Penggunaan Strategi Belajar Pq4r

  • Upload
    nuris

  • View
    57

  • Download
    23

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR PQ4R ( PREVIEW, QUESTION,READ, REFLECT, RECITE, REVIEW ) DALAM PEMBELAJARANSEJARAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS 1 POKOK BAHASAN PENDUDUKAN MILITERJEPANG DI INDONESIA SMA NEGERI 1 GRINGSINGTAHUN AJARAN 2008/2009SKRIPSIUntuk Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanOlehIrwan Hartanto Nim 3101405026Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Semarang 2009iPERSETUJUAN PEMBIMBINGTelah disetujui untuk diajukan ke Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri SemarangHari:Tanggal:Menyetujui,Pembimbing IDrs. Bain, M.Hum. NIP. 131876207 Pembimbing IIDrs. Jimmy de Rosal, M.Pd NIP. 131475607MengetahuiKetua Jurusan SejarahArif Purnomo, S.Pd, S.S, M, Pd NIP.132238946iiPENGESAHAN KELULUSANTelah dipertahankan didepan sidang Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri SemarangHari:Tanggal:Penguji SkripsiDra. C. Santi Muji Utami, M.Hum NIP. 131876210Anggota IDrs. Ba;in, M.Hum NIP. 131876207 Anggota IIDra. Jimmy de Rosal, M. Pd NIP. 131475607MengetahuiDekan Fakultas Ilmu SosialDrs. Subagyo, M.Pd NIP.130818771iiiPERNYATAANSaya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karyasaya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atauseluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi inidikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.Semarang,2009Irwan Hartanto NIM. 3101405026ivMOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO :Nothing is impossible, everything is possible if you believe in Allah 3 S (Serius, santai dan sabar)Bakhtiku untuk kedua orang tuakuPERSEMBAHAN : Skripsi ini kupersembahkan untuk : Bapakku (Hartono),Ibuku (Kristin) akhirnya aku bisa membuat bangga keluarga,Buat adek Gatot dan Dita : mas sayang kalian berdua. Seseorang yang selalu memberikan motivasi, do'a dan perhatian dalam penyusunan skripsi ini, teman hidupku nanti.. Keluarga Besarku : pak lek, bu lek, Mbah ku serta untuk bu dhe Har yang sudah tenang di sisi Allah SWT. Buat Sohib aku Rofiun terima kasih banyak atas semua, teman untuk selamanya. Teman-teman Pendidikan Sejarah 05, aku akan rindu dan sayang kalian. Teman sekaligus sahabat aku yang paling hebat Bimbi, Aie aku sayangkalian.. Temen-temen lama aku di SMA Negeri 1 Weleri, Cipto, Widi, dan Andi Keluarga Besar Ajaib Kost. Untuk guru sejarah dan kepala sekolah SMA N 1 Gringsing , terima kasih. AlmamaterkuvKATA PENGANTARTidak ada satu hal pun yang dapat dilakukan manusia tanpa ridho dariAllah Yang Maha Kuasa sehingga tidak satupun ungkapan yang bisamenggambarkan rasa syukur atas terselesainya skripsi dengan judul PenggunaanStrategi Belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) da;amPembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas XI IPS 1pokok bahasan Pendudukan Militer Jepang di Indonesia SMA Negeri 1 GringsingTahun Ajaran 2008/2009, sebagai salah satu persyaratan untuk memperolehgelar Sarjana Pendidikan Universitas Negeri SemarangKeterbatasan, kekurangan dan kelemahan adalah bagian dari kehidupanmanusia. Oleh karena itu tidak ada satupun orang yang bisa hidup sendiri tanpabantuan orang lain, sedemikian halnya penyusunan skripsi ini tidak terlepas daribantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ucapan terimakasihsaya sampaikan kepada yang terhormat :1. RektorUniversitasNegeriSemarang,yangtelahmemberikanijinmengadakaan penelitian di luar lingkungan Universitas Negeri Semarang.2. Dekan FIS Universitas Negeri semarang yang telah memberi ijin penelitian.3. Ketua Jurusan Sejarah FIS Universitas Negeri Semarang yang telah memberiijin penelitian serta arahan dalam penyusunan dalam skripsi ini.4. Bapak Untung, Spd Selaku Kepala SMA Negeri 1 Gringsing yang telahmemberi ijin penelitianvi5. Bapak Drs. Bain, M.Hum selaku pembimbing I yang telah memberikanpetunjuk dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.6. Bapak Drs. Jimmy de Rosal, M.Pd. selaku pembimbing II yang telahmemberikan petunjuk bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.7. Bapak M. Ikhsan, S.S selaku guru mata pelajaran sejarah SMA Negeri 1Gringsing yang telah membantu dalam penelitian.8. Para siswa-siswi kelas XI.IPS 1 Tahun Ajaran 2008/2009 yang telah bersediasecara tulus dan ikhlas sebagai subyek penelitian skripsi ini.9. Seluruh teman-teman Pendidikan Sejarah 2005 yang selalu memberikanbantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.10. Semua pihak yang telah membantu dengan sukarela, yang tidak dapat Penulissebutkan satu persatu.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembacadan dapat memberikan kontribusi di dunia pendidikan. Terima kasih.Semarang,2009Irwan HartantoviiABSTRAKHartanto, Irwan. 2009. Penggunaan Strategi Belajar PQ4R (Preview, Question,Read, Reflect, Recite, Review) da;am Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas XI IPS 1 pokok bahasan Pendudukan Militer Jepang di Indonesia SMA Negeri 1 Gringsing ahun ajaran 2008/2009. Skripsi. Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.Kata Kunci: Pembelajaran, Sejarah, Strategi Belajar PQ4RPrestasi belajar merupakan impian setiap manusia yang sedang dalam tahap belajar. Prestasi belajar dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh beberapa faktor diantaranya pemahaman materi. Untuk dapat mengetahui peningkatan hasil belajaar siswa terhadap pelajaran sejarah kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Gringsing maka diperlukan penelitian lebih lanjut. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah penggunaan strategi belajar PQ4R dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran sejarah kelas XI.IPS 1 SMA Negeri 1 Gringsing dengan menggunakan Strategi belajar PQ4R.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana penggunaaan strategi belajar PQ4R?. Serta untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI.IPS 1 SMA Negeri 1 Gringsing setelah penggunakan strategi belajar PQ4R tahun ajaran 2008/2009?.Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI. IPS 1 SMA Negeri 1 Gringsing tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 40 siswa. Ada dua variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi belajar PQ4R dalam pembelajaran sejarah dan hasil belajar siswa dalam pelajaran sejarah. Data yang diambil melalui observasi, test, daftar pertanyaan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis Diskriptif Presentase.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang kegiatanya terdiri dari 2 siklus. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Sedangkan, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan strategi belajar PQ4R. Strategi belajar PQ4R merupakan salah satu strategi belajar dimana guru membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dimana dalam pembelajaran tersebut terdiri dari langkah-langkah antara lain preview (membaca selintas dengan cepat), question (bertanya), read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya jawab sendiri), review (mengulang secara menyeluruh).Keunggulan strategi belajar PQ4R yaitu 1. tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, 2. Dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran, 3. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan prosesviiibertanya dan mengomunikasikan pengetahuannya, 4. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas..Selain itu strategi PQ4R juga mempunyai kelemahan yakni 1. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan, 2. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah, 3. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan.Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan uji soal untuk mendapatkan reliabilitas dan validitas soal tes. Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas diketahui bahwa pada soal siklus 1 a = 5% dengan n =20 diperoleh r tabel = 0.444 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.Untuk validitas soal hasil uji validitas diketahui terdapat 5 soal yang tidak valid pada siklus 1 yaitu soal nomor, 5,11,15,18 dan 22 sedangkan pada soal uji validitas pada siklus 2 terdapat 5 butir soal yang tidak valid yaitu soal nomor 2,9,12,18 dan 21 selebihnya valid.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan, sebesar 65 pada siklus I dengan ketuntasan belajar mencapai 50 %, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 80,5 dengan ketuntasan belajar mencapai 87,5 %, dibandingkan sebelum diadakan penelitian sebesar 59 dengan ketuntasan belajar mencapai 20 %.Berdasarkan hasil penelitian diketahui pembelajaran dengan penggunakan strategi belajar PQ4R perlu dilaksanakan dalam pembelajaran dikelas, karena strategi belajar tersebut dapat meningkatkan pemahaman materi dan hasil belajar siswa. Selain itu, strategi belajar ini merupakan salah satu tipe strategi elaboratif karena dalam pembelajaran tersebut terjadi proses penambahan rincian dari informasi baru sehingga lebih bermakna.Secara umum proses pembelajaran sejarah dengan menerapkan strategi belajar PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selaian itu penerapan strategi PQ4R bisa meningkatkan minat membaca dan keberaian siswa dalam bertanya terhadap materi yang belum mereka mengerti. Penerapan strategi belajar PQ4R mendapatkan tanggapan yang positif dari siswa, karena penggunaan strategi belajar PQ4R termasuk baru bagi siswa dan terbukti efektif serta dapat diterapkan siswa disekolah atau dirumah dalam berbagai pelajaran apapun.ixDAFTAR ISIhalamanHALAMAN JUDUL............................................................................................ iPERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iiPENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iiiPERNYATAAN ................................................................................................. ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vKATA PENGANTAR ....................................................................................... viABSTRAK ....................................................................................................... viiiDAFTAR ISI ....................................................................................................... xDAFTAR TABEL ............................................................................................ xiiiDAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xivDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviBAB I. PENDAHULUANA.Latar Belakang Masalah .............................................................. 1B.Rumusan Masalah ....................................................................... 9 C.Tujuan Penelitian ...................................................................... 10 D.Manfaat Penelitian .................................................................... 11BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA.Landasan Teori .......................................................................... 141. Pengertian Belajar dan Pembelajaran .................................. 142. Pembelajaran Sejarah .......................................................... 193. Meningkatkan ...................................................................... 214. Hasil Belajar ........................................................................ 215. Strategi Belajar .................................................................... 266. Jenis Strategi Belajar ........................................................... 287. Strategi Belajar PQ4R..................................................30xB.Kerangka Berfikir .................................................................... 32C.Hipotesis Tindakan .................................................................. 34BAB III. METODELOGI PENELITIANA.Pendekatan Penelitian ............................................................... 35B.Lokasi dan Subyek Penelitian ................................................... 36C.Desain Penelitian ....................................................................... 37D.Prosedur Penelitian ................................................................... 381. Penetapan Fokus Masalah Penelitian .................................. 382. PerencanaanTindakan ......................................................... 38E.Pelaksanaan Peneltian .............................................................. 431. Siklus I ................................................................................ 432. Siklus II ............................................................................... 45F.Metode Pengumpulan Data ....................................................... 47G.Metode Analisa Data ................................................................ 48H.Indikator Keberhasilan ............................................................ 51BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 52 B. Hasil Penelitian ......................................................................... 53 1. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa ............................ 542. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata Kelas ............................ 55 3. Hasil Ketuntasan Belajar Klasikal ...................................... 57 4. Hasil Pengisian Daftar Pertanyaan Siswa .......................... 59C.Pembahasan .............................................................................. 61 1. Siklus 1 ............................................................................... 61 2. Siklus 2 ............................................................................... 65xiBAB V. PENUTUPA.Simpulan ................................................................................... 69B.Saran .......................................................................................... 70DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 71LAMPIRAN LAMPIRAN ............................................................................. 73xiiDAFTAR TABELhalamanTabel 1Jumlah siswa SMA N 1 Gringsing............................53Tabel 2Perolehan nilai tes hasil belajar siswa kelas XI IPS 1...................54Tabel 3Nilai rata-rata sejarah kelas XI IPS 1............................................56Tabel 4Ketuntasan klasikal hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS 1.....58xiiiDAFTAR GAMBARGambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4Gambar 5Gambar 6Gambar 7 halamanSkema Kerangka berfikir...........33Skema rancangan kegiatan penelitian............................................37Diagram alir penelitian tindakankelas (PTK)................................42Komponen-koponen analisis data model interaktif.......................51Gapura SMA Negeri 1 Gringsing..................................................52Perkembangan nilai rata-rata sejarah kelas XI IPS 1.....................57Perbandingan dan peningkatan ketuntasan klasikal sejarah kelas XIIPS 1...............................................................................................59Gambar 8Gambar 9Gambar 10 Data hasil siklus 1..........................................................................63Data hasil siklus 2..........................................................................66Ketuntasan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS 1...................67xivDAFTAR LAMPIRANLampiran 1Lampiran 2Lampiran 3Lampiran 4Lampiran 5Lampiran 6Lampiran 7Lampiran 8Lampiran 9 Daftar Nama Siswa Kelas XI.IPS 1 SMA Negeri 1 GringsingDaftar Nilai Awal Sejarah Siswa XI IPS 1 PrasiklusDaftar Soal Pre Tes PrasiklusKunci Jawaban Soal Pre TesValiditas dan ReliabilitasRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1Bahan Bacaan (Handout) Siklus 1Kertas Kerja Siswa Siklus 1Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus 1Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus 1Lampiran 11Lampiran 12Lampiran 13Lampiran 14Lampiran 15Lampiran 16Lampiran 17Lampiran 18Lampiran 19Lampiran 20Lampiran 21 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus 1Daftar Nilai Evaluasi Siklus 1Hasil Lembar Observasi Guru Siklus 1Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus 1Reancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2Bahan Bacaan (Handout) Siklus 2Kertas Kerja Siswa Siklus 2Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus 2Soal Evaluasi Siklus 2Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus 2Daftar Nilai Evaluasi Siklus 2xvLampiran 22Lampiran 23Lampiran 24Lampiran 25Lampiran 26Lampiran 27 Hasil Lembar Observasi Guru Siklus 2Hasil Lembar Observasi Siswa Silus 2Lembar Daftar PertanyaanFoto PenelitianSurat Ijin PenelitianSurat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian.xviBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusiamembutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada.Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulitberkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan adalah usaha sadar danbertujuan untuk mengembangkan kualitas (Djamarah, 2005:22). Adapunpengertian pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan NasionalNo.20 Tahun 2003 dalam Munib (2003:33) adalah usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesertadidik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlaq mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Denganpendidikandiharapkanmanusiamengetahuiakansegalakelebihannya yang dipotensikan untuk kualitas hidup lebih baek darisebelumnya.Teori belajar menekankan bahwa belajar terdiri atas pembangkitan respondengan stimulus yang pada mulanya bersifat netral atau tidak memadai(Hamalik, 2004:49). Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yangperlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala12kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut (Uno,2006:34).Olehkarenaitudiperlukanketerampilanmemilihdanmenggunakan metode mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaranyang efektif sehingga hal ini akan membawa siswa kedalam situasi belajaryang bervariasi dan siswa terhindar dari situasi pembelajaran yangmembosankan. Fungsi pendidikan mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi perta didik agarmenjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab (Muchith, 2007:7)Sedangkan menurut Slameto (2003:2) belajar merupakan suatu prosesperubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi denganlingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Berdasarkan pendapat para pakar diatas maka dapat disimpulkan bahwabelajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untukmemperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannyaSedangkan tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik danmemberi bekal kemampuan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuaidengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya serta berbagai bekalbagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkanpengertian dan tujuan dari pendidikan IPS, maka dibutuhkan suatu pola3pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut,sehinggakemampuandanketerampilangurudalammemilihdanmenggunakan berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran yangsenantiasa terus ditingkatkan. Ilmu Pengetahuan Sosial seperti sejarah adalahpelajaran yang tidak menarik, bahkan sering dikatakan sangat membosankan.Hal itulah yang sering dilontarkan oleh siswa. Kebosanan tersebut bukandikarenakan materi sejarah yang banyak hafalan dan cenderung teoritismelainkan peran guru dalam menggunakan metode pembelajaran yangcenderung kurang bervariatif (Widja, 1989:24).Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, untuk mencapaitujuan pembelajaran tidak dapat terpisahkan dengan metode yang digunakan.Dalam menggunakan suatu metode dalam pembelajaran, tidak ada suatumetode pembelajaran yang lebih baik dari metode pembelajaran yang lain.Masingmasingmetodepembelajaranmempunyaikeunggulandankelemahan. Oleh karena itu guru harus bisa memilih metode pembelajaranyang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Selain itu efektifitas gurumengajar juga mempunyai peranan yang penting, hal ini dapat dijadikan salahsatu ukuran keberhasilan guru dalam mengajar. Biasanya siswa dalammemahami materi ditentukan oleh ketertarikan siswa oleh guru.Ketertarikanterhadap guruditentukan oleh bagaimana karakteristik atau mentalitas gurudalam melaksanakan pembelajaran (Muchith, 2007:37).Sejarah merupakan pengalaman manusia mengenai segala sesuatu didunia. Tanpa sejarah manusia tidak akan mengetahui akan dirinya dalam4berbagai sudut pandang antara ada dan tiada. Menurut Hariyono (1995:2)sejarah merupakan proses berpikir masyarakat. Berdasarkan hal tersebutmaka boleh disebut sejarah mencakup pengalaman dan ingatan manusia.Sejarah mempunyai cakupan yang luas, tidak hanya menyangkut pengalamanpribadi tetapi lebih banyak pengalaman orang lain serta pengalamanmasyarakat dalam menghadapi tantangan jamannya.Mata pelajaran sejarah mempunyai arti yang sangat strategis dalampembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalampembentukan manusia indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cintatanah air. Menurut Hartono Kasmadi (2001:16) mengatakan sejarahmerupakan satu bagian dari kelompok ilmu yang berdiri sendiri. Tujuan yangluhur dari sejarah untuk diajarkan pada semua jenjang sekolah adalah:menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara sertasadar untuk menjawab untuk apa ia dilahirkan.Melihat sedemikian pentingnya mata pelajaran sejarah, maka seorang guruharus bisa mengembangkan dan melakukan inovatif terhadap pembelajaransejarah, yang terkesan oleh peserta didik membosankan. Dalam pengajaransejarah, metode dan pendekatan serta model yang telah dipilih dan merupakanalat komunikasi yang baik antara pengajar dan siswa, sehingga setiappengajaran dan setiap uraian sejarah yang disajikan dapat memberikanmotivasi belajar5Pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus mempunyai pengaruhyang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar. Pemilihanmodel dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum danpotensi peserta didik merupakan kemampuan dan ketrampilan dasar yangharus di kuasai oleh seorang guru. Ketepatan seorang guru dalammenggunakan model atau metode maka dapat memperoleh hasil maksimaldalam pembelajaran. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka seorangguru harus mempunyai kemampuan untuk mengajar yang baik dan efektifsehingga memudahkansiswa. Menurut Slameto (2003:92) mengajar yangefektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif juga.Belajar di sini adalah suatu aktifitas mencari, menemukan dan melihat pokokmasalah. Siswa berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat bahwabila seseorang memiliki motor skill atau mampu dapat menciptakan puisiatau simfoni, maka dia telah menghasikan masalah dan menemukankesimpulan.Menurut Wina Sanjaya (2006:55) peran guru menjadi kunci keberhasilandalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Selain mengajar, guru jugabertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan, menciptakan kondisipembelajaran yang kondusif di kelas, sebab salah satu masalah dalampendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran..Berdasarkan dari pendapat para pakar dapat diketahui bahwa peran gurusangat penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Selain sebagaisumber belajar, guru juga sebagai fasilisator serta motivator siswa. Jadi peran6guru tidak hanya memberikan pengetahuan melainkan lebih dari itu. Gurujuga berperan penting dalam mengawal dan membimbing siswa untukmencapai keberhasilan dalam meraih cita-citanya.Agar tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus mampu mengorganisirsemua komponen sedemikian rupa sehingga antara komponen yang satudengan lainnya dapat berinteraksi secara harmonis (Suyitno, 2006:12). Salahsatu komponen dalam pembelajaran adalah pemanfaatan berbagai macamstrategi dan metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel sesuai denganmateri, siswa dan konteks pembelajaran (Depdiknas, 2006:1). Sehinggadituntut kemampuan guru untuk dapat memilih model pembelajaran sertamedia yang cocok dengan materi atau bahan ajaran Pernyataan di atasmenunjukan perlunya pembaharuan pembelajaran sejarah di Indonesia,melalui siswa aktif menimbulkan suasana keakraban dan saling interaksikemudian terwujud kondisi sosial di antara siswa. Semangat itu perludiaktualisasikan dalam kehidupan nyata oleh seluruh masyarakat, terutamaguru sejarah yang berhadapan langsung dengan siswa sebagai salah satusasaran dalam penanaman sejarah yang diinginkan.Menurut Hariyono (1995:144) guru sejarah dikatakan berhasil salah satualasan utamanya adalah mampu menjelaskan pelajaran sejarah secaramenarik. Melalui pemaparan materi sejarah yang menarik dan mampumenunjukan relevansinya bagi siswa, sejarah tidak dianggap sebagaipelajaran yang membosankan. Secara umum keberhasilan proses belajarmengajar sejarah dapat dilihat melalui siswa bersungguh-sungguh mengikuti7pembelajaran sejarah, misalnya dengan banyak bertanya, mendengarkanketika guru mengajar, selalu antusias merespon tugas yang di berikan.Berdasarkan dari pengamatan awal yang telah peneliti lakukan di sekolahdengan kepala sekolah, guru sejarah, siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1Gringsing diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS hasilbelajar sejarah rendah. Hal ini dikarenakan faktor individu siswa sendiri danlingkungan sekolah yang terletak ditengah perkebunan dan sccara kulturalkurang mendukung,serta siswa kurang berani mengungkapkan pendapat.Selain itu anggapan bahwa mata prlajaran sejarah adalah mata pelajaran yangmembosankan dan sebagian besar materi pelajaran sejarah berupa hafalan.Menurut dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, kesulitansiswa adalah menmahami materi dari bacaan yang terlalu panjang. Haltersebut dapat menunjukan bahwa mereka tidak memahami tentang apa yangmereka baca, hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang kurang maksimaldan cenderung rendah serta tingkat ketuntasan hasil belajar yang masih belumtercapai. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diperlukan suatu alternatifstrategi pembelajaran yang tepat dan menarik. Salah satu srtategi belajar yangmenarik menurut peneliti untuk diterapkan adalah dengan menggunakanstrategi belajar PQ4R dalam pembelajaran sejarah. Strategi belajar PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) adalah suatu strategi yangdigunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca(Trianto,2007:93). Langkah langkah strategi belajar PQ4R meliputi :81. PreviewGuru memberikan bacaan kepada siswa kemudian adalah tugas siswamembaca dengan cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topikutama, baca tujuan umum dan rangkuman, dan rumuskan isi bacaantersebut membahas tentang apa2. QuestionSiswa mendalami topik dan judul utama dari bacaan denganmangajukan pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan di dalambacaan tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri.3. ReadGuru memberi tugas kepada siswa membaca bahan bacaan secaracermat, dengan mengecek jawaban yang diajukan pada langkah kedua4. ReflectSiswa melakukan refleksi sambil membaca dengan cara menciptakangambaran visual dari bacaan dan mengubungkan informasi baru di dalambacaan tentang apa yang telah diketahui5. ReciteGuru meminta pada siswa untuk membuat inti sari dari keseluruhanpembahasan materi dalam bacaan yang di pelajari siswa hari ini.96. ReviewKegiatan menugaskan siswa mangulang membaca inti sari yangdibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam benaknya dan memintasiswa membaca kembali bahan bacaan jika masih belum yakin denganjawabannya.Berdasarkan masalah-masalah diatas maka peneliti memilih menggunakanstrategi belajar PQ4R. Karena strategi ini merupakan bagian dari strategielaboratif yaitu strategi yang digunakan untuk membantu proses belajarmengajar dikelas dengan kegiatan membaca buku. Berdasarkan dari uraiandiatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelastentang penggunaan strategi belajar PQ4R dalam pembelajaran sejarah diSMA Negeri 1 Gringsing dengan judul Penggunaan Strategi Belajar PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Dalam PembelajaranSejarah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok BahasanPendudukan Militer Jepang di Indonesia.B. Rumusan MasalahMasalah dalam penelitian ini adalah rendahnya keaktifan siswa sertakurang aktifnya guru dalam meningkatkan proses pembelajaran yangbermuara rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah.. Daripernyataan di atas maka dapat dirumuskan :101. Bagaimanakah penerapan strategi belajar PQ4R (Preview, Question, Read,Reflect, Recite, Review) dalam pembelajaran sejarah pokok bahasanpendudukan militer Jepang di Indonesia pada siswa kelas XI IPS 1 SMANegeri 1 Gringsing tahun ajaran 2008/2009?2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pelajaran sejarah kelas XI.IPS 1SMA Negeri 1 Gringsing setelah diterapkannya strategi belajar PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pokok bahasanpendudukan militer Jepang di Indonesia?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitianini bertujuan sebagai berikut:1. Untuk mengetahui efektifitas penerapan strategi belajar PQ4R (Preview,Question, Read, Reflect, Recite, Review) dalam pelajaran sejarah siswakelas XI.IPS 1 SMA Negeri 1 Gringsing?2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sejarah siswa kelas XI.IPS 1SMA Negeri 1 Gringsing setelah diterapkannya strategi belajar PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)?11D. Manfaat1. Manfaat yang diperoleh siswa :a. Siswa lebih mudah untuk memahami materi.b. Meningkatkan kemampuan siswa untuk bertanya dan menjawabpertanyaan.c. Meningkatkan hasil belajar sejarah siswa terutama siswa kelas XI IPS 1SMA Negeri 1 Gringsing.2. Manfaat yang diperoleh guru :a. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan untuk memilihstrategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru agar memilih dan menggunakanmetode yang tepat dalam mendorong dan memberikan pelayanan yangbaik bagi peserta didik.3. Manfaat yang diperoleh sekolah :a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah dalam pembelajaran. .b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkunganSMA Negeri 1 Gringsing.E. Sistematika Penulisan SkripsiSecara garis besar sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari bagian awal,bagian isi, dan bagian akhir.121. Bagian awalBagian awal skripsi terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul,abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, prakata,daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.2. Bagian isiPada bagian ini memuat 5 bab yang terdiri dari:Bab I : PendahuluanBagian pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusanmasalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian, penegasan istilah,serta sistematika penulisan skripsi.Bab II : Landasan TeoriBagian ini berisi tentang landasan teoritis, dikemukakan tentangteori-teori yang mendukung penelitian.Bab III : Metode PenelitianBagian ini berisi tentang lokasi penelitian, subyek penelitian,desain penelitian, prosedur pengumpulan data, alat pengumpulandata,teknikpengumpulandata,analisisdata,indikatorkeberhasilan.Bab IV : PembahasanBagian ini berisi hasil penelitian dan pembahasan penelitian.Bab V : Simpulan dan SaranBerisi tentang kesimpulan dan saran.133. Bagian AkhirBagian akhir skripsi berisikan datar pustaka dari buku serta kepustakaanlain yang digunakan sebagai acuan dalam skripsi dan juga lampiran-lampiran yang berisi kelengkapan data, instrumen, dan sebagainya..BAB IILANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA. Landasan Teori1. Pengertian Belajar, PembelajaranBelajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dania mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Oleh karenaitu, dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorangtelah mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang perananpenting dalam proses psikologis. Konsep tentang belajar telah banyakdidefinisikan oleh para psikologi. Gagne dan Berliener menyatakan bahwabelajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunyakarena hasil dari pengalaman. Morgan et.al menyatakan bahwa belajarmerupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil daripraktik atau pengalaman. Slavin menyatakan bahwa belajar merupakanperubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selamaperiode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dariproses pertumbuhan.Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajarmengandung tiga unsur yang utama dalam Chatarina Tri Anni (2004: 2),yaitu (1) belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, (2) perubahanperilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, (3)perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.1415Sementara itu, menurut Slameto (2003:2) menguraikan tentangpengertian belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseoranguntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secarakeseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksidengan lingkungan. Menurut Kofika dan Kohler dalam Slameto (2003.9)dalam belajar yang paling penting adalah adanya penyesuaian pertamayaitu memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan problem yangdihadapi. Belajar bukan sekedar mengulangi hal-hal yang dipelajarimelainkan mengerti dan memahaminya. Belajar menurut pandanganSkinner seperti dikutip Dimyati & Mudjiono (2002: 9) berpandanganbahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, makaresponnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila tidak belajar makaresponnya menurun.Dalam belajar ditemukan adanya (1) Kesempatan terjadinyaperistiwa yang menimbulkan respon pembelajar, (2) respon si pembelajar,dan (3) konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuatterjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagaiilustrasi, perilaku respon si pebelajar yang baik diberi hadiah sekali.Pengertian pembelajaran adalah terjemahan dari kata instruction yangberarti perintah, bersifat self intruction (dari internal) dan eksternalinstruction (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antaralain datang dari guru yang disebut teaching atau pengajaran. Dalampembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar dengan16sendirinyaakanmenjadiprinsip-prinsippembelajaran.Prinsippembelajaran merupakan aturan atau ketentuan dasar dengan sasaranutama perilaku guru. Pembelajaran yang berorientasi bagaimana perilakuguru yang efektif (Sugandi,2004:9).Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwayang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itumemperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungannya Bringsdalam (Sugandi, 2004:10). Sama halnya dengan pengertian pembelajarantersebut (Darsono, 2000:24) menegaskan bahwa pembelajaran adalahsuatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehinggatingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.Sedangkan pengertian pembelajaran secara khusus adalah sebagaiberikut:a. Menurut teori Behavioristik pembelajaran adalah suatu usaha gurumembentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakanlingkungan dengan stimulus yang diinginkan perlu latihan, dan setiaplatihan yang berhasil harus diberi hadiah reinforcement (penguatan).b. Menurut teori Kognitif pembelajaran adalah cara guru memberikankesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal danmemahami apa yang sedang di pelajari.c. Menurut teori Gestalt pembelajaran adalah usaha guru memberikanmata pelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah17mengorganisirnya (mengaturnya)menjadisuatuGestalt(polabermakna), bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensimengorganisir yang terdapat dalam diri siswa.d. MenurutteoriHumanistikpembelajaranadalahmemberikankebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan caramempelajari sesuai dengan minat dan kemampuannya (Sugandi, 2004:9)Berdasarkan dari beberapa pendapat dari berbagai teori diatas dapatdi tarik suatu kesimpuan mengenai definisi dari pembelajaran.Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa sebagai wahana bagi gurumemberikan materi pelajaran dengan sedemikian rupa sehingga siswalebih mudah mengorganisasikannya menjadi pola yang bermakna sertamemperoleh kemudahan dalam berinteraksi dalam lingkungannya.Faktorfaktor yang berpengaruh terhadap proses pembalajaran baiksecara eksternal maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut. Faktorfaktor eksternal mencakup guru, materi, pola interaksi, media danteknologi, situasi belajar dan sistem. Masih ada pendidik atau guru yangtidak menguasai materi dan dalam mengevaluasi siswanya menuntutjawaban yang sama persis dengan buku dan yang telah ia jelaskan ataudengan kata lain siswa tidak diberi peluang untuk berfikir kreatif. Gurujuga mempunyai keterbatasan dalam mengakses informasi yang baru yangmemungkinkan ia mengetahui perkembangan terakhir dibidangnya danmemungkinkan perkembangan yang lebih jauh dari yang sudah tercapai18sekarang, kurang memberi contohcontoh yang bersifat kenstektual.Metode penyampaian materi bersifat monoton, kurang memafaatkanberbagai media yang ada secara optimal. Dengan adanya halhal tersebutlembaga pendidikan dituntut untuk berusaha meningkatkan kualitaspembelajaran dan proses penyelengaaraan pendidikan, sehingga perludicari strategi pencapaian kualitas pembelajaran di lembaga pendidikan.Menurut Muchith (2008,6) pembelajaran dikatakan efektif jikapembelajaran tersebut mampu memberikan atau menambah informasi ataupengetahuan baru bagi siswa. Sedangkan pembelajaran yang efisien yaitupembelajaranyangmenyenangkan,menggairahkandanmampumemberikan motivasi bagi siswa untuk belajar. Guru dan prosespembelajaran merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan yang sangaterat dan mutlak. Artinya guru akan lebih memiliki makna secara edukatifjika guru mampu melakukan proses pembelajaran denagan baik, tepat,akurat, serta relevan dengan fungsi dan tujuan pendidikan..Dalam proses pembelajaran sering ditemukan beberapa kendala yangmenghambat tercapainya tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Problemdalam pembelajaran dilihat dari ranah pendidikan sering didefinisikanadanya suatu kesenjangan antara harapan (yang dicita-citakan) dengankenyataan (yang dihasilkan). Permasalahan dalam pembelajaran; pertama,problem yang bersifat metodologis, yaitu problem yang menyangkutupaya permasalahan penyampaian materi, kualitas interaksi antara gurudengan siswa, pemberdayaan sarana dan elemen dalam pembelajaran.19Kedua, problem yang bersifat kultural yaitu problem yang berkaitandengan watak guru dalam menyingkapi atau mempersepsi dalam prosespembelajaran. Problem ini muncul dari pemahaman guru dalam peran gurudan makna pembelajaran. Ketiga,problem yang bersifat sosial yaituproblem yang terkait dengan komunikasi dan hubungan antara gurudengan elemen lain diluar guru (Muchith, 2008:10).2. Pembelajaran SejarahSejarah telah lama menduduki posisi yang penting diantara berbagaimata pelajaran yang diajarkan diberbagai tingkat pendidikan. Di kelasbawah dan menengah tingkat sekolah menengah, sejarah akan dipelajarisebagai mata pelajaran tersendiri sambil membentuk diri sebagai bagiandari ilmu sosial. Di kelas menengah, sejarah dianjurkan untukmemperkenalkan para siswa pada pertumbuhan masyarakat dari zamanprasejarah sampai sekarangPembelajaran sejarah pada tingkat sekolah menengah pertamamengharapkan partisipasi anak yang besar. Pengajar sejarah selalu tidakmengharapkan anak pasif dikelas, tetapi akan selalu memberikan doronganagar anak aktif dalam mengembangkan fakta, pendapat, waktu, dansebagainya. Keterampilan-keterampilan dalam mengembangkan minatterhadap sejarah tidak saja terletak pada anak tetapi juga tergantung padakemampuan maksimal setiap pengajar sejarah (Kasmadi, 1996: 76).20Pelajaran sejarah merupakan kajian ilmiah tentang manusia,kesuksesan dan kegagalannya, dan evolusi masyarakat, beserta berbagaiaspeknya. Mata pelajaran ini menawarkan materi yang sangat luas,melibatkan berbagai keterampilan, dan mengarahkan pada pemahamanyang mendalam serta generalisasi yang akan mengembangkan berbagaikemampuan yang dimiliki oleh para siswa. Ruang lingkup sejarah sangatluas, karena terbatasnya waktu dan agar para siswa dapat mempelajari hal-hal baru pembuatan keputusan tentang materi yang harus diajarkan perludilakukan secara bijaksana dan hati-hati (Kochhar, 2008: 68).Guru sejarah memiliki peranan penting dalam keseluruhan prosespembelajaran sejarah. Selain mengembangkan bentuk-bentuk alat bantupembelajaran secara mekanis dan mengembangkan pendidikan yangberfokus pada kemajuan siswa. Guru sejarah juga memegang perananpenting dalam membuat pelajaran sejarah menjadi hidup dan menarik bagipara siswa. Guru sejarah bertanggung jawab menginterpretasikan konsepkepada siswa-siswanya. Hal inilah yang kemudian menjelaskan mengapaguru berperan penting dalam pembelajaran sejarah (Kochhar, 2008: 393).Selain itu guru sejarah juga harus memiliki beberapa kualitas pokok,yaitu penguasaan materi dan penguasaan teknik. setiap gurusejarah harusmemperluas pengetahuan historinya. Pengetahuan yang luas serta teknikmengembangkan berbagai pertanyaan sangat diperlukan oleh guru sejarah.Guru sejarah juga harus menguasai berbagai macam metode dan teknikpembelajaran sejarah, ia harus mampu menciptakan suasana belajar yang21nyaman dan menyenangkan agar proses belajar mengajar dapatberlangsung cepat dan baik (Kochhar, 2008: 394).Disamping faktor kemampuan guru pembelajaran sejarah juga sangatberkaitan dengan tersedianya fasilitas atau kelengkapan kegiatan belajarmengajar, baik yang bersifat statis seperti gambar-gambar dan yangbersifat dinamis atau kehidupan yang nyata disekitar murid. Ini berartidalam pengembangan pembelajaran sejarah, harus sudah diperhitungkanpula fasilitas atau kelengkapan yang ada. Sebab tanpa memperhitungkanini semua, suatu strategi yang betapapun direncanakan dengan baik akantidak efektif pula hasilnya (Widja,1989: 80).3. MeningkatanMeningkatkan yang berarti menaikkan (derajat, tarif), mempertinggi,menghebat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:1060). Meningkatkanyang dimaksud adalah suatu usaha atau cara untuk meningkatkan hasilbelajar siswa agar menjadi lebih baik dari sebelumnya . Dalam penelitianini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelahdilakukan tindakan dengan penerapan strategi belajar PQ4R dalampembelajaran sejarah.4. Hasil BelajarUntuk mendapatkan hasil maksimal dalam belajar siswa harusmenemukan serta mentransformasikan sesuatu yang didapatkan, sehinggadapat menerapkannya dalam kehidupan. Hal ini relevan dengan Piaget22sebagaimana dikutip oleh Trianto (2007 : 13) bahwa belajar harusmembentuk siswa untuk menemukan, mengecek informasi baru, agarbenar benar memahami dan menerapkan pengetahuan serta menemukansegala sesuatu untuk dirinya. Belajar merupakan proses berpikir aktifmenggerakan fisik untuk bekerja. Dari hal ini menimbulkan pengalamandan menjadikan manusia bertindak secara bijaksana dan benar. Dengandemikian, pengetahuan awal atau sebelumnya mempunyai pengaruhterhadap hasil belajar yang diperoleh siswa (Trianto, 2007 : 19)Manusia akan mengalami proses belajar dengan membentuk danmengembangkan diri berdasarkan kondisinya. Menurut Gagne yangdikutip oleh Trianto (2007:12) menyatakan untuk terjadinya belajar yangmaksimal pada siswa diperlukan kondisi belajar, meliputi kondisi internaldan eksternal. Kondisi internal merupakan peningkatan memori siswa darisebuah pengalaman. Kondisi eksternal meliputi aspek yang dirancangdalam belajar.Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa maka yang harusdilakukan seorangguru perlu mengadakan tes setiap selesai menyajikansatu bahasan kepada siswa. Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikanumpan balik kepada guru dalam rangka mengetahui dan dijadikanreferensi dalam memberbaiki proses belajarmengajar.23a. Indikator hasil belajarProses belajar mengajar dianggap berhasil, jika memiliki indikatorsebagai berikut1.Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapaiprestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.2.Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau tujuaninstruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik individumaupun kelompok. Indikator tujuan pengajaran dalam hal inisesuai-strategi belajar PQ4R yaitu siswa aktif dalam prosespembelajaran, guru pro aktif dan tidak otoriter, kerjasama antarindividu, siswa berani mngungkapkan pendapat, kemampuanmenjawab pertanyaan,Lebih lanjut Syaiful Bahri (2006,105) mengemukakan bahwasetiap proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar sesuaidengan tujuan dan tingkatannya. Sehubungan dengan hal ini,keberhasilan proses belajar mengajar dibagi menjadi beberapatingkatan. Tingkatan keberhasilan tersebut antara lain :a. Istimewa: jika seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapatdikuasai oleh siswa.b. Baik sekali: jikla sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaranyang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.c. Baik: jika bahan pelajaran yang di ajarkan hanya 60%sampai 75 persen dapat dikuasai oleh siswa.24d. Kurang: jika bahan pengajaran kurang dari 60% dikuasaioleh siswa.Berdasarkan dari pernyataan di atas dapat diketahui mengenaitingkat keberhasilan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.Hal ini memberikan kemudahan dalam membuat ukuran keberhasilanbelajar. Selain itu juga berdasarkan hal diatas, kita perlu mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yangmaksimal.b. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Hasil BelajarMenurut Syaiful Bahri ( 2006:109) Faktor-faktor yang mendasaridan mempengaruhi akan tercapainya hasil belajar dalam prosespembelajaran. Penjelasan dari faktor-faktor tersebut dapat diuraikansebagai beriktu :1.TujuanTujuan adalah pedoman yang hendak dicapai dalam prosesbelajar mengajar. Perumusan tujuan akan berpengaruh besarterhadap proses belajar mengajar. Kepastian perjalanan prosesbelajar mengajar berpangkal pada jelas tidaknya perumusan tujuanpengajaran.Tercapainyatujuansamahalnyakeberhasilanpengajaran.252.GuruGuru memberikan sejumlah pengetahuan kepada anakdidik disekolah. Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajaradalah dua aspek yang mempengaruhi kompetensi guru. Hal inimembuktikanbahwagurumempunyaipengaruhterhadapkeberhasilan belajar, dengan pengalaman dan latar belakang akanmempunyai penilaian yang berbeda terhadap masalah di dalamproses belajar mengajar. Selain itu guru juga berperan pentingterhadap tercapainya proses tujuan belajar yang tercantum dalamtujuan nasional bangsa Indonesia.3.Anak didikAnak didik adalah orang yang dengan sengaja datang kesekolah. Setiap siswa atau anak didik memiliki latar belakangsosial, ekonomi, karakteristik, kecerdasan, keadaan tubuh ataubentuk tubuh yang berbeda. Berbagai perbedaan tersebutmempengaruhi hasil belajar terutama aspek individu.4.Kegiatan pengajaranPola umum kegiatan pengajaran adalah terjadi interaksi antaraguru dengan anak didik. Penggunaan berbagai metode maupunmodel yang bervarisi akan berpengaruh terhadap keberhasilanbelajar.265.Bahan dan Alat EvaluasiBahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat dalamkurikulum yang sudah di pelajari oleh anak didikgunakepentingan ulangan. Penyusunan bahan dan alat evaluasi yangbagus akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Terutamaadalah validitas dan reliabilitas data, bila alat tes itu tidak valid dantidak reliabel, maka tidak dapat digunakan untuk mengetahuitingkat keberhasilan belajar mengajar.6.Suasana EvaluasiSuasana terutama di sini adalah suasana kelas berpengaruhterhadap hasil belajar. Hal ini disebabkan kondisi ruangan, guruatau pengawas yang berbeda akan menghasilkan hasil yangberbeda pula.5. Strategi BelajarSecara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis besarhaluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telahditentukan. Dibandingkan dengan belajar mengajar, srtategi belajardiselenggarakan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didikdalam perwujudan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar sesuaidengan tujuan yang telah digariskan. Strategi-srtategi belajar mengacuperilaku, proses-proses berfikir siswa yang mempengaruhi hal-hal yangdipelajari termasuk memori dan meta kognitif.27Pemahaman istilah strategi dalam kaitannya dengan belajar mengajardimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistemlingkungan yang memungkinkan tercipatanya proses belajar. Definisi yanglain mengenai strategi adalah pilihan pola belajar mengajar yang diambilagar tujuan dapat dicapai dengan baik.Menurut Michael Presley dalam (Trianto,2007:85) strategi-srtategibelajar adalah operator-operator kognitif dan meliputi proses-proses secaralangsung terlibat dalam penyelesaian suatu tugas (belajar). Strategitersebut merupakan strategi yang digunakan siswa untuk menyelesaikansuatu masalah belajar tertentu. Sedangkan Sulistyono dalam (Trianto,2007:86). Srtategi belajar sebagai tindakan khusus yang dilakukan olehseseorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih mudah memahamisecara langsung, efektif dan mudah ditransfer kedalam situasi baru.MenurutOemarHamalik(2007:201)strategipengajaranadalahkeseluruhan metode dan prosedur yang menitik beratkan pada aktifitassiswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.Tujuan strategi belajar berdasarkan pernyataan diatas, maka perlupengembangan dan pengajaran srtategi belajar kepada siswa merupakantugas guru untuk membentuk siswa menjadi pembelajar denganpengembangan diri/mandiri. Menurut Arends dalam (Trianto, 2007:87)pembelajaran mandiri (self regulatife learner) adalah pembelajar yangdapat melakukan hal-hal penting dan memiliki karakteristik, antara lain:1). Mendiagnosis secara tepat suatu situasi pembelajaran tertentu 2).28Memiliki pengetahuan strategi-strategi belajar efektif. Berdasarkan teorikognitif dan pemprosesan informasi maka terdapat beberapa strategi-strategi belajar yang dapat digunakan dan diajarkan, yaitu;pertama,strategi mengulang, kedua, strategi elaborasi (elaboration strategies)adalah proses penambahan rincian dari informasi baru sehingga lebihbermakna, karena sistem pengkodean lebih mudah dan lebih memberikankepastian. Strategi-strategi yang termasuk dalam strategi rlaborasiSelain strategi belajar tidak kalah penting dalam pengajaran yaitumetode. Menurut Syaiful Bahri (2002:53) mengartikan metode sebagaisuatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan.Metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengantujuan yang akan dicapai setelah pengajaran berakhir. Sedangkan menurutWinarno Surakhmad dalam (Syaiful Bahri,2002:54) mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar sebagai beriktu :a.Tujuan berbagai guru dan fungsi penggunaanb.Anak didik dengan berbagai tingkat pendidikan.c.Situasi Keadaan yang berbeda-bedad.Fasilitas dalam proses belajar mengajar yang berbeda-bedae.Pribadi guru dan kemampuannya6. Jenis Strategi-Strategi BelajarBerdasarkan teori kogitif dan pemprosesan informasi maka terdapatbeberapa srategi belajar yang dapat digunakan dan diajarkan. Menurut Nurdalam (Trianto,2007,88) strategi belajar tersebut meliputi :29a.Strategi mengulang (rebrarsal srtategies)Mengulangsederhanadapatmembantumempertahankaninformasi tetap berada dalam memori jangka pendek, namun kurangmembantu dalam bermakana informasi baru tersebut, kecuali denganmenggunakan strategi pengulanagan yang lebih kompleks, sepertimenggaris bawahi dan membuat catatan pinggir.b.Strategi elaborasi (elaboration strategies)Strategi elaborasi adalah proses menambahkan rincian dariinformasi baru sehingga lebih bermakna, karena sistem pengkodeanjadi lebih mudah dan lebih memberi kepastian. Strategi ini meliputibeberapa varian yaitu pembuatan catatan, pengunaan analogi, srtrategibelajar PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review)c.Strategi organisasi (Organitation strategies)Strategi peningkatan kebermaknaan informasi baru, melaluipenggunaan struktur-struktur pengorganisasian baru pada informasitersebut. Termasuk dalam strategi ini adalah outhning (membuatkerangka garis besar), mapping (pemetaan konsep), mnemonic(membuat kategori baru)d.Strategi metakognitif ( metakognitive strategies)Strategi metakognitif ini berhubungan dengan pemikiran siswabagaimanamerekasendiriberfikirdankemampuanmerekamenggunakan strategi belajar tertentu dengan tepat.307. Strategi belajar PQ4RStrategi belajar PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingatapa yang mereka baca, sedangkan secara arti kata P singkatan dari preview(membaca selintas dengan cepat), Q adalah question(bertanya), dan 4Rsingkatan dari read (membaca), reflecty (refleksi), recite (tanya jawabsendiri). review (mengulang secara menyeluruh).Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelummembaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali prosespembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telahdiketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik membantu pembacasadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut sehingga memudahkanperpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.Resitasi infomasi dasar khususnya bila disertai dengan bentuk elaborasikemungkinan sekali akan memperkaya pengkodean.Dari langkah-langkah strategi belajar PQ4R yang telah diuraikandiatas, dapat dilihat bahwa strategi belajar ini dapat membantu siswamemahami materi pembelajaran, terutama untuk materi yang sukar dandapat menolong siswa berkonsentrasi lama. Langkah-langkah pemodelanpembelajaran dengan penerapan strategi PQ4R tersebut.a. Langkah pertama preview, memberikan bahan bacaan kepada siswauntuk dibaca, kemudian menginformasikan kepada siswa bagaimanamenemukan ide pokok, tujuan pembelajaran yang akan dicapai.31b. Langkah kedua question, menginformasikan kepada siswa agarmemperhatikan bacaan, kemudian memberikan tugas untuk membuatpertanyaan dari ide pokok yang ditentukan dengan kata-kata apa,mengapa, siapa, dan bagaimana.c. Langkah ketiga read, memberikan kepada siswa untuk membacasecara aktif dan memahami/menjawab pertanyaan yang telah disusunsebelumnya.d. Langkah keempat reflect, menginformasikan materi yang ada dalambacaan bukan hanya sekedar menghafal dan mengingat materi tapimencoba memecahkan masalah dari informasi yang diberikan gurudengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan.e. Langkah kelima recite, meminta siswa untuk membuat intisari dariseluruh.pembahasan materi pelajaran yang dipelajari. Menanyakandan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan melihat catatan / inti sariyang telah dibuat.f.Langkah keenam review, menugaskan siswa membaca inti sari yangdibuatnya dari ide pokok yang ada dibenaknya kemudian memintasiswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakindengan jawabannya.Teori yang mendasari strategi belajar PQ4R diantaranya dikutip dariArends dalam (Trianto, 2007:152) strategi-strategi belajar merujuk padaperilaku dan proses-proses fikiran yang digunakan siswa yangmempengaruhi apa yang dipelajarinya termasuk ingatan dan proses32metakognitif. Arends juga menjelaskan mengajar yang baik mencangkupmengajari siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimanaberfikir, dan bagaimana mendotong diri sendiri.Pembelajarandenganmenerapkanstrategi-strategibelajarberpedoman dengan premis, bahwa keberhasilan siswa banyak bergantungkepada kemandirian siswa untuk belajar sendiri dan untuk memonitorbelajar mereka sendiri. Hal ini menyebabkan pentingnya strategi-strategibelajar diajarkan kepada anak didik dimulai dari sekolah dasar danberlanjut ke sekolah menengah dan tinggi. Serta dapat melatih seseorangdalam proses pembelajaran apapun tidak hanya mengenai belajar.B. Kerangka BerfikirPendidikan merupakan proses perubahan sikap dan perilakuseseorang atau kelompok didalam usaha mendewasakan manusia melaluiupaya pengajaran dan pelatihan. Untuk mendewasakan manusia makadiperlikan suatu proses dimana dalam suatu proses diperlukan strategibelajar untuk mencapai tujuan tertentu sehingga orang akan memperolehpengetahuan dan pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai kebutuhansehingga dalam upaya pengajaran dan pelatihan diperlukan secara aktifdari seluruh komponen pendidikan.Guru sebagai pendidik atau pengajar merupakan faktor penting yangmenentukan kesuksesan dalam usaha pendidikan, karena peranan penting33guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai direktur dimana setiapguru harus pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agarmencapai keberhasilan mengajar.. Materi pelajaran sejarah yangdisampaikan oleh guru dalam kegiatan belajar dan mengajar di kelasHasil belajar rendahmerupakan konsepkonsep yang masih bersifat abstrak atau masih dalamgagasan.Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pada mata pelajaransejarah, berbagai metode dan model pembelajaran telah dilakukan olehguru, tetapi semua yang dilakukan itu belum dapat mencapai hasil sepertiyang diharapkan. Oleh karena itu strategi belajar PQ4R menjadi salah satusolusi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya padamata pelajaran sejarah. Dengan hal ini diharapkan siswa akan merasasenang dan tertarik, kemudian memahami materi pelajaran sejarah itudengan sendirinya.Proses KBM kurang efektifHasil belajar siswa meningkat Tujuan belajar kurang maksimalKBM meningkat Penggunaan Strategi belajarPQ4RGambar 1. Skema kerangka berfikirBerdasarkan kerangka berpikir diatas, guru dalam proses belajarmengajar menggunakan strategi belajar PQ4R (preview, question, read,34reflect, recite, dan review). Penggunaan Strategi belajar tersebutdisampaikan secara fleksibel sesuai dengan waktu yang digunakan.C. Hipotesis TindakanHipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini melaluipengguna strategi belajar PQ4R (preview, question, read, reflect, recite,review), dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan hasil belajarsiswa pada pokok bahasan pendudukan militer Jepang di Indonesia padakelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Gringsing tahun ajaran 2008/2009.BAB IIIMETODE PENELITIANA. Pendekatan PenelitianPenelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, istilah dalambahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto,dkk (2008: 2) ada tiga pengertian yang dapat diterangkan:1. Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objekdengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untukmemperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkanmutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.2. Tindakan, menunjukkan pada sesuatu gerak kegiatan yang sengajadilakukan dengan tujuan tertentu.3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi padapengertian yang lebih spesifik. Maksud dari istilah kelas adalahsekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yangsama dari guru yang sama pula.Menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut dapat disimpulkanbahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadapkegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.Menurut Aqib (2008: 16) penelitian tindakan kelas mempunyaikarakteristik sebagai berikut:35361. Didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh guru dalam instruksional.2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.4. Bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktik instruksional.5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.Adapun tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki danmeningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan(Aqib,2008: 18).B. Lokasi dan Subyek PenelitianPenelitian yang berjudul Penggunaan Strategi Belajar PQ4R (Preview,Question, Read, Reflect, Recite, Review) dalam Pembelajaran Sejarah untukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pendudukan MiliterJepang di Indonesia pada Siswa Kelas XI.IPS 1 SMA Negeri 1 GringsingTahun Ajaran 2008/2009, dilaksanakan di SMA Negeri 1 Geingsing JalanKaranganyar Desa Lebo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Sebuahpenelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalanmerancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif danpartisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Mundilarto, 2004:1). Subyekdalam penelitian ini adalah siswa kelas XI.IPS 1 semester II SMA Negeri 1Gringsing tahun ajaran 2008/2009 dengan jumlah 40 orang siswa .37C. Desain PenelitianPenelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.Penelitian terdiri atas dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.Pada tahap persiapan dilakukan observasi awal. Pada observasi awal penelitibersama guru pengampu mengidentifikasi permasalahan dan menentukantindakan yang tepat untuk mencari pemecahannya. Kemudian penelitimengembangkan silabus, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, alatevaluasi, lembar observasi, dan lembar angket. Pada tahap pelaksanaan terdiriatas dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas empat tahap yaituperencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.IndentifikPerencanaRefleksiAksiObservasiPerencanaselesaiObservasiAksiGambar 2,. Skema Rancangan Kegiatan PenelitianBerdasarkan gambar skema diatas, jelas tampak alur tahapan daripenelitian tindakan kelas sesuai dengan yang dikutip dari Aqib (2008, 31).38D. Prosedur PenelitianDalam melakukukan penelitian tindakan kelas terdapat beberapa langkahatau prosedur dalam pelaksanaannya. Menurut Taggart dalam (Aqib, 2008:30-32) prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) mencakupbeberapa hal sebagai berikut :1.Penetapan fokus masalah penelitiana) Merasakan adanya masalah.b) Analisis masalah.c) Perumusan masalah.2.Perencanaan Tindakana) Membuat skenario pembelajaranHal-hal yang dilakukan guru sebelum melaksanakan PenelitianTindakan Kelas ini yaitu :1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP, memilah materiyang akan diberikan dengan melihat Kompetensi Dasar yangtepat. Rencana pembelajaran yang disetting sebagai PenelitianTindakan Kelas, bahan pengajaran yang akan diberikan kepadasiswa berupa buku ajar, menyusun alat evaluasi (instrumenpenelitian), menyusun lembar observasi pelaksanaan tindakanguru, menyusun lembar observasi keaktifan belajar siswa danmenyusun daftar pertanyaan untuk siswa.392) Alat evaluasi disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuatsebelumnya. Sebelum soal digunakan untuk mengukur hasilpenelitian maka soal diuji coba terlebih dahulu. Uji cobaberfungsi untuk mengetahui validitas, reliabilitas dari soal. Hal inibertujuan untuk mendukung kesahihan dari soal penelitian.(a). ReliabilitasRealibilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketepatanalat evaluasi dalam mengukur. Analisis realibilitas bentuk tespilihan ganda menggunakan KR-20 yang dikemukakan olehKuder dan Richardson.r =1 k M(kM(Suharsimi, 2006: 192) 11k-1 kVtKeterangan:r11 = Reabilitas tes secara keseluruhank= Banyaknya butir soalVt = Varians totalKriteria reliabel tidaknya soal tes dapat dianalisis denganrrcara membandingkan 11 dengan harga tabel yang sesuai padatabel harga product moment maka dikatakan soal yangdiujikan reliabel.[][]40Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas diketahui bahwapada soal siklus 1 a = 5% dengan n =20 diperoleh r tabel =0.444 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwainstrumen tersebut reliabel. Sedangkan untuk soal instrumensiklus 2 a = 5 % dengan n =20 diperoleh r tabel = 0,444,Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumentersebut reliabel.(b). ValiditasSebuahinstrumendikatakanvalidapabiladapatmengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukunganyang besar terhadap skor total. Untuk mengetahui validitasitem soal digunakan rumus:rXY = NXY XY22NX 2 (X ) NY2 (Y)Keterangan:rXY= Koefisien korelasi tiap itemN= Banyaknya subjek uji cobaX= Jumlah skor itemY= Jumlah skor total41X2= Jumlah kuadrat skor itemY2= Jumlah kuadrat skor totalXY= Jumlah perkalian skor item dan skor totalrKemudian hasil rXY dikonsultasikan dengan tabel productrmoment dengan =5%. Jika rXY > tabel maka alat ukurdikatakan valid.Berdasarkan hasil uji validitas diketahui terdapat 5 soalyang tidak valid pada siklus 1 yaitu soal nomor, 5,11,15,18dan 22 sedangkan pada soal uji validitas pada siklus 2terdapat 5 butir soal yang tidak valid yaitu soal nomor2,9,12,18 dan 21 selebihnya valid. Butir soal yang tidak validakan dibuang dan yang valid akan digunakan untukpengambilan data penelitian.3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukandikelas.4) Mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis datamengenai proses dan hasil tindakan.5) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untukmenguji keterlaksanaan rancangan.423.Pelaksanaan TindakanPelaksanaan tindakan yang meliputi siapa melakukan apa, kapan,dimana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telahdirencanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yangbersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi daninterpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.4.PengamatanPada bagian pengamatan dilakukan perekaman data yang meliputiproses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannyapengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapatdievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.5. RefleksiPada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses,masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksiterhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.Untuk menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran, penelitian inidilaksanakan dengan prosedur kerja sebagai berikut :PermasalahanAlternatif Pemecahan1PelaksanaanSelesaiSiklus 1RefleksiAnalisis DataObservasiBelum SelesaiAlternatif Pemecahan 2Pelaksanaan TindakanSelesaiSiklus 243RefleksiAnalisis DataObservasiBelum SelesaiSiklus Berikutnya Gambar 3.Diagram Alir Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Berdasarkan prosedur penelitian diatas dalam tindakan penelitiannyaterdapat dua siklus penelitian. Apabila dalam dua siklus tersebut belummendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan yaitu ketuntasan hasil belajarsiswa maka dapat dilakukan siklus ketiga. Dalam setiap siklus terdapattahapan seperti penjelasan diatas yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,dan refleksi. Tahapan setiap siklus dilakukan sesuai dengan langkah-langkahstrategi belajar PQ4R. Secara umum uraian tahapan siklus dalam penelitian inidapat dipahami pada penjelasan dibawah ini :E. Pelaksanaan Penelitian1. Siklus 1Perencanaan1.Menyusun rencana pembelajaran2.Merancang bahan bacaan untuk siswa sesuai materi yang akan diajarkandan pengarahan dari guru pengampu sejarah.3.Bersama guru menentukan alat atau media pendukung pelajaran.4.Bersama guru pengampu merancang te formatif44Tindakan1.Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan.2.Guru mempresensi kehadiran siswa3.Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dan menghubungkandengan materi yang akan disampaikan.4.Guru memberikan bahan bacaan kepada siswa dan meminta siswamembaca selintas dengan cepat.5.Guru meminta siswa membuat pertanyaan dari materi denganmenggunakan kata apa, mengapa, siapa, dan bagaimana.6.Guru memberi tugas untuk membaca buku sumber dan menanggapipertanyaan yang telah disusun.7.Guru memberi informasi dengan media dan membei kesempatanbertanya kepada siswa untuk bertanya.8.Gurumemintasiswamembuatintisaridariseluruhkegiatanpembelajaran.9.Guru menugaskan siswa membaca intisari yang dibuat dari rincian idepokok yang ada dalam benak siswa.10. Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut.11. Siswa mengerjakan tes formatif diakhir pelajaran.Pengamatan1.Pengamatan terhadap siswaa. Kemandirian dan perhatian terhadap cara guru menjelaskan materi.b. Kemampuan siswa menyusun dan menjawab pertanyaan.45c. Kelancaran siswa dalam mempraktekan langkah-langkah strategibelajar PQ4R.2.Pengamatan terhadap Gurua. Penampilan dan penyampaian materi.b. Pengelolaan kelas dan penggunaan alat atau media pembelajaranc. Penggunaan waktu penyampaian materi.d.Penerapan langkah-langkah strategi belajar PQ4R.RefleksiRefleksi sebagai langkah manganalisis hasil kerja siswa. Analisis inidilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan siklus 1. Kemudianbersama guru mengadakan kolaborasi untuk langkah perbaikan untukpelaksanaan silkus 2.2. Siklus 2Perencanaana. Identifikasi dan perumusan masalah berdasar refleksi siklus 1.b. Bersama guru dan peneliti merancang bahan bacaan sesuai materiuntuk siswa.c. Bersamagurudanpenelitimenetukanalatperagasebagaiimplementasi tindakan.d. Bersama guru dan peneliti merancang kembali tes formatif sesuaidengan materi yang akan diajarkan.Tindakana. Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan.46b. Guru mempresensi kehadiran siswa.c. Guru mngingatkan kembali materi sebelumnya dan menghubungkandengan materi yang akan diajarkan.d. Guru memberikan bahan bacaan sesuai materi dan meminta siswamembaca selintas dengan cepat.e. Guru meminta siswa membuat pertanyaan dengan menggunakan kataapa, mengapa, siapa, dan bagaimana dari bahan bacaan.f. Guru memberi tugas membaca buku sumber dan menanggapipertanyaan yang telah disusun sebelumnya..g. Guru memberi informasi dengan media dan membei kesempatanbertanya kepada siswa untuk bertanya.h. Guru meminta siswa membuat intisari dari seluruh kegiatanpembelajarani. Guru menugaskan siswa membaca intisari yang dibuat dari rincian idepokok yang ada dalam benak siswa.j. Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut.k. Siswa mengerjakan tes formatif diakhir pelajaran.Pengamatana.Pengamatan terhadap siswa1.Kemandirian dan perhatian terhadap cara gurumenjelaskanmateri.2.Kemampuan siswa menyusun dan menjawab pertanyaan.473.Kelancaran siswa dalam mempraktekan langkah-langkah strategibelajar PQ4R.b.Pengamatan terhadap Guru1.Penampilan dan penyampaian materi.2.Pengelolaan kelas dan penggunaan alat atau media pembelajaran3.Penggunaan waktu penyampaian materi.4.Penerapan langkah-langkah strategi belajar PQ4R.RefleksiRefleksi sebagai langkah manganalisis hasil kerja siswa. Analisis inidilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan siklus 2. Kemudianbersama guru mengadakan kolaborasi sebagai upaya untuk mengetahui apakahhasil analisis sudah sesuai dengan kriteria ketuntasan yang telah ditentukan.F. Metode Pengumpulan Data1. Sumber Data Penelitiana.Siswab.Guru2. Jenis Dataa.Data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa.b.Data kualitatif meliputi: data aktivitas siswa dalam pembelajaran dankinerja guru menggunakan strategi belajar PQ4R (Preview, Question,Read, Reflect, Recite, Review) dan daftar pertanyaan dari siswamengenai penggunaan strategi belajar PQ4R.48c.Cara Pengumpulan Data1.Data hasil belajar diperoleh dengan memberikan suatu tes atauevaluasi yang dilakukan diakhir pembelajaran akhir siklus.2.Data mengenai kinerja dari guru dalam menerapkan langkah-langkah strategi belajar PQ4R menggunakan lembar observasiguru.3.Data mengenai aktivitas siswa selama mengikuti penerapanstrategi belajar PQ4R dalam pembelajaran sejarah menggunakanlembar observasi siswa.4.Data mengenai tanggapan siswa mengenai kinerja guru dalamproses pembelajaran menggunakan daftar pertanyaan.5.Dokumentasi.G. Metode Analisa Data1.Data Hasil Belajar SiswaData hasil belajar siswa berupa nilai yang diperoleh siswa dari hasil tesmasing-masing siklus.Nilai rerata kelas:X= X NKeterangan:X: Rata- rata kelas49 X : Jumlah nilai siswaN: jumlah siswaPerhitungan ketuntasan belajarNK =ni X 100%Keterangan:K: ketuntasan hasil belajar klasikalni: jumlah siswa tuntas belajarN: jumlah siswa2.Data aktivitas siswa dalam penggunaan strategi belajar PQ4R dilihat darihasil lembar observasi siswa. Kemudian dilakukan analisis deskriptifprosentase.3.Data kinerja guru dalam penggunaan strategi belajar PQ4R dilihat darihasil lembar observasi guru tiap performance.4.Data tanggapan siswa terhadap penggunaan strategi belajar PQ4R dalamproses pembelajaran oleh guru direkap kemudian dilakukan analisisdeskriptif.Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis data kualitatif modelinteraktif dari Milles dan Huberman (2000:17) yang meliputi tahap reduksidata, sajian data, penarikan simpulan, dan verifikasi penelitian. Keempatkomponen analisis tersebut (reduksi, sajian, penarikan simpulan, dan50verifikasi) dilakukan secara simultan sejak proses pengumpulan datadilakukan.Reduksi data dalam penelitian ini akan dilakukan terus menerus selamapenelitian berlangsung. Langkah-langkah yang dilakukan dalam bagian iniadalah menajamkan analisis, menggolongkan atau pengategorisasian,mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan datasehinga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Milesdan Huberman, 2000:17-18).Penyajian data merupakan analisis merancang deretan dan kolom sebuahmatriks untuk data kualitatif dan menetukan jenis serta bentuk data yangdimasukkan kedalam kotak-kotak matriks (Miles dan Huberman, 2000:17-18). Dalam data kualitatif, penyajian data yang digunakan adalah dalambentuk teks naratif agar mengurangi terjadinya peneliti untuk bertindakceroboh dan secara gegabah di dalam mengambil kesimpulan yang takberdasar.Miles dan Huberman (2000:20) mengatakan kesimpulan adalah tinjauanulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai maknayang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dankecocokannya, yaitu yang merupakan validitasnya. alur di atas, biladigambarkan dengan skema adalah sebagai berikut51PENGUMPULAN DATAPENYAJIAN DATAREDUKSI DATAKESIMPULANKESIMPULAN/Gambar 4Komponen-komponen analisis data model interaktif(Milles dan Huberman, 2000:20)H. Indikator KeberhasilanPenelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadipeningkatan hasil belajar siswa yaitu sekurang-kurangnya 75% dari jumlahsiswa yang ada di kelas tuntas belajar yaitu memperolah nilai lebih besar atausama dengan 65,00BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi PenelitianSekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Gringsing berdiriberdiripertengahan tahun 2003. SMA Negeri 1 Gringsing terletak dijalan Karanganyardesa Lebo kecamatan Gringsing kabupaten Batang. Surat keputusan (SK)terakhir status sekolah dengan nomor 421/252/2003 tepatnya taggal 30 Juli2003. SMA Negeri 1 Gringsing merupakan satu-satunya sekolah menengahatas negeri yang ada di kecamatan Gringsing.Gambar 5. Gapura SMA N 1 Gringsing(Sumber: Dokomen pribadi, 2009)Sarana dan prasarana sekolah masih perlu dilakukan penambahan. Hal iniuntuk menunjang dan tercapainya proses belajar mengajar kepada siswa. Daridata yang ada sekolah ini membutukan sekitar 30 orang guru namun hanyaterdapat 27 guru diberbagai bidang pelajaran yang diajarkan.Jumlah siswa di5253SMA Negeri 1 Gringsing tahun 2008/2009 berjumlah 448 siswa. Denganrincian siswa sebagai berikut :Tabel. 1. Jumlah siswa SMA N 1 GringsingNoProgramPengajaranTingkat 1Tingkat 2Tingkat 3JumlahSiswaSiswaSiswaSiswaLPLPLPLP1Umum8393----83932Bahasa--------3IPA--3046192249684IPS--364443327976Jumlah839366906254211237(Sumber: TU SMA Negeri 1 Gringsing, 2009)B. Hasil PenelitianData yang diperoleh dari hasil penelitian berupa angka-angka dianalisisuntuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan. Adapun analisis data hasilpenelitian tersebut meliputi perolehan masing-masing siswa, rata-rata nilaikelas dan ketuntasan klasikal, disamping itu juga akan dibahas pula hasilpengisisan daftar pertanyaan tentang tanggapan siswa terhadap penerapanstrategi belajar PQ4R pada akhir penelitian.541. Perolehan nilai tes hasil belajar siswaTes hasil belajar dilakukan pada akhir siklus 1 dan siklus 2. Hasil tesini digunakan untuk mengetahu tingkat pemahaman siswa terhadap materiyang telah disampaikan oleh guru. Perolehan tes siswa pada masing-Nilai awalNilai Siklus 1Nilai Siklus 2Jumlah Nilai236026003220Nilai Tertinggi758090Nilai Terendah455560Ketuntasan (%)20 % atau 8 Siswa50 % atau 20 Siswa87,5 % at au 35 Siswamasing siklus dapat memperlihatkan peningkatan atau penurunan hasilbelajar masing-masing siswa.Apabila digambarkan dalam tabel makaperolehan hasil belajar siswa mulai dari sebelum siklus sampai siklus 2akan tampak sebagai berikut.Tabel 2. Perolehan nilai tes hasil belajar siswa kelas XI IPS 1.Berdasarkan tabel 2 nilai tertinggi hasil belajar siswa sebelumtindakan hanya sebesar 75 sedangkan nilai terendah 45 hal tersebut jauhdari standar kriteria ketuntasan maksimal (KKM) yang ditentukan olehpihak sekolah sebesar 65. Pada siklus 1 mengalami peningkatan dengannilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 sedangkan nilai terendahadalah 55. Peningkatan tersebut berlanjut pada siklus 2 dengan nilaitertinggi berhasil mencapai 90 dan nilai terendah adalah 60. Terlihatbahwa dalam tabel perolehan nilai yang dicapai siswa pada setiap siklus55bervariasi pada masing-masing individu. Hal ini tergantung pada tingkatpengetahuan dan keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.Perolehan nilai tes hasil pembelajaran tersebut dapat digunakan untukmenghitung nilai rata-rata kelas dan ketuntasan hasil belajar siswa.2. Hasil perhitungan nilai rata-rata kelasPerhitungan rata-rata kelas masing-masing siklus bertujuan untukmengetahui rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1Gringsing Kabupaten Batang pada mata pelajaran sejarah melaluipenerapan strategi belajar PQ4R. Untuk menghitung nilai rata-rata kelasNilai rerata kelas:XX = NKeterangan:X: Rata- rata kelas X : Jumlah nilai siswaN: jumlah siswaBerikut ini tampak tabel perbandingan antara hasil belajar sebelumdikenai tindakan dan sesudah dikenai tindakan.56Tabel 3. Nilai rata-rata kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran SejarahNoTahapan siklusNilai rata-rata kelas1Sebelum tindakan592Siklus 1653Siklus 280,50(Sumber : Hasil penelitian,2009)Sebelum penelitian dilakukan nilai rata-rata ulangan sejarah siswatergolong rendah yaitu sebesar 59. Nilai rata-rata tersebut jauh dibawahstandar nilai rata-rata kelas yang sudah ditentukan sebesar 75. Hal ini cobadiperbaiki dengan menerapkan srtategi pembelajaran yang efektif denganmenggunakan strategi belajar PQ4R.Pada siklus 1 nilai rata-rata kelas berhasil naik menjadi 65. Meskipuntelah mengalami peningkatan, hail tersebut belum memenuhi standar nilairata-rata kelas yang ditentukan sehingga perlu dilanjutkan perbaikan padasiklus 2. Pada siklus 2 nilai rata-rata kelas mengalami peningkatanmenjadi 80,50 yang berarti telah berhasil memenuhi standar nilai rata-ratakelas. Dengan hasil tersebut maka tidak perlu untuk diadakan tindakanlanjutan pada siklus 3 karena indikator nilai rata-rata kelas sudahtercapai.Berdasarkan data hasil penelitiam tindakan kelas (PTK) yangtelah dilakukan telah berhasil dalam meningkatkan hasil belajar kelas XIIPS 1 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri I Gringsing.57Gambar 6.Peekembangan nilai rata-rata sejarah siswa kelas XI IPS 1Perkembangan Nilai Rata-rata Siswa XI IPS 1100 806059 4020 0Sebelum tindakan 65Siklus 1 80,5Siklus 2 Perkembangan Nilai Ratarata Siswa XI IPS 1Dalam gambar 6 terlihat peningkatan nilai rata-rata kelas yang cukupsignifikan antara sebelum tindakan dan sesudah tindakan penelitiandilakukan. Pada siklus 2 penelitian tindakan kelas dikatakan berhasilkarena nilai rata-rata kelas telah mencapai 80,50 atau meleihi dari standarnilai rata-rata kelas yaitu 75.3. Hasil perhitungan ketuntasan belajar secara klasikalPerhitungan ketuntasan hasil belajar klasikal digunakan untukmengetahui presentase siswa yang telah memenuhi keuntasan belajaruntuk satu kelas. Dengan adanya perhitungan mengenai tingkat ketuntasanhasil belajar siswa secara klasikal, hal ini merupakan bagian dari indikatorkeberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh penelitikeberhasilanTingkatketuntasanjugadigunakanuntukmelihatkeberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Ketuntasan masing-masingsiklus dapat dilihat sebagai berikut.58Tabel 4. Ketuntasan klasikal pelajaran sejarah kelas XI IPS 1NoTahapan SiklusJumlah KetuntasanTuntas(siswa)Persentase( % )BelumtuntasPersentase( % )1Sebelum Tindakan820 %3280 %2Siklus 12050 %2050 %3Siklus 23587,5 %512,5 %Dari tabel diatas dapat dihitung prosentase ketuntasan denganmenggunakan rumus deskriptif sebagai berikut :a. Sebelum Tindakan Tuntas (%) 100% 100% 20% Belum tuntas (%) 100% 100% 80%b. Siklus 1 Tuntas (%) 100% 1000% 50%n20Belum tuntas (%) =N 100% 40 100% 50%c. Siklus 2 Tuntas (%) N 100% 100% 87,5% Belum tuntas (%) 100% 100% 12,5%Hasil perhitungan diatas dapat digambarkan melalui bagan sebagaiberikut :59Gambar 7. Perbandingan dan peningkatanketuntasan klasikal sejarah kelas XI IPS 1100%80% 80%60%40%20% 20%0%Sebelum tindakan 50%50%Siklus 1 87,50%12,50%Siklus 2TuntasBelum Tuntas(Sumber : Hasil penelitian,2009)Berdasarkan dari bagan diatas, ketuntasan belajar siswa secaraklasikal sebelum adanya tindakan hanya 20 % atau 8 siswa yang tuntasbelajar. Pada siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 50% atau 20 siswayang tuntas belajar dan 50% lainnya atau 20 siswa belum tuntas.Selanjutnya dilanjutkan tindakan pada siklus 2 dan hasilnya ketuntasansiswa mengalami kenaikan sebesar 87,5% atau 35 siswa dan siswa yangbelum tuntas sebesar 12,5% atau 5 siswa. Presentase ketuntasan belajarsecara klasikal dari siklus 1 sebesar 50% dan pada siklus 2 meningkatmenjadi 87,5%, memperlihatkan penelitian tindakan kelas telah berhasil.4. Hasil pengisian daftar pertanyaan pendapat siswa terhadap penerapanstrategi belajar PQ4R dalam pembelajaran.Pembagian daftar pertanyaan dilakukan setelah penelitian tindakankelas berakhir. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa,mengenai penerapan strategi belajar PQ4R dalam pembelajaran sejarah.60Dari pengisian daftar pertanyaan yangtelah dibagikan kepada siswadidapatkan hasil sebagai berikut:a. Minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah.Sebanyak 25 siswa menyatakan senag terhadap mata pelajaransejarah karena pokok bahasan yang menarik dan sebanyak 15 siswatidak menyukai mata pelajaran sejarah. Seluruh siswa setuju bilasejarah dipelajari dengan banyak membaca dan berlatih soal karenadengan demikian mereka dapat mengeluarkan pendapat dan gagasanb. Penampilan guruDalam pembelajaran sejarah dapat membangkitkkan rasa ingintahu siswa dan tahu bagaimana memotivasinya.c. Pemahaman langkah-langkah strategi belajar PQ4R.Semua siswa kelas XI IPS 1 mengaku lebih dapat memahamipelajaran sejarah dengan strategi belajar PQ4R karena membuat siswadapat dengan mudah memahami materi terutama materi lebih sukardan menolong siswa untuk berkonsentrasi lebih lama. Dengan adanyahandout dan kertas kerja sangat membantu siswa untuk aktif mencaripengetahuannya sendiri.d. Kesan umum penerapan strategi belajar PQ4R.Seluruh siswa menanggapi baik terhadap penerapan strategibelajar PQ4R karen sangat tertarik karena dalam strategi tersebut siswadapat aktif untuk bertanya dan mengembangkan pemikiran kritismereka.61Berdasarkanpengisisan daftar pertanyaan siswa diatas dapatdisimpulkan bahwa pendapat siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1Gringsing terhadap strategi belajar PQ4R sangat baik. Hal ini dapatdibuktikandenganpenerapanstrategibelajarPQ4Rdapatmeningkatkan hasil belajar sejarah siswa.C. Pembahasan1. Siklus 1Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukankoordinasi dengan guru mata pelajaran sejarah kelas XI. Guru memberikesempatan peneliti untuk melkukan penelitian bersama guru. Penelitiberkedudukan sebagai observer untuk mengamati guru dalam menerapkanstrategi pembelajaran yang telah ditentukan dari awal, guru tetap menjadisumber belajar siswa di dalam kelas. Pengamat mengisi lembar observasi siswadan guru dalam penerapan strategi belajar PQ4R pada proses pembelajaransejarah. Peneliti mengamati kondisi siswa sebelum dilakukan tindakanpenelitian serta membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagaipedoman melaksanakan pembelajaran.Proses pembelajaran pada siklus 1 dimulai dengan menyampaikantujuan pembelajaran kepada siswa dan gambaran materi tentang pendudukanmiliter Jepang di Indonesia. Guru menerangkan materi hanya garis besarnyasaja kemudian pengamat membagikan kertas kerja dan handout kepada siswasebagai bahan bacaan. Pengamat menerangkan langkah-langkah penerapanstrategi belajar PQ4R yang tertulis pada kertas kerja. Awalnya siswa merasa62bingung dengan langkah-langkah cara kerja yang tertulis pada kertas kerjasehingga di siklus 1 ini siswa mempraktekkan langkah-langkah strategi belajarPQ4R dengan pengarahan dari guru dan pengamat.Pada tahap preview, siswa diminta membaca secara singkat bahanbacaan yang diberikan peneliti. Siswa yang termasuk pandai langsungmelaksanakan tahap ini tanpa pengarahan dari guru. Sementara sebagian siswayang tidak memperhatikan karena malas membaca, siswa yang tidak seriusdalam tahap preview ini akan mengalami kesulitan pada tahap selanjutnya.Pada tahap question, siswa diminta membuat pertanyaan yang timbul setelahmembaca dengan jumlah sebanyak-banyaknya. Melalui pengamatan dari gurudan peneliti tingkat pertanyaan dari siswa baik secara kualitas dan kuantitasmasih rendah, hanya sebatas hafalan dari tahap preview. Pada tahap readaktifitas siswa mulai terlihat dengan tahap membaca dengan tenang.Selanjutnya tahap reflect siswa memperhatikan penjelasan yang lebihdari guru untuk kemudian di cocokan dengan buku pegangan atau bahanbacaan yang lainnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan pertanyaandan pemikiran kritis siswa. Akan tetapi siswa masih malu untukmenyampaikan karena merasa takut salah. Pada tahap recite, siswa dimintauntuk membuat intisari atau ringkasan dari materi yang dipelajari pada saat itu,tahap ini belangsung tertib.dan tenang. Tahap review, peneliti merencanakanagar siswa menyampaikan intisari dari materi yang telah dipelajari didepankelas, akan tetapi siswa belum berani untuk maju ke depan kelas. Sehinggatahap review pada siklus 1 hanya dilakukan di tempat duduk masing-masing.63Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa setelah penerapanstrategi belajar PQ4R dalam proses pembelajaran sejarah. Selanjutnya penelitimengadakan tes formatif yang bertujuan untuk meberi umpan balik, hasil tesdapat dipergunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang80655550berlangsung atau sudah dilaksanakan.Tes formatif yang diajukan berupa 20 butir soal pilihan ganda. Hasil tessiklus 1, yaitu: nilai teringgi adalah 80 sementara nilai terendah adalah 50, nilairata-rata kelas 65, serta tingkat ketuntasan mencapai 50% atau 20 siswa dari 40siswa. Berdasakan data hasil belajar siklus 1 dikatakan belum berhasil karenabelum mencapai atau memenuhi indikator keberhasilan yang sudah ditentukan.Untuk memperjelas dari data hasil tes formatif siklus 1, lihat pada baganberikut :Gambar 8. Data hasil siklus 1100806040200RatarataNilai tertinggi Nilai terendah Ketuntasan (%)RatarataNilai tertinggiNilai terendahKetuntasan (%)Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti tehadap guru selamaproses pembelajaran siklus 1 antara lain: pengelolaan kelas sudah cukup baik,64penggunaan media harus lebih kreatif, serta penggunaan waktu perlu lebihefisien. Penerapan strategi belajar PQ4R dapat lebih baik oleh peneliti bekerjasama dengan guru sehingga diharapkan kondisi kelas menjadi kondusif.Memasuki siklus 2 diharap peforma guru dan peneliti akan meningkat.Belum tercapainya hasil belajar siswa pada siklus 1 dikarenakan strategibelajar PQ4R yang diterapkan cenderung baru sehingga terdapat kelemahansebagai berikut :a. Kesiapan siswa yang kurang maksimal karena biasanya pelajaranberlangsung pasif sedangkan sekarang harus menekankan keaktifan siswa.b. Kebiasaan siswa yang malas membaca sehingga berakibat siwa kaget danbingung dalam menyusun dan menjawab pertanyaan.c. Siswa kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat.Berdasarkan pada kekurangan pada siklus 1, maka peneliti sebagaiobserver dan guru berkolaborasi untuk memperbaikan pada siklus 2.Perbaikan tersebut antara lain :a. Siswa diharapkan untuk membaca dengan cermat, dan mengembangkansikap kritisnya. Selain itu diusahakan siswa memberi tanda pada poin-pointertentu yang belum dimengerti sehingga bisa dibuat pertanyaan untukditanyakan kepada guru.b. Memberi kepada siswa reward bonus nilai agar memperbanyak danmemperbaiki kualitas pertanyaan dan jawaban yang disusun.65c. Mendorong siswa untuk lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapatdan intisari dari materi dihadapan semua teman-teman.2. Siklus 2Penelitian pada siklus 2 diawali dengan penyusunan rencana perbaikanpembelajaran (RPP) sebagai pedoman. Proses pembelajaran diawali denganpenyampaian tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat tentangmateri yang akan dipelajari. Sebelumnya guru memberi pujian terhadap hasiltes formatif sebelumnya, hal ini agar memotivasi siswa untuk lebih aktif dalampembelajaran. Kemudian guru dibantu observer membagikan kertas kerja danhandout bahan bacaan sesuai materi yang akan disampaikan.Untuk pembelajaran siklus 2 ini, siswa sudah mulai mengerti langkah-langkah strategi belajar PQ4R sehingga guru tidak perlu lagi memberipengarahan. Peneliti bertindak sebagai observer dan membantu guru dalamproses kelancaran persiapan pembelajar