Upload
arnita-sari
View
438
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
I. Judul Penelitian:
Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP
UAJY pada Mata Kuliah MPS semester gasal tahun 2009.
II. Latar Belakang Penelitian:
Setiap orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, selain
mengeluarkan biaya lebih mahal dibanding mereka yang tidak kuliah tentunya
juga memiliki harapan memperoleh masa depan yang lebih baik. Selain faktor
luck atau keberuntungan nasib, masa depan ini juga ditentukan oleh prestasi para
mahasiswa ini selama sekian tahun menjalani proses pembelajaran di perguruan
tinggi.
Meski sebagian besar mahasiswa memiliki harapan yang tinggi akan masa
depan yang lebih baik, namun motivasi masing-masing mahasiswa tidaklah sama.
Ini bisa dilihat pada kejadian beberapa mahasiswa yang harus drop-out (DO)
akibat nilai yang tidak memenuhi standar universitas untuk melanjutkan
kuliahnya. Motivasi belajar merujuk pada suatu keadaan dalam diri mahasiswa
yang mendorong dan mengarahkan perilakunya kepada tujuan yang ingin dicapai
dalam mengikuti pendidikan tinggi.
Sebelumnya sudah ada peneliti dari Universitas Budi Mulya Jakarta
bernama Arko Pujadi, melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Dari penelitian tersebut, Arko Pujadi
menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar terdiri dari faktor
intrinsik mahasiswa yang meliputi minat terhadap bidang ilmu yang dipelajari
serta orientasinya dalam mengikuti perguruan tinggi, dan faktor ekstrinsik
meliputi kualitas dosen, bobot materi kuliah, metode perkuliahan, kondisi dan
suasana ruang kuliah, serta fasilitas perpustakaan yang ada. Namun penelitian ini
hanya berhenti pada pengindikasian faktor-faktor motivasi belajar saja dan
membandingkan tinggi rendahnya tingkat motivasi pada beberapa jurusan yang
ada di Universitas Budi Mulya seperti akuntansi, manajemen, dan ekonomi.
Lebih lanjut dari penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar ini, kami ingin melihat lebih jauh bagaimana keterkaitan antara motivasi
1
ini jika dilihat dengan pencapaian prestasi mahasiswa. Peneliti ingin mengetahui
bagaimana hubungan yang terjadi antara motivasi belajar mahasiswa dengan
prestasi belajar yang dihasilkan mahasiswa.
III. Rumusan Masalah:
Bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
FISIP UAJY pada mata kuliah MPS semester gasal tahun 2009?
IV. Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui adakah hubungan dan bagaimana hubungan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa FISIP UAJY pada mata kuliah MPS
semester gasal tahun 2009.
V. Kerangka Teori:
1. Teori motivasi
Motivasi dipandang sebagai rantai reaksi yang dimulai dari adanya
kebutuhan, kemudian timbul keinginan untuk memuaskannya (mencapai tujuan),
sehingga menimbulkan ketegangan psikologis yang akan mengarahkan prilaku
kepada tujuan (kepuasan). Ada banyak pengertian mengenai motivasi yang ditulis
oleh para ahli, namun penulis mengutip definisi yang dibuat oleh Gray (dalam
Winardi, 2002) motivasi adalah sejumlah proses, yang bersifat internal, atau
eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme
dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Gambar 1.1
Sumber: Barelson dan Steiner dalam Koontz (2001:115)
2
Kebutuhan Keinginan Ketegangan Perilaku Kepuasan
Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang
dikembangkan oleh Abraham H. Maslow
pada intinya berkisar pada pendapat
bahwa manusia mempunyai lima tingkat
atau hierarki kebutuhan, yaitu :
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs),
seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan seks;
(2) kebutuhan rasa aman (safety and security needs), tidak dalam arti fisik semata,
akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); kebutuhan untuk mendapatkan
kasih sayang dan bergaul dengan orang lain serta diterima sebagai bagian dari
yang lain;
(4) kebutuhan akan harga diri (self esteem needs), yang pada umumnya tercermin
dalam berbagai simbol-simbol status; dan
(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
Dari lima tingkat kebutuhan tersebut, Herzberg (1959) menyebut tiga
kebutuhan pertama, yaitu kebutuhan fisiologikal, rasa aman, dan kasih sayang
sebagai faktor pemeliharaan (hygiene factors). Sedangkan kebutuhan akan harga
diri dan aktualisasi diri sebagai faktor motivasi (motivational factors).
Menurut Arko Pujadi (2007:43) yang sebelumnya telah melakukan
penelitian mengenai motivasi belajar mahasiswa, motivasi belajar adalah suatu
3
keadaan dalam diri mahasiswa yang mendorong dan mengarahkan perilakunya
kepada tujuan yang ingin dicapai dalam mengikuti pendidikan tinggi.
Tujuan ideal setiap mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi adalah
mampu menguasai bahan pembelajaran atau materi kuliah dengan baik, serta
dapat pula memperoleh nilai yang tinggi. Untuk mencapai tujuan ideal tersebut,
kebutuhan manusia akan pendidikan seharusnya bukanlah sekedar kebutuhan akan
penghargaan, melainkan menjadi kebutuhan akan aktualisasi diri seperti yang
dikemukakan oleh Maslow. Sehingga tujuan akhir mahasiswa menempuh
pendidikan tinggi beralih dari kepuasan akan pencapaian gelar sarjana menjadi
kebutuhan akan aktualisasi diri. Sehingga ia akan mencurahkan semua
kemampuan dan potensi yang ada untuk memahami setiap bahan pembelajaran.
2. Prestasi Belajar
Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie,” dalam bahasa
Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam literatur, prestasi
selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu, seperti dikemukakan oleh Robert M.
Gagne (1988 : 65) bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata
yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar (achievement) seseorang.
Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar atau hasil belajar menurut
Muhibbin Syah, sebagaimana yang dikutip oleh Abu Muhammad Ibnu Abdullah
(2008) adalah “taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah atau pondok pesantren yang dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi
belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru”.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha
yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau
tes tertentu.
4
VI. Kerangka Konsep
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang
mahasiswa yang perlu diperhatikan. Pertama, faktor intern adalah faktor yang
terdapat dalam diri mahasiswa yang bersifat biologis. Kedua, faktor ekstern
adalah faktor yang berada diluar diri mahaiswa seperti keluarga, sekolah,
masyarakat dan sebagainya.
Faktor internal meliputi:
a. Kecerdasan / intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya, berkaitan dengan
intellegency question (IQ) seseorang.
b. Perhatian
Perhatian terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan
kemampuan yang mantap.
c. Minat
Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.
d. Bakat
Kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapa keberhasilan
pada masa yang akan datang.
e. Motivasi
Merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu.
Dalam penelitian kali ini, penulis berfokus pada motivasi yang
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Karena hal tersebut
merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
5
Berikut adalah variabel dari masing-masing konsep dalam penelitian ini:
Konsep motivasi belajar
Variabel:
1. Manfaat motivasi belajar
Motivasi meningkatkan energi individu dan level aktivitasnya (Pintrich,
Marx, & Boyle, 1993)
Motivasi mengarahkan individu menuju tujuan tertentu ( Eclcles &
Wigfield, 1985)
Motivasi menaikkan inisiatif dari aktivitas tertentu dan ketekunan
dalam aktivitas tersebut (Stipek, 1998)
Motivasi mempengaruhi strategi pembelajaran dan proses kognitif
dari usaha seseorang (Dweck & Elliot, 1983).
2. Fasilitas pembelajaran
a. Frekuensi kepemilikan buku wajib yang dianjurkan dosen (text book)
b. Frekuensi fotocopy materi kuliah di bookshop
c. Frekuensi menggunakan area hot spot kampus untuk mencari bahan-
bahan pendukung perkuliahan.
3. Keaktifan pembelajaran
a. Frekuensi bertanya pada dosen.
b. Kerajinan dalam melakukan tugas individu maupun kelompok.
c. Tingkat kehadiran dalam kegiatan perkuliahan.
Konsep prestasi belajar
Variabel: Tingkat prestasi belajar
a. Prestasi secara kognitif
6
Merupakan prestasi mahasiswa yang dinilai secara kognitif. Misalnya:
mahasiswa bisa menjelaskan pengertian variabel setelah mengikuti
perkuliahan MPS yang membahas mengenai topik tersebut.
b. Nilai akhir mata kuliah
Merupakan nilai akhir yang dicapai mahasiswa dalam mata kuliah
MPS (Metode Penelitian Sosial) semester gasal tahun 2009.
VII. Sistematika hubungan antar variabel:
X1
X2 Y
X3
X1: Manfaat motivasi belajar
X2: Fasilitas pembelajaran
X3: Keaktifan pembelajaran
Y: Tingkat prestasi belajar
X merupakan variabel bebas (yang memperngaruhi/independent variable)
Y merupakan variabel terikat (yang dipengaruhi/dependent variable)
Manfaat motivasi belajar, fasilitas pembelajaran, serta keaktifan pembelajaran
memiliki pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar mahasiswa.
VIII. Definisi Operasional:
1. Manfaat motivasi belajar
a) Tujuan kuliah:
7
Tujuan yang dimiliki mahasiswa dalam menjalani serangkaian proses
perkuliahan. Contohnya: Mahasiswa berkeinginan untuk cepat lulus dan
mendapatkan gelar sarjana.
b) Inisiatif dan ketekunan
Intensitas keinginan dalam kognitif mahasiswa untuk melakukan sebuah
tindakan yang dapat menunjang perkembangan pendidikannya, tanpa
disuruh oleh dosen.
Contohnya: Keinginan untuk ke perpustakaan daerah dan browsing
internet, untuk mencari referensi perkuliahan.
c) Strategi belajar mahasiswa
Langkah-langkah tertentu yang dilakukan mahasiswa dalam proses
belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Namun strategi belajar tersebut
masih berada dalam rancangan pikiran mahasiswa, belum terwujud
dalam bentuk tindakan.
Contohnya: Mahasiswa berencana untuk mempunyai cara tersendiri
dalam proses pembelajaran, misalnya menyediakan waktu 1 jam dalam
sehari untuk mengulang pelajaran yang didapatkan pada saat kuliah,
meluangkan waktu khusus untuk diskusi kelompok setiap minggu,
kemudian mengevaluasi hasil belajar pada akhir semester.
2. Fasilitas pembelajaran
a. Frekuensi kepemilikan buku wajib yang dianjurkan dosen (text book)
b. Frekuensi fotocopy materi kuliah di bookshop.
c. Frekuensi menggunakan area hot spot kampus untuk mencari bahan-
bahan pendukung perkuliahan.
3. Keaktifan pembelajaran
a. Frekuensi bertanya pada dosen.
b. Kerajinan dalam melakukan tugas individu maupun kelompok.
c. Tingkat kehadiran dalam kegiatan perkuliahan.
8
4. Tingkat pretasi belajar
a. Prestasi secara kognitif
Prestasi Belajar
Ranah Cipta (Kognitif)
Indikator Pengukuran
Prestasi Belajar
a. Pengamatan
b. Ingatan
c. Pemahaman
d. Penerapan
e. Analisis (pemeriksaan dan
pemilahan secara teliti)
f. Sintesis (membuat panduan
baru dan utuh)
Dapat menunjukkan
Dapat membandingkan
Dapat menghubungkan
Dapat menyebutkan
Dapat menunjukkan kembali
Dapat menjelaskan
Dapat mendefinisikan dengan
lisan sendiri
Dapat memberikan contoh
Dapat menggunakan secara
tepat
Dapat menguraikan
Dapat
mengklasifikasikan/memilah-
milah
Dapat menghubungkan
Dapat menyimpulkan
Dapat menggeneralisasikan
(membuat prinsip umum)
9
b. Nilai akhir mata kuliah
Interval nilai akhir yang digunakan:
A: Baik sekali (3,01 – 4,00)
B: Baik (2,01 – 3,00)
C: Cukup (1,01 – 2,00)
D: Kurang (0,01 – 1,00)
E: Kurang sekali (0)
IX. Hipotesa:
1. Ada hubungan antara manfaat motivasi belajar dengan tingkat prestasi belajar
mahasiswa.
2. Ada hubungan antara fasilitas pembelajaran dengan tingkat prestasi belajar
mahasiswa.
3. Ada hubungan antara keaktifan pembelajaran dengan tingkat prestasi belajar
mahasiswa.
4. Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
5. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, semakin tinggi pula prestasi
belajar yang diraih.
X. Metode Penelitian:
a. Jenis penelitian: Survei
b. Populasi dan sampel penelitian: mahasiswa FISIP UAJY pada mata kuliah
MPS semester gasal tahun 2009 yang berjumlah orang.
c. Teknik pengumpulan data: kuesioner yang akan dibagikan kepada para
responden. Tetapi ditambah dengan wawancara dan teknik observasi
partisipan.
d. Lokasi penelitian: ruang kelas 4305 mata kuliah MPS (Metode Penelitian
Sosial) semester gasal tahun 2009, UAJY.
10
TABEL VARIABEL
Variabel Faktor Indikator Alat Ukur
Variabel Bebas :
Manfaat
Motivasi
- Inisiatif
- Strategi
Belajar
Berapa kali
mahasiswa
berkeinginan
untuk pergi ke
perpustakaan
Berapa kali
mahasiswa
mempelajari
kembali materi
yang telah
didapatkan selama
seminggu.
a. Rendah (0-1x)
b. Sedang (2-3x)
c. Tinggi ( > 3x)
a. Rendah (0-1x)
b. Sedang (2-3x)
c. Tinggi ( > 3x)
Fasilitas
Pembelajara
n
- Frekuensi
kepemilikan
buku wajib
- Frekuensi
fotocopy
materi di
bookhop
Banyaknya buku
wajib yang
dimiliki
mahasiswa.
Berapa kali mem-
fotocopy materi
dalam sebulan.
a. Rendah (0)
b. Sedang (1-3)
c. Tinggi ( > 3 )
a. Rendah ( 0 dlm
sebulan)
b. Sedang (1-2x dlm
sebulan)
c. Tinggi (3-4x dlm
sebulan)
11
- Frekuensi
menggunakan
area hot-spot
Berapa kali dalam
sebulan
mengg.area
hotspot (tujuan
mencari materi).
a. Rendah (0-2x dlm
sebulan)
b. Sedang (3-5x dlm
sebulan)
c. Tinggi ( >5x dlm
sebulan)
Keaktifan
Pembelajara
n
-Frekuensi
bertanya pada
dosen
-Frekuensi
mengerjakan
tugas
-Tingkat
kehadiran
Berapa kali
bertanya dalam
sebulan.
Berapa kali
mengerjakan tugas
yang diberikan
dosen selama satu
semester.
Berapa kali hadir
selama satu
semester.
a. Rendah (0)
b. Sedang (1-3x)
c. Tinggi ( > 3x)
a. Rendah (0)
b. Sedang (1-2x)
c. Tinggi (3x)
a. Rendah (0-4x)
b. Sedang (5-8x)
c. Tinggi (9-12x)
Variabel Terikat:
Tingkat
Prestasi
Belajar
- Prestasi
kognitif
a. Pengamatan
b. Ingatan
- Dapat menunjukkan
- Dapat
membandingkan
- Dapat
menghubungkan
- Dapat menyebutkan
- Dapat menunjukkan
12
- Nilai akhir
mata kuliah
c. Pemahaman
d. Penerapan
e. Analisis
(pemeriksaan
dan pemilahan
secara teliti)
f. Sintesis
(membuat
panduan baru
dan utuh)
Interval nilai akhir
mata kuliah MPS
yang didapatkan
mahasiswa
kembali
- Dapat menjelaskan
- Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
- Dapat memberikan
contoh
- Dapat menggunakan
secara tepat
- Dapat menguraikan
- Dapat
mengklasifikasikan/
memilah-milah
- Dapat menghubungkan
- Dapat menyimpulkan
- Dapat
menggeneralisasikan
(membuat prinsip
umum)
a. Kurang sekali (E)
b. Kurang (D)
c. Cukup (C)
d. Baik (B)
e. Baik sekali (A)
13
DAFTAR PUSTAKA
Engel, James F., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. 1994. Perilaku
Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.
Koontz, Harold, Cyril O’Donnell, dan Heinz Weihrich. 1986. Manajemen.
Jakarta: Erlangga.
Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Usmara, A.. 2006. Motivasi Kerja: Proses, Teori dan Praktik. Yogyakarta: Amara
Books.
Jurnal:
Pujadi, Arko. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa:
Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia”. Business
and Management Journal Bunda Mulia Vol.3 No.2. Jakarta. 2007. hlm
40-51.
Kamus:
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta: Balai Pustaka.
Website:
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/tag/pengertian-motivasi/
Fitri M.. 2008. Teori Kebutuhan (Maslow’s Model).
(mengenai pengertian motivasi menurut Gray dalam Winardi, 2002)
Diakses tanggal 15 November 2009
14
http://psychemate.blogspot.com/2007/12/motivasi-pada-siswa.html
Psychemate. 2007. Motivasi pada Siswa.
(mengenai manfaat motivasi di kerangka teori)
Diakses tanggal 15 November 2009
http://spesialis-torch.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=120
Abu Muhammad Ibnu Abdullah. 2008. Prestasi Belajar.
Diakses tanggal 15 November 2009
Oleh:
Sri Bertha Ginting dan Arnita Sari
15