Upload
rayadiarch
View
24
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Pengertian Jalan menurut UU No 34 Tahun 2006
27 Februari 2013 in PWK
Jalan Arteri Primer
Jalan yang dikembangkan untuk
melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan nasional
(PKN), antar pusat kegiatan nasional dan pusat kegiatan wilayah (PKW),
dan antar kota yang melayani kawasan berskala besar dan atau cepat
berkembang dan atau pelabuhan-pelabuhan utama.
Jalan Arteri Sekunder
Jalan yang melayani angkutan utama
dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi seefisien mungkin, dengan peranan pelayanan jasa
distribusi untuk masyarakat dalam kota.
Jalan Kolektor Primer
Jalan yang dikembangkan untuk
melayani dan menghubungkan kota-kota antar
pusat kegiatan wilayah (PKW) dan pusat kegiatan lokal (PKL) dan atau
kawasan-kawasan berskala kecil dan atau pelabuhan pengumpan regional
dan pelabuhan pengumpan lokal.
Jalan Kolektor Sekunder
Jalan yang melayani angkutan
pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan
peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota.
Jalan Lokal
Jalan yang melayani angkutan
setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Jalan Layang
Jalan yang melintas di atas permukaan
tanah
Jalan Bebas Hambatan Atau Jalan Tol
Jalan umum bebas hambatan dengan
dikenakan kewajiban membayar biaya tol
Jalan Lain
Jalan yang tidak termasuk dalam jenis-
jenis jalan tersebut di atas.
Terminal Angkutan Jalan Raya
Tempat perhentian bis untuk
penumpang dan barang, yang mempunyai fasilitas lengkap.
Sumber : UU No 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Jalan raya adalah jalan besar atau main road yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain. Biasanya jalan besar ini memiliki fitur-fitur berikut:
Digunakan untuk kendaraan bermotor Digunakan untuk publik Dibiayai oleh badan publik Pengunaannya diatur oleh undang-undang transportasi
Secara umum sistem jalan raya untuk sebuah negara diklasifikasikan ke: -
Jalan Jalan raya nasional atau rute federal Jalan raya negeri atau wilayah jalan kota Jalan-jalan lain termasuk jalan kampung dan jalan estet jalan tol
Di sini harus diingat bahwa bukan semua jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya. Misalnya gang-gang di dalam estet. Di Indonesia jalan raya yang sah adalah milik pemerintah. Dasarnya, pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruang-trafik yang mengatasi berbagai rintangan geografis. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowongan, bahkan pengalihan tanaman (Ini mungkin melibatkan lembaga kehutanan). Berbagai jenis mesin-bina-jalan akan digunakan untuk proses ini.
Muka bumi harus diuji untuk melihat apakah ia mampu untuk menampung beban kendaraan. Selanjutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Selanjutnya pada lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan muka. Biasanya lapisan muka adalah terbina dari Tar atau beton.
Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan. Air yang menakung pada jalan raya setelah hujan tidak hanya akan membahayakan pengguna jalan raya, bahkan ia kan mengikis dan sekaligus merusak struktur jalan raya. Dari itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya memiliki landaian yang berarah ke selokan di tepi. Dari itu, air akan mengalir kembali ke selokan alami.
Setelah itu retroflector akan dipasang di tempat-tempat yang genting seperti selokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan ditempatkan "mata kucing", yakni sejenis objek bersinar seperti batu yang "ditatahkan" pada jalan raya. Fungsinya adalah untuk menandai perbatasan jalur.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2190498-pengertian-jalan-raya/#ixzz2en9Vvb3A