40
PROPOSAL PTK PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL TEMAN SEBAYA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUASAAN MATERI STATISTIKA KELAS XII TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1 GIRISUBO DI SUSUN OLEH: NAMA : SUMARNO NO PESERTA : 13040318010185 1

PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

PROPOSAL PTK

PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL TEMAN SEBAYA

BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PENGUASAAN MATERI STATISTIKA KELAS XII TEKNIK

KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1 GIRISUBO

DI SUSUN OLEH:

NAMA : SUMARNO

NO PESERTA : 13040318010185

SMK NEGERI 1 GIRISUBOJl. Wediombo KM 0.5 , Jepitu,Girisubo,Gunungkidul,Yogyakarta

2013

1

Page 2: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul

“PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL TEMAN

SEBAYA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PENGUASAAN MATERI STATISTIKA KELAS XII

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1 GIRISUBO”.

Penelitian ini dimaksudkan sebagai acuan sistem pembelajaran peneliti

agar lebih baik lagi dalam mengajar.

Walaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini

kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan bisa

terselesaikan. Akhirnya peneliti ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu proses penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas.

Wassalamu`alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 21 Oktober 2013

Peneliti

2

Page 3: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

DAFTAR ISI

Halaman Judul iHalaman Kata Pengantar iiHalaman Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A.Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah 3

C. Pembatasan Masalah …………………………………………….. 4

D. Perumusan Masalah 4

E. Tujuan Penelitian 4

F. Manfaat Penelitian 4

BAB II LANDASAN TEORI 6

A. Mengajar dan Pembelajaran 6

B. Pembelajaran Koopertif 6

C. Tutorial Teman sebaya …………………………………………… 7

D. Konsep dan Strategi Pembelajaran Kontkstual …………………... 8

E. Penguasan dan Ketuntasan Belajar Statistika ................................ 10

F. Materi Statistika …………………………………………………. 10

G. Penelitian yang Relevan …………………………………………. 11

H. Kerangka Berpikir ……………………………………………….. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 12

A. Jenis Penelitian 12

B. Subyek Penelitian 12

C. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………… 12

D. Perencanaan Tindakan Penelitian ………………………………… 12

E. Perangkat Pembelajaran ………………………………………….. 15

F. Instrumen Penelitian 17

G. Definisi Operasional Penelitian 19

H. Teknik Analisa Data 20

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 21

3

Page 4: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik

Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan

pembelajaran. Tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan peserta didik belajar

pada suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya (Krismanto, 2003).

Matematika sekolah merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam pedoman penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dijelaskan bahwa tujuan pengajaran

matematika di sekolah antara lain agar siswa memahami konsep matematika,

menjelaskan keterkaitan antar konsep, mengaplikasikan konsep secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, memecahkan masalah yang

meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, serta

mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk

memperjelas keadaan atau masalah (Depdiknas: 2006).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan diganti dengan

Kurikulum 2013 menjadi acuan sekarang ini antara lain menyatakan bahwa dalam

kegiatan pembelajaran, pendidik hendaknya menerapkan berbagai pendekatan,

strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif, penataan

materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan

karakteristik peserta didik. Pengajaran ini dimulai dari hal-hal konkret dilanjutkan

ke hal yang abstrak. Pembelajaran diarahkan agar peserta didik memiliki

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta memiliki

sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan, harapan

tersebut tidak sejalan dengan situasi dan kondisi pembelajaran matematika di

4

Page 5: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

kelas selama ini dalam belajar adalah pembelajaran secara konvensional dimana

peserta didik hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh pendidik, urutan

penyajian bahan dimulai dari abstrak ke konkret, yang bertentangan dengan

perkembangan kognitif peserta didik yang masih ditingkat rendah.

Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat

abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak peserta didik mengalami kesulitan

dalam matematika. Prestasi matematika peserta didik baik secara nasional maupun

internasional belum menggembirakan. Rendahnya prestasi matematika peserta

didik disebabkan oleh faktor peserta didik yaitu mengalami masalah secara

komprehensif atau secara parsial dalam matematika. Selain itu, belajar

matematika peserta didik belum bermakna, sehingga pengertian peserta didik

tentang konsep sangat lemah.

Materi Statistika adalah salah satu materi operasi hitung bilangan yang

diajarkan pada semester 1 kelas XII. Materi ini adalah materi yang tentunya

dikaitkan dengan materi-materi sebelumnya. Terkadang pendidik hanya

menyampaikan materi secara verbal tentang sifat-sifat, rumus Statistika. Peserta

didik tanpa diberi kesempatan untuk mengetahui darimana hal itu diperoleh.

Peserta didik mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada soal-soal cerita tentang

Statistika.

Agar proses pembelajaran Statistika menjadi bermakna, kontekstual dan

tidak membosankan diperlukan model pembelajaran yang berorientasi pada

peserta didik, dapat melibatkan peserta didik secara aktif, dan peserta didik dapat

menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk mengkonstruk

pengetahuan yang baru, dan dapat menuntun peserta didik dalam mengkonstruk

pengetahuannya, sehingga dapat menarik minat peserta didik dan menyenangkan.

Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya suatu pembelajaran dengan

pendekatan atau metode tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan peserta

didik dan hasil belajar peserta didik. Pada penelitian ini akan diterapkan metode

kooperatif Pembelajaran Kooperatif Teman Sebaya berbasis Kontekstual.

Pembelajaran ini pada prinsipnya adalah mengembangkan perangkat yang

pembelajarannya dirancang dengan metode kooperatif Pembelajaran Kooperatif

Teman Sebaya dan perangkat pembelajarannya memenuhi indikator-indikator

5

Page 6: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

dengan pendekatan Kontekstual.

Salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah

metode pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling

ketergantungan positif di antara peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Setiap peserta didik mempunyai kesempatan yang sama untuk

sukses. Aktivitas belajar berpusat pada peserta didik dalam bentuk diskusi,

mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam

memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif, peserta didik lebih

termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi,

serta mampu membangun hubungan interpersonal.

Berangkat dari paparan di atas, maka dipandang perlu dilakukan uji coba

pembelajaran dengan melakukan penelitian tindakan kelas tentang “Penggunaan

Metode Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual Untuk

Meningkatkan Kemampuan Statistika Kelas XII Teknik Komputer Jaringan

SMK N 1 Girisubo. ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan menjadi

beberapa masalah yang mempengaruhi Kemampuan Penguasaan Materi Statistika

siswa, antara lain:

1. Siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan SMK N 1 Girisubo tahun

pelajaran 2013/2014 masih menganggap pembelajaran matematika

khususnya pada materi Statistika sebagai materi pembelajaran yang

sulit untuk dipahami dan dipelajari.

2. Motivasi siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan SMK N 1

Girisubo tahun pelajaran 2013/2014 dalam pembelajaran kurang

sehingga siswa pasif pada saat mengikuti pelajaran matematika.

3. Prestasi belajar siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan SMK N 1

Girisubo tahun pelajaran 2013/2014 dalam proses pembelajaran

matematika perlu ditingkatkan

6

Page 7: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti tidak meneliti secara keseluruhan masalah-

masalah yang telah diidentifikasi. Agar penelitian ini tidak menyimpang dari

sasaran pokok penelitian, maka peneliti membatasi masalah dengan subyek dan

obyek penelitian. Subyek penelitiannya adalah siswa Sedangkan obyek

penelitiannya adalah Kemampuan Penguasaan Materi Statistika yang diperoleh

dengan penerapan Metode pembelajaran Kooperatif Tutorial Teman Sebaya

Berbasis Kontekstual pada Kelas XII Teknik Komputer Jaringan SMK N 1

Girisubo.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut.

1. Apakah pembelajaran matematika dengan metode Pembelajaran

Kooperatif Tutorial Teman Sebaya berbasis Kontekstual pada pokok

bahasan Statistika di kelas XII dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa?

2. Apakah pembelajaran matematika dengan metode Pembelajaran

Kooperatif Tutorial Teman Sebaya berbasis Kontekstual pada pokok

bahasan Statistika di kelas XII dapat meningkatkan jumlah siswa yang

tuntas prestasi belajarnya?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Metode pembelajaran

Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual, melatih siswa untuk

belajar secara bersama demi kemajuan setiap anggota kelompok sehingga tercipta

hubungan yang akrab antar anggota kelas, meningkatkan rasa percaya diri dan

gairah siswa kelompok bawah dalam pembelajaran Metode pembelajaran

Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual dapat meningkatkan

kuantitas siswa tuntas belajar dalam menyelesaikan soal pada materi pokok

Statistika.

7

Page 8: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan :

1. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan soal

Statistika.

2. Siswa dengan kategori kurang pandai semakin memiliki rasa percaya

diri bahwa sesungguhnya dia mampu mengikuti pelajaran dan mampu

berprestasi seperti siswa yang lain.

3. Guru menjadi semakin tertantang untuk menggunakan kreatifitasnya

dalam memanfaatkan berbagai model pembelajaran yang lain.

4. Guru mendapatkan pengalaman tambahan, sehingga dapat melakukan

penelitian lanjutan pada kelas dan pokok kajian yang berbeda.

5. Dapat menjadi bahan masukan guru mata pelajaran lainnya tentang

alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan.

8

Page 9: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Mengajar dan Pembelajaran

Kegiatan mengajar adalah suatu kegiatan menciptakan suatu lingkungan

yang memungkinkan untuk terjadinya proses belajar. Dengan demikian siswa

merasa aman dan nyaman di dalam kelas ketika proses pembelajaran sedang

berlangsung. Guru berperan sebagai fasilitator dan dinamisator kelas, sehingga

subjek belajar yaitu siswa akan lebih banyak berperan serta dalam proses

pembelajaran. Pada prinsipnya peran guru sebagai fasilitator dan dinamisator

kelas adalah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan belajar memberikan

arah pada proses pembelajaran dan menjadi pedoman bagi seluruh kegiatan

belajar. Berdasarkan hal ini, maka guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan

belajar yang ingin dicapai, sebelum mulai mengajar. Tercapai tidaknya tujuan

belajar dapat diketahui guru setelah melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar.

Pada dasarnya setiap siswa memiliki keinginan untuk berprestasi tinggi

secara akademik di lingkungna sekolahnya. Namun tentu saja hal ini tidak

mungkin dicapai oleh semua siswa , karena prestasi akademik yang baik, dicapai

dengan melibatkan berbagai faktor dalam misalnya kecerdasan siswa, dan

kelengkapan belajar, sedangkan faktor luar misalnya guru, sarana dan prasarana di

sekolah, dan hubungan dengan siswa.

B. Pembelajaran kooperatif

Dalam pembelajaran seringkali kelas didomonasi oleh kelompok atas,

sedangkan kelompok menengah apalagi kelompok tidak begitu nampak perannya

dalam pembelajaran. Guru yang baik akan berusaha untuk melibatkan ketiga

kelompok ini untuk ikut serta dalam proses pembelajaran. Berbagai cara dapat

ditempuh baik melalui pengajuan pertanyaan secara langsung, menyusun stategi

pembelajaran yang melibatkan seluruh kelompok siswa dalam kelas. Cara yang

terakhir ini seringkali lebih efektif karena melibatkan seluruh anggota kelompok

dalam kegiatan pembelajaran.

9

Page 10: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

Pembelajaran kooperatif pada dasarnya adalah metode pembelajaran dengan

menempatkan siswa dalam kelompok kemampuan anggota heterogen dan

memberi penghargaan terhadap usaha dan keberhasilan kelompok, bukan pada

perorangan. Gambaran umum dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut

:

1. Siswa secara kooperatif bekerja dalam kelompok untuk menguasai materi.

2. Kelompok tersusun atas siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan

rendah.

3. Sistem penghargaan berorientasi pada kelompok, bukan perorangan.

4. Bilamana mungkin memperhatikan ras, budaya, dan jenis kelamin siswa.

C. Tutorial Teman Sebaya

Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang

memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi/latihan

kepada teman-temannya yang belum faham. Metode ini banyak sekali manfaatnya

baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang

diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini

dengan memberi pengarahan dan lain-lain.

Tutor teman sebaya dikenal dengan pembelajaran teman Sebaya atau antar

peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu

menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain

yang kurang mampu. Alternatifnya, waktu khusus tiap harinya harus dialokasikan

agar peserta didik saling membantu dalam belajar baik satu-satu atau dalam

kelompok kecil. Tutor teman sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran

untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan

kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di

antara peserta didik yang bekerja bersama.

Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan

kekurangan, seperti halnya tutor sebaya. Uraian di atas adalah beberapa kelebihan

dari metode Tutor teman sebaya sementara kekurangan metode ini antara lain :

- Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya.

10

Page 11: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

- Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya.

D. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual

Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan peserta didik

dari TK sampai dengan SMU/SMK untuk menguatkan, memperluas, dan

menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai

macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-

masalah yang disimulasikan.

Pembelajaran kontekstual terjadi apabila peserta didik menerapkan dan

mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah

dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka sebagai

anggota keluarga, warga Negara, peserta didik, dan tenaga kerja. Pembelajaran

kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam hubungan yang erat dengan

pengalaman sesungguhnya.

Enam unsur kunci pembelajaran kontekstual, yaitu :

1. Pembelajaran bermakna : pemahaman, relevansi, dan penghargaan

pribadi peserta didik bahwa ia berkepentingan terhadap konten yang

harus dipelajari. Pembelajaran dipersepsi sebagai relevan dengan hidup

mereka;

2. Penerapan pengetahuan : kemampuan untuk melihat bagaimana apa

yang dipelajari diterapkan dalam tatanan-tatanan lain dan fungsi-fungsi

pada masa sekarang dan akan dating;

3. Berfikir tingkat lebih tinggi : peserta didik dilatih untuk berfikir kritis

dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami persoalan, atau

memecahkan suatu masalah;

4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar : konten

pengajaran berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar

lokal, Negara bagian, nasional, asosiasi, dan / atau industri;

5. Responsif terhadap budaya : pendidik harus memahami dan

menghormati nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan

peserta didik, sesama rekan pendidik dan masyarakat tempat mereka

mendidik;

11

Page 12: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

6. Penilaian autentik : penggunaan berbagai macam strategi penilaian yang

secara valid mencerminkan hasil belajar sesungguhnya yang diharapkan

dari peserta didik.

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik

dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan

melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni:

konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), inkuiri (inquiry),

masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian

autentik (authentic assessment).

Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan

pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari

pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, suatu

pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih relevan dan

berarti bagi peserta didik dalam membangun pengetahuan yang akan mereka

terapkan dala pembelajaran seumur hidup. Pembelajaran kontekstual menyajikan

suatu konsep yang mengaitkan materi pelajaran yang dipelajari peserta didik

dengan konteks dimana materi tersebut digunakan, serta berhubungan dengan

bagaimana seseorang belajar atau cara peserta didik belajar. Konteks memberikan

arti, relevansi, dan manfaat penuh terhadap belajar.

Materi pelajaran akan tambah berarti jika peserta didik mempelajari materi

pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan arti

di dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih

berarti dan menyenangkan. Peserta didik akan bekerja keras untuk mencapai

tujuan pembelajaran, mereka menggunakan pengalaman dan pengetahuan

sebelumnya untuk membangun pengetahuan baru. Dan selanjutnya peserta didik

memanfaatkan kembali pemahamanpengetahuan dan kemampuannya itu dalam

berbagai konteks di luar sekolah untuk menyelesaikan masalah dunia nyata yang

kompleks, baik secara mandiri maupun dengan berbagai kombinasi dan struktur

kelompok.

12

Page 13: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

Jadi jelaslah bahwa pemanfaatan pembelajaran kontekstual akan

menciptakan ruang kelas yang di dalamnya peserta didik akan menjadi peserta

aktif bukan hanya pengamat yang pasif, dan bertanggung jawab terhadap

belajarnya. Penerapan pembelajaran kontekstual akan sangat membantu guru

untuk menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi peserta didik untuk membentuk hubungan antara pengetahuan dan

aplikasinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara,

dan pekerja (Trianto, 2007: 101-105).

E. Penguasaan dan Ketuntasan Belajar Statistika

Untuk mengetahui hasil belajar siswa harus dilakukan penilaian. Penilaian

tidak hanya untuk mengukur kemampuan kecerdasan siswa atau ketrampilan saja,

akan tetapi mempunyai fungsi sebagai bimbingan, seleksi peserta didik, efisiensi,

dan sebagainya.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ukuran ketuntasa

hasil belajar siswa dinyatakan dengan KKM untuk setiap mata pelajaran berbeda –

beda sesuai dengan tingkat kemampuan siswa terhadap pelajaran. Untuk pelajaran

matematika khususnya materi statistika di SMK N 1 Girisubo Kabupaten

Gunungkidul tahun pelajaran 2013/2014 KKMnya adalah 75. Artinya seorang

siswa akan dinyatakan tuntas belajar matematika apabila yang bersangkutan sudah

memperoleh nilai minimal 75. Sedangkan sebuah kelas dinyatakan tuntas secara

klasikal apabila siswa yang tuntas dikelas itu mencapai sekurang – kurangnya

85%.

F. Materi Statistika

Statistika merupakan salah satu materi pada pelajaran Matematika kelas

XIII semester 1. Dalam penelitian Standar Kompetensi yang terkait dengan materi

statistika adalah Memahami dan menggunakan sifat-sifat data dalam kehidupan

sehari-hari, sedangkan kompetensi yang terkait adalah organisasi data, penyajian

data dan tendensi sentral.

Indikator yang akan dicapai adalah:

1. menjelaskan peranan/kegunaan statistika dalam kehidupan sehari-hari

13

Page 14: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

2. menjelaskan pengertian statistik dan statistika

3. menjelaskan pengertian variabel dan data

4. membedakan jenis data

5. penyajian data

Penyampaian materi statistika dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan Kontekstual, di mana peserta didik dilatih atau membiasakan diri

mengkonstruk idenya sendiri dalam menemukan konsep, mengaitkan konsep,

menggunakan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini

diharapkan dapat memunculkan keaktifan dan keterampilan proses sehingga

berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik.

G. Penelitian yang relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Dodo Suwanda dalam menyatakan bahwa

hasil penguasaan materi siswa dengan pembelajaran metode Tutor teman sebaya

lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan metode biasa. Selanjutnya

penelitian yang dilakukan Mohammad Mudzakkir dengan menyatakan bahwa

hasil penguasaan materi siswa dengan pembelajaran metode Tutor teman sebaya

lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan metode biasa.

G. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Metode pembelajaran Kooperatif Tutorial Teman Sebaya

Berbasis Kontekstual dapat membantu siswa yang kurang pandai dalam

menguasai materi tutorial, bertanggung jawab, atau diskusi. Diharapkan siswa

dapat lebih mudah menangkap dan memahami konsep Statistika. Sehingga siswa

yang tuntsa belajar lebih banyak. Dengan demikian dapat memahami apabila

Metode pembelajaran Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual

dapat meningkatkan kualitas belajar siswa pada Statistika

14

Page 15: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan tindakan kelas (Classroom Action Research),

bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di

kelas atau tempat kerja.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XII komputer jaringan yang

berjumlah 32 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran Matematika

tersebut. Penerapan penelitian ini diterapkan dalam pokok bahasan Statistika.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Girisubo pada bulan februari

semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

D. Perencanaan Tindakan Penelitian

Penelitian ini direncanakan dua siklus yang masing – masing siklus terdiri

dari 4 tahap yaitu : Perencanaan, Implementasi, pengamatan dan evaluasi serta

refleksi.

a. Siklus 1

Siklus direncanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit

( 2 jam pelajaran ). Adapun tahapan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Dalam tahap ini direncanakan kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

(a). Menyusun rencana pembelajaran untuk jenis – jenis pecahan.

(b).Membentuk kelompok pembelajaran yang didasarkan pada prinsip

pembelajaran kooperatif dengan cara :

- Menyusun daftar nama berdasarkan kemampuan akademik.

Kemampuan akademik yang digunakan adalah nilai ulangan harian

pertama

15

Page 16: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

- Menentukan jumlah anggota setiap kelompok sebanyak 5 orang

sehingga dapat 7 kelompok belajar.

(c). Membuat skenario pembelajaran kooperatif.

(d).Menyusun lembar pengamatan pembelajaran kooperatif

(e). Memberikan penjelasan pada siswa tentang pembelajaran kooperatif

2. Implementasi

Dalam tahap ini yang telah direncanakan pada tahap perencanaan

dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disusun. Pelaksanaan tidak

mengganggu kegiatan di sekolah, karena urutan materi berjalan sesuai

dengan kurikulum. Pada tahap ini model pembelajaran kooperatif

dilaksanakan.

3. Pengamatan dan Evaluasi

Pengamatan terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat

implementasi untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir

siklus 1 dilakukan tes. Berdasarkan hasil pengamatan tes/ evaluasi, maka

tahap berikutnya dapat dilaksanakan.

4. Refleksi

Setelah hasil pengamatan, dan hasil evaluasi dianalisis secara

kolaboratif, maka penelitian diputuskan untuk dilanjutkan pada siklus

kedua.

b. Siklus 2

Siklus 2 dilakukan untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum baik dan

berakhir pada siklus 1. Adapun tahapan pada siklus 2 juga sama dengan

tahapan yang ada pada siklus 1.

Perbaikan dilakukan berdasarkan hasil pada siklus 1

1. Perencanaan.

(a). Menyusun rencana pembelajaran untuk materi operasi pada bilangan

pecahan.

(b). Memperbaiki bentuk kelompok siswa

(c). Memperbaiki bentuk soal pemecahan masalah yang terkait dengan

kehidupan sehari – hari.

(d). Memperbaiki lembar pengamatan pembelajaran kooperatif

16

Page 17: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

(e). Memperbaiki isntrumen penelitian yang berupa tes, pedoman

observasi untuk siswa, dan pedoman observasi untuk guru.

2. Implementasi

Dalam tahap ini apa yang telah direncanakan pada tahap

perencanaan akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang dibuat.

Pelaksanaan tidak mengganggu kegiatan sekolah, karena urutan materi

berjalan sesuai dengan kurikulum yang sudah ada di sekolah. Pelaksanaan

pembelajaran diadakan perbaikan sesuai dengan hasil pada siklus

sebelumnya.

3. Pengamatan dan Evaluasi

Pengamatan terhadap kegiata belajar dilakukan pada saat

implementasi untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir

siklus 2 diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil pengamatan, dan hasil tes

maka tahap berikutnya dapat dilaksanakan.

4. Refleksi

Setelah hasil pengamatan dan hasil evaluasi dianalisis secara

kolaboratif, maka langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi apakah

pembelajaran berhasil. Apabila belum berhasil maka penelitian diputuskan

untuk dilanjutkan pada siklus ke 3. Dan apabila sudah berhasil maka sudah

cukup.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat

pada gambar berikut.

17

Page 18: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti

sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati

hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran dengan Metode

Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus

berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus 1, 2, dan

seterusnya, dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur

kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri

dengan tes formatif di akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan

akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

E. Perangkat Pembelajaran

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

RPP dibuat sebelum pelaksanaan PTK dengan tujuan pelaksanaan

PTK ini sesuai dengan yang diharapkan.

2. Lembar kerja siswa (LKS)

LKS dibuat sebelum pelaksanaan PTK dengan tujuan siswa dapat

bekerja sama sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

LKS Statistika

Penyajiaan data

Data dapat disajikan dalam bentuk diagram yaitu: diagram batang,

diagram lingkaran,diagram garis , histogram , polygon, diagram

lambing. Data juga dapat disajikan dalam bentuk table distribusi

frekuensi. Untuk membuat table distribusi frekuensi harus

18

Page 19: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

diketahui terlebih dahulu rentang , benyaknya kelas dengan aturan

sturgess dan panjang interval

Data dapat dibedakan berdasarkan penyajiannya yaitu: data

tunggal, data tunggal berbobot dan data kelompok.

Ukuran pemusatan data

Ukuran pemusatan data terdiri dari : nilai rata-rata, median dan

modus.

Nilai rata-rata data tunggal=

Nilai rata-rata data kelompok =

Kerjakan soal berikut

1. Diketahui data keuntungan pak Edi selama 10 tahun dalam

berjualan roti sebagai berikut:

Tahun keuntungan(Rp)2001 2.500.0002002 3.750.0002003 4.000.0002004 4.550.0002005 5.000.0002006 4.800.0002007 4.500.0002008 5.250.0002009 5.800.0002010 6.500.000

Dengan melihat data tersebut buatlah gambar grafik!

2. Diketahui data keuntungan tiap hari dari swalayan “A” selama

bulan februari 2012 dalam jutaan rupiah

12 13 17 15 18 2019 18 16 16 15 1521 22 18 19 17 2014 15 13 18 17 1918 19 21 14 13 20Dari data di atas tentukan :

a. Nilai data maks dan nilai data min

b. Rentang

19

Page 20: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

c. Banyaknya kelas

d. Panjang interval

3. Dari data soal no 2 buatlah table distribusi frekuensi

4. Dari data soal no 2 tentukan nilai rata-rata

F. Instrumen Penelitian

Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

nstrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan

dengan prosedur dan langkah PTK. Instrumen untuk mengukur keberhasilan

tindakan dapat dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan yang dilakukan

oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran selama tindakan diberikan

untuk mengetahui sejauh mana keefektifan pemberian kuis dalam

pembelajaran sebagai upaya peningkatan motivasi belajar siswa.

Untuk mengisi lembar observasi ini yaitu memilih “ya” bila deskripsi

dilakukan dan “tidak” bila deskripsi tidak dilakukan. Adapun kisi-kisi

untuk lembar observasi yang digunakan sebagai berikut.

Tabel . Kisi-kisi Lembar Observasi

Aspek yang Diamti Nomor Butir Jumlah

A Guru membimbing siswa dalam

proses belajar mengajar

1, 2, 3, 6, 7,

10,11, 23

8

B Guru memotivasi siswa dalam

meningkatkan belajar matematika

dengan pemberian kuis

4, 5, 17, 22 4

C Sikap siswa saat pembelajaran 9, 15, 16 3

D Sikap siswa saat diberikan kuis 18, 19, 20 3

E Bentuk motivasi yang diberikan

guru

8, 12, 13, 14,

21

5

Jumlah 23

20

Page 21: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

2. Angket

Angket ini berupa kumpulan pernyataan untuk mengumpulkan data

mengenai respons siswa terhadap pemberian kuis dalam proses

pembelajaran matematika guna meningkatkan motivasi siswa dalam

belajar matematika. Angket ini terdiri dari 22 butir pernyataan yang

terbagi menjadi 2 butir pernyataan negatif dan 20 butir pernyataan positif.

Masing-masing butir pernyataan mempunyai 5 alternatif jawaban yaitu:

SS : sering sekali, JR : jarang,

S : sering, TP : tidak pernah.

KK : kadang-kadang,

Tabel 2. Kisi-kisi Angket

No. Indikator Nomor Butir Soal JumlahA.

B.

C.

D.

Motivasi mengerjakan kuis matematikaKetekunan dalam mengerjakan dan menyelesaiakan kuis matematikaUsaha untuk meningkatkan prestasi belajarBesarnya perhatian terhadap kuis matematika

1, 2, 3, 4, 5, 6

7, 8, 9, 10, 11

12,13,14,15

16,17,18,19,20,22

6

5

4

7

Jumlah 22

3. Soal-soal Kuis

Kuis yang disusun untuk penelitian ini dikembangkan berdasarkan

analisis kurikulum atau silabus SMK N 1 Girisubo untuk mata pelajaran

matematika materi Statistika kelas XII Komputer Jaringan sebagai berikut.

Kompetensi Dasar : Menyajikan hasil penerapan konsep peluang

untuk menjelaskan berbagaiobjek nyata melalui percobaan menggunakan

frekuensi relatif

Indikator :

Membuat data dalam bentuk diagram dan table

Membuat data dalam bentuk table dari suatu data tunggal

Menghitung nilai rata-rata dari data table yang sudah diberikan Kuis

diberikan di awal, maupun pada akhir pembelajaran. Kuis hanya diberikan

21

Page 22: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

sekali atau dua kali dalam setiap pertemuan. Tes singkat (kuis) diberikan

dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Tes prestasi

Tes prestasi merupakan tes evaluasi diberikan apabila sub bab telah

selesai. Tes ini diberikan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Tes

prestasi digunakan untuk mengukur penguasaan dan kemampuan para

siswa setelah siswa menerima proses belajar-mengajar dari guru.

Instrumen ini juga digunakan sebagai sumber tambahan dalam melihat

perkembangan motivasi siswa yang dilihat dari aspek peningkatan nilai

dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan metode

ekspositori yang diberikan kuis. Tes digunakan untuk mengetahui

ketercapaian prestasi belajar siswa siswa.

G. Definisi Operasional Penelitian

1. Metode Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Konseptual

a. Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

tujuan penting pembelajaran, diantaranya hasil belajar akademik,

penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan

social.

Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan

model pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang

memiliki kemampuan heterogen.

b. Pembelajaran Tutorial Teman Sebaya

Menurut Suharsimi Arikunto(2009) Tutor teman sebaya yaitu

mereka yang mempunyai usia hampir sebaya dengan sesamanya

dimintai bantuan oleh guru untuk menerangkan kepada teman-

temannya dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran

diperlukan bantuan tutor yaitu orang yang dapat membantu murid

secara individual. Sebaiknya orang itu jangan gurunya sendiri

sehingga ia dapat memberi bantuan dengan cara yang lain daripada

22

Page 23: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

guru itu. Hendaknya diusahakan agar murid selekas mungkin dapat

membebaskan diri dari bantuan tutor. Jadi tutor harus mendidik

agar dapat belajar sendiri.

c. Pembelajaran Berbasis Konseptual

Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk

membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya

kepada siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan untuk

(a) membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan

keterampilan pemecahan masalah, (b) belajar peranan orang

dewasa yang autentik, dan (c) menjadi pebelajar yang mandiri.

2. Kemampuan penguasaan materi Statistika

Pemahaman konsep adalah pemahaman terhadap ide atau

pengertian umum yang disusun dengan kata atau simbol yang menjadi

titik tolak awal dari semua hal yang berhubungan dengan ide tersebut.

Indikator pemahaman konsep meliputi:

1) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru dan

mengerjakan soal di papan tulis secara tepat.

2) Kemampuan siswa dalam menerapkan konsep secara tepat.

3) Kemampuan siswa memberi tanggapan tentang jawaban siswa lain.

4) Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan materi.

H. Teknik Analisa Data

Data penelitian dikumpulkan melalui :

1. Pengamatan pembelajaran sebelum penelitian, yang terasa begitu

berat dalam mengajarkan Statistika di kelas XII SMK N 1 Girisubo.

2. Pengisian angket oleh siswa sebelum dan sesudah penelitian

dilakukan.

3. Pengisian lembar pengamatan proses pembelajaran selama penelitian

oleh kolaborator dan peneliti sendiri.

4. Melalui tes (pretes dan postes) materi penelitian sebelum dan sesudah

tindakan dilakukan.

23

Page 24: PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL ... · Web viewWalaupun penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi akhirnya penulisan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Krismanto, Al. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam

Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Pusat

Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika.

http://www.anneahira.com/pengertian-prestasi-belajar-menurut-para-

ahli.htm

Diakses tanggal 22 Oktober 2013.

Krismanto, Al. (2003). Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam

Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Makalah disajikan dalam

pelatihan instruktur/pengembang SMU.

Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktek.

Bandung: Penerbit Nusa Media.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

24