Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI CARA MENGKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING KOMBINASI
TIPE PICTURE AND PICTURE DENGAN MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS VII SMP N 4 AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dewi Nurhayati Arum. M. S.
NIM. 23060 15 0046
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALAIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI CARA MENGKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING KOMBINASI TIPE
PICTURE AND PICTURE DENGAN MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS VII SMP N 4 AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dewi Nurhayati Arum M. S.
NIM. 23060 15 0046
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Roko Patria Jati, M.Pd
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lamp : 4 eksemplar
Saudari : Dewi Nurhayati Arum Mawar Sari
Kepada :
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : Dewi Nurhayati Arum Mawar Sari
NIM : 23060150046
Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CARA
MENGKALSIFIKASIKAN MAKHLUK HIDUP MELALUI
MODEL COOPERATIVE LEARNING KOMBINASI TIPE
PICTURE AND PICTURE DENGAN MAKE A MATCH PADA
SISWA KELAS VII SMP N AMBARAWA TAHUN PELAJARAN
2019/2020
Dengan ini kami memohon skripsi saudari diatas supaya segerah dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
v
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : DEWI NURHAYATI ARUM MAWAR SARI
NIM : 23060150056
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ( FTIK)
Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (T.IPA)
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CARA
MENGKALSIFIKASIKAN MAKHLUK HIDUP MELALUI
MODEL COOPERATIVE LEARNING KOMBINASI TIPE
PICTURE AND PICTURE DENGAN MAKE A MATCH PADA
SISWA KELAS VII SMP N AMBARAWA TAHUN
PELAJARAN 2019/2020
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan
dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah. Dan tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh e-repository IAIN
salatiga tanpa menutut konsekuensi apapun. Demikian surat pernyataan saya buat.
vii
MOTTO
Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza
wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah
sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan
terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di
dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
viii
PERSEMBAHAN
Bismillahhirohmannirohim, Alhamdulillah hirrobbil ‘alamin,
Dengan Berkah dan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, skripsi ini dapat
terselesikan. Skripsi ini saya persembahkan sebagai rasa syukur dan tanda baktiku
kepada:
1. Kedua orang tuaku, terutama Ibuku tersayang (Ibu Harsini) beliau sebagai
pijakan pendidikan pertama saya dan beliau yang selalu bisa membuat saya tidak
mudah menyerah dalam menghadapi segala apapun.. Dan pada Bapak tercintaku
(Bapak Jarwoto), beliau yang selalu mengingatkanku dan membimbingku dalam
menetukan dan mensyukuri hidup.
2. Saudara-saudaraku tercinta (Kakak : Siti Solihah, Nita Yuli Eka Mawarti. Adik :
Septianingsih Dyah Ayu Ningrum, Sofian Latief Agim Nugroho), yang selalu
mendukung, mendoakan , dan menghibur dalam setiap langkahku. Sehingga aku
dapat melewati langkah-langkah perjuangan saya.
3. Keluarga besar, dan sahabat-sahabat (Rina Royani, Iftcah Lailatul, Rizka Isnaini,
Arina Ayu N, Nurul Magfiroh, Cpn Musik, Ciwi-Ciwi AL-Riadloh) yang telah
membuat hari saya begitu berwarna, dan selalu memberikan dukungan, nasihat,
dan motivasi untuk keberhasilan saya, agar saya menjadi yang lebih baik dan
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Almamaterku “INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA” dan
almamaterku sebelumnya, tempat saya menimba ilmu sebagai bekal masa depan.
Terima kasih untuk doa, kasih sayang, dukungan dan semua yang telah
diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
“Bismillahirrohmanirrohim”
Dengan Berkah dan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Segala syukur penulis
haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberirahmat, taufiq, serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar IPA Materi Cara Mengklasifikasi Makhluk Hidup Melalui Model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture And Picture dengan Make A Match Pada Siswa Kelas
VII SMP N 4 Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020 ” sebagai hasil akhir perkuliahan.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada Nabi Muhammad SAW, semoga kita
termasuk dalam umat yang mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Penulis menyadari sebagi manusia, penulis tidak lepas dari kesalahan dan
keterbatasan. Hal tersebut menyadarkan penulis bahwa tanpa bimbingan, bantuan,
dan motivasi dari berbagai pihak skripsi ini tidak akan terselesiakan, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam (T.IPA) IAIN Salatiga;
4. Bapak Roko Patria Jati, M.Pd, selaku pembimping skripsi yang telah
membimbing penulis;
5. Ibu Anggun Zuhaida, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberi motivasi.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
x
7. Ibu Siti Jumairoh, M.Pd. selaku guru kelas VII SMP 4 Ambarawa
yang telah berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat
berlangsung dengan baik;
8. Kepala sekolah, guru dan siswa kelas VII SMP 4 Ambarawa yang telah
memberikan ijin dan menjadi subjek dalam penelitian.
9. Kedua orang tua dan saudara-saudara yang saya sayangi.
10. Sahabat dan teman-teman T.IPA angkatan 2015 yang selalu
mengispirasi, saling mendukung dan telah berjuang bersama-sama.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan
baik dalam hal isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun
penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca yang budiman. Aamiin.
Salatiga, 23 Agustus 2019
Penulis ,
xi
ABSTRAK
Sari, Dewi Nurhayati Arum Mawar.2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Cara Mengklasifikasi Makhluk Hidup Melalui Model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match Pada
Siswa Kelas VII SMP N 4 Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi.
Program Studi Tadris Ilmu Pangetahuan Alam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Roko Patria
Jati, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar; Cooperative Learning; Picture And Picture;
Make A Match; Cara Mengklasifikasikan Makhluk Hidup;
Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ipa
materi cara mengklasifikasikan makhluk hidup melalui model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match pada siswa
kelas VII SMP N Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus melalui tahapan yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII C yang berjumlah 34 siswa.
Berdasarkan data hasi belajar pra siklus yang mencapai kriteria ketuntasan
minimal hanya 58% (sejumlah 20 siswa yang tuntas). Hasil Siklus I setelah
menggunakan metode baru siswa yang tuntas kriteria ketuntasan minimal
sebanyak 70% (sejumlah 24 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 63,97.
Pada siklus II yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 88%
(sejumlah 30 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 81,32. Karena prsentase
siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal pada siklus II telah mencapai
85%, hal tersebut menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas Ini dapat
diterima atau berhasil.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................ i
GAMBAR BERLOGO.......................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... vi
MOTTO................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................x
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian......................................................................................5
1. Manfaat Teoritis.....................................................................................5
xiii
2. Manfaat Praktis ......................................................................................5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Penelitian .............................................6
1. Hipotesis Tindakan ................................................................................6
2. Indikator Keberhasilan ...........................................................................7
F. Metode Penelitian ........................................................................................7
1. Rancangan Penelitian............................................................................7
2. Subjek Penelitian ...................................................................................8
3. Langkah–langkah Penelitian ..................................................................9
4. Teknik Pengumpulan Data...................................................................11
5. Instrumen Penelitian ............................................................................12
6. Definifi Oprasional…. ...........................................................................13
7. Analisis Data .........................................................................................15
H. Sistematika Penulisan ................................................................................16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori..............................................................................................18
1. Hasil Belajar.........................................................................................18
a. Pengertian Belajar ......................................................................... 18
b. Tujuan Belajar ............................................................................... 21
c. Hasil Belajar ............................................................................................. 23
xiv
d. Ciri-ciri Hasil Belajar....................................................................23
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................ 25
2. Pembelajaran IPA dan Materi Klasifikasi Makhluk Hidup .................. 28
a. Hakikat .............................................................................................. 28
b. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup ............................................ 30
3. Model Cooperative Learning Tipe Picture And Picture dan Make
A Match ............................................................................................... 39
a. Pengertian Model Cooperative Learning ..................................... 39
b. Model Cooperative Learning Tipe Picture And Picture................... 40
c. Model Cooperative Learning Tipe Make a Match ........................ 44
B. Kajian Pustaka ......................................................................................... 48
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 53
B. Gambaran umum SMP N 4 Ambarawa .................................................... 54
C. Deskripsi Penelitian .................................................................................. 55
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 55
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................ 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus ......................................................................... 67
xv
1. Deskripsi Prasiklus .............................................................................. 67
2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................................ 69
a. Hasil Tes .......................................................................................69
b. Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................... 71
c. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ............................................. 73
d. Refleksi ......................................................................................... 75
3. Deskripsi Data Siklus II ....................................................................... 76
a. Hasil Tes ....................................................................................... 76
b. Lembar Pengamatan Guru Siklus II .......................................... 78
c. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ............................................................. 80
d. Refleksi .......................................................................................81
B. Pembahasan ............................................................................................. 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 87
B. Saran ........................................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89
LAMPIRAN ........................................................................................................ 91
xvi
DAFTAR GAMBAR
1.1 Siklus Penelitian Tinsakan Kelas ............................................................ 9
2.1 Seekor harimau berlari ............................................................................ 31
2.2 Kumbang menghisab madu untuk meperoleh makanan ........................... 32
2.3 Manusia menghirup udara ........................................................................ 33
2.4 Manusia dan hewan tumbuh dan berkembang ......................................... 34
2.5 (a)Manusia melahirkan, (b)Ayam bertelur ............................................... 33
2.6 Putri malu mengatup saat disentuh ........................................................... 35
2.7 Bungklon merubah warnanya seperti daun ............................................. 34
2.8 Manusia mengeluarkan keringat ............................................................. 35
4.1 Diagram peningkatan Prasiklus ke Siklus I .............................................. 84
4.2 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ..................... 85
4.3 Diagram peningkatan pengamatan guru dan siswa .................................. 86
xvi
DAFTAR TABEL
2.1Urutan Klasifikasi Makhluk Hidup ...........................................................31
4.1 Nilai Ulangan Harian (Prasiklus) .............................................................68
4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ...................................................................... 71
4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ............................................................... 70
4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .............................................................. 74
4.5 Hasil Belajar Siklus II .............................................................................. 77
4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II .............................................................. 78
4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ............................................................ 80
4.8 Hasil Belajar Pra-Siklus, Siklus 1, Siklus 2 ..................................................... 83
4.9 Rekapitulasi Peningkatan Rata-Rata Kelas ............................................... 86
4.9 Rekapitulasi Peningkatan Pengamatan Kegiatan Guru Dan Siswa .......... 87
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Pelaksanaan Penelitian Siklus I ................................................92
Lampiran 2 Foto Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...............................................93
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................98
Lampiran 4 Soal Tes dan Jawaban Siklus I ........................................................103
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I ..........................................................104
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .................................................106
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I................................................107
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II.................................108
Lampiran 9 Soal Tes Siklus II dan Jawaban Siklus II ........................................110
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Siklus II..............................................115
Lampiran 12 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ............................................117
Lampiran 13 Hasil Lembar Kerja Siswa ............................................................118
Lampiran 16 SK Dosen Pembimbing.................................................................119
Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian.......................................................................120
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian..........................................................121
Lampiran 19 Lembar Konsultasi ........................................................................122
Lampiran 20 Satuan Kredit Kegiatan .................................................................124
Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................126
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalan dengan
sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau
mengembangkan perilaku yang diinginkan. Menurut UU Nomer 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 1 disebut bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pebelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengadilan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan pasal tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan
proses pembelajaran yang terarah serta terbimbing untuk mengembangkan
potensi anak sebagi peserta didik. Manusia diciptakan oleh Allah SWT
dengan sudah memiliki potesi. Hal ini terdapat dalam filman-Nya Al-Qur’an
surat An-Nahl ayat 78 :
هبتكم ل تعلمىن شيئب وجعل لكم السمع والأبصبر والل أخرجكم مه بطىن أم
والأفئدة لعلكم تشكرون
Artinya : ”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberimu pemdengaran,
pengelihatan, dari hati nurani, agar kamu bersyukur”. (Q.S An-Nahl 16:78 ).
2
Berdasarkan ayat diatas menjelaskan bahwasanya manusia diciptakan
dengan potesi untuk dapat memiliki pengetahuan. Salah satu bentuk
bersyukur dari diberikannya potensi adalah dengan menjaga dan
mengembangkan potesi yang telah diberi untuk mencari pengetahuan. Dan
cara untuk mencari pengetahuan adalah dengan melakukan proses
pembelajaran yang baik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran adalah rangkaian dari pendidikan yang merupakan
perbaduan dari proses belajar dan mengajar. Belajar berarti aktifitas yang
dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu pemahaman, sehingga terjadinya perubahan prilaku yang
lebih baik, sedangkan mengajar adalah ativitas membimbing seseorang
untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan potensi yang sidah
ada pada diri seseorang tersebut. Proses tersebut sangat erat kaitanya dan
guru, siswa, kurikulum dan sarana prasarana (Howard dalam Susanti,
2013:20)
Namun kenyataan yang muncul di lapangan selama ini dalam proses
belajar dan mengajar tidak sesui dengan apa yag kita harapakan. Beberap
sekolah segi pembelajarana masih cenderung hanya guru yang berperan
aktif dalam menyampaikan materi dan dengan metode atau model yang
begitu-begitu saja, sehingga membuat siswa malas dan merasa bosan ketika
proses pembelajaran dimulai, atau bahkan banyak siswa yang asik sendiri
dan bermalas-malasan yang mengakibatkan hasil belajar tidak sesuai dengan
yang diharapkan.
3
Proses pendidikan yang baik adalah guru dapat memberi kesempatan
siswa untuk berpikir kreatif. Hal ini panting sebab pada dasarnya gaya
berfikir anak tidak bisa diarahkan, mereka punya cara sendiri untuk
mendapatkan pemahaman. Keterlibatan siswa dengan aktif selama proses
pembelajaran tentu sangat mempengaruhi siswa dalam memahami materi
yang sedang diajarkan.
Berdasarkan wawancara dari guru IPA permasalahan yang banyak
terjadi di jenjang SMP kelas VII adalah banyak siswa yang masih terbawa
pada masa-masa SD-nya atau masa anak-anaknya. Mereka masih sulit untuk
berkonsentrasi atau asik dengan dunianya sendiri sehingga mengakibatkan
hasil belajar yang rendah. Terlebih pada pembelajaran IPA.
IPA atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala alam melalui proses yang dikenal dengan proses
ilmiah dan dibangun atas sikap ilmiah dan hasilnya berwujud produk ilmiah
yang tersusun dari tiga kompenen terpenting yaitu berupa kosep, prinsip dan
teori yang berlaku secara universal (Trianto, 2012:141). Dengan begitu
banyak hal baru atau istilah baru yang sulit untuk di jelaskan dengan hanya
menerangkan. Sehingga pada pembelajaran IPA materi tidak dapat
tersampaikan dengan baik jika pembelajaran hanya berceramah atau dengan
tanagan kosong, yang menyebabkan kelas kurang kondusif dan hasil belajar
yang rendah. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.serta hasil
belajar dan keakifan siswa dapat meningkat perlu untuk mengubah atau
menggunakan metode atau model yang menarik.
4
Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture adalah suatu
Tipe model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan
menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar
sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi
faktor utama dalam proses pembelajaran. Sedangkan Model Cooperative
Learning Tipe Make a Match adalah pembelajaran dengan cara mencari
pasangan pokok bahasa dari semua siswa.
Dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Picture and
Picture dengan Make a Match khususnya pada pembelejaran IPA materi
Cara Mengkasifikasi Makhluk Hidup diharapa dapat mengubah
pembelejaran menjadi lebih baik serta dapat meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan siswa.
Untuk mencapai hal tersebut dirasakan perlu untuk membuat
penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cara
Mengklasifikasi Makhluk Hidup Melalui Model Cooperative Learning
kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match Pada Siswa
Kelas VII SMP N 4 Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan Model
Cooperative Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a
Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Cara Mengklasifikasi
5
makhluk hidup pada siswa kelas VII SMP N 4 Ambarawa Tahun Pelajaran
2019/2020?
C. Tujuan Penelitan
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar ipa materi cara mengklasifikasi
makhluk hidup melalui Model Cooperative Learning kombinasi Tipe
Picture and Picture dengan Make a Match pada siswa kelas VII SMP N 4
Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang ada dan dengan penelitian yang
akan di laksanakan maka penelitian tindakan kelas ini, memiliki manfaat
baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara Teoretis
a. Dapat memberikan sumbangan teori tentang pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, khususnya pada materi cara mengkasifikasi
makhluk hidup.
b. Memperkaya khasanah pustaka teori tentang ilmu pengetahuan
alam.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran
IPA yang lebih menarik, menyenangkan dan memungkinkan dapat
meningkatkan aktivitas, kreativitas dan hasil belajar siswa.
6
b. Bagi Guru
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberi
masukan mengatasi permasalahan proses pembelajaran,
sehingga didapati solusi yang berupa langkah-langkah
pembelajaran baru.
c. Bagi Sekolah
Dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran di Sekolah. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini di
harapkan dapat memberikan masukan bagi guru di SMP N 4
Ambarawa sehingga dapat meningkatkan hasil prestasi peserta
didik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai dapat di buktikan.
Pada penelitian ini penulis menyusun hipotesis tindakan yang
berbunyi: “Hasil belajar IPA materi Cara Mengklasifikasi Makhluk Hidup
melalui Model Cooperative kombinasi Tipe Picture and Picture dengan
Make a Match pada siswa kelas VII SMP N 4 Ambarawa Tahun Pelajaran
2019/2020 dapat meningkat”.
7
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan adalah sebuah tolok ukur tingkat pencapaian
dari tindakan yang diberikan Daryanto (2011: 83). Penerapan belajar
model kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match ini
dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai.
Adapun indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut:
a. Secara Individu
Siswa dapat mencapai skor KKM yaitu : ≥ 64 pada mata pelajaran
IPA materi Cara Mengklasifikasi Makhluk Hidup pada siswa kelas VII
SMP N 4 Ambarawa 2019/2020 (Arikunto, 2014).
b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu
kelas mendapat nilai ≥ 64 pada mata pelajaran IPA materi Cara
Mengklasifikasi Makhluk Hidup pada siswa kelas VII SMP N 4
Ambarawa 2019/2020(Arikunto, 2014).
F. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang di ambil oleh peneliti adalah PTK
(Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan
yang di laksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktik dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam
menjalankan proses sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. (Bahri dalam
8
Arifah, 2017:23). Alasan pemilihan rancangan PTK dikarenakan peneliti
dapat langsung terlibat dalam proses penelitian dan berkolaborasi dengan
guru yang sudah lebih perpengalaman.
Penelitian Tindakan Kelas termasuk dalam kegiatan ilmiah, karena
pada PTK selain peneliti melakukan aksi secara sistematis juga
mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan sehingga
kebenaran pada PTK yang ditemukan merupakan kebenaran yang bersifat
ilmiah.
Arikunto, dkk (2014:2-3) menjelaskan bahwa PTK adalah suatu upaya
untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan
sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut
dilakukan oleh guru bersama dengan siswa di bawah bimbingan dan
arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Penerapan PTK didasarkan pada temuan masalah
pembelajaran yaitu tingkat hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran
IPA materi Klasifikasi Makhluk Hidup masih rendah dan ada keinginan
guru untuk memperbaiki tingkat hasil belajar siswa melalui PTK.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 4 Ambarawa
2019/2020. Alasan mengambil subjek kelas VII dikarenakan model ini
tepat digunakan pada materi pelajaran tersebut serta merupakan saran bagi
peneliti, yang perlu diadakan inovasi pembelajaran. Peneliti mengambil
penelitian di VII SMP N 4 Ambarawa 2019/2020 karena menurut peneliti
9
sistem pembelajaran yang terdapat di sekolah sudah baik hanya siswa
kurang aktif yang menyebabkan hasil belajar redah.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian dalam PTK dibahas secara tersendiri
mengingat setiap langkah dalam penyusunan proposal PTK sering didahului
dengan berbagai hal yang harus dipersiapkan secara cukup teliti. Empat
langkah dalam PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Berikut ini adalah gambaran keempat langkah dalam PTK yang
dikemukakan oleh Hopkins (dalam Arifah, 2017:26) sebagaimana
tampak pada Gambar 1.1.
Gambar. 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Arikunto 2013
a. Perencanaan
Perencanaan (planning) merupakan langkah yang pertama
dilakukan dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah :
PERENCANAAN
PELAKSANAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
SIKLUS 1
SIKLUS 2
?
10
1) Peneliti menyiapkan materi ajar tentang cara Mengklasifikasi
Makhluk Hidup Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) materi cara Mengklasifikasi Makhluk Hidup
dengan menggunakan media gamba;.
2) Peneliti menyiapkan lembar soal Klasifikasi Makhluk Hidup untuk
mengetahui hasil belajar siswa;
3) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran;
4) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi
kegiatan siswa tentang proses pembelajaran menggunakan Model
Cooperative Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan
Make a Match;
5) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi
kegiatan guru tentang penggunaan kombinasi Tipe Picture and
Picture dengan Make a Match;
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan Model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match yang
telah direncanakan, dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
desain pembelajaran. Pelaksanaan tindakan terdapat tiga kegiatan, yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan (observasing) yaitu mengamati semua peristiwa
selama pelaksanaan berlangsung. Pengamatan terfokus pada kegiatan siswa
11
yaitu melihat dengan seksama, mendengar dengan konsentrasi akan
mendorong rasa keingin tahuan siswa tentang materi yang disampaikan.
d. Refleksi
Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah
dilakukannya pembelajaran menggunakan Model Cooperative Learning
kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match. Refleksi
digunakan untuk memperbaiki tindakan pada Siklus II dan seterusnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam PTK ini adalah menggunakan
metode observasi, tes formatif, dan studi dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran
(Arikunto, dkk, 2016: 221). Observasi ini digunakan peneliti untuk
mengamati data- data yang berhubungan dengan keaktifan siswa dan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan Model Cooperative Learning kombinasi Tipe Picture and
Picture dengan Make a Match pada materi Cara Mengklasifikasi Makhluk
Hidup.
b. Tes Formatif
Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil pelajaran tertentu pada seorang siswa atau kelompok
12
siswa Muchtar Bukhori (dalam Arikunto, 2013: 46). Tujuan dari PTK ini
dengan menggunakan metode pengumpulan data tes yaitu untuk
mendapatkan data peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa
setelah menerapkan pelajaran IPA materi cara mengklasifikasi Makhluk
Hidup menggunakan Model Cooperative Learning kombinasi Tipe Picture
and Picture dengan Make a Match dengan melakukan evaluasi
pembelajaran setelah selesai pembelajaran di setiap siklus (Siklus 1, 2,
dan 3) agar dapat mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam
pelajaran.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi untuk mencari data-data mengenai variabel yang
berupa catatan, transkip buku, dan sebagainya. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, maupun
keadaan siswa (Mulyasa, 2011: 69).
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian secara etimologi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau sebagai
sarana penelitian berupa seperangkat tes untuk memperoleh data. Secara
terminologi instrumen adalah alat bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan
data (Tim Penyusun kamus pusat bahasa, kamus bahasa Indonesia, 2008).
Instrumen yang digunakan peneliti dalam PTK ini adalah:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah instrumen yang
digunakan dalam merencanakan pembelajaran dikelas dan digunakan
oleh guru yang untuk melakukan pembelajaran menggunakan
Model Cooperative Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan
Make a Match.
b. Pedoman/lembar pengamatan
Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati
kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis
makanannya di kelas IV. Hasil observasi ini berupa catatan lapangan yang
mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusias
peserta didik dengan menggunakan Model Cooperative Learning
kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match.
c. Soal evaluasi
Evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mendapatkan
data yang berupa nilai yang dapat menggambarkan hasil pencapaian
target kompetisi setelah mengikuti proses pembelajaran. Tes tertulis
ini terdiri dari soal pilihan ganda dan essay ciri-ciri makhluk hidup
yang sesuai dengan masing-masing siklus.
6. Definisi Oprasional
a. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru
terhadap pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
14
siswa, yang digunakan sebagai penyusun laporan kemajuan dalam
belajar, serta dapat memperbaiki proses pembelajaran (Rusman dalam
Sidauruk, 2016).
Hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran guru menetapkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa yang berhasil dalam
pembelajaran merupakan siswa yang berhasil mencapai tujuan
pembelajaran yang ditandai dengan tercapainya nilai Kritera Ketuntasan
Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan.
b. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala alam melalui proses yang dikenal dengan
proses ilmiah dan dibangun (Trianto, 2012:141). Dengan begitu banyak
hal baru atau istilah baru yang sulit untuk di jelaskan dengan hanya
menerangkan. Cabang ilmu yang termasuk anggota rumpun IPA saat
ini antara lain Biologi, Fisika, IPA, Astronomi/ Astrofisika, dan
Geologi. Pada penelitian ini akan membahas cara mengklasifikasikan
makhluk hidup pada pelajaran Biologi.
c. Kalsifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup merupakan salah satu cara untuk
mengkelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri yang berbeda.
Kalsifikasi makhluk hidp bertujuan untuk mempermudah dalam
mengenali , membandingkan dan mempelajari makhluk hidup.
15
d. Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture
Picture and picture adalah jenis metode yang akan digunakan dalam
penelitian tinakan kelas. Model Cooperative Learning Tipe Picture And
Picture merupakan salah satu model pembelajaran dari kooperatif yang
menggunakan gambar dengan cara memasangkan atau mengelompokkan
dan sebagainya. Menurut Jumanta Hamdayama model pembelajaran
Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.
e. Model Cooperative Learning Tipe Make a Match
Model Make a Match adalah jenis model yang akan di
kombinasikan dengan tipe Picture and Picture. Make a Match
merupakan sistem pembelajaran yang mengutamakan penanaman
kemampuan sosial, kemampuan untuk bekerja sama, atau kemampuan
berinteraksi serta kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari
pasangan dengan dibantu kartu (Wahab dalam Apriyan dkk, 2016).
7. Analisis Data
Analisis data dilakukan pada setiap siklusnya dengan cara
memberikan soal tes formatif pada setiap akhir pembelajaran. Data yang
terkumpul pada setiap Siklus dianalisis untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa. Hipotesis hasil penelitian dianalisis dengan
menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan klasikal dengan
menggunakan rumus persentase:
P =
× 100% (Daryanto, 2011:192)
16
Ket:
P = Persentase
X = Jumlah siswa yang tuntas
Xi = Jumlah seluruh siswa
G. Sistematika Penulisan
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan sistematika sebagai
berikut ini:
Bagian awal skripsi memuat halaman judul, lembar logo IAIN,
persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan dan kesediaan
dipublikasikan, pengesahan kelulusan, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar. Bagian
ini secara keseluruhan memuat lima bab penting, dengan uraian sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan. Memuat tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, metode penelitian, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori. Memuat tentang kajian teori dan kajian
pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Memuat tentang gambaran umum
SMP N 4 Ambarawa dan pelaksanaan penelitian secara rinci mulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
17
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Memuat tentang
deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB V Simpulan dan Penutup. Pada bab ini memuat tentang
simpulan dan saran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar di dalam buku Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Dan berusaha adalah berupa kegiatan
sehingga belajar merupakan suatu kegiatan. Dalam Kamus Bahasa Inggris,
belajar atau to learn (verb) memiliki arti : (1) to gain knowledge,
comprehension, or mastery of through experince or study; (2) to fix in the
mind or memory; memorize; (3) to acquire through experience; (4) to
become in forme of to find out. Arti belajar menurut kamus bahasa Inggris,
yaitu memperoleh pengetahuan, menguasai pengetahuan atau menguasai
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai, melalui
pengalaman, dan mendapat atau menemukan informasi (Prawira, 2013:224 ).
Nasutio (2000:34-35) berpendapat bahwa belajar sangat kompleks
sehingga tidak dapat dikatakan dengan pasti apakah sebenarnya belajar
tersebut. Definisi belajar bergantung pada teori belajar yang dianut
sebagaimana dapat dijelaskan di bawah ini:
(1) Belajar adalah perubahan-perubahan fisiologis yang tidak
dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya, tetapi yang
nyata ialah bahwa perubahan terjadi pada salah satu bagian dari
organisme.
19
(2) Belajar adalah penambahan pengetahuan. Definisi ini dalam
praktik sangat banyak dianut di sekolah di mana guru-guru
berusahamemberikan ilmu sebanyak mungkin dan siswa giat
untuk mengumpulkannya.
(3) Belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan
latihan. Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang
belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan
melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri siswa. Siswa
pembelajar tidak hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi
dapat pula menerapkannnya secara fungsional dalam situasi-
situasi hidupnya.
Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak dapat dipisahkan.
Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dengan adanya
interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia
dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu keterampilan motorik,
informasi verbal, kemampuan intelektual, strategi kognitif, dan sikap.
a) Keterampilan Motorik (motoric skill)
Keterampilan motorik adalah keterampilan yang diperlihatkan dari
berbagai gerakan badan yang terkoordinasi, terorganisasi, dan terpadu.
Keterampilan motorik merupakan suatu keterampilan yang tinggi dalam arti
perbuatan yang dimiliki siswa secara spesifik, lancar, dan efisien.
20
Keterampilan motorik dalam kehidupan manusia sangat memegang
peranan yang pokok. Seorang anak kecil harus menguasai berbagai
keterampilan motorik, seperti mengenakan pakaian sendiri, berlatih
menggunakan alat-alat makan, mengucapkan bunyi-bunyi yang berarti,
sehingga dapat berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya dengan
baik.
b) Informasi Verbal
Informasi verbal adalah hasil data yang diperoleh, diolah, dan
disampaikan secara lisan maupun tulisan kepada penerimanya. Penerima
menyimak melalui indra pendengaran dan pengelihatan untuk dapat
memahami informasi yang diterima, sehingga bisa disimpulkan bahwa
informasi verbal berbentuk uraian, penjelasan atau ulasan. Informasi verbal
sering digunakan untuk banyak kalangan dalam menyerap informasi karena
lebih mudah dipahami dan dicerna. Informasi verbal sangat dipengaruhi oleh
kemampuan otak atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat
memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, dan menggambar berupa
simbol yang tampak (verbal).
c) Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual merupakan potensi bawaan. Hasil penelitian
Wellman terhadap 50 kasus menunjukkan bahwa kemampuan intelektual
juga dipengaruhi oleh kualitas lingkungan. Berkaitan dengan bidang
akademik di sekolah, siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi
atau IQ nya tinggi diprediksi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi.
21
d) Strategi Kognitif
Strategi kognitif merupakan kemampuan internal yang terorganisasi
untuk membantu siswa dalam proses belajar, proses berfikir, memecahkan
masalah, dan mengambil keputusan. Strategi kognitif ini sebagai organisasi
keterampilan yang internal (internal organized skill) yang sangat diperlukan
untuk belajar mengingat dan berpikir.
e) Sikap (atttude)
Sikap adalah pernyataan evaluasi terhadap objek, orang, atau peristiwa.
Sikap mempunyai tiga komponen yaitu kesadaran, perasaan, dan
perilaku. Sikap tidak dapat dilihat langsung tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap
merupakan faktor penting dalam belajar, karena tanpa kemampuan sikap
belajar tidak akan berhasil dengan baik (Susanto, 2013:1-2).
Berdasarkan pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa
belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, menampah
potensi, dan memperbaiki perilaku yang didapat dari pengalaman sehingga
terjadinya perubahan yang lebih baik.
b. Tujuan Belajar
Sardiman (2009:26-28) berpendapat bahwa tujuan belajar secara
umum ada tiga jenis, yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap.
1) Mendapatkan Pengetahuan
22
Tujuan belajar pertama adalah untuk mendapatkan pengetahuan, hal
ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilik pengetahuan dan
kemampuan berpikir sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan. Siswa tidak
dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
2) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep juga memerlukan suatu keterampilan yang bersifat
jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan yang
dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan
gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar,
sedangkan keterampilan rohani lebih rumit karena tidak selalu berurusan
dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung
pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan
penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan
dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
3) Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap akan menumbuhkan mental siswa, perilaku, dan
pribadi siswa, maka guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya. Guru membutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi
dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai
contoh. Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa tidak akan terlepas
dari soal penanaman nilai-nilai. Guru bukan hanya sekedar pengajar, tetapi
23
betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada
siswanya.
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa
siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar
merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran
(Hamalik, 2008:73-75).
Berdasarkan pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa
tujuan dari belajar adalah untuk melakukan pembentukan atau perubahan
sikap tingkah laku siswa melalui belajar dengan tetap menanamkan konsep
keterampilan.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan – perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan
belajar (Susanto, 2013:5), dipertegas oleh K.Brahim dalam Susanto (2013:5)
yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah
materi pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Tohirin (dalam Fathurrahman,
2012:139), prestasi belajar adalah apa yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar.
24
Gagne dan Briggs (dalam Rosma Hartiny Sam’s, 2010:33)
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang
sesudah mengikuti proses belajar.
Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah penilaian kemampuan yang didapat melalui aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar, dan ditandai dengan skala nilai
berupa angka dan kata.
d. Ciri-ciri hasil belajar
Adanya perubahan tingkah lakuyang lebih baik dalam diri individu
merupakan ciri dari hasil belajar. Artinya seseorang yang telah mengalami
proses belajar akan berubah tingkah lakunya. Tetapi tidak semua perubahan
tingkah laku dalam individu tersebut adalah hasil dari belajar. Ciri-ciri
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar sebagai berikut:
1) Perubahan yang disadari, artinya siswa yang melakukan proses
pembelajaran menyadari bahwa pengetahuan dan ketrampilannya
bertambah, sehingga siswa lebih percaya diri.
2) Perubahan yang bersifat berkesinambungan, artinya suatu
perubahan yang telah terjadi menyebabkan tingkah laku yang lain,
misalnya seorang anak yang telah belajar membaca menjadi dapat
membaca.
3) Perubahan yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah
diperoleh sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat
bagi siswa yang bersangkutan.
25
4) Perubahan bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan
perubahan dalam siswa.
5) Perubahan bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya akan tetapi melalui aktivitas siswa.
6) Perubahan bersifat permanen, artinya perubahan yang terjadi
sebagai hasil pembelajaran akan berada secara kekal dalam diri
siswa.
7) Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi
karena ada sesuatu yang akan dicapai (Rachmawati dkk.,
2015:37).
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar sehingga dapat
menentukan kualitas hasil belajar (Fathurrohman dan Sulistyorini,
2012:119).
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor
internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
a) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua
26
macam. Pertama, keadaan tonus jasmani pada umumnya memengaruhi
aktivitas belajar siswa. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang
sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indera.
b) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang
yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis
yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa,
motivasi, minat, sikap, dan bakat.
2) Faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
a) Lingkungan sosial terdiri dari:
(1) Lingkungan sosial sekolah, seperti: Guru,
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi
proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis
anatara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk
belajar lebih baik di sekolah dan dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk belajar.
(2) Lingkungan sosial masyarakat.
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi balajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga
27
dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak
siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi,
atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilikinya.
(3) Lingkungan sosial keluarga.
Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua atau saudara,
demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga,
semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas
belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga,
orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis
akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan
baik.
b) Lingkungan non-sosial terdiri dari:
(1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang
segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak
terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana
yang sejuk dan tenang. Hal tersebut dapat memengaruhia
aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, kondisi lingkungan
alam tidak mendukung, juga apat menghambat proses
belajar siswa.
(2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang
dapat digolongkan menajdi dua. pertama, hardware,
28
seperti: gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas
belajar, dan lain sebagainya Kedua, software seperti:
kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku
panduan, dan lain sebagainya.
(3) Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendaknya
disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode mengajar guru disesuaikan dengan
kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap
aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai
materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang
dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar
adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang terdapat di diri seorang individu itu sendir, yang meliputi faktor
fisiologis dan psikologi. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor yang
terjadi karena adanya faktor dari luar individu tersebut, meliputi faktor sosial
dan non sosial.
2. Pembelajaran IPA dan Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
a. Hakikat IPA
Hakikat pembelajaran Sains yang di definisikan sebagai ilmu tentang
alam yang sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam, dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bagian, yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk, proses,
29
dan sikap Susanto (2013:167). Dari ketiga komponen IPA ini, Sutrisno dalam
sumber yang sama menambahkan IPA sebagai prosedur dan IPA sebagai
teknologi.
Menurut Sapriati (2009:5-11) Sains merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi secara logis
sistematis tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain: pengamatan, penyelidikan, penyusunan
hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti pengujian gagasan-gagasan.
IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan percobaan (induktif). Dua hal berkaitan yang tidak terpisahkan
dengan IPA, yaitu sebagai produk, pengetahuan berupa pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metagonitif, dan IPA sebagai proses, yatu kerja
ilmiah. Saat ini objek kajian kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi
konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan
sehari-hari, dan kreativitas (Kemendiknas, 2011). Belajar IPA berarti belajar
kelima objek atau bidang kajian tersebut.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran IPA
bukan sekedar hafalan, melainkan suatu proses kegiatan penyelidikan
sederhana yang mana siswa akan mendapat pengalaman langsung melalui
pengamatan, diskusi, dan eksperimen. Pembelajaran yang demikian dapat
menumbuhkan sikap ilmiah siswa yang didasari dengan merumuskan
masalah, menarik kesimpulan, sehingga siswa mampu berpikir kritis melalui
pembelajaran IPA.
30
Benyamin S.Bloom membagi kawasan belajar yang mereka sebut
sebagai tujuan pendidikan menjadi tiga bagian yaitu ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotorik (Sudijono, 2006: 50).
1) Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Dalam ranah ini terdapat enam jenjang proses berfikir yaitu
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2) Ranah afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
3) Ranah psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak.
b. Klasifikasiakan Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup merupakan salah satu cara untuk
mengkelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri yang berbeda.
Kalsifikasi makhluk hidp bertujuan untuk mempermudah dalam mengenali ,
membandingkan dan mempelajari makhluk hidup.
Orang yang pertama melakukan pengelompokan adalah Linnaeus
(1707-1778), dengan kategori yang digunakan pada waktu itu dapat diliat
pada Table 2.1 :
31
Table 2.1 Urutan Klasifikasi Makhluk Hidup
Bahasa Latin Bahas Indonesia Bahasa Inggris
Regnum Dunia Kingdom
Division/phylum Divisi/filum Division/phylum
Classis Kelas Class
Ordo Bangsa Order
Familia Suku Family
Genus Marga Genus
Species Jenis Species
Urutan tersebut berdasarkan persaman ciri yang paling umum. Semakin
ke bawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan semakin sedikit.
1) Cara Megklasifikasikan Makhluk Hidup Berdasarkan Ciri-Ciri
Makhluk Hidup
Yang termasuk makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan.
Makhluk memiliki ciri – ciri bergerak, memerlukan makanan dan air,
bernafas dan berkembang biak.
a) Makluk hidup bergerak
Gambar 2.1 Seekor harimau berlari
(Sumber: www.sciencemediaedu.com)
Makhluk hidup bergerak dengan cara berpindah tempat (manusia
dan hewan), tumbuhan dapat bergerak tetapi tidak berpindah tempat.
Seperti halnya tumbuhan bergerak dengan tumbuh ke arah sinar
matahari, gerak menutupnya daun putri malu jika di sentuh, atau akar
32
tumbuhan yang juga bergerak ke samping dan ke bawah untu menuju
makanan/air. hal ini menunjukan bahwa tumbuhan bergerak, gerakan
tumbuhan memang sangat sulit diamati.Sedangkan gerak pada hewan
antara lain : gerak aktif pada hewan vetebrata yaitu alat gerak berupa
otot, dan alat gerak pasif yang berupa tulang. dan gerak pada manusia
yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.
b) Makhluk hidup memerlukan makan dan air
Gambar 2.2 Kumbang menghisab madu untuk meperoleh
makanan
(Sumber: Widodo Dkk., 2017: 35)
Makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk
mempertahankan hidupnya. Makhluk hidup yang tidak makan
berhari– hari akan mati. Hewan peliharaan yang tidak diberi
makanan dapat menjadi lemah, bahkan akhirnya akan mati. Manusia
dan tumbuhan juga membutuhkan makanan dan minuman. Tumbuhan
dapat membuat makanannya sendiri. Tumbuhan dapat menyerap air
dan zat hara dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Manusia
membutuhkan makanan dan minuman setiap hari. Manusia akan
merasa lapar jika tidak makan dan minum. Maka dari itu makhluk
33
hidup membutuhkan makanan dan air untuk mempertahankan
hidupnya.
c) Makhluk hidup bernapas
Gambar 2.3 Manusia menghirup udara
(Sumber: www.wikihow.com)
Makhluk hidup memerlukan udara (O2) untuk bernapas. Manusia
bernapas menggunakan paru – paru. Saat bernapas manusia menghirup
oksigen. Oksigen terkandung di dalam udara. Manuisa akan
mengeluarakan karbondioksida dalam tubuh. Tidak hanya manusia,
tetapi hewan dan tumbuhan juga bernapas. Semua makhluk hidup
bernapas, tumbuhan bernapas melalui pori – pori yang disebut stomata
(mulut daun). Hewan dapat bernapas menggunakan paru – paru
dan/atau insang.
d) Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan berkembang
Gambar 2.4 Manusia dan hewan tumbuh dan berkembang
(Sumber: Kemdikbud, 20117)
34
Tumbuh adalah bertambahnya volime, ukuran atau berat makhluk
hidup yang tidak dapat kembali sseperti semula (irreversible).
berkembang adalah proses bertambahnya kemampuan, atau
kedewasaan yang di pengaruhi oleh hormone, nutrisi dan lingkungan.
Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan. Makhluk hidup
mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar. Biji kacang hijau
dapat tumbuh menjadi kecambah, kecambah memiliki akar dan daun.
Manusia juga tumbuh dari bayi menjadi dewasa. Ciri – ciri
pertumbuhan manusia adalah bertambahnya tinggi dan berat badan.
Begitupula dengan hewan dan tumbuhan, hewan dan tumbuhan
mengalami pertumbuhan dengan bertambah besar dan tinggi.
e) Makhluk hidup berkembang biak
(a) (b)
Gambar 2.5 (a)manusia melahirkan, (b)ayam bertelur
(Sumber: Kemdikbud, 2017 )
Berkembang biak artinya makhluk hidup dapat menghasilkan
keturunan. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah
memperbanyak keturunan jenisnya agar tidak punah. Makhluk hidup
berkembang biak dengan cara yang berbeda – beda, manusia
berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan juga berekmbang
biak ada yang bertelur dan ada juga yang beranak seperti halnya ayam
35
dan burung berkembang biak dengan cara bertelur dan telur akan
menetas menjadi anak. Sedangkan sapi dan kambing berkembang biak
secara beranak. Tumbuhan juga bermacam–macam
perkembangbiakannya ada yang secara alami dan buatan,
perkembangbiakan secara alami melalui biji dan tunas.
Perkembangbiakan secara buatan dengan cangkok, stek, dan okulasi.
f) Makhluk hidup peka terhadap rangsang
Gambar 2.6 Putrimalu mengatup saat disentuh
(Sumber: Saungsains.blogspot.com)
Peka terhadap rangsang adalah merespon atau merasakan jika
terjadinya kontak atas makhluk hidup, seperti halnya tumbuhan putri
malu jika tumbuhan tersebut di pegang maka daun – daunya itu akan
menguncup. Manusia pun juga jika bersenggolan atau menyentuh
teko yang panas maka akan reflek dengan sendirinya. (Teguh
Purwantari & Kartono, 2010: 2-7).
g) Makhluk Hidup Melakukan Adaptasi
Gamabr 2.7 Bungklon merubah warnanya seperti daun
(Sumber: www.sciencemediaedu.com)
36
Adaptasi adalah usaha organisme (tumbuhan, hewan, manusia)
untuk mengatasi tekananan dari lingkungan atau untuk menyesuaikan
diri agar tetap dapat mempertahankan diri (Wind, 2017 :2). Adaptasi di
kelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu :
(1) Adaptasi morfologi, adalah penyesuaian diri terhadap alat-alat
tubuhnya.
Contoh : butung elang mempunyai kuku panjang untuk
menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar
untuk memperluas bidang penguapan.
(2) Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan
dengan fungdi alat-alat tubuh.
Contoh : manusia menambah jumlah sel darah merah bila
berada di pegunungan.
(3) Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap
lingkungan dengan tingkah lakunya.
Contoh : bunglon merubah warna tubuhnya. Ikan paus muncul
kepermukaan secara periodik.
h) Mahluk Hidup Melakuan Ekskresi
Gambar 2.8 Manusia mengeluarkan keringat
(Sumber: www.sciencemediaedu.com)
37
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa-sisa metabolisme
tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energy,
tubuh juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Jika tidak dikeluarkanakan membahsyakan tubuh (Teguh Purwantari &
Kartono, 2010).
Contoh : manusia mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit. Ikan
mengeluarkan karbondioksida melalui insang.
2) Klsifikasi Dikotomi dan Kunci Determinasi
Kunci determinasi dibuat berupa daftar ciri-ciri yang disusuan secara
berurutan untuk menentukan atau menemukan filum/divisi, kelas, ordo,
family, genus , atau spesies suatu makhluk hidup. Kunci determinan
bersifat dikotomis yaitu berupa urutan nomer yang terdiri dari dua daftar
ciri makluk hidup yang berlawanan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kunci
determinasi adalah sebagi berikut :
a) Kunci harus dua hal yang berbeda (dikotomi)
b) Kata pertama dalam tipe pada 1 kuplet harus identik, contoh :
a. Tumbuhan bersepora …
b. Tumbuhan tidak bersepora ...
c) Pilihan dari kuplet harus kontrakditif, sehingga satu bagian dapat
diterima satu bagian dapat ditolak.
38
d) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang
bersifat relatif, contoh : panjang daun 3-6 cm, daun besar atau
kecil.
e) Gunakan sifat yang dapat diamati
f) Peryataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan
kata yang sama.
g) Setiap kuplet diberi nama
h) Buat peryataan yang pendek
Dalam memklasifikasikan makhluk hidup para ahli memperhatikan
beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu di perhatikan. Berikut
contoh kriteria klasifikasi tumbuhan yang perlu diperhatikan :
a) Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan
bunga.
b) Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu, atau semak.
c) Bentuk daun dan bunga.
d) Cara berkembang bika, apakah dengan seksual atau dengan
vegetative.
Sama halnya dengan tumbuhan, pada hewan juga terdapat
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan saat akan
mengklasifikasikannya. Berikut contoh kriteria klasifikasi hewan,
sebagai berikut :
39
1) Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum
mempunyai saluran perncernaan makanan. Hewan tingkat tinggi
sudah mempunyai mulut, saluran pencernaan, dan anus
2) Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh
(eksokelenton), atau di dalam tubuh (endoskeleton).
3) Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
3. Kombinasi Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture
dengan Make a Match
a. Pengertian Model Cooperative Learning
Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran. model pembelajaran dapat
diartika pula sebagi pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum,
mengatur materi, dan memberi petunjuk pada guru kelas (Suprijono dalam
Ratna, 2018). Model pembelajaran juga mengacu pada pendekatan yang
akan digunakan, termasuk tujuan pembelajaran, tahab-tahab dalam
kegiatan, lingkungan serta pengelolaan kelas (Suprijono dalam Ratna,
2018).
Menurut Rusman (dalam Sidauruk, 2016) model pembelajaran
kooperatif adalah salah suatu usaha melibatkan siswa secara aktif dalam
sebuah kelompok. Pembelajaran ini mendorong siswa untuk mencari
sendiri serta membangun pengetahuan dalam pikirannya dengan bantuan
guru sebagai pemberi arah (fasilitator) siswa untuk mencapai pengetahuan
tersebut. Setiap model pembelajaran memiliki prinsip yang berbeda-beda.
40
Model pembelajarn kooperatif adalah pembelajaran yang memiliki
konsep yang luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk
yang dipimpin atau diarahkan oleh guru (Suprijono dalam Ratna, 2018).
Model pembelajaran kooperatif juga dapat memecah kejenuhan siswa
dalam proses pembelajaran karena siswa bukan hanya mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru akan tetapi siswa bersama-sama mencari
tahu pengetahunan tersebut (Maryanto dan Nurohman, 2016). Model
pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe, diantaranya adalah
Picture and Picture dan Make a Match.
b. Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture
Model Picture and Picture merupakan salah satu model
pembelajaran dari kooperatif yang menggunakan gambar dengan cara
memasangkan atau mengelompokkan dan sebagainya. Model
pembelajaran ini memiliki ciri kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Menurut Jumanta Hamdayama model pembelajaran Picture and Picture
adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini
mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran.
Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran.
Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar
yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta
dalam ukuran besar.
41
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and Picture ini
menurut Hamdayama terdapat tujuh langkah yaitu:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Di
langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apa yang menjadi
Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan.
2) Guru menyajikan materi sebagai pengantar.Penyajian materi sebagai
pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan
momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses
pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat
memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini
belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam
pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh
tentang materi yang dipelajari
3) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan
dengan materi. Dalam proses penyajian materi, guru mengajak siswa
ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati
setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya.
Dengan gambar kita akan menghemat energi kita dan siswa akan
lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan
selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau
mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan
tertentu.
42
4) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan
secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum.
Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa
memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-
gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat,
atau di modifikasi.Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari urutan
gambar tersebut.
5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Dalam langkah ini peran guru sangatlah penting sebagai fasilitator dan
motivator agar siswa berani mengemukakan pendapatnya.
6) Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep
atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Dalam
proses ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ingin
dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau
bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting
dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan. Pastikan
bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah ditetapkan.
7) Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan siswa. Guru
membantu dalam proses pembuatan kesimpulan dan rangkuman.
Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan
43
dalam pengamatan gambar tersebut guru memberikan penguatan
kembali tentang gambar tersebut (Jumanta, 2014:230-231).
Dalam kegiatan pembelajaran ini media yang digunakan adalah
memasang dan mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Melalui car seperti ini diharapakan siswa mampu berpikir dengan logis
sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Menurut Istarani yang dikutip oleh Jumanta Hamdayama menyatakan
“Dalam setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan
kekurangannya”. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran picture and
picture adalah:
a. Kelebihan model pembelajaran picture and picture:
(a) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran
guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi
secara singkat terlebih dahulu.
(b) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
(c) Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa
disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
(d) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan
alasan siswa mengurutkan gambar.
(e) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati
langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru(Jumanta,
2014:231).
44
b. Kelemahan model pembelajaran picture and picture:
(a) Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas
serta sesuai dengan materi pelajaran.
(b) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar
atau kompetensi siswa yang dimiliki.
(c) Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan
gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi
pelajaran.
(d) Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau
mengadakan gambar-gambar yang diinginkan(Jumanta,2014:231).
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi
dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan
apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita
semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
c. Model Cooperative Learning Tipe Make a Match
Model pembelajaran Make a Match merupakan sistem pembelajaran
yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial, kemampuan untuk
bekerja sama, atau kemampuan berinteraksi serta kemampuan berpikir
cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu (Wahab
dalam Apriyan dkk, 2016). Suyatno dalam Apriyan dkk (2016)
mengungkapkan bahwa model Make a Matchadalah model pembelajaran
dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan dan
45
menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan kartunya.
Make a Match (mencari pasangan) merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif dimana siswa dituntut untuk menemukan
pasangan yang sesuai dengan kertu yang di perolehkan melalui undian
secara bebas.
Model pemelajaran Make a Match memiliki tujuan untuk membina
ketrampilan menemukan informasi dan kerja sama dengan individu lain
serta menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk memecahkan masalah yang
didapat melalui kartu tersebut. Dalam penerapannya model Make A
Matchmempunyai tiga tujuan untuk pencapaian pembelajaran. Tiga tujuan
penerapan Make a Match, yaitu, 1) pendalamanan materi; 2) menggali
materi; dan c) untuk selingan (Muslikha, 2013).
Jika tujuan dari penerapan model ini sebagai pendalaman materi,
maka guru harus membekali siswa dengn materi yang akan diajarkan. Jika
menggunakan tujuan untuk menggali materi, maka guru tidak perlu
membekali siswa dengan materi, karena siswa sendiri yang akan
membekali dirinya. Guru hanya perlu menulis pokok-pokok materi pada
potongan kertas, lalu dibagikan pada siswa secara acak. Kemudia siswa
mencocokan/memasangkan potongan kertas menjadi satu materi utuh.
Siswa yang mendapatkan pasangan otomatis menjadi satu kelompok
(Muslikha, 2013).
Dan jika menggunakan tujuan penerapaan yang ketiga, sebagai
selingan, maka langkah yang di ambil seperti pada langkah penerapan
46
tujuan kedua dan di lanjut dengan pada setiap kelompok untuk menyusun
materi secara utuh. setelah semua selesai menyusun materi, guru minta
setiap kelompok untuk melakukan presentasi(Muslikha, 2013).
Pada penelitian ini peneliti akan menerapakan model Make A
Matchuntuk menggali materi yang sudah didapatkan. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran pada model Make a Match untuk menggali materi
sebagai berikut :
1) Memberitahukan siswa bahwa pada pembelajaraan ini akan
menggunakan metode Make a Match (mencari pasangan). Jika sudah
mendapatkan pasangan, maka dengan sendirinya akan menadi satu
kelompok.
2) Bagikan kartu-kartu pada siswa secara acak
3) Mintalah pada siswa untuk mencari pasanganya dari kartu-kartu yang
telah mereka terima
4) Jika sudah menemukan pasangannya, mintalah pada setiap kelompok
untuk menyusun materi secara utuh dengan menggunakan kata-kata
pada kartu yang telah didapat.
5) Bagikan kertas plon dan lem pada setiap kelompok untuk
menempelkan hasil kerja mereka
6) Setelah menyelesaikan tugasnya, mintalah satu kelompok presentasi,
sedangkan kelompok lain memberi tanggapan. Dan guru memberikan
informasi (Anita, Lie dalam Muslikha, 2013 ).
47
Setiap model/metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari model Make a Match,
sebagi berikut:
1) Kelebihan model Make a Match ;
(a) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
(b) Karena unsur permainan, model ini menyenangkan
(c) Meningkatkan pemahaman siswa terhadapa materi yang
dipelajari
(d) Dapat meningkatkan motifasi belajar, jika;
(e) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil
deadpan umum
(f) Melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar
(g) Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep
atau topik dengan suasana yang menyenangkan(Anita,Lie dalam
Muslikha, 2013 ).
2) Kekurangan model Make a Match:
(a) Jika guru tidak merancang dengan baik, maka akan banyak
waktu terbuang;
(b) Banyak sisiwa yang malu bila berpasangan dengn lawan jenis
pada awal penerapan model ini;
(c) Jika guru tidak memantau siswa dengan baik, siswa akan kurang
memperhatikan saat presentasi;
48
(d) Guru harus hati-hati dan bijak saat memberikan hukuman pada
siswa yang tidak dapat pesangan, karna mereka akan malu;
(e) Menggunakan model ini secara terus menerus akan menimbulkan
kebosankan (Anita,Lie dalam Muslikha, 2013 ).
B. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, menggunakan beberapa kajian dari peneliti lain yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Adapun hasil penelitian
yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama, penelitian dari Muti’ah (2014) dalam penelitiannaya yang
berjudul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ketampilan Menulis Bahaya
Indonesia Materi Pokok Menulis Cerita Rekaan Melalui Model Cooperative
Learning Tipe Picture and Picture Pada Siswa Kelas II MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015 yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
serta hasil belajar siswa materi Menulis Cerita Rekaan Pada Siswa Kelas II MI
Miftahul Huda Sumberejo 01 . Hasil yang di dapat pada penelitian pada
Siklus I sebesar 52 % dengan nilai rata- rata 68dan Siklus II sebesar 70 %
dengan nilai rata-rata 72. Sedangkan siklus III sebesar 96 % dengan nilai rata-
rata 76. Dari hasil tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa melalui Model
Cooperative Learning Tipe Picture and Picture dapat memperbaiki dan
meningkatkan hasil serta kualitas belajar materi pokok Menulis Cerita
Rekaan pada siswa Kelas II MI Miftahul Huda Sumberejo 01.
49
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu terdapat kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe Picture and Picture untuk meningkatkan hasil
belajar, dan jenis penelitian sama-sama menggunakan metode PTK.
Sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat
penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
Kedua, penelitian dari Sidauruk (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul : Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture
Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Tentang Materi
Keanekaragaman Makhluk Hidup Pada Kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu
Pertiwi Yogyakarta. Penelitian berjenis PTK dengan hasil rata-rata skor siklus
I 59,76, siklus II 77,08 dengan persentase siklus I 43,47 % menjadi 86,95 %
pada siklus II. Sehingga dapat simpulkan bahwa penerapan Model
Cooperative Learning Tipe Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada
kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pertiwi Yogyakarta.
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu terdapat kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama
menggunakan metode PTK dan menggunakan Model Cooperative Learning
Tipe Picture and Picture untuk mengukur motivasi, sedangkan penelitian ini
yang diukur pada hasil belajar. Perbedaan lainnya terdapat pada subjek, materi
pelajaran, tempat penelitian, waktu pelaksanaan penelitian,
50
Ketiga, penelitian dari Anna (2014) dalam penelitiannya yang berjudul:
Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Di SMP Muhamadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
Yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar melalui
pembelajaran kooperatif model Picture and Picture dan model konvesional
pada materi pokok keanakaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
siswa kelas VII SMP Muhamadiyah 7 Surakarta. Hasil yang didapat dari kelas
eksperimen Picture and Picture adalah 83,34 dan pada kelas control 71,43.
Dari hasil analisis data, maka di peroleh kesimpulan yaitu ada perbedaan hasil
belajar materi pokok keanakaragaman makhluk hidup dan upaya
pelestariannya pada siswa VII SMP Muhamadiyah 7 Surakarta.
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu terdapat kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama
menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture.
Perbedaan lainnya terdapat pada , jenis penelitian, subjek, materi pelajaran,
tempat penelitian, waktu pelaksanaan penelitian,
Keempat, penelitian dari Fatimah, Iis (2017) yang berjudul : Penerapan
model pembelajaran Make a Match dengan media kartu bergambar untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Yang bertujuan untul
mendeskripdikan mengetahui model pembelajaran Make a Match dengn
media kartu bergambar serta untuk mengetahu peningkatan motivasui dan
hasil belajara siswa kels III SDN kranjingan 5 Jember. Penelitian ini berjenis
PTK yang menggunakan dua siklus. Dari hasil yang didapat dari penerapan
51
Make a Match adalah 68,7 untuk prasiklus, 74.3 pada siklus 1 dan 83.7 pada
siklus 2. Bedasarkan hasil data tersebut dapat disimpulan bahwa penerapan
Make A Matchdapat meningkatkan hasil belajar pada siswa.
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu terdapat kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama
menggunakan metode PTK dan menggunakan Make a Match. Sedangkan
perbedaan lainnya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat penelitian,
waktu pelaksanaan penelitian,
Kelima, penelitian dari Muslikha, Siti (2013) yang berjudul: Penerapan
Metode Make A Matchdan Picture And Picture Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas III Di MI Nahdatul
Ulama Curungrejo Kota Kepanjen. Yang bertujuan untuk mengetahui adanya
peningkatan prestasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa inggris
dengan menerapkan model Make a Match dan Picture and Picturedengan
mendeskripsikan proses perencanan, pelaksanaan pembelajaran, dan proses
evaluasi hasil prestasi belajar bahasa inggris dengan menerapkan metode
Make a Match dan Picture and Picture. Jenis penelitian pada penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kuantitatif. Dari hasil
penelitian menunjukan bahwa Make a Matchdan Picture and Picture dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa
inggris. Dapat dilihat melalui tabel peningkatan prestasi belajar siswa yang
meningkat setiap siklusnya.
52
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu terdapat beberapa
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan
Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture dan Make a Match
untuk meningkatkan hasil belajar, dan jenis penelitian sama-sama
menggunakan metode PTK, sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini
terdapat pada materi pelajaran, subjek, materi pelajaran, tempat penelitian, dan
waktu pelaksanaan penelitian. Berdasarkan dari beberapa penelitian
terdahulu dapat di simpulkan, bahwa penelitian ini berbeda dengan
penelitian-penelitian terdahulu.
53
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang yang di ambil oleh peneliti berjenis Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menerapkan Model Cooperative Learning kombinasi
Tipe Picture and Picture dengan Make a Match, yang terdiri dari dua siklus
dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan mampu menarik
perhatian siswa sehingga dapat berdampak pada hasil belajar. Penerapan
model ini juga diharap dapat membantu guru untuk menginovasi
pembelajaran agar lebih aktif dan efektif sehingga dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan.
Ciri-ciri penelitian tidakan kelas adalah sebagi berikut :
1. Kajian dilakukan oleh para pelaku yang terlibat dalam praktek suatu
kegiatan di kelas (an inquiry on practice from within).
2. Berorientasi pada masalah situsional.
3. Kolaboratif.
4. Partisipatif.
5. Berdaur (cyclikal).
Menurut Kemmis & Carr pelaksanaan tindakan penelitian dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat langkah yaitu:
1. Mengembangkan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki situasi yang terjadi (Planning).
2. Melakukan tindakan (Actions) untuk menjelaskan rencana.
54
3. Mengamati dampak dari situasi yang disampaikan dalam konteks
kejadian (Observing).
4. Merefleksikan dampak (Reflecting) tersebut sebagai dasar
perencanaan dan seterusnya hingga terbentuk sebuah siklus
B. Gambaran Umum SMP N 4 Ambarawa
Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Ambarawa, yang terletak di
Jalan Rejosari, Pojok Sari Ambarawa. Penelitia ini di lakukan mulai 22 Juli
2019 sampai dengan selesai.
a. Identitas sekolah
NSPN : 20320276
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMP
Status kepemilikan : perintah daerah
Sk pendirian sekolah : 0216/0/1992
Tanggal sk pendirian : 1992-05-05
Sk izin operasional : 021/0/1992
Tanggal sk ijin oprasional : 1992-05-05
b. VISI dan MISI SMP NEGERI 4 AMBARAWA
1) VISI SMP NEGERI 4 AMBARAWA
“Terwujudnya SMP NEGERI 4 AMBARWA sebagai sekolah yang
mengembangkan prestasi peserta didik, akhlak mulia, tertib, kreatif
dan agamis”
55
2) MISI SMP NEGERI 4 AMBARAWA
a) Mewujudkan pengembangan kurikulum
b) Mewujidkan pengembangan proses pembelajaran yang iideal
intrakulikuler dan ekstrakulikuler
c) Mewujudkan pembejarana yang inovatif, kreatif dan dinamis
d) Mewujudkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional
e) Mewujudkan prestasi akademik
f) Mewujudkan prestasi non akademik
g) Mewujudkan pengembangan fasilistas pendidikan
h) Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan
berwawasan kedapan
i) Mewujudkan wawasan menejemen berbasis sekolah (mbs) yang
sinergis
j) Mewujudkan penggalian sumber dana dan pengelolaan keuangan
k) Mewujudkan sistem penilaian yang berkelanjutan
l) Mewujudkan nilai-nilai agama untuk bekal hidup peserta didik
m) Mewujudkan nilai-nilai budaya untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara.
C. Deskripsi Penelitian
1. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
56
Perencanaan (planning) merupakan langkah yang pertama
dilakukan dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Peneliti menyiapkan jadwal dan materi ajar tentang pokok
bahasan cara mengklasifikasi makhluk hidup;
2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
materi car mengklasifikasi makhluk hidup;
3) Peneliti menyiapkan lembar soal cara mengklasifikasi
makhluk hidup untuk mengetahui hasil belajar siswa;
4) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan dalam proses pembelajaran;
5) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran
6) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar
observasi kegiatan siswa tentang proses pembelajaran
menggunakan Model Cooperative Learning kombinasi Tipe
Picture and Picture dengan Make a Match;
7) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar
observasi kegiatan guru tentang penggunaan Model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a
Match;
8) )Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi berupa tes
formatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi
cara mengklasifikasi makhluk hidup.
57
b. Pelaksanaan
Pelaksanana penelitian tindakan kelas pada siklus 1 sebegai berikut :
1) Pendahuluan
a) Memberi salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
b) Mengecek kehadiran siswa.
c) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
d) Memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
e) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
f) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
g) Menjelaskan mekanisme pelaksanakan pengalaman belajar.
h) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan saat
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)
Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang
makhluk hidup dan benda mati beserta ciri-cirinya.
Guru memberi stimulasi dengan siswa mencari iformasi
terkait ciri-ciri makhluk hidup dan benda mati dengan
diskusi kelompok.
58
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi makhluk hidup dan benda mati
beserta ciri-cirinya.
Guru memberitahukan siswa bahwa pada pembelajaraan ini
akan menggunakan Model Cooperative Learning
kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match.
b) Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
(1) Guru membagi sisiwa menjadi dua kelompok besar.
(2) Guru membagikan kartu pada kelompok pertama sebuah
gambar yang berkaitan dengan materi dan kelompok lain di
berikan pokok bahasan yang berkaitan dengan gambar
yang telah dipegang oleh kelompok pertama.
c) Data collection (pengumpulan data)
(1) Guru minta siswa untuk mencari pasanganya dari kartu
yang telah mereka terima yang berkaitan tentang makhluk
hidup dan benda mati beserta ciri-cirinya
d) Data processing ( pengolahan data)
(1) Jika sudah menemukan pasangan, setiap kelompok diminta
untuk menyusun materi secara utuh dengan menggunakan
gamabar dan kata pada kartu yang telah didapat.
e) Generalizatio (menarik kesimpulan)
(1) Setelah menyelesaikan tugasnya, setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya, sedangkan kelompok lain
59
memberi tanggapan. Apabila siswa belum mengerti hal-hal
apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan
gambar dan pokok bahasan tersebut guru memberikan
penguatan kembali tentang gambar dan pokok bahasan
tentang makhluk hidup dan benda mati beserta ciri-
cirinya.
(2) Guru memberikan apresiasi untuk kelompok yang
dapat menyelesaikan tugasnya dengn cepat dan tepat.
3) Kegiatan Penutup
a) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
b) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah.
dilakukan seperti : menanyakan perasaan peserta didik
selama pembelajaran berlangsung dan menanyakan apa yang
sudah di dapat pada hari tersebut.
c) Siswa diberi tugas untuk mencari informasi lebih lanjut
tenang klasifikasi makhluk hidup.
d) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan Siklus I, peneliti melakukan
pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa serta
keterampilan guru dalam mengajar selama proses pembelajaran.
Guru mengamati seluruh aktivitas siswa saat melaksanakan
60
pembelajaran dengan pendekatan. Guru mengamati aktifitas dan
kerjasama antar siswa. Guru melakukan evaluasi kelemahan atau
kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran, sehingga tidak
terulang pada siklus berikutnya serta mencari solusi perbaikan.
Setelah kegiatan pembelajaran Siklus I selesai peneliti evaluasi
kembali proses pembelajaran tersebut.
d. Refleksi
Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil
tindakan sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum
dan sesudah dilakukannya pembelajaran pada siklus I. Kegiatan
refleksi pada siklus I sebagai berikut:
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan.
2) Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
3) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi
pembelajaran.
4) Kontribusi (kerja tim) siswa saat melakukan observasi.
5) Penguasaan guru dalam Model Cooperative Learning
kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match.
2. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan (planning) merupakan langkah yang pertama
dilakukan dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah:
61
1) Peneliti menyiapkan jadwal dan materi ajar tentang pokok
bahasan cara mengklasifikasi makhluk hidup;
2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
materi car mengklasifikasi makhluk hidup;
3) Peneliti menyiapkan lembar soal cara mengklasifikasi makhluk
hidup untuk mengetahui hasil belajar siswa;
4) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan dalam proses pembelajaran;
5) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran
6) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi
kegiatan siswa tentang proses pembelajaran menggunakan
Model Cooperative Learning kombinasi Tipe Picture and
Picture dengan Make a Match;
7) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi
kegiatan guru tentang penggunaan Model Cooperative Learning
kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match;
8) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi berupa tes
formatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
materi cara mengklasifikasi makhluk hidup.
b. Pelaksanaan
Pelaksanana penelitian tindakan kelas pada siklus 1 sebegai berikut :
1) Pendahuluan
62
a) Memberi salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
b) Mengecek kehadiran siswa.
c) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
d) Memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
e) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
f) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
g) Menjelaskan mekanisme pelaksanakan pengalaman belajar.
h) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan saat
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)
(1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang cara
mengklasifikasikan makhluk hidup dan kunci determinasi.
(2) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan cara mengklasifikasikan makhluk hidup
dan kunci determinasi.
(3) Guru memberitahukan siswa bahwa pada pembelajaraan ini
akan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe
Picture And Picture dan Make a match.
63
b) Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
(1) Guru membagi sisiwa menjadi dua kelompok besar.
(2) Guru membagikan kartu pada kelompok pertama sebuah
gambar yang berkaitan dengan materi dan kelompok lain di
berikan pokok bahasan yang berkaitan dengan gambar
yang telah dipegang oleh kelompok pertama.
c) Data collection (pengumpulan data)
(1) Guru minta siswa untuk mencari pasanganya dari kartu
yang telah mereka terima yang berkaitan tentang cara
mengklasifikasikan makhluk hidup dan kunci determinasi
d) Data processing ( pengolahan data)
(1) Jika sudah menemukan pasangan, setiap kelompok diminta
untuk menyusun materi secara utuh dengan menggunakan
gamabar dan kata pada kartu yang telah didapat.
f) Generalizatio (menarik kesimpulan)
(1) Setelah menyelesaikan tugasnya, setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya, sedangkan kelompok lain
memberi tanggapan. Apabila siswa belum mengerti hal-hal
apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan
gambar dan pokok bahasan tersebut guru memberikan
penguatan kembali tentang gambar dan pokok bahasan
tentang makhluk hidup dan benda mati beserta ciri-
64
cirinya. Guru memberikan apresiasi untuk kelompok yang
dapat menyelesaikan tugasnya dengn cepat dan tepat.
(2) Guru memberikan apresiasi untuk kelompok yang dapat
menyelesaikan tugasnya dengn cepat dan tepat.
3) Penutup
a) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
b) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah.
dilakukan seperti : menanyakan perasaan peserta didik
selama pembelajaran berlangsung dan menanyakan apa yang
sudah di dapat pada hari tersebut.
c) Siswa diberi tugas untuk mencari informasi lebih lanjut
tenang klasifikasi makhluk hidup.
d) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan Siklus II peneliti melakukan
pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa serta
keterampilan guru dalam mengajar selama proses pembelajaran.
Guru mengamati seluruh aktivitas siswa saat melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan. Guru mengamati aktifitas dan
kerjasama antar siswa. Guru melakukan evaluasi kelemahan atau
kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran, sehingga tidak
terulang pada siklus berikutnya serta mencari solusi perbaikan.
65
Setelah kegiatan pembelajaran Siklus II selesai peneliti evaluasi
kembali proses pembelajaran tersebut.
d. Refleksi
Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil
tindakan sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum
dan sesudah dilakukannya pembelajaran pada siklus II. Kegiatan
refleksi pada siklus I sebagai berikut:
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.
2) Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
3) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi
pembelajaran.
4) Kontribusi (kerja tim) siswa saat melakukan observasi.
5) Penguasaan guru dalam menggunakan Model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a
Match.
66
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi pra-siklus
Sebelum melaksanakan Siklus I, penting bagi peneliti untuk
melakukan tahap prasiklus, karena pada tahap ini peneliti akan
menemukan masalah yang ada dalam pembelajaran kelas. Permasalahan
dalam pembelajaran tersebut dapat digunakan peneliti sebagai
pembanding dalam meningkatkan hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah dilaksanakannya penelitian tindakan. Adapun permasalahan yang
ditemukan peneliti pada tahap prasiklus berupa nilai ulangan harian pada
siswa kelas VII-C Semester I SMP Negeri 4 Ambarawa kabupaten
semarang tahun pelajaran 2019-2020, yang masih banyak siswa belum
mencapai ketuntasan minimum.
Selain melihat data peneliti juga melakukan wawancara terhadap
guru dan siswa. Dari hasil wawancara dengan siswa, peneliti dapat
menyimpulkan bahwasananya peroses pembelajaaran pada kelas tersebut
monoton, sehingga siswa mudah bosan dan tidak dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik. Sedangkan hasil wawancara dari guru, peneliti
menyimpulkan, keterbatasan sarana prasarana pada sekolah tersebut
membuat guru kesulitan untuk membuat pembelajaran yang menarik,
terkadang terdapat juga materi yang kurang cocok untuk di jadikan
permainan.
67
Hasil ulangan yang di dapat dari pra-siklus sebelum menggunakan
kombinasi metode pada pembelajaran IPA dapat di lihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Ulangan Harian Pra-Siklus
No. Nama KKM pra siklus Keteranagn
1 A A C 64 65 Tuntas
2 A D M 64 45 Belum Tuntas
3 A N F 64 65 Tuntas
4 A K 64 30 Belum Tuntas
5 A I 64 50 Belum Tuntas
6 A P C 64 65 Tuntas
7 C R A 64 65 Tuntas
8 D A S 64 65 Tuntas
9 D B A S 64 50 Belum Tuntas
10 D D A 64 80 Tuntas
11 E C S 64 55 Belum Tuntas
12 F E N E 64 65 Tuntas
13 F A S 64 70 Tuntas
14 H W A 64 65 Tuntas
15 I D W N 64 30 Belum Tuntas
16 I A L 64 30 Belum Tuntas
17 K P A N 64 65 Tuntas
18 L N S 64 65 Tuntas
19 M S S 64 60 Belum Tuntas
20 M D B W 64 45 Belum Tuntas
21 M B W 64 55 Belum Tuntas
22 M M Y 64 70 Tuntas
23 M S K 64 65 Tuntas
24 M D N 64 65 Tuntas
25 N M P 64 65 Tuntas
26 N D P 64 60 Belum Tuntas
27 N G P S 64 45 Belum Tuntas
28 P A A 64 65 Tuntas
29 R A 64 40 Belum Tuntas
30 R D N 64 60 Belum Tuntas
31 V C S A 64 65 Tuntas
32 W H R 64 65 Tuntas
33 W C 64 85 Tuntas
68
34 Y D A 64 65 Tuntas
TOTAL 2005
RATA-RATA 58.97059
PERSENTASE (%) 58
Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukan rata-rata kelas sebelum
dilakukan siklus hanya mencapai 53. Dan jumlah siswa yang lulus atau
mencapai KKM sebanyak 20 siswa, sedangkan siswa yang belum lulus
ada 14 siswa. Dengan presentasae kelas yang lulus hanya 58 %. Pada pra
siklus secara klasikal, pembelajaran belum dikatakan tuntas karena nilai
siswa yang mencapai ≥ 64 ( KKM ) hanya 58% dari jumlah keseluruhan
kelas. Sedangkan indikator keberasilan secara klasikal adalah jika ≥ 85%
atau lebih dari jumlah kelsluruhan kelas dapat mencapai KKM maka,
pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas. Untuk memperbaiki hal
tersebut makan perlu di laksanakannya perbaikan melalu tindakan kelas.
2. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas pada Siklus I dilaksanakan hari sabtu, 10
Agustus 2019 jam 07.40 WIB di ruang kelas VII-C SMP
Negeri 4 Ambarawa yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini berlangsung
selama satu kali tatap muka (3 x 40 menit). Materi yang diajarkan pada
siklus I ini adalah tentang makhluk hidup dan benda mati beserta ciri-
cirinya dengan menggunakan kombinasi metode yaitu Model Cooperative
Learning Tipe Picture And Picture dan Make A Match. Meskipun belum
semua siswa mampu mengikuti instruksi yang dijelaskan guru
dengan baik, tapi para siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti
69
proses pembelajaran dengan menggunakan suatu model dan metode yang
baru.
Pengamatan hasil pembelajaran Siklus I yang meliputi kegiatan
guru, siswa dan kegiatan evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Hasil ulangan harian
Hasil pembelajaaran dari setelah menggunakan kombinasi
metode dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus 1
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 A A C 64 75 Tuntas
2 A D M 64 50 Belum Tuntas
3 A N F 64 75 Tuntas
4 A K 64 30 Belum Tuntas
5 A I 64 60 Belum Tuntas
6 A P C 64 70 Tuntas
7 C R A 64 75 Tuntas
8 D A S 64 60 Belum Tuntas
9 D B A S 64 65 Tuntas
10 D D A 64 80 Tuntas
11 E C S 64 65 Tuntas
12 F E N E 64 65 Tuntas
13 F A S 64 75 Tuntas
14 H W A 64 65 Tuntas
15 I D W N 64 40 Belum Tuntas
16 I A L 64 40 Belum Tuntas
17 K P A N 64 70 Tuntas
18 L N S 64 70 Tuntas
19 M S S 64 65 Tuntas
20 M D B W 64 50 Belum Tuntas
21 M B W 64 55 Belum Tuntas
22 M M Y 64 75 Tuntas
23 M S K 64 70 Tuntas
24 M D N 64 65 Tuntas
25 N M P 64 70 Tuntas
70
26 N D P 64 65 Tuntas
27 N G P S 64 50 Belum Tuntas
28 P A A 64 70 Tuntas
29 R A 64 40 Belum Tuntas
30 R D N 64 65 Tuntas
31 V C S A 64 70 Tuntas
32 W H R 64 75 Tuntas
33 W C 64 85 Tuntas
34 Y D A 64 65 Tuntas
TOTAL 2165
RATA-RATA 63.67647
PERSENTASE (%) 70
Berdasarkan Tabel 4.2. rata-rata kelas setelah di lakukan siklus I
mengalami peningkatan yang semula 58 menjadi 63, dengan
presentasi peningkatan sebanyak 12% menjadi 70 %, akan tetapi
belum dapat mencapai target indikator yaitu ≥ 85% . Hal tersebut
menunjukan bahawa pembelajaran harus ada siklus II.
b. Lembar pengamatan Guru pada Siklus I
Pengamatan guru dalam prose pembelajaran dengan mengunakan
kombinasi metode diperoleh hasil pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Guru
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
Dipelajari
71
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara
7 Kemampuan mengendalikan kelas
8 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
9 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan media
Picture And Picture dan Make a Match.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12 Kejelasan dalam memberikan contoh dari
materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13 Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan
dan indikator yang telah ditetapkan.
14 Keberhasilan dalam mendemonstrasikan
pembelajaran dengan menggunakan metode
Picture And Picture dan Make a Match.
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan.
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
dengan menggunakan Model Cooperative
Learning Tipe Picture And Picture dan Make a
Match.
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa pada
saat diskusi kelompok.
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
Ditetapkan
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
72
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
Pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
24 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
25 Memberikan motivasi untuk selalu terus
Belajar
Total 75
Kategori Baik
Keterangan:
Skor nilai : Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = sangat baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = baik
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
Berdasarkan Tabel 4.3, hasil pengamatan guru dari 25 aspek
yang dinilai diperoleh total nilai 75 dengan rentang kategori baik. Ini
menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru melaluinya
dengan baik pada umumya.
c. Lembar Pengamatan Siswa pada Siklus 1
Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siswa
menggunakan kombinasi metode diperoleh hasil pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 HasilPengamatan Siswa
No
Aspek yang diamati
Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
73
3.
Anutusias siswa dalam mengikuti proses
Pembelajaran
4. Keaktifan dalam diskusi kelompok
5. Siswa mampu menjelaskan Ciri-Ciri Makhluk
Hidup
6. Keberanian dalam mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi
8.
Siswa dapat menggunakan Model Cooperative
Learning Tipe Picture And Picture dan Make A
Matchdengan baik
9.
Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
10. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
Total 24
Kategori Baik
Keterangan:
Skor nilai : Rentang nilai :
A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = sangat baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = baik
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat
kurang
Berdasarkan tabel 4.4, dari hasil pengamatan siswa dalam proses
pembelajaran diperoleh skor 25,dengan kategori kurang , hal tersebut
menunjukan siswa dalam mengikuti pembelajaran belum mampun
mengikuti dengan baik.
d. Refleksi
Berdasarkan dari hasil pengamatan, pembelajaran yang sedang
berlangsung didalam kelas belum optimal dan berada dalam kategori
baik karena masih ada hal-hal yang menghambat keberhasilan
74
pembelajaran dengan menggunakan kombinasi metode sehingga perlu
di adakan perbaikan pada siklus berikutnya. Hal yang menghambat
keberhasilan tersebut yaitu:
a) Siswa kebingungan dengan menggunakan model pembelajaran
baru.
b) Siswa kesulitan dalam mengungkapkan pendapat yang ada
dalam pemikiran mereka karena siswa tidak terbiasa dalam
menyampaikan pendapat didepan umum.
c) Beberapa siswa lupa membawa buku pelajaran IPA.
d) Siswa kebingungan dalam mencari kelompok dan pasangan.
e) Pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu
yang telah direncanakan.
Dari hambatan-hambatan yang telah di amati, maka akan ada
perbaikan-perbaikan pada Siklus II. Perbaikan yang akan di lakukan
diantaranya sebagai berikut :
a) Siswa akan dijelaskan kembali tentang model pembelajaran
baru.
b) Siswa diberikan motivasia mengenai keberanian menyampaikan
pendapat, serta diberikan apresiasi untuk siswa yang berani
menyampaikan pendapatnya berupa poin tambahan.
c) Siswa diberikan motivasi mengenai pentingnya buka dalam
sebuah pembelajaran.
75
d) Guru dan peneliti bekerja sama untuk pengondisian peserta didik
dalam melakukan model pembelajaran baru.
e) Guru lebih memperhatikan alokasi waktu dalam melaksanakan
pembelajaran.
3. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tahan sikul 2 dilakukan pada Rabu,14 Austus 2019 jam
09.40 -10.00 dengan jumlah siswa sebanyak 32 dan seluruh siswa hadir.
Pada tahap ini merupakan tahap perbaikan dari siklus 1. Pertemuan ini
hanya berlangsung 1 kali tatap muka (3 x 40 menit). Materi yang
diajarkan pada tahap ini tentang Cara Mengklasifikasikan Makhluk
Hidup dan Kunci Determinasi. Hasil dari penelitian Siklus II ini sebagai
berikut :
a. Hasil ulangan harian
Hasil ulangan harian yang dilakukan setelah melakukan
pembelajaran menggunakan kombinasi metode pada siklus II dapat
dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Ulangan Siklus 2
No. Nama KKM Sikuls 2 Keterangan
1 A A C 64 95 Tuntas
2 A D M 64 55 Belum Tuntas
3 A N F 64 95 Tuntas
4 A K 64 55 Belum Tuntas
5 A I 64 65 Tuntas
6 A P C 64 90 Tuntas
7 C R A 64 90 Tuntas
8 D A S 64 80 Tuntas
9 D B A S 64 85 Tuntas
76
10 D D A 64 80 Tuntas
11 E C S 64 80 Tuntas
12 F E N E 64 100 Tuntas
13 F A S 64 90 Tuntas
14 H W A 64 85 Tuntas
15 I D W N 64 75 Tuntas
16 I A L 64 75 Tuntas
17 K P A N 64 80 Tuntas
18 L N S 64 95 Tuntas
19 M S S 64 65 Tuntas
20 M D B W 64 65 Tuntas
21 M B W 64 70 Tuntas
22 M M Y 64 90 Tuntas
23 M S K 64 80 Tuntas
24 M D N 64 95 Tuntas
25 N M P 64 90 Tuntas
26 N D P 64 85 Tuntas
27 N G P S 64 60 Belum Tuntas
28 P A A 64 90 Tuntas
29 R A 64 60 Belum Tuntas
30 R D N 64 80 Tuntas
31 V C S A 64 100 Tuntas
32 W H R 64 85 Tuntas
33 W C 64 85 Tuntas
34 Y D A 64 95 Tuntas
TOTAL 2765
RATA-RATA 81.3235
PERSENTASE (%) 85.2
Berdasarkan Tabel 4.5. rata-rata kelas setelah dilakukan siklus 2
mengalami peningkatan yaitu 81,3, dan persentase peningkatan
sebanyak 18% menjadi 88%, dengan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 30 siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa.
Pada siklus 2 menunjukan adanya peningkatan dari siklus
sebelumnya, dan disertai dengan tercapainya indikator keberhasilan
77
secara kasikal yaitu 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat
nilai ≥ 64 atau dapat melampaui KKM, dengan begitu siklus
diberhentikan.
b. Lembar Pengmatan Guru pada Siklus 2
Pengamatan guru dalam prose pembelajaran dengan mengunakan
kombinasi metode diperoleh hasil pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Penamatan Guru
No Aspek yang diamati Skala
Partisipasi A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
Dipelajari
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara
7 Kemampuan mengendalikan kelas
8 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
9 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan media
Picture And Picture dan Make a Match.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12 Kejelasan dalam memberikan contoh dari
materi ajar
78
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13 Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan.
14 Keberhasilan dalam mendemonstrasikan
pembelajaran dengan menggunakan metode
Picture And Picture dan Make a Match.
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan.
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
dengan menggunakan Model Cooperative
Learning Tipe Picture And Picture dan Make a
Match.
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa pada
saat diskusi kelompok.
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
Ditetapkan
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
Pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
24 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
25 Memberikan motivasi untuk selalu terus
Belajar
Total 89
Kategori Sangat Baik
Keterangan:
Skor nilai : Rentang Kategori:
79
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = sangat baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = baik
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
Berdasarkan tabel 4.6, hasil pengamatan guru dari 25 aspek
yang dinilai diperoleh total nilai 89 dengan rentang kategori sangat
baik. Ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru
melaluinya dengan sangat baik dalam memuli pembelajaran,
menyampaikan dan menguasai, menggunakan metode serta menutup
pembelajaran.
c. Lembar Pengamatan Siswa pada Siklus 2
Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siswa
menggunakan kombinasi model diperoleh hasil pada Tabel 4.7.
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus 2
No Aspek yang diamati Nila
i A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Anutusias siswa dalam mengikuti proses
Pembelajaran
4. Keaktifan dalam diskusi kelompok
5. Siswa mampu menjelaskan mengkasifikasikan
makhluk hidup dan membuat kunci determinan
6. Keberanian dalam mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi
80
T
K
e
terangan:
Skor nilai : Rentang nilai :
A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = sangat baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = baik
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
Berdasarkan tabel 4.7, dari hasil pengamatan siswa dalam proses
pembelajaran diperoleh skor 33, dengan kategori sangat baik , hal
tersebut menunjukan siswa mengikuti pembelajaran sudah sangat baik
dalam merespon, memberi umpan balik, berdiskusi dan berani
mpresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusi.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil belajar dan hasil pengamatan pada tindakan
siklus II, pembelajaran dengan menggunakan Model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match
dianggap sudah berhasil dan berada dalam kategori sangat baik.
Dalam pelaksanaan siklus II beberapa perbaikan dilakukan untuk
membuat pembelajaran IPA dengan menggunakan kombinasi metode
dapat berhasil, diantaranya :
8. Siswa dapat menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe Picture And Picture
dan Make A Matchdengan baik
9. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
10. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
Total 33
Kategori Sangat baik
81
a) Guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik.
Meskipun beberapa aspek yang belum sempurna tetapi persentase
sudah mengalami peningkatan dan memenuhi kriteria pencapaian.
b) Siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, karena sudah mengenal model yang diajarkan pada
pertemuan sebeumnya.
c) Siswa mulai terbentuk sikap kerjasama dan tanggungjawab antar
kelompok dalam diskusi.
d) Dalam berdiskusi membuat siswa lebih akif dalam mengeluarkan
ide atau gagasan menggunakan kata-kata sendiri dalam
berpendapat. Siswa juga mempunyai sifat percaya diri.
e) Siswa mulai berani menyampaikan hasil diskusi walaupun
dengan malu-malu.
f) Guru menggunakan alokasi waktu dengan baik, semua siswa
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
B. PEMBAHASAN
Pembelajaran IPA pada siswa kelas VII-C SMP Negeri 4
Ambarawa materi cara mengkasifikasikan makhluk hidup menggunakan
Model Cooperative Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan
Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa. Ketuntasan
nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Cooperative
Learning kombinasi Tipe Picture and Picture dengan Make a Match
adalah bukti keberhasilan penggunaan metode pembelajaran tersebut.
82
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari mulai
observasi pra-siklus, siklus I dan siklus II diperoleh data hasil belajar
siswa sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Belajar Pra-Siklus, Siklus 1, Siklus 2
No. Nama KKM pra siklus Nilai
Siklus 1 Sikuls 2
1 A A C 64 65 75 95
2 A D M 64 45 50 55
3 A N F 64 65 75 95
4 A K 64 30 30 55
5 A I 64 50 60 65
6 A P C 64 65 70 90
7 C R A 64 65 75 90
8 D A S 64 65 65 80
9 D B A S 64 60 65 85
10 D D A 64 80 80 80
11 E C S 64 55 65 80
12 F E N E 64 65 65 100
13 F A S 64 70 75 90
14 H W A 64 65 65 85
15 I D W N 64 30 40 75
16 I A L 64 30 40 75
17 K P A N 64 65 70 80
18 L N S 64 65 70 95
19 M S S 64 60 60 65
20 M D B W 64 45 50 65
21 M B W 64 55 55 70
22 M M Y 64 70 75 90
23 M S K 64 65 70 80
24 M D N 64 65 65 95
25 N M P 64 65 70 90
26 N D P 64 60 65 85
27 N G P S 64 45 50 60
28 P A A 64 65 70 90
29 R A 64 40 40 60
30 R D N 64 60 65 80
83
31 V C S A 64 65 70 100
32 W H R 64 65 75 85
33 W C 64 85 85 85
34 Y D A 64 65 65 95
TOTAL 2010 2165 2765
RATA-RATA 59.11765 63.6765 81.3235
PERSENTASE (%) 58.8 70.5 88.2
Peningkatan rata-rata hasil tes ualngan dari penelitan pembalajaran
menggunakan kombinasi metode dapat dilihat melalui Gambar. 9.
Gambar 4.1 Diagram peningkatan Prasiklus ke Siklus I
Berdasarkan tabel 4.7 dan diagram 4.1 Hasil belajar pada Siklus I
sudah mengalami peningkatan tetapi dapat dikatakan belum maksimal,
baik hasil tes maupun pengamatan siswa dan guru. Pada hasil tes
diketahui siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa atau 70% dan siswa yang
tidak tuntas sebanyak 10 siswa atau 30% dari jumlah seluruh kelas
dengan nilai rata-rata 63,67. Persentase ketuntasan siswa pada siklus 1
masih dibawah batas ketuntasan klasikal.
Dari hasil pengamatan pembelajaran yang berlangsung didalam kelas
sudah pada kategori baik, hanya saja belum optimal karen ada beberapa
hal yang menghambat pada saat pembelajaran berlangsung. Ini senada
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Prasiklus Siklus II
rata-rata
presentaseketuntasan
84
dengan Arikunto (2014). Siklus akan berhenti jika 85% dari seluruh kelas
telah tuntas, karena pada siklus ini ketuntan siswa belum mencapai 85%
maka, siklus harus berlanjut.
Kemudian diadakannya siklus II dengan beberapa perbaikan yang
dilakukan berdasarkan pengalaman pada siklus sebelumnya. Perbaikan
yang dilakukan antara lain : mengenai konsep pembelajaran; persiapan
materi; pengkondisian siswa dan lingkungan belajar, langkah-langkah
pemebelajaran, serta alokasi waktu.
Setelah diadakannya perbaikan pada siklus II, mendapatkan siswa
yang tuntas sebanyak 30 siswa atau 88% dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 4 siswa atau 12% dari jumlah seluruh kelas, dengan nilai rata-
rata 81,32. Hasil peningkatan dalam pembelajaran dapat di lihat pada
diagram 10.
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan data diatas, perbaikan yang dilakukan pada siklus II
dapat dikatakan berhasil, karena selain terjadi peningkatan pada hasil
pembelajaran, ketercapaian indikator keberhasilan secara individu dan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Prasiklus Siklus I Siklus II
rata-rata
presentase
ketuntasan
85
klasikal sudah tercapai. Karna hal tersebut siklus di berhentikan. Selain
dari hasil belajar siswa peningkata juga di alami dalam proses
pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat memalui skor lember penilian guru
dan siswa yang juga ikut meningkat. Peningkatan aktifitas dalam proses
pembelajaran dapat dilihat pada diagram 4.9.
Gambar 4.3 Diagram peningkatan pengamatan guru dan siswa.
Berdasarkan semua data-data yang telah dihasilkan direkap pada
Tabel 4.9 dan Tabel 4.10
Tabel. 4.9 Rekapitulasi Peningkatan Rata-Rata Kelas
No. Siklus Nilai Rata–
rata
Siswa
Tuntas
Siswa
Tidak
Tuntas
Persentase
Ketuntasan
1. Prasiklus 58,97 20 14 58%
2. Siklus I 63,67 24 10 70%
3. Siklus II 81,32 29 5 85%
Tabel 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Kegiatan Guru Dan Siswa
No. Siklus Skor Kategori
Guru Siswa Guru Siswa
1. Siklus I 75 24 Baik Baik
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II
pengamatan
guru
pengamatan
siswa
86
2. Siklus II 89 33 Sangat baik Sangat baik
Meningkatnya hasil belajar dari siklus I dan siklus II disebabkan
karena pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning
kombinasi Tipe Picture and Picture dan Make a Match yang dapat membuat
siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran serta dapat
berperan langsung dalam mencari informasi.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya, dengan kata lain
penggunaan model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture dan
Make a Match di SMP N 4 Ambarawa dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran IPA materi cara mengklasifikasiakn makhluk hidup.
Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Muslikha, Siti (2013) bahwa penerapan model Make a Match dan Picture
and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa kombinasi model Model Cooperative Learning Tipe
Picture And Picture dan Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar
IPA materi cara mengklasifikasikan makhluk hidup pada siswa kelas VII
SMP Negeri 4 Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan di setiap siklus. Pada pra siklus yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal hanya 58% (sejumlah 20 siswa yang
tuntas). Siklus I siswa yang tuntas kriteria ketuntasan minimal sebanyak
70% (sejumlah 24 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 63,97. Pada
siklus II yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 88%
(sejumlah 30 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 81,32. Karena
persentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal pada siklus II
telah mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 85% dari jumlah siswa
kelas telah berhasil mendapat nilai ≥ 64 (KKM) , hal tersebut
menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat
diterima.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, maka peneliti mengemukakan
beberapa saran berikut :
88
1. Bagi guru
Meningkatkan profesionalisme, dengan mengembangkan strategi dalam
mengajar, sehingga penggunaan model, metode dan media yang sesuai
dan inovatif akan menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik dan
siswa tidak bosan.
2. Bagi siswa
Siswa yang hasil belajarnya telah mencapai kriteria ketuntasan diharapkan
terus mengembangkan pengetahuannya dan mampu mempertahankan
hasil belajar serta mampu lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah
a. Sekolah sebagai tempat berlangsnungnya proses pembelajaran
sebaiknya memberikan fasilitas yang memadai ketika ketika ingin
menerapkan model pembelajaran ini karena sedikit banyak
membutuhkan biaya yang relatif tidak sedikit.
b. Serta, aktif dalam mengikut sertakan ataupun mengadakan kegiatan
yang berkaitan dengan pembelajaran IPA agar siswa lebih
bersemangat belajar.
89
DAFTAR PUSTAKA
Arifah, Fita Nur. 2017. Panduan Menulis Penelitian Tindakan Kelas &
Karya Tulis lmiah. Yogyakarta : Araska.
Apriany, maryanto, nurohman. 2016. Pengaruh Model Model Cooperative
Learning Tipe Make A Match dalam Pembelajaran IPA Terhadap
Keterampilan Social Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam 5(9):1-7
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsini. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Malang: Rineka Cipta.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan
Sekolah. Yogyakarta: Gava media.
Fathurrahman, Muhammad. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Penerbit Teras.
Fatimah, Iis. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Make A Mamtch Dengn
Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan.2(1): 28-37
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.
Jumanta Hamdayama, 2014. Model dan Metode pembelajaran Kreatif
dan Berkarakter .Bogor: Ghalia Indonesia
Kementrian Pendidikan Dan Budaya. 2017. Ilmu pengetahuan alam 1untuk
SMP/MTS Kelas VII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan
Budaya
Muslikha, Siti. 2013. Penerapan Metode Make A Matchdan Picture And
Picture Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Bahasa Inggris Kelas III Di MI Nahdatul Ulama
Curungrejo Kota Kepanjen. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru MI,
Fakultasn Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang
Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
90
Prawira, Purwa Atmaja. 2013. Psikologi Pendidikan Dalam Persepektif
Baru. Jogjakarta: AR – RUZZ MEDIA.
Rachmawati, Tutik, Daryanto dkk. 2015. Teori Belajar dan
Proses Pembelajaran yang Mendidik. Yogyakarta : Gaya Media.
Rina .2017. Ciri-Ciri Makhluk Hidup, (online).
https://www.sciencemediaedu.com/ciri-ciri-makhluk-hidup. diakses 14
september 2019
Sapriati, Amalia. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sardirman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawal Press
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (Teknik
Bermain Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika).
Yogyakarta: Teras.
Sudijono, Anan. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sugiarto, Teguh. Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1untuk
SMP/MTS Kelas VII .Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Wind, Ajeng.2017.Ensiklopedia Adaptasi Si Alam Raya. Jakarta: Bhuana
Ilmu Populer
91
LAMPIRAN
92
Lampiran Dokumentasi Siklus I
Gambar1. Guru sedang menjelaskan materi pengantar
Gambar 2. Siswa sedang meninformasikan hasil kecocokan kartu
Gambar 3. Siswa sedang mengerjakkan evaluasi pembelajaran
93
Lampiran Dokumentasi Siklus II
Gambar1. Guru sedang menjelaskan materi pengantar
Gambar2. Suasana dinamika dalam mencari pasangan
Gambar1. Guru sedang menjelaskan materi pengantar
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan : SMP Negeri 4 Ambarawa
Mata Pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : VII C (tujuh) / Ganjil
Materi Pokok : Klasifikasi Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : Pertemuan Pertama (3JP)
A. Kompetensi Inti
1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3.Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengklasifikasikan Makhluk
Hidup dan benda tak hidup
berdasarkan karakteristik yang
diamati
3.2.1 Menyajikan hasil pengamatan,
mengidentifikasi, dan
mengomunikasikan hasil observasinya.
3.2.2 Menjelaskan benda-benda di sekitar
yang bersifat alamiah.
3.2.3 Menjelaskan benda-benda di sekitar
yang bersifat buatan manusia.
3.2.4 Menjelaskan benda-benda yang bersifat
kompleks dan bersifat sederhana.
3.2.5 Menjelaskan kegunaan dari berbagai
jenis benda di sekitar.
3.2.6 Melakukan pengamatan terhadap
makhluk hidup dan benda tak hidup.
3.2.7 Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
3.2.8 Menjelaskan perbedaan makhluk hidup
dengan benda tak hidup.
4.2 Menyajikan hasil
pengklasifikasian makhluk hidup
dan benda di lingkungan sekitar
berdasarkan karakteristik yang
4.2.9 Melakukan pengamatan terhadap
berbagai makhluk hidup di sekitarnya.
4.2.10 Menjelaskan ciri-ciri mahkluk hidup di
sekitarnya.
95
diamati 4.2.11 Mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan prinsip klasifikasi.
C. Tujuan Pembelajaran.
1. Peserta Didik dapat mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang
termasuk makhluk hiudp atau benda mati.
2. Peserta Didik dapat melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan
benda tak hidup berserta ciri-cirinya.
3. Peserta Didik dapat melakukan pengamatan terhadap berbagai ciri
makhluk hidup di sekitarnya
D. Materi Pembelajaran
1. Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang termasuk makhluk hidup
atau benda mati.
2. Menjelaskan perbedaan makhluk hidup dengan benda tak hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
3. Mengidentifikasi ciri-ciri makhlukhidup di sekitarnya.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Kooperatif learning
3. Metode : Picture and Picture dan Make a Matc
F. Pembentukan karakter
1. Menambah sikap ketaqwaan siswa.
2. Meningkatkan sikap bersyukur pada siswa
3. Melatihk sikap tangungjawab pada siswa.
4. Menumbuhkan sikap ilmiah dan rasa ingin tahu pada siswa
G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan Memberi salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
Mengecek kehadiran siswa.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
Memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Menjelaskan mekanisme pelaksanakan pengalaman belajar.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan saat
pembelajaran.
10 menit
96
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
2. Inti a) Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)
Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang makhluk
hidup dan benda mati beserta ciri-cirinya.
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi makhluk hidup dan benda mati
beserta ciri-cirinya.
Guru memberitahukan siswa bahwa pada pembelajaraan ini
akan menggunakan metode picture and picture dan Make a
match.
b) Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
Guru membagi sisiwa menjadi dua kelompok besar.
Guru membagikan kartu pada kelompok pertama sebuah
gambar yang berkaitan dengan materi dan kelompok lain di
berikan pokok bahasan yang berkaitan dengan gambar yang
telah dipegang oleh kelompok pertama.
c) Data collection (pengumpulan data)
Guru minta siswa untuk mencari pasanganya dari kartu yang
telah mereka terima yang berkaitan tentang makhluk hidup
dan benda mati beserta ciri-cirinya
d) Data processing ( pengolahan data)
Jika sudah menemukan pasangan, setiap kelompok diminta
untuk menyusun materi secara utuh dengan menggunakan
gamabar dan kata pada kartu yang telah didapat.
g) Generalizatio (menarik kesimpulan)
Setah menyelesaikan tugasnya, setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya, sedangkan kelompok lain
memberi tanggapan. Apabila siswa belum mengerti hal-hal
apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar
dan pokok bahasan tersebut guru memberikan penguatan
kembali tentang gambar dan pokok bahasan tentang
makhluk hidup dan benda mati beserta ciri-cirinya.
Guru memberikan apresiasi untuk kelompok yang dapat
menyelesaikan tugasnya dengn cepat dan tepat.
70 menit
Evaluasi
30
menit
3. Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah. dilakukan
seperti : menanyakan perasaan peserta didik selama pembelajaran
berlangsung dan menanyakan apa yang sudah di dapat pada hari
tersebut.
Siswa diberi tugas untuk mencari informasi lebih lanjut tenang
klasifikasi makhluk hidup.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
10
menit
97
98
Evaluasi Pembelajaran 1
I. Berilah tanda (x) pada jawaban yang tepat!
1. Dalam mempelajari klasifikasi makhluk hidup, diketahui Ilmuwan yang meneliti
tatacara penemaan makhluk hidup yang menjadi dasar taksonomi modern
adalah...
A. Albert Einstein
B. Carolus Linnaeus
C. Charles Darwin
D. Robert. H Whittaker
2. Perhatikan beberapa gambar berikut ini !
(1) (2) (3) (4)
Dari gambar tersebut manakah yang merupakan contoh makhluk hidup yaitu....
A. (1) dan (2) C. (2) dan (4)
B. (3) dan (1) D. (4) dan (1)
3. Aktifitas berikut yang menggambarkan ciri makhluk hidup adalah….
A. tas ransel berpindah dari meja ke kursi
B. pensil memendek saat di raut
C. TV menyala saat di tekan tombol power
D. manusia membutuhkan makan untuk mendapat energi
4. Hal berikut ini yang bukan termasuk ciri-ciri makhluk hidup adalah...
A. dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya
B. tanaman yang membengkok ke arah cahaya
C. menghirup nitrogen dan karbondioksida
D. dapat mengeluarkan zat sisa
5. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan ciri-ciri makhluk hidup adalah…
A. makhluk hidup mempunyai ciri memerlukan nutrisi untuk bertahan hidup
B. makhluk hidup dapat bergerak tanpa harus memerlukan bantuan
C. makhluk hidup berkembangbiak untuk dapat berjalan
D. makhluk hidup berinteraksi untuk mendapatkan teman
6. Setiap hari manusia memerlukan energi untuk proses respirasi. Jika seseorang
berpuasa kemudian energi manusia berkurang, maka untuk mengembalikan
energi tersebut ketika berbuka manusia mengkonsumsi nasi dan
makanan/minuman yang manis-manis. Manusia mengkonsumsi makanan tersebut
karena mengandung....
A. glukosa dan karbohidrat C. glukosa dan zat kapur
B. zat tepung dan zat sisa D. karbohidrat dan zat kapur
NAMA :
NO :
99
7. Perhatikan gambar berikut !
Gambar tersebut menunjukkan proses … pada
makhluk hidup.
A. berkembangbiak C. tumbuh dan
berkembang
B. bernafas D. peka terhadap rangsangan
8. Perhatikan gambar berikut !
Aktivitas berikut ini yang menunjukkan bahwa
ciri makhluk hidup memerlukan makanan adalah....
A. kupu-kupu menghisap madu dibunga
B. kupu-kupu berterbangan dikebun
C. kupu-kupu menghinggap dibunga
D. kupu-kupu berkeliaran dikebun
9. Perhatikan gambar berikut !
Pada gambar berikut menunjukan salah satu ciri
makhluk hidup adalah berkembangbiak. Dengan
cara apakah makhluk hidup di samping
berkembangbiak ?
A. vivipar B. ovovivipar C. ovipar D. vegetatif
10. Perhatikan kambar berikut !
Pada gambar berikut, tanaman bunga matahari
melakukan proses ?
A. respirasi C. Fotosintesis
B. ekskresi D. reproduksi
II. Jawablah pertanyaan berikut !
1. Tuliskan reaksi respirasi !
2. Jelaskan pengertian tumbuh dan berkembang !
3. Berikan 2 contoh nyata bahwa tumbuhan memiliki ciri dapat bergerak !
4. Sebutkan 2 perbedaan perkembangbiakan generatif dan vegetatif !
5. Sebutkan 3 alat gerak dari hewan!
KUNCI JAWABAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1
100
I.
II.
1. C6H12O6 + O2 Energi + CO2 + H2O
2. -Tumbuh adalah bertambaha/berubahnya, ukuran, tinggi, berat pada
satu makhluk hidup dan tidak dapat kembali pada bentuk semula
(irrevesibel)
-Berkembang adalah bertambahnya kemampuan pada individu untuk
melakukan sesuatu.
3. a. Batang tumbuhan membelok mengikuti datangnya cahaya
b. akar selalu tumbuh kebawah karena ada grafitasi
c. akar tumbuh menjulur mencari sumber air
4. Generatif : -melalui peleburan sel kelamin jantan dan betina
- individu bervariasi
Vegetatif : - tidak melalui peleburan sel kelamin
-Individu sama dengn induknya
5. Sendi,tulang dan otot
1. B
2. B
3. D
4. C
5. C
6. A
7. C
8. A
9. C
10. C
101
102
103
104
LEMBAR PENGAMATAN GURU PELAKSANAAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP N 4 Ambarawa
Guru : Siti Jumairoh S.Pd
Mata Pelajara : IPA
Materi Pokok : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Kelas/Semester : VII/1
Waktu Pelaksanaan : 10 Agustus 2019
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
Dipelajari
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara
7 Kemampuan mengendalikan kelas
8 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
9 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan media
Picture And Picture dan Make a Match.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12 Kejelasan dalam memberikan contoh dari
materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13 Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan.
105
14 Keberhasilan dalam mendemonstrasikan
pembelajaran dengan menggunakan metode
Picture And Picture dan Make a Match.
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan.
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
dengan menggunakan metode Picture And
Picture dan Make a Match.
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa pada
saat diskusi kelompok.
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
Ditetapkan
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
Pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
24 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
25 Memberikan motivasi untuk selalu terus
Belajar
Total 75
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor nilai : Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
`
106
LEMBAR PENGAMATAN SISWA PELAKSANAAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP N 4 Ambarawa
Guru : Siti Jumairoh S.Pd
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Ciri-ciri makhluk hidup
Kelas/Semester : VII/1
Waktu Pelaksanan : 10 Agustus 2019
No
Aspek yang diamati
Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3.
Anutusias siswa dalam mengikuti proses
Pembelajaran
4. Keaktifan dalam diskusi kelompok
5. Siswa mampu menjelaskan Ciri-Ciri Makhluk Hidup
6. Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi
8.
Siswa dapat menggunakan metode Picture And Picture
dan Make a Match dengan baik
9.
Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
10. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
Total 25
Kategori sedang
Keterangan:
Skor nilai : Rentang nilai : A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
107
SIKLUS II
Satuan pendidikan : SMP Negeri 4 Ambarawa
Mata Pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : VII-C (tujuh) / Ganjil
Materi Pokok : Cara Mengklasifikasikan Makhluk Hidup dan Kunci
Determinan
Alokasi Waktu : Pertemuan Pertama (3JP)
A. Kompetensi Inti
1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3.Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengklasifikasikan Makhluk
Hidup dan benda tak hidup
berdasarkan karakteristik yang
diamati
3.2.9 Menyajikan hasil pengamatan,
mengidentifikasi, dan
mengomunikasikan hasil observasinya.
3.2.10 Menjelaskan benda-benda di sekitar
yang bersifat alamiah.
3.2.11 Menjelaskan benda-benda di sekitar
yang bersifat buatan manusia.
3.2.12 Menjelaskan benda-benda yang bersifat
kompleks dan bersifat sederhana.
3.2.13 Menjelaskan kegunaan dari berbagai
jenis benda di sekitar.
3.2.14 Melakukan pengamatan terhadap
makhluk hidup dan benda tak hidup.
3.2.15 Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
3.2.16 Menjelaskan perbedaan makhluk hidup
dengan benda tak hidup.
4.2 Menyajikan hasil
pengklasifikasian makhluk hidup
4.2.12 Melakukan pengamatan terhadap
berbagai makhluk hidup di sekitarnya.
108
dan benda di lingkungan sekitar
berdasarkan karakteristik yang
diamati
4.2.13 Menjelaskan ciri-ciri mahkluk hidup di
sekitarnya.
4.2.14 Mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan prinsip klasifikasi.
C. Tujuan Pembelajaran.
1. Peserta Didik dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
2. Peserta didik dapat mengetahui bukti nyata ciri-ciri makluk hidup
berdasarkan pengamatan di sekitarnya.
3. Perserta Didik dapat menjelaskan kunci dikitomi dan kunci determinan
D. Materi Pembelajaran
1. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
2. Menjelasakan tujuan dari determinan dan mengklasifikasikan makhluk
hidup.
3. Menjelaskan kunci dikitomi dan kunci determinan serta membuat kunci
determinasi.
E. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Kooperatif learning
6. Metode : Picture and Picture dan Make a Matc
F. Pembentukan karakter
1. Menambah sikap ketaqwaan siswa.
2. Menumbuhkan sikap ilmiah pada siswa
3. Meningkatkan sikap bersyukur pada siswa.
4. Menumbuhkan sikap ilmiah dan rasa ingin tahu pada siswa
G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
4. Pendahulu
an Memberi salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
Mengecek kehadiran siswa.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran dengan berdoa.
Memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Menjelaskan mekanisme pelaksanakan pengalaman belajar.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan saat
pembelajaran.
10 menit
109
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
5. Inti e) Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)
(4) Guru menyajikan materi sebagai pengantar tentang cara
mengklasifikasikan makhluk hidup dan kunci determinasi.
(5) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan cara mengklasifikasikan makhluk hidup dan
kunci determinasi.
(6) Guru memberitahukan siswa bahwa pada pembelajaraan ini akan
menggunakan metode picture and picture dan Make a match.
f) Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
(4) Guru membagi sisiwa menjadi kelompok kecil yang
beranggoakan 4-6 siswa. Untuk mendiskusikan kerjaklompok
yang terdapat pada buku paket.
(5) Setelah selesai guru menunjuk kelompok secara acak untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi. Siswa diminta menanggapi
dan guru memberikan tambahanan materi yang belom
tersampikan.
(6) Setalah Guru membagikan kartu pada kelompok pertama sebuah
gambar yang berkaitan dengan materi dan kelompok lain di
berikan pokok bahasan yang berkaitan dengan gambar yang
telah dipegang oleh kelompok pertama.
g) Data collection (pengumpulan data)
(7) Guru minta siswa untuk mencari pasanganya dari kartu yang
telah mereka terima yang berkaitan tentang cara
mengklasifikasikan makhluk hidup dan kunci determinasi
h) Data processing ( pengolahan data)
(8) Jika sudah menemukan pasangan, setiap kelompok diminta untuk
menyusun materi secara utuh dengan menggunakan gamabar dan
kata pada kartu yang telah didapat.
h) Generalizatio (menarik kesimpulan)
(9) Setah menyelesaikan tugasnya, setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya, sedangkan kelompok lain memberi
tanggapan. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang
harus diperhatikan dalam pengamatan gambar dan pokok
bahasan tersebut guru memberikan penguatan kembali tentang
gambar dan pokok bahasan tentang makhluk hidup dan benda
mati beserta ciri-cirinya. Guru memberikan apresiasi untuk
kelompok yang dapat menyelesaikan tugasnya dengn cepat dan
tepat.
(10) Guru memberikan apresiasi untuk kelompok yang dapat
menyelesaikan tugasnya dengn cepat dan tepat.
70 menit
6. Evaluasi 30 menit
7. Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah. dilakukan
seperti : menanyakan perasaan peserta didik selama pembelajaran
berlangsung dan menanyakan apa yang sudah di dapat pada hari
tersebut.
Siswa diberi tugas untuk mencari informasi lebih lanjut tenang
klasifikasi makhluk hidup.
10 menit
110
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.
111
Evaluasi Pembelajaran 2
I. Berilah tanda (x) pada jawaban yang tepat!
11. Perhatikan gambar diberikut !
Tumbuhan pada gambar membengkok, hal tersebut
menunjukkan tumbuhan memiliki ciri bergerak.
Maka tumbuhan bergerak karena mendapatkan
rangsangan yang berupa…
A. air hujan C. cahaya matahari
B. angin topan D. udara panas
12. Habitat kaktus di gurun, yang memeliki ciri daun bberubah menjadi duri, batang
tebal berdiri, berklorofil, dan berakar panjang. Peryataan tersebut menunjukan
ciri…
A. Berkembangbiak C. tumbuh dan berkembang
B. Bernafas D. beradaptasi
13. Saat kita tidak sengaja memegang air panas dengan spontan kita mengakat
tangan menjauhi air tersebut, itu membuktikan bahwa manusia mempunyai ciri
…
A. irritabilitas B. respirasi C. ekskresi D. Reproduksi
14. Perhatikan gambar berikut !
Pada tanaman petai cina, respon yang diberikan
oleh tanaman tersebut saat menjelang matahari
terbenam adalah...
A. membuka polong bijinya
B. mengatupkan daun-daunnya
C. membuka mahkota bunganya
D. menggugurkan daunnya yang menguning
15. Perhatikan gambar berikut !
Ciri makhluk hidup pada tanaman putri malu
ketika disentuh akan menguncupkan daun-
daunnya. Rangsangan pada kegiatan tersebut
berupa....
A. tanah yang gembur
B. pupuk
C. sentuhan
D. cahaya
16. Saat kita berolahraga dipagi hari, suhu tubuh kita akan naik hal tersebut yang
mengakibatkan kita marasa panas dan mengeluarkan keringat pernyataan berikut
menunjukan makhluk hidup memiliki ciri...
A. bernafas c. mengeluarkan zat sisa
B. peka terhadap rangsang d. tumbuh dan berkembang
17. Dibawah ini yang termasuk tanaman dikotil adalah …
NAMA :
NO :
112
A. bayam C. cemara
B. jae D. pohon mangga
18. Perhatikan gamabr berikut !
Bentuk tulang daun pada gambar tersebuh
adalah…
A. sejajar C.menjari
B. menyirip D.melengkung
19. Perhatikan kunci dikotomi berikut!
1a. Mempunyai akar, batang, dan daun .................. 2
b. Tidak mempunyai akar, batang, dan daun ..........lumut/paku
2a. Menghasilkan bunga .......................................... 3
b. Tidak menghasilkan bunga ................................Gymnospermae
3a. Tulang daun menyirip/menjari ......................... Dikotil
b. Tulang daun sejajar/melengkung ...................... Monokotil
Berdasarkan kunci tersebut, tananman kajang
tanah memiliki urutan …
A. 1a,2a,3a C. 1a,2b,3a
B. 1b,2a,3b D. 1b,2b,3b
10. Perhatikan gambar berikut!
Gambar tersebut adalah contoh tanaman
dikotil karena memiliki ciri …
A. tulang daun menjari
B.batang tidak berkambium
C. biji berkeping satu
D. berakar tunggang
(tanaman bayam)
II. Jawablah pertanyaan berikut !
1. Pasangkan alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan berikut !
2. Berikan 3 contoh nyata makhluk hidup ber adaptasi !
3. Sebutkan urutan takson menurut Linnaeus !
4. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan monokotil !
5. Berikan 3 contoh tanaman yang termasuk tanaman monokoti!
Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran 2
Alat
Ekskresi
Ginjal
Paru-paru
Kulit
Zat yang
dikeluarkan
Karbon dioksida
Keringat
Urin
113
I.
II.
6. Urutan organ ekskresi dan zat yang di keluarkanya :
Ginjal urin
Paru-paru karbondioksida
Kulit keringat
2. Contoh nyata adaptasi
- Teratai memiliki daun lebar dan tipis untuk mempercepat
penguapan
- Kaktus memiliki daun berupa duri untuk mengurangi l
penguapan
- Burung elang memiliki paruh dan kuku tajam untuk
menerkam amngsa
- Lumba-lumba muncul kepermukaan air untuk bernafas
3. Urutan takson menurut Linnaeus :
Kingdom
Divisi/flum
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis
4. Ciri-ciri tumbuhan monokotil :
a. biji berkeping Satu
b. bentuk tulang daun sejajar atau melengkung
c. jumlah mahkota, kelopak,benang sari berkelipatan 3
d. buah terbuka
e. batang beruas
f. akar serabut
g. tidak berkambium
5. Jagung, padi,tebu, kelapa, pisang, angrek
1. C
2. D
3. A
4. B
5. D
6. C
7. D
8. C
9. A
10. D
114
115
116
LEMBAR PENGAMATAN GURU PELAKSANAAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP N 4 Ambarawa
Guru : Siti Jumairoh S.Pd
Mata Pelajara : IPA
Materi Pokok : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Kelas/Semester : VII/1
Waktu Pelaksanaan : 22 Agustus 2019
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
Dipelajari
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara
7 Kemampuan mengendalikan kelas
8 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
9 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan media
Picture And Picture dan Make a Match.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12 Kejelasan dalam memberikan contoh dari
materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
117
13 Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan.
14 Keberhasilan dalam mendemonstrasikan
pembelajaran dengan menggunakan metode
Picture And Picture dan Make a Match.
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan.
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
dengan menggunakan metode Picture And
Picture dan Make a Match.
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa pada
saat diskusi kelompok.
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
Ditetapkan
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
Pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
24 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
25 Memberikan motivasi untuk selalu terus
Belajar
Total 89
Kategori Baik
Keterangan:
Skor nilai : Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
118
LEMBAR PENGAMATAN SISWA PELAKSANAAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP N 4 Ambarawa
Guru : Siti Jumairoh S.Pd
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Ciri-ciri makhluk hidup
Kelas/Semester : VII/1
Waktu Pelaksanan : 22 Agustus 2019
Keterangan:
Skor nilai : Rentang nilai : A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Anutusias siswa dalam mengikuti proses
Pembelajaran
4. Keaktifan dalam diskusi kelompok
5. Siswa mampu menjelaskan mengkasifikasikan makhluk
hidup dan membuat kunci determinan
6. Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi
8. Siswa dapat menggunakan Model Cooperative Learning
Tipe Picture And Picture dan Make A Matchdengan baik
9. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
10. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
Total 33
Kategori Sangat baik
119
120
121
122
123
124
125
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Dewi Nurhayati Arum Mawar Sari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat,Tanggal Lahir : Boyolali, 08 September 1998
Agama : Islam
Nama Ayah : Jarwoto
Nama Ibu : Harsini
Alamat : Sumber RT 17 /RW03 Desa. Sumber Agung,
Kec. Klego, Kab. Boyolali, Prov.Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 2 Sumber Agung (LULUS 2009)
2. MTs Negeri 1 Andong (LULUS 2012)
3. SMA POMOSDA (LULUS 2015)
4. S1 Jurusan T.IPA, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga (ANGKATAN TAHUN 2015)
Demikian riwayat hidup penulis, dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga,24 Agustus 2019
Penulis,
Dewi Nurhayati A.M.S
23060150046