180

PENGGUNAAN PRASARANA

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN PRASARANA
Page 2: PENGGUNAAN PRASARANA

PENGGUNAAN PRASARANA

DAN SARANA PERKANTORAN

BERBASIS GO GREEN

Penulis :

Ir. Tasripin Sartiyono, MT

Page 3: PENGGUNAAN PRASARANA

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan buku ini

yang telah diterbitkan setelah melalui proses yang cukup panjang.

Buku ini ditulis berdasarkan atas pengamatan dari apa yang telah

kita lihat di lingkungan perkantoran dan fasilitas untuk masyarakat

umum. Adanya kegiatan Go Green dapat menanamkan rasa

kepedulian dan menciptakan rasa cinta kepada bumi oleh manusia.

Tentu kita tidak ingin terpuruk menghadapi kerusakan alam yang

menimpa kita hari ini dan generasi masa depan, sehingga adanya

buku ini diharapkan menjadi pengantar dan memberikan informasi

kepada pembaca baik pegawai maupun masyarakat umum untuk

memahami seberapa penting bumi untuk ditanggulangi menjadi

asri kembali.

Dengan demikian, buku ini disusun dengan segala

kekurangan dan kelebihan, oleh karena itu kami membutuhkan

kritik dan saran yang membangun, agar kedepannya buku yang

kami tulis akan lebih bermanfaat.

Jakarta, April 2019

Penulis

Tasripin Sartiyono

Page 4: PENGGUNAAN PRASARANA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................... 3

PENDAHULUAN ............................................................................... 6

BAB 1 GO GREEN ......................................................................... 8

A. PENGERTIAN GO GREEN ............................................... 8

B. MEMAKNAI GO GREEN .................................................. 9

C. PENTINGNYA GO GREEN ............................................. 14

BAB 2 LINGKUNGAN HIDUP ................................................... 23

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP ........................ 23

B. JENIS LINGKUNGAN ..................................................... 25

C. HARI BUMI SEDUNIA .................................................... 27

D. HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA ..................... 43

E. JENIS TUMBUHAN YANG COCOK UNTUK GO

GREEN ...................................................................................... 47

BAB 3 PEMANASAN GLOBAL ................................................. 53

A. APA ITU PEMANASAN GLOBAL................................. 53

B. PROSES TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL ....... 55

C. PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL 56

D. EFEK RUMAH KACA ..................................................... 61

E. PROSES TERJADINYA EFEK RUMAH KACA .......... 63

F. ZAT PENYEBAB EFEK RUMAH KACA ...................... 65

BAB 4 SAMPAH ........................................................................... 67

A. DEFINISI SAMPAH ............................................................. 67

B. JENIS SAMPAH ................................................................... 68

C. PENGELOLAAN SAMPAH ................................................ 73

BAB 5 ENERGI ALTERNATIF .................................................. 76

A. PENGERTIAN ENERGI ALTERNATIF ....................... 76

B. CONTOH ENERGI ALTERNATIF ................................ 80

Page 5: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 6 UPAYA GO GREEN ......................................................... 92

A. GO GREEN PADA KELUARGA ..................................... 92

B. GO GREEN PADA LINGKUNGAN RUMAH ................ 95

C. GO GREEN PADA SEKOLAH ATAU KAMPUS .......... 97

D. GO GREEN PADA INDUSTRI PERUSAHAAN .......... 102

E. PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

BERBASIS GO GREEN ......................................................... 108

F. PENGGUNAAN PRASARANA DAN SARANA

PERKANTORAN BERBASIS GO GREEN .......................... 114

BAB 7 KERUSAKAN LINGKUNGAN ..................................... 122

A. KETIDAKSEIMBANGAN LINGKUNGAN ................ 122

B. TERJADINYA PENCEMARAN ................................... 122

C. JENIS PENCEMARAN .................................................. 124

D. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN ............... 129

E. KERUSAKAN PADA HUTAN ...................................... 131

BAB 8 MEMINIMALISIR PEMANASAN GLOBAL ............. 137

A. DAMPAK TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL .. 137

B. PENYEBAB TERJADINYA EFEK RUMAH KACA.. 139

C. DAMPAK TERJADINYA EFEK RUMAH KACA ...... 142

D. PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL DAN

EFEK RUMAH KACA ........................................................... 144

BAB 9 MENGATASI SAMPAH (DAUR ULANG) .................. 148

A. MEMAHAMI DAUR ULANG ....................................... 148

B. DAUR ULANG PLASTIK .............................................. 150

C. DAUR ULANG KERTAS ............................................... 157

D. DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK .......................... 160

BAB 10 PENGGUNAAN ENERGI ALTERNATIF ................. 163

A. PENGGUNAAN ENERGI ALTERNATIF DI

INDONESIA ............................................................................ 163

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ENERGI

ALTERNATIF ........................................................................ 167

Page 6: PENGGUNAAN PRASARANA

PENUTUP ....................................................................................... 171

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 172

Page 7: PENGGUNAAN PRASARANA

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini kabar dunia yang kita pijak menjadi fokus

utama pada pandangan internasional. Permasalahan yang kita

rasakan bersama ini tidak jauh karena perbuatan manusia itu

sendiri, manusia yang tidak bertanggungjawab, manusia yang

tidak mencintai lingkungan, sehingga mengakibatkan kondisi

lingkungan ada pada kondisi mengkhawatirkan. Perkembangan

zaman juga memberikan evolusi pada bumi dan isinya, ditandai

dengan berkurangnya tumbuhan dan terganggunya habitat

binatang akibat kegiatan yang menguntungkan satu pihak yaitu

manusia.

Pada akhir abad 20 kesadaran masyarakat dunia akan

pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat,

peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar

kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang

mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada

kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Hadirnya gerakan

‘Go Green’ yang dilakukan oleh masyarakat dunia dalam upaya

menyelamatkan bumi tentu sangat mempengaruhi kelestarian alam

semesta. Pemanasan Global merupakan penyebab utama yang

dapat menurunkan kestabilan bumi dan seisinya. Rasa kecintaan

dan kepedulian kita pada lingkungan perlu diciptakan sejak dini.

Karena jika bukan kita, siapa lagi yang akan memulai ?. Dunia ini

butuh kita sebagai penyelamat hingga generasi berikutnya mampu

menikmati hidup dengan damai dan asri.

Untuk menanamkan kepedulian masyarakat umum,

pegawai negeri sipil maupun swasta perlu digerakkan kembali go

green ini dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar,

Page 8: PENGGUNAAN PRASARANA

workshop, kerja bakti dan kegiatan lain yang sudah lama dilupakan

oleh sebagian masyarakat, sehingga buku ini diharapkan dapat

membantu.

Page 9: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 1

GO GREEN

A. PENGERTIAN GO GREEN

Go Green adalah sebuah gerakan yang memperhatikan

keadaan atau kelestarian lingkungan. Gerakan ini dapat

disebut sebagai Environmentalisme, gerakan yang berusaha

menegakkan pelestarian lingkungan, restorasi, dan

memelihara lingkungan alam sekitar. Go Green berasal dari

bahasa Inggris yang artinya adalah menuju kehijauan, dan Go

Green seringkali digunakan sebagai kampanye masyarakat.

(Sumber: ecogreenlove.com)

Go Green juga berarti tindakan penyelamatan bumi

yang saat ini sudah mengalami kerusakan dan pemanasan

global akibat dari ulah diri kita sendiri. Go Green dapat

disebut juga dengan “Penghijauan Kembali”. Dalam arti yang

luas yaitu dapat dikatakan sebagai ajakan untuk hidup lebih

Page 10: PENGGUNAAN PRASARANA

ramah lingkungan dan berbuat sesuatu yang baik untuk

kelestarian bumi.

B. MEMAKNAI GO GREEN

Go Green merupakan salah satu kegiatan yang penting

yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani

krisis kelestarian lingkungan. Karena sangat pentingnya,

sehingga penghijauan sudah merupakan program

internasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Termasuk seperti penghijauan, penghijauan adalah segala

upaya untuk memulihkan, memelihara, dan juga

meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan

berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air

ataupun sebagai pelindung lingkungan. Termasuk seperti

penghijauan kota, yaitu adalah suatu usaha untuk

menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-

taman kota, ruang terbuka hijau, hutan kota, dan lain

sebagainya. Dalam hal tersebut penghijauan kota merupakan

kegiatan pengisian ruang terbuka hijau di perkotaan. Manfaat

dari penghijauan atau penanaman tumbuhan yaitu karena pada

tumbuhan terjadi proses fotosintesa, yaitu tumbuhan hijau

mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2

yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Oleh karena itu,

adanya tumbuhan sangat dibutuhkan untuk menjaring CO2

dan melepas O2 kembali ke udara. Go Green memiliki fungsi

sebagai sebagai berikut:

1. Ruang terbuka hijau yang menjadi paru-paru kota.

Page 11: PENGGUNAAN PRASARANA

2. Sebagai pengatur lingkungan, vegetasi akan

menimbulkan hawa lingkungan menjadi sejuk, nyaman,

dan segar.

3. Pencipta lingkungan hidup (Ekologis).

4. Penyeimbang alam (Adaphis) merupakan pembentukan

tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di

sekitarnya.

5. Perlindungan terhadap kondisi fisik alami disekitar

seperi angin kencang, terik matahari, gas atau debu-

debu.

6. Menambah nilai keindahan lingkungan (Estetika).

7. Kesehatan lingkungan sekitar.

8. Tempat wisata rekreasi dan pendidikan.

9. Sosial, politik dan ekonomi.

“Future Nature For Our Future” atau “Masa Depan

Alam Untuk Masa Depan Kita”. Itulah ungkapan yang dapat

mendorong kita semua untuk terus berupaya menjaga

kelestarian lingkuhan hidup disekitar kita, karena baik kita

sadari maupun tidak kita sadari, ulah manusia yang semena-

mena terhadap lingkungan alam selama ni telah menimbulkan

banyak berbagai macam bencana yang serius terhadap

kehidupan umat manusia itu sendiri. Seperti tindakan

penambangan liar, penembangan hutan secara liar, dan

penggunaan bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan.

Penebangan pohon secara liar menyebabkan suhu di daratan,

lautan, dan atmosfir bumi meningkat, dan jika kondisi tersebut

terus berlanjut, maka diperkirakan pada tahun 2040

mendatang lapisan es kutub akan meleleh sehingga

Page 12: PENGGUNAAN PRASARANA

menyebabkan naiknya permukaan laut dan mempersempit

permukaan daratan, yang dengan itu akan muncul berbagai

bencana besar yang akan mengikuti. Go Green memiliki

konsep 4R, yaitu adalah sebagai berikut :

(Sumber: http://afifatun91.blogspot.com/)

1. Reduce (Pengurangan)

Reduce adalah konsep pertama yang

mengupayakan pengurangan penggunaan barang-

barang yang sering digunakan yang bertujuan untuk

menetralisir sampah dari sisa sisa material. Contohnya

yaitu adalah memanfaatkan kertas-kertas sisa dari buku

tulis yang keseluruhan halamannya belum penuh

terpakai. Sisa-sisa kertas yang kosong dapat

dikumpulkan dan kemudian dapat dijadikan sebagai

buku catatan kecil seperti buku telepon dan memo.

2. Reuse (Menggunakan Kembali)

Reuse adalah konsep kedua yang merupakan

upaya untuk menggunakan barang-barang yang

Page 13: PENGGUNAAN PRASARANA

fungsinya bisa sekali dipakai. Contohnya adalah

menyimpan plastik bekas belanja, lalu menggunakannya

kembali ketika rutinitas belanja selanjutnya, sehingga

tidak perlu memakai banyak plastik baru untuk memuat

barang-barang belanjaannya karena plastik yang lama

masih berguna. Semakin banyak plastik yang digunakan

maka semakin besar juga potensi kerusakan bumi yang

terjadi akibat plastik, karena plastik adalah sampah yang

paling lama hancur di dalam tanah.

3. Recycle (Mendaur Ulang)

Recycle adalah konsep ketiga yang berupaya

mendaur ulang sampah yang ada. Pada saat ini telah

banyak sampah-sampah yang diolah kembali oleh

tangan-tangan kreatif menjadi sebuah benda yang

memiliki daya guna baru, misalnya adalah botol

minuman, kaleng, dan kertas yang diolah menjadi

pernak pernik, bahkan penelitian menyatakan bahwa

daun dapat didaur ulang sebanyak 7 kali.

4. Replace (Mengganti)

Replace adalah konsep yang berupaya

mengganti barang-barang yang merusak lingkungan

dengan barang-barang berfungsi sama namun lebih

ramah lingkungan. Contohnya adalah seperti yang telah

dimulai oleh orang Jepang dalam menggunakan kain

sebagai tas belanjaan dari pada menggunakan plastik,

atau menggunakan sepeda dan berjalan dari pada

menggunakan kendaraan berbahan bakar.

Page 14: PENGGUNAAN PRASARANA

Berikut adalah langkah nyata yang diharapkan dapat

diterapkan pada pelaksanaan Go Green :

1. Tidak membuang sampah pada sembarang tempat, untuk

menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

2. Penggunaan air bersih seperlunya, untuk menghemat

persediaan air tanah.

3. Menanam pohon minimal 1 pohon untuk 1 orang.

4. Gunakan kertas sebijak mungkin, untuk mengurangi

penebangan pohon yang berlebihan.

5. Menghemat pemakaian listrik, untuk mengurangi bahan

bakar alam yang tidak bisa diperbaharui untuk

pembangkit listrik.

6. Menggunakan transportasi massal atau menggunakan

transportasi yang bebas emisi gas seperti motor listrik dan

sepeda, atau berjalan kaki, untuk mengurangi penggunaan

bahan bakar minyak yang berlebihan dan mengurangi

polusi udara akibat emisi gas kendaraan.

7. Memilah sampah, daur ulang yang dapat dimanfaatkan

kembali.

Maka dapat disimpulkan bahwa Go Green adalah salah

satu cara mudah menyelamatkan lingkungan alam sekitar,

mempertahankan zona hijau dengan melakukan penghijauan

yang berguna untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan

kehidupan makhluk hidup.

Page 15: PENGGUNAAN PRASARANA

C. PENTINGNYA GO GREEN

Go Green memiliki banyak manfaat penting, manfaat-

manfaat positif yang di hasilkan oleh kegiatan Go Green dapat

sangat dirasakan oleh banyak orang-orang disekitarnya.

Berikut adalah manfaat terlaksananya Go Green :

1. Penghijauan Untuk Mencegah Banjir

Penghijauan dapat mengembalikan fungsi

daerah resapan air. Daerah resapan air dapat berupa

lapangan bola, taman kota dan hutan kota. Memelihara

kawasan resapan air tersebut merupakan aksi nyata

gerakan penghijauan. Manfaat penghijauan di kawasan

perkotaan adalah untuk mengurangi debit atau limpasan

air saat musim hujan karena meresap ke dalam tanah

dengan mudah. Upaya ini adalah cara untuk mencegah

terjadinya banjir perkotaan akibat pengurangan jumlah

daerah resapan.

(Sumber: https://makassartangguh.wordpress.com)

Page 16: PENGGUNAAN PRASARANA

2. Menjaga Kualitas Air Tanah / Mata Air

Semakin banyak zona hijau dalam satu kota

maka kualitas air tanah semakin baik. Penghijauan

sangat penting untuk mempertahankan zona hijau di

dalam kota. Ketidakseimbangan proporsi luas lahan

hijau dan zona terbangun akan merusak kualitas air

tanah. Limbah yang meresap ke dalam tanah akan

merusak kualitas air tanah sehingga berdampak pada

kesehatan apabila air ini kembali di konsumsi.

3. Mengurangi Polusi udara

Penghijauan pada koridor jalan dapat berfungsi

untuk mengurangi polutan yang terbuang di udara.

Tajuk pohon berfungsi untuk membersihkan partikel

padat seperti timbal dan akan menempel pada ranting

dan batang pohon.

(Sumber: https://resapanbiopori.blogspot.com)

Page 17: PENGGUNAAN PRASARANA

4. Pengontrol Iklim

Tanaman dapat menciptakan kehidupan yang

lebih baik untuk manusia. Khususnya pada daerah yang

beriklim tropis maupun subtropis. Pada daerah

subtropis, dedaunan akan berguguran agar cahaya

matahari dapat menyinari bangunan. Pada daerah yang

beriklim tropis, pepohonan berdaun lebat berfungsi

untuk mengurangi efek langsung dari sinar matahari.

5. Melindungi Satwa

Lingkungan hijau seperti hutan kota menjadi

habitat bagi satwa seperti burung langka yang terdapat

di kota. Penghijauan untuk hutan kota akan

menyelamatkan populasi satwa langka yang berperan

dalam sistem ekologi lingkungan.

6. Mengurangi Dampak Hujan Asam

Polusi kendaraan dan pabrik dapat berdampak

buruk terhadap kualitas udara. Untuk mereduksi limbah

polusi yang dilepas ke udara, dibutuhkan pepohonan

untuk menyerap gas CO2 yang telah bercampur sulfur

tersebut. Pepohonan akan mengurangi dampak

pembuangan polutan agar udara yang di hirup menjadi

lebih bersih.

Page 18: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: https://carapemanasanglobal.blogspot.com)

7. Mengurangi Partikel Debu

Pepohonan dapat berfungsi untuk menurunkan

kadar partikel debu. Menurut Bianpoen1 pohon dengan

luas 300x400 meter persegi dapat menurunkan kadar

partikel debu dari 7.000 partikel/liter menjadi 4.000

partikel/liter.

8. Melindungi Pejalan Kaki dan Pesepeda

Pejalan kaki tentu akan senang berkeliling kota

dengan bersepeda atau sekedar berjalan kaki apabila

sepanjang jalan terdapat pohon-pohon peneduh. Selain

papan tunjuk untuk jalur pesepeda, penyediaan zona

hijau berperan mengurangi jumlah pengendara bermotor

di jalan raya.

1 Bianpoen. (1991). Menata Kota dan Permukiman Kumuh. JHS, Nol PAU-

IS-UI. Jakarta: Gramedia.

Page 19: PENGGUNAAN PRASARANA

9. Berkebun Di Rumah Sendiri

Penghijauan juga dapat dilakukan di lahan yang

sempit dan bahkan dapat dilakukan di rumah yang tidak

memiliki lahan kosong. Penghijauan pada rumah tanpa

lahan bisa dilakukan di dinding rumah atau balkon

rumah. Tanaman yang dipilih yaitu adalah sayur-

sayuran atau obat herbal yang tidak membutuhkan

media tanam yang terlalu besar.

(Sumber: https://www.merdeka.com)

10. Pengontrol Pemandangan

Pepohonan dapat menyamarkan bentuk

bangunan yang terkesan kaku dan tidak memiliki nilai

estetika. Bangunan yang memiliki banyak pepohonan

akan terlihat lebih natural dan humanis yang memiliki

keindahan untuk dilihat.

Page 20: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: https://tendenciaskriativas.blogspot.co

11. Mencegah Efek Rumah Kaca

Selain mengurangi partikel debu, pepohonan

juga dapat mengurangi efek rumah kaca. Efek rumah

kaca adalah penumpukan gas CO2 pada atmosfer yang

menyebabkan menebalnya atmosfer sehingga panas

matahari yang masuk akan terperangkap dan

menyebabkan kenaikan suhu. Tetapi pohon dapat

mencegahnya karena hutan dapat mengubah 3,7 ton CO2

menjadi 2 ton O2.

Page 21: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: https://www.dosenpendidikan.com)

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan

bangunan gedung berkelanjutan yang efisien dalam

penggunaan sumber daya dan berkontribusi terhadap

pengurangan emisi gas rumah kaca, diperlukan

pemenuhan persyaratan bangunan gedung hijau pada

setiap tahap penyelenggaraan agar tercapai kinerja

bangunan gedung yang terukur secara signifikan,

efisien, hemat energi dan air, lebih sehat, dan nyaman,

serta sesuai dengan daya dukung lingkungan, juga

dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan

diperlukan penyelenggaraan bangunan gedung yang

menerapkan keterpaduan aspek teknis, ekonomi, sosial,

dan lingkungan secara efektif. Maka Menteri Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat, menetapkan Peraturan

Menteri No. 02/PRT/M/2015, tanggal 18 Februari 2015

tentang Bangunan Gedung Hijau, dan untuk

memudahkan masyarakat dan pemerintah mewujudkan

bangunan hijau tersebut telah diterbitkan Surat Edaran

Page 22: PENGGUNAAN PRASARANA

Direktur Jenderal Cipta Karya No. 86/SE/DC/2016

tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bangunan

Gedung Hijau.

(sumber: www.medcom.id)

(sumber: www.pu.go.id)

Page 23: PENGGUNAAN PRASARANA

(sumber: www.medcom.id)

(sumber: www.medcom.id)

Page 24: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 2

LINGKUNGAN HIDUP

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang

memengaruhi suatu organisme; faktor-faktor ini dapat berupa

organisme hidup (faktor biotik) atau variabel-variabel yang

tidak hidup (faktor abiotik). Munadjat Danusaputro

menjelaskan bahwa lingkungan adalah semua benda dan

kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah

perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia

berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta

kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.2

Pada hakikatnya keseimbangan alam (balance of

nature) menyatakan bahwa bukan berarti ekosistem tidak

berubah. Ekosistem itu sangat dinamis dan tidak statis.

Komunitas tumbuhan dan hewan yang terdapat dalam

beberapa ekosistem secara gradual selalu berubah karena

adanya perubahan komponen lingkungan fisiknya.3

Tumbuhan dan hewan dalam ekosistem juga berubah karena

adanya kebakaran, banjir, erosi, gempa bumi, pencemaran,

dan perubahan iklim. Walaupun ekosistem selalu berubah, ia

memunyai kemampuan untuk kembali pada keadaan semula

selama perubahan itu tidak drastis.

2 Munadjat Danusaputro. (1980). Hukum Lingkungan Buku I. Bandung:

Binacipta.

3 Ibid. Hlm 39.

Page 25: PENGGUNAAN PRASARANA

Definisi lingkungan hidup menurut Emil Salim dapat

dikatakan cukup luas. lingkungan hidup diartikan sebagai

benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam

ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup

termasuk kehidupan manusia. Apabila batasan tersebut

disederhanakan, ruang lingkungan hidup dibatasi oleh faktor-

faktor yang dapat dijangkau manusia, misalnya faktor alam,

politik, ekonomi, politik dan sosial.4

Kebijakan umum tentang lingkungan hidup di

Indonesia, telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup yang merupakan ketentuan Undang-

Undang paling berkaitan terhadap semua bentuk peraturan

mengenai masalah dibidang lingkungan hidup. Terkait dengan

masalah lingkungan hidup, terdapat pengertian sendiri

menurut Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Penelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup,

menyatakan:

"Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu

sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan

manusia serta mahluk hidup lain”.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009

tersirat bahwa lingkungan hiduplah yang mempengaruhi

mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia. Manusia

hendaknya menyadari kalau alamlah yang memberi kehidupan

4 Emil Salim. (1982). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara.

Page 26: PENGGUNAAN PRASARANA

dan penghidupan, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

B. JENIS LINGKUNGAN

Penggunaan istilah “lingkungan” sering kali

digunakan secara bergantian dengan istilah “lingkungan

hidup”. Kedua istilah tersebut meskipun secara harfiah dapat

dibedakan, tetapi pada umumnya digunakan dengan makna

yang sama, yaitu lingkungan dalam pengertian yang luas, yang

meliputi lingkungan fisik, kimia, maupun biologi (lingkungan

hidup manusia, lingkungan hidup hewan dan lingkungan

hidup tumbuhan).

Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau

lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi,

termasuk di dalamnya manusia dan tingkah-perbuatannya,

yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan

mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan

manusia dan jasad-jasad hidup lainnya. Seorang ahli bernama

L. L., Bernard memberikan pandangannya mengenai jenis

lingkungan dibagi menjadi empat, yaitu:5

1. Lingkungan Fisik (Lingkungan Anorganik)

Lingkungan fisik adalah lingkungan yang terdiri

dari gaya kosmik dan fisiogeografis seperti tanah,

udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak, dan sebagainya.

5 St.Munadjat Danusaputra. (1985). Hukum Lingkungan Buku 11, Bandung:

Nasional Binacit. Hlm. 201.

Page 27: PENGGUNAAN PRASARANA

2. Lingkungan Biologi (Lingkungan Organik)

Lingkungan biologi (organik) ialah segala

sesuau yang bersifat biotis berupa mikroorganisme,

parasit, hewan, tumbuhan, termasuk juga disini

lingkungan prenatal, dan proses-proses biologi seperti

reproduksi, pertumbuhan, dan sebagainya.

3. Lingkungan Sosial

a. Lingkungan Fisiososial

Lingkungan fisiososial yaitu meliputi

kebudayaan materiil (alat), seperti peralatan

senjata, mesin, gedung, dan lain-lain.

b. Lingkungan Biososial

Lingkungan biososial yaitu manusia dan

interaksinya terhadap sesamanya dan tumbuhan

beserta hewan domestic dan semua bahan yang

digunakan manusia yang berasal dari sumber

organik.

c. Lingkungan Psikososial

Lingkungan psikososial ialah yang

berhubungan dengan tabiat batin manusia seperti

sikap, pandangan, keinginan, dan keyakinan. Hal

ini terlihat melalui kebiasaan, agama, ideologi,

bahasa, dan lain-lain.

d. Lingkungan Komposit

Lingkungan komposit, yaitu lingkungan

yang diatur secara institusional, berupa lembaga-

lembaga masyarakat, baik yang terdapat di daerah

kota atau desa.

Page 28: PENGGUNAAN PRASARANA

Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik

menempati suatu ruang tertentu. Kecuali makhluk hidup,

dalam ruang itu terdapat juga benda tak hidup, seperti udara

yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan

padat, tanah dan batu. Ruang yang ditempati makhluk hidup

bersama benda hidup dan tak hidup inilah dinamakan

lingkungan hidup.

C. HARI BUMI SEDUNIA

(Sumber: jabarprov.go.id)

Hari Bumi Sedunia atau Earth Day diperingati setiap

tanggal 22 April. Tujuan peringatan hari besar ini adalah untuk

menyadarkan dan meningkatkan perhatian manusia akan

pentingnya mencintai alam. Hari tersebut merupakan hari

yang bersejarah dan setiap tahunnya dirayakan khusunya bagi

para pecinta lingkungan. Hari Bumi pertama kali

Page 29: PENGGUNAAN PRASARANA

dilangsungkan pada 22 April 1970. Pada hari itu, sekitar 20

juta masyarakat Amerika Serikat melakukan protes terhadap

pemerintah untuk lingkungan yang lebih sehat dan seimbang.

Tuntutan ini dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa yang

terjadi di Santa Barbara, California dimana minyak tumpah

dengan sangat parah. Hasil dari potes ini adalah lahirnya

undang-undang terkait perlindungan lingkungan dan

berdirinya sebuah badan baru bernama United States

Environmental Protection Agency.

Berbagai tema diusung setiap tahunnya dalam

mempeluaskan pemahaman akan pentingnya alam dari bumi

yang kita tinggali ini. Pada tahun 2019 ini, tema yang dipilih

adalah “Lindungi Spesies Kita”. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan edukasi dan kesadaran akan meningkatkan

angka kepunahan jutaan hewaan di bumi akibat perilaku

manusia yang tidak bijak. Tujuan lainnya adalah

merealisasikan kebijakan perlindungan spesies yang terancam

punah dan memunculkan gerakan global untuk mencintai

alam. Di Indonesia terdapat 7 spesies hewa yang hampir

punah, diantaranya adalah Harimau Sumatera, Orangutan

Sumeta, Badak Sumatera, Gajah Sumatera, Badak Jawa,

Orangutan Kalimantan, dan Penyu Laut. Jumlah populasi

mereka berkurang jauh dan bahkan terancam punah umumnya

karena hilangnya habitat hidup mereka akibat alih fungsi

hutan yang kian mendorong mereka tergeser.

Hilangnya habitat hewan tentu menjadi salah satu

alasan seringnya terjadi konflik antara hewan dan manusia.

Semakin terbatasnya habitat mereka, membuat mereka

Page 30: PENGGUNAAN PRASARANA

semakin kesulitan untuk mencari mangsa. Sehingga mereka

berjalan ke arah pemukiman warga untuk mencari mangsa.

Alasan berkurangnya jumlah populasi mereka juga karena

adanya perburuan liar. Perburuan tersebut dilakukan baik

untuk kemudian dijadikan hewa peliharaan atau dimanfaatkan

bagian-bagian tubuhnya sebagai obat, perhiasan, ataupun

dekorasi. Berikut adalah 7 spesies hewan yang hampir punah

tersebut:

1. Harimau Sumatera

(Sumber: wwf.co.id)

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)

merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang

masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam

klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (Critically

Endangered). Harimau adalah kucing terbesar di muka

bumi. Warna kulit Harimau Sumatera merupakan yang

paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning

Page 31: PENGGUNAAN PRASARANA

kemerah-merahan hingga oranye tua. Berdasarkan data

tahun 2004, jumlah populasi Harimau Sumatera di alam

bebas hanya sekitar 400 ekor saja. Harimau Sumatera

menghadapi dua jenis ancaman untuk bertahan hidup,

mereka kehilangan habitat karena tingginya laju

deforestasi dan terancam oleh perdagangan ilegal dimana

bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga

tinggi di pasar gelap untuk obat-obatan tradisional,

perhiasan, jimat, dan dekorasi. Di alam liar, Harimau

Sumatera hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera,

Indonesia. Ciri-ciri fisik Harimau Sumatera yaitu sebagai

berikut :

• Harimau Sumatera memiliki tubuh yang relatif paling

kecil dibandingkan semua sub spesies harimau yang

hidup saat ini.

• Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60 cm dan

panjang dari kepala hingga kaki mencapai 250 cm

dan berat hingga 140kg. Harimau betina memiliki

panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91 kg.

• Warna kulit Harimau Sumatera merupakan yang

paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning

kemerah-merahan hingga oranye tua.

Harimau Sumatera berada di ujung kepunahan karena

hilangnya habitat secara tidak terkendali, berkurangnya

jumlah spesies mangsa, dan perburuan. Laporan tahun

2008 yang dikeluarkan oleh TRAFFIC – program

kerjasama WWF dan lembaga Konservasi Dunia, IUCN,

untuk monitoring perdagangan satwa liar menemukan

Page 32: PENGGUNAAN PRASARANA

adanya pasar ilegal yang berkembang subur dan menjadi

pasar domestik terbuka di Sumatera yang

memperdagangkan bagian-bagian tubuh harimau. Dalam

studi tersebut, TRAFFIC mengungkapkan bahwa paling

sedikit 50 Harimau Sumatera telah diburu setiap tahunnya

dalam kurun waktu 1998-2002. Populasi Harimau yang

hanya sekitar 400 ekor saat ini tersisa di dalam blok-blok

hutan dataran rendah, lahan gambut, dan hutan hujan

pegunungan. Sebagian besar kawasan ini terancam

pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan

komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan

dan pembangunan jalan.

2. Orangutan Sumatera

(Sumber http://metrobali.com)

Orangutan Sumatera (Pongo Abelli) adalah jenis

orangutan yang paling terancam di antara 2 jenis

orangutan yang ada di Indonesia. Dibandingkan dengan

Page 33: PENGGUNAAN PRASARANA

orangutan yang ada di Borneo, Orangutan Sumatera

mempunyai perbedaan dalam hal fisik maupun perilaku.

Spesies yang saat ini hanya bisa ditemukan di provinsi-

provinsi bagian utara dan tengah Sumatera ini kehilangan

habitat alaminya dengan cepat karena pembukaan hutan

untuk perkebunan dan pemukiman serta pembalakan liar.

Terdapat 13 kantong populasi orangtuan di Pulau

Sumatera. Dari jumlah tersebut, kemungkinan hanya 3

kantong populasi yang memiliki sekitar 500 individu dan

tujuh kantong populasi yang terdiri dari 250 lebih

individu. Enam kantong dari tujuh populasi tersebut

diperkirakan akan kehilangan 10-15% habitat mereka

akibat penebangan hutan sehingga populasi ini akan

berkurang dengan cepat. Menurut IUCN, selama 75 tahun

terakhir, populasi Orangutan Sumatera telah mengalami

penurunan sebanyak 80&. Dalam IUCN Red List,

Orangutan Sumatera dikategorikan Kritis.

Ciri-ciri fisik Orangutan Sumatera adalah

mempunyai kantung pipi yang panjang pada orangutan

jantan. Panjang tubuhnya sekitar 1,25 meter sampai 1,5

meter. Berat orangutan dewasa betina sekitar 30-50kg,

sedangkan orangutan jantan sekitar 50-90kg. Bulu-

bulunya berwarna coklat kemerahan. Jantan dewasa

umumnya penyendiri sementara para betina sering

dijumpai bersama anaknya di hutan. Rata-rata setiap

kelompok terdiri dari 1-2 orangutan dan kedua jenis

kelamin mempunyai daya jelajah sekitar 2-10 Km yang

banyak bertumpang tindih tergantung pada ketersediaan

Page 34: PENGGUNAAN PRASARANA

buah di hutan. Setelah disapih pada umur 3,5 tahun, anak

orangutan akan berangsur-angsur mandiri dari induknya

setelah kelahiran anak yang lebih kecil. Orangutan

Sumatera betina mulai bereproduksi pada usia 10-11

tahun, dengan rata-rata usia reproduksi sekitar 15 tahun.

3. Badak Sumatera

(Sumber: http://badak.or.id)

Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) adalah

satu-satunya badak Asia yang memiliki 2 cula. Badak

Sumatera adalah badak yang memiliki ukuran terkecil

dibandingkan semua sub-spesies badak di dunia,

meskipun masih tergolong hewan mamalia yang besar.

Populasi terbesar dan mungkin paling memadai untuk

berkembang biak saat ini terdapat di Sumatera, sementara

populasi yang lebih kecil terdapat di Sabah dan

Semenanjung Malaysia. Populasinya di alam saat ini

diperkirakan kurang dari 300 ekor. Meskipun demikian,

Page 35: PENGGUNAAN PRASARANA

indikasi yang ada menunjukan jumlah populasi

sebenarnya lebih rendah dari perkiraan tersebut. Satwa ini

termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam

punah.

Habitat Badak Sumatera mencakup hutan rawa

dataran rendah hingga hutan perbukitan, meskipun

umumnya satwa langka ini sangat menyukai hutan

dengan vegetasi yang sangat lebat. Badak Sumatera

adalah penjelajah dan pemakan buah, daun-daunan,

ranting-ranting kecil dan kulit kayu. Mereka lebih

menyukai dataran rendah, khususnya di hutan-hutan

sekunder di mana banyak terdapat sumber makanan yang

tumbuh rendah. Badak Sumatera hidup di alam dalam

kelompok kecil dan umumnya menyendiri (soliter).

Ciri-ciri fisik Badak Sumatera yaitu memiliki rambut

terbanyak dibandingkan seluruh sub-spesies badak di

dunia, sehingga sering disebut sebagai Hairy Rhino atau

badak berambut. Ciri-ciri lainnya adalah telinga yang

besar, kulit berwarna coklat keabu-abuan atau kemerahan,

sebagian besar ditutupi oleh rambut dan kerut di sekitar

matanya. Panjang cula depan biasanya berkisar antara 25-

80 Cm, sedangkan cula belakang biasanya relatif pendek

dan tidak lebih dari 10 Cm. Saat anak Badak Sumatera

lahir hingga remaja biasanya kulitnya ditutupi oleh

rambut yang lebat berwarna coklat kemerahan.

Bersamaan dengan bertambahnya usia satwa ini, rambut

yang menutupi kulitnya akan semakin jarang dan berubah

kehitaman. Panjang tubuh badak dewasa berkisar antara

Page 36: PENGGUNAAN PRASARANA

2-3 meter dengan tinggi 1-1,5 meter. Berat badan

diperkirakan berkisar antara 600-950kg. Para ahli

memperkirakan tidak ada satu pun populasi Badak

Sumatera yang jumlah individunya dalam satu wilayah

jelajah melebihi 75 ekor. Kondisi tersebut menyebabkan

mamalia besar ini sangat rentan terhadap kepunahan baik

akibat bencana alam, penyakit, perburuan, atau kerusakan

genetis. Kurang dari 25 ekor diyakini saat ini bertahan

hidup di Sabah.

4. Gajah Sumatera

(Source: http://www.gosumatra.com/gajah-sumatera/)

Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus)

mempunyai ukuran tinggi badan sekitar 1,7-2,6 meter.

Jika dibandingkan dengan Gajah Afrika, ukuran Gajah

Sumatera lebih kecil. Saat ini kondisi populasinya

semakin menurun seiring dengan tingginya laju

Page 37: PENGGUNAAN PRASARANA

kehilangan hutan Sumatera. Gajah Sumatera saat ini

berada dalam status kritis dalam daftar merah spesies

terancam punah yang dikeluarkan oleh Lembaga

Konserbasi Dunia (IUCN). Di Indonesia, Gajah Sumatera

juga masuk dalam satwa dilindungin menurut Undang-

Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diatur dalam

peraturan pemerintah yaitu PP 7/1999 tentang

Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Masuknya Gajah Sumatera dalam daftar tersebut

disebabkan oleh aktivitas pembalakan liar, penyusutan

dan fragmentasi habitat, serta pembunuhan akibat konflik

dan perburuan. Perburuan biasanya hanya diambil

gadingnya saja, sedangkan sisa tubuhnya dibiarkan

membusuk di lokasi. Pengembangan industri pulp dan

kertas serta industri kelapa sawit sebagai salah satu

pemicu hilangnya habitat gajah di Sumatera, mendorong

terjadinya konflik manusia dan gajah yang semakin hari

kiam memuncak. Pohon-pohon sawit muda adalah

makanan kesukaan gajah dan kerusakan yang ditimbulkan

gajah ini dapat menyebabkan terjadinya pembunuhan dan

penangkapan terhadap gajah. Ratusan gajah mati atau

hilang di seluruh Provinsi Riau sejak tahun 2000 sebagai

akibat berbagai penangkapan satwa besar yang sering

dianggap sebagai hama ini.

Page 38: PENGGUNAAN PRASARANA

5. Badak Jawa

(Sumber: lampungpro.com)

Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) merupakan

salah satu mamalia besar terlangka di dunia yang ada

diambang kepunahan. Dengan hanya sekitar 50 ekor

individu di alam liar, spesies ini diklasifikasikan sebagai

sangat terancam dalam Daftar Merah IUCN. Ujung Kulon

menjadi satu-satunya habitat yang tersisa bagi Badak

Jawa. Populasi Badak Jawa di Vietnam telah dinyatakan

punah. Status Badak Jawa dilindungi sejak 1931 di

Indonesia, yang diperkuat dengan penetapan Ujung

Kulon di barat daya pulau Jawa sebagai taman nasional

sejak 1992.

Ciri-ciri fisik Badak Jawa yaitu memiliki cula kecil

dengan panjang sekitar 25cm untuk badak jantan

sementara badak betina hanya memiliki cula kecil atau

tidak memiliki cula sama sekali. Berat badan antara 900-

2300kg, dengan panjang badan 2-4 meter dan tinggi 1,7

Page 39: PENGGUNAAN PRASARANA

meter. Berwarna abu-abu dengan tekstur kulit yang tidak

rata dan berbintik. Badak jantan mencapai fase dewasa

setelah 10 tahun, sementara betina pada usia 5 sampai 7

tahun dengan masa mengandung selama 15-16 bulan.

Bagian atas bibirnya merunci untuk mempermudah

mengambil daun dan ranting.

Badak Jawa pernah hidup di hampir semua gunung-

gunung di Jawa Barat, diantaranya berada hingga diatas

ketinggian 3000 meter diatas permukaan laut. Pada tahun

1960-an diperkirakan sekitar 20-30 ekor badak yang

tersisa di TN Ujung Kulon. Populasinya terus meningkat

hingga dua kali lipat pada tahun 1967 hingga 1978 setelah

upaya perlindungan dilakukan dengan ketat, yang

didukung oleh WWF-Indonesia. Sejak akhir tahun 1970-

an, jumlah populasi Badak Jawa tampaknya stabil dengan

angka maksimum pertumbuhan populasi 1% per tahun.

6. Orangutan Kalimantan

(Sumber: www.cnnindonesia.com)

Page 40: PENGGUNAAN PRASARANA

Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus),

berdasarkan studi genetika dari Orangutan Borneo,

terdapat 3 sub-spesies orangutan yang telah diidentifikasi,

yaitu Pongo Pygmaeus yang ditemukan di barat laut

Borneo, Pongo Pygmaeus Wurmbii yang ditemukan di

Borneo bagian tengah, dan Pongo Pygmaeus Morio yang

ditemukan di timur laut Borneo. Dari ketiga sub-spesies

orangutan Borneo tersebut, P.p Wurmbii merupakan sub-

spesies dengan ukuran tubuh relatif paling besar,

sementara P.p Morio adalah sub-spesies dengan ukuran

tubuh relatif paling kecil.

Pada tahun 2004, ilmuan memperkirakan bahwa total

populasi orangutan di Pulau Borneo, baik di walayah

Indonesia maupun Malaysia terdapat sekitar 54 ribu

individu. Diantara ketiga sub-spesies orangutan Borneo

tersebut, P,p Pygmaenus merupakan sub-spesies yang

paling sedikit dan terancam kepunahan, dengan estimasi

jumlah populasi sebesar 3.000 hingga 4.500 individu di

Kalimantan Barat dan sedikit di Sarawak, atau kurang

dari 8% dari jumlah total populasi orangutan Borneo.

Ciri-ciri fisik Orangutan Borneo yaitu Orangutan

Borneo merupakan bagian dari keluarga besar kera dan

merupakan mamalia arboreal terbesar. Satwa ini

memiliki rambut panjang dan kusut berwarna merah

gelap kecoklatan, dengan warna pada bagian wajah

mulai dari merah mudah, merah, hingga hitam. Berat

orangutan Borneo jantan dewasa bisa mencapai 50

Page 41: PENGGUNAAN PRASARANA

hingga 90 kg dan tinggi badan 1,25 hingga 1,5 meter.

Bagian tubuh seperti lengan yang panjang tidak hanya

berfungsi untuk meraih makanan seperti buah-buahan,

tetapi juga untuk berayun dari satu pohon ke pohon

lainnya, menggunakan jangkauan dan kaki untuk

pegangan yang kuat. Pelipis seperti bantal yang dimiliki

oleh orangutan Borneo jantan dewasa membuat wajah

satwa ini terlihat lebih besar. Akan tetapi, tidak semua

orangutan Bornei jantan dewasa memiliki pelipis seperti

bantal. Jakun yang dimiliki dapat digelembungkan

untuk menghasilkan suara keras, yang digunakan untuk

memanggil dan memberitahu keberadaan mereka.

7. Penyu Laut

(Sumber: https://www.marinescienceandtechnology.com)

Di Indonesia, ditemukan enam spesies penyu dari

tujuh yang tercatat di dunia. Empat di antaranya bahkan

bertelur di pantai-pantai di sepanjang perairan

Indonesia, yakni Penyu Hijau, Penyu Belimbing, Penyu

Page 42: PENGGUNAAN PRASARANA

Sisik, dan Penyu Lekang. Bagi mereka, perairan

Indonesia merupakan rute perpindahan (migrasi) yang

terpenting di persimpangan Samudera Pasifik dan

Hindia. Lebih dari itu, Indonesia tercatat memiliki

pantai peneluran Penyu Belimbing terbesar di wilayah

Pasifik, yaitu di Abun, Papua, serta peneluran Penyu

Hijau terbesar di Asia Tenggara, yaitu di Kepulauan

Berau, Kalimantan Timur.

Di Abun, Papua Barat, Penyu Belimbing Pasifik

(Dermochelys coriacea) bertelur di sejumlah pantai.

Meski jumlah populasinya menurun drastis selama tiga

dekade terakhir, setiap tahun ada sekitar 1.000 Penyu

Belimbing yang mengunjungi Pantai Abun untuk

bertelur. Penyu lain yang juga terlihat bertelur di Pantai

Abun, antara lain Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu

Lekang (Lepidochelys olivacea), dan Penyu Sisik

(Eretmochelys imbricata), namun populasinya tak

sebesar Penyu Belimbing. Penyu Belimbing Abun

diindikasikan memiliki pola migrasi dengan wilayah

jelajah ke arah utara dan selatan untuk mencapai daerah

pakan. Mereka bermigrasi hingga ke bagian barat daya

Kepulauan Kei Kecil (Laut Banda), Laut Sulu, Laut

Cina Selatan, Australia Tenggara, dan Pantai Barat

Amerika Serikat. Kepulauan Kei Kecil terindikasi

merupakan daerah pakan bagi Penyu Belimbing yang

memangsa Ubur-ubur Besar berwarna coklat yang

banyak terdapat di sana.

Page 43: PENGGUNAAN PRASARANA

Di Berau, Kalimantan Timur, sembilan dari 31 pulau

kecil merupakan pantai peneluran Penyu Hijau. Per

tahunnya, sekitar 15.000 penyu betina datang dan

bertelur di sana. Berdasarkan studi migrasi penyu di

Indonesia, padang lamun di Kepulauan Berau

merupakan wilayah pakan penting bagi penyu ini. Oleh

karena itu, Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pulau

Berau, Kalimantan Timur, mencapai luasan 1.222.988

ha, yang terbentang dari bagian utara Pulau Panjang

sampai selatan Tanjung Mangkaliat.

Wilayah lain di Indonesia yang penting bagi

perkembangbiakkan spesies penyu adalah Paloh.

Daerah pesisir Paloh terletak di sebelah utara Kabupaten

Sambas, Kalimantan Barat. Pantai berpasirnya

membentang seluas lebih dari 100 km di mana 63 km

(sekitar 79% dari total garis pantai) merupakan habitat

peneluran bagi Panyu Hijau dan Penyu Sisik. Fakta

tersebut mengindikasikan bahwa Paloh merupakan

wilayah peneluran penyu terpanjang di Indonesia. Fakta

lain menunjukkan lebih dari 2.000 sarang Penyu Hijau

(lebih dari 500 betina) per tahun yang dijumpai di Pantai

Paloh. Hal ini menjadikan jumlah populasi Penyu Hijau

di Paloh terbesar kedua rantai yang terbentang dari

Peninsula, Malaysia sampai Lautan Sulu, Sulawesi.

IUCN telah menyatakan Penyu Laut masuk dalam

Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies

yang Terancam). Sebagai spesies yang daur hidupnya

secara alamiah sudah rentan, kelangsungan populasi

Page 44: PENGGUNAAN PRASARANA

Penyu Laut makin terancam dengan meningkatnya

aktivitas manusia. Aktivitas-aktivitas tersebut

mencakup hancurnya habitat dan tempat penyu bertelur,

tangkapan sampingan (bycatch), perburuan telur,

perdagangan ilegal produk berbahan dasar penyu, dan

berbagai eksploitasi yang membahayakan lingkungan.

Hancurnya habitat penyu akan secara langsung

membahayakan kelestarian Sang Ambasador Laut ini.

D. HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap

tahun pada tanggal 5 Juni demi meningkatkan kesadaran

global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan

yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi.

Penetapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diresmikan oleh

Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) pada tahun

1972, sebagai tanda pembukaan Konferensi PBB tentang

Lingkungan Hidup Manusia yang berlangsung antara tanggal

5 sampai 16 Juni 1972 di Stockholm.

Page 45: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: Tribun Kaltim)

Bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia

deklarasi yang berlangsung di Stockholm mengungkapkan

prinsip-prinsip yang harus digunakan dalam mengelola

lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan hukum

lingkungan internasional. Diantaranya membuat rencana aksi

yang mencakup perencanaan dalam hal permukiman,

pengelolaan sumber daya alam, pengendalian pencemaran

lingkungan, pendidikan serta informasi mengenai lingkungan

hidup. Prinsip-prinsip tersebut diantara lain adalah:

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap

tahun pada tanggal 5 Juni demi meningkatkan kesadaran

global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan

yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi.

Penetapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diresmikan oleh

Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) pada tahun

1972, sebagai tanda pembukaan Konferensi PBB tentang

Page 46: PENGGUNAAN PRASARANA

Lingkungan Hidup Manusia yang berlangsung antara tanggal

5 sampai 16 Juni 1972 di Stockholm.

Bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia

deklarasi yang berlangsung di Stockholm mengungkapkan

prinsip-prinsip yang harus digunakan dalam mengelola

lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan hukum

lingkungan internasional. Diantaranya membuat rencana aksi

yang mencakup perencanaan dalam hal permukiman,

pengelolaan sumber daya alam, pengendalian pencemaran

lingkungan, pendidikan serta informasi mengenai lingkungan

hidup. Prinsip-prinsip tersebut diantara lain adalah:

1. Ditegakkannya Hak Asasi Manusia (HAM).

2. Menjaga Sumber Daya Alam (SDA).

3. Menjaga Satwa Liar.

4. Sumber Daya dapat diperbaharui harus dilestarikan dari

Kapasitas Bumi.

5. Sumber Daya tidak dapat diperbaharui harus dibagi dan

tidak bisa dihabiskan.

6. Polusi yang timbul tidak boleh melebihi kapasitas untuk

membersihkan secara alami.

7. Pencemaran laut yang merusak harus dicegah.

8. Pembangunan dibutuhkan untuk memperbaiki

lingkungan.

9. Negara-negara berkembang membutuhkan bantuan.

10. Negara-negara berkembang memerlukan harga ekspor

yang wajar untuk mengelola lingkungan.

11. Kebijakan lingkungan tidak boleh menghambat

pembangunan.

Page 47: PENGGUNAAN PRASARANA

12. Negara-negara berkembang memerlukan uang untuk

meningkatkan pelestarian lingkungan.

13. Perencanaan pembangunan yang berkelanjutan

diperlukan.

14. Perencanaan rasional harus menyelesaikan konflik

antara lingkungan dan pembangunan.

15. Pemukiman penduduk harus direncanakan untuk

menghilangkan masalah lingkungan.

16. Pemerintah harus merencanakan kebijakan

kependudukan yang sesuai.

17. Lembaga nasional harus merencanakan pengembangan

sumber daya alam negara.

18. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus digunakan untuk

mengembangkan lingkungan.

19. Pendidikan lingkungan sangat penting.

20. Penelitian lingkungan harus didukung, terutama di

negara berkembang.

21. Negara boleh memanfaatkan sumber daya yang ada, tapi

tidak boleh membahayakan orang lain.

22. Kompensasi diperlukan jika ada negara yang

membahayakan.

23. Tiap negara harus menetapkan standar masing-masing.

24. Harus ada kerjasama dalam isu internasional.

25. Organisasi internasional harus membantu memperbaiki

lingkungan.

26. Senjata pemusnah massal harus dihilangkan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Lingkungan

Hidup Sedunia berkaitan dengan Go Green, dimana prinsip-

Page 48: PENGGUNAAN PRASARANA

prinsipnya untuk kepentingan bumi. Adanya pemanasan

global menunjukkan bahwa bumi dalam kondisi tidak baik-

baik saja, maka kita sebagai manusia yang tinggal di bumi

perlu kita jaga salah satunya dengan penghijauan.

E. JENIS TUMBUHAN YANG COCOK UNTUK GO

GREEN

Setelah kita membahas apa itu Go Green dan

Lingkungan Hidup, perlu juga untuk mengetahui jenis

tumbuhan yang baik untuk penghijauan. Seiring berjalannya

waktu, bumi mengalami pemanasan global atau istilah global

warming. Berikut ini adalah pohon yang cocok untuk

penghijauan, yaitu:

1. Pohon Trambesi

Pohon Trembesi (Albizia saman) disebut juga

sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang

sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya

menyerap air tanah yang kuat. Di beberapa daerah di

Indonesia tanaman pohon ini sering disebut sebagai Kayu

Ambon (Melayu), Trembesi, Munggur, Punggur, Meh

(Jawa), Ki Hujan (Sunda). Dalam bahasa Inggris pohon

ini mempunyai beberapa nama seperti, East Indian

Walnut, Rain Tree, Saman Tree, Acacia Preta, dan False

Powder Puff.

Page 49: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: BALTYRA.com)

Pohon Trembesi ialah menjadi pohon penghijauan

termaik karena pertumbuhannya yang cepat, batangnya

yang besar serta kokoh. Pohon trembesi dapat hidup di

daerah kritis sekalipun memiliki keasaman yang tinggi.

Pohon trembesi mudah dikenali dari kanopinya yang

berbentuk payung dengan diameter kanopi lebih besar

dari tingginya. Pohon yang masuk dalam famili

Mimosaceae ini biasa ditanam sebagai tumbuhan

pembawa keteduhan, tanaman pelindung, dan tanamanan

penyerap polutan. Trembesi merupakan jenis pohon yang

memiliki kemampuan menyerap karbondioksida dari

udara yang sangat besar. Pohon trembesi mampu

menyerap 28.488,39 kg CO2/pohon setiap tahunnya

(Hanafi, 2011).

2. Pohon Mahoni

Tanaman mahoni (Swietenia mahagoni Jack)

merupakan salah satu tanaman yang dianjurkan untuk

Page 50: PENGGUNAAN PRASARANA

pengembangan HTI (Hutan Tanaman Industri). Pohon

Mahoni yang berasal dari benua Amerika yang beriklim

tropis sudah lama dibudidayakan di Indonesia dan sudah

beradaptasi dengan iklim tropis di Indonesia. Nama asing

dari tanaman ini adalah West Indian Mahogany.

(Sumber: pixabay.com)

Tanaman mahoni banyak ditanam di pinggir jalan

atau di lingkungan rumah dan halaman perkantoran

sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini tumbuh secara

liar di hutan-hutan atau di antara semak-semak belukar.

Menurut Ariyantoro (2006), Pohon Mahoni dapat

ditanam secara luas di daerah tropis untuk program

reboisasi dan penghijauan bermanfaat sebagai tanaman

naungan dan kayu bakar. Manfaat lainnya dari pohon

kayu mahoni yakni bisa mengurangi polusi udara sekitar

47%-69% sehingga layak disebut pohon pelindung

sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air,

Page 51: PENGGUNAAN PRASARANA

sedangkan daun-daunnya, memiliki fungsi sebagai

penyerap polutan-polutan di sekitarnya.6

3. Pohon Angsana

(Sumber: Wikipedia.com)

Pohon Angsana atau sonokembang (Pterocarpus

indicus) Angsana juga sering ditanam sebagai pagar

hidup dan pohon pelindung di sepanjang tepi kebun

wanatani. Perakarannya yang baik dan dapat mengikat

nitrogen, mampu membantu memperbaiki kesuburan

tanah. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian

juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi

jalan di perkotaan, khususnya di Asia Tenggara.

4. Pohon Akasia

Pohon Akasia (Acacia mangium) adalah merupakan

salah satu tanaman yang sering dijumpai di indonesia.

6 Ariyantoro, H. (2006). Budidaya tanaman kehutanan. PT. Citra Aji Parama.

Yogyakarta.

Page 52: PENGGUNAAN PRASARANA

Jenis tanaman ini merupakan salah satu bahan yang biasa

digunakan dalam industri pembuatan pulp dan kertas.

Pohon ini juga tergolong sebagai tanaman dengan siklus

panen yang cepat. Di lahan tanah yang hangat seperti di

Indonesia, tanaman ini sudah bisa dipanen dalam waktu

lima hingga enam tahun.

(Sumber: bestplant.co)

Pohon Akasia dapat embantu memperbaiki struktur

tanah, mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor.

Sangat cocok di tanam di daerah berbukit dan gunung.

Namun, pohon ini juga cocok di kontur dataran rendah.

Sehingga pohon akasia cocok digunakan untuk program

penghijauan atau Go Green.

5. Pohon Kenanga

Kenanga (Cananga odorata) merupakan bunga khas

(flora identitas) provinsi Sumatera Utara. Tanaman

Kenanga mempunyai bunga yang beraroma wangi dan

harum sehingga disuling menjadi minyak wangi. Pohon

Page 53: PENGGUNAAN PRASARANA

kenanga mempunyai pohon yang besar dengan diameter

batang mencapai 70 cm dan tinggi hingga 20 meter.

Gambar 1

(Sumber: Wikipedia.com)

Batangnya membulat dan mudah patah terutama

saat masih muda. Daun kenanga tunggal berbentuk bulat

telur, dengan pangkal daun mirip jantung dan ujung daun

runcing. Panjang daun mencapai 10 – 23 cm, dan lebar

4,5 – 14 cm. Karena mudah mempunyai manfaat yang

tinggi dan mudah ditanam, pohon kenanga menjadi salah

satu tanaman yang cocok untuk dilakukan penghijauan.

Page 54: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 3

PEMANASAN GLOBAL

A. APA ITU PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global adalah fenomena perubahan iklim

drastis akibat kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan

daratan Bumi. Dalam istilah asing pemanasan global di sebut

juga dengan global warming. Pemanasan Global atau Global

Warming terjadi di berbagai belahan bumi, baik itu timur,

barat, utara maupun selatan. Pemanasan global sangat erat

kaitannya dengan pencemaran udara di seluruh dunia.

Adapun pengertian menurut NRDC yang

menyebutkan pemanasan global sebagai proses peningkatan

suhu udara karena terperangkapnya panas di atmosfer oleh gas

karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan

dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi. Sedangkan

menurut National Wildlife Federation, pemanasan global

merupakan peningkatan suhu udara di bumi yang

mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam, misalnya

badai, kekeringan, banjir, dan lain-lain. Pemanasan global

juga mengakibatkan perubahan landscape kehidupan di bumi

dan membunuh banyak spesies.

Pemanasan Global sangat buruk bagi keberlangsungan

hidup bumi dan kehidupan manusia, contoh diantaranya

adalah meningkatnya jumlah karbondioksida, efek rumah

kaca, gas akibat pembakaran bahan bakar fosil, dan aktivitas

manusia lainnya yang merupakan sumber utama terjadinya

Page 55: PENGGUNAAN PRASARANA

pemanasan global selama bertahun-tahun. Berbicara

mengenai pemanasan global, perlu disadari bahwa hal ini

tidak bisa terlepaskan pula dari adanya pencemaran udara.

Dengan suhu udara yang panas, maka suhu bumi pun juga

akan ikut menjadi panas. Yang mengeluarkan volume

peningkatan karbondioksida dan gas rumah kaca lainnya

adalah pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan,

pertanian dan aktivitas lain sejenis yang cukup mengurangi

segarnya udara di bumi ini.

NASA melaporkan bahwa suhu Bumi saat ini sudah

melonjak 7 ºCelsius lebih panas dibanding 5 ribu tahun silam.

NASA juga memprediksi Bumi akan memanas hingga 6

ºCelcius pada abad berikutnya, angka kenaikan tersebut

memang tampak sedikit jika hanya dilihat sekilas. Namun,

pemanasan global bukanlah fenomena sepele. Pemanasan

bumi mengakibatkan begitu banyak bencana ekstrem yang

menelan banyak korban. Dilansir pada berita Liputan6, NASA

mengumumkan prediksinya lewat sebuah dataset, Bumi akan

mengalami perubahan iklim besar-besaran dalam waktu 81

tahun lagi, tepatnya di tahun 2100. Pihak NASA merilis

dataset tersebut lewat sebuah peta prediksi dan proyeksi

perubahan Bumi yang akan terjadi di 2100. Yang dijelaskan

bahwa pada peta memperlihatkan kondisi semua wilayah di

berbagai belahan Bumi berwarna merah, yang artinya iklim

yang terjadi di wilayah itu akan berubah drastis dan memanas.

Menurut para ilmuwan yang sedang meneliti fenomena ini, hal

tersebut disebabkan oleh lapisan karbondioksida di atmosfer

Bumi yang nantinya akan mencapai angka yang sangat tinggi,

Page 56: PENGGUNAAN PRASARANA

yakni 935 ppm (parts per million).7 Sehingga prediksi yang

diumumkan benar terjadi, maka sebagian besar wilayah Bumi

akan mengalami perubahan iklim drastis yang menjadi sangat

panas. Lebih lanjut, peta perubahan iklim tersebut juga tidak

hanya memperlihatkan wilayah mana yang akan mengalami

perubahan iklim drastis, tetapi juga memperlihatkan wilayah

curah hujan yang bisa berubah-ubah di beberapa dekade ke

depan. Tak hanya terbakar, nantinya perubahan iklim yang

akan terjadi di Bumi akan terjadi lewat beberapa fenomena,

seperti banjir, kemarau, dan kekeringan di beberapa wilayah.

Apakah kamu merasakan perubahan bumi semakin hari

semakin panas?

B. PROSES TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

Terjadinya pemanasan global di awali dengan cahaya

matahari yang mana sebagian di kembalikan ke asalnya akan

tetapi sebagian di serap oleh bumi. Sedangkan pengembalian

ini dalam bentuk radiasi inframerah yang akan di lewatkan

atmosfer. Akan tetapi, semakin banyak radiasi ini di atmosfer

akan menimbulkan lubang ozon.

7 Diakses Pada 07 Mei 2019: https://www.liputan6.com. Dampak Pemanasan

Global Bumi Bakal Alami Peristiwa Ini 81tahun-Lagi

Page 57: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: https://tatakata.com)

Dengan banyaknya lubang, maka di bandingkan yang

di kembalikan, radiasi ini akan di serap kembali oleh bumi

sehingga menjadi semakin panas semakin harinya. Pada

akhirnya bumi pun memancarkan radiasi inframerah dan di

serao kembali oleh CO2. CO2 ini sebagian kembali ke

atmosfer akan tetapi sebagiannya kembali lagi ke bumi. Nah

yang di sebut dengan pemanasan globalnya adalah CO2 yang

kembali lagi ke bumi tersebut.

C. PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

1. Deforestasi Hutan

Hutan mempunyai peran penting dalam

lingkungan, semakin banyak hutan semakin rendah pula

polusinya. Berkurangnya hutan secara besar-besaran

menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang

Page 58: PENGGUNAAN PRASARANA

mendadak. Kerusakan pada hutan akan menyebabkan

pemanasan global. Karena hutan memiliki fungsi yang

akan meyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan

oksigen. Jika semakin banyak adanya penebangan liar,

pengundulan hutan maka jumlah karbondioksida akan

semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang

akan menyebabkan pemanasan global. Efek hutan yang

semakin berkurang adalah cuaca semakin memburuk

karena tidak ada yang membantu karbondioksida menjadi

oksigen, pernafasan pun menjadi terganggu karena cuaca

yang kurangnya masukan oksigen sehingga menyebabkan

terjadinya pencemaran udara.

Pohon yang menjadi kunci pengaturan Iklim,

memainkan peran sebagi pengendali CO₂ dan Oksigen.

Kawasan semak dan hutan berfungsi sebagai penyerap

karbon dan mengatur suhu hingga sekitar 1,5 derajat. Saai

ini, industri menggunakan kayu sebagai bahan baku yang

diperoleh dengan cara menebang hutan. Deforestasi

menjadi alasan utama pemanasan global karena jumlah

oksigen menurun dan CO₂ meningkat di atmosfer.

Kita tahu bahwa vegetasi sangat penting, tapi jika

vegetasi terus menerus dihancurkan dan dihilangkan,

konsentrasi CO2 semakin meningkat dan menyebabkan

pemanasan global, 1/5 polusi gas rumah kaca dihasilkan

dari degradasi hutan dan penebangan pohon.

2. Tingginya Pemakaian Listrik

Pembangkit listrik tenaga petroleum, gas alam,

dan batu bara sejauh ini merupakan penghasil emisi gas

Page 59: PENGGUNAAN PRASARANA

rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik.

Penggunaan listrik yang boros apat menyebabkan

terjadinya pemanasan global. Karena adanya penguapan

pada listrik jika listrik terlalu sering digunakan.

Seharusnya pemakaian listrik digunakan secara efisien

sesuai dengan keperluan sehingga tidak menyebabkan

pemanasan global, walaupun tidak terlalu berpengaruh

namun bisa menambah gas karbondioksida sehingga

cepat terjadinya pemanasan global.

3. Limbah Industri dan Rumah Tangga

Industri menggunakan bahan kimia dalam

pembuatannya dan menghasilkan limbah yang

mencemari lingkungan. Zat kimia dan limbah industri ini

masuk ke lingkungan bercampur dengan air dan

menyebabkan berbagai penyakit. Beberapa industri

menggunakan gas dan bahan bakar untuk menjalankan

pabrik. Selama proses, salah satu hasil akhirnya berupa

asap berbahaya dan mencemari udara. Asap tersebut

mengandung sejumlah besar CO₂ yang merupakan

penyebab utama pemanasan global.

Gas buang dari industri menjadi penyebab efek

rumah kaca yang berpengaruh juga dengan kehidupan

makhluk hidup karena dapat menyebabkan pencemaran

udara yang disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan,

karena asap pabrik mengeluarkan gas berupa

karbondioksida, karbon monoksida, gas metana dan yang

lainnya. Sehingga jika semakin banyak industri pabrik

yang berkembang akan menyebabkan kerugian asap yang

Page 60: PENGGUNAAN PRASARANA

yang dihasilkan dari pabrik industri tersebut, sehingga

akan menyebabkan polusi udara yang akan membuat

lingkungan tercemar. Sehingga akan semakin banyak

terjadinya pemanasan global pada bumi.

Penyebab pemanasan global yang berasal dari

ruamah tangga, penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC)

yaitu merupakan gabungan bahan kimia yang dipakai

untuk bagian alat-alat rumah tangga. Beberapa alat rumah

tangga yang menggunakan CFC yaitu seperti kulkas dan

AC. Karena suhu di bumi semakin panas maka banyak

orang yang menggunakan kedua alat tersebut. Hal ini

tentu akan memperparah keadaan suhu di bumi yang

makin panas karena dampak penggunaan CFC ini.

4. Limbah Pertanian dan Peternakan

Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap

makin parahnya pemanasan global juga tidak boleh

dipandang sebelah mata. Gas metana merupakan gas yang

menyebabkan pemanasan global, gas ini sangat

berpengaruh dalam pemanasan global karena gas

merupakan urutan kedua penyebab utama terjadinya

pemanasan global.

Gas metana disebabkan dari bahan-bahan organik

yang kekurangan dari hasil pemecahan bakteri pada

pertanian, perkebunan dan peternakan. Salah satu

contohnya adalah semakin tinggi produksi hewan ternak

maka gas metana akan semakin meningkat yang akan

dilepaskan ke permukaan bumi. Selain dari dampak

deforestasi, limbah yang dihasilkan dari pupuk dan

Page 61: PENGGUNAAN PRASARANA

kotoran hewan juga menghasilkan emisi gas berbahaya.

Bersumber dari gas kentut dan kotoran kewan ternak,

khususnya pada sapi dan kerbau, menghasilkan zat

metana yang termasuk jenis gas rumah kaca. Pupuk

kompos yang terbuat dari kotoran hewan juga

menghasilkan gas nitro oksida. Limbah industri agrikultur

tercatat menyumbang 9% dari total volume emisi gas

rumah kaca yang dihasilkan pada tahun 2017.

5. Pembakaran Sampah Secara Berlebihan

Sampah yang bertumpuk banyak akan melepaskan

gas metana yang langsung bereaksi dengan oksigen dan

mengubah kondisinya. Jika sampah-sampah tersebut

tidak dikelola dengan baik maka akan mengalami

degradasi dan terurai menjadi gas methan (CH4). Gas

CH4 adalah gas rumah kaca yang bisa menyebabkan

timbulnya efek rumah kaca yang berpotensi menjadi

penyebab pemanasan global.

6. Tingginya Penggunaan Kendaraan Bermotor

Penyebab pemanasan global ini disebabkan oleh

aktivitas manusia sendiri, semakin padat nya penduduk

yang ada di seluruh dunia dan populasi manusia terus

bertamabah maka jumlah kendaraan bermotor juga akan

selalu bertambah. Lebih dari 90 persen transportasi umum

(baik transportasi darat, udara, maupun air) ditenagai

bahan bakar petroleum, seperti bensin atau diesel.

Efek kendaraan bermotor sangat berpengaruh bagi

pemanasan global karena gas yang dikeluarkan oleh

kendaraan bermotor adalah gas karbon monoksida yang

Page 62: PENGGUNAAN PRASARANA

sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas

karbon monoksida juga menyebabkan efek rumah kaca.

Gas yang dilepaskan dari proses pembakaran ini

melepaskan karbon dioksida dan polutan lainnya, seperti

metana dan nitro oksida. Setiap galon bensin yang Anda

gunakan untuk naik mobil atau motor sehari-hari dapat

menyumbang 10 kg karbondioksida ke atmosfer bumi.

Masing-masing jenis gas polutan memiliki kemampuan

memerangkap panas yang berbeda. Beberapanya bahkan

dapat memerangkap lebih banyak panas daripada karbon

dioksida. Seperti molekul metana yang tidak bisa

bertahan lama berkeliaran di udara seperti CO2 tapi

mampu mengikat panas 84 kali lebih cepat dan banyak,

kemudian nitro oksida yang mempunyai 264 kali lebih

kuat daripada CO2. Sehingga sejumlah gas ini yang dapat

merusak kualitas udara, tanah, dan air menyebabkan

pemanasan global.

D. EFEK RUMAH KACA

Pemanasan Global berbeda dengan Efek Rumah Kaca,

namun keduanya saling berkaitan sehingga tak jarang banyak

yang menganggap keduanya ialah satu kesatuan yang sama.

Efek rumah kaca adalah istilah yang diberikan ilmuwan

kepada kemampuan bumi untuk mempertahankan panas.

Gambaran efek rumah kaca di mana panas matahari akan

terperangkap oleh atmosfer bumi. Sinar matahari di siang hari

menyinari bumi dan akan membuat bumi menjadi lebih

Page 63: PENGGUNAAN PRASARANA

hangat, akan tetapi permukaan bumi di malam hari menjadi

lebih dingin.

Tanpa efek ini kehidupan di Bumi akan tidak mungkin

karena planet akan terlalu dingin. Ketika sinar matahari

mencapai planet ini, sekitar dua-pertiga dari energi panas

memasuki atmosfer bumi dan diserap oleh permukaan planet.

Bumi kemudian memancarkan energi panas ini, yang diserap

oleh atmosfer. Atmosfer memancarkan kembali panas ke

bumi, yang menyerap panas lagi. Proses ini membuat planet

menjadi hangat dan dapat hampir dianggap seperti mantel

untuk Bumi. Rumah kaca sendiri merupakan sebuah bangunan

yang berbentuk rumah yang keseluruhan bangunannya terdiri

dari kaca, baik pada bagian dinding, atap, tembok dan

sebagainya. Rumah kaca biasanya akan digunakan untuk

menanam sayuran, buah-buahan, bunga dan lain sebagainya.

Biasanya rumah kaca ini dimiliki oleh para petani yang berada

di negara empat musim.

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal

dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk

radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika

energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya

menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi,

akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali

sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah

gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas

tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya

jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida,

dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.

Page 64: PENGGUNAAN PRASARANA

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi

gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas

tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut

terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata

tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi

sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin

meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin

banyak panas yang terperangkap dibawahnya. Karena adanya

efek rumah kaca hal ini membuat panas bumi yang seharusnya

dipantulkan ke luar angkasa terjebak di atmosfer bumi dan

tidak dapat kembali ke luar angkasa. Akibatnya kondisi bumi

di malam hari semakin hangat, bahkan setiap tahunnya

semakin menghangat, kondisi inilah yang disebut dengan efek

rumah kaca.

E. PROSES TERJADINYA EFEK RUMAH KACA

Rumah kaca mempunyai efek yang sangat berbahaya

bagi kehidupan di bumi. Efek dari rumah kaca terjadi karena

adanya sinar matahari yang dipantulkan oleh benda-benda

yang ada di bumi. Sinar matahari yang dipantulkan ke bumi

memiliki dampak dapat merusak lapisan ozon. Fungsi utama

dari lapisan ozon adalah untuk menghambat sinar matahari

yang berada di atmosfer. Jika lapisan ozon yang berada di

atmosfer ini mulai berkurang, dampaknya suhu bumi akan

mengalami kenaikan terus menerus. Saat suhu bumi ini naik,

maka suhu ini akan berubah menjadi dingin.

Page 65: PENGGUNAAN PRASARANA

Gambar 2

(Sumber: http://indonetedu.blogspot.com)

Hal ini mengakibatkan kondisi bumi menjadi tambah

buruk dimana akan semakin banyak jumlah karbondioksida

yang ada di bumi. Akhirnya suhu di bumi akan semakin hangat

karena tidak dapat menahan pantulan sinar matahari yang

seharusnya dikembalikan ke luar angkasa. Upaya mencegah

lapisan ozon yang berada di bumi rusak, maka sebagai

manusia sudah sepatutnya kita mengurangi pemakaian alat-

alat yang dapat menghasilkan karbondioksida atau CO2. Sebab

tidak hanya efek rumah kaca saja, namun alat-alat yang dapat

menghasilkan CO2 juga berpengaruh terhadap rusaknya

lapisan ozon. Adapun proses terjadinya rumah kaca dimulai

dapat matahari memancarkan sinar dalam bentuk sinar

ultraviolet ke permukaan bumi. Sinar ini diterima oleh bumi

dan dipantulkan kembali ke luar angkasa dalam bentuk sinar

inframerah. Sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi

ini akan berbentuk suhu panas, lalu sebagian dari sinar ini akan

Page 66: PENGGUNAAN PRASARANA

dipantulkan kembali ke atmosfer oleh permukaan bumi.

Sedangkan sebagian sinarnya akan diserap oleh permukaan

bumi dengan warna yang agak gelap karena mengandung gas

rumah kaca yang berada di atmosfer.

Gas rumah kaca memiliki peranan sebagai benda hitam

dimana jika ada cahaya datang, maka akan dipantulkan

kembali dalam bentuk panas. Semakin banyak kandungan gas

ini di atmosfer, maka semakin banyak pula panas yang

dilepaskan ke bumi. Oleh sebab itu, ketika semakin panas

suhu bumi, maka hal ini menjadi salah satu tanda dari efek

rumah kaca.

F. ZAT PENYEBAB EFEK RUMAH KACA

1. Senyawa Methan

Senyawa methan adalah senyawa yang dihasilkan

oleh bakteri pengurai bahan organik. Gas ini juga lebih

mudah terbakar dan dapat menghasilkan karbondioksida

yang tinggi. Senyawa methan biasanya dibuat oleh

manusia melalui industri, pembakaran biomassa dan juga

pertanian.

2. Senyawa Nitrogen

Senyawa yang dapat hidup jangka panjang ialah

senyawa nitrogen. Karena dapat hidup selama 150 tahun,

maka senyawa ini dapat meningkatkan emisi kecilnya

dapat menimbulkan konsentrasi yang meningkat.

Pemakaian bahan bakar fosil, dan pupuk nitrogen akan

Page 67: PENGGUNAAN PRASARANA

menyumbang terjadinya pencemaran udara sehingga

muncullah penumpukan emisi.

3. Senyawa Karbondioksida

Senyawa yang berkontribusi besar pada

pemanasan global ialah senyawa karbondioksida.

Konsentrasi alaminya kecil sehingga hanya bisa diserap

sebanyak 0,3% di atmosfer ini, dan bisa diserap oleh

tanaman dengan bantuan sinar matahari secara alami.

Yang diuraikan untuk membentuk jaringan tanaman yang

dikenal dengan fotosintesis.

4. Chloro Floro Carbon (CFC)

Senyawa CFC digunakan pada AC, Dry Clean,

kulkas, atau elektronik lainnya yang dapat menimbulkan

efek rumah kaca. Senyawa ini dapat menyebabkan kadar

pencemaran udara semakin tinggi dan akan tertimbun

pada lapisan atmosfer.

Page 68: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 4

SAMPAH

A. DEFINISI SAMPAH

Sampah merupakan benda buangan yang sering kali

berserakan atau bertebaran di sekitar kita. Sampah adalah hasil

dari kegiatan setiap makhluk hidup, dengan beragam jenis

sampah yang ada diantaranya ada yang dapat dimanfaatkan

kembali. Namun ada juga yang tidak dapat diuraikan atau

dimanfaatkan kembali. Sampah merupakan material sisa yang

tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah

merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam

tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak

bergerak. Menurut definisi World Health Organization

(WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak

dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang

berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan

sendirinya (Chandra, 2006).8

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah

besar datang dari aktivitas industri (Limbah), misalnya

pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua

produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,

dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah

konsumsi. Sampah dapat berada pada setiap fase materi:

padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang

8 Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Page 69: PENGGUNAAN PRASARANA

disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan

sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Pemerintah Indonesia juga telah menerapkan Undang-

Undang No. 18 Tahun 2008 tentang sampah, yaitu sampah

adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam

yang berbentuk padat dan merupakan sisa-sisa kegiatan setiap

hari dari manusia, atau dari proses alam yang terjadi. Baik

sampah yang berupa zat padat maupun sampah yang berupa

zat cair. Menurut SNI 19-2452-2002 : sampah adalah limbah

yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan anorganik

yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak

membahayakan lingkungan dan melindungi investasi

pembangunan.

B. JENIS SAMPAH

Permasalahan sampah merupakan hal yang sulit

terselesaikan, selalu saja ada permasalahan yang dihadapi

terkait tentang sampah. Bahkan sampah dapat diartikan

sebagai masalah kebiasaan karena dampaknya mengenai

berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar. Penumpukan

sampah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah

volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi

kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir

(TPA). Menurut Panji Nugroho9 terdapat klasifikasi sampah

berdasarkan jenisnya, yaitu:

9 Nugroho Panji, 2013. Panduan Membuat Kompos Cair. Jakarta: Pustaka

Baru Press.

Page 70: PENGGUNAAN PRASARANA

1. Berdasarkan Sumbernya

a. Sampah Alam

Sampah alam adalah sampah yang ada oleh

proses alam yang dapat di daur ulang alami, seperti

halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai

menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-

sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-

daun kering di lingkungan pemukiman.

b. Sampah Manusia

Sampah manusia (human waste) adalah istilah

yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil

pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah

manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan

karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana

perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan

bakteri. Salah satu perkembangan dalam mengurangi

penularan penyakit melalui sampah manusia dengan

cara hidup yang higenis dan sanitasi.

c. Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang

dihasilkan oleh manusia (pengguna barang), dengan

kata lain adalah sampah hasil konsumsi sehari-hari.

Ini adalah sampah yang umum, namun meskipun

demikian, jumlah sampah kategori ini masih jauh

lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang

dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

d. Sampah Industri

Page 71: PENGGUNAAN PRASARANA

Sampah industri adalah bahan sisa yang

dikeluarkan akibat proses proses industri. Sampah

yang dikeluarkan dari sebuah industri dangan jumlah

yang besar dapat dikatakan sebagai limbah. Berikut

adalah gambaran dari limbah yang berasal dari

beberapa industri, yaitu:

a) Limbah Industri Pangan

Limbah industri pangan (makanan),

sebagai contoh yaitu hasil ampas makanan sisa

produksi yang dibuang dapat menimbulkan bau

dan polusi jika pembuangannya tidak diberi

perlakuan yang tepat.

b) Limbah Industri Kimia

Limbah Industri kimia dan bahan

bangunan, sebagai contoh industri pembuat

minyak pelumas (OLI) dalam proses

pembuatannya membutuhkan air skala besar,

mengakibatkan pula besarnya limbah cair yang

dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya. air hasil

produksi ini mengandung zat kimia yang tidak

baik bagi tubuh yang dapat berbahaya bagi

kesehatan.

c) Limbah Industri Logam

Limbah industri logam dan elektronika,

bahan buangan seperti serbuk besi, debu dan

asap dapat mencemari udara sekitar jika tidak

ditangani dengan cara yang tepat.

Page 72: PENGGUNAAN PRASARANA

2. Berdasarkan Sifat

a. Sampah Organik

Sampah organik, yaitu sampah yang mudah

membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun

kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah

lebih lanjut menjadi kompos.

b. Sampah Anorganik

Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak

mudah membusuk, seperti plastik wadah

pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol

dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau

sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk

laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat

dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,

botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan

kertas.

3. Berdasarkan Bentuknya

a. Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan

selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat

berupa sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal,

gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini

dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah

Page 73: PENGGUNAAN PRASARANA

anorganik. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam

(biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

1) Biodegradable

Biodegradable adalah sampah yang dapat

diuraikan secara sempurna oleh proses biologi

baik aerob (menggunakan udara/terbuka) atau

anaerob (tidak menggunakan udara/tertutup),

seperti sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah

pertanian dan perkebunan.

2) Non-biodegradable

Non-biodegradable adalah sampah yang

tidak bisa diuraikan oleh proses biolog, yang dapat

dibagi lagi menjadi:

a) Recyclable yaitu sampah yang dapat diolah

dan digunakan kembali karena memiliki nilai

secara ekonomi seperti plastik, kertas,

pakaian dan lain-lain.

b) Non-recyclable yaitu sampah yang tidak

memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah

atau diubah kembali seperti tetra packs

(kemasan pengganti kaleng), carbon paper,

thermo coal dan lain-lain.

b. Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah

digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang

ke tempat pembuangan sampah. Sampah cair

terdapat dua jenis, yaitu:

Page 74: PENGGUNAAN PRASARANA

1) Limbah hitam yaitu sampah cair yang dihasilkan

dari toilet. Sampah ini mengandung patogen

yang berbahaya.

2) Limbah rumah tangga seperti sampah cair yang

dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat

cucian. Sampah ini mungkin mengandung

patogen.

C. PENGELOLAAN SAMPAH

Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat

karena dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme

penyebab penyakit (bakteri atau pathogen) sehingga sampah

harus diolah agar tidak menimbulkan masalah. Berikut ini

pengelolaan sampah menurut Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Republik Indonesia No. 03/PRT/M/2013 tentang

Penyelenggaran Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam

Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Rumah Tangga Pasal 1 No. 8 s/d 17, yaitu10:

1. Pemilahan adalah kegiatan mengelompokkan dan

memisahkan sampah sesuai dengan jenis.

2. Pewadahan adalah kegiatan menampung sampah

sementara dalam suatu wadah individual atau komunal di

tempat sumber sampah dengan mempertimbangkan jenis-

jenis sampah.

10 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, No 3 Tahun 2013

Penyelenggaraan PS Persampahan.Diakses Pada 12 Mei 2019

Page 75: PENGGUNAAN PRASARANA

3. Pengumpulan adalah kegiatan mengambil dan

memindahkan sampah dari sumber sampah ke tempat

penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah

dengan prinsip 3R.

4. Pengangkutan adalah kegiatan membawa sampah dari

sumber atau tempat penampungan sementara menuju

tempat pengolahan sampah terpadu atau tempat

pemrosesan akhir dengan menggunakan kendaraan

bermotor yang didesain untuk mengangkut sampah.

5. Tempat Penampungan Sementara, yang selanjutnya

disingkat TPS, adalah tempat sebelum sampah diangkut

ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat

pengolahan sampah terpadu.

6. Pengolahan adalah kegiatan mengubah karakteristik,

komposisi, dan/atau jumlah sampah.

7. Tempat Pengolahan Sampah Dengan Prinsip 3R (reduce,

reuse dan recycle), yang selanjutnya disingkat TPS 3R,

adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,

pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang skala

kawasan.

8. Stasiun Peralihan antara yang selanjutnya disingkat SPA,

adalah sarana pemindahan dari alat angkut kecil ke alat

angkut lebih besar dan diperlukan untuk kabupaten/kota

yang memiliki lokasi TPA jaraknya lebih dari 25 km yang

dapat dilengkapi dengan fasilitas pengolahan sampah.

9. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, yang selanjutnya

disingkat TPST, adalah tempat dilaksanakannya kegiatan

Page 76: PENGGUNAAN PRASARANA

pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran

ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir.

10. Pemrosesan Akhir Sampah adalah proses pengembalian

sampah dan/atau residu hasil pengolahan sampah

sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Page 77: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 5

ENERGI ALTERNATIF

A. PENGERTIAN ENERGI ALTERNATIF

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha

atau melakukan suatu perubahan. Kemampuan tersebut diukur

dengan variabel waktu dan besarnya usaha yang dilakukan.

Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat

pada benda tersebut. Energi tidak dapat diciptakan atau

dimusnahkan, tetapi dapat dirubah bentuknya. Energi juga

disebut tenaga. Satuan energi menurut Satuan Internasional

(SI) adalah Joule (J). Sedangkan satuan energi lain seperti Erg,

KWh, dan kalori digunakan dalam bidang tertentu untuk

memudahkan. Konversi satuan energi bisa dilakukan melalui

ketetapan bahwa 1 kalori = 4.2 Joule dan 1 Joule = 1 watt

second. Energi sendiri bersifat fleksibel, yaitu artinya dapat

berubah dan berpindah. Menurut Robert L. Wolke, energi

adalah suatu kemampuan untuk dapat membuat suatu hal

terjadi. Menurut Michael J. Moran, energi adalah suatu konsep

dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting

dalam analisis teknik. Dan menurut Campbell, Reece dan

Mitchell, energi adalah kemampuan untuk mengatur ulang

sebuah materi. Dapat disimpulkan bahwa energi adalah daya

atau kekuatan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai

proses kegiatan.

Energi memiliki berbagai macam jenis, yaitu adalah

energi panas, energi kimia, energi listrik, energi kinetik, energi

Page 78: PENGGUNAAN PRASARANA

potensial, energi bunyi, energi nuklir, dan energi ionisasi.

Berikut adalah penjelasan dari berbagai macam energi di atas:

1. Energi Panas

Energi panas adalah bentuk energi yang berubah

menjadi kalor. Energi panas bisa muncul karena terjadi

perubahan bentuk energi seperti pada reaksi energi

kimiawi pada matahari yang menyebabkan munculnya

api serta panas yang berpindah secara radiasi.

2. Energi Kimia

Energi kimia adalah energi yang paling

dibutuhkan oleh semua mahluk hidup disebabkan pada

bentuk kimiawi, energi kimia mampu disimpan lebih

lama. Energi kimia tersimpan dalam bahan-bahan

makanan. Dalam metabolisme sel, ATP merupakan salah

satu bentuk energi kimia yang paling penting dan berguna

bagi manusia. Energi kimia juga tersimpan pada bahan

bakar yang sering kita pakai seperti minyak tanah dan

bensi. Energi tersebut muncul karena terjadinya proses

pemecahan ikatan kimia dalam susunannya sehingga

menghasilkan energi. Dengan penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa energi kimia adalah energi yang

paling utama di dunia ini.

3. Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang saat ini paling

banyak digunakaan dan dianggap sangat penting oleh

mayoritas manusia. Energi listrik muncul karena adanya

perbedaan muatan antara dua buah titik penghantar.

Energi listrik dapat diproduksi dengan pembangkit tenaga

Page 79: PENGGUNAAN PRASARANA

listrik. Energi tersebut dapat diperoleh dari perubahan

berabgai sumber seperti panas, angin, cahaya, air, dan

bahan bakar kimiawi. Sumber energi tersebut

dikonversikan menjadi energi listrik melalui terputarnya

turbin yang merupakan dinamo yang dapat menghasilkan

medan listrik. Energi listrik seringkali dikonversikan

menjadi bentuk energi lain seperti energi gerak, panas,

cahaya, dan lain sebagainya.

4. Energi Kinetik

Energi kinetik atau energi gerak adalah energi

yang dimiliki oleh benda yang disebabkan gerakannya.

Energi kinetik dapat diartikan sebagai usaha yang

dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda dengan

massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai

kecepatan tertentu. Energi kinetik sebuah benda sama

dengan jumlah usaha yang dibutuhkan untuk menyatakan

kecepatan dan rotasinya, dimulai dari keadaan diam.

5. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dihubungkan

dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya

dan interaksi mereka satu sama lain, berbeda dengan

energi kinetik yang merupakan energi dari sebuah sistem

yang dikarenakan gerakannya.

6. Energi Bunyi

Energi bunyi adalah salah satu bentuk perubahan

energi. Bunyi dapat dihasilkan oleh tumbukan, tabrakan,

serta banyak peristiwa lainnya asalkan mempunyai

sebuah penghantar seperti udara ataupun benda lainnya.

Page 80: PENGGUNAAN PRASARANA

7. Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi yang berada dalam

setiap materi atau zat yang tentunya tersusun atas atom-

atom dan material penyusun atom seperti elektron,

proton, dan neutron. Energi nuklir sejatinya merupakan

energi kimia, akan tetapi lebih bersifat spesifik dan

membutuhkan usaha yang lebih dalam pemanfaatannya.

Energi nuklir bisa didapatkan melalui proses yang cukup

rumit dan untuk sekarang ini hanya dapat diambil dari

materi yang bersifat radioaktif serta tidak stabil dengan

inti yang berat seperti Plutonium dan Uranium. Energi

nuklir ini sesuai dengan rumu E = mc2 sehingga energi

yang sangat besar dapat dihasilkan dalam jumlah massa

yang sedikit. Contoh reaksi nuklir yang ada ialah matahari

yang terus menerus berpijar, pembangkit listrik tenaga

nuklir, serta bom atom.

8. Energi Ionisasi

Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan

untuk mengeluarkan elektron dari tiap mol spesies dalam

keadaan gas. Energi untuk mengeluarkan satu elektron

pertama dari atom netralnya disebut sebagai energi

ionisasi pertama dan untuk mengeluarkan satu elektron ke

dua disebut energi ionisasi kedua, dan begitu juga untuk

pengeluaran satu elektron berikutnya.

Alternatif memiliki pengertian, yaitu adalah sebuah

pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan yang ada.

Energi Alternatif menurut Fredy energi alternatif

adalah energi yang dipergunakan untuk menggantikan energi

Page 81: PENGGUNAAN PRASARANA

listrik dengan energi yang berasal dari alam. Dan menurut

Oxford Dictionary, energi alternatif adalah suatu energi yang

digunakan oleh masyarakat untuk mengentikan penggunaan

sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atas

pengerusakan terhadap lingkungan.

B. CONTOH ENERGI ALTERNATIF

Energi adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh

manusia, energi digunakan dalam berbagai macam hal, salah

satunya adalah listrik. Listrik yang umum diketahui adalah

listrik yang diperoleh dari diesel yang menggunakan bahan

bakar minyak bumi dan batu bara, sedangkan persediannya

sangatlah terbatas dan telah diprediksi oleh para ahli geologis

dan geofisika bahwa minyak bumi dan batu bara akan habis

dalam kurun waktu 30-50 tahun kedepan. Oleh karena itu

sudah banyak ilmuan yang menemukan cara untuk

memperoleh energi alternatif penghasil listrik dan tidak

mencemari lingkungan. Berikut adalah beberapa energi

alternatif yang ramah lingkungan :

1. Energi Alternatif Matahari

Page 82: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: www.tekonologia.co.id)

Matahari merupakan sumber energi utama bagi

manusia yang ada di planet bumi, energi yang dihasilkan

oleh matahari berwujud sinat dan panas. Sifat panas

matahari tersebut yang dibutuhkan oleh manusia, dan

selama ribuan tahun manusia sudah memanfaatkan energi

sinar dan panas matahari tersebut. Energi yang berasal

dari matahari dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia.

Secara tradisional energi matahari dapat dimanfaatkan

untuk menjemur pakaian, membuat garam, mengawetkan

hasil laut, dan lain sebagainya.

Jumlah dari energi matahari yang sampai pada

bumi sangatlah besar, yaitu sekitar 700 Megawatt setiap

menitnya. Secara modern, untuk memanfaatkan energi

matahari menjadi energi listrik, yaitu dengan

menggunakan Sel Surya. Sel surya merupakan suatu

perangkat yang dapat digunakan untuk mengubah energi

panas matahari menjadi listrik. Sel surya dapat

mengkonversi secara langsung sumber cahaya dari

Page 83: PENGGUNAAN PRASARANA

matahari menjadi energi listrik. Tentunya dapat dilakukan

menggunakan suatu perantara berupa semikonduktor

tertenu, yaitu semikonduktor yang memiliki elektron

terikat yang membatasi konduktivitas listrik, dan juga

logam atau atom yang memiliki banyak elektron bebas

terikat, jenisnya yaitu seperti tembaga.

2. Energi Alternatif Panas Bumi

(Sumber: energywatch.co.id)

Energi panas bumi merupakan jenis energi yang

berasal dari dalam bumi, panas bumi tersebut biasanya

muncul di permukaan bumi yang disebabkan oleh

aktivitas vulkanik atau gunung berapi. Terdapat 3 sumber

utama panas bumi, yaitu uap alam, air yang panas, dan

bebatuan yang kering dan panas. Pada inti bumi, suhunya

60 kali lebih besar dibandingkan air yang direbus. Panas

yang sangat tinggi tersebut menciptakan tekanan yang

mengerahkan diri hanya beberapa mil di bawah kita, dan

tekanan ini mengandung energi yang sangat besar.

Cairan super panas dalam bentuk magma yang

sering kita lihat ketika ada latusan gunung berapi,

Page 84: PENGGUNAAN PRASARANA

menunggu penyadapan agar dapat diubah menjadi energi

listrik. Cairan ini juga mengalir ke permukaan sebagai

uap dan muncul dari ventilasi. Dengan itu kita dapat

membuat ventilasi kita sendiri, dan kita dapat membuat

ruang penahanan untuk magma dan mengubah semua

energi tersebut menjadi energi listrik. Dalam penciptaan

pembangkit listrik tenaga panas bumi, sebuah sumur akan

digali di mana terdapat sumber magma yang baik atau

cairan yang dipanaskan. Perpipaan akan dipasang ke

sumber, dan cairan akan dipaksa ke permukaan untuk

menghasilkan uap yang dibutuhkan. Uap tersebut akan

menghidupkan mesin turbin yang akan menghasilkan

listrik.

3. Energi Alternatif Angin

(Sumber: geothermalidonesia.com)

Angin adalah udara yang bergerak, angin dapat

digunakan sebagai salah satu sumber energi alternatif.

Dua tempat dengan tekanan udara yang berbeda dapat

Page 85: PENGGUNAAN PRASARANA

menghasilkan angin, karena angin mengalir dari tempat

bertekanan tinggi menuju ke tempat bertekanan rendah.

Angin dapat diubah menjadi energi listrik dengan

menggunakan turbin atau kincir angin yang banyak

terdapat di negara Belanda. Dengan menggunakan kincir

angin maka angin yang berhembus akan menggerakan

kincir beserta turbinnya sehingga dapat menghasilkan

energi listrik. Energi angin tersebut sangat ramah

lingkungan karena tidak mengeluarkan limbah apapun.

Walaupun masih memiliki kelemahan, karena angin

memiliki ketidak stabilan, maka putaran kincir dan turbin

juga tidak stabil. Akan tetapi listrik yang dihasilkan dari

kincir ini masih terbilang baik dan cukup untuk

menghasilkan energi listrik.

4. Energi Alternatif Hydropower

(Sumber: satuenergi.com)

Energi hydropower adalah suatu energi listrik

yang dihasilkan dari kekuatan air, energi tersebut dibuat

dengan cara membendung sungai, lalu menggunakan pipa

Page 86: PENGGUNAAN PRASARANA

untuk diarahkan menuju turbin. Prinsip utama dari

pembangkit listrik tenaga air tersebut adalah bagaimana

jatuhnya ke turbin, dan seberapa banyak volume air yang

sudah mengalir. Oleh karena itu, penggunaan energi

hydropower bergantung kepada sedikit banyaknya

pasokan air yang ada. Sebuah PLTA membutuhkan

sumber atau jumlah air yang sangat besar. Misalnya

sebuah danau atau waktu, maka para peneliti dapat

menentukan tempat yang tepat untuk membangun sebuah

waduk dan stasiun pembangkit listrik.

5. Energi Alternatif Hidrogen

(Sumber: thergorbalsla.com)

Gas Hidrogen memiliki potensi yang sangat biasa

untuk menjadi sumber bahan bakar dan energi, tetapi

teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini

masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen yang

paling umum di bumi, yaitu adalah air, dan air merupakan

2/3 bagian dari hidrogen, tetapi hidrogen di alam selalu

Page 87: PENGGUNAAN PRASARANA

ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya.

Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat

digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, menggantikan

gas alam, dan untuk menghasilkan listrik.

Dalam banyak hal, hidrogen merupakan bahan

bakar yang sempurna karena jumlahnya melimpah, sangat

efisien, dan tidak menghasilkan emisi saat digunakan

dalam sel bahan bakar. Hidrogen juga tidak beracun,

dapat diproduksi dari sumber daya terbarukan, dan bukan

gas rumah kaca. Telah banyak studi yang mencatat bahwa

hidrogen mungkin satu-satunya bahan bakar alternatif

yang dapat mengurangi ketergantungan negara pada

minyak asing sekaligus mengurangi gas rumah kaca

secara signifikan. Karena alasan tersebut, saat ini

hidrogen digunakan dalam banyak aplikasi sebagai

pembawa energi utama. Berbagai kemajuan telah diraih

dalam penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar

transportasi dan bahan bakar untuk pembangkit listrik.

6. Energi Alternatif Biomassa

(Sumber: amazine.co)

Page 88: PENGGUNAAN PRASARANA

Biomassa adalah materi biologis yang dapat

diperoleh dari hewan ataupun tumbuhan dan terdiri dari

sejumlah besar karbon dan unsur lain dalam proporsi yang

lebih kecil sperti nitrogen, oksigen, alkali tanah, dan

logam berat. Sumber utama biomassa yaitu diantaranya

adalah kayu, limbah padat, dan bahan bakar alkohol. Hal

tersebut mencakup materi seperti cabang dan daun yang

telah guru, limbah kayu, tanaman yang telah mati, limbah

perkotaan, limbah domestik, etanol, dan lain-lain. Bahan

bakar alkohol berasal dari tanaman seperti jagung, kelapa

sawit, tebu, kayu putih, dan rami.

Salah satu energi alternatif biomassa yaitu adalah

sisa pembuangan dari kotoran hewan atau manusia,

dengan membangun instalasi energi biomassa berupa

tangki kotoran hewan atau manusia, lalu yang akan keluar

dari instalasi tersebut disebut dengan biogas yang dapat

menggantikan pemakain gas bumi yang tidak dapat

diperbaharui.’

Page 89: PENGGUNAAN PRASARANA

7. Energi Alternatif Tidal

http://menuharisuta.blogspot.com

Energi Tidal yaitu adalah enegi yang berasal dari

pasang surut air laut, energi ini mungkin masih belum

sering terdengar di telinga kita atau bahkan belum pernah

didengar sebelumnya. Jika dibandingkan dengan energi

angin dan energi panas matahari, energi tidak terlalu

terkenal, tetapi energi tidal memiliki beberapa

keunggulan yaitu salah satunya adalah memiliki aliran

energi yang lebih mudah diprediksi tidak seperti energi

angin. Selain itu, energi tidal juga lebih menghemat ruang

dan tidak membutuhkan teknologi konversi yang rumit.

Kelemahan dari energi tidal diantaranya yaitu

membutuhkan alat konversi yang mampu bertahan di air

laut, terutama tingkat korosi dan dari kuatnya arus serta

badai laut. Karena prinsip kerjanya adalah pada saat air

padang maka air laut dengan volume jutaan kubik akan

naik ke daratan

Page 90: PENGGUNAAN PRASARANA

8. Energi Alternatif Piezoelektrik

(Sumber: listrikindonesia.com)

Piezoelektrik adalah suatu sistem yang dapat

menghasilkan listrik dari hasil pengubahan energi

mekanik. Sistem penghasil energi tersebut sangat baik

diterapkan pada tempat-tempat umum atau tempat

keramaian, karena prinsip kerja piezoelektrik yaitu

dengan tekanan dari orang-orang yang berada di tempat

itu yang kemudian akan dikonversi menjadi energi listrik.

Sehingga energi tersebut dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan listrik di sekitar tempat tersebut.

Page 91: PENGGUNAAN PRASARANA

9. Energi Alternatif Nuklir

(Sumber: money.kompas.com)

Energi nuklir adalah sumber energi yang berasal

dari reaksi berantai bahan-bahan radioaktif yang terjadi

dalam sebuah reaktor. Energi yang dihasilkan dari proses

tersebut sangatlah besar, karena 1 gram zat radioaktif

dapat menghasilkan 50.000 kwh/jam, sehingga sangat

baik digunakan untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik.

Selain itu, energi nuklir juga tidak memancarkan gas

rumah kaca dan tidak menyebabkan pemanasan global.

Sudah banyak negara maju yang sejak lama

mengembangkan potensi energi nuklir tersebut,

contohnya adalah Jepang. Di Jepang hampir seluruh

kebutuhan listrik di negara itu berasal dari energi nuklir.

Namun kelemahannya adalah pemanfaatan nuklir

dibayangi oleh persoalan lingkungan dan kesehatan,

karena kebocoran radiasi sangat membahayakan

kesehatan manusia dan lingkungan hidup, radiasinya

Page 92: PENGGUNAAN PRASARANA

dapat mengakibatkan kanker, cacat keturunan, dan

bahkan kematian.

Page 93: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 6

UPAYA GO GREEN

A. GO GREEN PADA KELUARGA

Go Green adalah tindakan penyelamatan bumi yang telah

mengalami kerusakan akibat ulah manusia yang tidak

bertanggung jawab. Membentuk karakter manusia yang

bertanggung jawab, manusia harus mengadakan perubahan

besar terutama pada pola hidup yang cenderung tidak mau tau

dengan lingkungan menjadi pola hidup yang peduli dengan

lingkungan sekitar kita. Hal tersebut dapat kita mulai dari

lingkungan terkecil kita yaitu keluarga. Pemanasan global ini

menjadi permasalahan penting mencakup dunia karena

memberikan dampak pada manusia di seluruh dunia, sehingga

bukan menjadi langkah yang salah jika kita mem bentuk

kontribusi kita melestarikan lingkungan adalah dengan

mewujudkan keluarga hijau.

Tindakan dan kebiasaan untuk peduli terhadap hal-hal

yang mengarah kepada penggunaan prasarana dan sarana

rumah tangga berbasis go green, akan mempengaruhi tindakan

yang akan dilakukan di kantor dan sekolah, atau sebaliknya.

Sehingga pembentukan karakter untuk melakukan ha-hal yang

positif baik melalui pelatihan, sosialisasi di lingkungan kantor,

sekolah maupun lingkungan rumah akan sangat membantu

dalam menyukseskan program go green.

Page 94: PENGGUNAAN PRASARANA

Keluarga hijau merupakan arti sederhana dari keluarga

yang berwawasan lingkungan. Jika dikaitkan dengan

lingkungan, maka keluarga lingkungan dapat diartikan

keluarga yang menerapkan prinsip-prinsip lingkungan yakni

menghargai alam seperti menghargai diri sendiri (ekosentris),

menjaga keseimbangan alam, memanfaatkan alam seperlunya,

dan mengajak orang sekitarnya juga ikut serta dalam

memelihara alam. Kegiatan penghijauan yang dapat kita

lakukan bersama keluarga, diantaranya ialah:

1. Menghargai Lingkungan Rumah

Menghargai lingkungan rumah dengan cara

menerapkan kegiatan-kegiatan di lingkungan rumah,

misalnya dengan menanam tanaman (bunga), pohon, atau

merawat tanaman. Selain itu juga menjaga kebersihan

rumah dengan cara menyapu halaman atau kegiatan

lainnya yang dapat menjaga kebersihan rumah. Hal-hal

seperti itu dapat menumbuhkan rasa cinta anak sejak dini

kepada lingkungan.

2. Menerapkan Membuang Sampah

Membuang sampah pada tempatnya merupakan

kewajiban yang berkaitan dengan kebersihan manusia,

sudah sewajarnya setiap orangtua mengajarkan anak-

anaknya untuk membiasakan diri untuk membuang

sampah pada tempatnya. Selain dapat menumbuhkan

tanggungjawab akan kebersihan pada anak, membuang

sampah pada tempatnya juga mampu menjaga lingkungan

kita agar tetap bersih.

Page 95: PENGGUNAAN PRASARANA

Sampah terdapat dua jenis, yaitu sampah kering (non

organik) dan sampah basah (organik). Sampah non

organik terdiri atas sampah yang sulit terurai seperti

plastik, sedangkan sampah basah merupakan sampah

yang berasal dari makanan atau mudah terurai. Untuk

memudahkan anak melatih membuang sampah dengan

jenis yang berbeda, buatlah tong sampah dengan warna

yang berbeda disertai label pada kedua tong sampah

tersebut.

3. Mengajarkan Menghemat Air dan Listrik

Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global

adalah penggunaan listrik yang berlebihan. Hal ini

penting untuk mengajarkan pada anak bahwa listrik

ataupun air erat kaitannya dalam keberlangsungan hidup.

Contoh orangtua mengajarkan anak untuk menghemat

energi listrik dengan cara matikan lampu pada siang hari

(kondisi terang), dan matikan air saat sudah selesai

digunakan.

4. Mengajarkan Daur Ulang

Daur ulang dapat dilakukan dari barang-barang yang

sudah tidak terpakai. Konsep daur ulang dapat diterapkan

pada anak-anak bukan hanya menjadi kegiatan Go Green,

namun juga menjadi salah satu ajang untuk

mengembangkan kreatifitas keluarga. Contohnya dengan

menggunakan ban mobil yang sudah tidak terpakai

disulap menjadi meja atau kursi taman, daur ulang lebih

baik daripada membakarnya. Karena membakar benda-

benda yang sudah tidak terpakai dapat menimbulkan

Page 96: PENGGUNAAN PRASARANA

pencemaran udara sehingga bisa mengurangi pemanasan

global.

B. GO GREEN PADA LINGKUNGAN RUMAH

Menerapkan Go Green pada lingkungan rumah menjadi

kegiatan yang bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Kegiatan yang dilakukan dengan tetangga sekitar rumah,

mampu menciptakan lingkungan rumah yang asri dan sejuk.

Bukan hanya itu, kegiatan Go Green ini mampu menciptakan

kekompakan sosial juga diiringi dengan memiliki visi dan misi

untuk mengjaga lingkungan. Kegiatan yang dapat dilakukan

di lingkungan rumah berkaitan dengan Go Green, adalah

sebagai berikut:

1. Penanaman Pohon

Penanaman pohon dapat dilakukan bersama warga

setempat untuk menciptakan keindahan dan keselarasan

pada lingkungan rumah. Biasanya hal ini terjadi saat

menyambut Hari Bumi Sedunia. Tanaman pohon selalu

dijaga dengan cara di siram, dihilangkan bagian yang

kering, dan sebagainya. Jika kegiatan ini belum

diterapkan pada lingkungan rumahmu, kamu bisa

mengajukannya kepada Rukun Tetangga (RT) setempat

dan diskusikan dengan warga sekitar.

2. Kerja Bakti

Kerja bakti adalah kegiatan dimana warga setempat

membersihkan lingkungan, melancarkan aliran selokan

Page 97: PENGGUNAAN PRASARANA

atau got, merapikan tanaman, membetulkan penerangan

jalan, atau membangun fasilitas publik tertentu yang

biasanya dilakukan pada hari libur atau hari minggu.

Di lingkungan perkotaan atau perumahan, kerja bakti

bagi sebagian orang mungkin hal biasa. Ini yang membuat

mereka tidak tertarik datang, atau berpikir kurang

memberi manfaat. Itu sebabnya mereka itu berpikir

mungkin ada hal lain yang lebih bermanfaat, misalnya

mengisi waktu dengan membaca, olahraga, nonton TV,

berlibur atau acara keluarga. Berbeda dengan kerja bakti

di lingkungan kampung atau desa. Ada motivasi lain

untuk mengikuti kerja bakti. Motivasi itu karena murni

ingin membantu lingkungan, atau untuk

kegotongroyongan dan manfaat sosial.

3. Kegiatan Car Free Day

Kegiatan Car Free Day pertama kali dilakukan tahun

2002 pada setiap hari Minggu di akhir bulan. Setelah

melihat dampak positifnya, masyarakat semakin tertarik

untuk berolahraga dengan cara car free day. Beberapa

contoh nyata yang bisa dirasakan yaitu meningkatnya

kualitas udara, kurangnya polusi suara kendaraan, hingga

peningkatan aktivitas fisik. Tanpa disadari menciptakan

perubahan persepsi bagi setiap masyarakat terhadap kota

tempat tinggal mereka yang gersang ternyata masih bisa

dinikmati. Hal ini dapat dilakukan dengan tetangga-

tetangga kita seperti bersepeda, senam, duduk santai dan

lain-lain. Kita juga pasti merasakan udara kota menjadi

lebih segar di pagi hari dan bumi ikut beristirahat

Page 98: PENGGUNAAN PRASARANA

menikmatinya. Langkah kecil ini harus selalu didukung,

dipromosikan karena kita bisa membuktikan bersama-

sama bentuk rasa peduli untuk bumi melalui cara ini.

C. GO GREEN PADA SEKOLAH ATAU KAMPUS

Go Green telah masuk ke beberapa bidang, salah satunya

adalah bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan terdapat

sebuah program yaitu bernama sekolah Adiwiyata, program

tersebut bertujuan untuk mengajak seluruh sekolah di

Indonesia untuk menciptakan suasa lingkungan sekolah yang

hijau dan segar. Fokus utama program tersebut adalah untuk

mengajak peduli terhadap lingkungan termasuk di

sekolah/kampus. Sekolah yang telah memenuhi persyaratan

akan mendapatkan gelar sebagai Adiwiyata.

Pada saat ini banyak lingkungan sekolah yang sudah

semakin rusak dan menyedihkan kondisinya. Banyaknya

pembangunan gedung dan jalan yang sudah merambah sampai

ke pelosok desa telah memberikan dampak buruk terhadap

keadaan lingkungan. Semakin berkurangnya daerah resapan

air dan lahan terbuka hijau akan menyebabkan banjir.

Penebangan pohon secara masal atau sembarangan dan

kurangnya reboisasi pada lahan yang sudah gundul akan dapat

menyebabkan tanah longsor dan berkurangnya kadar oksigen

di bumi karena berkurangnya jumlah pohon-pohon yang ada.

Kenyataan di atas belum merupakan akhir dari rentetan

masalah yang dapat menyebabkan pemasan global. Masalah

lain yang timbul adalah dari limbah dan asap pabrik serta

Page 99: PENGGUNAAN PRASARANA

pembakaran sampah yang akan menimbulkan kumpulan gas

yang mempengaruhi timbulnya efek rumah kaca, yang pada

akhirnya akan membuat suhu bumi menjadi semakin panas.

Hal tersebut dapat menyebabkan mencairnya es di kutub,

sehingga air laut akan terus meningkat, dan hal tersebut dapat

berdampak semakin berkurangnya luas daratan yang ada.

Oleh karena hal di atas, sekolah sebagai wadah bagi kaum

intelektualitas membiasakan diri untuk berperilaku menjaga

lingkungan hidup. Melalui program seperti Adiwiyata,

sekolah dapat mengajak dan mengajarkan para siswa untuk

tetap menjaga lingkungan, baik di sekolah maupun di luar,

seperi melakukan reboisasi di lingkungan sekolah agar

menjadi hijau. Tidak hanya di lingkungan sekolah, sekolah

juga menghimbau siswa untuk meneruskan apa yang telah

diajarkan dan dipraktekkan di sekolah tersebut di sekitar

rumahnya dan jika memungkinkan ke lingkungan yang lebih

luas lagi.

Selain melalui program Adiwiyata, sekolah juga dapat

menyisipkan program Go Green ke dalam proses

pembelajaran. Contohnya adalah dalam pelajaran Tematik

Sekolah Dasar kelas 4 kurikulum 2013, yang terdapat

beberapa kegiatan pembelajaran yang pada intinya adalah

untuk mengajak siswa menjaga lingkungan, baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Sebagai contohnya yaitu adalah

pemanfaatan barang-barang bekas seperti botol dan kardus

untuk membuat boneka, kardus bekas untuk membuat bingkai

foto, membuat pupuk kompos dari kotoran hewan dan daun

Page 100: PENGGUNAAN PRASARANA

kering, memanfaatkan botol bekas untuk menanam tanaman

hias, dan lain sebagainya.

Mengajarkan gerakan Go Green melalui pendidikan

karakter pada dunia pendidikan juga sangatlah penting.

Pendidikan karakter adalah dasar dari pendidikan bangsa

Indonesia yang dikampanyekan sejak negeri ini berdiri.

Contohnya adalah yang dilakukan oleh sebuah Institusi

Pendidikan Tinggi, gerakan tersebut diberi nama UT Go

Green. UT Go Green memiliki tujuan untuk memulai

mengurangi pemanasan global. Kebijakan tersebut merupakan

gerak untuk mengelola kegiatan perkantoran secara efisien

dan efektif dalam penggunaan sumber daya dengan prinsip

pembangunan berkelanjutan. Program dari UT Go Green

adalah pengurangan penggunaan kertas sebagai sarana kerja,

efisiensi penggunaan energi listrik, penghematan penggunaan

air, penghijauan setiap lahan terbuka, dan perlindungan

kesehatan lingkungan, sehingga dapat membuat warga bekerja

dengan nyaman dalam lingkungan yang asri. Gerakan tersebut

terus disosialisasikan sebagai salah satu program

berkelanjutan sehingga terbentuk karakter yang cerdas, jujur,

tangguh, dan peduli.

Lingkungan sekolah sangatlah berpengaruh terhadap

kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Lingkungan sekolah

yang bersih akan mempengaruhi belajar siswa, siswa dan guru

akan bersemangat dan merasa nyaman dalam menjalankan

aktivitas di sekolah. bagi warga sekolah, kegiatan belajar

mengajar memerlukan pekarangan yang nyaman, rapih, indah,

dan rindang. Sebaliknya jika lingkungannya kotor dan kumuh

Page 101: PENGGUNAAN PRASARANA

akan menjadikan orang tidak nyaman untuk berlama lama

berada di lungkungan tersebut.

Maka kebersihan adalah harga mutlak untuk mewujudkan

lingkungan yang nyaman. Untuk mewujudkan lingkungan

sekolah yang bersih dan indah diperlukan kerjasama dari

warga sekolah, yaitu guru, siswa, dan komite serta warga di

sekitar sekolah. Semua unsur tersebut dapat membantuk dan

merancang, mengkreasi dan menghasilkan lingkungan belajar

yang lebih cocok. Berikut adalah beberapa cara agar

kebersihan dan keindahan sekolah dapat tetap terjaga:

1. Program Sekolah Hijau

Ada beberapa cara untuk mewujudkan sekolah hijau

diantaranya adalah membangun apotek hidup, membuat

tempat pembuangan sampah, menyediakan sampah

berdasarkan jenisnya, melakukan kegiatan Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH). Hal-hal tersebut berupa:

a) Holtikultura yaitu program yang mengkhususkan

penanaman tanaman.

b) Adiwiyata yaitu program yang memfokuskan pada

perawatan tumbuhan-tumbuhan.

2. Gerakan Menjaga Kebersihan Kelas dan Sekolah

Gerakan menjaga kebersihan kelas dan sekolah yaitu

berupa :

a) Menyapu dan mengepel lantai kelas secara teratur.

b) Memungut sampah di lingkungan sekolah dan

membuangnya pada tempat yang tersedia.

c) Membersihkan WC setiap hari.

d) Membersihkan meja kursi setiap hari.

Page 102: PENGGUNAAN PRASARANA

3. Pengelolaan Air di Sekolah

Sistem sanitasi yang baik adalah syarat terpenting

dalam sebuah lingkungan sekolah, dalam hal tersebut,

air disekolan berjalan dan mengalir dengan baik

sehingga tidak menimbulkan bau dan tempat

bersarangnya nyampuk. Disamping itu juga sekolah

tidak boleh kekurangan air bersih karena dapat

menyebabkan sekolah menjadi kotor karena jarang dan

tidak pernah di bersihkan, WC menjadi kotor dan tidak

nyaman.

4. Pengelolaan Sampah

Sampah merupakan salah satu masalah di sekolah,

sampah bisa bersumber dari kemasan jajanan di sekolah

yang tidak dibuang pada tempatnya. Dalam masalah

sampah di sekolah perlu ditumbuhkan kesadaran bagi

warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan. Caranya

adalah dengan menyediakan tempat pembuangan

sampah berupa tong-tong sampah dan tempat

pengumpulan sampah akhir di sekolah.

5. Pengelolaan Halaman Sekolah

Sekolah sebagai tempat belajar harus memiliki

halaman yang memadai dan bersih, serta ditumbuhi

rerumputan serta bunga-bunga. Halaman bisa digunakan

sebagai tempat bermain, sesuatu hal yang sangat penting

bagi kegiatan belajar mengajar disekolah seperti untuk

Page 103: PENGGUNAAN PRASARANA

kegiatan olah raga, upacara, apel pagi, kegiatan

perayaan pentas pada acara sekolah.

D. GO GREEN PADA INDUSTRI PERUSAHAAN

Salah satu penyebab yang sangat berpengaruh dalam

terjadinya pemanasan global adalah limbah Industri, yang

artinya Industri atau Perusahaan berperan aktif dapat

meningkatkan pemanasan global. Namun jika tidak ada

Industri atau Perusahaan, bagaimana keberlangsungan hidup

manusia tetap berjalan? Nah agar keduanya tetap berjalan

dengan menciptakan hasil yang baik, maka kegiatan Go Green

pada perusahaan itu sangat perlu dilakukan.

Hal ini telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia yaitu

Kementerian Perindustrian. Dalam upaya mendukung

kebijakan Go Green yang disebut dengan Green Investment,

Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi

Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).

Secara umum, industri hijau memiliki karakteristik yaitu

intensitas penggunaan material yang rendah, serta

menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Penerapan sistem

3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi

dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan

mudah untuk dilakukan di samping mengolah sampah menjadi

kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik

(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Dalam perindustrian,

limbah industri sangat mempengaruhi lingkungan hidup,

Page 104: PENGGUNAAN PRASARANA

maka sudah seharusnya bagi setiap perusahaan industri

menerapkan Go Green pada sistem operasionalnya.

Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan)

adalah program rutin yang diselenggarakan KLH untuk

mendorong penataan Perusahaan dalam mengelola

lingkungan. Indikator penilaian kinerjanya beragam. Mulai

dari pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan dan

pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),

efisiensi energi, konservasi air, perlindungan keberagaman

hayati, pemberdayaan masyarakat hingga penanggulangan

kerusakan lingkungan. Dalam program pencegahan

lingkungan terutama pencemaran air dan udara, Perusahaan

secara rutin melakukan pemantauan sejumlah indikator

lingkungan sesuai baku mutu, mulai dari emisi cerobong

pabrik, konsentrasi debu hingga air bawah tanah. Seluruh

pabrik dilengkapi dengan peralatan modern untuk mencegah

pencemaran berupa mesin penghisap debu seperti electrostatic

precipitator, cyclone, conditioning tower dan bag house filter.

Untuk mendukung berkembangnya Perusahaan terhadap

prinsip triple bottom line selain Profit dan Planet, Perusahaan

juga melakukan pengembangan masyarakat melalui program

corporate social responsibility (CSR).

Produksi bersih juga menghendaki adanya perubahan

dalam pola produksi dan konsumsi, baik pada proses maupun

produk yang dihasilkan. Selain itu perlu dilakukan perubahan

pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak agar

menerapkan aplikasi teknologi ramah lingkungan, manajemen

dan prosedur standar operasi sesuai dengan persyaratan yang

Page 105: PENGGUNAAN PRASARANA

ditetapkan. Berdasarkan hasil implementasi, produksi bersih

ini teruji mampu mengurangi terjadinya kerusakan dan

pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing

sektor industri karena selain mengurangi biaya produksi dan

biaya pengolahan limbah juga akan memperbaiki efisiensi

industri. Berbagai program terus dikembangkan untuk

mendukung terwujudnya industri hijau, diantaranya:

1. Menyusun Rencana Pengembangan Industri

Rencana induk merupakan arahan kebijakan dan

panduan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam

mengembangkan industri hijau di Indonesia. Dokumen

ini memuat visi, misi, roadmap dan rencana aksi

pengembangan industri hijau sampai tahun 2030.

2. Konservasi Energi dan Pengurangan emisi CO2 di

Sektor Industri

Sektor industri merupakan pengguna energi terbesar,

dimana ± 47% energi nasional dikonsumsi oleh kegiatan

industri. Kebutuhan energi terus meningkat, sementara

cadangan sumber energi semakin menipis. Oleh sebab itu,

harus ditingkatkan upaya konservasi dan diversifikasi

energi sehingga dapat terjaga keberlanjutan sektor

industri, disamping untuk memenuhi komitmen

pemerintah Indonesia untuk penurunan emisi gas rumah

kaca (GRK). Sebagaimana diketahui pemerintah

Indonesia di Konvensi G-20 tahun 2009 di Pittsburg telah

berkomitmen akan menurunkan emisi GRK sebesar 26%

pada tahun 2020 apabila dilaksanakan secara mandiri

Page 106: PENGGUNAAN PRASARANA

(tanpa bantuan donor internasional) dan menjadi 41%

apabila dibantu oleh donor internasional.

3. Penggunaan Mesin Ramah Lingkungan

Program ini telah dimulai dengan melakukan

restrukturisasi permesinan untuk industri tekstil dan

produk tekstil, alas kaki, dan gula. Kondisi permesinan di

beberapa jenis industri seperti tekstil, alas kaki, dan gula

sudah tua sehingga boros dalam penggunaan sumber daya

dan menurunkan tingkat efisiensi produksi. Untuk

meningkatkan efisiensi dan produktivitas, Kementerian

Perindustrian melakukan program restrukturisasi

permesinan dengan memberi bantuan pembiayaan kepada

industri untuk pembelian mesin-mesin baru. Program

yang dimulai sejak tahun 2007 telah memberikan dampak

yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas,

efisiensi penggunaan sumber daya (bahan baku, energi

dan air) serta mampu meningkatkan penyerapan tenaga

kerja.

4. Menyiapkan Standar Industri Hijau

Penyusunan standar industri hijau bertujuan untuk

melindungi kepentingan perusahaan industri dan

konsumen serta meningkatkan daya saing industri

nasional dalam persaingan global. Kegiatan ini telah

dimulai pada tahun 2012 dengan menyusun standar

industri hijau untuk komoditi industri keramik dan

industri tekstil. Penyusunan standar ini akan dilakukan

secara bertahap untuk semua komoditi industri. Standar

industri hijau pada awalnya akan bersifat sukarela

Page 107: PENGGUNAAN PRASARANA

(voluntary), tetapi seiring dengan berkembangnya

tuntutan pasar di masa depan dapat juga diberlakukan

secara wajib (mandatory).

5. Menyiapkan Lembaga Sertifikasi Industri Hijau

Bagi perusahaan industri yang telah memenuhi

standar industri hijau akan diberikan sertifikat oleh suatu

lembaga sertifikasi yang telah terakreditasi. Saat ini

Kementerian Perindustrian sedang dalam proses

penyiapan mekanisme dan lembaga sertifikasi yang

nantinya dapat diakui baik secara nasional maupun

internasional.

6. Menyiapkan Insentif Bagi Industri Hijau

Salah satu aspek penting dalam mendorong

pengembangan industri hijau adalah perlunya pemberian

stimulus berupa insentif (fiskal dan non fiskal) bagi

pelaku industri untuk mendorong dan mempromosikan

iklim investasi bagi pengembangan industri hijau.

Investasi untuk industri hijau sangat besar, salah satunya

adalah karena diperlukan penggantian mesin produksi

dengan teknologi yang ramah lingkungan, oleh sebab itu

diperlukan insentif dari pemerintah agar industri tetap

bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tanpa

dukungan insentif, dikhawatirkan industri bakal kalah

bersaing, khususnya di pasar dalam negeri.

7. Penerapan Produksi Bersih

Penerapan produksi bersih di sektor industri telah

dimulai sejak tahun 1990an. Berbagai program telah

Page 108: PENGGUNAAN PRASARANA

dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian untuk

mendorong pelaku industri menerapkan produksi bersih,

terutama untuk mendorong pelaku IKM agar menerapkan

produksi bersih. Program-program yang telah dilakukan

diantaranya adalah menyusun pedoman teknis produksi

bersih untuk beberapa komoditi industri dan memberikan

bantuan teknis kepada beberapa industri.

8. Penyusunan Katalog Material Input Ramah

Lingkungan

Penyusunan katalog ini bertujuan untuk

menyediakan informasi bagi pelaku industri dalam memilih

bahan baku dan bahan penolong yang lebih ramah

lingkungan. Pada tahun 2012 telah disusun katalog untuk

komoditi industri tekstil, keramik dan makanan. Penyusunan

katalog ini akan terus dilakukan dalam rangka mendorong

pelaku industri menuju industri hijau. Salah satu contoh ialah

pada perusahaan Semen Indonesia atau dulu akrab dikenal

sebagai Semen Gresik. Industri Semen merupakan sumber

emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terbesar dari subsektor

industri karena menghasilkan GRK dari dua sumber yaitu

penggunaan energi dan proses kalsinasi dalam produksinya.

Semen Indonesia menghadapi tantangan seperti peningkatan

biaya energi baik eletrifikasi maupun bahan bakar,

persyaratan untuk mengurangi CO2 dan masalah sumber

bahan baku baik secara kualitas dan kuantitas yang memadai.

Pencapaian Semen Indonesia dalam program efisiensi

energi selama kurun waktu 2008-2012 antara lain

penghematan konsumsi energi per satuan (MJ/Ton Semen)

Page 109: PENGGUNAAN PRASARANA

sebesar 12 persen, penurunan emisi CO2 sekitar 6 persen dan

efisiensi penggunaan air berkisar 27-31 persen. Bahkan

penghematan tingkat pemakaian energi selama tahun 2012 di

Pabrik Tuban mencapai 90 kwh per ton semen, tergolong yang

paling rendah dibanding pabrik semen di dalam negeri

maupun di kawasan Asia. Sehingga diharapkan untuk semua

perusahaan industri di Indonesia juga memprioritaskan

lingkungan hidup untuk keselamatan bumi kedepannya dalam

mengelola industri dengan baik.

E. PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

BERBASIS GO GREEN

Prasarana dan sarana lingkungan merupakan hal yang

sangat vital dan hal yang sangat penting dalam menunjang

kelancaran atau kemudahan dalam proses kegiatan masyarakat

menuju ke kantor maupun tempat aktifitas lainnya. Dalam

kaitannya, kegiatan yang mencakup lingkup besar seperti Go

Green membutuhkan prasarana dan sarana dan juga

pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun kreatifitas

dalam penggunaannya oleh masyarakat, warga sekolah, atau

karyawan perusahaan.

Dalam upaya melengkapi fasilitas yang ada sebuah

lembaga dikatakan maju apabila ketersediaan prasarana dan

sarananya memadai berkaitan dengan proses

operasional/kegiatan seperti belajar bagi peserta didik. Proses

belajar tersebut dapat meningkat dengan didukung oleh sarana

dan prasana yang memadai. Sama halnya dengan apa yang

dibutuhkan oleh setiap wilayah, adanya penghijauan untuk

Page 110: PENGGUNAAN PRASARANA

menanggulangi banyak permasalahan yang berkaitan dengan

kesehatan manusia dan keselamatan bumi. Menurut Tatang

Amirin, dkk11, pengelolaan sering diartikan sama dengan

manajemen, yaitu suatu ilmu dan seni yang didalamnya

terdapat kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan

pengontrolan untuk mencapai tujuan secara efektif dan

efesien.

Sarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang

secara langsung digunakan dan menunjang proses kegiatan

tersebut berlangsung, contohnya: adanya pohon, pot, pagar,

atau sapu lidi untuk membersihkan. Sedangkan prasarana

adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang

jalannya proses kegiatan tujuan yang ingin dicapai,

contohnya: taman, kebun, wilayah cocok tanam, dan lain-lain.

Prasarana dan sarana yang baik dapat menciptakan suasana

yang menyenangkan baik bagi seluruh pengguna atau

masyarakat, sehingga menumbuhkan kecintaan dan peduli

kepada lingkungan serta meningkatkan mutu kebersihan dan

kenyamanan, karena fasilitas sudah memadai bagi seluruh

masyarakat bisa menikmatinya. Berikut ini adalah contoh dari

prasarana dan sarana lingkungan yang berkaitan dengan Go

Green, yaitu:

1. Jalur Pedestrian

Penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi akan

menyebabkan pemanasan global serta efek rumah kaca

semakin kita rasakan, sehingga upaya yang bisa dilakukan

11 Amirin M. Tatang. (1995). Menyusun Perencanaan Penelitian. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Page 111: PENGGUNAAN PRASARANA

adalah dengan berjalan kaki dan menggunakan

transportasi umum.

(Sumber: https://www.liputan6.com )

Prasarana dan sarana yang bisa disediakan oleh

pemerintah adalah Jalur Pedestrian dengan taman

disekitarnya, hal ini akan membuat pejalan kaki akan

menerima suasana yang baik jauh dari udara berbahaya.

Sehingga hadirnya jalur pedestrian yang dikelilingi oleh

tanaman atau pohon atau taman, akan menjadi penting

dan bermanfaat sebagai sarana dan prasana masyarakat.

Page 112: PENGGUNAAN PRASARANA

2. Taman Kota

(Sumber: https://forum.rumah123.com

Kota perlu diberikan prasarana dan sarana seperti

taman kota, mengapa? Karena tingkat penggunaan

kendaraan bermotor dan industri di kota lebih tinggi,

banyak lahan yang digunakan untuk membangun Gedung

atau perumahan. Sehingga kehadiran taman kota sangat

penting untuk meningkatkan kualitas kota agar tetap asri

dan memiliki kondisi udara yang baik.

3. Taman Sekolah

Adanya prasarana dan sarana yang ada dapat

memberikan kontribusi yang optimal dalam

meningkatkan prestasi peserta didik, Sekolah harus dapat

menyediaka dan melengkapi sarana prasarananya. Bila

suatu sekolah kurang memperhatikan fasilitas atau sarana

dan prasara pendidikan, maka dapat mempengaruhi

siswa-siwi dalam semangat ke sekolah dan rasa

kebanggaan pada sekolah.

Page 113: PENGGUNAAN PRASARANA

(Sumber: https://rumahbagusminimalis.com

Kelengkapan prasarana dan sarana sebagai salah satu

penunjang keberhasilan pendidikan, seringkali menjadi

kendala dalam proses penyelenggaraan pendidikan di

sekolah.

4. Taman Lingkungan Rumah

(Sumber: megapolitan.kompas.com)

Rumah menjadi tempat kembali pulang, jika wilayah

rumah dan lingkungan kita tidak memiliki prasarana dan

Page 114: PENGGUNAAN PRASARANA

sarana yang memadai terkait dengan lingkungan, maka

hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan

masyarakat sekitar menjadi tidak nyaman dalam tinggal

di lingkungan rumah tersebut.

5. Taman Lingkungan Perusahaan

(Sumber: https://www.tokopedia.com/harkampedia)

Lingkugan industri sangat berkaitan dengan limbah,

hal tersebut jika ditanggulangi dengan adanya taman,

akan membahayakan bagi karyawan yang bekerja di

perusahaan tersebut. Sehingga pentingnya taman sebagai

prasarana dan sarana yang mampu melengkapi kualitas

perusahaan, mampu memberikan manfaat lainnya seperti

untuk berteduh atau beristirahat dikala waktu kosong.

Page 115: PENGGUNAAN PRASARANA

F. PENGGUNAAN PRASARANA DAN SARANA

PERKANTORAN BERBASIS GO GREEN

Upaya untuk menggerakan program Go Green di setiap

perkantoran adalah suatu yang sudah dianggap wajib dalam

memulai kecintaan kita pada menjaga lingkungan, dan dapat

diingatkan kembali di forum pelatihan, bimbingan teknis,

diskusi, studi kasus maupun kegiatan kerja bakti bersama di

lingkungan kantor.

Dalam penyiapan sarana dan prasarana untuk pelatihan,

diperlukan kompetensi dan komitmen yang tinggi dari

penyelenggara Diklat, sehingga diperlukan penyusunan yang

matang, menyiapkan dan mengendalikan serta

mengembangkan penggunaan sarana dan prasarana pelatihan

berbasis go green dengan tepat. Berikut ini adalah hal-hal

yang dapat dilakukan dengan mudah untuk Go Green di

penyelenggaraan diklat maupun di perkantoran :

1. Matikan lampu saat meninggalkan ruangan

2. Matikan keran air saat sedang menggosok gigi

3. Gunakan skateboard, sepeda atau berjalan kaki saat

berpergian ke tempat yang tidak jauh letaknya.

4. Cabut kabel atau charger ponsel selesai digunakan

5. Buang sampah pada tempatnya

6. Hindari menggunakan peralatan makan dari plastik yang

hanya dipakai sekali

7. Gunakan tempat bekal makanan yang dapat digunakan

berulang kali

8. Sumbangkan mainan yang sudah tidak dipakai kepada

orang lain

Page 116: PENGGUNAAN PRASARANA

9. Hindari menggunakan tas plastik saat berbelanja di

supermarket, biasakan membawa tas sendiri

10. Biasakan menggunakan transportasi publik seperti kereta

atau bus.

Pengertian sarana pendidikan, ada beberapa pendapat :

1. Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana

pendidikan adalah “semua perangkatan peralatan, bahan

dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses

pendidikan di sekolah”.

2. Wahyuningrum (2004: 5), berpendapat bahwa sarana

pendidikan adalah “segala fasilitas yang diperlukan dalam

proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak

maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan

tercapai”.

3. Sedangkan pengertian sarana pendidikan menurut (Tim

Penyusun Pedoman Media Pendidikan Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan) adalah semua fasilitas yang

diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang

bergerak, maupun tidak bergerak, agar pencapaian tujuan

pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif

dan efisien.

4. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah semua

fasilitas yang digunakan dalam proses pembelajaran baik

yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar dalam

pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur,

efektif dan efisien.

Sedangkan pengertian prasarana pendidikan adalah

semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak

Page 117: PENGGUNAAN PRASARANA

langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan proses

pendidikan di sekolah. Secara Etimologis (bahasa), prasarana

berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam

pendidikan. Misalnya, lokasi/tempat, bangunan sekolah,

lapangan olahraga, uang dan lain sebagainya.

Kegiatan dan penyediaan prasarana dan sarana pelatihan

berbasis go green yang dapat dilakukan pada penyelenggaraan

diklat, antara lain adalah :

1. Penggunaan botol isi ulang atau gelas untuk peserta

pelatihan pada program pendidikan dan pelatihan

(menghindari penggunaan minuman dengan kemasan

plastik)

2. Penggunaan pot bunga hidup pada meja pelatihan, meja

tamu, meja makan maupun meja toalet di kamar mandi

(menghindari hiasan dari plastik, kecuali hasil daur ulang)

3. Penghematan penggunaan kertas (paperless), misalnya :

pemanfaatan kertas bekas, pembelajaran dengan metode

e-learning, ujian/test dengan online atau ujian seminar

dengan paperless.

4. Menyiapkan tempat sampah yang terpisah antara sampah

plastik, non organik dan sampah organik

5. Penghematan air dan listrik, dengan cara pembuatan

peringatan, himbauan berupa pamplet/banner atau

penjelasan sebelum mulainya pelatian, dan selalu

dimonitor

6. Melakukan kerja bakti bersama, misalnya jum’at bersih

7. Penyediaan pengolahan sampah mandiri

8. Penyediaan tempat khusus merokok

Page 118: PENGGUNAAN PRASARANA

9. Penyedian tempat istirahat dengan taman yang hijau,

segar dan asri

10. Penyediaan kantor, kampus dan asrama dengan gedung

hijau

Contoh penerapan Go Green pada penyelenggaraan diklat

di beberapa tempat:

1. Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Page 119: PENGGUNAAN PRASARANA

2. Diklat PUPR Wilayah III Jakarta

Page 120: PENGGUNAAN PRASARANA
Page 121: PENGGUNAAN PRASARANA

3. Kantor Pusdiklat Menjafung PUPR Jakarta

Page 122: PENGGUNAAN PRASARANA
Page 123: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 7

KERUSAKAN LINGKUNGAN

A. KETIDAKSEIMBANGAN LINGKUNGAN

Lingkungan hidup adalah suatu ruang dimana manusia

berinteraksi dengan benda-benda disekitarnya, baik itu benda

hidup, seperti hewan dan tumbuhan, dan juga benda mati.

Ketidakseimbangan lingkungan hidup kita menyebabkan

banyak akibat buruk bagi diri kita semua. Salah satu

contohnya ialah adanya perubahan iklim. Karena manusia

menggunakan zat yang berbahaya bagi kondisi ozon kita dan

juga penebangan hutan secara liar, dimana pohon merupakan

penghasil oksigen, maka timbul efek rumah kaca yang

menaikkan suhu di bumi, yang biasa kita kenal sebagai global

warming. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh

pemanasan global menyebabkan terjadinya pemcemaran dan

berdampak pada penurunan kemampuan lingkungan untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan pencemaran dan

kerusakan lingkungan menimbulkan berbagai dampak buruk

bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.

B. TERJADINYA PENCEMARAN

Perubahan ekosistem atau habitat dapat berupa

perubahan fisik, kimia, atau perilaku biologis yang akan

mengganggu kehidupan manusia, spesies, biota bermanfaat,

Page 124: PENGGUNAAN PRASARANA

proses-proses industri, kondisi kehidupan, dan aset kultural.12

Selain itu perubahan ekosistem akibat kegiatan manusia yang

merusak atau menghamburkan secara sia-sia sumber daya

yang ada di alam. Pencemaran merupakan perubahan yang tak

dikehendaki dari lingkungan yang sebagian besar akibat dari

kegiatan manusia.13 Undang-undang No. 23 Tahun 1997

menjelaskan mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,

dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh

kegiatan manusia sehingga kualitas lingkungan menurun

sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup

tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan hidup yang diakibatkan oleh

aktivitas manusia dapat memberikan dampak buruk terhadap

lingkungan hidup, dan dampak buruk tersebut akan berimbas

kepada kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.

Sukanda menyebutkan bahwa pencemaran lingkungan ialah

perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena

dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan

makhluk hidup.14 Oleh sebab itu, pengendalian alam yang

diupayakan oleh manusia diperlukan terutama pada

pencemaran lingkungan dengan cara menetapkan baku mutu

limbah yang harus dibuang dilingkungan dan sesuai dengan

kadar tertentu. Pencemaran terjadi dalam lingkungan yang

12 Palar, H. (1994). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka

Cipta. 13 Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta:

Universitas Indonesia Press. 14 Sukanda, Husin. (2009). Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: Sinar

Grafika.

Page 125: PENGGUNAAN PRASARANA

berbasis industri atau pabrik dengan penduduk yang cukup

padat sehingga tidak terelakan lagi terjadinya pencemaran

baik itu karena limbah industri maupun logam berat. Hal ini

merupakan fenomena yang terjadi pada bumi kita, dimana

keseimbangan lingkungan hidup terganggu yang diakibatkan

oleh pencemaran yang tentu saja dapat merusak lingkungan.

C. JENIS PENCEMARAN

Berikut ini adalah jenis pencemaran yang sering kita

temui bahkan dapat memberikan dampak berbahaya bagi

lingkungan hidup kita, yaitu:

1. Pencemaran Air

Air mempunyai peran penting untuk minum,

memasak, mencuci dan mandi, di samping itu air juga

banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang,

industri, dan lain-lain. Sehingga kehidupan manusia

banyak bergantung pada air. Tindakan manusia dalam

pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja

telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan

dan mencemari air, misalnya pembuangan detergen ke

perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang

ada di perairan.

Pencemaran air adalah perubahan zat atau

kandungan di dalam air baik itu air yang ada di sungai,

danau maupun air di lautan luas bahkan saat ini juga

sudah terdapat pencemaran pada air tanah. Pencemaran

air disebabkan oleh manusia yang memberikan dampak

Page 126: PENGGUNAAN PRASARANA

berbahaya jika dibiarkan saja dan tidak mendapatkan

pencegahan karena air baik itu di dalam sungai, danau,

laut dan air tanah merupakan salah satu bagian dari siklus

hidrologi.

Terdapat berbagai macam fungsi dari air yang

sangat membantu kehidupan manusia karena selain bisa

menjadi sumber dari kehidupan juga mampu membungan

segala sedimen dan juga polutan. Air akan dikatakan

mengalami pencemaran jika sudah tercemar oleh

kontaminamin organik yang tidak bisa mendukung apa

yang menjadi sumber kehidupan manusia dan makhluk

hidup lainnya terutama di dalam air seperti ikan.

Akibatnya ekologi air akan mengalami gangguan dan jika

ini terjadi maka bisa menyebabkan anomali fenomena

yang tidak biasanya terjadi.

2. Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan suatu kondisi dimana

terdapat berbagai substansi zat baik itu fisik, kimia dan

juga biologi yang terdapat di dalam lapisan atmosfer

bumi. Jika jumlah substansi tersebut melebihi batas maka

bisa menyebabkan bahaya bagi para makhluk hidup di

dalamnya serta dapat mengaggu estetika dan kenyamanan

kehidupan seluruh makhluk di bumi.

Dalam pencemaran udara dapat dibedakan

sumbernya menjadi pencemar primer dan juga pencemar

sekunder. Sesuatu akan dikatakan sebagai pencemar

primer jika terjadi secara langsung mencemari udara yang

Page 127: PENGGUNAAN PRASARANA

ada. Yang paling banyak dalam kasus ini adalah zat

karbon monoksida yang merupakan hasil dari proses

pembakaran limbah yang tidak ramah lingkungan.

Sedangkan untuk jenis pencemar sekunder merupakan

hasil dari turunan pencemar primer yang sudah ada di

dalam atmosfer. Untuk hal ini misalnya saja dalam

pembentukan ozon karena smog fotokimia. Pencemaran

ini yang sangat mempengaruhi peningkatan pemanasan

global, sedangkan di Negara kita sendiri pencemaran

udara yang bervariasi di setiap daerahnya. Seperti data

yang dipublikasikan Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (05/2019)15, yaitu sebagai berikut ini:

Table 1

No. Nama Tempat Nilai ISPU Keterangan

1. Jakarta Pusat 59 Sedang

2. Jakarta Utara 72 Sedang

3. Jakarta Barat 56 Sedang

4. Jakarta Timur 81 Sedang

5. Jakarta Selatan 69 Sedang

6. Banda Aceh 24 Baik

7. Padang 13 Baik

8. Pekanbaru 56 Sedang

9. Samarinda 35 Baik

10. Surabaya 58 Sedang

11. Bandung 34 Baik

12. Bekasi 47 Baik

13. Palembang 15 Baik

14. Riau 57 Sedang

15. Mataram 17 Baik

Keterangan:

• Baik (0-51): Tingkat kualitas udara yang tidak

memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan

15 Diakses pada Jumat 10 Mei 2019: http://iku.menlhk.go.id/

Page 128: PENGGUNAAN PRASARANA

dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan

ataupun nilai estetika.

• Sedang (51-101): Tingkat kualitas udara yang tidak

memberikan efek bagi kesehatan manusia atau

hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang

sensitif dan nilai estetika.

• Tidak Sehat (101-199): Tingkat kualitas udara yang

bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok

hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan

kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

• Sangat Tidak Sehat (200-299): Tingkat kualitas udara

yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah

segmen populasi yang terpapar.

• Berbahaya (300-3000): Tingkat kualitas udara

berbahaya yang secara umum dapat merugikan

kesehatan yang serius pada populasi.

Jika ditinjau dari data tersebut, berbagai daerah

mengalami tingkat udara yang beragam. Saat ini masih

berada pada tingkat Baik dan Sedang. Namun untuk

menjaga kesehatan pada manusia ataupun lingkungan

hidup. Pencemaran udara perlu ditanggulangi dengan cara

penghijauan agar tidak terjadi hujan asam atau

meningkatkan efek rumah kaca.

3. Pencemaran Tanah

Pencemaran mengakibatkan penurunan mutu serta

fungsi tanah yang pada akhirnya mengancam kehidupan

manusia. Pencemaran tanah terjadi karena adanya zat atau

Page 129: PENGGUNAAN PRASARANA

bahan kimia yang ada di dalam tanah dan biasanya terjadi

karena hasil dari ulah manusia sehingga mengubah

struktur dan kandungan tanah yang masih alami.

Contoh yang menjadi salah satu terjadinya

pencemaran tanah diantaranya ialah adanya penggunaan

pestisida pada tanaman yang masuk ke dalam lapisan

tanah, adanya kecelakaan pengendara yang mengangkut

minyak sehingga bahan kimia yang ada di dalam minyak

tumpah ke dalam tanah, serta pembuangan sampah yang

langsung ditimbun ke dalam tanah tanpa dilakukan

penguraian dulu sebelumnya. Pasal 1 Peraturan

Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian

Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa

menyebutkan bahwa16:

“Tanah adalah salah satu komponen lahan, berupa

lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral

dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia,

biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang

kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis

tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia,

kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh

air yang mengalir sehingga kesuburannya akan

berkurang, selain itu menurunnya kualitas tanah juga

dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.

16 Diakses pada Sabtu, 11 Mei 2019:

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/66/1233.bpkp

Page 130: PENGGUNAAN PRASARANA

Limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga

(domestik), industri dan alam (tumbuhan).

D. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran terhadap lingkungan hidup yang

diakibatkan oleh makhluk hidup semakin hari terus

bertambah. Dampak yang merugikan kesehatan terutama

untuk tubuh manusia menimbulkan berbagai permasalahan

dan penyakit, baik penyakit yang langsung dirasakan maupun

penyakit yang timbul karena akumulasi bahan polutan dalam

tubuh manusia. Oleh karena itu, pencemaran lingkungan

menyebabkan dampak-dampak sebagai berikut:

1. Keseimbangan Lingkungan Terganggu

Pencemaran lingkungan akan dapat menyebabkan

dampak berupa ketidakseimbangan lingkungan atau

eksositem. Diantaranya ialah terganggunya pertumbuhan

flora dan proses kehidupan fauna. Tidak hanya itu, adanya

penurunan kesuburan pada tanah ini diakibatkan oleh

penggunaan isektisida yang berlebihan. Ketika

penggunaan insektisida ini berlebihan, maka hal ini akan

mencemari tanah. Akibatnya tanah akan kehilangan

kesuburannya sedikit demi sedikit dan produktivas tanah

dapat terganggu. Penggunaan insekstidida yang

berlebihan juga dapat menyebabkan lingkungan yang

tercemar. Insektisida ini juga akan mematikan predator.

Ketika predator ikut punah karena terkena insektisida,

maka pertumbuhan hama ini akan menjadi berkembang

Page 131: PENGGUNAAN PRASARANA

pesat. Bahkan pertumbuhan hama ini akan tumbuh secara

berlebihan dan tanpa kendali.

2. Kerusakan Pada Lapisan Ozon

Pencemaran lingkungan akan menyebabkan

kerusakan pada lingkungan tersebut salah satunya berupa

menipisnya lubang ozon. Lapisan ozon merupakan

lapisan yang berada di atmosfer lapisan stratosfer. Ketika

lubang ozon sudah semakin menipis, maka hal ini lama

kelamaan akan menjadi berlubang. Kita semua

mengetahui bahwasannya lapisan ozon sangat membantu

untuk melindungi Bumi dari paparan sinar ultraviolet

secara langsung. Apabila lapisan ozon ini berlubang maka

otomatis hal ini akan menyebabkan sinar ultraviolet

menyinari Bumi secara langsung. Lapisan ozon ini

merupakan pelindung alami di bumi karena mampu

menyaring sinar ultraviolet yang berbahaya bagi tubuh.

apabila terjadi kerusakan pada lapisan ozon ini maka bisa

menyebabkan bumi menjadi lebih panas dan

menyebabkan kehidupan di bumi menjadi terancam.

3. Timbulnya Pemekatan Hayati

Pemekatan hayati juga merupakan salah satu

dampak yang akan ditimbulkan dari adanya pencemaran

lingkungan. Proses pemekatan hati ini akan dapat

diartikan sebagai peningkatan kadar bahan pencemar

yang melalui tubuh makhluk hidup tertentu. pemekatan

hayati ini juga disebut sebagai amnalgamasiasi. Sebagai

Page 132: PENGGUNAAN PRASARANA

contoh untuk menggambarkan kasus ini adalah suatu

perairan yang telah tercemar. Jika terdapat perairan yang

tercemar, maka bahan pencemar yang ada di air tersebut

akan menempel pada alga yang hidup di wilayah perairan

tersebut. Ketika alga tersebut dimakan ikan- ikan kecil

maka ikan kecil akan terkontaminasi bahan pencemar.

Ketika ikan- ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan- ikan

besar, maka ikan besar juga akan mengandung berbagai

bahan pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan ketika

ikan-ikan besar ditangkap nelayan dan dimakan oleh

manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan masuk

ke dalam tubuh manusia melalui ikan-ikan besar tersebut.

Kasus inilah yang merupakan pemekatan hayati.

Jika komponen biotik sudah tercemar, maka ini

akan menimbulkan komponen yang tidak baik pada

kebutuhan manusia. Contohnya ketika manusia

mengonsumsi beberapa makanan yang yang berupa

hewan atau tumbuhan yang telah terkontaminasi bahan

pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa terjadi.

Beberapa kemungkinan buruk dari mengonsumsi bahan

makanan yang tercemar adalah keracunan atau meninggal

dunia. Atau jika itu tidak terjadi, maka kemungkinan yang

paling kecil adalah terserang bibit penyakit.

E. KERUSAKAN PADA HUTAN

Kerusakan hutan dapat menurunkan produktivitas

sumber daya hutan, sehingga hutan tidak mampu lagi

Page 133: PENGGUNAAN PRASARANA

memberikan manfaat yang optimal. Hutan mempunyai peran

penting dalam lingkungan, semakin banyak hutan semakin

rendah pula polusinya. Namun saat ini sedang marak

terjadinya penebangan dan pembakaran hutan. Yang harus

dipahami adalah fungsi hutan (pohon-pohon) mampu

mengubah CO2 menjadi O2, sehingga jika jumlah pohon

berkurang maka jumlah O2 semakin berkurang dan jumlah

CO2 bertambah. Pembakaran dan penebangan hutan inilah

yang mengakibatkan peningkatan gas rumah kaca. Hal ini

mengakibatkan meningkatnya konsentrasi jumlah gas rumah

kaca yang ada di atmosfer. Oleh sebab itu, kerusakan yang

paling mempengaruhi rusaknya bumi ini adalah kerusakan

pada hutan. Itulah mengapa kita perlu melakukan penghijauan

atau Go Green, tentu sebelum kita melakukan kegiatan

tersebut kita perlu mengetahui apa-apa saja penyebab secara

ilmiah. Berikut ini adalah kerusakan yang terjadi pada hutan.

1. Penebangan Hutan

Penebangan hutan adalah suatu istilah yang

digunakan dalam konteks semua gangguan manusia yang

dengan serius mengubah suatu hutan. Penebangan hutan

menghabiskan hutan, untuk menyediakan suatu arus

barang dan jasa. Penebangan hutan terus meningkat sebab

ada perangsang kuat untuk memanfaatkan hutan.

Penebangan hutan akhir-akhir ini kini diperkirakan

pada hampir 20 juta hektar tiap-tiap tahun, suatu wilayah

yang hampir setara dengan luas negara Inggris atau

Uganda. Banyak negara berkembang menghadapi

kekurangan fuelwood akut, makanan hewan, kayu, dan

Page 134: PENGGUNAAN PRASARANA

produk hutan lain. Polusi udara mengancam di banyak

negara-negara industri, banyak wilayah dingin dan tropis

kekurangan hutan sama sekali.

Deforestasi dan degradasi hutan di seluruh dunia

disebabkan oleh beberapa hal misalnya perubahan iklim,

konversi hutan menjadi nonhutan, namun yang paling

parah adalah praktik pembalakan liar atau illegal logging.

Pembalakan liar menjadi faktor utama penghilangan

hutan di dunia, karena praktiknya tidak terkontrol dan

tidak direncanakan oleh pihak yang tidak bertanggung

jawab, sehingga memakan porsi sangat besar. Melalui

informasi yang dipublikasikan koran Antara pada tahun

2014, diprediksikan, sekitar 30 persen kayu di hutan

ditebang secara ilegal di dunia dengan nilai 30 miliar

dolar AS hingga 100 miliar dolar AS per tahun.

Salah satu penyebab degradasi sumber daya hutan

Indonesia adalah adanya praktik pembalakan liar.

Pembalakan liar mencakup pelanggaran hukum yang

berakibat pada eksploitasi sumber daya hutan yang

berlebihan dan mengarah kepada penggundulan dan

perusakan hutan. Pelanggaran-pelanggaran ini bisa terjadi

pada setiap tahapan produksi kayu, seperti pada

penebangan kayu, pengangkutan bahan mentah,

pengolahan dan perdagangan, bahkan melibatkan cara-

cara yang tidak sah untuk mendapatkan akses ke dalam

hutan, melanggar aturan kepabeanan, melanggar

administratif keuangan seperti menghindari pembayaran

pajak dan pencucian uang. Pelanggaran dapat juga terjadi

Page 135: PENGGUNAAN PRASARANA

karena kebanyakan wilayah-wilayah administratif dari

lahan hutan negara dan kebanyakan dari unit-unit

produksi resmi yang beroperasi di dalamnya tidak dipisah

dari keterlibatan dengan masyarakat lokal yang

sesungguhnya sangat diperlukan.

2. Kebakaran Hutan

Menurut Notohadinegoro, kebakaran hutan ialah

terbakarnya sesuatu yang menimbulkan bahaya atau

mendatangkan bencana. Kebakaran dapat terjadi karena

pembakaran yang tidak dikendalikan, karena proses

spontan alami, atau karena kesengajaan. Proses alami

sebagai contohnya kilat yang menyambar pohon atau

bangunan, letusan gunung api yang menebarkan

bongkahan bara api, dan gesekan antara ranting tumbuhan

kering yang mengandung minyak karena goyangan angin

yang menimbulkan panas atau percikan apil. Secara

singkat kebakaran hutan adalah suatu kejadian dimana api

melalap bahan bakar bervegetasi yang terjadi di kawasan

hutan yang menjalar secara bebas dan tidak terkendali.17

Setiap tahun kebakaran hutan terjadi di Indonesia.

Kebakaran hutan yang sering terjadi sebagian besar

diakibatkan oleh faktor kelalaian ataupun kesengajaan

manusia dalam rangka pembukaan lahan perusahaan

perkebunan dan kehutanan secara ilegal, baik untuk usaha

pertanian, kehutanan maupun perkebunan dan hanya

17 Notohadinegoro, T. 2006. Pembakaran dan Kebakaran Lahan. Universitas

Gadjah Mada.

Page 136: PENGGUNAAN PRASARANA

sebagian kecil saja yang disebabkan oleh alam (petir atau

lava gunung berapi).18 Berbeda dengan kebakaran hutan,

jika api melalap bahan bakar bervegetasi yang menjalar

secara bebas dan tidak terkendali di kawasan bukan hutan

maka disebut kebakaran lahan. Syaufina

mengelompokkan tipe kebakaran hutan19, yaitu:

a. Kebakaran Bawah20

Kebakaran bawah yaitu situasi dimana api

membakar bahan organik di bawah permukaan

serasah. Penjalaran api yang perlahan dan tidak

dipengaruhi oleh angin menyebabkan tipe kebakaran

seperti ini sulit untuk dideteksi dan dikontrol.

Kebakaran bawah adalah tipe kebakaran yang umum

terjadi di lahan gambut.

b. Kebakaran Permukaan

Kebakaran permukaan yaitu situasi dimana api

membakar serasah, tumbuhan bawah, bekas limbah

pembalakan dan bahan bakar lain yang terdapat di

lantai hutan. Kebakaran permukaan adalah tipe

kebakaran yang umum terjadi di semua tegakan

hutan.

c. Kebakaran Tajuk

18 Qodriyatun, S. N. 2014. Kebijakan Penanganan Kebakaran Hutan dan

Lahan. Prosiding Info Singkat Kesejahteraan Sosial. Peneliti Madya bidang

Kebijakan Lingkungan pada Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan

Informasi (P3DI) Setjen DPR RI. 6(6): 9-12. 19 Syaufina L. 2008. Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia: Perilaku Api,

Penyebab, dan Dampak Kebakaran. Malang: Bayumedia Publishing. 20 Diakses Pada 11 Mei 2019: http://repository.ipb.ac.id

Page 137: PENGGUNAAN PRASARANA

Kebakaran tajuk yaitu situasi dimana api

menjalar dari tajuk pohon satu ke tajuk pohon yang

lain yang saling berdekatan. Kebakaran tajuk sangat

dipengaruhi oleh kecepatan angin. Kebakaran tajuk

sering terjadi di tegakan hutan konifer dan api berasal

dari kebakaran permukaan.

Yang menjadi faktor penting dalam kebakaran

diantaranya adalah faktor cuaca, meliputi: angin, suhu,

curah hujan, keadaan air tanah dan kelembaban relatif.

Waktu juga mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan,

karena waktu sangat terkait dengan kondisi cuaca yang

menyertainya. Waktu dipisahkan atas waktu siang dan

malam hari. Terdapat hubungan antara waktu dengan

kondisi kebakaran hutan dan lahan. Faktor topografi yang

mempengaruhi kebakaran hutan dan lahan mencakup tiga

hal yaitu kemiringan, arah lereng dan medan. Masing-

masing faktor tersebut sangat mempengaruhi perilaku api

kebakaran hutan dan lahan.21

21 Hatta, M. 2008. Dampak kebakaran hutan terhadap sifat-sifat tanah di

kecamatan besitang kabupaten langkat. Skripsi. Departemen Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Sumateta Utara.

Page 138: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 8

MEMINIMALISIR PEMANASAN GLOBAL

A. DAMPAK TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

Membahas tentang pemanasan global, tentu akan

mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia yang

pertama ialah mencairnya puncak es. Perubahan iklim ekstrem

telah menyebabkan gletser abadi di kutub utara dan gunung-

gunung es seperti Kilimanjaro dan Jaya Wijaya mencair

drastis. Ketika suhu Bumi naik dan es mencair, volume air laut

semakin banyak sehingga rata-rata permukaan laut juga

meningkat. Permukaan air laut secara global tercatat sudah

naik 20 sentimeter dalam seratus tahun terakhir. Hal ini

mengakibatkan garis pantai mulai terkikis dan menyebabkan

daratan pinggir pantai mulai tenggelam. Dampak lain dari

global warming yaitu menurunnya spesies makhluk hidup di

bumi khusunya yang ada di daerah kutub seperti penguin.

Penelitian mengatakan bahwa saat ini terdapat 11.000 penguin

di kutub sedangkan 30 tahun yang lalu populasinya mencapai

32.000. Hal ini disebabkan oleh adanya pemanasan global

yang terjadi terus menerus. Selain penguin, spesies seperti

ikan dan beruang kutub yang ada pun juga terus mengalami

penurunan jumlahnya akibat dari global warming.

Sebanyak delapan pulau dataran rendah di Samudra

Pasifik telah lenyap di bawah permukaan laut, sementara

beberapa di antaranya seperti kepulauan Maladewa

Page 139: PENGGUNAAN PRASARANA

(Maldives), Fiji, dan Kiribati sampai sekarang masih berisiko

tinggi tenggelam. Pengikisan garis pantai ini kemudian ikut

menempatkan kota-kota metropolitan tinggi populasi manusia

dekat dataran pantai atau delta sungai (Shanghai, Bangkok,

Jakarta, Tokyo, dan New York) dalam risiko besar. Hal ini

dibuktikan bahwa hampir setengah daratan Belanda sudah

“tertelan” di bawah permukaan laut. Pada tahun 2019,

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membahas

mengenai pemindahan Ibukota Jakarta karena dianggap sudah

terlalu padat, ini merupakan salah satu dampak dari

pemanasan global yang terjadi di kota besar.22 Sementara itu,

es di kutub mencair dan permukaan air laut naik, sejumlah

wilayah di sub-Sahara Afrika mengalami kekeringan

berkepanjangan akibat global warming. Kenaikan suhu Bumi

juga mengakibatkan badai tropis dan gelombang panas

ekstrim (heatwave) yang mengakibatkan kematian ratusan

orang di berbagai berbagai belahan dunia.

Pemanasan global dapat menyebabkan risiko bagi

kesehatan manusia yaitu dapat mengalami alergi, asma, dan

wabah penyakit menular menjadi lebih umum akibat

meningkatnya polusi udara, peningkatan curah hujan, serta

penyebaran kuman penyakit yang dibawa serangga atau

nyamuk seperti demam berdarah (DBD).

22 _. Op.cit.

Page 140: PENGGUNAAN PRASARANA

B. PENYEBAB TERJADINYA EFEK RUMAH KACA

Dari zat-zat yang dapat menimbulkan terjadinya efek

rumah kaca, berikut ini adalah kegiatan yang mempengaruhi

adanya efek rumah kaca.

1. Industri Pertanian

Pertanian yang dikerjakan dalam skala yang

panjang disebut pula dengan industri. Dalam industri

pertanian biasanya menggunakan peralatan dan pupuk

dengan skala besar. Umumnya pupuk yang digunakan

bukan jenis pupuk organik, melainkan pestisida dimana

pupuk ini dapat melepaskan gas-gas nitrous oxide ke

atmosfer. Pupuk dan pestisida digunakan untuk

meningkatkan produksi dari sektor pertanian. Namun

sebenarnya pupuk dan pestisida mengakibatkan

pelepasan gas nitrogen yang bercampur ke udara dan

menjadi penyebab pemanasan global. Pertanian juga

menghasilkan produk gas metana terutama dari hewan

ternak seperti sapi dan domba. Pupuk yang terbuat dari

nitrogen melepaskan nitrogen oksida dan akhir-akhir ini

menjadi masalah di berbagai negara. Dampaknya gas ini

akan berbuah menjadi gas rumah kaca yang juga dapat

mengurangi lapisan ozon.

2. Industri Peternakan

Penyebab efek rumah kaca diantaranya adalah

industri peternakan, karena industri peternakan

menghasilkan sebuah gas karbondioksida dan metana

Page 141: PENGGUNAAN PRASARANA

yang cukup besar. Gas tersebut dihasilkan dari kentut dan

juga kotoran hewan ternak seperti sapi. Gas ini sendiri

dihasilkan oleh bakteri pengurai dan juga bakteri yang ada

pada perut sapi.

3. Pencemaran Pada Laut

Penyebab efek rumah kaca juga bisa diakibatkan

oleh laut, karena di laut terdapat ekosistem yang dapat

menghasilkan oksigen bagi biota didalamnya. Sayangnya

saat ini banyak sekali aut yang mulai tercemar yang

disebabkan banyaknya orang yang membuang sampah

dan limbah industri ke laut, akibatnya banyak ekosistem

yang seharusnya menyerap karbondioksida menjadi rusak

dan musnah. Sehingga kemampuan laut dalam menyerap

karbondioksida mulai berkurang. Hal inilah yang

mengakibatkan gas rumah kaca di atmosfer semakin

meningkat.

4. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga juga mengakibatkan efek

rumah kaca. Limbah rumah tangga yang dibuang

sembarangan dan didiamkan terus menerus akan berubah

menjadi gas metana dan karbondioksida. Gas ini

dihasilkan oleh bakteri yang ada pada sampah, gas-gas ini

yang membuat lapisan ozon di atmosfer menjadi rusak.

Page 142: PENGGUNAAN PRASARANA

5. Limbah Industri dan Tambang

Efek rumah kaca disebabkan karena adanya limbah

industri dan tambang. Jenis-jenis limbah industri yang

dapat merusak lapisan ozon adalah seperti limbah industri

semen, bekas penambangan batu bara, dan juga bekas

penambangan minyak bumi yang dapat menghasilkan

gas-gas rumah kaca seperti karbondioksida.

6. Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Penggunaan bahan bakar fosil juga menjadi salah

satu penyebab efek rumah kaca. Bahan bakar fosil

termasuk gas, minyak, dan batu bara. Produsen utama

CO₂ adalah Australia yang selama bertahun-tahun

dikenal luas dibandingkan dengan yang lain. Ketika

bahan bakar fosil sedang terbakar, karbon dioksida

dilepaskan ke atmosfer. Namun pada kehidupan sehari-

hari, penggunaan bahan bakar fosil diantaranya

disebabkan oleh kendaraan bermotor, kereta, kapal, dan

lain-lain.

Penggunaan bahan bakar fosil belum bisa

dikurangi, karena kebutuhan manusia akan kendaraan

semakin meningkat. Penggunaan yang berlebihan akan

menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer,

seperti misalnya karbondioksida dihasilkan dari

pembakaran bahan bakar fosil. Akibat dari penggunaan

bahan bakar fosil ini bisa mengakibatkan konsentrasi gas

rumah kaca yang ada di atmosfer semakin meningkat. Hal

Page 143: PENGGUNAAN PRASARANA

ini disebabkan hasil dari pembakaran bahan bakar fosil

yakni CO2 di udara yang semakin banyak.

7. Penebangan dan Pembakaran Hutan

Hutan mempunyai peran penting dalam lingkungan,

semakin banyak hutan semakin rendah pula polusinya.

Namun saat ini sedang marak terjadinya penebangan dan

pembakaran hutan. Yang harus dipahami adalah fungsi

hutan (pohon-pohon) mampu mengubah CO2 menjadi O2,

sehingga jika jumlah pohon berkurang maka jumlah O2

semakin berkurang dan jumlah CO2 bertambah.

Pembakaran dan penebangan hutan inilah yang

mengakibatkan peningkatan gas rumah kaca. Hal ini

mengakibatkan meningkatnya konsentrasi jumlah gas

rumah kaca yang ada di atmosfer.

C. DAMPAK TERJADINYA EFEK RUMAH KACA

Gunung es di Kutub Utara mencair kemudian

menyebabkan naiknya permukaan laut, hal ini menjadi salah

satu akibat dari efek rumah kaca, diantaranya adalah:

1. Gangguan Ekologis

Pemanasan global terjadi menyebabkan binatang

bermigrasi ke tempat yang lebih membuatnya nyaman,

contohnya hewan yang tinggal di daerah kutub akan

bermigrasi ke atas pegunungan. Tidak hanya itu,

tumbuhan juga akan mengarah pertumbuhannya dan

mencari tempat baru yang memiliki habitat yang sama.

Page 144: PENGGUNAAN PRASARANA

Sebab habitatnya saat ini menjadi lebih hangat. Karena

adanya pembangunan yang dilakukan oleh manusia

memiliki dampak menghalangi proses perpindahan

tersebut yang akhirnya tumbuhan atau hewan jadi mati.

Kematian spesies ini disebabkan karena kehabisan

makanan atau diburu oleh manusia karena masuk ke

pemukiman. Bahkan beberapa spesies yang bisa

berpindah menuju ke kutub pun banyak yang musnah.

2. Terjadinya Perubahan Iklim

Daerah yang cenderung hangat akan menjadi lembab,

karena ada lebih banyak air yang menguap di lautan. Hal

itu disebabkan oleh uap air yang merupakan gas pada

rumah kaca, sehingga keberadaannya akan menyebabkan

meningkatnya efek insulasi pada atmosfer. Uap air yang

banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak.

Awan ini akan menimbulkan pantulan sinar matahari

uang kembali ke luar angkasa dan hal inilah yang akan

menurunkan pemanasan. Sedangkan kelembaban yang

sangat tinggi pada wilayah yang hangat dapat

meningkatkan curah hujan yang tinggi, badai menjadi

semakin kering dan juga air akan lebih cepat menguap.

3. Meningkatnya Suhu Global

Perubahan iklim diukur oleh para ilmuan dengan cara

mengukur atmosfer, lautan, permukaan es, dan gletser

pada bumi yang menunjukkan pemanasan akibat adanya

emisi gas rumah kaca. Proses pemanasan pada bumi ini

Page 145: PENGGUNAAN PRASARANA

juga sudah sangat terasa dan bahkan sudah sangat terbukti

melalui temperatur udara maupun temperatur laut.

Adanya pencairan salju dan es di berbagai tempat di

belahan dunia, kemudian naiknya permukaan laut secara

global.

D. PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL DAN

EFEK RUMAH KACA

Pemanasan global atau global warming hingga saat ini

masih menjadi masalah bagi bumi. Pemanasan global

membuat iklim tidak stabil juga gangguan ekologi. Tak hanya

itu, pemanasan global juga menyebabkan berbagai macam

penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan

kematian. Temperatur yang panas dapat menyebabkan

kekeringan yang berimbas pada gagal panen. Senada akan hal

itu memanasnya suhu bumi akibat meningkatnya konsentrasi

gas rumah kaca (GRK) di atmosfer karena pembakaran bahan

bakar atau fossil fuel secara berlebihan oleh manusia sudah

menjadi pembicaraan publik isu global iklim satu ini. Dampak

pemanasan global ini antara lain bisa menyebabkan

berubahnya pola iklim yang menyebabkan banjir atau

kekeringan yang berkepanjangan.

Upaya menanggulangi Pemanasan Global ini bisa

dimulai dari diri sendiri dan ruang publik kehidupan serta

lingkungan di sekitar kita. Kegiatan adaptasi dapat dilakukan

salah satunya dengan menanam pohon (Go Green). Fungsinya

untuk menghindari longsor dan polusi udara, serta pembuatan

sumur resapan. Contoh kegiatan diantaranya ialah gerakan

menam pohon dan sisakan tanah lapang untuk

Page 146: PENGGUNAAN PRASARANA

keberlangsungan hewan ternak yang berkualitas yang

melibatkan masyarakat guna mewujudkan lingkungan yang

bersih, hijau, asri, rindang, rerumputan tumbuh secara subur.

Tanpa kita sadari langkah-langkah kecil yang kita lakukan

dapat mencegah atau memperlambat terjadinya kerusakan

lingkungan, kegiatan lainnya yang menganut “Go Green”

diantaranya adalah:

1. Reboisasi

Reboisasi ialah aksi menanam pohon yang

merupakan langkah untuk menyeimbangkan kadar gas

CO2 di lapisan atmosfer. Karena pohon akan menyerap

gas CO2 untuk melakukan proses fotosintesis dan akan

melepaskan oksigen ke udara. Dan hal ini akan membuat

udara pada lapisan atmosfer lebih sejuk dan pemanasan

global sedikit teratasi.

Dengan menanam pohon serta merawatnya

diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada

perbaikan lingkungan. Sebagai salah satu contoh yaitu,

dengan bijak menyediakan lahan subur untuk rumput

diharapkan dapat mengakomodir pakan pokok hewan

ternak yang berarti mengurangi sapi memakan sampah di

TPA sebagai pengganti rumput, dimana selama ini

terbabat habis akibat maraknya “betonisasi dan

aspalisasi” salah satu kontributor utama matinya

rerumputan yang berkualitas terbaik.

Page 147: PENGGUNAAN PRASARANA

2. Menjaga Pohon

Setelah menggerakan aksi reboisasi, apakah kita

pantas untuk merusak pohon atau tidak ?. Pohon

merupakan hal terpenting yang tidak dapat dipisahkan

dari kebutuhan utama manusia. Pohon merupakan

tumbuhan yang menyerap gas CO2. Jadi, jika kita

menebangnya, apalagi menebang dalam jumlah yang

sangat banyak, akan menimbulkan bahaya jika hutan di

bumi terus dieksploitasi secara berlebihan, dan dampak

pemanasan global pun akan semakin buruk karena tidak

ada yang menyerap gas CO2. Dengan mengurangi

dampak penebangan hutan secara liar juga kita turut

membantu cara menjaga kelestarian hutan yang saat ini

banyak mengalami dampak akibat kerusakan hutan. Cara

kita dalam menjaga pohon dengan tidak menebangnya

sembarangan, terlebih lagi untuk kepentingan pribadi

seperti bisnis atau industri lainnya. Juga tidak

membakarnya secara sengaja, karena bukan hanya

menimbulkan pencemaran udara namun dapat

mengganggu kesehatan manusia.

3. Menggunakan Energi Alternatif

Dalam upaya mengatasi pemanasan global, kita dapat

menggunakan energi alternatif yang berasal dari

matahari, panas bumi, angin, atau air guna meminimalisir

hal-hal yang menyebabkan bumi semakin panas. Hal ini

juga bisa menciptakan bumi yang ramah lingkungan.

Page 148: PENGGUNAAN PRASARANA

4. Meminimalisir Penggunaan Plastik

Pengunaan listrik yang boros dapat meningkatkan

pemanasan global, dengan meminimalisir (menghemat)

penggunaan listrik maka secara tidak langsung kita telah

mengurangi kadar CO2 pada lapisan atmosfer karena

sebagian besar gas CO2 ini dihasilkan dari pembangkit

listrik yang berbahan bakar fosil.

Penghijauan atau go green sudah di kampanyekan

diseluruh belahan dunia, meskipun dampak dari pemanasan

global masih kita rasakan hingga saat ini, setidaknya

kerusakan lingkungan yang meningkatkan pemanasan global

tidak terjadi karena rasa cinta kita kepada lingkungan. Karena

jika bukan dimulai dari kita, siapa lagi? Sehingga sudah

seharusnya kita menjaga bumi.

Page 149: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 9

MENGATASI SAMPAH (DAUR ULANG)

A. MEMAHAMI DAUR ULANG

Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan

sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemisahan,

pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan

produk atau material bekas pakai dan komponen utama dalam

menajemen sampah modern.23

Sampah yang dapat di daur ulang ialah sampah padat

yang dipisahkan secara bersih, dikumpulkan, diproses,

kemudian di distribusi menjadi barang yang bisa digunakan

kembali. Oleh karena sampah bisa mencemari lingkungan dan

membahayakan kesehatan, daur ulang menjadi solusi untuk

mengolahnya kembali menjadi barang yang berguna.24 Daur

Ulang sampah di masyarakat dapat dilakukan dalam beberapa

cara, antara lain Daur Ulang sampah secara manual dan proses

daur ulang dilakukan oleh pabrik. Sampah yang didaur ulang

secara manual biasanya berasal dari benda-benda, misalnya

plastik, kertas, karton, besi, tembaga, tulang, kaca, dan lain

sebagainya. Daur Ulang yang dilakukan oleh pabrik juga

memerlukan bahan baku yang berasal dari plastik, kaca, besi,

23 A. Guruh Permadi. (2011). Menyulap Sampah Jadi Rupiah. Surabaya:

Mumtaz Media. 24 Trim Sutidja. (2001). Daur Ulang Sampah. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 150: PENGGUNAAN PRASARANA

kertas, tembaga, tulang, tergantung dari hasil produksi dari

pabrik yang bersangkutan.25

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

manfaat adalah guna, faedah, laba, untung. Arti

memanfaatkan adalah „menjadikan ada manfaatnya‟,

sedangkan pemanfaatan adalah “Proses, cara, perbuatan

memanfaatkan”.26 Dengan daur ulang, sampah dapur dan

sampah pasar dapat diolah menjadi pupuk. Sampah plastik

dapat dilebur dan dicetak ulang menjadi alat-alat rumah

tangga. Sampah kayu dapat dipakai sebagai bahan untuk

membuat kerajinan tangan. Sampah kayu juga dapat

digunakan sebagai bahan bakar. Sampah logam atau besi

dapat didaur ulang menjadi alat-alat pertanian dan

pertukangan.27

Secara spesifik berikut ini manfaat dari daur ulang

sampah, yaitu sebagai berikut:

a. Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Daur ulang menjadi salah satu alternatif yang dapat

digunakan untuk mengatasi pencemaran lingkungan.

Dengan adanya daur ulang bisa memanfaatkan sampah

yang dapat membahayakan bumi pada jangka panjang,

diantaranya: bungkus plastik dari detergen, makanan

ringan dan lain-lain yang kemudian dibuat kerajinan yang

bernilai ekonomis.

25 Achmad Serudji Hadi. (2001). “Daur Ulang Barang Bekas sebagai Penopang

Sumber Kehidupan”. Laporan Penelitian pada Universitas Indonesia

Program Pascasarjana Bidang Ilmu Hukum, Jakarta. 26 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, versi 1.3 27 Trim Sutidja. (2001). Daur Ulang Sampah Cet. 2, Hlm. 38. Jakarta: Bumi

Aksara.

Page 151: PENGGUNAAN PRASARANA

b. Mencegah Timbulnya Penyakit

Daur ulang dapat mencegah timbulnya penyakit

karena sampah yang dapat menjadi sumber penyakit jika

dibiarkan hingga terurai sendiri, menjadi dimanfaatkan

sehingga kuman atau bakteri sangat minim untuk hidup.

Hal ini tentu dapat menguntungkan kesehatan manusia.

c. Membuka Lapangan Pekerjaan

Kini kegiatan daur ulang dapat dikembangkan

menjadi suatu kerajinan tangan yang bernilai ekonomis,

sehingga daur ulang dapat membuka lapangan pekerjaan

bagi masyarakat untuk terus peduli lingkungan.

d. Meningkatkan Kreativitas Pelatihan Kemampuan

Melakukan daur ulang barang-barang bekas dapat

mengasah ketrampilan dan jiwa seni anda sehingga

barang yang anda buat dapat menarik perhatian

konsumen. Selain akan menjadi terampil dalam mendaur

ulang, para pengrajin juga perlu dapat membangun relasi.

B. DAUR ULANG PLASTIK

Penggunaan plastik dan barang-barang berbahan dasar

plastik semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi,

industri dan juga jumlah populasi penduduk. Di Indonesia,

kebutuhan plastik terus meningkat hingga mengalami

kenaikan rata-rata 200 ton per tahun. Akibat dari peningkatan

penggunaan plastik ini adalah bertambah pula sampah plastik.

Plastik mempunyai keunggulan dibanding material

yang lain diantaranya kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak

mudah pecah, mudah diberi warna, mudah dibentuk, serta

Page 152: PENGGUNAAN PRASARANA

isolator panas dan listrik yang baik. Akan tetapi plastik yang

sudah menjadi sampah akan berdampak negatif terhadap

lingkungan karena tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat

menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang

sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan

dan sungai sehingga bisa menyebabkan banjir. Sampah plastik

yang dibakar bisa mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi

kesehatan manusia.

Plastik dapat dikelompokkan menjadi dua macam

yaitu thermoplastik dan termosetting. Thermoplastik adalah

bahan plastik yang jika dipanaskan sampai temperatur

tertentu, akan mencair dan dapat dibentuk kembali menjadi

bentuk yang diinginkan. Sedangkan thermosetting adalah

plastik yang jika telah dibuat dalam bentuk padat, tidak dapat

dicairkan kembali dengan cara dipanaskan.

Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang

dibentuk dengan proses polimerisasi. Polimerisasi adalah

proses penggabungan beberapa molekul sederhana

(monomer) melalui proses kimia menjadi molekul besar

(makromolekul atau polimer). Plastik merupakan senyawa

polimer yang unsur penyusun utamanya adalah Karbon dan

Hidrogen. Untuk membuat plastik, salah satu bahan baku yang

sering digunakan adalah Naphta, yaitu bahan yang dihasilkan

dari penyulingan minyak bumi atau gas alam. Jenis-jenis

plastik yang paling sering diolah adalah Polyethylena (PE),

Polypropylene (PP), Polistirena (PS), Polyethylene

Terephthalate (PET) dan Polyvinyl Chloride (PVC). Jenis

Page 153: PENGGUNAAN PRASARANA

plastik yang dapat didaur ulang diberi kode berupa nomor

untuk memudahkan dalam mengidentifikasi.

Penanganan sampah plastik diantarnya dengan cara

daur ulang. Daur ulang (recycle) sampah plastik dapat

dibedakan menjadi empat cara yaitu daur ulang primer, daur

ulang sekunder, daur ulang tersier dan daur ulang quarter.

Daur ulang primer adalah daur ulang limbah plastik menjadi

produk yang memiliki kualitas yang hampir setara dengan

produk aslinya. Daur ulang cara ini dapat dilakukan pada

sampah plastik yang bersih, tidak terkontaminasi dengan

material lain dan terdiri dari satu jenis plastik saja. Daur ulang

sekunder adalah daur ulang yang menghasilkan produk yang

sejenis dengan produk aslinya tetapi dengan kualitas di

bawahnya. Daur ulang tersier adalah daur ulang sampah

plastik menjadi bahan kimia atau menjadi bahan bakar. Daur

ulang quarter adalah proses untuk mendapatkan energi yang

terkandung di dalam sampah plastik.28

Daur ulang plastik dapat dilakukan oleh siapa saja

sebagai gerakan peduli lingkungan memanfaatkan barang

yang tidak digunakan lagi khususnya berbahan dasar plastik.

Kegiatan daur ulang plastik dapat dilakukan oleh siapa saja,

dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian

pada lingkungan serta menciptakan nilai seni. Berikut ini

contoh-contoh yang dapat dihasilkan dari mendaur ulang

plastik, yaitu:

28 Untoro Budi Surono, dan Ismanto. 2016. Pengolahan Sampah Plastik Jenis

PP, PET dan PE Menjadi Bahan Bakar Minyak dan Karakteristiknya. Jurnal

Mekanika dan Sistem Termal (JMST). J. Mek. Sist. Termal Vol.

1(1)2016:32-37, Surono et al.32. Yogyakarta: Universitas Janabadra.

Page 154: PENGGUNAAN PRASARANA

1. Lampion

(Sumber: http://www.pabriklampu.net)

Cara membuat lampion dari plastik

adalah29persiapkan apa yang dibutuhkan, yaitu: Pisau

atau cutter yang tajam, Tang, Botol air mineral bekas

berukuran 600ml, dan Baterai Lampu LED berdaya

baterai dengan bentuk apa saja, tetapi yang paling ideal

adalah bentuk lilin Kawat dengan ukuran pendek.

Langkahnya yaitu sebai berikut:

a. Bilas botol hingga bersih dan lepas label botol

tersebut.

b. Potong bagian bawah botol membentuk sebuah celah

dengan panjang sekitar 1 ½ inci.

c. Ratakan agar potongan tersebut lebih halus, karena

memotong dengan pisau akan banyak meninggalkan

resistensi.

d. Potong di kedua sisi garis sekitar 1 ½ inci. Potong

sedikit saja sehingga potongan tersebut tidak terlihat.

29 Diakses Pada 12 Mei 2019: https://bacaterus.com/cara-membuat-lampion-

sederhana/

Page 155: PENGGUNAAN PRASARANA

e. Jika Anda memotong semuanya, maka botol tersebut

akan berlubang dan jadi tidak menarik. Bor pada

bagian tengah tutup botol.

f. Buat lubang agar kawat bisa masuk.

g. Masukkan kawat ke dalam lubang. Tekuk bagian atas

kawat (agar lampion bisa digantung) dengan tang.

h. Rapatkan tutup botol tersebut agar lampion tidak

tergelincir.

i. Letakkan lampu LED yang sudah diisi dengan baterai

di dalam botol.

j. Masukkan lampu melalui celah yang sudah di bawah

botol.

k. Nyalakan lampu LED.

2. Tas dari Plastik Kemasan

(Sumber: https://freeculturemag.com)

Cara membuat tas dari kemasan plastik ini

termasuk ramah lingkungan. Karena bisa membantu

untuk mengurangi sampah plastik. Selain itu, tentu saja

Page 156: PENGGUNAAN PRASARANA

hasil dari kerajinan ini bisa kamu gunakan dan juga ramah

lingkungan. Berikut ini cara membuat tas dari kemasan

plastik30:

a. Bersihkan semua bungkus kopi sehingga siap untuk

digunakan. Jangan sampai ada sisa kopi di dalamnya.

Cuci bersih dan keringkan dengan lap kering.

b. Buang bagian bungkus atas dan bawah sehingga

menyisakan bagian tengah bungkus yang terbuka.

c. Selanjutnya gunting kembali bungkus kopi menjadi

dua bagian atas dan bawah. Sehingga dalam satu

bungkus kopi setelah digunting dan dibagi akan

terdapat 2 lembar.

d. Mulailah melipat bungkus yang sudah digunting tadi.

Bisa dengan melipat hingga terlihat bagian dalam

bungkus kopi yang berwarna perak. Bisa juga dengan

membiarkan sampul bungkus terlihat jelas.

e. Kemudian lipat tiap sisi sebesar 1cm ke dalam baik

di ujung atas maupun ujung bawah bungkus kopi.

Untuk lebih jelasnya simak saja gambar berikut ini.

Jika punya 100 bungkus kopi maka otomatis akan ada

200 buah lipatan.

f. Selanjutnya mulailah menganyam bungkus kopi satu

demi satu hingga terlihat bentuk anyaman mirip

ketupat. sampai mendapatkan bentuk anyaman

seperti gambar di bawah.

30 Diakses pada 12 Mei 2019: https://freeculturemag.com/cara-membuat-tas-

dari-bungkus-kopi/.

Page 157: PENGGUNAAN PRASARANA

g. Jika sudah mahir membentu anyaman sederhana,

sekarang waktunya menggabungkan anyaman

menjadi bentuk tas yang utuh. Ini memang bukan

pekerjaan yang mudah. Jadi lakukan perlahan dengan

seksama ya!

h. Gabungkan antara anyaman satu dengan yang lain

hingga membentu serangkaian anyaman.

i. Ingatlah untuk menganyam membentuk sudut

vertikal ke bagian atas supaya dapat dibuat anyaman

yang mengarah ke atas. Kalau lupa membentu

anyaman vertikal, nantinya tas tidak bisa terbentuk

cantik. Yang ada malah seperti hanya menganyam

tikar datar saja.

j. Jika anyaman selesai sehingga sebagian besar badan

tas sudah terbentuk, maka tinggal jahit rapi bagian

atas. Yaitu pada bagian anyaman terakhir pada tas.

k. Kemudian tambahkan tali tas dan resleting. Ini bisa

dimodifikasi sesuai keinginan. Apakah mau

menggunakan tali tas pendek, atau mau

menggunakan tali tas panjang. Ragam tali yang

dipilih juga bisa dengan bungkus kopi atau bisa juga

pakai bahan lain. Untuk yang satu ini tergantung

kreatifitas dan kesukaan masing-masing.

l. Terakhir supaya tas dapat digunakan optimal,

sisipkan kain furing di bagian dalam tas. Karena

bentuk fisik tas yang penuh lubang anyaman bisa jadi

kurang kuat untuk menyimpan berbagai macam

barang. Dengan menggunakan furing maka benda

Page 158: PENGGUNAAN PRASARANA

kecil seperti permen dan bolpen lebih aman dan tidak

jatuh ke luar.

C. DAUR ULANG KERTAS

Kertas adalah salah satu limbah yang paling banyak

dihasilkan oleh manusia, baik yang dihasilkan oleh rumah

tangga maupun sekolah dan perkantoran. Limbah kertas

menjadi salah satu masalah yang serius bagi bumi ini. Pada

umumnya kertas berbahan dasar dari alam dan biasanya dari

pepohonan. Maka semakin kita banyak mempergunakan

kertas maka semakin cepat pula bumi ini penuh dengan rusak

karena keseimbangan alamnya terganggu. Dengan mendaur

ulang limbah kertas maka kita membantu menjaga

keseimbangan alam dan mencegah pemanasan global.

Mendaur ulang kertas bisa membantu pemerintah untuk

penanggulangan sampah, tertama limbah kertas. Mengolah

kembali kertas bekas berarti kita menghemat pohon, minyak,

energi, listrik, dan air. Faktanya bila kita menghemat 1 Ton

kertas atau mengolah limbah kertas sebanyak jumlah yang

sama maka kita menghemat 13 batang pohon, 400 liter

minyak, 4100Kwh listrik dan 31.780 liter air.31

Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi

permasalahan sampah antara lain dengan mendorong usaha

untuk mengurangi volume sampah. Usaha pengurangan atau

minimalisasi volume sampah yang diangkut ke TPA antara

31 Mahrani Arfah. 2017. Pemanfaatan Limbah Kertas Menjadi Kertas Daur

Ulang Bernilai Tambah Oleh Mahasiswa. ISSN: 2598–3814 (Online), ISSN

: 1410–4520 (Cetak). Universitas Islam Sumatera Utara.

Page 159: PENGGUNAAN PRASARANA

lain dengan melakukan daur ulang sampah, termasuk di

dalamnya daur ulang sampah kertas. Dengan usaha daur ulang

akan didapatkan manfaat berupa berdirinya industri daur

ulang sampah dan pemberdayaan masyarakat bawah. Sampah

kertas sebagai salah satu bahan baku industri daur ulang saat

ini belum terkelola dengan baik. Berikut ini adalah langkah

dalam membuat karya dari mendaur ulang sampah kertas32:

1. Alat yang dibutuhkan ialah bingkai kayu, ember, blender,

papan/triplek, kain dan gunting.

2. Gunting-gunting kertas kemudian rendam dalam ember

selama sehari semalam.

3. Blender kertas dengan perbandingan air : kertas = 3 : 1

hingga menjadi pulp (bubur kertas).

4. Masukkan pulp ke dalam bak atau ember yang telah diisi

air seperempatnya.

5. Masukkan zat pewarna secukupnya.

6. Larutkan sedikit lem kayu (satu atau dua sedok makan)

dengan air dan masukkan ke dalam bak berisi pulp. Aduk

hingga rata.

7. Siapkan papan atau triplek yang sebelumnya telah dilapisi

dengan kain. Kemudian basahi papan dengan air.

8. Masukkan screen ke dalam bak, saring pulp hingga air

agak hilang dan ratakan. Saat menyaring jangan terlalu

tebal.

32 Diakses Pada 12 Mei 2019: https://alamendah.org. Cara membuat kertas daur

ulang.

Page 160: PENGGUNAAN PRASARANA

9. Letakkan screen secara terbalik di atas papan, gogok

screen atau kain kasanya dengan perlahan sehingga pulp

akan terlepas dari screen dan menempel pada papan.

10. Tutup pulp di atas papan dengan kain yang sebelumnya

telah dibasahi air.

11. Langkah nomor tujuh hingga sembilan dapat diulang

beberapa kali untuk mendapatkan kertas daur ulang

beberapa lapis sekaligus. Jika tidak langsung lanjutkan ke

langkah kesebelas.

12. Tutup dengan papan atau triplek dan berikan pemberat di

atasnya untuk mengepres.

13. Biarkan selama kurang lebih satu jam hingga kandungan

air berkurang. Setelahnya masing-masing pasang dapat

dijemur di tempat yang panas. Ingat jemur bersama

dengan kainnya.

14. Setelah kering kainnya dapat dibuka dengan hati-hati.

Atau jika ingin hasilnya lebih rapi, sebelumnya dapat

disetrika terlebih dahulu.

15. Selesai. Kertas hasil daur ulang telah jadi dan dapat

dimanfaatkan untuk membuat aneka kerajinan tangan.

Kertas yang telah didaur ulang dapat digunakan untuk

membuat karya tempat tissue. Hal ini mempunyai daya

ekonomis yang tinggi serta ramah lingkungan. Sangat

bermanfaat jika dilakukan pelatihan melakukan daur ulang

kertas membuat tempat tissue.

Page 161: PENGGUNAAN PRASARANA

D. DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK

Sampah organik adalah sampah yang masuk di dalam

kategori yang cukup luas, meliputi semua limbah yang dapat

terurai oleh organisme hidup lainya seperti halnya tanaman

dan juga hewan. Sampah organik merupakan sampah yang

dapat membusuk seperti sisa makanan, sisa sayuran, sisa

buah-buahan dan sampah halaman.

(Sumber: medan.tribunnews.com)

Pengolahan sampah organik umumnya menggunakan

model teknologi pengomposan. Pengomposan memanfaatkan

aktivitas mikroorganisme berupa bakteri, jamur, juga insekta

dan cacing. Cara membuat kompos secara sederhana yaitu

sebagai berikut:

1. Penyiapan wadah pembuatan kompos. Sediakan ember,

pot bekas, ataupun wadah lainnya, upayakan terbuat dari

plastik untuk menghindari karat akibat air lindi kompos.

Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat

menampung rembesan air dari dalamnya

2. Penyiapan bahan baku kompos. Bahan baku berupa

sampah organik yang usianya tidak lebih dari 2 hari dan

Page 162: PENGGUNAAN PRASARANA

kadar air maksimal 50%. Untuk mempermudah proses

pengomposan, sampah yang masih berbentuk memanjang

terlebih dahulu dipotong-potong secara manual hingga

mencapai ukuran ± 5 cm.

3. Tahapan selanjutnya adalah membuat tumpukan. Sampah

organik hasil proses pemilahan ditumpukkan di wadah

pengomposan. Masukkan sampah organik ke dalam

wadah. Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau

kapur secara berkala. Jika ada kotoran binatang, kotoran

tersebut dapat ditambahkan untuk meningkatkan kualitas

kompos. Setelah penuh, tutup wadah dengan tanah dan

diamkan.

4. Proses selanjutnya adalah menyiram tumpukan tersebut

dengan air secara merata. Proses penyiraman ini

dilakukan agar bakteri dapat bekerja secara optimal.

Proses ini dilakukan jika tumpukan sampah terlalu kering.

Kadar air yang ideal dari tumpukan sampah selama proses

pengomposan adalah antara 50- 60% dengan nilai optimal

sekitar 55%.

5. Pemantauan suhu, agar bakteri patogen dan bibit gulma

mati maka suhu harus dipertahankan pada kisaran 60-70

°C.

6. Setelah dua bulan, kompos sudah matang dan siap

dipanen.

7. Selanjutnya kompos siap dikemas untuk dipasarkan.

Sebelum pengemasan hendaknya kompos diayak terlebih

dahulu untuk menghomogenkan ukuran partikelnya.

Page 163: PENGGUNAAN PRASARANA

Pengemasan dibuat menarik agar konsumen lebih tertarik.

Perlu diperhatikan kebersihan dan kerapian kemasan.

Page 164: PENGGUNAAN PRASARANA

BAB 10

PENGGUNAAN ENERGI ALTERNATIF

A. PENGGUNAAN ENERGI ALTERNATIF DI

INDONESIA

Indonesia memiliki keuntungan secara geografis untuk

dapat dimanfaatkan untuk membangun banyak sumber energi

alternatif selain energi fosil, beberapa energi alternatif yang

dapat dibangun dengan keuntungan kondisi geografis

Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Energi Alternatif Matahari

2. Energi Alternatif Angin

3. Energi Alternatif Air

4. Energi Alternatif Panas Bumi

5. Energi Alternatif Gelombang Laut

6. Energi Alternatif Pasang Surut

7. Energi Alternatif Biofuel

Akan tetapi sayang sampai pada saat ini Indonesia belum

secara maksimal untuk mengolah sumber energi alternatif

tersebut. Jika energi alternatif tersebut dapat digunakan, maka

biaya listrik untuk kebutuhan rumah tangga akan menjadi

semakin lebih murah, industri akan menjadi lebih kompetitif,

dan transportasi akan lebih terjangkau. Dan dengan energi

alternatif, Indonesia tidak perlu bergantung kepada minyak,

dan tidak perlu terpengaruh oleh naik turunnya harga minyak

dunia, dikarenakan energi-energi alternatif tersebut tidak perlu

di beli karena energinya sudah tersedia dan melimpah serta

Page 165: PENGGUNAAN PRASARANA

dapat diperbaharui. Berikut adalah sistem kerja energi

alternatif yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia :

1. Energi Matahari

Energi matahari adalah energi terbarukan yang

bersumber dari sinar dan panas matahari. Pembangkit

Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara

lain adalah PLTS Karangasem (Bali), PLTS Nule, PLTS

Raijua, dan PLTS Solor Barat (NTT). Selain dalam PLTS,

energi matahari juga dapat dimanfaatkan oleh para

pemilik gedung hotel dan pemukimam, karena pembuatan

sumber energi matahari sudah jauh lebih murah dari 1

dekade yang lalu. Contohnya adalah Gedung KBTKE

ESDM Cimanggis telah menggunakan energi matahari.

2. Energi Angin

Energi angin atau energi bayu adalah sumber energi

terbarukan yang dihasilkan oleh energi angin. Kincir

angin digunakan untuk menangkap energi angin dan

mengubahnya menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi

angin menjadi energi listrik telah dilakukan di Indonesia

seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Samas di

Bantul, Yogyakarta. Masih banyak sekali daerah yang

memiliki potensi-potensi untuk dapat memanfaatkan

energi angin.

3. Energi Air

Energi air adalah salah satu energi alternatif yang

paling umum. Sumber energi ini didapatkan dengan

Page 166: PENGGUNAAN PRASARANA

memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang

dimiliki oleh air. Pada saat ini, sekitar 20% konsumsi

listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA). Terdapat 5 jenis PLTA, yaitu sebagai berikut :

a) PLTA jenis terusan aliran sungai (run of river)

PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai

secara alami untuk dapat menghasilkan energi listrik.

b) PLTA dengan menggunakan waduk (reservoir)

PLTA jenis ini menggunakan sebuah waduk

yang dapat menampung air dalam jumlah besar,

sehingga kapasitas PLTA juga menjadi lebih besar

lagi.

c) PLTA jenis pompa generator (pomped storage)

PLTA jenis ini membutuhkan 2 kolam pengatur.

Saat kebutuhan listrik meningkat, air akan dialirkan

dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam

pengendali bawah. Energi potensial tersebut yang

akan dimanfaatkan menjadi energi listrik.

d) PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond)

PLTA jenis ini menggunakan bendungan yang

melintang disungai, yang bertujuan untuk menaikkan

permukaan air dibagian hulu sungai untuk

membangkitkan energi potensial yang lebih besar

sebegai pembangkit listrik.

e) PLTA Hydroseries

PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai yang

panjang dan deras dari ketinggian tertentu. Dimana

sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari satu

Page 167: PENGGUNAAN PRASARANA

bendung yang diseri pada ketinggian tertentu untuk

menghasilkan energi listrik yang lebih optimal.

4. Energi Panas Bumi

Energi panas bumi adalah sumber daya energi

terbarukan berupa energi thermal atau panas yang

dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Namun

pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi

eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar

lempeng tektonik, tetapi melihat kondisi geografis

Indonesia yang memiliki banyak gunung api, energi panas

bumi adalah energi yang bagus untuk menjadi sumber

energi alternatif. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

(PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain adalah PLTP

Sibayak di Sumatera Barat, PLTP Salak di Jawa Barat,

PLTP Lahendong di Sulawesi Utara, dan PLTP Dieng di

Jawa Tengah.

5. Energi Gelombang Laut

Energi gelombang laut adalah energi terbarukan yang

bersumber dari tekanan naik turunnya gelombang air laut.

Indonesia sebagai negara maritim berpotensi tinggi untuk

memanfaatkan sumber energi gelombang laut tersebut.

Sebagai contoh, perusahaan Firlandia Energi – AW

menghasilkan alat energi ombak yang disebut

WaveRoller, yang tergantung pada gelombang dasar laut

untuk menghasilkan tenaga listrik. Namun di Indonesia,

penggunaan energi alternatif gelombang laut masih dalam

tahap pengembangan.

Page 168: PENGGUNAAN PRASARANA

6. Energi Pasang Surut

Energi pasang surut adalah energi terbarukan yang

bersumber dari proses pasang surut air laut. Terdapat 2

jenis sumber energi pasang surut, yaitu perbedaan tinggi

rendah air laut saat pasang dan surut, dan arus pasang

surut terutama pada selat-selat yang kecil. Energi tersebut

memiliki potensi yang bagus untuk menjadi sumber

energi alternatif, namu di Indonesia sumber energi

alternatif pasang surut saat ini belum termanfaatkan.

7. Energi Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi

terbarukan berupa bahan bakar yang dihasilkan dari

bahan-bahan organik yaitu seperti tanaman yang memiliki

kandungan gula yang tinggi seperti sorgum dan tebu, dan

tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati yang

tinggi seperti ganggan, kelapa sawit, dan jarak. Bahan-

bahan tersebut dapat ditanam di Indonesia yang subur,

sehingga energi biofuel dapat dimanfaat di Indonesia

pada saat ini.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ENERGI

ALTERNATIF

Sama seperti sumber energi yang berasal dari bahan bakar

fosil yang memiliki kekurangan dan juga kelebihan. Sumber

energi alternatif juga memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangannya dalam proses pengolahannya ataupun

Page 169: PENGGUNAAN PRASARANA

penggunaannya. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan

sumber energi alternatif:

1. Kelebihan Sumber Energi Alternatif

a) Energi Terbarukan

Energi alternatif merupakan sumber energi

terbarukan sehingga tidak akan terjadi krisis

kelangkaan sumber daya. Contohnya adalah sumber

energi matahari dan panas bumi yang selalu terdia

dan tidak akan pernah habis, berbeda seperti bahan

bakar fosil minyak bumi dan batubara.

b) Ramah Lingkungan

Kebanyakan energi alternatif tidaklah

menghasilkan limbah negatif yang akan

membahayakan lingkungan. Berbeda dengan bahan

bakar fosil, contohnya minyak bumi yang digunakan

untuk menjalankan kendaraan, sisa pembakarannya

akan menghasilkan gas yang berpengaruh buruk pada

lingkungan.

c) Sumber Energi Gratis

Sumber energi seperti sinar matahari, angin,

dan air hanya membutuhkan biaya awal untuk

melakukan instalasi pemanfaatan sumber daya, lalu

setelah itu dapat berjalan dengan sendirinya. Berbeda

dengan sumber energi dari bahan bakar fosil seperti

batu bara dan minyak bumi yang harganya selalu

semakin mahal.

Page 170: PENGGUNAAN PRASARANA

d) Pasokan Berlimpah

Pasokan sumber energi alternatif sangat

berlimpah, tetapi tergantung kepada masing-masing

lokasinya. Seperti daerah yang memiliki banyak sinar

matahari, maka akan memiliki banyak pasokan

energi panas matahari. Begitu juga dengan

memasang kicir angin di daerah berangin, maka akan

mendapatkan pasokan energi angin terus menerus.

2. Kekurangan Sumber Energi Alternatif

a) Tingginya Biaya Instalasi Awal

Biaya instalasi awal untuk membuat

pembangkit listrik dari energi alternatif biayanya

relatif tinggi, karena seperti contohnya untuk

membangun pembangkit listrik tenaga air dibutuhkan

sebuah bendungan. Membangun sebuah bendungan

termasuk relokasi penduduk melibatkan biaya yang

sangat tinggi.

b) Penyimpanan dan Transportasi

Salah satu alasan mengapa energi alternatif

belum digunakan secara luas adalah karena

penyimpanan dan biaya transportasi yang masih

tinggi.

c) Tidak dapat Diandalkan Setiap Saat

Sumber energi alternatif yaitu bergantung

kepada faktor-faktor alami. Misalnya saja pada saat

kemarau panjang, maka tingkat produksi pembangkit

listrik tenaga air akan menjadi terhambat. Demikian

Page 171: PENGGUNAAN PRASARANA

juga pada pembangkit listrik tenaga surya, tanpa sinar

matahari yang cukup, listrik yang dihasilkan juga

akan berkurang.

d) Belum Efisien

Hingga saat ini, pembangkit listrik dari sumber

energi alternatif belum bisa beroperasi seifisien

sumber energi konvensional. Teknologi yang tersedia

saat ini belum cukup mampu menggantikan energi

konvensional dengan energi alternatif.

Page 172: PENGGUNAAN PRASARANA

PENUTUP

Kegiatan Go Green dalam penggunaan prasarana dan

sarana perkantoran difokuskan pada kepedulian sumber daya

manusia dalam memprogramkan, merencanakan, menggunakan

sarana dan prasarana yang berwawasan lingkungan atau go green

yang tidak menimbulkan sampah yang membahayakan kehidupan

manusia. Selain itu, dapat dilakukan dengan peningkatan

kompetensi dan pengetahuan SDM melalui program pelatihan atau

bimbingan atau pertemuan rutin dalam menanamkan kepedulian

dalam mensukseskan go green tersebut. Kerusakan bumi

disebabkan oleh manusia yang menghasilkan ragam sampah yang

kemudian tertampung banyak dan memberikan dampak

lingkungan pada air, udara, dan tanah. Upaya Go Green yang dapat

dilakukan lainnya dengan cara melakukan daur ulang pada sampah

yang sudah tidak terpakai, ini dapat menjadi pelatihan dalam uji

unjuk kemampuan dan keterampilan. Kegiatan nyata lain yang bisa

dilakukan antara lain kerja bakti bersama, menanam pohon,

menjaga pemborosan penggunaan air dan listrik dan saling

mengingatkan. Jika dalam cakupan besar, mendukung kegiatan Go

Green ini juga diterapkan pada Lingkungan Rumah, Sekolah, dan

Page 173: PENGGUNAAN PRASARANA

Perusahaan, serta peran pemerintah yang terus berusaha dalam

menggunakan energi alternatif.

Dan harus sama-sama diingat bahwa ulah manusia tidak

bertanggungjawab membuat banyak orang di dunia merasakan

bagaimana pahitnya pengaruh dari tindakan mereka. Hal ini

mengganggu keseimbangan pada beberapa bagian yang diprediksi

akan mengalami peningkatan kerusakan yang luar biasa di masa

depan. Sehingga, adanya buku ini diharapkan dapat mengajak

pembaca untuk peduli terhadap lingkungan dan bumi ini. Karena

bumi membutuhkan kita untuk menyembuhkannya, kalau bukan

dimulai dari kita, kapan terealisasikannya. Oleh sebab itu, sangat

dibutuhkan kepedulian kita semua untuk menyelamatkan bumi

dengan bertindak berbasis Go Green untuk kenyamanan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Bianpoen. (1991). Menata Kota dan Permukiman Kumuh. JHS,

Nol PAU-IS-UI. Jakarta: Gramedia.

Munadjat Danusaputro. (1980). Hukum Lingkungan Buku I.

Bandung: Binacipta.

Emil Salim. (1982). Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Jakarta: Mutiara.

St. Munadjat Danusaputra. (1985). Hukum Lingkungan Buku 11,

Bandung: Nasional Binacit. Hlm. 201.

Ariyantoro, H. (2006). Budidaya tanaman kehutanan. PT. Citra Aji

Parama. Yogyakarta.

Page 174: PENGGUNAAN PRASARANA

Chandra, Budiman. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan.

Jakarta: EGC.

Nugroho Panji. (2013). Panduan Membuat Kompos Cair. Jakarta:

Pustaka Baru Press.

Amirin M. Tatang. (1995). Menyusun Perencanaan Penelitian.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Palar, H. (1994). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat.

Jakarta: Rineka Cipta.

Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup.

Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Sukanda, Husin. (2009). Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta:

Sinar Grafika.

Notohadinegoro, T. (2006). Pembakaran dan Kebakaran Lahan.

Universitas Gadjah Mada.

Qodriyatun, S. N. (2014). Kebijakan Penanganan Kebakaran

Hutan dan Lahan. Prosiding Info Singkat Kesejahteraan

Sosial. Peneliti Madya bidang Kebijakan Lingkungan pada

Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)

Setjen DPR RI. 6(6): 9-12.

Syaufina L. (2008). Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia:

Perilaku Api, Penyebab, dan Dampak Kebakaran. Malang:

Bayumedia Publishing.

Hatta, M. (2008). Dampak kebakaran hutan terhadap sifat-sifat

tanah di kecamatan besitang kabupaten langkat. Skripsi.

Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Sumateta Utara.

A. Guruh Permadi. (2011). Menyulap Sampah Jadi Rupiah.

Surabaya: Mumtaz Media.

Page 175: PENGGUNAAN PRASARANA

Trim Sutidja. (2001). Daur Ulang Sampah. Jakarta: Bumi Aksara.

Achmad Serudji Hadi. (2001). “Daur Ulang Barang Bekas sebagai

Penopang Sumber Kehidupan”. Laporan Penelitian pada

Universitas Indonesia Program Pascasarjana Bidang Ilmu

Hukum, Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, versi 1.3

Untoro Budi Surono, dan Ismanto. 2016. Pengolahan Sampah

Plastik Jenis PP, PET dan PE Menjadi Bahan Bakar

Minyak dan Karakteristiknya. Jurnal Mekanika dan Sistem

Termal (JMST). J. Mek. Sist. Termal Vol. 1(1)2016:32-37,

Surono et al.32. Yogyakarta: Universitas Janabadra.

Mahrani Arfah. 2017. PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS

MENJADI KERTAS DAUR ULANG BERNILAI

TAMBAH OLEH MAHASISWA. ISSN: 2598–3814

(Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak). Universitas Islam

Sumatera Utara.

Referensi Digital:

• Diakses Pada 07 Mei 2019:

https://www.liputan6.com/tekno/read/3889566/dampak-

pemanasan-global-bumi-bakal-alami-peristiwa-ini-81-

tahun-lagi

• Diakses Pada 12 Mei 2019: Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Republik Indonesia,

http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/Permen_P

U_No_3_Tahun_2013_-

_Penyelenggaraan_PS_Persampahan.pdf

Page 176: PENGGUNAAN PRASARANA

• Diakses Pada 11 Mei 2019:

http://www.markijar.com/2018/01/pengertian-energi-dan-

10-bentuk-energi.html

• Diakses Pada 08 Mei 2019:

https://www.dbs.com/indonesia-bh/blog/live-kind/ini-4-

manfaat-car-free-day-untuk-menjaga-lingkungan-

hidup.page

• Diakses Pada 12 Mei 2019:

http://greenlistingindonesia.com/berita-147-kebijakan-

pengembangan-industri-hijau-green-industry-

kementerian-perindustrian.html

• Diakses Pada 10 Mei 2019: http://iku.menlhk.go.id/

• Diakses Pada 11 Mei 2019:

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/66/1233.bpkp

• Diakses pada 11 Mei 2019: Antara, Setengah Hektar

Hutan Dunia Hilang Tiap Detik,

http://sinarharapan.co/news/read/24113/setengah-hektare-

hutan-dunia-hilang-tiap-detik.

• Diakses Pada 12 Mei 2019: https://bacaterus.com/cara-

membuat-lampion-sederhana/

• Diakses pada 12 Mei 2019:

https://freeculturemag.com/cara-membuat-tas-dari-

bungkus-kopi/.

• Diakses Pada 12 Mei 2019:

https://alamendah.org/2011/02/22/cara-membuat-kertas-

daur-ulang/.

Page 177: PENGGUNAAN PRASARANA

Data Penulis

Nama : Ir. Tasripin Sartiyono, MT

Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 08 September 1959

Jabatan saat ini : Widyaiswara Ahli Madya, sejak tahun 2015

Pengalaman bekerja : 33 tahun

Instansi tempat bekerja : Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat

Page 178: PENGGUNAAN PRASARANA

SINOPSIS BUKU

Kita sering mendengar istilah Pemanasan Global (Global

Warming), namun kita masih belum menyadari dan cenderung

tidak peduli akibat pemanasan global ini untuk kehidupan manusia

dan seluruh makhluk seisi bumi ini. Pemanasan Global adalah

fenomena perubahan iklim drastis akibat kenaikan suhu rata-rata

pada atmosfer, laut, dan daratan bumi yang terjadi di berbagai

belahan bumi. Pemanasan global sangat erat kaitannya dengan

pencemaran udara di seluruh dunia, akibat penggundulan hutan,

tingginya penggunaan listrik, pencemaran akibat limbah industri,

limbah rumah tangga, limbah pertanian dan peternakan,

pembakaran sampah berlebihan dan tingginya penggunaan

kendaraan bermotor.

Selain itu, setiap hari kita disajikan berita tentang banjir,

sampah plastik, terus bertambahnya sampah yang dibuang di

sungai, dan banyaknya hewan laut yang mati akibat perutnya

penuh dengan sampah plastik. Go Green atau Going Green yang

berarti mengubah gaya hidup menjadi lebih eco-friendly atau

ramah lingkungan, sudah dirintis sejak tahun 70-an, namun

gerakan ini kalah populernya dengan perkembangan teknologi

yang tak terbendung.

Penulis mengangkat judul buku ini terdorong oleh gerakan

pengurangan sampah plastik dan kertas (paperless) yang sudah

dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam

proses pelatihan, dan keprihatinan dari penulis dari pengalaman

Page 179: PENGGUNAAN PRASARANA

bertugas pada pembangunan jalan sejak tahun 1985 di Provinsi

Irian Jaya dan Provinsi Jambi, serta menjadi pejabat struktural di

Kementerian PU yang ditugaskan di pusat maupun di daerah.

Buku ini sejalan dengan digalakkannya pengurangan penggunaan

kantong plastik untuk kantong belanja dan penggunaan botol

minuman kemasan plastik di perkantoran maupun dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Harapannya dengan

diterbitkannya buku ini, dapat meningkatkan kepedulian pegawai

dan masyarakat umum untuk menggunakan prasarana dan sarana

kebutuhan sehari-hari berbasis go green yang didukung oleh

pemangku kepentingan.

Page 180: PENGGUNAAN PRASARANA