View
164
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengolahan buah apel
Citation preview
1. Pembuatan keripik apel
Keripik apel dihasilkan dari pengolahan buah apel segar yang diproses pada
penggorengan bersuhu dan bertekanan rendah menggunakan mesin penggorengan vakum atau
sering disebut sebagai mesin vacuum frying. Buah apel segar setelah dikupas, dibersihkan dan
dirajang dengan ketebalan kira-kira 0,5 cm kemudian dimasukkan ke lemari pendingin (freezer)
selama kurang lebih 1 x 24 jam. Setelah itu digoreng pada suhu dan tekanan rendah
menggunakan minyak sawit atau minyingak kelapa dengan mesin vacuum frying selama kurang
lebih 1,5-2 jam. Lalu ditiriskan menggunakan mesin peniris minyak (spinner)dan terakhir
dikemas dalam kemasan aluminium foil menggunakan continuous sealer.
Salah satu produk olahan buah yang dapat dikembangkan dan mempunyai pasar yang
cukup baik adalah keripik. Keripik buah lebih tahan disimpan dibandingkan buah segarnya
karena kadar airnya rendah dan tidak lagi terjadi proses fisiologis seperti buah segarnya
(Antarlina dan Rina 2005). Salah satu upaya mempertahankan mutu dan daya simpan buah
adalah mengolahnya menjadi makanan kering (keripik buah). Pengolahan buah menjadi keripik
perlu dukungan teknologi sehingga kualitas keripik yang dihasilkan dapat diterima konsumen.
Salah satu cara untuk menghasilkan makanan sehat tanpa mengubah bentuk aslinya adalah
dengan menggunakan teknologi penggorengan vakum (Siregar et al. 2004; Departemen
Pertanian 2008).
Mesin penggoreng vakum (vacuum frying) dapat mengolah komoditas peka panas seperti buah-
buahan menjadi hasil olahan berupa keripik (chips), seperti keripik nangka, keripik apel, keripik
salak, keripik pisang, keripik nenas, keripik melon, keripik salak, dan keripik pepaya.
Dibandingkan dengan penggorengan secara konvensional, sistem vakum menghasilkan produk
yang jauh lebih baik dari segi penampakan warna, aroma, dan rasa karena relatif seperti buah
aslinya (Siregar et al. 2004; Departemen Pertanian 2008; Enggar 2009). Pada kondisi vakum,
suhu penggorengan dapat diturunkan menjadi 70− 85°C karena penurunan titik didih minyak.
Dengan demikian, kerusakan warna, aroma, rasa, dan nutrisi pada produk akibat panas dapat
dihindari. Selain itu, kerusakan minyak dan akibat lain yang ditimbulkan karena suhu tinggi
dapat diminimalkan karena proses dilakukan pada suhu dan tekanan rendah. Tahapan
penggunaan mesin penggoreng vakum adalah sebagai berikut:
1) Bahan yang akan digoreng disiapkan (dikupas dan diiris dengan ketebalan 0,50−1 cm). Jika
kandungan airnya tinggi, dapat digunakan mesin peniris (spinner) untuk mengurangi kandungan
air.
2) Tabung penggoreng diisi minyak goreng. Untuk menggoreng 4 kg buah diperlukan minyak
goreng 40 liter.
3) Mesin dan kompor gas dihidupkan dan diatur suhunya.
4) Bahan dimasukkan ke dalam keranjang penggoreng; posisi keranjang berada di atas (tidak
terendam minyak). Selanjutnya tabung penggoreng dan keran tabung ditutup agar kondisi tabung
menjadi vakum.
5) Setelah jarum penunjuk tekanan menunjuk pada angka -680 mmHg, keranjang penggoreng
diturunkan pada posisi terendam minyak. Bahan digoreng hingga kering.
6) Setelah penggorengan selesai, posisi keranjang dipindahkan ke atas (tidak terendam minyak),
dan kompor serta listrik dimatikan.
7) Keran pada tabung penggoreng dibuka hingga jarum pada penunjuk tekanan menunjuk pada
angka 0.
8) Tutup tabung penggoreng dibuka lalu keripik diangkat dan ditiriskan dengan mesin peniris.
2. Pembuatan sari apel
a. Buah dipilih berdasarkan tingkat kematangannya. Buah-buah yang telah busuk, terlalu matang,
atau yang memperlihatkan sifat tidak normal harus dipisahkan agar tidak mempengaruhi mutu
produk akhir.
b. Buah yang terpilih kemudian dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan semua kotoran yang
melekat dipermukaan buah. Bagian-bagian buah yang tidak dapat dimakan dibuang. Buah
dipotong dengan pisau anti karat (stainless steel) menjadi bagian yang lebih kecil.
c. Disiapkan panci yang telah diisi air,rebus hingga bersuhu 80°C kemudian dilakukan blanching
(proses pemanasan buah dan sayuran pada suhu kurang dari 100ºC, untuk meng-non aktifkan
enzim yang terdapat secara alami di dalam bahan pangan, fungsi lain untuk menghilangkan
lender dan gas dalam jaringan tanaman dan memperbaiki warna produk) selama 5 menit.
d. Setalah dilakukan blanching potongan buah selanjutnya dihancurkan, penghancuran dapat
dilakukan dengan cara diparut atau menggunakan alat penghancur lainnya (wairing blender).
Hancuran buah ditambah air dengan perbandingan 1:5. Hancuran buah kemudian disaring
dengan kain saring. Hasil saringan (filtrat) didiamkan selama 1 jam, untuk mengendapkan
padatan-padatan yang masih ada kemudian diambil hanya bagian jernihnya.
e. Sari buah yang diperoleh ditambah gula sebanyak 100 gram atau lebih untuk setiap liternya,
tergantung dari tingkat kemanisan buah yang digunakan dan tingkat kemanisan sari buah yang
dikehendaki. Selain gula, ditambahkan pula Na benzoat maksimum sebanyak 1 gram untuk
setiap liter sari buah. Tingkat keasaman sari buah diatur dengan asam sitray sampai pH
mencapai 4,0.
f. Sari buah selanjutnya dimasak pada suhu 900C selama 15-20 menit. Setelah dimasak dituangkan
kedalam cup, secara hot filling 75ºC. Cup berisi sari buah disealing secara manual dan harus
dipastikan tidak ada kebocoran. Dilakukan pendinginan selama 10 menit sampai dengan suhu
30ºC.
sari apel manalagi
Sari apel ana
Sari Apel Romebeauty
3. Pembuatan selai apel