13
Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing287 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI 10 SD BINAAN KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG SEMESTER II TAHUN 2015/2016 Oleh: Joko Tripono Pengawas TK, SD, SDLB Kecamatan Sendang Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan Metode Snowball Throwing melalui pembinaan yang dilakukan supervisor sekolah da- lam rangka meningkatkan motivasi guru dan prestasi belajar siswa kelas IV di 10 SDN Binaan Ke- camatan Sendang Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian di- lakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2016, yaitu dalam waktu 8 minggu, sesuai dengan jadwal pelajaran dari sekolah yang menjadi subyek penelitian. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah 10 SD Binaan Peneleiti di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan memperhatikan usaha yang dilakukan dalam penelitian ini dan berdasar tugas yang dilakukan oleh supervisor sekolah untuk membina dan memotivasi guru dalam mene- rapkan Metode Snowball Throwing dalam pembelajaran Matematika dan peningkatan prestasi sis- wa, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa peranan tugas supervisor sekolah dalam membina dan memotivasi guru, mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam menerapkan Pembelajaran dengan Metode Snowball Throwing. Metode Snowball Throwing sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa. Metode Snowball Throwing sangat sesuai untuk menumbuhkan kekritisan siswa dalam menganalisis, membedakan, menggeneralisasikan, dan menghipotesis permasalahan. Semakin intensif penerapan Metode Snowball Throwing semakin meningkatkan prestasi belajar dan motivasi siswa. Semakin intensif menerapkan Metode Snowball Throwing, semakin meningkat jumlah atau persentase siswa mengalami ketuntasan belajar, jika dilaksanakan secara konsisten berdasarkan alur siklus yang benar. Kata Kunci: Metode Snowball Throwing, Matematika, Kemampuan Guru Pendidikan pada Era sekarang selalu muncul masalah-masalah baru seiring tuntutan per- kembangan zaman karena pada dasarnya sistem pendidikan nasional senantiasa di- kembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan baik ditingkat lokal, nasional, maupun global. Menurut Fuad Ihsan (2013: 7) Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadi- annya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan). Tugas seorang Supervisor Sekolah sa- lah satunya adalah bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas proses belajar meng- ajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/ bimbingan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dan yang ter- masuk dalam wewenang supervisor sekolah antara lain memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya sesuai dengan kode etik profesi, menciptakan tingkat kinerja guru dan tenaga lain yang diawasi serta faktor-faktor yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing… 287

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN

METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

PECAHAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI 10 SD BINAAN

KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

SEMESTER II TAHUN 2015/2016

Oleh:

Joko Tripono

Pengawas TK, SD, SDLB Kecamatan Sendang

Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

menerapkan Metode Snowball Throwing melalui pembinaan yang dilakukan supervisor sekolah da-

lam rangka meningkatkan motivasi guru dan prestasi belajar siswa kelas IV di 10 SDN Binaan Ke-

camatan Sendang Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian di-

lakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2016, yaitu dalam waktu 8 minggu, sesuai dengan

jadwal pelajaran dari sekolah yang menjadi subyek penelitian. Tempat pelaksanaan penelitian ini

adalah 10 SD Binaan Peneleiti di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah dengan memperhatikan usaha yang dilakukan dalam penelitian ini dan berdasar

tugas yang dilakukan oleh supervisor sekolah untuk membina dan memotivasi guru dalam mene-

rapkan Metode Snowball Throwing dalam pembelajaran Matematika dan peningkatan prestasi sis-

wa, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa peranan tugas supervisor sekolah dalam membina

dan memotivasi guru, mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam menerapkan

Pembelajaran dengan Metode Snowball Throwing. Metode Snowball Throwing sangat efektif untuk

meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa. Metode Snowball Throwing sangat sesuai untuk

menumbuhkan kekritisan siswa dalam menganalisis, membedakan, menggeneralisasikan, dan

menghipotesis permasalahan. Semakin intensif penerapan Metode Snowball Throwing semakin

meningkatkan prestasi belajar dan motivasi siswa. Semakin intensif menerapkan Metode Snowball

Throwing, semakin meningkat jumlah atau persentase siswa mengalami ketuntasan belajar, jika

dilaksanakan secara konsisten berdasarkan alur siklus yang benar.

Kata Kunci: Metode Snowball Throwing, Matematika, Kemampuan Guru

Pendidikan pada Era sekarang selalu muncul

masalah-masalah baru seiring tuntutan per-

kembangan zaman karena pada dasarnya

sistem pendidikan nasional senantiasa di-

kembangkan sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan baik ditingkat lokal, nasional,

maupun global. Menurut Fuad Ihsan (2013:

7) Pendidikan adalah aktivitas dan usaha

manusia untuk meningkatkan kepribadi-

annya dengan jalan membina potensi-potensi

pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa,

cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca

indera serta keterampilan-keterampilan).

Tugas seorang Supervisor Sekolah sa-

lah satunya adalah bertanggung jawab untuk

meningkatkan kualitas proses belajar meng-

ajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/

bimbingan siswa dalam rangka pencapaian

tujuan pendidikan nasional. Dan yang ter-

masuk dalam wewenang supervisor sekolah

antara lain memilih dan menentukan metode

kerja untuk mencapai hasil yang optimal

dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-

baiknya sesuai dengan kode etik profesi,

menciptakan tingkat kinerja guru dan tenaga

lain yang diawasi serta faktor-faktor yang

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

288 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

mempengaruhi, dan menentukan dan atau

mengusulkan program pembinaan serta

melakukan pembinaan.

Setelah peneliti melakukan pengamat-

an pada 10 SD Binaan dapat diketahui jika

prestasi belajar siswa Kelas IV pada mata

pelajaran Matematika masih rendah. Hal ini

mungkin terjadi karena dalam pembelajaran

Matematika guru sering menggunakan model

pembelajaran ceramah. Dan model pembe-

lajaran ini tidak dapat membangkitkan

aktivitas siswa dalam belajar. Kegiatan terse-

but tampak dari perilaku siswa yang cende-

rung hanya mendengar dan mencatat

pelajaran yang diberikan guru. Siswa tidak

mau bertanya apalagi mengemukakan penda-

pat tentang materi yang diberikan.

Dari permasalahan tersebut, sebagai

usaha untuk meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa, maka perlu dikembang-

kan strategi pembelajaran yang sesuai dan

tepat, salah satunya adalah metode Snowball

Throwing. Menurut Miftahul H. (2013:226),

“Pembelajaran Snowball Throwing atau

Snowball Fight merupakan pembelajaran

yang diadopsi pertama kali dari game fisik

dimana segumpalan salju dilempar dengan

maksud memukul orang. Dalam konteks

pembelajaran Snowball Throwing diterapkan

dengan melempar segumpalan kertas untuk

menunjuk siswa yang diharuskan menjawab

soal dari guru”.

Supervisor adalah orang atau badan

yang melakukan kegiatan supervisi/ penga-

wasan di sekolah. Maka kegiatan supervisi

atau lebih tepatnya pengawasan (Control-

ling) adalah merupakan salah satu fungsi

manajemen untuk menjaga agar kegiatan pe-

laksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi

dalam rangka mencapai tujuan dapat berjalan

dengan efektif dan efisien sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Supervisor sekolah mempunyai tugas

pokok menilai dan membina penyelenggara-

an pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu

baik negeri maupun swasta yang menjadi

tanggung jawabnya. Meningkatkan kualitas

proses belajar mengajar/bimbingan dan hasil

prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rang-

ka mencapai tujuan pendidikan, merupakan

salah satu tanggung jawab dari supervisor

sekolah.

Untuk itu supervisor sekolah harus me-

miliki program yang terencana, terarah,

terpadu, dan berkesinambungan. Di samping

itu supervisor sekolah dalam menjalankan

tugasnya harus berperan aktif dengan me-

nonjolkan unsur pembinaan daripada unsur

sebagai inspektur. Adapun rincian tugas su-

pervisor sekolah, salah satunya adalah mem-

berikan contoh pelaksanaan tugas guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar/

bimbingan siswa. (Depdiknas, 2002).

Kemampuan guru merupakan faktor

pertama yang dapat mempengaruhi keberha-

silan pembelajaran. Guru yang memilki

kemampuan tinggi akan bersikap kreatif dan

inovatif dan selamanya akan mencoba dan

mencoba menerapkan berbagai penemuan

baru yang dianggap lebih baik untuk pembe-

lajaran siswa. suatu asumsi bahwa peningkat-

an mutu pembelajaran di sekolah dapat

dicapai melalui peningkatan mutu sumber

daya manusia (guru dan tenaga kependidikan

lainnya). Walaupun diakui bahwa kompo-

nen-komponen lain turut memberikan kon-

tribusi dalam peningkatan mutu pembela-

jaran. Peningkatan sumber daya manusia

telah banyak dilakukan pemerintah, terutama

peningkatan kompetensi guru. Usaha ini

berupa peningkatan melalui pendidikan

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing… 289

maupun pelatihan, workshop, atau bentuk

lainnya.

Guru adalah figur manusia sumber

yang menempati posisi dan memegang peran

penting dalam pendidikan. Ketika semua

orang mempersoalkan masalah dunia pendi-

dikan figur guru mesti terlibat dalam agenda

pembicaraan terutama yang menyangkut per-

soalan pendidikan formal di sekolah. Pen-

didik atau guru merupakan tenaga pro-

fesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbing-

an dan pelatihan, serta melakukan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, terutama

bagi pendidik pada perguruan tinggi. Hal

tersebut tidak dapat disangkal kerana

lembaga pendidikan formal adalah dunia

kehidupan guru. sebagai besar waktu guru

ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan di

masyarakat (Djamarah, 2002).

Pembelajaran dengan metode Snowball

Throwing merupakan salah satu modifikasi

dari teknik bertanya yang menitik beratkan

pada kemampuan merumuskan pertanyaan

yang dikemas dalam sebuah permainan

menarik. Pembelajaran Snowball Throwing

atau yang juga sering dikenal dengan

Snowball Fight dari permainan fisik di mana

segumpulan salju dilempar dengan maksud

memukul orang lain. Dalam konteks pembe-

lajaran, Snowball Throwing diterapkan de-

ngan melempar segumpulan kertas untuk me-

nunjuk siswa yang diharuskan menjawab

soal dari guru.

Lemparan pertanyaan tidak mengguna-

kan tongkat sebagaimana pada model

Talking Stick, tetapi menggunakan kertas

berisi pertanyaan yang diremas manjadi

sebuah bola kertas kemudian dilempar-lem-

parkan kepada siswa lain. Siswa yang men-

dapat bola kertas lalu membuka dan men-

jawab pertanyaan di dalamnya. (Miftahul

Huda, 2013:226)

Pembelajaran ini digunakan untuk

memberikan konsep pemahaman materi yang

sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan

dan kemampuan siswa dalam materi tersebut.

Matematika muncul saat orang-orang

mulai menentukan masalah-masalah rumit

yang melibatkan kuantitas, struktur, ruang,

dan perubahan. (Wahyu M., 2011:5) Awal-

nya masalah itu dijumpai dalam bidang per-

dagangan, pengukuran tanah, dan astronomi.

(Endang, 2012:113) Perkembangan ilmu pe-

ngetahuan dan teknologi yang semakin cepat

menuntut setiap manusia untuk mampu

menyesuaikan diri guna mengikuti perubah-

an-perubahan yang terjadi, serta mampu

memecahkan masalah yang dihadapnya se-

cara cermat, tepat dan kreatif. Maka tidak

heran jika peradapan manusia berubah de-

ngan pesat karena ditunjang oleh partisipasi

matematika yang selalu mengikuti perubahan

dan perkembangan zaman.

METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini

dilaksanakan di sekolah binaan peneliti, ya-

itu, di 10 SD Kecamatan Sendang Kabupaten

Tulungagung. 10 SD Binaan peneliti yang

akan dijadikan tempat penelitian adalah SDN

1 Geger, SDN 2 Geger, SDN 3 Geger, SDN

1 Krosok, SDN 2 Krosok, SDN 3 Kedoyo,

SDN 4 Kedoyo, SDN 4 Nyawangan, SDN 2

Picisan, dan SDIT AT TAQWA.

Sedangkan yang menjadi subyek pene-

litian adalah 1 (satu) orang guru mata

pelajaran Matematika (guru Kelas IV) dari

masing-masing sekolah, sehingga jumlahnya

sebanyak 10 orang.

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

290 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

Pelaksanaan penelitian ini melalui pu-

taran-putaran spiral, yakni suatu daur ulang

berbentuk spiral yang dimulai dari peren-

canaan (planning), diteruskan dengan pelak-

sanaan tindakan (acting), dan diikuti dengan

pengamatan sistematik terhadap hasil tindak-

an yang dilakukan (observating), dan refleksi

berdasarkan hasil pengamatan (reflecting),

kemudian diulangi lagi dengan perencanaan

tindakan berikutnya (replanning) dan

seterusnya.

Dalam penelitian ini, untuk mendapat-

kan data peneliti menggunakan isntrumen

penelitian berupa lembar pengamatan guru

dan siswa, lembar soal pre-test dan post test,

daftar hadir siswa, dan daftar nilai pre-

test/pos-test. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini, sesuai de-

ngan desain penelitian yang telah diuraikan

adalah tes, observasi, dan catatan lapangan.

Penelitian ini menggunakan perpaduan

antara teknik analisis data kualitatif dan tek-

nik analisis data kuantitatif karena sebagian

data yang diperoleh berupa data kuantitatif.

Analisis data kualitatif dari penelitian ini

akan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: (1)

reduksi data, adalah proses penyederhanaan

yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan,

dan pengabstraksian data mentah menjadi

informasi yang bermakna; (2) paparan data,

adalah proses penampilan data secara

sederhana dalam bentuk naratif, representasi

tabulasi termasuk dalam format matrik,

grafis, dsb; (3) penyimpulan, adalah proses

pengambilan intisari dari sajian data yang-

telah diorganisasi tersebut dalam bentuk

pernyataan kalimat yang singkat dan padat

tetapi mengandung pengertian luas.

Sedangkan analisis data kuantitatif da-

lam penelitian ini akan menggunakan analisis

data dengan jenis statistik Preskritif karena

adanya data- data prestasi siswa yang

dihitung berdasarkan hasil pengamatan yang

berupa skala nilai dan dimasukkan dalam

tabel-tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian Awal

Sebelum memasuki siklus penelitian,

peneliti bersama kolaborator penelitian

memberikan pertanyaan apresiasi untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa

terhadap mata pelajaran Matematika materi

“penjumlahan dan pengurangan pecahan”

pada 10 SD Binaan Kecamatan Sendang

Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun

pelajaran 2015/2016. Selanjutnya guru mela-

kukan tanya jawab dengan siswa tentang

materi pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui kemampuan siswa. Di samping

itu guru juga memberi tes kemampuan

tentang materi penjumlahan dan pengu-

rangan pecahan kepada siswa melalui “tes

tertulis” atau pre Test untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sesuai pokok bahas-

an di atas sebelum dilaksanakan penelitian

tindakan.

Dari hasil pengamatan yang telah dila-

kukan oleh peneliti pada 10 SD Binaan dapat

diketahui jika prestasi belajar siswa Kelas IV

pada mata pelajaran Matematika masih

rendah. Hal ini mungkin terjadi karena dalam

pembelajaran Matematika guru sering

menggunakan model pembelajaran ceramah.

Dan model pembelajaran ini tidak dapat

membangkitkan aktivitas siswa dalam

belajar. Hal ini tampak dari perilaku siswa

yang cenderung hanya mendengar dan men-

catat pelajaran yang diberikan guru. Siswa

tidak mau bertanya apalagi mengemukakan

pendapat tentang materi yang diberikan.

Sedangkan untuk hasil “Pre-Test” yang

dilakukan terhadap siswa guna mendapatkan

data awal, dapat dilihat pada tabel 1.

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing… 291

Tabel 1 Data Hasil Pre-Test sebelum siklus di 10 SD Binaan

No SD Binaan Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Jumlah Siswa Yang Tuntas

1 SDN 1 Geger 23 64.04 11

2 SDN 2 Geger 21 65.71 11

3 SDN 3 Geger 24 65.00 11

4 SDN 1 Krosok 26 65.77 12

5 SDN 2 Krosok 28 66.07 16

6 SDN 3 Kedoyo 29 63.10 14

7 SDN 4 Kedoyo 24 64.58 11

8 SDN 4 Nyawangan 22 65.00 10

9 SDN 2 Picisan 27 62.96 12

10 SDIT AT TAQWA 30 62.67 13

Jumlah 254 644.91 121

Rata-rata 64.49

Tabel 2 Data Ketuntasan Belajar Siswa Di 10 SD Binaan Pada Pra Siklus

No SDN Binaan Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

1 SDN 1 Geger 11 12 47.83 52.17

2 SDN 2 Geger 11 10 52.38 47.62

3 SDN 3 Geger 11 13 45.83 54.17

4 SDN 1 Krosok 12 14 46.15 53.85

5 SDN 2 Krosok 16 12 57.14 42.86

6 SDN 3 Kedoyo 14 15 48.28 51.72

7 SDN 4 Kedoyo 11 13 45.83 54.17

8 SDN 4 Nyawangan 10 12 45.45 54.55

9 SDN 2 Picisan 12 15 44.44 55.56

10 SDIT AT TAQWA 13 17 43.33 56.67

Jumlah 121 133 476.68 523.32

Rata-rata 47.67 52.33

Dari data tabel 1, terlihat jelas bahwa

kemampuan siswa terhadap penguasaan ma-

teri sebelum diterapkan Metode Snowball

Throwing masih sangat rendah, yaitu rata-

rata 64,49. Di samping itu, dilihat dari jumlah

siswa yang belajarnya mencapai ketuntasan

atau mencapai standar ketuntasan minimal

yang ditentukan (nilai 70), persentasenya

tergambar sebagaimana dalam Tabel 2.

Dari data Table 2, terlihat jelas bahwa

ketuntasan individual siswa terhadap pe-

nguasaan materi sebelum diterapkan Metode

Snowball Throwing dalam pembelajaran Ma-

tematika masih sangat rendah, yaitu hanya

121 dari 254 siswa atau hanya 47,67% saja

siswa yang tuntas dalam dalam belajar.

Siklus I

Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilaksanakan pada si-

klus ini adalah peneliti merencanakan

pemberian contoh kepada guru tentang ta-

hapan penerapan Metode Snowball Throwing

dalam pembelajaran yang harus dilakukan

oleh guru. Selanjutnya guru melaksanakan

tahapan yang disarankan oleh peneliti, yaitu:

merencanakan tindakan pembelajaran siswa

dengan menggunakan Metode Snowball

Throwing. Metode ini menekankan pada

proses pembelajaran yang menerapkan

menggunakan metode pendekatan diagnostik

Preskritif, peranan guru lebih intensif, peran

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

292 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

siswa lebih leluasa, dan menggunakan

penilaian berkelanjutan. Kegiatan ini terlihat

dari saat guru bertanya jawab dengan siswa

disertai dengan motivasi tentang belajar

bagaimana belajar. Peneliti mempersiapkan

media pembelajaran soal-soal post-test, dan

lembar observasi, dan LKS.

Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan pembelajaran untuk siklus I

dapat dijelaskan dalam langkah-langkah

berikut: (1) Kegiatan Awal, meliputi (a) Guru

meminta ketua kelas untuk memimpin siswa

yang lain berdo’a menurut agama dan

kepercayaan masing-masing; (b) Guru mela-

kukan absensi kehadiran siswa; (c) Guru

memberikan penjelasan kepada siswa me-

ngenai cara mengurangkan Pecahan; (d) Di-

lanjutkan dengan melakukan tanya jawab

dengan siswa tentang materi pembelajaran.

(2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru mem-

bagi siswa ke dalam beberapa kelompok; (b)

Guru memanggil masing-masing ketua ke-

lompok untuk maju ke depan dan memberi-

kan penjelasan tentang materi; (c) Masing-

masing ketua kelompok kembali ke kelom-

poknya masing-masing, kemudian menjelas-

kan materi yang disampaikan oleh guru ke-

pada temannya; (d) Masing-masing siswa

mendapatkan 1 lembar kertas untuk menulis-

kan 1 pertanyaan apa saja yang menyangkut

materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok; (e) Kemudian kertas yang berisi

pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di

lempar dari 1 siswa ke siswa yang lain selama

± 5 menit; (f) Setelah siswa mendapatkan 1

bola/1 pertanyaan, guru memberikan kesem-

patan kepada siswa untuk menjawab perta-

nyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk

bola tersebut secara bergantian. (3) Kegiatan

Akhir, meliputi: (a) Guru membimbing siswa

dalam membuat kesimpulan; (b) Penegasan

catatan siswa.

Pengamatan (Observing)

Pada saat tahap ini peneliti melakukan

pengamatan kegiatan pembelajaran Mate-

matika dengan sub pokok bahasan “penjum-

lahan dan pengurangan pecahan” melalui

Metode Snowball Throwing. Pengamatan di-

mulai ketika guru telah memberikan pen-

jelasan dan motivasi-motivasi. Materi dije-

laskan dengan menekankan pada kemam-

puan siswa untuk menganalisis, memban-

dingkan, menggeneralisasikan, serta meng-

hipotesis suatu permasalahan. Adapun lebih

detail hasil pengamatan kepada penerapan

Pembelajaran dengan Metode Snowball

Throwing tertera dalam Tabel 3.

Tabel 3 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Metode Snowball Throwing Di 10 SD

Binaan Pada Siklus I

No Nama Guru Nama Sekolah % Rata-rata Jumlah Skor

1 MAMI SRIWINDARYATI, S.Pd. SDN 1 Geger 60.71

2 JUMIASIH, S.Pd. SDN 2 Geger 64.29

3 SRI UTAMI, S.Pd SDN 3 Geger 64.29

4 ROLIYAH, S.Pd SDN 1 Krosok 64.29

5 RINI DWI ATMI P., S.Pd SDN 2 Krosok 60.71

6 RIRIN TRI MIATI, S.Pd SDN 3 Kedoyo 64.29

7 ANGRAINI RETNO WULAN, S.Pd SDN 4 Kedoyo 60.71

8 RIRIS YUANTIKA, S.Pd SDN 4 Nyawangan 60.71

9 ENIK YUSWANTI, S.Pd SDN 2 Picisan 60.71

10 HARYATI, S.Pd.I SDIT AT TAQWA 67.86

Jumlah Skor 628.57

Rata-rata Skor 62.86

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing… 293

Tabel 4 Data Hasil Post-Test Siswa di 10 SD Binaan Pada Siklus I

No SD Binaan Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Jumlah Siswa Yang

Tuntas

1 SDN 1 Geger 23 73.91 15

2 SDN 2 Geger 21 73.81 14

3 SDN 3 Geger 24 72.50 17

4 SDN 1 Krosok 26 71.92 17

5 SDN 2 Krosok 28 71.43 19

6 SDN 3 Kedoyo 29 70.00 18

7 SDN 4 Kedoyo 24 71.25 17

8 SDN 4 Nyawangan 22 71.36 15

9 SDN 2 Picisan 27 70.00 18

10 SDIT AT TAQWA 30 71.33 21

Jumlah 254 717.52 171

Rata-rata 71.75

Tabel 5 Data Ketuntasan Belajar Siswa di 10 SD Binaan Pada Siklus I

No SDN Binaan Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

1 SDN 1 Geger 15 8 65.22 34.78

2 SDN 2 Geger 14 7 66.67 33.33

3 SDN 3 Geger 17 7 70.83 29.17

4 SDN 1 Krosok 17 9 65.38 34.62

5 SDN 2 Krosok 19 9 67.86 32.14

6 SDN 3 Kedoyo 18 11 62.07 37.93

7 SDN 4 Kedoyo 17 7 70.83 29.17

8 SDN 4 Nyawangan 15 7 68.18 31.82

9 SDN 2 Picisan 18 9 66.67 33.33

10 SDIT AT TAQWA 21 9 70.00 30.00

Jumlah 171 83 673.71 326.29

Rata-rata 67.37 32.63

Dari data yang terdapat pada tabel di

atas, terlihat jelas bahwa proses pembela-

jaran yang dilakukan oleh guru-guru di 10

SD Binaan pada siklus I, masih sangat jauh

dari target Pembelajaran dengan menerapkan

Metode Snowball Throwing (menggunakan

metode pendekatan diagnostik preskriptif,

peranan guru lebih intensif, peran siswa lebih

leluasa, dan menggunakan Penilaian berke-

lanjutan) yaitu hanya 62,86%.

Hasil Post test yang dilakukan terhadap

siswa, pada siklus I ini belum menunjukkan

perubahan yang maksimal. Persentasenya

disajikan pada Tabel 4.

Data di atas jika dibandingkan dengan

tes awal atau pre-test, telah ada kenaikan

jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Jika

pada pra siklus 121 siswa yang tuntas, maka

pada siklus I ini ada 171 siswa yang tuntas

dalam belajar. Di samping itu, dilihat dari

jumlah siswa yang belajarnya mencapai

ketuntasan atau mencapai standar ketuntasan

minimal yang ditentukan (nilai 70), per-

sentasenya tergambar sebagaimana dalam

Tabel 5. Dari data Tabel 5, jika dibandingkan

dengan kondisi awal sebelum PTS, maka

hasil PTS siklus I ini sudah ada peningkatan,

yaitu sebelum PTS yang Tuntas sebanyak

121 anak (47,67%), sedang setelah PTS si-

klus I yang tuntas sebanyak 171 anak

(67,37%) yang berarti ada peningkatan

sebanyak 50 anak (19,70%)

Selama proses ini berlangsung banyak

ditemui hambatan-hambatan, antara lain: (a)

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

294 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

Siswa masih pasif dalam mengajukan mau-

pun menjawab pertanyaan; (b) Peran siswa

masih sangat rendah terutama dalam menen-

tukan lamanya pencapaian kompetensi dasar;

(c) Pada saat tanya jawab, siswa masih belum

berani bertanya maupun menjawab sebelum

membuka buku; dan (d) Siswa belum me-

nguasai sub pokok bahasan.

Selain adanya hambatan-hambatan ter-

sebut, selama proses itu juga dijumpai siswa

yang sudah mampu dan lancar dalam tanya

jawab dan memecahkan masalah sebagai

gambaran penguasaan materi yang dimiliki

siswa tersebut.

Refleksi (Reflecting)

Tahapan ini dilaksanakan setelah

pelaksanaan tahap observasi. Caranya yaitu

dengan mengumpulkan data yang berupa

hasil observasi, penilaian (secara langsung

dan hasil post-test siswa). Kemudian data-

data ini diinterpretasikan apakah hasil

tindakan berhasil atau tidak.

Berdasarkan hasil refleksi lembar ob-

servasi oleh pengamat, dan lembar penilaian

kemampuan penguasaan materi pembela-

jaran setelah siklus I ini berakhir, maka dapat

disimpulkan yaitu bahwa ternyata masih

banyak kekurangan yang dilakukan oleh guru

pelaksana, baik sebelum melakukan pembe-

lajaran maupun sesudah melakukan kegiatan

pembelajaran dengan Metode Snowball

Throwing. Kekurangan yang harus diperbaiki

antara lain: (a) Pada waktu proses pem-

belajaran dengan Metode Snowball Throw-

ing berlangsung, guru hendaknya mem-

berikan penguatan-penguatan melalui pujian-

pujian seperti ‘bagus’, ‘betul’, ‘hebat’, serta

memotivasi kepada siswa agar siswa tertarik

untuk mengikuti setiap pembahasan; (b) Pada

saat proses pembelajaran berlangsung, guru

hendaknya lebih memberikan keleluasaan

kepada siswa untuk menentukan lamanya

pencapaian kompetensi dasar yang telah

ditentukan; (c) Dalam menerapkan Metode

Snowball Throwing, hendaknya guru

menjelaskan target yang diharapkan dalam

pembelajaran itu; (d) Dalam menerapkan

Metode Snowball Throwing, hendaknya guru

melakukan penilaian berkelanjutan.

Siklus II

Perencanaan (Planning)

Pada siklus II ini kegiatan yang dila-

kukan peneliti adalah berdiskusi dengan guru

tentang upaya-upaya perbaikan penerapan

sistem pembelajaran dengan Metode Snow-

ball Throwing yang akan diterapkan pada

siklus II. Selanjutnya guru melakukan saran-

saran dari peneliti, yaitu merencanakan tin-

dakan pembelajaran siswa dengan menggu-

nakan Metode Snowball Throwing yang me-

nekankan pada menggunakan metode pende-

katan diagnostik Preskriptif, peranan guru le-

bih intensif peran siswa lebih leluasa, dan

menggunakan penilaian berkelanjutan. Guru

dalam menerapkan hal ini disertai dengan

motivasi kepada siswa agar dalam proses

pembelajaran siswa termotivasi belajar ba-

gaimana belajar. Adapun materi pembela-

jaran pada siklus II ini adalah “penjumlahan

dan pengurangan pecahan” sesuai dengan

kurikulum mata pelajaran Matematika.

Peneliti mempersiapkan soal-soal post-test,

dan lembar observasi untuk guru dan siswa.

Pokok-pokok kegiatan pada siklus II ini

dengan mendasarkan pada hasil refleksi dari

siklus I, yaitu antara lain: Pada waktu proses

pembelajaran dengan Metode Snowball

Throwing berlangsung, guru hendaknya

memberikan pengautan-penguatan melalui

pujian-pujian seperti ‘bagus’, ‘betul’, ‘hebat,

serta memotivasi kepada siswa agar siswa

tertarik untuk mengikuti setiap pembahasan.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing… 295

Pada saat proses pembelajaran berlangsung,

guru hendaknya lebih memberikan kelelu-

asaan kepada siswa untuk menentukan lama-

nya pencapaian kompetensi dasar yang telah

ditentukan. Hendaknya guru menjelaskan

target yang diharapkan dalam pembelajaran

itu. Dalam menerapkan Metode Snowball

Throwing, hendaknya guru melakukan pe-

nilaian berkelanjutan.

Pelaksanaan (Acting)

Untuk pelaksanaan pembelajaran sik-

lus II dapat dijelaskan dalam langkah-lang-

kah berikut: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a)

Guru meminta ketua kelas untuk memimpin

siswa yang lain berdo’a menurut agama dan

kepercayaan masing-masing; (b) Guru mela-

kukan absensi kehadiran siswa; (c) Guru

memberikan penjelasan kepada siswa me-

ngenai cara mengurangkan Pecahan; (d) Di-

lanjutkan dengan melakukan tanya jawab

dengan siswa tentang materi pembelajaran.

(2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru mem-

bagi siswa ke dalam beberapa kelompok; (b)

Guru memanggil masing-masing ketua ke-

lompok untuk maju ke depan dan memberi-

kan penjelasan tentang materi; (c) Masing-

masing ketua kelompok kembali ke kelom-

poknya masing-masing, kemudian men-

jelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya; (d) Masing-masing siswa

mendapatkan 1 lembar kertas untuk menulis-

kan 1 pertanyaan apa saja yang menyangkut

materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok; (e) Kemudian kertas yang berisi

pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di

lempar dari 1 siswa ke siswa yang lain selama

± 5 menit; (f) Setelah siswa mendapatkan 1

bola/1 pertanyaan, guru memberikan kesem-

patan kepada siswa untuk menjawab perta-

nyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk

bola tersebut secara bergantian. (3) Kegiatan

Akhir, meliputi: (a) Guru membimbing siswa

dalam membuat kesimpulan; (b) Penegasan

catatan siswa.

Pengamatan (Observing)

Pengamatan dimulai ketika guru telah

memberikan penjelasan dan melaksanakan

prinsip-prinsip pembelajaran dengan Metode

Snowball Throwing pada pembelajaran

Matematika. Selama proses ini berlangsung

banyak ditemui kemajuan-kemajuan antara

lain: (a) Jumlah siswa yang aktif bertanya ja-

wab semakin meningkat; (b) Perasaan senang

siswa terhadap pembelajaran ini meningkat;

(c) Kemampuan dan prestasi hasil belajar

siswa meningkat; (d) Siswa yang mampu

menganalisis, membedakan, menggeneral-

isasikan, serta menghipotesis permasalahan

meningkat cukup signifikan.

Peningkatan keterampilan siswa ini

nampak karena adanya upaya peneliti dan

guru yang konsisten, yaitu dengan memanfa-

atkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya

yang digunakan untuk perencanaan dan

dilaksanakan pada siklus berikutnya sebagai

gambaran, dapat kita lihat dalam Tabel 6.

Jika dibandingkan aktivitas guru dalam

menerapkan Metode Snowball Throwing an-

tara PTS siklus I dengan PTS siklus II, sudah

ada peningkatan yang cukup tajam, yaitu per-

bandingannya adalah 67,37 % dengan

92,79% (naik 25,42%). Data ini mengandung

arti bahwa guru sudah melaksanakan pem-

belajaran yang menerapkan prinsip-prinsip

belajar tuntas atau pembelajaran dengan

Metode Snowball Throwing. Selama proses

ini berlangsung banyak ditemui kemajuan-

kemajuan antara lain: (a) jumlah siswa aktif

meningkat; (b) siswa tidak lagi menunjukkan

rasa takut dan minder; (c) siswa sudah

menunjukkan termotivasi untuk belajar ba-

gaimana belajar; (d) guru dapat melakukan

kegiatan pembelajaran matematika dengan

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

296 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

metode Snowball Throwing; (e) guru me-

lakukan penilaian sesuai prinsip-prinsip

penilaian berkelanjutan. Pengamatan untuk

siklus II yang dapat dilihat dari hasil

penilaian oleh observer, bahwa Metode

Snowball Throwing dengan menekankan ke-

pada terbentuknya sikap kritis siswa terhadap

berbagai permasalahan, dan motivasi, serta

langkah-langkahnya yang dibuat oleh guru

pelaksana, perlu dipertahankan dan diterap-

kan pada pokok bahasan berikutnya. Sedang-

kan hasil prestasi belajar siswa dapat dilihat

pada nilai post-tes.

Tabel 6 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Metode Snowball Throwing Di 10 SD

Binaan Pada Siklus II

No Nama Guru Nama Sekolah % Rata-rata Jumlah Skor

1 MAMI SRIWINDARYATI, S.Pd. SDN 1 Geger 85.71

2 JUMIASIH, S.Pd. SDN 2 Geger 78.57

3 SRI UTAMI, S.Pd SDN 3 Geger 78.57

4 ROLIYAH, S.Pd SDN 1 Krosok 89.29

5 RINI DWI ATMI P., S.Pd SDN 2 Krosok 85.71

6 RIRIN TRI MIATI, S.Pd SDN 3 Kedoyo 89.29

7 ANGRAINI RETNO WULAN, S.Pd SDN 4 Kedoyo 82.14

8 RIRIS YUANTIKA, S.Pd SDN 4 Nyawangan 75.00

9 ENIK YUSWANTI, S.Pd SDN 2 Picisan 92.86

10 HARYATI, S.Pd.I SDIT AT TAQWA 89.29

Jumlah Skor 846.43

Rata-rata Skor 84.64

Tabel 7 Data Hasil Post-Test Siswa di 10 SD Binaan Pada Siklus II

No SD Binaan Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Jumlah Siswa Yang Tuntas

1 SDN 1 Geger 23 86.52 21

2 SDN 2 Geger 21 88.10 20

3 SDN 3 Geger 24 88.33 22

4 SDN 1 Krosok 26 87.31 23

5 SDN 2 Krosok 28 88.21 27

6 SDN 3 Kedoyo 29 87.59 26

7 SDN 4 Kedoyo 24 85.42 22

8 SDN 4 Nyawangan 22 90.00 20

9 SDN 2 Picisan 27 87.78 25

10 SDIT AT TAQWA 30 90.33 30

Jumlah 254 879.59 236

Rata-rata 87.96

Tabel 8 Data Ketuntasan Belajar Hasil Post-test di 10 SD Binaan Pada Siklus II

No SDN Binaan Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

1 SDN 1 Geger 21 2 91.30 8.70

2 SDN 2 Geger 20 1 95.24 4.76

3 SDN 3 Geger 22 2 91.67 8.33

4 SDN 1 Krosok 23 3 88.46 11.54

5 SDN 2 Krosok 27 1 96.43 3.57

6 SDN 3 Kedoyo 26 3 89.66 10.34

7 SDN 4 Kedoyo 22 2 91.67 8.33

8 SDN 4 Nyawangan 20 2 90.91 9.09

9 SDN 2 Picisan 25 2 92.59 7.41

10 SDIT AT TAQWA 30 0 100.00 0.00

Jumlah 236 18 927.92 72.08

Rata-rata 92.79 7.21

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing… 297

Hasil Post test yang dilakukan terhadap

siswa, pada siklus II ini juga menunjukkan

perubahan yang sangat baik. Persentasenya

ditampilkan dalam Tabel 7.

Jika dibandingkan kemampuan siswa

antara sebelum PTS dengan setelah PTS

siklus II, nilai rata-ratanya sudah ada

peningkatan, yaitu perbandingannya adalah

71,75 dengan 87,96. Hal ini berarti sudah ada

kenaikan yaitu sebesar 16,21%.

Di samping itu dilihat dari jumlah

siswa yang belajarnya mencapai ketuntasan

atau mencapai standar ketuntasan minimal

yang ditentukan (nilai 70) persentasenya

tergambar sebagaimana dalam Tabel 8.

Dari data di atas, jika dibandingkan

dengan kondisi awal sebelum PTS siklus II,

maka hasil PTS siklus II ini semakin

meningkat, yaitu setelah PTS siklus II yang

tuntas sebanyak 236 anak (92,79%).

Refleksi

Hasil penilaian pada lembar observasi

di siklus II, makin menunjukkan peningkatan

yang sangat berarti, baik dari segi kemam-

puan berpikir kritis (menganalisis, mem-

bedakan, menggeneralisasikan, menghipo-

tesis), maupun hasil dari post-test. Setelah

menerangkan tentang pokok bahasan,

sebaiknya seorang guru memberikan ke-

sempatan kepada siswa untuk bertanya ten-

tang hal-hal yang tidak dimengerti, sebelum

memberikan tugas selanjutnya.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan data sebelumnya, maka

hipotesis yang diajukan dalam pendahuluan,

dapat diterima. Hipotesis itu terbukti setelah

diadakan penelitian/observasi selama 2 si-

klus. Bunyi hipotesisnya adalah “Melalui

supervisi berkelanjutan yang dilakukan

supervisor sekolah dalam membina guru

diharapkan mampu dan dapat meningkatkan

keterampilan guru dalam menerapkan Meto-

de Snowball Throwing untuk meningkatkan

prestasi siswa di 10 SDN Binaan Kecamatan

Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun

2015/2016 Semester II”.

Sebagai gambaran untuk memperjelas

keberhasilan PTS ini, dapat kita lihat data dan

grafik perbandingan antara kemampuan

siswa pada siklus I dan setelah siklus II di

bawah ini.

Tabel 9 Perbandingan Penerapan Pembelajaran

Dengan Metode Snowball Throwing dan

Kemampuan Siswa Di 10 SDN Binaan

Kecamatan Sendang Kabupaten Tu-

lungagung Antara Siklus I dan II

No Jenis Kemampuan Siklus I Siklus II

1 Nilai Rata-rata 71.75 87.96

2 % Ketuntasan 67.37 92.79

3 Aktivitas guru 62.86 84.64

Dari data di atas dapat digambarkan

dalam Gambar 1.

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan memperhatikan usaha yang

dilakukan dalam penelitian ini dan berdasar

tugas yang dilakukan oleh supervisor sekolah

untuk membina dan memotivasi guru dalam

menerapkan Metode Snowball Throwing

dalam pembelajaran Matematika dan

peningkatan prestasi siswa, maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa peranan tugas

supervisor sekolah dalam membina dan

memotivasi guru, mampu meningkatkan

kemampuan dan keterampilan guru dalam

menerapkan Pembelajaran dengan Metode

Snowball Throwing. Metode Snowball

Throwing sangat efektif untuk meningkatkan

motivasi belajar dan prestasi siswa. Metode

Snowball Throwing sangat sesuai untuk

menumbuhkan kekritisan siswa dalam

menganalisis, membedakan, menggenerali-

sasikan, dan menghipotesis permasalahan.

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

298 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

Semakin intensif penerapan Metode

Snowball Throwing semakin meningkatkan

prestasi belajar dan motivasi siswa. Semakin

intensif menerapkan Metode Snowball

Throwing, semakin meningkat jumlah atau

persentase siswa mengalami ketuntasan

belajar, jika dilaksanakan secara konsisten

berdasarkan alur siklus yang benar.

Dengan sendirinya hipotesis yang me-

nyatakan: “Melalui supervisi akademik yang

dilakukan supervisor sekolah dalam membi-

na guru diharapkan mampu dan dapat me-

ningkatkan kemampuan guru kelas IV dalam

menerapkan Metode Snowball Throwing

untuk meningkatkan prestasi siswa di 10

SDN Binaan Kecamatan Sendang Kabupaten

Tulungagung Tahun 2015/2016 Semester II”,

adalah benar dan dapat diterima.

Saran

Dengan selesainya penelitian ini bukan

berarti selesai pula upaya supervisor dalam

memberikan contoh-contoh kepada guru.

Upaya memberi contoh-contoh kepada guru

perlu terus dikembangkan oleh supervisor

sekolah yang lain dan dengan subyek yang

berbeda. Studi mengenai Metode Snowball

Throwing harus lebih ditingkatkan dalam

penelitian-penelitian metode pembelajaran

yang lain yang mungkin lebih dapat

menumbuhkan motivasi yang lebih besar

lagi, untuk itu peneliti ingin memberikan

saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat

bagi semua komponen pendidikan, yaitu: (a)

Hasil penelitian ini hendaknya semakin me-

macu supervisor sekolah untuk lebih meng-

intensifkan dalam memberi contoh-contoh

Pembelajaran yang lebih memungkinkan

dapat meningkatkan keaktifan siswa serta

meningkatkan prestasi hasil belajar siswa; (b)

Dalam upaya menumbuhkan motivasi

berprestasi siswa hendaknya tiap melaksana-

kan pembelajaran menggunakan Metode

Snowball Throwing. Melaksanakan Metode

Snowball Throwing berarti memberikan ke-

sempatan yang sama kepada seluruh siswa

untuk bersikap kritis maupun mencapai

prestasi baik dari tingkatan pandai, sedang

maupun rendah; (c) Hasil penelitian ini sa-

ngat bermanfaat pada pelaksanaan program

peningkatan mutu pendidikan berbasis se-

kolah. Oleh karena itu perlu dilakukan per-

baikan-perbaikan pada proses KBM yang ada

di sekolah diantaranya metode pembelajaran

yang diterapkannya.

Gambar 1 Peningkatan Ketrampilan Guru Dan Prestasi Belajar Siswa Di 10 SDN Binaan Kecamatan

Sendang Kabupaten Tulungagung Antara Siklus I dan II

71.75

67.37

62.86

87.96

92.79

84.64

Nilai Rata-rata

% Ketuntasan

Aktivitas Guru

Siklus II Siklus I

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV MELAKSANAKAN …

Joko Tripono, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV Melaksanakan Metode Snowball Throwing… 299

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas.2002. Pedoman Pengawasan

Pendidikan, Pembinaan Pemuda,

dan Pembinaan Olah Raga. Jakarta:

Depdiknas.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pe-

ngajaran dan Pembelajaran I. Ma-

lang: Pustaka Pelajar.

Ihsan, Fuad. 2013. Dasar-dasar Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Minari, Endang Setyo, dan Sri Harmini.

2012. Matematika Untuk PGSD.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Plandi Yoga Dwi Saputrangsih, Wahyu.

2011. Para Pendekar Matematika

Dari Yunani Hingga Persia.

Jogjakarta: DIVA Press.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.

2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.