Upload
vuongcong
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dengan dukungan teknologi informasi, sampai dengan tahun 2012 Bank Lampung telah
mengembangkan kompetensi dalam memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan
berbagai pembayaran antara lain tagihan rekening listrik, telepon dan pembelian pulsa telpon
genggam. Selain itu Bank Lampung juga telah ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak sebagai
salah satu Bank persepsi on line dalam rangka pengelolaan setoran Penerimaan Negara.
Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User Acceptance Test (UAT), dimana system
Teknologi Bank Lampung dinyatakan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Atas
pemenuhan persyaratan tersebut, Bank Lampung memperoleh Sertifikat Sistem MP3 On-Line
dari direktorat Jendral Pajak – Depatremen Keuangan RI. Saat ini Bank Lampung telah
menggunakan Aplikasi modul Penerimaan Negara (MPD) dalam penyetoran pajak dari
masyarakat dan ditunjuk oleh pemerintah Kabupaten/Kota sebagai Bank Tunggal penerima
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta ditunjuk oleh pemerintah Provinsi Lampung sebagai Bank
Tunggal penerima Pajak Kendaraan Bermotor(Samsat).
Industri perbankan adalah salah satu bidang jasa yang secara ekstensif menyelenggarakan
layanan dengan memanfaatkan media elektronik (e-banking). Bank Lampung pada saat ini telah
memanfaatkan Teknologi informasi dan media elektronik sebagai basis layanannya.
Jenis teknologi (e-banking) dan media elektronik yang digunakan antara lain adalah :
1. L a y a n a n p e r b a n k a n o n l i n e ,
memungkinkan terjadinya hubungan
dan transaksi antar cabang secara
real time (seketika) melalui jaringan
computer sehingga memudahkan
dan mempercepat pelayanan kepada
nasabah.
2. Layanan jar ingan mesin ATM
(Automated Tel ler Machine) ,
Masyarakat untuk melakukan
transaksi perbankan melalui mesin
ATM misalnya untuk pembayaran/
p e m b e l i a n , p e n g i r i m a n ata u
penerimaan dan pengambilan tunai.
Sementara layanan e-banking dengan
media Phone Banking, Kartu Debet, EDC
(Electronic Data Capture) dan Internet
B a n k i n g d i r e n c a n a k a n m u l a i
dikembangkan ditahun 2013 untuk
meningkatkan kepuasan dan kemudahan
nasabah dalam melakukan transaksi.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 48
Sebagaimana Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 dan perubahannya Peraturan Bank
Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) Bagi Bank Umum, serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 9/12/DPNP
tanggal 30 Mei 2007 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum,
bahwa dalam pelaksanaannya Tata Kelola Good Corporate Governance (GCG) pada Bank Lampung
memberi arti penting kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan dalam menjalani fungsi-
fungsi, tugas dan tanggung jawabnya secara benar dan konsisten. Selain itu, sebagai salah satu
lembaga keuangan yang telah mendapat kepercayaan publik, Bank Lampung menyadari bahwa
seiring dengan semakin kompleksnya risiko yang dihadapi, maka semakin meningkat pula
kebutuhan praktik Good Corporate Governance (GCG) oleh perbankan guna melindungi
kepentingan stakeholders serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan.
Akuntabilitas merupakan salah satu tolak ukur yang sekaligus untuk meningkatkan nilai tambah
Bank bagi pemegang saham dan stakeholders lainnya. Memperhatikan dari alasan tersebut maka
Bank Lampung secara berkesinambungan terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan (Good Corporate Governance - GCG) yang baik dan prinsip kehati-hatian dalam
setiap kegiatan usahanya.
Proses penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada Bank Lampung diawali dengan proses
internalisasi untuk memperoleh kesepahaman di seluruh jajaran manajemen dan karyawan Bank
tentang arti penting dari penerapan Good Corporate Governance (GCG) di masing-masing fungsi
yang dijalankan, diikuti dengan penerapan secara benar dan konsisten. Selanjutnya menetapkan
Governance Structure seperti desain organisasi termasuk pembentukan komite-komite dan
pengisian/penempatan pejabat-pejabat yang kompeten dengan pembagian/penetapan tugas
dan tanggung jawab yang jelas serta adanya komitmen dari masing-masing pejabat yang
ditempatkan tersebut.
Peran Dewan Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG), diterapkan dalam 11 (sebelas) aspek pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Peraturan
Bapepam yakni tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan
pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan,
penerapan fungsi kepatuhan bank, fungsi audit internal dan audit eksternal, penerapan fungsi
manajemen risiko dan pengendalian intern, penyediaan dana kepada pihak terkait (related party)
dan debitur besar (large exposures), transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank,
laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan laporan internal serta rencana
strategis bank.
Berdasarkan hasil Self Assessment tentang pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di
lingkungan Bank Lampung, yang meliputi 11 (sebelas) aspek penilaian tersebut serta sesuai
dengan parameter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Bank Lampung memberi nilai 2.6 dengan
peringkat komposit 3 (tiga) atau “Cukup Baik”.
Laporan Pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201249
A. CAKUPAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memberikan pengarahan kepada Direksi dalam proses implementasi
visi, misi serta rencana kerja dan anggaran Bank. Dewan Komisaris, dengan
mempertimbangkan masukan dari komite-komite dibawahnya, juga menominasikan
dan memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Direksi, mengevaluasi
dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan strategis yang diusulkan oleh
Direksi, memonitor praktik manajemen risiko, mengevaluasi dan menindaklanjuti
temuan audit internal dan eksternal, berkonsultasi mengenai penyaluran kredit kepada
pihak terkait dan tidak terkait, mengawasi pelaksanaan GCG dan mengevaluasi kinerja
Direksi.
Penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris PT. Bank Lampung
telah diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 06/K/BL/V/2008 tanggal
20 Mei 2008 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris PT. Bank Lampung serta
tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Surat Keputusan Dewan
Komisaris PT. Bank Lampung Nomor : 04.A/K/BL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010
tentang Tata Tertib dan Pedoman Kerja Direksi PT. Bank Lampung, pada dasarnya telah
selaras dengan yang diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar
dan Peraturan Bank Indonesia mengenai Good Corporate Governance serta kebijakan
intern Bank Lampung lainnya yang secara keseluruhan merupakan panduan bagi Dewan
Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait
dengan pengelolaan Perusahaan.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Bank Lampung relatif sudah
cukup efektif dan memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG), namun
memang masih terdapat kelemahan-kelemahan yang pada prinsipnya akan terus
disempurnakan. Kekosongan jabatan Dewan Komisaris merupakan salah satu
kelemahan yang sedang disempurnakan. Mengingat sampai dengan waktunya laporan
GCG ini, belum diketahui lulus atau tidaknya hasil fit and proper test calon-calon Dewan
Komisaris 2012-2016 oleh Bank Indonesia.
a. Komposisi Anggota Dewan Komisaris
Pada tahun 2012 terjadi perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris PT. Bank
Lampung yang habis masa bhaktinya pada bulan Juli 2012.
Sampai dengan bulan Juli 2012, komposisi anggota Dewan Komisaris PT. Bank
Lampung adalah:
1. Sdr. Kadarsyah Irsa : Komisaris Utama
2. Sdr. Helmi Rony : Komisaris
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 50
Sedangkan untuk mengisi komposisi anggota Dewan Komisaris masa bhakti 2012-
2016, Keputusan RUPS-LB Tahun 2012 telah diusulkan kepada Bank Indonesia
sebanyak 5 (lima) orang calon anggota Dewan Komisaris untuk mengikuti fit and
proper test.
b. Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 06/K/BL/V/2008 tanggal
20 Mei 2008 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris PT. Bank
Lampung:
1) Dewan Komisaris Bank Lampung melakukan pengawasan atas kebijakan
Direksi dalam menjalankan pengurusan Bank pada umumnya baik
mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat
kepada Direksi yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan yang dituangkan dalam Anggaran
Dasar Bank Lampung.
2) Menerima setiap pelimpahan wewenang dari RUPS untuk kepentingan
Bank dan atau Pemegang Saham sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
3) Bersama-sama dengan Direktur Utama menandatangani surat saham atau
surat saham pengganti Bank yang diterbitkan.
4) Menetapkan tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5) Memberikan persetujuan atas penetapan sasaran organisasi dan tata kerja
Bank.
6) Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good
Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank Lampung
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi melalui Komite-Komite
yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.
7) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
temuan Audit dan rekomendasi dari Satuan Audit Internal Bank Lampung,
Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain.
8) Dalam mendukung efektifias pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris telah
membentuk:
a) Komite Audit;
b) Komite Pemantau Risiko;
c) Komite Remunerasi dan Nominasi.
9) Dewan Komisaris secara berkala atau insidentil meminta setiap anggota
Direksi untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Bank
Lampung sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk
melaksanakan tugas mereka.
10) Dewan Komisaris memberikan Laporan tentang tugas pengawasan yang
telah dilakukan selama tahun buku kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201251
c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite Penunjang Dewan
Komisaris
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal
30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 8/14/2006 tanggal 5 Oktober 2006, pada periode tahun 2012
Bank Lampung telah menyesuaikan struktur dan keanggotaan Komite Audit dan
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, Bank Lampung
juga telah menyusun pedoman dan tata tertib kerja untuk komite-komite
tersebut sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 04/K/BL/VII/2009
tanggal 31 Juli 2009 Tentang Pedoman dan Tata Kerja Komite PT. Bank
Pembangunan Daerah Lampung :
1) Komite Audit
Komite Audit diangkat oleh Direksi atas rekomendasi dari Dewan Komisaris
dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris yang tugas
utamanya yaitu membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tugasnya,
melakukan pengawasan/monitoring hal-hal yang terkait dengan akuntansi
dan laporan keuangan,tata kelola perusahaan serta proses pemeriksaan
audit internal dan pihak eksternal. Dalam menjalankan tugasnya Komite
Audit menjalin hubungan kerja yang efektif dengan Direksi, Manajemen,
Auditor Internal, serta Auditor Eksternal. Secara terus menerus setiap
anggota Komite Audit mendalami tentang pemahaman tugas dan
tanggung jawabnya agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan
efisien.
Keanggotaan
Pertanggal 1 Januari 2012 s/d 29 Juli 2012 susunan keanggotaan Komite
Audit terdiri atas 3 orang anggota termasuk ketua komite, dengan susunan
sebagai berikut:
Ketua : Helmi Rony (Komisaris Independen)
Anggota : Kadarsyah Irsa (Komisaris Utama Independen)
Anggota : Einde Evana (Pihak Independen)
Namun, terhitung sejak tanggal 30 Juli 2012 s/d 31 Desember 2012,
susunan keanggotaan komite audit terdiri dari 1 (satu) orang anggota
sebagai berikut:
Ketua : -
Anggota : -
Anggota : Einde Evana (Pihak Independen)
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 52
Tugas dan Tanggung jawab
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang
independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-
hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas
lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, sebagaimana Surat
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 04/K/BL/VII/2009 tanggal 31 Juli
2009 Tentang Pedoman dan Tata Kerja Komite PT. Bank Pembangunan
Daerah Lampung antara lain meliputi :
a) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit
dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan dengan melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap :
(1) Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)
(2) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan standar audit
yang berlaku
(3) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang
berlaku
(4) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan
Kerja Audit Internal, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank
Indonesia serta Pemeriksa ekstern lainnya.
b) Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan publik dan Kantor
Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan dan
dimintakan persetujuan kepada RUPS. (penunjukan AP dan KAP
untuk general audit laporan keuangan tahun buku 2012, sepenuhnya
dilakukan oleh pihak manajemen Bank Lampung)
c) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Bank, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi
keuangan lainnya.
d) Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap peraturan
perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Bank.
e) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor
internal Bank.
f) Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas
pengaduan yang berkaitan dengan Bank.
g) Menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi Bank.
Rapat Komite Audit
Selama tahun 2012, per tanggal 1 Januari s/d 29 Juli 2012 Komite Audit
telah melaksanakan rapat secara berkala sebanyak 19 (sembilan belas) kali
pertemuan dengan tingkat kehadiran, sebagai berikut:
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201253
1. 100
2. Mahatma Kufepaksi 14 100
3. Mutia Citra 14 100
No. Persentase
Einde Evana 14
Tingkat Kehadiran
Nama Anggota Komite
(%)
Sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, penyelengaraan rapat
komite audit digabung dengan rapat komite pemantau risiko, yaitu
sebanyak 14 (empat belas) kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran
sebagai berikut:
Hasil keputusan rapat komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan merupakan
rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan
Komisaris.
2) Komite Pemantau Risiko
Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia tentang GCG, Komite
Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja
manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai
terhadap seluruh risiko Bank.
Keanggotaan
Per tanggal 1 Januari s/d 29 Juli 2012 susunan keanggotaan Komite
Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang, dengan susunan sebagai
berikut:
Ketua : Helmi Rony (Komisaris Independen)
Anggota : Mutia Citra (Pihak Independen)
Anggota : Mahatma Kufepaksi (Pihak Independen)
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 54
Sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, susunan keanggotaan
Komite Pemantau Risiko terdiri dari 2 (dua) orang anggota, sebagai
berikut:
Ketua : -
Anggota : Mutia Citra (Pihak Independen)
Anggota : Mahatma Kufepaksi (Pihak Independen)
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Pemantau Risiko bertugas untuk memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-
hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan
tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris,
sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris
Nomor: 04/K/BL/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009 Tentang Pedoman dan
Tata Kerja Komite PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung antara lain
meliputi :
a) Melakukan pemantauan dan evaluasi kesesuaian atas penerapan
pedoman kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko;
b) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
c) Evaluasi terhadap laporan profil risiko triwulanan bank yang
berkaitan dengan penerapan manajemen risiko;
d) Memantau dan mengevaluasi kepatuhan bank sehubungan dengan
pelaksanaan Manajemen Risiko terhadap seluruh perjanjian dan
komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia dan
pihak-pihak terkait lainnya;
e) Memberi masukan kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang
dihadapi oleh Bank serta usulan langkah-langkah untuk mitigasi atas
risiko-risiko tersebut;
f) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang dipandang perlu oleh Dewan
Komisaris;
g) Melaporkan dan merekomendasikan hasil evaluasi dan pemantauan
kepada Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201255
Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Komite Pemantau Risiko
memiliki kewenangan untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak
terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset, serta sumber daya
Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite
Pemantau Risiko cukup efektif memenuhi prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) namun masih terdapat kelemahan-
kelemahan minor yang akan terus dilakukan penyempurnaan.
Rapat Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2012, per tanggal 1 Januari s/d 29 Juli 2012 Komite
Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat secara berkala sebanyak 22
(dua puluh dua) kali pertemuan dengan tingkat kehadiran, sebagai
berikut:
No. Nama Anggota Komite Tingkat KehadiranPersentase
(%)
1. Helmi Rony 22 100
2
Mutia Citra
22
100
3. Mahatma Kufepaksi
22
100
Sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, penyelengaraan rapat
Komite Pemantau Risiko digabung dengan rapat Komite Audit, yaitu
sebanyak 14 (empat belas) kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran
sebagai berikut:
No.
Nama Anggota Komite
Tingkat Kehadiran Persentase
(%)
1. Einde Evana 13 93
2 Mahatma Kufepaksi 14 100
3. Mutia Citra 14 100
Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat,
dan keputusan rapat Komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota
komite.
Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan
didokumentasikan secara baik serta merupakan rekomendasi yang
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 56
3) Komite Remunerasi dan Nominasi
Untuk mengoptimalkan fungsi Dewan Komisaris, telah dibentuk Komite
Remunerasi dan Nominasi untuk memastikan bahwa proses penetapan
Remunerasi dan Nominasi bagi Dewan Komisaris sendiri, Direksi,
Executive Officer dan Karyawan sudah diterapkan secara transparan
sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Keanggotaan
Per tanggal 1 Januari 2012 s/d 29 Juli 2012 susunan keanggotaan Komite
Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 4 (empat) orang, dengan
susunan sebagai berikut :
Ketua : Kadarsyah Irsa (Komisaris Utama Independen)
Anggota : Helmi Rony (Komisaris Independen)
Anggota : Pemimpin Divisi SDM (ex officio)
Anggota : Sjachrazad ZP (Pihak Independen)
Namun, sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, susunan
keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 2 (dua) orang
anggota,sebagai berikut:
Ketua : -
Anggota : Pimpinan Divisi SDM (ex officio)
Anggota : Sjachrazad ZP (Pihak Independen)
Tugas dan tanggung jawab
Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung
jawab sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
04/K/BL/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009 Tentang Pedoman dan Tata Kerja
Komite PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung sebagai berikut :
a) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi.
b) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
(1) Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
(2) Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
c) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta
prosedur pemilihan dan/atau penggantian Dewan Komisaris dan
Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham.
d) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan
Komisaris dan atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201257
e) Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan
menjadi anggota independen dari Komite Audit maupun Komite
Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
f) Dalam mengevaluasi kebijakan Remunerasi, Komite paling kurang
wajib memperhatikan :
(1) Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Prestasi kerja individual;
(3) Kewajaran dengan peer group;
(4) Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang bank.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan
Nominasi sudah cukup efektif memenuhi prinsip-prinsip GCG, namun
masih terdapat kelemahan-kelemahan minor yang akan terus dilakukan
penyempurnaan.
Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Selama tahun 2012, per tanggal 1 Januari s/d Juli 2012 Dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Remunerasi dan
Nominasi melaksanakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali pertemuan
dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi
Dan Nominasi sebagai berikut:
No. Nama Anggota
Komite
Tingkat Kehadiran
(x)
Persentase
(%)
1. Kadarsyah Irsa 9 100
2 Helmi Rony 9 100
3. Pemimpin Divisi SDM 9 100
4. Sjachrazad ZP 9 100
Sedangkan per tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, penyelenggaraan
rapat komite remunerasi dan nominasi tidak diselenggarakan.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi bertanggung jawab menyusun strategi bisnis, anggaran dan rencana kerja sesuai
dengan visi dan misi Bank. Direksi juga bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian
internal Bank dan penerapan manajemen risiko dan pelaksanaan tata kelola yang baik.
Direksi memastikan agar praktik-praktik akuntansi dan pembukuan Bank sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan perusahaan publik, lebih jauh lagi Direksi
mengawasi pelaksanaan audit internal, melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai
dengan arahan Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 58
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi Bank Lampung sudah berjalan efektif dan
memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), namun masih terdapat
kelemahan minor yang terus akan disempurnakan. Kekosongan jabatan Direktur
Operasional dan Direktur Bisnis setelah berakhirnya masa bhakti kepengurusan Direksi
2008-2012 merupakan salah satu kelemahan minor yang sedang disempurnakan Bank
Lampung untuk lebih mengefektifkan serta memenuhi prinsip-prinsip GCG.
Dalam pedoman pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi ditetapkan
dalam Surat Keputusan Komisaris No. 04A/K/BL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010.
Komposisi Anggota Direksi
Pada tahun 2012 terjadi perubahan komposisi anggota Direksi PT. Bank Lampung yang habis
masa bhaktinya pada bulan Juli 2012.
Sampai dengan bulan Juli 2012, komposisi anggota Direksi PT. Bank Lampung adalah:
1. Syamsu Rizal : Direktur Utama
2. Devi Liza : Direktur Operasional
3. Rolie Firman : Direktur Bisnis
4. Basuki : Direktur Kepatuhan
Pada tanggal 08 Juni 2012 telah dilaksanakan RUPS – Luar Biasa PT. Bank Lampung yang
dicatatkan dalam Akta Notaris Achmad Mulya,SH Bandar Lampung dengan hasil antara lain
menetapkan/memutuskan Direksi Periode 2008-2012 diangkat kembali menjadi calon
Direksi Periode 2012-2016, yaitu Direktur Utama Syamsu Rizal dan Direktur Basuki.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 04.A/K/BL/XII/2010 tanggal 1 Desember
2010. Tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris PT. Bank Lampung:
a. Direksi mempunyai tugas pokok memimpin, mengurus dan melaksanakan Kebijakan
Umum Bank yang telah ditetapkan Komisaris sesuai dengan Visi dan Misi Bank.
b. Fungsi Direksi:
1) Menyusun dan menyampaikan rencana kegiatan usaha bank dalam bentuk Bisnis
Plan dan Corporate Plan.
2) Menghimpun dana dan mengelola usaha Bank serta mengurus kekayaan bank
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan dan
pengembangan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Mewakili Bank didalam dan diluar pengadilan.
c. Direksi mempunyai wewenang antara lain :
1) Menetapkan dan merubah struktur organisasi Bank sesuai dengan kebutuhan
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
2) Mengangkat dan memberhentikan pegawai, serta menetapkan besarnya
penghasilan yang diterima oleh pegawai.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201259
3) Mendirikan unit usaha baru dan atau pembukaan cabang dengan persetujuan
Dewan Komisaris sesuai ketentuan yang berlaku.
4) Mengelola likuiditas dan penempatan dana dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian.
5) Membeli, menjual atau menghapusbukukan inventaris Bank sesuai dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan Bank yang telah mendapat persetujuan
RUPS.
6) Melaksanakan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan yang berlaku.
7) Menghapuskan aktiva produktif sepanjang tersedianya dana cadangan aktiva
produktif.
8) Menghapuskan rekening administratif yang telah melampaui jangka waktu yang
telah ditetapkan.
d. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui
RUPS.
Frekuensi Rapat Direksi
Direksi mengadakan Rapat bulanan secara rutin setiap bulan, baik rapat antar Direksi,
bersama-sama dengan Dewan Komisaris, maupun seluruh Pemimpin Unit Kerja.
Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat, dan hasil keputusan rapat
Direksi dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Direksi yang hadir.
3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern dan Fungsi Audit Ekstern.
a. Fungsi Kepatuhan
Untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, Bank Lampung telah
menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membidangi fungsi
Kepatuhan. Pengangkatan Direktur Kepatuhan Bank Lampung telah melalui mekanisme
Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menjalankan tugasnya, Direktur yang membidangi fungsi Kepatuhan dibantu
oleh beberapa unit kerja yang dibawah supervisi Direktur yang membidangi fungsi
Kepatuhan, yaitu :
1. Divisi Kepatuhan dan Hukum;
2. Unit Kerja APU-PPT.
Selain menjadi supervisi unit kerja yang membidangi fungsi kepatuhan, Direktur yang
membidangi fungsi kepatuhan sesuai organisasi PT. Bank Lampung juga menjadi
supervisi :
1. Divisi Perencanaan dan Pengembangan;
2. Divisi Manajemen Risiko.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 60
Sebagai upaya agar fungsi kepatuhan berjalan dengan baik, untuk pemantauan
kepatuhan, dengan langkah antara lain, yaitu: melakukan kajian kepatuhan terhadap
penyusunan kebijakan dan prosedur internal bank, pengembangan produk dan aktivitas
baru termasuk didalamnya penerapan program APU-PPT.
Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan berupaya secara optimal
mengkomunikasikan seluruh kebijakan dan pedoman serta prosedur yang ada kepada
seluruh jajaran karyawan yang terkait agar diketahui dan dilaksanakan. Kepatuhan Bank
relatif cukup baik, walaupun pernah melakukan pelanggaran yang sifatnya tidak
material terhadap ketentuan dan komitmen yang dibuat namun telah diselesaikan.
Hasil pemantauan kepatuhan selalu dilaporkan setiap bulan kepada Direktur Utama
dan ditembuskan juga kepada Dewan Komisaris. Selain itu, untuk memenuhi kewajiban
sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, Bank Lampung selalu melaporkan
pelaksanaan tugas Direkur Kepatuhan kepada Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan
(satu semester) sekali, yang disampaikan tidak sampai 1 (satu) bulan setelah laporan
semesteran yang wajib dilaporkan.
b. Fungsi Audit Intern
Pelaksanaan fungsi audit intern bank dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal
(SKAI) / Divisi Internal Audit dan telah berjalan efektif, dimana :
- SKAI telah melakukan evaluasi atas proses manajemen risiko dan struktur
pengendalian intern untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya, serta melakukan
evaluasi atas tata kelola perusahaan.
- Pengawasan oleh SKAI telah mencakup pada seluruh kegiatan dimulai dari unit
operasional Kantor Cabang, Capem dan Kas Khusus serta Divisi atau Satuan Kerja di
Kantor Pusat, namun khusus Audit terhadap divisi IT-EB masih terdapat kelemahan
yang akan terus dilakukan penyempurnaan, hal tersebut disebabkan keterbatasan
SDM terhadap bidang IT.
- Laporan Hasil Audit disampaikan kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris,
Direktur Kepatuhan dan Direktur Lainnya, serta Audite.
c. Fungsi Audit Ekstern
Pelaksanaan audit oleh Akuntan publik telah efektif, dimana Bank telah memenuhi
seluruh aspek dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
(KAP), antara lain Akuntan Publik dan KAP terdaftar di Bank Indonesia, Akuntan
Publik dan KAP yang ditunjuk tidak melebihi masing-masing 3 tahun dan 5 tahun buku
berturut-turut dan penunjukan KAP telah mendapat rekomendasi dari Komite Audit
melalui Dewan Komisaris. Terkait penunjukan AP dan KAP pada general audit laporan
keuangan tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2012, pelaksanaan telah
dilakukan oleh manajemen Bank Lampung.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201261
4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern
a. Dewan Komisaris cukup aktif mengawasi aktivitas operasional bank yang berpotensi
menimbulkan risiko dan pengendalian intern yang dilakukan dengan melakukan
pemantau atas kinerja bank dan profil risiko bank lewat seluruh laporan yang
disampaikan dan ditindaklanjuti melakukan pertemuan dengan Direksi secara berkala.
b. Manajemen memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan
perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko bank, untuk itu telah dibentuk
Komite Manajemen Risiko yang tugas dan tanggung jawabnya telah disesuaikan.
c. Manajemen secara aktif mengelola risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan
penetapan limit yang didukung oleh prosedur, laporan, dan sistem informasi yang
menyediakan informasi dan analisis secara akurat dan tepat waktu kepada manajemen
termasuk langkah menghadapi perubahan kondisi pasar dengan cara membentuk
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
d. Penyusunan sistem dan prosedur kerja yang ada telah memperhatikan sisi operasional
maupun bisnis serta tingkat risiko yang mungkin terjadi dalam suatu unit kerja.
e. Telah terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara
satuan kerja operasional (risk taking unit) dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko
(SKMR). Fungsi pengendalian intern dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
f. SKAI melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur penilaian
kegiatan operasional Bank secara berkala dan berkesinambungan yaitu melalui Laporan
Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit.
g. Manajemen selalu memperhatikan kesesuaian bank dengan prinsip pengelolaan bank
yang sehat dan ketentuan yang berlaku.
h. Adanya Kontrol Intern Cabang (KIC), yang melakukan fungsi kontrol terhadap
pelaksanaan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
i. Laporan Profil Risiko telah disusun setiap triwulan dan disampaikan kepada Bank
Indonesia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
j. Secara berkala Direksi memantau/memonitor perkembangan kinerja usaha bank dan
efektifitas pengelolaan risiko yang dilakukan serta sistem pengendalian intern lewat
rapat kaji ulang secara triwulanan untuk memastikan telah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
k. Manajemen melalui Direktur Kepatuhan dan satuan kerja kepatuhan cukup aktif untuk
memastikan kepatuhan bank terhadap ketentuan kebijakan/prosedur yang berlaku dari
setiap aktivitas transaksi yang dilakukan berdasarkan prinsip pengelolaan bank yang
sehat.
5. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large
Exposures) per tanggal 31 Desember 2012
Tabel di bawah ini menguraikan penyediaan dana kepada pihak terkait maupun debitur individu
dan grup di Bank Lampung selama tahun 2012.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 62
No.
Penyediaan Dana Jumlah
Debitur Nominal
(Jutaan Rp) 1. Kepada Pihak Terkait 31 4.139
2. Kepada Debitur Inti :
a. Individu 8 5.037
b. Grup 7 9.900
6. Rencana Strategis
Berdasarkan pada PBI No. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 tentang Rencana
Bisnis Bank Umum, manajemen Bank Lampung telah menyusun :
a. Rencana Bisnis Bank (RBB) yang mencakup periode 3 (tiga) tahun. RBB tersebut
merupakan cetak biru (Blue Print) rencana bisnis Bank Lampung.
b. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).
c. (RKAT) merupakan strategi bisnis Bank Lampung jangka pendek (satu tahun). RKAT lebih
berorientasi pada pelaksanaan termasuk didalamnya Program Kerja Divisi (PKD) beserta
anggaran yang dibutuhkan.
Materi dari RBB dan RKAT tersebut telah mengacu pada ketentuan Peraturan Bank Indonesia
(PBI) tentang Rencana Bisnis Bank Umum antara lain meliputi:
a. Visi dan Misi Bank Lampung
b. Arsitektur Perbankan Indonesia
c. Kondisi makro ekonomi regional
d. Asumsi perbankan ekonomi regional
e. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
f. Arahan Direksi
B. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG MENCAPAI 5%
(LIMA PERSERATUS) ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR, YANG MELIPUTI JENIS DAN
JUMLAH LEMBAR SAHAM :
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Lampung tidak memiliki saham pada Bank Lain, Lembaga
keuangan bukan bank maupun perusahaan lainnya. Sedangkan kepemilikan saham pada
Bank Lampung jumlahnya tidak mencapai 5 % (lima per seratus) dari modal disetor Bank
Lampung posisi 31 Desember 2012.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201263
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 64
KEPEMILIKAN SAHAM
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PT. BANK LAMPUNG PER 31 DESEMBER 2012
NO NAMA
Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% atau lebih
PT. Bank
Lampung Bank Lain LKBB
Perusahaan
Lainnya
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4
-
-
-
-
5
-
-
-
-
6
Kadarsyah Irsa
Helmi Rony
Syamsu Rizal
Rolie Firman
Devi Liza
Basuki
-
-
-
-
C. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN
DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ATAU
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK.
No. Perusahaan Hubungan Keluarga Hubungan
Keuangan
1.
Dewan Komisaris dan Direksi dengan
Dewan Komisaris lainnya Tidak ada Tidak ada
2.
Dewan Komisaris dan Direksi dengan
Dewan Direksi lainnya Tidak ada Tidak ada
3.
Dewan Komisaris dan Direksi dengan
Pemegang Saham Pengendali
Tidak ada
Tidak ada
Catatan : Mengacu pada definisi Hubungan Keluarga dan Hubungan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam SE BI No. 9/12/DPNP Tanggal 30 Mei 2007 Tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.
D. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN
DIREKSI.
Penerimaan dalam tahun 2012
(jutaan rupiah)
No. Nama
Gaji
Dan Penghasilan Lain Diluar gaji
(bonus, tantiem, penghargaan,
dll)
Fasilitas Lain
(perumahan,
transport,
asuransi dll)
Jumlah
Penerimaan
1. Kadarsyah Irsa * 2.135 121,5 2.256,5
2. Helmi Rony * 1.966 249,8 2.215,8
3. Syamsu Rizal 3.030 237,8 3.267,8
4. Devi Liza * 2.484 304,9 2.788,9
5. Rolie Firman * 2.484 293,6 2.777,6
6. Basuki 2.735 198,6 2.933,6
Jumlah 14.834 1.406 16.240
*) Penerimaan yang bersangkutan s/d Bulan Juli 2012
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima paket remunerasi dan fasilitas lain
dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan.
Jumlah Remunerasi Per Orang
Dalam 1 Tahun Yang Diterima Secara TunaiJumlah Direksi Jumlah Komisaris
Di atas Rp. 2 milyar 4 Orang 2 Orang
Diatas Rp. 1 milyar s.d. Rp. 2 milyar Tidak ada Tidak ada
Diatas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 milyar Tidak ada Tidak ada
Rp. 500 juta ke bawah Tidak ada Tidak ada
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201265
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 66
No. Keterangan
Jumlah
1. Jumlah Rapat dalam 1 (satu) tahun
8 kali
2.
-
Jumlah Rapat yang dihadiri secara fisik
-
Jumlah Rapat melalui teknologi telekonferensi
8 kali Tidak ada
3.
Kehadiran masing-masing anggota disetiap rapat
- Komisaris Utama
- Komisaris
8 kali 8 kali
G. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS
E. SHARES OPTION
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Lampung tidak melakukan opsi untuk
membeli kembali saham (share option) yang dilakukan melalui penawaran saham atau
penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, yang telah diputuskan dalam RUPS
atau Anggaran Dasar Bank.
F. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
No. Keterangan Gaji Tertinggi Gaji Terendah Rasio
1.
Gaji Pegawai tertinggi dan
terendahRp. 13.838.000 Rp. 1.055.220 13,11 kali
2.
Gaji Direksi tertinggi dan
terendahRp. 45.000.000 Rp. 40.500.000 1,11 kali
3.
Gaji Komisaris tertinggi dan
terendah Rp. 33.750.000 Rp. 30.375.000 1,11 kali
4.
Gaji Direksi tertinggi dan
Pegawai tertinggiRp. 45.000.000 Rp. 13.838.000 3.25 kali
H. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)
I. PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI TAHUN 2012.
(satuan)
Internal Fraud
dalam 1 tahun
Jumlah kasus yang dilakukan oleh :
Pen gurus Pegawai Tetap Pegawai tidak Tetap
Tahun
Sebelumnya
Tahun
Berjalan
Tahun
Sebelumnya
Tahun
Berjalan
Tahun
Sebelumnya
Tahun
Berjalan
Total Fraud Tidak ada Tidak ada 1 1 Tidak ada Tidak ada
Telah
diselesaikan
Tidak ada 1 Tidak ada
Dalam proses
penyelesaian di
internal bank
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Belum
diupayakan
penyelesaiannya
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Telah ditindak
lanjuti melalui
proses hukum
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Ada 3 permasalahan yang saat ini sedang
ditangani oleh pihak penegak hukum,
dalam hal ini PT. Bank Lampung selaku
pelapor adanya indikasi tindak pidana
oleh oknum bendahara gaji terkait dengan
fasilitas pinjaman yang diberikan.
(satuan)
Permasalahan Hukum
Jumlah
Perdata
Pidana
Telah selesai (Telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap) Tidak Ada Tidak Ada
Dalam proses penyelesaian Tidak Ada
Jumlah
Tidak Ada
3
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201267
J. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
No.
Nama dan Jabatan Yang
Memiliki Benturan
Kepentingan
Nama dan Jabatan
Pengambil Keputusan
Jenis
Transaksi
Nilai
Transaksi
(jutaan
rupiah)
Keterangan
Nama
Jabatan
Nama
Jabatan
1. Firmansyah Pemimpin
KCP Natar
Firmansyah Pemimpin
KCP Natar
Kredit
Usaha
Rakyat
100
Debitur merupakan
adik kandung pejabat
pengambil keputusan,
namun berdasarkan
Analisa petugas,
Kredit tersebut telah
memenuhi syarat dan
layak untuk diberikan.
2. Yerry
Andrian
Putra
Penyelia
Pemasaran
KCP Natar
Firmansyah Pemimpin
KCP Natar
Kredit
Usaha
Rakyat
100 Debitur merupakan
ayah kandung pejabat
yang memiliki
benturan kepentingan,
namun berdasarkan
Analisa petugas,
Kredit tersebut telah
memenuhi syarat dan
layak untuk diberikan.
K. BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANK.
Bank Lampung untuk Tahun buku 2012 tidak melakukan kebijakan buy back shares atau
upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan dengan cara membeli
kembali saham atau obligasi tersebut.
L. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK PERIODE LAPORAN
DESEMBER 201
Bank Lampung tidak memberikan bantuan untuk kegiatan politik, sedangkan bantuan sosial
yang diberikan selama tahun 2012 dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu Pendidikan,
Sosial Kemasyarakatan, Keagamaan dan Olahraga.
Rincian aktivitas tersebut adalah sebagai berikut :
4. Olahraga Rp. 22.700.000,-
JUMLAH
Rp. 374.614.136,-
1.
Pendidikan Rp. 3.000.000,-
2.
Sosial Kemasyarakatan
Rp. 162.100.000,-
3. Keagamaan Rp. 186.814.136,-
No.
Jenis Kegiatan
Jumlah Nominal
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 68
M. KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG
Sesuai dengan ketentuan PBI tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank Lampung
melakukan self assessment tentang Pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan selama tahun
2012, yang meliputi 11 (sebelas) aspek penilaian sesuai yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Berikut ringkasan perhitungan nilai komposit Self Assessment GCG di Bank Lampung:
Nilai Komposit yang diperoleh dari hasil Self Assessment pelaksanaan GCG di Bank Lampung
adalah 2.6 atau predikat “Cukup Baik” sesuai dengan klasifikasi peringkat komposit
sebagaimana tabel berikut:
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party)
Aspek Yang Dinilai
No.Bobot
(A)
Pering
(B)
kat Nilai
(A) X (B)
1. Pelaksanaan T
Komisaris
ugas dan Tanggung Jawab Dewan
10% 3 0.2 70
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20% 2 0.4 87
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10% 3 0.300
4. Penanganan Benturan Kepentingan 10% 3 0.267
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5% 3 0.1 25
6. Penerapan Fungsi Audit Intern 5% 3 0.150
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5% 2 0.1 20
8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian
Intern 7,5% 3 0.225
9.dan Debitur Besar (LargeExposures)
7,5% 3 0.206
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 15% 2 0.3 50
11. Rencana Strategis Bank 5% 2 0.1 42
Nilai Komposit 100% 2.641
Nilai Komposit Predi kat Komposit
Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik
1,5 < Nilai K omposit < 2,5 Baik
2,5
Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat,
dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran
serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama
kebijakan moneter. Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara
keseluruhan.
Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai modal yang cukup,
menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dioperasikan berdasarkan
prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya, serta memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi
kewajibannya setiap saat. Selain itu, suatu bank harus senantiasa memenuhi berbagai
ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan, yang pada dasarnya berupa berbagai ketentuan
yang mengacu pada prinsip-prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan
pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring
dengan penerapan penilaian Risk Based Bank Rating (RBBR) faktor-faktor penilaiannya adalah :
1. Profil Risiko (Risk Profile)
Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inherent dan
kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional Bank yang dilakukan terhadap 8
(delapan) risiko : Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko
Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.
2. Good Corporate Governance (GCG)
Penilaian terhadap faktor GCG merupakan penilaian terhadap manajemen Bank atas
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG sebagaimana diatur dalam PBI tentang Good Corporate
Governance (GCG)
3. Rentabilitas (Earnings)
Penilaian terhadap faktor rentabilitas (earnings) meliputi penilaian terhadap kinerja
earnings, sumber-sumber earnings dan sustainability earnings Bank.
4. Permodalan (Capital)
Penilaian terhadap faktor permodalan (capital) meliputi penilaian terhadap tingkat
kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan.
Hasil Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 70
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERBASIS RISIKO
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
31 DESEMBER 2012
NO
Peringkat Risiko bank secara komposit adalah peringkat 2 (Low to
Moderate), hal ini disebabkan masih adanya beberapa kelemahan minor
pada Penilaian Sistem Pengendalian Risiko (KPMR), namun dari Penilaian
Inherent terhadap kinerja Bank selama semester II tahun 2012 dinilai
baik.
Mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian,
antara lain profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat
kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
Penerapan GCG dengan peringkat 3 cukup baik, dimana banyak hal-hal
yang perlu mendapatkan perhatian antara lain terkait dengan kecukupan
perangkat organisasi Dewan Komisaris dan Direksi serta beberapa
permasalahan yang dialami oleh bank selama kurun waktu penilaian yang
telah menjadi bahan perhatian bagi pihak pemeriksa intern dan ekstern.
Rasio kinerja Bank dalam menghasilkan laba untuk periode penilaian
semester II 2012 meningkat dibandingkan penilaian sebelumnya, namun
mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya. Kinerja bank
dalam menghasilkan laba dominan berasal dari core earning (pendapatan
bunga). Periode ini rasio-rasio dinilai cukup baik walaupun ROA, ROE, dan
NIM mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya. ROA
sebesar 2,89%, ROE 28,38%, dan NIM 6,51%. Posisi sama tahun
sebelumnya ROA, ROE, NIM masing-masing sebesar 3,96%, 38,71%, dan
6,97%. Periode ini, kinerja laba terhadap proyeksi anggaran hampir
terealisasi, yaitu sebesar 99,95%. Rasio BOPO saat ini dinilai cukup baik,
sebesar 74,23% mengalami peningkatan dari posisi sama tahun
sebelumnya yang sebesar 68,89%. Komponen yang mendukung
rentabilitas dianggap cukup stabil, salah satunya terlihat dari Core ROA
sebesar 2,45%, walaupun mengalami penurunan dari posisi sama tahun
sebelumnya.
Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang baik relatif
terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan
yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas
usaha dari bank. Kualitas komponen permodalan sangat baik, terlihat dari
rasio KPMM sebesar 18,63%, dan didominasi modal tier I yaitu sebesar
17,67%. Bank memiliki tingkat permodalan di atas persyaratan minimum
dan dapat mengcover seluruh risiko yang dihadapi. Bank telah melakukan
stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi
dengan memadai. Bank memiliki akses sumber permodalan yang baik.
ANALISAPERINGKATFAKTOR
KETERANGAN PERINGKAT KOMPOSIT
PERINGKAT KOMPOSIT 2TOTAL
CAPITAL 2
1
2
2
23
3
4
GCG
PROFIL RISIKO
EARNING
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201271
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 72
Laporan Profil Risiko Desember 2012
Peringkat Risiko bank secara komposit adalah peringkat 2 (Low to Moderate), hal ini disebabkan
masih adanya beberapa kelemahan minor pada penilaian Sistem Pengendalian Risiko (KPMR),
namun dari penilaian Inhernt terhadap kinerja Bank selama semester II Tahun 2012 beberapa
perbaikan yang telah dilakukan bank yang merupakan kelemahan pada periode penilaian
sebelumnya antara lain adalah penerbitan beberapa SOP antara lain penyempurnaan pedoman
pelaksanaan fungsi kepatuhan, penyusunan SOP benturan kepentingandan dalam rangka
meningkatkan sistem pengendalian yang lebih baik, bank juga telah melakukan
penyempurnaan struktur organisasi guna meningkatkan sistem kewenangan dan pengawasan.
RISIKO KREDIT 2 3 2
RISIKO PASAR 1 3 2
RISIKO LIKUIDITAS 2 3 2
RISIKO OPERASIONAL 2 3 2
RISIKO HUKUM 2 2 2
RISIKO STRATEJIK 3 3 3
RISIKO KEPATUHAN 2 3 2
RISIKO REPUTASI 2 3 2
2
PERINGKAT RISIKO
INHERENTPERINGKAT KPMRRISK PROFILE PERINGKAT AGREGAT
PERINGKAT TINGKAT
RISIKO
BOBOT PERINGKAT NILAI
(a) (b) (a) x (b)
1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris
10% 3 0,27 - Komposisi anggota Dewan Komisaris saat dilakukan
self assesment terdapat kekosongan jabatan.
- Pelaksanaan Fungsi dan tugas Dekom tidak dapat
berjalan sempurna akibat kekosongan jabatan Dekom
sejak Juli 2012.
- Efektifitas Rapat Dekom tidak dapat dilakukan
assesment
- Transparansi kepemilikan saham, hubungan keluarga
dan lain-lain telah diungkapkan dalam laporan
Pelaksanaan GCG
- Saat ini ada 5 (lima) calon anggota Dewan Komisaris
yang sedang mengikuti fit & Proper Test
2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
Direksi
20% 2 0,49 - Komposisi anggota Direksi belum lengkap
sebagaimana ketentuan dalam GCG
- Saat ini ada 2 (dua) calon anggota Direksi yang sedang
dalam proses persetujuan dari Bank Indonesia
- Tugas dan tanggung jawab Direksi telah diatur dalam
Pedoman dan tata tertib kerja Direksi
3 10% 3 0,30 - Komposisi anggota Komite belum sesuai dengan
ketentuan.
- Efektifitas kerja Komite tidak maksimal yang
diakibatkan oleh ketidak lengkapan struktur Komisaris
sebagai ketua komite
4 Penanganan Benturan Kepentingan 10% 3 0,27 - Bank telah memiliki pedoman penanganan benturan
kepentingan, namun dalam pelaksanaanya
pengungkapan adanya transaksi yang mengandung
benturan kepentingan belum didokumentasikan dengan
baik.
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5% 3 0,13 - Bank masih perlu meningkatkan kualitas SDM yang
tersedia
- Bank belum memiliki Sistem Informasi Manajemen
yang efektif dan permanen untuk mendukung fungsi
kepatuhan bank secara keseluruhan.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
NO ASPEK YANG DINILAI CATATAN *)
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
31 DESEMBER 2012
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201273
6 Penerapan Fungsi Audit Intern 5% 3 0,15 - Didalam Audit charter disebutkan bahwa pemeriksaan
dilakukan terhadap seluruh aspek dan unsur kegiatan
bank, namun dalam pelaksanaannya belum melakukan
audit terhadap aspek pengembangan SDM.
- Fungsi Audit Intern belum memiliki kemampuan
melakukan audit terhadap pelaksanaan Teknologi
Informasi
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5% 2 0,12 - Audit Ekstern dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik,
namun proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik
belum berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit
melalui Dewan Komisaris
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan
Pengendalian Intern
8% 3 0,23 - Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi telah diatur dalam tata tertib kerja, namun
dalam implementasinya masih perlu pengembangan
komptensi SDM pada Risk Taking Unit/unit kerja
operasional
- Proses pelaksanaan identifikasi dan pengukuran risiko
pada masing-masing unit kerja operasional belum
berjalan sebagaimana mestinya.
9 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
(Related Party) Dan Debitur Besar (Large
Exposures)
8% 3 0,21 - Dalam Kebijakan Perkreditan bank secara eksplisit
belum dicantumkan mengenai mekanisme penyediaan
dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar,
namun dalam pelaksanaannya tetap mengacu kepada
ketentuan perkreditan secara umum dan prinsip kehati-
hatian.
10 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan
GCG dan laporan Internal
15% 2 0,35 - Bank telah menyampaikan laporan keuangan publikasi
dan laporan GCG kepada publik sesuai dengan
ketentuan.
11 Rencana Strategis Bank 5% 3 0,14 - Penyusunan corporate plan dan bussiness plan secara
kuantitatif telah cukup memperhatikan visi dan misi
bank, namun rencana kerja belum sepenuhnya
menunjukkan upaya penyempurnaan Risk Control
System.
3 2,64
Penerapan GCG dengan peringkat 3 cukup baik, dimana
banyak hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara
lain terkait dengan kecukupan perangkat organisasi
Dewan Komisaris dan Direksi serta beberapa
permasalahan yang dialami oleh bank selama kurun waktu
penilaian yang telah menjadi bahan perhatian bagi pihak
pemeriksa intern dan ekstern.
Nilai Komposit
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 74
Peringkat Rentabilitas 2
RENTABILITAS
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
31 DESEMBER 2012
Rasio kinerja Bank dalam menghasilkan laba untuk periode penilaian semester II 2012
meningkat dibandingkan penilaian sebelumnya, namun mengalami penurunan dari posisi sama
tahun sebelumnya. Kinerja bank dalam menghasilkan laba dominan berasal dari core earning
(pendapatan bunga). Periode ini rasio-rasio dinilai cukup baik walaupun ROA, ROE, dan NIM
mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya. ROA sebesar 2,89%, ROE 28,38%,
dan NIM 6,51%. Posisi sama tahun sebelumnya ROA, ROE, NIM masing-masing sebesar 3,96%,
38,71%, dan 6,97%. Periode ini, kinerja laba terhadap proyeksi anggaran hampir terealisasi,
yaitu sebesar 99,95%. Rasio BOPO saat ini dinilai cukup baik, sebesar 74,23% mengalami
peningkatan dari posisi sama tahun sebelumnya yang sebesar 68,89%. Komponen yang
mendukung rentabilitas dianggap cukup stabil, salah satunya terlihat dari Core ROA sebesar
2,45%, walaupun mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya.
Peringkat Permodalan 2
PERMODALAN
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
31 DESEMBER 2012
Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang baik relatif terhadap profil risikonya,
yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala
usaha, dan kompleksitas usaha dari bank. Kualitas komponen permodalan sangat baik, terlihat
dari rasio KPMM sebesar 18,63%, dan didominasi modal tier I yaitu sebesar 17,67%. Bank
memiliki tingkat permodalan di atas persyaratan minimum dan dapat mengcover seluruh risiko
yang dihadapi. Bank telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh
risiko yang dihadapi dengan memadai. Bank memiliki akses sumber permodalan yang baik.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201275
Tahun 2012 Bank Lampung mampu mencapai kinerja yang baik berkat komitmen dan kerja
keras seluruh jajaran pegawai dan manajemen serta dukungan dari Stakeholder.
Laporan Keuangan Bank Lampung disusun dan disajikan berdasarkan Prinsip-prinsip Akuntansi
(PSAK) yang berlaku umum di Indonesia dengan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011.
Laporan Keuangan Bank 31 Desember 2012 yang disajikan telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan dengan pendapat wajar.
Pengelolaan Aktiva
Kepemilikan aset Bank Lampung per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 4.720,73 miliar meningkat
sebesar Rp. 518,23 miliar atau 12,33 % dibandingkan dengan posisi tahun 2011 sebesar
Rp. 4.202,50 miliar.
Peningkatan aset ini antara lain disebabkan naiknya jumlah aktiva produktif antara lain kredit
yang diberikan sebesar Rp. 2.275,91 Miliar di Tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 358,41 miliar
atau 18,69 % dari Tahun 2011 sebesar Rp. 1.917,50 miliar.
Tinjauan Keuangan
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 76
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Kas 175,76 124,70 (51,06) -29,05%
Giro pada Bank Indonesia 260,11 323,22 63,11 24,26%
Giro pada Bank Lain 72,02 83,02 11,00 15,28%
Penempatan pada Bank Lain 1.581,88 1.704,93 123,05 7,78%
Efek-efek yang dimiliki 113,51 108,52 (4,99) -4,40%
Kredit yang Diberikan 1.917,50 2.275,91 358,41 18,69%
Aset Tetap 25,94 28,06 2,12 8,17%
Penyertaan 0,58 0,58 (0,00) -0,10%
Pendapatan Bunga yang Masih Harus Diterima 32,31 38,52 6,21 19,21%
Aset Pajak Tangguhan 2,40 3,05 0,65 27,18%
Aset Imbalan Kerja 12,34 11,85 (0,49) -3,94%
Aset Lain-lain 8,15 18,36 10,22 125,45%
Jumlah Aset 4.202,50 4.720,73 518,23 12,33%
Pertumbuhan2011 2012ASET
Aset Likuid
Alat likuid Per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 2.344,39 miliar atau 92,88 % dari total Dana Pihak
Ketiga dan merupakan jumlah yang aman guna memenuhi kebutuhan likuiditas Bank. Dengan
ketersediaan alat likuid tersebut dan kerjasama yang baik antara Unit Operasional dengan
Pemerintah Daerah selaku penyimpan dana yang cukup signifikan menjadikan pengelolaan
profil jatuh tempo dana terjaga secara baik. Gambaran lebih lanjut nampak pada tabel berikut.
Alat likuid Bank Lampung dalam tahun 2012 sangat memadai guna memenuhi kebutuhan
nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan uang tunai, transaksi ATM, pemberian kredit,
pembayaran kembali dana pihak ketiga maupun pemenuhan keperluan likuiditas lainnya.
Komposisi alat likuid meliputi Kas, Giro pada Bank Indonesia, Giro pada Bank Lain, Surat-surat
Berharga dan Penempatan pada Bank Lain.
Kredit Yang Diberikan.
Dalam situasi perekonomian yang stabil sepanjang tahun 2012, hal ini sangat mendukung
kegiatan operasional Bank, sehingga target-target yang telah ditetapkan dapat direalisir dengan
baik.
Dalam menyalurkan kredit dilakukan dengan mempertimbangkan faktor likuiditas dan
berpedoman pada prinsip kehati-hatian serta penerapan strategi yang tepat, guna
memperbaiki kualitas kredit dalam upaya pencapaian target Bank. Posisi kredit yang diberikan
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 2.275,91 miliar, naik
sebesar Rp. 358,41 miliar atau 18.69% bila dibandingkan posisi tahun 2011. Portofolio kredit
Bank Lampung tergambar pada posisi kolektibilitasnya per 31 Desember 2012 menunjukan
kondisi yang sangat baik, meliputi : Lancar 99,05 %, Dalam Perhatian Khusus 0.21 % , Kurang
Lancar 0.02 % , Diragukan 0.03 % dan Macet 0,68 %.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201277
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Lain
Surat Berharga
Jumlah Aset Likuid
175,76
260,11
72,02
1.581,88
113,51
2.203,28
124,70
323,22
83,02
1.704,93
108,52
2.344,39
(51,06)
63,11
11,00
123,05
(4,99)
141,11
-29,05%
24,26%
15,28%
7,78%
-4,40%
6,40%
ASET LIKUID 2011 2012Pertumbuhan
Portofolio kredit tahun 2012 Bank Lampung konsisten menyalurkan kredit pada sektor retail.
Kredit yang disalurkan dalam Kredit Usaha Kecil (KUK) terhadap saldo kredit tahun 2011 tumbuh
sebesar Rp.355,70 Miliar atau sebesar 18,19 %. Data selengkapnya nampak pada tabel berikut.
Aset Produktif
Pada tahun 2012 Aktiva Produktif Bank Lampung berjumlah Rp. 4.383,46 miliar meningkat
Rp. 29,20 miliar atau 16,06 % bila dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 3.867,29 miliar.
Peningkatan Aktiva Produktif didorong oleh meningkatnya Kredit yang disalurkan sebesar
18,69 % bila dibandingkan tahun 2011. Gambaran lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Perkembangan kondisi kredit terlihat pada tabel berikut.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 78
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Lancar 1.936,56 2.293,32 356,75 18,42%
Dalam Perhatian Khusus 3,35 4,90 1,55 46,44%
Kurang Lancar 0,19 0,45 0,26 134,79%
Diragukan 0,84 0,76 (0,08) -9,23%
Macet 15,96 15,81 (0,15) -0,95%
KOLEKTIBILITAS KREDIT 2011 2012Pertumbuhan
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
KUK 1.952,06 2.301,87 349,81 17,92%
Non KUK 1,76 10,22 8,46 480,82%
Pihak yang Berelasi 3,07 3,26 0,19 6,06%
Kredit yang diberikan 1.956,89 2.315,35 358,46 18,32%
Penyisihan Penghapusan (39,39) (39,43) (0,04) 0,11%
Kredit yang diberikan - Netto 1.917,50 2.275,91 358,41 18,69%
JENIS KREDIT 2011 2012Pertumbuhan
Liabilitas dan Ekuitas
Jumlah Liabilitas dan ekuitas Bank Lampung Tahun 2012 sebesar Rp. 4.720,73 miliar, meningkat
sebesar Rp. 518,24 miliar atau 12,33 % bila dibandingkan liabilitas dan ekuitas tahun 2011
sebesar Rp.4.202,50 miliar.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201279
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Liabilitas Segera 45,86 86,18 40,32 87,91%
Giro 1.097,27 1.071,33 (25,94) -2,36%
Tabungan 762,65 687,38 (75,27) -9,87%
Deposito 579,07 765,35 186,28 32,17%
Surat Berharga yang Diterbitkan 299,34 496,52 197,18 65,87%
Pinjaman yang Diterima 17,98 16,09 (1,89) -10,52%
Simpanan dari Bank Lain 983,23 1.061,59 78,36 7,97%
Liabilitas Lain-lain 16,15 73,02 56,87 352,20%
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 9,60 13,53 3,93 40,96%
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 144,23 144,23 (0,00) 0,00%
Modal Setor Lainnya 4,99 11,70 6,71 134,47%
Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya 109,95 150,67 40,72 37,03%
Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya 132,17 143,15 10,98 8,31%
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 4.202,50 4.720,73 518,24 12,33%
LIABILITAS DAN EKUITAS 2011 2012Pertumbuhan
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Giro pada Bank Lain 72,02 83,02 11,00 15,28%
Penempatan pada Bank Lain 1.581,88 1.704,93 123,05 7,78%
Efek-efek yang dimiliki 113,51 108,52 (4,99) -4,40%
Kredit yang Diberikan 1.917,50 2.275,91 358,41 18,69%
Tagihan Akseptasi - - - 0,00%
Tagihan Transaksi Repo - - - 0,00%
Tagihan Derivatif - - - 0,00%
Transaksi Rekening Administratif 181,80 211,00 29,20 16,06%
Penyertaan 0,58 0,58 - 0,00%
Jumlah Aset Produktif 3.867,79 4.383,96 513,37 13,42%
ASET PRODUKTIF* 2011 2012Pertumbuhan
Pendapatan Bunga.
Komposisi pendapatan bunga didominasi oleh Pendapatan Bunga Kredit yang merupakan
fungsi intermediasi, sehingga Porsi Pendapatan Bunga Kredit dibandingkan dengan total
pendapatan bunga, relative cukup tinggi yaitu 82,96 %. Sedangkan Jumlah pendapatan bunga
tahun 2012 meningkat sebesar 87,90 miliar atau 20,08 % menjadi 525,66 miliar dibandingkan
tahun 2011 sebesar 437,77 miliar. Untuk mengantisipasi perputaran dana masyarakat, laju
peningkatannya dilakukan dengan tetap memperhatikan posisi likuiditas melalui pengalokasian
pada Surat Berharga maupun Penempatan pada Bank lain. Rincian lebih lanjut Pendapatan
Bunga terlihat pada tabel berikut.
Dana yang dihimpun pada tahun 2012 sebesar Rp.2.524,06 miliar, meningkat 3,48 % atau
dibandingkan 2011 sebesar Rp.2.439 miliar. Sementara posisi peningkatan dana pihak ketiga
(DPK) yang terhimpun pada tahun 2012 Deposito mengalami peningkatan. Deposito meningkat
sebesar Rp.186,28 miliar atau 32,17% dibandingkan tahun 2011.
1.097,27
762,65
579,07
1.071,33
687,38
765,35
-
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
Giro Tabungan Deposito
2011
2012
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 80
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Bunga Kredit 343,64 430,84 87,20 25,38%
Bunga Penempatan 91,35 91,78 0,43 0,47%
Provisi Jaminan 2,27 2,63 0,36 15,86%
Provisi Lainnya 0,51 0,41 (0,09) -18,36%
Jumlah Pendapatan Bunga 437,77 525,66 87,90 20,08%
PENDAPATAN BUNGA 2011 2012Pertumbuhan
Obligasi III yang diterbitkan pada bulan September 2012 sebesar Rp.500 Miliar dengan kupon
9,75% berjangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2017, habis terserap
pasar seluruhnya.
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Bunga Bersih yang dihasilkan dalam tahun 2012 sebesar Rp. 286,68 miliar,
meningkat sebesar Rp. 41,78 miliar atau 17,06 % bila dibandingkan tahun 2011. Peningkatan
Pendapatan Bunga cukup signifikan, salah satu faktor utama yang mempengaruhinya adalah
terjadinya peningkatan volume usaha.
Beban Bunga.
Beban Bunga pada tahun 2012 sebesar Rp. 238,97 miliar dan mengalami peningkatan sebesar
Rp. 46,11 miliar atau 23,91 % bila dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini didominasi
terutama oleh meningkatnya beban Jasa Giro sebesar Rp. 22,05 miliar atau 38,25 % yang
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201281
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Bunga Deposito Berjangka 73,65 85,20 11,55 15,68%
Jasa Giro 57,65 79,70 22,05 38,25%
Bunga Obligasi 36,19 42,24 6,05 16,72%
Bunga T abungan 14,57 18,29 3,72 25,53%
Premi DPK-LPS 7,21 9,63 2,42 33,56%
Bunga Call Money 1,60 1,32 (0,28) -17,50%
Bunga Pinjaman yang Diterima 0,91 1,83 0,92 100,16%
Lainnya 1,08 0,76 (0,32) -29,43%
Jumlah Beban Bunga 192,86 238,97 46,11 23,91%
KOMPOSISI BEBAN BUNGA 2011 2012Pertumbuhan
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Pendapatan Bunga 437,77 525,66 87,89 20,08%
Beban Bunga 192,87
238,98
46,11
23,91%
Jumlah Pendapatan Bunga Bersih 244,90
286,68
41,78
17,06%
PENDAPATAN
BUNGA BERSIH2011 2012
Pertumbuhan
Pendapatan Operasional Lainnya.
Pendapatan Operasional Lainnya merupakan pendapatan non bunga yang berasal dari
Pendapatan Administrasi Kredit, Comitment Fee, Pendapatan Bunga Extra Comtable dan
lainnya. Pada tahun 2012 Pendapatan Operasional Lainnya mencapai Rp. 18,57 miliar
mengalami peningkaatan sebesar Rp. 1,36 miliar atau 7,93 % bila dibandingkan tahun 2011
sebesar Rp. 17,15 miliar.
Beban Operasional Lainnya.
Tahun 2012 Beban Operasional Lainnya sebesar Rp. 166,17 miliar mengalami peningkatan
sebesar Rp. 25,03 miliar atau 17,73 % bila dibandingkan tahun sebelumnya. Meningkatnya
biaya ini terutama berkaitan dengan biaya umum dan administrasi serta biaya barang dan jasa
masing-masing meningkat 23,5 % dan 9,22 % sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
Pendapatan Provisi Dan Operasional Lainnya
Pendapatan Provisi
Pada tahun 2012 pendapatan yang bersumber dari Provisi Kredit dan lainnya sebesar Rp. 3.04
miliar mengalami peningkatan sebesar Rp. 0,26 miliar atau 9,35 % bila dibandingkan tahun
sebelumnya.
Peningkatan ini antara lain disebabkan karena tumbuhnya penyaluran kredit di tahun 2012
yang jumlahnya cukup signifikan dan yang merupakan sumber pendapatan Provisi.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 82
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Provisi Jaminan 2,27 2,63 0,36 15,86%
Provisi Lainnya 0,51 0,41 (0,10) -19,61%
Jumlah 2,78 3,04 0,26 9,35%
PENDAPATAN PROVISI 2011 2012Pertumbuhan
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Pendapatan Administrasi 7,10 7,49 0,39 5,49%
Lainnya 10,05 11,02 0,97 9,65%
Jumlah 17,15 18,51 1,36 7,93%
P
OPERASIONAL LAINNYA
ENDAPATAN 2011 2012
Pertumbuhan
Laba Bersih
Pada tahun 2012 kinerja operasional Bank Lampung dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan
dengan baik. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan perolehan Laba sebelum pajak sebesar
Rp. 138,08 miliar meningkat sebesar Rp. 17,19 miliar atau 14,22 % dibandingkan dengan
perolehan Laba tahun 2011 sebesar Rp. 120,89 miliar. Sesuai dengan Laporan Keuangan Bank
Lampung Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto
Fahmi & Rekan, Laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp. 101,14 miliar dengan kontribusi
PPh Pasal 25 atau Pajak Badan sebesar Rp. 36,94 miliar. Peningkatan perolehan laba yang cukup
signifikan ini merupakan faktor meningkatnya volume usaha dan kondisi perekonomian yang
stabil sepanjang tahun 2012.
-
500,00
1.000,00
1.500,00
2.000,00
2.500,00
3.000,00
3.500,00
4.000,00
4.500,00
5.000,00
Jumlah Aset Aset
Produktif
(Netto)
Kredit yang
Diberikan
(Netto)
Dana Pihak
Ketiga
Liabilitas Ekuitas Laba
Sebelum
Pajak
Laba Bersih
2008
2009
2010
2011
2012
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201283
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Nominal %
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (5,77) 0,04 5,81 -100,77%
Tenaga Kerja 86,56 94,40 7,84 9,06%
Umum dan Administrasi 38,73 47,85 9,12 23,55%
Barang dan Jasa 15,13 16,53 1,40 9,22%
Pemeliharaan dan Perbaikan 2,46 3,32 0,86 34,95%
Penyusutan 4,95 4,03 0,92 -18,58%
Jumlah 142,06 166,17 24,11 16,97%
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA 2011 2012Pertumbuhan
Rasio – Rasio
Rasio BOPO, NIM, ROA dan ROE
Efisiensi pengelolaan Perseroan yang diukur melalui rasio Biaya Operasional dibandingkan
dengan Pendapatan Operasional atau BOPO mampu dikelola pada tahun 2012 mencapai
75,05% mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, ini mengindikasikan
pengelolaan efisiensi usaha yang semakin baik.
Marjin Pendapatan Bunga Bersih atau NIM berkembang dan di tahun 2012 berada pada 6,51%,
sedangakan ROA sebesar 2,80% dan ROE 27,80%
Perkembangan Ekuitas.
Jumlah ekuitas per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 449,79 miliar mengalami peningkatan
sebesar Rp. 58,40 miliar atau 14,92 % dari jumlah ekuitas akhir tahun 2011 sebesar Rp. 391,34
miliar.
Perkembangan usaha Bank Lampung selalu didukung penuh oleh para Pemegang Saham
dengan meningkatkan modal setornya hal ini tercermin dari komitmennya dalam setiap Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa melalui peningkatan modalnya. Perkembangan Modal
Setor terlihat pada tabel dan catatannya berikut ini.
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 84
(dalam miliar Rupiah), Diaudit
Modal Setor Modal Setor Persentase
31-Des-11 31-Des-12 (%)
Provinsi Lampung 62,04 62,04 43,02%
Kabupaten Lampung Selatan 15,53 15,53 10,77%
Kabupaten Lampung Tengah 15,40 15,40 10,68%
Kabupaten Tanggamus 7,89 7,89 5,47%
Kabupaten Lampung Utara 7,57 7,57 5,25%
Kabupaten Tulang Bawang 7,15 7,15 4,96%
Kabupaten Lampung Barat 6,21 6,21 4,31%
Kota Metro 5,58 5,58 3,87%
Kota Bandar Lampung 5,26 5,26 3,65%
Kabupaten Lampung Timur 4,38 4,38 3,04%
Kabupaten Way Kanan 3,25 3,25 2,25%
Koperasi Sai Rasan 2,56 2,56 1,78%
Kabupaten Mesuji 1,00 1,00 0,69%
Kabupaten Pesawaran 0,40 0,40 0,28%
Kabupaten Pringsewu - - 0,00%
JUMLAH 144,22 144,22 100,00%
SAHAM
Rasio NPL dan LDR
Kredit yang diberikan memiliki Non Performing Loan (NPL) tahun 2012 sebesar 0,74% jauh
berada dibawah ketentuan Bank Indonesia yaitu maksimal 5%. Hal tersebut menunjukkan
kredit yang disalurkan telah dikelola secara hati-hati (Prudential Banking).
Selain itu posisi Load Deposit Ratio (LDR) tahun 2012 sebesar 91,73% yang mengindikasikan
bahwa dana yang dihimpun sebagian besar telah disalurkan dalam bentuk kredit sehingga tidak
terjadi adanya idle fund dengan tetap menjaga kecukupan likuiditas.
109,32%
99,36%
89,46%
80,23%91,73%
1,86% 1,47% 1,20%0,87%
0,74%0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2008 2009 2010 2011 2012
LDR
NPL Gross
83,13%78,34%
68,57%
73,69% 75,05%
17,49%
22,76%
41,38%
28,44% 27,80%
8,75% 6,70%9,59% 5,66% 6,51%
2,61% 2,97% 4,79% 3,13% 2,80%0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
2008 2009 2010 2011 2012
ROA
ROE
NIM
BOPO
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201285
Kecukupan Modal
Rasio CAR pada tahun 2012 sebesar 18,63% berada diatas Ketentuan Penyediaan Modal
Minimum atau KPMM sebesar 8%. Hal ini tidak terlepas dari komitmen yang kuat para
Pemegang Saham untuk terus melakukan penambahan Modal setor dalam rangka menunjang
pengembangan usaha Bank.
26,76%
21,58%22,64%
19,83%
19,29%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
2008 2009 2010 2011 2012
CAR
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 86
Corporate Social Responsibility merupakan salah satu bagian dalam mendukung pembangunan
masyarakat yang berkelanjutan. Pelaksanaan CSR Bank Lampung dilaksanakan diberbagai
daerah yang tersebar di Kabupaten / Kota se-Provinsi Lampung. Untuk memberikan hasil yang
optimal, Bank lampung berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Setiap permohonan/proposal yang diusulkan terlebih dahulu dilakukan
verifikasi oleh Pemerintah Daerah masing-masing lokasi domisili pemilik proposal, sehingga
diharapkan dana CSR yang disalurkan dapat tepat dalam penggunaannya. Setelah dilakukan
verifikasi dan persetujuan oleh Pemerintah Daerah Provinsi danKabupaten/Kota selanjutnya
Bank Lampung melakukan pencairan dana CSR sesuai dengan usulan proposal yang telah
disetujui.
Bank Lampung telah melaksanakan berbagai program CSR diantaranya membantu program
peningkatan sarana kesehatan, pendidikan dan membantu peningkatan permodalan bagi
kelompok –kelompok usaha produktif.
09 Oktober 2012
Secara simbolis Direktur Kepatuhan Bank Lampung Basuki menyerahkan bantuan program CSR
untuk Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek berupa Alat Kesehatan dan Kedokteran
senilai Rp.1,29 Miliar, disaksikan oleh Wakil Gubernur Lampung Ir. H.M.S. Joko Umar Said, MM.
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201287
selanjutnya selain program CSR untuk Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bank
Lampung juga memberikan dana bantuan CSR sebagi berikut :
1. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kota Bandar Lampung yang akan
digunakan untuk Pembuatan Tugu Batas Kota.
2. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Mesuji yang akan digunakan untuk
Bantuan Saran Belajar TK Negeri Pembina Tanjung Raya Mesuji.
3. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang akan
digunakan untuk Bantuan Bibit Ayam Buras bagi Peternak Ayam di Kabupaten Lampung Utara
4. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang akan
digunakan untuk Bantuan Bibit Ayam Buras bagi Peternak Ayam di Kabupaten Lampung Utara
5. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Lampung Timur yang akan
digunakan untuk Bantuan Sarana Belajar SMUN 1 Pasir Sakti dan SMPN 2 Labuhan Ratu.
6. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Tanggamus yang akan digunakan
untuk Bantuan Bibit Sapi bagi Peternak Sapi di Kabupaten Lampung Tanggamus
Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 88
Kami yang bertandatangan dibawah ini :
NamaAlamat KantorAlamat Domisili/sesuai KTPNomor teleponJabatan
: SYAMSU RIZAL: JI. Wolter Monginsidi No.182, Bandar Lampung: JI. Prof.M. Yamin No. 35 Rawa Laut, Bandar Lampung: (0721) 482237: Direktur Utama
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/
31 DESEMBER 2010
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
2
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/ 31 DESEMBER 2010
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
D A F T A R I S I Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Ekshibit Laporan Posisi Keuangan A Laporan Laba Rugi Komprehensif B Laporan Perubahan Ekuitas C Laporan Arus Kas D Catatan atas Laporan Keuangan E
Ekshibit A
Catatan
A S E T
Kas 2a,2e,2h,4 124.696.553.100 175.756.623.821 177.040.312.648
Giro pada Bank Indonesia 2a,2e,2j,5 323.221.672.521 260.112.222.876 177.041.962.837
Giro pada bank lain - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp nihil pada 31 Desember 2012,
2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2e,2g,2i,3,6 83.023.500.769 72.023.125.863 34.082.220.743
Penempatan pada bank lain - setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp nihil pada
31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/
31 Desember 2010 2e,2g,2j,3,7 1.704.931.149.361 1.581.879.545.171 1.126.885.469.160
Efek-efek yang dimiliki hingga j atuh tempo -
setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp nihil
pada 31 Desember 2012, 2011 dan
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2e,2g,3,8 108.520.998.679 113.511.801.790 68.115.112.757
Kredit yang diberikan - Setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
Rp 39.433.131.924, Rp 39.389.004.909 dan
Rp 45.156.227.202 pada tanggal -tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/
31 Desember 2010 2e,2g,4,9,40
Pihak ket iga 2.272.656.179.334 1.914.431.084.086 1.476.219.630.288
Pihak berelasi 3.255.908.319 3.072.953.941 4.565.577.573
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 33.159.089.097,
Rp 30.039.659.774 dan Rp 30.208.240.835
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011
dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2n,10,33 28.058.742.778 25.941.202.765 20.273.273.337
Penyertaan - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp 5.557.140 pada 31 Desember
2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2l,11 579.426.000 579.426.000 555.714.000
Pendapatan bunga yang masih
harus diterima 2x,7,9 38.516.895.235 32.313.122.099 20.063.024.959
Aset paj ak tangguhan 2aa,36 3.052.268.521 2.390.184.140 2.582.311.444
Aset imbalan kerj a 2y,41,47 11.854.417.679 12.340.855.496 11.969.552.370
Aset lain-lain - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai 12 18.364.252.042 8.145.533.499 5.955.246.054
JUMLAH ASET 4.720.731.964.338 4.202.497.681.547 3.125.349.408.170
*) Disaj ikan kembali Catatan 2b dan 47
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
31 Desember 2 0 1 1 *)
31 Desember 2010/1 Januari 2011 *)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2 0 1 2
Ekshibit A/2
Catatan
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 2q,2aa,13,37 86.176.998.718 45.861.625.311 92.628.325.924
Simpanan
Giro 2s,14,40
Pihak ket iga 326.505.843.596 261.274.659.225 119.615.415.116
Pihak berelasi 744.827.528.208 835.999.434.470 687.877.491.675
Tabungan 2s,15,40
Pihak ket iga 675.474.551.919 760.033.652.662 580.873.291.357
Pihak berelasi 11.904.547.765 2.618.084.025 1.214.138.356
Deposito berj angka 2s,16,40
Pihak ket iga 695.996.698.965 577.927.610.336 296.279.096.500
Pihak berelasi 69.355.100.000 1.143.586.000 19.897.186.000
Simpanan dari Bank lain 2s,2t,17 1.061.596.201.696 983.233.749.145 633.500.156.141
Surat berharga yang diterbitkan 2v,18 496.515.264.558 299.340.786.833 298.699.975.632
Pinj aman yang diterima 2w,19,45 16.088.508.775 17.977.735.404 18.271.453.987
Liabilitas lain-Lain 20 73.018.009.646 16.147.211.935 25.981.684.127
Liabilitas Imbalan pasca kerj a 2y,41 13.531.955.571 9.596.139.236 9.305.990.122
JUMLAH LIABILITAS 4.270.991.209.417 3.811.154.274.582 2.784.144.204.937
EKUITAS
Modal saham - Modal dasar sebanyak
50.000.000 saham terdiri dari 45.000.000 saham
seri A dan 5.000.000 saham seri B,
pada 31 Desember 2012 dan 2011
(25.000.000 saham terdiri dari 22.500.000 saham
seri A dan 2.500.000 saham seri B,
pada 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010)
nominal Rp 10.000 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh.
Saham seri A sebanyak 14.166.648
saham pada 31 Desember 2012 dan 2011
(12.795.894 saham pada 1 Januari 2011/
31 Desember 2010)
Saham seri B sebanyak 255.866 saham
pada 31 Desember 2012 dan 2011
(212.406 saham pada 1 Januari 2011/
31 Desember 2010) 21 144.225.140.000 144.225.140.000 130.083.000.000
Modal disetor lainnya 22 11.697.945.583 4.997.945.583 14.142.260.583
Saldo Laba
Yang ditentukan penggunaannya 23 150.670.223.122 109.954.723.122 56.829.723.122
Yang belum ditentukan penggunaannya 23 143.147.446.216 132.165.598.260 140.150.219.528
JUMLAH EKUITAS 449.740.754.921 391.343.406.965 341.205.203.233
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.720.731.964.338 4.202.497.681.547 3.125.349.408.170
*) Disaj ikan kembali Catatan 2b dan 47
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2 0 1 1 *)
31 Desember 2 0 1 2
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
31 Desember 2010/1 Januari 2011 *)