20
PENGKAJIAN KOMUNITAS KULIAH KERJA KESEHATAN MASYARAKAT (K3M) DUSUN PAJANGAN DESA TRIWIDADI KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA 1. Core, ! "#$ %e& o'o% '!!r! %!# !* + "-" *! !! RT 1 !'!" RT / Pe*+%!0"!* I*#" Ko'$*"#! Te'$!* Riwayat: Riwayat Wilayah Apakah pernah ada pemekaran wilayah Sebelum terbentuknya dusun Pajangan, desa Triwidadi dibagi menjadi tiga kelurahan yaitu kel ura han Kre san, Kel ura han Tru cuk, dan Ke lu ra ha n Adi Suko, ke mu di an pada !  "o#ember !$% desa Triwidadi di bagi menjadi && dusun, dan dusun Pajangan adalah dusun dengan nomor urut dari && dusun di desa Triwidadi' Sej ak ter bent ukny a dus un Paj anga n bel um  pernah dilakukan pemekaran daerah atau wil aya h' Ada pun batasan(batasan wilayah )usun Pajan gan, yaitu: sebelah ut ara  berbatasan dengan padukuhan Sabrang Kidul, sebela h barat berb at as an dengan dusun Kayuh an Weta n, sebel ah selat an berbat asan dengan dusun *ambean, dan sebela h timur  berbatasan dengan dusun +utuh Kidul' )ulu dusun Pajangan memiiliki RT dan RW, te tapi sekarang hanya me mi li ki RT yang dibagi menjadi % RT, yaitu RT , RT &, RT -, RT $, RT . dan RT %'

Pengkajian Komunitas Core

Embed Size (px)

Citation preview

PENGKAJIAN KOMUNITASKULIAH KERJA KESEHATAN MASYARAKAT (K3M)

DUSUN PAJANGAN DESA TRIWIDADI KECAMATAN PAJANGAN

KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA1. Core, yaitu kelompok masyarakat yang dibina pada RT 01 sampai RT 06Pengkajian Inti KomunitasTemuan

Riwayat:

Riwayat Wilayah

Apakah pernah ada pemekaran wilayah

Berapa usia penduduk yang paling tua di wilayah tersebut

Sebelum terbentuknya dusun Pajangan, desa Triwidadi dibagi menjadi tiga kelurahan yaitu kelurahan Kresan, Kelurahan Trucuk, dan Kelurahan Adi Suko, kemudian pada 19 November 1946 desa Triwidadi di bagi menjadi 22 dusun, dan dusun Pajangan adalah dusun dengan nomor urut 11 dari 22 dusun di desa Triwidadi. Sejak terbentuknya dusun Pajangan belum pernah dilakukan pemekaran daerah atau wilayah. Adapun batasan-batasan wilayah Dusun Pajangan, yaitu: sebelah utara berbatasan dengan padukuhan Sabrang Kidul, sebelah barat berbatasan dengan dusun Kayuhan Wetan, sebelah selatan berbatasan dengan dusun Jambean, dan sebelah timur berbatasan dengan dusun Butuh Kidul. Dulu dusun Pajangan memiiliki RT dan RW, tetapi sekarang hanya memiliki RT yang dibagi menjadi 6 RT, yaitu RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05 dan RT 06. Usia penduduk paling tua di dusun Pajangan adalah 90 tahun.

Demografi:

Usia dan jenis kelamin kelompok/ komunitas yang dibina Tingkat pendidikan Status pekerjaan

Tingkat penghasilan masyarakat

Usia kelompok komunitas yang dibina:1. Balita (0 5 Tahun) : 38 orang (7,69%)2. Anak (6-13 Tahun) : 57 orang (11,54%)3. Remaja (14 21 Tahun) : 50 orang (10,12%)4. Dewasa/usia produktif (22 59 Tahun) : 269 orang (53,64%) 5. Lansia ( >60 Tahun ) : 84 orang (17.0%) Jumlah penduduk Dusun Pajangan adalah sekitar 494 orang dan jumlah KK adalah 150 KK. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di dusun Pajangan RT 01 sampai RT 06 yaitu 1. Laki-laki : 246 orang (49,79%)2. Perempuan : 248 orang (50,20%)1. Belum Sekolah : 36 orang (7,28%)

2. Tidak sekolah : 89 orang (18,02%)

3. TK : 6 orang (1,21%)

4. SD : 167 orang (33,80%)

5. SMP : 91 orang (18,42%)

6. SMA : 91 orang (18,42%)

7. Perguran Tinggi : 14 orang (2,83%) Dusun Pajangan RT 01 sampai RT 061. Pelajar/belum bekerja : 113 orang (22,87%)2. Tidak bekerja : 53 orang (10,72%)

3. PNS : 13 orang (2,63%)

4. TNI/Polri : 33 orang ( 6,68%)

5. Pensiun : 17 orang (3,44%)

6. Swasta/buruh tidak tetap : 265 orang (53,64%) Berdasarkan status pekerjaan warga di dusun Pajangan RT 01 sampai RT 06, tingkat penghasilan masyarakat terbagi menjadi 3 golongan yaitu :1) < Rp 500.000 : 4 orang (2,49%)2) Rp. 501.000 Rp. 1.000.000 : 154 orang (93,90%)3) >Rp. 1.000.000,- : 5 orang (3,04%)

Statistik vital: Angka prevalensi masalah kesehatan masyarakat

Angka kesakitan dan kematian dalam 2 tahun terakhir

Setelah dilakukan pengkajian tiap KK, penyakit yang sering di derita keluarga dalam 6 bulan terakhir di dusun Pajangan pada RT 01 sampai RT 06 yaitu :1. Batuk pilek : 22 orang (4,45%)

2. Asma :10 orang (2,02%)

3. TBC : 3 orang (0,60%)

4. Typoid : 2 orang (0,40%)

5. Asam Urat : 10 orang (2,02%)

6. Hipertensi : 27 orang (5,46%)

7. Lain lain : 17 orang (3,44%)

8. Tidak ada : 493 orang (81,57%)

Jumlah angka kesakitan di dusun Pajangan terbanyak yaitu penyakit hipertensi sebanyak 27 orang (5,46%) Untuk kematian dalam 2 tahun terakhir di dusun Pajangan didapatkan data sebanyak 13 orang yang meninggal dunia.

Nilai dan kepercayaan : Latar belakang yang mempengaruhi perilaku kesehatan

Bangunan tempat ibadah

Keyakinan terhadap suatu penyakit

Kepercayaan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan

Setelah dilakukan observasi dan pengkajian disetiap rumah warga dusun Pajangan didapatkan data sebagai berikut :

Sebanyak 31 rumah (22,62%) lingkungan perumahan yang tidak terawat dan tidak dimanfaatkan. Sebanyak 265 orang (53,64%) bekerja sebagai swasta atau buruh tidak tetap.

Sebanyak 99 tempat penampungan air (72,26%) yang terbuka.

Sebanyak 16 KK (11,67%) yang membuang sampah sembarangan.

Sebanyak 57 rumah (41,60%) tidak memiliki tempat pembuangan sampah. Sebanyak 40 rumah (50%) yang memiliki tempat penampungan sampah dengan jarak kurang dari 5 meter. Sebanyak 52 kandang ternak (44,82%) tidak terawat, dan kandang dibersihkan jika hanya untuk diambil kotorannya sebagai pupuk. Sebagian warga memiliki ternak ayam tetapi tidak memiliki kandang ayam, ayam hanya dibiarkan pohon sebagai rumah dari ayam. Sebanyak 16 remaja (32%) memiliki kebiasaan merokok.

Sebanyak 107 pasangan subur (69,48%) tidak menggunakan KB. Saat dilakukan wawancara dalam perkumpulan remaja, banyak sekali remaja yang tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi. Di dusun Pajangan terdapat 1 Masjid yang terletak di RT 04 dan 1 Mushola yang terletak di RT 05. Warga Dusun Pajangan meyakini bahwa kejadian suatu penyakit adalah ujian dari Allah, karena sebagian besar warga di desa Pajangan memiliki keyakinan islam yang kental.

Sebagian warga memiliki kepercayaan terhadap penyakit adalah bukan dari gangguan dari jin/gaib, sehingga wagra lebih percaya datang berobat ke Dokter, Mantri maupun Puskesmas dari pada datang berobat ke dukun.

Bapak dukuh Pajangan mengatakan, 85% warga Dusun Pajangan dapat mempercayai tentang masalah penyakit yang di alami dan mempercayai bahwa tenaga kesehatan dapat membantu masalah kesehatan yang dialami karena apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa berobat Puskesmas, Dokter, dan Mantri.

2. Interaksi Sub Sistema. Lingkungan fisik

Pengkajian Sub Sistem LingkunganTemuan

Inspeksi: Peta RT rawan masalah kesehatan di RT yang dikelola

Adanya pasar Tempat rekreasi

Data windshield survey Sesuai dengan pengkajian ditemukan data, yang rawan terhadap masalah kesehatan adalah RT 01. Hal ini digambarkan dengan keadaan lingkungan, yaitu:

Pengolahan sampah rumah tangga di Dusun Pajangan, yaitu :

1. Tempat pembuangan umum : 2 rumah (1,45%)

2. Disungai : 0 rumah (0%)

3. Ditimbun : 12 rumah (8,75%)

4. Dibakar : 107 rumah (78,10%)

5. Disembarang tempat : 16 rumah (11,67%)

Jarak septic tank dengan sumur, yaitu:

1. 10 meter : 104 rumah (75,91%) Jaminan Kesehatan, yaitu :

1. Askes/Astek : 14 orang (10,21%)

2. Dana sehat : 0 orang (0%)

3. JPS/Askin/Jamkesmas 97 orang (70,80%)

4. Umum : 26 orang (18,97%) Di dusun Pajangan terdapat pasar trodional yaitu pasar Sudi Moro. Desa Triwidadi memiliki tempat wisata/rekreasi Jurang pulosari yaitu semacam air terjun dari aliran sungai, dan wilayah ini berdekatan dengan Goa Selarong namun banyak warga yang tidak menjadikan tempat tersebut sebagai salah satu tempat wisata/rekreasi. Warga dusun Pajangan lebih memilih ke pantai Kuwaru sebagai tempat wisata/rekreasi. Data terlampir

Tanda vital : Kondisi iklim/ cuaca Kondisi Lingkungan dan rumah Tropis atau menyesuaikan musim yang ada di Indonesia Keadaan lingkungan perumahan kurang terawat, kurangnya pemeliharaan atau perawatan kandang ternak yang berada di luar rumah, pembuangan limbah rumah tangga di selokan dan disembarang tempat, sebagian besar rumah yang pembuangan sampah dengan cara di bakar dan dibuang di sembarang tempat, kurangnya pemanfaatan halaman rumah atau pekarangan rumah untuk penanaman tanaman, banyak rumah yang memiliki penerangan yang kerang saat siang hari.

Sistem Review: Dukungan sosial dari keluarga, kelompok atau masyarakat setempat Observasi sistem sosial seperti perumahan, tempat ibadah, tempat bisnis

Dukungan keluarga maupun masyarakat sekitar terhadap warga yang sakit terjalin dengan baik, yaitu keluarga mau merawat anggota keluarga yang sakit sampai sembuh, dan apabila ada warga yang sakit warga yang lain datang menjengung dan memberi bantuan seikhlasnya. Perumahan di Dusun Pajangan rata-rata telah berbentuk permanen dengan sebagian keadaan rumah menggunakan keramik, jendela yang cukup memadai dan jarak rumah antara warga satu dengan warga yang lain cukup dekat sehingga hubungan sosial antar warga cukup terjaga erat. Di Dusun Pajangan memiliki 2 tempat ibadah yang terdiri dari 1 Masjid di RT 02 dan 1 Mushola di RT 05 Tempat bisnis di Dusun Pajangan yaitu pasar tradisional Sudi Moro, terdapat beberapa rumah sebagai tempat bisnis seperti : warung, loundry, isi ulang galon, counter pulsa, bengkel sepeda yang dikelola secara pribadi oleh warga, dan sebagian warga melakukan pekerjaan buruh pembuatan emping melinjo di rumah.

b. Pelayanan kesehatan dan sosial

Pengkajian Sub Sistem

Pelayanan kesehatan dan SosialTemuan

Pelayanan yang diberikan Biaya/ harga Waktu pelayanan Siapa pemberi pelayanan kesehatan Karakteristik pengguna pelayanan

Angka statistik jumlah pengguna pelayanan setiap hari, mingguan, bulanan Keadekuatan, aksesibilitas dan penerimaan fasilitas oleh pengguna pelayanan Kegiatan posyandu (waktu, kegiatan dan penyuluhan yang diberikan di posyandu)

Di dusun Pajangan terdapat 2 pelayanan kesehatan yaitu Posyandu Balita dan Posyandu Lansia Sebelumnya setiap balita dikenakan biaya sebesar Rp. 100,- per bulan dan gratis untuk lansia, namun setelah itu dana untuk kegiatan posyandu Balita dan posyandu Lansia didapatkan dari bantuan Puskesmas, Kelurahan, dan bantuan swadaya, Rp.200.000,- per bulan untuk posyandu Balita dan Rp. 100.000,- per bulan untuk Lansia.

Kegiatan Posyandu Balita dan Posyandu Lansia setiap bulan pada tanggal 5 yang diadakan pagi hari pukul 8.00 WIB. Kegiatan senam lansia dilakukan rutin setiap hari Rubu pukul 16.00 WIB

Pelayanan kesehatan diberikan oleh kader kesehatan yang ada di dusun Pajangan sebanyak 11 kader Pengguna pelayanan Posyandu Balita adalah semua balita yang ada di dusun Pajangan dari umur 0 sampai 5 tahun yaitu sebanyak 27 balita pada bulan Januari 2014

Pengguna layanan Posyandu Lansia yaitu semua lansia diatas usia 60 tahun yaitu sebanyak 64 lansia namun tidak semua lansia mau datang mengikuti kegiatan Posyandu Lansia. Pada bulan Januari 2014 jumlah balita yang datang ke Posyandu balita yaitu : laki : 15 balita, Perempuan : 17 balita

Pada bulan Januari 2014 jumlah Lansia yang datang ke Posyandu Lansia sebanyak 64 lansia. Pada kegiatan senam lansia hanya 8 lansia saja yang aktif mengikutinya. Dengan adanya fasilitas yang terdapat di posyandu balita maupun Lansia yaitu alat Tensi, Stetoskop, Timbangan Berat Badan, dan alat pengukur tinggi badan maka para pengguna pelayanan dapat dengan mudah dilakukan pengukuran secara akurat, dan para pengguna pelayanan antusias mengikutinya. Pelayanan yang diberikan pada kegiatan Posyandu Balita yaitu :1. BKB (Bina Keluarga Balita)

2. KPIBU yaitu penyuluhan tentang menyusui bayi dari hamil sampai melahirkan.

3. Penimbangan Balita

4. Penyuluhan oleh Kader, 2 bulan sekali penyuluhan oleh petugas Puskesmas tentang kesehatan Balita (KMS).

5. PMT (Pemberian makanan Tambahan)

Pelayanan yang diberikan pada kegiatan Posyandu Lansia yaitu :

1. Senam Lansia setiap hari Rabu pukul 16.00 WIB di Balai Desa

2. Penimbangan Lansia

3. Pengukuran Tekanan Darah

4. Penyuluhan mengenai kesehatan dan kerohanian.

5. Tanya jawab tentang keluhan lansia

6. PMT (Pemberian Makanan Tambahan).

c. Ekonomi

Pengkajian Sub Sistem EkonomiTemuan

Pekerjaan penduduk

Pendapatan keluarga per bulan Pengeluaran keluarga per bulan

Kemampuan keluarga menyediakan makanan bergizi

Tabungan kesehatan Alokasi dana untuk kebutuhan pangan

Dusun Pajangan RT 01 sampai RT 061. Pelajar/belum bekerja : 113 orang (22,87%)

2. Tidak bekerja : 53 orang (10,72%)

3. PNS : 13 orang (2,63%)

4. TNI/Polri : 3 orang ( 6,68%)

5. Pensiun : 17 orang (3,44%)

6. Swasta/buruh tidak tetap : 265 orang (53,64%) Berdasarkan status pekerjaan warga di dusun Pajangan RT 01 sampai RT 06, tingkat penghasilan masyarakat terbagi menjadi 3 golongan yaitu :1. Rp 500.000 : 4 orang (2,49%)

2. Rp. 501.000 Rp. 1.000.000 : 154 orang (93,90%)3. >Rp. 1.000.000,- : 5 orang (3,04%)

Tidak di cantumkan secara pasti dalam rupiah berapa pengeluaran yang dikeluarkan setiap warga, mereka hanya mengatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan dan setiap harinya. Setiap keluarga hanya mampu menyiapkan makanan yang biasa saja, seperti tempe, tahu, telur, sayur-sayuran dan untuk daging serta ikan kira kira dua minggu sekali, dan warga mengonsumsi buah yang mereka didapatkan di kebun. Dana untuk tabungan kesehatan didapatkan dari iuran warga disetiap masing masing RT, dan dana tabungan tersebut digunakan untuk dana sosial seperti kematian, sumbangan kepada warga yang sedang di-off name di Rumah Sakit.

Masyarakat di dusun Pajangan tidak memiliki alokasi dana untuk kebutuhan pangan.

d. Keamanan dan TransportasiPengkajian Sub Sistem Keamanan dan TransportasiTemuan

Keamanan:

Pelayanan polisi

Sanitasi

Kebakaran

Di Dusun Pajangan terdapat satu pelayanan polisi yang berjaga di kantor kelurahan Pajangan yang ada di RT 02, dan setiap RT memiliki 1 pos ronda yang setiap malamnya dijaga oleh 6 sampai 10 orang sesuai jadwal masing masing orang. Untuk pembuangan limbah kotoran rumah tangga banyak yang masih dialirkan ke selokan dengan kondisi tergenang. Masih ditemukannya septik tang warga yang memiliki jarak kurang dari 10 meter dari sumur.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir tidak ada kejadia kebakaran, baik kebakaran rumah maupun kebakaran hutan.

Transportasi:

Jenis transportasi yang digunakan oleh masyarakat

Pelayanan transportasi

Jumlah penduduk yang mengalami keterbatasan dalam hal transportasi

Kondisi jalan

Jenis trasportasi warga dusun Pajangan yaitu sepeda, sepeda motor, dan mobil, serta tidak ada angkutan umum seperti angkutan kota Untuk pelayanan transportasi masyarakat warga dusun Pajangan menyediakan satu unit mobil milik salah satu warga yang digunakan untuk mengantarkan warga ke Rumah Sakit jika sewaktu waktu terdapat warga yang harus dirujuk. Bapak dukuh Pajangan mengatakan sekitar 15% masyarakat dusun Pajangan mengalami keterbatasan dalam transportasi, mayoritas didominasi oleh para lansia yang memilih untuk berjalan kaki saat bepergian. Konsisi jalan di jalan utama dusun Pajangan menggunakan aspal, namun hampir keseluruhan jalan diperumahan warga menggunakan cor block, serta kondisi jalan di wilayah RT 02 tampak curam dengan tanah dan bebatuan yang basah sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat.

e. Politik dan PemerintahanPengkajian Sub Sistem Politik dan PemerintahanTemuan

Kebijakan pemerintahan setempat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat Kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat Kemitraan yang dilakukan dalam menanggulangi masalah kesehatan (lintas sektoral/ lintas program)

Pemerintah ikut serta dalam mengatasi masalah kesehatan di dusun Pajangan yaitu pemerintah telah meksanakan program BPJS sejak tanggal 1 januari 2014 kepada sebagian besar warga. Pemerintah juga berperan dalam mengatasi masalah kesehatan di dusun Pajangan yaitu dengan melalui Peskesmas setempat pemerintah memberikan dana bantuan dalam program program puskesmas maupun Posyandu Balita dan Lansia seperti PMT (pemberian makanan tambahan), dana untuk balita BGS (Bawah garis merah), PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang dilaksanakan sekali dalam 2 bulan, namun kegiatan pengasapan atau fogging dilakukan jika hanya sudah ada kejadian DBD di masyarakat tidak ada jadwal tetap untuk dilakukan pengasapan. Sejauh ini pemerintah sudah cukap banyak membantu dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat seperti bantuan dari BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial), bantuan kepada 29 rumah di dusun pajangan untuk pembangunan rumah saat gempa pada tahun 2006, PSN (pemberantasan sarang nyamuk) yg dilaksanakan sekali damam 2 bulan, bantuan untuk posyandu balita dan posyandu lansia yaitu berupa PTM (pemberian makanan tambahan), bantuan untuk BGM (bawah garis merah) untuk balita, serta bantuan dana lansung untuk kegiatan posyandu balita sebesar Rp. 200.000,- per bulan dan posyandu lansia Rp. 100.000,- per bulan. Kemitraan yang di lakukan pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan berawal dari pemerintah yang bekerjasama dengan puskesmas menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat, serta melalui posyandu balita dan lansia yang dibina oleh beberapa kader yang telah mengikuti pelatihan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

f. KomunikasiPengkajian Sub Sistem KomunikasiTemuan

Media komunikasi yang dimiliki oleh keluarga (koran, televisi, radio)

Alat komunikasi (handphone, telepon)

Media komunikasi di masyarakat (arisan, pengajian)

Konsultasi dengan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan

Media komunikasi televisi dan radio telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, tetapi masyarakat sangat jarang untuk memanfaatkan koran sebagai media membaca informasi. Dulu ada mading yang terdapat di depan masjid dusun Pajangan yang dapat dimanfaatkan oleh warga tapi saat ini sudah tidak lagi, dan saat ini kondisinya tidak terawat. Sebagian masyarakat telah memilki HandPhone untuk berkomunikasi khususnya para remaja banyak memenfaatkan media tersebut. Sedangkan tidak ada telpon untuk rumah pribadi. Dalam menyebarkan informasi di masyarakat, warga memanfaatkan masjid untuk menyebarkan informasi, umumnya warga menyampaikan informasi mengenai kegiatan keagamaan, kematian, dll. Selain itu setiap malam hari warga menggunakan media kentongan yang ada pos ronda disetiap RT untuk mengetahui adanya kegiatan ronda di wilayah tersebut. Informasi penting lainnya juga dapat disampaikan melalui kegiatan perkumpulan warga seperti kegiatan arisan maupun pengajian, baik dewasa maupun remaja dan telah memiliki jadwal rutin. Arisan pemuda setiap malam minggu, Arisan Ibu PKK setiap 2 minggu, acara Yasinan bapak bapak setiap malam minggu. Maka dengan adanya perkumpulan rutin, warga tidak kesulitan untuk menyampaikan informasi keseluruh warga. Biasanya masyarakat datang ke tenaga kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan, mantri, maupun polindes untuk konsultasi kesehatan. Masyarakat juga bisa mendapatkan konsultasi kesehatan melalui pelayanan Posyandu baik balita maupun lansia, karena setiap 2 bulan petugas Puskesmas selalu berkunjung ke posyandu balita dan lansia untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan di masyarakat.

g. PendidikanPengkajian Sub Sistem PendidikanTemuan

Presentase keluarga yang buta huruf Fasilitas pendidikan atau informasi yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga seperti koran dinding dan perpustakaan

Berdasarkan wawancara dengan Pak dukuh Pajangan, beliau mengatakan sekitar 3-5% warga dusun Pajangan yang buta huruf, mayoritas di dominasi oleh para lansia, pada tahun 2012 telah dilakukan pendidikan kepada warga yang buta huruf, namun pada tahun 2013 sampai saat ini belum dilakukan kembali. Di Dusun Pajangan terdapat satu tempat koran dinding yang ada di depan masjid RT 02, dulu di manfaatkan oleh masyarakat tetapi untuk saat ini sudah tidak dimanfaatkan kembali dan kondisinya saat ini tidak terawat. Terdapat satu perpustakaan desa yang ada RT 01 namun warga kurang antusias untuk memanfaatkannya.

h. RekreasiPengkajian Sub Sistem RekreasiTemuan

Kebiasaan makan bersama di luar rumah

Makanan yang sering dikonsumsi saat makan di luar

Kebiasaan rekreasi

Sarana rekreasi

Jenis rekreasi yang ada di keluarga maupun masyarakat

Masyarakat di dusun Pajangan dalam kurang lebih 1 bulan sekali melakukan kebiasaan makan bersama keluarga di luar rumah. Biasanya warga dusun pajangan saat makan bersama diluar warga pergi mencari warung makan seperti warung Pecel lele, Ayam goreng, Sate, dan lain lain. Anak anak dan remaja di dusun Pajangan rata rata mengkonsumsi junk food seperti Tempura sabagai makanan ringan. Meskipun dusun Pajangan dekat dengan tempat wisata Jurang Pulo Sari dan Goa Selarong namun warga lebih senang pergi ke panti Kuwaru untuk berekreasi. Sarana rekreasi di pantai Kuwaru sebagai tempat rekreasiwarga yaitu pemandian di pinggir pantai dan menikmati pemandangan pantai, serta menikmati masakan laut yang tersedia di warung saat di pinggir pantai Kuwaru. Jenis rekreasi keluarga atau masyarakat dusun Pajangan yaitu menonton TV di rumah, Olahraga seperti sepak bola yang setiap sore diadakan oleh para remaja di lapangan bola milik SMP N 01 Pajangan yang berada di RT 01, dan bola voli yang setiap sore diadakan di lapangan Voli yang berada di RT 05, serta tempat pemancingan di RT 02.