73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK DASAR PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 BOBOTSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi OLEH SUNDARI NIM X4711205 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK DASAR

PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA

PLASTIK PADA SISWA KELAS VA

SD NEGERI 1 BOBOTSARI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

OLEH

SUNDARI

NIM X4711205

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK DASAR

PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA

PLASTIK PADA SISWA KELAS VA

SD NEGERI 1 BOBOTSARI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

SUNDARI

NIM X4711205

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JUNI 2012

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Sundari

NIM : X4711205

Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENGUASAAN GERAK DASAR PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI

MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BOBOTSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012”

ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan,

Sundari

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Waluyo, M.Or Slamet Widodo, S.Pd. M.Or.

NIP 19660307 199403 1 002 NIP 19711228 200312 1 001

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 31 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi: ( Tanda Tangan)

Ketua : Sri Santoso Sabarini, S.Pd.M.Or ____________________

Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd. ____________________

Anggota I : Drs. Waluyo, M.Or. ____________________

Anggota II : Slamet Widodo, S.Pd.Mor. ____________________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Sundari. PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK DASAR

PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS VA SD

NEGERI 1 BOBOTSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli

2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan penguasaan gerak

dasar passing bawah bola voli melalui pembelajaran menggunakan bola plastik pada

siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber

data dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VA SD

Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

32 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Teknik

pengumpulan data melalui tes dan pengukuran keterampilan gerak dasar passing

bawah dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang

digunakan adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Prosedur

penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan,observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa modifikasi alat berupa bola plastik dapat

meningkatkan hasil belajar passing bawah pada siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012. Hasil analisis yang diperoleh

terdapat peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II, pada kondisi awal yang

termasuk kategori baik (tuntas) sebanyak 5 siswa (16%), kategori cukup (tuntas)

sebanyak 15 siswa (47%) dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 12 siswa

(38%). Pada siklus I yang termasuk dalam kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 3

siswa (9%), kategori baik (tuntas) sebanyak 7 siswa (22%), kategoricukup cukup

(tuntas) sebanyak 13 siswa (41%), dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 9

siswa (28%). Pada siklus II yang masuk dalam kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 4

siswa (13%), kategori baik (tuntas) sebanyak 8 siswa (25%), kategori cukup (tuntas)

sebanyak 17 siswa (50%), kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 3 siswa (9%).

Simpulan dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah bahwa dari siswa yang

berjumlah 32 anak pada kondisi pratindakan yang dapat tuntas dalam belajar hanya

sebanyak 20 siswa atau 63%. Pada tindakan siklus I siswa yang tuntas dalam belajar

sebanyak 23 siswa atau 28%. Pada tindakan siklus II siswa yang tuntas dalam belajar

sebanyak 29 siswa atau 91%.

Kata Kunci: gerak dasar, passing bawah, bola plastic, siswa kelas VA SD Negeri 1

Bobotsari

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali

mereka sendiri yang mengubah keadaannya (Surat Ar-Rad:11)

Insan yang beriman tidak akan kehilangan keberhasilan, walaupun untuk

menggapai perlu waktu yang cukup (Ali Bin Abi Tholib)

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

“Alip (Alm) dan Martinah”

Terima kasih kuucapkan atas perjuanganmu, doamu yang tiada pernah putus dan kerja

keras tiada henti, banyak pengorbanan yang telah kau lakukan sehingga aku

seperti sekarang ini.

“Imam Steiyur Hufroni”

Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan

semangat dan selalu ada disampingku baik di saat kutegar maupun saat

kujatuh dan terluka

“Faizal FN, Fauzan FN, Ibnu FT, Aflakha DK, Syakila FM”

Engkaulah yang membuat aku bersemangat dan memacu untuk selalu berusaha dan

berlari mengejar dan mengantar kalian ke gerbang kebahagiaan.

“Teman dan Handai taulan”

Terima kasih dukungannya semoga bantuannya dicatat sebagai amal ibadah

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga dapat terselesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kendala, tetapi dengan bantuan

berbagai pihak yang telah membantu baik secara fisik, psikis, maupun finansial maka

kendala tersebut dapat diatasi bahkan menjadi kekuatan.

Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. H. Sunardi, M.Kes, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Drs. Waluyo, M.Or, pembimbing I dan Slamet Widodo, S.Pd.M.Or, pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini..

5. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan

ilmu dan masukan-masukan kepada peneliti.

6. Bapak Tri Mei Irianto, S.Pd. Kepala SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari,

yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

7. Bapak Khadiyono, selaku kolaborator yang telah banyak memberikan masukan.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Peneliti menyadari benar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini

karena memang keterbatasan pengetahuan peneliti. Oleh karena itu tegur sapa dari

pembaca sangat peneliti harapkan sebagai bahan perbaikan pada kesempatan

mendatang.

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

wawasan bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti,

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………….. i

PENGAJUAN …………………………………………………………….. . ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………… iii

PERSETUJUAN …………………………………………………………… iv

PENGESAHAN …………………………………………………………… v

ABSTRAK ………………………………………………………………… vi

MOTTO …………………………………………………………………… vii

PERSEMBAHAN …………………………………………………………. viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… . xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………..... 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………. 3

C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 3

D. Manfaat Penelitian …………………………………………. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ……….. ......................................................... 5

1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan…………… 5

2. Pembelajaran…………………………………………….. 7

3. Gerak Dasar …………………………………………….. 13

4. Permainan Bola Voli …………………………………… 14

5. Media Pembelajaran ……………………………………. 16

6. Modifikasi Sarana Dalam Pembelajaran Penjasorkes …… 19

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………… 23

1. Tempat Penelitian ……………………………………….. 23

2. Waktu Penelitian ………………………………………… 23

3. Siklus PTK ………………………………………………. 24

B. Subyek Penelitian ………………………………………….. 24

C. Data dan Sumber Data ……………………………………… 24

D. Pengumpulan Data …………………………………………. 24

E. Uji Validitas Data…………………………………………… 25

F. Analisis Data ………………………………………………. 26

G. Indikator Kinerja Penelitian………………………………… 26

H. Prosedur Penelitian ………………………………………… 26

1. Rancangan Siklus I ………………………………………. 29

2. Rancangan Siklus II ……………………………………… 30

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan………………………………………… 31

B. Deskripsi Hasil Tindakan……………………………………… 32

1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Passing Bawah

Dan Ketuntasan Hasil Belajar …………………………… 32

2. Pelaksanaan Tindakan I …………………………………. 33

3. Deskripsi Tindakan II ……………………………………. 41

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus……………………. 47

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar………………. 48

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I

Ke Siklus II …………………………………………….. 49

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi

Awal ke Siklus II…………………………………………. 50

D. Pembahasan…………………………………………………… 51

1. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar Pada Kondisi

Awal ……………………………………………………. 51

2. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada

Siklus I …………………………………………………. 52

3. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada

Siklus II ………………………………………………… 53

4. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari

Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ………………….. 54

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ………………………………………………….. 56

B. Implikasi …………………………………………………… 56

C. Saran ………………………………………………………. 57

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 58

LAMPIRAN ………………………………………………………………. 59

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Gambar halaman

1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan………………. 23

2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ……………………..... 25

3 Rencana Presentase Target Pencapaian Siklus …………….. 30

4 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Kondisi

Awal ……………………………………………………….. 32

5 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Siklus I…… 38

6 Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah

Dari Kondisi Awal Ke Siklus I …………………………….. 38

7 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Siklus II…… 45

8 Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Passing Bawah

Dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.. 45

9 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Passing Bawah Dari Kondisi

Awal Ke Siklus II …………………………………………… 46

10 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal

ke Siklus I ……………... 48

11 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I Ke

ke Siklus II …………………………………………………. 49

12 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi

Awal I ke Siklus II ………………………………………… 50

13 Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar……………………. 51

14 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SD

Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari Tahun Pelajaran

2011/2012 Pada Siklus I …………………………………… 52

15. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ……………. 53

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1 Sikap passing bawah …………………………………. 16

2 Alur Kerangka Berpikir ………………………………. 22

3 Desain PTK dalam Penjas dan Kepelatihan Olahraga.. 27

4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi

Awal ke Siklus I …………………………………….. 48

5 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Siklus I

Ke Siklus II ……………………………………………….. 49

6 Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke

Siklus II ………………………………………………….. 50

7 Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal ……………….. 52

8 Prosentase Hasil Belajar Siklus I ……………………… 53

9 Prosentase Hasil Belajar Siklus II …………………….. 54

10 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

Ke Siklus I dan ke Siklus II ……………………………. 55

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar halaman

1 Silabus Pembelajaran Kelas V ………………………………. 59

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……………….. 60

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………………. 69

4 Hasil Belajar Kognitif Passing Bawah Kondisi Awal ………. 79

5 Hasil Belajar Afektif Passing Bawah Kondisi Awal ………. 80

6 Hasil Belajar Psikomotor Passing Bawah Kondisi Awal ……. 81

7 Rekapitulasi Hasil Belajar Passing Bawah Kondisi Awal…… 82

8 Hasil Belajar Kognitif Passing Bawah Siklus I ……………… 83

9 Hasil Belajar Afektif Passing Bawah Siklus I ………………. 84

10 Hasil Belajar Psikomotor Passing Bawah Siklus I……. ……. 85

11 Rekapitulasi Hasil Belajar Passing Bawah Siklus I…………. 86

12 Hasil Belajar Kognitif Passing Bawah Siklus II ……………… 87

13 Hasil Belajar Afektif Passing Bawah Siklus II ………………. 88

14 Hasil Belajar Psikomotor Passing Bawah Siklus II……. ……. 89

15 Rekapitulasi Hasil Belajar Passing Bawah Siklus II…………. 90

16 Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal ke Siklus I….. 91

17 Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II…………. 92

18 Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II….. 93

19 Foto-foto Dokumen Penelitian ………………………………. 94

20 Surat Keterangan …………………………………………….. 99

21 Surat Ijin PKM Mahasiswa PPKHB ………………………… 100

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

berkembang dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, ini terbukti

adanya lapangan bola voli yang terdapat hampir di setiap desa dan sudah barang tentu

setiap sekolah dari tingkat Sekolah Dasar hingga SMA/SMK. Banyak orang suka

mempelajari permainan bola voli karena alatnya yang mudah diperoleh karena murah,

teknik gerakan yang tidak terlalu sulit, peraturan permainan yang mudah dipahami,

tidak perlu tempat yang luas, dan jumlah pemain yang relatif sedikit (6 orang tiap

regu).

Secara umum permainan bola voli tidak banyak mengandung resiko cidera bagi

para pemainnya, karena kedua regu dibatasi oleh jaring/net sehingga pemain tidak

akan terjadi kontak langsung dengan pemain lawan di lapangan. Sebagaimana cabang

olahraga yang lain, permainan bola voli juga mengandung nilai pendidikan, maka

permainan bola voli diberikan dalam lingkungan pendidikan dalam bentuk proses

pembelajaran.

Untuk memperkenalkan permainan bola voli di Sekolah Dasar sebenarnya tidak

begitu sulit, karena pada umumnya setidaknya di desanya sering melihat orang dewasa

sedang latihan bola voli sehingga permainan bola voli tidak begitu asing bagi siswa

SD. Namun karena siswa SD adalah berusia antara 7 – 12 tahun sehingga masih baru

dalam tahap mengenalkan gerak dasarnya dulu.

Untuk mencapai peningkatan keterampilan siswa sesuai harapan, diperlukan

sarana dan prasarana yang memadai, tetapi secara umum di Sekolah Dasar belum

dapat memenuhi perlengkapan yang ideal atau setidaknya sebanding dengan jumlah

siswa, maka seorang guru harus pandai mencari atau membuat alternatif alat atau

media untuk memenuhi kesebandingan antara alat/media dengan jumlah siswa.

Media pembelajaran merupakan salah satu bagian yang penting dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, tepat dan tidaknya media

pembelajaran sangat mempengaruhi optimal dan tidak optimalnya ketercapaian tujuan

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat memudahkan guru untuk mengejar

target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajarannya. Begitu pula sebaliknya,

penggunaan media yang tidak tepat akan menyulitkan bagi guru dalam mencapai

target-target tujuan pembelajarannya. Hal ini pula yang terjadi pada pembelajaran

passing bawah dalam permainan bola voli di SD Negeri 1 Bobotsari. Kenyataannya di

sekolah, media bola voli hanya memiliki 2 buah bola voli nomor 4, sementara jumlah

siswa setiap kelasnya antara 24 siswa sampai 32 siswa, jadi jumlah bola voli dengan

jumlah siswa tidak sebanding. Dari situasi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran pada materi passing bawah bola voli menjadi tidak efektif sehingga

akan mengakibatkan target kurikulum menjadi rendah. Kondisi semacam ini sudah

cukup lama sampai saat sekarang ini sekolah belum dapat memenuhi sarana berupa

bola voli dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah siswa.

Dari pemikiran tersebut di atas maka perlu untuk mencari solusi agar dapat

mengatasi masalah yang ada dan terjangkau oleh sekolah, maka perlu adanya media

alternatif atau modifikasi media sebagai pengganti bola voli, yaitu bola plastik yang

besarnya hampir sama dengan bola voli nomor 4.

Kemampuan atau keterampilan passing bawah bola voli bagi siswa SD masih

sangat kurang terutama siswa perempuan masih nampak canggung menghadapi bola

voli, yaitu bila diberi bola yang dilambungkan kearahnya, pandangan atau wajahnya

agak menghindar tidak dihadapi secara tegas datangnya bola, jadi masih ada rasa takut

dengan bola.

Untuk mengatasi ketidakberanian siswa terhadap bola voli, maka dalam

kegiatan penelitian ini peneliti mencoba menggunakan media bola plastik yang

besarnya sama dengan bola voli nomor 4 dan disamping bolanya ringan juga dapat

diusahakan dengan jumlah yang sebanding dengan jumlah siswa karena harganya jauh

lebih murah dari pada bola voli.

Dari hasil penilaian sebelum diberi perlakuan pada siswa kelas V SD Negeri 1

Bobotsari pada materi latihan gerak dasar passing bawah bola voli hasilnya kurang

memuaskan, yaitu dari 32 siswa, yang nilainya melampaui KKM sejumlah 23 siswa

atau 71,88%, dan 9 siswa atau 28,12% mendapat nilai di bawah KKM. KKM yang

telah ditentukan untuk siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012 adalah harus 66.

Modifikasi bola voli yang diganti dengan bola plastik ini sengaja penulis ajukan

sebagai bahan penelitian agar guru tidak hanya terpaku pada media yang

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

sesungguhnya yaitu bola voli dalam menyampaikan pelajaran pada materi gerak dasar

passing bawah bola voli, karena hampir tiap sekolah memiliki bola voli tidak

sebanding dengan jumlah siswa yang diajar. Oleh karenanya penggunaan bola harus

banyak agar siswa tidak terlalu lama untuk menunggu giliran, sehingga diharapkan

proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan dapat meningkatkan

keterampilan dan dalam segi perolehan nilai serta perubahan sikap sesuai dengan

fungsi dan tujuan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada

materi passing bawah.

Masalah yang ditimbulkan datang dari guru yang mengajar berupa pelaksanaan

proses belajar dilaksanakan secara monoton dan tidak mengembangkan media

alternatif maupun media lain, sedangkan dari siswa adalah kekurangaktifan dan

antusiasme yang nampak lesu dan kurang bergairah karena terlalu lama menunggu

giliran sehingga menciptakan kondisi yang tidak menyenangkan dan membosankan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti mencoba melakukan

penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Penguasaan Gerak Dasar Passing

Bawah Permainan Bola Voli Melalui Pembelajaran Menggunakan Media Bola Plastik

Pada Siswa Kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah:

Bagaimanakah penggunaan media bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar

bola voli pada siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Semester Genap Tahun

Pelajaran 2011/2012 ?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang timbul sebagaimana dijelaskan di atas, tujuan

penelitian tindakan kelas ini adalah:

Untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli melalui pembelajaran

menggunakan media bola plastik pada siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan membawa manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Guru penjasorkes SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari

a. Untuk menambah pengalaman dan meningkatkan daya kreasi guru disekolah

dalam memilih dan mengembangkan media dan memodifikasi alat bantu

pembelajaran.

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang

akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

professional, terutama dalam mengembangkan media dan alat pembelajaran

yang dimodifikasi.

2. Bagi Siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan

aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dan pada akhirnya mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Siswa lebih berminat dan berani untuk belajar gerak dasar passing bawah

bola voli.

3. Bagi SDN 1 Bobotsari

Sebagai bahan masukan/saran untuk mengembangkan strategi belajar

mengajar yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan

kualitas hasil belajar siswa ataupun mutu lulusan.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

a. Pengertian

Ruang lingkup Penjasorkes pada umumnya terletak pada pendidikan yang

bertujuan untuk menggerakan dan mengembangkan aspek psikomotor pada siswa,

dan hal ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap guru penjasorkes. Pada

dasarnya pengertian penjasorkes sendiri merupakan terjemahan dari physical

education yang digunakan di Amerika. Sedangkan makna dari penjasorkes sendiri

adalah pendidikan mengenai fisik dan mental seseorang. Jadi arti pendidikan

disini adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok

dalam usaha untuk mendewasakan anak melalui pengajaran dan pelatihan.

Dengan demikian penjasorkes adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang

dirancang dan disusn secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan

dan pembentukan watak serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga

negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Selanjutnya beberapa pengertian tentang penjasorkes sendiri yang telah

dikemukakan oleh beberapa ahli ternyata belum ada kesepakatan rumusan yang

sama. Meskipun demikian, dari rumusan-rumusan mengenai penjasorkes terdapat

beberapa kesamaan komponen yang terlibat, dan menjadi dasar serta tujuan

pelaksanaan penjasorkes. Berikut pengertian penjas menurut Adang Suherman

(2000 : 22) dalam Murdo Wahono. Bahwa:

”Pengertian pendidikan jasmani dapat dilihat dari dua sudut pandang,

yaitu pandangan tradisional dan pandangan modern, pandangan tradisional

manusia terdiri dari dua komponen utama yang dapat di pilah–pilah yaitu

jasmani dan rohani (dikotomi). Oleh karena itu, pendidikan jasmani

diartikan sebagai proses pendidikan untuk keselarasan antara tumbuhnya

badan dan perkembangan jiwa. Pandangan modern menganggap manusia

sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik). Oleh karena itu, pendidikan

jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus

merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani”.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Selanjutnya pengertian penjasorkes menurut Syarifuddin dan muhadi

(1992 : 04).Bahwa :

”Tujuan umum penjasorkes di sekolah adalah memacu kepada

pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial

yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan

gerak dasar, menanamkan nilai sikap dan membiasakan hidup sehat,

memacu aktivitas sistem peredaran darah, pencernanaan, pernapasan, dan

persyarafan. Penjasorkes dapat pula menanamkan nilai-nilai disiplin,

kerjasama, sportivitas, tenggang rasa, dapat meningkatkan pengetahuan

penjasorkes, menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani”.

Oleh karena itu apabila pembelajaran penjasorkes yang dilaksanakan di

sekolah dapat terorganisir dengan baik, akan dapat memberikan sumbangan yang

sangat berarti dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang

harmonis maupun dalam rangka menyiapkan siswa secara fisiologis yang

mengarah kepada usaha-usaha keras berguna untuk meningkatkan kemantapan

jasmani dan rohani dalam membantu mengembangkan kemampuan dan

kepribadian yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam

lingkungannya dan dijelaskan bahwa materi yang disajikan dalam pembelajaran

penjasorkes harus menunjang tujuan dalam pengajaran penjasorkes itu sendiri.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjasorkes adalah suatu

proses perubahan tingkah laku individu atau kelompok dalam usaha pendewasaan

sikap seseorang, melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang dalam hal ini

proses atau aktivitas gerak jasmani itu sendiri.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tujuan penjasorkesharus berorientasi pada setiap siswa .pendekatn

pemecahan masalah merupakan cara yang baik apabila digunakan dalam

pengajaran atau plajaran pendidikan jasmani.Karena pendekatan ini dapat

meningkatkan partisipasi maksimum,memberikan keleluasasn gerak yang

memadai dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan.

Secara umum tujuan pendidikan jasmani menurut Adang Suherman (2000 :

23) dapat di klasifikasikan ke dalam empat kategori,yaitu :

a. perkembangan fisik.Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik

dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).

b. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillfull).

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

berfikir dengan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang

pendidikan jasmani kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan

tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab

siswa.

Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam menyesuaikan diri pad suatu kelompok atau masyarakat.

2. Pembelajaran

a. Definisi Pembelajaran

Istilah pembelajaran berasal dari kata instruktion, menunjuk pada kegiatan,

yaitu bagaimana peserta didik belajar dan peserta didik mengajar atau dapat

dikatakan proses belajar mengajar. Menurut kamus besar bahasa indonesia (2003:

17) pembelajaran adalah ”proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar”. Sedangkan pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:

297) adalah sebagai berikut: ”pembelajaran adalah kegiatan secara terprogam

dalam disain intruk-sional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar”. Selanjutnya pengertian

pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2007: 136) yaitu ”suatu sistem

yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian isi/materi ajar, strategi pemelajaran

(metode, media, waktu, sistem penyampaian), serta asesmen belajar”.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga berguna untuk

mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan pembelajaran, pendekatan

pembelajaran merupakan apek yang sangat penting dan mempunyai hubungan

fungsional untuk mencapai tujuan intruksional. Untuk itu seorang guru atau

pelatih harus memilih atau menentukan pendekatan pembelajaran mana yang

sesuai untuk pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk

terjadinya proses pembelajaran secara efektif dalam kegiatan iteraksional.

Pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan analisis terhadap hal-hal tertentu.

Dengan demikian kegiatan pembelajaran dengan sendirinyaharus memperhatikan

fektor-faktor internal dan eksternal yang merupakan faktor yang penting dalam

menentukan pembelajaran.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi

atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi perubahan

pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka

dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru

mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan

belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino dkk, (1998: 36) menyatakan, “Ciri-ciri

pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar

siswa yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4)

suasana belajar dan (5) kondisi subyek belajar”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri pembelajaran

terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar, suasana belajar dan

kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut harus diperhatikan dalam

proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri pembelajaran dijelaskan sebagai

berikut:

1) Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, bila seorang siswa tidak dapat melakukan

tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk menemukan sebab-

sebabnya dan kemudian mendorong siswa tersebut mau melakukan tugas ajar dari

guru. Dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi rangsangan agar tumbuh

motivasi pada dirinya.

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu

dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak suka

tersebut. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu

tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan

arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat

tercapai.

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2) Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi belajar

perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan memperhatikan

karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.

Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip

dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan

yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang

daya cipta atau yang bersifat menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri

siswa untuk menemukan atau memecahkannya masalah yang dihadapi dalam

pembelajaran.

3) Alat Bantu Belajar

Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu pembelajaran

adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru harus berusaha agar

materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap dengan mudah oleh

siswa. Apabila pengajaran disampikan dengan bantuan alat-alat yang menarik,

maka siswa akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan

baik.

4) Suasana Belajar

Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap pencapaian

tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik, apabila terjadi

komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Di samping itu juga, adanya

kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana belajar mengajar akan

berglangsung dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan dengan karakteristik

siswa, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

5) Kondisi Siswa yang Belajar

Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda, tetapi

juga memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan dan

memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan

kondisi siswa yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi siswa

dalam proses belajar. Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan pada

peranan dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih

berperan sebagai fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip H.J.

Gino dkk (1998: 51) bahwa, “Perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai

jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala

aspek organisme atau pribadi seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi

perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan,

tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran

meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan motivasi, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan

individual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka prinsip-prinsip

pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam pembelajaran dengan baik dan

benar. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan

secara singkat sebagai berikut:

1) Perhatian dan Motivasi Belajar

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran

sesuai dengan kebutuhan siswa. H.J. Gino dkk. (1998: 52) menyatakan,

“Perhatian siswa waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Belajar

dengan penuh perhatian (konsentrasi) pada materi yang dipelajari akan lebih

terkesan lebih mendalam dan tahan lama pada ingatan”.

Perhatian mempunyai peran penting untuk mencapai hasil belajar yang

optimal. Apabila pelajaran yang diterima siswa dirasakan sebagai kebutuhan,

maka akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Sedangkan

yang dimaksud motivasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) adalah,

“Tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Dengan

motivasi belajar yang tinggi, maka siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Belajar yang dilakukan dengan penuh semangat akan dapat mencapai hasil belajar

yang optimal.

2) Keaktifan Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan

belajarnya secara efektif siswa dituntut untuk atif secara fisik, intelektual dan

emosional. Tanpa ada keaktifan dari siswa, maka tidak akan terjadi proses belajar.

Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk. (1998: 52) bahwa, “Dari semua unsur

belajar, boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip yang terpenting, karena belajar

sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seorang

belajar”.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam bentuknya.

Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari siswa. Menurut S.

Nasution (1988:93) yang dikutip H.J. Gino dkk. (1998: 52) macam-macam

keaktifan belajar siswa antara lain: “Visual activities, oral activities, listening

activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional

activities”.

Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak

terpisah satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris terkandung

keaktifan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam setiap pelajaran dapat

dilakukan bermacam-macam keaktifan.

3) Keterlibatan Langsung Siswa

Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri siswa. Dalam proses

belajar sangat kompleks. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organ-

organ siswa mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang

diperolehnya. Dapat dikatakan bahwa, belajar merupakan hasil pengalaman,

sebab pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan kualitas

perubahan tingkah laku siswa. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila terjadi

perubahan tingkah laku pada diri siswa.

Belajar adalah tanggungjawab masing-masing siswa, sebab hasil belajar

adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang

didapat oleh orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda antara

siswa satu dengan lainnya tergantung pada pengalaman yang diperoleh dan

kondisi serta kemampuan setiap siswa.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4) Pengulangan Belajar

Salah satu prinsip belajar adalah melakukan pengulangan. Dengan

melakukan pengulangan yang banyak, maka suatu keterampilan atau pengetahuan

akan dikuasai dengan baik. Menurut Davies (1987: 32) yang dikutip Dimyati dan

Mudjiono (2006: 52) bahwa, “Penguasaan secara penuh dari setiap langkah

memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. Dari pernyataan inilah

pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran”. Sedangkan

Suharno HP. (1993: 22) berpendapat, “Untuk mengotomatisasikan penguasaan

unsur gerak fisik, teknik, taktik dan keterampilan yang benar atlet harus

melakukan latihan berulang-ulang dengan frekuensi sebanyak-banyaknya secara

kontinyu”.

Mengulang materi pelajaran atau suatu keterampilan adalah sangat penting.

Dengan melakukan pengulangan gerakan secara terus menerus, maka gerakan

keterampilan dapat dikuasai dengan secara otomatis. Suatu keterampilan yang

dikuasai dengan baik, maka gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien.

5) Tantangan

Tantangan merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembelajaran.

Dengan adanya tantangan maka akan memotivasi siswa untuk memecahkan

permasalahan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk

(1998: 54) bahwa, “Materi yang dipelajari oleh siswa harus mempunyai sifat

merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut mengandung banyak

masalah-masalah yang merangsang untuk dipecahkan. Apabila siswa dapat

mengatasi masalah yang dihadapinya, maka ia akan mendapatkan kepuasan”.

Memberikan tantangan dalam proses belajar mengajar adalah sangat

penting. Dengan adanya tantangan yang harus dihadapi atau dipecahkan siswa

dalam belajar, maka siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk

memecahkan masalah tersebut. Jika siswa mampu memecahkan masalah yang

dipelajarinya, maka siswa akan memperoleh kepuasan dan mencapai hasil belajar

yang optimal.

6) Balikan dan Penguatan

Pemberian balikan pada umumnya memberi nilai positif dalam diri siswa,

yaitu mendorong siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan

usaha belajarnya. Tingkah laku dan usaha belajar serta penampilan siswa yang

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

baik, diberi balikan dalam bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian yang

merupakan penguatan terhadap tingkah laku dan penampilan siswa.

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku yang dapat

meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Memberi

penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya sederhana sekali, yaitu tanda

persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa. Namun demikian, penguatan ini

sangat besar manfaatnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

7) Perbedaan Individu

Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu

dengan lainnya. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo atau

kecepatannya masing-masing. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa

lain akan membantu siswa menentukan cara belajar serta sasaran belajar bagi

dirinya sendiri. Manfaat pembelajaran akan lebih berarti jika proses pembelajaran

yang diterapkan, direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan

kondisi masing-masing siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka

guru harus memperhatikan perbedaan setiap individu dan dalam

membelajarkannya harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing

individu.

3. Gerak Dasar

a. Hakikat Gerak Dasar

Pada usia sekolah dasar inilah saatnya harus ditanamkan bagaimana cara

melakukan gerak dasar yang benar sangat penting. Karena pada usia sekolah

dasar masa perkembangan dan pertumbuhan, sehingga kemampuan gerak dasar

yang dimiliki dapat dilakukan dengan benar. Kesalahan dalam melakukan gerak

dasar akan berdampak pada pola gerakan yang salah, sehingga akan berdampak

pada aktivitas-aktivitas geraknya. Upaya untuk meningkatkan kualitas gerak dasar

harus dilakukan latihan dengan baik dan benar.

Gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil

dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan dan

pertumbuhan. Pendapat Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992:24) bahwa, “Gerak

dasar manusia adalah jalan, lari, lompat, dan lempar. Bentuk-bentuk gerakan

dasar tersebut telah dimiliki oleh murid-murid sekolah dasar. Namun yang

menjadi permasalahan sekarang bagaimanakah cara menanamkannya kepada

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

murid-murid sekolah dasar agar bentuk-bentuk gerakan dasar yang telah

dimilikinya dapat dilakukan dengan benar”.

Harrow dalam Furqon (1972:52-54) mengemukakan bahwa gerak dasar

adalah pola-pola gerak inheren yang didasarkan pada gerak-gerak refleks anak,

yang timbul bukan hanya karena latihan, tetapi dapat diperhalus dan diperbaiki

melalui latihan.

b. Jenis/Pola Gerak Dasar.

Pola gerak dasar adalah bentuk gerakan-gerakan sederhana yang bisa dibagi

menjadi tiga bentuk gerak sebagai berikut:

1) Gerak lokomotor (gerakan berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu

bergerak atau berpindah tempat; misalnya jalan, lari, dan loncat.

2) Gerak non-lokomotor (gerakan tidak berpindah tempat) dimana sebagian

anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat.

3) Manipulatif, dimana ada sesuatu yang digerakkan, misalnya melempar,

menangkap, menyepak, memukul, dan gerakan lain yang berkaitan dengan

lemparan dan tangkapan sesuatu

4. Permainan Bola Voli

a. Pengertian Bola Voli

Bola voli merupakan permainan olahraga beregu yang berasal dari Amerika

Serikat. Diciptakan oleh William C. Morgan tahun 1895. Tiap regu bola voli

terdiri atas enam orang pemain. Olahraga voli masuk ke Indonesia pada Masa

Pendudukan Jepang. Perkembangan permainan bola voli di Indonesia cukup baik.

Lapangan bola voli berbentuk empat persegi panjang berukuran 9 x 18

meter, ditengahnya dibatasi dengan jaring yang tingginya untuk putra 243 cm

sedangkan untuk putri 224 cm. Ciri permainan bola voli adalah diawali dengan

servis dan bola dimainkan secara langsung sebelum menyentuh lantai dengan

sentuhan tidak lebih dari 3 kali sentuhan. Untuk masing-masing regu dan giliran

melakukan servis sesuai urutan nomor, tetapi jelas setelah lawan melakukan

kesalahan atau terjadi nola mati.

Penilaian satu set permainan dimenangkan setelah satu regu mencapai nilai

25. Bila terjadi nilai 24 sama oleh kedua regu, maka dicari sampai selisih 2. Satu

regu dianggap menang setelah meraih 3 set kemenangan, bila terjadi 2-2, maka

set kelima hanya sampai nilai 15.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Unsur-unsur Dasar Bola Voli

Unsur-unsur dasar permainan bola voli adalah:

1) Pergerakan tubuh/langkah;

2) Servis;

3) Passing;

4) Spike (smash);

5) Bendungan (block).

c. Passing Bawah Bola Voli

Passing bawah adalah jenis passing yang dilakukan di mana bola diumpan

dari bawah dada. Untuk melakukan passing bawah, lakukanlah langkah-langkah

sebagai berikut.

1) Sikapkan tubuh dalam posisi sikap penjagaan, kedua tangan disatukan.

2) Tubuh merendah hingga kedua tangan tidak mencapai ketinggian lutut.

3) Saat bola mengarah kita, ayunkan kedua lengan ke atas dan arahkan bola

tepat ditengah-tengah antara siku dan pergelangan tangan.

4) Ayunan tangan jangan melewati batas bahu.

5) Ayunan lengan dilakukan dengan cara mengeraskan otot perut dan otot kedua

lengan. Diharapkan pantulan bola akan lebih sempurna.

Menurut Kurniadi D & Prapanca S (2010:78) menyatakan bahwa teknik

dasar passing bawah adalah sebagai berikut:

Berdiri dengan posisi kaki dibuka selebar bahu

Kedua lutut ditekuk dan badan condong ke depan

Sentuhan bola pada pergelangan tangan dengan posisi tangan lurus

Arahkan pandangan mata ke depan

Saat memukul/menyentuhkan bola, koordinasikan antara gerakan lutut,

badan, dan bahu

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 1. Sikap passing bawah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan passing bawah

Bebbi Oktara (2010:161) menyatakan sebagai berikut.

1) Posisi kaki saat gerakan ini berawal dari sikap penjagaan.

2) Saat mendorong bola kedua kaki diluruskan.

3) Saat mendorong bola, ayunan lengan jangan disentak.

4) Perkenaan lengan dengan bola harus tepat di tengah antara siku dan

pergelangan tangan.

5) Gerakan jangan kaku, lakukan seluwes mungkin.

6) Tenaga disesuaikan pada jarak teman yang mau diberi.

5. Media Pembelajaran

a. Hakikat Media Pembelajaran

Kristiyanto (2010:126) menyatakan bahwa media merupakan sarana

pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang

bertujuan untuk membuat tahu siswa, media adalah pembawa pesan yang berasal

dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dari pendapat di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang

dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan proses pembelajaran

dapat berjalan lebih mudah, efisien, menjaga relevansi dengan tujuan belajar dan

dapat membantu konsentrasi. Dengan adanya media pembelajaran sebagai media

antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus

komunikatif.

Adapun manfaat menggunakan media pembelajaran adalah:

1) Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa

2) Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

3) Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya

4) Dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis

5) Dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar

6) Dapat mebangkitkan keinginan dan minat guru. Dengan menggunakan media

pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin

tajam.

7) Dapat memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari yang

konkret sampai hal yang bersifat abstrak.

c. Kriteria Pemilihan Media

Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang sangat sederhana hingga

yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya menggunakan indera mata hingga

perpaduan lebih dari satu indera. Dari yang murah dan tidak memerlukan listrik

hingga yang mahal dan sangat tergantung pada perangkat keras.

Karena media merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran, maka

sebagai komponen media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai

dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir dari pemilihan media adalah

penggunaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan

siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam penelitian ini telah menentukan alternatif media yang akan digunakan

dalam pembelajaran, hal ini karena sudah tersedia dan mungkin dapat dibeli dengan

harga terjangkau dan menurut peneliti media yang ada memang sudah sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan, dan terjangkau harganya.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh: bila

tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media

audio yang tepat untuk digunakan. Dalam penelitian ini tujuan pembelajaran

bersifat motorik (gerak dan aktifitas) yaitu passing bawah bola voli maka media

yang akan digunakan adalah bola plastik sebagai pengganti bola voli.

d. Media Pembelajaran Penjasorkes

1) Sarana Baku/Standar

Sarana yang baku/standar pada passing bawah adalah bola voli nomor 4,

peluit, lapangan beserta jaringnya. Berhubung bola voli yang standar di

sekolah hanya memiliki 4 buah maka untuk proses pembelajaran sangatlah

kurang atau tidak sebanding dengan jumlah siswa.

2) Sarana Modifikasi

Sarana modifikasi sangat diperlukan karena pada umumnya sekolah

tidak memiliki sarana dan prasarana penjas yang memadai, adapun sarana dan

prasarana yang ada didesain untuk ukuran orang dewasa, sedangkan

kematangan fisik siswa sekolah dasar belum selengkap orang dewasa.

Sarana modifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bola

plastik, yaitu bola yang ukurannya menyamai bola voli nomor 4 terbuat dari

bahan plastik. Jumlah bola yang diperlukan sedikitnya 15 buah atau setiap

siswa memerlukan 1 buah bola.

3) Alat bantu pembelajaran penjasorkes

Yang dimaksud alat bantu dalam penelitian ini adalah benda atau materi

yang dapat digunakan untuk membantu menyampaikan pesan pembelajaran

dan digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan

belajar dari tugas yang diberikan.

Jadi yang dimaksud alat bantu belajar adalah benda bukan manusia,

dalam penelitian ini alat bantu yang digunakan adalah bola plastik, kemudian

dimainkan dengan cara berhadap-hadapan tetapi dipasang jaring/net.

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

6. Modifikasi Sarana Dalam Pembelajaran Penjasorkes

a. Pengertian modifikasi

modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi

pembelajaran dengan cara menurunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang

potensial untuk memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini dimaksudkan

untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak

bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memilki tingkat

yang lebih tinggi (Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf, Adang Suherman. 2000:41).

b. Prinsip Pengembangan Modifikasi

Modifikasi adalah salah satu usaha para guru agar pembelajaran

menceerminkan kreatifitas, termasuk didalamnya ”body scaling” atau

penyesuaian dengan ukuran bentuk tubuh siswa yangsedang belajar. Aspek inilah

yang harus dijadikan prinsip utama dalam modifikasi pembelajaran penjas,

termasuk pembelajaran passing bawah bola voli.

Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran agar tercermin dari aktifitas

pembelajaran yang diberikan guru dari mulai awal hingga akhir pelajaran.

Beberapa aspek analisa modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru

tentang:

a). Tujuan

b). Karakteristik materi

c). Kondisi lingkungan dan

d). Evaluasinya (Yoyo Bahagia et al 2000: 41)

c. Tujuan Modifikasi

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari

mulai tujuan yang paling rendah sampai tujuan yang paling tinggi. Modifikasi

tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi ke dalam tiga

komponen, yakni:

1. Tujuan Perluasan

Tujuan perluasan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan

pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud

keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efisiensi dan

eefektifitas. Misalnya: siswa mengetahui dan dapat memberikan contoh tolak

dalam nomor tolak peluru. Dalam contohini, tujuan pembelajaran lebih

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menekankan agar siswa dapat mengetahui esensi tolak dalam bentuk peragaan ,

dalam kasus ini peragaan tidak erlalu dipermasalahkan apakah tolak itu sudah

dilakukan secara efektif dan efisien atau belum. Yang penting siswa siswa dapat

mengetahui esensi wujud tolak dalam nomor tolak peluru pada cabang olahraga

atletik.

2. Tujuan Penghalusan

Tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih

menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak

secara efisien. Misalnya: siswa mengetahui dan melakukan gerak menolak dengan

sudut tolakan 45°. Dalam contoh ini, tujuan tidak lagi pada level agar siswa dapat

mengetahui esensi gerak menolak (misalnya: menggunakan sudut yang tepat untuk

medapatkan hasil yang baik dan maksimal) melalui peragaan.

3. Tujuan Penerapan

Tujuan penerapan maksudnya adlah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan

pada perolehan pengetahuan dan kemampuan tentang efektif tidaknya gerakan

yang dilkakuan melalui pengenalan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa.

Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunaan media modifikasi piring

plastik sebagai pengganti cakram pernah diteliti oleh Abdul Kadir (2008) dalam

proposal penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Efektifitas Belajar Lempar

Cakram Dengan Menggunakan Media Modifikasi Piring Plastik”. Dalam laporannya

tersebut bahwa pembelajaran setelah menggunakan media modifikasi piring plastik

pada pelajaran lempar cakram ternyata dapat mencapai tingkat ketuntasan 85% untuk

siswa putra dan 72,5% siswa putri.

B. Kerangka Berpikir

Tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang saling mendukung. Salah satu faktor yang memiliki peran

dalam rangka mencapai tujuan adalah ketepatan mengorganisir peserta didik. Guru

sebagai pemegang kendali di kelas, mempunyai tanggung jawab yang besar. Oleh

karena itu, guru dituntut untuk kreatif mampu mencari model atau metode

pembelajaran yang dapat membawa pengaruh besar pada pola pikir siswa dalam

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa, yaitu dengan menggunakan variasi

metode pembelajaran, diantaranya dengan strategi pembelajaran penggunaan media

plastik.

Penggunaan bola plastik lebih menyenangkan bagi siswa seusia SD, karena

bolanya cukup ringan dan tidak terlalu keras sehingga siswa tidak akan takut terkena

bola karena tidak akan mencederai atau tidak sakit di lengan untuk passing bawah.

Dengan bola plastik yang harganya rerlatif murah sehingga sekolah mampu beli dalam

jumlah yang relatif banyak, setidaknya sebanding dengan jumlah siswa sehingga

setiap siswa tidak terlalu lama menunggu giliran untuk latihan passing bawah secara

berpasangan. Dengan waktu yang tidak terlalu lama maka siswa akan dapat berlatih

dengan aktif dan dapat menggunakan waktu secara efektif.

Dengan strategi ini diharapkan dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan

sekaligus meningkatkan efektifitas dan prestasi belajar siswa.

Berdasar uraian di atas peneliti berpendapat bahwa keterkaitan siswa akan sebuah

materi yang dipelajari merupakan modal awal mencapai keberhasilan. Keterkaitan

tersebut akan menjadikan sebuah pemicu munculnya hasil yang baik. yaitu dengan

mengarahkan siswa pada sesuatu yang baru, praktis, sesuai pada pengalaman yang

nyata. Apabila dalam diri siswa sudah tertanam motivasi yang besar, maka dengan

sendirinya siswa tersebut akan mudah dan penuh sadar melakukan sesuatu guna

mencapai hasil yang diharapkan.

Untuk mendapatkan hasil memuaskan, guru dituntut menyajikan materi dan

mengelola siswa dalam PBM senantiasa menyenangkan dan tidak membosankan

dengan media dan model pembelajran yang variatif. Penggunaan media pembelajaran

dengan menggunakan modifikasi akan menjadi solusi terbaik bagi guru agar tercipta

PBM yang diinginkan. Secara skematis, kerangka berfikir dapat ditunjukkan dibawah

ini

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 2. Alur kerangka berpikir

Kondisi Akhir

Melalui penggunaan

media bola plastik

dapat meningkatkan

hasil belajar passing

bawah pada siswa

Kondisi Awal

Guru kurang kreatif

dan inovatif dalam

PBM

a. Siswa kurang aktif dan cepat

bosan dengan pelajaran

penjas.

b. Perhatian dan motivasi siswa

sangat rendah

c. Hasil belajar siswa pada

materi passing bawah rendah

Siklus I: guru dan peneliti

menyusun bentuk pengajaran

yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan dan

keterampilan passing bawah bola

voli, melalui pembelajaran

dengan media bola plastik

Siklus II: upaya perbaikan dari

siklus I sehingga meningkatkan

kemampuan dan keterampilan

passing bawah bola voli, melalui

pendekatan model pembelajaran

dengan media bola plastik.

Tindakan

Menerapkan model

pembelajaran dengan

menggunakan media

bola plastik

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Negeri 1 Bobotsari,

Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai

bulan Agustus 2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

Apr Mei Jun Jul Ags

1. Persiapan

a. Koordinasi peneliti dengan Kepala

Sekolah

b. Diskusi dengan sejawat dan

kolaborator

c. Penyusunan Proposal

d. Menyiapkan perangkat pembelajaran

dan instrumen (lembar observasi)

e. Simulasi pelaksanaan rindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. Analisis Data

b. Penyusunan Laporan Skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Penggandaan dan Pengumpulan

Laporan

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3. Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam dua siklus untuk

melihat peningkatan hasil belajar passing bawah dalam mata pelajaran penjasorkes

dengan penggunaan media/alat bantu belajar yang dimodifikasi (bola plastik)

B. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari, Kecamatan

Bobotsari semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:

1. Data Primer

Berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing bawah bola voli

2. Data Sekunder

Berupa RPP, silabus dan dokumen kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran

passing bawah bola voli.

2. Guru, untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan media bantu pembelajaran

dalam pembelajaran passing bawah bola voli.

D. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara menentukan

sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan

instrument yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap adalah sebagai

berikut:

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1. Siswa Hasil keterampilan pas-

sing bawah

Tes praktik Lembar tugas

2. Guru Kemampuan

melakukan rangkaian

gerakan kete-rampilan

passing bawah

Praktik dan

pengamatan

Melalui lembar

observasi

E. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menyatakan ketepatan tujuan tes (alat ukur) dan

memenuhi persyaratan pembuatan tes. Validitas tes. Validitas data merupakan

jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian, jadi

validitas memegang peranan penting dalam pembuatan simpulan dalam suatu

penelitian.

Dalam penelitian ini untuk menguji validitas data menggunakan teknik

trianggulasi data yang diperoleh melalui:

1. Analisis

Dilakukan terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dalam

penelitian

2. Observasi

Untuk mendapatkan data kejadian-kejadian yang muncul pada saat pembelajaran

berlangsung.

3. Guru Pamong

Untuk mendapatkan data kejadian-kejadian yang muncul pada saat pembelajaran

berlangsung.

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus

PTK dianalisis secara deskriptif statistik dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Adapun data

tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

passing bawah menggunakan media bantu bola plastik dan tali rafia, yang diperoleh

melalui pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi oleh

kolaborator. Hasil pengamatan dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah

ditentukan.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

terhadap materi ajar adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari materi. Dengan

kriteria siswa yang dinyatakan tuntas belajar jika menguasai materi 70% ke atas atau

mendapat nilai 67.

Untuk mengukur keberhasilan tindakan dalam penelitian maka ditentukan

kriteria keberhasilan. Penelitian dinyatakan berhasil jika 80% dari jumlah siswa

mencapai batas kriteria ketuntasan minimal (KKM)

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

direncanakan dua siklus, apabila belum berhasil akan dilanjutkan pada siklus

berikutnya. Desain PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK

menurut Agus Kristiyanto yang menggunakan sistem spiral refleksi yang terdiri dari

beberapa siklus. Dalam model Agus Kristiyanto dijelaskan bahwa di dalam satu siklus

atau putaran terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan

(acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Adapun desain penelitian

tindakan kelas yang dikemukakan oleh Agus Kristiyanto dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 3. Desain PTK dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan

Olahraga

Sumber : Penelitian Tindakan Kelas (Agus Kristiyanto, 2010:19)

Jika dicermati, model yang dikemukakan tersebut diatas pada hakikatnya berupa

perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari 4 komponen yaiti:

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa

untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus ini

adalah perputaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

Gambar di atas tampak bahwa di dalamnya terdapat dua perangkat komponen

yang dapat dikatakan dua siklus. Dalam pelaksanaanya sesungguhnya jumlah siklus

sangat bergantung pada permasalahan yang harus dipecahkan. Apabila permasalahan

terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk

setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi jauh lebih banyak dari

itu, barangkali lima atau enam siklus.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus, apabila belum

berhasil akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari 1 kali

pertemuan, setiap pertemuannya 2 x 35 menit.

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Secara rinci prosedur penelitian sebagai berikut:

a. Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Perencanaan

tindakan yaitu menyusun rencana tindakan dan penelitian tindakan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran passing bawah untuk mencapai tujuan

penelitian. Perencanaan tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran

yang menggunakan media bola plastik sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan

secara efektif dalam berbagai situasi lapangan. Pada tahap ini juga

dipersiapkan beberapa instrumen penelitian yaitu lembar observasi siswa dan

guru, lembar penilaian, catatan lapangan dan tes hasil belajar/kuis yang

digunakan selama melaksanakan tindakan.

b. Tahap tindakan merupakan tahap apa yang akan dilakukan oleh guru atau

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah

dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti,

tetapi dalam proses observasi guru dibantu oleh teman sejawat dengan

menggunakan beberapa alat instrument penelitian yaitu tes perbuatan, lembar

observasi, dan catatan lapangan serta kuis/tes hasil belajar siswa. Pelaksanaan

penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus disajikan dalam dua

pertemuan.

c. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi atau pemantauan

merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Adapun fungsi pokok

observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan

rencana tindakan dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan

sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Observasi

dilakukan untuk mengamati aktivitas perilaku dan keadaan yang berhubungan

dengan pembelajaran.

d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil

atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Refleksi adalah kegiatan

mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa,

suasana kelas, maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat penting

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil

(perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan oleh

peneliti. Pada tahap ini merenungkan kembali apa yang telah dilaksanakan di

dalam tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut baik, maka tindakan

selanjutnya dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan itu perlu adanya

perbaikan, maka tindakan tersebut perlu diulangi secara keseluruhan. Dalam

tahap refleksi peneliti mengadakan diskusi dengan observer di setiap akhir

tindakan. Diskusi dilakukan berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan.

Untuk menyusun tindakan selanjutnya selain itu juga peneliti merefleksi diri

dengan melihat data observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah mengenai

sasaran atau belum.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan kolaborator menyusun

skenario pembelajaran yang terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran passing bawah.

3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, lembar pengamatan

pembelajaran passing bawah.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

aktivitas pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain

sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan pembelajaran passing bawah menggunakan media bantu

bola plastik.

2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok dalam pembelajaran

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4) Melakukan latihan gerak dasar passing bawah, cara melakssanakan passing

bawah menggunakan bola plastik dan cara melakukan passing bawah.

5) Membuat kesimpulan.

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

7) Melaksanakan pendinginan

c. Pengamatan

Pengamatan tindakan tahap (1) hasil belajar siswa dalam pembelajaran

passing bawah menggunakan media bantu pembelajaran (2) kemampuan

melakukan gerak dasar passing bawah (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan

yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada

tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran penjasorkes. Demikian juga

termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interprestasi, dan analisis,

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada siklus seperti

tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Rencana Persentase Target Pencapaian Siklus

Aspek yang diukur Persentase Cara Mengukur

Kondisi

awal

Siklus I Siklus II

Hasil belajar siswa

dalam pembelajar-

an passing bawah

60% 70% 80% Dihitung dari jumlah

siswa yang dapat

mencapai ketun-tasan

belajar

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Bersama dengan kolaborator, peneliti mengadakan observasi sebelum kegiatan

penelitian berjalan, observasi dilakukan sebagai langkah awal penelitian tindakan

kelas, kegiatan ini dimaksudkan sebagai kegiatan survei untuk mencari informasi

bagaimana keadaan di lapangan yang sebenarnya. Pada kegiatan ini peneliti mencari

informasi tentang situasi dan kondisi populasi dan sampel, yaitu siswa kelas VA SD

Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012, berapa jumlah

siswanya, bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran penjasorkes, terutama pada

materi passing bawah, bagaimana model pembelajaran yang diterapkan, kemudian

bagaimana sarana dan prasarana yang tersedia untuk mendukung mata pelajaran

penjasorkes.

Setelah survei dilakukan, peneliti bersama kolaborator berdiskusi tentang hasil

observasinya, dari hasil diskusi disimpulkan bahwa: (1) siswa kelas VA SD Negeri 1

Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 32 siswa yang

terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Dilihat dari proses

pembelajaran passing bawah, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori

kurang berhasil atau belum sesuai harapan, (2) minat siswa dan tingkat ketertarikan

siswa terhadap materi pembelajaran passing bawah masih kurang, (3) model

pembelajaran passing bawah yang diterapkan masih membosankan siswa. Guru

kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif

dalam menciptakan sarana pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar

siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, (4)

terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Hal ini terbukti dengan

sempitnya halaman sekolah, lapangan rumput milik desa letaknya cukup jauh kira-kira

300 meter sehingga kalau dibawa ke lapangan waktu untuk berangkat dan pulang

paling cepat 10 menit, satu lapangan bola yang ada digunakan untuk kegiatan

pembelajaran 5 sekolah (SMP Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah, SMA

Muhammadiyah, SMP Negeri 1, dan SD Negeri 1 Bobotsari), serta peralatan olahraga

yang dimiliki sekolah tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada.

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Deskripsi Hasil TindakanTiap Siklus

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap siswa kelas

VA SD Negeri 1 Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012. Data yang dikumpulkan dari

hasil tes kemampuan passing bawah dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi

perlakuan pada pembelajaran penjasorkes dengan memodifikasi sarana pembelajaran,

setelah diberi perlakuan pada siklus I dan siklus II. Berikut ini disajikan secara

berturut-turut dari kondisi awal kemampuan gerak dasar passing bawah dan nilai

ketuntasan hasil belajar, setelah diberi perlakuan pada siklus I dan siklus II dari

pembelajaran passing bawah dengan menggunakan bola plastik dan tali rafia yang

dibentangkan sepanjang kira-kira 20 meter sebagai pengganti jaring/net, ditemukan

sebagai berikut:

1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Passing Bawah dan Ketuntasan Hasil

Belajar

Kondisi awal kemampuan gerak dasar passing bawah dan nilai ketuntasan

hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 diketahui melalui observasi dan tes kemampuan gerakan

passing bawah yang meliputi tes gerakan tangan kedua lengan, sikap badan, dan

gerakan kedua kaki. Tes awal kemampuan passing bawah tersebut bertujuan untuk

mengetahui apakah dari siklus I dan siklus II yang diberikan ada peningkatan

terhadap kemampuan gerak dasar passing bawah? Kondisi awal kemampuan

passing bawah dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Pada Kondisi Awal

Kategori Jumlah Siswa

∑ Prosentase

Tuntas 20 63%

Belum Tuntas 12 37%

Jumlah 32 100%

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar passing bawah dan

nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 yaitu hasil ketuntasan belajar rata-rata 67.

Dihitung melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, masing-masing

aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah

tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi gerak dasar passing

bawah dan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012, dengan memodifikasi alat bantu

pembelajaran bola voli diganti dengan bola plastik dan tali rafia untuk kegiatan

pembelajaran pada materi gerak dasar passing bawah. Pelaksanaan tindakan akan

dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan,

yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis dan

refleksi.

2. Pelaksanaan Tindakan I

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar passing bawah dan

nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012, maka prosentase nilai perlu ditingkatkan

dengan model pembelajaran yang lebih tepat, yaitu membuat daya tarik siswa

terhadap kegiatan pembelajaran passing bawah sehingga siswa tidak takut sakit

lengannya bahkan menjadi senang dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara

meengganti bola voli dengan bola plastik dan sarana pembelajaran lain seperti tali

raffia sebagai target yang harus dilewati. Pembelajaran dengan memodifikasi alat

dan sarana pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

mendatangkan daya tarik siswa, memudahkan dan timbul keberanian sehingga rasa

senang akan muncul pada diri masing-masing siswa. Pada siklus I ini diberikan 2

(dua) bentuk modifikasi alat bantu pembelajaran. Bentuk modifikasi alat bantu

pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: (1) menggunakan bola plastik sebagai

pengganti bola voli, (2) menggunakan media tali rafia sebagai target yang harus

dilampaui. Pembelajaran gerak dasar passing bawah dengan modifikasi alat bantu

pembelajaran siklus I dilakukan selama satu kali pertemuan, yaitu 2 x 35 menit.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

a. Rencana Tindakan SIklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti bersama kolaborator mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh

rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan siklus I diadakan selama dua kali pertemuan. Peneliti bersama kolaborator

melakukan penilaian kemampuan gerak dasar passing bawah dan nilai ketuntasan

hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012. Dari pelaksanaan tes diperoleh hasil yang masih belum sesuai

harapan, karena masih banyak siswa yang nilainya kurang dari KKM (66) atau

tidak tuntas dalam belajar. Melalui hasil penelitian ini maka peneliti dan

kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut : (1)

peneliti dengan kolaborator merancang model pembelajaran dengan memodifikasi

alat bantu dan sarana pembelajaran passing bawah, untuk mengoptimalkan

kemampuan gerak dasar passing bawah pada siswa, (2) peneliti dan kolaborator

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerakan passing bawah yang

terdiri dari gerakan/ayunan kedua lengan yang disatukan, perkenaan bola pada

lengan, gerakan dan sikap tubuh dan kedua kaki, dengan memodifikasi alat berupa

bola plastik dan alat bantu berupa tali rafia sebagai jaring/net. Peneliti bersama

kolaborator menyiapkan alat pembelajaran yang telah dimodifikasi yang akan

digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar passing bawah

seperti: bola plastik, tali rafia, peluit, dan bola voli, (3) peneliti bersama kolaborator

menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes untuk menilai

hasil belajar siswa.

Peningkatan kemampuan gerak dasar passing bawah yang dilakukan oleh

siswa dan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran dengan memodifikasi

alat bantu pembelajaran. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati aktifitas dan

sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir

penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) bersama

kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan siswa dalam

melakukan gerak dasar passing bawah, (5) peneliti dan kolaborator menentukan

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni di halaman sekolah yang menjadi lapangan

bola voli SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada

hari Sabtu tanggal 12 dan 26 Mei 2012, di halaman SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35

menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti

dan kolaborator, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses

pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Sabtu, 12 Mei 2012)

adalah praktik materi gerak dasar passing bawah, yaitu: gerakan ayunan kedua

lengan mengenai bola yang dipegang teman, sikap tubuh, dan sikap kedua kaki,

melemparkan bola dengan dua tangan kepada teman yang berada didepannya,

passing bawah melewati tali rafia, passing bawah perseorangan. Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) peneliti bersama kolaborator menyiapkan

siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa kemudian presensi, (2)

peneliti bersama kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan

materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan peregangan, kemudian pemanasan

yang lebih dinamis lalu dilanjutkan dengan permainan “lomba bola berangkai dari

samping kiri ke kanan” dan mengayunkan dari belakang ke depan, (4) peneliti

menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni memukul bola yang

dipegang teman didepannya dengan dua tangan. Cara pelaksanaan bergantian

setelah memukul kemudian memegang bola sedangkan teman yang berada di

belakangnya gantian yang memukul bola. Sebelum siswa melakukan, peneliti

memberikan contoh terlebih dahulu, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan

memukul bola dengan dua tangan dari posisi berhadapan, kemudian bergantian, (6)

peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan dasar

yang baru dilakukan serta memberikan kesempatan untuk bertanya bagi yang

belum tahu, (7) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke dua

yakni passing bawah dengan target tali rafia. Siswa diminta memperhatikan

pelaksanaan contoh yang diberikan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan

gerakan passing melewati tali rafia yang dibentangkan setinggi kira-kira 2 meter

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

sebagaimana yang dicontohkan oleh peneliti, (9) peneliti bersama dengan

kolaborator memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan

yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang masih

belum jelas atau masih mengalami kesulitan, (10) peneliti menyampaikan

penjelasan mengenai materi yang ketiga yakni passing atas perseorangan. Siswa

diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, (11) siswa

diminta melakukan gerakan passing bawah secara perseorangan sesuai yang

dicontohkan oleh peneliti, (12) peneliti bersama kolaborator memberikan motivasi

kepada siswa agar dapat melakukan gerakan dasar passing bawah dengan sungguh-

sungguh dan benar, (13) para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai

batas waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (14) diakhir pertemuan peneliti

bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah

dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan

minggu depan, (15) pelajaran diakhiri dengan pendinginan, kemudian berdoa dan

siswa dihitung kembali, akhirnya siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran

berikutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ke dua (Sabtu, 26 Mei 2012)

adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan penilaian proses

pembelajaran. Urutan pelaksanaannya adalah: (1) bersama kolaborator menyiapkan

siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa, kemudian presensi, (2)

peneliti bersama kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan

materi pembelajaran, (3) peneliti dan kolaborator memberikan peregangan dan

pemanasan dengan “bola berantai dari samping kiri dan kembali melalui sebelah

kanan”, (4) siswa mengulangi pembelajaran passing bawah dengan bola plastik dan

media tali rafia, (5) peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi serta

mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan praktik gerakan passing

bawah, serta menyiapkan materi selanjutnya, (6) dengan kolaborator menyiapkan

siswa untuk mengikuti tes akhir siklus I dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan passing bawah dengan alat bantu pembelajaran yang telah diajarkan, (7)

peneliti bersama kolaborator melakukan tes untuk siklus I, dengan mencatat dan

menilai kualitas pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir

pertemuan peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai

pelaksanaan tes kemampuan yang terdiri dari: tes gerak dan sikap kedua lengan,

sikap tubuh, sikap kaki, dan pandangan dalam bentuk praktik.

Pada pertemuan (Sabtu 26 Mei 2012), peneliti melakukan tes kemampuan

gerak dasar passing bawah pada siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator menyiapkan siswa untuk

mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan

tes kemampuan gerak dasar yang terdiri dari: tes gerak dan sikap kedua lengan,

sikap tubuh, sikap kaki, dan pandangan dalam bentuk praktik dalam waktu 30 detik

tiap siswa. Peneliti bersama kolaborator melakukan tes untuk siklus I dengan

mencatat hasil tes kemampuan gerak dasar passing bawah dengan menggunakan

blangko penilaian yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan

kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta

memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi dan Interprestasi Tindakan I

Observasi dan interprerstasi tindakan I dilakukan selama tindakan I

berlangsung. Peneliti bersama kolaborator melakukan observasi dan interprestasi

tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I yakni: (1) sebelum pembelajaran

berlangsung peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran, (2) sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan kolaborator

melaksanakan pretest sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal

dengan tes akhir pada siklus I, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran gerak

dasar passing bawah, dalam hal ini peneliti mengacu pada alur pembelajaran

(sintaks) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, unjuk kerja

contoh, serta pelaksanaan instruksi verbal oleh siswa, (4) peneliti mengamati

proses pembelajaran gerak dasar passing bawah dengan modifikasi bola voli

diganti dengan bola plastik pada siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari. Pada pertemuan pertama (Sabtu, 12 Mei 2012, selama 2 x 35

menit), peneliti mengajarkan materi gerak dasar passing bawah dengan

menggunakan bola plastic sebagai pengganti bola voli, yakni passing dengan target

melewati di atas tali rafia. Pada pertemuan ke dua (Senin, 26 Mei 2012, selama 2 x

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

35 menit) peneliti memberikan materi yang sama, mengulangi pembelajaran pada

pertemuan pertama, serta mengadakan tes akhir siklus I. Peneliti bersama

kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menerima pembelajaran gerak

dasar passing bawah melalui modifikasi bola plastik dan media tali rafia, (5) Tes

ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa

dalam melakukan gerak dasar passing bawah setelah diberi tindakan I.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan I, maka peneliti melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar gerak

dasar passing bawah dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan memodifikasi alat

bantu pembelajaran berupa bola plastik dan tali rafia pada siswa kelas VA SD

Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012, disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Siklus I.

Kategori Jumlah Siswa

∑ Prosentase

Tuntas 23 72%

Belum Tuntas 9 28%

Jumlah 32 100%

Tabel 6. Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah dari Kondisi

Awal ke Siklus I.

Kategori Kondisi Awal Prosentase Siklus I Prosentase

Tuntas 20 63% 23 72%

Belum Tuntas 12 37% 9 28%

∑ 32 100% 32 100%

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan data peningkatan kemampuan passing bawah dan nilai

ketuntasan hasil belajar dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa

kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012

dari kondisi awal ke siklus I rata-rata meningkat sebesar 2 (3%). Hal ini

menunjukkan bahwa, setelah diberi perlakuan pada siklus I keterampilan gerak

dasar passing bawah dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Perhitungan

peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I terlampir.

Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan

sebagai tolok ukur keberhasilan tindakan I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan

tindakan I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan cara yang baru

disampaikan oleh peneliti dengan melalui penjelasan kolaborator dan peneliti,

penyampaian materi model inovatif dengan permainan yang kompetitif pada

pemanasan dan modifikasi alat bantu pembelajaran dalam melaksanakan

pembelajaran gerak dasar passing bawah, yakni: ayunan kedua lengan, sikap badan,

dan sikap dan gerak kaki, serta pandangan siswa merasa senang dengan kegiatan

belajar dengan menggunakan bola plastik dan alat bantu tali rafia sehingga siswa

mudah melakukan gerakan gerak dasar yang selama ini dianggap sulit,

menakutkan, membosankan, melelahkan, dan malas untuk melakukannya,

disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap jarang digunakan

dalam proses pembelajaran pada materi yang sama, (2) Siswa mudah dalam

menyerap pelaksanaan kegiatan menggunakan bola plastik karena sangat

membantu siswa dalam melakukan passing bawah karena dengan bola plastik

siswa tidak takut sakit sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana dengan

baik, dan siswa dapat secara cepat menyesuaikan materi karena sudah melihat

gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata,

sehingga materi yang disampaikan lebih terarah.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I ini masih terdapat beberapa kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut adalah : (1) sebagian besar

siswa belum dapat mempraktikkan gerakan dasar passing bawah dengan baik dan

benar, (2) saat melakukan gerak memukul dengan dua tangan sebagian siswa masih

menekuk sikunya dan ayunannya berlebihan sehingga bola melambung tidak

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

terkendali, hal ini berarti siswa belum dapat melakukan gerakan yang diharapkan

peneliti, (3) masih ada beberapa siswa yang tidak serius dalam melaksanakan

pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang melakukan passing

dengan gerakan semaunya atau berlebihan, (4) kurang mampu mencermati contoh

pelaksanaan passing bawah bola melewati tali rafia sehingga siswa belum

menunjukkan kualitas gerakan passing bawah yang optimal.

e. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan observasi tindakan I tersebut, bersama dengan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus atau tindakan I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2)

pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I atau tindakan I, (3) tes awal

untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum mendapatkan tindakan,

(4) model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dengan kolaborator mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses pembelajaran serta transfer materi dapat

berlangsung lebih maksimal, (5) hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I

belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih ada nilai siswa yang dibawah

KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasan nilai siswa

sebesar 80%, sehingga dilanjutkan ke siklus II, (6) kelebihan dan keberhasilan

dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan, (7)

dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama

pelaksanaan tindakan I, maka disusun langkah antisipatif yakni: a) siswa diminta

mengingat gerakan passing bawah sesuai yang telah diajarkan, b) peneliti bersama

kolaborator memberikan reward (penghargaan) bagi siswa yang dapat melakukan

gerak dasar passing bawah secara baik dan benar, c) peneliti tidak hanya berada

didepan saja saat memberikan penjelasan kepada siswa. Peneliti juga selalu

memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif

dalam kegiatan pembelajaran, d) peneliti dengan dibantu kolaborator mengatur

jalannya proses pembelajaran.

Bersama kolaborator sepakat menyusun tindakan perbaikan dan membatalkan

sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik.

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3. Deskripsi Tindakan II

Tindakan atau siklus II adalah tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam

pelaksanaan tindakan pada siklus I rata-rata siswa menunjukkan hasil yang kurang

maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan tindakan

atau siklus II mengacu pada pelaksanaan tindakan siklus I, karena merupakan

perbaikan dari tindakan siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan II

ini diantaranya adalah:

a. Rencana Tindakan II

Bersama dengan kolaborator peneliti mendiskusikan rencana tindakan atau

siklus II yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana

tindakan pada siklus II mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti bersama kolaborator

merancang rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama

kolaborator merancang skenario model pembelajaran dengan memodifikasi alat

bantu pembelajaran seperti pertemuan yang lalu yaitu menggunakan bola plastik

dan tali rafia, untuk meningkatkan motivasi siswa serta kemampuan gerak dasar

passing bawah. Dengan sistem pembelajaran sebagai berikut: a) peneliti

menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya

pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti mendemonstrasikan

keterampilan passing bawah dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi

tahap, c) bersama dengan kolaborator merencanakan dan member bimbingan

pembelajaran awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas

dengan baik ?, memberi umpan balik, e) peneliti menyiapkan kesempatan

melakukan latihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada

situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari, (2) dengan kolaborator

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerak dasar passing bawah

yang terdiri dari gerakan menyatukan kedua tangan dan mengayunkannya, sikap

tubuh, dan sikap dan gerak kaki serta pandangan dengan memodifikasi alat bantu

pembelajaran berupa bola plastik dan penggunaan media tali rafia sebagai target.

Peneliti bersama kolaborator menyiapkan alat seperti peluit, tali plastik, bola

plastik dan bola voli nomor 4, (3) bersama dengan kolaborator peneliti menyusun

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

alat evaluasi berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan

kemampuan hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa dengan model

pembelajaran yang dimodifikasi yaitu alat bantu pembelajaran dengan

menggunakan bola plastik ukuran bola voli sebagai pengganti bola voli sebenarnya.

Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati aktifitas dan sikap siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian/rubrik penilaian

siswa yang tercantum dalam RPP, (4) bersama dengan kolaborator menyusun

standar penilaian pada penguasaan kemampuan siswa dalam melakukan gerak

dasar passing bawah, (5) bersama dengan kolaborator menentukan lokasi

pelaksanaan siklus II, yakni di lapangan bola voli yang berada di halaman sekolah

SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari, karena di halaman sekolah ini sudah

dibuat lapangan bola voli mini yang permanen.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan atau siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu

yakni pada hari Sabtu tanggal 26 dan 1 Juni 2012, di lapangan bola voli SD Negeri

1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama

2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh

peneliti bersama kolaborator/guru pamong, dan sekaligus melaksanakan observasi

terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam siklus II ini

adalah pengulangan, sebab materi secara dasar telah diberikan pada siklus

sebelumnya.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Sabtu, 26 Mei 2012)

adalah praktik gerak dasar passing bawah, yaitu: passing bawah dengan target tali

rafia. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) bersama kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa kemudian

presensi, (2) bersama dengan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan

menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan peregangan dan

pemanasan dengan permainan “bola beranting” secara kompetisi, (4) peneliti

menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni passing bawah melewati

diatas tali rafia. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang diberikan

peneliti, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan passing bawah melewati atas

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

tali rafia, sesuai dengan contoh yang diberikan peneliti, (6) peneliti memberikan

bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta

memberikan kesempatan bertanya kepada yang masih belum jelas atau menemui

kesulitan, (7) peneliti bersama kolaborator menyampaikan penjelasan mengenai

materi yang kedua yaitu passing bawah sebagaimana yang dicontohkan peneliti, (8)

siswa diminta melakukan gerakan passing bawah melewati di atas tali rafia sesuai

contoh dari peneliti, (9) peneliti bersama kolaborator meberikan bimbingan dan

evaluasi terhadap siswa setelah melakukan latihan tentang passing bawah serta

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila mengalami kesulitan,

(10) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni,

passing perseorangan. Siswa diminta untuk memperhatikan contoh pelaksanaan

passing bawah perseorangan, (11) siswa diminta melakukan gerakan passing bawah

perseorangan sesuai dengan yang dicontohkan peneliti, (12) bersama dengan

kolaborator memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerak

dasar passing bawah dengan sungguh-sungguh, (13) siswa mengulang-ulang

gerakan passing bawah perseorangan selama 30 detik, (14) diakhir pertemuan

peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang

telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan

disampaikan minggu depan, (15) pelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa

dihitung kembali, kemudian siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan ke 2 (Senin, 1 Juni 2012) adalah

melakukan pengulangan materi pada pertemuan pertama dan melakukan penilaian

proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut adalah: (1) peneliti bersama

dengan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran

dengan berbaris, berdoa, kemudian presensi, (2) peneliti bersama kolaborator

memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3)

peneliti memberikan peregangan dan pemanasan berupa “bola berantai melalui atas

kepala” secara kompetitif, (4) siswa melakukan gerakan passing bawah dengan

menggunakan bola plastik, (5) peneliti bersama-sama dengan kolaborator

melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh

siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan

praktik gerak dasar passing bawah, serta menyiapkan materi selanjutnya,

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

(6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II

dengan memanggil satu per satu untuk melakukan gerakan passing bawah yang

telah diajarkan, (7) bersama dengan kolaborator melakukan tes untuk siklus II,

dengan mencatat dan menilai kualitas gerakan passing bawah pada blangko

penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir pertemuan peneliti bersama kolaborator

melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta

memberikan informasi mengenai pelaksanaan tes kemampuan gerak dasar passing

bawah perseorangan yang meliputi sikap dan gerak ayunan kedua lengan, sikapp

tubuh, gerakan dan sikap kaki, dan pandangan.

c. Observasi dan Interprestasi Tindakan II

Observasi dan interprestasi siklus atau tindakan II dilakukan selama tindakan II

berlangsung. Dengan kolaborator melakukan observasi dan interprrestasi tindakan

II, adapun pelaksanaan tindakan II yakni: (1) peneliti mengamati proses

pembelajaran gerak dasar passing bawah dengan memodifikasi alat bantu

pembelajaran berupa bola plastic dan tali raffia pada siswa kelas VA SD Negeri 1

Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012, (2) sebelum

pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II sebagai pedoman atau acuan dalam

proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran

gerakan passing bawah, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur

pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi,

demonstrasi/unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh

siswa, (4) bersama dengan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar

mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti memberikan

contoh gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang

diperintahkan peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses

pembelajaran diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktifitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan

tidak cepat merasa lelah dan bosan. Dari hasil penilaian siswa yang kurang aktif

selama kegiatan pembelajaran berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara

mereka ada yang tampak kesulitan mempelajari gerak dasar passing bawah karena

memang kesulitan dalam kordinasi gerak, (5) peneliti bersama kolaborator dan

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

siswa selalu memberikan applause kepada setiap penampilan siswa. Peneliti dan

kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti kata “bagus sekali”,

“Ya bagus”, “Contoh yang ini!”, dan lain-lain. Suasana tampak lebih hidup dengan

semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) bersama kolaborator melakukan

penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan siswa saat melakukan

gerak dasar passing bawah dengan tujuan untuk mengetahui seberapa optimalnya

pengaruh modifikasi alat bantu pembelajaran terhadap hasil belajar passing bawah

siswa.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan II.

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan II, maka peneliti melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar gerak

dasar passing bawah dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan menggunakan bola

plastik sebagai modifikasi bola voli dan alat bantu pembelajaran berupa tali rafia

pada siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Siklus II

Kategori Jumlah Siswa

∑ Prosentase

Tuntas 29 91%

Belum Tuntas 3 9%

Jumlah 32 100%

Tabel 8. Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Passing Bawah dan Nilai

Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.

Kategori Siklus I Prosentase Siklus II Prosentase

Tuntas 23 72% 29 91%

Belum Tuntas 9 28% 3 9%

∑ 32 100% 32 100%

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Berdasarkan data peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke siklus II

menunjukkan, siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 siswa yang tuntas dalam belajar mengalami peningkatan dari

23 siswa (72%) pada siklus I dan siklus II meningkat menjadi 29 siswa (91%).

Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus II hasil belajar

gerak dasar passing bawah dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan.

Penghitungan peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar siklus I ke siklus II

terlampir.

Disamping itu, jika dilihat dari kondisi awal ke siklus II keterampilan gerak

dasar dan hasil belajar passing bawah mengalami peningkatan. Peningkatan

kemampuan hasil hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut.

Tabel 9. Peningkatan Nilai Hasil Belajar Passing Bawah dari Kondisi Awal ke

Siklus II.

Kategori Kondisi Awal Prosentase Siklus II Prosentase

Tuntas 20 63% 29 91%

Belum Tuntas 12 37% 3 9%

∑ 32 100% 32 100%

Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak dasar passing bawah dan

nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II menunjukkan keterampilan gerak

dasar passing bawah siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari

tahun pelajaran 2011/2012 siswa yang tuntas dalam belajar mengalami peningkatan

yaitu dari kondisi awal hanya 20 siswa (63%) dan pada siklus II meningkat menjadi

23 siswa (91%). Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi perlakuan pada siklus

II keterampilan gerak dasar passing bawah dan ketuntasan hasil belajar mengalami

peningkatan. Penghitungan peningkatan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke

siklus II terlampir.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan tindakan II

berlangsung hasil belajar siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target dengan

capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolok ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian besar siswa telah mampu

melakukan gerak dasar passing bawah, yakni dari mulai sikap dan gerakan ayunan

kedua lengan, sikap dan gerak tubuh, sikap dan gerak kedua kaki, dan pandangan

dapat dilakukan dengan baik. Walau ada sebagian kecil (3 siswa = 9,38%) yang

melakukannya kurang baik, (2) dengan bantuan kolaborator, proses transfer materi

kepada siswa berjalan lancar dan menyenangkan. Melalui penguatan pembelajaran

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran siswa lebih tertarik dan senang

melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.

e. Analisis dan Refleksi Siklus/Tindakan II

Berdasarkan observasi tindakan/siklus II tersebut, peneliti bersama

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan

frekuensi pertemuan pada siklus atau tindakan II telah menunjukkan hasil yang

sesuai yakni dua kali pertemuan dengan satu kali pertemuan untuk pengambilan

data akhir siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada

sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan, (2)

pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II, (3) model pembelajaran

dengan memodifikasi yang diterapkan telah mampu mengatur kondisi kelas,

sehingga proses pembelajaran serta transfer materi dapat berlangsung lebih

maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana

dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada siklus II maka Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) telah memenuhi target dari rencana target yang telah

ditetapkan, dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas siswa kelas VA SD

Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dapat dipaparkan

pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan hasil belajar gerak dasar passing bawah siswa

kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012

dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I.

Siswa Yang Tuntas Belajar Peningkatan

Kondisi Awal Siklus I

20 23 3

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar passing bawah siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut:

Gambar 4. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012 mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I

sebanyak 3 siswa.

Kondisi Awal, 20

Siklus I, 23

Peningkatan, 3

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1

Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus

II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.

Siswa Yang Tuntas Belajar Peningkatan

Siklus I Siklus II

23 29 6

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

peljaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 5. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak

6 siswa.

Siklus I, 23

Siklus II, 29

Peningkatan, 6

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1

Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke

siklus II disajikan dalam bentuk table sebagai berikut:

Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Siswa Yang Tuntas Belajar Peningkatan

Kondisi Awal Siklus II

20 29 9

Lebih jelasnya berikut disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 6. Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa

kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan

hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebanyak 9

siswa.

Kondisi Awal, 20

Siklus II, 29

Peningkatan, 9

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

D. Pembahasan

1. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Prosentase hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk table sebagai

berikut:

Tabel 13. Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar.

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 77 Baik Sekali Tuntas 0 0%

72 – 77 Baik Tuntas 5 5%

66 – 71 Cukup Tuntas 15 47%

< 66 Kurang Belum Tuntas 12 38%

Jumlah 32 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sebanyak 5 siswa (5%)

kategori cukup sebanyak 15 siswa (47%) dan kategori kurang atau belum tuntas

sebanyak 12 siswa (38%).

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar passing bawah siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal sebagai berikut:

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 7. Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal

2. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I hasil belajar siswa kelas VA SD

Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 disajikan

dalam bentuk table sebagai berikut:

Tabel 14. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SD Negeri 1

Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 pada

Siklus I

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 77 Baik Sekali Tuntas 3 9%

72 – 77 Baik Tuntas 7 22%

66 – 71 Cukup Tuntas 13 41%

< 66 Kurang Belum Tuntas 9 28%

Jumlah 32 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus I ketuntasan

hasil belajar kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali sebanyak 3 siswa (9%), kategori

Kurang 38%

Cukup 46%

Baik 16%

Baik Sekali 0%

Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

baik sebanyak 7 siswa (22%), kategori cukup sebanyak 13 siswa (41%), dan

kategori kurang atau belum tuntas sebanyak 9 siswa (28%).

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar gerak dasar passing bawah siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus I sebagai berikut:

Gambar 8. Prosentase Hasil Belajar Siklus I

3. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 15. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada siklus II.

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 77 Baik Sekali Tuntas 4 13%

72 – 77 Baik Tuntas 8 25%

66 – 71 Cukup Baik Tuntas 17 50%

< 66 Kurang Belum Tuntas 3 9%

Jumlah 32 100%

9 siswa Kurang

28%

13 Siswa Cukup 41%

7 siswa Baik 22%

3 siswa Baik Sekali

9%

Prosentase Hasil Belajar Siklus I

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa, pada siklus II ketuntasan

hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali sebanyak 4 siswa (13%),

kategori baik sebanyak 8 siswa (25%), kategori cukup sebanyak 17 siswa (50%),

dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 3 siswa (9%).

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

hasil belajar passing bawah siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus II sebagai berikut:

Gambar 9. Prosentase Hasil Belajar Siklus II

4. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus

I dan Siklus II.7

Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1

Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal,

siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

3 siswa Kurang

9%

17 Siswa Cukup 52%

8 Siswa Baik 26%

4 Siswa Baik Sekali 13%

Prosentase Hasil Belajar Siklus II

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gambar 10. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke

Siklus I dan ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa, kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki kategori baik sebanyak 5

siswa (15%), dan kategori cukup sebanyak 15 siswa (47%) dan kategori kurang

sebanyak 12 siswa (38%). Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu yang masuk

dalam kategori baik sekali sebanyak 3 siswa (9%), kategori baik sebanyak 7

siswa (22%), kategori cukup sebanyak 13 siswa (41%), kategori kurang sebanyak

9 siswa (28%). Pada siklus II yang masuk dalam kategori baik sekali sebanyak 4

siswa (13%), kategori baik sebanyak 8 siswa (25%), kategori cukup sebanyak 17

siswa (53%), kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 3 siswa (9%).

Kondisi Awal 63%

Siklus I 72%

Siklus II 91%

Kondisi Awal 20 siswa Tuntas Siklus I 23 siswa Tuntas

Siklus II 29 siswa Tuntas

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus.

Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada Bab IV, diperoleh simpulan yaitu memodifikasi alat bantu bola voli

diganti dengan bola plastik dan tali rafia sebagai pengganti net dapat mengoptimalkan

keterampilan hasil belajar gerak dasar passing bawah pada siswa kelas VA SD Negeri

1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012.

Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat peningkatan dari kondisi awal ke

siklus I dan ke siklus II, nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal hanya

menunjukkan 20 siswa yang tuntas belajar (63%), siklus I sebanyak 23 siswa tuntas

belajar (72%), dan pada siklus II sebanyak 29 siswa tuntas dalam belajar (91%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses

pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari

pihak guru maupun siswa serta sekolah yang berupa alat/media pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik

yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa

yaitu minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan

alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan penggunaan

alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil),

sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru yang

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

ingin menggunakan media yang berupa peralatan yang sederhana, mudah diperoleh,

dan murah yang ada di sekitar sekolah seperti tali, bola plastik, bilah-bilah bambu atau

yang dapat dibuat sendiri atau alat lain yang dapat digunakan sebagai media alternatif

dalam pembelajaran penjasorkes. Bagi guru mata pelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

peningkatan hasil belajar gerak dasar yang efektif dan menarik yang membuat siswa

lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran penjasorkes yang

pada awalnya membosankan dan melelahkan menjadi pembelajaran yang

menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Bagi siswa kelas VA SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan keterampilan

dalam mengembangkan materi, meningkatkan disiplin, kerja sama sehingga

kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan

peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu siswa hendaknya mau

membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritik agar

dapat memperbaiki kualitas belajarnya dan mau menggunakan fasilitas yang

dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran.

2. Bagi guru Penjasorkes apabila mengalami kesulitan dalam pembelajaran gerak

dasar passing bawah sebaiknya menggunakan alat bantu pembelajaran berupa

bola plastik yang ukurannya sama dengan bola voli nomor 4, dan menggunakan

media lain (alternatif) yang ada di sekitar sekolah sebagai solusinya.

3. Bagi sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang sebanding

dengan jumlah siswa dan melengkapi alat yang diperlukan meskipun alat tersebut

adalah hasil modifikasi guru.