Upload
ana-safitrii
View
38
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penyakit Pes (Plague) disebabkan oleh bakteri
Citation preview
NAMA : ANA SAFITRI
NIM : K11112270
KELAS : EPM C
NO.URUT : 06
PENYAKIT PES
No Karakteristik Penyakit Keterangan
1 Nama penyakit Pes (Plague)
2 Nama agen Bakteri Yersinia pestis
3 Reservoir Tikus / hewat pengerat dan anjing padang rumput
4 Vektor (jika ada) -
5 Masa inkubasi 2 – 8 hari
6 Cara penularan Bakteri ini pada awalnya menginfeksi kutu. Ketika
kutu menggigit tikus, maka tikus tersebut akan
terinfeksi bakteri pes. Dengan demikian, jika kutu lain
menggigit tikus sakit tersebut, maka kutu tersebut juga
akan terinfeksi. Jika kutu – kutu ini menggigit
manusia, maka bakteri dalam tubuh kutu akan masuk
ke dalam tubuh manusia, mengikuti aliran getah
bening dan menyebar melalui sirkulasi darah. Di
kelenjar getah bening, bakteri ini menimbulkan reaksi
radang berupa bengkak, kemerahan dan nanah. Bakteri
ini kemudian menyebar melalaui aliran darah ke
organ-organ lain seperti limpa, paru-paru, hati, ginjal
dan otak. Ketika sampai paru-paru, bakteri ini dapat
menyebabkan radang (pneumonia) dan dapat
menularkan penyakit kepada orang lain melalui batuk
atau bersin. Bakteri yang dibatukkan dapat bertahan di
udara dan dapat terhirup oleh orang lain. Pes tidak
hanya dapat menginfeksi tikus, namun juga bisa
menginfeksi kucing, anjing, dan tupai.
Selain melalui gigitan kutu, pes dapat menular dengan
berbagai cara lain, yaitu:
- Kontak titik-titik air liur (droplet) di udara: berupa
batuk atau bersin dari penderita pes dengan radang
paru.
- Kontak langsung: berupa sentuhan kulit yang terluka
terhadap nanah/luka penderita pes, termasuk kontak
seksual.
- Kontak tidak langsung: sentuhan terhadap tanah atau
permukaan yang terkontaminasi bakteri.
- Udara: hirupan udara yang mengandung bakteri Y.
pestis karena bakteri ini dapat bertahan di udara
cukup lama.
- Makanan atau minuman yang tercemar bakteri.
7 Upaya pencegahan Tindakan pencegahan pes dapat berupa menghindari
daerah yang rawan pes; menghindari hewan yang sakit
atau mati; menggunakan obat pengusir serangga atau
baju pelindung jika berisiko terpapar kutu; serta
menggunakan sarung tangan jika harus menangani
hewan mati. Tempat tinggal dan makanan hewan
pengerat (sampah, makanan hewan) harus dimusnah-
kan dari sekitar tempat tinggal. Jika seseorang
diketahui terpapar oleh kutu atau hewan mati, dapat
diberikan pengobatan antibiotik pencegahan selama 5
hari. Vaksinasi pes tersedia dan saat ini digunakan
untuk petugas laboratorium yang berisiko terpapar
bakteri pes serta orang-orang dengan pekerjaan yang
berkaitan dengan binatang pengerat.