33
Penggunaan pendekatan kontekstual guna meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas dalam pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas V SDN 3 Donohudan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009 / 2010 PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH : NAMA : Aris Pardiyono NIM : X.8906501 PROGRAM STUDI : PJJ S-1 PGSD JURUSAN : ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS : SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

Penggunaan pendekatan kontekstual guna meningkatkan

keterampilan menulis puisi

bebas dalam pembelajaran bahasa indonesia

siswa kelas V SDN 3 Donohudan Kecamatan

Ngemplak Kabupaten Boyolali

tahun pelajaran 2009 / 2010

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH :

NAMA : Aris Pardiyono

NIM : X.8906501

PROGRAM STUDI : PJJ S-1 PGSD

JURUSAN : ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS : SEBELAS MARET SURAKARTA

2009

Page 2: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran, salah satu yang mempengaruhi

keberhasilan siswa adalah guru. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil

apabila siswa telah menguasai beberapa kemampuan (kompetisi –

kompetisi).

Penggunaan lingkungan sekolah siswa (kebun, taman, halaman

sekolah, perpustakaan dan lain-lain) dapat menciptakan pembelajaran yang

melibatkan siswa aktif, kreatif, dan menyenangkan, dalam mempelajari

fakta dan konsep dalam mempelajari Bahasa Indonesia.

Pemilihan lingkungan sekolah (kebun, taman, halaman sekolah , taman

baca, perpustakaan, dll) dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, di

harapkan mampu menjadikan siswa lebih aktif, kreatif dan menyenangkan,

dengan demikian Keterampilan mengungkapkan gagasan, ide, dan

meningkatkan daya imajinasi siwa terpupuk yang pada akhirnya terampil

dalam penulisan puisi.

Membaca dan menulis sebagai aktifitas komunikasi ibarat mata uang

logam yang sisi-sisinya saling melengkapi. White (1990) mengatakan

bahwa antara menunjang dan saling melengkapi, artinya kebiasaan

menmbaca tidak mungkin terlaksana tanpa menulis atau mengarang,

sebaliknya kebiasaan meulis tidak bermakna tanpa diikuti kegiatan

membaca.

Meskipun dalam kehidupan modern ini telah di sadari bahwa

penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan, dalam kenyataannya

pengajaran Keterampilan membaca dan menulis kurang mendapatkan

perhatian. Pelli (1992) mengatakan bahwa pelajaran dan latihan pokok,

kini kurang mendapat perhatian, baik dari siswa maupun para guru.

Page 3: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

3

Badudu (1985) berpendapat bahwa rendahnya mutu menulis siswa

disebabkan oleh kenyataan pengajaran memang dianak tirikan. Masa

Modern ini kita sadari betapa pentingnya penguasaan bahasa tulis..

kenyataan yang terjadji pengajaran menulis klruang mendapat perhatian.

Sebagai contoh pengajaran mengarang merupakan salah satu aspek

pengajaran Bahasa Indonesia kelas v kurang ditangani secara serius. Hal

tersebut mengakibatkan kurangnya Keterampilan menulis pada siswa kelas

V SD Negeri 3 Donohudsan kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

Kurangnya Keterampilan menulis tersebut dapat di lihat dalam

pencapaian nilai menulis puisi bebas sebagai berikut:

Tabel 1. Nilai Mengarang Deskriptif Siswa Kelas V

No. Nilai Jumlah Siswa Keterangan Skor

1

2

3

4

5

> 80.

70 – 79

65 – 69

60 – 64

< 59

5

4

1

19

4

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

Berdasarkan nilai mengarang Diskriptif di atas dapat disimpulkan

bahwa keterampilan menulis siswa kelas V SD Negeri 3 Donohudan dan

masih kurang karena kriteria kelulusan minimal (KKM) adalah 65, hal ini

menunjukkan bahwa lebih dari 75 % siswa kelas V belum tuntas.

Keterampilan menulis (mengungkapkan bahasa tulisan) banyak

digunakan siswa dalam mengikuti pelajaran diberbagai jenjang dan jenis

sekolah. Maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Keberhasilan belajar

mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan. Untuk keterampilan

menulis siswa perlu ditingkatkan, sesuai dengan pendapat Syafe’i (daslam

STY, Slamet, 2008:95) bahwa Keterampilan menulis harus di kuasai oleh

anak sedini mungkin dalam kehidupannya disekolah.

Page 4: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

4

Berdasarkan perkembangan diatas maka perlu dikembangkan suatu

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan kontekstual.

Pembelajaran konstekstual adalah pembelajaran yang mengarahkan kita

pada pemikiran dalam pengalaman. Ketika gagasan gagasan dialami,

digunakan dalam konteks, mereka memiliki makna (Wlanie B. Johnson,

2009;46) Pembelajaran Kontekstual yang dibawa dalam pembelajaran

disekolah. Hal ini sangatlah sesuai dengan pengajaran menulis puisi yang

mengungkapkan bahasa Tulis dengan jelas.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengambil judul ”Penggunaan

Pendekatan Kontekstual Guna Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi

Bebas Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3

Donohudan kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali”

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Apakah Penggunaan Pendekatan Kontekstual Dapat Meningkatkan

Keterampilan Menulis Puisi Bebas Kelas V SD Negeri 3 Donohudan

Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali?

2. Cara Pemecahan Masalah

Cara pemecahan masalah dalam penelitian ini melalui berbagai langkah

kerja sebagai berikut :

a. Siswa diberi tugas mengamati lingkungan sekolah misalnya: kebun,

halaman sekolah, taman baca, perpustakaan sekolah dan sebagainya. 1

b. Masing- masing siswa menulis dalam bentuk kata-kata apa yang ia

amati, dialami, didengar, diraba , bahkan dirasa.

c. Kata – kata tersebut di susun dalam bentuk kalimat-kalimat.

d. Kalimat-kalimat dari hasil pengamatan di susun dalam bentuk puisi

sederhana,

e. Beberapa siswa, membaca puisi hasil karyanya sendiri.

f. Salah satu anak atau beberapa anak memberi komentar, tanggapan atau

saran .

Page 5: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

5

g. Guru memberi umpan balik terhadap hasil karya siswa, bagaimana

cara menulis puisi bebas dengan baik

h. Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

puisi bebas dua bait.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui apakah dengan menggunakan Pendekatan

Konetekstual dapat memperbaiki hasil belajar menulis puisi bebas?

2. Meningkatkan hasil belajar ( kemampuan menulis puisi bebas) lebih

bermakna baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, siswa melalui

pendekatan konstektual.

3. Agar siswa belajar lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan karena

mengadakan pengamatan langsung.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memperkaya khazanah teori / keilmuan yang terkait dengan proses

pembelajaran menulis puisi bebas secara efektif serta membantu

kemampuan siswa dalam menuangkan ide-ide/gagasan serta daya

imajinasi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa :Untuk menambah pemahaman dalam pembelajaran

menulis puisi bebas

b. Bagi Guru :Untuk mengembangkan dalam merancang dan

melaksanakan pembelajaran menulis puisi bebas.

c. Bagi Sekolah :Memberi gambaran tentang kompetensi siswa

dalam menulis puisi bebas sehingga hasil

pembelajaran dapat ditingkatkan.

Page 6: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu Keterampilan berbahasa yang

dipergunakan secara tidak langsung. Maksudnya antara penyampaian

pesan dengan penerima pesan tidak saling bertatap muka. Hal ini

senada dengan pendapat yang mengungkapkan bahwa menulis adalah

mengungkapkan gagasan secara tertulis (Sabarti Akhdiah, dkk. 1993

:81) Pepndapat lain dikemukakan oelh Suparno dan M. Yunus (dalam

STY Slamet, 2008: 96) mengatakanbahwa menulis adalah suatu

kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi \) dengan menggunakan

bahasa tulis sebgai media. Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian

aktifitas yang bersifat Fleksibel. (Ahmad R. Dan Darmiyati Z.

2001;51) Aktifitas yang dimaksud adalah pra-penulis, menulis Draf,

refisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan.

Menulis merupakan salah satu komponen sistem komunikasi

(Mulyono Abdurrahmn, 2003:224) Menunjukkan bahwa menulis sngat

penting dalam komunikasi terutama bagi siswa untuk menyalin,

mencatat ataupun menyelesaikan tugas.

Menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide – ide ke

dalam bentuk lambang –lambang bahasa grafis (Mulyono

Abdurrahman, 2003 : 99) menulis pada hakikatnya adalah melukis

lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang untuk dibaca orang lain yang dapat

memahami bahasa dan lambang-lambang grafis. Secara lebih jelas

hakikat menulis (STY Slamet, 2008:99) bukan hanya sekedar

melukiskan lambang-grafis melainkan menuangkan buah pikiran ke

dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang rangkai secara utuh,

Page 7: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

7

lengkap, dan jelas, sehingga tulisan tersebut dapat dikomunikasikan

kepada pembaca secara berhasil.

Dari berbagai pendapat tentang menulis dapat disimpulakan bahwa

menulis adalah suatu rangkaian aktifitas yang bersifat fleksibel untuk

menyampaikan pesan berupa gabaran pikiran, perasaan dalam bentuk

lambang-lambang bahasa yang dapat dipahami oleh penyampai dan

penerima pesan.

2. Tahap-tahap menulis

Tahap-tahap menulis secara sederhana terdiri atas tiga tahap yaitu

prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi (Sabarti, Akhdiah,dkk,

2008:111) dan Ahmad R. Dan Darmiyati Z (2001:51) terdiri dari lima

tahap yang diuraikan sebagai berikut:

a. Prapenulisan (Prewriting)

Pada tahap ini merupakan langkah awal dalam menulis yang mencakup

kegiatan (1) menentukan dan membatasi topik ulasan (2) Merumuskan

Tujuan, (3) Memilih Bahan (4) menetukan generalisasi dan cara-cara

mengorganisasi ide untuk tulisannya.

b. Pembuatan Draft (Drafting)

Pada tahap ini dimulai dengan menjabarkan ide dalam bentuk tulisan .

para siswa mula-mula mengembangkan ide atau perasaannya dalam

bentuk kata-kata, kalimat-kalimat sehingga menjadi sebuah wacana

sementara (draf). Pada tahap ini siswa dapat mpengubah keputusan-

keputusan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya antara lain yang

berkaitan dengan masalah tujuan, pembaca yang dituju bahwa pada

bentuk tulisan yang telah ditentukan.

c. Perevisisan (Revising)

Pada tahap ini merefisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan

karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya

struktur karangan dan kebahasaan. Tahap revisi dalam pengajaran

menulis, siwa dapat memeriksa rancangan tulisan dalam segi isi untuk

langkah/langkah perbaikan.

Page 8: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

8

d. Pengeditan/penyuntingan (Editing)

Hasil tulisan/karangan perlu dilakukan pengeditan (penyuntingan) hal

ini berarti siswa sudah hampir menghasilkan sebuah bentuk tulisan

final. Pada tahap ini perhatian difokuskan pada aspek mekanis bahasa

sehingga siswa dapat memperbaiki tulisannya dengan membetulkan

kesalahan penulisankata maupun kesalahan mekanis lainnya.

e. Pemublikasian (Publising/Sharing)

Publikasi mempunyai dua pengertian . pengertian pertama publikasi

berarti menyampaikan karangan kepada publik dalam bentuk cetakan,

sedangkanpengertian kedua adalah menyampaikan dalam bentuk non

cetak. Penyampaian non cetak dapat berupa peentasan, penceritaan,

peragaan, dan pembacaan.

3. Wacana Deskripsi.

Istilah dekripsi diambil dari bahasa Inggris describtion yang

berhubungan dengan kata kerja to describe yang artinya melukiskan

dengan bahasa. Pengertian lugas tentang deskripsi adalah

uraianlukisan.

Deskripsi adalah sebuah wacana yang berusaha meggambarkan

suatu sejelas mungkin (Sabarti Akhadiah, dkk. 1993 :97). Karangan

deskripsi dapat digunakan seseorang untuk menggambarkan sejelas

mungkin suatu obyek yagn diamati. Karangan desktripsi melukiskan

suatu obyek dengan kata-kata. (Ahmad R. Dan Darmiyati Z. 2001:117)

STY Slamet (2008:103) mengemukakan bahwa deskripsi

(pemerian) adalah ragam wacana yang melukiskan atau

menggambarkan suatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,

pengalaman, dan perasaan dari penulisnya. Sasaran yang dituju adalah

menciptakan atua memungkinkan terciptanya daya imajinasi (daya

Khayal) pembaca sehing dia seolah-olah menlihat, mengalami, dan

merasakan sendiri apa yang dialami oleh pembuat wacana. Seseorang

berusaha memindahkan kesn-kesan hasil pengamatan dan perasaannya

Page 9: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

9

kepada pembaca. Dengan beberapa sifat dansemua perincian yang ada

pada sebuah obhjek ke dalam wacana deskripsi.

Dari berbagai pendapat. Diatas dapat di ambil suatu kesimpulan

bahwa wacana deskripsi adalah lukisan atau gambaran dari hasil

pengamatan dengan tujuan mengajak orang lain untuk menyelami hal

yang di gambarkan sehingga seolah olah bersama – sama mengalami

atau melihat yang digambarkan tersebut.

4. Menulis Deskripsi

Menulis prosa deskripsi tentu juga dimulai dengan pengamatan.

Hasil pengamatan ini dilukiskan dengan kata-kata sehingga pembaca

seolah olah juga melihat, merasakan, mendengar, dan sebagainya

(Sabarti Akhadiah, dkk. 1992:73) Siswa yang menulis deskripsi

diusahakan seluruh pancainderana aktif dan hasilnya juga dapat

merangsang pencaindra pembaca.

5. Tinjauan tentang Pendekatan Konstektual

a. Hakikat Pendekatan Konstektual.

Menurut Johnson (Dalam Nurhadi, 2003:12) merumuskan

CTL merupakan suatu proses pendidikan yang membantu siswa

melihat makna dalam bahan pemberlajaran yang mereka pelajari

dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan

mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya,

sosialnya, budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, system

CTR akan menuntuk siswa melalui delapan komponen utama CTL

yaitu : melakukan hubungan yang bermakna, mengerjakan

pekerjaan yang berarti, mengarut dan belajar sendiri, bekerja sama,

berfikir kritis dan kreatif, memelihara/ merawat pribadi siswa,

mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan asesmen autenik.

The Whasington State Consorsium For Contektual

Teaching and learning (dalam Nurhadi, 2003: 12) merumuskan

definisi CTL adalah pengajaran yang memungkinkan siswa

memperkuat, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan

Page 10: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

10

keterampilan akademisnya dalam berbgai ltar sekolah dan di luar

sekolah untuk memecahkan persoalan yang ada dalam dunia

nyata./ sedangkan menurut TEACHNET (Center on Education and

Work at the University of Wisconsin-Madison) (dalam Nurhadi,

2003:12) menjelaskan bahwa Pengajaran dan Pembelajaran

Konstektual adalah suatu konsep belajar mengajar yang membantu

guru menghubungkan isi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi siswa membuat hubungan-hubungan antara

pengetahuan dan aplikasinya dan pekerja serta meminta ketekunan

belajar pengajaran dan pembelajaran konstektual dilakuikan

dengan berbasis masalah menggunakan cara belajar yang diatur

sendiri, berlaku dalam berbagai kehidupan siswa, menggunkan

penilaian autentuk, dan menggunakan pula kelompok belajar yang

bebas.

Murhadi (2003: 13) menyatakan Pendekatan Kontekstual

(Contextual Teaching and Learning – CTL) adalah konsep belajar

dimana guru menghadirkan dunianyata ke dalam kelas dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-

hari. Sementara siswa memperoleh pengetahuan dan Keterampilan

dajri konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses

mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal utnuk memecahkan masalah

dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Menurut Andyana (2008:4() CTL merupakan pembelajaran

yang menghubungkan antaran materi yang diajarkan dengan dunia

nyata, selain itu terdapat ciri penanda bahwa CTL dapat

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan dunia nyata. Contextual Teaching and learning

_CTL adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada

peroses ketertiban siswa.secara penuh untuk dapat menemukan

materi yang dipelajari dan menghubngkannya dalam kehidupan

Page 11: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

11

mereka (Wina Sanjaya, 2007:253) Belajar dalam Konteks CTL

bukn hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar

adalah proses berpengalaman secara langsung (Wina Sanjaya,

2007:253) Melalui peoses pengalaman itu diharapkan

perkembangan siswa terjadi secara utuh, yang tidak hanya

berkembang dalam aspek kognitif saja. Tetapi juga aspek efektif

dan juga psikonotorik. Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan

bahwa Pendekatan Konstektual (Contextual Teachig and learning –

CTL ) merupakan konsep belajar yang membantu guru

dalammengaitkan bahan ajarannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membbuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan Penerapanya dalam

kehidupan sehari hari.

b. Prinsip Penerapan Pembelajaran Konstektual

Menurut Nurhadi (2003 : 20) prinsip Penerapan

Pembelajaran Kontekstual meliputi : (1) merencanakan

pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental

(defelopmentally appropritate) siswa. (2) membentuk kelompok

belajar yang saling tergantung (independent learning groups ) (3)

menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri

(Self Regulated learning) (4) mempertimbangkan keragaman

siswa (disersiti of student) (5) memperhatikan multi intelegensi

(multiple intelegences) siswa. (6) menggunakan teknik-teknik

bertanya (Questionning) untuk meningkatkan pembelajaran siswa,

perkembangan pemecahan masalah, dan Keterampilan berfikir

tingkat tinggi, (7) menerapkan penilaian autentuk. (Autetic

assessment)

c. Langkah –langkah Pembelajaran

Menurut Sugiyanto (2007:7) langkah-langkah pembelajaran

CTL yaitu : (1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan

belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan

Page 12: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

12

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan Keterampilan barunya.

(2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua

topik. (3) Mengembangkan sifat ingin tau siswa dengan bertanya

(4) menciptakan masyarakat belajar. (5) menghadirkan model

sebagai contoh pembelajaran (6) Melakukan refleksi di akhir

penemuan. (7) melakukan penilaian yang sebenarnya dengan

berbagai cara.

d. Kelebihan dan kelemahan konstektual (CTR)

1. Kelebihan Pendekatan Kontektual (CTL)

Kelebihan CTL dapat membawa dunia peserta didik

sebagai media pembelajaran dikelas, dengan membawa

mereka ke dunia pengajaran, peserta didik tanpa merasa

dipaksa dalam belajar. Penerapan Ctl seperti Kontekstual

(PPK) dapat memerbaiki hasil belajar menulis puisi bebas

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Kelemahan Pendekatan Kontekstual (CTL)

Kelemahan CTL, anak terlalu bebas membutuhkan

pengawasan yang ketat dan butuh waktu yang lama.

6. Definisi dan Fungsi Puisi

Sumber: http://forum.wgaul.com

· Samuel Taylor Coleridge

Puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik.

· Edgar Allan Poe

Puisi adalah ciptaan tentang sesuatu keindahan dalam bentuk

berirama. Citarasa adalah unsur yang diutamakan. Hubungan

dengan budaya intelek atau dengan suara hati hanya merupakan

hubungan yang selintas. Jika bukan secara kebetulan, ia tidak akan

mengena langsung dengan fungsi utamanya atau dengan

kebenaran.

Page 13: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

13

· William Wordsworth

Puisi adalah pengucapan yang imajinatif dari perasaan yang

mendalam, biasanya berirama. Pengucapan secara spontan tentang

perasaan yang memuncak timbul dari daya ingatan ketika berada

dalam keadaan tenang.

· Matthew Arnord

Puisi adalah kritikan tentang kehidupan menurut keadaan yang

ditentukan oleh kritikan untuk kritikan itu sendiri melalui beberapa

peraturan tentang keindahan dan kebenaran yang puitis.

· Theodore Watts-Dunton

Puisi adalah satu pengucapan yang konkrit dan artistik tentang

pikiran manusia melalui penggunaan bahasa yang emosional dan

berirama.

· Andrew Bradley

Puisi adalah terdiri daripada rangkaian pengalaman tentang bunyi,

image, pemikiran dan emosi-yang kita alami sewaktu kita

membacanya dengan cara sepuitis mungkin.

· Edwin Arlington Robinson

Puisi adalah bahasa yang menyampaikan sesuatu yang sukar

hendak dinyatakan, tidak dapat diperkirakan puisi itu benar atau

sebaliknya.

· Auden

Puisi lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur baur.

· Shelley

Puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup

kita (manusia).

· H. B. Jassin

Puisi merupakan pengucapan dengan perasaan yang didalamnya

mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan.

Page 14: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

14

· Baha Zain

Puisi tidak berbicara segalanya dan tidak kepada semua. Ia adalah

pengucapan suatu fragmen pengalaman dari suatu keseluruhan

seorang seniman.

· Usman Awang

Puisi adalah untuk menimbulkan kesadaran atau keinsafan dalam

diri dan hati.

Dalam kesehari-harian kata cenderung dipergunakan sebagai alat

untuk menyampaikan pengertian. Dianggap sebagai pesuruh untuk

menyampaikan pengertian. Dan dilupakan kedudukannya yang merdeka

sebagai pengertian.

Dalam puisi saya, saya bebaskan kata-kata dari tradisi lapuk yang

membelenggunya seperti kamus dan penjajahan-penjajahan lain seperti

moral kata yang dibebankan masyarakat pada kata tertentudengan

dianggap kotor (obscene) serta penjajahan grametika.

Bial kata bebaskan, kreatifitaspun dimungkinkan. Karena kata-kata

bisa menciptakan dirinya sendiri, bermain dengan dirinya sendiri, dan

menentukan kemauan dirinya sendiri. Pendadakan kreatif bisa timbul,

karena kata yang biasanya yang dianggap berfungsi sebagai penyalur

pengertian, tiba-tiba, karena kebebasannya bisa menyungsang terhadap

fungsinya. Maka timbullah hal-hal yang tak terduga sebelumnya, yang

kreatif.

Dalam (penciptaan) puisi saya, kata-kata saya biarkan bebas, dalam

gairahnya karena telah menemukan kebebasan, kata-kata meloncat-loncat

dan menari diatas kertas, mabuk dan menelanjangi dirinya sendiri,

mundar-mandir dan berkali-kali menunjukkan muka dan belakangnya

yang mungkin sama atau tak sama, membelah dirinya dengan bebas,

menyatukan dirinya sendiri dengan yang lain untuk memperkuat dirinya,

membalik atau menyungsangkan sendiri dirinya dengan bebas, saling

bertentangan sendiri satu sama lainnya karena mereka bebas berbuat

semaunya atau bila perlu membunuh dirinya sendiri untuk menunjukkan

Page 15: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

15

dirinya bisa menolak dan berontak terhadap pengertian yang ingin

dibebankan kepadanya.

Sebagai penyair saya hanya menjaga -- sepanjang tidak

mengganggu kebebasannya -- agar kehadirannya yang bebas sebagai

pembentuk pengertiannya sendiri, bisa mendapatkan aksentuasi yang

maksimal.

Menulis puisi bagi saya adalah membebaskan kata-kata, yang

berarti mengembalikan kata pada awal mulanya. Pada mulanya adalah

kata.

Dan kata pertama adalah mantera. Maka menulis puisi bagi saya

adalah mengembalikan kata kepada mantera.

Dikatakan bahwa menulis deskrips adalah suatu aktivitas

mengungkapkan ide atau perasaan berupa lukisan suatu obyek dsalam

bentuk tulisan yang bertujuan mengajak pembaca ikut melihat dan

merasakan apa yang diungkapkan oleh penulis.

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan pencarian di situs www.google.com yang diteliti oleh

Wenny Verany Saragih pada tahun 2006 ditemukan sebuah hasil penelitian

terdahulu yang relevan berjudul ” Pengembangan Bahan Ajar Menulis

Puisi SMP/MTs Berdasarkan Pendekatan Kontekstual “. Hasil Penelitian

tersebut yaitu Menulis puisi diperlukan suatu proses sebelum menjadi

sebuah puisi. Proses tersebut adalah pramenulis, pengedrafan, perbaikan,

dan publikasi. Oleh karena itu pembelajaran menulis puisi diperlukan

proses pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam menulis puisi.

Pembelajaran menulis puisi akan tercapai dengan baik bila tersedia bahan

yang menarik minat siswa dan mengarahkan siswa dalam menulis puisi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar menulis

puisi. Ada empat hal yang dirumuskan dalam pengembangan bahan ajar

Page 16: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

16

ini, yaitu (1) proses pengembangan bahan ajar; (2) struktur dan isi produk

bahan ajar; (3) bahasa yang digunakan dalam produk bahan ajar; dan (4)

tampilan produk bahan ajar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan

adalah kontekstual. Pendekatan kontektual merupakan konsep

pembelajaran yang mengarahkan siswa menghubungkan kegiatan

pembelajaran dengan kehidupan nyata.

Berdasarkan tujuan di atas, penelitian ini menggunakan metode

pengembangan. Bahan ajar yang dikembangkan terdiri atas tiga bahan

pembelajaran, yaitu Menulis Kreatif Puisi, Menulis Puisi Bebas, dan

Menyikapi Peristiwa dengan Puisi. Masing-masing bahan memuat latihan-

latihan dalam proses menulis puisi. Bahan tersebut diujicobakan untuk

memperoleh penilaian, komentar, dan saran dalam rangka penyempurnaan

bahan ajar. Uji coba bahan dilaksanakan dalam dua tahap. Uji coba tahap

pertama melibatkan subjek coba dua ahli dan tiga guru. Uji coba tahap

kedua melibatkan 33 siswa. Pelaksanaan uji coba tersebut menggunakan

instrumen berupa angket. Analisis data dilakukan untuk mengetahui

kelemahan dan kekuatan sebagai bahan untuk melakukan revisi.

Kelemahan pada setiap bahan muncul tidak ajeg dan wujudnya bervariasi.

Oleh karena itu, revisi dilakukan dengan melacak setiap kelemahan yang

muncul dari setiap bahan. Berdasarkan analisis data tahap pertama, revisi

bahan ajar dilakukan terutama pada aspek: (1) keruntutan tahapan

pembelajaran, (2) ilustrasi, (3) tersedianya waktu pembelajaran, dan (4)

pilihan analogi.

Proses pengembangan bahan ini dimulai dengan melakukan

analisis kurikulum dan menentukan pendekatan yang digunakan. Setelah

melakukan analisis kurikulum, peneliti melakukan kajian teori menulis,

menulis puisi, pembelajaran menulis puisi, dan pendekatan kontekstual.

Sesuai dengan pendekatan kontekstual, pengembangan bahan ajar ini

dikembangkan dengan strategi pembelajaran yang kemudian dituangkan

ke dalam RPP. Dari RPP yang telah disusun, peneliti menulis dan

Page 17: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

17

menyusun bahan ajar. Bahan ajar ini kemudian diujicobakan pada subjek

coba. Bahan ajar yang dikembangkan melalui banyak tahapan dan revisi.

Bahan ajar ini memuat, (1) tahapan pembelajaran menulis puisi

dari pramenulis puisi, saat menulis puisi, dan pascamenulis puisi, (2)

petunjuk setiap kegiatan, (3) contoh pada setiap kegiatan, (4) tugas

individu maupun kelompok, (5) refleksi, dan (6) analogi yang akan

membantu siswa memahami tahapan menulis puisi. Bahasa yang

digunakan bahan ajar ini adalah singkat, jelas, lugas, komunikatif, dan

gaul. Untuk menarik minat siswa, tampilan bahan ajar ini dibuat banyak

gambar dan warna. Ilustrasi yang digunakan berhubungan dengan kegiatan

yang dilakukan siswa.

Sebagai rangkaian hasil pengembangan, diperoleh kesimpulan

bahwa (1) materi pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2004; (2)

kegiatan bersifat kontekstual; (3) bahasa komunikatif; (4) tampilan atau

bentuk menarik; dan (5) kegiatan bahan ajar sesuai dengan minat dan

kemampuan siswa. Hasil pengembangan ini dapat dijadikan masukan bagi

guru dan penulis buku teks untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi

siswa.

C. Kerangka Pikir

Keterampilan menulis puisi bebas kelas V SD Negeri 3 Donohudan

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009 / 2010

masih rendah, karena disebabkan antara lain guru tidak memberi contoh

cara-cara penulisan puisi bebas dengan benar.

Dengan menggunakan pendekatan kontekstual dimana siswa

melakukan pengamatan secara langsung terhadap lingkungan sekolah

siswa misalnya tentang kebun, halaman, taman sekolah, perpustakaan, dan

sebagainya. Keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SD

Negeri 3 Donohudan akan lebih baik.

Page 18: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

18

Dengan demikian karena siswa melakukan pengamatan langsung

terhadap apa yang dilihat, didengar, diraba bahkan dirasa, maka akan

dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V

SD Negeri 3 Donohudan khususnya pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

Berdasar kerangka pikir di atas, dapat dibuat bagan sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Pikir

D. Hipotesis Tindakan

Dengan Penggunaan Pendekatan Kontektual Dapat Meningkatkan

Keterampilan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V SD Negeri 3

Donohudan Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

- Guru ceramah - Guru tidak memberi

contoh - Pembelajaran berpusat

pada guru

- Siswa melakukan observasi

- Siswa melakukan pengamatan langsung

Dengan pendekatan kontekstual siswa aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga keterampilan menulis puisi bebas lebih baik.

- Keterampilan menulis puisi bebas kelas V SD Negeri 3 Donohudan rendah

SIKLUS I - Observasi lingkungan

sekolah siswa mencatat hal-hal yang penting

SIKLUS II - Siswa menulis hasil

pengamatan. - Menulis puisi bebas

hasil pengamatan

Page 19: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang cara atau

teknik yang dikelompokkan dalam penelitian ilmiah untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan tertentu.

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang diinginkan merupakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) menurut Ebbut (Sujati, 2000:2). PTK merupakan sesuatu yang

sistematis yang dilaksanakan dalam upaya memperbaiki praktek – praktek

dalam pendidikan dengan melaksanakan tindakan praktis serta refleksi

terhadap tindakan – tindakan :

1. Setting Penelitian

a. SD Negeri 3 Donohudan Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali,

dengan jumlah siswa laki – laki 20 dan [perempuan 19 jumlah siswa

39 siswa.

b. SD Negeri 3 Donohudan Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali

yang letaknya + 300 m sebelah utara Asrama Haji Donohudan,

Boyolali. Secara geografi mudah diojangkau sehingga apabila

melakukan observasi, pengamatan maupun komunikasi mudah.

Penelitian dilaksanakan selam,a 4 bulan dari bulan Agustus 2009

sampai dengan Nopember 2009.

2. Faktor yang diteliti

a. Siswa

Siswa kelas V SD Negeri 3 Donohudan, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Boyolali dengan jum;lah siswa lakiu – laki 20 dan

perempuan 19.

b. Prosedur

Page 20: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

20

Metode penelitian yang digunakan dengan cara observasi dna

pengamatan serta hasil karya siswa.

B. Data dan Cara Pengambilan Data

1. Sumber

Sumber data diperoleh dari siswa dan peneliti

2. Jenis

Jenis data yang diperoleh atau didapat dengan kualitatif

3. Cara Pengambilan data

a. Data dari hasil tes belajar siswa

b. Data tentang situasi mpelaksanaan pada saat tindakan diambil dengan

menggunakan lembar observasi.

c. Data tentang refleksi sertan perubahan – perubahan yang terjadi di

kelas dan jurnal.

d. Data tentang perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

C. Indikator

Untuk mengetahui keberhasilan seperti upaya dalam rencana tindakan,

maka dapat dilihat dalam kinerja indikator keberhasilan tindakan dapat dilihat

pada kemampuan siswa dalam menerapkan konsep belajar yang diberikan

oleh guru.

Indikator keberhasilan yang digunakan didapat dari standar dan kualitas

mutu sekolah di SD Negeri 3 Donohudan. Indikator keberhasilan tersebut

dilihat dari kemampuan siswa untuk dapat menerapkan konsep belajar dengan

menggunbakan pendekatan kontekstual (CTL) mata pelajaran Bahasa

Indonesia, yaitu 80 % dari keseluruhan siswa dalam sampel penelitian telah

menetapkan ketuntasan belajar 65.

Page 21: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Sikus I

a. Laporan pelaksanaan pembelajaran Siklus I

Menurut data yang diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan kompetensi dasar dalam bidang kajian menulis puisi

bebas dengan pilihan kata yang tepat, baik secara individu atau

kelompok dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi

bebas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 3

Donohudan dan tahun pelajaran 2009/ 2010, dengan hal-hal sebagai

berikut :

1). memberikan pengarahan.

2). penjelasan.

3). bimbingan.

4). Cara-cara pelaksanaan obsevasi, pengamatan lingkungan

secara langsun, guna meningkatkan keterampilan menulis

puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

b. Dalam penulisan puisi bebas, siswa masih sering menggunakan

pengulangan kata.

Contoh : penggunaan kata aku atau saya

Adapun hasil tes pada Siklus I sebagai berikut :

No Pre Test Post Tes No Pre Test Post Tes

1. 50 55 21. 60 80

2. 50 55 22. 60 75

3. 60 65 23. 60 75

4. 60 65 24. 60 70

5. 60 60 25. 50 50

Page 22: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

22

6. 50 55 26. 50 70

7. 60 70 27. 50 60

8. 60 75 28. 50 70

9. 50 50 29. 50 75

10. 60 70 30. 60 70

11. 60 70 31. 50 50

12. 60 70 32. 50 50

13. 60 60 33. 50 60

14. 60 60 34. 50 60

15. 60 60 35. 50 60

16. 60 70 36. 50 60

17. 60 80 37. 60 80

18. 60 70 38. 50 50

19. 60 70 39. 50 75

20. 50 60 40. - -

c. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan Siklus I adalah :

1. Dalam pelaksanaan observasi lingkungan sekolah, ada siswa yang

malas / tidak serius.

2. Butuh waktu dalam pengawasan siswa

3. Siswa masih sering mengulang kata

4. Bahasa tulis siswa belum menggunakan kaidah-kaidah berbahasa

Indonesia yang baik dan benar

5. Butuh dana, tenaga yang ekstra dsb

d. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah-langkah

implementasi pada siklus I :

1. Bimbingan dan pengawasan bagi siswa yang malas dengan cara di

dekati atau perhatian khusus.

2. Pengawasan lebih ketat dan merata dengan cara kesana kemari,

karena siswa tidak hanya mengamati satu objek

Page 23: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

23

3. Diwaktu menulis guru berkeliling sambil mengadakan bimbingan

kepada siswa di kelas

4. Menyarankan kepada siswa, untuk menggunakan kaidah-kaidah

bahasa Indonesia (titik, koma, huruf besar, tanda seru, dsb)

5. Mengalokasikan dana dari RABS disekolah dan didokumentasikan

e. RPP siklus I, untuk Siklus II

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi (S.K) :

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara

tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

II. Kompetensi Dasar (K.D) :

Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

III. Indikator :

Siswa dapat menulis puisi bebas.

IV. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan baca

secara tertulis.

V. Alat, Media dan Sumber Bahan :

a. Media :

ü Gambar-gambar lingkungan

ü Alam nyata (taman, kebun, halaman, taman baca, perpustakaan dan

sebagainya)

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

1. Kegiatan Awal :

a. Persiapan, berdo’a

b. Apersepsi :

o Apakah para frase itu ?

o Cara nama penulis puisi terkenal di Indonesia !

Page 24: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

24

2. Kegiatan Inti :

a. Anak diberi tugas keluar kelas

b. Anak mengadakan pengamatan

c. Menulis kalimat-kalimat hasil pengamatan

d. Menyusun kalimat-kalimat dari hasil pengamatan menjadi puisi

e. Anak membaca puisi hasil karya sendiri

f. Masing-masing kelompok menanggapi dan mengomentari

g. Masing-masing anak membuat puisi

h. Pemajangan hasil karya siswa

3. Kegiatan Akhir :

a. Kesimpulan

b. Evaluasi

c. Refleksi pembelajaran

Rancangan Instrumen Penilaian :

Lembar Pengamatan

A. Proses

Berilah tanda contreng (ü) ; pernyataan-pernyataan dibawah ini !

Skor

No

Pernyataan 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

Siswa melakukan pengamatan

secara individu

Siswa melakukan observasi di

luar kelas

Siswa menggunakan waktu

efektif

Siswa belajar lebih

menyenangkan

……....

……….

………

………

………

………

………

………

JUMLAH

Page 25: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

25

B. Hasil Belajar

Skor

No

Kriteria – Kriteria 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

Pemilihan kata

Hafal

Intonasi

Kehafalan kata/ kalimat

Penampilan

JUMLAH

Pedoman Penilaian

Skor < 50 = kurang

50 – 65 = cukup

65 – 75 = baik

> 75 = baik sekali

Evaluasi :

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar :

1. Hasil karya sastra terikat bait, baris dan irama disebut ….

2. Membaca puisi disertai gerakan disebut ….

3. Kopi / pahit // untuk /// ayah.

Kata yang di baca paling lambat adalah kata …. Dan.

4. Mengubah puisi menjadi prosa dinamakan ….

5. Puisi yang dinyanyikan dinamakan ….

Revisi :

1. Dibatasi waktu, saat siswa melakukan pengamatan lingkungan sekolah

(kebun, halaman, taman, taman baca, dsb)

2. Siswa membacakan (lisan) dari hasil karya siswa

Page 26: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

26

2. Hasil Siklus II

a. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II :

– Menurut data yang diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan KD : menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

Baik yang secara individu maupun kelompok dalam upaya peningkatan

keterampilan menulis puisi bebas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Donohudan tahun pelajaran 2009/ 2010,

denganhal-hal sebagai berikut:

v Memberi pengarahan

v Memberi bimbingan

v Memberi penjelasan, dan cara-cara pelaksanaan observasi,

pengamatan lingkungan, keterampilan menulis puisi bebas dengan

pilihan kata yang tepat.

– Dalam penulisan puisi bebas, siswa belum menggunakan kaidah-kaidah

penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Contoh :

ü Tema yang belum sesuai.

ü Penggunaan huruf besar.

ü Penulisan kata disingkat (yang ditulis yg).

Tabel 3. Hasil tes (Perbandingan Siklus I dan II) sebagai berikut :

No Nama Nilai Awal Nilai Siklus I Nilai Siklus II

1 ANDI SUSILO 40 57 75

2 AGUS SETIAWAN 41 60 75

3 ANIK MUJI LESTARI 50 59 75

4 HAFID S 53 62 75

5 ARGA S PUTRA 55 63 75

6 OKTAVIA R 60 70 80

7 ROBBI H 61 70 80

Page 27: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

27

8 IWAN SP 47 60 78

9 YUYUN B 48 60 77

10 ISNAINI KR 50 65 79

11 INDAH AJ 51 67 75

12 TAUFIK N 52 67 75

13 ADI S 53 67 76

14 ANDI F 56 70 78

15 NONIK AT 66 72 81

16 FERRY K 70 75 82

17 FAJAR M 71 74 80

18 MUH. FAJAR NUR 70 72 79

19 M. ZAQI 55 69 77

20 MUKSIT A 56 69 78

21 PUTRO CATUR 57 69 77

22 FANNY R 58 69 76

23 DEWI A 60 69 75

24 APRILIA S 61 69 75

25 DIAH R 62 70 78

26 SALSA D 44 65 77

27 ANDI FR 40 65 76

28 NOVI R 43 67 77

29 RISA A 42 59 75

30 RIDA D 57 70 79

31 RARAS Y 58 70 78

32 FEBRIYANA A 60 70 77

33 LUSI S 56 71 76

34 SUROTO 50 67 78

35 DIKA S 50 71 79

36 ICAN C 50 75 78

37 DANANG T 60 77 80

Page 28: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

28

38 SEPTI A 50 65 71

39 JOKO S 60 75 80

JUMLAH 2116 2641 3112

Rata – Rata 54,26 67,71 79,79

b. Kendala dan Masalah yang Muncul dalam Pelaksanaan Siklus II

Dalam penulisan puisi, kurang memperhatikan kaidah-kaidah penulisan

bahasa yang baik dan benar.

Contoh :

1. penggunaan huruf besar

2. masih sering menyingkat kata yang ditulis (yg)

c. Rancangan Strategi Penyelesaian Masalah dan Langkah-langkah

Implementasi pada Siklus II :

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : 30 Oktober 2009

I. Standar Kompetensi (SK)

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan laporan, dan puisi bebas.

II. Kompetensi Dasar (KD)

Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

III. Indikator

Siswa dapat menulis puisi bebas.

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara

tertulis.

V. Alat, Media dan Sumber Bahan

a. Alat/ media

­ Gambar-gambar lingkungan alam.

­ Alam nyata (kebun, taman, halaman, taman baca, perpustakaan dsb).

Page 29: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

29

b. Sumber bahan :

­ Kurikulum KTSP tahun 2006

­ Bina Bahasa dan Sastra Indonesia kelas V halaman 180 – 183.

VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan awal :

a. Persiapan, berdoa

b. Apersepsi :

­ Apakah puisi itu ?

­ Bagaimanakan kaidah-kaidah penulisan/ membaca puisi ?

2. Kegiatan inti :

a. Anak diberi tugas keluar kelas baik secara individu/ kelompok.

b. Tiap-tiap anak mengadakan pengamatan.

c. Menulis apa yang dilihat, dirasakan, diraba bahkan dalam bentuk

kata-kata.

d. Menyusun kata-kata menjadi kalimat-kalimat dari hasil pengamatan.

e. Anak membaca puisi hasil karya sendiri.

f. Masing-masing kelompok memberi komentar.

g. Masing-masing anak membuat puisi dua bait.

h. Pemajangan hasil karya siswa.

3. Kegiatan akhir

a. Refleksi pembelajaran.

b. Pemberian tugas/ PR

4. Revisi :

a. Saat siswa melakukan pengamatan, dibatasi waktu.

b. Hasil karya siswa dibaca dengan bimbingan guru.

d. Rancangan Strategi Penyelesaian Masalah dan Langkah-langkah

Implementasi pada Siklus II :

- Memberi bimbingan cara-cara penulisan puisi yang baik dan benar

dengan memperhtikan kaidah-kaidah penulisan bahasa yang baik dan

benar.

Page 30: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

30

Contoh :

- Kata yang ditulis yang bukan yg

- Kata laki-laki ditulis laki-laki bukan Lk²

B. Pembahasan

Penggunaan Pendekatan Kontekstual Guna Meningkatkan

Keterampilan Menulis Puisi Bebas, akan mengoptimalkan tercapainya

hasil belajar siswa khusunya pembelajaran menulis puisi bebas.

Dari data yang diperoleh yaitu pada nilai awal sebesar 54,26 Pada

siklus I, meningkat menjadi sebesar 67,71 , terjadi peningkatan sebesar

13,45 Pada siklus II dari nilai sebesar 54,26 Menjadi 79,79, maka

meningkat menjadi 25,53.

Peningkatan ini dapat dikatan mendukung kegiatan pembelajaran

Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 3 Donohudan tahun

pembelajaran 2009/ 2010, dan dapat dijadikan acuan untuk memberikan

strategi menyenangkan dan tidak membosankan, dan supaya anak tidak

merasa kesulitan untuk menulis puisi bebas.

Pada siklus I, pendekatan kontekstual, hasilnya beberapa anak yang

melakukan pengamatan dan observasi terhadap lingkungan, ternyata

hasilnya menulis puisi bebas, lebih baikdibandingkan dengan pada saat

sebelum melakukan pengamatan dan observasi secara langsung.

Pada siklus II, dilakukan pengamatan kembali dengan observasi

lingkungan secara langsung, ternyata hanya 3 anak yang hasilnya batas

tuntas saja, yaitu 65.

Disebabkan, memang kemampuan dasar siswanya menulis masih

kurang, sehingga harus dibaca berulang-ulang agar mampu menulis puisi

dengan baik, dari siswa lainnya.

Jadi dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan

keterampilan menulis puisi bebas siswa kelas V SD Negeri Donohudan

Tahun Pembelajaran 2009/ 2010 dengan ditandai meningkatkan perolehan

Page 31: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

31

nilai dan anak lebih senang untuk belajar menulis puisi bebas dengan

pilihan kata yang tepat.

Page 32: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

32

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah terjadinya

peningkatan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SD Negeri

3 Donohudan Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2009 / 2010 ditandai dengan rata-rata sebesar 79,79 yang berarti mengalami

kenaikan sebesar 12,08 dari nilai awal yang mempunyai rata-rata 67,71.

B. Saran

1. Bagi Guru

Untuk mengembangkan dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran menulis puisi bebas.

2. Bagi Siswa

Untuk menambah pemahaman dalam pembelajaran menulis puisi bebas.

3. Bagi Sekolah

Memberi gambaran tentang kompetensi siswa dalam menulis puisi bebas,

sehingga hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.

Page 33: Penggun aan pendekatan kontekstual guna meningkatkan filekeberhasilan siswa adalah guru. ... (KKM) adalah 65, ... Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis

33

DAFTAR PUSTAKA

Elanie B. Johnson, ( 2009:46 ) Contektual Teaching and Learning: Menjadikan

Belajar Berhasil dan Bermakna,

( Terjemahan Bandung : MLC )

Jenis- jenis Puisi ( http:/endonesia.wordpress.com ) diunduh tanggal 14 Juli 2009

pukul 16.19 WIB.

Lima Tahap Proses Penulisan Puisi ( www.kapasitor.com ) diumduh pada tanggal

14 Juli 2009 pukul 16.16 WIB.

Maroeli Simbolon, S.Sn. Menulis Puisi Itu Gampang ( www.sinarharapan.com )

diunduh tanggal 14 Juli 2009 pukul 14.15 WIB.

Nur Hadi ( 2003:13 ) Pendekatan Kontekstual ( Contektual Teaching and

Learning ).