74
PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN PEREKONOMIAN INDONESIA MELALUI PENGENDALIAN INFLASI SKRIPSI ANDI RISKI ANANDA AP 105710222015 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN PEREKONOMIAN INDONESIA MELALUI

PENGENDALIAN INFLASI

SKRIPSI

ANDI RISKI ANANDA AP 105710222015

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2020

Page 2: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN PEREKONOMIAN INDONESIA MELALUI

PENGENDALIAN INFLASI

SKRIPSI

ANDI RISKI ANANDA AP 105710222015

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

s

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2020

Page 3: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

iii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO

PERSEMBAHAN

Skripsi ini didedikasikan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda dan Ibunda

yang selalu mendoakan saya. Serta untuk orang-orang terdekat yang tersayang,

dan untuk teman seperjuangan EP 3.15

MOTTO

Kunci lain kebahagian hidup adalah belajar menerima. Jangan memandang ke

atas tapi melihat kebawah agar tahu caranya bersyukur.

Page 4: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

iv

Page 5: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

v

Page 6: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

vi

Page 7: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT. yang telah

memberikan penulis kekuatan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan skripsiini yang

berjudul “Peran Bank Indonesia dalam Menstabilkan Perekonomian Indonesia Melalui

Pengendalian Inflasi”. Kedamaian dan kesejahteraan dari-Nya semoga tercurah bagi

Rasulullah SAW beserta keluarga dan para pengikutnya.

Skripsiini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Strata satu pada Unversitas Muhammadiyah Makassar program studi Ekonomi

Pembangunan.

Dengan penuh rasa syukur, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan teriring

doa kepada semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penulisan skripsi ini.

Secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga skripsi

minor ini dapat terselesaikan dengan baik, dan senantiasa memberikan keridhoan-nya

dan mempermudah segalanya.

2. Rasa terima kasihku yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tuaku tercinta yang

selalu melapangkan doanya untuk penulis.

3. Bapak Dr. Muhammad Rusydi, SE, M.Si dan Bapak Asdar, SE, M.Si selaku dosen

pembimbing yang senantiasa memberikan petunjuk dan mempermudah dalam

penulisan skripsi yang baik dan benar, serta selalu mengarahkan penulis dalam

menyusun skripsi ini dengan sabar.

4. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE.,M.M selaku Rektor di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Seluruh pengajar dan staff administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Teman-teman seperjuangan Isti, Wulan, Jia, Sulfi, Budi, Wahyu, yang senantiasa

Page 8: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

viii

memberikan bantuan dan semangatnya kepada penulis dan teman-teman lainnya yang

tidak dapat disebutkan penulis satu-persatu terima kasih atas dukungan dan semangat

kalian.

7. Teman-teman seperjuangan seangkatan Ekonomi Pembangunan 2015, khususnya

teman-teman di kelas EP 03

8. Dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini penulis ucapkan

banyak terima kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, maka dengan demikian adanya saran dan kritikan yang bersifat membangun

diharapkan dari para pembaca, sehingga menjadi referensi pada masa yang akan datang

untuk mengarah kepada perbaikan sehingga mencapai hasil yang maksimal. Penuh

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

kalangan khalayak umum.AamiinYaaRabbalAalamiin.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Makassar, 05 Februari 2020

Penulis

Page 9: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

ix

ABSTRAK

Andi Riski Ananda AP, 2020. Peran Bank Indonesia dalam Menstabilkan Perekonomian Indonesia Melalui Pengendalian Inflasi. Dibimbing oleh pembimbing I Dr. Muhammad Rusydi, SE., M.Si dan pembimbing II Asdar, SE.,M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme dan peran Bank Indonesia dalam memelihara kestabilan ekonomi Indonesia melalui pengendalian inflasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh berupa data yang tertera secara resmi di situs Bank Indonesia mengenai tingkat inflasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme dan peran yang dilakukan Bank Indonesia dalam memelihara kestabilan ekonomi adalah melalui kebijakan moneter dengan menggunakan instrumen BI Rate dan Sertifikat Bank Indonesia.

Page 10: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

x

ABSTRACT

Andi Riski Ananda AP, 2020. The Role of Bank Indonesia in Stabilizing the Indonesian

Economy Through Inflation Control. Supervised by Supervisor I Dr. Muhammad Rusydi,

SE, M.Si and supervisor II Asdar, SE, M.Si.

This study aims to determine the mechanism and role of Bank Indonesia in

maintaining Indonesia’s economic stability through inflation control. This type of research is

descriptive qualitative. The data obtained are in the form of data that is officially listed on the

Bank Indonesia website regarding the inflation rate and the mechanism used by Bank

Indonesia in stabilizing the economy. The results of the study stated that the mechanism and

role of the Bank Indonesia in maintaining economic stability was through monetary policy

using the BI Rate intrument and Bank Indonesia Certificates.

Page 11: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………………. vi

KATA PENGANTAR...................................................................................... vii

ABSTRAK....................................................................................................... ix

ABSTRACT..................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 8

A. Perekonomian ...................................................................................... 8

B. Bank ..................................................................................................... 10

C. Inflasi .................................................................................................... 12

D. Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Indonesia ........................... 15

E. Tinjauan Empiris ................................................................................. 20

F. Kerangka Konsep ................................................................................. 22

Page 12: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

xii

III. METODE PENELITIAN ............................................................................. 24

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 24

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 24

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................... 25

D. Jenis Dan Sumber data ....................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 26

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 26

G. Teknik Analisis Data............................................................................. 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 31

A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 31

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 44

C. Pembahasan ........................................................................................ 50

BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 55

A. Kesimpulan ........................................................................................... 55

B. Saran .................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56

LAMPIRAN...................................................................................................... 58

Page 13: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

xii

Page 14: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Konsep .................................................. 22

Gambar 4.1.Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Sulawesi Selatan ................................................ 34

Page 15: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Data Inflasi Tahun 2017 dan 2018 ............................................. 45

Tabel 4.2 Data BI Rate Tahun 2018 ........................................................... 47

Page 16: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap negara akan selalu berusaha untuk mencapai pertumbuhan

ekonomi yang optimal untuk membawa bangsanya kepada kehidupan yang

lebih baik. Pemerintah akan mengukur keberhasilan perekonomian

negaranya dengan berbagai metode atau indikator yang paling

representative terhadap perubahan perekonomiannya. Suatu negara

dikatakan baik jika ekonominya bertumbuh, salah satunya dari segi

pendapatan nasional riil-nya maupun dari segi pendapatan riil per kapita

yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Perekonomian yang baik juga

dapat dilihat dari tingkat pengangguran yang terus menurun, artinya semakin

banyak lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakatnya. Jika hal tersebut

terjadi, maka masyarakat disuatu negara tersebut akan mengalami

kesejahteraan dimana tercukupinya segala kebutuhan baik dari kebutuhan

sekunder, primer, dan tersier. Pertumbuhan industri juga akan berkembang

pesat sehingga memungkinkan jika negara tersebut dapat menjadi negara

maju.

Sebaliknya, jika suatu negara tidak memiliki perekonomian yang baik,

maka dampak yang tidak bisa dihindari salah satunya yaitu inflasi. Inflasi

merupakan salah satu fenomena ekonomi yang sering dialami suatu negara,

khususnya Indonesia.Inflasi adalah penyakit ekonomi yang tidak bisa

diabaikan, karena dampak yang ditimbulkan pada perekonomian bisa

berakibat pada ketidakstabilan, pertumbuhan ekonomi yang lambat serta

pengangguran yang tinggi.

Page 17: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

2

Secara sederhana, inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-

harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua

barang saja tidak dapat disebut sebagai inflasi kecuali bila kenaikan itu

meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Jika

inflasi meningkat, maka harga barang dan jasa didalam negeri mengalami

kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa juga menyebabkan turunnya nilai

mata uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan

nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push

inflation), dari sisi permintaan (demand full inflation), dan dari ekspektasi

inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh

depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara

partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah

(administered price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana

alam dan terganggunya distribusi. Inflasi yang dipengaruhi oleh kenaikan

harga komoditi impor (imported inflation) seiring dengan membengkaknya

hutang luar negeri akibat dari terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap

dolar Amerika.

Faktor penyebab terjadinya demand full inflation adalah tingginya

permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediannya. Dalam konteks

makro ekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output

potensialnya atau permintaan total (agregat demand) lebih besar dari pada

kepastian perekonomian. Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya

tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang dan atau karena

munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin

Page 18: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

3

memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran.

Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi

bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya

mengakibatkan harga menjadi naik.

Inflasi pada umumnya memberikan dampak yang kurang

menguntungkan dalam perekonomian. Akan tetapi, sebagaimana dalam

salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam jangka pendek ada trade off antara

inflasi dan pengaggaran menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan

tingkat pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara untuk

menyeimbangkan perekonomian negara dan sebagainya.

Dampak negatif inflasi dipasaran, produsen cenderung

memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan

dengan caramempermainkan harga pasar, sehingga harga akan terus

meningkat. Bila harga barang secara umum naik secara terus-menerus,

maka masyarakat akan panik, sehingga perekonomian tidak berjalan normal,

karena disatu sisi ada masyarakat yang berlebihan uang kemudian

memborong barang, sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli

barang, akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang

ditimbulkannya. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut, maka masyarakat

cenderung untuk menarik tabungan guna untuk membeli dan menumpuk

barang sehingga banyak bank di rush, akibatnya bank kekurangan dana dan

berpotensial tutup atau bangkrut, atau rendahnya dan investasi yang

tersedia.

Page 19: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

4

Namun, jika inflasi terjadi secara berkepanjangan, maka produsen

banyak yang akan mengalami kebangkrutan karena produknya yang relatif

mahal sehingga tidak ada yang akan mampu membeli. Pendistribusian

barang juga akan relatif tidak adil karena adanya penumpukan dan

konsentrasi produk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber

produksi dan yang masyarakatnya memiliki banyak uang. Hasilnya, jurang

kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata dan mengarah pada

sentimen dan kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan

dan perampasan.

Sedangkan dampak positifnya, inflasi lebih menguntungkan bagi

pengusaha barang-barang mewah (high end) yang mana barangnya lebih

laku pada saat harganya semakin tinggi (masalah prestise). Produksi

barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.

Kesempatan kerja akan bertambah, karena terjadi tambahan investasi, hal

ini terjadi karena perusahaan memproduksi dan mengedarkan barang lebih

banyak. Masyarakat juga akan semakin selektif dalam mengkonsumsi,

produksi akan diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifisme dapat

ditekan dan kesadaran untuk menabung masyarakat akan meningkat karena

masyarakat akan lebih menghargai uang yang dimiliki untuk memenuhi

kebutuhannya.

Untuk mengatasi inflasi, peran bank sentral dalam suatu negaralah

yang merupakan kunci dalam menstabilkan ekonomi. Indonesia pernah

mengalami kemerosotan ekonomi moneter pada tahun 1997-1998 ketika itu

merupakan masa yang paling sulit yang pernah dialami oleh Indonesia

karena ketidakstabilan dan pengangguran yang terus meningkat dan

Page 20: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

5

pertumbuhan ekonomi yang semakin lambat. Peran Bank Indonesia

sebagianbank sentral-lah yang dapat membalikkan keadaan seperti sebelum

krisis ekonomi.

Pemerintah menjaga inflasi agar tetap stabil melalui kebijakan

moneter. Mekanisme pengendalian inflasi oleh Bank Indonesia dilakukan

melalui pengendalian jumlah uang yang beredar dengan menetapkan tingkat

suku bunga. Misalnya, pemerintah ingin menurunkan permintaan agregat,

hal ini dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga. Jika tingkat suku

bunga naik, maka opportunity cost untuk memegang uang tinggi, akibatnya

masyarakat cenderung menyimpan uangnya di bank. Dengan demikian,

konsumsi akan turun, permintaan agregat pun turun, dan inflasi dapat

dikendalikan.

Dalam perannya menjaga kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia

selalu melakukan assessment terhadap perkembangan perekonomian,

khususnya terhadap kemungkinan tekanan inflasi. Selanjutnya respon

kebijakan moneter didasarkan pada hasil assessment tersebut. Namun,

pengendalian inflasi tidak bisa hanya dilakukan melalui kebijakan moneter

saja, melainkan juga kebijakan ekonomi makro lainnya seperti kebijakan

fiskal dan kebijakan disektor riil.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk

melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter

(seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan untuk menjaga

sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Secara operasional,

pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-

instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah

Page 21: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

6

maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan

wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul

“Peran Bank Indonesia dalam Menstabilkan Perekonomian Indonesia

Melalui Pengendalian Inflasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan penelitian

ini adalah “Bagaimana mekanisme dan peran Bank Indonesia dalam

melakukan stabilitas perekonomian Indonesia melalui pengendalian inflasi?”

C. Tujuan Penelitian

Berangkat dari latar belakang masalah dan juga pokok masalah yang

telah dijelaskan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah “Untuk mengetahui mekanisme dan peranan Bank Indonesia dalam

memelihara kestabilan ekonomi Indonesia melalui pengendalian inflasi.”

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis :

Diharapkan penelitian ini mampu menambah kekayaan kajian teoritis

demi pengembangan Ilmu Ekonomi.

2. Manfaat praktis:

a. Bagi Bank Indonesia

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan, khususnya di

dalam Bank Indonesia sendiri dalam menstabilkan peran

perekonomian Indonesia melalui inflasi.

Page 22: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

7

b. Bagi Program Studi

Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan literatur dan referensi bagi

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas

Muhammadiyah Makassar serta Mahasiswa umum, agar bermanfaat

bagi pengembangan ilmu ekonomi di masa mendatang.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam

menerapkan pengetahuan tersebut baik dalam bangku kuliah

maupun untuk studi secara mandiri.

d. Dan bagi pihak-pihak yang berminat dalam kasus ini

Diharapkan dapat membantu memberikan pemikiran ini, sehingga

dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut.

Page 23: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perekonomian

1. Pengertian Perekonomian

Definisi perekonomian Indonesia ada bermacam-

macam.Beberapa orang ahli ekonomi menyumbangkan pemikiran mereka

untuk menemukan arti dari perekonomian Indonesia. Dari seluruh definisi

yang pernah ada, semuanya memiliki benang merah yang sama; sama-

sama mengatakan bahwa berbicara tentang perekonomian sama halnya

dengan membahas sistem ekonomi suatu negara.

Menurut Chester A. Bernard mengungkapkan bahwa

perekonomian merupakan suatu sistem yang pada dasarnya adalah

organisasi besar. Pada sistem tersebut terjadi ikatan antara subjek

dengan subjek atau subjek dengan objek. Definisi dari Chester ini juga

bisa disimpulkan menjadi suatu sistem yang dikelola secara terpadu dan

berbaur. Namun masing-masing bagian didalamnya tetap memiliki

karakteristik dan ciri-ciri tersendiri, sehingga bagian-bagian yang

tergabung mudah untuk dibedakan.

Menurut Dumairy, Ahli ekonomi yang satu ini menyatakan

pendapatnya bahwa perekonomian merupakan suatu bentuk sistem yang

berfungsi untuk mengatur serta menjalin kerjasama dalam bidang

ekonomi, dilakukan melalui hubungan antarmanusia dan kelembagaan.

Dumairy menambahkan pendapatnya lagi bahwa perekonomian yang

terjadi pada suatu tatanan kehidupan tidak harus berdiri tunggal,

melainkan harus berdasarkan falsafah, ideologi, serta tradisi masyarakat

Page 24: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

9

yang berkembang serta turun-temurun disuatu tempat.

Menurut L. James Havery, mendefinisikan bahwa perekonomian

sebagai suatu sistem yang berguna untuk membuat rangkaian komponen

antara satu dengan yang lainnya dalam prosedur logis dan rasional, guna

mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Masih

berdasarkan pendapat Havery, ia menekankan bahwa kesatuan adalah

hal yang mutlak terjadi dalam sistem perekonomian.

Menurut JhonMc, Manama. Perekonomian dari sudut pandang

John Mc. Manama berupa sebuah konsep yang menggabungkan

keseluruhan fungsi-fungsi kedalam suatu kesatuan organik dengan tujuan

mencapai hasil yang efektif dan efisien dari kegiatan yang dilakukan.

Menurut F. Huse dan James L. Bowdict.Kedua ahli ekonomi ini

berkolaborasi dalam menuangkan gagasan mereka tentang

perekonomian. Mereka berpendapat bahwa perekonomian merupakan

suatu sistem atau rangkaian yang saling terikat dan bergantung satu

sama lainnya, sehingga timbul hubungan timbal balik dan pengaruh dari

hubungan tersebut. Dalam arti kata, satu bagian bisa mempengaruhi

bagian-bagian yang lain secara keseluruhan.

2. Perekonomian Indonesia

Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda.Hal

ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara.

Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa

Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh

Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia

menganut sistem ekonomi liberal, dimana seluruh kegiatan ekonomi

Page 25: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

10

diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh

komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem

ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem

ekonomi sosialis.

B. Bank

1. Pengertian Bank Sentral

Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk

menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di

negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau

naiknya harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank

Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada

nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi

perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan

jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu

banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas

yang dimilikinya.

Di Indonesia, peran Bank Sentral diberikan kepada Bank

Indonesia (BI). Dengan begitu maka Bank Indonesia memiliki

kewenangan penuh terhadap pengaturan dan pengawasan kegiatan

lembaga-lembaga keuangan Bank di Indonesia.

2. Tujuan dan Fungsi Bank Sentral

Bank Indonesia (BI) memiliki tujuan dan fungsi utama dalam

menjalankan perannya sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Adapun

beberapa fungsi dan tujuan Bank ini adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan dan menjaga kestabilan nilai mata uang Republik

Indonesia (Rupiah) dimana hal tersebut tercermin dalam nilai tukar

Page 26: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

11

rupiah terhadap mata uang asing.

b. Menciptakan dan menjaga stabilitas harga-harga barang dan jasa,

yang tercermin dalam kestabilan laju inflasi di Indonesia

3. Tugas Bank Sentral

Dalam upaya untuk mencapai tujuannya, Bank Indonesia memiliki

tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Adapun tugas Bank

Sentral adalah sebagai berikut:

a. Membuat dan melaksanakan kebijakan Moneter

Kebijakan moneter ditetapkan dan dilaksanakan untuk mengendalikan

jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga harga-harga

barang dan jasa dimasyarakat tetap terkendali.

Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia juga dapat

mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Dalam hal ini, BI

perlu bekerjasama dengan pemerintah sehingga kebijakan yang

diambil sejalan dengan kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi

lainnya.

b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Sistem pembayaran yang dimaksud adalah sistem pembayaran tunai

maupun non tunai. Dalam hal ini, Bank Indonesia bertanggung jawab

untuk menciptakan suatu kesepakatan, aturan, standar dan prosedur

yang dipakai dalam mengatur peredaran uang di masyarakat.

c. Mengatur dan mengawasi perbankan

Pengaturan dan pengawasan perbankan yang dimaksud disini adalah

pengawasan makroprudensial, dimana tujuannya untuk menjaga

kestabilan sistem keuangan di Indonesia. Secara umum, kebijakan

makroprudensial adalah kebijakan yang dibuat untuk membatasi

resiko dan biaya krisis sistemik agar keseimbangan sistem keuangan

tetap terjaga.

Page 27: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

12

C. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai suatu tendensi yang

terus-menerus dalam meningkatnya harga-harga umum sepanjang masa.

Angka inflasi adalah suatu indikator untuk stabilitas ekonomi selalu

menjadi pusat perhatian tersendiri bagi para pelaku ekonomi. Jika tingkat

inflasi yang tinggi sudah pasti akan membawa dampak yang merugikan

bagi suatu negara. Keadaan perekonomian yang kurang menguntungkan

(buruk) telah memacu tingkat inflasi yang tinggi dan akan menjadi

malapetaka bagi masyarakat terutama bagi mereka yang berpenghasilan

rendah.

Inflasi terjadi apabila tingkat harga-harga dan biaya-biaya umum

naik, harga beras, bahan bakar, harga mobil naik, tingkat upah, harga

tanah, sewa barang-barang juga naik. Sedangkan deflasi terjadi apabila

harga-harga dan biaya- biaya secara umum turun.

Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-

harga untuk naik secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari

satu atau dua barang saja tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali bila

kenaikan tersebut meluas kepada (mengakibatkan kenaikan) sebagian

besar dari harga-harga lain.

Jika seandainya harga-harga dari sebagian barang diatur

pemerintah, maka harga-harga yang dicatat oleh Biro Statistik mungkin

tidak menunjukkan kenaikan apapun karena yang dicatat adalah harga

resmi pemerintah. Tetapi kenyataan yang terjadi ada kecenderungan bagi

harga-harga untuk terus menaik. Dalam hal ini inflasi sebetulnya ada,

Page 28: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

13

tetapi tidak diperlihatkan. Keadaan ini disebut “suppressed inflation” atau

inflasi yang ditutupi, yang pada suatu waktu akan terlihat karena harga-

harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan. Umumnya inflasi

diukur dengan perubahan harga kelompok barang dan jasa yang

dikonsumsi sebagian besar masyarakat, seperti tercermin pada

perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi, diantara faktor

tersebut ada yang bersifat ekonomi namun bisa juga disebabkan

kebijakan pemerintah. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi inflasi

antara lain:

a. Meningkatnya kegiatan ekonomi sehingga mendorong peningkatan

permintaan agregat namun tidak diimbangi dengan meningkatnya

penawaran agregat karena adanya kendala struktural perekonomian.

b. Kebijakan pemerintah dibidang harga dan pendapatan seperti

kenaikan harga BBM, listrik, air minum, menaikkan upah minimum

tenaga kerja swasta dan gaji pegawai negeri diperkirakan

memberikan tambahan terhadap inflasi.

c. Melemahkan nilai tukar rupiah sehingga harga cenderung naik dan

sulit untuk turun apabila nilai tukar menguat.

d. Tingginya ekspektasi inflasi masyarakat, artinya ada kecenderungan

masyarakat yang sangat tinggi terhadap konsumsi sehingga memicu

kenaikan harga-harga barang. (M. Ridwan, 2013:57)

Page 29: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

14

2. Teori Inflasi

Secara garis besar teori yang membahas tentang inflasi dapat

dibagi dalam tiga kelompok dengan masing-masing menyoroti aspek-

aspek tertentu dari proses terjadinya inflasi. Namun demikian, ketiga teori

tersebut bukanlah teori inflasi lengkap yang membahas semua aspek

penting dari proses terjadinya kenaikan harga barang. Ketiga teori

tersebut adalah Teori Kuantitas, Teori Keynes, dan Teori Strukturalis.

a. Teori Kuantitas.

Teori ini merupakan pandangan dari teori klasik. Menurut teori ini

sebab naiknya harga barang secara umum yang cenderung akan

mengarah pada inflasi ada tiga, yaitu sirkulasi uang atau kecepatan

perpindahan uang dari satu tangan ke tangan yang lain begitu cepat

(masyarakat terlalu konsumtif), terlalu banyak uang yang dicetak dan

diedarkan ke masyarakat, dan turunnya jumlah produksi secara

nasional.

b. Teori Keynes

Dasar pemikiran model inflasi dari Keynes ini, bahwa inflasi terjadi

karena masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan

ekonomisnya, sehingga menyebabkan permintaan efektif masyarakat

terhadap barang-barang (permintaan agregat) melebihi jumlah

barang-barang yang tersedia (penawaran agregat), akibatnya akan

terjadi inflationary gap. Keterbatasan jumlah persediaan barang

(penawaran agregat) ini terjadi karena dalam jangka pendek

kapasitas produksi tidak dapat dikembangkan untuk mengimbangi

kenaikan permintaan agregat. Karenanya teori ini dipakai untuk

menerangkan fenomena inflasi dalam jangka pendek.

Page 30: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

15

c. Teori Strukturalis

Teori ini menyoroti penyebab inflasi yang berasal dari kekacauan

struktur ekonomi, khususnya kekuatan supply bahan makanan dan

barang-barang ekspor. Karena sebab-sebab struktural pertambahan

barang-barang produksi ini terlalu lambat dibanding dengan

pertumbuhan ekonominya, sehingga menaikkan harga bahan

makanan dan kenaikan devisa. Akibat selanjutnya adalah kenaikan

harga- harga barang lain, sehingga terjadi inflasi yang relatif

berkepanjangan bila pembangunan sektor penghasil bahan pangan

dan industri barang ekspor tidak dibenahi atau ditambah. (Adrian

Sutedi, 2012:80)

D. Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Indonesia

1. Dampak Inflasi

Selama ini ada pandangan bahwa inflasi selalu berbahaya bagi

perekonomian karena inflasi menurunkan daya beli masyarakat dan juga

cermin dari instabilitas perekonomian yang berujung deligimitasi

kekuasaan politik. Deligimitasi kekuasaan politik akan berujung pada

lengsernya sebuah pemerintah. Banyak pemerintahan jatuh hanya gara-

gara gagal mengendalikan inflasi.

Pandangan tersebut tidaklah selalu benar. Inflasi dalam kadar

ringan dibutuhkan, sedangkan inflasi dalam kadar berat barulah

merugikan. Inflasi yang berbahaya bagi perekonomian adalah inflasi berat

dan hiperinflation. Sedangkan inflasi ringan sampai inflasi sedang justru

dibutuhkan dalam sebuah perekonomian. Karena dengan inflasi ringan

dan sedang ada insentif bagi dunia usaha atau bisnis untuk terus

Page 31: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

16

menjalankan bahkan memperluas bisnisnya. Jika yang terjadi adalah

deflasi (penurunan harga) maka hal itu justru menunjukkan kelesuan

ekonomi dan merupakan disinsentif bagi dunia usaha atau bisnis.

Inflasi umunya memberikan dampak yang kurang menguntungkan

dalam perekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip

ekonomi bahwa dalam jangka pendek ada trade off antara inflasi dan

pengangguran menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan tingkat

pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara untuk

menyeimbangkan perekonomian negara dan lain sebagainya.

Inflasi atau kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus-menerus

juga menimbulkan beberapa dampak buruk kepada individu dan

masyarakat, para penabung, kreditor/debitor dan produsen, ataupun pada

kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Dampak negatif inflasi

terhadap individu dan masyarakat salah satunya adalah menurunkan

tingkat kesejahteraan masyarakat. Inflasi menyebabkan daya beli menjadi

berkurang atau malah semakin rendah, terlebih bagi orang-orang yang

berpendapatan tetap, kenaikan upah tidak secepat kenaikan harga-harga,

maka inflasi ini akan menurunkan upah riil bagi individu yang

berpendapatan tetap.

Inflasi juga akan memperburuk distribusi pendapatan. Bagi

masyarakat yang berpendapatan tetap akan menghadapi kemerosotan

nilai riil dari pendapatannya dan pemilik kekayaan dalam bentuk uang

akan mengalami penurunan juga. Akan tetapi, bagi pemilik kekayaan

tetap seperti tanah atau bangunan dapat mempertahankan atau justru

menambah nilai riil kekayaannya. Dengan demikian inflasi akan

Page 32: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

17

menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan yang

berpendapatan tetap dengan para pemilik kekayaan tetap akan menjadi

semakin tidak merata.

Dampak lainnya dapat dirasakan pula oleh para penabung,

kreditur atau debitur, dan oleh produsen. Dampak inflasi bagi para

penabung ini menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai

mata uang yang semakin menurun. Tabungan memang menghasilkan

bunga, tetapi jika tingkat inflasi diatas bunga, tetap saja nilai mata uang

akan menurun. Bila orang sudah enggan menabung, maka dunia usaha

dan investasi akan sulit untuk berkembang, karena berkembangnya dunia

usaha membutuhkan dana dari masyarakat yang disimpan di bank.

Adapun dampak inflasi bagi debitur atau yang meminjamkan uang

kepada bank, inflasi ini justru menguntungkan karena pada saat

membayarkan utang kepada debitur, nilai uang lebih rendah dibanding

pada saat meminjam, tetapi sebaliknya bagi kreditur atau yang

dipinjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang

pengembalian uang lebih rendah dibandingkan pada saat peminjaman.

Begitu pun bagi produsen, inflasi bisa menguntungkan bila pendapatan

yang diperoleh lebih tinggi dari pada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini

terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya.

Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada

akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan

produksinya.

Page 33: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

18

Sedangkan dampak inflasi bagi perekonomian secara

keseluruhan, misalnya prospek pembangunan ekonomi jangka panjang

akan semakin memburuk, inflasi mengganggu stabilitas ekonomi dengan

merusak rencana jangka panjang para pelaku ekonomi. Jika inflasi tidak

cepat ditangani, maka akan susah untuk dikendalikan, inflasi cenderung

akan bertambah cepat. (Nurul Huda, 2008)

2. Efek yang Ditimbulkan Inflasi

Inflasi dapat menimbulkan beberapa efek bagi perkembangan

perekonomian Indonesia, diantaranya sebagai berikut:

a. Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect)

Seseorang yang berpendapatan tetap akan dirugikan oleh inflasi.

Misalnya seseorang yang berpendapatan tetap Rp. 60.000.000,00 per

tahun sedang laju inflasi sebesar 10%. Bila penghasilannya tidak

mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan

pendapatan riil per tahun sebesar 10% × Rp. 60.000.000,00 = Rp.

6.000.000 per tahun. Di pihak lain ada yang diuntungkan dengan

adanya inflasi, yaitu orang yang persentase pendapatannya melebihi

persentase kenaikan inflasi dan mereka yang memiliki kekayaan

bukan dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk barang atau

emas.

b. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effect)

Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi.

Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan

berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya

perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu sehingga

Page 34: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

19

mengakibatkan alokasi faktor produksi menjadi tidak efisien. Dan

akan berpengaruh pada proses produksi dalam penggunaan faktor-

faktor produksi menjadi tidak efisien pada saat terjadi inflasidan

perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur

permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang.

c. Efek Terhadap Output (Output Effect)

Dalam menganalisa kedua efek diatas (Equity dan Efficiency Effect)

digunakan suatu anggapan bahwa output tetap. Hal ini dilakukan

supaya dapat diketahui efek inflasi terhadap distribusi pendapatan

dan efisiensi dari jumlah output tertentu.

d. Efek Inflasi Terhadap Pengangguran

Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi,

berarti pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran.

e. Efek Inflasi Terhadap Perkembangan Ekonomi

Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan perkembangan

ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan

produktif sangat tidak menguntungkan. Oleh karena itu pengusaha

lebih suka menjalankan kegiatan investasi yang bersifat seperti ini,

investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi

menurun. Sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran akan

terwujud.

Page 35: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

20

E. Tinjauan Empiris

Penelitian yang dilakukan oleh Agus Budi Santoso (2017)

mengungkapkan bahwa di Indonesia inflasi masih merupakan masalah klasik

yang dapat menyebabkan terganggunya perekonomian makro. Mengingat

pentingnya variabel inflasi maka Bank Indonesia masih melakukan

pengelolaan terhadap inflasi melalui inflation targeting. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model vitalino menunjukkan

bahwa variabel jumlah uang beredar dan pendapatan nasional berpengaruh

terhadap inflasi. Piranti yang digunakan dalam pengendalian inflasi adalah

kebijakan moneter melalui manajemen tingkat bunga dan jumlah uang

beredar.

Penelitian yang dilakukan oleh ThomyAndryas (2015) menyimpulkan

bahwa pengaruh PDRB riil terhadap inflasi sesuai teori demand full inflation

yang ditunjukkan dengan peningkatan PDRB riil yang mencerminkan

peningkatan daya beli konsumen, mempengaruhi peningkatan permintaan

masyarakat terhadap barang dan jasa, jika tidak dibarengi dengan

peningkatan penawaran barang dan jasa akan menyebabkan shortage (kurva

AD bergeser ke kanan atas), sehingga harga barang dan jasa meningkat dan

akhirnya menimbulkan masalah inflasi. Pengaruh Upah Minimum Provinsi

sesuai dengan teori yang ditunjukkan dengan kenaikan UMP menyebabkan

kenaikan biaya produksi. Secara teori, kenaikan biaya produksi yang ditandai

dengan pergeseran kurva AS kekiri atas akan menyebabkan kenaikan harga

output yang meningkatkan inflasi.

Page 36: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

21

Penelitian yang dilakukan NazlyDayanti (2018) menyatakan bahwa

Bank Indonesia melakukan pengendalian inflasi melalui transmisi kebijakan

moneter dengan menerapkan sistem BI-7 Day Repo Rate (BI-7DRR).

Mekanisme ini menggambarkan tindakan Bank Indonesia melalui perubahan-

perubahan instrumen moneter dan target operasionalnya. Mekanisme

tersebut terjadi melalui antara interaksi antara bank sentral, perbankan dan

sektor keuangan, serta sektor riil. Melalui fungsinya dalam riset dan

pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang

dinilai mengancam stabilitas keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Adzkiya (2018) menyatakan bahwa di

Lampung, pengendalian inflasi menggunakan instrumen moneter syariah

masih belum maksimal.Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi dalam

pelaksanaannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

instrumen moneter syariah di Lampung sudah terlihat cukup menggeliatkan

perekonomian, hanya saja belum merata.Instrumen moneter syariah

terhadap pengendalian inflasidi Lampung masih belum efektif dikarenakan

belum meratanya pembangunan yang menggunakan investasi sukuk negara

(SBSN) ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Siswadi Sululing (2014) memperoleh

kesimpulan antara lain; 1.Koordinasi OJK, BI, Lembaga Penjamin Simpanan

serta Kementrian Keuangan sangat penting dalam menyelesaikan masalah-

masalah khusus, 2. Perlu perhatian dalam mengefektifkan fungsi stabilitator

moneter BI pada saat BI bukan lagi sebagai regulator mikroprudensual,

3.Pemerintah mengeluarkan empat kebijakan untuk merespon rupiah yang

terus melemah, yaitu perbaikan neraca transaksi perjalanan, menjaga nilai

Page 37: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

22

tukar rupiah, dan pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat dan

menjaga tingkat inflasi, 4.Pemerintah harus tegas dalam melaksanakan

undang-undang no. 7 tahun 2011 tentang mata uang dan mengeluarkan

aturan turunannya hal pemakaian mata uang rupiah di seluruh Indonesia

dalam transaksi pembayarannya dan/atau transaksi keuangannya agar

rupiah tetap stabil.

F. Kerangka Konsep

Perekonomian yang baik dapat dilihat dari tingkat pengangguran

yang terus menurun, artinya semakin banyak lapangan kerja yang tersedia

bagi masyarakatnya. Pertumbuhan industri juga akan berkembang pesat

sehingga memungkinkan jika negara tersebut dapat menjadi negara maju.

Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sering dialami

suatu negara, khususnya Indonesia. Inflasi adalah penyakit ekonomi yang

tidak dapat diabaikan, karena dampak yang ditimbulkan pada perekonomian

bisa berakibat pada ketiakstabilan, pertumbuhan ekonomi yang lambat serta

pengangguran yang tinggi.

Oleh karena itu Bank Indonesia memiliki peran membuat kebijakan

dalam menjaga kestabilan nilai rupiah, serta melakukan assessment

terhadap perkembangan perekonomian, khususnya terhadap kemungkinan

tekanan inflasi.

Pada penelitian ini akan dijelaskan peran Bank Indonesia Dalam

Menstabilkan Perekonomian Indonesia Melalui Pengendalian Inflasi. Dalam

menjaga kestabilan perekonomian di Indonesia, Bank Indonesia memiliki

wewenang dalam melaksanakan kebijakan agar inflasi dapat

Page 38: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

23

dikendalikan.Kebijakan yang di maksud adalah kebijakan moneter, fiskal, dan

berbagai kebijakan lainnya. Untuk melihat hubungan diantara berbagai

variabel, dapat dilihat dalam bentuk kerangka konseptual berikut.

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Konsep

Perekonomian

Indonesia

Bank Indonesia

Kebijakan

Pengendalian Inflasi

Page 39: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang akandigunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif deskriptif untuk menganalisis Peran Bank Indonesia dalam

Menstabilkan Perekonomian Indonesia Melalui Pengendalian Inflasi. Metode

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang sumber datanya berupa kata-

kata dan tindakan-tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai.

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan Deskriptif. Pendekatan deskriptif adalah penelitian yang

tujuannya memberi gambaran atau uraian gejala sosial yang diteliti dengan

mendeskripsikan variabel mandiri, baik satu variabel ataupun lebih menurut

indikator-indikator dari variabel-variabel yang diteliti untuk klasifikasi atau

eksplorasi dengan mendeskripsikan sekelompok variabel yang berkaitan

dengan variabel yang sedang diteliti.

B. Fokus Penelitian

Untuk lebih terarahnya penelitian ini dan sebagai pedoman untuk

memudahkan dalam memahami maksud penelitian tersebut, maka penelitian

ini berfokus pada peran Bank Indonesia itu sendiri dalam menstabilkan

perekonomian Indonesia melalui pengendalian inflasi di Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.Data yang diperoleh berupa data

yang tertera secara resmi di situs Bank Indonesia itu sendiri mengenai tingkat

inflasi dan mekanisme yang dilakukan Bank Indonesia dalam menstabilkan

perekonomian.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran Bank

Page 40: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

25

Indonesia itu sendiri sangat membantu dan sangat berperandalam

menstabilkan perekonomian Indonesia, terutama ketika terjadi inflasi dan

dalam membantu perekonomian masyarakat, dan memajukan perekonomian

masyarakat, dan dapat melaksanakan perannya dengan baik.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Sulawesi Selatan, Jl.Jenderal Sudirman No.3, Ujung Pandang, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan, 90157.

2. Waktu Penelitian

Agar penelitian lebih spesifik dalam cakupannya, maka penelitian ini

menggunakan sistem rentang waktu (timeseries), dimana data

dikumpulkan berdasarkan data tiga tahun terakhir yaitu tahun 2017, 2018

dan 2019.Penelitiandilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2019.

D. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini :

1. Data primer

Data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian atau dari

sumber aslinya.

2. Data sekunder

Data yang diperoleh melalui pengolahan dari pihak kedua, dari hasil

penelitian lapangan, atau referensi lain.

Page 41: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

26

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini:

1. Editing, yakni pemeriksaan kembali dari semua data terutama dari segi

kelengkapannya, kejelasan antara data yang ada dan relevansi dengan

penelitian. Dalam hal ini penulis menelitikembali kelengkapan data-data

yang diperoleh oleh peneliti dari Kantor Bank Indonesia Cabang Sulawesi

Selatan.

2. Organizing, yaitu menyusun dan mensistematiskan data tentang

penelitian yang diperoleh dalam kerangka uraian yang telah

direncanakan. Dalam hal ini peneliti menyusun data-datayang diperoleh

dengan urutan profil Kantor Bank Indonesia Cabang Sulawesi Selatan,

dan Pelaksanaan mekanisme pengendalian inflasi yang dilakukan oleh

Bank Indonesia.

3. Penemuan hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh

dari penelitian ini untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran

fakta yang ditemukan. Dalam hal ini peneliti menganalisis data-data

tentang Peran Bank Indonesia dalam Menstabilkan Perekonomian

Indonesia melalui pengendalian inflasi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan yang dilakukan

menjadi sistematis. Adapun dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan

instrumen penelitian seperti pedoman wawancara, pedoman observasi,

kamera, alat tulis, alat perekam dan sebagainya.

Page 42: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

27

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti

melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Pengamatan

disebut observer yang diamati disebut observer. Metode observasi

merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki

(Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan

tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi

memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.

2. Interview (wawancara)

Wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam. Dalam wawancara terjadi proses tanya jawab dengan

narasumber untuk tukar informasi dan ide sehingga informasi dapat

akurat. Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dari Bank

Indonesia Cabang Sulawesi Selatan.

Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semistruktur dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas,

dimana pihak narasumber diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam

melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang

dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Bentuk

dokumentasi ada dua antara lain dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Page 43: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

28

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara

sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan.

Analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono yaitu proses mencari dan

menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami

dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data

yang diperoleh. Menurut Miles &Huberman (1992: 16) analisis terdiri dari tiga

alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian

data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut secara

lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data

berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian

kualitatif berlangsung.Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah

tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur

tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat

memo).Reduksi data/tansformasi ini berlanjut terus sesudah penilaian

lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.Reduksi data

merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa

Page 44: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

29

hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai

kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan

dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui

ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang

lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga mengubah data ke

dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak

selalu bijaksana.

2. Penyajian Data

Miles &Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan

informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa

penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama

bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik,

grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah

diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang

sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar

ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang

dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

3. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan menurut Miles &Huberman hanyalah sebagian

dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh.Kesimpulan-kesimpulan

juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin

sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran

Page 45: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

30

penganalisis(peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada

catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan

menghabiskan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di

antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif

atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu

temuan dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya, makna-makna

yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya,

kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya.

Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan

data saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan.

Page 46: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi

Selatan

BI Makassar dalam Kilasan Sejarah Perjuangan Bangsa Cikal

bakal keberadaan Bank Indonesia Makassar adalah sebagai kantor

cabang ke empat De JavascheBank yang dibuka pada tanggal 21

Desember 1864. Gagasan untuk mendirikan Kantor Bank Indonesia

Makassar sudah timbul sejak lama yaitu beberapa waktu setelah

didirikannya De Javasche Bank tanggal 24 Januari 1828. Gagasan

tersebut terhambat oleh ketentuan/peraturan De Javasche Bank

yang membatasi wewenang direksi untuk melakukan kegiatan

operasi di luar pulau Jawa dan ketentuan yang menetapkan pula

bahwa bilyet-bilyet bank (uang kertas bank) sebagai alat

pembayaran yang sah hanya berlaku di Pulau Jawa dan Madura.

Dengan adanya ketentuan yang dikeluarkan pada tanggal 2

November 1859, wilayah operasi De Javasche Bank berubah hingga

meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda.

Berdasarkan hal tersebut maka pada Rapat Umum Pemegang

Saham tanggal 6 Agustus 1864 diputuskan untuk mendirikan KC

Makassar dengan persetujuan Gubernur Jenderal Hindia Belanda

melalui surat keputusan tanggal 11 Agustus 1864. Adapun

peresmiannya dilakukan tanggal 21 Desember 1864. Selanjutnya

Page 47: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

32

sesuai dengan UU No. 11/1953, sejak tanggal 1 Juli 1953 De

Javasche Bank berubah menjadi Bank Indonesia.

Bank Indonesia Makassar pada saat pertama berdiri menggunakan

ruang darurat di salah satu ruangan kantor “Factory Von De

Nederlandsche Handel Maatschappij” cabang Makassar dan pada

bulan Juni 1866 telah memiliki gedung sendiri di Jalan Jampea. Pada

tahun 1912 KC Makassar membangun gedung kantor sendiri di Jalan

Nusantara. Pembangunan gedung tersebut dilakukan bersamaan

dengan pembangunan gedung Kantor Jakarta Kota dan Bank

Indonesia Medan, sehingga pada ketiga gedung kantor tersebut

tampak memiliki kesamaan bentuk arsitektur. Dengan adanya

perubahan dari Bank Indonesia Makassar ke Bank Indonesia Ujung

Pandang, tanggal 4 Maret 1978 Bank Indonesia Ujung Pandang

menempati gedung baru di Jalan Jenderal Sudirman, sementara

gedung lama digunakan oleh Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan.

2. Visi dan Misi Bank Indonesia

Adapun visi dan misi Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Visi

Mewujudkan Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya

melalui peningkatan perannya sebagai economic intelligence

dan unit penelitian.

b. Misi

Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia

dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah

Page 48: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

33

melalui pelaksanaan kegiatan operasional di bidang ekonomi,

moneter, perbankan, sistem pembayaran secara efektif dan

efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta

koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.

3. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Sulawesi Selatan

Struktur organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan bersama. Adapun struktur organisasi Bank

Indonesia adalah berbentuk staffing line. Pelimpahan wewenang

berlangsung secara vertikal dari pimpinan tertinggi sampai kepada

unit-unit dibawahnya sehingga tercipta suatu kesatuan perintah

kesatuan komando.

Kantor Bank Indonesia dipimpin oleh seorang Pemimpin

yang dibantu oleh seorang Deputi Pemimpin. Dalam menjalankan

tugasnya Pemimpin Bank Indonesia Medan dan Kepala Grup

dibantu oleh 3 (tiga) Tim dan 3 (tiga) Unit (bidang) yang masing-

masing memimpin dan mengkoordinir beberapa kelompok/seksi

dibawahnya.

Page 49: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

34

`

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank

Indonesia ProvinsiSulawesi Selatan

Departemen Regional

KANTOR PERWAKILAN BANKINDONESIA

Kepala Perwakilan (DE)

KPwDN

Kota/Kabupaten ICO PM

Grup Advisory Dan

Pengembangan Ekonomi

Group SP, PUR, Layanan dan

Administrasi

Kepala Group (D) Kepala Group (D)

Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan

Divisi Pengembangan Ekonomi

Divisi SP dan PUR

Kepala Divisi (D)

Kepala Divisi (DD) Kepala Divisi (DD)

- Fungsi Data dan Statistik

Ekonomi danKeuangan - Fungsi Asesmen Ekonomi

danSurveillance

- Fungsi Koordinaasi dan

Komunikasi Kebijakan

Tim PUR dan

Operasional SP Tim Pengawasan SP,

PUR, KI

- Fungsi Pelaksanaan

Satuan Layanan dan

Administrasi

Pengembangan UMKM Kepala Kasir (AD)

Kepala Tim (AD) Kepala Satuan (AD/M)

AnalisaSenior

Analis

Analis

PelaksanaYunior

Analisa Senior(AD)

Analis (M)

Analis (AM)

Pelaksana Yunior(S)

Unit Distribusi Uang - Fungsi Perizinian dan

Pengawasan SPPUR

- Fungsi Analisis SP

dan PUR serta KI dan

Perlindungan

Konsumen

Fungsi SDM, Logistik

Anggaran, Sekretariat,

Kasir Senior (M) Protokol

Pengamanan.

dan

Unit

Layanan Dan Administrasi Kas

Kasir Senior (M)

Analis (M)

Analis (AM)

Pengawas (AM)

Pelaksana Yunior(S)

Pelaksana Senior(M)

Pelaksana (AM)

Pelaksana Yunior(S)

Sekretaris (S)

Satpam(S/AM)

Asisten Pelaksana(A)

Unit Pengelolahan

Uang Kasir Senior (M)

Kasir I(AM)

Kasir II(AM)

Kasir Yunior(S)

Asisten Kasir(A)

Page 50: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

35

4. Uraian Tugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia

ProvinsiSulawesi Selatan

Sesuai dengan struktur organisasi di atas, berikut dijelaskan

uraian tugas Kantor Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan

1) Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan

a. Tim Assessment Ekonomi dan Advisory

Tugas dan tanggung jawab Tim Assessment Ekonomi dan

Advisory :

(1) Menyusun kajian Ekonomi Regional yang mencakup

assessment makro ekonomi daerah dan perkiraan

perkembangan ekonomi dan harga.

(2) Melakukan penelitian ekonomi daerah yang berbasis

kajian lapangan dan studi kepustakaan.

(3) Melakukan kajian ad hoc atas inisiatif KBI (Kantor Bank

Indonesia) ataupun kerjasama dengan kantor pusat atau

stakeholders daerah.

(4) Menyusun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah

kepada PEMDA dan stakeholders lainnya yang didasari

oleh hasil penelitian.

b. Tim Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah

Tugas dan tanggung jawab Tim Data dan Statistik Ekonomi

dan Keuangan Daerah:

(1) Menerima, memverifikasi, mengirim ke kantor pusat,

manatausahakan dan memberikan bantuan teknis

laporan bank dan non bank.

Page 51: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

36

(2) Mengumpulkan dan menyusun data dan informasi

ekonomi, keuangan, perbankan dan demografi di wilayah

kerja.

(3) Melakukan kegiatan survei untuk kepentingan pusat dan

KBI (Kantor Bank Indonesia).

(4) Melakukan kegiatan liaison dalam rangka pengumpulan

data dan informasi dari pelaku ekonomi (perusahaan,

lembaga riset, pemerintahan, perbankan, dan asosiasi).

2) Divisi Pengembangan Ekonomi Daerah

a. Tim Pelaksanaan Pengembangan UMKM

Tugas dan tanggung jawab tim pelaksanaan pengembangan

UMKM:

(1) Melakukan identifikasi hasil-hasil kajian penelitian atau

kesepakatan program yang potensial dalam

pengembangan sectorriil.

(2) Menyusun program pemberdayaan sektor riil (koperasi,

BUMN, dan UMKM) berdasarkan hasil identifikasi.

(3) Melaksanakan program pemberdayaan sektor riil yang

ditetapkan.

(4) Melakukan koordinasi dengan stakeholdersdaerah untuk

memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan

kepada perbankan dan BDSP dalam rangka

pemberdayaan sektor riil dan UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah).

Page 52: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

37

(5) Memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan

informasi berbasis penelitian serta memfasilitasi proses

intermediasi dan perbankan dalam rangka

pemberdayaan sektor riil atau UMKM.

(6) Mengkomunikasikan hasil penelitian dalam rangka

mendorong perbankan dalam pembiayaan UMKM.

3) Divisi SP, Komunikasi dan Layanan Publik

a. Unit Komunikasi dan Layanan Publik

Tugas dan tanggung jawab dari Unit Komunikasi dan

Layanan Publik :

(1) Menyusun dan melaksanakan program komunikasi

kebijakan dan isu strategis dan kantor pusat dalam

rangka mengamplify komunikasi BI Wide (One Voice)

termasuk memfasilitasi atau mengkoordinasikan

pelaksanaan Komunikasi Satker KP didaerah.

(2) Melaksanakan dan menyusun program komunikasi hasil

kajian dan isu regional lainnya termasuk

mengcustomizemateri / publicas eksternal.

(3) Melaksanakan Networking / jejaring dengan stakeholder

daerah

(4) Mengelola Pelaksanaan Program Sosial Bank Indonesia

(PSBI) termasuk Beasiswa

(5) Memberikan layanan Informasi Publik (termasuk PPID)

(6) Mengelola pelaksanaan kunjungan masyarakat termasuk

Magang di Bank Indonesia

Page 53: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

38

(7) Mengelola perpustakaan Bank Indonesia

b. Unit Pengawasan, Perizinan dan Informasi SP

Tugas dan tanggung jawab dari Unit Pengawasan,

PerizinandanInformasiSP :

1) Melaksanakan dan mencabut izin penyelenggara

Transfer Dana (TD) dan Kegiatan Usaha Penukaran

Valuta Asing (KUPVA).

2) Melaksanakan pengawasan langsung dan tidak langsung

terhadap penyelenggara TD dan KUPVA.

3) Melakukan perizinan terhadap Penyelenggaraan

Layanan Kas oleh Pihak Lain (LKPL).

4) Melakukan pengawasan langsung dan tidak langsung

terhadap penyelenggara LKPL.

5) Melakukan pengawasan langsung dan tidak langsung

terhadap penyelenggara Cash In Transit (CIT).

6) Melakukan perizinan dan pengawasan penyelenggaraan

kliring lokal non BI.

7) Melakukan pemprosesan terkait pelaksanaan

penyelanggaraan kliring lokal non BI.

8) Memberikan layanan informasi terkait perizinan dan

pengawasan sistem pembayaran didaerah.

c. Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan Inklusif

Tugas dan tanggung jawab dari Unit Operasional SP Non

Tunai dan Keuangan Inklusif :

(1) Melaksanakan program penggunaan alat pembayaran

Page 54: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

39

non tunai (elektronifikasi).

(2) Melaksanakan program keuanganinklusif.

(3) Menjadi fasilitatorprogram.

(4) Melakukan kajian program keuangan inklusif.

(5) Menyediakan data dan informasi program keuangan

inklusif.

(6) Menatausahakan rekening nasabah, kartu specimen

tanda tangan, data kepesertaan SKNBI, data penarik

cek/BG kosong, serta menerbitkan Daftar Hitam Nasional

(DHN).

(7) Melakukan member certification kepada calon peserta

dan peserta SKNBI.

(8) Mengelola transaksi proses awal hari (BI SOSA dan

RTGS).

(9) Memberikakn layanan kliring penyerahan debet / kredit

dan kliring debet pengembalian.

(10) Melakukan backup dan transaksi kliring.

(11) Mengelola Business Continuity Plan (BCP)

Penyelenggara Kliring.

(12) Mengelola administrasi dan tata usaha KLBI danTSL

d. Unit Distribusi Uang

Tugas dan Tanggung jawab dari Unit Distribusi Uang :

1. Melaksanakan Distribusi Uang

(1) Pengiriman Uang

(2) Penerimaan Uang

Page 55: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

40

(3) Pengiriman Uang Kas Titipan

(4) Pengambilan Uang Kas Titipan

2. Menghitung Estimasi Kebutuhan Uang (EKU)

(1) Melaksanakan survei kebutuhan uang

(2) Menghitung EKU

(3) Memantau RDU

(4) Mengelola data statistik pengelolaan uang

e. Unit Layanan Kas dan Administrasi Kas

Tugas dan Tanggung jawab dari Unit Layanan Kas dan

Administrasi Kas :

1. Memberikan Pelayanan Kas:

(1) Penarikan bank

(2) Setoran bank

(3) Penukaran

(4) Kas keliling

(5) Penarikan non bank

(6) Setoran non bank

(7) Kas titipan

(8) Penjualan uang rupiah khusus

(9) Penjualan uang kertas asing(internal)

2. Administrasi dari Analisis Uang Palsu

(1) Melakukan klarifikasi keaslian uang rupiah dari

perbankan, masyarakat dan aparat penegak

hukum (kejaksaan,POLRI)

(2) Menganalisis dan mengatausahakan upal pada

Page 56: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

41

BICAC(BICounterfeit Analysis Center)

(3) Memberikan keterangan ahli

3. Administrasi, Helpdesk Setoran dan Penarikan Bank

(1) Melakukan fasilitas kegiatan pelaporan

posisilikuiditas,TUKAB dan rencana penyetoran

dan penarikan bank

(2) Melakukan administrasi data perbankan

(3) Analisis laporan proyeksi cash flow dan likuiditas

uang kartal perbankan

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan kas / sarana

lainnya dan memantau persediaan supplies :

(1) Membuat laporan rencana dan realisasi

pemeliharaan peralatan kas.

(2) Memberikan rekomendasi terkait perpanjangan

kontrak pemeliharaan peralatan kas, pengenaan

sanksi atau klaim (bila ada) kepada unit

kerjaterkait.

(3) Memastikan perbaikan peralatan kas

danketersediaan supplieskas.

f. Unit Pengolahan Uang

Tugas dan tanggung jawab pokok dari Unit Pengelolaan

Uang :

1. Melaksanakan pengolahan uang

(1) Sortasi dan hitung ulang manual

(2) Sortasi uang dengan MSUK

Page 57: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

42

(3) Pemusnahan uang dengan Mesin Racik Uang

Kertas (MRUK) atau Peleburan Uang Logam

2. Melakukan pengelolaan Khasanah

(1) Pengambilan modal kerja

(2) Pengambalian modal kerja

(3) Menatausahakan titipan pada khasanah

4) Tim Satuan Layanan dan Administrasi

a. Unit Logistik, Sekretariat dan Anggaran

Tugas dan tanggung jawab dari Unit Logistik, Sekretaris dan

Anggaran :

(1) Melaksanakan pengadaan barang danjasa

(2) Melaksanakan penatausahaan, pemeliharaan, dan

penghapusan asset

(3) Memberikan dukungan logistik kepada unit kerja

danpegawai

(4) Mengelolah dokumen

(5) Mengelolah arsip

(6) Mengelolah kegiatan kesekretariatan

(7) Mengelolah anggaran

(8) Mengelolah pelaporan pajak

Page 58: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

43

b. Unit SDM, Protokol dan Pengamanan

Tugas dan tanggung jawab dari Unit SDM, Pengamanan dan

protokol :

1. Mengelola SDM Organik

(1) Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan pegawai

(coaching dan cuonseling)

(2) Melaksanakan tugas pembayaran gaji, insentif, manfaat

dan fasilitas lainnya bagipegawai

(3) Melaksanakan administrasi kepegawaian (absensi, cuti,

izin, dan sebagainya)

(4) Mengelola dan menatausahakan data pegawai aktif dan

purna tugas

2. Mengelola SDM Non-Organik seperti, penerimaan, penetapan,

pengembangan, pembinaan dan penilaian kinerja dengan

pegawai termasuk THOS sesuai ketentuan berlaku

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan administrasi manajemen

kinerja pegawai

4. Mengelola kegiatan keprotokolan 5. Mengelola kegiatan pengamanan

Page 59: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

44

B. Hasil Penelitian

1. Tingkat Inflasi

Inflasi merupakan salah satu fenomena ekonomi yang sering

dialami oleh suatu negara, khususnya Indonesia. Oleh karena itu inflasi

selalu dijadikan target pemerintah untuk bisa menstabilkan perekonomian ,

karena dampak yang ditimbulkan pada perekonomian bisa berakibat

seperti ketidakstabilan, pertumbuhan ekonomi yang lambat serta

pengangguran yang tinggi.

Angka inflasi sebagai salah satu indikator stabilitas ekonomi selalu

menjadi pusat perhatian sendiri bagi para pelaku ekonomi. Jika tingkat

inflasi yang tinggi sudah pasti akan membawa dampak yang merugikan

bagi suatu negara. Keadaan perekonomian yang tidak menguntungkan

(buruk) telah memacu tingkat inflasi yang tinggi dan akan menjadi

malapetaka bagi masyarakat terutama bagi mereka yang berpenghasilan

rendah.

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara

umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja

tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas

pada sebagian besar harga barang-barang lain.

Page 60: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

45

Berikut ini data mengenai inflasi selama dua tahun penuh dari

bulan Januari 2017 hingga pada bulan Desember 2018.

Tabel 4.1. Tingkat Inflasi Pada Tahun 2017 dan 2018

Bulan dan Tahun Tingkat Inflasi

Bulan danTahun Tingkat Inflasi

Januari 2017 3,49% Januari 2018 3,25%

Februari 2017 3,83% Februari 2018 3,18%

Maret 2017 3,61% Maret 2018 3,40%

April 2017 4,17% April 2018 3,41%

Mei 2017 4,33% Mei 2018 3,23%

Juni 2017 4,37% Juni 2018 3,12%

Juli 2017 3,88% Juli 2018 3,18%

Agustus 2017 3,82% Agustus 2018 3,20%

September 2017 3,72% September 2018 2,88%

Oktober 2017 3,58% Oktober 2018 3,16%

November 2017 3,30% November 2018 3,23%

Desember 2017 3,61% Desember 2018 3,13%

Sumber: www.bi.go.id

Pada awal tahun 2017, tepatnya bulan Januari tingkat inflasi

diawali dengan persentase yang tidak terlalu tinggi yakni 3,49%.

Kemudian mengalami kenaikan pada bulan Februari menjadi 3,83%. Dan

kemudian mengalami kenaikan di bulan Maret. Hingga pada bulan April

mengalami kenaikan yang cukup tinggi selama tiga bulan berturut-turut

Lalu di bulan Juli persentasenya mengalami turun naik sampai dengan

akhir tahun 2017. Kenaikan inflasi pada titik paling tinggi terjadi pada Juni

yakni 4,37%. Sedangkan titik inflasi paling rendah terjadi pada bulan

November yakni 3,30%.

Pada tahun 2018, persentase inflasi terbilang rendah dan stabil,

berbeda pada tahun sebelumnya yang tingkat inflasinya yang tinggi dan

cenderung naik turun. Tingkat inflasi paling tinggi berada dibulan April

yakni 3,41%. Kemudian yang paling rendah di tahun 2017 ada dibulan

September yakni 2,88%.

Page 61: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

46

2. Mekanisme Bank Indonesia dalam Melakukan Stabilitas

Perekonomian

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan

Bank Sentral atau Otoritas Moneter yang bertujuan untuk mencapai

keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas

harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal

(keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi

makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan

kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran

internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan

perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk

memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama

kali akan dirasakan oleh sektor perbankan kemudian sektor riil.

Mekanisme yang dilakukan Bank Indonesia yaitu :

a. Politik Diskonto (BI Rate)

Politik diskonto adalah suatu kebijakan moneter yang dilakukan

oleh Bank Sentral dengan menambah atau mengurangi jumlah uang

dengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga. Jika Bank

Sentral menaikkan suku bunga diharapkan masyarakat tertarik untuk

menyimpan uang di bank dan dengan demikian jumlah uang beredar

berkurang. Selain itu kenaikan suku bunga tabungan akan meningkatkan

suku bunga kredit, dengan naiknya suku bunga kredit maka minat untuk

mengajukan kredit akan berkurang.

Jika suku bunga turun, tentu keadaannya mencerminkan keadaan

bahwa di masyarakat jumlah uang harus ditambah. Dengan bunga yang

Page 62: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

47

rendah masyarakat tidak tertarik untuk menabung dan suku bunga kredit

akan turun dan mengakibatkan masyarakat banyak tertaik untuk

mengajukan pinjaman ke bank. Dengan demikian jumlah uang yang

beredar di masyarakat bertambah. Penurunan suku bunga biasanya

dilakukan pada saat perekonomian mengalami kelesuan (resesi). Di

Indonesia, kebijakan moneter terhadap penyesuaian tingkat suku bunga

tersebut dilakukan melalui penetapan BI Rate.

Tabel 4.2 Data BI RateTahun 2018

Tanggal BI-7 Day

18 Januari 2018 4.25%

15 Februari 2018 4.25%

22 Maret 2018 4.25%

19 April 2018 4.25%

17 Mei 2018 4.50%

30 Mei 2018 4.75%

29 Juni 2018 5.25%

19 Juli 2018 5.25%

15 Agustus 2018 5.50%

27September 2018 5.75%

23 Oktober 2018 5.75%

15 November 2018 6.00%

20 Desember 2018 6.00%

Sumber: www.bi.go.id

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa BI Rate terus

ditingkatkan setiap bulannya. BI Rate atau suku bunga Bank Indonesia

selanjutnya ditetapkan sebagai patokan bagi suku bunga pinjaman

maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-lembaga keuangan di

seluruh Indonesia. Sederhananya jika BI Rate naik dari 5,50% menjadi

5,75% maka bunga pinjaman maupun simpanan di bank dan lembaga

keuangan lainnya juga cenderung naik. Patokan ini hanya bersifat rujukan

dan bukan merupakan peraturan, sehingga tidak mengikat atau memaksa.

Sering terjadi ketika bank menaikkan bunga pinjaman kepada pihak yang

Page 63: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

48

mengajukan kredit dengan dasar BI Rate naik, namun disisi lain bunga

deposito atau tabungan bagi para nasabahnya tidak berubah. Sementara

bagi BI sendiri, BI Rate adalah suku bunga bagi Sertifikat Bank Indonesia

(SBI), yang disalurkan ke bank-bank. Ketika BI Rate naik ke 5,75%, maka

pihak bank dapat menaruh dana mereka di BI dalam bentuk SBI, dan akan

menerima bunga 5,75%.

Jika BI Rate dinaikkan, maka bank cenderung menaruh dana

tabungan nasabah mereka di BI daripada menyalurkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk kredit. Sebab meskipun bunga yang ditetapkan

BI lebih kecil dari bunga kredit namun penjaminnya adalah pemerintah,

sehingga resiko kredit macetnya sangat kecil, bahkan mendekati nol. Jika

dana milik masyarakat yang dipegang para bank diendapkan di BI, maka

jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang, dan pada

akhirnya menurunkan tingkat inflasi. Itulah sebabnya BI Rate merupakan

instrumen yang biasanya cukup ampuh untuk menurunkan tingkat inflasi.

Jadi adalah wajar ketika tingkat inflasi ternyata melebihi espektasi, banyak

pihak yang kemudian menuntut agar BI segera menaikkan BI Rate-nya.

Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang,

pertumbuhan inflasi memang akan tertekan. Namun disisi lain juga

beresiko menekan pertumbuhan ekonomi. Misalnya, jika bank memilih

untuk tidak memberikan pinjaman modal ke pengusaha karena lebih

menguntungkan untuk menyimpan dana di BI, maka para pengusaha

tentunya akan kesulitan mengembangkan usahanya, dan pada akhirnya

akan menekan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Karena itulah,

jika kemudian tingkat inflasi telah terkendali, maka BI bisa menurunkan

Page 64: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

49

kembali BI Rate-nya, agar dana yang tadinya diendapkan bisa kembali

dikucurkan ke masyarakat, untuk menumbuhkan ekonomi dan

menciptakan lapangan kerja. Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan

pertumbuhan kredit akan melambat seiring dengan kenaikan suku bunga,

perlambatan seiring dengan kenaikan suku bunga, perlambatan

permintaan domestik dan kebijakan makroprudensial yang ditempuh oleh

Bank Indonesia.

Menurut pendapat Asisten direktur Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, “Kebijakan BI rate termasuk salah

satu kebijakan yang efektif dalam mengendalikan inflasi, tapi tidak selalu

berhasil dalam mengendalikan inflasi. Ada juga faktor yang menyebabkan

kebijakan BI Rate gagal dalam mengendalikan inflasi. Selain BI Rate, ada

beberapa kebijakan yang digunakan Bank Indonesia dalam

mengendalikan inflasi.”

b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga yang dikeluarkan

oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek

dengan sistem diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme

yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah.

Sementara bagi BI sendiri, BI rate adalah suku bunga bagi Sertifikat Bank

Indonesia, yang disalurkan ke bank-bank.Ketika BI Rate naik ke 5,75%,

maka pihak bank dapat menaruh dana mereka di BI dalam bentuk SBI,

dan akan menerima bunga 5,75%.

Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal +

uang giral di BI) yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai

Page 65: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

50

rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh BI untuk mengurangi kelebihan

uang primer tersebut.

C. Pembahasan

1. Hubungan Inflasi dengan Kestabilan Ekonomi

Hubungan inflasi dengan perekonomian sangat berpengaruh bagi

masyarakat, dan pada negara itu sendiri. Pada prinsipnya tidak semua

inflasi berdampak negatif pada perekonomian. Terutama jika terjadi inflasi

ringan yaitu inflasi dibawah 10%. Inflasi ringan justru dapat mendorong

terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena inflasi mampu memberi

semangat pada pengusaha untuk lebih meningkatkan produksinya.

Pengusaha bersemangat memperluas produksinya, karena dengan

kenaikan harga yang terjadi para pengusaha lebih banyak mendapat

keuntungan. Selain itu, peningkatan produksi memberi dampak positif

lain, yaitu terjadinya lapangan kerja baru. Inflasi akan berdampak negatif

jika nilainya melebihi 10%.

Begitupula dengan produksi, dalam suatu perekonomian hasil

produksi juga berpengaruh dikarenakan inflasi, yakni hasil produksi akan

meningkat jika kenaikan harga barang-barang lebih cepat dari pada

kenaikan gaji atau upah pekerja. Hal ini akan memberikan keuntungan

pengusaha menjadi lebih tinggi. Pengingkatan keuntungan yang diperoleh

oleh pengusaha akan mendorong pengusaha memproduksi lebih banyak

sehingga hasil produksi juga meningkat.

Hasil produksi akan menurun jika inflasi sudah terlalu tinggi

(hiperinflasi). Ketika terjadi hiperinflasi masyarakat tidak suka memiliki

uang tunai, karena nilai uang riil yang dipegang menjadi semakin rendah.

Page 66: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

51

Daya beli uang menjadi rendah. Karena sebagian masyarakat tidak

memegang uang tunai, sebagian pertukaran cenderung dilakukan dengan

cara barter. Hal ini membuat produsen tidak bersemangat memproduksi,

sebab hasil produksi akan kurang laku dan akibat selanjutunya hasil

produksi pun akan turun.

2. Bank Indonesia dalam Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah Terhadap

Inflasi

Guna untuk mencapai tujuan memelihara kestabilan nilai rupiah,

Bank Indonesia diberi kewenangan oleh pemerintah dalam Undang-

undang No. 23 tahun 1999 yaitu menetapkan dan melaksanakan

kebijakan moneter. Yakni dengan melakukan operasi pasar terbuka

dengan memperjual-belikan surat-surat berharga (SBI) yang dimiliki oleh

Bank Indonesia, dengan harapan uang yang beredar akan menjadi lebih

banyak atau lebih sedikit. Kebijakan moneter juga diterapkan dengan

meningkatkan suku bunga diskonto. Tingkat suku bunga diskonto adalah

tingkat suku bunga yang berlaku dalam transaksi moneter antara Bank

Indonesia dengan bank umum. Proses dari cara ini ialah, dengan asumsi

yang sama bahwa agar uang yang beredar di Indonesia tidak terlalu

banyak, maka tindakan yang dapat dilakukan ialah dengan menaikkan

tingkat suku bunga diskonto. Dengan suku bunga yang tinggi maka bank

umum tidak akan meminjam uang dari Bank Indonesia dengan jumlah

yang banyak. Sehingga uang ada di bank umum juga menjadi sedikit,

sehingga uang yang tersalurkan ke masyarakat juga sedikit. Dengan

demikian uang yang beredar menjadi tidak banyak lagi.

Page 67: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

52

Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, yakni

dengan menjaga kelancaran sistem pembayaran di bidang sistem

pembayaran. Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang

berwenang untuk mengeluarkan uang rupiah, serta mencabut, menarik,

dan memusnahkan uang dari peredaran. Disisi lain, dalam rangka

mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia

berwenang melaksanakan, memberi persetujuan dan perizinan atas

penyelenggaraan jasa sistem pembayaran seperti sistem transfer dana

baik yang bersifat real time, sistem kliring maupun sistem pembayaran

lainnya misalnya sistem pembayaran bersifat kartu.

Dalam memelihara kestabilan nilai rupiah dan menjaga inflasi agar

tetap stabil dan harga pangan tetap terjangkau, di dalam perekonomian

Bank Indonesia berupaya agar dapat membantu masyarakat dalam

memenuhi kebutuhannya. Adanya Tim Pemantauan dan Pengendalian

Inflasi Daerah (TPID) di setiap provinsi akan membantu setiap daerah di

Indonesia dalam mengembangkan usaha mereka agar tidak terjadi

kelangkaan suatu bahan pangan dan menyebabkan harga naik, dan

mempengaruhi harga bahan lain naik sehingga menyebabkan terjadinya

inflasi. Hal itu merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam

menjaga kestabilan harga.

3. BI Rate dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dalam menurunkan

inflasi

Salah satu kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia

untuk menjaga tingkat inflasi adalah pengendalian tingkat suku bunga

menggunakan BI Rate. Dalam kerangka kebijakan moneter di Indonesia,

Page 68: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

53

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan

kepada masyarakat. BI Rate inilah yang kemudian akan diatur

besarannya untuk menjaga inflasi agar tetap stabil dan rendah.

Mekanisme bekerjanya BI Rate hingga mempengaruhi tujuan akhir

kebijakan moneter yang berupa inflasi disebut sebagai mekanisme

kebijakan moneter.

Secara sistem, perubahan BI Rate akan mempengaruhi beberapa

variabel makroekonomi yang kemudian diteruskan kepada inflasi.

Perubahan berupa peningkatan level BI Rate bertujuan untuk

mengurangi laju aktifitas ekonomi yang mampu memicu inflasi. Pada

saat level BI Rate naik, maka suku bunga kredit dan deposito pun akan

mengalami kenaikan. Ketika suku bunga deposito naik, masyarakat akan

cenderung menyimpan uangnya di bank dan jumlah uang yang beredar

berkurang. Pada suku bunga kredit, kenaikan suku bunga akan

merangsang aktifitas ekonomi dan pada akhirnya mengurangi tekanan

inflasi. Sebaliknya pada saat level BI Rate turun, maka suku bunga kredit

dan deposito pun akan mengalami penurunan. Ketika suku bunga

deposito turun, keinginan masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank

akan menurun. Kondisi ini memicu peningkatan jumlah uang beredar

yang selanjutnya akan meningkatkan transaksi masyarakat. Pada suku

bunga kredit, penurunan suku bunga akan merangsang peningkatan

permintaan kredit dari pelaku usaha karena murahnya biaya modal.

Pada kondisi ini maka keadaan ekonomi yang lesu akan segera

meningkat. Adanya tambahan likuiditas yang ada di masyarakat untuk

Page 69: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

54

bertransaksi akan diimbangi oleh peningkatan produksi di sisi pelaku

usaha, maka pada akhirnya akan meningkatkan kegiatan ekonomi.

Selain BI Rate saat ini Bank Indonesia juga menggunakan tingkat

suku bunga SBI sebagai instrumen untuk mengendalikan inflasi. Apabila

inflasi dirasakan cukup tinggi maka Bank Indonesia akan menaikkan

tingkat suku bunga SBI untuk meredam kenaikan inflasi. Perubahan

tingkat suku bunga SBI akan memberikan pengaruh bagi pasar modal

dan pasar keuangan. Apabila tingkat suku bunga naik, maka secara

langsung akan meningkatkan beban bunga. Perusahaan yang

mempunyai leverage yang tinggi akan mendapatkan dampak yang

sangat berat terhadap kenaikan tingkat suku bunga. Kenaikan tingkat

suku bunga ini dapat mengurangi profitabilitas perusahaan sehingga

dapat memberikan pengaruh terhadap harga saham perusahaan yang

bersangkutan.

Selain kenaikan beban bunga, tingkat suku bunga SBI yang tinggi

dapat menyebabkan investor tertarik untuk memindahkan dananya ke

deposito. Hal ini terjadi karena kenaikan tingkat suku bunga SBI akan

diikuti oleh bank-bank komersial untuk menaikkan tingkat suku bunga

simpanan. Apabila tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tingkat

pengembalian yang diharapkan oleh investor, tentu investor akan

mengalihkan dananya ke deposito.

Page 70: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan

mengenai peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi. Pertama,

Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain

melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka, penurunan

tingkat diskonto, pengawasan kredit yang berkaitan dengan cash ratio, dan

menjaga kelancaran sistem pembayaran. Kedua, Bank Indonesia melakukan

pengendalian inflasi dengan instrumen BI Rate dan Sertifikat Bank Indonesia.

Dengan efektivitas yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam menggunakan

instrumen-instrumen yang dimilikinya, maka kestabilan moneter dan sistem

keuanga dapat dicapai. Dengan pencapaian tersebut, makainflasi dapat

terkendali dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan normal.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, baik pemerintah maupun Bank Indonesia

dalam menjaga kestabilan perekonomian Indonesia, harus bertindak sesuai

dengan peraturan yang telah ditetapkan. Dan berhati-hati dalam mengambil

keputusan agar tidak terjadi kecurangan dan kesalahan dalam mengambil

kebijakan yang berakibat krisis moneter dan inflasi yang tinggi, yang tentunya

berdampak buruk bagi perekonomian dan buruknya kesejahteraan

masyarakat.

Page 71: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

56

DAFTAR PUSTAKA

Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 2016. Pengukuran Inflasi Inti (Core

Inflation) di Indonesia

Putong, Iskandar.2010. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta:Mitra Wacana Indonesia

Sutedi, Adrian. 2012. Hukum Keuangan Negara. Jakarta: Penerbit Sinar Grafika

Yanti, Meita Nova. 2016. Jurnal Ekonomi Bisnis: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia. Vol. 21 No. 3.Depok: Universitas Gunadarma

Andryas, Thomy. “Analisis Inflasi dengan Pendekatan Panel Dinamis”, diakses dari docplayer.info

Ardra biz, “Indikator Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara”, diakses dari https://ardra.biz/ekonomi-makro/indikator-pertumbuhan-ekonomi-suatu-negara/,pada tanggal 25 Mei 2019

Badan Pusat Statistik. “Inflasi”, diakses dari https://www.bps.go.id/subject/3/inflasi.html pada tanggal 25 Mei 2019

Budi Santoso, Agus. “Analisis Inflasi di Indonesia”, diakses dari unisbank.ac.id

Dayanti, Nazly. “Peran Bank Indonesia dalam Menstabilkan Perekonomian melaui Pengendalian Inflasi”, diakses dari repository.unisu.ac.id

Dian, Ahmad. “Instrumen Kebijakan Moneter Dalam Ekonomi”, diakses dari https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/instrumen-kebijakan-moneter

M. Ridwan. 2013. Ekonomi Pengantar Mikro Dan Makro Islam.Bandung: Citapustaka Media Biz, Ardra. “Indikator Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara”, diakses dari https://ardra.biz/ekonomi-makro/indikator-

pertumbuhan-ekonomi-suatu-negara/

Rahmani, Ani. “Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi”. Diakses dari https://www.jurnal.id/id/blog/2017/faktor-penyebab-terjadinya-inflasi/, pada tanggal 5 Juni 2019

Rahmania, Siti. “Analisis Dampak Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Konsumsi Daerah, Investasi Daerah, dan Suku Bunga Kredit Investasi Daerah terhadap Inflasi di Provinsi Lampung”, diakses dari digilib.unila.ac.id

Sululing, Siswadi. “Peran Bank Indonesia dalam Menjaga Kestabilan Rupiah”,

diakses dari coursehero.com

Page 72: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

57

Indonesia, Bank. “Pengenalan Inflasi”, diakses dari https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/pengenalan/contest.default.aspx

Indonesia, Bank. “Transmisi Kebijakan Moneter”, diakses dari https”//www.jurnal.id/id/blog/2017/factor-penyebab-terjadinya-inflasi/

Page 73: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

58

LAMPIRAN

Wawancara bersama Bapak Yayat Cadarajat, selaku asisten direktur Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.

Page 74: PERAN BANK INDONESIA DALAM MENSTABILKAN …

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 03 Agustus 1997, di Kabupaten

Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Merupakan anak pertama dari

pasangan Andi Pawellangi dan Rosdiana Sirajuddin. Penulis

memulai pendidikan formal pada tahun 2003 di SDN Perumnas

Rappocini, Kota Makassar. Setelah tamat dari Sekolah Dasar

penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 19 Makassar, dan

tamat pada tahun 2012. Kemudian setelah tamat penulis melanjutkan pendidikan ke SMAN

5 Makassar, Kota Makassar dan tamat pada tahun 2015.

Setelah tamat dari pendidikan Sekolah Menengah Atas pada tahun 2015 penulis

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar

(UNISMUH) Fakultas ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan.