165
i PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: KHABBATUL ELIS NIM. 23070150050 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8859/1/NASKAH... · 2020. 7. 9. · meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN

    PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI

    MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)

    PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SURUH

    KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

    TAHUN AJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh:

    KHABBATUL ELIS

    NIM. 23070150050

    PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  • ii

  • iii

    PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN

    PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI

    MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)

    PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SURUH

    KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

    TAHUN AJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh:

    KHABBATUL ELIS

    NIM. 23070150050

    PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

    MOTTO

    “Mereka itulah orang-orang yang mendapat kebahagiaan dari apa yang mereka

    usahakan”

    (Q.S Al Baqoroh : 202)

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas limpahan rahmat

    serta karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini penulis

    persembahkan kepada:

    1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Sugiman dan Ibu Siti Aenah) yang

    selalu mendo’akan, mendukung, dan memberikan kasih sayangnya yang

    tak terhingga. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan rizki

    yang barokah.

    2. Kakakku tersayang (Latifatul Iqliyah) yang selalu mensuport dalam segala

    hal.

    3. Sahabatku yang lelah mendukung, memberi semangat, dan berjuang

    bersamaku, Martin Diyanto, Intan Hidayanti, Nofi Nurchayati, Dwi Puji

    Rahayu, Afidatus Sholikhah, Devi Hidayati, dan Nur Widayati.

    4. Sahabat seperjuangan angkatan 2015 khususnya Program Studi Tadris

    Matematika.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

    dan hidayah-Nya. Showalat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi

    Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap menuju jalan

    yang terang.

    Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

    syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah

    “PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP

    MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW

    HORAY (CRH) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SURUH

    KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

    2019/2020”.

    Tentunya skripsi ini tak lepas begitu saja dari berbagai pihak yang

    memberikan dukungan. Sehingga dengan penuh kerendahan hati penulis

    mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.

    2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, Bapak

    Mansur, M.Ag.

    3. Dosen pembimbing, Bapak Saiful Marom, M.Sc yang telah berkenan

    dengan ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta memberi bimbingan dan

    pengarahan sejak awal penyusunan hingga penulisan skripsi ini usai.

  • x

    4. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,

    serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan

    jnjang pendidikan S1.

    5. Kepala SMP Muhammadiyah Suruh, Dra. Sri Gantiningsih.

    6. Guru Matematika SMP Muhammadiyah Suruh, Ibu Khurotun Ainiyah

    S.Pd.

    7. Bapak dan Ibu yang tak henti memberikan dukungan serta motivasi.

    8. Sahabat-sahabat terbaikku.

    9. Semua pihak yang tak mampu saya sebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini masih jauh

    dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik,

    saran, dan masukan yang bersifat membangun. Semoga hasil penelitian ini dapat

    bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

    Salatiga, 4 September 2019

    Khabbatul Elis

    NIM. 23070150050

  • xi

    Elis, Khabbatul. 2019. Peningkatan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep

    Matematika melalui Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

    pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh

    Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Fakultas Tarbiyah

    dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Matematika Institut Agama

    Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Saiful Marom, M.Sc.

    Kata Kunci: Motivasi Belajar, Pemahaman Konsep, Model Pembelajaran CRH.

    Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan

    Suruh Kabupaten Semarang belum sepenuhnya menerapkan model pembelajaran

    yang aktif dan inovatif. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurang

    termotivasi terhadap pembelajaran matematika, sehingga menyebabkan rendahnya

    nilai siswa serta rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep materi

    matematika. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah model pembelajaran

    CRH dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika

    siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh tahun 2019?. Tujuan penelitian ini

    untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan pemahaman konsep

    matematika siswa melalui model pembelajaran CRH pada siswa kelas VII SMP

    Muhammadiyah Suruh tahun 2019

    Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

    dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu;

    perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dalam

    penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, penyebaran angket dan tes. Subjek

    penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah Suruh dengan

    jumlah 32 siswa. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi, lembar

    angket, dan lembar tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu

    observasi, angket, tes dan dokumentasi. Data dianalisis secara statistik

    menggunakan rumus persentase, apabila motivasi belajar siswa mencapai ≥ 75%

    dan hasil pemahaman konsep matematika siswa mencapai nilai KKM 70 dengan

    persentase 85% maka siklus dihentikan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CRH dapat

    meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika kelas VII A

    SMP Muhammadiyah Suruh tahun 2019/2020. Motivasi belajar siswa meningkat

    dari pra siklus ke siklus I meningkat (11,0%) dan dari siklus I ke siklus II

    meningkat (18,86%). Hal ini dapat dilihat dari persentase tahap pra siklus

    (67,18%) siklus I (78,2%) siswa tuntas belajar, dan siklus II (97,06%) Sedangkan

    peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang tuntas belajar dari pra

    siklus ke siklus I meningkat (3,1%) dan dari siklus I ke siklus II meningkat

    40,7%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan pemahaman konsep

    matematika siswa dari pra siklus (43,7%) siswa tuntas belajar, siklus I (46,8%)

    siswa tuntas belajar, dan siklus II (87,5%) siswa tuntas belajar.

  • xii

    DAFTAR ISI

    SAMPUL ...................................................................................................... i

    LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

    PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... vi

    MOTTO ...................................................................................................... vii

    PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

    ABSTRAK ................................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

    C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

    D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 6

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................... 7

    F. Metode Penelitian .............................................................................. 9

    G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 23

  • xiii

    BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 24

    A. Motivasi Belajar .............................................................................. 24

    1. Pengertian Belajar ..................................................................... 24

    2. Tujuan Belajar ........................................................................... 25

    3. Pengertian Motivasi Belajar ...................................................... 25

    4. Indikator Motivasi Belajar ........................................................ 26

    5. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................ 27

    B. Pemahaman Konsep Matematika ................................................... 28

    C. Model Pembelajaran Course Review Horay ................................... 30

    1. Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay ........... 30

    2. Langkah Model Pembelajaran Course Review Horay .............. 30

    3. Kelebihan Model Pembelajaran Course Review Horay ............. 31

    4. Kekurangan Model Pembelajaran Course Review Horay .......... 32

    5. Tujuan Model Pembelajaran Course Review Horay ................. 32

    D. Perkalian dan Pembagian Bilangan ................................................. 33

    E. Kajian Pustaka ................................................................................. 37

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................. 40

    A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Suruh ............................. 40

    1. Identitas Sekolah ....................................................................... 40

    2. Visi dan Misi Sekolah ............................................................... 41

    3. Keadaan Siswa .......................................................................... 43

    4. Keadaan Guru ............................................................................ 43

    5. Subjek Penelitian ....................................................................... 44

  • xiv

    6. Waktu Penelitian ....................................................................... 45

    B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ....................................... 45

    C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ..................................... 52

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 58

    A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .............................................. 58

    1. Deskripsi Data Siklus Pra Siklus .............................................. 58

    2. Deskripsi Data Siklus I ............................................................. 61

    3. Deskripsi Data Siklus II ............................................................ 64

    B. Pembahasan ..................................................................................... 69

    BAB V PENUTUP ...................................................................................... 73

    A. Kesimpulan ..................................................................................... 73

    B. Saran ................................................................................................ 74

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 75

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar .......................................... 18

    Tabel 1.2 Persentase Hasil Tes Per Siklus .............................................. 22

    Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Suruh .................... 43

    Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Suruh ......... 43

    Tabel 3.3 Data Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah ...................... 44

    Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ..................... 45

    Tabel 4.1 Hasil Angket Pra Siklus .......................................................... 58

    Tabel 4.2 Hasil Tes Pra Siklus ................................................................ 59

    Tabel 4.3 Hasil Angket Siklus I ............................................................... 61

    Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus I .................................................................... 63

    Tabel 4.5 Hasil Angket Siklus II ............................................................. 66

    Tabel 4.6 Hasil Tes Siklus II .................................................................. 67

    Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Angket Per Siklus ...................................... 69

    Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Tes Per Siklus ........................................... 69

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Nilai SKK Mahasiswa .............................................................. 80

    Lampiran 2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................. 84

    Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi ....................................................... 85

    Lampiran 4. Surat Izin Penelitian .................................................................. 86

    Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 87

    Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................... 100

    Lampiran 7. Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I ....................................... 113

    Lampiran 8. Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II ...................................... 114

    Lampiran 9. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I ....................................................... 115

    Lampiran 10. Kisi-kisi Soal Tes Siklus II .................................................... 117

    Lampiran 11. Kisi-kisi Motivasi Belajar Matematika .................................. 119

    Lampiran 12. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I .......................................... 121

    Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II ......................................... 122

    Lampiran 14. Lembar Observasi Siswa Siklus I .......................................... 124

    Lampiran 15. Lembar Observasi Siswa Siklus II ......................................... 126

    Lampiran 16. Soal Tes Siklus I .................................................................... 128

    Lampiran 17. Soal Tes Siklus II ................................................................... 130

    Lampiran 18. Lembar Angket Siklus I ......................................................... 132

    Lampiran 19. Lembar Angket Siklus II ....................................................... 135

    Lampiran 20. Hasil Tes Siklus I ................................................................... 138

    Lampiran 21. Hasil Tes Siklus II ................................................................. 139

    Lampiran 22. Lembar Hasil Skor Angket Pra Siklus ................................... 140

    Lampiran 23. Lembar Hasil Skor Angket Siklus I ....................................... 141

    Lampiran 24. Lembar Hasil Skor Angket Siklus II ..................................... 142

    Lampiran 25. Lembar Hasil Angket Pra Siklus ........................................... 143

    Lampiran 26. Lembar Hasil Angket Siklus I ............................................... 144

    Lampiran 27. Lembar Hasil Angket Siklus II .............................................. 145

    Lampiran 28. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian .................................... 146

    Lampiran 29. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .............................. 148 Lampiran 30. Riwayat Hidup Penulis .......................................................... 149

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dalam dunia pendidikan, matematika merupakan salah satu mata

    pelajaran yang selalu ada disetiap jenjang pendidikan. Menurut Masykur dan

    Fatani (2007:41) matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam

    sistem pendidikan di seluruh dunia. Perkembangan ilmu pengetahuan

    matematika tidak pernah berhenti karena akan terus dibutuhkan dalam

    berbagai sisi kehidupan manusia misalnya dalam memahami dan menguasai

    permasalahan ekonomi, sosial dan alam.

    Meskipun ilmu pengetahuan matematika sangatlah dibutuhkan dalam

    kehidupan, tetapi dalam kenyataannya masih banyak siswa yang tidak

    menyukai mata pelajaran matematika. Fathani (2009:5) menyatakan bahwa

    matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan, membosankan, dan

    membuat pusing. Begitu banyak siswa yang tidak memiliki motivasi dan

    kurang memahami dalam mempelajari mata pelajaran matematika.

    Dalam pembelajaran matematika perlu didasari dengan motivasi dan

    juga pemahaman konsep yang baik, karena untuk memahami konsep yang

    baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya. Motivasi

    merupakan dorongan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan tindakan.

    Motivasi dalam belajar sangatlah penting dan berpengaruh bagi siswa.

  • 2

    Menurut Sudijono (1996:50) pemahaman adalah kemampuan

    seseorang untuk menegerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu

    dipahami dan diingat. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia

    dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian lebih rinci tentang hal itu

    dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

    Pemahaman konsep perlu ditanamkan kepada siswa sejak dini yaitu

    sejak siswa duduk di bangku sekolah. Mereka dituntut mengerti mengenai

    definisi, pengertian, cara pemecahan masalah maupun pengoperasian secara

    benar, karena hal ini yang akan menjadi bekal dalam mempelajari matematika

    pada jenjang yang lebih tinggi. Apabila siswa dapat memahami konsep dengan

    baik, maka siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan soal

    matematika.

    Materi dalam mata pelajaran matematika merupakan sesuatu yang

    sangat penting sehingga memerlukan perhatian khusus, motivasi belajar yang

    tinggi dan pemahaman konsep yang baik untuk bisa menguasainya. Model

    pembelajaran memiliki peranan penting dalam suatu proses pembelajaran.

    Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat siswa lebih tertarik

    dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dan mudah

    memahami konsep materi.

    Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SMP Muhammadiyah

    Suruh, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi dan nilai siswa

    hasil pemahaman siswa pada materi bilangan ini disebabkan oleh kurang

    perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika, hanya sebagian

  • 3

    siswa saja yang mau bertanya dan pada saat guru bertanya kepada siswa hanya

    sebagian saja yang mampu menjawab dengan benar. Ketika guru memberikan

    contoh lain hanya sebagian siswa yang mampu menyelesaikan sedangkan

    siswa lainnya tidak tahu cara penyelesaiannya. Serta kurang tepatnya dalam

    pemilihan model pembelajaran. Hal ini berdampak pada kemampuan

    pemahaman konsep matematika siswa yang rendah, terlihat dari gejal-gejala

    sebagai berikut:

    1. Sebagian siswa tidak dapat menjelaskan kembali mengenai materi yang

    telah dipelajari.

    2. Sebagian siswa tidak dapat mengerjakan soal yang sedikit berbeda dari

    contoh, sebagian siswa bingung dan ragu dalam menyelesaikan soal

    tersebut.

    3. Siswa lebih cenderung menghafal rumus atau cara yang ada di buku

    daripada memahami konsep dasarnya.

    Dari gejala-gejala yang disebutkan di atas, persoalannya adalah

    bagaimana menanamkan motivasi dan pemahaman konsep matematika siswa

    sebaik-baiknya kepada siswa, sehingga tujuan pembelajaran itu tercapai.

    Menyikapi permasalah yang timbul berdasarkan hasil wawancara dan

    observasi, menunjukkan pentingnya dilakukan pengembangan model

    pembelajaran matematika guna meningkatkan motivasi dan pemahaman

    konsep matematika. Salah satu alternatif solusi yang peneliti tawarkan kepada

    guru untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan

    model pembelajaran Course Review Horay (CRH).

  • 4

    Model pembelajaran ini merupakan salah satu pembelajaran kooperatif

    yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam

    kelompok-kelompok kecil, dapat menjadikan siswa belajar aktif,

    meningkatkan prestasi siswa, mengembangkan hubungan antar kelompok,

    membantu teman yang akademiknya lemah, dan meningkatkan rasa harga diri,

    serta menimbulkan kesadaran kepada siswa untuk belajar, berfikir,

    menyelesaikan masalah dan mengintegrasikan kemampuan mereka dalam

    kehidupan (Slavin, 2008).

    Dengan belajar secara berkelompok diharapkan seluruh siswa dapat

    memahami konsep-konsep yang ada dengan baik dan siswa aktif dalam

    mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, tipe Course Review Horay yang

    tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

    Menurut Huda (2013:229) model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH) merupakan suatu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana

    kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat

    menjawab benar diwajibkan berteriak ‘hore!’ atau menyanyikan yel – yel

    kelompoknya. Tipe pembelajaran Course Review Horay merupakan suatu

    pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan

    kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya.

    Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak

    horay atau yel-yel lainnya. Tipe pembelajaran ini dapat menciptakan kelas

    menjadi meriah dan menyenangkan karena biasanya pembelajaran matematika

    menegangkan bagi siswa serta mendorong siswa lebik aktif dalam belajar.

  • 5

    Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay merupakan suatu

    metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada keaktifan dan

    pemahaman materi menyelesaikan soal dalam pembelajaran yang diharapkan

    mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran

    matematika.

    Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu diadakan penelitian lebih

    lanjut dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep

    Matematika Melalui Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) Pada

    Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten

    Semarang, Tahun Ajaran 2019/2020”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini adalah:

    1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP

    Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

    Ajaran 2019/2020?

    2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas

    VII SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

    Tahun Ajaran 2019/2020?

  • 6

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian ini adalah:

    1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

    Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2019/2020

    melalui model pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    2. Meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP

    Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

    Ajaran 2019/2020 melalui model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH).

    D. Kegunaan Penelitian

    Penelitian ini diharapkan memberi kegunaan baik dari segi teoritis

    maupun praktis yaitu:

    1. Manfaat Teoritis

    Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi dalam

    dunia pendidikan berupa gambaran mengenai peningkatan motivasi belajar

    dan pemahaman konsep matematika melalui model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH).

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi siswa

    Memberikan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika

    melalui pembelajaran yang menyenangkan.

  • 7

    b. Bagi guru

    1) Dapat menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan

    pembelajaran dan mampu mengatasi dengan menggunakan model

    pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    2) Sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat

    diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas guna meningkatkan

    motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika.

    c. Bagi sekolah

    1) Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif dan

    menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH).

    2) Memberikan kontribusi dalam rangka perbaikan pembelajaran dan

    peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran

    matematika.

    d. Bagi peneliti

    Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun ke bidang

    pendidikan.

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

    Menurut Mulyasa (2011:63) hipotesis tindakan adalah jawaban

    sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan

    yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah

  • 8

    dipilih untuk diteliti melalui penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian

    tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu:

    a. Menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dapat

    meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa kelas VII SMP

    Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

    Ajaran 2019/2020.

    b. Menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dapat

    meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas VII

    SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

    Tahun Ajaran 2019/2020.

    2. Indikator Keberhasilan

    Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model

    pembelajaran Course Review Horay (CRH) ini dikatakan berhasil apabila

    indikator keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai.

    Adapun indikator yang dirumuskan dalam penelitian tindakan

    kelas ini yaitu:

    a. Meningkatnya motivasi belajar matematika pada siswa kelas VII SMP

    Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

    Ajaran 2019/2020 setelah diterapkan model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH) dengan rata-rata mencapai 75% .

    b. Meningkatnya pemahaman konsep matematika pada siswa kelas VII

    SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

  • 9

    Tahun Ajaran 2019/2020 setelah diterapkan model pembelajaran

    Course Review Horay (CRH) dengan rata-rata mencapai 85% .

    F. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini adalah penerapan model

    pembelajaran Course Review Horay (CRH) dengan tujuan untuk

    meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika siswa

    kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh.

    Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tentang hal-hal

    yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya

    langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto,

    2002:82). Sedangkan Carr dan Kemmis (dalam Daryanto, 2018:4)

    menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk refleksi

    diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah)

    dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas

    dan kebenaran dari: (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang

    dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik tersebut, (c)

    situasi-situasi (lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut

    dilaksanakan.

    Penelitian tindakan kelas ini memiliki ciri atau karakteristik utama

    yaitu adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota

    kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi

  • 10

    pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk

    proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam

    memecahan masalah.

    Jenis penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian

    tindakan dari Kemmis dan Taggart (1988:14), yaitu berbentuk spiral dari

    siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning

    (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection

    (refleksi). Kemudian langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan

    yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk

    pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi

    permasalahan. Berikut merupakan gambaran alur siklus spiral dari langkah

    penelitian tindakan kelas:

    Gambar 1.1 Alur PTK

  • 11

    Alur di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Rancangan atau perencanaan awal, sebelum mengadakan penelitian

    peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan, kegunaan dan membuat

    rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan

    perangkat pembelajaran.

    b. Pelaksanaan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

    peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

    mengawasi hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran.

    c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

    dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

    yang diisi oleh pengamat.

    d. Rancangan atau rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi

    pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

    siklus berikutnya atau berhenti pada siklus tersebut.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP

    Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang

    berjumlah 32 siswa yang sebagian besar memiliki motivasi belajar dan

    hasil pemahaman yang rendah. Penelitian ini dilakukan di SMP

    Muhammadiyah Suruh dan dilaksanakan di bulan juli dan agustus tahun

    2019 tanpa mengubah jadwal pelajaran aslinya.

  • 12

    3. Langkah-langkah Penelitian

    a. Pra Siklus

    Pertemuan pra siklus dilakukan selama dua jam pelajaran pada

    pokok bahasan perkalian dan pembagian bilangan. Pada tahap ini guru

    melaksanakan pembelajaran masih dengan menggunakan metode

    konvensional (ceramah) penuturan dan penjelasan guru secara lisan.

    Dengan metode ceramah siswa lebih banyak menghafal daripada

    menemukan sendiri suatu konsep, sehingga siswa tidak memahami

    materi yang diajarkan. Siswa hanya aktif dalam mendengar, menyalin

    catatan, dan meniru langkah-langkah yang dijelaskan oleh guru. Dalam

    tahap ini guru menyampaikan materi dan memancing siswa dengan

    beberapa pertanyaan, kemudian siswa diberikan soal pekerjaan.

    Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    b. Siklus I

    Dalam siklus I, langkah yang dilakukan peneliti sebagai

    berikut:

    1) Perencanaan (planning)

    a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    b) Membuat lembar observasi.

    c) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

    d) Membuat kuis dan kunci jawaban.

    e) Membuat soal evaluasi siklus I dan kunci jawaban.

  • 13

    f) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

    proses pembelajaran.

    2) Pelaksanaan Tindakan (action)

    Pada langkah ini, model pembelajaran Course Review

    Horay (CRH) dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan pembelajaran

    pada siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan, pertemuan

    tersebut berisi penyampaian materi dan pengujian soal.

    3) Pengamatan (observation)

    Untuk mengetahui langkah dalam proses pembelajaran

    diperlukan lembar pengamatan, yang meliputi pengamatan bagi

    siswa dan guru.

    a) Kinerja guru meliputi: kehadiran guru; penampilan guru

    dikelas; suara guru dalam mengajar; kemampuan guru dalam

    membuka pelajaran; menyampaikan tujuan; menyampaikan

    apresiasi; memberikan motivasi; keruntutan dalam

    penyampaian materi; kemampuan guru dalam menerapkan

    model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dan

    kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan dari siswa.

    b) Siswa meliputi: kehadiran siswa; perhatian terhadap cara guru

    dalam menyampaikan materi, keaktifan bertanya;

    mengemukakan pendapat; diskusi kelompok; mengerjakan

    LKPD; dan kerja sama dengan kelompok.

  • 14

    4) Refleksi (reflection)

    Berdasarkan hasil analisis siklus 1 tentang keberhasilan dan

    kegagalan pencapaian tujuan pembelajaran kemudian direfleksikan

    sebagai acuan untuk melaksanakan siklus II.

    c. Siklus II

    Dalam siklus II, langkah yang dilakukan peneliti sebagai

    berikut:

    1) Perencanaan Perencanaan (planning)

    a) Identifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada

    siklus 1.

    b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    c) Membuat lembar observasi.

    d) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

    e) Membuat kuis dan kunci jawaban.

    f) Membuat soal evaluasi siklus II dan kunci jawaban.

    g) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

    pembelajaran.

    2) Pelaksanaan Tindakan (action)

    Pada langkah ini, model pembelajaran Course Review

    Horay (CRH) dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan pembelajaran

    pada siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan, pertemuan

    tersebut berisi penyampaian materi dan pengujian soal.

  • 15

    3) Pengamatan (observation)

    Untuk mengetahui langkah dalam proses pembelajaran

    diperlukan lembar pengamatan, yang meliputi pengamatan bagi

    siswa dan guru.

    a) Kinerja guru meliputi: kehadiran guru; penampilan guru

    dikelas; suara guru dalam mengajar; kemampuan guru dalam

    membuka pelajaran; menyampaikan tujuan; menyampaikan

    apresiasi; memberikan motivasi; keruntutan dalam

    penyampaian materi; kemampuan guru dalam menerapkan

    model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dan

    kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan dai siswa.

    b) Siswa meliputi: kehadiran siswa; perhatian terhadap cara guru

    dalam menyampaikan materi, keaktifan bertanya;

    mengemukakan pendapat; diskusi kelompok; mengerjakan

    LKPD; dan kerja sama dengan kelompok.

    4) Refleksi (reflection)

    Setelah mengamati dan menganalisis hasil dari siklus II,

    penggunan model pembelajaran Course Review Horay (CRH)

    dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan

    motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP

    Muhammadiyah Suruh tahun ajaran 2019/2020. Tetapi jika siklus

    II ini belum mencapai keberhasilan maka dilanjutkan ke siklus

    selanjutnya sampai berhasil.

  • 16

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti

    dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010:84).

    Teknik dalam penelitian merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh

    dan diatur secara baik. Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang

    akan digunakan dalam pengumpulan data adalah:

    a. Teknik Angket

    Angket ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui

    motivasi belajar matematika siswa dengan jenis checklist. Checklist

    yang digunakan menggunakan alternatif jawaban “selalu, sering,

    jarang, dan tidak pernah”.

    Pengumpulan data menggunakan angket ini dilakukan oleh

    peneliti ketika pembelajaran matematika sudah selesai sebelum kelas

    dibubarkan, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Angket

    diberikan kepada siswa, namun pengisiannya dibimbing oleh guru.

    b. Teknik Observasi

    Observasi atau pengamatan perlu dilakukan untuk melihat,

    mengumpulkan data, dan mendokumentasikan proses pelaksanaan

    tindakan (Sudirman, 2016:28). Observasi dilakukan dengan mengamati

    kegiatan guru dan siswa untuk mengambil data tentang motivasi

    belajar dan pemahaman konsep matematika siswa secara bertahap

    dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Hal yang

    diobservasi dalam proses pembelajaran, yaitu: bagaimana aktivitas

  • 17

    guru dalam menggunakan model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH), dan bagaimana respon siswa selama mengikuti pembelajaran

    dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH) yang digunakan guru dalam pembelajaran matematika.

    c. Teknik Tes

    Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan

    untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan,

    atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam teknik

    pengumpulan data melalui tes ini penelliti membuat dan menggunakan

    lembar kerja tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa memahami

    konsep materi.

    d. Teknik Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan

    data. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

    tentang profil sekolah, rekapitulasi SMP Muhammadiyah Suruh, hasil

    evaluasi siswa, dan foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan

    menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    5. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk

    mendapatkan informasi tentang karakteristik data secara objektif dan

    untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan.

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 18

    a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat

    pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar

    dan disusun untuk setiap putaran. Setiap RPP berisi kompetensi dasar,

    indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan

    kegiatan belajar mengajar.

    b. Lembar Angket

    Untuk mengukur dan mengetahui motivasi belajar matematika

    siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH).

    Tabel 1.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

    No. Indikator Butir Pernyataan

    1. Adanya hasrat dan

    keinginan untuk

    berhasil

    Saya rajin belajar karena ingin nilai ulangan saya

    bagus dan mendapat rangking 1

    Saya belajar atas keinginan saya sendiri

    Saya berusaha menyelesaikan soal matematika

    meskipun cukup sulit

    2. Adanya dorongan dan

    kebutuhan dalam

    belajar

    Saya giat belajar matematika karena saya tahu

    manfaatnya

    Saat jam kosong saya memilih belajar sendiri

    Saya mempelajari materi pelajaran matematika

    yang akan diajarkan oleh guru pada esok harinya

    3. Adanya harapan dan

    cita-cita masa depan

    Saya berusaha mendapatkan nilai 100 pada

    pelajaran matematika

    Saya berusaha mendapatkan peringkat pertama di

    kelas

    Saya ingin mengikuti olimpiade matematika

    4. Ulet menghadapi

    kesulitan

    Saya berusaha mengerjakan soal meskipun

    jumlahnya banyak

    Saya berusaha mencari sumber apabila

    menemukan kesulitan

    Jika saya tidak bisa memecahkan soal matematika,

    saya akan terus mencobanya

    5. Menunjukkan minat

    terhadap berbagai

    masalah

    Saya senang menyelesaikan berbagai masalah

    pada setiap bab pelajaran matematika

    Saya tertarik pada masalah matematika dalam

    kehidupan sehari-hari

    Saya senang menemukan rumus-rumus baru

    untuk mempermudah perhitungan

  • 19

    No. Indikator Butir Pernyataan

    6. Lebih senang bekerja

    sendiri

    Saya berusaha mengerjakan sendiri apabila ada

    tugas dari guru

    Saya tidak mencontek teman ketika ujian

    Saya tidak bekerja sama dengan teman ketika

    mengerjakan ulangan matematika

    7. Cepat bosan pada

    tugas-tugas yang rutin

    Saya menyukai tugas-tugas yang berbeda-beda

    setiap hari

    Saya suka metode belajar dengan cara yang

    berdeda-beda

    Saya menyukai tugas-tugas baru yang belum

    pernah diberikan

    8. Dapat

    mempertahankan

    pendapatnya

    Saya berani mengemukakan pendapat di kelas

    Walaupun teman-teman tidak setuju dengan

    pendapat saya, saya tetap mempertahankannya jika

    pendapat itu memang benar

    Saya tidak mengubah hasil pekerjaan jika melihat

    hasil yang berbeda dengan teman

    9 Senang mencari dan

    memecakan soal-soal

    Saya senang apabila mendapat soal-soal baru dan

    saya berusaha untuk menjawabnya

    Saya senang terhadap soal yang sulit (rumit)

    Saya senang mencari soal-soal di LKS untuk

    dipecahkan

    10. Senang mengikuti

    pelajaran

    Saya aktif bertanya dalam pembelajaran

    matematika di kelas

    Saya senang ketika gur mengajar pelajaran

    matematika

    Saya senang jika diminta maju ke depan kelas

    untuk mengerjakan suatu tugas

    11. Tekun dalam belajar

    dan menghadapi tugas

    Saya teliti dalam mengerjakan tugas atau soal

    yang diberikan guru

    Setelah selesai belajar di rumah, saya mengerjakan

    latihan soal-soal

    Saya belajar matematika dengan giat meskipun

    tidak akan ada ulangan

    c. Lembar Observasi

    Untuk mengamati siswa dalam mengikuti kegiatan

    pembelajaran dan guru terhadap penggunaan model pembelajaran

    Course Review Horay (CRH).

    d. Lembar Tes Formatif

    Tes Formatif ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang

    akan dicapai, yang digunakan untuk mengukur kemampuan

  • 20

    pemahaman konsep matematika siswa terhadap penggunaan model

    pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    e. Lembar Dokumentasi

    Pada teknik dokumentasi ini, peneliti dimungkinkan

    memperoleh informasi dari berbagai sumber tertulis atau dokumen

    yang ada pada responden atau tempat penelitian. Teknik ini digunakan

    untuk memperoleh data tentang:

    1) Data siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah Suruh

    2) Profil SMP Muhammadiyah Suruh

    3) Data hasil kegiatan pembelajaran matematika siswa.

    6. Analisis Data

    Analisis data adalah analisis yang telah terkumpul guna

    mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk

    perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2014:85). Data yang diperoleh dalam

    penelitian ini berupa lembar observasi proses pembelajaran, angket siswa,

    serta tes hasil evaluasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah dengan menelaah seluruh sumber tersebut. Dalam penelitian ini

    teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk

    mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam pembelajaran dengan

    model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dan analisis kuantitatif

    untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan pemahaman konsep

    matematika siswa.

  • 21

    Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor tiap

    siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKM yang

    berlaku di SMP Muhammadiyah Suruh). Oleh karena itu siswa dikatakan

    tuntas belajarnya jika mencapai nilai lebih dari 70, jika masih memperoleh

    nilai kurang dari 70 maka siswa masih dikatakan belum tuntas. Untuk

    menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur

    Kriteria Ketuntasan Klasikal.

    Berikut merupakan analisis dalam perhitungan data hasil

    penelitian:

    a. Analisis Data Angket

    Dalam angket motivasi belajar matematika digunakan angket

    untuk mengukur motivasi belajar matematika siswa. Pada angket

    motivasi belajar matematika siswa dilakukan dengan cara memberikan

    tanda centang pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:

    “selalu (SL) memiliki skor 4, sering (SR) memiliki skor 3, jarang (JR)

    memiliki skor 2, dan tidak pernah (TP) memiliki skor 1. Dari hasil

    pemilihan alternatif jawaban, kemudian dijumlah skor yang diperoleh

    dan dihitung persentasenya dengan rumus;

    100%F

    PA

    Keterangan:

    P = persentase motivasi belajar matematika siswa

    F = jumlah skor motivasi belajar matematika siswa

    A = jumlah skor maksimal motivasi belajar matematika siswa

  • 22

    Persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai

    dengan kriteria yang telah ditetapkan sebagai berikut.

    Tabel 1.2 Persentase Motivasi Belajar

    Persentase Kategori

    85% - 100% Sangat tinggi

    71% - 85% Tinggi

    56%- 71% Sedang

    41% - 56% Rendah

    25% - 41% Sangat rendah

    b. Analisis Data Hasil Tes

    Hasil tes siklus I dan siklus II mencerminkan sejauh mana

    tingkat pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Indikator yang

    menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa meningkat dapat

    diketahui dengan cara membandingkan analisis hasil tes pada tiap

    siklus.

    Untuk ketuntasan belajar terdapat dua kategori penilaian yaitu

    secara perorangan dan secara klasikal. Dalam petunjuk pelaksanaan

    belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang

    siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65,

    dan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85%

    yang telah mencapai daya serap lebih dari satu sama dengan 65%.

    Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan

    rumus sebagai berikut (Daryanto, 2011:192):

    100%

    Siswa yang tuntas belajar

    Siswap

  • 23

    G. Sistematika Penulisan

    Sistematika penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai

    berikut:

    BAB I Pendahuluan. Dalam pendahuluan ini berisi latar belakang,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan

    dan indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II Landasan Teori. Bab ini memuat tentang hakikat motivasi

    belajar, hakikat pemahaman konsep, hakikat model pembelajaran CRH,

    materi, dan kajian pustaka.

    BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat tentang gambaran

    umum SMP Muhammadiyah Suruh dan deskripsi pelaksanaan penelitian.

    BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini memuat tentang

    deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.

    BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang simpulan dan saran.

  • 24

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Motivasi Belajar

    1. Pengertian Belajar

    Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dan

    berpengaruh dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut

    Hamalik (2005:71) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

    individu melalui interaksi dengan lingkungan.

    Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah suatu proses usaha yang

    dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

    baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam

    interaksi dengan lingkungannya.

    Berdasarkan KBBI (dalam Daryanto, 2018:165) disebutkan bahwa

    belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah

    tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Soetomo

    (dalam Daryanto, 2018:165) menyatakan bahwa belajar adalah suatu

    proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan

    oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam

    kebiasaan, kecakapan, bertambah pengetahuan, berkembang daya pikir,

    sikap dan lain-lain.

    Teori psikologi Gestalt tentang belajar, mendefinisikan bahwa

    belajar siswa mengutamakan aspek pemahaman (insight). Pemahaman

  • 25

    adalah kemampuan melihat hubungan berbagai faktor atau unsur dalam

    situasi yang problematis (Hamalik, 2005:41).

    Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa

    belajar adalah suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman dan

    pengetahuan baru dan mengutamakan aspek pemahaman sehingga

    menyebabkan perubahan tingkah laku individu melalui interaksi antar

    individu maupun dengan lingkungan.

    2. Tujuan Belajar

    Berdasarkan Taksonomi Bloom tujuan belajar dikelompokkan

    menjadi tiga kategori, yaitu (Afandi, dkk, 2013:7) :

    a. Ranah kognitif yang terdiri dari enam tingkatan, yaitu: pengetahuan,

    pemahaman, penerapan, analisa, sintesis, penilaian.

    b. Ranah afektif yang terdiri dari lima tingkatan, yaitu: penerimaan,

    penanggapan, penilaian, pengelolaan, bermuatan nilai.

    c. Ranah psikomotorik terdiri dari lima tingkatan, yaitu: menirukan,

    manipulasi, keseksamaan, artikulasi, naturalisasi.

    3. Pengertian Motivasi Belajar

    Motivasi berasal dari kata motif. Menurut Wingkle (dalam Uno,

    2007:3) motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk

    melakukan sesuatu, demi mencapai tujuan tertentu. Menurut Usman

    (2000:28) motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif

    menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan

    mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang

  • 26

    mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan

    tertentu.

    Sedangkan menurut Djamarah (2012:114) motivasi adalah suatu

    pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

    aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi sangat diperlukan

    dalam proses belajar sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam

    belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Terbukti bahwa

    siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses

    kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa

    itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik.

    Dari beberapa pengertian motivasi di atas dapat disimpulkan

    bahwa motivasi adalah kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat

    sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

    4. Indikator Motivasi Belajar

    Dengan motovasi belajar siswa dapat mengembangkan aktivitas,

    mengarahkan, dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan

    belajar. Menurut Uno (2011:23) indikator motivasi belajar dapat

    diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;

    b. Adanya dorongan dan kebutuhan daam belajar;

    c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan;

    d. Ulet menghadapi kesulitan;

    e. Menunjukkan minat terhadap berbagai masalah;

  • 27

    f. Lebih senang bekerja sendiri;

    g. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin;

    h. Dapat mempertahankan pendapatnya;

    i. Senang mencari dan memecakan soal-soal;

    j. Senang mengikuti pelajaran;

    k. Tekun dalam belajar dan menghadapi tugas

    Berdasarkan uraian diatas bahwa motivasi belajar matematika

    berarti keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang dapat

    menimbulkan, menjamin, dan memberikan arah pada kegiatan belajar

    matematika guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

    5. Fungsi Motivasi Belajar

    Dalam kegiatan pembelajaran guru bertanggung jawab

    melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik.

    Keberhasilan ini tergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi

    belajar siswanya. Hamalik (2003:108) secara garis besarnya fungsi

    motivasi adalah:

    a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi

    tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar;

    b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan

    untuk mencapai tujuan yang diiginkan;

    c. Motivasi berfungsi sebagai pengerak, artinya mengerakkan tingkah

    laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat

    lambatnya suatu pekerjaan.

  • 28

    Dalam penelitian ini peneliti dapat mengukur tingkat motivasi

    siswa dalam pembelajaran matematika pada materi lingkaran di SMP

    Muhammadiyah Suruh dengan mengunakan instrument angket.

    B. Pemahaman Konsep Matematika

    Menurut Hudojo (2003:124) konsep adalah suatu ide abstrak yang

    memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa

    itu termasuk atau tidak ke dalam ide abstrak tersebut.

    Sedangkan pemahaman konsep merupakan kompetensi yang

    ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur

    secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Pemahaman konsep matematis

    merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan

    dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan

    pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan

    konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, efisien,

    tepat, dan akurat dalam pemecahan masalah (Depdiknas, 2003:2).

    Matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau mathenein, yang

    artinya mempelajari. Menurut Negara (2013:1) berdasarkan asal katanya

    matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan cara berfikir

    (bernalar). Selain itu kata mathein atau mathenein erat hubungannya dengan

    bahasa Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau

    intelegensi. Dengan demikian, istilah matematika lebih tepat diartikan sebagai

    ilmu pasti. Karena dengan menguasai matematika orang akan dapat mengatur

    jalan pemikirannya dan sekaligus belajar menambah kepandaiannya. Belajar

  • 29

    matematika sama halnya dengan belajar logika, karena kedudukan matematika

    dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai ilmu dasar atau ilmu alat (Masykur

    dan Fathani, 2007:42).

    Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

    teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan

    mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi yang sangat

    pesat juga dilandasi oleh perkembangan matematika.

    Pada dasarnya, matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari,

    yang artinya matematika memiliki kegunaan yang praktis dalam kehidupan

    sehari-hari. Semua masalah kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara

    cermat dan teliti pasti berpaling kepada matematika (Sam’s, 2010:25).

    Indikator kemampuan pemahaman konsep menurut Kilpatrick dan

    Findell (dalam Trisnawati 2012:28) adalah:

    1. Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.

    2. Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau

    tidaknya persyaratan yang membutuhkan konsep tersebut.

    3. Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma.

    4. Kemampuan memberikan contoh dari konsep yang dipelajari.

    5. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

    matematika.

    6. Kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal).

    7. Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.

  • 30

    Berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika yang telah

    dipaparkan, jika siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan soal yang

    sesuai dengan indikator maka siswa tersebut dapat dikategorikan paham

    terhadap konsep/materi yang diberikan.

    C. Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

    1. Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

    Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

    yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di

    kelas atau pembelajaran tutorial. Salah satu model yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan

    kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa kedalam

    kelompok-kelompok kecil. Model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH) merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman

    konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor

    untuk menuliskan jawabannya (Shohimin, 2014:54). Melalui model

    Course Review Horay (CRH) diharapkan siswa dapat memahami konsep

    dengan pembentukan kelompok.

    2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    Menurut Huda (2014:230) langkah-langkah dalam model

    pembelajaran Course Review Horay (CRH) adalah sebagai berikut:

    a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

    b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi sesuai dengan topik.

  • 31

    c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

    d. Untuk menguji pemahaman, setiap kelompok diminta membuat kartu

    atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Setiap kartu atau kotak diisi

    nomor yang ditentukan oleh guru.

    e. Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak. Kelompok

    siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang nomornya

    disebutkan guru.

    f. Setelah pembacaan soal dan jawaban ditulis di dalam kartu atau kotak,

    langsung didiskusikan, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah

    diberikan tadi.

    g. Kalau benar diisi tanda benar ( √ ) dan salah diisi tanda silang ( x ).

    Yang sudah mendapat tanda benar ( √ ) harus berteriak horay atau yel-

    yel lainnya.

    h. Nilai kelompok dihitung dari jawaban benar dan jumlah horay yang

    diperoleh.

    i. Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau

    yang banyak memperoleh horay.

    j. Penutup.

    3. Kelebihan Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

    Kelebihan model pebelajaran Course Review Horay (CRH)

    menurut Suprijono (2009) adalah:

    a. Lebih menekankan pada pemahaman materi yag diajarkan dengan

    menyelesaikan soal-soal.

  • 32

    b. Pembeljaran menjadi lebih menarik dan mendorong siswa untuk ikut

    serta ke dalamnya.

    c. Pembelajaran tidak monoton diselingi hiburan sehingga seuasana tidak

    menegankan.

    d. Siswa menjadi lebih semangat belajar.

    e. Melatih kerjasama.

    4. Kekurangan Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

    Kekurangan Model Course Riview Horay (CRH) menurut

    Suprijono (2009) adalah:

    a. Siswa yang aktif dan pasif nilainya disamakan.

    b. Adanya peluang untuk curang.

    c. Dapat mengakibatkan suasana kelas yang cenderung tidak kondusif.

    Untuk mengurangi beberapa kekurangan dari model pembelajaran

    Course Review Horay (CRH) maka guru harus memperhatikan dan

    mengontrol setiap siswa dalam kelompok, kemudian diarahkan supaya

    aktif untuk mendapat nilai sebagai individu.

    5. Tujuan Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

    Tujuan dari model pembelajaran Course Review Horay adalah

    meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas akademik, siswa

    dapat belajar dengan aktif, mampu memahami konsep dengan baik, dan

    agar siswa dapat menerima dan memahami perbedaan latar belakang dan

    perbedaan cara pandang penyelesaian masalah.

  • 33

    D. Perkalian dan Pembagian Bilangan

    Perkalian dan pembagian bilangan adalah materi yang digunakan

    dalam penelitian ini. Bilangan adalah ekspresi matematika yang digunakan

    untuk melakukan perhitungan dengan definisi yang telah ditentukan. Bilangan

    tersusun dari angka-angka yang digunakan untuk memberikan simbol untuk

    setiap nilai yang dimuatnya.

    Bilangan juga bisa disebut dengan kumpulan angka yang menempati

    urutan dari sebelah kanan sebagai nilai satua, puluhan, ratusan, ribuan, dan

    seterusnya. Sedangka angka adalah suatu simbol yang digunakan untuk

    melambangkan suatu nilai bilangan.

    Misalnya:

    Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, …

    Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, …

    Operasi perkalian biasanya disimbolkan dengan tanda silang (x) atau

    tanda titik (.). Konsep perkalian dasarnya berasal dari operasi penjumlahan

    yang berulang. Sedangkan pembagian merupakan invers (lawan atau

    kebalikan) dari operasi perkalian. Operasi pembagian biasanya disimbolkan

    dengan tanda titik dua (:) atau tanda garis miring (/). Konsep pembagian

    sendiri merupakan pengurangan berulang sampai habis.

  • 34

    1. Perkalian Bilangan

    a. Definisi Perkalian

    Perkalian merupakan penjumlahan berulang suatu bilangan.

    Secara umum untuk a elemen bilangan bulat positif dan b elemen

    bilangan bulat, a b diartikan menjumlahkan a sebanyak b kali.

    b. Sifat-sifat Perkalian

    Pada operasi perkalian juga berlaku sifat komutatif, asosiatif,

    dan distributif. Untuk setiap a, b, c elemen bilangan bulat maka

    berlaku sifat-sifat:

    1) Tertutup

    2) Komutatif a b b a

    3) Asosiatif a b c a b c

    4) Distributif perkalian terhadap penjulahan

    a b c a b a c

    5) Perkalian terhadap pengurangan a b c a b a c

    c. Perkalian dua bilangan bulat tak nol

    Bilangan I Bilangan II Hasil

    Positif (+) Positif (+) = Positif (+)

    Positif (+) Negatif (-) = Negatif (-)

    Negatif (-) Positif (+) = Negatif (-)

    Negatif (-) Negatif (-) = Positif (+)

    ...a kali

    a b b b b b

  • 35

    Keterangan:

    Positif (+) : Sembarang bilangan bulat positif

    Negatif (-) : Sembarang bilangan bulat negatif

    2. Pembagian Bilangan

    a. Definisi Pembagian

    Pembagian merupakan invers (lawan atau kebalikan) dari

    operasi perkalian yaitu pengurangan secara berulang.

    , , .Secara umum jika a b dan c adalah bilangan bulat

    , 0 Jika a b c maka a dengan b atab

    uc

    , b a 0Jc

    ika

    a a b c maka dengan

    b. Urutan Operasi

    1) Hitung bentuk yang di dalam kurung

    Contoh :

    6 2 4

    8 4 32

    2) Hitung bentuk eksponen (pangkat)

    Contoh :

    24 3

    4 9 5

    3) Perkalian dan pembagian secara berurutan dari kiri ke kanan

  • 36

    Contoh 1. Perkalian lebih dulu

    2 3 4

    2 12 14

    Contoh 2. Pembagian dulu (karena di sebelah kiri) perkalian

    48 2 3

    24 3 72

    Contoh 3. Perkalian dulu (karena di sebalah kiri) pembagian

    24 2 8

    48 8 6

    4) Penjumlahan dan pengurutan dari kiri ke kanan

    Contoh 1. Perkalian lebih dulu penguranan (karena sebelah kiri)

    penjumlahan

    3 2 5 4

    3 2 20

    1 20 21

    Contoh 2. Pembagian dan perkalian lebih dulu penjumlahan

    (karena sebelah kiri) pengurangan

    3 4 2 5 4

    3 2 20

    5 20 15

  • 37

    E. Kajian Pustaka

    Kajian pustaka ini memiliki andil yang besar untuk mendapatkan

    informasi yang sebelumnya mengenai teori ilmiah. Kajian pustaka ini

    digunakan sebagai bahan pertimbangan mengenai kelebihan dan kekurangan

    dalam penelitian terdahulu. Hasil penelitian terdahulu yang menggunakan

    model pembelajaran Course Review Horay (CRH) diantaranya:

    1. Penelitian tentang penerapan Course Review Horay (CRH) ini juga telah

    diteliti oleh Aryni (2018) tentang “Pengaruh Model Pembelajaran

    Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) dengan Pendekatan

    Pemecahan Masalah Problem Solving Terhadap Motivasi dan Hasil

    Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Donri-Donri

    Kabupaten Soppeng Makasar. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat

    disimpulkan bahwa model ini mampu meningkatkan motivasi dan hasil

    belajar siswa” .

    2. Penelitian tentang penerapan Course Review Horay (CRH) ini juga telah

    diteliti oleh Masruroh (2017) tentang “Pengaruh Model Pembelajaran

    Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Minat Belajar dan

    Kreativitas Matematika Pada Materi Segiempat Dan Segitiga Kelas VII

    SMPN 3 Kedungwaru Tahun Ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil

    penelitian dapat disimpulkan bahwa model ini mampu meningkatkan

    minat belajar dan kreativitas siswa”.

  • 38

    3. Penelitian tentang penerapan Course Review Horay (CRH) ini juga telah

    diteliti oleh Nuriyah (2013) tentang “Pengaruh Penerapan Model

    Pembelajaran Kooperatif Tipe penerapan Course Review Horay (CRH)

    Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP Kelas VIII. Dari

    penelitian ini diperoleh hasil bahwa penerapan Course Review Horay

    (CRH) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika Siswa Kelas

    VIII SMP Negeri 1 Kedawung.

    Terkait dengan penelitian ini, peneliti menggunakan strategi

    pembelajaran CRH yaitu model pembelajaran kelompok yang terdiri dari 4-5

    orang setiap kelompoknya. Dengan strategi ini, memungkinan kepada para

    siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi

    berbagai materi ajar, mampu berinteraksi dengan teman kelompok nya

    sehingga siswa (individu) dapat menyampaikan idenya dan ikut berperan aktif

    dalam memberi keputusan.

    Adapun bahan dan media menggunakan bahan ajar Lembar Kegiatan

    Peserta Didik (LKPD) secara berkelompok. Selanjutnya pembelajaran

    berlangsung secara berkelompok dengan mengikuti tahap-tahap pada model

    pembelajaran CRH, setiap tahapnya guru membimbing siswa. Selama mengisi

    LKPD yang diberikan, tiap individu siswa membuat catatan kecil bermakna.

    Model pembelajaran CRH pada penelitian ini dapat digunakan sebagai

    alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep

    matematika siswa. Hal ini selaras dengan tahap model pembelajaran CRH

    yaitu, untuk menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan

  • 39

    karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut

    diwajibkan berteriak “horee”. Model ini juga mendorong siswa untuk dapat

    terjun atau aktif kedalamnya, tidak mononton atau menegangkan, siswa lebih

    semangat belajar dan menumbuhkan kreatifitas siswa untuk menemukan

    solusi suatu masalah dalam matematika. Konsep perkalian dan pembagian

    merupakan salah satu konsep dalam mata pelajaran matematika yang disajikan

    di SMP/MTs yang mempunyai keterkaitan dengan konsep matematika

    lainnya. Sehingga penulis memilih konsep perkalian dan pembagian karena

    memerlukan kemampuan pemahaman lebih sebelum melanjutkan ke konsep

    selanjutnya, dan digunakan dalam penelitian ini.

    Sistem evaluasi pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan non

    tes. Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan berpikir

    kreatif matematis siswa. Instrumen berupa tes uraian. Selain itu juga

    menggunakan LKPD untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep

    matematika siswa terhadap materi perkalian dan pembagian.

    Pembaharuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan variabel terikatnya yaitu

    meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep matematika siswa pada materi

    perkalian dan pembagian bilangan kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh.

  • 40

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh

    Kabupaten Semarang. Berikut merupakan paparan lokasi penelitian secara

    garis besar:

    1. Identitas Sekolah

    Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Suruh

    NPSN : 20320221

    Jenjang Pendidikan SMP

    Status : Swasta

    Alamat : Jl. Raya Suruh Salatiga No. 30, Rt. 10 /

    Rw. 02, Kel. Suruh, Kec. Suruh, Kab.

    Semarang, Prov. Jawa Tengah (50776)

    Akreditasi : A

    PBM : Pagi

    Tahun Berdiri : 1974

    Email : [email protected]

    Website : http://www.smpmuhammadiyahsuruh.blog

    spot.com

    Kepala Sekolah : Dra. Sri Gantiningsih

  • 41

    2. Visi dan Misi Sekolah

    a. Visi SMP Muhammadiyah Suruh

    “Menciptakan Generasi Islami, Disiplin, Unggul Dalam Prestasi

    Berwawasan Iptek, dan Berbudaya Lingkungan”,

    Meliputi dua aspek sebagai berikut:

    1) Dari segi karakter

    Pendidikan mengajarkan norma-norma hidup, etika dan moral yang

    benar.

    Melalui pendidikan peserta didik diharapkan dapat membangun

    karakter yang jujur, Taqwa kepada Allah, sopan, tertib, disiplin,

    kepedulian sosial berbuat yang benar.

    2) Dari segi intelektual

    Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan, teknologi dan

    pengembangan logika. Karena perkembangan teknologi dan

    informasi siswa perlu menguasai iptek sebagai sarana dan sumber

    belajar.

    b. Misi SMP Muhammadiyah Suruh

    Berdasarkan Visi di atas, sekolah mengemban Misi :

    1) Mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran kurikulum

    2013.

    2) Meningkatkan prestasi akademik dan nilai rata-rata ujian nasional.

    3) Menyelenggarakan kegiatan ektrakulikuler untuk mengembangkan

    bakat dan minat dalam meraih prestasi siswa.

  • 42

    4) Meningkatkan kreatifitas siswa.

    5) Terwujudmya peningkatan jumlah siswa dan sarana prasarana.

    6) Membentuk lulusan yang berakhlakul karimah dan berbudi pekerti.

    7) Membentuk lulusan yang mampu membaca Al-Qur’an dan

    memahami maknanya.

    c. Sasaran Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Suruh

    1) Mendidik siswa untuk mematuhi tata tertib sekolah dan menjadi

    anak yang disiplin.

    2) Mendidik siswa menjadi manusia yang beriman dan memiliki etika

    dan berahlakul karimah, serta kepedulian sosial.

    3) Mendidik siswa supaya berjiwa nasionalis dan menghilangkan sifat

    fanatisme yang sempit.

    4) Mendidik siswa untuk hidup dalam kebersamaan secara

    demokratis, saling menghargai dan mengasihi.

    5) Mendidik siswa untuk menciptakan dan memelihara lingkungan

    yang bersih, sehat dan indah.

    6) Memotivasi belajar siswa supaya rajin belajar dan penuh semangat.

    7) Menempatkan siswa dalam belajar mengajar sebagai subyek yang

    memiliki potensi dan daya kreasi yang harus dihargai dan

    dikembangkan.

    8) Pemberdayaan belajar dan mengajar untuk menciptakan siswa-

    siswa yang berprestasi sehingga siap untuk meneruskan pendidikan

    di tingkat yang lebih tinggi dan memasuki dunia kerja.

  • 43

    3. Keadaan Siswa

    Jumlah siswa di SMP Muhammadiyah Suruh pada tahun ajaran 2019/2020

    ditunjukkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Suruh

    No. Kelas Jumlah Siswa

    1 VII 63 Siswa

    2 VIII 83 Siswa

    3 IX 99 Siswa

    Jumlah 245 Siswa

    4. Keadaan Guru

    Jumlah guru dan kariyawan di SMP Muhammadiyah Suruh seluruhnya 22

    orang. Tabel 3.2 menunjukkan data lengkap guru dan karyawan di SMP

    Muhammadiyah Suruh.

    Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Suruh

    No. Nama Guru/Kariynawa L/P Jabatan

    1 Dra. Sri Gantiningsih P Kepala Sekolah

    2 Suci Sri Puratmi, S.Pd P Guru BK

    3 Kurotun Ainiyah, S.Pd P Guru Mapel Matematika

    4 Safiq Fauzan L Guru Mapel Seni

    5 Trimanto, S.Pd L Guru Mapel B. Jawa

    6 Nurul Sofiyati, S.Pd P Guru Mapel IPA

    7 Titik Yohana, S.Ag P Guru Mapel Agama

    8 Budiyono, S.Ag L Guru Mapel Agama

    9 Juwariyah, S.Pd P Guru Mapel IPS

    10 Tri Faruq Arifin, SE L Guru Olah Raga

    11 Anik Elyani, S.Hi P Guru Mapel Agama

    12 Suprapti, S.Pd P Guru Mapel B. Indo

    13 Eny Hartanti, S.Pd P Guru Mapel B. Inggris

    14 Erwin Hendratmoko, S.Pd L Guru Mapel IPS

    15 Dwi Ratna K.W, S.Pd P Guru Mapel IPA

    16 Athi’ Thohiroh M, S.Pd P Guru Mapel B. Inggris

    17 M. Choirul Fuad, S.Pd L Guru Mapel Matematika

    18 Wakhid Nur Hadi, S.Pd L Guru Mapel

    19 Ani Muslikhah, S. Pd P Guru Mapel

    20 Khusnul Afifah P Guru TU

    21 Yunista Indrani P Guru TU

    22 Wasimin L Penjaga Sekolah

  • 44

    5. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII A SMP

    Muhammadiyah Suruh yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 18 siswa

    laki-laki dan 14 siswa perempuan. Adapun subjek penelitian atau siswa

    ditunjukkan pada Tabel 3.3 sebagai berikut.

    Tabel 3.3 Data Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah Suruh

    No. Nama Siswa Jenis Kelamin

    1 ARF Laki-laki

    2 AAW Laki-laki

    3 ALH Laki-laki

    4 ASA Perempuan

    5 DAP Laki-laki

    6 DR Laki-laki

    7 DS Laki-laki

    8 FAP Laki-laki

    9 HF Perempuan

    10 HWS Perempuan

    11 HAS Laki-laki

    12 IN Perempuan

    13 IW Perempuan

    14 LPP Laki-laki

    15 MRA Laki-laki

    16 MMS Perempuan

    17 MRI Perempuan

    18 MDI Perempuan

    19 MDA Laki-laki

    20 MI Laki-laki

    21 MNZ Laki-laki

    22 NH Laki-laki

    23 RNI Laki-laki

    24 RRA Perempuan

    25 RES Laki-laki

    26 RBA Laki-laki

    27 RDS Perempuan

    28 RAP Perempuan

    29 SRA Laki-laki

    30 SRW Perempuan

    31 SMJ Perempuan

    32 ZZ Perempuan

  • 45

    6. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakasanakan 2 kali pertemuan (2 siklus) di SMP

    Muhammadiyah Suruh. Waktu pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 3.4:

    Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

    No. Siklus Pelaksanaan Penelitian

    1 Siklus I Senin, 30 Juli 2019

    2 Siklus II Kamis, 3 Agustus 2019

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    Siklus I dilakukan dalam empat tahap. Berikut merupakan tahapan-

    tahapan dalam siklus I:

    1. Perencanaan (Planning)

    a. Menentukan tanggal pelaksanaan.

    b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

    perkalian dan pembagian bilangan dengan menggunakan model

    pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    c. Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

    d. Menyiapkan soal dan kunci jawaban materi perkalian dan pembagian

    bilangan untuk dikerjakan siswa dan merancang tes formatif perkalian

    dan pembagian bilangan untuk mengetahui hasil kemampuan

    pemahaman konsep matematika siswa pada siklus I.

    e. Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi perkalian dan

    pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course

  • 46

    Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati aktivitas atau

    kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

    f. Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi perkalian dan

    pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati dan

    mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung.

    2. Pelasanaan (Action)

    Pelaksanaan siklus I ini dilaksananakan pada tanggal 30 Juli 2019.

    Dalam pelaksanaan siklus I ini menggunakan model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH) pada materi perkalian dan pembagian bilangan

    dengan waktu 2 x 40 menit. Langkah-langkah dalam pelaksanaannya

    sebagai berikut:

    a. Pendahuluan ( 10 menit )

    1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam kemudian mengajak

    peserta didik berdoa.

    2) Guru mengecek kehadiran peserta didik.

    3) Guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

    dengan meminta menyiapkan peralatan pembelajaran.

    Apersepsi

    4) Mengingat kembali konsep perkalian dan pembagian yang telah

    dipelajari dijenjang sekolah sebelumnya dengan mengajukan

    beberapa pertanyaan seperti berikut:

    a) Apakah yang dimaksud dengan perkalian dan pembagian?

  • 47

    b) Berikan contoh perkalian dalam kehidupan sehari-hari.

    Fase 1 : Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

    5) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi perkalian dan

    pembagian.

    Fase 2 : Menyajikan informasi

    6) Memperjelas tahapan model pembelajaran CRH untuk materi

    perkalian dan pembagian yang akan diterapkan.

    Motivasi

    7) Memotivasi peserta didik tentang manfaat mempelajari materi

    perkalian dan pembagian dengan mengaitkan dalam kehidupan

    sehari-hari.

    b. Kegiatan Inti (60 menit)

    Fase 3 : Membagi kelompok

    1) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil yang

    terdiri dari 4-5 orang per kelompok.

    Mengamati

    Fase 4 : Membagikan LKPD karton/kotak

    2) Setiap kelompok menerima LKPD yang berisi tentang materi

    perkalian dan pembagian, serta alat peraga dan karton yang dibagi

    oleh guru pada tiap-tiap kelompok

    3) Peserta didik memperhatikan kegiatan-kegiatan LKPD

  • 48

    Mencoba

    Fase 5 : Siswa menyelesaikan masalah LKPD

    4) Peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD secara

    berkelompok yang telah dibagikan

    5) Peserta didik dibimbing oleh guru saat mengerjakan LKPD.

    Menanya

    6) Pada setiap kelompok mendapatakan kesempatan bertanya.

    Menalar

    Fase 6 : Menulis nomor pada kotak

    7) Untuk menguji pemahaman, setiap kelompok diminta membuat

    kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Setiap kartu atau kotak

    diisi nomor yang ditentukan oleh guru.

    Fase 7 : Menulis kembali nomor sebagai nomor acakan soal

    8) Peserta didik diminta untuk menuliskan nomor kembali sebagai

    nomor acakan untuk pembacaan soal

    Fase 8 : Membaca soal

    9) Peserta didik mendengarkan soal yang dibacakan Guru.

    Fase 9 : Mengerjakan soal

    10) Peserta didik diberikan waktu untuk menyelesaikan soal.

    Mengkomunikasikan

    Fase 10 : Menulis jawaban dari soal

  • 49

    11) Peserta didik diminta menuliskan jawaban pada kotak yang sudah

    disediakan pada masing-masing kelompok

    Fase 11 : Mendiskusikan jawaban dari soal

    12) Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan jawaban dari

    soal.

    Fase 12 : Menulis tanda ceklis dan tanda silang

    13) Bagi jawaban yang sudah benar masing-masing keompok diminta

    untuk menuliskan tanda ceklis

    14) Bagi kelompok yang memperoleh jawaban yang salah menuliskan

    tanda silang.

    Fase 13 : Berteriak hore / yel-yel

    15) Kelompok yang mendapatkan tanda ceklis diminta untuk berteriak

    hore secara bergiliran.

    Fase 14 : Menghitung nilai peserta didik

    16) Nilai peserta didik dihitung dari kelompok yang banyak berteriak

    hore

    c. Kegiatan Penutup (10 menit)

    Fase 15 : Memberikan penghargaan

    1) Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi diminta untuk maju

    dan diberi penghargaan

    2) Masing-masing peserta didik mendapat soal kuis

    Fase 16 : Menyimpulkan pembelajaran

  • 50

    3) Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenai

    materi perkalian dan pembagian

    4) Peserta didik diminta untuk merefleksi apakah pembelajaran

    dengan model CRH dapat membantu dalam memahami konsep

    materi perkalian dan pembagian

    5) Peserta didik diminta untuk menuliskan PR tentang materi

    perkalian dan pembagian

    6) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan meminta

    ketua kelas untuk menyiapkan berdo’a.

    3. Pengamatan (Observation)

    Dalam proses pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan secara

    langsung dengan lembar pengamatan yang telah peneliti susun. Lembar

    pengamatan ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan juga siswa

    dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH). Sudah sedikit ada peningkatan dalam kegiatan

    pembelajaran menggunakan model pembelajaran CRH.

    4. Refleksi (Reflection)

    Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil evaluasi siswa mencapai

    indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian. Hasil

    penelitian yang telah diperoleh dianalisis untuk mengetahui sejauh mana

    perubahan tingkah laku siswa sesudah penelitian.

    Dari hasil pelaksananaan penelitian tindakan kelas siklus I yang

    sudah dilakukan, terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada siswa.

  • 51

    Siswa yang tadinya pasif dan tidak tertarik dalam pembelajaran

    matematika kini sudah mulai aktif, tertarik dan memberi respon dengan

    baik.

    Berdasarkan hasil pengamatan berdasarkan lembar observasi

    ditemukan beberapa kekurangan yakni:

    1. Guru dan siswa masih sedikit bingung dalam pelaksanaannya dan

    alokasi waktunya kurang sesuai dengan perencanaan.

    2. Sebagian siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran, karena masih

    ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan sehingga kegiatan

    pembelajaran dengan model pembelajaran Course Review Horay

    (CRH) belum berjalan dengan baik.

    3. Berdasar hasil observasi dan evaluasi masih ada beberapa siswa yang

    belum tuntas nilainya dan belum mencapai indikator keberhailan, hal

    ini menunjukkan bahwa motivasi dan pemahaman konsep matematika

    siswa di kelas VII A perlu ditingkatkan lagi.

    Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu:

    peneliti harus menjelaskan kembali mengenai Course Review Horay

    (CRH) sehingga guru bisa lebih faham dalam pelaksanaannya. Guru

    memberi arahan kepada siswa supaya mempelajari materi yang diajarkan

    dan mengondisikan kelas.

    Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan

    belum tercapainya indikator keberhasilan, maka peneliti akan melakukan

    tindakan siklus II untuk memperbaiki hasil evaluasi pada siklus I.

  • 52

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

    Siklus II dilakukan dalam empat tahap. Berikut merupakan tahapan-

    tahapan dalam siklus II:

    1. Perencanaan (Planning)

    a. Menentukan tanggal pelaksanaan.

    b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

    perkalian dan pembagian bilangan dengan menggunakan model

    pembelajaran Course Review Horay (CRH).

    c. Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

    d. Menyiapkan soal dan kunci jawaban materi perkalian dan pembagian

    bilangan untuk dikerjakan siswa dan merancang tes formatif perkalian

    dan pembagian bilangan untuk mengetahui hasil kemampuan

    pemahaman konsep matematika siswa pada siklus II.

    e. Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi perkalian dan

    pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati aktivitas atau

    kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

    f. Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi perkalian dan

    pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course

    Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati dan

    mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung.

  • 53

    2. Pelasanaan (Action)

    Pelaksanaan siklus II ini dilaksananakan pada tanggal 3 Agustus

    2019. Dalam pelaksanaan siklus II ini menggunakan model pembelajaran

    Course Review Horay (CRH) pada materi perkalian dan pembagian

    bilangan dengan waktu 2 x 40 menit. Langkah-langkah dalam

    pelaksanaannya sebagai berikut:

    a. Pendahuluan ( 10 menit )

    1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam kemudian mengajak

    peserta didik berdoa.

    2) Guru mengecek kehadiran peserta didik.

    3) Guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

    dengan meminta menyiapkan peralatan pembelajaran.

    Apersepsi

    4) Mengingat kembali konsep perkalian dan pembagian yang telah

    dipelajari dijenjang sekolah sebelumnya dengan mengajukan

    beberapa pertanyaan seperti berikut:

    a) Apakah yang dimaksud dengan perkalian dan pembagian?

    b) Berikan contoh perkalian dalam kehidupan sehari-hari.

    Fase 1 : Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

    5) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi perkalian dan

    pembagian.

  • 54

    Fase 2 : Menyajikan informasi

    6) Memperjelas tahapan model pembelajaran CRH untuk materi

    perkalian dan pembagian yang akan diterapkan.

    Motivasi

    7) Memotivasi peserta didik tentang manfaat mempelajari materi

    perkalian dan pembagian dengan mengaitkan dalam kehidupan

    sehari-hari.

    b. Kegiatan Inti (60 menit)

    Fase 3 : Membagi kelompok

    1) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil yang

    terdiri dari 4-5 orang per kelompok.