3
SKENARIO JIGSAW CASE STUDY 4 “FRAKTUR” PETUNJUK PELAKSANAAN Bagilah kelompok tutorial Anda menjadi 2 kelompok kecil, masing-masing kelompok diminta untuk menganalisa 1 kasus. Buatlah resume Self Learning Report yang meliputi: a. Diagnosa kasus berdasarkan pemeriksaan subyektif dan obyektif b. Prosedur tata laksana kasus c. Pembahasan kasus SKENARIO 4 – A Seorang pasien remaja laki-laki berusia 15 tahun mengalami trauma akibat kecelakaan sepeda motor. Dia mengalami luka pada jaringan lunak di regio maksilofasial. Pasien tersebut diantar orang tuanya ke bagian Bedah Mulut sebuah rumah sakit swasta untuk mendapatkan penanganan pada luka jaringan lunak khusus pada bagian anterior mandibula. Pada pemeriksaan klinis, diketahui keadaan umum pasien baik, dengan kesadaran compos mentis dan skor GCS 15. Riwayat pingsan saat jatuh disangkal. Riwayat perdarahan hebat, mual dan muntah juga disangkal. Vital sign dalam batas normal. Pasien mengaku alergi amoxicillin dan kakaknya pernah dirawat di rumah sakit karena minum cotrimoxazol. Tidak ada riwayat kelainan sistemik. Pada pemeriksaan ekstra oral terdapat luka abrasi pada hidung, bibir dan dagu. Sedangkan pada pemeriksaan intra oral kedua gigi insisivus kanan rahang bawah telah avulsi dan gigi tersebut hilang di lokasi kejadian. Gigi insisivus sentral dan lateral dari gigi rahang bawah kiri diketahui mengalami luksasi derajat 2. Selain itu terdapat debris, jaringan nekrotik dan tulang yang terekspos terlihat pada anterior vestibulum rahang bawah dengan mukosa tersibak sempurna menyerupai flap. Dari hasil pemeriksaan radiografi tidak ditemukan adanya fraktur pada mandibula.

Penugasan Skenario Jigsaw Case Study 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

case study

Citation preview

SKENARIO JIGSAW CASE STUDY 4FRAKTUR

PETUNJUK PELAKSANAANBagilah kelompok tutorial Anda menjadi 2 kelompok kecil, masing-masing kelompok diminta untuk menganalisa 1 kasus. Buatlah resume Self Learning Report yang meliputi:a. Diagnosa kasus berdasarkan pemeriksaan subyektif dan obyektifb. Prosedur tata laksana kasusc. Pembahasan kasus

SKENARIO 4 ASeorang pasien remaja laki-laki berusia 15 tahun mengalami trauma akibat kecelakaan sepeda motor. Dia mengalami luka pada jaringan lunak di regio maksilofasial. Pasien tersebut diantar orang tuanya ke bagian Bedah Mulut sebuah rumah sakit swasta untuk mendapatkan penanganan pada luka jaringan lunak khusus pada bagian anterior mandibula.Pada pemeriksaan klinis, diketahui keadaan umum pasien baik, dengan kesadaran compos mentis dan skor GCS 15. Riwayat pingsan saat jatuh disangkal. Riwayat perdarahan hebat, mual dan muntah juga disangkal. Vital sign dalam batas normal. Pasien mengaku alergi amoxicillin dan kakaknya pernah dirawat di rumah sakit karena minum cotrimoxazol. Tidak ada riwayat kelainan sistemik. Pada pemeriksaan ekstra oral terdapat luka abrasi pada hidung, bibir dan dagu. Sedangkan pada pemeriksaan intra oral kedua gigi insisivus kanan rahang bawah telah avulsi dan gigi tersebut hilang di lokasi kejadian. Gigi insisivus sentral dan lateral dari gigi rahang bawah kiri diketahui mengalami luksasi derajat 2. Selain itu terdapat debris, jaringan nekrotik dan tulang yang terekspos terlihat pada anterior vestibulum rahang bawah dengan mukosa tersibak sempurna menyerupai flap. Dari hasil pemeriksaan radiografi tidak ditemukan adanya fraktur pada mandibula.

SKENARIO 4 - BSeorang pasien perempuan berusia 34 tahun rujukan dari sebuah puskesmas datang ke bagian bedah mulut sebuah RSUP. Dengan keluhan jatuh dari motor sekitar 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Saat jatuh wajah membentur tanah dalam posisi telungkup. Riwayat pingsan saat jatuh disangkal. Riwayat mual dan muntah disangkal. Riwayat alergi obat disangkal. Riwayat imunisasi lengkap. Pasien mengaku memiliki riwayat asma kardiale. Pasien mengeluhkan tak dapat mengatupkan gigi nya dengan baik. Pemeriksaan klinis, keadaan baik compos mentis, skor GCS 15, Vital sign berada dalam batas normal. Pemeriksaan lokalis ekstra oral: ditemukan asimetri wajah (pipi kanan terlihat bengkak), pada dagu terdapat luka abrasi, palpasi pada sendi rahang kanan dan rahang atas anterior terasa sakit, limfonodi tidak teraba.Pemeriksaan intraoral ditemukan gigi 11 dan 21 intrusi dan berubah posisi ke palatal, terjadi deviasi pembukaan mulut ke arah kanan, laserasi bibir kiri bawah.Pada pemeriksaan radiografi tampak adanya area radiolusen batas tegas disertai step deformity tepat di leher kondilus sebelah kanan