Upload
vuthu
View
300
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) NO. 45
(Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Barbara Amelia Kristy
NIM : 132114142
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) NO. 45
(Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Barbara Amelia Kristy
NIM : 132114142
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allah-mu; Aku akan meneguhkan,
bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau
dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”
-Yesaya 41:10
“Marilah Kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepada-Mu”
-Matius 11:28-
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus
Bunda Maria
Santa Barbara
Santo Yudas Tadeus
Papaku Ignatius Subyar Krisman dan Mamaku Lucia Tuty Hartiningsih
Mbah Theresia Supartijah
Adikku Teresa Avilani Kristy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) NO. 45
(Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Barbara Amelia Kristy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Barbara Amelia Kristy
Nim : 132114142
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) NO. 45
(Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang menyatakan,
Barbara Amelia Kristy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam Menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih tak terhingga kepada:
1 Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph,D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2 A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma kepada penulis.
3 Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian
kepada penulis.
4 Antonius Diksa Kuntara S.E., MFA., QIA selaku Pembimbing Skripsi yang
telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5 Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA dan Ilsa Haruti Suryandari, SE.,
SIP., M, Sc., Ak., CA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6 Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA selaku Pembimbing Akademik yang
telah membantu dalam proses belajar dan pengembangan diri penulis.
7 Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu pengetahuan.
8 Drs. R. Supardi selaku Ketua Yayasan Bina Bhakti yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian di Yayasan Bina Bhakti.
9 Anyusiata Wula selaku Ketua Harian Yayasan Bina Bhakti yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Yayasan Bina Bhakti
serta telah bersedia diwawancarai dan memberikan data yang dibutuhkan.
10 Agnes Agustini selaku bendahara Yayasan Bina Bhakti yang telah banyak
membantu dengan bersedia diwawancarai dan memberikan data yang
dibutuhkan.
11 My everything: Papa Ignatius Subyar Krisman, Mama Lucia Tuty Hartiningsih,
mbah putri Theresia Supartijah, adik Teresa Avilani Kristy, serta keluarga
besar yang telah mendoakan, memberikan semangat serta motivasi kepada
penulis hingga skripsi ini dapat selesai.
12 Para penyemangatku “ciwi-ciwi” (Aprillia Cesarika Koosman, Maria Angela
Charisma B., Felisita Anggi D.K., Giat, Felisia Meliana Ratri P.S.) yang selalu
memberikan doa, semangat dan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13 My mood boosters yaitu Aretanesia Matahati, Maria Gabriella Indah N.,
Catharina Astia P., Ci Mey yang selalu memberikan bantuan, semangat, serta
doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14 Teman-teman seperjuangan Akuntansi kelas C angkatan 2013 dan MPAT kelas
Pak Diksa yang telah membantu dan memberikan semangat serta saran kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
15 Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiv
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACT ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Organisasi Nirlaba ............................................................. 7
B. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta ..................... 8
C. Laporan Keuangan ............................................................ 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
D. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba ................. 13
E. Yayasan
1. Pengertian Yayasan ...................................................... 16
2. Tujuan Yayasan ........................................................ 17
3. Karakteristik Yayasan ................................................... 18
4. Laporan Keuangan Yayasan ......................................... 19
5. Sumber Pembiayaan/Kekayaan .................................... 19
6. Pola Pertanggungjawaban Yayasan .............................. 20
7. Struktur Organisasi Yayasan ........................................ 21
8. Karakteristik Anggaran Yaysaan .................................. 22
F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45
1. Laporan Posisi Keuangan ............................................. 23
2. Laporan Aktivitas ........................................................ 26
3. Laporan Arus Kas ........................................................ 30
G. Definisi yang Digunakan dalam PSAK No. 45 ................. 31
H. Contoh Format Laporan Keuangan Menurut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 ................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................. 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 46
C. Peran Penulis ..................................................................... 46
D. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 47
E. Data yang Dibutuhkan ....................................................... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 47
G. Langkah-langkah Penyusunan Laporan Keuangan ........... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB IV GAMBARAN UMUM YAYASAN BINA BHAKTI
A. Latar Belakang dan Sejarah Organisasi ............................. 49
B. Alamat Lokasi ................................................................... 50
C. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi ..................................... 50
D. Tugas Pokok Organisasi .................................................... 51
E. Kondisi dan Potensi ........................................................... 51
F. Rencana Kerja ................................................................... 53
G. Struktur Organisasi ............................................................ 54
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data ..................................................................... 57
B. Pembahasan ...................................................................... 71
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 78
B. Saran .................................................................................. 79
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 81
LAMPIRAN ..................................................................................................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabel Contoh Laporan Posisi Keuangan .................................. 33
Tabel 2 Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A ............................. 34
Tabel 3 Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B .............................. 36
Tabel 4 Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C
(Bagian 1 dari 2 Bagian).......................................................... 38
Tabel 5 Tabel ContohLaporan Aktivitas Bentuk C
(Bagian 2 dari 2 Bagian)........................................................... 40
Tabel 6 Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2 Bagian
Altermatif) ................................................................................ 41
Tabel 7 Tabel Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung ................ 42
Tabel 8 Tabel Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung...... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi Yayasan Bina Bhakti ................................ 55
Gambar 2 Laporan Posisi Keuangan per 2 Januari 2016 .......................... 66
Gambar 3 Laporan Aktivitas Yayasan Bina Bhakti .................................. 67
Gambar 4 Laporan Aktivitas Berdasarkan PSAK No. 45 ......................... 68
Gambar 5 Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2016 .................... 69
Gambar 6 Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK No. 45 ............. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) NO. 45
(Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
Barbara Amelia Kristy
132114142
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini adalah menyajikan laporan keuangan Yayasan Bina
Bhakti berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
Yayasan Bina Bhakti dalam penyusunan laporan keuangan belum menggunakan
pedoman yang berlaku untuk organisasi sektor publik. Salah satu cara agar
laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti dapat mudah dipahami, relevan, dan
memiliki daya banding yang tinggi, maka Yayasan Bina Bhakti harus menyusun
laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif berdasarkan pada langkah-langkah penyusunan laporan keuangan. Hasil
penelitian ini adalah laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti berdasarkan
pedoman PSAK No. 45 sesuai dengan informasi yang didapatkan.
Kata Kunci: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45, Laporan
Keuangan, Organisasi Nirlaba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
PREPARATION OF NON PROFIT ORGANIZATION FINANCIAL
STATEMENTS BASED ON STATEMENT OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARD (PSAK) NO. 45
(Case Study: Yayasan Bina Bhakti)
Barbara Amelia Kristy
132114142
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The purpose of this study was to present the financial statements of
Yayasan Bina Bhakti based on Statement of Financial Accounting Standards
(PSAK) No.45. The preparation of the financial statements at Yayasan Bina
Bhakti didn‟t use the guidelines applicable to public sector organizations. One of
the ways for Yayasan Bina Bhakti‟s financial statements to be easily understood,
relevant, and have high appeal, is that they must be prepared based on PSAK No.
45.
The type of this research was a case study. Data obtained by conducted
interviews and documentation. Data analysis techniques used was descriptive
analysis based on the steps of preparing financial statements. The results of this
study was the financial statements of Yayasan Bina Bhakti based on PSAK No. 45
in accordance with the information obtained.
Keywords: Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 45,
Financial Statements, Nonprofit Organizations.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang bergerak dalam
pelayanan sosial yang tidak bertujuan mencari keuntungan dan biasanya
didirikan oleh masyarakat atau dikelola oleh swasta. Seringkali sulit
membedakan antara organisasi bisnis dan organisasi nirlaba dikarenakan
kegiatannya yang hampir sama. Pada prinsipnya organisasi nirlaba
berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar
terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba
memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para
penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
organisasi tersebut (Mahsun,dkk,2013:185). Contoh dari organisasi
nirlaba, seperti gereja, masjid, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
yayasan, partai politik, dan lembaga zakat.
Pada umumnya, organisasi nirlaba dituntut untuk senantiasa
menyiapkan rencana-rencana serta program dan penganggarannya secara
berkesinambungan. Rencana program serta rencana penganggaran ini yang
dituntut akan akuntabilitas serta transparansi yang memadai. Bendahara
maupun staf keuangan organisasi nirlaba biasanya adalah seseorang yang
mempunyai pengalaman dalam bidang akuntansi bisnis, tetapi tidak
memiliki pelatihan/ketrampilan khusus dalam akuntansi sosial, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengelola organisasi nirlaba disarankan dapat menyusun laporan keuangan
yang sesuai dengan standar yang berlaku.
Laporan keuangan sangat penting bagi organisasi sektor publik.
Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan
sumber daya yang dikelola oleh manajemen. Laporan keuangan digunakan
sebagai alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi.
(Mahsun, dkk, 2013:188). Kualitas laporan keuangan harus memenuhi
kriteria dasar dalam memberikan informasi yang dapat diandalkan dan
relevan (Keating: 2003). Laporan keuangan organisasi nirlaba ini
dibutuhkan sebagai informasi akuntansi bagi para pengguna, baik pihak
internal maupun pihak eksternal, seperti donatur, yayasan, kreditur,
anggota organisasi, dan pihak lainnya untuk pengambilan keputusan.
Organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan
laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and
fair presentation (Mardiasmo, 2002:160-161).
Penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba mempunyai standar
tersendiri, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
Dengan adanya standar penyajian laporan keuangan PSAK No. 45, bisa
membuat penyajian laporan keuangan di organisasi nirlaba menjadi
seragam dalam pembuatannya. Penyajian laporan keuangan dengan
standar PSAK No. 45 membuat laporan keuangan menjadi lebih akuntabel
dan transparansi bagi para pengguna (ussers) sehingga para pengguna ini
dapat melihat aktivitas program yang telah dijalankan beserta anggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang telah dipakai sebagai bukti pertanggungjawaban atas dana dari para
donatur.
Namun, pada kenyataannya masih banyak organisasi sektor publik
yang masih belum menggunakan pedoman/acuan dalam pembuatan
laporan keuangan. Laporan keuangan yang dipakai pun masih sangat
sederhana, dimana organisasi tersebut tidak membuat laporan keuangan
yang lengkap yang seharusnya digunakan pada organisasi sektor publik
umumnya yang telah menerapkan pedoman PSAK No. 45.
Yayasan merupakan salah satu contoh organisasi sektor publik
yang tidak mencari keuntungan atau laba pada setiap kegiatan
organisasinya. Menurut UU No. 16 tahun 2001, sebagai dasar hukum
positif yayasan, yayasan merupakan badan hukum yang kekayaannya
terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai
tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan
dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan
tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam
suatu badan usaha (Bastian, 2007:1).
Yayasan Bina Bhakti merupakan contoh dari organisasi sektor
publik, karena organisasi ini tidak mengambil keuntungan dari setiap
kegiatan yang dijalaninya. Yayasan Bina Bhakti berada di Perumahan Puri
Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No. 34, RT 002 RW 01, Babakan, Setu,
Kota Tangerang Selatan, Banten bergerak di bidang sosial yang
menangani lansia yang dititipkan atau lansia yang sudah tidak mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
keluarga. Yayasan Bina Bhakti juga merupakan contoh, dimana organisasi
tersebut tidak menggunakan pedoman PSAK No. 45 dalam pembuatan
laporan keuangan. Yayasan Bina Bhakti hanya membuat laporan keuangan
yang masih sangat sederhana.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat tulisan yang
berjudul PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO.45 (STUDI KASUS :
YAYASAN BINA BHAKTI).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di dalam
organisasi nirlaba yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
yang timbul adalah: Bagaimana laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti
tahun 2016 sesuai dengan PSAK No. 45?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya menyusun laporan keuangan tahun 2016 pada
Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan
aktivitas yang dibutuhkan oleh Yayasan Bina Bhakti.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dilakukan, yaitu untuk menyajikan laporan
keuangan berdasarkan PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Yayasan Bina Bhakti
Penelitian ini bertujuan agar Yayasan Bina Bhakti bisa memanfaatkan
hasil penelitian untuk memberikan informasi mengenai penyusunan
laporan keuangan dengan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini bertujuan untuk menambah referensi yang dapat
berguna untuk kepentingan bagi Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Universitas Sanata Dharma dan sebagai sarana dalam mempraktikan
teori yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan.
F. Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Bab ini memaparkan tentang teori-teori yang menjadi acuan
dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bab III Metode Penelitian
Bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, peran penulis, subjek penelitian, data
yang dicari, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
4. Bab IV Gambaran Umum Organisasi
Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum
organisasi dalam hal ini yaitu sejarah singkat organisasi,
visi dan misi organisasi, kegiatan/program yayasan, dan
struktur organisasi yayasan.
5. Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai analisis data yang telah
diperoleh dari observasi di lapangan dan membahas
mengenai pertanyaan di rumusan masalah.
6. Bab VI Penutup
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan hasil
penelitian, yaitu analisis dan pembahasan, serta saran bagi
organisasi, dan yang terakhir yaitu mengenai keterbatasan
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Organisasi Nirlaba
Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh
lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggungjawaban
kepada publik. (Renyowijoyo, 2008:2). Menurut Halim (2012:3) akuntansi
sektor publik adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu
organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-lain yang
dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi
oleh pihak-pihak yang memerlukan. Organisasi nirlaba menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 adalah organisasi
yang memperoleh sumber daya dari para anggota dan dari para
penyumbang lainnya yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
organisasi tersebut.
Organisasi sektor publik menjadi berbeda dan unik karena
memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Nordiawan, 2006:2) :
1. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finasial.
2. Dimiliki secara kolektif oleh publik.
3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham
yang dapat diperjual-belikan.
4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi
didasarkan pada konsesnsus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Mahsun (2007:215), organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak
bertujuan memupuk keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan
kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah
dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam
arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat
likuidasi atau pembubaran entitas.
Organisasi nirlaba seringkali memfokuskan sumber dayanya
kepada pelayanan tertentu, dengan inti yang berlapis dari dalam ke luar,
berturut-turut melalui (Mahsun, 2011:188) : (1) falsafah pelayanan, (2)
budaya pelayanan, (3) citra pelayanan, (4) manajemen pelayanan, (5)
alasan pelayanan, (6) siapa yang dilayani, (7) apa bentuk pelayanan, di
mana, kapan, dan bagaimana cara melayani.
B. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Secara umum, yang membedakan secara signifikan antara
organisasi sektor publik dengan perusahaan adalah (Nordiawan, 2006:3) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Tujuan Organisasi
Perusahaan komersial bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham melalui penciptaan keuntungan, sedangkan organisasi
sektor publik mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui pelayanan. Dengan kata lain, perusahaan
merupakan organisasi yang dijalankan untuk mencari laba atau profit
(profit – oriented), sedangkan organisasi sektor publik merupakan
organisasi yang dijalankan bukan untuk mencari laba (non-profit-
oriented).
2. Sumber-sumber Pendanaan
Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan
bersangkutan selain investasi dari pemegang saham. Sementara itu,
sesuai dengan tujuan, organisasi sektor publik mendanai operasinya
tidak melalui laba operasi tetapi melalui cara khusus berupa sumbangan
atau donasi yang bersifat sukarela. Di organisasi pemerintahan cara
seperti ini direalisasikan melalui pembayaran pajak atau retribusi. Bagi
pemerintah daerah, termasuk sumber pendanaan adalah
sumbangan/subsidi dari pemerintah pusat. Di organisasi sektor publik
lain sumber pendanaan bisa berupa iuran anggota, subsidi, atau
sumbangan dari donatur.
3. Peraturan Perundangan
Organisasi sektor publik khususnya lembaga pemerintahan harus
melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
berlaku. Pemerintah Indonesia misalnya, harus melakukan
pembangunan jembatan karena diamanatkan dalam UUD 1945 untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, meskipun pembangunan jembatan
tersebut tidak memberikan keuntungan bagi organisasi pemerintah yang
bersangkutan.
Menurut Mardiasmo (2002:8-13), perbedaan sektor publik dengan sektor
swasta dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal, yaitu :
1. Tujuan Organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor
swasta. Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk
memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat semangat untuk
memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor publik
tujuan utama organisasi bukan untuk memaksimumkan laba tetapi
pemberian pelayanan publik (public service), seperti pendidikan,
kesehatan masyarakat, keamanan, penegakkan hukum, transportasi
publik, dan penyediaan barang kebutuhan publik (misalnya: penyediaan
barang kebutuhan pokok masyarakat).
2. Sumber Pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber
pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut
struktur modal atau struktur pembiayaan. Pada sektor publik sumber
pendanaan berasal dari pajak, retribusi, charging for services, laba
perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
negeri, dan obligasi pemerintah, dan lain-lain pendapatan yang sah yang
tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang telah
ditetapkan. Sumber pembiayaan pada sektor swasta lebih fleksibel dan
memiliki variasi yang lebih banyak. Pada sektor swasta sumber
pembiayaan internal dan sumber pembiayaan eksternal. Sumber
pembiayaaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan
kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik.
Sedangkan sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank,
penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan
dana dari publik.
3. Pola Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik
perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan.
Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat
karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik dalam
rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (public
funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan
horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountabilitiy)
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada
pemerintah daerah atasan atau kepada pemerintah pusat, dan
pemerintah pusat kepada parlemen. Pertanggungjawaban horisontal
(horizontal accountability) adalah pertanggungjawaban kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
masyarakat luas. Kedua jenis pertanggungjawaban sektor publik
tersebut merupakan elemen penting dari proses akuntabilitas publik.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan
hierarkis, sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih
fleksibel. Struktur organisasi pada sektor swasta dapat berbentuk data,
pyramid, lintas fungsional (cross functional), dan lainnya sesuai dengan
pilihan organisasi. Salah satu faktor utama yang membedakan sektor
publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang
sangat tinggi pada organisasi sektor publik.
5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana
anggaran dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk
dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukan sebagai rahasia negara.
Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi publik
karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.
6. Sistem Akuntansi
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Sistem
akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi
berbasis akrual (accrual accounting), sedangkan pada sektor publik
lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash
accounting).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan media komunikasi dan
pertanggungjawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak
lainnya (Suwardjono, 2002:65). Laporan keuangan adalah hasil dari suatu
pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Yudianti,
1996).
Laporan keuangan sangat penting bagi organisasi sektor publik,
karena laporan keuangan ini nantinya akan dipakai para pengguna laporan
untuk pengambilan keputusan dan laporan keuangan merupakan bentuk
pertanggungjawaban manajemen atas dana yang dikelola. Laporan
keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan dan dapat
diandalkan (Keating: 2003). Akuntansi sektor publik memiliki peran
penting dalam menyiapkan laporan keuangan sebagai perwujudan
akuntabilitas publik (Nordiawan, 2006: 131).
D. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan
merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan
organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan
merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan (Mahsun, dkk, 2013:188).
Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 adalah
(Mardiasmo dalam Mahsun, dkk, 2013:188-189) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan
keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon
penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya
dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis
serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon
penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya
dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan
tanggungjawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban,
dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi,
peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan
kepentingan sumber daya tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu
periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan
keadaan/kondisi sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta
informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara
bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk
menilai kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh
dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan
pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai
dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
Menurut PSAK No. 45 (paragraf 6), tujuan utama laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber
daya bagi entitas nirlaba.
Pihak pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan bersama
dalam rangka menilai (PSAK No. 45, Paragraf 7):
a. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk
terus memberikan jasa tersebut.
b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari
kinerjanya.
Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas
laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai (PSAK
No. 45, paragraph 8) :
1. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba.
2. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat
aset neto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antar keduanya.
4. Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas,
memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang
berpengaruh terhadap likuiditasnya.
5. Usaha jasa entitas nirlaba.
E. Yayasan
1. Pengertian Yayasan
Menurut UU No. 16 tahun 2001, sebagai dasar hukum positif
Yayasan, pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya
terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk
mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk
menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan
badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha (Bastian,
2007:1).
Yayasan berbeda dengan perkumpulan karena perkumpulan
memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu meliputi suatu persekutuan,
koperasi, dan perkumpulan saling menanggung (Bastian, 2007:1).
Selanjutnya, perkumpulam terbagi atas 2 jenis, yaitu: (a) perkumpulan
yang berbentuk badan hukum, seperti Perseroan Terbatas, koperasi, dan
perkumpulan yang saling menanggung; (b) perkumpulan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
berbentuk badan hukum, seperti persekutuan perdata, CV, dan Firma
(Bastian, 2007:1).
Di lain pihak, yayasan merupakan bagian dari perkumpulan yang
berbentuk Badan Hukum dengan pengertian/definisi yang dinyatakan
dalam Pasal 1 Butir 1 Undang-undang No. 16 tahun 2001 tentang
Yayasan, yaitu suatu badan hukum yang kekayaannya terdiri dari
kekayaan yang dipisahkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dengan tidak mempunyai anggota
(Bastian, 2007:2).
Yayasan sulit dibedakan dengan lembaga lainnya yang berorientasi
laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk menyiasati
berbagai aktivitas di luar bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan,
kesehatan, serta pendidikan dan persoalan ini telah mendapat sorotan
tajam dari berbagai pihak, terutama pihak perpajakan (Bastian, 2007:1).
2. Tujuan Yayasan
Setiap organisasi, termasuk yayasan, memiliki tujuan yang spesifik
dan unik yang dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan yang
bersifat kuantitatif mencakup pencapaian laba maksimum, penguasaan
pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan produktivitas. Sementara,
tujuan kualitatif dapat disebutkan sebagai efisiensi dan efektifitas
organisasi, manajemen organisasi yang tangguh, moral karyawan yang
tinggi, reputasi organisasi, stabilitas, pelayanan kepada masyarakat, dan
citra perusahaan (Bastian, 2007:2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Menurut UU no. 16 Tahun 2001, yayasan mempunyai fungsi
sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Undang-undang tersebut
menegaskan bahwa yayasan adalah suatu badan hukum yang
mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal
yang ditentukan berdasarkan undang-undang (Bastian, 2007:3).
3. Karakteristik Yayasan
Menurut Bastian (2010:406), karakteristik utama organisasi nirlaba
seperti yayasan, dapat dibedakan dengan organisasi bisnis.
Perbedaannya terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya
awal yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
operasionalnya. Organisasi seperti yayasan umumnya memperoleh
sumber daya dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang
tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.
Pada yayasan dimana tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut
mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya
dari pendapatan atau jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya,
pengukuran jumlah dan kepastian aliran masuk kas menjadi ukuran
yang penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut,
seperti kreditor dan pemasok dana lainnya. Organisasi semacam ini
memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis pada
umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Laporan Keuangan Yayasan
Menurut Bastian (2007:73), laporan keuangan yayasan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Sumber daya yayasan berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
dan kalau suatu yayasan menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik yayasan
tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan, dalam arti bahwa kepemilikan tidak dapat
dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut
tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya yayasan
pada saat likuidasi atau pembubaran.
5. Sumber Pembiayaan/Kekayaan
Menurut Bastian (2007:4), Sumber pembiayaan yayasan berasal
dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau
barang. Selain itu, yayasan juga memperoleh sumbangan atau bantuan
yang tidak mengikat, seperti berupa:
a. Wakaf
b. Hibah
c. Hibah wasiat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
Yayasan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat adalah sumbangan
atau bantuan sukarela yang diterima yayasan, baik dari negara, bantuan
luar negeri, masyarakat, maupun pihak lain yang tidak bertentangan
dengan peraturan perunndang-undangan yang berlaku. Sedangkan yang
dimaksud dengan “perolehan lain” misalnya adalah deviden, bunga
tabungan bank, sewa gedung, dan perolehan dari hasil usaha yayasan.
Jika kekayaan yayasan berasal dari wakaf, maka berlaku ketentuan
hukum perwakafan. Kekayaan yayasan yang dimiliki tersebut
dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Dalam hal
tertentu, negara dapat memberikan bantuan kepada yayasan.
6. Pola Pertanggungjawaban Yayasan
Menurut Bastian (2007:4), dalam yayasan, pengelola (pengurus dan
pengawas) bertanggung jawab kepada pembina yang disampaikan
dalam Rapat Pembina yang diadakan setahun sekali. Pola
pertanggungjawaban di yayasan bersifat vertikal dan horisontal.
Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi, seperti pertanggungjawaban yayasan kepada pembina.
Pertanggungjawaban horisontal (horizontal accountability) adalah
pertanggungjawaban ke masyarakat luas. Kedua jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pertanggungjawaban sektor publik tersebut merupakan elemen penting
dari proses akuntabilitas publik.
Pertanggungjawaban manajemen (managerial accountability)
merupakan bagian terpenting bagi kredibilitas di yayasan. Tidak
terpenuhinya prinsip pertanggungjawaban tersebut dapat menimbulkan
implikasi yang luas (Bastian, 2007:4).
7. Struktur Organisasi Yayasan
Menurut Undang-undang No. 16 tahun 2001, yayasan mempunyai
organ yang terdiri dari pembina, pengurus dan pengawas. Pembina
adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus atau pengawas oleh Undang-undanng
tersebut atau Anggaran Dasar. Kewenangan pembina meliputi (Bastian,
2007:5) :
a. Membuat keputusan mengenai perubahan anggaran dasar.
b. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus serta pengawas.
c. Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar
yayasan.
d. Mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan
yayasan.
e. Membuat keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran
yayasan.
Pembina adalah individu pendiri yayasan dan/atau mereka yang,
berdasarkan keputusan rapat anggota, dinilai mempunyai dedikasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Pengurus adalah
organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan, dan pihak
yang dapat diangkat menjadi pengurus adalah individu yang mampu
melakukan pembuatan hukum. Selain itu, pengawas adalah organ
yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat
kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan (Indra Bastian,
2007:5).
8. Karakeristik Anggaran Yayasan
Dilihat dari karakteristik anggaran, rencana anggaran yayasan
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan
didiskusikan. Anggaran tidak boleh menjadi rahasia internal yayasan
yang bersangkutan dan harus diinformasikan kepada publik untuk
dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran yayasan
merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik
(Bastian, 2007:5).
Anggaran pada yayasan berisi rencana kegiatan yang
dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan
belanja menurut satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana,
anggaran merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi
keuangan yayasan yang meliputi informasi mengenai pendapatan,
belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang
dilakukan di masa yang akan datang. Setiap anggaran memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
informasi mengenai apa yang hendak dilakukan dalam beberapa periode
mendatang (Bastian, 2007:6).
F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK No. 45
Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan
pada akhir periode laporan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk
suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan (Paragraf 9).
1. Laporan Posisi Keuangan
a) Tujuan Laporan Posisi Keuangan
Tujuan laporan posisi keungan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai
hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi
dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan,
dan informasi dalam pengungkapan laporan keuangan lain dapat
membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali, anggota kreditur, dan pihak lain untuk menilai (Paragraf 10) :
a. Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara
berkelanjutan.
b. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.
Laporan posisi keuangan mencakup entitas organisasi nirlaba secara
keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto (Paragraf
11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b) Klasifikasi Aset dan Liabilitas
Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan,
menyediakan informasi yang relevan, mengenai likuiditas, fleksibilitas
keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut
umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang
memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif
homogen. Sebagai contoh entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-
masing unsur aset dalam kelompok yang homogen, seperti (Paragraf
12) :
a. kas dan setara kas
b. piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain
c. persediaan
d. sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka
e. instrumen keuangan dan informasi jangka panjang
f. tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa
Kas atau aset lain yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan terpisah
dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaannya.
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut (Paragraf
13):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas
berdasarkan tanggal jatuh tempo.
b. Mengelompokkan aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan
liabilitas ke dalam jangka pendek dan jangka panjang.
c. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh
tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam
catatan atas laporan keuangan.
c) Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing
kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan
oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan
tidak terikat (Paragraf 14).
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau
temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan (Paragraf
15).
Pembatasan permanen atas aset, seperti tanah atau karya seni, yang
diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual;
atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan
pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah
dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara
permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau
wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi (Paragraf 16).
Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi
tertentu; investasi untuk jangka waktu tertentu; penggunaan selama
periode tertentu dimasa depan; atau pemerolehan aset tetap; dapat
disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok neto yang
penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan
atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh pemberi sumber daya
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali dapat berbentuk
pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya
(Paragraf 17).
Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa,
penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi,
dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan
terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat
entitas nirlaba. Informasi mengenai batasan tersebut umumnya
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. (Paragraf 18).
2. Laporan Aktivitas
a) Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi
mengenai pengaruh transaksi dari peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat aset neto; hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan
bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
lainnya, dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan kembali, anggota, kreditur dan pihak lain untuk
mengevaluasi kinerja suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan
kesinambungan entitas nirlaba dan memberikan jasa; dan menilai
pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer (Paragraf 19).
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode.
Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto
atau ekuitas dalam posisi keuangan (Paragraf 20).
b) Perubahan Kelompok Aset Neto
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat
permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode
(Paragraf 21).
Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, serta beban
dan kerugian yang mengurangi aset neto dikelompokkan sebagaimana
diatur di paragraf 24-25 (Paragraf 22).
c) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Keugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset
neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat (Paragraf
23).
Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat,
terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya
pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat yang pembatasannya tidak
berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan secara konsisten
dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi (Paragraf 24).
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui
dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau
pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi
(Paragraf 25).
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam
kelompok aset neto tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan
dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa
kelompok perubahan dalam aset neto, entitas nirlaba dapat
mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau
nonoperasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah
direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau
dengan cara lain (Paragraf 26).
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara
bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP (Paragraf
27).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian
yang berasal dari transaksi incidental atau peristiwa lain yang berasal di
luar pengendalian entitas nirlaba dan manajemen. Misalnya,
keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak
digunakan lagi (Paragraf 28).
d) Informasi Pemberian Jasa
Laporan aktivitas atau catatan laporan keuangan menyajikan
informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti
menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung
(Paragraf 29).
Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota,
kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan
sumber daya. Di samping penyajian klasifikasi beban secara fungsional,
entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan
mengenai beban menurut sifatnya, misalnya gaji, sewa, listrik, bunga,
dan penyusutan (Paragraf 30).
Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan
barang dan jasa kepada penerima manfaat, pelanggan, atau anggota
dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba. Pemberian jasa
tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang dilaksanakan melalui
berbagai program utama (Paragraf 31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program
pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi aktivitas
manajemen dan umum, pencarian dana, dan pengembangan anggota.
Aktivitas manajemen dan umum meliputi pengawasan, manajemen
bisnis, pembukuan, penganggaran, pendanaan, dan aktivitas
administratif lain, serta semua aktivitas manajemen dan administrasi
kecuali program pemberian jasa atau pencarian dana. Aktivitas
pencarian dana meliputi publikasi dan kampanye pencarian dana;
pengadaan daftar alamat pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali; pelaksanaan acara khusus
pencarian dana; pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk, dan
bahan lain; dan pelaksanaan aktivitas lain dalam rangka pencarian dana
dari individu, yayasan, pemerintah, dan lain-lain. Aktivitas
pengembangan anggota meliputi pencarian anggota baru dan
pengumpulan iuran anggota, hubungan dan aktivitas sejenis (Paragraf
32).
3. Laporan Arus Kas
a) Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode
(Paragraf 33).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 (revisi 2009): Laporan
Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7 dengan tambahan berikut ini (Paragraf
34) :
1) Aktivitas Pendanaan:
(i) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaannya
dibatasi dalam jangka panjang.
(ii) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan
investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,
pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan
dana abadi.
(iii) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya dalam jangka
panjang.
2) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau asset investasi.
G. Definisi yang Digunakan Dalam PSAK No. 45
Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini
(Paragraf 05) :
1. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya
yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara
permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sebagaian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lain yang
berasal dari sumber daya tersebut.
2. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya
oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan
sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya
keadaan tertentu.
3. Sumber daya terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi
untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat
bersifat permanen atau temporer.
4. Sumber daya tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya
tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
H. Contoh Format Laporan Keuangan Menurut PSAK No.45
1. Laporan Posisi Keuangan
Tabel 1: Contoh Laporan Posisi Keuangan
Sumber : PSAK No.45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20X2 dan 20X1
(dalam jutaan rupiah)
ASET 20X2 20X1
Aset Lancar
Kas dan setara kas 188 1.150
Piutang bunga 5.325 4.175
Persediaan dan biaya dibayar dimuka 1.525 2.500
Piutang lain-lain 7.562 6.750
Investasi jangka pendek 3.500 2.500
Aset Tidak Lancar
Properti investasi 13.025 11.400
Aset tetap 154.250 158.975
Investasi jangka panjang 545.175 508.750
Jumlah Aset 730.550 696.200
LIABILITAS
Liabilitis Jangka Pendek
Utang dagang 6.425 2.625
Pendapatan diterima dimuka yang
dapat dikembalikan - 1.625
Utang lain-lain 2.187 3.250
Utang wesel - 2.850
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban tahunan 4.213 4.250
Utang jangka panjang 13.750 16.250
Jumlah Liabilitas 26.575 30.850
ASET NETO
Tidak terikat 288.070 259.175
Terikat temporer (Catatan B) 60.855 63.675
Terikat permanen (Catatan C) 355.050 342.500
Jumlah aset neto 703.975 665.350
Jumlah liabilitas dan aset neto 730.550 696.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Laporan Aktivitas
a. Bentuk A
Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A
ini memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif.
Tabel 2: Contoh Laporan Posisi Keuangan
Sumber : PSAK No.45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan Aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan
Sumbangan 21.600
Jasa layanan 13.500
Pengahasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 14.000
Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) 2.125
Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi 20.570
Lain-lain 375
Jumlah 72.170
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D):
Pemenuhan program pembatasan 29.975
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3.750
Berakhirnya pembatasan waktu 3.125
Jumlah 36.850
Jumlah Pendapatan 109.020
Beban
Program A 32.750
Program B 21.350
Program C 14.400
Manajemen dan umum 6.050
Pencarian dana 5.375
Jumlah Beban (catatan F) 79.925
berlanjut...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Sumber : PSAK No. 45 Revisi 2011
Lanjutan...
Kerugian akibat kebakaran 200
Jumlah 80.125
Kenaikan asset neto tidak terikat 28.895
ASET NETO TERIKAT TEMPORER
Sumbangan 20.275
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 6.450
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang (catatan E) 7.380
Kerugian aktuarial untuk kewajiban umum (75)
Aset neto terbebaskan dari pembatasan (catatan D) (36.380)
Penurunan aset neto terikat temporer (2.820)
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan 700
Pengahasilan investasi jangka panjang (catatan E) 300
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan
dari investasi jangka panjang (catatan E) 11.550
Kenaikan aset neto terikat permanen 12.550
KENAIKAN ASET NETO 38.625
ASET NETO AWAL TAHUN 665.350
ASET NETO AKHIR TAHUN 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Bentuk B
Bentuk B menyajikan pembuktian dampak berakhirnya
pembatasan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali aset tertentu terhadap reklasifikasi aset neto.
Bentuk B memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai
sumbangan dan pengahasilan dari investasi.
Tabel 3 : Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Tidak Terikat Terikat
Terikat Temporer Permanen Jumlah
PENDAPATAN
Sumbangan 21.600 20.275 700 42.575
Jasa layanan 13.500 - - 13.500
Penghasilan investasi jangka
panjang (catatan E) 14.000 6.450 300 20.750
Penghasilan investasi
lain (catatan E) 2.125 - - 2.125
Penghasilan neto terealisasikan
dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang
(catatan E) 20.570 7.380 11.550 39.500
Lain-lain 375 - - -
ASET NETO YANG BERAKHIR
PEMBATASANNYA
(Catatan D)
Pemenuhan program
pembatasan 29.975 (29.975) - -
berlanjut...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Sumber: PSAK No.45 Revisi 2011
Lanjutan...
Tidak Terikat Terikat
Terikat Temporer Permanen Jumlah
Pemenuhan pembatasan
pemerolehan peralatan 3.750 (3.750) - -
Berakhirnya pembatasan
waktu 3.125 (3.125) - -
Jumlah Pendapatan 109.020 (2.745) 12.550 118.450
BEBAN
Program A 32.750 - - 32.750
Program B 21.350 - - 21.350
Program C 14.400 - - 14.400
Manajemen dan umum 6.050 - - 6.050
Pencarian dana 5.375 - - 5.375
Jumlah beban (catatan F) 79.925 - - 79.925
Kerugian akibat kebakaran 200 - - 200
Kerugian aktuarial dan
kewajiban tahunan - 75 - 75
Jumlah beban 80.125 75 - 80.200
PERUBAHAN ASET NETO 28.895 (2.820) 12.550 38.625
ASET NETO AWAL
TAHUN 259.175 63.675 342.500 665.350
ASET NETO AKHIR
TAHUN 288.070 60.855 355.050 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Bentuk C
Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah
ringkasan dari laproan pendapatan, beban, dan perubahan terhadap
aset neto tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan aset neto.
Pendekatan bentuk C ini menitikberatkan perhatian pada
perubahan aset neto tidak terikat. Bentuk ini sesuai untuk entitas
nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagai aktivitas yang
terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan dan
investasi.
Tabel 4: Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 1 dari 2
bagian)
Sumber : PSAK No. 45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan pendapatan, beban, dan perubahan aset neto tidak terikat
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
PENDAPATAN TIDAK TERIKAT
Sumbangan 21.600
Jasa layanan 13.500
Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 14.000
Penghasilan investasi lain (catatan E) 2.125
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang (Catatan E) 20.570
Lain-lain 375
Jumlah 72.170
berlanjut...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
Lanjutan...
ASET NETO YANG DIBEBASKAN DARI
PEMBATASAN (Catatan D)
Penyelesaian program pembatasan 29.975
Penyelesaian pembatasan pemerolehan peralatan 3.750
Berakhirnya pembatasan waktu 3.125
Jumlah 36.850
Jumlah Pendapatan 109.020
Beban
Program A 32.750
Program B 21.350
Program C 14.400
Manajemen dan umum 6.050
Pencarian dana 5.375
Jumlah Beban (catatan F) 79.925
Kerugian akibat kebakaran 200
Jumlah beban tidak terikat 80.125
KENAIKAN ASET NETO TIDAK TERIKAT 28.895
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d. Bentuk C (Bagian 2 dari 2 bagian)
Tabel 5: Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2
Bagian)
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan perubahan aset neto untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
ASET NETO TIDAK TERIKAT
Jumlah pendapatan tidak terikat 72.170
Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D) 36.850
Jumlah beban tidak terikat (80.125)
Kenaikan aset neto tidak terikat 28.895
ASET NETO TERIKAT TEMPORER
Sumbangan 20.275
Penghasilan dari investasi jangka panjang (catatan E) 6.450
Penghasilan neto dari invetasi jangka panjang yang telah
direalisasi dan belum terealisasi (catatan E) 7.380
Kerugian akrual dari kewajiban tahunan (75)
Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D) (36.850)
Penurunan aset neto terikat temporer (2.820)
ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan 700
Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 300
Penghasilan neto dari investasi jangka panjang yang telah
Direalisasi dan belum terealisasi (catatan E) 11.550
Kenaikan aset neto terikat permanen 12.550
KENAIKAN ASET NETO 38.625
KENAIKAN ASET NETO PADA AWAL TAHUN 665.350
ASET NETO PADA AKHIR TAHUN 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e. Bentuk C Bagian 2 dari 2 Bagian (alternatif)
Tabel 6: Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C bagian 2 dari 2
bagian (alternatif)
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan perubahan aset neto untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Tidak Terikat Terikat
Terikat Temporer Permanen Jumlah
PENDAPATAN
Pendapatan terikat 72.170 72.170
Pendapatan tidak terikat 20.275 700 20.975
Pendapatan investasi jangka
Panjang (catatan E) 6.450 300 6.750
Penghasilan neto terealisasikan
Dan belum teralisasikan dari
Investasi jangka
Panjang (catatan E) 7.380 11.550 18.930
Aset neto yang dibebaskan
Pembatasannya (catatan D) 36.850 (36.850)
Jumlah Pendapatan 109.020 (2.745) 12.550 118.825
BEBAN
Beban tidak terikat 80.125 80.125
Kerugian akturial dari
Kewajiban tahunan 75 75
Jumlah beban 80.125 75 80.200
PERUBAHAN ASET NETO 28.895 (2.820) 12.550 38.625
ASET NETO AWAL
TAHUN 259.175 63.675 342.500 665.350
ASET NETO AKHIR
TAHUN 288.070 60.855 355.050 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Laporan Arus Kas
a. Metode Langsung
Tabel 7: Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
Sumber: PSAK No.45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun yang ebrakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
AKTIVITAS OPERASI
Kas dan pendapatan jasa 13.050
Kas dan pemberi sumber daya 20.075
Kas dari piutang lain-lain 6.537
Bunga dan dividen yang diterima 21.425
Penerimaan lain-lain 375
Bunga yang dibayarkan (955)
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan supplier (59.520)
Utang lain-lain yang dilunasi (1.062)
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75)
AKTIVITAS INVETASI
Ganti rugi dari asuransi kebakaran 625
Pembelian peralatan (3.750)
Penerimaan dari penjualan investasi 190.250
Pembelian investasi (187.250)
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi (125)
AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment 500
Investasi dalam endowment berjangka 175
Investasi bangunan 3.025
Investasi perjanjian tahunan 500
4.200
Aktivitas pendanaan lain:
Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi 750
Pembayaran kewajiban tahunan (362)
Pembayaran utang wesel (2.850)
Berlanjut...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
Lanjutan...
Pembayaran liabilitas jangka panjang (2.500)
(4.962)
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan (762)
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN
SETARA KAS (962)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 1.150
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 118
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk
aktivitas operasi:
Perubahan dalam aset neto 38.625
Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto yang
digunakan untuk aktivitas operasi:
Depresiasi 8.000
Kerugian akibat kebakaran 200
Kerugian akturial pada kewajiban tahunan 75
Kenaikan piutang bunga (1.150)
Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 975
Kenaikan dalam piutang lain-lain (813)
Kenaikan dalam utang dagang 3.800
Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan (1.625)
Penurunan dalam utang lain-lain (1.062)
Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang (6.850)
Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang (750)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
jangka panjang (39.500)
Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75)
Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:
peralatan yang diterima sebagai hibah 350
Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Metode Tidak Langsung
Tabel 8: Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun yang ebrakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
AKTIVITAS OPERASI
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang
digunakan untuk aktivitas operasi:
Perubahan dalam aset neto 38.625
Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi:
Depresiasi 8.000
Kerugian akibat kebakaran 200
Kerugian akturial pada kewajiban tahunan 75
Kenaikan piutang bunga (1.150)
Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 975
Kenaikan dalam piutang lain-lain (813)
Kenaikan dalam utang dagang 3.800
Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan (1.625)
Penurunan dalam utang lain-lain (1.062)
Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang (6.850)
Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang (750)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
jangka panjang (39.500)
Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75)
AKTIVITAS INVETASI
Ganti rugi dari asuransi kebakaran (825)
Pembelian peralatan (3.750)
Penerimaan dari penjualan investasi 190.250
Pembelian investasi (187.250)
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi (75)
Berlanjut...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
Lanjutan...
AKTIVITAS PENDANAAN:‟
Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment 500
Investasi dalam endowment berjangka 175
Investasi bangunan 3.025
Investasi perjanjian tahunan 500
4.200
Aktivitas pendanaan lain:
Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi 750
Pembayaran kewajiban tahunan (362)
Pembayaran utang wesel (2.850)
Pembayaran liabilitas jangka panjang (2.500)
(4.962)
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan (762)
PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS (962)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 1.050
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 185
Data tambahan:
Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:
Peralatan yang diterimas sebagai hibah 350
Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan 200
Bunga yang dibayarkan 955
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berupa studi kasus yang merupakan penelitian menggunakan
satu objek tertentu untuk diteliti, yaitu di Yayasan Bina Bhakti. Kemudian
data yang diolah berupa laporan keuangan bulanan yayasan yang
sebenarnya adalah semacam buku kas untuk menyusun laporan keuangan
yang sesuai dengan penyajiannya dari Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Bina Bhakti yang berlokasi di
Perumahan Puri Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No. 34, RT 002 RW
01, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten 15315.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret-Juni 2017.
C. Peran Penulis
Penulis bukanlah orang dalam di pengurusan Yayasan Bina Bhakti, berikut
ini hal-hal yang perlu dilakukan oleh Penulis:
1. Membuat dan memberikan proposal penelitian ini kepada narasumber agar
narasumber mengetahui gambaran penelitian.
2. Pada hal sensitif, seperti nama narasumber, alamat, dan sebagainya yang
berkaitan dengan penelitian ini, akan diminta persetujuan narasumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mengenai penulisannya, yaitu apakah boleh menggunakan yang asli atau
diinisialkan.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah pimpinan yayasan, yaitu ketua yayasan
harian di Yayasan Bina Bhakti dan bendahara Yayasan Bina Bhakti.
2. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan tahun 2016
sebagai bahan untuk membuat laporan keuangan yang terdiri dari
laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas.
E. Data yang Dibutuhkan
1. Gambaran umum yayasan.
2. Laporan keuangan yayasan pada tahun 2016 yang akan dibuat laporan
keuangan berdasarkan acuan dari Pernyataan Standar Akuntansi
(PSAK) No. 45 yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan
aktivitas.
3. Hasil wawancara dengan bendahara Yayasan Bina Bhakti.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan metoda pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung (personal interview) dengan melakukan komunikasi
atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawancara dan
responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan
penelitian (Sumarni, 2006:85). Misalnya bertanya langsung atau tanya
jawab dengan pihak yayasan diantaranya, yaitu pimpinan yayasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
untuk mengetahui gambaran umum yayasan, visi misi,
kegiatan/program yayasan, struktur organisasi yayasan, serta
wawancara dengan bagian bendahara untuk menanyakan laporan
keuangan Yayasan Bina Bhakti serta apa saja yang terdapat dalam
laporan keuangan yayasan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang dilakukan dengan mengutip
data dari dokumen yang berasal dari Yayasan Bina Bhakti meliputi
gambaran umum yayasan, struktur organisasi, dan laporan keuangan
bulanan Yayasan Bina Bhakti.
G. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dipakai oleh penulis untuk
menyusunan laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti periode 2016:
1. Mengamati laporan keuangan yang ada periode 2016 (Laporan
keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti).
2. Mendata aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti.
3. Menilai aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti.
4. Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti per
2 Januari 2016.
5. Menyusun laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti periode 2016.
6. Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti
periode 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Latar Belakang dan Sejarah Organisasi
Berdirinya Yayasan Bina Bhakti seolah seperti tidak disengaja.
Yayasan Bina Bhakti ini berawal dari adanya sebidang tanah seluas 6000
m persegi di daerah Babakan, Kota Tangerang Selatan yang oleh
pemiliknya mau dijual. Pada tahun 1997 tanah tersebut dibeli oleh Bapak
Supardi. Pada awalnya, tanah tersebut akan ditanami cengkeh dan kopi
agar dapat memberikan penghasilan. Namun, karena adanya kebutuhan
yang dirasakan lebih mendesak, Sr. Rina Ruigrok, BKK mengusulkan
untuk membangun sebuah panti werda untuk melayani sesama yang sangat
membutuhkan, yaitu mereka yang telah lanjut usia yang masih sangat
membutuhkan pertolongan.
Tepat pada bulan September 1986 Yayasan Bina Bhakti didirikan
dengan perintis utamanya Sr. Rina Ruigrok, BKK, dibantu oleh Sr.
Regina, BKK. Sedikit demi sedikit permintaan akan pelayanan oma opa
bertambah terus. Kapasitas tampung terus-menerus juga ditingkatkan dan
masih akan berlanjut sesuai kondisi dan kemampuan. Untuk itu, di Bekasi
juga telah berdiri Panti Werda “CARITAS” yang beralamatkan di Jl.
Kusuma Utara Raya, Perumahan Wisma Jaya, Bekasi Timur.
Pada tanggal 11 Agustus 1998, Sr. Rina kembali ke negara asalnya,
yakni Holland karena usia yang sudah lanjut dan meninggal dunia pada
tanggal 4 September 2000. Pada bulan Maret 1999 dengan sebab yang
sama Sr Regina tidak lagi ke panti werda dan pulang ke biara. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
mengalami krisis kepemimpinan, pada tahun-tahun awal sepeninggal Sr.
Rina Ruigrok, panti werda mengalami kesulitan dalam bidang dana
operasional. Namun, Tuhan tidak pernah tinggal diam atas karya yang
telah Ia mulai sendiri. Keyakinan itulah yang selalu menjadi pegangan
disaat-saat mengalami kesulitan. Selanjutnya kepengurusan sehari-hari
Yayasan Bina Bhakti ditangani oleh tim, yang anggotanya adalah Drs. R.
Supardi, Anyusiata Wula, Dra. M. D. Pujiwati Rahayu, Agnes Agustini,
dan A. Sumiyati.
B. Alamat Lokasi
Yayasan Bina Bhakti berlokasi di daerah Kota Tangerang Selatan yang
beralamatkan di Perumahan Puri Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No. 34,
RT 002 RW 01, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten.
C. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi
1. Visi:
Menolong lansia yang hidup kurang perhatian, baik di keluarga dan
masyarakat.
2. Misi:
Menjadi tempat untuk lansia menjalani sisa hidup mereka dalam
damai Tuhan.
3. Tujuan Organisasi:
a. Menampung lansia.
b. Menjadi tempat peristirahatan untuk lansia.
c. Bersifat sosial membantu masyarakt yang tidak mampu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D. Tugas Pokok Organisasi
Yayasan Bina Bhakti memiliki tugas pokok dalam menjalankan kegiatan
organisasi, yaitu:
1. Memberikan bantuan dan sumbangan kepada orang tua lanjut usia
yang tinggal di daerah sekitar panti (menyantuni orang lanjut usia
yang tinggal di non panti).
2. Memberikan bantuan dan membina kepada orang-orang lanjut usia
baik yang terlantar maupun yang masih ada keluarga.
E. Kondisi dan Potensi
Yayasan Bina Bhakti berlokasi di daerah Kota Tangerang Selatan
yang beralamatkan di Perumahan Puri Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No.
34, RT 002 RW 01, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten yang
dipimpin oleh Drs. Supardi. Yayasan ini memiliki lokasi yang cukup asri
dan sejuk yang jauh dari kebisingan kendaran dan juga lokasi tersebut
cocok untuk kegiatan kesehatan dan kemanusiaan bagi para lansia.
Yayasan Bina Bhakti telah berusia 31 tahun. Meskipun telah
mengalami perbaikan dan penambahan gedung baru, namun secara fisik
Yayasan Bina Bhakti tampak membutuhkan perbaikan kembali. Yayasan
Bina Bhakti yang berdiri di atas tanah seluas 6000 m persegi, memiliki
potensi sebagai berikut:
1. Bangunan fisik, yang terdiri dari:
a. Gedung 1 untuk sekretariat panti atau kantor kepengurusan, poli
klinik dan rumah tinggal para pengurus harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Gedung 2 untuk kapel atau tempat doa baik bagi para pasien
maupun pengurus atau karyawan.
c. Gedung 3 untuk berbagai acara yang dimungkinkan, seperti jika
ada kunjungan kelompok besar.
d. Gedung 4 untuk asrama bagi karyawan.
e. Gedung 5 untuk tempat tinggal lansia yang membutuhkan
perawatan intensif atau total.
f. Gedung 6 untuk tempat tinggal bagi para lansia laki-laki yang
masih sehat.
g. Gedung 7 untuk tempat tinggal para lansia perempuan yang masih
sehat.
h. Gudang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan
makanan.
i. Fasilitas ziarah
5. Kendaraan
Untuk menjunjung pelayanan, Yayasan Bina Bhakti juga memiliki
fasilitas kendaraan berupa 2 mobil, yaitu kijang inova dan pick-up dan
1 sepeda motor.
6. Personalia
Yayasan Bina Bhakti dikelola oleh para awam yang menghidupi
teladan St. Katarina dari Siena. Meskipun mereka bukan dari
kelompok biarawati, namun mereka mengucapkan janji untuk
membaktikan hidup demi pelayanan di Yayasan Bina Bhakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
7. Finansil/Keuangan
Sejak berdirinya Yayasan Bina Bhakti, yayasan ini tidak memiliki
sumber pendapatan yang tetap, seperti kebun, perusahaan, dll. Biaya
operasional Yayasan Bina Bhakti sebagian bergantung dari uluran
tangan para donatur baik berupa dalam bentuk uang maupun barang.
Selain itu, sumber pendanaan juga berasal dari sumbangan keluarga
pasien, meskipun tidak semua keluarga pasien memberikan
sumbangan yang cukup. Bahkan kebanyakan dari mereka tidak
memberikan sumbangan apapun untuk membantu penyelenggaraan
pelayanan Yayasan Bina Bhakti, terutama mereka yang tidak memiliki
keluarga.
F. Rencana Kerja
Dalam pengelolaan Yayasan Bina Bhakti, ada beberapa rencana kerja yang
mempunyai jangka atau waktu, yaitu jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang. Berikut rencana kerja yang diadakan Yayasan Bina
Bhakti:
1. Jangka Pendek:
Memberikan bantuan atau pertolongan kepada lansia yang merasa
terbuang atau disisihkan atau kesepian.
2. Jangka Menengah:
Memberikan keterampilan kepada para lansia yang masih kreatif dan
memberikan senam lansia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Jangka Panjang:
Bersama masyarakat dan bekerja sama dengan puskesmas setempat
untuk meningkatkan kesehatan serta membantu masyarakat dalam
menangani masalah kesehatan.
G. Struktur Organisasi
Efektivitas organisasi ditentukan oleh sumber daya manusia di
dalam memanfaatkan berbagai sumber daya lain untuk mewujudkan tujuan
bersama. Oleh karena itu, setiap organisasi membutuhkan struktur
organisasi yang mencerminkan pemisahan kerja, wewenang, dan tanggung
jawab dalam menjalankan setiap kegiatan organisasi. Yayasan Bina Bhakti
merupakan organisasi sosial dimana organisasi tersebut didirikan oleh
masyarakat sipil (awam). Yayasan Bina Bhakti memiliki pengurus harian,
dimana pengurus tersebut memiliki pembagian tugas yang cukup jelas di
masing-masing bidang. Struktur organisasi yang diterapkan pada Yayasan
Bina Bhakti berbentuk garis, dimana garis tersebut mengalir secara
langsung dari pimpinan (ketua yayasan) yang berkoordinasi dengan
pengurus harian. Kemudian pengurus harian membawahi koordinator sub-
bagian dibawahnya. Struktur organisasi ini sangat jelas menggambarkan
bentuk tugas dan wewenang yang jelas, dimana struktur organisasi
Yayasan Bina Bhakti mengalir dari atas ke bagian bawahnya secara
langsung, dan sebaliknya bagian bawah bertanggung jawab secara
langsung ke bagian atas di masing-masing unit. Rapat anggota pengurus
harian Yayasan Bina Bhakti diadakan setahun sekali dan secara triwulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
juga diadakan rapat untuk masing-masing sub-bidang yang dibawahi oleh
pengurus harian. Berikut struktur organisasi Yayasan Bina Bhakti:
Gambar 1: Struktur Organisasi
Sumber: data Yayasan Bina Bhakti
Keterangan:
1. Ketua Yayasan : Drs. Supardi
2. Ketua Harian : Ayusiata Wula
3. Sekretaris : Dra. M. D. Pujiwati Rahayu
Ketua Yayasan
Bina Bhakti
Ketua Harian
Yayasan Bina
Bhakti
Sekretaris
Yayasan Bina
Bhakti
Bendahara Yayasan
Bina Bhakti
Poliklinik Gudang Bagian
Mandiri
Pera-
watan
Dapur Cuci Kebun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Bendahara : Agnes Agustini
5. Sub-bagian:
a. Poliklinik : Dr. Husni dan Yovita Muku
b. Gudang : A. Sumiyati
c. Mandiri : Fia Aryani
d. Perawatan : Yati
e. Dapur : Kristina Senen
f. Cuci : Ratna
g. Kebun : Utang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Mengamati laporan keuangan yang ada periode 2016 (Laporan
keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti):
Hasil dari wawancara dengan Ibu Agnes Agustini selaku
bendahara Yayasan Bina Bhakti, maka didapatkan laporan keuangan
yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti, yaitu laporan keuangan
bulanan. Yayasan Bina Bhakti setiap bulannya hanya membuat
laporan keuangan bulanan, dimana laporan keuangan bulanan tersebut
berisi pendapatan yang diterima oleh yayasan dan pengeluaran yang
dikeluarkan oleh yayasan untuk keperluan operasional yayasan.
Pendapatan yang diterima oleh Yayasan Bina Bhakti berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu Agnes Agustini selaku bendahara Yayasan
Bina Bhakti adalah:
a. Pendapatan poliklinik : Yayasan Bina Bhakti memiliki poliklinik
yang diperuntukkan untuk masyarakat sekitar yang mengalami
sakit. Yayasan Bina Bhakti hanya memasang harga untuk berobat
di poliklinik sebesar Rp10.000,00. Setiap harinya poliklinik
menerima kurang lebih 100 pasien. Pendapatan poliklinik menjadi
pendapatan Yayasan Bina Bhakti untuk kegiatan operasional
yayasan.
b. Pendapatan donatur : Yayasan Bina Bhakti merupakan organisasi
sektor publik, yang dimana pendapatan Yayasan Bina Bhakti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sebagian besar diperoleh dari sumbangan para donatur yang
berbaik hati memberi sedikit rezekinya yang dipunya.
c. Pendapatan Pasien : pendapatan pasien ini merupakan pendapatan
yang diterima oleh Yayasan Bina Bhakti, dimana setiap pasien
yang masih mampu dalam hal finansial membayar setiap
bulannya sebesar Rp1.000.000,00. Jika pasien memang tidak
mampu membayar, maka pihak dari yayasan tidak memungutnya.
d. Angsuran Karyawan : angsuran karyawan berupa pembayaran
atas pinjaman yang dilakukan oleh karyawan Yayasan Bina
Bhakti. Yayasan Bina Bhakti menganggap angsuran karyawan
sebagai pendapatan yang diterima oleh yayasan.
Sedangkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti
berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Agnes Agustini selaku
bendahara Yayasan Bina Bhakti adalah:
a. Bank : bank ini merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh
Yayasan Bina Bhakti, yang dimana yayasan mengeluarkan uang
untuk menabung di bank sebagai tabungan yayasan jika sewaktu-
waktu diperlukan.
b. Inventaris perlengkapan : inventaris perlengkapan ini merupakan
pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, seperti
membeli kompor, peralatan makan untuk oma opa, peralatan tidur
untuk oma opa dan karyawan (tempat tidur, lemari kecil).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Biaya belanja dapur : biaya belanja dapur merupakan pengeluaran
yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, dimana biaya ini
dikeluarkan untuk membeli bahan makan sehari-hari, seperti
sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, dll untuk makanan oma opa
dan karyawan yang tinggal di yayasan dan kerja di yayasan.
d. Biaya kesejahteraan pasien : biaya kesejahteraan pasien
merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina
Bhakti. Biaya ini dikeluarkan untuk membiayai pasien (oma opa)
jika ada oma opa yang menderita sakit atau perlu berobat.
e. Honor karyawan : honor karyawan merupakan biaya yang
dikeluarkan Yayasan Bina Bhakti setiap bulannya untuk
membiayai gaji karyawan yang bekerja di Yayasan Bina Bhakti.
f. Biaya kesejahteraan karyawan : biaya kesejateraan karyawan
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti.
Biaya ini diperuntukkan untuk karyawan jika ada karyawan yang
sakit dan biaya untuk lembur jika ada karyawan yang melakukan
lembur.
g. Biaya listrik : biaya listrik merupakan biaya yang dikeluarkan
Yayasan Bina Bhakti untuk membayar tagihan listrik yayasan
setiap bulannya.
h. Biaya perlengkapan kantor : biaya perlengkapan kantor
merupakan biaya yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Biaya ini dikeluarkan untuk membeli perlengkapan kantor seperti
membeli kertas, tinta print, map, dll.
i. Biaya aktiva tetap : biaya aktiva tetap merupakan biaya yang
dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini dikeluarkan untuk
membiayai perbaikan aktiva tetap, seperti renovasi gedung
maupun perbaikan gedung.
j. BBM : BBM merupakan biaya pengeluaran yang dilakukan oleh
Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini meliputi biaya yang dikeluarkan
untuk membeli BBM kendaraan operasioanal yayasan dan
membeli gas untuk keperluan memasak yayasan.
k. Biaya lain-lain : biaya lain-lain merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya lain-lain meliputi
biaya yang dikeluarkan untuk biaya yang tak terduga, seperti
biaya untuk sumbangan RT/RW.
l. Biaya kendaraan : biaya kendaraan merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini meliputi biaya
yang dikeluarkan untuk service kendaraan bermotor yang dimiliki
yayasan jika kendaraan tersebut bermasalah.
m. Biaya telepon : biaya telepon merupakan biaya yang dikeluarkan
oleh Yayasan Bina Bhakti untuk membayar tagihan telepon yang
dipakai oleh yayasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Mendata aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti:
Berdasarkan hasil wawancara dengan bendahara yayasan, maka
Yayasan Bina Bhakti memiliki beberapa jumlah aset yang terdiri
sebagai berikut:
a. Motor:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit motor atas pemberian orang.
Motor yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti adalah motor
honda dengan tipe NF 125 D dan tahun pembuatan 2005.
b. Pick-up:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil pick-up untuk
kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Mobil yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti adalah mobil pick-up dengan
merek suzuki dengan tipe ST 150 dan tahun pembuatan 2003.
c. Mobil:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil kijang inova untuk
kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Kijang inova yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti bertipe kijang inova E dengan
tahun pembuatan 2008.
d. Gedung:
Yayasan Bina Bhakti memiliki aset gedung yang terbagi menjadi
10 gedung, meliputi ruang oma opa, kapel, dapur, aula, asrama
karyawan, gudang, rumah kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
e. Tanah:
Yayasan Bina Bhakti memiliki tanah 6.000 m2 Tanah yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti tidak sekaligus membeli tanah,
tetapi Yayasan Bina Bhakti membeli secara bertahap.
f. Komputer:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit komputer untuk keperluan
kantor. Komputer yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti
dengan merek HP Pavilion 510-P011D.
g. Print:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit print untuk membantu
melengkapi keperluan kantor untuk mengeprint surat-surat,
laporan keuangan, dll. Print yang dimiliki oleh Yayasan Bina
Bhakti dengan merek Canon.
h. Kursi roda:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 30 kursi roda untuk oma opa yang
sudah tidak bisa berjalan lagi.
i. Tongkat
Yayasan Bina Bhakti memiliki 20 tongkat untuk kebutuhan oma-
opa.
j. Tempat tidur
Yayasan Bina Bhakti memiliki 100 tempat tidur untuk oma opa
dan karyawan yang tinggal di yayasan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
k. Tv:
Yayasan Bina Bhakti memiliki tv sebanyak 10 unit.
3. Menilai aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti:
Berdasarkan hasil wawancara dengan bendahara yayasan, maka aset-
aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti ternilai sebagai berikut:
a. Motor:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit motor motor honda dengan
tipe NF 125 D dan tahun pembuatan 2005, dimana harga
perolehan sekarang sebesar Rp 5.650.000.
b. Pick-up:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil pick-up untuk
kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Mobil yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti adalah mobil pick-up dengan
merek suzuki dengan tipe ST 150 dan tahun pembuatan 2003.
Harga perolehan dari mobil pick-up Rp 57.200.000.
c. Mobil:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil kijang inova untuk
kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Kijang inova yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti bertipe kijang inova E dengan
tahun pembuatan 2008. Harga perolehan sekarang sebesar Rp
127.000.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
d. Gedung:
Yayasan Bina Bhakti memiliki aset gedung yang terbagi menjadi
10 gedung, meliputi ruang oma opa, kapel, dapur, aula, asrama
karyawan, gudang, rumah kecil. Harga perolehan dari gedung
tersebut menggunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah
Rp630.201.000
e. Tanah:
Yayasan Bina Bhakti memiliki tanah 6.000 m2 dengan harga
perolehan tanah menggunakan harga Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP) adalah sebesar Rp 2.364.000.000
f. Komputer:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit komputer. Komputer yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti dengan merek HP Pavilion
510-P011D dengan harga perolehan Rp7.000.000.
g. Print:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit print merek Canon dengan
harga perolehan Rp5.000.000.
h. Kursi roda:
Yayasan Bina Bhakti memiliki 30 kursi roda untuk oma opa.
Harga perolehan dari kursi roda Rp2.000.000 x 30 kursi roda =
Rp60.000.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
i. Tongkat
Yayasan Bina Bhakti memiliki 20 tongkat untuk kebutuhan oma-
opa. Harga perolehan dari tongkat Rp100.000 x 20 tongkat =
Rp2.000.000.
j. Tempat tidur
Yayasan Bina Bhakti memiliki 100 tempat tidur untuk oma opa
dan karyawan yang tinggal di yayasan tersebut. Harga perolehan
untuk tempat tidur Rp6.000.000 x 100 tempat tidur = Rp
600.000.000.
k. Tv:
Yayasan Bina Bhakti memiliki tv sebanyak 10 unit. Harga
perolehan dari tv tersebut Rp2.000.000 x 10 unit = Rp20.000.000.
4. Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti per
2 Januari 2016
Berdasarkan dari laporan keuangan bulanan yang sederhana yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, maka penulis
membuat laporan posisi keuangan Bina Bhakti per 2 Januari 2016
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE 2 JANUARI 2016
(dalam Rupiah)
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Gambar 2: Laporan posisi keuangan per 2 Januari 2016:
5. Menyusun laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti periode 2016
Berdasarkan dari laporan keuangan bulanan yang sederhana yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, maka penulis
membuat laporan aktivitas Bina Bhakti periode 2016 sebagai berikut:
Aktiva Lancar : Jumlah Utang : Jumlah
Kas 151.915.150 Utang 0
Bank 215.000.000
Piutang Karyawan 13.250.000
Jumlah Aktiva Lancar 380.165.150 Jumlah Utang 0
Aktiva Tetap : Modal:
Tanah 2.364.000.000 Modal Yayasan Bina Bhakti 3.581.779.150
Gedung 630.201.000
Kendaraan 189.850.000
Inventaris dan perlengkapan 17.563.000
Jumlah Aktiva Tetap 3.201.614.000 Jumlah Modal 3.581.779.150
Total Aktiva 3.581.779.150 Total Utang+Modal 3.581.779.150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN AKTIVITAS
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam Rupiah)
Sumber : Data diolah penulis, 2017
Gambar 3: Laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti
Dari hasil laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti periode 2016,
didapatkan hasil bahwa Yayasan Bina Bhakti memperoleh laba bersih
sebesar Rp 443.363.780,00. Sedangkan dibawah ini merupakan
rekomendasi dari penulis dalam penyusunan laporan aktivitas
Yayasan Bina Bhakti berdasarkan PSAK No. 45:
NO. AKUN PENDAPATAN : JUMLAH TOTAL
43 Pendapatan Poliklinik 71.227.000
40 Pendapatan Pasien 349.350.000
42 Pendapatan Donatur 908.803.800
JUMLAH 1.329.380.800
PENGELUARAN:
40 Biaya Dapur 135.255.800
41 Biaya Kesejahteraan Pasien 18.121.000
43 Honor Karyawan 76.216.000
45 Biaya Kesejahteraan Karyawan 170.333.320
46 Biaya Listrik 38.415.700
47 Biaya Perlengkapan Kantor 72.584.150
48 Biaya Aktiva Tetap 175.102.000
50 BBM 82.469.400
51 Biaya Lain-lain 77.247.650
52 Biaya Kendaraan 28.085.000
53 Biaya Telepon 12.187.000
JUMLAH 886.017.020
LABA BERSIH 443.363.780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN AKTIVITAS
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)
Sumber : Data diolah penulis, 2017
Gambar 4: Laporan aktivitas berdasarkan PSAK No. 45
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan:
Sumbangan 908.803.800
Jasa Layanan 420.577.000
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 0
Penghasilan investasi lain-lain (catatan E) 0
Penghasilan neto investasi jangka panjang yang belum direalisasi 0
Lain-Lain 0
Jumlah 1.329.380.800
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (catatan D) 0
Pemenuhan program pembatasan 0
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 0
Berakhirnya pembatasan waktu 0
Jumlah 0
Jumlah Pendapatan 1.329.380.800
Beban:
Beban Dapur 135.255.800
Beban Kesejahteraan Pasien 18.121.000
Honor Karyawan 76.216.000
Beban Kesejahteraan Karyawan 170.333.320
Beban Listrik 38.415.700
Beban Perlengkapan Kantor 72.584.150
Beban Perawatan Aktiva Tetap 175.102.000
BBM 82.469.400
Beban Lain-lain 77.247.650
Beban Perawatan Kendaraan 28.085.000
Beban Telepon 12.187.000
Jumlah Beban 886.017.020
Kenaikan aset neto tidak terikat 443.363.780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6. Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti
periode 2016
Berdasarkan dari laporan keuangan bulanan yang sederhana yang
dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, maka penulis
membuat laporan posisi keuangan Bina Bhakti periode 2016 sebagai
berikut:
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam Rupiah)
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Gambar 5: Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2016
Aktiva Lancar : Jumlah Utang : Jumlah
Kas 32.227.930 Utang 0
Bank 517.700.000
Piutang Karyawan 2.000.000
Jumlah Aktiva Lancar 551.927.930 Jumlah Utang 0
Aktiva Tetap : Modal:
Tanah 2.364.000.000 Modal Yayasan Bina Bhakti 3.783.329.930
Gedung 630.201.000
Kendaraan 189.850.000
Inventaris dan perlengkapan 47.351.000
Jumlah Aktiva Tetap 3.231.402.000 Jumlah Modal 3.783.329.930
Total Aktiva 3.783.329.930 Total Utang+Modal 3.783.329.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sedangkan dibawah ini merupakan hasil rekomendasi penulis dalam
penyusunan laporan posisi keuangan periode 31 Desember 2016
berdasarkan PSAK No. 45:
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)
Sumber : Data diolah penulis, 2017
Gambar 6: Laporan posisi keuangan berdasarkan PSAK No. 45
ASET
Aset Lancar:
Kas dan setara kas 549.927.930
Piutang karyawan 2.000.000
Aset tetap:
Tanah 2.364.000.000
Gedung 630.201.000
Kendaraan 189.850.000
Inventaris dan perlengkapan 47.351.000
Jumlah Aset Tetap 3.231.402.000
Jumlah Aset 3.783.329.930
LIABILITAS
Liabilitis jangka pendek:
Utang dagang 0
Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan 0
Utang lain-lain 0
Utang wesel 0
Liabilitas Jangka panjang:
Kewajiban tahunan 0
Utang jangka panjang 0
Jumlah liabilitas 0
ASET NETO
Tidak terikat 3.783.329.930
Terikat temporer 0
Terikat permanen 0
Jumlah Aset neto 3.783.329.930
Jumlah liabilitas dan aset neto 3.783.329.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Pembahasan
Dilihat dari analisis data diatas, maka pembahasan dari data tersebut
sebagai berikut:
1. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)
Terdapat sembilan paragraf dalam paragraf PSAK No. 45
yang mengatur laporan posisi keuangan organisasi nirlaba, namun
penulis menyajikan dalam bentuk delapan paragraf untuk
menyajikan laporan posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti menurut
PSAK No. 45, dikarenakan paragraf tersebut memuat ketentuan
pokok dari laporan posisi keuangan, yaitu paragraf 11 mengenai
laporan posisi keuangan yang mencangkup entitas nirlaba secara
keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto,
paragraf 12 mengenai klasifikasi aset, paragraf 13 mengenai
informasi likuiditas, paragraf 14 mengenai klasifikasi aset yang
terdiri dari aset terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan
tidak terikat, paragraf 15 mengenai informasi mengenai sifat dan
jumlah dari pembatasan permanen atau temporer, paragraf 16
mengenai pembatasan permanen terhadap aset, paragraf 17
mengenai pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa
aktivitas operasi tertentu, dan paragraf 18 mengenai aset neto tidak
terikat. Hasil rekomendasi dari penulis dalam menyusun laporan
posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti diatas menurut PSAK No. 45,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
terdapat 4 paragraf yang tidak dapat disajikan dalam laporan posisi
keuangan Yayasan Bina Bhakti, yaitu paragraf 13 mengenai
informasi likuiditas, paragraf 15 mengenai informasi sifat daan
jumlah dari pembatasan permanen atau temporer, paragraf 16
mengenai pembatasan permanen terhdap aset, dan paragraf 17
mengenai pembatasan temporer terhadap sumber daya. Hal tersebut
dikarenakan ketidaksesuaian kondisi dalam Yayasan Bina Bhakti.
Laporan posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti
mengklasifikasikan aset berdasarkan aset lancar dan aset tetap. Aset
lancar seperti kas, bank, dan piutang karyawan. Selain itu untuk
liabilitas, Yayasan Bina Bhakti tidak dapat menyajikan liabilitis
sesuai dengan yang terdapat di PSAK No. 45 dikarenakan Yayasan
Bina Bhakti tidak mempunyai liabilitas sehingga liabilitas tidak
muncul pada laporan posisi keuangan.
Laporan posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti hanya
menyajikan informasi mengenai aset neto tidak terikat. Hal ini
dikarenakan dari hasil wawancara dengan bendahara, Yayasan Bina
Bhakti tidak mempunyai pendonor tetap sehingga Yayasan Bina
Bhakti tidak harus menjalankan aturan yang diberikan oleh pendonor
karena pendonor tidak mengharuskan pembuatan laporan keuangan
yang mendetail.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Laporan Aktivitas
Terdapat empat belas paragraf yang mengatur mengenai
laporan aktivitas organisasi nirlaba, namun penulis menyusun
sepuluh paragraf untuk menyajikan laporan aktivitas Yayasan Bina
Bhakti menurut PSAK No. 45, karena paragraf tersebut memuat
ketentuan pokok laporan aktivitas, yaitu paragraf 20 mengenai
cakupan entitas nirlaba yang terdapat dalam laporan aktivitas,
paragraf 21 mengenai laporan aktivitas yang menyajikan jumlah
perubahan aset neto terikat, terikat permanen, dan tidak terikat,
paragraf 22 mengenai pendapatan dan keuntungan yang menambah
aset neto, paragraf 23 laporan aktivitas yang menyajikan pendapatan
sebagai penambah aset neto tidak terikat, paragraf 24 mengenai
sumber daya yang disajikan sebagai penambah aset neto tidak
terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, paragraf 25
mengenai kerugian atau keuntungan yang diakui dari investasi dan
aset lain (atau liabilitas), paragraf 26 mengenai klasifikasi
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam kelompok aset
neto, paragraf 27 mengenai jumlah pendapatan dan beban secara
bruto, paragraf 28 mengenai jumlah neto keuntungan dan kerugian
yang berasal dari transaksi insidetal atau peristiwa lain, dan paragraf
29 mengenai informasi beban menurut klasifikasi fungsional. Hasil
rekomendasi dari penulis dalam menyusun laporan aktivitas Yayasan
Bina Bhakti diatas menurut PSAK No. 45, terdapat 5 paragraf yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
tidak dapat disajikan dalam laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti,
yaitu paragraf 25 mengenai keuntungan dan kerugian yang diakui
dari investasi lain dan aset lain (atau liabilitas), pargraf 26 mengenai
klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dala,
kelompok aset neto, paragraf 27 mengenai jumlah pendapatan dan
beban secara bruto, paragraf 28 mengenai jumlah neto keuntungan
dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa
lain, dan paragraf 29 mengenai informasi beban menurut klasifikasi
fungsional. Hal tersebut dikarenakan kondisi yang tidak sesuai pada
Yayasan Bina Bhakti.
Yayasan Bina Bhakti hanya menampilkan aset neto tidak
terikat dikarenakan Yayasan Bina Bhakti tidak mempunyai pendonor
tetap sehingga aset neto yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti
tidak terikat. Pendonor juga tidak meminta laporan keuangan yang
dibuat oleh yayasan sehingga Yayasan Bina Bhakti membuat laporan
yang sesuai dengan kondisi yayasan.
Hasil dari pendapatan dikurangi beban pada laporan aktivitas
Yayasan Bina Bhakti menunjukkan hasil positif dalam arti
memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut diberikan untuk
yayasan karena pendonor tidak meminta kembali dan juga dari hasil
wawancara dengan bendahara, menurut Ibu Agustini yayasan dengan
pendonor tidak mempunyai program yang telah disepakati
dikarenakan dari pihak pendonor atau penyumbang hanya ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
memberikan sumbangannya untuk kebutuhan oma-opa yang dirawat
di Yayasan Bina Bhaki.
Pada laporan aktivitas terdapat rekomendasi dari penulis
berkaitan dengan penamaan akun:
a. Biaya Aktiva tetap:
Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat
nama akun biaya ativa tetap. Penamaan akun biaya aktiva tetap
yang dibuat oleh Yayasan Bina Bhakti kurang tepat. Hasil dari
wawancara dengan bendahara Yayasan Bina Bhakti ini yang
dimaksud dari biaya aktiva tetap merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh yayasan untuk memperbaiki gedung yayasan
jika ada yang rusak atau perawatan gedung. Ketika penulis
melakukan konfirmasi, apakah biaya aktiva tetap merupakan
akumulasi penyusutan, Ibu Agnes Agustini mengatakan:
“Biaya aktiva tetap bukan akumulasi penyusutan melainkan
biaya perbaikan atau perawatan gedung, seperti merenovasi
gedung. Seharusnya di dalam akuntansi memang ada akumulasi
penyusutan, tetapi Yayasan Bina Bhakti tidak memakai karena
saya sendiri sebagai bendahara kurang mengerti dan memahami
akumulasi penyusutan tersebut”.
Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk menamai biaya
aktiva tetap dengan nama biaya perawatan aktiva tetap.
b. Biaya Kendaraan:
Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat
nama akun biaya kendaraan. Penamaan akun kendaraan yang
dibuat oleh Yayasan Bina Bhakti kurang tepat. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
wawancara dengan bendahara Yayasan Bina Bhakti ini yang
dimaksud dari biaya kendaraan merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh yayasan untuk memperbaiki kendaraan
yayasan jika ada yang rusak atau perawatan kendaraan. Ketika
penulis melakukan konfirmasi ke bendahara yayasan, apakah
biaya kendaraan merupakan akumulasi penyusutan, Ibu Agnes
Agustini mengatakan:
“Biaya kendaraan bukan akumulasi penyusutan melainkan
biaya perbaikan atau perawatan kendaraan, seperti service
kendaraan, ganti oli, dll. Seharusnya di dalam akuntansi
memang ada akumulasi penyusutan, tetapi Yayasan Bina
Bhakti tidak memakai karena saya sendiri sebagai bendahara
kurang mengerti dan memahami akumulasi penyusutan
tersebut”.
Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk menamai biaya
aktiva tetap dengan nama biaya perawatan kendaraan.
Berdasarkan data dari laporan keuangan, Yayasan Bina Bhakti
belum menggunakan atau mengacu pada standar pelaporan laporan
keuangan yang ada. Laporan yang dibuat Yayasan Bina Bhakti
hanya menampilkan laporan keuangan bulanan yang dimana item
yang didalamnya hanya terdapat pendapatan dan pengeluaran.
Standar akuntansi keuangan yang digunakan untuk laporan
keuangan organisasi nirlaba adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45. Standar ini dibuat untuk memudahkan
pengguna laporan keuangan terutama pendonor untuk mengetahui
pertanggungjawaban atas dana yang telah diberikan untuk
organisasi tersebut. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami,
memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi
(Mahsun, 2013:186-187) Pada kenyataannya di Yayasan Bina
Bhakti masih belum menerapkan atau mengacu pada pedoman
PSAK No. 45 dikarenakan dari hasil wawancara dengan Ibu Agnes
selaku bendahara yayasan tidak mengerti dan tidak mengetahui
tentang PSAK No. 45. Yayasan Bina Bhakti tidak memiliki
pendonor tetap sehingga laporan keuangan yang dibuat
menyesuaikan kondisi yayasan karena tidak adanya tuntutan dari
pendonor. Selain itu, pencatatan laporan keuangan juga masih
menggunakan Ms. Excel yang masih sangat sederhana belum
menggunakan sistem apapun.
Berdasarkan dari data laporan posisi keuangan dan laporan
aktivitas yang telah dibuat oleh penulis berdasarkan PSAK No. 45,
harapannya Yayasan Bina Bhakti bisa menerima rekomendasi dari
penulis serta dapat membuat laporan keuangan PSAK No. 45,
sehingga laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti lebih sesuai
dengan format yang disajikan dalam PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan, maka laporan
keuangan Yayasan Bina Bhakti pada tahun 2016 sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 adalah sebagai berikut:
1. Laporan Aktivitas :
YAYASAN BINA BHAKTI
Laporan Aktivitas Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan:
Sumbangan 908.803.800
Jasa Layanan 420.577.000
Jumlah 1.329.380.800
Jumlah Pendapatan 1.329.380.800
Beban:
Beban Dapur 135.255.800
Beban Kesehajteraan Pasien 18.121.000
Honor Karyawan 76.216.000
Beban Kesejahteraan Karyawan 170.333.320
Beban Listrik 38.415.700
Beban Perlengkapan Kantor 72.584.150
Beban Perawatan Aktiva Tetap 175.102.000
BBM 82.469.400
Beban Lain-lain 77.247.650
Beban Perawatan Kendaraan 28.085.000
Beban Telepon 12.187.000
Jumlah Beban 886.017.020
Kenaikan aset neto tidak terikat 443.363.780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Laporan Posisi Keuangan:
YAYASAN BINA BHAKTI
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2017
(dalam rupiah)
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, terdapat saran yang dapat dipertimbangkan bagi
pengurus Yayasan Bina Bhakti dalam menyusun laporan keuangan. Saran
yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam penyusunan
laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti, yaitu sebaiknya bendahara
Yayasan Bina Bhakti tidak hanya membuat laporan bulanan yang berupa
pendapatan dan pengeluaran saja tetapi membuat laporan keuangan yang
per tahun dengan lengkap yang sesuai dengan kondisi Yayasan Bina
Bhakti. Selain itu, bendahara Yayasan Bina Bhakti menambah
ASET
Aset Lancar:
Kas dan setara kas 549.927.930
Piutang karyawan 2.000.000
Aset tetap:
Tanah 2.364.000.000
Gedung 630.201.000
Kendaraan 189.850.000
Inventaris dan perlengkapan 47.351.000
Jumlah Aset tetap 3.231.402.000
Jumlah Aset 3.783.329.930
ASET NETO
Tidak Terikat 3.783.329.930
Jumlah Aset Neto 3.783.329.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pengetahuan dan pemahaman mengenai PSAK No. 45 yang telah
direkomendasikan oleh penulis diatas agar laporan keuangan yang disusun
menjadi lebih mudah dipahami, memiliki relevansi dan memiliki daya
banding yang tinggi.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Penulis tidak mendapatkan laporan keuangan tahunan Yayasan Bina
Bhakti dikarenakan bersifat rahasia dan penulis hanya memperoleh
laporan keuangan bulanan.
2. Penulis hanya menyajikan laporan posisi keuangan dan laporan
aktivitas yang masih bisa disesuaikan dengan kondisi laporan
keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti.
3. Penulis menyajikan nilai aset kendaraan menggunakan nilai perolehan
sekarang dan nilai perolehan tanah menggunakan Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Jakarta: Erlangga.
_____. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Halim, Abdul. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik Dari
Anggararan Hingga Laporan Keuangan, dari Pemerintah Hingga
Tempat Ibadah. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Keating, Elizabet. K, Peter Frumkim. 2003. Reengineering Nonprofit Financial
Accountability: Toward a More Reliable Foundation for Regulation.
International Journal of Public Sector Management. Harvard University.
Mahsun, Moh, Firma Sulistiyowati, Heribertus Andre Purwanugraha. 2007.
Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
_______. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
_______.2013. Akuntansi Sektor Publik. Cetakan keempat. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.
Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:Salemba Empat.
Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba.
Penerbit Mitra Wacana Media.
Sumarni, Murti, Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: Andi Offset.
Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Yudianti, Ninik., Anantasia Diana dan Caecilia Dwiyani. 1996. Pengantar
Akuntansi 1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
DRAFT WAWANCARA
1. Dalam membuat laporan keuangan, apakah ada acuan/pedoman yang
diikuti oleh Yayasan Bina Bhakti?
2. Bagaimana pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?
3. Siapa saja yang dapat mengakses laporan keuangan di Yayasan Bina
Bhakti?
4. Apakah Yayasan Bina Bhakti mempunyai pendonor atau penyumbang
tetap yang merencanakan program bersama dengan pendonor atau
penyumbang?
5. Dalam menyusun laporan keuangan, aplikasi apa yang digunakan oleh
Yayasan Bina Bhakti?
6. Laporan akuntansi di Yayasan Bina Bhakti berisi tentang apa saja?
7. Apakah selain laporan yang berisi penerimaan dan pengeluaran, adakah
laporan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan
arus kas?
8. Daftar aset tetap apa saja yang ada di Yayasan Bina Bhakti?
9. Berapa nilai perolehan dari masing-masing yang dimiliki oleh Yayasan
Bina Bhakti?
10. Apa maksud dari item-item yang terdapat dalam laporan keuangan bulanan
yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti?
Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat biaya aktiva
tetap dan biaya kendaraan, apakah biaya tersebut dimaksudkan akumulasi
penyusutan aktiva tetap dan akumulasi penyusutan kendaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : Bu Agnes Agustini
Bagian : Bendahara
1. Dalam membuat laporan keuangan, apakah ada acuan/pedoman yang
diikuti oleh Yayasan Bina Bhakti?
“Dalam pembuatan laporan keuangan, Yayasan kami tidak mengikuti
acuan/pedoman dari mana pun. Karena yayasan kami dalam membuat
laporan keuangan sangat sederhana dan kami tidak tahu dan tidak mengerti
acuan/pedoman apa yang digunakan oleh pemerintah sekarang”.
2. Bagaimana pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?
„Pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti ini dibuat oleh bendahara.
Bendahara mencatat aktivitas penerimaan dan pengeluaran di buku kas
harian, setelah itu bendahara membuat di buku kas mingguan. Kemudian,
bendahara merekapitulasi buku kas mingguan dalam pembuatan laporan
penerimaan dan pengeluaran kas bulanan. Setelah laporan penerimaan dan
pengeluaran kas bulanan di buat, laporan tersebut diserahkan kepada ketua
yayasan untuk merekapitulasi laporan keuangan bulanan ke laporan
tahunan”.
3. Siapa saja yang dapat mengakses laporan keuangan di Yayasan Bina
Bhakti?
“Yang dapat mengakses laporan keuangan ini adalah pengurus harian yang
terdiri dari ketua harian, sekretaris, bendahara dan ketua yayasan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
4. Apakah Yayasan Bina Bhakti mempunyai pendonor atau penyumbang
tetap yang merencanakan program bersama dengan pendonor atau
penyumbang?
“Yayasan Bina Bhakti tidak mempunyai pendonor atau penyumbang tetap.
Walaupun tidak mempunyai pendonor tetap, tetapi yayasan kami setiap
hari ada saja yang menyumbang di yayasan ini untuk oma-opa. Kami juga
tidak mempunyai program bersama dengan pendonor atau penyumbang
untuk oma-opa. Disini kami hanya benar-benar merawat oma-opa karena
oma-opa yang sudah tua dan banyak yang tidak mau melakukan aktivitas.
5. Dalam menyusun laporan keuangan, aplikasi apa yang digunakan oleh
Yayasan Bina Bhakti?
“Dalam penyusunan laporan keuangan, kami menggunakan aplikasi Ms.
Excel saja karena kami hanya membuat laporan keuangan dalam bentuk
yang sangat sederhana dan kami juga tidak mengerti dan tidak mengetahui
aplikasi selain Ms. Excel”.
6. Laporan akuntansi di Yayasan Bina Bhakti berisi tentang apa saja?
“Laporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti ini masih sangat sederhana
hanya berisi tentang penerimaan dan pengeluaran kas saja, selebihnya
tidak ada”.
7. Apakah selain laporan yang berisi penerimaan dan pengeluaran, adakah
laporan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan
arus kas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
“Yayasan kami hanya membuat laporan keuangan bulanan yang terdiri
dari pengeluaran dan pemasukan, selain itu kami tidak membuat laporan
yang mbaknya katakan tadi, seperti laporan posisi keuangan, laporan
aktivitas, dan laporan arus kas. Kami tidak begitu mengerti membuat
laporan semacam itu, kami hanya mengerti laporan seperti yang kami buat
sekarang, yaitu penerimaan dan pengeluaran Yayasan. Jika mbaknya
bersedia membantu dan mengajari kami tentang pembuatan laporan
keuangan yang baik, kami sangat senang sekali”.
8. Daftar aset apa saja yang ada di Yayasan Bina Bhakti?
“Aset tetap yang Yayasan Bina Bhakti miliki ada tanah, gedung,
kendaraan, komputer, print, kursi roda, tongkat, tempat tidur, tv”.
9. Berapa nilai perolehan dari masing-masing aset yang dimiliki oleh
Yayasan Bina Bhakti?
“Nilai perolehan dari masing-masing aset tetap yang dimiliki yayasan,
kami tidak terlalu hapal karena kami juga sudah lupa waktu itu belinya
berapa karena kami sudah membeli sudah lumayan lama. Jadi, kami hanya
memperkirakan saja ya mbak harga perolehannya. Kami mempunyai 3
kendaraan yang terdiri dari 1 motor honda dengan harga Rp 5.650.000, 1
mobil pick-up Rp57.200.000, dan 1 mobil kijang inova kira-kira harganya
127 juta. Selain itu kami mempunyai gedung yang terbagi menjadi 10
gedung, yang meliputi ruang oma-opa, kapel, dapur, asrama karyawan,
gudang dan rumah kecil. Kami lupa membangun 1 gedung ini berapa,
tetapi kira-kira 1 gedung itu 500 juta. Kami juga mempunyai tanah 1,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
hektar. Kami membelinya tidak sekaligus tetapi bertahap jika kami
mempunyai uang untuk membeli tanah waktu itu. Harga tanah itu Rp
2.300.000 per m2. Kami juga mempunyai komputer untuk kantor kira-kira
harganya itu 7 juta dan print kira-kira harganya 5 juta. Kami juga
mempunyai kursi roda, tongkat, dan tempat tidur untuk kebutuhan oma-
opa. Kursi roda, kami mempunyai 30 yang harganya kira-kira 2 juta.
Tongkat mempunyai 20 dengan harga kira-kira 100 ribu, dan tempat tidur
yang berjumlah 100 dengan 1 tempat tidur kira-kira 6 juta. Kami juga
memiliki tv yang berjumlah 10 unit kira-kira harganya 2 juta”.
10. Apa maksud dari item-item yang terdapat dalam laporan keuangan bulanan
yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti?
“Maksud dari item-item tersebut, yaitu pendapatan poliklinik itu
pendapatan yang kami peroleh dari klinik. Kami mempunyai klinik yang
diperuntukkan untuk orang-orang sekitar yang tinggal di dekat yayasan.
Klinik tersebut memasang tarif tidak mahal, hanya Rp 10.000. Pendapatan
donatur itu merupakan pendapatan yang didapat dari para donatur yang
menyumbang di Yayasan Bina Bhakti. Kami tidak memiliki donatur tetap
yang setiap bulannya menyumbang di yayasan. Walaupun begitu ada saja
setiap harinya para donatur yang menyumbang di Yayasan Bina Bhakti.
Pendapatan pasien merupakan pendapatan dari pasien, dimana setiap
pasien yang masih mampu dalam hal finansial membayar setiap bulannya
sebesar Rp 1.000.000. Jika ada keluarga pasien yang tidak mampu, kami
juga tidak menuntut untuk membayar dan kami tetap mengizinkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
tinggal di yayasan. Angsuran karyawan merupakan pembayaran atas
pinjaman yang dilakukan oleh karyawan yang bekerja di yayasan. Bank itu
sebenarnya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh yayasan, dimana
yayasan kami mengeluarkan uang untuk menabung di bank sebagai
tabungan yayasan jika sewaktu-waktu diperlukan. Inventaris perlengkapan
merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh yayasan kami untuk membeli
kompor jika kompor rusak, membeli peralatan makan oma-opa, peralatan
tidur untuk oma opa maupun karyawan. Biaya belanja dapur merupakan
pengeluaran yang dilakukan yayasan kami untuk belanja kebutuhan makan
sehari-hari. Biaya kesejahteraan pasien itu biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai pasien (oma-opa) jika ada oma-opa yang sakit. Honor
karyawan itu biaya yang dikeluarkan untuk gaji para karyawan yang
bekerja di yayasan kami. Biaya kesehajteraan karyawan merupakan biaya
yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membiayai jika ada karyawan
yang sakit dan juga untuk biaya lembur jika ada karyawan yang lembur.
Biaya listrik untuk membayar listrik yayasan setiap bulannya. Biaya
perlengkapan kantor itu biaya yang dikeluarkan untuk kantor, seperti
membeli kertas, tinta print, map, dll yang diperuntukkan untuk kantor.
Biaya aktiva tetap merupakan biaya dimana untuk membiayai perawatan
gedung seperti renovasi gedung maupun perbaikan gedung. BBM itu
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membeli
BBM kendaraan operasional yayasan dan juga membeli gas untuk masak.
Biaya lain-lain itu biaya yang dikeluarkan untuk biaya-biaya yang tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
terduga, seperti biaya sumbangan RT/RW, dll, karena yayasan kami
berada di tengah komplek warga. Jadi, jika kami diminta untuk sumbangan
kami pasti memberi walaupun dalam jumlah sedikit. Biaya kendaraan itu
biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membiayai perawatan
kendaraan operasional yayasan, seperti service jika kendaraan yayasan
bermasalah. Biaya telepon merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
membayar tagihan telepom setiap bulannya”.
11. Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat biaya aktiva
tetap dan biaya kendaraan, apakah biaya tersebut dimaksudkan akumulasi
penyusutan aktiva tetap dan akumulasi penyusutan kendaraan?
“ Biaya kendaraan dan biaya aktiva tetap bukan dimaksudkan akumulasi
penyusutan. Kami sedikit tahu tentang akumulasi penyusutan tetapi
yayasan kami tidak menggunakan hal itu karena kami tidak begitu
mengerti dan paham tentang akumulasi penyusutan sehingga dalam
pembuatan laporan keuangan tidak kami masukkan karena kami membuat
laporan yang sederhana saja dan yang kami mengerti. Jadi, biaya aktiva
tetap dan biaya kendaraan yang kami maksudkan seperti biaya perawatan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 1: Laporan Keuangan Bulanan Yayasan Bina Bhakti
Periode Januari-Desember 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2: Laporan Keuangan Bulanan Yayasan Bina Bhakti Periode
Januari-Desember 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 3: Hasil rekomendasi penulis dalam penyusunan laporan posisi
keuangan per 2 Januari 2016
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE 2 JANUARI 2016
(dalam rupiah)
Aktiva Lancar : Jumlah Utang : Jumlah
Kas 151.915.150 Utang 0
Bank 215.000.000
Piutang Karyawan 13.250.000
Jumlah Aktiva Lancar 380.165.150 Jumlah Utang 0
Aktiva Tetap : Modal:
Tanah 2.364.000.000 Modal Yayasan Bina Bhakti 3.581.779.150
Gedung 630.201.000
Kendaraan 189.850.000
Inventaris dan perlengkapan 17.563.000
Jumlah Aktiva Tetap 3.201.614.000 Jumlah Modal 3.581.779.150
Total Aktiva 3.581.779.150 Total Utang+Modal 3.581.779.150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 4: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi
Aktivitas Periode 2016
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN AKTIVITAS
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)
NO. AKUN PENDAPATAN : JUMLAH TOTAL
43 Pendapatan Poliklinik 71.227.000
40 Pendapatan Pasien 349.350.000
42 Pendapatan Donatur 908.803.800
JUMLAH 1.329.380.800
PENGELUARAN:
40 Biaya Dapur 135.255.800
41 Biaya Kesejahteraan Pasien 18.121.000
43 Honor Karyawan 76.216.000
45 Biaya Kesejahteraan Karyawan 170.333.320
46 Biaya Listrik 38.415.700
47 Biaya Perlengkapan Kantor 72.584.150
48 Biaya Aktiva Tetap 175.102.000
50 BBM 82.469.400
51 Biaya Lain-lain 77.247.650
52 Biaya Kendaraan 28.085.000
53 Biaya Telepon 12.187.000
JUMLAH 886.017.020
LABA BERSIH 443.363.780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 5: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Aktivitas
Berdasarkan PSAK No. 45 Periode 2016
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN AKTIVITAS
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan:
Sumbangan 908.803.800
Jasa Layanan 420.577.000
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 0
Penghasilan investasi lain-lain (catatan E) 0
Penghasilan neto investasi jangka panjang yang belum direalisasi 0
Lain-Lain 0
Jumlah 1.329.380.800
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (catatan D) 0
Pemenuhan program pembatasan 0
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 0
Berakhirnya pembatasan waktu 0
Jumlah 0
Jumlah Pendapatan 1.329.380.800
Beban:
Beban Dapur 135.255.800
Beban Kesejahteraan Pasien 18.121.000
Honor Karyawan 76.216.000
Beban Kesejahteraan Karyawan 170.333.320
Beban Listrik 38.415.700
Beban Perlengkapan Kantor 72.584.150
Beban Perawatan Aktiva Tetap 175.102.000
BBM 82.469.400
Beban Lain-lain 77.247.650
Beban Perawatan Kendaraan 28.085.000
Beban Telepon 12.187.000
Jumlah Beban 886.017.020
Kenaikan aset neto tidak terikat 443.363.780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 6: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi
Keuangan Periode 31 Desember 2016
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)
Aktiva Lancar : Jumlah Utang : Jumlah
Kas 32.227.930 Utang 0
Bank 517.700.000
Piutang Karyawan 2.000.000
Jumlah Aktiva Lancar 551.927.930 Jumlah Utang 0
Aktiva Tetap : Modal:
Tanah 2.364.000.000 Modal Yayasan Bina Bhakti 3.783.329.930
Gedung 630.201.000
Kendaraan 189.850.000
Inventaris dan perlengkapan 47.351.000
Jumlah Aktiva Tetap 3.231.402.000 Jumlah Modal 3.783.329.930
Total Aktiva 3.783.329.930 Total Utang+Modal 3.783.329.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 7: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi
Keuangan Periode 31 Desember 2016 Berdasarkan PSAK No. 45
YAYASAN BINA BHAKTI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)
ASET
Aset Lancar:
Kas dan setara kas 549.927.930
Piutang karyawan 2.000.000
Aset tetap:
Tanah 2.364.000.000
Gedung 630.201.000
Kendaraan 189.850.000
Inventaris dan perlengkapan 47.351.000
Jumlah Aset Tetap 3.231.402.000
Jumlah Aset 3.783.329.930
LIABILITAS
Liabilitis jangka pendek:
Utang dagang 0
Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan 0
Utang lain-lain 0
Utang wesel 0
Liabilitas Jangka panjang:
Kewajiban tahunan 0
Utang jangka panjang 0
Jumlah liabilitas 0
ASET NETO
Tidak terikat 3.783.329.930
Terikat temporer 0
Terikat permanen 0
Jumlah Aset neto 3.783.329.930
Jumlah liabilitas dan aset neto 3.783.329.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI