Upload
others
View
30
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGENDALIAN TRANSPORTASI ANGKUTAN BARANG
Direktorat Angkutan Jalan
18 Mei
2020
Outline
A. DASAR HUKUM
B. PENGENDALIAN TRANSPORTASI
C. KEBIJAKAN PENGANGKUTAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DENGAN ANGKUTAN
RODA 2/3
DASAR HUKUM:
PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
SE .4/UM.006/DRJD/2020 Tentang Antisipasi Pencegahan Penyebaran Infeksi Novel Corona virus (2019-nCov) pada Sarana dan Prasarana Transportasi Darat;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-I9).
PM 60 TAHUN 2019 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Dengan Kendaraan Bermotor Di Jalan.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.725/AJ.302/DRJD/2004 Tentang Pengangkutan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) Di Jalan
PENGENDALIAN TRANSPORTASI YANG MENGANGKUT LOGISTIK/BARANG DILAKUKAN OLEH:
a. Operator sarana transportasi;
b. Pengelola operasional angkutan;
c. Pengirim dan pemilik.
Sumber: PM 18 Tahun 2020 (Pasal 8 ayat 1)
OPERATOR SARANA TRANSPORTASI HARUS MEMENUHI KETENTUAN:
a. Memastikan penerapan jaga jarak fisik (physical distancing) dan penggunaan peralatan kesehatan berupa masker selama kegiatan operasional angkutan
b. Melakukan sterilisasi armada transportasi dan muatan melalui penyemprotan disinfektan
c. Melakukan pengecekan kesehatan personil sarana transportasi di lokasi keberangkatan dan lokasi kedatangan
d. Menyediakan kontak keadaan darurat (emergency call) di seluruh daerah yang dilewati untuk mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat
e. Menugaskan personil melaporkan perubahan kondisi kesehatan secara aktif
f. Memastikan personil ground handling pada transportasi udara mengenakan masker dan sarung tangan.
Sumber: PM 18 Tahun 2020 (Pasal 8 ayat 2)
PENGELOLA OPERASIONAL ANGKUTAN HARUS MEMENUHI KETENTUAN:
a. Melakukan pengawasan dan memastikan distribusi angkutan logistic bahan pokok, medis, kesehatan dan sanitasi tidak terhambat
b. Memasang stiker penanda khusus untuk angkutan logistik
c. Menyediakan fasilitas atau posko untuk pengecekan kesehatan personil sarana transportasi dan menyediakan ruang istirahat bagi personil sarana transportasi
d. Melakukan sterilisasi angkutan logistic/barang melalui penyemprotan disinfektan
Sumber: PM 18 Tahun 2020 (Pasal 8 ayat 3)
PENGIRIM DAN PEMILIK HARUS MEMENUHI KETENTUAN:
a. Melakukan sterilisasi terhadap barang yang dikirim/ diterima dengan memperhatikan keamanan diri
b. Menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) dan mengenakan peralatan kesehatan seperti masker saat mengirim dan menerima barang
Sumber: PM 18 Tahun 2020 (Pasal 8 ayat 4)
Pengendalian Transportasi yang mengangkut barang dilakukan terhadap angkutan barang selain angkutan barang yang mengangkut barang penting dan esensial.
Barang Penting dan Esensial terdiri atas: a. Barang kebutuhan medis, kesehatan, dan sanitasi b. Barang keperluan bahan pokok c. Barang makanan dan minuman d. Barang pengantaran/ pengedaran uang e. Bahan bakar minyak/ bahan bakar gas f. Barang keperluan distribusi bahan baku industry manufaktur dan perakitan
(assembling) g. Barang keperluan ekspor dan impor h. Barang kiriman
Sumber: PM 18 Tahun 2020 (Pasal 16)
Kemenhub bersurat kepada Gubernur/Walikota/Bupati
se-Indonesia agar dapat mengeluarkan kebijakan untuk
menekan penyebaran Covid-19 tidak menghambat
aktifitas pergerakan pengiriman barang dan menjamin
ketersediaan pasokan kebutuhan bahan pokok bagi
masyarakat sampai dengan lebaran tahun 2020.
SE Tentang Antisipasi Pencegahan Penyebaran Infeksi
Novel Corona virus (2019-nCov) pada Sarana dan
Prasarana Transportasi Darat
1. Alat komunikasi antara pengemudi dengan pusat
pengendali operasi dan/atau sebaliknya;
2. Lampu tanda bahaya berwarna kuning yang
ditempatkan diatas atap ruang kemudi;
3. Rambu portabel;
4. Kerucut pengaman;
5. Segitiga pengaman;
6. Dongkrak;
7. Pita pembatas;
8. Serbuk gergaji;
9. Sekop yang tidak menimbulkan api;
10. Lampu senter;
11. Warna kendaraan khusus;
12. Pedoman pengoperasian kendaraan yang baik untuk
keadaan normal dan darurat;
13. Ganjal roda yang cukup kuat dan diletakan pada
tempat yang mudah dijangkau oleh pembantu
pengemudi.
1. Plakat yang dilekatkan pada sisi kiri, kanan, depan dan
belakang kendaraan dengan ukuran, bentuk dan contoh
penempatan sebagaimana dalam Lampiran I Keputusan
ini;
2. Nama perusahaan yang dicantumkan pada sisi kiri,
kanan dan belakang kendaraan dengan ukuran
sebagaimana dalam Lampiran II Keputusan ini;
3. Jati diri pengemudi yang ditempatkan pada dashboard;
4. Kotak obat lengkap dengan isinya;
5. Alat pemantau unjuk kerja pengemudi, yang sekurang-
kurangnya dapat merekam kecepatan kendaraan dan
perilaku pengemudi dalam mengoperasikan
kendaraannya;
6. Alat pemadam kebakaran;
7. Nomor telepon pusat pengendali operasi yang dapat
dihubungi jika terjadi keadaan darurat (emergency call),
yang dicantumkan pada sebelah kiri dan kanan
kendaraan pengangkut.
Perlengkapan Keadaan Darurat Persyaratan Teknis
dan Laik Jalan
Setiap kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) harus memenuhi persyaratan umum dan
persyaratan khusus sesuai dengan jenis dan karakteristik bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diangkut..
KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN/LIMBAH
BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
Dalam keadaan tertentu, angkutan barang dengan kendaraan bermotor dapat menggunakan mobil penumpang, mobil bus atau sepeda motor. Kondisi tertentu meliputi: 1. Belum Tersedianya Angkutan Barang; 2. Efisiensi Pengangkutan; dan 3. Kondisi Lainnya/ Geografis.
PM 60/2019 PASAL 3
Kendaraan roda 2/3 digunakan sebagai feeder (pengumpan) sampai dengan tersedianya mobil barang
Persyaratan:
1. memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik
bahan berbahaya;
2. memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara
menanggulangi kecelakaan;
3. memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai tata cara pengangkutan bahan berbahaya, seperti
pengemudian secara aman, pemeriksaan kesiapan kendaraan, hubungan muatan dengan pengendalian kendaraan,
persepsi keadaan bahaya / darurat;
4. memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan bahan berbahaya, seperti penggunaan plakat, label dan
simbol bahan berbahaya;
5. memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak berbahaya,
seperti tidak mudah panik, sabar, bertanggung jawab, tidak mudah jenuh menghadapi pekerjaan dan situasi yang
monoton;
6. memiliki fisik yang sehat dan tangguh
Perlu ditetapkan desain kendaraan yang akan digunakan dengan memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan penumpang dan barang
“Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua”