60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: FITRIA NURAINI K7108144 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN

MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN

PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

FITRIA NURAINI

K7108144

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fitria Nuraini

NIM : K7108144

Jurusan/Program Studi : FKIP/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA

SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN

WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Fitria Nuraini

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN

MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN

PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

FITRIA NURAINI

K7108144

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK Fitria Nuraini. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa dengan media Kartu bridge pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011 / 2012.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Sedangkan objeknya adalah kemampuan menulis huruf Jawa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan atau observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Kartu bridge dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada kondisi prasiklus sebelum dilaksanakan tindakan, nilai rata-rata kelas 57,63 dengan persentase ketuntasan klasikal 31,25%. Siklus I nilai rata-rata kelas dalam kemampuan menulis huruf Jawa sebesar 61,41 dengan persentase ketuntasan klasikal 56,25%, siklus II nilai rata-rata kelas dalam kemampuan menulis huruf Jawa sebesar 63,91 dengan persentase ketuntasan klasikal 71,88%, dan siklus III nilai rata-rata kelas dalam kemampuan menulis huruf Jawa sebesar 70,47 dengan persentase ketuntasan klasikal 84,38%.

Simpulan penelitian ini adalah dengan media Kartu bridge dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Kata kunci: kemampuan menulis, huruf Jawa, dan kartu bridge

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Fitria Nuraini. INCREASING THE JAVANESE WRITING ABILITY THROUGH BRIDGE CARDS MEDIA AT FOURTH GRADE STUDENTS OF SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI OF 2011/2012 ACADEMIC YEAR. Thesis, Faculty of Education Sebelas Maret University Surakarta. July 2012.

The objective of this classroom action research is to increase the Javanese writing ability through bridge cards media at fourth grade students of SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year.

The method used in this research is classroom action research through cycle model. This research is done through three cycles. Every cycle consists of four stages; namely, planning, acting, observation, and reflection. The subject of this research is 16 students of fourth grade students of SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year. The subject consists of 11 male students and 5 female students. While the method of collecting data are observation, documentation, test, and interview. The technique of data analysis uses interactive model analysis.

The result of the research is the usage of bridge cards media can increase the ability of Javanese writing of fourth grade students at SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year. It can be seen from the pracycle condition before the implementation, the average score of the students is 57,63 with 31,25% classical graduation percentage . The average score in the first cycle of Javanese writing ability is 61, 41 with 56,25% classical graduation percentage, The average score in the second cycle of Javanese writing ability is 63, 91 with 71,88% classical graduation percentage, and The average score in the third cycle of Javanese writing ability is 70, 47 with 54,38% classical graduation percentage.

The conclusion of this research is the usage of bridge cards media can increas the Javanese writing ability of fourth grade students at SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year.

Key words: writing skill, Javanese writing, and bridge card

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”

(QS. Al-Mujadilah: 11)

“Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini jangan biarkan berdiam diri, masa

depan bukan untuk ditunggu tetapi untuk diraih”

(Mario Teguh)

“Kegagalan tidak menjadikan hidup kita terpuruk tetapi kegagalan menjadikan

kita untuk melangkah lebih maju dalam hidup”

(Penulis)

“Hiduplah dengan berilmu dan berilmulah untuk hidup”

(Penulis)

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

“Bapak dan Ibuku Tercinta”

Terimakasihku atas do’a yang tulus, kasih sayang yang tiada putus,

serta pengorbanan yang tiada henti. Tiada kata seindah do’a yang

keluar darimu untukku.

“Kakak dan Adikku Tersayang”

Terimakasih atas dukungan dan motivasinya serta telah mengajariku

arti sebuah perjuangan selama ini.

“Suami dan Putriku Tercinta

(Danang Dwi Nugroho dan Alifiah Putri Nugraheni)”

Terimkasih atas kasih sayang, semangat, dan motivasi yang kalian

berikan setiap waktu.

“PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta”

Almamaterku tercinta yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi

masa depanku yang cerah.

“Mahasiswa PGSD FKIP UNS Kelas C angkatan 2008”

Terima kasih atas motivasi, bantuan, dan dukungannya.kalian selalu

memberikan arti dalam hidupku dan selalu membuatku tersenyum

dalam menghadapi apapun.

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Huruf Jawa Dengan Media Kartu

Bridge Pada Siswa Kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri

Tahun Ajaran 2011/2012” guna memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana

Pendidikan.

Dalam menyusun skripsi ini, tentunya penulis tidak lepas dari bimbingan,

arahan, petunjuk, dukungan dan saran–saran dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini peneliti dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. M.Shaifuddin, S.Pd, M.Pd, M.Sn selaku dosen pembimbing I dan Dra.

Endang SM, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen PGSD yang telah memberikan arahan dan motivasi

kepada penulis.

7. Jaeran, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SDN III Bakalan, Kecamatan Purwantoro,

Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melakukan penelitian di SDN III Bakalan.

8. Bapak dan Ibu guru, beserta siswa kelas IV SDN III Bakalan, Purwantoro,

Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada

penulis.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

9. Ibu, bapak dan saudara-saudara penulis tercinta yang telah memberikan

dukungan baik berupa moral, doa dan materi.

10. Teman–teman mahasiswa S1 PGSD FKIP UNS yang telah memberikan

dukungan, semangat, dan kerjasama selama ini. Terimakasih atas

kebersamaannya yang tak terlupakan.

11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca agar hasil penelitian ini bisa lebih bermanfaat bagi penulis sendiri

khususnya, serta pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN............................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. v

HALAMAN ABSTRAK ..................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ........................................................ 6

1. Hakikat Kemampuan Menulis Huruf Jawa ........... 6

2. Hakikat Media Pembelajaran Kartu Bridge............. 17

B. Penelitian yang Relevan ............................................. 27

C. Kerangka Berpikir ..................................................... 28

D. Hipotesis Tindakan ..................................................... 30

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 31

B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................... 32

C. Sumber Data .............................................................. 32

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 32

E. Validitas Data ............................................................ 34

F. Teknik Analisis Data ................................................... 35

G. Indikator Kinerja ......................................................... 37

H. Prosedur Penelitian .................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian …………………………………………. 46

1. Tempat Penelitian …………………………………... 46

2. Deskripsi Kondisi Awal ……………………………. 47

3. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………….. 49

a. Siklus I ………………………………………….. 49

b. Siklus II …………………………………………. 65

c. Siklus III ………………………………………… 80

B. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………. 95

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................... 99

B. Implikasi ....................................................................... 99

C. Saran ............................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 102

LAMPIRAN ....................................................................................... 105

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 29

2. Teknik Analisis Data ................................... ................................. 36

3. Prosedur Penelitian .............................................. ......................... 38

4. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada

Prasiklus........................................................................................ 48

5. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I

Pertemuan Pertama............................................. ........................... 59

6. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I

Pertemuan Kedua ……………………………. ............................. 61

7. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus I............... ......................................................... 63

8. Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Kemampuan

Menulis Huruf Jawa pada Prasiklus dan Siklus I................... ........ 64

9. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II

Pertemuan Pertama ......................................... .............................. 74

10. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II

Pertemuan Kedua............................................................................... 76

11. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis

Huruf Jawa pada Siklus II................................................................. 78

12. Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Kemampuan

Menulis Huruf Jawa pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus

II................................................................................................... 79

13. Grafik Nilai Kemampuan Menulis huruf Jawa pada

Siklus III PertemuanPertama ……………………. ....................... 89

14. Grafik Nilai Kemampuan Menulis huruf Jawa pada

Siklus III Pertemuan Kedua ……………………. ......................... 91

15. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus III............... ....................................................... 93

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

16. Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Kemampuan

Menulis Huruf Jawa pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II dan

Siklus III................... .................................................................... 94

17. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Menulis Huruf Jawa dan

Persentase Ketuntasan Klasikal pada Prasiklus, Siklus I, Siklus

II, dan Siklus III ……… .............................................................. 96

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian …………………………… 31

2. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Prasiklus ………………………………………………. 47

3. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus I Pertemuan Pertama ………………………….. 58

4. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus I Pertemuan Kedua ……………………………. 61

5. Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa

pada Siklus …………………………………………………………. 62

6. Perbandingan Persentase Ketuntasan Prasiklus dan Siklus I ………. 64

7. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus II Pertemuan Pertama…………………………..... 74

8. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus II Pertemuan Kedua …………………………….... 76

9. Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa

pada Siklus II ……………………………………………………….. 77

10. Perbandingan Persentase Ketuntasan Prasiklus, Siklus I

dan Siklus II ………………………………………………………… 79

11. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa

pada Siklus III Pertemuan Pertama ………………………………… 89

12. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa

pada Siklus III Pertemuan Kedua …………………………………. 91

13. Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa

pada Siklus III ……………………………………………………… 92

14. Perbandingan Persentase Ketuntasan Prasiklus, Siklus I,

Siklus II dan Siklus III ……………………………………………… 94

15. Nilai Rata-rata Kemampuan Menulis Huruf Jawa dan

Persentase Ketuntasan Klasikal pada Prasiklus, Siklus I,

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

Siklus II dan Siklus III ……………………………………………... 96

16. Perbandingan Aktivitas Siswa dan Guru dalam Proses

Pembelajaran pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III ………………. 97

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan

Media Kartu Bridge ..................................................................... 105

2. Lembar Wawancara dengan Guru Setelah Menggunakan

Media Kartu Bridge ..................................................................... 107

3. Daftar Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas IV

SDN III Bakalan Semester I Sebelum Tindakan…………………. 109

4. Silabus Pembelajaran Bahasa Jawa .............................................. 110

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......... ........................ 111

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 124

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ............................. 137

8. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I

Pertemuan I ……………………………………............ ............... 150

9. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I

Pertemuan II …………………………………………... ............... 152

10. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II

Pertemuan I …………………………………………... ................ 154

11. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II

Pertemuan II ………………………………………….. ................ 156

12. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus III

Pertemuan I ………………………………………….. ................. 158

13. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus III

Pertemuan II ………………………………………….. ................ 160

14. Rekapitulasi Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus I …………………………………….. ............... 162

15. Rekapitulasi Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus II ……………………………………. ............... 163

16. Rekapitulasi Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Huruf

Jawa pada Siklus III …………………………………… .............. 164

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xix

17. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Siklus I Pertemuan I ....................... ........................ 165

18. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Siklus I Pertemuan II ....................... ........................ 166

19. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Siklus II Pertemuan I …………….. ......................... 168

20. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Siklus II Pertemuan II …………….. ....................... 169

21. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Siklus III Pertemuan I …………… ......................... 171

22. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Siklus III Pertemuan II …………… ........................ 172

23. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siklus I

Pertemuan I dan II …………………………………….. ............... 174

24. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siklus II

Pertemuan I dan II …………………………………….. ............... 176

25. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Bahasa Jawa Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siklus III

Pertemuan I dan II …………………………………….. ............... 178

26. Pedoman Penilaian Lembar Kinerja Guru dalam

Pembelajaran …………………………………………… ............. 180

27. Dokumentasi Tindakan Penelitian ……………………… ............ 185

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan bahasa daerah merupakan salah satu kebanggan Bangsa

Indonesia yang menunjukkan keanekaragaman budayanya. Bahasa Jawa

merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia yang

keberadaannya ikut mewarnai keragaman budaya bangsa Indonesia. Sebagai

orang Jawa, sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan bahasa Jawa

tersebut.

Belakangan ini bahasa Jawa sudah mengalami kemunduran secara

fungsional. Hal itu dikarenakan masyarakat Jawa modern pada masa sekarang ini

sudah malas mengenal bahasa Jawa dan sempitnya pemahaman yang dimiliki

masyarakat terhadap bahasa Jawa. Selain itu penyebab lainnya adalah kurangnnya

pemanfaatan secara maksimal oleh generasi muda, maka salah satu upaya atau

langkah-langkah pelestariannya dilakukan melalui pendidikan formal. Pendidikan

formal di Indonesia berlangsung sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi .

Peningkatan mutu pendidikan harus dimulai sejak pendidikan dasar, sebab

pendidikan dasar merupakan fondasi untuk kelanjutan pendidikan berikutnya

Menulis sebagai salah satu kemampuan dasar perlu mendapat perhatian

khusus dari semua pihak baik sekolah sebagai penyelenggara pendidikan,

masyarakat, maupun pemerintah. Hal ini disebabkan karena menulis merupakan

kunci untuk memperoleh informasi lengkap dan menyeluruh. Dengan menulis

dapat membuka kunci segudang ilmu. Ilmu yang tersimpan dalam buku digali dan

dicari salah satunya dengan kegiatan menulis. Kemampuan menulis dapat

menentukan hasil ilmu yang didapatkan tersebut. Kemampuan menulis merupakan

dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak tidak memiliki

kemampuan menulis, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam

mempelajari berbagai bidang. Mengingat pentingnya menulis, maka anak harus

belajar menulis dan kesulitan menulis harus diatasi secepat mungkin.

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pemerintah juga sudah turun tangan dengan memasukkannya ke dalam

kurikulum pendidikan dengan melalui proses belajar. Proses pembelajaran

merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik, yaitu proses

penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan.

Menurut Sadono (2012) pada tahun 2010 sesuai dengan Keputusan Gubernur

Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 mata pelajaran bahasa Jawa sebagai salah satu

mata pelajaran muatan lokal wajib di tingkat pendidikan dasar hingga menengah

atas, memasukkan materi huruf Jawa dalam kurikulumnya. Khususnya di tingkat

pendidikan dasar, pemberian materi huruf Jawa ini bertujuan untuk memberikan

landasan yang kuat dalam penguasaan huruf Jawa sebagai bekal pengetahuan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan kemampuan menulis

huruf Jawa siswa kelas IV SDN III Bakalan tahun ajaran 2011/2012 dalam

pelajaran bahasa Jawa masih lemah. Hal ini terlihat jelas dalam nilai tugas

maupun soal ulangan yang rendah. Dari hasil pengamatan peneliti di SDN III

Bakalan, siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam hal menulis Jawa.

Dari hasil belajar Bahasa Jawa kelas IV SDN III Bakalan pokok bahasan menulis

Jawa belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil

nilai kemampuan menulis huruf Jawa pada semester satu sebelum diadakan

tindakan yaitu nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 55. Kriteria Ketuntasan

Minimal yang harus dicapai siswa untuk mata pelajaran Bahasa Jawa adalah 65.

Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 16, hanya 5 siswa atau 31,25% yang

sudah mencapai KKM dan masih ada 11 siswa atau 68,75% yang belum mencapai

KKM. Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis huruf Jawa merupakan salah

satu gejala anak yang mengalami kesulitan belajar sehingga memerlukan

penanganan yang intensif.

Namun demikian, di SDN III Bakalan kemampuan menulis siswa untuk

mendalami huruf Jawa ini cenderung tidak memuaskan. Hal ini disebabkan

berbagai macam hal, salah satunya adalah metode mengajar guru yang masih

menggunakan metode belajar konvensional, yaitu ceramah. Metode ceramah

sebagai metode mengajar adalah penuturan secara lisan oleh guru terhadap

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kelasnya dan belum menggunakan media dalam pembelajaran. Masalah lain yang

masih mengganggu adalah lingkup kompetensi yang harus dicapai cukup banyak

yang meliputi: mendengarkan, membaca, menulis, dan apresiasi sementara alokasi

waktu sangat terbatas yaitu 2 jam per minggu. Kebanyakan siswa mengalami

kesulitan dalam membaca dan menulis huruf Jawa. Bahkan bukan hanya siswa

saja yang mengalami kesulitan membaca dan menulis huruf Jawa, akan tetapi

hampir semua orang Jawa mengalami kesulitan membaca dan menulis huruf Jawa.

Akibatnya berkembang rumor yang menyatakan orang Jawa sendiri tidak dapat

membaca dan menulis huruf Jawa, apalagi orang lain.

Media merupakan segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam

suatu proses penyajian informasi (Indriana, 2011: 6). Media kartu bridge atau

lebih dikenal oleh masyarakat kartu remi merupakan media yang mengandalkan

kemampuan bermain maupun keuntungan. Kelebihan dari media kartu bridge itu

sendiri adalah: (1) Media kartu bridge ini cenderung digunakan untuk permainan,

hal ini sangat cocok untuk siswa karena siswa bisa belajar melalui permainan; (2)

Melalui penggunaan media kartu bridge dalam pengajaran, memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan siswa, sehingga pesan pengajaran yang

disampaikan guru dapat diterima dengan baik; (3) Media kartu bridge ini menarik

karena memiliki bentuk yang sederhana yaitu berbentuk seperti kartu remi biasa;

(4) Media kartu bridge ini praktis dibawa kemana saja, warnanya menarik dan

mudah dalam penggunaannya. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah

media kartu bridge aksara Jawa yang menggunakan tokoh punokawan untuk jenis

kartunya (Semar, Petruk, Gareng, Bagong). Penggunaan media tersebut sangat

bermanfaat terhadap proses kegiatan belajar yaitu mempermudah kemampuan

siswa untuk memahami suatu materi. Pemanfaatan media kartu bridge dalam

menyampaikan materi merupakan salah satu cara untuk perbaikan dalam sistem

pembelajaran termasuk penyajian materi. Tujuan digunakan media kartu bridge

adalah untuk memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami materi

khususnya kemampuan menulis huruf Jawa. Berdasarkan hal tersebut kartu bridge

sebagai media yang sangat penting dalam menunjang kelancaran pelaksanaan

pembelajaran dalam peningkatan kemampuan menulis huruf Jawa siswa.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Huruf

Jawa Dengan Media Kartu Bridge Pada Siswa Kelas IV SDN III Bakalan

Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahu Ajaran 2011/2012”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan permasalahan dalam

penelitian ini adalah: Apakah penggunaan media kartu bridge dapat meningkatkan

kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan

Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/ 2012?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis huruf

Jawa dengan media kartu bridge pada siswa kelas IV SDN III Bakalan

Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011 / 2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan pengetahuan didunia pendidikan dan dapat memberikan

pengetahuan kepada guru tentang media pembelajaran yang inovatif serta

penerapannya yaitu kartu bridge.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

1) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna karena

menggunakan media yang menarik dan dapat mengembangkan

kompetensi yang dimiliki siswa baik kognitif, afektif, maupun

psikomotorik.

2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis huruf Jawa.

3) Memberikan motivasi agar lebih tertarik belajar bahasa Jawa sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Bagi guru

1) Memperluas pengalaman mengajar guru di kelas dalam rangka

merencanakan pembelajaran yang efektif, khususnya dalam

menggunakan media kartu bridge.

2) Memberikan alternatif penggunaan media kartu bridge bagi guru dalam

mengajarkan materi menulis huruf Jawa.

3) Menambah semangat guru dalam mengajar sehingga tidak

menumbuhkan rasa bosan siswa.

c. Bagi sekolah

1) Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi masukan

dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru, sehingga mutu

pendidikan meningkat.

2) Terciptanya situasi belajar yang kreatif dan menyenangkan di sekolah.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menulis Huruf Jawa

a. Pengertian Kemampuan

Menurut Desmita “ability (kemampuan, kecakapan) adalah suatu istilah

umum yang berkenaan dengan potensi untuk menguasai suatu keterampilan”

(2006: 257). Sedangkan Gagne menjelaskan bahwa “ Kemampuan adalah

kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam kondisi yang telah

ditentukan” (Karim, As’ari, Muhsetyo, dan Sutawidjaja, 1996:26).

Selanjutnya menurut Sunarto dan Hartono “kemampuan adalah daya

untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil pembawaan dan latihan” (2008:

120). Menurut Gordon dalam Mulyasa “kemampuan (skill) adalah sesuatu yang

dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan

kepadanya” (2008: 39). Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat

alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didiknya.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah kecakapan atau potensi yang dimiliki manusia yang merupakan

pembawaan sejaklahiruntuk melakukan sesuatu dan merupakan hasil latihan atau

praktek.

b. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang

lain. Menurut Tarigan “menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang

sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut” (1986:

21).

Selanjutnya menulis menurut Indri (2012) adalah menurunkan atau

melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Joyce Tyldesley dalam The International Journal of Code Breaker’s Secret Diary, and the Scripta (2010) menyebutkan: Writing, though not obligatory, is a difining marker of civilization. Without writing, there can be no accumulation of knowledge, no historical record, no science (though simple technology may exist), and of course no books, newspapers, emails or World Wide Web.

Menulis, walaupun tidak wajib, adalah sebuah batasan tanda dari

peradaban. Tanpa menulis, peradaban dapat menjadi tidak ada pertambahan

pengetahuan, tidak ada rekaman sejarah, tidak ada ilmu pengetahuan (walaupun

teknologi sederhana mungkin berkembang), dan tentu saja tidak ada buku, Koran,

email atau World Wide Web.

Nurudin menyatakan bahwa “Menulis merupakan kegiatan yang

dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan” (2010: 4).

Sedangkan menulis menurut Setiasih (2012) adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang, yaitu menurunkan atau melukiskan lamban-lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

Abdurrahman menyimpulkan bahwa : “(1) Menulis merupakan salah satu

komponen sistem komunikasi; (2) Menulis adalah menggambarkan pikiran,

perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis; (3) Menulis

diperlikan untuk keperluan mencatat dan komunikasi” (2008: 224).

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa menulis adalah

suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengutarakan perasaan dan

pikiran dengan jelas agar mudah di pahami oleh orang lain dalam bentuk angka

maupun huruf.

c. Kemampuan Menulis

St. Y. Slamet menyatakan bahwa “kemampuan menulis yaitu

kemampuan berbahasa yang bersifat produktif; artinya, kemampuan menulis ini

merupakan kemampuan yang menghasilkan tulisan” (2008: 72).

Sedangkan menurut Trim dalam Kusmayadi “kemampuan menulis bukan

lahir karena bakat, tetapi karena diciptakan. Artinya, tidak ada seorang pun yang

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dilahirkan sebagai penulis. Akan tetapi, seseorang tercipta sebagai penulis karena

ia diberi peluang dan stimulus untuk belajar, berlatih, dan berkembang” (2011: 3).

Selanjutnya menurut Solehan, dkk “kemampuan menulis bukanlah

kemampuan yang diperoleh secara otomatis. Akan tetapi, kemampuan menulis

seseorang bukan dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tindak

pembelajaran “(2008: 94) . Berhubungan dengan cara pemerolehan kemampuan

menulis, seseorang yang telah mendapatkan pembelajaran menulis belum tentu

memiliki kompetensi menulis dengan baik tanpa banyak latihan menulis.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis

adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dan bergantung kepada sejauh mana

ia berusaha menuangkan pikirannya secara total melalui latihan atau perulangan

yang dijadikan bahan tulisan.

d. Manfaat Menulis

Menurut Graves dalam Akhadiah, dkk “kegiatan menulis banyak

manfaatnya, yaitu 1) Menulis menyumbang kecerdasan; 2) Menulis

mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas; 3) Menulis menumbuhkan

keberanian; 4) Menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan

informasi” (1999: 1.4).

e. Huruf Jawa

1) Legenda Hanacaraka

Huruf Jawa menurut suyoto (2012) juga mempunyai sejarah

kelahiran. Di bawah ini adalah sejarah dan arti huruf Jawa yang dikisahkan

oleh Ajisaka. Aji Saka itu sendiri adalah seorang ksatria yang dahulu hidup

di Pulau Majethi. Selain tampan, Aji Saka juga memiliki ilmu yang tinggi

dan sakti. Ia mempunyai dua orang punggawa bernama Dora dan

Sembada. Keduanya sangat menururuti perintah Aji Saka. Suatu hari

Ajisaka ingin berkelana meninggalkan Pulau Majethi dan mengajak Dora,

sementara Sembada tetap tinggal di pulau untuk menjaga pusaka Aji Saka

yang paling sakti. Aji Saka berpesan bahwa pusaka itu tidak boleh

diserahkan kepada siapapun kecuali dirinya sendiri. Ketika itu di Jawa ada

sebuah negara yang dikenal sebagai Medhangkamulan. Namun,

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Medhangkamulan dipimpin oleh seorang pemimpin yang suka menyantap

daging manusia yakni Prabu Dewatacengkar. Hampir setiap hari ia

menyantap satu per satu rakyatnya hingga negara itu menjadi sepi. Aji

Saka yang kebetulan melintasi Medhangkamulan berhasil mengalahkan

Prabu Dewatacengkar dan menjadi raja di Medhangkamulan.

Setelah jadi raja, Aji Saka menyuruh Dora pergi ke Pulau Majethi

untuk mengambil pusaka yang dijaga Sembada. Karena memegang teguh

pesan dari Aji Saka, kedua orang punggawa itu pun bertarung hingga

tewas. Aji Saka yang mendengar kabar kematian Dora dan Sembada cukup

sedih dan mengabadikan dua punggawanya itu ke dalam sebuah aksara

yang bunyinya ha na ca ra ka (ada utusan), da ta sa wa la (saling

berselisih pendapat), pa dha ja ya nya (sama-sama sakti),ma ga ba tha

nga (sama-sama menjadi mayat).

Cerita mengenai asal-usul huruf Jawa diceritakan pada siswa agar

siswa tertarik dan mendapat hiburan sehingga siswa mudah untuk

mengingatnya.

Menurut Hastuti dalam Rohmadi, ada pengertian huruf lagi dari

hanacaraka (2011: 198) , yaitu:

a) Ha : Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari

yang Maha Suci

b) Na : Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan

manusia hanya selalu ke sinar Illahi

c) Ca : Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada

Yang Maha Tunggal

d) Ra : Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih

nurani

e) Ka : Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan

untuk kesajeteraan alam

f) Da : Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa

adanya

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

g) Ta : Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi,

ketelitian dalam memandang hidup

h) Sa : Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti

kasih Tuhan

i) Wa : Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas

namun implikasinya bisa tanpa batas

j) La : Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada

tuntunan Illahi

k) Pa : Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah

l) Dha : Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu

dimulai dari dasar

m) Ja : Jumbuhing kawula lan Gusti – Selalu berusaha menyatu

memahami kehendak-Nya

n) Ya : Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas

titah/kodrat Illahi

o) Nya : Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat

kehidupan

p) Ma : Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin/mantap dalam

menyembah Ilahi

q) Ga : Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani

r) Ba : Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam

s) Tha : Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan

t) Nga :Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi

manusia.

2) Abjad

Menurut Darusupraptapta dkk, menyatakan bahwa “yang dipelajari

dalam huruf Jawa adalah huruf dasar Jawa (aksara carakan), sandhangan,

aksara murda, aksara swara, aksara rekan, tanda baca, dan huruf lainnya”

(1996: 5-51). Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Huruf ( Carakan )

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Darusupraptapta dkk, mengemukakan “huruf carakan atau aksara

carakan yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri

atas 20 aksara pokok yang bersifat silabik (kesukuan)” (1996: 5). Huruf

(aksara) tersebut adalah sebagai berikut:

a n c r k ha na ca ra ka f t s w l da ta sa wa la p d j y v pa dha ja ya nya m g b q z ma ga ba tha nga

b) Pasangan

R. T Suryadipura mengatakan bahwa “huruf pasangan ialah huruf

Jawa seperti halnya carakan, yang jumlahnya juga 20 buah, tetapi bentuk

dan fungsinya berbeda” (2008: 29). Pasangan dapat diartikan sebagai “

setelan “, karena setiap huruf Jawa mempunyai pasangan sendiri- sendiri.

Fungsi huruf pasangan ada 2 yaitu; untuk menghilangkan tanda pangkon

sekaligus untuk sedikit menghemat tempat, dan untuk mematikan (

menjadikan konsonan ) huruf di depan atau di atasnya. Adapun pasangan

huruf Jawa adalah:

H N C R K D T S W L Ha na ca ra ka da ta sa wa la

P D J Y V M G B Q Z pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

c) Aksara Murda

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Setelah huruf dalam abjad Jawa mempunyai bentuk khas yang

disebut aksara murda. Aksara murda digunakan sebagai tanda kesantunan,

contuhnya dalam nama gelaran, nama orang, nama tempat, dan nama

pemerintah. Berikut ini aksara murda, beserta pasangannya.

Aksara murda

! @ # $ % ^ & * na ka ta sa pa nya ga ba Pasangan

® ¯ ° ± ² ³ ´ · na ka ta sa pa nya ga ba

d) Aksara Swara

Aksara swara ( huruf vokal ) ialah huruf khas yang berfungsi

sebagai huruf vokal yang menjadi suku kata.Dan biasanya digunakan pada

kata asing untuk mempertegas pelafalannya.Aksara swara tidak

mempunyai pasangan.Aksara swara dapat diberi sandhangan wighyan,

layar dan cecak (Darusuprapta at al, 1996: 13).Berikut ialah aksara swara:

A I U E O A I U E O

e) Aksara Rekan

Aksara rekan( huruf rekan ) ialah huruf- huruf yang ditambah

untuk menampung penyerapan kata- kata Arab. Huruf- huruf ini dicipta

dengan menambah cecak telu( tiga titik ) pada huruf- huruf yang sedia ada.

Terdapat lima aksara rekan, masing- masing mempunyai pasangan:

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

k+ f+ p+ j+ g+ gha fa/va kha dza za f) Huruf- huruf lain

Antara huruf-huruf lain yang terdapat dalam abjad Jawa ialah:

x Pa cerek – untuk bunyi /re/

X Nga lelet – untuk bunyi /le/

3) Sandhangan

Sandhangan ialah tanda yang mengubah bunyi suku kata.Terdapat

bermacam- macam jenis sandhangan dalam tulisan Jawa.Sandhangan

terbagi kepada tiga kategori:

a) Sandhangan Swara

Sandhangan swara ialah tanda yang bertindak sebagai “baris”

kepada suku kata.Ia digunakan untuk membatalkan bunyi asal /a/ dalam

suku kata dan menggantikannya dengan vokal lain, umpamanya /i/ dan /u/.

Terdapat lima jenis sandhangan swara:

wulu – untuk bunyi /i/

suku– untuk bunyi /u/

pepet – untuk bunyi /e/

taling – untuk bunyi /é/

taling tarung – untuk bunyi /o/

Contohnya, ka denagan wulu menghasilkan suku kata /ki/.

b) Sandhangan Panyigeging Wanda

Sandhangan panyigeging wanda digunakan untuk mengakhiri

suku kata dengan bunyi konsonan.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

layar – untuk bunyi /r/

Wignyan – untuk bunyi /h/

cecak – untuk bunyi /ng/

patèn atau pangkon – untuk “membunuh” bunyi pada sebuah huruf-

huruf lainnya.

Contohnya, ha dengan layar menghasilkan suku kata /har/,

kemudian ha dengan wignyan menghasilkan suku kata /hah/, lalu ha

dengan cecak menghasilkan suku kata /hang/. Lalu ha dan na dengan patèn

menghasilkan suku kata /han/. Sementara itu ha, ra dan nga tidak boleh

diikuti dengan patèn.

c) Sandhangan Wyanjana

Sandhangan wyanjana digunakan untuk menggabungkan bunyi

konsonan.

cakra – untuk bunyi /r/

cakra keret – untuk bunyi /re/, sebagai pengganti gabungan cakra

dan pepet

pèngkal – untuk bunyi /y/

Contohnya, nadengan cakra menghasilkan suku kata nra.

Beberapa sandhangan dari kategori yang berbeda boleh digabungkan

sekali untuk menghasilkan suku kata yang lebih rumit.Contohnya, pa,

taling,cakra dan cecak boleh digabungkan untuk menghasilkan suku kata

(“preng”).

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d) Angka

e) Tanda Baca

adeg adeg – penanda awal ayat

pada lingsa – sama seperti fungsi koma

pada lungsi – sama seperti fungsi titik

pada pangkat – mengapit angka dan petikan kata

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis

huruf Jawa ialah kemampuan, kecakapan dalam menguasai cara menulis

huruf Jawa dengan benar yang terdiri dari huruf dasar Jawa ( aksara

carakan), sandhangan,aksara murda, aksara swara, aksara rekan, tanda

baca, dan huruf lainnya yang dilakukan secara latihan dan terus- menerus.

f. Cara Penulisan Huruf Jawa

R. T Suryadipura dkk, mengatakan bentuk” huruf Jawa dikenal sebagai

“MBATA SARIMBAG”, maksudnya seperti cetakan batu bata, atau geometris

seperti persegi panjang atau jajargenjang “(2008 : 3) . Secara detail, bentuk huruf

– huruf Jawa itu adalah sebagai berikut:

1) Aslinya, huruf Jawa itu ditulis miring (= condong). Namun dibuat tegak seperti

cetakan juga tidak salah.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Letaknya di bawah garis sebab kalau ditulis di atas garis, kaki – kaki huruf itu

akan kelihatan bergandengan, tertutup/ tidak menganga. Maka agak susah

dibaca.

3) Hampir seluruh huruf ini sama tingginya, geometris seperti kotak, (kecuali

huruf ). Polanya, kalau ditulis miring seperti jajar genjang, kalau tegak

seperti persegi panjang.

4) Penampang huruf Jawa terdiri dari bagian lebar dan bagian yang sempit dengan

skala tertentu seperti cantaah huruf “Na” di bawah ini.

Secara detail, lebar dan sempitnya rentang kaki – kaki huruf Jawa yang

“mbata sarimbag” itu dapat dipolakan seperti huruf Ha – Na – Ca di bawah ini.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Keterangan tanda “panah” pada pola huruf :

a) Gerakan ke atas dibuat tipis.

b) Gerakan ke bawah atau serong ke bawah dibuat tebal.

c) Sedangkan gerakan yang mendatar, seyogianya dibuat sedikit tebal. Namun

apabila dibuat tipis juga tidak salah.

Di bawah ini pola huruf Ga, Pa, Ba dan sejenisnya:

Keterangan:

a) Seperti pola huruf Ha, Na, Ca di muka, ada 3 jenis lebar / rentang kaki, yaitu 1,

2 dan 3 spasi. Tidak ada yang lebarnya sampai 4 bidang (spasi).

b) Ujung – ujung awal dan ujung bagian akhir masing – masing huruf dibuat

sedikit melengkung ke dalam, (lihat tanda “panah” pada huruf ).

2. Hakikat Media Pembelajaran Kartu Bridge

a. Pengertian Media

Menurut Anitah “kata media berasal dari bahasa latin, yang merupkan

bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang berada ditengah (antara

dua pihak atau kutub) atau suatu alat” (2009: 1). Media juga dapat diartikan

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan

dengan penerima pesan atau informasi. Secara umum Arsyad menyampaikan

“pengertian media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-

pesan pembelajaran “ (2011: 4).

Selanjutnya Gagne dalam Indriana “media merupakan wujud dari adanya

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa

untuk belajar” (2011: 14).

Aim dan Scope dalam Access to selected top articles from Educational

Media and Technology Journal menyebutkan bahwa “Educational media has

made a considerable impact on schools, educational institutions and providers of

open and distance education. Educational Media International (EMI) is a

scholarly journal that publishes research, evaluation, and development studies

addressing the issues, successes and challenges faced in the design, development,

implementation and evaluation of educational media” (2009: 48). Media

pendidikan telah membuat dampak yang cukup besar pada sekolah-sekolah,

lembaga pendidikan dan penyedia pendidikan terbuka dan jarak jauh. Pendidikan

Media Internasional (EMI) adalah jurnal ilmiah yang menerbitkan penelitian,

evaluasi, dan pengembangan mengatasi masalah, keberhasilan dan tantangan yang

dihadapi dalam pengembangan, implementasi desain, dan evaluasi media

pendidikan.

Selanjutnya Ngadino mengatakan “media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi” (2009: 11).

Jadi, dari berbagai pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa media

adalah alat untuk menghubungkan dua pihak untuk menyampaikan informasi.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Anitah mengatakan bahwa “media pembelajaran adalah setiap orang,

bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan

pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap” (2009 : 5).

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Sedangkan menurut Gagne dan Briggs dalam Arsyad “media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pengajaran” (2011: 4). Selanjutnya menurut Indriana “media pembelajaran

merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses pembelajaran” (2011: 15).

Jadi Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses

belajar mengajar.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran adalah sebagai salah satu usaha guru

untuk membuat pengajaran lebih konkret, memperjelas, membuat konsep yang

kompleks menjadi lebih sederhana, dan membuat siswa lebih termotivasi dalam

menjalani kegiatan pembelajaran. Sehingga secara tidak langsung, penggunaan

media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap

siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Diantara fungsi-fungsi dari

penggunaan media pembelajaran antara lain adalah:

1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan

mengajar bagi guru.

2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih

konkrit)

3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan

lebih menyenangkan dan tidak membosankan).

4) Semua indra siswa dapat diaktifkan.

5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan

Ahmad Rivai (2001: 208) adalah:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih

baik.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan

guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam

pelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Sedangkan menurut Encyclopedia of Education Research dalam Arsyad (2011:

25) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi

verbalisme.

b. Memperbesar perhatian siswa.

c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan siswa.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar

hidup.

f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa siswa.

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan

membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari beberapa uraian tentang manfaat media pembelajaran di atas, dapat

diambil kesimpulan beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran di

dalam proses belajar mengajar adalah dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar siswa dan juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-

sendiri sesuai dengan kemampuannya

.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut pendapat dari Anitah “Media dapat dibedakan menjadi tiga

jenis yaitu; Media Visual, Media Audio, Media Audio Visual, dan Multimedia”

(2009: 7 – 56).

1) Media Visual

Media visual juga disebut media pandang, karena seseorang dapat

menghayati media tersebut melalui penglihatannya. Media ini dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

a) Media visual yang tidak diproyeksikan

Media visual yang tidak diproyeksikan media yang sederhana, tidak

membutuhkan projektor dan layar untuk memproyeksikan perangkat lunak.

Media ini digunakan oleh guru karena lebih mudah pembuatan maupun

penggunaannya. Termasuk dalam jenis ini antara lain: Gambar mati atau

gambar diam (still picture), ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik,

petadatar, raealita dan model, berbagai jenis apapun.

b) Media visual yang diproyeksikan

Media ini juga merupakan suatu media visual, namun dapat

diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat projektor. Media ini terdiri

dari dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu perangkat keras dan

perangkat lunak. Media visual ini banyak jenisnya, akan tetapi pada buku ini

hanya akan ditampilkan beberapa jenis yang banyak digunakan di lapangan.

Adapun jenis-jenis dari media visual yang diproyeksikan yaitu: Overhead

Projector (OHP), Slide (film bingkai), Filmstrip (film rangkai), opaque

projector.

2) Media Audio

Media audio sangat penting peranannya untuk kegiatan belajar tipe

auditif. Kegiatan ini meliputi beberapa langkah yaitu, a) dalam proses

mendengarkan ,seseorang mendengarkan secara actual karena adanya

stimulus auditif. b) otak meneruskan stimulus ke dalam urat syaraf otak dan

memprosesnya. c) menghubungkan aspek kognitif yang sesuai dengan

informasi tersebut keperistiwa riil atau kemateri yang telah dipelajari

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sebelumnya. Media audio dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu media audio

tradisional dan media audio digital.

3) Media Audio Visual

Media ini memberikan dua fungsi yang saling mendukung,

seseorang dapat melihat sekaligus mendengarkan sesuatu yang

dievaluasikan. Media audio visual ini memiliki banyak jenis antara lain:

slide suara, televisi, dan berbagai alat multimedia lainya.

4) Multimedia

Menurut pendapat Hefzallah dalam Sri Anitah mengatakan bahwa

“multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media

secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata

pelajaran” (2009: 56). Konsep multimedia menurut Duffy, Mc Donald &

Mizell dalam Sri Anitah yang merupakan kombinasi multipel media dengan

satu jenis media sehingga terjadi keterpaduan secara keseluruhan (2009: 56).

Sedangkan menurut Ibrahim dalam Daryanto media dikelompokkan

berdasarkan ukuran dan kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima

kelompok yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga

dimensi, audio, media proyeksi (televisi, video), dan komputer (2011: 17),.

Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, maka

pemilihan media harus tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk

mencapai tujuan tertentu. Untuk itu agar sesuai dengan tujuan, materi serta

karakteristik pembelajaran maka kita harus mengetahui karakteristik media yang

akan kita gunakan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembagian

media secara umum ada empat yaitu media audio, media visual, media

audiovisual dan multimedia. Sedangkan media Kartu bridge merupakan media

yang termasuk pada jenis media visual yang tidak diproyeksikan. Hal tersebut

karena media Kartu bridge adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan

projektor dan layar untuk memproyeksikannya.

e. Kriteria Pemilihan Media

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Menurut Sudjana dan Rivai ada beberapa jenis media pembelajaran yang

biasa digunakan dalam proses pembelajaran (2001: 3-4). Pertama, media grafis

seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-

lain. Media grafis sering juga disebut dengan media dua dimensi, yakni media

yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu

media dalam bentuk model seperti model padat (solid models), model penampang,

model susun, model kerja, dan lain-lain. Ketiga , media proyeksi seperti slide,

film strips, penggunaan OHP, dan lain-lain. Keempat, penggunaan lingkungan

sebagai media pembelajaran. Penggunaan media diatas tidak dilihat dari

kecanggihan media, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dari media

pembelajaran yang digunakan. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan

efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya,

diperlukan dukungan dari media pembelajaran. Namun dalam memilih media

pembelajaran, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Memilih media

yang terbaik untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembelajaran bukan merupakan

pekerjaan yang mudah. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran adalah

sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Media

memiliki jenis yang bermacam-macam dan kegunaan yang bermacam-macam

pula. Oleh karena itu seorang guru perlu memilih media yang tepat sehingga

media tersebut dapat digunakan dengan efektif dan efisien. Dalam memilih media,

yang harus diperhatikan oleh seorang guru antara lain: media harus sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat

kemampuan dan karakteristik dari media, ketepatgunaan dari media, kondisi

siswa, ketersediaan barang, biaya, dan waktu yang diperlukan untuk

mendapatkannya. Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran

sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran. Artinya, media pembelajaran dipilih atas

dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan

instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, sintesis lebih

memungkinkan digunakannya media pembelajaran.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. Artinya, bahan pembelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangan memerlukan bantuan media

agar lebih mudah dipahami siswa.

c. Kemudahan memperoleh media. Artinya, media yang diperlukan mudah

diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media

grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping

sederhana dan praktis penggunaannya.

d. Keterampilan guru dalam menggunakannya. Apa pun jenis media yang

diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses

pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi

dampak dari penggunaan media oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar

siswa dengan lingkungannya. Adanya komputer, OHP, Proyektor film dan alat-

alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa bila guru tidak dapat

menggunakannya dalam pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.

e. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.

f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa. Memilih media untuk pendidikan dan

pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang

terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa. Menyajikan grafik yang berisi

data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelaskelas

rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau

poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep

atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kemampuan

berfikir tinggi.

Dengan kriteria pemilihan media diatas, guru diharapkan dapat lebih

mudah memilih media mana yang akan digunakan dalam pembelajaran guna

mempermudah tugas-tugas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Kehadiran media pembelajaran jangan terlalu dipaksakan bila hal tersebut dapat

mempersulit tugas guru sebagai pengajar, tapi harus sebaliknya, yakni dapat

mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

f. Prinsip-prinsip Umum Penggunaaan Media

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru tidak hanya cukup

mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya tetapi juga harus

mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Menurut Anitah

adapun prinsip-prinsip umum penggunaan media adalah sebagai berikut: 1)

penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral

dalm sistem pembelajaran, 2) media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai

sumber daya, 3) guru hendaknya memahami tingkat hirarki (sequence) dari jenis

alat dan kegunaannya, 4) pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung

terus, sebelum, selama, dan sesudah pemakainnya, 5) penggunaan multi media

akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran (2009: 82).

g. Pengertian Media Kartu Bridge

Kartu bridge adalah permainan kartu yang mengandalkan baik

kemampuan bermain maupun keuntungan. http://wikipedia bridge/htm// diunduh

pada tanggal 28 Maret 2012. Berhubungan dengan media, dalam pembelajaran

menulis huruf Jawa media yang bisa digunakan adalah salah satunya dengan

menggunakan media kartu bridge. Media kartu bridge ini adalah media kartu

permainan di mana bentuk kartunya mirip dengan kartu remi dan cara bermainnya

sama seperti kita bermain kartu remi.

Dalam penelitian ini media kartu bridge yang dimaksud adalah media

pembelajaran dalam bentuk kartu yang di dalamnya terdapat gambar dan huruf

nama-nama tokoh Punokawan yaitu (Semar, Petruk, Gareng, Bagong). Melalui

pemainan kartu bridge ini dimaksudkan untuk melatih kemampuan siswa dalam

menulis kata berhuruf Jawa dengan benar.

Media kartu bridge ini dibuat dari gambar-gambar tokoh Punokawan

yang terdapat dalam kartu tersebut dan dapat dibuat dengan menggunakan tangan

atau foto, atau hasil cetakan komputer yang digunting dan ditempelkan pada kartu

tersebut. Kartu bridge tersebut berupa kartu-kartu kecil yang terbuat dari kertas

sehingga dapat menarik minat siswa dengan ukuran 6 cm x 9 cm. Kartu bridge ini

dibuat satu paketnya berisi 40 lembar. Dalam satu paket kartu bridge dibagi

menjadi 4 jenis kartu dengan menggunakan tokoh punokawan untuk jenis

kartunya (Semar, Petruk, Gareng, Bagong), masing-masing terdiri atas 10

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kartu(dari 1-10). Pada masing-masing jenis kartu dituliskan nama tokoh sesuai

gambar yang tertera pada setiap kartu.

1) Media kartu bridge ini memiliki beberapa kelebihan antara lain:

a) Media kartu bridge ini cenderung digunakan untuk permainan. Hal ini

sangat cocok untuk siswa karena siswa bisa belajar melalui permainan.

b) Melalui penggunaan media kartu bridge dalam pengajaran,

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan siswa, sehingga

pesan pengajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik.

c) Media kartu bridge ini menarik karena memiliki bentuk yang sederhana

yaitu berbentuk seperti kartu remi biasa.

d) Media kartu bridge ini praktis dibawa kemana saja, warnanya menarik

dan mudah dalam penggunaannya.

2) Media kartu bridge ini memiliki beberapa kelemahan antara lain:

a) Media kartu bridge ini mudah sobek dan tidak tahan lama.

b) Dan apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti bukan untuk

pembelajaran, bisa membuat kerugian karena salah dalam

pemanfaatannya.

3) Cara penggunaan media kartu bridge, yaitu:

a) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4

anak.

b) Masing-masing kelompok dibagikan 1 paket kartu bridge.

c) Masing- masing kelompok memulai permainan dengan waktu bersamaan.

d) Aturan main kartu bridge sebagai berikut:

(1) Salah satu anggota kelompok mengocok kartu bridge dan membagikan

kartu secara rata ke seluruh anggota kelompok. Masing- masing anggota

mendapatkan 3 buah kartu. Sisanya diletakkan di tengah dalam keadaan

tertutup.

(2) Salah satu anggota mengambil satu kartu yang di tengah kemudian

membuka kartu tersebut.

(3) Anggota lain yang memiliki kartu dengan gambar yang sama berhak

membuka kartu tersebut. Sedangkan yang tidak memiliki kartu dengan

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

gambar yang sama wajib mencari kartu yang gambarnya sama dengan

mengambil kartu yang ada di tengah sampai menemukan kartu dengan

gambar yang sama. Anggota yang memiliki angka paling besar pada

bukaan kartu yang pertama, berhak membuka kartunya yang lain sebagai

acuan anggota lain untuk membuka kartu yang sama.

(4) Anggota yang kartunya habis paling awal dialah yang menang.

(5) Masing-masing kelompok diberikan waktu 15 menit untuk memainkan

permainan tersebut.

e) Setelah permainan tersebut, setiap kelompok diwajibkan membuat sebuah

kalimat sederhana dengan subjek kalimatnya adalah memilih salah satu

tokoh punokawan yang tertera pada kartu bridge tersebut. Kalimatnya

ditulis dengan huruf Jawa.

f) Salah satu anggota kelompok maju ke depan untuk menuliskan di papan

tulis kalimat yang telah disusun kelompoknya.

g) Membaca bersama-sama kalimat yang telah di tuliskan masing-masing

kelompok di papan tulis.

h) Pembimbing belajar membetulkan tulisan yang masih belum benar.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Agus Widodo (2010), yang berjudul “ Peningkatan

Kemampuan Menulis Jawa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Sriwedari Laweyan Surakarta Tahun Ajaran

2009/2010”. Kesimpulan : Bahwa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan Menulis huruf Jawa pada

siswa kelas V SD Negeri Sriwedari Laweyan Surakarta. Hasil penelitian

menunjukkan hasil nilai evaluasi sebelum tindakan yaitu 60,17 dan ketuntasan

klasikal 54,17%. Pada siklus I nilai evaluasi menjadi 62,17 dan ketuntasan

klasikal 62,5%. Pada siklus II nilai evaluasi menjadi 63,17 dan ketuntasan klasikal

70,83%. Sedangkan pada siklus III nilai evaluasi menjadi 69,17 dan ketuntasan

klasikal 83,33%. Persamaan dalam penelitian ini yaitu terletak pada persamaan

variabel terikat yaitu tentang kemampuan menulis huruf Jawa. Sedangkan

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

perbedaannya terletak pada pada variabel bebasnya dalam penelitian ini variabel

bebasnya yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

variabel bebas yang penulis lakukan yaitu penggunaan media kartu bridge.

Penelitian Muhammad Irkham K.R (2010), yang berjudul ” Penggunaan

media Kartu Huruf Dalam Pembelajaran Aksara Jawa sebagai Upaya Peningkatan

Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu Tahun Ajaran

2009 / 2010”. Skripsi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang disimpulkan

bahwa dengan menggunakan media kartu Huruf dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu. Hasil Penelitian pada siklus

I menunjukkan bahwa motivasi belajar. Pencapaian motivasi siswa yang

ditunjukkan dengan tanggapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

mencapai 75%, perhatian siswa mencapai 75%, dan perasaan senang mencapai

87,5% . Pada Siklus II mengalami peningkatan dari pada siklus pertama.

Pencapaian motivasi siswa dari pada siklus pertama. Pencapaian motivasi siswa

87,5 %, perhatian siswa 93,75% dan perasaan senang mencapai 93,75%.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada

variabel bebasnya yaitu penggunaan media kartu huruf. Sedangkan perbedaannya

terletak pada variabel terikatnya dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu

motivasi belajar dan variabel terikat yang penulis lakukan yaitu kemampuan

menulis huruf Jawa.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teoritis diatas dapat digambarkan dalam kondisi awal

bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran peran guru masih begitu

dominan atau teacher center. Dalam menyampaikan materi, guru hanya

melakukan metode ceramah dan belum memanfaatkan media pembelajaran

sehingga pembelajaran kurang menarik. Karena peran siswa kurang serta

pembelajaran yang kurang memotivasi, banyak siswa yang belum memahami

materi yang disampaikan sehingga berdampak pada kemampuan menulis huruf

Jawa menjadi kurang.

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Kegiatan pembelajaran yang masih monoton serta rendahnya

kemampuan menulis huruf Jawa, maka dilakukan tidakan untuk mengatasi hal

tersebut. Untuk meningkatkan kemapuan siswa serta meningkatkan mutu

pembelajaran dilakukan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran.

Media pembelajaran yang digunakan yaitu media kartu bridge.

Dengan penggunaan media pembelajaran yang berupa kartu bridge

diduga dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV.

Dengan penggunaan media pembelajaran, siswa termotivasi dalam pembelajaran.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkat dan siswa

mampu menulis huruf Jawa dengan benar.

Berdasarkan paparan diatas bahwa penggunaan media kartu bridge

mampu memberikan daya tarik tersendiri untuk siswa, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa siswa. Untuk lebih jelasnya

tentang kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 :

Gambar 1: Kerangka Berpikir

Guru belum menggunakan media dalam pembelajaran

Kemampuan menulis huruf Jawa rendah

Kondisi awal

Kondisi

Tindakan Menggunakan media pembelajaran kartu bridge

1. Rencana 2. Tindakan 3. Obsevasi 4. Refleksi

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Melalui penggunaan media kartu bridge diduga dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa siswa SDN III Bakalan

Kondisi akhir

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

diajukan hipootesis sebagai berikut : Penggunaan media kartu bridge dapat

meningkatkkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III

Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro

Kabupaten Wonogiri. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian

adalah Pertama, penulis sudah mengetahui karakteristik SDN III Bakalan

sehingga memudahkan dalam memperoleh data. Kedua, SD tersebut belum pernah

digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis. Ketiga, terdapat nilai

kemampuan menulis huruf Jawa yang tergolong rendah di kelas IV SDN III

Bakalan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2011/2012

selama enam bulan yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2012. Adapun

rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini:

Tabel 1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Januari Febuari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan, penyusunan & seminar proposal

2. Mengurus perijinan penelitian

3. Persiapan penelitian

4. Pelaksanaan penelitian Siklus I

5. Pelaksanaan penelitian Siklus II

6. Pelaksanaan penelitian Siklus III

7. Analisis data

8. Penyusunan laporan skripsi

9. Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi

10. Penggandaan dan pengumpulan laporan

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro

Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012 semester genap sebanyak 16 siswa,

yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 11 siswa dan siswa perempuan

berjumlah 5 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah mata pelajaran Bahasa

Jawa pada materi menulis huruf Jawa.

C. Sumber Data

Keberhasilan suatu penelitian didukung oleh sumber data. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006: 129) “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data diperoleh”. Data atau informasi yang paling penting untuk

dikumpulkan dan dikaji akan diperoleh sebagai data kualitatif. Informasi tersebut

akan digali dari beragam sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan

dalam penelitian ini meliputi:

1. Nara sumber atau informan yaitu guru dan siswa.

2. Tempat dan peristiwa berlangsung yaitu ruang kelas IV SDN III Bakalan.

3. Dokumen atau arsip yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan

daftar nilai kemampuan menulis huruf Jawa siswa sebelum dilakukan tindakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah “langkah yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya” Sugiyono (2008 : 224). Sesuai dengan

bentuk penelitian dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) Tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Sarwiji suwandi (2009: 59) menyatakan bahwa pemberian tes

dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah

kegiatan pemberian tindakan. Tes ini digunakan dengan model tes yang diberikan

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

yaitu tes menulis huruf Jawa dengan kartu bridge. Hal ini untuk mengidentifikasi

kekurangan atau kelemahan siswa dalam menulis dan setiap akhir siklus untuk

mengetahui peningkatan kemampuan menulis huruf Jawa dengan media kartu

bridge pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri.

Dengan diketahui hasil tes tersebut, maka peneliti dapat mengetahui tingkat

keberhasilan pada pelaksanaan tindakan dan dapat merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran pada siklus

berikutnya.

2. Obsevasi

Observasi adalah pengamatan mengenai sesuatu yang diteliti untuk

memperoleh data. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang:

pelaksanaan pbm, letak geografis, kondisi siswa dan masyarakat sekitar sekolah.

Suharsimi Arikunto (2006: 156) Observasi atau yang disebut pengamatan meliputi

pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu:

a. Observasi non-sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat

dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

b. Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin

timbul dan akan diamati dengan cara memberi simbol pada kolam tempat

peristiwa muncul. Dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematis

Observasi dilakukan pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten

Wonogiri yaitu observasi sistematis untuk mengetahui perkembangan sikap dan

keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis huruf Jawa dengan

menggunakan media kartu bridge. Serta dalam observasi ini berkolaborasi dengan

guru kelas sebagai observer.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3. Dokumentasi

Menurut W. Gulo (2002: 123) Dokumen adalah catatan tertulis tentang

berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang situasi siswa

kelas IV SDN III Bakalan, Purwantoro Kabupaten Wonogiri yang meliputi: nama

siswa, benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan pembelajaran, dan daftar nilai

kemampuan menulis huruf Jawa sebelum dan sesudah menggunakan media kartu

bridge.

4. Wawancara

Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil

pengamatan di kelas maupun kajian dokumen. Wawancara atau diskusi dilakukan

antara peneliti dan guru. Selain untuk mengidentifikasi permasalahan, wawancara

atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun

kajian dokumen dalam setiap siklus yang ada (Sarwiji Suwandi, 2009: 57-58).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru wali

kelas IV yang sekaligus mengampu mata pelajaran Bahasa Jawa, untuk

mengetahui kondisi siswa, metode yang digunakan, kemampuan menulis siswa,

pembelajaran yang dilaksanakan selama ini, dan hasil yang dicapai siswa kelas IV

SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri.

E. Validitas Data

Teknik yang digunakan duntuk menguji kebenaran data dalam penelitian

ini adalah teknik triangulasi dan validitas isi. Menurut Lexy J. Moleong ( dalam

Sarwiji : 60) triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

perbandingan data itu. Sedangkan menurut Purwanto (2010: 120) validitas isi

adalah pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah butir

tes hasil belajar mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur. Pengujian

validitas isi dapat dilakukan dengan menelaah butir soal, apakah butir soal yang

telah dibuat sesuai dengan perencanaan yang dituangkan dalam kisi-kisi.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Teknik triangulasi yang digunakan antara lain berupa triangulasi sumber

data, triangulasi metode pengumpulan data, dan validitas isi yaitu sebagai berikut:

1. Triangulasi Data

Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu

dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi koheren

sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Informasi dari narasumber yang

satu dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya. Data yang

diperlukan dalam penelitian yaitu data kemampuan belajar bahasa Jawa siswa

yang berasal dari data nilai awal, data tes siklus pertama dan data tes siklus kedua

pada materi menulis huruf Jawa.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode yaitu tekhnik mengumpulkan data sejenis dengan

menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti akan

menggunakan metode pengumpulan data yang berupa observasi kemudian

dilakukan wawancara yang mendalam dari informan yang sama dan hasilnya diuji

dengan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik tes dan

dokumentasi pada pelaku kegiatan. Dari data yang diperoleh melalui beberapa

teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat

ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validitasnya.

3. Validitas isi

Validitas isi adalah sejauh mana item-item dalam tes mencangkup

keseluruhan tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Pada penelitian

ini, peneliti menggunakan validitas isi untuk mengukur kemampuan menulis huruf

Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan digunakan instrument tes yang sesuai

dengan materi menulis huruf Jawa.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif

komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil

antarsiklus. Sedangkan teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif.

Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan

kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang

ada.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis kritis. Hasil

analisis dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap

berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Model analisis ini mempunyai tiga

komponen yaitu: (1) Reduksi Data (Data Reduction), (2) Penyajian Data (Data

Display), (3) Penarikan Kesimpulan (Verification) dan refleksi (Refflection).

Teknik analisis data seperti terlihat pada gambar 2. berikut ini :

Gambar 2. Bagan Teknik Analisis Data

(Sumber : Miles & Huberman, 2009: 20)

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data “kasar” yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah dikumpulkan

selanjutnya di reduksi dengan pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang

dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini data yang di reduksi adalah nilai hasil

tes siswa serta observasi terhadap guru dan siswa SDN III Bakalan.

2. Penyajian Data (Data Display)

Pengumpulan Data

Penarikan kesimpulan

Reduksi Data Data Reduction

Penyajian Data Data Display

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Penyajian data adalah suatu sekumpulan informasi tersusun yang

memungkinkan penelitian dapat dilakukan dan adanya penarikan kesimpulan

tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan pada saat mengolah dan

mengambil tindakan terhadap data yang masuk, kemudian disusun dan di display

dalam bentuk tabel grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Kesimpulan adalah temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Temuan dapat berupa gambaran suatu objek yang masih gelap atau belum jelas,

dan setelah diadakan penelitian objek tersebut menjadi terang. Data-data yang

telah didapat dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Dalam tahapan

ini apabila ditemukan data yang akurat, maka peneliti tidak segan-segan untuk

melakukan penyimpulan ulang. Peneliti dalam hal ini bersifat terbuka. Verifikasi

data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan/ keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi. 2009:

61). Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya

kemampuan siswa dalam menulis huruf Jawa di kelas IV SDN III Bakalan

Purwantoro Kabupaten Wonogiri dengan penggunaan media pembelajaran kartu

bridge. Indikator kinerja mengacu pada silabus KTSP Bahasa Jawa kelas IV dan

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.

Pada siklus I, siklus II, dan siklus III pembelajaran dikatakan berhasil

apabila kemampuan menulis huruf Jawa siswa sudah mencapai indikator kinerja

80% dari 16 siswa dengan nilai ≥ 65, jika belum mencapai maka penelitian

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan sebuah rangkaian kegiatan untuk

pemecahan masalah, sedangkan jika dalam rangkaian kegiatan atau siklus tersebut

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu)

maka kegiatan penelitian ini akan dilakjutkan pada siklus selanjutnya. Kegiatan

atau siklus tersebut meliputi: 1. Perencanaan (planning), 2. Pelaksanaan (acting),

3. Observasi (observing), dan 4. Refleksi (reflecting) (Suharsimi Arikunto, 2010:

117). Sedangkan daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan

perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan

mengevaluasi proses serta hasil tindakan (observation and evaluation), dan

melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan

yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan) (Suharsimi Arikunto, 2010: 104).

Langkah-langkah prosedur penelitian ditunjukkan gambar 3. Sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3. Bagan Prosedur Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 74)

Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, dilakukan dengan

mengadakan pembelajaran yang akan dilakukan dalam satu siklus ada dua kali

pertemuan masing-masing pertemuan menggunakan waktu 2 x 35 menit. Adapun

Perencanaan Tindakan II

Pengamatan/Pengumpulan Data

Refleksi III Pengamatan/Pengumpulan Data

Refleksi III

Target penelitian telah tercapai dengan memuaskan pada siklus III, dengan persentase ketuntasan 80%. Sehingga pada siklus ini dihentikan.

Perencanaan Tindakan I

permasalahan

Refleksi I Pengamatan/Pengumpulan Data

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Pengamatan/Pengumpulan Data

Refleksi II

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan Tindakan III

Pelaksanaan Tindakan III

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

prosedur penelitian tersebut dalam Penelitian Tindakan Kelas yang akan

dilaksanakan peneliti yaitu:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Bahasa Jawa mengenai materi menulis huruf Jawa.

2) Merancang pembuatan media pembelajaran berupa media kartu bridge.

3) Mengembangkan skenario pembelajaran.

4) Menyiapkan soal evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran.

5) Menyusun lembar kerja siswa.

6) Menyusun instrument.

7) Menyiapkan sumber belajar.

8) Mengembangkan format evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Penerapan tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana

pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Secara garis besar, tindakan

yang akan dilaksanakan yaitu kemampuan menulis huruf Jawa dalam

pembelajaran Bahasa Jawa. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai

dengan RPP, dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir atau penutup.

Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan I menggunakan media

pembelajaran kartu bridge:

1) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mempersiapkan segala sesuatu yang

akan digunakan untuk pembelajaran berupa media pembelajaran. Guru

memberikan motivasi kepada siswa, selain itu guru juga mempersiapkan

siswa secara mental dan psikis agar siap menerima pembelajaran menulis

huruf Jawa yang akan disampaikan oleh guru. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Pada kegiatan eksplorasi guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran meliputi: (1) guru melakukan perkenalan materi dengan

berinteraksi pada siswa untuk menggali sebanyak-banyaknya

pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai huruf Jawa. Kegiatan ini

dilakukan dengan tanya jawab kepada siswa tentang materi menulis

huruf Jawa nglegena dan pasangan yang akan disampaikan oleh guru

melalui media yang disiapkan, (2) guru menjelaskan huruf Jawa

melalui presentasi di kelas. Disini siswa memperhatikan penjelasan

guru tentang huruf Jawa melalui media kartu bridge, (3) guru membagi

siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa dengan

ragam heterogen.

b) Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran meliputi: (1) setiap kelompok diberi soal yang sama dan

siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk

mengerjakan soal sesuai dengan penjelasan guru serta sesuai dengan

waktu yang ditentukan, (2) guru memberikan bimbingan kepada

kelompok yang mengalami kesulitan, (3) siswa mengumpulkan hasil

kerja kelompok.

c) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, dilakukan pemeriksaan hasil

diskusi kelompok, pemberian reward tim, yaitu tim akan mendapatkan

penghargaan apabila skor rata–rata mereka mencapai kriteria yang

telah ditentukan. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada

siswa, kemudian dilanjutkan pemantapan materi yang telah dipelajari

atau disampaikan.

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3) Kegiatan Akhir atau Penutup

Pada kegiatan akhir atau penutup, guru dan siswa mengambil

kesimpulan secara keseluruhan tentang materi menulis huruf Jawa

yang telah disampaikan dan mengadakan evaluasi, untuk mengetahui

sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Guru juga memberikan

penguatan atau motivasi kepada siswa, pemberian PR dan

menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan II menggunakan media

pembelajaran kartu bridge:

1) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan

digunakan untuk pembelajaran berupa media pembelajaran. Guru

memberikan motivasi kepada siswa, selain itu guru juga mempersiapkan

siswa secara mental dan psikis dengan mengingat materi pembelajaran

kemarin. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Pada kegiatan eksplorasi guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran meliputi: (1) guru melakukan perkenalan materi dengan

berinteraksi pada peserta didik untuk menggali sebanyak-banyaknya

pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai huruf Jawa pasangan.

Kegiatan ini dilakukan dengan tanya jawab kepada siswa tentang

materi menulis huruf Jawa pasangan yang akan disampaikan oleh guru

melalui media kartu bridge, (2) guru menjelaskan huruf Jawa melalui

presentasi di kelas. Disini siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang huruf Jawa melalui media kartu bridge, (3) guru membagi

siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa dengan

ragam heterogen.

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b) Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran meliputi: (1) setiap kelompok diberi soal yang sama dan

siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk

mengerjakan soal sesuai dengan penjelasan guru serta sesuai dengan

waktu yang ditentukan, (2) guru memberikan bimbingan kepada

kelompok yang mengalami kesulitan, (3) siswa mengumpulkan hasil

kerja kelompok.

c. Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, dilakukan pemeriksaan hasil

diskusi kelompok, pemberian reward tim, yaitu tim akan

mendapatkan penghargaan apabila skor rata–rata mereka mencapai

kriteria yang telah ditentukan. Guru memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa, kemudian dilanjutkan pemantapan materi

yang telah dipelajari atau disampaikan.

3) Kegiatan Akhir atau Penutup

Pada kegiatan akhir atau penutup, guru dan siswa

mengambil kesimpulan secara keseluruhan tentang materi menulis

huruf Jawa pasangan yang telah disampaikan dan mengadakan

evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran

tercapai. Guru juga memberikan penguatan atau motivasi kepada

siswa, pemberian PR dan menyampaikan materi untuk pertemuan

selanjutnya.

c. Tahap Observasi

Observasi pada penelitian yang akan dilakukan pada saat

melaksanakan kegiatan pembelajaran berlangsung untuk penelitian.

Pelaksanaan observasi dapat dibantu oleh guru kelas. Sasaran yang diamati

yaitu aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

media kartu bridge.

d. Tahap Refleksi

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi

data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian

yang telah digunakan untuk menilai hasil atau dampak media kartu bridge

pada siklus I pertemuan I dan II telah mencapai persentase ketuntasan

klasikal sebesar 56,25%. Hasil dari evaluasi tersebut menunjukkan bahwa

pada siklus I pembelajaran dikatakan belum berhasil, hal ini dikarenakan

kemampuan menulis huruf Jawa siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 belum

mencapai 80%, maka perlu dilanjutkan ke siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini akan dipersiapkan

rencana pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan dari rencana

pembelajaran siklus I. Materi yang diajarkan masih sama dengan materi

pada siklus I. Namun, perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan

dari siklus I. Karena perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan

dari kekurangan/kelemahan yang ada pada siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan

dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada tahap ini guru mengoptimalkan

penggunaan media pembelajaran kartu bridge untuk memperbaiki

kekurangan dan masalah yang muncul pada siklus I. Penggunaan ini dapat

melibatkan siswa dan mengaktifkan siswa dengan bimbingan guru, sehingga

aktivitas dan sikap dalam pembelajaran dapat diperbaiki dan dapat

meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi pada siklus II hampir sama dengan observasi

siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan hasil tes dan

perubahan perilaku atau aktivitas siswa.

d. Tahap Refleksi