84
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 KECAMATAN TEGINENENG Skripsi OLEH YANTI MANDA SARI PROGRAM STUDI PGSD DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7

KECAMATAN TEGINENENG

Skripsi

OLEH

YANTI MANDA SARI

PROGRAM STUDI PGSD DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

ABSTRAK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 KECAMATAN TEGINENENG

Oleh

YANTI MANDA SARI

Masalah penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa

pada pembelajaran PKn siswa kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng Kabupaten

pesawaran Tahun Pelajaran 2017-2018, yang diketahui dari hasil observas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn

melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD).

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang

bersifat daur siklus ulang, masing- masing siklus dilaksanakan melalui 4

Tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan

data dilakukan melalui observasi serta soal tes, yang kemudian dianalisis

menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Subjek pada

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 7 Tegineneng yang berjumlah 19

orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

aktivitas guru di kelas digunakan data kualitatif yaitu lembar Observasi

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

siklus I pertemuan I persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 89,47%,

meningkat pada siklus II pertemuan II menjadi 94,73%, hal ini menunjukan

adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa siklus II pada

pertemuan I dan pertemuan II sebesar 5,26%.

Kata kunci : hasil belajar dan pembelajaran kooperatif tipe STAD

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7

KECAMATAN TEGINENENG

OLEH

YANTI MANDA SARI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Dalam Jabatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA
Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA
Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA
Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Yanti Manda Sari dilahirkan di Desa Kresnowidodo

Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran pada tanggal 15 Desember

1984. Penulis adalah anak Pertama dari empat bersaudara dari pasangan

Bapak Hendra Suganda (Alm) dan Ibu Hetty.

Riwayat pendidikan penulis:

1. Sekolah Dasar (SD) Negeri I Kresnowidodo lulus tahun 1996

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Tegineneng tahun 1999

3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutiara Natar lulus tahun 2003.

4. Akademi Diploma-3 Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK)

DCC Bandar Lampung lulus tahun 2006.

5. Tahun 2014 Peneliti terdaftar sebagai Mahasiswa di Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi S1 PGSD Dalam

Jabatan di Universitas Lampung.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

MOTTO

“ Sebaik-baiknya manusia adalah yang memanfaatkan ilmunya untuk

orang lain ”

(HR BUKHARI)

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, karunia, kemudahan, dan kesehatan untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sebagai wujud ungkapan rasa cinta

kasih sayang serta bakti yang tulus kupersembahkan karya

sederhana ini untuk :

Ayahku tercinta Hendra Suganda (Alm) dan Ibundaku Hetty.

Suamiku Kadi dan anakku Zahra Keysanti Olivia Putri .

Bapak dan Ibu dosen FKIP PGSD Universitas Lampung yang

telah memberikan bekal ilmu demi keberhasilan saya.

Almamater tercintaku FKIP PGSD Universitas Lampung.

Terima kasih atas doa, semangat dan dukungan kalian semua

sehingga saya dapat menyelesaikan PTK ini

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

SANWACANA

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan PTK yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Kecamatan Tegineneng

Tahun Pelajaran 2017-2018,Penyelesaian PTK ini tidak terlepas dari

bimbingan, dorongan, petunjuk, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ir.Hasriadi Mat Akin, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Prof.Dr.Patuan Raja, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd, selaku Ketua Program Studi S1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung .

5. Bapak Drs. A.Sudirman, M.H, selaku Dosen pembimbing telah memberikan

tuntunan dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih sempurna.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

6. Bapak Dr.Suwarjo, M.Pd selaku Dosen pembahas yang tak henti-hentinya

memberikan dorongan,saran dan bimbingan guna kesempurnaan penulisan

PTK.

7. Bapak Musidi,S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 7 Kecamatan

Tegineneng Kabupaten Pesawaran terimakasih atas izinnya yang diberikan

selama mengikuti perkuliahan dan penyelesaian PTK ini.

8. Segenap keluarga besar SD Negeri 7 Tegineneng Kabupaten Pesawaran

yang telah membantu dalam penyusunan PTK ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2014 dan semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan PTK ini.

Peneliti menyadari bahwa PTK ini masih ada kekurangan dan kesalahan

oleh karena itu mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan P T K ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga PTK ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Tegineneng

Penulis

Yanti Manda Sari

NPM 1413093060

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL................................................................... .. xiv

DAFTAR GAMBAR............................................................... .. xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... ... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah..................................................................... 6

C. Batasan Masalah........................................................................... 7

D. Rumusan Masalah......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian.......................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian........................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN

HIPOTESIS

A. Belajar .......................................................................................... 9

1. Pengertian Belajar................................................................... 9

2. Tujuan belajar......................................................................... 10

3. Unsur-Unsur Belajar............................................................... 13

4. Prinsip-Prinsip Belajar............................................................ 14

5. Aktivitas Belajar..................................................................... 16

6. Hasil Belajar........................................................................... 18

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar................ 19

B. Pembelajaran................................................................................ 20

1. Pengertian Pembelajaran........................................................ 20

2. Tujuan Pembelajaran............................................................... 21

3. Ciri-ciri Pembelajaran........................................................... 22

4. Komponen- komponen Pembelajaran................................... 23

C. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ...................................... 24

1. Pengertian PKn....................................................................... 24

2. Tujuan PKn............................................................................. 26

3. Optimalisasi PKn di SD.......................................................... 27

4. Ruang Lingkup PKn............................................................... 29

D. Pembelajaran Kooperatif............................................................. 30

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif...................................... 30

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif............................................ 32

3. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif...................................... 34

4. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif.................................. 35

E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) ……………............................... 36

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD....... 36

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD........................... 37

3. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.............. 39

4. Karakteristik Pembelajaran Pembelajaraan Tipe

STAD........................................................................................ 40

5. Langkah-langkah Kooperatif Tipe Kooperatif Tipe STAD...... 41

6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD....................................................................... ........ 42

F. Penelitian Yang Relevan................................................................. 44

G. Kerangka Pikir Penelitian................................................................ 44

H. Hipotesis Tindakan.......................................................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian......................................................................... .. 47

1. Tempat Penelitian................................................................... 47

2. Waktu Penelitian..................................................................... 47

B. Subjek Penelitian............................................................................ 47

C. Disain Penelitian............................................................................. 47

D. Prosedur Penelitian ........................................................................ 49

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data............................................ ... 56

1. Intrument Penelitian................................................................. 57

2. Kisi-Kisi Instrumen.................................................................. 57

F. Pengumpulan Data.......................................................................... 58

1. Metode Observasi.................................................................... 58

2. Metode Dokumentasi............................................................... 59

3. Tes Tertulis............................................................................... 59

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 59

1. Data Kualitatif......................................................................... 59

2. Data Kuantitatif...................................................................... 60

H. Indikator Keberhasilan.................................................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profile Sekolah................................................................................ 62

1. Letak geografis dan Prasarana SD Negeri 7 Tegineneng ........ 62

2. Keadaan Penyelenggaraan Sekolah........................................... 62

3. Keadaan Siswa........................................................................... 63

4. Penetapan kelas dan waktu penelitian........................................ 64

B. Prosedur Penelitian.......................................................................... 65

1. Deskripsi Awal........................................................................... 65

a. Refleksi Awal....................................................................... 65

b. Perencanaan Pembelajaran.................................................. 65

C. Hasil Penelitian................................................................................ 66

1. Siklus I...................................................................................... 66

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus 1..................................... 66

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1..................................... 67

c. Hasil Observasi/ Pengamatan Siklus 1................................. 72

d. Refleksi Siklus I................................................................. 75

2. Siklus II.................................................................................... 76

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus II................................... 76

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II................................... 77

c. Hasil Observasi Siklus II.................................................... 82

d. Refleksi Siklus II................................................................ 85

D. Pembahasan................................................................................... 86

1. Hasil Belajar Siswa................................................................. 86

2. Ketuntasan Belajar.................................................................. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................ 90

B. Saran-Saran............................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA............................................................... ...... 93

LAMPIRAN

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1.Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif........................... 33

2. Gambar 2. Kerangka Berfikir Penelitian............................................ 45

3. Gambar 3. Diagram Alur Siklus Penelitian ....................................... 48

4. Gambar 4.Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Siswa per Siklus................................................................................. 89

5. Gambar 5.Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil

Belajar Siswa per Siklus..................................................................... 91

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 1. Hasil Belajar PKn Kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng............. 4

2. Tabel 2. Kisi-kisi Soal Siklus I..................................................... ......... 57

3. Tabel 3. Kisi-kisi Soal Siklus II.................................................... ......... 58

4. Tabel 4. Jumlah Ruangan di Sekolah SD Negeri 7 Tegineneng............ 64

5. Tabel 5. Jumlah Siswa di SD Negeri 7 Tegineneng............................... 65

6. Tabel 6. Jadwal Pertemuan Pembelajaran.............................................. 66

7. Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I................................. 75

8. Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II................................ 76

9. Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I................................... 77

10. Tabel 10.Hasil Belajar Siswa Siklus II pertemuan I............................... 85

11. Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II............................ 86

12. Tabel 12.Hasil Observasi Aktivitas Gurur Siklus II............................... 87

13. Tabel 13. Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Siswa Siklus I dan Siklus II.................................................................... 89

14. Tabel 14. Rekapitulasi Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar

Siswa Siklus I dan Siklus II................................................................... 90

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. SURAT-SURAT

a. Lembar Persetujuan Penelitian...................................................... 99

b. Surat Izin Penelitian....................................................................... 100

c. Surat Keterangan Penelitian.......................................................... 102

d. Surat Pernyataan Teman Sejawat.................................................. 103

2. PERANGKAT PEMBELAJARAN

a. Pemetaan........................................................................................ 104

b. Silabus............................................................................................ 106

c. RPP ................................................................................................ 108

d. Tes Formatif.................................................................................... 117

3. Hasil Belajar Siswa

a. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I.............................................. 123

b. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II............................................. 127

4. AKTIVITAS GURU

a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I.......................................... 131

b. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II......................................... 132

5. DOKUMEN PENELITIAN

a. Foto-foto Kegiatan Pembelajaran................................................... 146

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu

bangsa. Dengan adanya dapat menciptakan sumber daya manusia yang cerdas,

terampil, berwawasan dan berkualitas yang diharapkan dapat menjadi generasi

penerus yang pendidikan dapat membawa perubahan bangsa menuju ke arah yang

lebih baik. Hal tersebut sejalan dengan (Undang-undang No. 20 tahun 2003 : 3: 5)

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Undang-undang di atas menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan untuk

mengembangkan potensi siswa dengan mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran. Setiap proses apapun bentuknya, memiliki tujuan yang sama, yaitu

mencapai hasil yang memuaskan. Begitu pula proses pembelajaran yang

diselenggarakan dengan tujuan agar siswa mencapai hasil yang optimal dari

materi yang diajarkan.

Menurut Wahyudin (2008: 1.1) pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya

memanusiakan manusia atau upaya manusia agar mampu mewujudkan diri

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

2

manusia (siswa) itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta mampu membuat

manusia (siswa) lebih kritis dalam berpikir

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006: 49) adalah mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga

negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD NKRI 1945.

Salah satu masalah yang mendasar dalam dunia pendidikan adalah bagaimana

usaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil

yang optimal. Pendidikan tidak lagi hanya dilihat dari dimensi rutinitas,

melainkan harus diberi makna mendalam dan bernilai bagi perbaikan kinerja

pendidikan sebagai salah satu instrumen utama pengembangan sumber daya

manusia dengan multi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dengan adanya pelajaran PKn di sekolah siswa dapat mempelajari Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), peraturan perundang-undangan,

pemerintahan, bentuk-bentuk keputusan bersama dan yang lainnya. Indonesia

ialah Negara kesatuan,yang berbentuk republik pernyataan ini secara jelas

tertuang dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 (Sunarso, 2009: 20 ).

Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan menghendaki perencanaan dan

pelaksanaan yang matang agar hasil yang diharapkan tercapai dengan maksimal.

Kenyataan di lapangan saat ini menunjukkan bahwa guru masih mengalami

kesulitan untuk mengatasi persoalan belajar siswa.

Banyak guru yang masih menggunakan pola lama, terutama yang berkaitan

dengan cara dan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

3

Hal ini tentunya dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa dan berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Hamzah (2006:34) tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek

yang perlu di pertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala

kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.

Oleh karena itu diperlukan keterampilan memilih dan menggunakan metode

mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang efektif sehinggaakan

membawa siswa kedalam situasi belajar yang bervariasi dan siswa terhindar dari

situasi pengajaran yang membosankan.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di kelas IV SD Negeri 7

Tegineneng Kabupaten Pesawaran pada kegiatan pembelajaran, guru masih

menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi, pelaksanaan

pembelajaran cenderung kurang melibatkan peran serta siswa. Selain itu,

perhatian siswa terhadap materi pelajaran PKn belum kondusif disebabkan

kondisi pembelajaran yang monoton dan searah, siswa memilih untuk

mengobrol dengan teman sebangkunya dan ketika diberi pertanyaan hanya

beberapa siswa yang dapat menjawabnya.

Selain itu, siswa lebih sering menghafal materi yang diberikan guru sehingga

siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran. Hal tersebut

menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih rendah dan berujung kepada

rendahnya hasil belajar siswa.

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

4

Berikut ini dapat kita lihat data hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 7

Tegineneng Kabupaten Pesawaran:

Tabel 1. Hasil Belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng

Kabupaten Pesawaran

No. Nilai Siswa Persen Keterangan

1 45-50 6

6

31% Belum Tuntas

2. 51 - 59

60 - 65

3 16% Belum Tuntas

3 60 - 65 3 16% Tuntas

4 66 - 70 4 21% Tuntas

5 71 - 76 3 16% Tuntas

Jumlah 19 100% 55%

Tuntas

45 % Belum Tuntas

Berdasarkan data tabel di atas sangat jelas bahwa hasil belajar PKn siswa kelas

IV masih rendah. Terbukti dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan adalah 60, siswa kelas IV SDN 7 Tegineneng dapat kita lihat ada 6

siswa atau 30% yang mendapat nilai 45-50, ada 3 siswa atau 15% yang mendapat

nilai 51-59, ada 4 siswa atau 20% yang mendapat nilai 60-65, ada 4 siswa atau

20% yang mendapat nilai 60-70 dan 3 siswa atau 15% yang mendapat nilai 71-

76. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa siswa kurang berminat dalam

belajar PKn karena guru masih menggunakan metode ceramah dalam

penyampaian materi di kelas tanpa disertai model pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik materi sehingga siswa merasa jenuh dan bosan.

Menurut Solihatin dan Raharjo (2007: 1) untuk memahami materi diperlukan

suatu cara agar dalam proses belajar baik di sekolah atau pun di rumah siswa

dapat memahami tentang apa yang mereka baca sehingga berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa, karena kualitas dan keberhasilan pembelajaran

sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilam guru dalam memilih dan

menggunakan metode pembelajaran.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

5

Kegiatan pembelajaran tidak dapat terpisahkan dengan metode yang digunakan

guru. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjawab

permasalahan di atas antara lain dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah tipe STAD yaitu

model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok- kelompok yang

heterogen untuk saling membantu satu sama lain dalam belajar dengan

menggunakan berbagai metode pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD melibatkan pengakuan kelompok dan

tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota kelompok.

Oleh karena itu, diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan kolaborasi dengan guru kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng

Kabupaten Pesawaran dengan memperhatikan permasalahan yang ada pada

pembelajaran PKn peneliti memilih model kooperatif tipe STAD.

Langkah pembelajaran STAD menurut Riyanto (2008:272) sebagai berikut:

1. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4 orang

secara heterogen (campuran).

2. Guru menyajikan pelajaran lalu memberi tugas kepada kelompok

untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu

menjelaskan kepada anggota yang lainnya sampai anggota yang lain

mengerti.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

6

3. Setelah itu guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa, pada

saat menjawab kuis tidak boleh saling bantu.

4. Memberikan evaluasi/penilaian

5. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti perlu untuk mengadakan

perbaikan pembelajaran melalui kegiatan penelitian tindakan kelas dengan

judul “ Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Kecamatan Tegineneng Tahun

Pelajaran 2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diindentifikasi permasalahannya

antara lain:

1. Guru masih menggunakan metode ceramah dan belum menerapkan

model pembelajaran kooperatif khususnya tipe STAD.

2. Pelaksanaan pembelajaran cenderung kurang melibatkan peran serta

siswa.

3. Perhatian siswa terhadap pembelajaran PKn belum kondusif disebabkan

kondisi pembelajaran yang monoton dan searah.

4. Siswa lebih sering menghafal materi yang diberikan guru.

5. Rendahnya hasil belajar siswa yang ditandai dengan belum tercapainya

KKM (60).

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

7

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

masalah sebagai berikut: “ Peningkatkan Hasil Belajar PKn siswa kelas IV SD

Negeri 7 Tegineneng Kabupaten Pesawaran pelajaran 2017/2018”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “ Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan Hasil Belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng

Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2017/2018?”.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini

antara lain: “ Untuk meningkatkan hasil belajar PKn melalui Model

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng

Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2017 / 2018 ”.

F. Manfaat Penelitian

1. Siswa

Memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar yang diharapkan

memberi semangat baru dalam belajar sehingga dapat membantu

mempermudah siswa dalam menguasai materi yang berdampak pada

meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran PKn.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

8

2. Guru

Meningkatkan profesionalisme guru dan menambah pengetahuan serta

wawasan guru dalam menunjang pembelajaran siswa, khususnya dalam

meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

3. Kepala Sekolah

Memberikan masukan dan merumuskan kebijakan penyelenggaraan

pendidikan dan diperoleh gambaran yang nyata tentang adanya peningkatan

aktivitas dalam pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

4. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan

yang didapat di bangku kuliah ke dalam suatu karya atau penelitian.

5. Peneliti lain

Memberikan informasi dan masukan untuk melakukan penelitian di bidang

pendidikan.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

9

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dalam

proses pendewasaan diri dalam rangka manusia menjalani hidup. Terdapat

beberapa teori belajar diantaranya yaitu teori belajar behavioristik, teori belajar

kognitif, dan teori belajar kontruktivis. Dari ketiga teori belajar diatas, teori

kontruktivis adalah teori belajar yang sesuai dan banyak diterapkan, karena

belajar menurut teori kontruktivis adalah membangun pengetahuan lebih

menekankan proses dari pada hasil ( Winataputra, 2008: 6: 3).

Salah satu teori yang melandasi pembelajaran kooperative adalah teori

konstruktivisme. Menurut Winataputra, dkk (2007:6.7) perspektif

konstruktivisme di kelas dilihat sebagai proses “konstruksi” pengetahuan oleh

siswa. Perspektif ini mengharuskan siswa bersifat aktif.

Sebagai sebuah proses, belajar adalah kegiatan membangun pengetahuan, seperti

yang dijelaskan pada pandangan konstruktivistik Budiningsih (2005:58)

menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses konstruksi pengetahuan.

Pembentukan ini harus dilakukan oleh orang yang belajar. Ia harus aktif

melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna

tentang hal-hal yang sedang dipelajari.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

10

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Oemar Hamalik (2004: 28)

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungannya.

2. Tujuan Belajar

dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku dari individu

setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar. Melalui belajar diharapkan

dapat terjadi perubahan (peningkatan) bukan hanya pada aspek kognitif, tetapi

juga pada aspek lainnya. Selain itu tujuan belajar yang lainnya adalah untuk

memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup. Benyamin S Bloom,

menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai tujuan belajar atas tiga ranah, yakni:

1. Ranah kognitif berkaitan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir,

mengetahui, dan memecahkan masalah. Ranah kognitif menurut Bloom,

(Winkel, 1999; Dimyati & Modjiono, 1994) dibedakan atas 6 tingkatan dari

yang sederhana hingga yang tinggi, yakni:

a. Pengetahuan ( knowledge ), meliputi kemampuan ingatan tentang hal yang

telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.

b. Pemahaman (comprehension), meliputi kemampuan menangkap arti dan

makna dari hal yang dipelajari. Ada tiga subkategori dari pemahaman,

yakni:

1) Translasi, yaitu kemampuan mengubah data yang disajikan dalam

suatu bentuk ke dalam bentuk lain.

2) Interpretasi, yaitu kemampuan merumuskan pandangan baru

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

11

3) Ekstrapolasi, yaitu kemampuan meramal perluasan trend atau

kemampuan meluaskan trend di luar data yang diberikan

c. Penerapan (aplication), meliputi kemampuan menerapkan metode dan

kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

d. Analisis (analysis), meliputi kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.

Analisis dapat pula dibedakan atas tiga jenis, yakni:

1) Analisis elemen, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan merinci

elemen-elemen dari suatu masalah atau dari suatu bagian besar.

2) Analisis relasi, yaitu kemampuan mengidentifikasi relasi utama

antara elemen-elemen dalam suatu struktur.

3) Analisis organisasi, yaitu kemampuan mengenal semua elemen dan

relasi dari struktur kompleks.

e. Sintesis (synthesis), meliputi kemampuan membentuk suatu pola baru

dengan memperhatikan unsur-unsur kecil yang ada atau untuk membentuk

struktur atau sistem baru. Dilihat dari segi produknya, sintesis dapat

dibedakan atas:

1) Memproduksi komunikasi unik, lisan atau tulisan

2) Mengembangkan rencana atau sejumlah aktivitas

3) Menurunkan sekumpulan relasi-relasi abstrak

f. Evaluasi (evaluation), meliputi kemampuan membentuk pendapat tentang

sesuatu atau beberapa hal dan pertanggungjawabannya berdasarkan

kriteria tertentu.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

12

2. Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, minat, aspirasi dan

penyesuaian perasaan sosial. Ranah efektif menurut Bloom (1999:86) terdiri

dari 5 jenis perilaku yang diklasifikasikan dari yang sederhana hingga yang

kompleks, yakni:

a. Penerimaan (reseving) yakni sensitivitas terhadap keberadaan fenomena

atau stimuli tertentu, meliputi kepekaan terhadap hal-hal tertentu, dan

kesediaan untuk memperhatikan hal tersebut.

b. Pemberian respon (responding) yakni kemampuan memberikan respon

secara aktif terhadap fenomena atau stimuli.

c. Penilaian atau penentuan sikap (valuing) yakni kemampuan untuk dapat

memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap suatu objek atau

kejadian tertentu.

d. Organisasi (organization), yakni konseptualisasi dari nilai-nilai untuk

menentukan keterhubungan diantara nilai-nilai.

e. Karakterisasi, yakni kemampuan yang mengacu pada karakter dan gaya

hidup seseorang.

3. Ranah psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) yang bersifat manual dan motorik. Ranah psikomotor menurut

Simpson (1984:32) dapat diklasifikasikan atas:

a. Persepsi (perception), meliputi kemampuan memilah-milah 2 perangsang

atau lebih berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada

masing-masing perangsang.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

13

b. Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), meliputi kemampuan

menempatkan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau

rangkaian gerakan.

c. Gerakan terbimbing (mechanism), meliputi kemampuan melakukan

gerakan sesuai contoh atau gerak peniruan.

d. Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian

gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.

e. Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan untuk

melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa

komponen secara lancar, tepat, dan efisien.

f. Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan mengadakan

perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus

yang berlaku.

g. Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru

atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

3. Unsur-Unsur Belajar

Dalam kegiatan belajar ada unsur-unsur penting yang perlu diketahui agar proses

belajar dapat berjalan dengan baik. Mudjiono (2009: 126) menyatakan ada tujuh

unsur utama dalam proses belajar, yang meliputi:

a. Tujuan. Belajar dimulai karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Tujuan

ini muncul karena adaanya suatu kebutuhan.

b. Kesiapan. Agar mampu melaksanakan kegiatan belajar dengan baik, anak

perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis maupun kesiapan yang

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

14

berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan

pengalaman belajar

c. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang

dimaksud situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan

bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, dan

seluruh warga sekolah yang lain.

d. Interpretasi. Yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi

belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya

dengan kemungkinan pencapaian tujuan.

e. Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam

mencapai tujuan belajar, maka anak membuat respon.

f. Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun

hasil negatif (kegagalan) sebgai konsekuensi respon yang dipilih siswa.

g. Reaksi terhadap kegagalan. Kegagaglan dapat menurunkan semangat,

motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya.

4. Prinsip-Prinsip Belajar

Selain dari unsur-unsur belajar, seorang pendidik juga harus mengetahui

beberapa prinsip-prinsip belajar.

Burton (dalam Hamalik , 2012: 31) menyimpulkan uraian yang cukup panjang

tentang prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

a. Proses belajar adalah pengalaman berbuat, mereaksi, dan melampaui.

b. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata

pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

15

d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri

yang mendorong dan memotivasi yang kontinue.

e. Proses belajar dan hasil belajar diisaratkan oleh hereditas dan lingkungan

f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materil dipengaruhi oleh

perbedaan-perbedaan individual dikalangan para murid-murid.

g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman

dan hasil-hasil yang diiinginkan disesuaikan dengan kematangan murid.

h. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.

i. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apersepsi, apibilitas, dan ketrampilan

j. Hasil-hasil belajar diterima oleh murid-murid apabila memberi kepuasan

pada kebutuhannya dan berguna dan bermakna baginya.

k. Hasil-hasil belajar lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan

kecepatan yang berbeda-beda.

l. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat

berubah-ubah, jadi tidak sederhana dan statis.

Lie (2004: 51) pengajar perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar

mengajar berdasarkan beberapa pokok pemikiran sebagai berikut:

a. Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa. Guru

menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk

makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan

menyimpannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan

dikembangkan lebih lanjut.

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

16

b. Siswa membangun pengetahuan secara aktif. Belajar merupakan kegiatan

yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa.

c. Pengajar perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan

siswa. Kegiatan belajar mengajar harus lebih menekankan pada proses dari

pada hasil.

d. Dalam belajar terjadi interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi

antara guru dan siswa. Kegiatan belajar adalah suatu proses sosial yang

tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Tetapi juga suatu proses

sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan orang

lain dan membangun pengetahuan dan pengertian bersama.

5. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan faktor yang menentukan keberhasilan seorang

siswa, karena pada dasarnya belajar adalah berbuat. Menurut Poerwadarminta

(2011:115) aktivasi adalah kegiatan atau kesibukan.

Sedangkan Nasution (2010:67) mengemukakan aktivitas adalah keaktifan

jasmani dan rohani dan kedua-duanya harus dihubungkan. Dimyati dan

Mudjiono (2009: 100) aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik

maupun mental.

Menurut Mulyono (2009: 12) mengemukakan bahwa aktivitas siswa merupakan

kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.

Berdasarkan uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa aktifitas belajar adalah

suatu kegiatan atau proses keaktifan yang bersifat fisik yaitu giat-aktif dan tidak

hanya pasif yang terjadi dalam proses kegiatan pembelajaran dengan indikator

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

17

membaca, memecahkan masalah, membantu teman, mengerjakan tes, kerja sama

tanggung jawab, ketrampilan dan kreativitas.

Dierich (dalam Hamalik 2012: 172) aktivitas siswa dapat digolongkan menjadi

delapan, yaitu sebagai berikut:

a. Visual Aktivies, yang termasuk didalamnya adalah: memberi

saran,memperhatikan gambar, demontrasi, praktikum, percobaan.

b. Oral Activies Seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.

c. Listening Activies seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, pidato.

d. Writing Activies, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

e. Drawing Activies, seperti menggambar, membuat grafik, peta diagram.

f. Mental Ativies, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat dan mengambil keputusan.

g. Motor Activies, seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi model,

mereparasi, bermain, berkebun, dan berternak.

h. Emotionira, bal Activies, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira

gugup, bersemangat, bergairah, berani, tenang.

Berdasarkan definisi di atas, aktivitas belajar dapat disimpulkan bahwa

rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran

atau layanan.

Belajar sambil melakukan aktivitas dapat menyebabkan kesan, konsep yang

didapatkan akan lebih tahan lama tersimpan dalam benak anak didik.

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

18

6. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil belajar akan tampak

pada setiap perubahan pada aspek-aspek pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi

pekerti dan sikap. Sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan

perilaku kerja yang lebih baik.

Hasil belajar adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individu maupun kelompok, setelah siswa menyelesaikan semua kegiatan yang

dilakukan untuk mengukur kemampuan kognitif atau ranah yang mencakup

kegiatan mental atau otak, kemampuan afektif atau ranah yang berkaitan dengan

sikap dan nilai, dan psikomotor yang merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

pengalaman belajar Hamalik (2010: 81).

Belajar adalah proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan belajar berupa

hasil belajar. Hasil belajar menjadi salah satu indikator tercapai atau tidaknya

suatu proses pembelajaran.

Menurut Sudjana (2005: 22) hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi

pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan,

tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan

dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar. Sedangkan menurut

Kunandar (2010: 276) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah

mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif

dan kualitatif.

Rusman (2011: 22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajar. Hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan

adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang

yang belajar.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

19

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat internal

maupun eksternal Muhibbin (2007: 16).

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu: a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa); b. Faktor eksternal

(faktor dari luar siswa); c.Faktor pendekatan belajar (Approach to learning).

1. Faktor Internal ( faktor dari dalam diri siswa)

Menurut Muhibbin (2007: 16) faktor internal yaitu keadaan jasmani dan rohani

siswa, yang meliputi dua aspek, yaitu (1) aspek fisiologis (yang bersifat

jasmaniah); (2) aspek Psikologis (yang bersifat rohaniah).

a. Aspek fisiologis Kondisi jasmani dan tegangan otot yang menandai

kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi

semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

b. Aspek psikologis. Kondisi rohaniah dapat mempengaruhi kualitas dan

kuantitas prestasi pembelajaran siswa, Aspek psikologis/ rohaniah siswa

tersebut meliputi: tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa,

dan motivasi siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar)

Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa, Faktor eksternal (faktor

dari luar diri siswa). Faktor ini datangnya dari luar diri siswa, faktor ini melipui

faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana

atau adanya laboratorium.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

20

3. Faktor Pendekatan Belajar (Approach toLearning)

Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi

dan metode yang dipergunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran

materi-materi pelajaran.

B. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah proses yang dinamakan

pembelajaran, yaitu kegiatan yang didalamnya terjadi suatu interaksi antara

pemberi dan penerima informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Sudjana ( 2013: 28) pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan

dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan siswa melakukan

kegiatan belajar.

Rusmono (2012: 6) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya

untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar yang

memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang memadai.

Menurut Winataputra (2008: 21) pembelajaran merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas

dan kualitas belajar pada diri siswa. Oleh karena itu pembelajaran

merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi,

dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat

dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tetapi tidak semua proses belajar

terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks

interaksi sosial-kultural dalam lingkungan masyarakat.

Sedangkan menurut Prawiradilaga (2008: 19) pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan tutor dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar, proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan

diawasi agar terlaksana secara efektif dan efesien.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

21

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, penulis menyimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan agar terciptanya suatu

interaksi antara pengajar dan siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu

pengalaman belajar yang berpengaruh pada pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang

akan mengarah pada peningkatan prestasi belajar yang diharapkan terjadi atau

dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu atau

suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku yang

diwujudkan dalam bentuk tulisan yang menggambarkan hasil belajar yang

diharapkan Rusman (2008:8).

Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang

diharapkan dapat dikuasai oleh pesertadidik pada akhir periode pembelajaran,

berupa arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam

proses pembelajaran Suprijono (2011:23).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan tujuan

pembelajaran adalah bentuk perilaku yang diwujudkan dengan rangkaian

aktivitas yang dilakukan selama proses pembelajaran.

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

22

3. Ciri-ciri Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata ajar yang mendapat awalan pe dan akhiran an

yang dalam kamus bahasa Indonesia berarti cara atau perbuatan mengajar atau

mengajarkan. Ciri-ciri pembelajaran:

a. Rencana ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan

unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.

b. Saling ketergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi

dalam suatu keseluruhan.Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing

memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.

c. Tujuan, pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai

Hamalik (2000:45).

Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah sebagai berikut:

a. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan

tertentu.

b. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang

direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Fokus materi ajar, terarah, dan terencana dengan baik.

d. Adanya aktivitas siswa yang merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya

kegiatan pembelajaran.

e. Aktor guru yang cermat dan tepat.

f. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing-

masing.

g. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

h. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk Sudjana (2004:19).

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

23

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan ciri-ciri pembelajaran

adalah terencana, saling ketergantungan, dan mempunyai tujuan,

terdapat mekanisme, materi ajar, dan pola aturan limit waktu untuk

mengevaluasi.

4. Komponen- komponen Pembelajaran

Agar kegiatan pembelajaran berjalan baik maka dibutuhkan suasana yang

mendukung terjadinya proses belajar di kelas. Menurut Usman (2008:8-10) hal

yang terpenting yang harus diperhatikan guru dalam mengelola proses

pembelajaran ialah menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses pembelajaran pada diri siswa. Komponen-komponen tersebut antara lain:

a. Tujuan intruksional yang akan dicapai,

b. Materi atau isi bahan pelajaran yang akan diajarkan,

c. Sarana dan prasarana belajar dan mengajar yang tersedia,

d. Jenis-jenis kegiatan belajar yang dilakukan,

e. Guru dan siswa yang melakukan kegiatan mengajar dan belajar keduanya

terlibat dalam suatu hubungan sosial tertentu,dan

f. Suasana kelas atau lingkungan proses belajar mengajar tersebut

berlangsung.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

24

C. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

1. Pengertian PKn

Pendidikan Kewarganegaraan PKn terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan

kewarganegaraan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya.

Berdasarkan (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003:5) tentang Sistem

Pendidikan Nasiona, mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKN) berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan dalam

kurikulum 2014 disebut sebagai mata pelajaran Kewarganegaraan (citizenship).

Pengertian PKn(n) tidak sama dengan PKN (N), PKn adalah Pendidikan

Kewarganegaraan, sedangkan PKN adalah Pendidikan Kewargaan negara Fajar

(2009: 141). Sedangkan menurut Winataputra (dalam Ruminiati. 2007: 1.25)

perbedaan PKN dan PKn, PKN merupakan pelajaran sosial yang bertujuan untuk

membentuk atau membina warga negara yang baik yaitu warga negara yang tahu,

mau dan mampu berbuat baik.

Sedangkan PKn adalah pendidikan yang mencakup status formal warga negara

yang awalnya diatur dalam Undang-undang dasar 1945. PKn merupakan salah

satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan pada jenjang sekolah

dasar. Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006: 5 tentang standar isi, bahwa

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

25

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD

1945.

Henry (2006:6) pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar

pada budaya bangsa indonesia, yang diwujudkan dalam bentuk prilaku sehari-

hari, baik sebagai individu, anggota masyarakat maupun mahluk Tuhan Yang

Maha Esa, yang membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan

kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan warga negara dengan negara

serta pendidikan pendahuluan bela negara.

Menurut Samsuri (2011: 28) pendidikan Kewarganegaraan diartikan sebagai

penyiapan generasi muda (siswa) untuk menjadi warga negara yang memiliki

pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif

dalam masyarakatnya.

Zamroni (2010: 26) pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokratis

yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan

bertindak demokratis.

Ittidah (2007:1.37) pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan

untuk memberikan bekal awal dalam bela negara yang dilandasi oleh rasa cinta

kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, berkeyakinan atas

kebenaran idiologi pancasila dan UUD 1945 serta kerelaan berkorban untuk

kepentingan bangsa dan negara.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan satu rangkaian

proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang cerdas,

terampil, berkarakter dan bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif

dalam masyarakat sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

26

2. Tujuan PKn

Pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan

pada semua jenjang pendidikan. Mata Pelajaran PKn memiliki tujuan yang

ingin dicapai yaitu untuk membentuk watak dan karakteristik warga Negara

yang baik, terampil, dan berkarakter yang setia pada bangsa dan Negara

Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir sesuai dengan

amanat pancasila dan UUD 1945.

Sejalan dengan itu, tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn adalah untuk

mejadikan siswa (1) Mampu berfikir kritis, rasional dan kreatif; (2) mau

berpartisipasi secara aktif dalam segala bidang kegiatan dan bertanggung jawab;

(3) dapat berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

diriberdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesiaagar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainya; (4) mampu berinteraksi dengan bangsa-

bangsa lainya baik secara langsung dan tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi dan informasi, ( dalam Ruminiati, 2007: 1.26).

PKn adalah pendidikan yang bertujuan mengkaji dan membahas tentang

pemerintahan, konstitusi lembaga-lembaga demokrasi, Rule of law, HAM, hak

dan kewajiban-kewajiban warga negara serta proses demokrasi. Haris,

(2010:42).

Sedangkan tujuan PKn di SD menurut Atha (2011:18) adalah (1) memberikan

pengertian dan pengetahuan serta pemahaman tentang pancasila yang benar dan

sah, (2) meletakkan dan membentuk pola fikir yang sesuai dengan pancasila

dan ciri khas serta watak ke-Indonesiaan, (3) menanamkan nilai-nilai moral

pancasila

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

27

ke dalam diri anak didik , (4) menggugah kesadaran anak didik sebagai warga

negara dan warga masyarakat Indonesia untuk selalu mempertahankan dan

melestarikan nilai-nilai moral pancasila tanpa menutup kemungkinanbagi

diakomondasikannya nilai-nilai lain dari luar yang sesuai dan tidak

bertentangan dengan nilai-nilai moral pancasila terutama dalam menghadapi

arus globalisasi dan dalam rangka kompetensi dalam pasar bebas dunia;

(5) memeberikan motivasi agar dalam setiap tingkah laku dalam bertindak dan

berprilaku sesuai dengan nilai, moral, dan norma pancasila, (6) mempersiapkan

siswa untuk menjadi warga negara dan warga masyarakat Indonesia yang baik

dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.

3. Optimalisasi Pembelajaran PKn di SD

Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi

merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien. Menurut

Poerwadarminta (1990:628) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi.

Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan

dapat dipenuhi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Optimalisasi adalah

ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan. Secara umum optimalisasi adalah

pencarian nilai terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan

pada suatu konteks. Mata pelajaran Pendididkan Kewarganegaraan memiliki

peranan yang sangat penting, dalam hubungannya dengan pembentukan warga

negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Melalui mata

pelajaran PKn, siswa diharapkan menjadi warga negara yang baik, yang dapat

memahami kebhinekaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

28

Mulyasa (2007: 114) ceramah merupakan metode yang paling umum digunakan

dalam pembelajaran. Metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan

atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik. Dengan

menggunakan metode ceramah, guru akan menjadi satu-satunya pusat

perhatian. Sehingga proses belajar mengajar lebih banyak didominasi oleh guru.

Akibatnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar relatif kecil. Sebagian

dari siswa memandang mata pelajaran PKn sebagai mata pelajaran yang bersifat

konseptual dan teoritis. Sehingga ketika mengikuti pelajaran PKn, siswa merasa

cukup mencatat dan menghafal konsep-konsep teori-teori yang diceramahkan

oleh guru. Kondisi yang semacam inilah yang bertolak belakang dengan

semangat untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

Pembelajaran yang kurang bermakna ini akan semakin meluas, apabila

dalam proses pembelajaran tersebut guru masih menerapkan strategi dan

pendekatan pembelajaran yang konvensional, yang memandang siswa sebagai

objek saja, komunikasi lebih banyak berlangsung searah, dan penilaian lebih

menekankan pada aspek kognitif. Dalam rangka untuk mengoptimalkan

kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran mata pelajaran PKn maka perlu

dikaji mengenai peranan penilaian afektif dan psikomorik.

Berdasarkan hal tersebut, maka dianggap perlu guru mengembangkan dan

mengoptimalisasikan pembelajaran PKn khususnya di SD melalui model

pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan memfokuskan pada

pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak

dan kewajiban untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,terampil,dan

berkaraktrer yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

29

4. Ruang Lingkup PKn

Pelaksanaan pembelajaran PKn di SD merupakan sarana pembentukan sikap dan

ahlak mulia sebagai warga negara sebagai salah satu tujuan PKn. Terdapat banyak

materi yang harus diberikan guna tercapainya tujuan dari mata pelajaran tersebut.

Menurut Mulyasa ( 2007: 1.26) ruang lingkup mata pelajaran PKn secara umum

meliputi aspek:

1. Persatuan dan kesatuan;

2. Norma hukum dan peraturan;

3. Hak asasi manusia;

4. Kebutuhan warga negara;

5. Konstitusi negara;

6. Kekuasaan politik;

7. Kedudukan pancasila dan;

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan

PKn merupakan suatu wahana yang berfungsi melestarikan nilai-nilai luhur

pancasila, mengembangkan dan membina manusia Indonesia seutuhnya, serta

membina pengalaman dan kesadaran warga negara untuk dapat melaksanakan hak

dan kewajibannya sebagai warga negara yang mampu diandalkan oleh bangsa dan

negara.

Mata pelajaran PKn memiliki klasifikasi materi yang dirangkum dalam ruang

lingkup pembelajaran. Ruang lingkup pada materi mata pelajaran PKn sesuai

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, meliputi:

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,

cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda,

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

30

keutuhan Negara Kesatuan Indonesia, partisipasi dalam pembelaan

negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Ripublik Indonesia,

keterbukaan jasmani keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan meliputi : tertib dalam kehidupan keluarga, tata

tertib disekolah, norma yang berlaku dimasyarakat, peraturan-peraturan

daerah, norma-norma dalam berbangsa dan bernegara.

c. Hak asasi manusia hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota

masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM.

d. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, hargan diri sebagai

masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,

menghargai keputusan bersama.

e. Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar

antar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasan dan Politik meliputi : pemerintah desa dan kecamatan,

pemerintah daerah dan otonomi.

D. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar

konstruktivisme, hal ini terlihat pada salah satu teori Vygotsky, yaitu penekanan

pada hakikat sosial dari pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang

lebih tinggi pada umumnya muncul dalam diskusi atau kerjasama antar individu

sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

31

Kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan.

Dalam kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang

menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya, jadi hakikat sosial dan

penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran

kooperatif. Menurut Suyatno (2009: 51) pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang menekankan belajar dalam kelompok heterogen saling

membantu satu sama lain, bekerja sama menyelesaikan masalah, dan menyatukan

pendapat untuk memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun

individual. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran di mana para

anggota dalam satu kelompok dapat saling kerja sama untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi serta dapat menyatukan

pendapat-pendapat guna memperoleh keberhasilan bersama yang optimal

dalam kelompok.

Lie (2004: 59) pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama

siswa dalam tugas-tugas terstruktur. Sedangkan Menurut Slavin (2005: 8)

pembelajaran kooperatif adalah suatu variasi metode pembelajaran di

mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam

mempelajari materi akademis. Kelas yang kooperatif, siswa diharapkan

saling membantu berdiskusi dan berargumentasi, menilai pengetahuan-

pengetahuan yang baru diperoleh dan saling mengisi kekurangan-kekurangan

mereka.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang didasarkan

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

32

atas kerja kelompok, yang menuntut keaktifan siswa untuk saling bekerja

sama dan membantu untuk menyelesaikan masalah atau tugas yang diberikan

oleh guru. Melalui pendekatan kooperatif siswa didorong untuk bekerja sama

secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Kerja sama yang

dimaksud dalam pembelajaran kooperatif adalah setiap kelompok harus saling

membantu menguasai bahan ajar. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan

tinggi harus membantu teman sekelompoknya yang berkemampuan

rendah karena penilaian akhir ditentukan oleh keberhasilan kelompok. Oleh

karena itu setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawab

terhadap kelompoknya.

Annurahman, dkk. (2001: 8) model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola

interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan

metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar di kelas.

Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya, misal tujuan

dan fungsi dari jenis-jenis metode pembelajaran yang ada, tingkat kematangan

anak didik yang berbeda- beda, serta pribadi dan kemampuan profesional guru

yang berbeda-beda pula.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan paling sedikit tiga tujuan penting

yaitu tujuan pertama, pembelajaran kooperatif dimaksudkan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademis yang penting. Tujuan kedua adalah

toleransi dan penerimaan yang lebih luas terhadap orang-orang yang berbeda ras,

budaya, kelas sosial atau kemampuanya. Tujuan ketiga adalah model

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

33

pembelajaran kooperatif mengajarkan ketrampilan kerja sama dan berkolaborasi

kepada siswa (Martati, 2010: 15).

Tujuan model pembelajaram Kooperatif digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Tujuan Model Kooperatif

Berdasarkan gambar di atas tujuan dari pembelajaran kooperatif yaitu

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif dapat meningkatkanprestasi

akademis siswa. Dapat menumbuhkan sikap toleransi dan penerimaan terhadap

keanekaragaman, serta dapat mengembangkan ketrampilan sosial.

Prestasi

Kooperatif

Toleransi

Pengembangan ket. sosial

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

34

3. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif juga memiliki berbagai jenis, yang dibedakan

berdasarkan cara kerja pembelajaran secara berkelompok. Beberapa variasi model

dalam pembelajaran kooperatif yaitu: Student Teams Achievement Division

(STAD), Jigsaw, Team Game Tournament (TGT), Group Resume, Group

Investigation (GI). Dari berbagai model tersebut, yang banyak dikembangkan

adalah model STAD dan Jigsaw (Isjoni, 2009: 73).

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini cocok untuk diterapkan bagi

sekolah-sekolah yang masih menggunakan model pembelajaran secara langsung

karena sangat mudah diterapkan dan paling sederhana dalam penerapannya. Siswa

akan lebih mudah dalam menemukan dan menangani konsep-konsep yang sulit

jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.

Siswa yang berkemampuan rendah mendapat kesempatan untuk dibimbing oleh

siswa yang yang memiliki wawasan lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih

tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sehingga

pemahamannya menjadi lebih baik lagi (Asma, 2006: 51).

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini, penulis memilih model

pembelajaran STAD.

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

35

4. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa karakteristik pembelajaran kooperatif yang membedakan model

pembelajaran yang lainya. Abdulhak (dalam Isjoni, 2009: 28) menjelaskan bahwa

model pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui berbagai proses antara

peserta belajar sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta

belajar itu sendiri. Pada hakikatnya model pembelajaran kooperatif sama dengan

kerja kelompok, oleh karena itu banyak banyak guru yang mengatakan tidak ada

sesuatu yang aneh dalam model pembelajaran kooperatif karena mereka

menganggap telah biasa digunakan Isjoni (2009:59).

Walaupun model pembelajaran kooperatif terjadi dalam bentuk kelompok, tetapi

tidak setiap kerja kelompok dikatakan model pembelajaran kooperatif. Bennet

(dalam Isjoni, 2009: 60) menyatakan ada lima unsur dasar yang dapat

membedakan model pembelajaran kooperatif dengan kerja kelompok, yaitu:

a. Positive Interdepedence, hubungan timbal balik didasari kepentingan yang

sama atau perasaan anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang

merupakan keberhasilan yang lain dan sebaliknya.

b. Interaction face to face, nteraksi antar siswa tanpa ada perantara.

c. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pembelajaran dalam

anggota kelompok.

d. Membutuhkan keluwesan

e. Meningkatkan ketrampilan kerja sama dalam memecahkan masalah

(proses kelompok).

Model pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa

juga harus mempelajari ketrampilan khusus yang disebut ketrampilan kooperatif.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

36

Menurut Lundren ( dalam Isjoni 2009: 65) ketrampilan-ketrampilan dalam

kooperatif antara lain, ketrampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan

tingkat mahir. Tingkat awal adalah kemampuan kelompok untuk mengerjakan

tugas, tingkat menengah adalah kemampuan kelompok berinteraksi dan kerja

sama, tingkat mahir adalah kemampuan kelompok bekerja dan berinteraksi

dengan kelompok lain atau membentuk kelompok-kelompok baru.

Berdasarkan pendapat di atas, karakteristik model pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang dilaksanakan dengan memfokuskan pada kerja kelompok

untuk mencapai tujuan yang bersama.

E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Division (STAD)

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan

jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara hiterogen. Diawali dengan

penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis

dan penghargaan kelompok, Hasan(dalam Solihatin& Raharjo, 2008: 4)

Cooperative mengandung pengertian kerja sama dalam mencapai tujuan bersama

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin

dan kawan-kawannya dari Universitas John Hopkins.

Menurut Huda (2014: 46) pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah

satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdiri dari beberapa

kelompok kecil siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda saling

bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

37

Menurut Imas (2015: 22) dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD para

siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan

anggota 4-5 orang, usahakan setiap kelompok beranggotakan heterogen,

terdiri atas laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki

kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar

kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan

materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk

memahami bahan pelajaran melalui diskusi dan kuis. Dalam STAD,

penghargaan kelompok didasarkan atas skor yang didapatkan oleh

kelompok.

Menurut Trianto (2007: 91) pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan

menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap

kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian

tujuan pembelajaran, materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan

kelompok. Sedangkan menurut Slavin (2005: 72) menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar

beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi

jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa

bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah

menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang

materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling

membantu.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, Peneliti menyimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran yang membantu

siswa untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan memberikan

informasi serta bertukar pikiran secara langsung, membantu di antara sesama

dalam stuktur kerja sama yang teratur dalam kelompok untuk memecahkan

masalah sehingga dapat membentuk pembelajaran yang menyenangkan.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah menciptakan situasi di mana

keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan

kelompoknya. Tujuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut

Widyantini (2006: 4) adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa

dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

38

keterampilan sosial. Johnson (dalam Trianto, 2010: 57) menyatakan bahwa

tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk

peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun

secara kelompok Louisell dan Descamps (dalam Trianto, 2010: 57) juga

menambahkan, karena siswa bekerja dalam suatu tim, maka dengan

sendirinya dapat dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa dari latar

belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan

proses dan pemecahan masalah. Jadi inti dari tujuan pembelajaran kooperatif

adalah untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa, dan

memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama

siswa lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Tujuan model pembelajaran

kooperatif bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

Pada intinya model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan untuk

mencapai tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu :

1. Hasil belajar akademik, tujuannya untuk meningkatkan kinerja tugas-tugas

akademik. Para pengembang model ini telah membuktikan bahwa model

struktur penghargaan kooperatif tipe STAD telah dapat meningkatkan nilai

siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan

hasil belajar.

2. Penerimaan terhadap perbedaan individu, tujuannya adalah penerimaan

terhadap orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, maupun kemampuan.

Kooperatif tipe STAD memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar

belakang dan kondisi untuk saling bergantungan satu sama lain atau tugas

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

39

tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, serta

belajar untuk menghargai satu sama lain.

3. Pengembangan keterampilan sosial, ketrampilan sosial yang dimaksud antara

lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,

memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat dsb.

Tujuannya adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja

sama dan berkolaborasi. Ketrampilan ini sangat penting untuk dimiliki siswa

di dalam masyarakat, banyak kerja orang dewasa yang dilakukan dalam

organisasi yang saling bergantung satu dengan yang lainnya meskipun

beragam budayanya.

3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Adapun beberapa manfaat dari pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam

kegiatan pembelajaran. Menurut Ibrahim (2007: 24) menjelaskan manfaat

pembelajaran kooperatif tipe STAD, antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas

b. Rasa percaya diri lebih tinggi

c. Memperbaiki kehadiran

d. Angka putus sekolah lebih rendah

e. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar

f. Konflik antar pribadi berkurang

g. Sikap apatis berkurang

h. Pemahaman yang lebih mendalam

i. Motivasi belajar lebih besar

j. Prilaku mengganggu menjadi lebih kecil

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

40

k. Hasil Belajar lebih tinggi

l. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkanbahwa pembelajaran

kooperatif ini menekankan pada kerja sama dalam kelompok, hal ini diladasi

oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudahn menemukan dan memahami suatu

konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut.

4. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Ada beberapa karakteristik kooperatif Tipe STAD dalam kegiatan pembelajaran

dikelas. Menurut pendapat Slavin ( 2005: 143-146), salah satu pembelajaran

kooperatif yang paling tua dan paling banyak diteliti adalah model

pembelajaran tipe STAD. Model ini merupakan salah satu metode pembelajaran

yang sederhana, dan merupakan salah satu model yang baik untuk permulaan

bagi guru yang baru menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model

pembelajaran tipe STAD terdiri dari 5 komponen utama yaitu :

1. Penyajian Kelas

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas

tersebut mencakup pembukaan, pengembangan, dan latihan terbimbing.

2. Kegiatan kelompok siswa mendiskusikan lembar kerja yang

diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk

memahami bahan pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3. Kuis

Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk

mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

41

sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai

perkembangan dan keberhasilan kelompok.

a. Skor Kemajuan (Perkembangan) individu

Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi

berdasarkan pada seberapa jauh skor kuis terkini yang melampaui

rata - rata skor siswa yang lalu.

b. Penghargaan Kelompok

Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing- masing

kelompok.

Predikat ini diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing

kelompok sehingga diperoleh skor rata - rata kelompok.

5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada

langkah-langkah pembelajaran kooperatif yang terdiri beberapa tahapan atau

fase. Menurut Rusman (2014: 125) langkah-langkah pembelajaran kooperatif

tipe STAD, didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri dari enam

langkah yaitu: menyampaikan, menyajikan, mengorganisasikan, membimbing,

mengevaluasi dan memberi penghargaan. Langkah-langkah tersebut antara lain:

a. Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

b. Guru menyampaikan informasi kepada siswa.

c. Guru mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok

belajar.

d. Guru membimbing kelompok bekerja dan belajar (diskusi).

e. Evaluasi, guru memberikan kuis yang harus dikerjakan oleh siswa

secara individu.

f. Memberikan penghargaan.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

42

Huda (2014: 47) menyatakan bahwa tahap dalam model pembelajaran kooperatif

tipe STAD, yakni:

a. Pengajaran, pada tahap pengajaran guru menyajikan materi

pelajaran, biasanya dengan format ceramah diskusi.

b. Pada tahap ini guru mengajarkan siswa tentang apa yang akan

mereka pelajari dan mengapa pelajaran tersebut penting. Tim studi, pada

tahap ini para anggota kelompok bekerja secara kooperatif

untuk menyelesaikan lembar kerja dan lembar jawaban yang telah

disediakan guru.

c. Tes, pada tahap ujian setiap siswa secara invidu menyelesaikan

kuis. Guru menilai kuis tersebut dan mencatat pemerolehan hasilnya saat

itu serta hasil kuis pada pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu

akan diakumulasikan untuk skor tim mereka.

d. Rekognisi, setiap tim menerima penghargaan atau reward

bergantung pada nilai skor rata-rata tim. Misalnya, tim-tim yang

memperoleh poin peningkatan dari 15 hingga 20 poin akan

menerima sertifikat sebagai tim baik, tim yang memperoleh rata-rata

poin peningkatan dari 21 hingga 24 akan menerima sertifikat tim

hebat, sementara tim yang memperoleh poin 25 hingga 30 akan

menerima sertifikat sebagai tim super.

Berdasarkan pendapat para ahli, penulis menggunakan langkah-langkah atau

fase-fase model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Ibrahim. Sehingga

dalam pembelajaran siswa mampu memberikan suasana yang berbeda dan dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

6. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Setiap model pembelajaran tentunya mempunyai kelebihan dan kelemahan

termasuk cooperative learning tipe STAD.

Ibrahim (dalam Rusman 2014: 126) kelebihan model pembelajaran kooperatif

tipe antara lain sebagai berikut:

a. Relatif mudah menyelenggarakannya, mampu memotivasi siswa dalam

mengembangkan potensi individu terutama kreativitas dan tanggung jawab

dalam mengangkat citra kelompoknya.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

43

b. Melatih siswa untuk bekerja sama dan saling tolong- menolong

dalam kelompok.

c. Siswa lebih mampu berkomunikasi verbal dan non verbal dalam bekerja

sama.

d. Siswa mampu meyakinkan dirinya dan orang lain bahwa tujuan yang

ingin dicapai bergantung pada kinerja mereka, bukanlah karena

keberuntungan.

e. Meningkatkan keakraban siswa.

Sedangkan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sebagai berikut:

a. Kerja sama kelompok seringkali hanya melibatkan kepada siswa

yang mampu, sebab mereka cukup memimpin dan mengarahkan kepada

mereka yang kurang mampu.

b. Strategi ini kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang

berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.

c. Keberhasilan strategi kelompok ini bergantung kepada kemampuan siswa

memimpin kelompok atau bekerja sendiri.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

44

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif telah banyak dilakukan,

diantaranya:

1. Sri Budiarti yang berjudul “Upaya Meningkatan Hasil Belajar PKn

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa kelas IV SD

Tunas Harapan Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2014/2015”.

2. Eka Handayani yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD Siswa kelas IV SD Negeri 2

Negarasaka Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Tahun

Pelajaran 2015/2016”.

Berdasarkan dari kedua hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar

PKn siswa.

G. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan kajian teori-teori yang ada, bahwa hal yang mendasar dalam belajar

adalah perubahan tingkah laku. Untuk memperoleh perubahan tingkah laku

tersebut pada penelitian ini dilakukan dengan perubahan perilaku yang terjadi

hasil dari pengalaman.

Pada kondisi awal proses belajar siswa belum optimal sehingga berdampak pada

hasil belajar siswa yang rendah. oleh sebab itu peneliti memanfaatkan model

pembelajaran kooperatif STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Melalui model pembelajaran STAD, siswa belajar dengan cara bekerja sama

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

45

membentuk kelompok-kelompok. Sehingga siswa akan memperoleh hasil

belajar berdasarkan pengalaman yang didapat pada proses kerja sama dalam

kelompok. Pada siklus 1 dalam proses pembelajaran diberikan perlakuan dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif STAD. Dari perlakuan

tersebut kemudian siswa diberikan evaluasi untuk mengukur kemampuan

siswa. Dari evaluasi tersebut nantinya dapat dilihat sampai di mana kemampuan

siswa. Proses perlakuan pembelajaran tersebut disertai dengan pengamatan agar

kelemahan-kelemahan yang ada dapat ditemukan. Jika hasil nilai masih kurang

seperti yang ditargetkan dapat dimungkinkan penerapan model kooperatif

STAD dalam siklus 1 memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penerapan model

kooperatif STAD disempurnakan pada perlakuan siklus 2. Begitu selanjutnya

sampai didapatkan hasil evaluasi yang sesuai target atau siklus tersebut tidak

perlu dilanjutkan kembali. Berdasarkan kajian teori dan hasil-hasil penelitian

terdahulu dapat disusun kerangka pikir penelitian sebagai berikut:

Lanjautan Susunan Kerangka Pikir adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka pikir Penelitian

Kondi Awal

Rendahnya hasil

belajar PKn siswa

kelas kelas IV SDN 7

Tegineneng, hanya 9

siswa (45%) dari 19

siswa yang mencapai

KKM

Menggunakan

model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe

STAD

Peningkatan Hasil

Belajar Siswa (

≥75% dari 19

siswa dengan

KKM 60).

Tindakan Tindakan

Evaluasi

Efektivitas Evaluasi Akhir Evaluasi Awal

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

46

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir kajian teori di atas diajukan

hipotesis tindakan yaitu:

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan

memperhatikan langkah-langkah secara tepat dapat Meningkatkan Hasil

Belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng Kabupaten Tahun

Pelajaran 2017/2018.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

47

III. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 7 Kecamatan Tegineneng

Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2017/2018

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap yaitu bulan april tahun

pelajaran 2017/2018.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Tegineneng

Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah sebanyak 19

siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa

Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini

dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang berkaitan

dengan proses pembelajaran di kelas, dengan menggunakan pendekatan kooperatif

tipe STAD.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

48

Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap,

yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam

penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan

mengikuti draft pelaksanaan penelitian sebagai berikut.

Gambar 2. Diagram Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Arikunto, S. (2006: 16)

Perencanaan

SIKLUS I

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

49

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian tindakan kelas yang

berkolaborasi dengan melibatkan guru mitra atau teman sejawat, untuk

bersama-sama melakukan penelitian. Pada waktu penelitian ini, peneliti

bertindak sebagai pengajar, sedangkan mitra guru/teman sejawat bertindak

sebagai observer. Proses penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam

dua siklus. Setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai.

Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan di tetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Inditifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah

b. Mrencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar

mengajar.

c. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensidan

kompetensi dasar serta indikator pembelajaran

d. Memilih bahan materi pelajaran yang sesuai

e. Menyusun skenario pembelajaran seperti: RPP, silabus, bahan ajar, dan

bentuk aktivitas lainyadengan menggunakan model pembelajaan

kooperatif tipe STAD

f. Mempersiapkasn sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan

g. Menyiapkan intrument penelitian yang terdiri dari dari Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) dan lembar jawaban

h. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru peneliti

i. Membuat alat evaluasi Pembelajaran (Burhan, 2013:61-62)

2. Tindakan

Kegiatan Awal

a. Guru memberi salam dan doa bersama, menanyakan tentang keadaan

siswa pada hari ini.

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

50

b. Guru mengecek kehadiran siswa.

c. Guru melakukan apersepsi.

d. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu STAD.

Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru menjelaskan sedikit materi pembelajaran yang akan dipelajari

kepada siswa

b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang

siswa dalam setiap kelompoknya. Anggota setiap kelompok

diusahakan heterogen (siswa pandai, sedang, dan kurang diharapkan

terdapat pada setiap kelompok).

c. Guru membagi materi dan lembar LKPD ke setiap kelompok,

kemudia guru menjelaskan tentang materi yang telah dibagikan kepada

siswa/kelompok.

2. Elaborasi

a. Siswa menyimak pemahaman dari materi pembahasan

b. Siswa berkelompok dan berdiskusi tentang materi yang di berikan

guru

c. Setiap kelompok diberi tugas mengerjakan Lembar Kegiatan Peserta

Didik (LKPD)

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

51

3. Konfirmasi

a. Anggota kelompok yang menguasai di minta menjelaskan tugas

diskusi ke depan kelas.

b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

c. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman mengenai

materi yang telah dipelajari.

d. Guru memberikan penguatan dan penyimpulan.

e. Guru memotivasi siswa.

Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan.

b. Bagian penutup kegiatan pembelajaran, siswa diberi kesempatan

untuk klarifikasi dan menyimpulkan seluruh materi yang telah

dibahas bersama.

c. Guru meminta siswa mempelajari kembali di rumah materi yang

telah diterimanya.

d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

e. Memberikan salam penutup.

3. Pengamatan

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.Tahap ini

dilakukan menggunakan lembar Observasi. Kegiatan ini dilakukan dengan

tujuan memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang data dan minat

siswa.

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

52

Data hasil observasi tersebut digunakan untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan dari pelaksanaan penelitian antara lain sebagai berikut

a. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

STAD yang dilakukan guru

b. Mencatat setiap perubahan hasil belajar yang terjadi pada siswa saat

pembelajaran berlangsung dengan penerapan kooperatif tipe STAD dengan

lembar observasi yang telah disiapkan

c. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada guru saat

penerapan kooperatif tipe STAD dengan lembar observasi yang telah

disiapkan (Burhan, 2013: 63)

4. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis dan membuat kesimpulan

berdasarkan pelaksanaan, perbaikan pembelajaran dan hasil pengamatan

oleh observer. Hasil observasi dianalisisi untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang telah dilakukan, hal apa saja yang

perlu diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada tindakan

berikutnya, adapun tahap-tahap refleksi sebagai berikut:

a. Menganalisis temuan lainnya saat pelaksanaan pembelajaran

b. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas kelemahan-kelemahan atau

kekurangan yang masih terjadi pada saat pembelajaran serta memberikan

saran dan masukan untuk memperbaiki pada siklus berikutnya

c. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD

d. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa (Burhan, 2013: 63)

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

53

Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan di tetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Inditifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi berikut

penetapan alternatif pemecahan masalah

b. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar

mengajar.

c. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta indikator pembelajaran sebagai kelanjutan sekaligus

perbaikan dari rencana pada siklus sebelumnya

d. Memilih bahan materi pelajaran yang sesuai

e. Menyusun skenario pembelajaran seperti: RPP, silabus, bahan ajar, dan

bentuk aktivitas lainyadengan menggunakan model pembelajaan kooperatif

tipe STAD

f. Mempersiapkasn sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan

g. Menyiapkan intrument penelitian yang terdiri dari dari Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) dan lembar jawaban

h. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru peneliti

i. Mmbuat alat evaluasi Pembelajaran (Burhan, 2013:61-62)

2. Tindakan Kegiatan Awal

a. Guru memberi salam dan doa bersama, menanyakan tentang keadaan siswa

pada hari ini.

b. Guru mengecek kehadiran siswa.

c. Guru melakukan apersepsi.

d. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu STAD.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

54

Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru menjelaskan sidikit materi pembelajaran yang akan dipelajari

kepada siswa

b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang

siswa dalam setiap kelompoknya. Anggota setiap kelompok

diusahakan heterogen (siswa pandai, sedang, dan kurang diharapkan

terdapat pada setiap kelompok).

c. Guru membagi materi dan lembar LKPD ke setiap kelompok, kemudia

guru menjelaskan tentang materi yang telah dibagikan kepada

siswa/kelompok

2. Elaborasi

a. Siswa menyimak pemahaman dari materi pembahasan

b. Siswa berkelompok dan berdiskusi tentang materi yang di berikan guru

c. Setiap kelompok diberi tugas mengerjakan Lembar Kegiatan Peserta

Dididk (LKPD)

3. Konfirmasi

a. Anggota kelompok yang menguasai di minta menjelaskan tugas diskusi

ke depan kelas

b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

c. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman mengenai materi

yang telah dipelajari

d. Guru memberikan penguatan dan penyimpulan

e. Guru memotivasi siswa

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

55

Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan.

b. Bagian penutup kegiatan pembelajaran, siswa diberi kesempatan

untuk klarifikasi dan menyimpulkan seluruh materi yang telah

dibahas bersama.

c. Guru meminta siswa mempelajari kembali di rumah materi yang

telah diterimanya.

d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

e. Memberikan salam penutup.

3. Pengamatan

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Tahap ini

dilakukan menggunakan lembar Observasi. Kegiatan ini dilakukan dengan

tujuan memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang data dan minat

siswa.

Data hasil observasi tersebut digunakan untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan dari pelaksanaan penelitian antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran kooperatif

tipe STAD yang dilakukan guru.

b. Mencatat setiap perubahan hasil belajar yang terjadi pada siswa saat

pembelajaran berlangsung dengan penerapan kooperatif tipe STAD

dengan lembar observasi yang telah disiapkan

c. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada guru saat

penerapan kooperatif tipe STAD dengan lembar observasi yang telah

disiapkan (Burhan, 2013: 63).

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

56

4. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis dan membuat kesimpulan

berdasarkan pelaksanaan, perbaikan pembelajaran dan hasil pengamatan

oleh observer. Hasil observasi dianalisisi untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang telah dilakukan, hal apa saja yang

perlu diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada tindakan

berikutnya, adapun tahap-tahap refleksi sebagai berikut:

a. Menganalisis temuan lainnya saat pelaksanaan pembelajaran

b. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas kelemahan-kelemahan atau

kekurangan yang masih terjadi pada saat pembelajaran serta memberikan

saran dan masukan untuk memperbaiki pada siklus berikutnya

c. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD

d. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa

(Burhan, 2013: 63)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk menggali seluruh data yang

diperlukanuntuk memecahkan suatu masalah dalam kegiatan penelitian.

Menurut Sukardi (2003:75) menyatakan bahwa Instumen adalah alat atau

fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulakn data penelitian.

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah Lembar obsevasi kinerja guru dalam mengimplementasikan

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar observasi kegiatan siswa yaitu

tes soal pilihan ganda.

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

57

2. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antarahal -hal

yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom.

Kisi-kisi penyusun instrument menunjukan kaitan antara variabel yang

diteliti dengan instrument dengan sumber data dari mana data akan diambil.

Ada kisi-kisi khusus sebelum peneliti merancang sebuah instrumen

Arikunto (2010: 205).

Kisi-kisi khusus yaitu kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan butir-

butir yang akan disusun semua instrument.

Berdasarkan kutipan dan uraian di atas, rancangan kisi-kisi instrumen yang

dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi Khusus Soal Siklus I

Variabel Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

Pemaham

an

Belajar

4. Menunjukan

sikap

terhadap

globalisasi

dilingkungan

nya

4.1 Memberikan

contoh sederhana

pengaruh

globalisasi

dilingkungannya

4.1.1 Menjelaskan

maksud globalisasi

secara kreatif

4.1.2 Menjelaskan

pengaruh positif dan

negatif dari globalisasi

dengan semangat

kebangsaan

4.1.3 Mampu

memberikan contoh

pengaruh globalisasi

dilingkungan secara

kreatif

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

58

Tabel 3. Kisi-kisi Khusus Soal Siklus II

Variabel Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pemahaman

Belajar

4. Menunjukan

sikap

terhadap

globalisasi

di

lingkungan

sekitar

4.2

Mengidentifikasi

jenis budaya

indonesia yang

pernah

ditampilkan dalam

misi kebudayaan

internasional

4.2.1 Mendeskripsikan

ragam budaya

Indonesia yang

ditampilkan dalam

misi kebudayaan

internasional dengan

semangat kebangsaan

4.2.2 Menjelaskan

bagaimana cara untuk

dapat menampilkan

ragam kebudayaan

indonesia dalam misi

kebudayaan

internasional

F. Pengumpulan Data

Langkah awal dalam penelitian ini adalah mengadakan survey yang akan

dijadikan objek penelitian dalam proses pengumpulan data peneliti

menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Metode Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang sangat ampuh dalam

penelitian kualitatif.Keuntungan yang diperoleh melalui observasi adalah

pengalaman yang diperoleh secara mendalam , dimana peneliti

berhubungan secara langsung ,peneliti dapat melihat secara langsung apa

yang terjadi dilapangan. Menurut Arikunto (2010: 199) observasi adalah

pengumpulan data melalui pengamatan terhadap objek penelitian secara

sistematis dengan menggunakan seluruh alat indra, agar diperoleh

gambaran yang konkrit dari kondisi lapangan.

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

59

Lembar observasi, digunakan untuk mengamati kinerja guru pada saat

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, hal ini dilaksanakan dan diamati

oleh pengamat sebagai observer.

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu pengumpulan data dengan mencari data

tertulis sebagai bukti fisik penelitian. Metode dokumentasi digunakan

sebagai metode pendukung untuk memperoleh data mengenai denah lokasi,

struktir organisasi,keadaan guru, dan siswa serta data hasil belajar siswa

pada mata pelajaran PKn

3. Tes Tertulis

Tes tertulis dilakukan untuk mengukur hail belajar PKn siswa untuk mengetahui

sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada saat pembelajaran PKn dengan

menggunakan soal pilihan ganda pada setiap siklusnya

G. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan

dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara konstektual dan

mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu data tentang

kinerja guru serta pendapat siswa dan guru tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

60

Data yang tergolong kualitatif diperoleh melalui lembar observasi .

Lembar observasi bertujuan untuk menjaring data tentang kinerja guru

selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

Rumus analisis kinerja guru selama dalam proses pembelajaran

berlangsung yakni:

Skor akhir = Jumlah skor yang diperoleh X 100

Jumlah Skor maksimal

Keterangan: 86 - 100% :B a i k s e k a l i

71 - 85% :Baik

56 - 70 % :Cukup

41- 55 % :Kurang

Adaptasi dari Departemen Pendidikan Nasional (2010:56)

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif diambil dari tes formatif pada pembelajaran PKn

menggunakan model pembelajaran STAD. Data kuantitatif digunakan untuk

mengumpulkan data hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn di kelas IV.

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

a. Analisis Data Hasil Belajar

N = β x 100 JS

Keterangan

N = Nilai Siswa

Β = Skor Perolehan

JS = Skor Maksimal

(Sumber : Sanusi, 1996 : 80)

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

61

b. Analisis Nilai Rata-rata siswa

Nilai rata-rata siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:

X = ∑N X 100%

∑S Keterangan

N = Nilai Rata-rata

∑N = Jumlah silai seluruh Siswa

∑S = Jumlah seluruh siswa

H. Indikator Keberhasilan

Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah adanya

peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya dan kriterian ketuntasan untuk

mata pelajaran PKN di SDN 7 Tegineneng adalah 60, seorang siswa dianggap

tuntas belajar jika siswa tersebut telah mendapat nilai 60 dan suatu kelas dianggap

tuntas belajar apabila 75 % dari jumlah siswa telah mencapai Ketuntasan.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tindakan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV,

maka dapat dirumuskan kesimpulan tentang pembelajaran dengan model Student

Teams Adchivement Division (STAD) pada materi globalisasi sebagai berikut :

1. Penerapan model STADdapat meningkatkan aktivitas belajar siswa SD

Negeri 7 Tegineneng. Secara berurutan persentase rata-rata tiap siklus

adalah pada siklus I pertemuan I sebesar 68,42% Naik Pada pertemuan II

menjadi 73,68% hal ini menunjukan adanya peningkatan persentase siklus

I pada pertemuan I ke pertemuan II adalah sebesar 5,26%.

Begitu juga pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II terjadi

peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa yakni sebagai berikut:

siklus I, pada pertemuan I persentase ketuntasan belajar siswa sebesar

89,47% meningkat pada siklus II pertemuan ke II menjadim 94,73% hal

ini menunjukan adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa

siklus II pada pertemuan I dan pertemuan ke II.

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

91

2. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 7

Tegineneng melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

meningkat. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan aktivitas guru dari

siklus ke siklus. Rata-rata guru siklus I (sedang dan baik), namun pada

siklus ke II mengalami peningkatan (baik).

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, berikut ini disampaikan saran-

saran dalam menerapkan model kooperatif tipe STAD yaitu kepada:

1. Siswa

Siswa selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan siswa

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, baik tugas

individu ataupun tugas kelompok.

2. Guru

Guru memperhitungkan waktu yang tersedia agar semua rencana

pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal.dan guru harus lebih

kreatif dalam mengkaitkan konsep materi pembelajaran.

3. Sekolah

Perlu dilakukan pengembangan proses pembelajaran tentang penerapan

model kooperatif tipe STAD, memfasilitasi sarana pendukung untuk

melaksanakan perbaikan pembelajaran demi meningkatkn mutu

pendidikan sekolah.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

92

4. Peneliti lain

Diharpakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi

model yang disarankan kepada peneliti lainya untuk melakukan penelitian

tindakan kelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses dan hasil

belajar.

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

93

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan Model & Model Pembelajaran dalam

Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Annurahman, dkk. 2001. Modul Pembelajaran: Model-model Pembelajaran.

UPI. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bina Aksara.

Jakarta.

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yama Widya. Bandung.

Depdikbud. 2003. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Depdikbub. Jakarta.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. BNSP. Jakarta.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo.

Bandung.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu

Metodis dan Pragmatis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Henry, 2006. Teori belajar dan Pembelajaran PKn. Ar- Ruzzmdia.Jakarta.

Imas, Berlin. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kata Pena.

Yogyakarta.

Ittidah. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Terbuka. Jakarta

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lie. 2004. Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta.

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

94

Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta.

Jakarta.

Nasution. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta

Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Prawiradilaga, Dewi. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Kencana Prenada

Media Group. Jakarta.

Purwanto, Ngalim. 2003. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Remaja Rosda

Karya. Bandung.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Rajawali Press. Jakarta.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu

Perlu. Ghalia Indonesia. Bogor.

Rianto. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif. Rineka Cipta. Jakarta

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD.Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Jakarta.

Slavin, Robert, E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Nusa

Media. Jakarta.

Simson, 1999. Teori Belajar dan pembelajaran .PT Bumi Aksara. Jakarta

Setianingsih. 2007. Keefektipan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada

Pembelajaran PKn. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Solihatin, 2007. Konsep dan makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja

Rosda karya. Bandung.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI …digilib.unila.ac.id/54638/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

95

Suprijono, Agus. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Ar Ruzz

Media. Yogyakarta.

Suyatno. 2009. Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif. Raja Grafindo.

Jakarta.

Sunarso, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Terbuka Jakarta.

Suyitno. 2002. Model Pembelajaran Kooperatif. Remaja Rosdakarya.

Surabaya.

Winataputra, 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Wahyudin. 2008 Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Widiyastuti, 2007. Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD. Rajawali Pers.

Jakarta.

Widyantini. 2006. Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe STAD. Dirjen Dikti

Depdiknas. Yogyakarta.

Zamroni. 2010. Paradigma Pendidikan Indonesia. Griya Publishing. Yogyakarta