Upload
nur-hamidah
View
113
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Implementasi Evaluasi1 Penurunan Curah Jantung
Definisi : ketidakaekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memnuhi kebutuhan metabolic tubuh
Ds : klien mengatakan mudah letih saat beraktifitas
Do : Gangguan frekuensi dan irama jantung Aritmia (takikardia,
bradikardia) Perubahan pola EKG
Palpitasi Gangguan Preload Edema Keletihan Peningkatan atau penurunan
tekanan vena sentral (CVP) Peningkatan atau penurunan
baji arteri pulmonal (PAWP, pulmonary artery wedge pressure)
Distensi vena jugularis Murmur Kenaikan berat badanGangguan Afterload Kulit dingin dan berkeringat Denyut perifer menurun Dispnea Peningkatan atau penurunan
tahana vascular pulmonal (PVR)
Peningkatan atau penurunan tahanan vascular sistemik (SVR)
Oliguria Pengisian ulang kapiler
memanjang Perubahan warna kulit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …..x….. jam penurunan curah jantung dapat teratasi dengan criteria hasil
No Kriteria Hasil (NOC)Indication
RangeIR)
Expectation Range(ER)
1
2
Menunjukkan curah jantung yang memuaskan, dibuktikan efektifitas pompa jantung, status sirkulasi, perfusi jaringan (Organ Abdomen,Jantung, serebral, perifer, dan pulmonal), dan perfusi ajringan (perifer); dan status tanda vital
Menunjukkan status sirkulasi, dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5 : gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan)Tekanan darah
sistolik, diastolic dan rentang tekanan darah (TD) :110-120/70-80 mmHg
Frekuensi nadi karotis kanan dan kiri
Frekuensi nadi kanan dan kiri (perifer) (mis; brakilais, radialis, femoralis, pedis)
Pengkajian Manajemen Cardiac (NIC) : Kaji dan dokumentasikan
tekanan darah, adaya sianosis, status pernapasan, dan status mental
Pantau tanda kelebihan cairan (misalnya, edema dependen, kenaikan berat badan)
Kaji toleransi aktivitas pasien dengan memperhatikan adanya awitan nafas pendek, nyeri, palpitasi, atau limbung
Evaluasi respons pasien terhadap terapi oksigen
Kaji kerusakan kognitif
Regulasi Hemodinamik (NIC): Pantau fungsi pacemaker,
jika perlu Pantau denyut perifer,
pengisian ulang kapiler, dan suhu serta warna ekstermitas
Pantau asupan dan haluaran, haluaran urine, dan berat badan pasien, jika perlu
Patau resistensi vascular
Pengkajian Manajemen Cardiac (NIC): Mengkaji dan
mendokumentasikan tekanan darah, adaya sianosis, status pernapasan, dan status mental
Memantau tanda kelebihan cairan edema :
Tingkat Edema : ……………………. Dependen:………… kenaikan berat badan :……………………
Mengkaji toleransi aktivitas pasien dengan memperhatikan adanya awitan nafas pendek, nyeri, palpitasi, atau limbung
Mengevaluasi respons pasien terhadap terapi oksigen
Mengkaji kerusakan kognitif
Regulasi Hemodinamik (NIC) : memantau fungsi
pacemaker, jika perlu Memantau denyut
perifer, pengisian ulang kapiler, dan suhu serta warna ekstermitas
Memantau asupan dan haluaran, haluaran urine, dan berat badan pasien, jika perlu
Memantau resistensi
S:
O :
Variasi pada hasil pemeriksaan tekanan darah
Gangguan kontraktilitas Bunyi crackle Batuk Ortopnea atau dispnea
nocturnal peroksimal Penurunan curah jantung Penurunan fraksi ejeksi,
indeks volume sekuncup (SVT, stroke volue index)
Indeks kerja ventrikel kiri Bunyi jantung S3, atau S4
Perilaku /Emosi Ansietas Gelisah
Batasan KarakteristikPerubahan Frekunsi//Irama Jantung Aritmia Bradikardia Perubahan EKG Palpitasi TakikardiaPerubahan Preload Penurunan tekanan vena
sentral (central venous pressure)
Penurunan tekanan baji arteri paru (pulmonary artery wedge pressure, PAWP)
Edema Keletihan Peningkatan CVP Peningkatan PAWP Distensi Vena Jugular Murmur Peningkatan berat badanPerubahan Afterload Kulit Lembap Penurunan nadi perifer Penurunan resistensi
vascular paru (pulmonary
3
Tekanan vena sentral dan tekanan baji pulmonal
PaO2 dan PaCO2
Status kognitifMenunjukkan status sirkulasi dibuktikan oleh indicator gangguan sebagai berikut (sebutkan 1-5: gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan) Hipotensi
Ortostatik Suara napas
tambahan Distensi vena
leher Edema perifer Asites Bruit pembuluh
darah besar Angina
sistemik dan paru, jika perlu
Auskultasi suara paru terhadap bunyi crackle atau suara napas tambahan lainnya
Pantau dan dokumentasikan frekuensi jantung, irama dan nadi
Penyuluhan untuk pasien/keluarga Jelaskan tujuan pemberian
oksigen per kanula nasal atau sungkup
Intruksikan mengenai pemeliharaan keakuratan asupan dan haluaran
Ajarkan penggunaan, dosis, frekuensi, dan efek samping obat
Ajarkan untuk melaporkan dan menggambarkan awita palpitasi dan nyeri, durasi, factor pencetus, daerah, kualitas, dan intensitas
Instruksikan pasien dan keluarga dalam perencanaan untuk perawatan di rumah, meliputi pembatasan aktifitas, pembatssan diet, dan penggunaan alat terapeutik
Berikan informasi tentang tekinik penurunan stress, seperti biofeedback, relaksaasi otot progresif, meditasi, dan latihan fisik
vascular sistemik dan paru, jika perlu
Mengauskultasi suara paru terhadap bunyi crackle atau suara napas tambahan lainnya
Memantau dan dokumentasikan frekuensi jantung, irama dan nadi
Penyuluhan untuk pasien/keluarga Menjelaskan tujuan
pemberian oksigen per kanula nasal atau sungkup
Mengintruksikan mengenai pemeliharaan keakuratan asupan dan haluaran
Mengajarkan penggunaan, dosis, frekuensi, dan efek samping obat
Mengajarkan untuk melaporkan dan menggambarkan awita palpitasi dan nyeri, durasi, factor pencetus, daerah, kualitas, dan intensitas
Menginstruksikan pasien dan keluarga dalam perencanaan untuk perawatan di rumah, meliputi pembatasan aktifitas, pembatssan diet, dan penggunaan alat terapeutik
Memberikan informasi tentang tekinik penurunan stress, seperti biofeedback, relaksaasi otot progresif, meditasi,
No
NOC IR RR ER
A : Masalah penurunan curah jantung b.d…………………………. Teratasi Teratasi sebagian Belum teratasi Tidak teratasi
vascular resistance, PVR)
Penurunan resistensi vascular sistemik (systemic vascular resistance, SVR)
Dispnea Peningkatan PVR Peningkatan SVR Oliguria Pengisian kapiler
memanjang Perubahan warna kulit Variasi pada pembacaan
tekanan darahPerubahan Kontraktilitas Batuk Crackle Penurunan indeks jantung Penurunan fraksi ejeksi Penurunan Left
ventricular stroke work index ( LVSWT)
Penurunan Stroke Volume Index (SVI)
Ortopnea Dispnea Paroksismal
nocturnal Bunyi S3 Bunyi S4Perilaku/Emosi Ansietas Gelisah
Faktor yang Berhubungan Perubahan afterload Perubahan kontraktilitas Perubahan frekuensi
jantung Perubahan preload Perubahan irama
Perubahan volume sekuncup
Ajarkan kebutuhan untuk menimbang berat badan setiap hari
Aktifitas Kolaboratif Konsultasikan dengan
dokter mengangkut parameter pemberian atau penghentia obat tekanan darah
Berikan dan titrasikan obat antiaritmia, inotropik, nitrogliserin, dan vasodilator untukmempertahankan kontraktilitas, preload, dan afterload sesuai dengan program medis atau protocol
Berikan antikoagulan untuk mencegah pembentukan thrombus perfier, sesuai dengan program atau protocol
Tingkatkan penurunan afterload (misalnya, dengan pompa balon intraaorta) sesuai dengan program medis atau protocol
Lakukan perujukan ke perawat praktisi lanjutan untuk tindak lanjut, jika diperlukan
Pertimbangkan perujukan
dan latihan fisik Mengajarkan kebutuhan
untuk menimbang berat badan setiap hari
Aktifitas Kolaboratif Mengkonsultasikan
dengan dokter mengangkut parameter pemberian atau penghentia obat tekanan darah……………………….……………………….……………………….
Memberikan dan titrasikan obat antiaritmia :………. Inotropik………… Nitrogliserin…… Vasodilator………..
untuk mempertahankan kontraktilitas, preload, dan afterload sesuai dengan program medis atau protocol
Memberikan antikoagulan untuk mencegah pembentukan thrombus perfier, sesuai dengan program atau protocol
Meningkatkan penurunan afterload (misalnya, dengan pompa balon intraaorta) sesuai dengan program medis atau protocol
Melakukan perujukan ke perawat praktisi lanjutan untuk tindak lanjut, jika diperlukan
Mempertimbangkan
P : Lanjutkan intervensi manajemen cardiac dan regulasi hemodinamik
1. ……………………….2. ……………………….3. ……………………….4. dst
ke petugas sosia;, manajer kasus, atau layanan kesehatan komunitas dan layanan kesehatan di rumah
Lakukan perujukan ke petugas social untuk mengevaluasi kemampuan membayar obat yang diresepkan
Lakuka perujukan ke pusat rehabilitasi jantung jika diperlukan
Aktivitas Lain Ubah posisi pasien ke
posisi datar atau Trendelenburg ketika tekanan darah pasien berada pada rentang lebih rendah dibandingkan dengan biasanya
Untuk hipotensi yang tiba-tiba, berat atau lama, pasang akses intravena untuk pemberian cairan intravena atau obat untuk meningkatkan tekanan darah
Hubungkan efek nilai laboratorium, oksigen, obat, aktivitas, ansietas, dan atau nyeri pada disritmia
Jangan mengukur suhu dari rectum
Ubah posisi pasien setiap dua jam atau pertahankan sktivitas lain yang sesuai atau dibutuhkan untuk
perujukan ke petugas sosia;, manajer kasus, atau layanan kesehatan komunitas dan layanan kesehatan di rumah
Melakukan perujukan ke petugas social untuk mengevaluasi kemampuan membayar obat yang diresepkan
Melakukan perujukan ke pusat rehabilitasi jantung jika diperlukan
Aktifitas Lain Mengubah posisi pasien
ke posisi datar atau Trendelenburg ketika tekanan darah pasien berada pada rentang lebih rendah dibandingkan dengan biasanya
Untuk hipotensi yang tiba-tiba, berat atau lama, memasang akses intravena untuk pemberian cairan intravena atau obat untuk meningkatkan tekanan darah
Menghubungkan efek nilai laboratorium, oksigen, obat, aktivitas, ansietas, dan atau nyeri pada disritmia
Jangan mengukur suhu dari rectum
Mengubah posisi pasien setiap dua jam atau pertahankan sktivitas lain yang sesuai atau
menurunka stasis sirkulasi perifer
Regulasi Hemodinamik (NIC) : Minimalkan atau hilangkan
stressor lingkungan
Pasang kateter urine, jika diperlukan
dibutuhkan untuk menurunka stasis sirkulasi perifer
Regulasi Hemodinamik Meminimalkan atau
hilangkan stressor lingkungan
Memasang kateter urine, jika diperlukan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Implementasi Evaluasi2 Intoleransi aktifitas
Definisi : ketidakcukupan energy psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan
Ds : klien mengatakan sesak saat beraktifitas
Do : Frekuensi jantung
atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap aktivitas
Perubahan EKG yang menunjukan aritmia atau iskemia
Batasan karakteristik Respon tekanan darah
abnormal terhadap aktivitas
Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia
Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia
Ketidak nyamanan setelah beraktifitas
Dispnea setelah berakifitas
Menyatakan merasa letih
Menyatakan merasa lemah
Faktor yang berhubungan Tirah baring
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …….x…… jam penurunan curah jantung dapat teratasi dengan criteria hasil
No
Kriteria HasilIndication
Range (IR)
Expectation Range(ER)
1
2
Menoleransi aktifitas yang bias dilakukan, yang dibuktikan oleh toleransi aktivitas, ketahanan, penghematan energi, kebugaran fisik, energy psikomotorik, dan perawatan diri: aktifitas kehidupan sehari-hari (dan AKSI)Menunjukkan toleransi aktifitas, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5 : gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan): Saturasi oksigen
saat beraktifitas Frekuensi
pernafasan saat beraktifitas
Kemampuan untuk berbicara saat beraktifitas fisik
Pengkajian: Kaji tingkat kemampuan
pasien untuk berpinsdah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi dan toileting
Kaji respons emosi, social dan spiritual terhadap aktivitas.
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk menngkatkan aktivitas
Manajemen Energi (NIC): Tentukan penyebab
keletihan (misalnya, takikardia, disritmia lain, dispnea, diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik, dan frekuensi pernafasan)
Pantau respon oksigen pasien (misalnya, denyut nadi, iarama jantung, da frekuensi pernafasan) terhadap aktivitas perawatan diri atau aktivitas keperawatan
Pantau asupan nutrisi untuk memastika sumber-sumber energi yang adekuat
Pantau dan dokumentasikan pola tidur dan lamanya waktu tiudr dalam jam
Penyuluhan Untuk Pasien/KeluargaInstruksikan kepada pasien dan keluarga dalam : Penggunaan teknik napas
terkontrol selama aktivitas, jika perlu
Mengenali tanda dan gejala Intoleran Aktivitas, termasuk kondisi yang
Pengkajian Mengkaji tingkat
kemampuan pasien untuk berpinsdah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi, dan toileting
Mengkaji respons emosi, social dan spiritual terhadap aktivitas.
Mengevaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk menngkatkan aktivitas
Manajemen Energi (NIC): Menentukan penyebab
keletihan (misalnya, takikardia, disritmia lain, dispnea, diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik, dan frekuensi pernafasan)
Memantau respon oksigen pasien (misalnya, denyut nadi, iarama jantung, da frekuensi pernafasan) terhadap aktivitas perawatan diri atau aktivitas keperawatan
Memantau asupan nutrisi untuk memastika sumber-sumber energi yang adekuat
Memantau dan dokumentasikan pola tidur dan lamanya waktu tiudr dalam jam
Penyuluhan Untuk Pasien/KeluargaMenginstruksikan kepada pasien dan keluarga dalam : Penggunaan teknik napas
terkontrol selama aktivitas, jika perlu
Mengenali tanda dan gejala Intoleran Aktivitas, termasuk kondisi yang
S:
O :
Kelemahan umum Ketidakseimbangan
anatara suplai dan kebutuhan oksigen
Imobilitas Gaya hidup monoton
3 Mendemonstrasikan penghematan energy, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau selalu ditampilkan): Menyadari
keterbatasan energy
Menyeimbangkan aktifitas dan istirahat
Mengatur jadwal aktivitas untuk menghemat energi
perlu dilaporkan kepada dokter
Pentingnya nutrisi yang baik
Penggunaan peralatan seperti oksigen, selama aktivitas
Penggunaan teknik relaksasi (misalnya distraksi, visualisasi) selama aktivitas
Dampak Intoleran aktifitas terhadap tanggung jawab peran dalam keluarga dan tempat
Tindakan untuk menghemat energy, sebagai contoh : Menyimpan alat atau benda yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau.
Manajemen Energi (NIC) : Ajarkan kepada pasien dan
orang terdekat tentang teknik perawatan diri yang akan meminimalkan konsumsi oksigen (misalnya, pemantauan mandiri dan teknik langkah untuk melakukan AKS)
Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
Aktivitas Kolaboratif Berikan pengobatan nyeri
sebelum aktivitas, apabila nyeri merupakan salah satu factor penyebab
perlu dilaporkan kepada dokter
Pentingnya nutrisi yang baik
Penggunaan peralatan seperti oksigen, selama aktivitas
Penggunaan teknik relaksasi (misalnya distraksi, visualisasi) selama aktivitas
Dampak Intoleran aktifitas terhadap tanggung jawab peran dalam keluarga dan tempat
Tindakan untuk menghemat energy, sebagai contoh : Menyimpan alat atau benda yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau.
Manajemen Energi (NIC) : Mengajarkan kepada pasien
dan orang terdekat tentang teknik perawatan diri yang akan meminimalkan konsumsi oksigen (misalnya, pemantauan mandiri dan teknik langkah untuk melakukan AKS)
Mengajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
Aktivitas Kolaboratif Memberikan pengobatan
nyeri sebelum aktivitas, apabila nyeri merupakan salah satu factor penyebab
No
NOC IR
RR
ER
A : Masalah penurunan curah jantung b.d…………………………. Teratasi Teratasi sebagian Belum teratasi Tidak teratasi
Kolaborasikan denga ahli terapi okupasi, fisik (misalnya, untuk latihan ketahanan), atau rekresi untuk merencanakan dan memantau program aktivitas, jika perlu.
Untuk pasien yang mengalami sakit jiwa rujuk untuk mendapat pelayanan kesehatan jiwa di rumah
Rujuk pasien ke pelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan bantuan perawatan rumah, jika perlu
Rujuk pasien ke ahli gizi untuk perencanaan diet guna meningkatkan asupan makanan yang kaya energy
Rujuk pasien ke pusat rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan penyakit jantung
Aktifitas Lain Hindari menjadwalkan
pelaksanaan aktivitas perawatan selama periode istirahat
Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi sesuai toleransi
Pantau tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas; hentikan aktivitas jika tanda-tanda vital tidak dalam renang normal bagi pasien atau jika ada tanda-tanda bahwa aktivitas tidak dapat ditoleransi ( misalnya; nyeri
Mengkolaborasikan denga ahli terapi okupasi, fisik (misalnya, untuk latihan ketahanan), atau rekresi untuk merencanakan dan memantau program aktivitas, jika perlu.
Untuk pasien yang mengalami sakit jiwa rujuk pasien untuk mendapat pelayaan kesehatan jiwa di rumah
Merujuk pasien ke pelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan bantuan perawatan rumah, jika perlu
Merujuk pasien ke ahli gizi untuk perencanaan diet guna meningkatkan asupan makanan yang kaya energy
Merujuk pasien ke pusat rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan penyakit jantung
Aktifitas Lain Menghindari menjadwalkan
pelaksanaan aktivitas perawatan selama periode istirahat
Membantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi sesuai toleransi
Memantau tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas; hentikan aktivitas jika tanda-tanda vital tidak dalam renang normal bagi pasien atau jika ada tanda-tanda bahwa aktivitas tidak dapat ditoleransi ( misalnya; nyeri
P : Lanjutkan intervensi manajemen cardiac dan regulasi hemodinamik1. ……………………….2. ……………………….3. ……………………….4. dst
dada, pucat, vertigo, dispnea)
Rencanakan aktivitas bersama pasien dan keluarga yang meningkatkan kemandirian dan ketahanan, sebagai contoh : Anjurkan periode untuk
istirahat dan aktifitas seara bergantian
Buat tujuan yang sederhana, realistis dan dapat dicapai oleh pasien yang dapat meningkatkan kemandirian dan harga diri
Manajemen Energi (NIC) Bantu pasien untuk
mengidentifikasi pilihan aktifitas
Rencana aktivitas pada periode saat pasien memiliki energy paling banyak
Bantu dengan aktivitas fisik teratur (misalnya, ambulasi, berpindah, mengubah posisi, dan perawatan personal), jika perlu
Batasi rangsangan lingkungan (seperti cahaya dan kebisingan) untuk memfasilitasi relaksasi
Bantu pasien untuk melakukan pemantauan mandiri dengan membuat dan menggunakan dokumentasi tertulis yang mencatat asupan kalori dan energy, jika perlu
dada, pucat, vertigo, dispnea)
Merencanakan aktivitas bersama pasien dan keluarga yang meningkatkan kemandirian dan ketahanan, sebagai contoh :Menganjurkan periode
untuk istirahat dan aktifitas seara bergantian
Membuat tujuan yang sederhana, realistis dan dapat dicapai oleh pasien yang dapat meningkatkan kemandirian dan harga diri
Manajemen Energi (NIC) Membantu pasien untuk
mengidentifikasi pilihan aktifitas
Merencanakan aktivitas pada periode saat pasien memiliki energy paling banyak
Membantu dengan aktivitas fisik teratur (misalnya, ambulasi, berpindah, mengubah posisi, dan perawatan personal), jika perlu
Membatasi rangsangan lingkungan (seperti cahaya dan kebisingan) untuk memfasilitasi relaksasi
Bantu pasien untuk melakukan pemantauan mandiri dengan membuat dan menggunakan dokumentasi tertulis yang mencatat asupan kalori dan energy, jika perlu
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Implementasi Evaluasi3 Diare
Definisi : pasase feses yang lunak dan tidak terbentuk
Ds :
Do : Sedikitnya sehari
mengalami tiga kali defekasi dengan feses cair
Bising usus hiperaktif
Batasan karakteristik Nyeri abdomen Sedikitinya tiga kali
defekasi per hari Kram Bsiisng usus hiperaktif Ada dorongan
Faktor yang berhubunganPsikologis
AsietasTingkat stress tinggi
Situasional Efek samping obat Penyalahgunaan alcohol Kontamin Penyalahgunaan laksatif Radiasi Toksin Melakukan perjalanan Slang makan
Fisiologis Proses Infeksi Inflamasi Iritasi Malabsorpsi Parasit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam penurunan curah jantung dapat teratasi dengan criteria hasil
No Kriteria HasilIndication Range
(IR)
Expectation Range(ER)
1 Diare dapat dikendalikan atau dihilangkan, yang dibuktikan oleh : Kontinensia alurEliminasi fekalKesimbanga elektrolit asam/ basa
Keseimbangan caiaran
HidrasiPerawatan Diri:
OstomiKeparahan
Gejala Menunjukan
eliminasi fekal yang efektif yang dibuktikan oleh indicator Pola eliminasi Pengendalian
defekasi Menunjukkan
eliminasi fekal yang efektif, yang dibuktikan oleh indicator berikut :
Diare Darah dan lendir
di feses
Pengkajian Lakukan tes guaiak pada
feses Minta pasien
mengidentifikasi pola defekasinya
Pantau nila laboratorium dan laporkan adanya abnormalitas
Timbang berat badan pasien setiap hari
Kaji dan dokumentasikan Frekuensi Warna Konsistensi Jumlah (ukuran) feses Turgor kulit Kondisi mukosa
Manajemen Diare(NIC) : Ambil specimen feses untuk
uji kultur dan sensitivitas, jika diare berlanjut
Evaluasi profil obat terhadap efek samping di saluran cerna
Evaluasi catatan asupa kandungan nutrisi
Pantau adanya iritasi dan uberasi kulit di area perianal
Penyuluhan untuk pasien/keluarga Informasikan pasien tentang
kemungkinan obat yang mengakibatkan diare
Anjurkan pasien untuk menghindari susu, kopi, makanan pedas, dan makanan yang mengiritasi saluran cerna.
Manajemen diare (NIC) :
Pengkajian Melakukan tes guaiak pada
feses Meminta pasien
mengidentifikasi pola defekasinya
Memantau nila laboratorium dan laporkan adanya abnormalitas
Menimbang berat badan pasien setiap hari
Mengkaji dan dokumentasikan Frekuensi Warna Konsistensi Jumlah (ukuran) feses Turgor kulit Kondisi mukosa
Manajemen Diare(NIC) : Mengambil specimen feses
untuk uji kultur dan sensitivitas, jika diare berlanjut
Mengevaluasi profil obat terhadap efek samping di saluran cerna
Mengevaluasi catatan asupa kandungan nutrisi
Memantau adanya iritasi dan uberasi kulit di area perianal
Penyuluhan untuk pasien/keluarga Menginformasikan pasien
tentang kemungkinan obat yang mengakibatkan diare
Anjurkan pasien untuk menghindari susu, kopi, makanan pedas, dan makanan yang mengiritasi saluran cerna.
Manajemen diare (NIC) :
S:
O :
Ajarkan pasien tentang penggunaan obat antidiare yang benar
Anjurkan pasien dan anggota keluarga untuk mencatat : Warna Volume Frekuensi Konsistensi feses
Anjurkan pasien untuk melapor ke petugas kesehatan setiap kali diare
Ajarkan pasien tentang tekink menurunkan stress jika perlu
Aktifitas Kolaboratif Konsulkan dengan ahli diet
untuk penyesuaian diet yang diperlukan
Manajemen Diare (NIC) : Konsultasikan pada dokter
jika tanda dan gejala diare menetap
Aktifitas Lain Bantu pasien untuk
mengidentifikasi stressor yang berperan trehadap terjadinya diare
Berikan perawatan dengan sikap menerima dan tidak menghakimi
Berikan cairan sesuai dengan pilihan pasien (sebutkan)
Berikan privasi dan keamanan bagi pasien selama eliminasi fekal
Manajemen Diare (NIC) : Lakukan tindakan untuk
mengistirahatkan usus (misalnya, puasa atau diet cair)
Anjurkan pasien untuk
Mengajarkan pasien tentang penggunaan obat antidiare yang benar
Menganjurkan pasien dan anggota keluarga untuk mencatat : Warna Volume Frekuensi Konsistensi feses
Menganjurkan pasien untuk melapor ke petugas kesehatan setiap kali diare
Mengajarkan pasien tentang tekink menurunkan stress jika perlu
Aktifitas Kolaboratif Mengkonsulkan dengan ahli
diet untuk penyesuaian diet yang diperlukan
Manajemen Diare (NIC) : Mengkonsultasikan pada
dokter jika tanda dan gejala diare menetap
Aktifitas Lain Membantu pasien untuk
mengidentifikasi stressor yang berperan trehadap terjadinya diare
Memberikan perawatan dengan sikap menerima dan tidak menghakimi
Memberikan cairan sesuai dengan pilihan pasien (sebutkan)
Memberikan privasi dan keamanan bagi pasien selama eliminasi fekal
Manajemen Diare (NIC) : Melakukan tindakan untuk
mengistirahatkan usus (misalnya, puasa atau diet cair)
Anjurkan pasien untuk
No
NOC IR RR ER
A : Masalah diare b.d…………………………. Teratasi Teratasi sebagian Belum teratasi Tidak teratasi
makan dalam porsi kecil tetapi sering dan tingkatkan kepadatannya secar bertahap
makan dalam porsi kecil tetapi sering dan tingkatkan kepadatannya secar bertahap
P : Lanjutkan intervensi manajemen cardiac dan regulasi hemodinamik
1 ……………………….2 ……………………….3 ……………………….4 dst