

kebijakan daerah (Tarigan 2005 : 95).

Pertimbangan utama yang menentukan suatu lokasi menarik atau tidak

adalah tingkat aksesibilitas atau tingkat kemudahan untuk mencapai lokasi dari

lokasi yang lain. Tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak. Kondisi sarana

perhubungan, frekuensi serta tingkat keamanan dan kenyamanan untuk melalui

jalur tersebut (Tarigan, 2006:78).

Alfred Webber (Tarigan, 2005) menyatakan bahwa pertimbangan utama

dalam pengembangan sektor ekonomi didasarkan pada pertimbangan biaya

produksi, dimana lokasi industri sebaiknya berada pada lokasi yang memiliki

biaya yang paling minimal. Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga

kerja yang minimum cenderung identik dengan tingkat keuntungan yang

maksimum.

Terdapat tiga faktor utama yang dikemukan oleh Alfred Webber

(Pigawati,2007) yang mempengaruhi biaya minimum dalam penetapan lokasi

industri yaitu tenaga kerja dan biaya transportasi yang merupakan faktor regional

yang bersifat umum serta faktor deglomerasi/ aglomerasi yang bersifat lokal dan

khusus. Alfred Webber berbasis kepada beberapa asumsi utama, antara lain:

(a) Konsep ini tidak mempertimbangkan jarak dan kondisi lahan, dan

menganggap fisik lokasi memiliki sifat yang homogen,

(b) Pertimbangan terhadap upah buruh dan ketersediaan tenaga kerja

(c) Biaya transportasi bergantung pada bobot barang dan jarak pengangkutan,

dengan pertimbangan harga satuan angkut dianggap sama.

(d) Mempertimbangkan adanya aglomerasi industri yang merupakan pemusatan

produksi di lokasi tertentu sehingga mendukung pengurangan biaya angkutan.

(e) Pertimbangan aksesibilitas yang berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran

hasil industri.

Page 34: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 27

(f) Adanya kompetisi antar kegiatan industri

Sebagai bentuk penyempurnaan dari teori Alfred Webber, Laundhardt

(Kusnadi,2010) menyatakan bahwa pemilihan lokasi didasarkan pada prinsip

minimalisasi biaya yang dipengaruhi oleh total biaya transportasi dan tenaga kerja

yang diusahakan bernilai minimum yang berarti identik dengan keuntungan

maksimum. Pertimbangan yang diberikan bahwa biaya transportasi dan biaya

upah tenaga kerja merupakan faktor umum yang menentukan pola lokasi dalam

kerangka geografis.

Pertimbangan utama pemilihan lokasi dengan pertimbangan jarak juga

dikemukakan oleh Christaller (Tarigan,2005 : 137) yang menyatakan bahwa jarak

menjadi faktor utama, dimana semakin jauh jarak antar lokasi maka semakin

tinggi biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Dalam teori ini juga

dikemukakan bahwa setiap lokasi memiliki tingkat jangkauan pelayanan dan

threshold yang menentukan minat orang untuk mencapai lokasi tersebut sebagai

penyedia barang atau pusat kegiatan ekonomi. Apabila terjadi pemusatan aktivitas

produksi maka terjadi perluasan range pelayanan suatu kawasan.

Apabila pendapat Alfred Webber yang menyatakan bahwa penentuan

lokasi lebih mengarah kepada faktor penawaran, maka terdapat pendapat bahwa

pemilihan lokasi yang memberikan keuntungan maksimal yang dikemukakan oleh

August Losch. Dimana dinyatakan bahwa lokasi yang semakin jauh dari tempat

penjual, konsumen semakin enggan membeli karena biaya transportasi untuk

mendatangi tempat penjual semakin mahal, sehingga pengembangan lokasi

produksi berada di dekat pasar atau pusat aktivitas perdagangan lainnya ().

Sementara itu menurut Isard (1956), pemilihan lokasi merupakan

pertimbangan antara biaya dengan pendapatan dengan mempertimbangkan

ketidakpastian serta menekankan pada faktor jarak, aksesibilitas, dan keuntungan

aglomerasi sebagai hal yang utama dalam pengambilan keputusan lokasi.

Terdapat teori yang muncul bahwa aktivitas perekonomian cenderung

berkembang pada kawasan pusat aktivitas sebagai usaha untuk mengurangi

ketidakpastian dalam keputusan yang diambil guna meminimalisir resiko. Dalam

Page 35: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 28

hal ini, baik kenyamanan (amenity) maupun keuntungan aglomerasi merupakan

faktor penentu lokasi yang penting, yang menjadi daya tarik lokasi karena

aglomerasi bagaimanapun juga menghasilkan konsentrasi industri dan aktivitas

lainnya.

Dalam pelayanan kegiatan perekonomian yang dikemukakan Chapin

(Irawan, 2009: 51) mempertimbangkan penggunaan pelayanan penduduk yang

merupakan konsumen lokal, dimana, dan karakteristik yang dimiliki lokasi.

Karakteristik lokasi yang dikemukakan antara lain sebagai berikut :

(a) Harga lahan

Harga lahan yang semakin tinggi merupakan lokasi yang mendekati pusat

kota dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga menjadi lokasi yang

menarik dalam pengembangan kegiatan usaha. Lokasi yang memiliki nilai lahan

yang semakin tinggi, ketika didukung dengan nilai aksesibilitas yang baik untuk

mengurangi biaya transportasi (Von Thunen, dalam Yunus, 2008:88).

(b) Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan untuk mencapai lokasi,

menunjukkan jarak antar lokasi dengan lokasi yang lain. Lokasi dengan tingkat

aksesibilitas yang baik cenderung berkembang sebagai pusat aktivitas. Semakin

baik aksesibilitas suatu lokasi maka daya tarik lokasi akan lebih tinggi.

Aksesibilitas dapat dilihat berdasarkan jarak, kondisi prasarana perhubungan,

ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat

keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut.

Lokasi yang baik untuk mengembangkan kegiatan perekonomian adalah yang

memiliki kecenderungan dekat dengan konsumen dan dipermudah dengan sistem

jaringan transportasi seperti kondisi jalan, klasifikasi jalan, dan moda transportasi.

Transportasi memainkan bagian penting dalam keberhasilan setiap

perekonomian kota. Karena tujuan sistem transportasi yang efektif adalah dengan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, jasa transportasi penting dalam menyatukan

penawaran dan permintaan. Secara umum transportasi ataupun aksesibilitas

memiliki peran dalam pertumbuhan kegiatan ekonomi sebagai pendorong

Page 36: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 29

investasi, meningkatkan produktivitas, dan meringankan biaya produksi

(Carapetis, 1984).

Semakin baik aksesibilitas suatu lokasi maka daya tarik lokasi akan lebih

tinggi. Aksesibilitas dapat dilihat berdasarkan jarak, kondisi prasarana

perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya

dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut (Tarigan,

2005).

(c) Letak lahan

Letak lahan yaitu posisi lahan dibandingkan lokasi secara makro atau biasa

disebut dengan orientasi lokasi, yang dinilai dari faktor jarak. Untuk

pengembangan kegiatan ekonomi terurtama perdagangan maka lokasi yang

ditandai adalah yang memiliki letak strategis dan aksesibilitas yang tinggi.

(d) Jarak dari pusat kota.

Lokasi pusat kota cenderung berfungsi sebagai pusat aktivitas yang mudah

terjangkau sehingga menjadi lokasi yang tepat dalam pengembangan kegiatan

ekonomi terutama perdagangan, dimana pusat kota merupakan lokasi yang paling

menjangkau seluruh konsumen. Pertimbangan lain adalah semakin jauh dari pusat

kota maka tingkat aksesibilitasnya semakin menurun dan semakin tidak

berpotensi untuk penggunaan lahan perdagangan dan jasa komersial.

Menurut Christaller (Tarigan, 2005:137), orientasi lokasi terhadap pusat kota

mengarah pada perkembangan sebagai pusat pertumbuhan dengan skala

pelayanan yang luas. Sementara itu, menurut Hebert (1973) bahwa kawasan pusat

kota atau pusat kegiatan pada kota besar, pertumbuhan kegiatan satu sama lain

bersifat terpisah atau mengunakan zona yang berbeda (Yunus, 2008:10).

Kawasan pusat kota didukung dengan derajat aksesibilitas yang tinggi serta

memiliki kecenderungan pertumbuhan yang dinamis. Hal ini memberikan

ancaman terhadap keberadaan bangunan-bangunan kuno (Griffin dan Ford dalam

Yunus, 2008:38).

(e) Jarak dari sub-kota.

Lokasi yang semakin dekat dengan sub-pusat kota dapat mempengaruhi jenis

penggunaan lahan untuk perdagangan dan jasa. Sub kota sendiri merupakan

Page 37: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 30

bagian terluar wilayah kota atau wilayah disekitar kota yang memperoleh dampak

dari pengembangan kota.

(f) Proporsi penggunaan lahan perdagangan dan komersial.

Pengelompokan yang sejenis akan mempengaruhi dan memberikan

keuntungan bagi aktivitas perdagangan dan jasa. Hal ini disebabkan karena

adanya nilai kebersamaan, saling melengkapi, saling bersaing, dan saling

mendukung, juga memberikan kemudahan bagi konsumen dalam memenuhi

kebutuhannya.

(g) Kondisi utilitas.

Jenis utilitas dapat menentukan jenis penggunaan lahan untuk perdagangan

dan jasa adalah air bersih, listrik, telepon dan drainase. Menurut konsep gravitasi

bahwa sarana prasarana yang berbeda pada suatu lokasi akan menumbuhkan daya

tarik bagi lokasi lain (Tarigan, 2005:104).

Sarana prasarana berperan secara mutlak dan komparatif terhadap

perkembangan ekonomi, antara lain dengan peningkatan kegiatan produksi.

Perkembangan perekonomian sendiri, tergantung pada keefektifan dalam

memanfaatan sarana prasarana yang ada serta kualitas sarana prasarana (Carolyn

O'Fallon, 2003).

Kelengkapan sarana prasarana yang lengkap menunjukkan kedudukan lokasi

sebagai pusat pertumbuhan kawasan, yang menjadi daya tarik lokasi dibandingkan

lokasi yang lain (Francouis Perroux, dalam Yunus: 2008)

2.3. Variabel Penelitian

Setelah melakukan pengkajian pustaka yang berkaitan dengan lokasi dan

kegiatan perekonomian, maka ditetapkan berbagai variabel yang akan dibahas

dalam penelitian. Dalam penelitian “Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

Perekonomian Kampung Batik Kauman” terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat, secara kualitatif dan terukur. Dalam proses penelitian ini ditentukan

indikator dari variabel yang ada berdasarkan pertimbangan batasan waktu, biaya

dan tenaga. Penetapan kriteria dilakukan melalui pengkajian dan preposisi

Page 38: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 31

terhadap teori yang digunakan, maka kriteria dari sertiap variabel yang ditentukan

adalah sebagai berikut :

2.3.1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang memberikan keterkaitan baik

pengaruh,dampak,maupun peran terhadap variabel lain. Variabel bebas dari

penelitian ini adalah faktor lokasi yang dijabarkan dalam beberapa kriteria dengan

alasan pemilihan yang diperoleh setelah melakukan tinjauan pustaka, sebagai

berikut :

Tabel 2.1 Variabel Bebas

No Faktor Lokasi Keterangan Sumber 1 Orientasi Lokasi Salah satu indikator lokasi adalah letak

lokasi dilihat dari wilayah yang lebih luas, akan menunjukkan kedudukan lokasi dari lokasi yang lain.

Claire, 1995

2 Fisik Dasar Lokasi memiliki potensi sumber daya alam yang secara alami dimiliki suatu daerah, menyangkut jenis tanah, hidrologi, iklim yang berperan maupun mendorong pertumbuhan kegiatan tertentu.

Tarigan, 2005

3 Potensi Lahan Pembangunan lokasi yang sudah ada merupakan bentuk pemanfaatan ruang dan penggunaan lahan dalam mendukung aktivitas yang ada di dalamnya. Penggunaan lahan akan menunjukkan potensi lokasi dan konsentrasi kegiatan serta arah pembangunan wilayah.

Tarigan, 2005

4 Sarana Prasarana Kelengkapan sarana prasarana yang lngkap menunjukkan kedudukan lokasi sebagai pusat pertumbuhan kawasan, yang menjadi daya tarik lokasi dibandingkan lokasi yang lain

(Francouis Perroux,

dalam Yunus: 2008)

5 Aksesibilitas Secara umum transportasi ataupun aksesibilitas memiliki peran dalam pertumbuhan kegiatan ekonomi sebagai pendorong investasi, meningkatkan produktivitas, dan meringankan biaya produksi

Carapetis, 1984).

Sumber : Berbagai Sumber

Page 39: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 32

2.3.2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang mendapatkan dampak, pengaruh,

maupun peran dari variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan perkembangan perekonomian yang terjadi di Kampung

Batik Kauman. Perkembangan perekonomian di wilayah kajian berawal dari

kegiatan industri, yang diikuti dengan pertumbuhan aktivitas perdagangan dalam

konsep pengembangan pariwisata sebagai Kampung Batik Kauman Surakarta.

Variabel terikat yang digunakan adalah perkembangan perekonomian industri,

perdagangan dan pariwisata dijabarkan dalam beberapa indikator sebagai:

Tabel 2.2 Variabel Terikat

No Perkembangan Perekonomian

Keterangan Sumber

1 Alih Fungsi Bangunan untuk kegiatan ekonomi

Peruntukan ruang dapat dikatakan fungsi tambahan apabila dalam satu ruang dapat dipertimbangkan menambahkan satu/ beberapa fungsi ruang, beberapa tingkatan fungsi, atau terbentuknya ruang heterogen

Adelman dalam Yulita Sari (2009: 52)

2 Pertumbuhan unit usaha

Pertumbuhan usaha merupakan perubahan yang dilakukan oleh pengusaha untuk mengembangkan kegiatan usaha secara lebih kreatif, kearah yang lebih baik. Pertumbuhan usaha dapat diartikan pula sebagai proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam perkembangan ekonomi masyarakat.

(Panji Anogara dan Joko

Sudantoko, 2002: 162).

3 Peningkatan Skala Kegiatan

Setiap kegiatan ekonomi memiliki wilayah jangkauan terendah dan terluas sesuai dengan kemempuan usaha dan jangkauan konsumen, dengan peningkatan mutu, dan pemusatan kegiatan akan memperluas range pelayanan.

Rostow dalam Jhingan. 1990

4 Investasi Sarana Prasarana Pendukung

Sarana–prasarana merupakan indikator pertumbuhan kegiatan, semakin baik dan lengkap sarana prasarana maka menunjukkan lokasi sebagai pusat pertumbuhan.

Francouis Perroux, dalam Yunus: 2008

Sumber :Berbagai Sumber

Page 40: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tinjauan Pustaka Faktor Lokasi dan Perkembangan Perekonomian 33

2.4. Kerangka Pikir

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Sumber: Penulis, 2011

Pariwisata

Ekonomi Wilayah

Alih Fungsi Bangunan untuk Kegiatan Ekonomi

Perdagangan

Kegiatan Ekonomi Lokasi

Perkembangan Perekonomian

Industri

Lokasi Kegiatan Ekonomi

Keunggulan Komparatif Lokasi

Pertumbuhan unit usaha

Investasi Sarana Prasarana

Peningkatan Skala kegiatan ekonomi

Orientasi Lokasi

Fisik Dasar

Sarana Prasarana

Potensi Lahan

Aksesibilitas

Lokasi mampu mendukung dan menghambat dalam perkembangan

perekonomian

Lokasi menunjukkan kegiatan perekonomian yang mampu

berkembang

Peran faktor lokasi dalam Perkembangan Perekonomian

Page 41: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 34

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan alur langkah yang menjadi pedoman

pelaksanaan penelitian, sehingga proses penelitian berjalan secara jelas dan

terstruktur. Metode penelitian merupakan kerangka pemikiran, pelaksanaan, dan

pelaporan penelitian dari tahap awal hingga akhir yang mengacu pada tahap

sebelumnya yaitu pendahuluan dan tinjauan pustaka. Dalam tahap ini berisi

penjelasan mengenai kegiatan penelitian yang akan dilakukan dan pendekatan

penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, teknik analisis,

dan hasil sintesa penelitian.

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam pengkajian “Peran Faktor Lokasi dalam

Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta“ merupakan

penelitian kualitatif dengan memahami kondisi dan dinamika yang terjadi serta

memecahkan suatu masalah melalui kajian yang empiris, untuk selanjutnya ditarik

kesimpulan yang berupa deskriptif dengan pembatasan studi yang fokus, serta

pendekatan deduktif dengan pemahaman terhadap teori yang dijadikan acuan.

Penelitian kualitatif yang dilakukan merupakan proses pemahaman

terhadap fenomena yang terjadi secara nyata di lapangan dan disajikan secara

deskriptif dalam bentuk kata-kata dengan konteks alamiah dan berbagai metode

yang alamiah (Maleong, 2010: 6). Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses

daripada hasil, dengan adanya pembatasan terhadap lingkup penelitian agar

pembahasan yang muncul lebih terfokus pada masalah yang ingin diamati dan

disesuaikan dengan kondisi kenyataan di lapangan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif atau survey

yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, faktual, dan

akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat tertentu. Penelitian deskriptif mampu

menggambarkan fenomena dan hubungan/ korelasi antar dua hal, serta mampu

menarik kesimpulan dan prediksi (Masyuri, 2008). Dari proses penelitian maka

Page 42: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 35

akan dicapai suatu bentuk kesimpulan yang berdasarkan pada pengolahan data

yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menggambarkan dan memahami faktor

lokasi yang dinilai mampu berperan dalam perkembangan perekonomian konsep

pembangunan Kampung Batik Kauman, yang mulai diprakarsai pada tahun 2006.

Penelitian dalam mengkaji peran lokasi dalam perkembangan

perekonomian di Kampung Batik Kauman menggunakan 2 (dua) pendekatan

yaitu pendekatan deduktif dan pendekatan induktif yang disampaikan sebagai

berikut :

3.1.1. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif adalah pendekatan terhadap teori, kasus, dan studi

literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Teori yang digunakan

antara lain adalah teori ekonomi regional, teori perkembangan perekonomian, dan

teori lokasi yang digunakan untuk lebih memahami konsep penelitian dan mampu

memberikan gambaran variabel yang akan diteliti serta digunakan dalam proses

analisis.

3.1.2. Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif adalah kajian yang menyeluruh terhadap kondisi,

fenomena, dan karakteristik yang dibutuhkan dari wilayah kajian dengan

melakukan pengamatan terhadap isu dan permasalahan yang menjadi objek

penelitian serta pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam proses

analisis (Masyuri, 2008). Peneliti melakukan pemahaman terhadap lokasi kajian

dengan berbagai fenomena yang terjadi di Kampung Batik Kauman, seperti

kondisi lokasi, potensi ekonomi, arahan pengembangan serta isu permasalahan

yang timbul pada wilayah kajian dengan dukungan data-data dan informasi yang

digunakan dalam proses penelitian.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada

indikator variabel penelitian, yaitu faktor lokasi dan perkembangan perekonomian

Page 43: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 36

yang dijabarkan dalam kebutuhan data. Kebutuhan data merupakan data yang

akan memang dibutuhkan untuk menujang proses analisis, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kebutuhan Data

No Kebutuhan Data Macam data

Sifat Data Teknik

Pengumpulan Data

Sumber Data Primer Sekunder

Lokasi 1. Orientasi Lokasi

(diukur dari faktor jarak dan hubungan antar lokasi) Orientasi

terhadap kawasan pusat kota

Orientasi terhadap pintu masuk kota

Orientasi terhadap budaya

Orientasi terhaap Sarana Prasarana lingkup kota

√ Kualitatif

Studi literatur, Observasi lapangan,

pengukuran peta

Survey Lapangan,

Pengukuran Peta

2. Kondisi fisik dasar Kawasan Jenis tanah Kemiringan tanah Kelembapan Curah hujan Topografi

√ Kualitatif

dan Kuantitaif

Studi literatur BPS

3. Potensi Lahan Penggunaan

Lahan Intensitas

Bangunan Harga Lahan

√ √ Kualitatif

dan Kuantitaif

Studi dokumen, Observasi lapangan

Badan Pusat Statistik, Survey

Lapangan

4. Kondisi Sarana Prasarana Sarana

peribadatan Jaringan

Drainase Jaringan air

besih Jaringan

persampahan

√ √ Kualitatif

dan Kuantitaif

Studi literatur, Observasi lapangan

Badan Pusat Statistik, Survey

Lapangan

Page 44: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 37

No Kebutuhan Data Macam data

Sifat Data Teknik

Pengumpulan Data

Sumber Data Primer Sekunder

Furniture kawasan

Sarana ekonomi 5. Aksesibilitas

Kondisi jaringang jalan

Sistem sirkulasi Moda angkutan

umum kota dan antar kota

√ √ Kualitatif Wawancara,

observasi lapangan

Survey Lapangan,

Dinas Perhubungan, masyarakat

Kegiatan Ekonomi 6. Perkembangan Unit

Usaha Perkembangan

Jumlah Unit Usaha tahun 2005-2009

Persebaran Kegiatan Ekonomi

Perkembangan Kegiatan Pariwisata

√ √ Kualitatif

dan kuantitatif

Studi literatur, wawancara, observasi lapangan

BPS, Kampung

Batik Kauman,

Pelaku usaha, Survey

Lapangan

7. Alih Fungsi Bangunan Persebaran dan

Kecenderungan Alih Fungsi Bangunan untuk Industri

Persebaran dan Kecenderungan Alih Fungsi Bangunan untuk Perdagangan

Persebaran dan Kecenderungan Alih Fungsi Bangunan untuk Pariwisata

√ Kualitatif

dan kuantitatif

Observasi lapangan,

wawancara

Survey Lapangan,

pelaku usaha

8. Peningkatan Skala Kegiatan Peningkatan

Pendapatan Peningkatan

Jumlah

√ Kualitatif

dan kuantitatif

wawancara pelaku usaha

Page 45: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 38

No Kebutuhan Data Macam data

Sifat Data Teknik

Pengumpulan Data

Sumber Data Primer Sekunder

Pengunjung Peningkatan

Jumlah Produksi

Peningkatan Distribusi

Pengembangan Aktivitas

9. Investasi Sarana Prasarana Pendukung Kondisi Utilitas Pedestraian Parkir Unit Usaha

Pendukung

√ √ Kualitatif

dan kuantitatif

Studi literatur, Observasi lapangan,

wawancara

BPS, Kampung

Batik Kauman, Survey

Lapangan, pelaku usaha

Faktor Lokasi dalam perkembangan perekonomian 10. Faktor Lokasi

dalam perkembangan perekonomian

√ Kualitatif Wawancara Pelaku usaha industri dan perdagangan

Sumber : Penulis

Dalam proses pengumpulan data diatas, dilakukan dengan beberapa teknis

pengumpulan data, sebagai berikut:

(a) Studi literatur dan dokumen

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data yang berupa dokumen

atau literatur dari badan atau lembaga yang terkait, biasanya hasil yang diperoleh

merupakan data sekunder. Studi literatur atau dokumen yang dilakukan antara lain

untuk mencari data yang tekstual seperti jumlah penduduk, sarana prasarana,

program,dan kebijakan yang diperoleh dari BPS, Bappeda Kota Surakarta, dan

Kelurahan Kauman.

(b) Observasi lapangan

Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap

wilayah dan objek kajian mengenai fenomena, gejala, situasi dengan cara

mengamati dan mencatat kebutuhan data. Teknik observasi lapangan dilakukan

untuk melihat keakuratan data sarana prasarana dan aksesibilitas, dengan kondisi

Page 46: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 39

di lapangan. Selain itu, observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi

lingkungan fisik, sosial dan kecenderungan perkembangan ekonomi serta potensi

perkembangan wisata.

(c) Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data langsung kepada pihak

yang bersangkutan menyangkut data-data yang berupa keterangan lisan sebagai

pelengkap data observasi dan tidak terdokumentasikan. Teknis wawancara

dilakukan untuk memperoleh tambahan data dari dinas dan lembaga yang terkait,

dengan menggunakan instrument daftar pertanyaan. Wawancara juga dilakukan

untuk memperoleh data dari dinas, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan Bappeda Kota Surakarta. Data yang

diperoleh berkaitan dengan perkembangan kawasan dan lokasi Kampung Batik

Kauman.

Selain itu, kegiatan wawancara juga dilakukan terhadap pelaku usaha

industri dan perdagangan. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti terlebih

dahulu menentukan responden yang dianggap memenuhi kriteria dalam

pengumpulan data melalui metode sampling. Dalam proses wawancara peneliti

menggunakan alat bantu berupa kuestioner atau daftar pertanyaan yang membantu

dalam perolehan data. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan

instrumen dalam bentuk daftar pertanyaan dan kuestioner yang bersifat tertutup.

Hal ini dilakukan untuk lebih mengarahkan jawaban pada data yang dibutuhkan

dan mempermudah dalam kompilasi data.

Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk

memperoleh data yang berkaitan langsung dengan perkembangan perekonomian,

dengan responden pelaku usaha dan masyarakat. Data yang diperoleh antara lain

adalah peningkatan skala kegiatan, usia usaha, pemilihan lokasi.

Teknik wawancara dengan menggunakan instrumen kuestioner, salah satunya

bertujuan untuk mengetahui persepsi pelaku usaha terhadap peran faktor lokasi

terhadap perkembangan perekonomian, yang digunakan untuk proses analisis

sebagai data yang di trianggulasikan dengan teori. Data yang diperoleh adalah

hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai-nilai yang

Page 47: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 40

digunakan dalam pengambilan melalui teknik wawancara adalah dengan

menggunakan skala nilai ordinal. Jenjang ordinal yang ditetapkan adalah sebagai

berikut:

Angka 1 digunakan untuk keterangan menghambat

Angka 2 digunakan untuk keterangan tidak berperan

Angka 3 digunakan untuk keterangan mendukung

Kompilasi data untuk data diatas dengan metode skoring yaitu salah satu cara

memberikan penilaian terhadap indikator-indikator sehingga dapat dibandingkan

bobot yang telah ditentukan sebelumnya. Masing-masing parameter dalam

penilaian ini mempunyai ukuran yang sama, dengan demikian penilaiannya dapat

dilakukan dengan menjumlahkan angka dari masing-masing parameter tersebut,

cara ini disebut dengan judgment of similarity (Ranking dalam Darmawanto,

2006: 26). Nilai yang digunakan sebagai acuan adalah nilai tertinggi dari ketiga

keterangan faktor lokasi terhadap perkembangan perekonomian.

(d) Pengukuran Peta

Pengukuran peta merupakan metode perolehan data yang digunakan untuk

mengukur jarak antara lokasi, dengan menggunakan peta dengan skala tertentu.

Cara ini dilakukan untuk mempermudah proses perolehan data dengan tidak perlu

melakukan pengukuran lapangan. Peta yang digunakan dalam proses pengukuran

adalah peta citra Google Earth, 2008. Peta yang digunakan adalah peta skala

digital, yang berubah sesuai dengan kebutuhan.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan individu dengan karakter yang khas yang

menjadi perhatian dalam penelitian, dimana jumlah anggota populasi yang

diikutsertakan dalam proses penelitan disebut ukuran populasi. Populasi dapat

diartikan sebagai sekumpulan elemen yang dapat membantu dalam pengambilan

kesimpulan (Somantri dan Muhidin, 2006:60). Sementara bagian dari keseluruhan

populasi yang digunakan dalam proses penelitian yang dipilih berdasarkan

kesesuaian dalam mendukung kegiatan penelitian disebut sampel.

Page 48: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 41

Dari polulasi diatas dapat dihitung jumlah sampel yang digunakan sebagai

responden dalam penelitian ini. Jumlah responden dihitung sebagai berikut

(Nazhir, 1988:344) :

=∙ ( − )

( − ) + ( − )

Dimana :

=

Keterangan :

S : Jumlah sampel yang dikehendaki

N : Jumlah Populasi

P : Proporsi populasi ( maksimal sampel yang mungkin )

B : Bound of Error dalam pengambilan sampel

Dengan menggunakan rumus diatas, maka dapat diketahui jumlah sampel

yang dapat diambil. Populasi yang digunakan merupakan jumlah usaha industri

dan perdagangan yang ada di Kampung Batik Kauman. Populasi dan bound of

error yang digunakan dalam perhitungan sampel ditentukan dengan beberapa

pertimbangan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan industri dan

perdagangan, dengan jumlah proporasi yang diikutsertakan sebesar 80%. Hal ini

dilakukan dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah memenuhi

kebutuhan jumlah responden yang digunakan sebagai narasumber. Alasan lain

adalah 80% proporsi pelaku usaha tersebut yang memiliki pemahaman terhadap

kondisi lokasi Kampung Batik Kauman karena menunjukkan pemilik usaha

terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi dan mampu mewakili kegiatan industri

dan perdagangan yang tumbuh sebelum dan sesudah pencanangan Kampung Batik

Kauman.

Bound of error yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 10%.

Pertimbangannya adalah nilai menunjukkan kekhawatiran kesalahan yang

Page 49: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 42

ditoleransi oleh peneliti, dimana mempertimbangkan ketidakpahaman pelaku

usaha terhadap indikator-indikator faktor lokasi yang ada di Kampung Batik

Kauman. Dengan pertimbangan diatas, maka dapat dilakukakn perhitungan

sebagai berikut:

Diketahui: N perdagangan : usaha perdagangan, 283 unit

N industri : pelaku industri 26 unit ( BPS, 2011)

P : 0,80

B : 0,10

Menghitung Nilai D :

=

=,

= ,

3.3.1. Pengambilan Sampel Kegiatan Perdagangan

(a) Perhitungan pengambilan Sampel

Jumlah populasi yang digunakan adalah 80% dari jumlah pedagang (BPS

dalam Kecamatan Pasar Kliwon dalam Angka tahun 2009). Pertimbangan 80%

populasi yang dilibatkan karena, jumlah tersebut dianggap mampu mewakili

populasi total, serta dianggap memahami kondisi wilayah kajian serta memiliki

kemampuan untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. Berdasarkan rumus diatas,

ditentukan jumlah sampel kegiatan perdagangan adalah sebagai berikut:

=∙ ( − )

( − ) + ( − )

=∙ , ( − , )

, ( ) + , ( − , )

Page 50: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 43

=,

, + ,

S = 55 Responden

(b) Cara Pengambilan Sampel

Setelah dilakukan perhitungan jumlah sampel, kemudian ditetapkan cara

pengambilan sampel, dengan terlebih dahulu membagi lokasi responden menjadi

empat sub kawasan. Pembagian lokasi menjadi empat sub kawasan Kampung

Batik Kauman, dilakukan dengan pertimbangan kegiatan perdagangan yang

dilibatkan sebagai responden mampu mewakili seluruh aktivitas ekonomi di

Kampung Batik Kauman. Sub lokasi diatas mewakili kondisi yang berbeda dalam

satu lingkup kawasan Kampung Batik Kauman. Pembagian kuestioner yang

dilakukan menggunakan pembagian yang proposional berdasarkan jumlah

persentase jumlah kegiatan perdagangan di sub kawasan tersebut, sebagai berikut:

Kegiatan perdagangan di sepanjang jalan utama kota, seperti Jalan Slamet

Riyadi, Jalan Dr. Radjiman, dan Jalan Yos Sudarso.

Pada lokasi ini, tersebar aktivitas perdagangan yang cukup beragam dari

perdagangan emas, maian anak-anak, aksesoris, hingga bunga dengan persentase

27% dari jumlah total kegiatan perdagangan di Kampung Kauman. Maka jumlah

kuestioner yang disebar pada lokasi ini adalah sebagai berikut:

= % × =

Kegiatan perdagangan yang berada pada jalan lingkungan yang berkembang

sebagai kawasan ekonomi, yaitu di Jalan Hasyim Ashari, Jalan Wijaya

Kusuma, Jalan Masjid Agung dan Jalan Trisula.

Pada lokasi ini merupakan jalan lingkungan dengan kondisi jalan yang mampu

dilalui kendaraan roda empat, dimana kegiatan perdagangan yang banyak

berkembang adalah perlengkapan ibadah, batik dan toko kelontong. Jumlah

persentase kegiatan perdagangan kurang lebih sebesar 35% dari total kegiatan

perdagangan di Kampung Batik Kauman. Sehingga jumlah responden yang

diambil dari lokasi ini adalah sebagai berikut:

Page 51: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 44

= % × =

Kegiatan Perdagangan yang berada di Pasar Cinderamata Kauman

Pasar cinderamata Kauman menjadi sentra oleh-oleh yang berada di sebelah utara

Masjid Agung dengan jumlah pedagang sebanyak 97, atau 24% dari total kegiatan

perdagangan yang ada di Kampung Batik Kauman. Maka jumlah responden yang

diambil dari lokasi ini adalah sebagai berikut:

= % × =

Kegiatan Perdagangan yang berada pada lingkungan permukiman, tepatnya

pada Jalan Cakra, Jalan Wijaya Kusuman 2, dan Jalan Wijaya Kusuma 3

Lokasi ini merupakan jalan-jalan lingkungan yang relatif sempit, yang banyak

tumbuh kegiatan perdagangan sebesar14% dari total kegiatan perdagangan di

Kampung Batik Kauman. Jenis perdagangan yang banyak berkembang adalah

perdagangan batik dan cinderamata serta perdagangan kelontong. Maka jumlah

responden yang diambil dari lokasi ini adalah sebagai berikut:

= % × =

3.3.2. Pengambilan Sampel Kegiatan Industri

(a) Perhitungan Sampel

Pengambilan sampel untuk kegiatan industri dilakukan dengan

menggunakan 80% dari jumlah kegiatan industri di Kampung Batik Kauman

berdasarkan data dalam Kecamatan Pasar Kliwon dalam angka tahun 2009.

Jumlah populasi yang diikutkan dalam perhitungan ini, dianggap mampu

mewakili jumlah populasi sebenarnya mengenai pemahaman terhadap lokasi, dan

memberikan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jumlah responden

yang dapat dipakai adalah sebagai berikut:

=∙ ( − )

( − ) + ( − )

= , ( – , )

, ( ) + , ( − , )

Page 52: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 45

=,

, + , )

S = 18 Responden

(b) Cara Penentuan dan Pengambilan Sampel

Penentuan dan pengambilan sampel untuk kegiatan industri, dilakukan

dengan terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap jumlah industri yang

berasal dari BPS, untuk kemudian dicocokkan dengan data perizinan

pelakasanaan izin usaha dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta, untuk mengetahui persebaran kegiatan industri. Setelah diketahui

persebaran lokasi kegiatan industri, maka kuestioner pada kegiatan industri yang

sudah terdaftar dan diketahui lokasinya, dengan mempertimbangkan mampu

mewakili macam-macam kegiatan industri yang ada di Kampung Batik Kauman.

Kegiatan industri di Kampung Batik Kauman, lebih dari jumlah responden

yang dibutuhkan. Persebaran kuestioner dilakukan dengan mendatangi lokasi

kegiatan industri tersebut hingga diperoleh responden sesuai dengan jumlah yang

telah ditetapkan sebesar 18 responden. Pembagian kuestioner tidak dibatasi oleh

jenis kegiatan industri dan lokasinya, melainkan pada kegiatan industri yang

paling mudah diperoleh informasi.

Page 53: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 46

Peta 3.1

Page 54: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 47

Peta 3.2

Page 55: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 48

3.4. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan dengan melakukan pengamatan, pemahaman dan

pendalaman mengenai peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian,

dengan pemahaman yang mengacu pada pendapat dari Bogdan dan Biklen yang

mengatakan bahwa kegiatan analisis dari penelitian kualitatif adalah dengan

menelaah data, menata, mengelola dan mengkompilasikan data, menganalisis,

mensintesis, mencari pola, dan menemukan hal yang bermakna untuk dilaporkan

dalam penelitian. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah

sebagai berikut :

3.4.1. Analisis Orientasi Lokasi

Analisis orientasi lokasi dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi

data dan pemetaan hasil penelitian, untuk mengkaji tingkat strategis lokasi serta

hubungan yang terjadi antara Kampung Batik Kauman dengan lokasi yang ada

disekitarnya, serta mengetahui tingkat kedekatan lokasi terhadap faktor penunjang

aktivitas ekonomi.

3.4.2. Analisis Fisik Dasar

Analisis daya dukung lahan dilakukan untuk mengolah data fisik dasar

mendukung aktivitas di Kampung Batik Kauman. Analisis yang dilakukan dengan

membandingkan kondisi dilapangan dengan teori kesesuaian lahan untuk

mengetahui kemampuan dan kesesuaian fisik dasar lokasi untuk kegiatan tertentu.

3.4.3. Analisis Potensi Lahan

Analisis potensi lahan dilakukan dengan metode deskripsi, dan pemetaan

penggunaan lahan di Kampung Batik Kauman, untuk selanjutnya mampu

dipahami mengenai keterbatasan dan kelebihan potensi lahan yang sudah ada

dibandingkan dengan kebutuhan ruang bagi aktivitas perekonomian, kemampuan

pembangunan dilihat dari kondisi intensitas bangunan serta kecenderungan nilai

lahan di Kampung Batik Kauman, dengan membandingkan dengan teori yang

terkait.

3.4.4. Analisis Sarana Prasarana

Analisis sarana prasarana dilakukan dengan metode deskripsi dan

pemetaan, serta pengolahan data sarana prasarana yang mendukung secara

Page 56: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 49

langsung kegiatan perekonomian serta pengolahan data untuk mengetahui

kepuasan pelaku usaha terhadap sarana prasarana yang ada yang dibandingkan

dengan teori yang terkait.

3.4.5. Analisis Aksesibilitas

Analisis aksesibilitas merupakan analisis yang dilakukan dengan beberapa

tahapan, antara lain adalah analisis mengenai kondisi jaringan jalan dilihat dari

kualitas lebar jalan, bahan jalan serta sirkulasi jalan internal Kampung Batik

Kauman dengan metode deskripsi, dan selanjutnya akan dilakukan analisis

kondisi jalan yang sesuai dan menghambat kegiatan perekonomian. Dalam

penelitian ini juga dilakukan pengolahan data rute trayek dan moda angkutan Kota

Surakarta untuk mengetahui tingkat keterjangkauan lokasi studi dilihat secara

makro, dibandingkan dengan teori dan peraturan yang membantu dalam proses

analisis.

3.4.6. Analisis Perkembangan Perekonomian

Analisis perkembangan perekonomian dilakukan dengan tahap pengolahan

data hasil wawancara dengan menggunakan kuestioner dari pelaku pengusaha

untuk selanjutnya diketahui persentase perkembangan perekonomian yang

dirasakan oleh pengusaha berkaitan dengan peningkatan skala produksi,

peningkatan pendapatan, dan penambahan unit usaha.

Sementara untuk perkembangan perekonomian diihat secara fisik, seperti

alih fungsi bangunan, penambahan unit usaha, peningkatan skala kegiatan dan

investasi sarana prasarana pendukung dilakukan dengan metode deskripsi dan

pemetaan, untuk kemudian dikaji dengan menggunakan teori yang terkait.

3.4.7. Analisis Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian

Analisis ini merupakan proses mencari jawaban utama dalam pelaksanaan

penelitian ini. Metode analisis yang dilakukan dengan menggunakan konsep dan

hubungan antar variabel bebas dan terikat, melalui hubungan asimetrik yaitu

hubungan antar variabel yang dipandang memiliki posisi fungsional berbeda

dimana satu variabel akan memberikan pengaruh terhadap variabel yang lain.

Metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis jaringan

kausal, dimana membaca hubungan dari variabel yang bersifat lokasi terhadap

Page 57: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 50

perubahan yang terjadi pada variabel lain (Miles dan Hubberman, 1992:241-243).

Dimana membaca hubungan variabel dalam berbagai kemungkinan dan

keragaman hubungan yang lebih luas antar variabel lokasi terhadap perkembangan

perekonomian.

Analisis dilakukan untuk membaca hubungan dua variabel yaitu variabel

lokasi yang terdiri dari orientasi lokasi, fisik dasar, kondisi tata guna lahan,

aksesibilitas, dan sarana prasarana pendukung yang dikaitkan dengan teori yang

sesuai untuk selanjutnya dikaji peran dari setiap kriteria lokasi terhadap

perkembangan perekonomian yang dilihat dari alih fungsi bangunan untuk

kegiatan ekonomi, penambahan unit usaha, peningkatan skala kegiatan dan

investasi sarana prasarana pendukung untuk kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan

industri, perdagangan jasa dan pariwisata.

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui peran faktor lokasi dalam

perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta adalah dengan

metode deskriptif dan triangulasi data dikaitkan dengan teori yang didukung

dengan hasil skoring terhadap persepsi pelaku usaha dalam menilai peran faktor

lokasi dalam perkembangan perekonomian. Dari hasil analisis deskriptif akan

disusun dalam bentuk matrik keterkaitan antar variabel bebas, yaitu Faktor lokasi

terhadap variabel terikat yaitu perkembangan perekonomian dalam kegiatan

industri, perdagangan dan pariwisata. Bentuk analisis peran diukur dalam

penilaian berperan positif (mendukung), tidak berperan, dan berperan negatif

(menghambat).

Page 58: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 51

Gambar 3.1 Kerangka Analisis Sumber ; Penulis,2011

Perkembangan Perekonomian

Faktor Lokasi

Tinjauan Pustaka Teori Ekonomi Wilayah

- Pengetian kegiatan ekonomi

- Jenis kegiatan ekonomi

- Perkembangan kegiatan ekonomi

Teori Lokasi Aksesibilitas

Kondisi Sarana

Prasarana

Orientasi Lokasi

Potensi Lahan

Kondisi Fisik Dasar

- Analisis deskripsi dan pemetaan - Analisis tingkat stratefis lokasi skala makro - Analisis orientasi lokasi ekonomi terhadap

kegiatan pendukung

- Analisis deskripsi dan pemetaan - Analisis kondisi jalan dan sirkulasi internal - Analisis trayek dan moda angkautan - Analisis kesesuaia prasarana jalan untuk

kegiatan ekonomi - Analisis keterjangkauan lokasi secara makro

- Analisis deskripsi dan pemenataan - Analisis kebutuhan sarana prasarana yang

dibutuhkan dalam kegiatan ekonomi

- Deskripsi dan pemetaan - Analisis daya dukung lahan dan ketersediaan

lahan - Analisis permasalahan tata guna lahan dalam

pengembangan aktivitas ekonomi

Analisis daya dukung lahan/ fisik lokasi terhadap kegiatan ekonomi.

Alih Fungsi Bangunan

Peningkatan Skala Kegiatan

Peambahan Sarana

Prasarana

Peningkatan Unit usaha

Analisis deskriptif hubungan asimetrik dan matrik

menilai peran faktor lokasi terhadap perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta

- Analisis deskripsi dan pemetaan - Analisis kecenderungan bentuk

perkembangan ekonomi pelaku usaha

Page 59: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode penelitian 52

3.5. Sintesa

Setelah dilakukan pemahaman mengenai seberapa besar dan bagaimana

lokasi mampu berperan dalam perkembangan kegiatan perekonomian, dan

indikator mana yang paling menunjukkan tingkat peran paling tinggi terhadap

perkembangan perekonomian di Kampung Batik Kauman. Dari kondisi tersebut

maka nilai lokasi akan memberikan kesesuaian terhadap kegiatan ekonomi yang

mampu berkembang secara baik atau kegiatan ekonomi yang tehambat oleh peran

faktor lokasi Kauman. Dari penelitian ini dapat diketahui perkembangan kegiatan

ekonomi yang sesuai untuk dilaksanakan sebagai aktivitas masyarakat di

Kampung Batik Kauman.

Page 60: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

136

BAB 5

PEMBAHASAN PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN

PEREKONOMIAN KAMPUNG BATIK KAUMAN SURAKARTA

Bab ini merupakan hasil pembahasan dari bab sebelumnya, yaitu mengkaji

data yang diperoleh sehingga mampu mencapai tujuan dan sasaran penelitian.

Dalam tahap ini, akan dilakukan analisis mengenai faktor lokasi di Kampung

Batik Kauman serta perkembangan perekonomian. hasil dari pembahasan ini

diharapkan mampu menjawab peran faktor lokasi dalam perkembangan

perekonomian Kampung Batik Kauman.

5.1. Analisis Faktor Lokasi Kampung Batik Kauman

5.1.1. Analisis Orientasi Lokasi

5.1.1.1.Orientasi Lokasi terhadap Kawasan Pusat Kota

Orientasi lokasi terhadap pusat kota mengarah pada perkembangannya

sebagai pusat pertumbuhan dengan skala pelayanan yang luas. Menurut

Christaller (Tarigan, 2005:137), lokasi sebagai pusat aktvitas akan memiliki

tingkat pelayanan terhadap wilayah yang luas dengan perkembangan aktivitas

yang beragam. Lokasi Kampung Batik Kauman yang berada pada kawasan pusat

Kota Surakarta (Bappeda Kota Surakarta, 2011), yang dinyatakan berfungsi

sebagai pusat pelayanan. Kampung Batik Kauman, tumbuh sebagai pusat

perekonomian, yang mampu mendukung tingkat pelayanan skala regional seperti

wilayah Subosukowonosraten. Lokasi ini berkembang sebagai pusat komersial,

dengan pengembangan sarana ekonomi di sepanjang Jalan Dr. Radjiman, Jalan

Slamet Riyadi dan Jalan Yos Sudarso serta Jalan Hasyim Ashari. Perkembangan

kegiatan perdagangan tersebar pula di seluruh lokasi di Kampung Batik Kauman.

Menurut Hebert (1973), kawasan pusat kota atau pusat kegiatan pada kota

besar, pertumbuhan kegiatan satu sama lain bersifat terpisah atau mengunakan

zona yang berbeda (Yunus, 2008:10). Kota Surakarta merupakan salah satu kota

besar (berdasarkan jumlah penduduk) dengan jumlah penduduk 500.642 jiwa pada

tahun 2010 (Data Sensus Penduduk, BPS, 2011). Pertumbuhan pusat kota

Page 61: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

137

memiliki karakteristik yang berbeda. Kampung Batik Kauman berkembang

dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang terpisah dalam zona yang jelas di

sepanjang jalan utama, yaitu Jalan Slamet Riyadi, Jalan Dr. Radjiman, dan Jalan

Yos Sudarso. Akan tetapi, pertumbuhan lingkungan secara luas lebih bersifat

campuran, dimana kegiatan satu dengan yang lain tidak terpisah melainkan

berkembang bersama pada suatu lokasi, bahkan pada satu bangunan. Bentuk yang

paling mudah adalah pertumbuhan kegiatan ekonomi di kawasan permukiman di

Kampung Batik Kauman. Bangunan yang tumbuh di kawasan perdagangan,

banyak yang juga digunakan sebagai hunian. Hal ini mengidentifikasikan bahwa

pertumbuhan kawasan Kampung Batik Kauman sebagai lokasi pusat pelayanan,

menggunakan pola pembangunan campuran.

Perkembangan kawasan pusat kota, yang diikuti dengan pertumbuhan

standart hidup masyarakat serta adanya penurunan kualitas lingkungan, yang

menyebabkan masyarakat banyak yang berpindah ke luar kawasan pusat kota

(Alonso dalam Yunus, 2008: 59). Hal ini berbeda dengan masyarakat yang ada di

Kampung Batik Kauman, kawasan ini dikenal dengan masyarakat dengan standart

hidup yang tinggi akan tetapi penurunan kualitas lingkungan dan pertumbuhan

kawasan menjadi pusat komersil yang ramai tidak membuat masyarakat berpindah

ke luar Kampung Batik Kauman. Yang dipindahkan keluar Kampung Batik

Kauman merupakan kegiatan yang menimbulkan pencemaran lingkungan seperti

industri batik. Industri ini menimbulkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan,

sehingga kegiatan yang mampu bertahan hanya untuk kegiatan industri yang telah

melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu.

Faktor lain yang menjadikan masyarakat di Kampung Batik Kauman tetap

bertahan pada lingkungan pusat kota yang jauh dari ketenangan dan kenyamanan

sebagai hunian adalah karena pengaruh nilai investasi. Berdasarkan data yang

diperoleh melalui wawancara di setiap RW, rata-rata terjadi perubahan fungsi

bangunan untuk kegiatan ekonomi 40% hingga 80%. Hal ini menunjukkan bahwa

lokasi Kampung Batik Kauman berpotensi untuk investasi cukup tinggi untuk

kegiatan ekonomi bagi masyarakat.

Page 62: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

138

5.1.1.2.Orientasi Lokasi terhadap Pintu Masuk Kota

Orientasi lokasi Kampung Batik Kauman terhadap pintu masuk Kota

Surakarta menunjukkan jarak terhadap sub kota. Jarak terhadap kawasan sub kota

akan mempengaruhi tingkat penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan

jasa, dimana semakin dekat maka pertumbuhan perdagangan dan jasa semakin

banyak karena fungsinya untuk melayani kawasan sub kota (Chapin, dalam

Irawan 2005).

Jarak sub wilayah kota ditandai dengan jarak lokasi terhadap pintu masuk

kota yang menjadi simpul tarikan dari luar wilayah. Batas sub Kota Surakarta

diukur berdasarkan empat pintu masuk Kota, yaitu Grogol (2,5km), Kleco (5,4),

Joglo (4 km), dan Palur (3,9 km). Keempat lokasi tersebut menjadi batas terluar

serta pintu masuk Kota Surakarta dari empat arah. Jarak tersebut mampu diatasi

dengan adanya aksesibilitas yang baik menuju dan dari keempat arah pintu masuk

kota, sehingga mampu memberikan kemudahan dalam pertumbuhan perdagangan

dan industri terkait dengan pemasaran dan distribusi bahan baku.

Pertumbuhan kegiatan ekonomi di Kampung Batik Kauman, menempati

39,06% dari luas total Kampung Batik Kauman. Pusat kegiatan terbesar berada

pada jalan utama, yaitu di lokasi yang berada di sepanjang Jalan Slamet Riyadi,

Jalan Dr. Radjiman dan Jalan Yos Sudarso. Jalan tersebut, merupakan jalur

aksesibilitas menuju dan dari kawasan sub kota. Hal ini menunjukkan bahwa

kedudukan Kampung Batik Kauman yang dekat serta didukung dengan

aksesibilitas yang baik terhadap sub kota, menjadikan Kampung Batik Kauman

sebagai pusat pelayanan ekonomi skala regional.

5.1.1.3.Orientasi Lokasi terhadap Kawasan Segitiga Budaya

Orientasi lokasi yang baik untuk kegiatan ekonomi dan pertumbuhan pusat

aktivitas yaitu pada lokasi yang ditandai dengan letak yang strategis dan kaitan

dengan aktivitas yang beragam (Tarigan, 2005). Lokasi Kampung Batik Kauman

berada pada lingkup kawasan strategis Kota Surakarta yaitu kawasan segitiga

budaya yang merupakan kawasan yang menunjukkan nilai budaya Kota Surakarta.

Kampung Batik Kauman merupakan salah satu elemen kawasan

pendukung Keraton Kasunanan Surakarta, serta ditetapkan sebagai kawasan

Page 63: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

139

budaya berdasarkan Peraturan Zonasi Kawasan Heritage, Public Space dan Ruang

Terbuka Kota Surakarta Tahun 2010. Kawasan segitiga budaya merupakan cikal

bakal pertumbuhan Kota Surakarta yang oleh Bappeda Kota Surakarta dinyatakan

sebagai kawasan strategis kota. Orientasi lokasi terhadap kawasan strategis

segitiga budaya menjadi potensi dalam pengembangan aktivitas ekonomi dan

budaya di Kampung Batik Kauman. Keberadaan kawasan segitiga budaya mampu

memposisikan Kampung Batik Kauman pada lokasi yang strategis dan menjadi

prioritas pembangunan kota. Pengarahan aktivitas yang beragam diarahkan untuk

tetap mempertahankan potensi dan budaya lokal, yang menjadi nilai pendukung

kawasan segitiga budaya.

5.1.1.4.Orientasi Lokasi terhadap Sarana Ekonomi Lingkup Kota

Keberadaan suatu lokasi dilihat berdasarkan jarak terhadap pusat aktivitas

termasuk didalamnya adalah Pasar dan Sarana Perdagangan pada lingkup yang

lebih luas, dimana konsentrasi kegiatan ekonomi dalam suatu kawasan yang

berdekatan akan mempersempit threshold dan memperluas range pelayanan

(Christaller). Lokasi Kampung Batik Kauman memiliki jarak yang relatif dekat

dengan sarana perdagangangan lingkup kota Surakarta baik yang memiliki

aktivitas kegiatan ekonomi yang sama maupun berbeda (Tabel 4.3). Kedekatan

beberapa lokasi kegiatan ekonomi memberikan keuntungan bagi pertumbuhan

aktivitas perdagangan, dikarenakan adanya kebersamaan dan memberikan

kemudahan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang beragam dari lokasi

yang dekat.

Sebagai contoh adalah lokasi Kampung Batik Kauman memiliki yang

berdekatan dengan sarana ekonomi lingkup kota dengan komoditi yang sama

seperti Pasar Klewer, PGS, BTC. Keberadaan kawasan ekonomi skala kota,

mampu ditangkap sebagai peluang untuk tempat pemasaran hasil produksi dan

perdagangan Kampung Batik Kauman. Hal ini dapat diliat dengan adanya

distribusi barang hasil produksi, maupun perdagangan yang bersumber di

Kampung Batik Kauman dipasarkan di BTC, Pasar Klewer dan PGS. Tujuannya

adalah untuk mengembangkan skala distribusi dan promosi di kawasan

perdagangan yang sudah cukup terkenal.

Page 64: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

140

Selain itu, kawasan Kampung Batik Kauman sendiri memiliki komoditi

dagang yang berbeda, serta memiliki jarak yang relatif dekat dengan kawasan

perdagangan yang memiliki komoditi yang beragam. Meskipun memiliki

komoditi yang berbeda, lokasi tersebut juga memberikan nilai positif dalam

peningkatan pelayanan ekonomi, karena komoditi tersebut saling mendukung dan

menciptakan kawasan perdagangan one stop shopping. Lokasi Kampung Batik

Kauman sebagai pusat perdagangan dengan komoditi batik, buku, dan alat ibadah

berkembang dekat dengan kawasan Coyudan dan Nonongan yang berkembang

sebagai pusat aksesoris, pusat penjualan sepatu, dan emas. Hal ini menjadikan

lokasi ini secara makro menjadi kawasan perdagangan yang lengkap yang mampu

memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.

Dari kondisi tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan skala kegiatan

ekonomi di Kampung Batik Kauman tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan

kawasan komersial dengan komoditi yang sama. Keberadaan kawasan

perdagangan dengan komoditi yang berbeda, juga merupakan potensi

pengembangan kawasan. Keberadaan Kampung Batik Kauman dan kawasan

perdagangan di sekitarnya menjadi pusat ekonomi dengan pelayanan yang luas

dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.

5.1.1.5.Orientasi Lokasi terhadap Sarana Transportasi Lingkup Kota

Lokasi yang baik untuk kegiatan perekonomian merupakan lokasi yang

memiliki tingkat aksesibilitas yang baik sebagai kawasan strategis. Hal ini dapat

dilihat dari jarak dengan sarana tranportasi lingkup kota yang mendukung dalam

aktivitas (Tarigan, 2005: 78).

Lokasi Kampung Batik Kauman memiliki jarak yang relatif dekat dengan

sarana transportasi lingkup kota yang mempermudah jangkauan Kampung Batik

Kauman dari dan menuju lokasi lain di dalam Kota Surakarta dan luar kota (Tabel

4.4). Kondisi ini dapat dikatakan bahwa, Kampung Batik Kauman didukung

dengan sistem aksesibilitas yang baik dari semua sarana tranportasi. Kedekatan

dengan lokasi-lokasi tersebut, mempermudah perpindahan barang produksi atau

dagangan ke luar kota atau luar daerah, sehingga dapat dikatakan mendukung

dalam menangani permasalahan distribusi.

Page 65: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

141

Kedudukan suatu lokasi tidak hanya menunjukkan titik lokasi terhadap

wilayah yang lebih luas mampu menunjukkan bagaimana titik-titik tersebut

berhubungan dengan titik lokasi yang lain. Hubungan antara lokasi yang dianggap

strategis akan menumbuhkan kegiatan ekonomi yang berkembang di dalamnya.

Salah satu arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dapat diketahui dengan

menentukan bagian wilayah yang memperoleh dampak dari hubungan antar lokasi

dengan pusat-pusat aktivitas disekitarnya (Hariyono, 2010:88).

Kedudukan lokasi-lokasi kawasan yang disebutkan dalam orientasi lokasi

Kampung Batk Kampung Batik Kauman memiliki hubungan keterkaitan baik

antar lokasi tersebut, maupun dengan Kampung Batik Kauman itu sendiri.

Kampung Batik Kauman, dapat dikatakatan tepat didalam hubungan antar lokasi,

yang menjadikan Kampung Batik Kauman memperoleh dampak langsung dari

keberadaan lokasi tersebut. Dari kondisi tersebut menjadikan Kampung Batik

Kauman, merupakan kawasan yang potensial berkembang sebagai pusat kegiatan

ekonomi. Untuk lebih jelas menunjukkan kedudukan lokasi Kampung Batik

Kauman sebagai kawasan yang memperoleh dampak terhadap lokasi-lokasi yang

lebih luas, dapat dilihat dalam peta 5.1 berikut.

Page 66: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

142

Peta 5.1

Page 67: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

143

5.1.2. Analisis Fisik Dasar

Faktor lokasi yang berupa kondisi fisik dasar merupakan kondisi alami

yang tidak ada campur tangan teknologi buatan (Tarigan, 2005). Kondisi fisik

dasar sendiri terdiri dari kondisi topografi, jenis tanah, hidrologi, dan iklim.

Kondisi Topografis di Kampung Batik Kauman memiliki ketinggian 80-

130 mdpl, dengan kemiringan 0-40º serta kelerengan 0-2%. Topografi ini

termasuk dalam kategori lahan landai, yang sesuai untuk sebagai area terbangun

dan cocok untuk kawasan budidaya.

Jenis tanah Kampung Batik Kauman terdiri dari tanah alluvial dan tanah

regosol. Tanah alluvial merupakan jenis tanah yang tidak peka terhadap erosi dan

memiliki struktur tanah yang padat. sementara untuk jenis tanah regosol, termasuk

dalam golongan tanah yang sangat peka terhadap erosi. Kondisi tanah ini lebih

sesuai untuk kegiatan pertanian, karena kondisinya yang subur. Akan tetapi

struktur tanah yang kuat, serta kondisi topografis datar mendukung untuk

pembangunan fisik.

Kondisi hidrologi Kampung Batik Kauman merupakan tipe aliran air

dangkal, dengan kedalaman 5-10 meter. Kondisi air ini cukup baik untuk

memenuhi standart air minum. Tipe sumber air dangkal beresiko terhadap

pencemaran lingkungan dan mengurangi kualitas air bersih. Oleh karena itu, pada

lokasi dengan sumber air dangkal diusahakan jauh dari aktivitas yang

menimbulkan pencemaran lingkungan.

Sumber cadangan air dapat berasal dari curah hujan, dimana curah hujan

rata-rata Kampung Batik Kauman adalah 20,63 mm/hari. Kondisi ini termasuk

pada golongan curah hujan sedang, yang menjadi cadangan air besih dialirkan

melalui jaringan drainase yang akan mengalir ke sungai Pepe.

Kondisi fisik dasar di Kampung Batik Kauman digolongkan dalam Kelas

I, dimana memiliki topografis datar, struktur tanah yang mudah diolah tidak

berpotensi banjir meskipun mememiliki sistem drainase yang buruk (Sutanto,

2005: 172). Kelas lahan dengan tipe ini, lebih berpotensi untuk kegiatan yang

berhubungan dengan pertanian. Namun, juga cukup potensial untuk dilakukan

pembangunan kawasan budidaya perkotaan karena struktur lahan yang baik untuk

Page 68: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

144

konstruksi. Akan tetapi lokasi yang mampu berkembang diharapkan,bukan

merupakan kegiatan yang menyebabkan pencemaran lingkungan karena kondisi

hidrologi yang dangkal sangat potensial untuk mengalami pencemaran.

David Ricardo menyatakan bahwa lokasi yang memiliki tingkat kesuburan

tanah yang tinggi merupakan kawasan yang pertama kali diikutsertakan dan

difungsikan untuk kegiatan yang produktif atau nilai ekonomi tinggi dan wilayah

dengan kesuburan tanah yang rendah akan berkembang sebagai kawasan dengan

tingkat ekonomi yang semakin rendah. Hal ini terbukti di Kampung Batik

Kauman, dimana secara struktur tanah yang subur dibuktikan dengan

perkembangan aktivitas yang produktif. Perkembangan kegiatan produktif di

Kampung Batik Kauman berbeda dengan kondisi yang dikemukakan diatas,

karena kegiatan ekonomi yang berkembang adalah perdagangan dan industri

bukan pertanian.

Tingkat kesuburan lahan menjadi salah satu faktor yang menentukan

tingginya nilai lahan, dimana semakin tinggi kesuburan tanah maka nilai

produktivitas dan nilai lahan akan meningkat (Drabkin dalam Yunus, 2008:89).

Dilihat dari kondisi fisik dasar di Kampung Batik Kauman, menunjukkan kondisi

tingkat kesuburan tanah yang baik dan disisi lain juga menunjukkan

perkembangan nilai lahan yang cukup tinggi. Akan tetapi, aktivitas perkembangan

perekonomian yang ada di Kampung Batik Kauman tidak berhubungan langsung

dengan tingkat kesuburan tanah, maka yang menyebabkan nilai lahan di Kampung

Batik Kauman bukan dikarenakan kondisi tanah. Nilai lahan di Kampung Batik

Kauman lebih dipengaruhi oleh letak lokasi dan aksesibilitas yang baik. Kondisi

fisik dasar sangat optimal fungsinya ketika dihadapkan pada aktivitas yang

melibatkan dan memanfaatkan kondisi fisik lahan sebagai faktor utama.

5.1.3. Analisis Potensi Lahan

5.1.3.1.Tata Guna Lahan

Penggunaan lokasi pada suatu kawasan menunjukkan pembangunan dan

penggunaan lahan dalam mendukung aktivitas yang ada di dalamnya. Penggunaan

lahan menunjukkan potensi lokasi dan konsentrasi kegiatan serta arah

Page 69: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

145

pembangunan (Tarigan,2005). Kampung Batik Kauman memiliki luas wilayah

19,20 Ha, dengan persentase penggunaan lahan 57% untuk permukiman, 39%

untuk perdagangan dan jasa serta 4% berupa lahan belum terbangun (Tabel 4.6).

Kondisi tata guna lahan tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi kegiatan

yang cukup besar adalah untuk fungsi permukiman, dan selebihnya untuk

perdagangan dan jasa. Jika melihat persentase terbesar, fungsi utama Kampung

Batik Kauman adalah untuk fungsi permukiman yang didukung oleh kegiatan

perdagangan dan jasa. Akan tetapi, jika melihat kondisi di lapangan, Kampung

Batik Kauman berpotensi sebagai pusat komersial dan pengembangan kegiatan

ekonomi kreatif yang banyak berkembang di lingkungan permukiman. Potensi

pengembangan sebagai kawasan komersial dikarenakan pengaruh dari keberadaan

Pasar Klewer serta dukungan dengan aksesibilitas yang baik untuk mendukung

aktivitas dengan nilai ekonomi tinggi.

Proporsi penggunaan lahan untuk kegiatan ekonomi menunjukkan adanya

konsentrasi aktivitas yang berpengaruh terhadap peningkatan skala pelayanan dan

kemudahan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan (Chapin dalam Irawan,

2009). Penggunaan lahan untuk kegiatan ekonomi di Kampung Batik Kauman

cukup besar yaitu 39,06% dari luas wilayah Kampung Batik Kauman. Jumlah

proporasi penggunaan lahan untuk kegiatan ekonomi tersebut belum sepenuhnya

menunjukkan angka yang tepat.

Hal tersebut dikarenakan, kegiatan perekonomian di Kampung Batik

Kauman juga tumbuh diluar proporsi penggunaan lahan untuk perdagangan dan

jasa, karena terjadinya alih fungsi dan pemanfaatan bagian dari hunian untuk

kegiatan ekonomi yaitu sebesar 58% dari permukiman Kampung Batik Kauman.

Kondisi diatas menunjukkan bahwa kemampuan yang besar untuk Kampung

Batik Kauman menjadi kawasan dengan tingkat pelayanan kegiatan ekonomi yang

luas.

Proporsi penggunaan lahan mampu menunjukkan struktur keruangan dan

pembagian sub zona kawasan (Pyor dalam Yunus, 2008: 169). Dengan melihat

proporsi penggunaan lahan yang didominasi untuk kegiatan permukiman dan

perdagangan jasa membentuk pola-pola keruangan yang cukup jelas, dimana

Page 70: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

146

perkembangan perdagangan dan jasa, bersifat linier atau mengikuti pola jalan.

Pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa berkembang disepanjang jalan utama

yaitu Jalan Slamet Riyadi, Jalan Dr. Radjiman, Jalan Yos Sudarso, serta Jalan

Hasyim Ashari. Pemusatan aktivitas perdagangan juga terjadi mengelilingi Masjid

Agung dan di Pasar Cinderamata Kampung Batik Kauman. Sementara untuk

pertumbuhan fungsi lainnya lebih bersifat campuran dengan fungsi permukiman.

Kondisi ini menunjukkan bahwa arah pengembangan yang lebih sesuai di

Kampung Batik Kauman adalah kegiatan ekonomi, dimana memiliki konsentrasi

dan arah pertumbuhan yang cukup dominan. Sementara itu, karena terhambat

dengan ketersediaan lahan yang cukup terbatas arahan pengembangan kawasan

lebih kepada pembangunan vertikal dibandingkan pembangunan horizontal.

Pertimbangan kegiatan ekonomi merupakan salah satu faktor penggunaan

lahan perkotaan (Jayadinata, 1986). Dengan melihat arah pembangunan yang

paling potensial di Kampung Batik Kauman adalah kegiatan ekonomi, maka bisa

dikatakan bahwa arah pembangunan mengarah pada efisiensi daya guna dan

pengoptimalan nilai dan biaya. Aktivitas perubahan lahan yang dilakukanpun juga

mengarah pada pemanfaatan fungsi dan aktivitas ekonomi masyarakatnya.

5.1.3.2.Intensitas Bangunan

Kondisi pembangunan saat ini salah satunya ditunjukkan dengan kondisi

intensitas bangunan. Intensitas bangunan di Kampung Batik Kauman ditunjukkan

dengan kondisi kepadatan bangunan yang tinggi. Kondisi intensitas bangunan di

sebagian wilayah di Kampung Batik Kauman, dibatasi dengan Peraturan Daerah

Nomor 8 Tahun 2009. Berikut kesesuaian dan kemampuang pembangunan

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2009, sebagai berikut:

Page 71: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

147

Tabel 5.1 Intensitas Bangunan Kampung Batik Kauman berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 8 Tahun 2009

No Lokasi Standart KDB KDB Daya

Dukung Standart

KLB KLB Daya Dukung

1 JalanSlamet Riyadi

90% untuk Jalan utama arteri dan kolektor sekunder

80% untuk jalan lokal dan lingkungan

100% Tidak mendukung

7 lantai untuk jalan arteri dan kolektor

3 lantai untuk jalan lokal

2 lantai untuk jalan lingkungan

2-4 Mendukung

2 Jalan Yos sudarso 100% Tidak

mendukung 2-4 Mendukung

3 Jalan Dr. Radjiman 100% Tidak

mendukung 1-4 Mendukung

4 Jalan Hasyim Asyari 95% Tidak

mendukung 1-3 Mendukung

5 Jalan Trisula 95% Tidak mendukung 1-3 Mendukung

6 Jalan Trisula 1 80%-90%

Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung

7 Jalan Trisula 2 80%-90%

Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung

8 Jalan Masjid Agung 80% Tidak

mendukung 1-2 Cukup Mendukung

9 Jalan Kalimosodo 80% Tidak

mendukung 1-2 Cukup Mendukung

10 Jalan Wijaya Kusuma 95% Tidak

mendukung 1-2 Cukup Mendukung

11 Jalan Wijaya Kusuma 2

80%-90%

Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung

12 Jalan Wijaya Kusuma 3

80%-90%

Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung

13 Jalan Wijaya Kusuma 4

80%-90%

Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung

14 Jalan Cakra 95% Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung

15 Jalan Cakra 1 80%-90%

Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung

16 Jalan Cakra2 80%-90%

Tidak mendukung 1-2 Cukup

Mendukung Sumber : Pengolahan Data, 2011

Melihat kondisi eksisting dibandingkan dengan peraturan daerah tentang

bangunan, dapat dikatakan arah pembangunan yang sesuai di Kampung Batik

Kauman adalah pembangunan dengan menggunakan pola vertikal. Ketinggian

bangunan Kampung Batik Kauman tidak terlepas dari lokasinya yang berada di

kawasan pusat kota serta memiliki nilai lahan yang cukup tinggi dan aksesibilitas

yang baik.

Page 72: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

148

Ketersediaan lahan kosong atau belum terbangun menunjukkan

kemampuan pengembangan kawasan (Hansen dalam Tarigan, 2005: 156).

Kampung Batik Kauman memiliki lahan terbuka/ lahan kosong hanya sebesar 4%

dari total luas Kampung Batik Kauman dengan tingkat Koefisien Dasar Bangunan

yang sangat tinggi, dapat dikatakan kemampuan pengembangan kawasan

Kampung Batik Kauman sangat kecil. Akan tetapi pertumbuhan kawasan di

Kampung Batik Kauman, lebih mengarah dengan pola vertikal dan alih fungsi

bangunan untuk mengambangkan aktivitas kawasan.

Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi menunjukkan kemampuan lahan

yang terbatas dalam mendukung perubahan dan cenderung kearah kemandegan

pembangunan (Berry, dalam Yunus, 2008:81). Lahan di Kampung Batik Kauman

memang kurang mendukung untuk pembangunan dan perubahan yang

membutuhkan ruang yang luas, akan tetapi pertumbuhan dan pengembangan

kawasan dapat dilakukan secara optimal melalui pola vertikal.

Arah pembangunan vertikal di Kampung Batik Kauman, mengarah pada

teori yang dikemukakan Bergel (Yunus, 2008:17). Pembangunan vertikal

mengarah pada peruntukan untuk kegiatan ekonomi, dimana lantai paling bawah

dianggap memiliki tingkat aksesibilitas terbaik dipergunakan sebagai tempat

untuk kegiatan ekonomi. Semakin keatas dipergunakan untuk kegiatan dengan

nilai ekonomi rendah seperti hunian. Hal ini dilakukan oleh masyarakat, untuk

memanfaatkan secara oprimal luas lahan yang terbatas serta nilai lahan yang

tinggi, seperti pengembangan hunian yang terdapat di sepanjang Jalan Slamet

Riyadi, Jalan Yos Sudarso, Jalan Dr. Radjiman dengan bentuk rumah toko.

Intensitas bangunan yang tinggi menunjukkan kebutuhan masyarakat saat

ini yang terjadi akibat ketidakseimbangan suplay dan demand (Rodenburg dan

Nijkamp, dalam Yulita Sari, 2009: 42). Ketersediaan lahan di Kampung Batik

Kauman yang sangat terbatas yang hanya memilik 4% lahan tidak terbangun

merupakan kendala dalam kebutuhan pembangunan yang cukup tinggi terutama

untuk kegiatan perekonomian. Dengan kondisi kesesuaian intensitas bangunan

diatas, maka dapat dikatakan bahwa supplay yang mampu diberikan oleh

Kampung Batik Kauman adalah terhadap pembangunan vertical.

Page 73: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

149

Peta 5.2

Page 74: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

150

Peta 5.3

Page 75: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

151

5.1.3.3. Harga Lahan

Lokasi yang memiliki nilai lahan yang semakin tinggi, ketika didukung

dengan nilai aksesibilitas yang baik untuk mengurangi biaya transportasi (Von

Thunen, dalam Yunus, 2008:88). Nilai lahan di Kampung Batik Kauman, relatif

tinggi dengan berbagai tingkatan nilai (Tabel 4.8). Melihat kondisi tersebut dapat

dikatakan bahwa perbedaan nilai lahan di Kampung Batik Kauman disebabkan

oleh perbedaan kelas jalan yang melalui. Semakin tinggi dan baik kelas jalan yang

melewati dapat dikatakan kemampuan aksesibilitas lahan semakin tinggi,

sehingga nilai lahan juga semakin meningkat.

Perkembangan nilai lahan yang terjadi di Kampung Batik Kauman terjadi

periode tahun 2005 dan tahun 2011 sebagai waktu sebelum dan sesudah

pencanangan Kampung Batik Kauman. Pertumbuhan nilai lahan yang terjadi

cukup tinggi antara range 29% hingga 100%. Nilai pertumbuhan tertinggi terjadi

pada lokasi dengan tingkat aksesibilitas paling rendah atau jalan lingkungan. Hal

ini cukup bertentangan dengan konsep teori yang dikemukakan Von Thunen.

Lahan dengan nilai yang tinggi dipengarui oleh semakin tingginya output

atau tingkat produktifitas yang dihasilkan (Yunus, 2008:88). Kampung Batik

Kauman merupakan lokasi dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang cukup

tinggi, sehingga dapat dikatakan mampu menumbuhkan output yang positif.

Pertumbuhan nilai lahan di Kampung Batik Kauman secara periodik menunjukkan

bahwa pertumbuhan nilai lahan yang tertinggi terjadi di lingkungan permukiman,

bukan pada lokasi dengan derajat aksesibilitas yang baik.

Hal tersebut diatas dikarenakan, potensi pertumbuhan kegiatan ekonomi

yang mengarah pada lingkungan permukiman, dengan standar jalan lingkungan

cukup tinggi pada tahun 2005-2006. Dengan kondisi tersebut menyebabkan

lingkungan permukiman di Kampung Batik Kauman dianggap memiliki potensi

yang cukup untuk perkembangan kegiatan usaha, dan menumbuhkan pola

investasi yang disertai peningkatan nilai lahan secara periodik. Sehingga dapat

dikatakan bahwa Kampung Batik Kauman merupakan lokasi yang memiliki

tingkat produktifitas yang tinggi dengan dukungan aksesibilitas yang baik. Hal ini

Page 76: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

152

yang menjadi faktor utama pertumbuhan nilai lahan yang tinggi di Kampung

Batik Kauman.

Chapin dan Kaiser dalam Yulita Sari (2009), menyatakan bahwa

pertumbuhan penduduk dan kegiatan ekonomi pada pemanfaatan ruang akan

menaikkan status lingkungan dan peningkatan penawaran lahan. Kampung Batik

Kauman, mengalami peningkatan nilai lahan yang cukup signifikan di seluruh

lokasi, termasuk yang berada pada jalan lingkungan dengan aksesibilitas yang

kurang baik. Hal ini dikarenakan pada peningkatan status dan image kawasan

sebagai kawasan komersial dan pariwisata yang potensial, sehingga nilai lahan

mengalami peningkatan.

5.1.4. Analisis Sarana Prasarana

Penyelenggaraan sarana prasarana kota diarahkan sesuai dengan fungsi

kota, serta ketidakseimbangan dalam penyediaan terhadap kebutuhan yang ada

akan menimbulkan ketidakefektifan dan kurang efisien dalam pemanfaatan sarana

prasarana yang ada. Beradasarkan kondisi sarana prasarana di Kampung Batik

Kauman, jika dilihat berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam SNI 03-1733-2004

dan Permenpera No 22 Tahun 2008 tentang Standart Pelayanan Minimum

Kawasan Permukiman Perkotaan, adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Tingkat Kesesuaian Sarana Prasarana Kampung Batik Kauman

No Jenis

sarana prasarana

Jumlah Penduduk

Kondisi Sarana

prasarana

Standart pelayanan minimal

Tingkat kesesuaian

1 Sarana peribadatan

3528 jiwa

1 Masjid 2 Mushola 6 Langgar

Standart : 1 mushola / 250

jiwa 1 Masjid / 2500

jiwa

Memenuhi

2 Sarana ekonomi Toko/ warung/ kios

1 pasar 283 kios/ toko

1 toko/ kios per 250 jiwa

1 pasar + pusat pertokoan / 30.000 jiwa

Memenuhi

3 Drainase

Tertutup, masih ada genangan

Mampu menampung aliran air dan tidak ada genangan

Tidak memenuhi

Page 77: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

153

No Jenis

sarana prasarana

Jumlah Penduduk

Kondisi Sarana

prasarana

Standart pelayanan minimal

Tingkat kesesuaian

4 Penyediaan Air bersih

Penyediaan PDAM dan sumur

Pemenuhan Kebutuhan air bersih 317.520 liter perhari.

1 kran umum radius 100 m/ 250 jiwa

Hidran kebakaran 1/ 100meter untuk kawasan komersil

1hidran / 200 meter untuk permukiman

Tidak memenuhi

5 Sistem pengelolaan sampah

1 TPS 2 gerobak

sampah

1 bak sambah besar / 2500jiwa (6m2)

1 gerobak sampah (2m2)

Tidak memenuhi

Sumber : Hasil Analisis, 2011

Kondisi sarana peribadatan di Kampung Batik Kauman berdasarkan

standart pemenuhan kebutuhan permukiman dianggap sangat memenuhi, apalagi

dengan keberadaan Masjid Agung yang merupakan masjid skala kota dengan daya

tampung jamaah yang cukup besar. Kondisi sarana peribadatan dinilai secara

kuantitas cukup memenuhi standar, akan tetapi lokasi langgar atau mushola di

Kampung Batik Kauman tidak didukung dengan aksesibilitas yang baik. Sarana

peribadatan di Kampung Batik Kauman tidak hanya sebagai tempat ibadah semata

melainkan juga untuk tempat berkumpul. Terlebih lagi, mushola atau langgar

tersebut merupakan bagian dari sejarah Kampung Batik Kauman sebagai

kampung ulama. Sarana peribadatan yang terdapat di Kampung Batik Kauman

juga berpotensi sebagai objek wisata arsitetural dan wisata religi.

Kesesuaian sistem utilitas berdasarkan standart pelayanan minimum

perkotaan, yang dianggap kurang mendukung adalah sistem drainase, air bersih,

dan sistem pengolahan sampah. Kondisi drainase yang kurang baik, ditandai

dengan daya tampung aliran yang kurang mencukupi sehingga muncul genangan

di beberapa ruas jalan di Kampung Batik Kauman. Hal ini karena sistem drainase

yang tertutup merupakan sekaligus berfungsi sebagai saluran pembuangan limbah

harian.

Page 78: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

154

Kondisi air bersih, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bisa dikatakan

cukup akan tetapi yang belum memenuhi adalah penyediaan hidran untuk

kawasan permukiman dan kegiatan ekonomi. Sementara itu sistem pengelolaan

sampah di Kampung Batik Kauman, kurang memenuhi karena hanya terdapat 1

(satu) bak penampungan sampah sementara di depan Pasar Cinderamata Kampung

Batik Kauman. Hal ini menyebabkan sebagian aktivitas ekonomi melakukan

sistem pengelolaan sampah mandiri sebesar 22,22% kegiatan industri dan 3,56%

untuk kegiatan perdagangan.

Menurut konsep gravitasi bahwa sarana prasarana yang berbeda pada suatu

lokasi akan menumbuhkan daya tarik bagi lokasi lain (Tarigan, 2005:104).

Kondisi sarana prasarana yang tersedia di Kampung Batik Kauman, tidak

seluruhnya mampu menjadi daya tarik kawasan. Sebagian besar bentuk prasarana

yang ada, hanya mampu memenuhi kebutuhan untuk aktivitas yang ada di

dalamnya dan bukan merupakan faktor pembeda dengan kawasan atau daerah

lain.

Faktor pembeda yang muncul di Kampung Batik Kauman sebagai daya

tarik kawasan adalah furniture kawasan yang berupa kursi, papan pengumuman,

penunjuk jalan, lampu jalan (Peta 4.13 halaman 87). Penanda (Signages)

merupakan bentuk furniture kawasan yang dibangunan dengan menyesuaikan

dengan arsitektur serta mampu merefleksikan karakter kawasan (Darmawan,

2003:22).

Pembuatan furmiture kawasan yang ada di Kampung Batik Kauman juga

menggunakan pola yang menunjukkan karakteristik kawasan dengan memasukkan

elemen ukiran dan batik dalam desain furniture. Selain itu, untuk semakin

menguatkan unsur tradisional maka setiap penanda untuk pusat kegiatan ekonomi

kreatif batik ditulis dengan huruf jawa. Kondisi ini dianggap cukup

merepresentasikan kondisi dan karakteristik kawasan, bukan hanya dari segi fisik

akan tetapi juga sosial dan ekonomi.

Page 79: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

155

5.1.5. Analisis Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan untuk mencapai lokasi,

menunjukkan jarak antar lokasi dengan lokasi yang lain. Lokasi dengan tingkat

aksesibilitas yang baik cenderung berkembang sebagai pusat aktivitas. Semakin

baik aksesibilitas suatu lokasi maka daya tarik lokasi akan lebih tinggi.

Aksesibilitas dapat dilihat berdasarkan jarak, kondisi prasarana perhubungan,

ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat

keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut (Tarigan, 2005). Kondisi

aksesibilitas Kampung Batik Kauman, ditunjukkan sebagai berikut :

5.1.5.1.Kondisi Jalan

Kondisi jalan di Kampung Batik Kauman, memiliki kondisi yang

beragam. Berdasarkan Penentuan Teknis Klasifikasi Jalan Perkotaan Nomor 10

Tahun 1990 dan SNI 03-1733-2004, dapat diketahui tingkat kesesuaian kondisi

jalan, sebagai berikut:

Tabel 5.3 Analisis Klasifikasi Jalan Kampung Batik Kauman

No Lokasi Kelas Jalan Lebar Jalan (m)

Standart lebar Keterangan

1 Jalan Slamet Riyadi Arteri Sekunder 8 8 Memenuhi

standart

2 Jalan Jl.Yos sudarso Kolektor 5 7 Tidak

memenuhi

3 Jalan Dr. Radjiman Kolektor 5 7 Tidak

memenuhi

4 Jalan Hasyim Asyari Lokal Sekunder 3-4 5 Tidak

memenuhi

5 Jalan Trisula Lokal Sekunder 3 3-6 Memenuhi standart

6 Jalan Trisula 1 Lingkungan 1,5 1,5-2 Memenuhi standart

7 Jalan Trisula 2 Lingkungan 1,5 1,5-2 Memenuhi standart

8 Jalan Masjid Agung

Kolektor Sekunder 3 3 Memenuhi

standart

9 Jalan Kalimosodo Lokal Sekunder 3 3 Memenuhi standart

10 Jalan Wijaya Kusuma Lokal Sekunder 2,5 3-6 Tidak

memenuhi

11 Jalan Wijaya Kusuma 2 Lingkungan 1,5 1,5-2 Memenuhi

standart

Page 80: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

156

No Lokasi Kelas Jalan Lebar Jalan (m)

Standart lebar Keterangan

12 Jalan Wijaya Kusuma 3 Lingkungan 1,5 1,5-2 Memenuhi

standart

13 Jalan Wijaya Kusuma 4 Lingkungan 1,5 1,5-2 Memenuhi

standart

14 Jalan Cakra Lingkungan 1,5-2 1,5-2 Memenuhi standart

15 Jalan Cakra 1 Lingkungan 2 1,5-2 Memenuhi standart

16 Jalan Cakra 2 Lingkungan 2 1,5-2 Memenuhi standart

Sumber : Hasil Analisi, 2011

Berdasarkan standart yang berlaku kondisi jalan di Kampung Batik

Kauman, ada yang memenuhi standart dan tidak sesuai dengan standart yang

berlaku. Ketidaksesuaian standart terdapat pada jalan Yos Sudarso dan Jalan Dr.

Radjiman, sehingga menimbulkan beberapa permasalahan seperti kemacetan.

Jalan lingkungan di Kampung Batik Kauman memenuhi standart jalan lingkungan

skala kelurahan sesuai dengan kemampuan lalulintas jalan.

Berdasarkan standart teknis kawasan industri, ditetapkan bahwa lokasi

yang mendukung kegiatan industri dan distribusi, didukung dengan jaringan jalan

dengan sistem sirkulasi oneway, terdiri dari 2 (dua) arah dengan lebar masing-

masing 8 (delapan) meter. Dengan melihat kondisi di Kampung Batik Kauman,

lokasi ini cukup mendukung dilihat dari kondisi jalan, dimana terdapat 2 (dua)

jaringan jalan dengan pola sirkulasi searah yaitu Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Dr.

Radjiman. Akan tetapi lokasi sebagai kawasan pusat kota menjadikan jalan

tersebut tidak diperkenankan untuk dilewati angkutan barang berukuran berat.

Sehingga jalan yang secara kondisi fisik sesuai dengan standart, akan tetapi tidak

dapat mendukung aktivitas ekonomi secara optimal.

Page 81: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

157

Peta 5.4

Page 82: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

158

5.1.5.2.Sirkulasi Jalan

Pola lalulintas dan sirkulasi kawasan perkotaan perlu mendapat perhatian,

untuk menciptakan kondisi yang efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan

perkotaan yang beragam (Adisasmita, 2008:100). Sistem sirkulasi di Kampung

Batik Kauman menggunakan pola grid atau jalur-jalur yang membentuk pola

tegak lurus.

Pengaturan sistem sirkulasi yang dilakukan adalah dengan membuat

sistem satu arah pada beberapa ruas jalan. Pertimbangan dalam penetapan jalan

yang diatur sistem sirkulasi, pada jaringan jalan yang menghubungkan pusat-pusat

kegiatan. Permasalahan yang mengganggu sirkulasi jalan di Kampung Batik

Kauman adalah parkir on street, yaitu yang berada di sepanjang jalan Hasyim

Ashari, Jalan Dr. Radjiman dan Jalan Yos Sudarso sehingga mengurangi kapasitas

jalan dan menimbulkan kemacetan yang sering terjadi pada pukul 09.00-18.00

WIB.

Pengaturan sistem sirkulasi dengan pola lalu lintas satu arah, merupakan

solusi yang efektif untuk memecah konsentrasi lalulintas sehingga dapat

menimbulkan kemacetan. Pengaturan ini memang cukup mendukung untuk

kegiatan perekonomian yang berkembang di Kampung Batik Kauman, akan tetapi

permasalahan lalulintas yang muncul bukan dikarenakan sistem sirkulasi yang

kurang baik. Permasalahan muncul sebagai akibat daya dukung sarana prasarana

yang terbatas seperti lahan parkir dan terminal bongkar muat, sehingga

menyebabkan pelimpahan aktivitas di badan jalan.

Sirkulasi kawasan merupakan elemen penting dalam perancangan kota.

Dalam pengaturan sistem sirkulasi jalan didesain sebagai ruang terbuka dengan

pemandangan yang baik, bersih dan menarik dengan mempertimbangkan garis

sempadan jalan. Selain itu yang perlu juga diperhatikan adalah pengaturan parkir

serta perhatian terhadap perabot jalan (Darmawan, 2003:16). Kondisi sistem

sirkulasi di Kampung Batik Kauman dapat dilihat dalam gambar berikut:

Page 83: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 5.1 Analisis Permasalahan Sirkulasi Kampung Batik Kauman

Sumber: Hasil Analisis, 2011

5.1.5.3.Moda Transportasi

Dalam pembangunan sistem transportasi kota, perlu diperhatikan

mengenai bentuk, jenis, kapasitas, jumlah angkutan umum yang sesuai dengan

kebutuhan pemakai jasa angkutan, yang mampu menghubungkan antar berbagai

lokasi (Adisasmita, 2005:106). Kondisi moda transportasi yang melewati

Kampung Batik Kauman merupakan moda transportasi dalam kota yang

menghubungkan berbagai lokasi di Kota Surakarta serta kota disekitarnya.

Kondisi moda transportasi yang ada tersebut cukup beragam dan jumlah yang

cukup memenuhi kebutuhan sarana angkutan kota Surakarta, sehingga tidak

menimbulkan penumpukan penumpang. Hanya saja sebagian moda transportasi

dirasa kurang nyaman dan jarak antar waktu kedatangan angkutan relatif lama.

Akan tetapi keberadaan Batik Solo Trans cukup memberikan solusi moda

transportasi yang nyaman. Selain itu, keberadaan moda transportasi tradisional

Terdapat parkir komunal di area

Pasar Cinderamata

Parkir di depan Masjid Agung, digunakan sebagai lokasi

bongkar muat aktivitas Pasar Klewer, tidak ada pedestrian

dan vegetasi

Parkir on street disebelah utara jalan, menimbulkan kemacetan pada pukul 10.00-15.00

Aktivitas perdagangan melebar hingga ke jalur pedestrian, tidak ada peneduh jalan

Parkir pada 2 sisi jalan

Kurang adanya pedestrian dan vegetasi

Adanya aktivitas bongkar muat, sehingga menyebabkan keruwetan

City Walk, sebagai jalur khusus pejalan kaki tetap digunakan untuk kendaraan bermotor, lahan parkir dan bongkar muat.

Page 84: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjadi salah satu alternative transportasi dan menjadi sisi menarik kawasan

Kampung Batik Kauman.

5.2. Analisis Perkembangan Perekonomian

5.2.1. Alih Fungsi Bangunan untuk Kegiatan Ekonomi

Dilihat dari potensi pengembangan kegiatan ekonomi di sektor

perdagangan dan industri, alih fungsi bangunan untuk kegiatan ekonomi

menunjukkan pada peningkatan nilai ekonomi bangunan dan pertumbuhan

ekonomi kawasan. Akan tetapi, dilain sisi mengganggu dalam pengembangan

potensi pariwisata arsitektural Kampung Batik Kauman, dimana bangunan-

bangunan kuno yang telah ditetapkan sebagai bangunan konservasi budaya

(Peraturan Zonasi Kawasan Heritage, Public Space, dan Ruang Terbuka Kota

Surakarta, 2010).

Peruntukan ruang dapat dikatakan fungsi tambahan apabila dalam suatu

ruang dapat dipertimbangkan menambahkan satu/ beberapa fungsi ruang,

beberapa tingkatan fungsi, atau terbentuknya ruang heterogen (Adelman dalam

Yulita Sari, 2009: 52). Berikut adalah alih fungsi bangunan yang digunakan untuk

kegiatan usaha sebagai berikut:

Gambar 5.2 Diagram Jumlah Kegiatan Ekonomi yang berbasis pada Alih

Fungsi Bangunan Sumber : Hasil Analisis, 2011

0%10%20%30%40%50%60%70%

Alih Fungsi dari Hunian

Bukan Alih Fungsi Hunian

61%

39%

58%

42%

Industri

Perdagangan

Page 85: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

161

Melihat kondisi diatas bahwa alih fungsi bangunan untuk kegiatan

ekonomi khususnya perdagangan memang banyak terjadi. Perkembangan alih

fungsi bangunan untuk kegiatan ekonomi perdagangan banyak yang terjadi di

lingkungan permukiman. Kecenderungan alih fungsi bangunan lebih mengarah

pada bagian depan rumah yang difungsikan untuk kegiatan perdagangan. Alih

fungsi bangunan dengan mengubah fungsi homogenya sebagai hunian yang

berkembang sebagai fungsi heterogen. Pola perubahan yang dilakukan dengan

penambahan ruang baru atau mengubah bentuk ruang depan rumah utuk

memenuhi kebutuhan sebagai ruang pamer/ showroom.

Fungsi tambahan yang muncul pada bangunan rumah sering kali terjadi

karena adanya ketersediaan ruang yang potensial untuk fungsi tertentu

(Rodenburg dan Nijkamp dalam Yulita sari). Hal ini ditunjukkan dari

perkembangan alih fungsi bangunan untuk kegiatan industri sebesar 61%, dimana

tidak sepenuhnya karena kecenderungan terhadap pertumbuhan kegiatan ekonomi

saat ini. Akan tetapi, alih fungsi bangunan menjadi kegiatan industri bukan

semata-mata karena peningkatan fungsi kawasan sebagai pusat pertumbuhan

ekonomi. Akan tetapi bangunan kuno di Kampung Batik Kauman, sebagian

merupakan rumah khetib yang dibangun dengan ruangan untuk kegiatan produksi

batik pada saat itu. Sehingga rumah memang didesain dengan penyediaan ruang

untuk aktivitas produksi yang diletakkan dibagian tengah rumah dan belakang

rumah.

Alih fungsi bangunan kearah fungsi heterogen juga dibentuk untuk

mengembangkan aktivitas jasa yang menunjang kegiatan pariwisata, dengan

mengubah fungsi rumah sebagai tempat akomodasi, berupa homestay. Alih fungsi

bukan dengan merubah bentuk hunian akan tetapi bentuk bangunan tetap dengan

komponen hunian yang nyaman, hanya saja fungsinya ditambah untuk pelayanan

jasa.

Rodenburg dan Nijkamp dalam Yulita sari (2009: 35), menyatakan bahwa

kepentingan masyarakat akan ruang dengan fungsi tertentu merupakan aktor yang

sangat mempengaruhi kebutuhan ruang. Penggunaan ruang hunian sebagai tempat

untuk kegiatan perdagangan disebabkan oleh kepentingan masyarakat untuk

Page 86: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

162

mengembangkan kegiatan perekonomian, akan tetapi terhambat dengan

ketersediaan lahan yang terbatas serta tingginya nilai lahan di Kampung Batik

Kauman.

Alih fungsi bangunan untuk kegiatan perekonomian baik industri,

perdagangan maupun pariwisata, tidak hanya menunjukkan perkembangan

perekonomian kawasan. Akan tetapi menurunkan nilai kualitas hunian yang baik

(Yulita Sari, 2009:5). Alih fungsi bangunan yang menggunakan bagian dari ruang

hunian menyebabkan tingkat kenyamanan dan estetika bangunan menjadi

berkurang.

Kondisi Kampung Batik Kauman sebagai kawasan pusat kota didukung

dengan derajat aksesibilitas yang tinggi serta memiliki kecenderungan

pertumbuhan yang dinamis. Hal ini memberikan ancaman terhadap keberadaan

bangunan-bangunan kuno (Griffin dan Ford dalam Yunus, 2008:38).

Perkembangan kegiatan ekonomi kreatif di Kampung Batik Kauman,

menumbuhkan perubahan sruktur bangunan kuno. Sebagian bangunan kuno

memanfaatkan bagian pendopo dan gandhok sebagai ruang pamer. Hal ini

dikarenakan, bagian rumah ini yang berada pada bagian depan rumah yang

menghadap langsung ke jalan.

Bangunan bersejarah menjadi atraksi yang memikat wisatawan dan

menjadi salah satu upaya pelestarian bangunan kuno dengan memasukkan

kegiatan ekonomi didalamnya (Black dalam Ross, 1998:104). Bangunan kuno dan

bersejarah di Kampung Batik Kauman sudah banyak yang difungsikan untuk

kegiatan ekonomi, dengan tujuan untuk mengembangkan nilai produktivitas

bangunan. Struktur bangunan tidak ada perubahan yang signifikan, akan tetapi

ruang pamer yang diletakkan di bagian rumah kuno tersebut menutup pandangan

dan daya tarik terhadap arsitektural bangunan didalamnya. Sehingga dapat

dikatakan bahwa pemanfaatan bangunan kuno memberikan nilai positif terhadap

pembangunan ekonomi akan tetapi disisi lain mengurangi nilai estetika kawasan.

Hal ini akan berpengaruh terhadap pengembangan potensi arsitektural di

Kampung Batik Kauman.

Page 87: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu, konsentrasi perubahan fungsi bangunan yang terkonsentrasi

menyebabkan dampak yang lebih luas, seperti peningkatan aktivitas pergerakan.

Dampak lain yang ditimbulkan adalah kemacetan dan penumpukkan aktivitas

pada lingkungan yang seharusnya difungsikan untuk kawasan permukiman.

5.2.2. Pertumbuhan Unit Usaha Perekonomian

5.2.2.1. Pertumbuhan Unit Usaha Industri

Pengembangan kegiatan industri merupakan suatu penambahan kegiatan

produksi yang didasarkan pada beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, faktor

sosial, faktor keuangan dan kelembagaan serta faktor lingkungan (Subagyo dalam

Latif, 2005). Peningkatan unit usaha banyak muncul di Kampung Batik Kauman

pada periode 2005 hingga 2006 serta tahun sebelumnya. Pasar Klewer dianggap

sebagai pasar potensial untuk pemasaran hasil produksi sehingga kegiatan industri

yang banyak muncul adalah industri batik dan pakaian. Faktor lingkungan

memberikan pengaruh yang cukup baik bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi di

Muncul parkir on street, dan peningkatan volume kendaraan Banyak muncul pedagang kaki lima

Kemacetan sebagai dmpak penumpukan

volume lalu lintas akibat aktivitas komersial dan

parkir on street.

Muncul pusat-pusat perdagangan batik, yang ramai dikunjungi. Mengganggu aktivitas belajar mengajar pada lingkungan pendidikan

Tingkat kebisingan tinggi

akibat adanya aktivitas industri pembuatan alat

musik

Lingkungan permukiman berubah menjadi pusat perdagangan, jaringan jalan digunakan sebagai etalase. Sirkulasi kendaraan terganggu

Gambar 5.3 Analisis Pengaruh Alih Fungsi Bangunan untuk Kegiatan Ekonomi Sumber: Hasil Analisis, 2011

Page 88: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

164

lokasi ini, dimana terdapat pengaruh dari keberadaan Pasar Klewer menumbuhkan

iklim usaha yang cukup baik di Kampung Batik Kauman.

Selain sebagai stimulan dalam pengembangan kegiatan ekonomi disisi lain

faktor lingkungan menjadi penghambat pertumbuhan industri di Kampung Batik

Kauman. Lingkungan yang merupakan kawasan permukiman, cukup merasa

terganggu dengan adanya limbah hasil industri dan kurang efektif untuk

pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah, karena keterbatasan lahan.

Kegiatan industri khususnya industri batik di Kampung Batik Kauman

yang mengalami penurunan pada tahun 2006 ke tahun 2007. Hal ini dikarenakan

mulai muncul keluhan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan

pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh industri. Sehingga, banyak aktivitas

industri yang memindahkan lokasi usaha atau mengurangi aktivitas produksi yang

dilakukan di Kampung Batik Kauman.

Pertumbuhan yang terjadi setelah tahun 2007 adalah disebabkan oleh

kemampuan teknologi dan manajemen yang dilakukan pengusaha. Pelaku usaha

industri mengembangkan sistem produksi terutama untuk pengelolaan limbah

dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan sehingga mampu

mengatasi hambatan dari faktor lingkungan. Kegiatan industri batik yang

mengembangkan teknologi pengelolaan limbah, mampu melaksanakan tahapan

produksi batik secara penuh di Kampung Batik Kauman. Industri yang memiliki

teknologi pengelolaan limbah dan mampu melaksanakan tahapan pembuatan batik

adalah Batik Setiadji, Batik Dakon Mas, dan Batik Gunawan Setiawan.

Faktor sosial juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam

pengembangan unit kegiatan industri di Kampung Batik Kauman. Peningkatan

usaha diikuti dengan jumlah tenaga kerja yang diserap, baik yang berasal dari

lingkungan Kampung Batik Kauman maupun dari luar Kampung Batik Kauman.

Hal ini menjelaskan bahwa faktor sosial bukan sepenuhnya sebagai faktor

pendukung melainkan lebih sebagai faktor yang diberi dampak.

Perkembangan kegiatan industri yang banyak muncul di Kampung Batik

Kauman, setelah merosotnya aktivitas industri batik adalah kegiatan industri

konveksi, cinderamata, dan pernak-pernik dari hasil sisa industri skala rumah

Page 89: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

165

tangga. Kegiatan industri tersebut tidak menimbulkan limbah. Selain itu, industri

percetakan juga merupakan potensi utama yang berkembang di Kampung Batik

Kauman.

Pengembangan Kampung Batik Kauman sebagai kawasan wisata yang

berbasis pada potensi lingkungsn fisik, sosial, dan ekonomi. salah satu penggerak

munculnya wacana pariwisata adalah pertumbuhan kegiatan ekonomi kreati

dibidang industri, seperti industri batik dan kerajinan. Kegiatan industri tersebut

menjadi atraksi wisata yang menarik bagi pengunjung. Akan tetapi, hambatan

dalam pengembangan industri mengakibatkan atraksi wisata industri terbatas pada

lokasi-lokasi tertentu. Meskipun demikian, atraksi industri diwadahi dengan

adanya Batik Corner yang memang ditujukan untuk memberikan pelatihan batik.

Pertumbuhan unit usaha industri membentuk pola yang tersebar di seluruh

kawasan Kampung Batik Kauman, dengan pertimbangan pemilihan lokasi yang

beragam seperti bertempat tinggal di Kampung Batik Kauman, aksesibilitas,

lahan, letak lokasi, dan sarana prasarana. Dari pertimbangan diatas, pertumbuhan

kegiatan industri paling banyak disebabkan oleh kepemilikan lahan serta karena

bertempat tinggal di Kampung Batik Kauman. Pola ini menunjukkan bahwa

kegiatan industri yang muncul di Kampung Batik Kauman, merupakan kegiatan

industri yang muncul sebagai kegiatan rumah tangga, dimana lokasi tidak

ditetapkan tersendiri melainkan mengikuti lokasi tinggal pemilik usaha.

Faktor modal atau biaya produksi tetap berupa lahan atau tempat produksi

dianggap bukan masalah dikarenakan menggunakan tempat tinggal sebagai ruang

usaha. Pengaruh lokasi yang strategis dan aksesibilitas yang baik merupakan

bentuk kecenderungan pemilihan lokasi didasarkan pada arah mendekati

konsumen. Masalah jarak terhadap sumber bahan baku dan tenaga kerja mampu

teratasi dengan aksesibilitas yang baik.

Menurut lokasi yang dikemukakan oleh Webber (Tarigan, 2005), bahwa

pemilihan lokasi industri mengarah pada biaya produksi minimal, yaitu dekat

dengan sumber bahan baku dan tenaga kerja. Akan tetapi pertumbuhan kegiatan

industri di Kampung Batik Kauman tidak dilakukan berdasarkan dua faktor

tersebut. Sumber bahan baku sebesar 55,56% dan tenaga kerja sebesar 48% untuk

Page 90: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

166

kegiatan industri di Kampung Batik Kauman berasal dari luar Kampung Batik

Kauman dan luar Kota Surakarta. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

pertimbangan biaya minimum tidak lagi menjadi pertimbangan utama. Biaya upah

di Kota Surakarta juga relatif tinggi, bukan lagi menjadi pertimbangan dalam

pemilihan lokasi.

Pertumbuhan kegiatan industri di Kampung Batik Kauman, lebih banyak

berkembang karena dipengaruhi oleh kepemilikan modal berupa tanah/ lahan yang

difungsikan sebagai tempat usaha. Selain itu dukungan aksesibilitas yang baik

serta lokasi yang strategis dianggap sebagai tempat dengan kedekatan terhadap

konsumen dengan kata lain mampu mengurangi biaya dan meningkatkan

pendapatan maksimum.

5.2.2.2. Pertumbuhan Unit Usaha Perdagangan

Perkembangan usaha dalam suatu kawasan dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik berpengaruh langsung maupun tidak langsung, antara lain adalah

faktor keuntungan, bahan baku, tenaga kerja, modal, resiko, fasilitas dan

kemudahan, serta faktor lain seperti kondisi ekonomi wilayah (Anagoro dan

Sudantoko, 2002:171).

Perkembangan unit usaha perdagangan di Kampung Batik Kauman, cukup

tinggi terjadi pada tahun 2005 hingga tahun 2006 (Tabel 4.27). Hal ini terjadi

dikarenakan pada kesadaran masyarakat terhadap potensi ekonomi kreatif yang

didukung dengan bantuan permodalan. Kegiatan ekonomi yang banyak

bermunculan merupakan kegiatan perdagangan skala kecil. Selain itu kegiatan

ekonomi wilayah yang mulai ditingkatkan didukung oleh berbagai pihak.

Perkembangan unit perdagangan yang cukup tinggi ini yang mendasari

pencanangan Kampung Batik Kauman sebagai Kampung Batik pada tahun 2006.

Setelah tahun tersebut kegiatan ekonomi mulai mengalami peningkatan secara

signifikan. Faktor utama yang mempengaruhi adalah kondisi ekonomi kawasan

yang cukup baik.

Selain itu pertumbuhan unit perdagangan di Kampung Batik Kauman, juga

dipengaruhi oleh iklim perdagangan yang sudah ada karena keberadaan Pasar

Klewer dan kawasan Coyudan sebagai kawasan komersial skala lokal yang

Page 91: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

167

menjadikan kawasan ini menarik untuk kegiatan perdagangan, sehingga banyak

investasi dalam bentuk pembangunan kegiatan ekonomi baru di kawasan ini.

Sementara itu faktor tenaga kerja dan bahan baku, bukan menjadi faktor utama

tumbuhnya kegiatan perdagangan di lingkungan ini. Hal ini karena lokasi

Kampung Batik Kauman bukan berada dekat dengan sumber bahan baku dan

tenaga kerja, melainkan mempertimbangkan lokasi yang menarik serta mudah

dijangkau oleh konsumen.

Perkembangan unit usaha perdagangan menjadi salah satu daya tarik

pariwisata yang dikembangkan di Kampung Batik Kauman, terutama untuk

komoditi ekonomi kreatif, seperti batik dan kerajinan serta perlengkapan ibadah.

Fasilitas perbelanjaan merupakan unsur dalam pengembangan kegiatan pariwisata

(Pendhit, 2002:10). Dalam pengembangan konsep Kampung Batik Kauman

sebagai kawasan wisata, kegiatan komersial tidak hanya dijadikan sebagai

pendukung pengembangan wisata melainkan menjadi salah satu potensi utama.

Konsep pariwisata yang dikembangkan di Kampung Batik Kauman sebagai

kawasan religi didukung dengan pengembangan kegiatan perdagangan

perlengkapan ibadah, sementara perdagangan batik menjadi potensi utama yang

menjadi brand image kawasan dan daya tarik utama bagi pengunjung.

Pertumbuhan unit usaha perdagangan tidak lepas dari faktor lokasi yang

menjadi pertimbangan. Diantara berbagai pertimbangan, yang paling banyak

berpengaruh terhadap keberadaan kegiatan perdagangan di Kampung Batik

Kauman adalah bertempat tinggal di Kampung Batik Kauman. Tingkat strategis

lokasi terhadap kawasan pusat kota merupakan pertimbangan utama. Kampung

Batik Kauman juga merupakan bagian dari Bagian Wilayah Kota I (BWK I),

dimana diarahkan untuk fungsi perdagangan dan jasa. Hal ini karena lokasinya

selalu identik dengan derajat aksesibilitas yang tinggi dengan arah kemampuan

jangkauan yang luas. Pertimbangan utama dari pelaku perdagangan di Kampung

Batik Kauman adalah untuk mampu mendekati konsumen (August Losch dalam

Tarigan, 2005).

Faktor yang sulit dipisahkan adalah pertimbangan bertempat tinggal di

Kampung Batik Kauman. Hal ini yang cukup berbeda dari lingkungan lain yang

Page 92: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

168

berkembang sebagai pusat kegiatan komersial, dimana perkembangan

perdagangan muncul dari aktivitas masyarakat lokal dengan memanfaatkan

konsep ekonomi kreatif.

Sarana prasarana yang biasanya menjadi pertimbangan dalam pemilihan

lokasi, tidak menjadi faktor utama yang mendukung pemilihan lokasi kegiatan

perdagangan di Kampung Batik Kauman. Hal ini karena sarana prasarana yang

ada di Kampung Batik Kauman relatif sama dengan lokasi lain dan tidak

menumbuhkan daya tarik kawasan. Keberadaan sarana prasarana yang dibutuhkan

pada kawasan perdagangan yang seharusnya ada bukan merupakan hal yang

dipertimbangkan. Pemilihan lokasi cenderung untuk mendekati konsumen dengan

tujuan keuntungan maksimum tanpa mempertimbangkan ketersediaan sarana yang

sesuai.

Pemilihan lokasi untuk kegiatan perdagangan sesuai dengan yang

dikemukan oleh Christaller, bahwa faktor utama dalam pengembangan kegiatan

usaha adalah berdasarkan jarak terhadap konsumen dan aksesibilitas. Kondisi ini

sesuai dengan pola pertumbuhan kegiatan perdagangan di Kampung Batik

Kauman, dimana sebagaian besar pelaku perdagangan memilih Kampung Batik

Kauman sebagai tempat usaha dikarenakan lokasinya yang strategis. Lokasi yang

strategis merupakan wilayah dengan derajat aksesibilitas yang tinggi sehingga

memiliki jangkauan pelayanan yang luas.

Pertumbuhan unit usaha perdagangan yang terdiri dari beragam komoditi,

tersebar diseluruh Kampung Batik Kauman. Akan tetapi pola penggunaan ruang

cenderung terbagi menjadi dua tipe yaitu, pola terpusat dimana kegiatan

perdagangan dengan komoditi sejenis terpusat dalam satu lokasi, sementara untuk

beberapa komoditi tersebar diseluruh Kampung Batik Kauman. Untuk lebih

memperjelas dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Page 93: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 5.4. Potensi Perkembangan Kegiatan Perdagangan Kampung Batik

Kauman Sumber: Hasil analisis, 2011

5.2.2.3. Pertumbuhan Kegiatan Pariwisata Kampung Batik Kauman

Pariwisata sendiri menjadi menarik ketika memberikan nuansa yang

berbeda dari kondisi biasanya baik lingkungan alam, keamanan, kesehatan, serta

informasi yang diterima oleh wisatawan (Pitana dan Gayatri, 2005: 68). Kampung

Batik Kauman merupakan lingkungan permukiman yang terbentuk karena

pengaruh kuat dari keberadaan Masjid Agung dan Keraton Kasunanan Surakarta.

Kampung Batik Kauman merupakan kawasan yang disediakan oleh Keraton

Surakarta sebagai tempat tinggal bagi para kaum dan khetib yang bertugas untuk

mengurus Masjid Agung Surakarta. Kondisi ini menjadi perkembangan religi di

Kampung Batik Kauman, mampu menjadi salah satu atraksi yang menarik dalam

perkembangan pariwisata.

Perdagangan emas Perdagangan pakaian

Perdagangan aksesoris Perdagangan perlengkapan ibadah, buku Perdagangan stiker dan

kacamata

Perdagangan batik

Perdagangan bunga dan jasa

Page 94: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

170

Wisata Pilgrim atau religi, merupakan kegiatan wisata dengan tujuan

utama mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan sejarah, dan

keagamaan. Atraksi utama yang menjadi daya tarik kawasan adalah keberadaan

Masjid Agung Surakarta, yang menjadi simbol keagamaan Mataram Islam. Selain

itu, terdapat pula bangunan rumah khetib yang bersebelahan dengan langgar

sebagai cermin perkembangan kegiatan keagamaan.

Rumah khetib, Masjid Agung dan bangunan langgar selain menjadi simbol

sejarah, juga dilihat dari segi arsitektural cukup menarik. Bangunan kuno di

Kampung Batik Kauman menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan, dimana

memberikan suasana lingkungan yang berbeda dengan lingkungan lain di kawasan

pusat kota. Selain itu, bangunan kuno di Kampung Batik Kauman bukan saja

memberikan gambaran tentang lingkungan permukiman di masa lalu tetapi juga

menjadi bagian dari sejarah perkembangan religi. Bangunan kuno yang terdapat di

Kampung Batik Kauman mewakili tiga tipe bangunan, yaitu bangunan rumah

tradisional jawa, kolonial dan bangunan rumah khetib atau ulama.

Bangunan bersejarah menjadi atraksi yang memikat wisatawan dan

menjadi salah satu upaya pelestarian bangunan kuno dengan memasukkan

kegiatan ekonomi didalamnya (Black dalam Ross, 1998:104). Kondisi bangunan

kuno di Kampung Batik Kauman banyak yang dikembangkan sebagai tempat

usaha, terutama untuk showroom atau outlet perdagangan batik. Bangunan fisik

tidak banyak dirubah hanya saja bagian depan rumah yang berhadapan langsung

dengan jalan difungsikan untuk kegiatan yeng lebih produktif. Kondisi ini sangat

sesuai dengan pengembangan potensi wisata Kampung Batik Kauman yang

bertumpu pada kegiatan ekonomi kreatif.

Hal yang seringkali tidak dapat dipisahkan dari sebuah perjalanan wisata

adalah kegiatan belanja souvenir yang menjadi cirikhas suatu objek wisata

(Pendhit, 2002:10). Kampung Batik Kauman merupakan kawasan yang

berkembang sebagai pusat komersial, dengan perkembangan kegiatan

perdagangan yang cukup signifikan pada tahun 2005, dimana hal ini yang

mendasari penciptaan konsep kawasan Kampung Wisata Batik Kampung Batik

Page 95: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

171

Kauman. kegiatan perdagangan bukan lagi menjadi sebuah sarana pendukung,

melainkan menjadi atraksi utama dalam pengembangan kampung wisata.

Kegiatan komersial dan industri yang menjadi potensi utama merupakan

kegiatan ekonomi kreatif, dengan produksi utama yaitu kesenian batik. Dalam hal

ini, potensi wisata bukan hanya menonjolkan kegiatan ekonomi saja melainkan

juga aspek budaya. Wisata budaya merupakan aktivitas wisata dengan tujuan

untuk memperoleh pengetahuan mengenai kebudayaan, adat istiadat, dan kesenian

serta hal-hal yang bersejarah Pendhit (2002).

Atraksi industri dan perdagangan di Kampung Batik Kauman, merupakan

kegiatan industri yang bertujuan membangkitkan kecintaan dan perhatian terhadap

budaya dan kesenian jawa yang dituangkan dalam kerajinan batik. Atraksi utama

yang menjadi daya tarik adalah pelatihan membatik dan museum batik Kampung

Batik Kauman, serta pusat perbelanjaan batik yang dikemas dalam lingkungan

permukiman dengan memadukan potensi arsitektural yang menarik.

Perkembangan dan pola pemanfaatan ruang untuk kegiatan pariwisata di

Kampung Batik Kauman merupakan kegiatan yang disusun mengikuti

pembangunan dan kondisi fisik yang sudah ada atau bukan merupakan

perencanaan kawasan pariwisata baru. Bentuk pariwisata yang berkembang di

Kampung Batik Kauman adalah mengembangkan potensi fisik, sosial, dan

ekonomi yang sudah ada untuk dikemas lebih menarik dalam konsep wisata.

Faktor yang mempengaruhi pengembangan pariwisata di Kampung Batik

Kauman adalah pengaruh karakteristik fisik. Sejarah dan bangunan fisik di

Kampung Batik Kauman merupakan atraksi yang menarik dalam pengembangan

kawasan pariwisata. Masjid Agung, langgar dan gedung organisasi keagamaan

Nahdathul Muslimat, memiliki nilai sejarah dan bangunan fisik yang menjadi

daya tarik. Selain pengaruh fisik, kondisi lingkungan sosial dan ekonomi juga

menarik sebagai konsep wisata, bentuk kegiatan ekonomi yang mengacu pada

ekonomi kreatif dikembangkan menjadi atraksi menarik, serta sebagai pusat

aktivitas ekonomi.

Kondisi tata guna lahan merupakan faktor yang menjadi pertimbangan

dalam pengembangan kegiatan wisata, dimana digunakan untuk menentukan

Page 96: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

zoning yang sesuai dengan arah pembangunan kawasan (Wardhani, 2008).

Perkembangan kegiatan pariwisata di Kampung Batik Kauman berkembang

mengikuti pola aktivitas yang sudah ada, dimana menonjolkan nilai kawasan

sebagai kampung wisata, yaitu lingkungan permukiman dengan segala elemen dan

aktivitas didalamnya menjadi salah satu daya tarik. Pengembangan kawasan tidak

mempertimbangkan kondisi guna lahan dan penzoningan. Meskipun demikian,

pengembangan kegiatan pariwisata yang tersebar di Kampung Batik Kauman,

menunjukkan hubungan yang saling mendukung.

Gambar 5.5 Analisis Kawasan Potensial Pengembangan Pariwisata Kampung Batik Kauman Sumber: Hasil Analisis, 2011

Wisata Religi Wisata Batik Wisata Arsitektural

Page 97: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

173

5.2.3. Peningkatan Skala Kegiatan Perekonomian

5.2.3.1.Peningkatan skala Kegiatan Industri

Peningkatan skala kegiatan usaha merupakan upaya meningkatkan

kegiatan kearah yang lebih baik dengan kemampuan pengusaha yang kreatif dan

berbakat. Kondisi tersebut dapat diartikan sebagai proses peningkatan produksi

barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat (Joyohadikusumo, dalam

Nopianto, 2008: 16). Peningkatan skala kegiatan usaha industri Kampung Batik

Kauman dapat dilihat berdasarkan peningkatan (tabel 4.29)

Peningkatan skala kegiatan industri di Kampung Batik Kauman, lebih

optimal dalam peningkatan skala produksi. Aglomerasi produksi perusahaan

berkurang pada waktu produksi perusahaan lain bertambah (Soepono, 2002).

Peningkatan produksi kegiatan industri di Kampung Batik Kauman, lebih

mengarah pada peningkatan jumlah barang yang diproduksi pada waktu yang

relatif sama, dimana peningkatan produksi tidak lepas dari peningkatan kosumen,

yang semakin meningkat setelah adanya pencanangan Kampung Batik Kauman.

Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pendapatan.

Selain peningkatan produksi, perkembangan skala kegiatan industri

ditandai dengan peningkatan skala distribusi. Pemasaran barang-barang industri

ditandai dengan penambahan lokasi-lokasi distribusi yang baru. Hal ini tidak lepas

dari upaya promosi produk yang dihasilkan, melalui pameran skala lokal dan

nasional. Selain itu keberadaan sarana ekonomi yang berada di sekitar Kampung

Batik Kauman, menjadi salah satu target pemasaran hasil produksi.

5.2.3.2.Perkembangan Skala Kegiatan Perdagangan

Pengembangan skala kegiatan dapat dikatakan sebagai suatu upaya

peningkatan usaha, dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha

dan peningkatan profit atau pendapatan (Anagoro dan Sudantoko, 2002:183).

Perkembangan skala kegiatan perdagangan di Kampung Batik Kauman sesuai

dengan data pada Tabel 4.30, menyatakan bahwa bentuk peningkatan skala

kegiatan terbesar adalah dalam bentuk peningkatan penjualan sebesar 80% dan

peningkatan skala distribusi sebesar 32,73%. Peningkatan jumlah penjualan tidak

lepas dari peningkatan jumlah pengunjung dan konsumen yang berasal dari

Page 98: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

174

wisatawan setelah adanya pencanangan Kampung Batik Kauman. Hal tersebut

mendukung dalam peningkatan pendapatan usaha pedagang.

Penambahan skala distibusi barang, tidak terlalu besar karena mayoritas

jenis perdagangan merupakan perdagangan skala kecil dengan jumlah tenaga kerja

1-5 orang. Keterbatasan dalam perluasan skala distribusi juga dipengaruhi oleh

faktor persaingan usaha (Anagoro dan Sudantoko, 2002:171). Perkembangan

kegiatan perdagangan dengan komoditi yang sama, disisi lain mampu

meningkatkan wilayah jangkauan pemasaran dan mengurangi threshold

(Christaller dalam Tarigan,2005). Akan tetapi, kenyataannya di Kampung Batik

Kauman, tidak semua perdagangan mampu berkembang untuk memperluas

wilayah pemasaran. Hal ini karena dipengaruhi oleh kemampuan permodalan

yang berbeda. Untuk kegiatan perdagangan dengan skala yang kecil, maka akan

sulit bersaing untuk mampu menjangkau daerah pemasaran yang sama luas

dengan kegiatan perdagangan yang lebih besar.

5.2.3.3. Peningkatan Skala Kegiatan Pariwisata

Peningkatan daya tarik wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain adalah iklim, kawasan komersial, promosion, atraksi, pemasaran, special

event, kondisi masyarakat (Jackson dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 68).

Peningkatan skala kegiatan dalam pengembangan kegiatan pariwisata mengikuti

pola pertumbuhan skala kegiatan industri dan perdagangan sebagai sektor utama

ekonomi di Kampung Batik Kauman yang menciptakan daya tarik pengembangan

kawasan (Tabel 4.31).

Perkembangan skala kegiatan pariwisata di Kampung Batik Kauman

ditunjukkan melalui peningkatan jumlah pengunjung untuk kegiatan perdagangan,

dan industri serta pengunjung homestay sebelum dan sesudah pencanangan

Kampung Batik Kauman. Peningkatan jumlah pengunjung terbesar berasal dari

sektor perdagangan yang menjadi penunjang utama kegiatan pariwisata di

Kampung Batik Kauman.

Informasi yang diterima wisatawan merupakan faktor pembentukan citra

sebagai kawasan pariwisata (Nuryanti dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 64).

Kampung Batik Kauman termasuk dalam kawasan tujuan wisata yang

Page 99: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

175

dipromosikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta. Kampung

Batik Kauman merupakan kawasan yang diikutsertakan dalam kegiatan Solo City

Tour, dimana kawasan Kampung Batik Kauman menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta.

Destinasi wisata selalu memberikan brand image yang positif untuk

menjadi daya tarik dalam lingkungan yang lebih luas, dimana akan menunjukkan

keunggulan kawasan yang berbeda dari wilayah yang lain (Laws dalam Pitana dan

Gayatri, 2005: 65). Kawasan Kampung Batik Kauman memiliki brand image

sebagai Kampung Batik Kauman, yang mulai dicanangkan pada tahun 2006.

Brand image ini diprakarsai sebagai respon terhadap pertumbuhan kegiatan

ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan kesenian batik.

Dalam menunjukkan brand image kawasan maka ditunjang dengan

pembangunan infrastruktur dan furniture kawasan yang menunjang konsep

pengembangan kawasan. Sehingga, lokasi Kampung Batik Kauman menjadi

menarik untuk dikunjungi. Meskipun potensi kampung batik tidak hanya terdapat

di Kampung Batik Kauman, akan tetapi kawasan ini mampu memberikan atraksi

lain yang menarik seperti atraksi religi dan komersial yang berkaitan dengan

kegiatan keagamaan.

5.2.4. Investasi Sarana Prasarana Pendukung

Penyelenggaraan sarana prasarana dalam suatu kawasan diarahkan untuk

dapat memenuhi kebutuhan berdasarkan arahan fungsi kota, secara efektif dan

efisien Dimana tingkat pertumbuhan investasi terhadap pembangunan sarana

prasarana menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu kawasan

(Adisasmita, 2005:110-111). Kampung Batik Kauman, merupakan kawasan yang

diperuntukkan sebagai kawasan perekonomian, dengan kegiatan yang

berkembang adalah sektor industri, perdagangan dan pariwisata. Dalam

pertumbuhan kegiatan perekonomian tersebut, penambahan dan kondisi sarana

prasarana yang tersedia adalah sebagai berikut:

Page 100: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

176

5.2.4.1.Penambahan Sarana Prasarana Pendukung Kegiatan Industri

Kampung Batik Kauman merupakan kawasan komersial yang didalamnya

terdapat aktivitas industri. Perkembangan aktivitas industri membutuhkan

dukungan sarana prasarana yang sesuai berdasarkan standart teknis kawasan

industri sebagai berikut:

Tabel 5.4 Kesesuaian Sarana Prasarana Pendukung Kegiatan Industri

No Sarana Prasarana Ketentuan Teknis Kondisi

Eksisting Tingkat

Kesesuaian 1 Jaringan jalan

lingkungan Satu jalur dengan dua arah, lebar perkerasan minimum 8 meter atau dua jalur dengan dua arah, lebar perkerasan minimal 2x7 meter.

Jalan utama dengan lebar 8 meter (Jl. Slamet Riyad) dan lebar 5 meter (Jl. Dr. Radjiman)

Memenuhi

2 Saluran pembuangan air hujan (drainase)

Memenuhi ketentuan daya tampung (tidak muncul genangan)

Masih terdapat genangan

Tidak memenuhi

3 Penyediaan Air bersih

Instalasi penyediaan air bersih bersumber dari PAM dan/atau diusahakan sendiri.

Penyediaan dari PDAM dan sumber air sumur air dangkal

Memenuhi

4 Sumber Jaringan listrik

Instalasi penyediaan dan jaringan distribusi tenaga listrik dengan sumber PLN dan/atau diusahakan sendiri

PLN dan sumber listrik pribadi

Memenuhi

6 Instalasi pengelolaan air limbah industri

Sesuai dengan tingkat debit limbah yang dihasilkan

Tidak ada Tidak Memenuhi

7 Unit pemadam kebakaran/ hidran

Terdapat hidran pemadam kebakaran tiap 100 meter

Tidak ada (penyediaan pribadi, tetapi tidak semua)

Tidak Memenuhi

8 Sarana persampahan

1 bak sampah/kapling 1 armada sampah/20 Ha 1 unit TPS/20 Ha

1 bak penampuangan sampah

Tidak Memenuhi

9 Parkir komunal Mampu menampung bangkitan kendaraan

Parkir on street Tidak Memenuhi

Sumber : Analisis, 2011

Pengembangan kawasan Kampung Batik Kauman, dengan aktivitas

industri yang ada di dalamnya kurang didukung dengan sarana prasarana yang

Page 101: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

177

dibutuhkan sesuai dengan standart kawasan. Penambahan dalam bentuk investasi

pembangunan sarana prasarana di Kampung Batik Kauman tidak berkembang

pesat.

Rencana pembangunan sarana prasarana yang mendukung kegiatan

industri, seperti Instalasi Pengolahan Limbah sudah muncul sebagai wacana

investasi. Akan tetapi, implementasinya terhambat oleh ketersediaan lahan yang

terbatas serta nilai lahan yang tinggi. Hal ini menyebabkan investasi

pembangunan IPAL terhambat, dan tidak dapat dilaksanakan. Sehingga dapat

dikatakan, prospek investasi di Kampung Batik Kauman untuk penambahan

sarana prasarana pendukung cukup baik, akan tetapi lokasi Kampung Batik

Kauman tidak mendukung untuk investasi tersebut.

5.2.4.2.Penambahan Sarana Prasarana Pendukung Kegiatan Perdagangan

Perkembangan Kegiatan perdagangan sebagai salah satu sektor ekonomi

yang sangat berkembang di Kampung Batik Kauman, membutuhkan dukungan

sarana prasarana yang mendukung, baik untuk menunjang aktivitas maupun

dukungan kenyamanan tehadap pengunjung. Kebutuhan sarana prasarana yang

harus ada pada kawasan perdagangan berdasarkan preseden penataan ruang

kawasan komersial yang diperoleh dari berbagai sumber, diketahui sebagai

berikut:

Tabel 5.5 Kesesuaian Sarana Prasarana Pendukung Kegiatan Perdagangan

No Sarana Prasarana Ketentuan Teknis Kondisi Eksisting Tingkat

Kesesuaian 1 Jaringan jalan

lingkungan Satu jalur dengan dua arah, lebar perkerasan minimum 8 meter atau dua jalur dengan dua arah, lebar perkerasan minimal 2x7 meter.

Jalan utama dengan lebar 8 meter (Jl. Slamet Riyad) dan lebar 5 meter (Jl. Dr. Radjiman)

Memenuhi

2 Saluran pembuangan air hujan (drainase)

Memenuhi ketentuan daya tampung (tidak muncul genangan)

Masih terdapat genangan

Tidak Memenuhi

3 Penyediaan Air bersih

Instalasi penyediaan air bersih bersumber dari PAM dan/atau diusahakan sendiri.

Penyediaan dari PDAM dan sumber air sumur air dangkal

Memenuhi

Page 102: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

178

No Sarana Prasarana Ketentuan Teknis Kondisi Eksisting Tingkat

Kesesuaian 4 Sumber Jaringan

listrik Instalasi penyediaan dan jaringan distribusi tenaga listrik dengan sumber PLN dan/atau diusahakan sendiri

PLN dan sumber listrik pribadi

Memenuhi

6 Jalur Pedestrian Jalur pejalan kaki yang nyaman dengan disepanjang jalur jalan di kawasan perdagangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Tidak ada Tidak Memenuhi

7 Unit pemadam kebakaran/ hidran

Terdapat hidran pemadam kebakaran tiap 100 meter

Tidak ada (penyediaan pribadi, tetapi tidak semua)

Tidak Memenuhi

8 Sarana persampahan

1 bak sampah/kapling 1 armada sampah/20 Ha 1 unit TPS/20 Ha

1 bak penampuangan sampah

Tidak Memenuhi

9 Parkir komunal Mampu menampung bangkitan kendaraan

Parkir on street, parkir di pasar cinderamata

Kurang Memenuhi

Sumber : Analisis, 2011

Kondisi sarana prasarana yang ada di Kampung Batik Kauman sebagai

kawasan perdagangan, belum didukung dengan kondisi yang memadai.

Kebutuhan akan sarana prasarana yang tidak sesuai dengan penyediaan

menyebabkan berbagai permasalahan (O’Fallon, 2003). Salah satunya dengan

ketidaktersediaan lahan parkir yang cukup, menyebabkan munculnya aktivitas

parkir dijalan yang mengakibatkan kemacetan. Selain itu, karena pengaruh

aktivitas perdagangan maka muncul aktivitas parkir pada lokasi yang tidak

semestinya seperti Alun-alun utara.

Investasi untuk pembangunan sarana prasarana yang mendukung

pengembangan kawasan perdagangan di Kampung Batik Kauman, kurang baik.

dimana usaha yang berkembang dengan skala kecil terbatas pada bantuan

permodalan melalui koperasi dan unit usaha. Akan tetapi meskipun dengan nilai

investasi terhadap sarana prasarana sebagai kawasan perdagangan cukup rendah,

akan tetapi pertumbuhan kegiatan perdagangan di Kapung Batik Kampung Batik

Kauman merupakan kegiatan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan paling tinggi

dan menjadi potensi utama kawasan.

Page 103: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

179

5.2.4.3.Penambahan Sarana Prasarana Pendukung Kegiatan Pariwisata

Berdasarkan Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan,

menyebutkan bahwa kebutuhan sarana prasarana yang harus ada adalah sistem

jaringan jalan, air bersih, listrik, sistem pembuangan air kotor dan yang tidak

kalah penting adalah akomodasi. Melihat dari standart sarana tersebut, maka

kondisi sarana prasarana yang mendukung kegiatan pariwisata adalah sebagai

berikut:

Tabel 5.6 Kesesuaian Sarana Prasarana Pendukung Kegiatan Pariwisata

No Sarana Prasarana Ketentuan Teknis Kondisi Eksisting Tingkat

Kesesuaian 1 Jaringan jalan Mampu

menghubungkan dengan lokasi atraksi

Jaringan jalan utama dan jalan lingkungan sesuai dengan standart (Tabel 5.3)

Memenuhi

2 Air bersih Penyediaan yang cukup pada lokasi atraksi Penyediaan hidran tiap 100 meter Kran air bersih setiap 100 meter

Penyediaan oleh PDAM dan sumur di seiap rumah dan kegiatan ekonomi Tidak terdapat hidran air komunal

Tidak Memenuhi

3 Listrik Penyediaan yang cukup pada lokasi atraksi

Penyediaan dari PLN dan penyediaan pribadi

Memenuhi

4 Sanitasi Sistem pembuangan limbah dari fasilitas pariwisata Terdapat MCK umum yang dapat dijangkau

Sistem pembuangan limbah ke aliran drainase kota, yang tertutup Terdapat MCKumum, di RW 5 (lima)

Tidak Memenuhi

5 Akomodasi Tempat tinggal semsntara yang nyaman bagi wisatawan

Terdapat 2 homestay yang berfungsi sebagai rumah singgah

Memenuhi

6 Jalur pejalan kaki

Tersedia jalur pejalan kaki yang nyaman dengan tempat duduk minimal 500 meter

Tersedia tempat duduk, tetapi tidak tersebar Tidak ada jalur pejalan kaki

Tidak Memenuhi

7 Parkir Parkir yang mampu menampung kendaraan pengunjung dekat dari entrance

Parkir komunal berada di depan Masjid Agung, dan pasar seni

Tidak Memenuhi

(daya tampung kurang)

Sumber : Analisis, 2011

Page 104: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

180

Berdasarkan tingkat kesesuaian yang berpedoman pada UU Nomor 10

Tahun 2009, tentang Kepariwisataan. Kondisi sarana prasarana yang berkembang

di Kampung Batik Kauman, belum cukup mendukung sebagai kawasan wisata.

Hal ini perlu adanya tindak lanjut dalam mendukung pengembangan Kampung

Batik Kauman sebagai kawasan wisata yang menarik dan nyaman.

Upaya pembangunan dan investasi terhadap pembangunan sarana

prasarana di Kampung Batik Kauman cukup besar untuk pengembangan

pariwisata, dengan pencanangan Kampung Wisata Batik Kampung Batik

Kauman. Akan tetapi investasi terhambat pada lahan yang terbatas. Selain itu,

lingkungan permukiman yang menarik sebagai lokasi homestay juga tidak

didukung dengan aksesibilitas yang baik. Bentuk investasi sarana prasarana yang

mulai muncul adalah dengan penambahan furniture kawasan yang menjadi sisi

menarik sebagai kawasan wisata.

Yang tidak kalah penting, pengembangan kawasan Kampung Batik

Kauman sebagai kawasan wisata, didukung dengan investasi pengembangan

atraksi yang menarik bagi wisatawan, antara lain dengan pembangunan Batik

Corner. Sarana tersebut dibangun untuk menambah daya tarik kawasan, yang

berfungsi sebagai tempat pelatihan membuat batik.

5.3 Analisis Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian

Kampung Batik Kauman

Faktor lokasi Kampung Batik Kauman yang terdiri dari orientasi lokasi,

kondisi fisik dasar, potensi lahan, sarana prasarana dan aksesibilitas. Faktor lokasi

tersebut memberikan peran terhadap perkembangan perekonomian, yaitu kegiatan

industri, perdagangan yang dikemas sebagai kawasan pariwisata. Berbagai bentuk

peran dari faktor lokasi dibahas sebagai berikut:

5.3.1. Analisis Peran Orientasi Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian

Kampung Batik Kauman

5.3.1.1.Perkembangan Kegiatan Industri

Orientasi lokasi yang baik untuk perkembangan kegiatan perekonomian

merupakan lokasi yang strategis dan memiliki keterkaitan dengan aktivitas yang

Page 105: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

181

beragam (Tarigan, 2005). Orientasi lokasi Kampung Batik Kauman menunjukkan

letak yang strategis, dimana berada pada kawasan pusat kota dengan tingkat

kedekatan dengan aktivitas lain, seperti sarana transportasi, sarana perekonomian,

pintu masuk kota, dan kawasan strategis segitiga budaya. Dilihat dari keterkaitan

lokasi tersebut, menunjukkan lokasi Kampung Batik Kauman yang potensial

untuk pusat pelayanan kegiatan ekonomi skala regional.

Perkembangan alih fungsi bangunan untuk kegiatan usaha banyak

berkembang di kawasan pusat kota, dimana lokasi tersebut dianggap memiliki

kemudahan transportasi yang menunjukkan daya tarik kuat dalam mengurangi

beban biaya pemilik rumah (Turner & and Fichter dalam Wardhani, 2008).

Kampung Batik Kauman yang memiliki lokasi dekat dengan kawasan pusat kota,

menjadikan kegiatan ekonomi banyak berkembang, bahkan di lingkungan

permukiman yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 61% kegiatan indutri

berkembang pada bangunan hunian. Meskipun demikian, orientasi lokasi sendiri

dianggap berperan dalam alih fungsi bangunan untuk kegiatan industri hanya

sebesar 33,33% jika melihat pendapat dari pelaku usaha.

Alih fungsi bangunan mengarah pada lokasi yang berada pada kawasan

pusat kota (Griffin dan Ford dalam Yunus, 2008:38). Dimana alih fungsi

bangunan untuk kegiatan industri seperti industri rumah tangga dengan skala

aktivitas yang terbatas. Akan tetapi, sebagian bangunan di Kampung Batik

Kauman, sudah didesain dengan menyediakan ruang untuk kegiatan industri,

khususnya industri batik. Sehingga dapat dikatakan, orientasi lokasi Kampung

Batik Kauman yang cukup strategis tidak berperan dalam alih fungsi bangunan

untuk kegiatan industri. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kegiatan industri

muncul sebagai perlebaran aktivitas rumah tangga dan meningkatkan nilai

efisiensi bangunan, akan tetapi tidak didukung dengan ketersediaan lahan.

Perkembangan kegiatan industri dalam bentuk pertumbuhan unit usaha,

menunjukkan arah yang cukup baik untuk kegiatan industri skala kecil dan rumah

tangga. Akan tetapi pertumbuhan kegiatan industri batik yang berkembang di

Kampung Batik Kauman, terhambat dari faktor lingkungan. Lokasi pusat kota

cenderung lebih tepat sebagai pusat aktivitas yang mudah terjangkau sehingga

Page 106: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

182

menjadi lokasi yang tepat dalam pengembangan kegiatan ekonomi terutama

perdagangan, dimana pusat kota merupakan lokasi yang paling menjangkau

seluruh konsumen (Chapin dalam irawan, 2005).

Melihat kondisi orientasi lokasi Kampung Batik Kauman yang sangat

dekat dengan kawasan pusat kota dengan kondisi aksesibilitas yang baik berperan

positif dalam pertumbuhan unit usaha industri yang ada di Kampung Batik

Kauman. Meskipun demikian, sebagian 50% pelaku usaha beranggapan bahwa

orientasi lokasi menghambat dalam pertumbuhan kegiatan industri. Hal ini

dikarenakan lokasi sebagai kawasan pusat kota identik dengan kepadatan

bangunan yang tinggi dan keterbatasan lahan, sehingga kurang optimal untuk

pembangunan kegiatan industri. Selain itu, kawasan pusat kota merupakan

kawasan dengan tingkat pengaturan lalulintas yang membatasi angkutan yang

melalui jalan-jalan di Kampung Batik Kauman. seperti angkutan barang dalam

volume besar tidak mampu menjangkau lokasi Kampung Batik Kauman, sehingga

pelaku usaha melakukan transaksi atau memperoleh bahan baku yang dibutuhkan

dari luar wilayah pada titik-titik simpul transportasi, seperti di Pendaringan.

Lokasi Kampung Batik Kauman yang berada pada kawasan strategis

segitiga budaya, menyebabkan Kampung Batik Kauman diarahkan sebagai

kawasan konservasi (Peraturan Zonasi Kawasan Heritege, 2010). Hal ini

menghalangi pertumbuhan aktivitas industri skala besar, sehingga pertumbuhan

kegiatan industri mengarah pada kegiatan skala kecil, rumah tangga atau

meggunakan lokasi di Kampung Batik Kauman hanya untuk melakukan beberapa

proses produksi.

Dalam pemilihan lokasi untuk kegiatan ekonomi, akan dicari lokasi yang

mendekati konsumen, hal ini akan mempermudah distribusi dan mengurangi

biaya, sehingga diperoleh keuntungan maksimum (August Losch dalam Tarigan,

2005). Kondisi orientasi lokasi di Kampung Batik Kauman, menurut pelaku usaha

industri, paling berperan terhadap peningkatan skala kegiatan industri sebesar

72,22%. Hal ini tidak lepas dari orientasi lokasi sebagai kawasan pusat Kota

Surakarta yang menunjukkan lokasi Kampung Batik Kauman merupakan salah

satu pusat pelayanan skala kota.

Page 107: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

183

Kawasan pusat kota tumbuh sebagai pusat aktivitas, yang ditandai dengan

tingkat aksesibilitas yang baik (Tarigan, 2005). Kondisi orientasi kawasan pusat

kota menjadikan kegiatan ekonomi di Kampung Batik Kauman, berkembang

bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan skala lokal melainkan untuk memenuhi

kebutuhan regional. Selain itu, kedekatan dari jangkauan kawasan pinggir kota

menjadikan kegiatan industri di Kampung Batik Kauman mampu meningkatkan

skala kegiatannya. Selain itu, kedekatan dengan kawasan ekonomi yang beragam

menjadikan lokasi ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi kawasan

pemasaran hasil produksi industri di Kampung Batik Kauman.

Pertumbuhan investasi sarana prasarana di Kampung Batik Kauman untuk

mendukung aktivitas industri terhambat oleh nilai lahan yang tinggi. Nilai lahan

yang tinggi di Kampung Batik Kauman terjadi akibat lokasinya yang strategis,

dekat dengan kawasan pusat Kota Surakarta. Melihat kondisi ini, dapat dikatakan

bahwa orientasi lokasi menghambat dalam investasi sarana prasarana, dimana

ditunjukkan pula dari pendapat pelaku usaha sebesar 38,89%.

Secara keseluruhan orientasi lokasi Kampung Batik Kauman yang

strategis merupakan kawasan yang cukup potensial untuk perkembangan

perekonomian, dimana adanya dukungan aksesibilitas yang baik. Akan tetapi

kondisi tersebut menghambat dalam perkembangan kegiatan industri skala besar

dan yang menimbulkan limbah untuk berkembang di Kampung Batik Kauman

dan hanya mendukung untuk perkembangan kegiatan industri kecil dan rumah

tangga.

5.3.1.2.Perkembangan Kegiatan Perdagangan

Letak lahan dibandingkan lokasi secara makro yang potensial untuk

perkembangan kegiatan ekonomi adalah yang letak strategis dan aksesibilitas

yang tinggi (Chapin dalam Irawan, 2005). Lokasi Kampung Batik Kauman yang

sangat strategis memberikan arah perkembangan perekonomian yang sangat

potensial bukan hanya pada pelayanan lokal, melainkan juga terhadap pelayanan

regional. Selain itu, lokasi Kampung Batik Kauman merupakan lokasi yang

diarahkan sebagai kawasan perdagangan berdasarkan RTRW Kota Surakarta,

Page 108: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

184

yang didukung dengan kedekatan dengan sarana prasarana lingkup Kota

Surakarta.

Lokasi pusat kota merupakan kawasan potensial bagi pertumbuhan

kegiatan hunian-usaha karena tingkat kemudahan transportasi (Turner & Fichter,

1972). Lokasi yang strategis, mengakibatkan nilai lahan di lokasi ini sangat tinggi,

dengan potensi perkembangan perekonomian yang tinggi sehingga alih fungsi

bangunan untuk kegiatan perdagangan muncul pada lingkungan permukiman di

Kampung Batik Kauman. Perkembangan alih fungsi bangunan untuk kegiatan

perdagangan mengarah pada bagian depan rumah yang menghadap dijalan dan

bertujuan untuk meningkatkan tingkat produktivitas bangunan dan memanfaatkan

nilai lahan yang tinggi. Hal tersebut juga dirasakan oleh pelaku usaha

perdagangan yang merasa orientasi lokasi berperan 87.27% terhadap alih fungsi

bangunan untuk kegiatan ekonomi.

Orientasi lokasi terhadap pusat kota mengarah pada perkembangan sebagai

pusat pertumbuhan dengan skala pelayanan yang luas (Christaller dalam Tarigan,

2005:137). Orientasi lokasi Kampung Batik Kauman yang sangat strategis sangat

potensial untuk pertumbuhan kegiatan perdagangan. Selain itu, lokasi kedudukan

lokasi Kampung Batik Kauman yang menunjukkan pada tingkat kedekatan dan

jangkauan keterkaitan antar lokasi strategis sangat potensial untuk perkembangan

perekonomian. Kondisi ini menjadi pertimbangan 61,11% pelaku usaha untuk

memilih lokasi Kampung Batik Kauman sebagai lokasi usaha. Pertumbuhan unit

usaha perdagangan di Kampung Batik Kauman yang dipengaruhi oleh iklim usaha

yang cukup baik, karena pengaruh keberadaan Pasar Klewer. Sehingga dapat

dikatakan orientasi lokasi berperan positif atau mendukung dalam perkembangan

kegiatan perdagangan.

Selain mendukung dalam pertumbuhan kegiatan usaha, orientasi Kampung

Batik Kauman juga sangat potensial untuk peningaktan skala pelayanan.

Peningkatan skala pelayanan yang ditunjukkan dengan peningkatan penjualan dan

distribusi cukup signifikan, dipengaruhi oleh peningkatan jumlah konsumen

akibat pencanangan Kampung Batik Kauman. Lokasi yang strategis dengan

dukungan aksesibilitas yang baik, sangat mendukung kemudahan konsumen

Page 109: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

185

dalam menjangkau Kampung Batik Kauman, serta dalam mendukung sistem

pemasaran.

Kedekatan lokasi dengan aktivitas perekonomian di sekitarnya mampu

meningkatkan skala pelayanan serta memperkecil threshold (Christaller).

Kampung Batik Kauman, merupakan lokasi yang dekat dengan kawasan

perdagangan dalam lingkup Kota Surakarta, seperti PGS, Nonongan, Coyudan.

Lokasi tersebut berperan dalam membentuk kawasan perekonomian yang saling

mendukung, dengan komoditi yang beragam sehingga berkembang sebagai

kawasan perekonomian dengan skala pelayanan regional. Selain itu, lokasi-lokasi

yang memiliki komoditi yang sama menjadi lokasi distribusi bagi kegiatan

perdagangan di Kampung Batik Kauman.

Untuk perkembangan kegiatan perdagangan, pelaku usaha berpendapat

bahwa orientasi lokasi juga berperan dalam peningkatan skala kegiatan sebanyak

81,82%. Kawasan Ekonomi selalu memiliki kaitan dalam keberadaan kawasan

ekonomi lain, baik yang memiliki komoditi yang sama maupun berbeda. Menurut

Harris dan Ulman (Yunus, 2008:45-46), dan akan mempengaruhi adanya

aglomerasi dan deaglomerasi kawasan. Kondisi orientasi lokasi Kampung Batik

Kauman terhadap kawasan perdagangan di sekitarnya dianggap saling mendukung

dimana kawasan perdagangan lain dijadikan sebagai lahan distribusi barang.

Selain itu lokasi sebagai kawasan pusat kota yang identik dengan aksesibilitas

yang baik cukup mendukung dalam pergerakan distribusi ke wilayah yang

berjarak jauh sekalipun, seperti Bandung, Jakarta, Bali.

Kondisi orientasi lokasi sebagai kawasan pusat kota dan kedekatan dengan

lokasi strategi lingkup kota dianggap berperan positif terhadap pertumbuhan

investasi sarana prasarana sebesar 72,73% menurut pelaku usaha. Akan tetapi,

kondisi orientasi lokasi terhadap kawasan pusat kota menyebabkan pembangunan

identik dengan pola vertikal dan berkepadatan tinggi (Yunus, 2008: 16). Kampung

Batik Kauman saat ini berkembang sebagai kawasan dengan kepadatan tinggi,

serta ketersediaan lahan yang terbatas untuk mendukung pembangunan horizontal.

Kondisi ini menunjukkan bahwa orientasi lokasi bisa menjadi penghambat dalam

Page 110: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

186

pengembangan dan investasi sarana prasarana pendukung, dikarenakan

ketersediaan lahan yang minimum serta tingkat intensitas bangunan yang tinggi.

Dalam menetapkan lokasi suatu kegiatan secara komprehensif diperlukan

pertimbangan dari berbagai faktor antara lain fasilitas penunjang, daya serap pasar

lokal, dan sarana transportasi dari tempat produksi ke wilayah pemasaran yang

dituju, terutama aksesibilitas pemasaran ke luar negeri (Tarigan 2005 : 95).

Dilihat dari orientasi lokasinya, kedudukan Kampung Batik Kauman mampu

mendukung pertumbuhan aktivitas kawasan, dengan kedekatan dengan kawasan

perdagangan yang menjadi pasar lokal pemasaran dan aksesibilitas serta daya

dukung sarana transportasi mempermudah perkembangan pasar perdagangan di

Kampung Batik Kauman.

Berdasarkan seluruh kondisi diatas dapat dikatakan bahwa kondisi

orientasi lokasi sebesar 80,45% berperan terhadap perkembangan kegiatan

perdagangan. Meskipun, beberapa indikator menunjukkan sebagai penghambat

terhadap beberapa bentuk pengembangan aktivitas perdagangan. Lokasi yang

strategis merupakan pertimbangan pemilihan Kampung Batik Kauman sebagai

lokasi perdagangan oleh 74,55% pelaku usaha. Kondisi lokasi Kampung Batik

Kauman sangat mendukung dalam perkembangan kegiatan perdagangan, terebih

lagi karena arahan fungsi kawasan yang memang diperuntukkan untuk kawasan

perdagangan dalam RTRW Kota Surakarta tahun 2007-2026.

5.3.1.3.Peran Orientasi Lokasi dalam Perkembangan Pariwisata

Lokasi objek wisata merupakan salah satu faktor yang berperan dalam

pengembangan kegiatan pariwisata (Karyono, 1997: 11). Lokasi Kampung Batik

Kauman dilihat dari lokasi yang lebih luas menunjukkan letak yang strategis

dimana dekat dengan pusat kota dan sarana prasarana lingkup kota.

Perkembangan kegiatan pariwisata Kampung Batik Kauman, ditandai dengan alih

fungsi bangunan untuk kegiatan akomodasi serta muncul karena potensi

pengembangan pariwisata di Kampung Batik Kauman. Orientasi lokasi

mendukung dalam penumbuhan potensi pariwisata dilihat dari kedekatanyya dari

kawasan segitiga budaya, dimana potensi pariwisata di Kampung Batik Kauman

merupakan pengembangan dari kondisi fisik, social dan ekonomi masyarakat

Page 111: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

187

Lokasi Kampung Batik Kauman juga berada pada lingkungan kawasan

segitiga budaya antara Keraton Kasunanan Surakarta, Puro Mangkunegaran dan

Pasar Gedhe yang merupakan objek pariwisata Kota Surakarta. Kedekatan dengan

lokasi tersebut menjadikan Kampung Batik Kauman mengalami peningkatan

skala kegiatan yang ditandai dengan peningkatan jumlah pengunjung. Hal ini

menunjukkan bahwa orientasi lokasi tersebut menjadi jangkauan yang tidak

terpisahkan dari pariwisata Kota Surakarta, ditandai dengan diikutsertakannya

Kampung Batik Kauman dalam Solo City Tour, sebagai kawasan pendukung

Keraton Kasunanan Surakarata.

Fasilitas perbelanjaan tidak dapat dipisahkan dari sebuah perjalanan wisata

adalah kegiatan belanja souvenir yang menjadi cirikhas suatu objek wisata

(Pendhit, 2002: 10). Kampung Batik Kauman dikelilingi oleh kawasan komersial

yang menjadi pendukung aktivitas pariwisata Kampung Batik Kauman. Akan

tetapi, Kampung Batik Kauman sendiri merupakan kawasan komersial dengan

atraksi utama berupa kegiatan indutri dan perdagangan komoditi ekonomi kreatif

berbasis budaya. Pertumbuhan aktivitas perdagangan di Kampung Batik Kauman

mengalami perkembangan yang cukup pesat, terutama dalam bentuk skala

pelayanan sebagai dampak dari pencanangan Kampung Batik Kauman sebagai

kawasan pariwisata.

Kemajuan dan kedekatan dengan sarana angkutan terutama untuk

angkutan udara menjadi pengaruh yang mempermudah jangkauan daya tarik

wisata (Karyono, 1997: 55). Kampung Batik Kauman memiliki jarak yang relatif

dekat dengan sarana transportasi lingkup kota, seperti landasan udara, terminal

maupun stasiun kereta dan disisi lain mengalami peningkatan skala kegiatan yang

cukup potensial. Dengan kondisi menunjukkan bahwa orientasi lokasi mendukung

dalam peningkatan skala kegiatan, dimana kondisi tersebut mempermudah

jangkauan Kampung Batik Kauman dalam mengembangkan peluang yang

semakin besar untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kampung Batik Kauman.

hal ini ditandai dengan peningkatan pengunjunng dan pengetahuan masyarakat

terhadap keberadaan Kampung Batik Kauman.

Page 112: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

188

5.3.2. Analisis Peran Fisik Dasar dalam Perkembangan Perekonomian

Kondisi fisik dasar di Kampung Batik Kauman relatif datar dengan

kecenderungan pembangunan untuk permukiman. Kondisi tersebut, memiliki

peran terhadap perkembangan perekonomian di Kampung Batik Kauman, sebagai

berikut:

5.3.2.1.Perkembangan Kegiatan Industri

Tingkat kesuburan lahan menjadi salah satu faktor yang menentukan

tingginya nilai lahan, dimana semakin tinggi kesuburan tanah maka nilai

produktivitas (Drabkin dan Yunus, 2008:89). Lokasi Kampung Batik Kauman

menunjukkan tingkat kesuburan yang tinggi dan mengarah pada nilai lahan yang

tinggi, dimana lokasi tersebut identik dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi

yang sangat potensial. Bentuk perkembangan perekonomian yang cukup banyak

terjadi untuk kegiatan industri adalah alih fungsi bangunan untuk kegiatan industri

sebesar 61%, dan terjadi karena keterbatasan lahan. Selain itu, nilai lahan yang

lahan yang mangarah pada produktivitas yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan

kegiatan industri dalam bangunan hunian. Sehingga, dapat dikatakan kondisi fisik

dasar berperan dalam alih fungsi bangunan untuk kegiatan industri. Meskipun

demikian, 88,89% pelaku usaha industri beranggapan bahwa fisik dasar tidak

berperan dalam alih fungsi bangunan untuk kegiatan industri.

Fisik dasar yang ditunjukkan dengan kondisi lahan yang subur, diarahlan

pada aktivitas yang bersifat produktif, dengan kata lain kondisi lahan yang

mendukung akan berperan dalam peningkatan dan pertumbuhan aktivitas produksi

(Ricardo). ini Kondisi fisik dasar di Kampung Batik Kauman menunjukkan

kondisi lahan dengan tingkat kesuburan tanah yang baik, akan tetapi memiliki

kecenderungan kondisi hidrologi yang dangkal serta drainase yang buruk, hal ini

kurang optimal untuk perkembangan kegiatan industri yang identik dengan

limbah produksi. Akan tetapi pertumbuhan kegiatan industri di Kampung Batik

Kauman saat ini mengarah pada kegiatan industri rumah tangga dan skala kecil,

dengan sedikit menimbulkan limbah, sehingga berdasarkan kondisi fisik dasar

tersebut cukup mendukung untuk pertumbuhan unit usaha industri.

Page 113: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

189

Kegiatan industri yang berkembng di Kampung Batik Kauman, tidak

berkaitang langsung dengan kondisi lahan, sehingga dapat dikatakan tidak

berperan terhadap penambahan unit usaha industri. Hal ini dibuktikan dengan

pendapat pelaku usaha bahwa 66,67% menyatakan bahwa fisik dasar tidak

berperan dalam penambahan unit usaha industri. Akan tetapi, kondisi tersebut

juga sangat menghambat terhadap pertumbuhan industri batik, karena kondisi

drainase dan hidrologi dangkal sangat potensial terhadap pencemaran, sehingga

hanya industri batik yang memiliki sistem pengolahan limbah yang mampu

bertahan.

Kondisi kesuburan lahan dan tingkat kesesuaian lahan juga dikatakan

mampu mendukung peningkatan produksi. Peningkatan jumlah produksi dialami

oleh 77,78% pelaku usaha industri setelah adanya pencanangan Kampung Batik

Kauman. Meskipun demikian, kondisi fisik dasar tidak berperan langsung dalam

peningkatan skala kegiatan industri, karena kondisi tersebut lebih dipengaruhi

oleh peningkatan promosi dan jumlah konsumen yang meningkat. Selain itu,

untuk peningkatan skala distribusi juga lebih dipengaruhi oleh peningkatan

manajemen dan teknologi pemasaran.

Kondisi hidrologi tersebut juga kurang berperan terhadap investasi sarana

prasarana, karena aliran drainase yang ada merupakan standart lingkungan

perumahan permukiman, serta kondisi hidrologi yang dangkal. Hal ini

menyebabkan proses pembangunan IPAL industri kurang mampu berjalan

optimal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai peran fisik dasar yang hanya 22,22%

terhadap investasi sarana prasarana, menurut pelaku usaha.

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kodnsi fisik dasar bisa menjadi

faktor penghambat dalam perkembangan kegiatan industri skala besar. Hal ini

dikarenakan kondisi fisik dasar kurang optimal jika dikembangkan untuk kegiatan

industri, dilihat dari kondisi hidrologinya. Akan tetapi, karena kegiatan industri

tidak berhubungan langsung dengan kondisi fisik alam, maka kondisi fisik dasar

kurang dihiraukan oleh pelaku usaha dalam mengembangkan kegiatan industri,

terutama industri kecil dan rumah tangga yang banyak berkembang di Kampung

Batik Kauman.

Page 114: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

190

5.3.2.2.Perkembangan Kegiatan Perdagangan

Kondisi fisik dasar di Kampung Batik Kauman termasuk dalam golongan

Kelas I, yang memiliki topografi datar dan kelerengan yang landai. Kondisi ini

dianggap sesuai untuk pengembangan permukiman dan aktivitas perekonomian

(Sutanto, 2005: 172). Perkembangan perekonomian yang berkembang dalam

kegiatan perdagangan di Kampung Batik Kauman antara lain adalah alih

bangunan untuk kegiatan perdagangan, yang merupakan upaya penambahan

kegiatan yang berlangsung di dalam bangunan rumah. Alih fungsi bangunan

untuk kegiatan perdagangan mengarah pada bagian depan rumah, baik dengan

menambah ruang baru maupun tidak. Melihat kondisi tersebut, konidis fisik dasar

dianggap mendukung atau berperan positif dalam alih fungsi bangunan untuk

kegiatan perdagangan.

Tingkat kesuburan tanah yang semakin tinggi, semakin optimal untuk

pertumbuhan kegiatan ekonomi (Ricardo). Kondisi fisik dasar di Kampung Batik

Kauman, tergolong dalam kondisi subur. Pertumbuhan unit usaha perdagangan,

dan pelaku usaha beranggapan bahwa fisik dasar berperan 60% terhadap

pertumbuhan unit usaha perdagangan. Kondisi tersebut dapat dinyatakan bahwa

fisik dasar mendukung dalam pertumbuhan unit usaha. Akan tetapi peran tersebut

tidak dirasakan secara langsung oleh pelaku usaha di Kampung Batik Kauman.

Hal ini menjadikan lokasi Kampung Batik Kauman secara fisik

mendukung dalam pengembangan kegiatan perdagangan, dimana kegiatan

perdagangan tidak menimbulkan dampak yang berarti terhadap lingkungan

sekitarnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi fisik dasar dianggap berperan

terhadap perkembangan kegiatan perdagangan.

Tingkat kesuburan lahan menjadi salah satu faktor yang menentukan

tingginya nilai lahan, dimana semakin tinggi kesuburan tanah maka nilai

produktivitas dan nilai lahan akan meningkat (Drabkin dan Yunus, 2008:89).

Kondisi fisik dasar di Kampung Batik Kauman tergolong memiliki tingkat

kesuburan yang baik serta pertumbuhan nilai lahan yang cukup tinggi.

Perkembangan ekonomi dalam bentuk peningkatan jumlah produksi/ penjualan

Page 115: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

191

meningkat sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa fisik dasar berperan positif

dalam peningkatan skala kegiatan perdagangan di Kampung Batik Kauman.

Fisik dasar yang ditandai dengan kondisi iklim yang stabil, memberikan

dampak yang positif terhadap kemampuan distribusi. Selain itu, tingkat kesuburan

yang berbanding searah dengan nilai lahan akan menimbulkan daya dukung

aksesibilitas yang baik, dimana akan memberikan jangkauan kemudahan dalam

proses pemasaran. Hal ini dibuktikan dengan pendapat pelaku usaha perdagangan

yang menyatakan bahwa fisik dasar berperan dalam peningkatan skala kegiatan

sebesar 50,91%.

Kemampuan lahan untuk mendukung pembangunan, dirasa menjadi

faktor yang sangat mendukung dalam investasi sarana prasarana pendukung, hal

tersebut ditunjukkan pula dengan pendapat pelaku usaha sebesar 58,18% yang

menyatakan bahwa fisik dasar berperan positif dalam investasi sarana prasarana.

Akan tetapi upaya investasi banyak terhambat oleh berbagai faktor, terutama

ketersediaan lahan. Melihat kondisi ini, fisik dasar dianggap tidak berperan dalam

investasi sarana prasarana.

Secara garis besar, kondisi fisik dasar Kampung Batik Kauman tergolong

dalam tingkat kesesuaian lahan yang mendukung dalam pembangunan. Kondisi

tersebut mendukung dalam perkembangan perekonomian, meskipun peran tidak

ditunjukkan secara langsung.

5.3.2.3.Perkembangan Kegiatan Pariwisata

Kondisi fisik alam yang berupa kondisi iklim, potensi sumber daya alam

dan pemandangan alam yang berbeda dengan lokasi yang lain menjadi daya tarik

pariwisata (Ross, 1998: 125). Kampung Batik Kauman merupakan kawasan yang

beriklim tropis, yang relatif sama dengan kawasan lain di Kota Surakarta. Kondisi

fisik dasar bukan merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep

pariwisata di Kampung Batik Kauman. Karena potensi dan konsep pengembangan

kegiatan ekonomi di Kampung Batik Kauman tidak berhubungan langsung

dengan kondisi sumber daya alam maupun fisik dasar, sehingga dapat dikatakan

bahwa kondisi fisik dasar tidak berperan dalam perkembangan kegiatan pariwisata

Kampung Batik Kauman.

Page 116: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

192

Akan tetapi karena kegiatan pariwisata di Kampung Batik Kauman salah

satunya adalah bertumpu pada kegiatan ekonomi kreatif, maka kondisi fisik dasar

secara tidak langsung dapat dikatakan berperan negatif. Hal ini dikarenakan faktor

fisik dasar cukup berperan sebagai penghambat dalam pengembangan kegiatan

industri batik, yang menjadi salah satu atraksi yang menjadi daya tarik Kampung

Batik Kauman. Dengan keterbatasan kegiatan industri yang mampu berkembang

di Kampung Batik Kauman, maka atraksi yang menjadi potensi wisata juga

semakin terbatas. Akan tetapi, kondisi tersebut dapat diatasi dengan pembangunan

Batik Corner yang menjadi lokasi pelatihan batik bagi wisatawan.

Perkembangan perekonomian juga dilihat dengan alih fungsi bangunan

untuk kegiatan yang mendukung aktivitas pariwisata serta investasi sarana

prasarana. Kondisi fisik dasar di Kampung Batik Kauman memiliki potensi

pembangunan yang cukup baik, akan tetapi sarana prasaran yang mendukung

belum adanya upaya pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi fisik

dasar tidak berperan dalam investasi sarana prasarana pendukung.

5.3.3. Analisis Peran Potensi Lahan dalam Perkembangan Perekonomian

Potensi lahan di Kampung Batik Kauman, terdiri dari tata guna lahan,

intensitas bangunan dan harga lahan. Tata guna lahan merupakan wadah bagi

perkembangan aktivitas yang ada di dalamnya, serta mampu menunjukkan potensi

lokal dan arah pembangunan (Tarigan, 2005:198). Tingkat penggunaan lahan

yang tinggi, menyebabkan intensitas bangunan di Kampung Batik Kauman sangat

tinggi. Akan tetapi dengan lokasinya yang berada pada kawasan yang strategis

memiliki kecenderungan untuk pembangunan vertikal, serta memiliki nilai lahan

yang tinggi. Kondisi potensi lahan memiliki peran terhadap perkembangan

perekonomian Kampung Batik Kauman, yaitu sebagai berikut:

5.3.3.1.Perkembangan Kegiatan Industri

Pembangunan lokasi yang sudah ada merupakan bentuk pemanfaatan

ruang dan penggunaan lahan dalam mendukung aktivitas yang ada di dalamnya

serta menunjukkan potensi lokasi dan konsentrasi kegiatan serta arah

pembangunan wilayah (Tarigan, 2005). Melihat kondisi tata guna lahan di

Page 117: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

193

Kampung Batik Kauman menunjuk pada fungsi utama sebagai kawasan

permukiman dan berpotensi terhadap kegiatan perdagangan. Kondisi ini

menunjukkan bahwa potensi pengembangan lahan untuk kegiatan industri relatif

terbatas, sehingga kondisi ini sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan

jumlah alih fungsi bangunan untuk kegiatan industri. Hal ini dibuktikan dengan

pendapat pelaku usaha, bahwa potensi lahan berperan dalam alih fungsi bangunan

untuk kegiatan ekonomi sebesar 61,11%.

Meskipun demikian, pertumbuhan alih fungsi bangunan untuk kegiatan

industri tidak lepas dari pengaruh sejarah pembangunan rumah di Kampung Batik

Kauman. Rumah di Kampung Batik Kauman, terutama rumah milik khetib atau

ulama dibangun dengan memadukan fungsi hunian sekaligus tempat pembuatan

batik yang kemudian dikembangkan sebagai industri.

Lahan yang memiliki nilai lahan tinggi merupakan lokasi yang optimal

untuk pengembangan kegiatan yang bersifat produkti (Yunus, 2008:88). Kondisi

nilai lahan Kampung Batik Kauman yang tinggi, potensial sebagai lokasi kegiatan

industri dimana didukung dengan aksesibilitas dan jangkauan pelayanan.

Meskipun demikian, kepadatan bangunan yang tinggi dengan keterbatasan lahan

tidak mampu mendukung untuk pertumbuhan unit industri baru di Kampung Batik

Kauman, sehingga dapat dikatakan bahwa potensi lahan menghambat dalam

penambahan unit usaha. Kepadatan bangunan yang cukup tinggi, dengan potensi

pengembangan sebagai kawasan permukiman kurang potensial untuk

pengembangan kegiatan industri.

Harga lahan yang tinggi diidentikkan dengan kondisi aksesibilitas yang

baik (Yunus, 2008:88). Hal ini menjadi salah satu peluang terhadap peningkatan

skala kegiatan, dimana pengoptimalan nilai lahan yang tinggi dapat dimanfaatkan

untuk membeli kemudahan dalam pemasaran, sehingga dapat dikatakan bahwa

potensi lahan berperan dalam peningkatan skala kegiatan industri.

Potensi lahan di Kauman yang memiliki ketersediaan lahan yang terbatas,

dengan intensitas bangunan yang tinggi. Dimana, tingkat kepadatan bangunan

yang tinggi menunjukkan kemampuan lahan yang terbatas dalam mendukung

perubahan dan cenderung kearah kemandegan pembangunan (Berry, dalam

Page 118: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

194

Yunus, 2008:81). Kondisi tersebut menjadi hambatan dalam pengembangan

sarana prasarana pendukung serta pertumbuhan unit kegiatan industri baru.

Menurut pelaku usaha kondisi potensi lahan menghambat sebesar 66,67%

terhadap penambahan unit usaha dan peningkatan investasi sarana prasarana.

Pembangunan fisik yang mungkin dilakukan adalah dengan pembangunan

vertikal, akan tetapi kondisi ini tidak cukup kondusif untuk kegiatan industri.

Dari keseluruhan kondisi potensi lahan Kampung Batik Kauman dengan

tata guna lahan, intensitas bangunan serta harga lahan menjadi faktor penghambat

dalam perkembangan kegiatan industri.

5.3.3.2.Perkembangan Kegiatan Perdagangan

Peningkatan penambahan fungsi bangunan untuk kegiatan ekonomi,

dipengaruhi karena ketidakseimbangan antara demand pembangunan

dibandingkan supplay lahan (Rodenburg dan Nijkamp, dalam Yulita sari, 2009).

Ketersediaan lahan di Kampung Batik Kauman yang kurang mendukung dalam

pembangunan kegiatan perdagangan yang cukup pesat. Hal ini megakibatkan

pertumbuhan kegiatan perdagangan mengarah pada pemanfaatan bagian rumah

untuk kegiatan ekonomi. Selain faktor tersebut, nilai lahan yang tinggi juga

menjadi faktor pendukung peningkatan nilai produktivitas pada bangunan.

Kondisi tersebut ditunjukkan dengan pendapat pelaku usaha yang menyatakan

bahwa potensi lahan di Kampung Batik Kauman berperan dalam alih fungsi

bangunan sebesar 76,36%.

Ketersediaan lahan belum terbangun menunjukkan kemampuan

pengambangan kawasan (Hansen dalam Tarigan, 2005: 156). Dengan melihat

kondisi ketersediaan lahan di Kampung Batik Kauman yang hanya 4% dari luas

lahan total, menunjukkan kemampuan pembangunan yang sangat terbatas untuk

pertumbuhan unit usaha perdagangan. akan tetapi, nilai lahan yang tinggi

menunjukkan kemampuan lokasi yang potensial untuk perkembangan

perekonomian (Von Thunen, dalam Yunus, 2008:88). Hal ini menunjukkan bahwa

potensi lahan mendukung untuk pertumbuhan unit usaha perdagangan akan tetapi

dalam pola pembangunan vertikal. Hal ini menunjukkan bahwa dengan

ketersediaan lahan yang terbatas dan kondisi nilai lahan yang tinggi,

Page 119: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

195

menyebabkan masyarakat cukup efisien memanfaatkan lahan dan bangunan untuk

kegiatan dengan nilai produktivitas yang tinggi.

Kemampuan lahan untuk menghambat dalam investasi sarana prasarana

yang mendukung kegiatan perdagangan, seperti lahan parkir, jalur pejalan kaki.

Nilai lahan yang tinggi, menjadikan memanfaatkan lahan secara optimal untuk

kegiatan dengan nilai ekonomi, sehingga menjadi penghambat atau berperan

negatif dalam investasi sarana prasarana.

Lahan yang memiliki nilai lahan yang tinggi, didukung dengan

aksesibilitas yang baik. hal ini menunjukkan bahwa lokasi dengan nilai lahan yang

tinggi mengarah pada lokasi yang mudah dijangkau. Kondisi nilai lahan di

Kampung Batik Kauman, juga dikarenakan ketersediaan aksesibilitas yang baik.

hal ini menjadikan lokasi Kampung Batik Kauman, dilihat dari potensi lahan

mendukung dalam peningkata skala kegiatan khususnya dalam mendukung

peningkatan skala distribusi yang dialami oleh 32,73% pelaku usaha serta dalam

mendukung jangkauan konsumen yang meningkatkan penjualan.

Proporsi penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan menunjukkan

semakin luas kemampuan untuk meningkatan pelayanan (Chapin dalam Irawan,

2009: 51). Proporsi lahan untuk kegiatan perdagangan di Kampung Batik Kauman

mencapai 39% dari total luas lahan, belum termasuk kegiatan perdagangan yang

berkembang di lingkungan permukiman. Hal ini sangat mendukung dalam

perkembangan skala pelayanan kegiatan perdagangan di Kampung Batik Kauman,

dimana konsentrasi kegiatan perdagangan yang cukup besar menciptakan

kemudahan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang beragam pada satu

lokasi, sehingga dapat dikatakan bahwa potensi lahan mendukung dalam

peningkatan skala kegiatan perdagangan. Jika dilihat secara keseluruhan, potensi

lahan masih cukup dominan mendukung atau berperan positif dalam

perkembangan kegiatan perdagangan.

5.3.3.3.Perkembangan Kegiatan Pariwisata

Kondisi tata guna lahan merupakan faktor yang menjadi pertimbangan

dalam pengembangan kegiatan wisata, dimana digunakan untuk menentukan

zoning yang sesuai dengan arah pembangunan kawasan (Wardhani, 2008).

Page 120: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

196

Kampung Batik Kauman yang dikembangkan sebagai kawasan pariwisata,

bertumpu pada bangunan fisik, ekonomi dan sosial masyarakat. Disisi lain,

keterbatasan lahan menghambat dalam pengembangan sarana prasarana kawasan

yang mendukung kegiatan pariwisata. Intensitas bangunan yang tinggi, mengarah

pada bangunan modern yang secara signifikan mengurangi kekhasan kawasan

Kampung Batik Kauman dengan potensi bangunan arsitektural kuno yang

dimiliki. Hal ini bisa dikatakan bahwa potensi lahan di Kampung Batik Kauman

kurang berperan dalam mendukung konsep wisata yang nyaman.

Kepadatan bangunan yang tinggi, dengan lorong-lorong antar bangunan

menjadi daya tarik tersendiri dari lingkungan permukiman di Kampung Batik

Kauman. Terlebih lagi dengan pengoptimalan fungsi bangunan untuk kegiatan

ekonomi dengan dibangun outlet atau showroom, menjadikan lingkungan

permukiman padat menjadi menarik. Hal ini ditandai dengan banyaknya

pengunjung dan pertumbuhan kegiatan ekonomi di lingkungan permukiman.

Pengunjung dihadapkan dengan kondisi kawasan komersial yang berbeda dari

kawasan perekonomian pada umumnya. Hal diatas menunjukkan bahwa kondisi

potensi lahan mendukung dalam alih fungsi bangunan untuk kegiatan pariwisata

akan tetapi, disisi lain tidak berperan dalam peningkatan unit usaha maupun

potensi pariwisata dan peningkatan skala kegiatan.

Kondisi potensi lahan yang menjadi penghambat dalam perkembangan

kegiatan industri, secara tidak langsung juga menghambat dalam pengembangan

potensi wisata yang bertumpu pada ekonomi kreatif. Kurangnya daya dukung

dalam pengembangan kegiatan industri, secara tidak langsung menyebabkan

berkurang pula atraksi wisata industri, sehingga kegiatan wisata batik hanya

bertumpu pada kegiatan perdagangan.

Akan tetapi , permasalahan tersebut diatasi dengan adanya Batik Corner

yang menjadi lokasi pelatihan batik untuk wisatawan. produksi batik, juga masih

dapat dilihat menjadi atraksi yang menarik, yaitu pada industri yang bertumpu

pada bahan baku yang alami.

Page 121: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

197

5.3.4. Analisis Peran Sarana Prasarana dalam Perkembangan

Perekonomian

5.3.4.1.Perkembangan Kegiatan Industri

Kelengkapan sarana prasarana yang lngkap menunjukkan kedudukan

lokasi sebagai pusat pertumbuhan kawasan, yang menjadi daya tarik lokasi

dibandingkan lokasi yang lain (Francouis Perroux, dalam Yunus: 2008).

Pertumbuhan sebagai kawasan pertumbuhan menunjukkan pada tingkat

pembangunan ekonomi yang cukup tinggi, termasuk pada pemanfaatan hunian

dengan fungsi heterogen, untuk pembangunan ekonomi. kondisi sarana prasarana

di Kampung Batik Kauman, merupakan sarana prasarana skala minimum

permukiman yang tidak menunjukkan daya tarik kawasan. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa kondisi sarana prasarana di Kampung Batik Kauman tidak

berperan dalam alih fungsi bangunan untuk kegiatan industri.

Kelengkapan sarana prasarana yang sesuai adalah faktor menentukan

lokasi untuk kegiatan ekonomi (Tarigan, 2005). Melihat kondisi sarana prasarana

yang ada di Kampung Batik Kauman, tidak menunjukkan daya dukung terhadap

perkembangan kegiatan industri. Meskipun demikian, pertumbuhan kegiatan

industri di Kampung Batik Kauman merupakan kegiatan industri rumah tangga,

sehingga dapat dikatakan kebutuhan terhadap sarana prasarana mampu terpenuhi

dari penyediaan standart minimum permukiman. Sehingga dapat dikatakan bahwa

sarana prasaran tidak berperan dalam pertumbuhan kegiatan industri, akan tetapi

menjadi penghambat ketika kegiatan industri yang berkembang adalah industri

batik yang menjadi potensi utama di lokasi ini. Hal ini karena, ketidaktersediaan

sarana pengelolaan limbah dan sistem drainase yang buruk.

Sarana prasarana berperan secara mutlak dan komparatif terhadap

perkembangan ekonomi, antara lain dengan peningkatan kegiatan produksi

(Carolyn O'Fallon, 2003). Kondisi sarana prasarana di Kampung Batik Kauman

kurang mendukung untuk kegiatan industri. Perkembangan produksi di Kampung

Batik Kauman cukup tinggi sebesar 77,78%. Sehingga dapat dikatakan

keterbatasan sarana prasaran tersebut, tidak berperan dalam peningkatan skala

kegiatan. Hal ini dikarenakan, kegiatan industri yang banyak berkembang di

Page 122: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

198

Kampung Batik Kauman merupakan kegiatan industri rumah tangga dan industri

kecil. sementara untuk industri yang potensial berkembang, seperti industri batik,

meruapakan kegiatan industri yang terhambat dalam perkembangan produksi

akibat kondisi sarana prasarana yang kurang mendukung.

Keterbatasan sarana prasarana di Kampung Batik Kauman, menunjukkan

ketidaksesuaian dalam mendukung kegiatan industri. Hal ini menumbuhkan

peluang investasi pembangunan sarana prasaran yang dianggap dibutuhkan di

Kampung Batik Kauman. Akan tetapi aplikasi pembangunan banyak terhambat,

sehingga kondisi sarana prasarana saat ini tidak lagi berperan dalam investasi

sarana prasarana untuk kegiatan industri. Sehingga secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa kondisi sarana prasarana tidak berperan dalam perkembanga

kegiatan industri di Kampung Batik Kauman. Hal ini ditunjukkan dengan persepsi

masyarakat yang menyatakan bahwa sarana prasarana 40,28% tidak berperan

dalam perkembangan kegiatan industri.

5.3.4.2. Perkembangan Kegiatan Perdagangan

Kondisi sarana prasarana yang terdapat di Kampung Batik Kauman

merupakan sarana prasarana yang hanya mampu memenuhi standart pelayanan

minimum untuk permukiman. Kondisi tersebut menjadikan lokasi ini, ditinjau dari

kondisi sarana prasarananya kurang mendukung untuk perkembangan kegiatan

ekonomi (Tarigan, 2005). Alih fungsi bangunan untuk kegiatan perdagangan

banyak berkembang untuk meningkatkan nilai produktivitas lahan dan ekonomi

keluarga, sehingga dapat dikatakan bahwa saran prasana tidak berperan dalam alih

fungsi bangunan. Alih fungsi bangunan lebih disebabkan pada aktivitas dan

kebutuhan ruang masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan 69,09% pelaku usaha

menyatakan bahwa sarana prasarana tidak berperan dalam alih fungsi bangunan

untuk kegiatan perdagangan.

Kondisi sarana prasarana menjadi daya tarik dalam pengembangan

aktivitas ekonomi di suatu wilayah (Konsep gravitasi dalam Tarigan, 2005).

Pertumbuhan unit usaha perdagangan di Kampung Batik Kauman hanya sekitar

9,09% yang menjadikan sarana prasaran sebagai salah pertimbangan pemilihan

lokasi. Hal ini dapat dikatakan bahwa sarana prasarana yang ada di Kampung

Page 123: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

199

Batik Kauman bukan merupakan potensi daya tarik yang berperan dalam

pertumbuhan unit usaha di Kampung Batik Kauman. Hal ini didukung dengan

pendapat 52,73% pelaku usaha yang menyatakan bahwa sarana prasarana tidak

berperan dalam pertumbuhan unit usaha perdagangan.

Perkembangan perekonomian sendiri, tergantung pada keefektivan dalam

memanfaatan sarana prasarana yang ada serta kualitas sarana prasarana (Carolyn

O'Fallon, 2003). Kondisi sarana prasarana yang kurang memberikan kemampuan

daya dukung terhadap perkembangan perekonomian, salah satunya dalam bentuk

peningkatan penjualan dan distribusi sebesar 80% dan 32,73%. Peningkatan

penjualan dan distribusi dipengaruhi oleh kemampuan promosi dan manajemen

yang baik. sehingga dapat dikatakan bahwa sarana prasarana tidak berperan dalam

peningkatan skala kegiatan perdagangan di Kampung Batik Kauman, seperti yang

dirasakan oleh 40% pelaku usaha perdagangan.

Peran sarana prasarana menurut pelaku usaha, paling besar menurut pelaku

usaha adalah terhadap pertumbuhan investasi sarana prasarana sebesar 70,91%.

Meskipun demikian implementasi pembangunan sarana prasarana pendukung juga

masih terbatas, karena terbentur masalah ketersediaan lahan yang terbatas.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi sarana prasarana tidak berperan langsung

terhadap upaya pembangunan sarana prasarana yang mendukung kegiatan

perdagangan. Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kondisi sarana

prasarana di Kampung Batik Kauman tidak berperan dalam perkembangan

perekonomian.

5.3.4.3.Perkembangan Kegiatan Pariwisata

Sarana prasarana yang berbeda dari suatu lokasi menjadi daya tarik

masyarakat dari luar wilayah untuk dating (Konsep Gravitasi). Kondisi sarana

prasarana di Kampung Batik Kauman, secara garis besar sama dengan lingkungan

lain di Kota Surakarta. Akan tetapi, sarana prasarana yang mendukung kegiatan

pariwisata relatif terbatas. Peningkatan skala kegiatan pariwisata yang ditandai

dengan pertumbuhan jumlah pengunjung lebih dipengaruhi oleh pengembangan

potensi wisata dan upaya promosi kawasan. Kondisi sarana prasarana dinyatakan

tidak berperan dalam peningkatan skala kegiatan.

Page 124: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

200

Disisi lain, Masjid, langgar dan mushola di Kampung Batik Kauman

bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga menjadi atraksi wisata religi.

Sarana peribadatan tersebut memiliki sejarah yang erat dengan Keraton Surakarta.

Masjid dan langgar di Kampung Batik Kauman, memiliki hubungan dengan

kediaman ulama atau khetib, yang berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah

tetapi juga sebagai ruang aktivitas.

Ketersediaan sarana prasarana yang juga mendukung dalam

pengembangan konsep wisata adalah pembangunan furniture kawasa. Furniture

kawasan secara langsung berperan dalam pencitraan kawasan, dengan oramen-

ornamen yang menunjukkan karakter kawasan. Selain itu, keberadaan furniture

kawasan juga menjadi sarana promosi dalam pengembangan kawasan wisata.

Ketersediaan sarana prasarana yang terbatas untuk mendukung pengambangan

aktivitas pariwisata, menumbuhkan investasi terhadap pengembangan kawasan.

Alih fungsi bangunan untuk kegiatan pariwisata di Kampung Batik

Kauman dipengaruhi oleh potensi fisik, social dan ekonomi kawasan. Kondisi

sarana prasarana yang kurang mendukung untuk kegiatan pariwisata kurang

memberikan peran yang berarti dalam perkembangan kegiatan pariwisata. Dilihat

dari kondisi tersebut, kondisi sarana prasarana di Kampung Batik Kauman, lebih

menunjukkan hubungan yang tidak berperan dalam perkembangan pariwisata.

5.3.5. Analisis Peran Aksesibilitas dalam Perkembangan Perekonomian

5.3.5.1.Perkembangan Kegiatan Industri

Semakin baik aksesibilitas suatu lokasi maka daya tarik lokasi akan lebih

tinggi untuk pertumbuhan kegiatan ekonomi (Tarigan, 2005). Kondisi

aksesibilitas di Kampung Batik Kauman secara makro sangat baik karena

dikelilingi oleh jalur utama Kota Surakarta. Sementara itu perkembangan kegiatan

industri yang ditandai dengan alih fungsi bangunan dilakukan oleh pelaku usaha

industri pada lokasi permukiman dengan kecenderungan meningkatkan ekonomi,

tetapi tidak didukung dengan ketersediaan lahan. Meskipun 55,56% pelaku usaha

menyatakan bahwa kondisi aksesibilitas berperan dalam alih fungsi bangunan

untuk kegiatan industri, akan tetapi peran yang ditunjukkan tidak secara langsung.

Page 125: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

201

Sehingga dapat dikatakan bahwa aksesibilitas tidak berperan dalam alih fungsi

bangunan untuk kegiatan industri.

Aksesibilitas merupakan faktor yang menunjukkan kemudahan jangkauan

antar lokasi, dengan memperkecil faktor jarak dan menjadi pertimbangan

pemilihan lokasi untuk kegiatan ekonomi (Tarigan 2005: 95). Aksesibilitas

Kampung Batik Kauman yang relatif baik, dengan konsentrasi moda transportasi

dan jaringan jalan antar kota. Pertumbuhan unit usaha industri di Kampung Batik

Kauman yang mempertimbangkan aksesibilitas sebagai pertimbangan pemilihan

lokasi hanya sebesar 16,67%, sehingga dapat dikatakan bahwa aksesibilitas tidak

berperan. Akan tetapi menurut pelaku usaha, aksesibilitas berperan dalam

penambahan unit industri sebesar 50% dikarenakan lokasi Kampung Batik

Kauman dengan aksesibilitas yang baik, mampu menghubungkan sumber bahan

baku dan konsumen dengan mampumengantisipasi faktor jarak (Carapetis, 1984).

Kondisi diatas juga dirasakan sebagai hal yang mendukung dalam

peningkatan skala kegiatan, yang dirasakan oleh 72,22% pelaku usaha. Hal ini

dikarenakan kemampuan aksesibilitas yang baik di Kampung Batik Kauman turut

mendukung dalam peningkatan jumlah konsumen yang berdampak pada

produktivitas yang meningkat sebesar 77,78% serta mampu mepermudah

pemasaran dengan skala peningkatan 33,33%.

Transportasi ataupun aksesibilitas memiliki peran dalam pertumbuhan

kegiatan ekonomi sebagai pendorong investasi (Carapetis, 1984). Kondisi

aksesibilitas yang baik menunjukkan bahwa Kampung Kauman meiliki potensi

dalam investasi sarana prasarana yang mendukung kegiatan industri. Akan tetapi,

investasi sarana prasarana dalam upaya memenuhi kebutuhan sarana prasarana

yang sesuai untuk kegiatan industri belum banyak berjalan. Pelaku usaha

menyatakan bahwa 38,89% kondisi aksesibilitas mampu mendukung dan tidak

berperan dalam investasi sarana prasarana. Hal ini dikarenakan kondisi

aksesibilitas di Kampung Batik Kauman, meskipun mendukung akan tetapi lebih

menunjukkan kondisi tidak berperan karena tidak mendukung secara langsung.

Melihat kondisi diatas, dapat dikatakan bahwa aksesibilitas dikatakan mendukung

dalam perkembangan kegiatan industri.

Page 126: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

202

5.3.5.2.Perkembangan Kegiatan Perdagangan

Aksesibilitas memiliki peran dalam pertumbuhan kegiatan ekonomi

sebagai pendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian (Carapetis, 1984).

Kondisi aksesibilitas di Kampung Batik Kauman yang baik mendukung dalam

perkembangan kegiatan ekonomi khususnya perdagangan. salah satu bentuk

perkembangan ekonomi adalah alih fungi bangunan untuk kegiatan perdagangan

yang mencapai 58% dari total kegiatan perdagangan yang ada di lokasi ini. Arah

pertumbuhan alih fungsi lahan menunjukkan pada lokasi yang berhadapan

langsung dengan jalan (Turner dan Fichter). Hal ini menunjukkan kondisi

aksesibilitas berperan positif atau mendukung dalam alih fungsi bangunan, seperti

yang ditunjukkan oleh pelaku usaha sebesar 76,36%.

Aksesibilitas efektif adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi

(Carapetis, 1984). Pertumbuhan kegiatan perdagangan di Kampung Batik Kauman

cukup signifikan, terutama di lingkungan permukiman. Akan tetapi, kegiatan

perdagangan yang mempertimbangkan kondisi aksesibilitas hanya sebesar

27,27%. Hal ini karena pertumbuhan kegiatan perdagangan di Kampung Batik

Kauman lebih dipengaruhi oleh iklim usaha dari keberadaan Pasar Klewer. Akan

tetapi pelaku usaha menyatakan sebesar 76,36% dalam pertumbuhan unit usaha

perdagangan. Hal ini dikarenakan, lokasi Kampung Batik Kauman, mampu

mendekatkan pengusaha dengan konsumen karena aksesibilitasnya yang baik

(August Losch), sehingga lokasi ini sangat potensial sebagai kawasan

perdagangan.

Dilihat berdasarkan kondisi tersebut, dengan kemudahan jangkauan

terhadap konsumen mendukung dalam peningkatan penjualan dan distribusi

sebesar 80% dan 32,73%. Lokasi yang didukung dengan aksesibilitas yang baik

sangat potensial untuk perkembangan ekonomi, dimana mampu menghubungkan

konsumen dari lokasi manapun, tanpa mempertimbangkan faktor jarak.

Aksesibilitas juga mendukung dalam peningkatan skala kegiatan, dimana mampu

mendukung pergerakan dari produsen maupun konsumen. Peran aksesibilitas

dalam peningkatan skala kegiatan adalah sebesar 80%, yang merupakan peran

paling tinggi.

Page 127: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

203

Peran aksesibilitas dalam perkembangan perekonomian dalam bentuk

kemampuan investasi khususnya sarana prasarana pendukung (Carapetis, 1984).

Upaya investasi sarana prasarana di Kampung Batik Kauman, yang menunjukkan

kondisi yang kurang baik dalam penyediaan sarana prasarana yang mendukung

kegiatan perdagangan. Meskipun demikian, 54,55% pelaku usaha beranggapan

bahwa kondisi aksesibilitas mendukung dalam penyediaan sarana prasarana

pendukung. Kondisi ini menunjukkan bahwa aksesibilitas mendukung dalam

investasi sarana prasaran untuk kegiatan perdagangan, akan tetapi banyak faktor

lain yang mengakibatkan investasi tersebut terhambat. Secara keseluruhan dapat

diakatakan bahwa aksesibilitas mendukung dalam investasi sarana prasarana

untuk kegiatan perdagangan.

5.3.5.3.Perkembangan Kegiatan Pariwisata

Aksesibilitas merupakan komponen utama dalam pengembangan konsep

pariwisata (Pendhit, 2002). Aksesibilitas yang terdapat di Kampung Batik

Kauman berperan dalam perkembangan kawasan wisata batik Kampung Batik

Kauman, yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan pengunjung. Bentuk peran

lebih mengarah pada daya dukung jaringan jalan dan integrasi sistem transporatsi

kota untuk menjangkau Kampung Batik Kauman dari berbagai lokasi, baik

didalam kota maupun di luar kota.

Kemudahan aksesibilitas mampu mepermudah orang dari luar wilayah

untuk datang ke Kampung Batik Kauman, untuk menikmati potensi pariwisata.

Kondisi aksesibilitas yang baik, yang berada di jalan utama Kota Surakarta,

menjadikan Kampung Batik Kauman menjadi tujuan wisata dalam program city

tour. Yang lebih istimewa, lokasi Kampung Batik Kauman dilalui oleh jalur

kereta wisata “Kluthuk”, yang tidak dimiliki oleh sebagian besar objek wisata di

Kota Surakarta.

Perkembangan kegiatan pariwisata dalam bentuk alih fungsi bangunan dan

perkembangan kegiatan pariwisata lebih dipengaruhi oleh potensi fisik, social

dan ekonomi kawasan. Kondisi aksesibilitas dianggap tidak berperan secara

langung dalam perkembangan perekonomian, karena potensi local menjadi hal

yang menarik untuk dikembangkan. Hal ini juga berlaku untuk investasi sarana

Page 128: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

204

prasarana pendukung kegiatan pariwisata yang masih dapat dikatakan kurang

baik. akan tetapi upaya pengembangan yang terhambat, lebih dikarenakan

kondisi potensi lahan yang kurang optimal.

5.4 Sintesa Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian

Kampung Batik Kauman

Faktor lokasi dalam perkembangan kegiatan industri yang paling

memberikan peran positif atau dikatakan mendukung adalah kondisi aksesibilitas,

sementara yang paling menghambat adalah potensi lahan. Hal ini dikarenakan

kondisi lahan di Kampung Batik Kauman relatif terbatas, dengan kepadatan

bangunan yang tinggi. Secara keseluruhan, lokasi Kampung Batik Kauman cukup

mendukung untuk perkembangan kegiatan industri, akan tetapi hanya untuk

kegiatan industri rumah tangga. Sementara itu, industri yang menjadi potensi

utama di Kampung Batik Kauman, yaitu industri batik tidak sesuai untuk

dikembangkan di lokasi ini karena kondisi faktor lokasi yang cenderung berperan

negatif atau menghambat.

Untuk kegiatan perdagangan, lokasi Kampung Batik Kauman sangat

potensial dan mendukung. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan kegiatan

perdagangan yang sangat pesat. Faktor lokasi yang paling berkembang adalah

orientasi lokasi dan aksesibilitas, dimana dilihat dari kedua faktor ini Kampung

Batik Kauman sangat strategis untuk pengembangan kawasan komersial.

Sementara itu, untuk perkembangan kegiatan pariwisata di Kampung Batik

Kauman tumbuh mengikutoi pola fisik, social dan ekonomi kawasan. Lokasi yang

diangap sangat mendukung atau berperan positif adalah aksesibilitas dan orientasi

lokasi. Indikator faktor lokasi lainnya cenderung tidak berperan dalam

perkembangan kegiatan pariwisata. Hal ini menunjukkan pengembangan

pariwisata di Kampung Batik Kauman mampu berkembang akan tetapi tidak

didukung secara langsung oleh faktor lokasinya. Perkembangan kegiatan

pariwisata merupakan multiplier effect dari kegiatan industri, perdagangan, dan

kondisi fisik, social kawasan. Dan disisi lain juga menjadi hal yang meningkatkan

kegiatan ekonomi lain di masyarakat.

Page 129: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembahasan Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman 205

Tabel 5.7 Matrik Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian Kampung Batik Kauman

Variabel Dependent Variabel Independent Orientasi Lokasi Fisik Dasar Potensi Lahan Sarana Prasarana Aksesibilitas

Industri

Alih Fungsi Bangunan Tidak berperan Tidak berperan Mendukung

(berperan positif) Tidak berperan Tidak berperan

Penambahan Unit Usaha

Menghambat (berperan negatif)

untuk industri besar dan

mendukung(berperan positif) untuk

kegiatan industri kecil

Menghambat (berperan negatif)

untuk industri besar dan

mendukung(berperan positif) untuk

kegiatan industri kecil

Menghambat (berperan negatif)

Tidak berperan/ menghambat

Mendukung (berperan positif)

Peningkatan Skala Kegiatan

Mendukung (berperan positif)

Tidak berperan/ menghambat

Mendukung (berperan positif)

Tidak berperan/ menghambat

Mendukung (berperan positif)

Investasi Sarana Prasaran

Menghambat (berperan negatif)

Tidak Berperan/ menghambat

Menghambat (berperan negatif)

Tidak berperan/ menghambat Tidak berperan

Perdagangan

Alih Fungsi Bangunan

Mendukung (berperan positif) Tidak berperan Mendukung

(berperan positif) Tidak berperan Mendukung (berperan positif)

Penambahan Unit Usaha

Mendukung (berperan positif)

Mendukung (berperan positif)

Menghambat (berperan negatif) Tidak berperan Mendukung

(berperan positif) Peningkatan

Skala Kegiatan Mendukung (berperan

positif) Tidak berperan Tidak berperan Tidak berperan Mendukung (berperan positif)

Investasi Sarana Prasaran

Mendukung (berperan positif)

Mendukung (berperan positif)

Menghambat (berperan negatif) Tidak berperan Mendukung

(berperan positif)

Pariwisata Mendukung (berperan positif)

Menghambat (berperan negatif) Tidak berperan Tidak berperan Mendukung

(berperan positif) Sumber : Hasil Analisis, 2011

Page 130: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penutup 206

BAB 6

PENUTUP

Penutup merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi kesimpulan dan

rekomendasi. Kesimpulan merupakan gambaran singkat hasil penelitian,baik yang

berkaitan dengan hal yang ditemui di lapangan maupun hasil pembahasan.

Rekomendasi merupakan usulan dan masukan untuk penulisan objek penelitian

maupun untuk penelitian selanjutnya.

6.1. Kesimpulan

Lokasi Kampung Batik Kauman berada pada lingkungan pusat kota, yang

dikelilingi dengan kawasan strategis skala kota. Kondisi tersebut menunjukkan

lokasi Kauman sangat sesuai untuk perkembangan kegiatan perekonomian, dilihat

berdasarkan aksesibilitas, orientasi lokasi, dukungan fisik dasar. Potensi lahan dan

sarana prasarana yang terbatas bukan menjadi kendala dalam pengembangan

kegiatan ekonomi.

Perkembangan kegiatan ekonomi di Kampung Batik Kauman adalah

kegiatan industri dan perdagangan dalam konsep pengembangan sebagai kawasan

pariwisata. Perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman yang paling

dominan adalah pertumbuhan kegiatan perdagangan, dimana kegiatan komersial

berkembang hingga lingkungan permukiman.

Bentuk perkembangan perekonomian dapat dilihat dari peningkatan unit

usaha, alih fungsi bangunan untuk kegiatan ekonomi, peningkatan skala kegiatan

dan investasi sarana prasarana. Bentuk perkembangan perekonomian yang paling

tinggi adalah dalam bentuk peningkatan skala kegiatan. Peningkatan skala

kegiatan didukung dengan pengembangan Kampung Batik Kauman sebagai

kampong wisata pada tahun 2006, sehingga terjadi peningkatan jumlah

pengunjung, konsumen dan pendapatan, serta pelayanan distribusi yang meluas.

Faktor lokasi menjadi pertimbangan dalam perkembangan perekonomian

Kampung Batik Kauman, dimana faktor lokasi berperan positif atau mendukung

dalam perkembangan kegiatan industri, khususnya kegiatan industri kecil dan

Page 131: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penutup 207

rumah tangga. Akan tetapi lokasi Kampung Batik Kauman menghambat atau

berperan negatif terhadap perkembangan kegiatan industri skala besar. Faktor

lokasi yang paling mendukung adalah kondisi aksesibilitas.

Faktor lokasi dalam perkembangan perdagangan dalam konsep

pengembangan Kampung Batik Kauman, dianggap berperan positif. Lokasi

Kauman yang menunjukkan tingkatan strategis dengan dukungan aksesibilitas

yang baik potensial untuk pengembangan kegiatan komersial. Kondisi sarana

prasarana dan potensi lahan yang terbatas bukan menjadi halangan hanya

mengganggu dalam penambahan unit usaha. Akan tetapi, secara keseluruhan

lokasi Kampung Batik Kauman sangat mendukung dalam perkembangan kegiatan

perdagangan, dan menjadikan kegiatan perdagangan sebagai aktivitas ekonomi

yang paling sesuai berkembang di Kampung Batik Kauman.

Kampung Batik Kauman merupakan kawasan yang dikemas sebagai

kawasan pariwisata dengan potensi utama yang bertumpu pada pengembangan

kegiatan ekonomi kreatif, kondisi fisik bangunan serta kondisi sosial masyarakat.

Faktor lokasi dalam perkembangan kegiatan pariwisata kurang begitu berperan.

Indikator faktor lokasi yang berperan langsung dalam pengembangan kegiatan

pariwisata adalah aksesibilitas dan orientasi lokasi. Sementara indikator lokasi

yang lain tidak berperan langsung terhadap perkembangan pariwisata.

Lokasi tidak berperan langsung dalam perkembangan kegiatan pariwisata,

dikarenakan potensi yang dikembangkan sudah mengikuti pola pembangunan dan

aktivitas yang sudah ada. Akan tetapi peran lokasi terhadap perkembangan

kegiatan perdagangan dan industri, baik positif maupun negatif secara tidak

langsung berdampak pada perkembangan pariwisata yang menjadi brand image

dalam kegiatan ekonomi di Kampung Batik Kauman. Sebaliknya, pengembangan

kegiatan pariwisata merupakan salah satu stimulan yang membantu

pengembangan sektor ekonomi di Kampung Batik Kauman.

Faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian di Kampung Batik Kauman,

terhadap kegiatan ekonomi yang berbeda. Kegiatan ekonomi yang paling sesuai

dikembangkan di Kampung Batik Kauman adalah kegiatan perdagangan, serta

industri kecil, rumah tangga.

Page 132: PERAN FAKTOR LOKASI DALAM PERKEMBANGAN …/Peran... · sistematika penulisan laporan untuk memberikan gambaran mengenai tahapan pelaporan penelitian Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penutup 208

6.2. Rekomendasi

a) Menjadikan faktor lokasi sebagai salah satu pertimbangan dalam

pengembangan aktivitas, khsususnya untuk kegiatan perekonomian.

b) Mengarahkan fungsi Kampung Batik Kauman sebagai kawasan

perdagangan dalam konsep pengembangan pariwisata, sesuai dengan daya

dukung faktor lokasi.

c) Pengaturan aktivitas yang kurang sesuai berkembang di Kampung Batik

Kauman dilihat dari faktor lokasi, seperti terhadap kegiatan industri besar

dan industri yang menimbulkan limbah.

d) Perlu adanya pengkajian lebih lanjut terhadap faktor lokasi yang berperan

menghambat terhadap perkembangan perekonomian, agar dapat ditemukan

solusi untuk meningkatkan peran faktor lokasi terhadap perkembangan

perekonomian.

e) Perlu pengaturan zonasi kawasan sehingga pengembangan fungsi

lingkungan yang beragam tidak menimbulkan permasalahan dan daya

dukung antar fungsi dapat lebih mudah diatur.