4
Penyebab Malaria Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan parasit (protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Terdapat empat spesies plasmodium penyebab malaria pada manusia, yaitu : 1. Plasmodium vivax Jenis malaria yang paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi). 2. Plasmodium falciparum Demam rimba (jungle fever), atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak , menyebabkan koma, mengigau, serta kemmatian. 3. Plasmodium malariae Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tropika atau tertiana. Gejala pertama biasanya tidak tejadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari. 4. Plasmodium ovale Malaria jenis ini adalah yang paling jarang ditemukan, yang disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana.

Penyebab Malaria.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Penyebab MalariaMalaria merupakan penyakit menular yang disebabkan parasit (protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Terdapat empat spesies plasmodium penyebab malaria pada manusia, yaitu :1. Plasmodium vivaxJenis malaria yang paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi).2. Plasmodium falciparumDemam rimba (jungle fever), atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak , menyebabkan koma, mengigau, serta kemmatian.3. Plasmodium malariaeMalaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tropika atau tertiana. Gejala pertama biasanya tidak tejadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari.4. Plasmodium ovaleMalaria jenis ini adalah yang paling jarang ditemukan, yang disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana.

Anies, Dr dr Mkes PKK. 2006. Seri Lingkungan dan Penyakit-Manajemen Berbasis Lingkungan-Solusi mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.Penularan MalariaPenyakit malaria ditularkan melalui dua cara, yaitu :1. AlamiahPenularan secara alamiah adalah melalui gigitan nyamuk anopheles yang mengandung parasit malaria.2. Non-alamiahBeberapa penularan malaria secara non-alamiah :a. Malaria bawaan (kongenital)Malaria kongenital adlah malaria pada bayi yang baru dilahirkan karana ibunya menderita malaria. Penularannya terjadi karena adanya kelainan pada sawar plasenta (selaput yang melindungi plasenta) sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada janinnya. Selain melaui plasenta, penularan dari ibu kepada bayinya juga dapat melalui tali pusat.b. Penularan mekanik (transfusion malaria)Transfusion malaria adalah infeksi malaria yang ditularkan melalui transfusi darah dari donor yang terinfeksi malaria, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama pada pecandu narkoba, atau melalui transplantasi organ. Penularan melaui jarum suntik banyak terjadi pada para pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Parasit malaria dapat hidup selama tujuh hari dalam darah donor. Biasanya, masa inkubasi transfusion malaria lebih singkat dibandingkan infeksi malaria secara alamiah.Prabowo, Arlan. Malaria :Mencegah dan Mengatasi. Jakarta : Niaga Swadaya.Pencegahan MalariaMenjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu langkah yang penting untuk mencegah gigitan nyamuk yang aktif di malam hari ini. Keberhasilan langkah ini sangat ditentukan oleh kesadaran masyarakat setempat. Pencegahan tanpa obat, yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan cara :1. Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi dengan kelambu berinsektisida.2. Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).3. Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun lainnya.4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.5. Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.6. Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.7. Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk.8. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang bergantungan serta genangan air.9. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva (bubuk abate) pada genangan air atau menebarkan ikan atau hewan (cyclops) pemakan jentik.10. Melestarikan hutan bakau agar nyamuk tidak berkembang biak di rawa payau sepanjang pantai.