49
Identifikasi Kondisi Eksisting Perancangan Produk Pengujian Produk

Pengujian Produk Perancangan Produk Kondisi Eksistingdigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27844-2509100088-Presentation2.pdf · Faktor Penyebab Terjadinya ... teknis yang mempengaruhi

Embed Size (px)

Citation preview

Identifikasi Kondisi Eksisting

Perancangan Produk

Pengujian Produk

Identifikasi Kondisi Eksisting

Labelling

Memberi lubang-

lubang kecil

pada plastik

Memanaskan

ujung-ujung

plastik

Menimbang

ukuran berat

Membungkus

kedelai yang

telah diberi ragi

Tempe siap

dipasarkan

Quality Function Deployment (QFD)

Function Analysis System Technique (FAST)

PUGH

Perancangan Produk

Voice of Customer

Harga produk

Desain produk

Kapasitas produksi

Kemudahan dalam pemakaian

Dimensi produk

Ketahanan produk

Kemudahan diperbaiki

Hemat energi (listrik)

Kecepatan produksi

Identifikasi Atribut

Hasil Rekap Data & Interpretasi

43%

17%

10%

10%

10%10%

Jumlah Produksi tiap Hari (kg)

<50

50

60

70

80

100

87%

10% 3%

Ukuran Berat tiap Bungkus (gram)

200 100 tidak diukur

93%

7%

Intensitas Terjadinya Kesalahan pada Proses

Pengemasan

ya

tidak

39%

16%

33%

8% 2%2%

Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Kesalahan

operatorKecepatan proses

Alat yang kurang

memadaiTidak ditimbang

Bahan baku buruk

Sedikitnya pekerja

Hasil Rekap Data & Interpretasi

Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan

Identifikasi Tingkatan Kepentingandan

Kepuasan Pelanggan

Analisis Gap Kepuasan

Gap Negatif:• Harga Produk• Kapasitas Produksi• Ketahanan Produk• Kemudahan diperbaiki• Hemat Energi (listrik)• Kecepatan Produksi

GAP = RII Tingkat Kepuasan – RII Tingkat Kepentingan

Benchmarking

Desain Produk

Kapasitas Produksi

Ketahanan Produk

Kemudahan diperbaiki

Kecepatan Produksi

Sales Point

Menunjukkan bagaimana suatu

atribut mempengaruhi

tingkat penjualan produk

Hasil dari subjektivitas dan

wawancara dengan pihak terkait

Respon Teknis

Langkah untuk mewujudkan

adanya atribut

Terdapat respon teknis yang

mempengaruhi lebih dari satu atribut

Relationship Matrix

Technical Correlation

Matrix House of Quality

Eliminasi Dimensi Produk

Inputan Metode FAST

Hierarki Hubungan

Atribut prioritas untuk dikembangkan adalah hargaproduk, ketahanan produk, kemudahandiperbaiki, kemudahan dalam pemakaian, dan hematenergi (listrik)

FAST Diagram

Alat

Pengemasan

Tempe

Sederhanakan

Bentuk

Meningkatkan

kecepatan

pengemasan

Deteksi

Bungkus

Tempe

Perbesar

Corong Deteksi Ukuran

Berat untuk

Tiap Bungkus

Tempe

Meningkatkan

Kemampuan

Produksi

Mengurangi

defect rate

Meningkatkan

Produktivitas

&

Meningkatkan

Kualitas

Pengemasan

Tempe

Menyederhanakan

Kontrol Alat

Susun

Kerangka

Tentukan

Bahan

Tentukan

Bentuknya

Memperpanjang

Umur Alat

Memudahkan

Proses

Pengemasan

Data

kuisioner dan

wawancara

pengrajin

tempe

Penggunaan

Sensor

Warna

Stabilkan

pemanas

Penggunaan

Elemen

Beri kontrol

panas

Sederhanakan

Mekanisme

Gabungkan

Kerangka

Spesifikasi

Kontroller

Baik

Penggunaan

Stainless

Steel

Perbesar

Roll Plastik

Wh

en

How

Why

Membuat Alat

Pengemasan

Meningkatkan

Kapasitas

Pengemasan

Menambah

Kapasitas

Tampung

Penggunaan

Sensor Berat

Memudahkan

untuk

memperbaiki alat Penggunaan

Material yang

Umum dipasaran

Penggunaan

Komponen

Sederhana

FAST Diagram

Perbesar

Corong

Meningkatkan

Kemampuan

Produksi

Perbesar

Roll Plastik

Meningkatkan

Kapasitas

Pengemasan

Menambah

Kapasitas

Tampung

Deteksi

Bungkus

Tempe

Deteksi Ukuran

Berat untuk

Tiap Bungkus

Tempe

Mengurangi

defect rate

Penggunaan

Sensor

Warna

Stabilkan

pemanas

Penggunaan

Elemen

Beri kontrol

panas

Penggunaan

Sensor Berat

Penggunaan

Loadcell

Rangkaian

Heater

Diagram FAST ‘Meningkatkan Kapasitas Pengemasan’

Diagram FAST ‘Mengurangi Defect Rate’

FAST DiagramSederhanakan

Bentuk

Meningkatkan

kecepatan

pengemasan

Menyederhanakan

Kontrol Alat

Memudahkan

Proses

Pengemasan

Sederhanakan

Mekanisme

Memudahkan

untuk

memperbaiki alat Penggunaan

Material yang

Umum dipasaran

Penggunaan

Komponen

Sederhana

Adanya LCD

Display

Satu Tombol

On/Off Alat

Satu Colokan

Listrik

Susun

Kerangka

Tentukan

Bahan

Tentukan

Bentuknya

Memperpanjang

Umur Alat

Gabungkan

Kerangka

Spesifikasi

Kontroller

Baik

Penggunaan

Stainless

Steel

Membuat Alat

Pengemasan

Pengelasan

Diagram FAST ‘Membuat Alat Pengemasan’

Diagram FAST ‘Memudahkan Proses Pengemasan’

PUGH & Morphology Chart

Pemilihan Alternatif Konsep

Mempertimbangkan hasil output dari QFD

dan FAST

Screening Concept

• Screening dan scoring menggunakan atribut prioritas dari hasil QFD• Penyusunan beberapa alternatif konsep disesuaikan dengan hasil QFD

dan FAST• Tahapan screening ini hanya memilih 5 konsep yang akan diseleksi

lebih lanjut

Scoring Concept

Rincian komponenterpilih :•Corong bentuk kerucut

terbalik•Roller yang memiliki

permukaan rekat•Sensor loadcell 500mg

•Heater dari plat –elemen – kontrol panas

•Motor DC 24V

Prototype

Pengujian Alat

Produktivitas Kerja

Kualitas Kerja

Analisis Pemilihan Alternatif

Rekap Data Waktu Proses Pengemasan

Uji Keseragaman

Paired T-TestProduktivitas

Kerja

Produktivitas Kerja

Rekap Data

2 hari pengambilan data sampling masing-masing 50 bungkus produk untuk eksisting dan penerapan alat baru

Observation

Ind

ivid

ua

l V

alu

e

464136312621161161

1100

1000

900

800

700

600

500

400

300

200

_X=697,5

UCL=1108,0

LCL=287,1

Waktu Pengemasan Eksisting (Hari Pertama)

Observation

Ind

ivid

ua

l V

alu

e

464136312621161161

1100

1000

900

800

700

600

500

400

300

200

_X=664,1

UCL=1055,9

LCL=272,2

Waktu Pengemasan Eksisting (Hari Kedua)

Observation

Ind

ivid

ua

l V

alu

e

464136312621161161

400

350

300

250

200

_X=304,3

UCL=401,6

LCL=207,0

Waktu Pengemasan Alat Baru (Hari Pertama)

Observation

Ind

ivid

ua

l V

alu

e

464136312621161161

450

400

350

300

250

200

_X=294,4

UCL=414,8

LCL=174,1

Waktu Pengemasan Alat Baru (Hari Kedua)

Uji Keseragaman

Paired T-Test

Hari Pertama

Ho : µ1 - µ2 = 0H1 : µ1 - µ2 ≠ 0

hw1 = 33,733

393,24 – 33,733 ≤ µ1-µ2 ≤ 393,24 + 33,733

359,507 ≤ µ1-µ2 ≤ 426,973

Paired T-Test

Hari Kedua

Ho : µ1 - µ2 = 0H1 : µ1 - µ2 ≠ 0

hw2 = 29,75

369,62 – 29,75 ≤ µ1-µ2 ≤ 369,62 + 29,75

339,87 ≤ µ1-µ2 ≤ 399,37

Karena nilai 0 tidak berada pada rentang µ1 -µ2, maka keputusan yang diambil adalah menolakHo, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapatperbedaan waktu yang signifikan antara kondisieksisting dengan penerapan alat baru

EKSISTING

ALAT BARU

Kualitas Kerja

Pengambilan data sampling dilakukan selama 2 hari

Identifikasi kriteria kualitas digunakan untuk menentukan

defect atau tidaknya suatu produk

Merupakan hasil wawancara dan observasi langsung pada UKM

Tempe

Kualitas Kerja

14%

86%

Kualitas Pengemasan Eksisting

cacat

baik

8%

92%

Kualitas Pengemasan Alat Baru

cacat

baik

20%

80%

Kualitas Pengemasan Eksisting

cacat

baik

2%

98%

Kualitas Pengemasan Alat Baru

cacat

baik

• Selama 2 hari pengujian, kualitas hasil pengemasan alat baru lebihbaik daripada kondisi eksisting• Kualitas hasil pengemasan alat baru juga memiliki tren meningkatkarena adanya perbaikan sistem

Biaya Pembuatan Alat

Pemilihan Alternatif Investasi

KONDISI EKSISTING

Pemilihan Alternatif Investasi

ALAT BARU

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil identifikasi Voice of Customer(VoC) menunjukkan 2 faktor penyebabtertinggi yang menyebabkan kesalahanpengemasan adalah 39% merupakankesalahan operator dan 33%dikarenakan alat yang kurangmemadai.

Kesimpulan

Rancangan alat pengemasan tempeberbasis otomasi dengan metode QFD, FAST, dan

PUGH telah mampu memenuhi kriteria yangdiinginkan/diharapkan oleh konsumen(pengrajin tempe). Prioritas kriteria yang diinginkan

tersebut adalah harga produk, ketahananproduk, kemudahan alat untukdiperbaiki, kemudahan dalampemakaian, dan hemat energi (listrik).

Kesimpulan

Penerapan alat ini memberikan dampakyang cukup signifikan dalam segi produktivitas

dan kualitas kerja. Pada produktivitas, indekspeningkatannya mencapai 6,733. Totalwaktu proses pengemasan (batasan uji =50 bungkus) yang dibutuhkan juga relatif cepat

dibandingkan dengan kondisi eksisting, yaitu 4,15 jamberbanding dengan 9,45 jam. Sedangkan pada

kualitas kerja, alat ini memberikan peningkatankualitas dengan tingkat pengurangan defectsebesar 6-18%.

Kesimpulan

Hasil Uji T-Test juga menunjukkanbahwa terdapat perbedaan waktusecara signifikan antara eksistingdengan alat baru, dimana hasilperhitungannya berturut-turut menolakHo dengan rentang nilai µ1-µ2 yaitu359,507 ≤ µ1-µ2 ≤ 426,973 dan339,87 ≤ µ1-µ2 ≤ 399,37.

Kesimpulan

Alternatif penerapan alat juga layak dalamsegi investasi dibandingkan dengankondisi eksisting yang telah ada sebelumnya.NPV untuk alat baru sebesar Rp194.524.531, dibandingkan dengan eksistingyang hanya menghasilkan NPV sebesar Rp23.128.772. Nilai IRR alat baru adalah 8%sedangkan kondisi eksisting yaitu 7%, dimanahal ini menunjukkan bahwa investasi alatbaru layak dilakukan dan lebihmenguntungkan daripada kondisieksisting.

Saran

Proses kontrol alat dapat dilakukan jarak jauhdengan pemanfaatan bluetooth downloader, alatini telah terdapat pada alat saat ini hanya sajabutuh program aplikasi untuk menjalankannya.

Uji coba alat sebaiknya dilakukan dengan rangewaktu yang lebih lama untuk memastikan segalakemungkinan yang dapat terjadi pada alat.

Kunci keberhasilan perancangan alat yang tepatfungsi adalah dengan kemampuanberkomunikasi dengan informal agar penggalianinformasi dapat lebih maksimal.

Saran

Sebaiknya mekanik pembuat alat memilikikemampuan yang handal dalam pengerjaan alatagar alat dapat berjalan dengan baik.

Kedelai dituangkan

Diidentifikasi oleh sensor

berat

Plastik pembungkus

bergeser

Sambungan plastik

dipanaskan

Menutup plastik bagian

bawah (dipanaskan)

Kedelai turun menuju plastik

pembungkus

pemanasan plastik bagian

akhir (packaging)

Cara Kerja Alat

Lampiran

Design prototype

Lampiran

Survei Lapangan

Lampiran

Pembuatan Alat

Lampiran

Pembuatan Kontroller

Terima kasih