Penyebab dan Faktor Resiko Asma Bronkial Pada Anak

7/24/2019 Penyebab dan Faktor Resiko Asma Bronkial Pada Anak

1/18

Gejala dan Penatalaksanaan Asma Bronkial pada Anak

Gregorius William Liu

102013426/B4Maasis!a "akultas #edokteran $ni%ersitas #risten #rida Wa&ana

'alan Arjuna $tara (o)6 'akarta Barat 11*10

Email:[email protected]

PENDAHULUAN

Asma merupakan pen+akit dengan karakteristik meningkatn+a reaksi trakea dan ,ronkus

ole ,er,agai ma&am pen&etus disertai dengan tim,uln+a pen+ampitan luas saluran na-as ,agian

,a!a +ang dapat ,eru,a.u,a derajatn+a se&ara spontan atau dengan pengo,atan) erangan

asma dapat ,erupa sesak na-as ekspiratoir +ang proksimal ,eru,a.u,a dengan suara !eeing

dan ,atuk +ang dise,a,kan ole konstriksi atau spasme otot ,ronkus in-lamasi mukosa ,ronkus

dan produksi lender kental +ang ,erle,ian) Asma diturunkan se&ara poligenik dan multi-aktoral)

SKENARIO

eorang anak laki.laki ,erusia 6 taun di,a!a i,un+a ke poliklinik karena sering ,atuk sejak

3 ,ulan +ang lalu) Batuk terutama terjadi pada malam ari dan tidak disertai dengan demam)

Anak tela sering di,a!a ,ero,at ke puskesmas namun tidak ,an+ak mengalami peru,aan)

eminggu terakir ,atuk pilek +ang dialami anak semakin sering)

ANAMNESIS

ang dapat ditan+akan pada pasien adala1

1) Gejala.gejalan+a dapat men&akup ,atuk mengi kesulitan ,ernapas dada terasa tertekan)

2) 5an+akan tentang pen+akit +ang men+ertai rinitis sinusistis polip nasal dermatitis

atopik)3) "aktor.-aktor +ang ,erpengaru teradap asma antara lain in-eksi pernapasan atas ole

%irus alergen iritan emosi o,at at aditi- pada makanan udara dingin olag raga)

so-agitis re-luks merupakan presipitan +ang laim untuk asma terutama jika gejala

no&turnal le,i menonjol)

4) $sia saat a!itan perkem,angan pen+akit)

1
mailto:[email protected]:[email protected]


2/18

*) Penanganan pengo,atan respons teradap pengo,atan se,elumn+a)

6) Pengelolaan sekarang men&akup ren&ana untuk terjadin+a eksaser,asi)

7) #unjungan ke ,agian ga!at darurat se,elumn+a pera!atan di ruma sakit intu,asi

pera!atan di 89$)

:) 5idak masuk sekola atau kerja)

;) Gejala.gejala nokturnal)

10) Pengaru pada ga+a idup pertum,uan sekola kerja)

11) Merokok menjadi perokok pasi- terpapar aki,at pekerjaan)

12) i!a+at keluarga menderita asma atau atopi)

PEMERIKSAAN FISIK

etela penilaian umum keadaan pasien pemeriksaan dada posterior dilakukan ketika

pasien masi duduk) Lengan pasien se,aikn+a dilipat dan diletakkan di atas pangkuann+a) Bila

pemeriksaan dada posterior suda selesai pasien diminta untuk ,er,aring dan pemeriksaan dada

anterior dimulai) elama pemeriksaan pemeriksa perlu ,erusaa mem,a+angkan daera paru.

paru di ,a!an+a)23

'ika pasienn+a pria pakaiann+a arus di,uka sampai se,atas pinggang) 'ika pasienn+a

!anita pakaiann+a arus diatur sedemikian rupa untuk men&ega pemaparan pa+udara +ang

tidak perlu dan memalukan) Pemeriksa ,erdiri mengadapi pasien)

Pemeriksaan dada anterior dan posterior men&akup

1) 8nspeksi

2) Palpasi

3) Perkusi

4) Auskultasi

8nspeksi

#elainan dinding dada a


3/18

#i-osis kur%atura %erte,ra melengkung se&ara ,erle,ian ke ara anterior)

koliosis kur%atura %erte,ra melengkung se&ara ,erle,ian kea ra lateral)

Pe&tus e@&a%atum dada dengan tulang sternum +ang men&ekung ke dalam)

Pe&tus &arinatum dada dengan tulang sternum menonjol ke depan)

"rekuensi pernapasan normal 14.20 kali per menit) Pernapasan kurang dari 14 kali per menit

dise,ut ,radipnea misaln+a aki,at pemakaian o,at.o,at narkotik kelainan sere,ral) Pernapasan

le,i dari 20 kali per menit dise,ut takipnea misaln+a pada pneumonia anksietas asidosis)

'enis pernapasan torakal misaln+a pada pasien sakit tumor A,dominal Pursed lips

,reating pernapasan seperti mengem,us sesuatu melaui mulut didapatkan pada pasien PP?#

Pola pernapasan takipnea napas &epat dan dangkal iperpnea napas &epat dan dalam

Bradipnea napas +ang lam,at Pernapasan cheyne stokes irama pernapasan +ang ditandai

dengan adan+a periode apnea kemudian disusul periode iperpnea Pernapasan Biot: jenis

pernapasan +ang tidak teratur ,aik dalam al -rekuensi maupun amplitudon+a Sighing

respiration pola pernapasan normal +ang diselingi ole tarikan napas +ang dalam)

Palpasi

Palpasi kelenjar geta ,ening

Palpasi permukaan toraks dan sela iga

Palpasi massa/,enjolan

Ada/tidakn+a rasa n+eri

Ada/tidakn+a sisi paru +ang tertinggal selama pergerakan napas

Ada/tidakn+a -remitus

Perkusi

Ada/tidakn+a suara perkusi +ang tidak sonor ke&uali di daera jantung

edup ipersonor

Auskultasi

esi&ular suara napas pokok +ang lem,ut dengan -rekuensi renda dimana -ase inspirasi

langsung diikuti dengan -ase ekspirasi tanpa diselingi jeda dengan per,andingan 31 Bronko%esikular suara napas pokok dengan intensitas dan -rekuensi +ang sedang di

amna -ase ekspias menjadi le,i panjang seingga ampir men+amai -ase inspirasi dan

diantaran+akadang.kadang dapat diselingi jeda) Bron&ial suara napas pokok +ang keras da,n ,er-rekuensi tinggi dimana -ase ekspirasi

menjadi le,i panjang dari -ase inspirasi dan diantaran+a diselingi jeda) 5rakeal suara napas +ang sangat keras dan kasar dapat didengarkan pada daera trakea)

Am-orik suara napas +ang didapatkan ,ila terdapat &a%itas ,esar +ang letakn+a peri-er

dan ,eru,ungan dengan ,ronkus terdengar seperti tiupan dalam ,otol kosong) onki ,asa suara napas terputus.putus ,ersi-at nonmusi&al dan ,iasan+a terdengar

pada saat inspirasi aki,at udara +ang mele!ati &airan dalam saluran napas)

3


4/18

onki kering suara napas &ontinue +ang ,ersi-at musi&al denga -rekuensi +ang relati%e

renda terjadi karena udara mengalir melalui saluran napas +ang men+empit) Weeing

adala ronki kering +ang -rekuensin+a tinggi dan panjang +ang ,iasan+a terdengar pada

serangan asma)

Pleural friction rub terjadi karena pleura parietal dan %is&eral +ang meradang sling

,ergesekan satu dengan +ang lainn+a)Hippocrates succusion suara &airan pada rongga dada +ang terdengar ,ila pasien digo+ang.

go+angkan) Pneumotora@ &li&k ,un+i +ang ,ersi-at ritmik dan sikron dengan saat kontraksi jantung

terjadi ,ila didapatkan adan+a udara diantara kedua lapisan pleura +ang men+elimuti jantung)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

putum

putum eosino-il sangat karateristik untuk asma sedangkan neutro-il sangat dominan pada

,ron&itis kronik) elain untuk meliat adan+a eosino-il #ristal harcot!"eydendan Spiral

urshmann) Pemeriksaan ini penting untuk meliat adan+a miselium#spergillus fumigatusAda 4 jenis sputum +ang mempun+ai karakteristik +ang ,er,eda

erous

'erni dan en&er pada edema paru akut

Ber,usa kemeraan pada al%eolar &ell &an&er

Mukoid

'erni kea,u.a,uan pada ,ron&itis kronikPuti kental pada asma

Purulen

#uning pada pneumonia#eijauan pada ,ronkietasis a,ses paru

ust+

#uning tua/&oklat/mera.ke&oklatan seperti !arna karat pada pneumo&o&&al

pneumonia dan edema paru

putum +ang ,er,au ,usuk menunjukkan adan+a in-eksiole kuman.kuman anaero, dan

dapat terjadi pada ,ronkietasis dengan in-eksi sekunder a,ses paru dan empiema))

Analisa gas =ara

Pemeriksaan ini an+a dilakukan pada asma +ang ,erat) Pada -ase a!al serangan terjadi

ipoksemia dan ipokapnis CPa9?2D 3* mmg< kemudian pada stadium +ang le,i ,erat

Pa9?2 justru mendekati normal sampai normo.kapnia) elanjutn+a pada asma +ang sangat

,erat terjadin+a iperkapnia CPa9?2 E 4* mmg


5/18

$ji kulit

5ujuan uji kulit adala untuk menunjukkan adan+a anti,od+ 8g spesi-ik dalam tu,u)

$ji ini an+a men+okong anamnesis karena uji allergen +ang positi- tidak selaluu merupakan

pen+e,a, asma demikian pula se,alikn+a)

Pemeriksaan eosino-il totalosino-il dara meningkat > 2*0/mm3 jumla eosino-il ini menurun dengan pem,erian

kortikosteroid) 'umla eosino-il dalam dara sering meningkat pada pasien asma dan al ini

dapat mem,antu dalam mem,edakan asma dari ,ron&itis kronik) Pemeriksaan ini juga

se,agai patokan untuk menentukan &ukup tidakn+a dosis kortikosteroid +ang di,utukan

pasien asma)

Pemeriksaan kadar 8g total dan 8g spesi-ik dalam sputum

#egunaan pemeriksaan 8g total an+a untuk men+okong adan+a atopi) Pemeriksaan 8g

spesi-ik le,i ,ermakna dilakukan ,ila uji kulit tidak dapat dilakukan atau asiln+a kurang

dapat diper&a+a) 5es -ungsi paru dengan menggunakan spirometrik)

olume ekspirasi paksa 1 detik

#apasitas %ital paksa adala %olume total udara +ang dikeluarkan melalui

ekspirasi paksa setela inpirasi maksimal

asio "1/"9 CF< adala persentase "9 +ang dikeluarkan dalam 1 detik

melalui ekspirasi paksa Laju aliran ekspirasi pun&ak laju aliran ter&epat pada a!al ekspirasi paksa

setela inspirasi maksimal ,isa digunakan dalam memantau peru,aan padao,struksi jalan napas

5es re%ersi,ilitas mengukur -ungis jalan napas se,elum dan setela

menggunakan ,ronkodilator inalasi) asil tes positi- ,ila didapatkan per,aikan E 20

F dan 300 mL

5es pertukaran udara "a&tor trans-er C#&o< kar,on monoksida C9?


6/18

5es -ungsi paru menunjukkan o,struksi saluran napas atau ,isa normal) Pengukuran aliran

pun&ak serial ,erman-aat dalam menegakkan diagnosis dan seringkali menunjukkan pola

klasik penurunan di pagi ari) Pada penderita asma +ang tela diketaui pengukuran aliran

pun&ak ,erman-aat dalam menentukan ,erat pen+akit)

adiologi

"oto toraks

Pada serangan asma +ang ringan gam,aran radiologik paru ,iasan+a tidak menunjukkan

adan+a kelainan) Be,erapa tanda +ang menunjukkan +ang kas untuk asma adan+a

iperin-lasi pene,alan dinding ,ronkus %askularisasi paru)

DIAGNOSIS BANDING

5u,er&ulosis paru5u,er&ulosis paru adala pen+akit in-eksi +ang dise,a,kan ole M+&o,a&terium

tu,er&ulosis dengan gejala +ang sangat ,er%ariasi) gejala utama 5u,er&ulosis paru adala Batuk le,i dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum

Malaise

Gejala -lu

=emam derajat renda

(+eri dada

Batuk dara

Pen+akit paru o,strukti- kronik

Pen+akit paru o,strukti- kronik adala pen+akit o,strukti- jalan na-as karena

,ron&itis kronik atau em-isema) ?,struksi terse,ut umumn+a ,ersi-at progresi- ,isa

disertai iperakti%itas ,ronkus dan se,agian ,ersi-at re%ersi,le) "a&tor +ang men+e,a,kan

tim,uln+a pen+akit paru o,strukti- kronik adala #e,iasaan merokok

Polusi udara

Paparan de,u asap dan gas.gas kimia!i aki,at kerja

i!a+at in-eksi saluran perna-asan

Bersi-at geneti& +aitu de-isiensi .1 antitripsin

Gejala klinis pada pen+akit paru o,strukti- kronis

Batuk

putum puti atau mukoid jika ada in-eksi menjadi purulen atau

mukopurulen

6


7/18

esak sampai menggunakan otot.otot pernapasan tam,aan untuk

,ernapas)

Bron&itis kronik

Bron&itis kronik ditandai dengan dengan ,atuk kronik +ang mengeluarkan sputum 3

,ulan dalam setaun untuk sedikitn+a 2 taun) Pen+e,a, ,atu seperti tu,er&ulosis

,ron&itis atau keganasan arus disingkirkan daulu) Gejala utama ,atuk disertai dengan

sputum ,iasan+a didapatkan pad pasien ,erumur le,i dari 3* taun dan perokok ,erat)

Gejalan+a dimulai dengan ,atuk pagi ari lama kelamaan disertai dengan mengi dan

menurunn+a kemampuan kegiatan jasmani) Pada stadium lanjut dapat ditemukan sianosis

dan tanda.tanda &or pulmonel)

DIAGNOSIS KERJA

=iagnosis kerja ,erdasarkan kasus PBL adala Asma Bronkial)

EPIDEMIOLOGI

Asma adala pen+e,a, tunggal terpenting untuk mor,iditas pen+akit pernapasan dan

men+e,a,kan 2000 kematian/taun) Pre%alensin+a sekarang sekitar 10.1*F semakin

meningkat di mas+arakat Barat) 8nsidensi mengi tertinggi pada anak.anak Csatu dari tiga anak

mengalami mengi dan satu dari tuju anak sekola terdiagnosis asma


8/18

,eru,ungan dengan atopi) Penelitian geneti& menunjukkan adan+a u,ungan reseptor 8g

a-initas tinggi dan gen sitokin 5.elper C52< Ckromosom *


9/18

%olume +ang tinggi mendekati kapasitas paru total C#P5


10/18

PATOGENESIS

Meskipun terdapat ketumpang tindian ,ermakna antara du kelompok pen+e,a, asma

dapat di,agi menjadi dua kategori utama ekstrinsik dan intrinsik)67

Asma ekstrinsik Calergis< se&ara umum mempengarui anak atau remaja muda +ang

sering mempun+ai ri!a+at keluarga atau pri,adi tentang alergi ,entol.,entol ruam dan e&ema)

asil dari tes kulit ,iasan+a positi- pada alergen spesi-ik +ang menunjukkan kemungkinan

,a!a asma ekstrinsik adala alergis) ?,struksi pernapasan akut tekanan pada aliran udara dan

tur,ulensi dari aliran udara dikaitkan dengan tiga respons ,erikut 1< spasme ,ronkus +ang

meli,atkan irama peremasan jalan napas ole otot +ang mengitarin+aH 2< produksi mukus kental

+ang ,an+akH dan 3< respons in-lamasi +ang men&akup peningkatan permea,ilitas kapiler dan

edema mukosa)

Asma intrinsik Cidiosinkratik< ,iasan+a mempengarui orang de!asa termasuk mereka

+ang tidak mengalami asma atau alergi se,elum usia de!asa tenga) i!a+at pri,adi atau

keluarga negati%e untuk alergi eksema ,entol.,entol dan ruam)

Asma ringan sampai sedang dikarakteristikan dengan kontraksi otot polos saluran napas

edema mukosa in-iltrasi seluler dan sum,atan mukus dalam lumen saluran napas +ang

merupakan -aktor +ang ,erkontri,usi pada bronkokonstriksi dan hiperakti%itas saluran napas.

al ini diasilkan dari iperrespons otot polos dan trakeo,ronkial teradap ransangan mekanik

kimia lingkungan alergik Casma ekstrinsik


11/18

alergen atau stimulus lain dan menetap atau ,ertam,a ,erat sampai ,e,erapa ari

,akan dapat sampai ,e,erapa minggu) Bila terjadi peningkatan iperreakit%itas ,ronkus

akan terjadi peningkatan sensiti%itas teradap stimulasi non!alergik seperti asap de,u

udara dingin kerja -isik emosi istamin metakolin dan toluen diisosianat) 8nila +ang

men+e,a,kan pen+akti asma makin mem,erat)

Ga'bar )) ipotesis terjadin+a ,ronkokonstriksi)7

A#'a Sebagai Suatu Pen(akit In%la'a#iekarang terdapat ,ukti +ang me+akinkan ,a!a ,e,erapa jenis #el in%la'a#i seperti sel

mastosit makro-ag eosino-il lim-osit dan sel.sel epitel termasuk dalam patogenesis asma)

Ban+ak sekali 'e.iat/r in%la'a#i +ang tela di,uktikan dalam asma termasuk istamin

produk siklooksigenase Cprostaglandin leukotrien dan sitokin


12/18

Pada asma ekstrinsik mekanisme +ang mendasari ,ronkokonstriksi ,era!al ketika

pemi&u pertama men+e,a,kan pasien mengalami sensitisasi teradap suatu alergen seperti

inalasi polen +ang kemudian di&erna ole lisoim mukosa mem,e,askan protein +ang larut

dalam air) A,sorpsi protein.protein ini mengasilkan pem,e,asan imunoglo,in spesi-ik C8g

Documents

Penyebab dan Faktor Resiko Asma Bronkial Pada Anak