22
I. Judul Penelitian: Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP UAJY pada Mata Kuliah MPS semester gasal tahun 2009. II. Latar Belakang Penelitian: Setiap orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, selain mengeluarkan biaya lebih mahal dibanding mereka yang tidak kuliah tentunya juga memiliki harapan memperoleh masa depan yang lebih baik. Selain faktor luck atau keberuntungan nasib, masa depan ini juga ditentukan oleh prestasi para mahasiswa ini selama sekian tahun menjalani proses pembelajaran di perguruan tinggi. Meski sebagian besar mahasiswa memiliki harapan yang tinggi akan masa depan yang lebih baik, namun motivasi masing-masing mahasiswa tidaklah sama. Ini bisa dilihat pada kejadian beberapa mahasiswa yang harus drop-out (DO) akibat nilai yang tidak memenuhi standar universitas untuk melanjutkan kuliahnya. Motivasi belajar merujuk pada suatu keadaan dalam diri mahasiswa yang mendorong dan mengarahkan perilakunya kepada tujuan yang ingin dicapai dalam mengikuti pendidikan tinggi. Sebelumnya sudah ada peneliti dari Universitas Budi Mulya Jakarta bernama Arko Pujadi, melakukan 1

motivasi belajar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: motivasi belajar

I. Judul Penelitian:

Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP

UAJY pada Mata Kuliah MPS semester gasal tahun 2009.

II. Latar Belakang Penelitian:

Setiap orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, selain

mengeluarkan biaya lebih mahal dibanding mereka yang tidak kuliah tentunya

juga memiliki harapan memperoleh masa depan yang lebih baik. Selain faktor

luck atau keberuntungan nasib, masa depan ini juga ditentukan oleh prestasi para

mahasiswa ini selama sekian tahun menjalani proses pembelajaran di perguruan

tinggi.

Meski sebagian besar mahasiswa memiliki harapan yang tinggi akan masa

depan yang lebih baik, namun motivasi masing-masing mahasiswa tidaklah sama.

Ini bisa dilihat pada kejadian beberapa mahasiswa yang harus drop-out (DO)

akibat nilai yang tidak memenuhi standar universitas untuk melanjutkan

kuliahnya. Motivasi belajar merujuk pada suatu keadaan dalam diri mahasiswa

yang mendorong dan mengarahkan perilakunya kepada tujuan yang ingin dicapai

dalam mengikuti pendidikan tinggi.

Sebelumnya sudah ada peneliti dari Universitas Budi Mulya Jakarta

bernama Arko Pujadi, melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Dari penelitian tersebut, Arko Pujadi

menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar terdiri dari faktor

intrinsik mahasiswa yang meliputi minat terhadap bidang ilmu yang dipelajari

serta orientasinya dalam mengikuti perguruan tinggi, dan faktor ekstrinsik

meliputi kualitas dosen, bobot materi kuliah, metode perkuliahan, kondisi dan

suasana ruang kuliah, serta fasilitas perpustakaan yang ada. Namun penelitian ini

hanya berhenti pada pengindikasian faktor-faktor motivasi belajar saja dan

membandingkan tinggi rendahnya tingkat motivasi pada beberapa jurusan yang

ada di Universitas Budi Mulya seperti akuntansi, manajemen, dan ekonomi.

Lebih lanjut dari penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

belajar ini, kami ingin melihat lebih jauh bagaimana keterkaitan antara motivasi

1

Page 2: motivasi belajar

ini jika dilihat dengan pencapaian prestasi mahasiswa. Peneliti ingin mengetahui

bagaimana hubungan yang terjadi antara motivasi belajar mahasiswa dengan

prestasi belajar yang dihasilkan mahasiswa.

III. Rumusan Masalah:

Bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

FISIP UAJY pada mata kuliah MPS semester gasal tahun 2009?

IV. Tujuan Penelitian:

Untuk mengetahui adakah hubungan dan bagaimana hubungan antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar mahasiswa FISIP UAJY pada mata kuliah MPS

semester gasal tahun 2009.

V. Kerangka Teori:

1. Teori motivasi

Motivasi dipandang sebagai rantai reaksi yang dimulai dari adanya

kebutuhan, kemudian timbul keinginan untuk memuaskannya (mencapai tujuan),

sehingga menimbulkan ketegangan psikologis yang akan mengarahkan prilaku

kepada tujuan (kepuasan). Ada banyak pengertian mengenai motivasi yang ditulis

oleh para ahli, namun penulis mengutip definisi yang dibuat oleh Gray (dalam

Winardi, 2002) motivasi adalah sejumlah proses, yang bersifat internal, atau

eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme

dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Gambar 1.1

Sumber: Barelson dan Steiner dalam Koontz (2001:115)

2

Kebutuhan Keinginan Ketegangan Perilaku Kepuasan

Page 3: motivasi belajar

Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang

dikembangkan oleh Abraham H. Maslow

pada intinya berkisar pada pendapat

bahwa manusia mempunyai lima tingkat

atau hierarki kebutuhan, yaitu :

(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs),

seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan seks;

(2) kebutuhan rasa aman (safety and security needs), tidak dalam arti fisik semata,

akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;

(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); kebutuhan untuk mendapatkan

kasih sayang dan bergaul dengan orang lain serta diterima sebagai bagian dari

yang lain;

(4) kebutuhan akan harga diri (self esteem needs), yang pada umumnya tercermin

dalam berbagai simbol-simbol status; dan

(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi

seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga

berubah menjadi kemampuan nyata.

Dari lima tingkat kebutuhan tersebut, Herzberg (1959) menyebut tiga

kebutuhan pertama, yaitu kebutuhan fisiologikal, rasa aman, dan kasih sayang

sebagai faktor pemeliharaan (hygiene factors). Sedangkan kebutuhan akan harga

diri dan aktualisasi diri sebagai faktor motivasi (motivational factors).

Menurut Arko Pujadi (2007:43) yang sebelumnya telah melakukan

penelitian mengenai motivasi belajar mahasiswa, motivasi belajar adalah suatu

3

Page 4: motivasi belajar

keadaan dalam diri mahasiswa yang mendorong dan mengarahkan perilakunya

kepada tujuan yang ingin dicapai dalam mengikuti pendidikan tinggi.

Tujuan ideal setiap mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi adalah

mampu menguasai bahan pembelajaran atau materi kuliah dengan baik, serta

dapat pula memperoleh nilai yang tinggi. Untuk mencapai tujuan ideal tersebut,

kebutuhan manusia akan pendidikan seharusnya bukanlah sekedar kebutuhan akan

penghargaan, melainkan menjadi kebutuhan akan aktualisasi diri seperti yang

dikemukakan oleh Maslow. Sehingga tujuan akhir mahasiswa menempuh

pendidikan tinggi beralih dari kepuasan akan pencapaian gelar sarjana menjadi

kebutuhan akan aktualisasi diri. Sehingga ia akan mencurahkan semua

kemampuan dan potensi yang ada untuk memahami setiap bahan pembelajaran.

2. Prestasi Belajar

Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie,” dalam bahasa

Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam literatur, prestasi

selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu, seperti dikemukakan oleh Robert M.

Gagne (1988 : 65) bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata

yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar (achievement) seseorang.

Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar atau hasil belajar menurut

Muhibbin Syah, sebagaimana yang dikutip oleh Abu Muhammad Ibnu Abdullah

(2008) adalah “taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah atau pondok pesantren yang dinyatakan dalam bentuk skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi

belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru”.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha

yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau

tes tertentu.

4

Page 5: motivasi belajar

VI. Kerangka Konsep

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang

mahasiswa yang perlu diperhatikan. Pertama, faktor intern adalah faktor yang

terdapat dalam diri mahasiswa yang bersifat biologis. Kedua, faktor ekstern

adalah faktor yang berada diluar diri mahaiswa seperti keluarga, sekolah,

masyarakat dan sebagainya.

Faktor internal meliputi:

a. Kecerdasan / intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya, berkaitan dengan

intellegency question (IQ) seseorang.

b. Perhatian

Perhatian terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan

kemampuan yang mantap.

c. Minat

Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu.

d. Bakat

Kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapa keberhasilan

pada masa yang akan datang.

e. Motivasi

Merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat

sesuatu.

Dalam penelitian kali ini, penulis berfokus pada motivasi yang

mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Karena hal tersebut

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran.

5

Page 6: motivasi belajar

Berikut adalah variabel dari masing-masing konsep dalam penelitian ini:

Konsep motivasi belajar

Variabel:

1. Manfaat motivasi belajar

Motivasi meningkatkan energi individu dan level aktivitasnya (Pintrich,

Marx, & Boyle, 1993)

Motivasi mengarahkan individu menuju tujuan tertentu ( Eclcles &

Wigfield, 1985)

Motivasi menaikkan inisiatif dari aktivitas tertentu dan ketekunan

dalam aktivitas tersebut (Stipek, 1998)

Motivasi mempengaruhi strategi pembelajaran dan proses kognitif

dari usaha seseorang (Dweck & Elliot, 1983).

2. Fasilitas pembelajaran

a. Frekuensi kepemilikan buku wajib yang dianjurkan dosen (text book)

b. Frekuensi fotocopy materi kuliah di bookshop

c. Frekuensi menggunakan area hot spot kampus untuk mencari bahan-

bahan pendukung perkuliahan.

3. Keaktifan pembelajaran

a. Frekuensi bertanya pada dosen.

b. Kerajinan dalam melakukan tugas individu maupun kelompok.

c. Tingkat kehadiran dalam kegiatan perkuliahan.

Konsep prestasi belajar

Variabel: Tingkat prestasi belajar

a. Prestasi secara kognitif

6

Page 7: motivasi belajar

Merupakan prestasi mahasiswa yang dinilai secara kognitif. Misalnya:

mahasiswa bisa menjelaskan pengertian variabel setelah mengikuti

perkuliahan MPS yang membahas mengenai topik tersebut.

b. Nilai akhir mata kuliah

Merupakan nilai akhir yang dicapai mahasiswa dalam mata kuliah

MPS (Metode Penelitian Sosial) semester gasal tahun 2009.

VII. Sistematika hubungan antar variabel:

X1

X2 Y

X3

X1: Manfaat motivasi belajar

X2: Fasilitas pembelajaran

X3: Keaktifan pembelajaran

Y: Tingkat prestasi belajar

X merupakan variabel bebas (yang memperngaruhi/independent variable)

Y merupakan variabel terikat (yang dipengaruhi/dependent variable)

Manfaat motivasi belajar, fasilitas pembelajaran, serta keaktifan pembelajaran

memiliki pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar mahasiswa.

VIII. Definisi Operasional:

1. Manfaat motivasi belajar

a) Tujuan kuliah:

7

Page 8: motivasi belajar

Tujuan yang dimiliki mahasiswa dalam menjalani serangkaian proses

perkuliahan. Contohnya: Mahasiswa berkeinginan untuk cepat lulus dan

mendapatkan gelar sarjana.

b) Inisiatif dan ketekunan

Intensitas keinginan dalam kognitif mahasiswa untuk melakukan sebuah

tindakan yang dapat menunjang perkembangan pendidikannya, tanpa

disuruh oleh dosen.

Contohnya: Keinginan untuk ke perpustakaan daerah dan browsing

internet, untuk mencari referensi perkuliahan.

c) Strategi belajar mahasiswa

Langkah-langkah tertentu yang dilakukan mahasiswa dalam proses

belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Namun strategi belajar tersebut

masih berada dalam rancangan pikiran mahasiswa, belum terwujud

dalam bentuk tindakan.

Contohnya: Mahasiswa berencana untuk mempunyai cara tersendiri

dalam proses pembelajaran, misalnya menyediakan waktu 1 jam dalam

sehari untuk mengulang pelajaran yang didapatkan pada saat kuliah,

meluangkan waktu khusus untuk diskusi kelompok setiap minggu,

kemudian mengevaluasi hasil belajar pada akhir semester.

2. Fasilitas pembelajaran

a. Frekuensi kepemilikan buku wajib yang dianjurkan dosen (text book)

b. Frekuensi fotocopy materi kuliah di bookshop.

c. Frekuensi menggunakan area hot spot kampus untuk mencari bahan-

bahan pendukung perkuliahan.

3. Keaktifan pembelajaran

a. Frekuensi bertanya pada dosen.

b. Kerajinan dalam melakukan tugas individu maupun kelompok.

c. Tingkat kehadiran dalam kegiatan perkuliahan.

8

Page 9: motivasi belajar

4. Tingkat pretasi belajar

a. Prestasi secara kognitif

Prestasi Belajar

Ranah Cipta (Kognitif)

Indikator Pengukuran

Prestasi Belajar

a. Pengamatan

b. Ingatan

c. Pemahaman

d. Penerapan

e. Analisis (pemeriksaan dan

pemilahan secara teliti)

f. Sintesis (membuat panduan

baru dan utuh)

Dapat menunjukkan

Dapat membandingkan

Dapat menghubungkan

Dapat menyebutkan

Dapat menunjukkan kembali

Dapat menjelaskan

Dapat mendefinisikan dengan

lisan sendiri

Dapat memberikan contoh

Dapat menggunakan secara

tepat

Dapat menguraikan

Dapat

mengklasifikasikan/memilah-

milah

Dapat menghubungkan

Dapat menyimpulkan

Dapat menggeneralisasikan

(membuat prinsip umum)

9

Page 10: motivasi belajar

b. Nilai akhir mata kuliah

Interval nilai akhir yang digunakan:

A: Baik sekali (3,01 – 4,00)

B: Baik (2,01 – 3,00)

C: Cukup (1,01 – 2,00)

D: Kurang (0,01 – 1,00)

E: Kurang sekali (0)

IX. Hipotesa:

1. Ada hubungan antara manfaat motivasi belajar dengan tingkat prestasi belajar

mahasiswa.

2. Ada hubungan antara fasilitas pembelajaran dengan tingkat prestasi belajar

mahasiswa.

3. Ada hubungan antara keaktifan pembelajaran dengan tingkat prestasi belajar

mahasiswa.

4. Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.

5. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, semakin tinggi pula prestasi

belajar yang diraih.

X. Metode Penelitian:

a. Jenis penelitian: Survei

b. Populasi dan sampel penelitian: mahasiswa FISIP UAJY pada mata kuliah

MPS semester gasal tahun 2009 yang berjumlah orang.

c. Teknik pengumpulan data: kuesioner yang akan dibagikan kepada para

responden. Tetapi ditambah dengan wawancara dan teknik observasi

partisipan.

d. Lokasi penelitian: ruang kelas 4305 mata kuliah MPS (Metode Penelitian

Sosial) semester gasal tahun 2009, UAJY.

10

Page 11: motivasi belajar

TABEL VARIABEL

Variabel Faktor Indikator Alat Ukur

Variabel Bebas :

Manfaat

Motivasi

- Inisiatif

- Strategi

Belajar

Berapa kali

mahasiswa

berkeinginan

untuk pergi ke

perpustakaan

Berapa kali

mahasiswa

mempelajari

kembali materi

yang telah

didapatkan selama

seminggu.

a. Rendah (0-1x)

b. Sedang (2-3x)

c. Tinggi ( > 3x)

a. Rendah (0-1x)

b. Sedang (2-3x)

c. Tinggi ( > 3x)

Fasilitas

Pembelajara

n

- Frekuensi

kepemilikan

buku wajib

- Frekuensi

fotocopy

materi di

bookhop

Banyaknya buku

wajib yang

dimiliki

mahasiswa.

Berapa kali mem-

fotocopy materi

dalam sebulan.

a. Rendah (0)

b. Sedang (1-3)

c. Tinggi ( > 3 )

a. Rendah ( 0 dlm

sebulan)

b. Sedang (1-2x dlm

sebulan)

c. Tinggi (3-4x dlm

sebulan)

11

Page 12: motivasi belajar

- Frekuensi

menggunakan

area hot-spot

Berapa kali dalam

sebulan

mengg.area

hotspot (tujuan

mencari materi).

a. Rendah (0-2x dlm

sebulan)

b. Sedang (3-5x dlm

sebulan)

c. Tinggi ( >5x dlm

sebulan)

Keaktifan

Pembelajara

n

-Frekuensi

bertanya pada

dosen

-Frekuensi

mengerjakan

tugas

-Tingkat

kehadiran

Berapa kali

bertanya dalam

sebulan.

Berapa kali

mengerjakan tugas

yang diberikan

dosen selama satu

semester.

Berapa kali hadir

selama satu

semester.

a. Rendah (0)

b. Sedang (1-3x)

c. Tinggi ( > 3x)

a. Rendah (0)

b. Sedang (1-2x)

c. Tinggi (3x)

a. Rendah (0-4x)

b. Sedang (5-8x)

c. Tinggi (9-12x)

Variabel Terikat:

Tingkat

Prestasi

Belajar

- Prestasi

kognitif

a. Pengamatan

b. Ingatan

- Dapat menunjukkan

- Dapat

membandingkan

- Dapat

menghubungkan

- Dapat menyebutkan

- Dapat menunjukkan

12

Page 13: motivasi belajar

- Nilai akhir

mata kuliah

c. Pemahaman

d. Penerapan

e. Analisis

(pemeriksaan

dan pemilahan

secara teliti)

f. Sintesis

(membuat

panduan baru

dan utuh)

Interval nilai akhir

mata kuliah MPS

yang didapatkan

mahasiswa

kembali

- Dapat menjelaskan

- Dapat mendefinisikan

dengan lisan sendiri

- Dapat memberikan

contoh

- Dapat menggunakan

secara tepat

- Dapat menguraikan

- Dapat

mengklasifikasikan/

memilah-milah

- Dapat menghubungkan

- Dapat menyimpulkan

- Dapat

menggeneralisasikan

(membuat prinsip

umum)

a. Kurang sekali (E)

b. Kurang (D)

c. Cukup (C)

d. Baik (B)

e. Baik sekali (A)

13

Page 14: motivasi belajar

DAFTAR PUSTAKA

Engel, James F., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. 1994. Perilaku

Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

Koontz, Harold, Cyril O’Donnell, dan Heinz Weihrich. 1986. Manajemen.

Jakarta: Erlangga.

Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Usmara, A.. 2006. Motivasi Kerja: Proses, Teori dan Praktik. Yogyakarta: Amara

Books.

Jurnal:

Pujadi, Arko. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa:

Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia”. Business

and Management Journal Bunda Mulia Vol.3 No.2. Jakarta. 2007. hlm

40-51.

Kamus:

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta: Balai Pustaka.

Website:

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/tag/pengertian-motivasi/

Fitri M.. 2008. Teori Kebutuhan (Maslow’s Model).

(mengenai pengertian motivasi menurut Gray dalam Winardi, 2002)

Diakses tanggal 15 November 2009

14

Page 15: motivasi belajar

http://psychemate.blogspot.com/2007/12/motivasi-pada-siswa.html

Psychemate. 2007. Motivasi pada Siswa.

(mengenai manfaat motivasi di kerangka teori)

Diakses tanggal 15 November 2009

http://spesialis-torch.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=120

Abu Muhammad Ibnu Abdullah. 2008. Prestasi Belajar.

Diakses tanggal 15 November 2009

Oleh:

Sri Bertha Ginting dan Arnita Sari

15