Penulisan Rumus Excel

Embed Size (px)

Citation preview

Dari penulisan rumus =IF(C6>=6;"LULUS";"TIDAK LULUS") dapat dibaca sebagai : "Jika nilai di dalam kolom C6 lebih besar atau sama dengan 6 maka dinyatakan "LULUS" jika tidak maka dinyatakan "TIDAK LULUS"

Dari penulisan rumus =IF(C6>=6;"LULUS";"TIDAK LULUS") dapat dibaca sebagai : "Jika nilai di dalam kolom C6 lebih besar atau sama dengan 6 maka dinyatakan "LULUS" jika tidak maka dinyatakan "TIDAK LULUS". Dengan demikian, nilai-nilai di bawah 6 secara otomatis MS Excel akan menuliskan "TIDAK LULUS". Penjelasan yang lebih rinci baca penggunaan rumus IF dengan membuat Laporan Hasil Belajar.

Penjelasan Singkat Fungsi IF

Di dalam situs resmi Office.com dijelaskan bahwa fungsi rumus IF adalah :

Fungsi IF mengembalikan satu nilai jika kondisi yang Anda tentukan mengevaluasi ke TRUE, dan nilai lain jika kondisi itu mengevaluasi ke FALSE. Misalnya, rumus =IF(A1>10,"Over 10","10 or less") mengembalikan "Over 10" jika A1 lebih besar dari 10, dan "10 or less" jika A1 kurang dari atau sama dengan 10.

Sedangkan dalam pengertian sesat saya adalah, "fungsi IF memberikan suatu nilai atau kondisi TRUE (benar) jika sesuai dengan logical test yang ditetapkan. Dan memberikan nilai atau kondisi FALSE (salah) jika tidak sesuai dengan logical test".

Singkat kata, dengan menggunakan rumus logika IF, kita bisa membuat sebuah keputusan tepat sesuai dengan perhitungan matematisnya. Biasanya rumus ini digunakan untuk mengisi laporan belajar siswa. Dan bisa kita modifikasi sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan.

Sintaks

Sintaks atau konstruksi penulisan rumus IF adalah :

=IF(logical_test; [value_if_true]; [value_if_false])

Contoh simpel dari konstruksi rumus IF :

=IF(A1>5,9;"LULUS";"TIDAK LULUS")

Contoh Penerapan Rumus IF

Di sini saya akan menggunakan rumus IF sebagai fungsi pembentukan value untuk kelulusan seorang siswa di dalam membuat Laporan Hasil Belajar dengan MS Excel. Kita bisa membuat dengan satu kondisi logical test atau dua logical test. Semua tergantung pada kebutuhan masing-masing.

Rumus IF Tunggal

Di sini saya menetapkan bahwa siswa dengan nilai 6 ke atas dinyatakan "LULUS", dan jika di bawah 6 dinyatakan "TIDAK LULUS". Maka saya akan menuliskan rumus seperti ini :

=IF(A1>5,9;"LULUS";"TIDAK LULUS")

Secara harfiah, rumus di atas bisa dibaca "jika angka pada cell A1 lebih besar dari 5,9, maka deklarasikan dengan value "LULUS", dan jika tidak maka deklarasikan dengan value "TIDAK LULUS". Sebenarnya rumus di atas bisa diubah jika Anda tidak suka dengan penerapan angka 5,9 dan lebih suka dengan menggunakan angka 6 secara langsung sebagai standar kelulusan. Cukup tambahkan ikon = setelah ikon >. =IF(A1>=6;"LULUS";"TIDAK LULUS") Perubahan rumusnya saya tandai dengan warna merah dan dapat dibaca sebagai "lebih besar atau sama dengan enam". Sisanya tinggal drag dan copy rumus yang telah ada pada kolom sebelumnya ke bawah.

Terkadang di dalam Laporan Belajar terdapat dua nilai, hasil ujian Teori dan Praktek. Lalu bagaimana cara menuliskan rumus untuk menentukan kelulusannya ?

Pertama, kita tetapkan nilan standar untuk kelulusan. Untuk dinyatakan lulus, nilai dari kedua komponen tersebut baik Teori dan Praktek haruslah sama-sama bernilai 6, jadi akan dinyatakan Lulus jika Teori dan Praktek mendapatkan nilai 6. 6+6=12. Nah, kita sudah mendapatkan nilai standar untuk Lulus yakni 12. Sekarang modifikasi rumus tadi menjadi :=IF(A1+A2>=12;"LULUS";"TIDAK LULUS")Dan secara harfiah akan berarti, "jika angka pada cell A1 ditambahkan dengan angka pada cell A2 menjadi lebih besar atau sama dengan 12, maka deklarasikan dengan value LULUS, dan jika tidak........". Selanjutnya, yah...lanjutkan saja

Rumus IF untuk kondisi Ganda

Saya tidak bisa mendefinisikan secara gamblang untuk maksud dari kondisi ganda. Yang pasti, di dalam penulisan rumus IF di sini kita akan menggunakannya lebih dari satu. Sebagai contoh, saya akan memberikan value Predikat : "Kurang Baik, Baik, dan Sempurna" ketika siswa sudah dinyatakan Lulus.

Pertama, buang daftar siswa yang dinyatakan "Tidak Lulus" tadi. Mengapa harus dibuang ? Karena saya belum membahas tentang menggabungkan beberapa fungsi rumus Logika di sini, jadi akan tidak sesuai jika kita terapkan rumus IF kondisi ganda tanpa bantuan rumus Logika lain dan tidak menyisihkan siswa yang "Tidak Lulus". Rumus logika yang lain adalah OR, AND, dan masih banyak lagi.

Kedua, kita tulis rumus logika IF sebagai berikut :

=IF(A1+A2>18;"SEMPURNA";IF(A1+A2>=13;"BAIK";"CUKUP"))

Jika dibaca maka kurang lebih seperti ini, "Jika hasil dari penjumlahan angka pada cell A1 dan A2 lebih besar dari 18, maka deklarasikan dengan value SEMPURNA; dan jika hasil penjumlahan A1 dan A2 lebih besar atau sama dengan 13 maka deklarasikan dengan value BAIK jika tidak (sesuai dengan logical test pertama dan kedua) maka deklarasikan dengan value CUKUP".

Perhatikan teks dengan latar warna merah, itu adalah Logical Test yang kita gunakan dan ada dua yang berarti kita menggunakan rumus IF dengan dua kondisi. Kondisi pertama adalah =IF(A1+A2>18;"SEMPURNA" lalu dipisahkan dengan tanda titik koma (;) dan disambung dengan kondisi kedua IF(A1+A2>=13;"BAIK";"CUKUP").

Catatan penting :

Perhatikan separator-separator di dalam rumus MS Excel seperti, titik koma (;), kurung dan tutup kurung ( ). Setiap separator memiliki arti tersendiri. Titik koma dapat diartikan dengan kata "maka", sedangkan kurung dan tutup kurung adalah penutup atau akhir dari perintah tersebut. Setiap kurung harus selalu diakhiri dengan tutup kurung walaupun di dalam kurung pertama juga terdapat perintah lain. Lihat dan perhatikan rumus IF dua kondisi.

=IF(A1+A2>18;"SEMPURNA";IF(A1+A2>=13;"BAIK";"CUKUP"))Tutup kurung dengan warna biru adalah penutup untuk kondisi pertama, dan tutup kurung berwarna merah untuk kondisi kedua. Jika diperhatikan, sintaks dan separator di dalam Excel mirip dengan tag dan tag penutup pada bahasa HTML.

Nah, dengan memahami fungsi rumus IF kita bisa memulai mengerjakan hal lain yang ternyata pas jika kita terapkan dengan rumus ini. Demikianlah penjelasan tentang cara menggunakan rumus IF Excel dan contoh penerapannya dengan membuat Laporan hasil belajar dengan MS Excel. Dan jika kurang dan masih sangat tidak jelas, silahkan meninggalkan pertanyaan pada kolom komentar di bawah.

Untuk tambahan, silahkan download file yang saya buat di bawah ini. File tersebut sudah saya bagi mulai dari satu kondisi IF dan dua kondisi dan selamat mengutak atik.

Jenis Formula Yang Sering Digunakan Dalam Microsoft Excel

Posted by dika euphrosyne Rabu, 16 Oktober 2013 19 komentar

Jenis Formula Yang Sering Digunakan Dalam Microsoft Excel - Pada aplikasi Excel disediakan berbagai jenis formula. Tentu saja, anda tidak akan menggunakan semua jenis formula tersebut. Oleh karena itu, pada artikel saya kali ini hanya akan membahas beberapa jenis formula yang sering digunakan dalam Microsoft Excel. Langsung saja simak penjelasan dibawah ini :

A. Formula untuk Penjumlahan (Sum)

Operasi penjumlahan digunakan untuk mengetahui nilai total dari sekelopok dara. Perintah untuk operasi penjumlahan adalah =SUM (range data). Operasi penjumlahan dapat dilakukan secara vertikal maupun horizontal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan data berikut.

Dari gambar di atas, pada sel B7, ketikkan formula =SUM(B5:B7) dan tekan enter. Secara otomatis, Excel akan langsung menjumlahkan data tersebut. Anda dapat melakukan hal yang sama pada sel C8, D8 dst. Akan tetapi, untuk mempermudahkan anda, formula tersebut dapat anda copy dan paste, atau menarik ujung kanan bawah sel B8. Secara otomatis, formula akan menjumlahkan data tersebut.

B. Formula untuk Mencari Rata-rata (Average)

Seperti yang anda ketahui sebelmnya, bahwa untuk mencari nilai rata-rata dari sekelompok data menggunakan formula =Average (Range data). Seperti halnya formula penjumlahan, formula untuk mencari rata-rata juga dapat digunakan secara vertikal maupun horisontal.

C. Formula untuk Mencari Nilai Maksimum dan Minimum

Untuk mencari nilai tertinggi atau maksimum, anda dapat menggunakan formula =MAX(range data. Adapun untuk mencari nilai terendah atau minimum dengan menggunakan formula =MIN(range data). Sebagai contoh seperti pada gambar dibawah :

Nilai maxsimum dapat dicari dengan menuliskan formula =MAX(C4:C13) dan nilai minimum dapat dicari seperti pada gambar diatas yaitu dengan menuliskan formula =MIN(C4:C13).

D. Formula IF

Fungsi IF digunakan untuk menguji apakah suatu syarat sudah terpenuhi (kondisi benar), atau apakah syarat tersebut tidak terpenuhi (kondisi salah).

Fungsi IF terbagi menjadi 2 jenis, yaitu fungsi IF dengan syarat atau biasa disebut IF tunggal, dan fungsi IF lebih dari dua syarat.

1. Fungsi IF dengan Dua Syarat Fungsi IF dengan dua syarat memiliki dua nilai kemungkinan dapat diselesaikan dengan satu fungsi. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut.

=IF(Logika; [Nilai _jika_syarat_benar]; [Nilai_jika_syarat_salah]) "Logika", merupakan nilai yang menghasilkan nilai benar (TRUE) atau salah (FALSE). Misalnya, jika terdapat pertanyaan apakah nilai pada sel A1 sama dengan nilai pada sel C1, maka secara langsung anda dapat menjawab ya atau tidak, namun dalam Excel akan diganti menjadi benar (TRUE) atau salah (FALSE). Dalam pengisian logika ini antara kondisi dan syarat harus menggunakan pembanding.

"Nilai_jika_syarat_benar", berisi nilai yang dihasilkan jika logika bernilai benar (TRUE). Untuk nilai bertipe teks, penulisan di apit dengan tanda petik ganda ("..."), sedangkan untuk tipe numerik tidak perlu diapit tanda petik ganda.

"Nilai_jika_syarat_salah", berisi nilai yang dihasilkan apabila logika bernilai salah (FALSE). Cara penulisan sama dengan Nila-jika_syarat_benar.

Sebagai contoh, misalkan anda ingin menentukan merk mobil berdasarkan kodenya, dan tempatkan hasilnya pada kolom MEREK MOBIL dengan cara isikan sel B2 kolom MEREK MOBIL dengan pernyataan "Jika KODE adalah T, maka merk mobil diisi dengan Toyota, selain itu NAMA MOBIL diisi dengan HONDA.

Ketikkan pernyataan gambar diatas dalam bentuk seperti berikut :

=IF(A2="T"; "TOYOTA";"HONDA") Keterangan :

1. =IF : awal pernyataan jika (if)

2. A2 : alamat sel kode

3. "T" : syarat yang harus dipenuhi

4. "TOYOTA" : nilai jika logika benar

5. "HONDA" : nilai jika logika salah

Kemudian, ketikkan rumus tersebut pada sel B2 dan tekan enter, maka akan tamoil jawaban TOYOTA, karena setelah diuji ternyata kondisi di sel A2 memenuhi syarat yaitu T, sehingga yang dijalankan adalah bagian nilai benar yaitu TOYOTA.

Selanjutnya, gunakan fasilitas fill handle yang ada di sudut kanan bawah sel B2 untuk menyalin (copy) rumus dan mengisikan sel di bawahnya, klik dan geser fill handle ke bawah hingga sel B5. Pada sel B3 akan terisi HONDA, hal ini dikarenakan setelah diuji ternyata sel A2 tidak memenuhi syarat yang ditentukan yaitu T, maka yang dijalankan adalah bagian nilai salah yaitu HONDA. Cara pembacaan yang sama juga dilakukan oleh sel berikutnya.

Dengan menggunakan fungsi IF tunggal untuk menyelesaikan 2 kondisi, maka jika terdapat kode lain yang tidak memenuhi syarat (T), akan secara otomatis dianggap sebagai nilai salah dan kolom NAMA MEREK MOBIL akan terisi dengan HONDA.

2. Fungsi IF dengan Persyaratan Lebih dari DuaFungsi IF kedua yang akan dibahas di dalam artikel ini adalah fungsi IF dengan lebih dari dua syarat atau biasa disebut dengan fungsi IF bertingkat. Lebih dari dua syarat disini berarti di dalam satu rumus terdapat beberapa statement IF yang memungkinkan anda untuk mengelola beberapa kondisi sekaligus.

MS-Excel 2010 memungkinkan anda untuk menggunakan sampai dengan 64 fungsi IF. Bentuk IF dengan persyaratan lebih dari dua =IF(syarat1 ; [nilai_jika_syarat1_benar]; IF(syarat2; [nilai_jika_syarat2_benar]:........ ;[nilai_jika_semua_syarat_salah]) Syarat1, syarat2, syarat3, .... diisi nilai atau exspresi yang dapat diuji untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Dalam pengisian logika ini antara kondisi dan syarat harus menggunakan operator pembanding.

Nilai_jika+syarat1_benar, nilai_jika_syarat2_benar, .... adalah argumumen berisi nilai yangakan dihasilkan bila logika yang diuji benar. Jika logika yang diuji bernilai benar dan argumen ini dihilangkan, nilai TRUE yang akan ditampilkan.

Nilai_jika_syarat1_salah, nilai_jika_syarat2_salah, .... adalah argumen berisi nilai yang akan dihasilkan bila logika yang diuji bernilai salah. Jika logika yang diuji bernilai FALSE dan argumen ini dihilangkan, nilai FALSE yang akan ditampilkan.

Contoh : Menempatkan nama handphone berdasarkan kodenya, dan menempatkan hasilnya pada kolom NAMA HANDPHONE dengan cara mengisi sel B2 pada kolom NAMA HANDPHONE dengan ketentuan berikut.

Jika KODE adalah B, maka NAMA HANDPHONE diisi dengan Blackberry

Jika KODE adalah N, maka NAMA HANDPHONE diisi dengan Nokia.

Jika KODE adalah SE, maka NAMA HANDPHONE diisi dengan dengan SonyEricsson

Selain dari kode di atas maka NAMA HANDPHONE diisi dengan Samsung

Ketikkan pernyataan diatas dalam bentuk seperti berikut:

=IF(A2="B";"Blackberry";IF(A2="N";"Nokia";IF(A2="SE";"SonyEricsson";Samsung")))Masukan rumus tersebut pada sel B2, kemudian tekan enter sehingga pada sel B2 akan tampil blackberry karena saat pengujian syarat 1 bernilai benar, seperti contoh gambar di atas.Selanjutnya tinggal menyalin rumus-rumus dari sel B3

Sekian dulu artikel saya tentang Jenis Formula Yang Sering Digunakan Dalam Microsoft Excel sekarang ini, semoga artikel ini bermanfaat buat rekan-rekan dan para sobat blogger sekalian, Terimakasih!

- See more at: http://dikaeuphrosyne.blogspot.com/2013/10/jenis-formula-yang-sering-digunakan.html#sthash.JgMQvxWY.dpuf