31
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : [email protected] PROPOSAL TUGAS AKHIR (MN 091482) I. RINGKASAN 1. PENGUSUL a. Nama : Ni Putu Intan Pratiwi b. NRP : 4108 100 006 c. Semester / Tahun Ajaran : Genap, 2011 / 2012 d. Semester yang ditempuh :8 semester e. Batas Waktu Studi :6 semester f. Jumlah SKS Lulus (min C) : 119 SKS g. Prasyarat Tugas Akhir, telah/sedang kuliah : 1. Tugas Perencanaan Transportasi 2. Metodologi Penelitian 3. Bidang Keahlian: a. Rekayasa Perkapalan b. Industri Perkapalan c. Transportasi Laut 1 x

Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal pengajuan tugas akhir

Citation preview

Page 1: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

PROPOSAL TUGAS AKHIR (MN 091482)

I. RINGKASAN

1. PENGUSUL

a. Nama : Ni Putu Intan Pratiwi

b. NRP : 4108 100 006

c. Semester / Tahun Ajaran : Genap, 2011 / 2012

d. Semester yang ditempuh : 8 semester

e. Batas Waktu Studi : 6 semester

f. Jumlah SKS Lulus (min C) : 119 SKS

g. Prasyarat Tugas Akhir, telah/sedang kuliah :

1. Tugas Perencanaan Transportasi

2. Metodologi Penelitian

3. Bidang Keahlian:

a. Rekayasa Perkapalan

b. Industri Perkapalan

c. Transportasi Laut

2. MATERI TUGAS AKHIR

a. Judul Tugas Akhir

“Model Jaringan Transportasi Intermoda untuk Angkutan Nikel Domestik

(Studi Kasus : Sulawesi Tenggara)”

b. Ikhtisar Tugas Akhir

Garis besar dari Tugas Akhir ini adalah pengembangan model analisis dari

transportasi intermoda hasil tambang yaitu nikel, yang dalam hal ini mengambil

studi kasus di Provinsi Sulawesi Tenggara. Model dikembangkan dengan

1

√x

√√

Page 2: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

menggunakan pendekatan supply-demand equilibrium. Demand diperkirakan

dengan karakteristik ekonomi wilayah dan dari nikel. Sedangkan supply

digambarkan dengan memodelkan sarana dan jaringan transportasi yang sudah ada

(eksisting). Optimisasi didapat dengan memodelkan masing-masing kombinasi

moda dan rute yang mungkin dilakukan untuk meminimalisir biaya (cost). Model

ini nantinya diharapkan dapat diaplikasikan sebagai evaluasi dari kebijakan daerah

untuk pengembangan jaringan transportasi intermoda nikel dan produk tambang

yang lain.

c. Tempat Pelaksanaan / Pengerjaan / Survey

1. Laboratorium Transportasi Laut

2. Sulawesi Tenggara

3. CALON DOSEN PEMBIMBING

a. Nama : Firmanto Hadi, S.T., M.Sc.

b. NIP : 19690610 199512 1 001

c. Tanda tangan :

4. KATEGORI PENGERJAAN TUGAS AKHIR

Eksperimen Laboratorium / Survei Lapangan

Evaluasi / Pengembangan Teori / Metode / Teknik Analisis

Desain dan Perancangan Kapal / Sistem

Pembuatan Program Komputer

Studi Kasus / Studi Kelayakan

2

Page 3: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

Lain-lain (disebutkan)

.................................................................

3

Page 4: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

II. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sebagai negara kepulauan yang besar, setiap pulau atau daerah di Indonesia masing-

masing memiliki karakteristik moda yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pelayanan

transportasi daerah tersebut. Memenuhi kebutuhan mobilisasi berupa transportasi

intermoda di setiap pulau / daerah ataupun antar pulau / daerah menjadi tantangan

tersendiri. Berkaitan dengan masalah tersebut salah satu permasalahan yang dihadapi

Indonesia adalah, kurangnya kesisteman dan koordinasi antarmoda. Sebab untuk

mendukung penyelenggaraan transportasi antarmoda/multimoda yang efektif dan efisien,

dibutuhkan suatu sistem transportasi yang terintegrasi, yang mencakup antara lain

manajemen dan pengaturan jaringan transportasi antarmoda/multimoda, penerapan

dokumen tunggal, dan sistem tiket terpadu (Kementerian Negara Riset dan Teknologi

Republik Indonesia, 2006).

Beberapa studi sudah pernah dilakukan di Indonesia dengan tujuan merencanakan dan

merancang strategi pengembangan sistem transportasi intermoda. Pada penerapannya

strategi pengembangan sistem yang pernah dilakukan, belum disesuaikan dengan strategi

atau rencana pengembangan regional. Keputusan independen tentang jalan raya di

sebuah wilayah atau tentang penambahan kapasitas pelabuhan di titik tertentu, tentu tidak

dapat menjelaskan interaksi yang terjadi pada sistem transportasi di suatu wilayah.

Pulau Jawa dan Sumatera, dari segi ekonomi dan pembangunan, tumbuh pesat

dibandingkan pulau yang lain. Transportasi di kedua pulau tersebut tentu mendapat

perhatian lebih dari pemerintah. Boleh dikatakan pulau-pulau lain, terutama derah timur

masih memiliki banyak masalah dalam transportasi. Infrastruktur yang seperti apa yang

harus dikembangkan dan berapa lama infrastruktur yang sudah ada sekarang dapat

bertahan, bergantung pada studi tentang bagaimana permintaan (demand) yang

digambarkan dengan pergerakan barang di masing-masing wilayah. Keputusan masing-

masing wilayah tentang transportasi ini nantinya harus terintegrasi dengan wilayah-

wilayah lain dan sesuai dengan rencana pengembangan regional.

4

Page 5: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

2. PERUMUSAN MASALAH

Sehubungan dengan latar belakang di atas permasalahan yang akan dikaji dalam

Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagaimana pola demand dari nikel pada wilayah Sulawesi Tenggara ?

2. Bagaimana interaksi dan pergerakan freight dari nikel pada jaringan transportasi

wilayah, yang dalam hal ini adalah Provinsi Sulawesi Tenggara?

3. Bagaimana model jaringan transportasi intermoda yang optimal dari segi biaya

(cost) ?

3. BATASAN MASALAH

Batasan-batasan yang ditentukan dalam penelitian ini antara lain :

1. Permintaan (demand) dan penawaran (supply) barang dianggap tidak berubah

karena faktor lain selama perhitungan.

2. Peramalan (forecasting) dari permintaan (demand) dilakukan untuk mengevaluasi

berapa lama jaringan yang sudah ada dapat digunakan dan bagaimana

pengembangannya.

3. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode ekuilibrium.

4. Produk yang akan diteliti lebih lanjut adalah komoditas pertambangan yang

menyumbang nilai besar untuk pendapatan wilayah Sulawesi Tenggara yaitu,

nikel, aspal curah dan emas.

5. Spesifikasi teknis moda transportasi yang dapat digunakan hanya dilihat dari segi

ukuran utama, kapasitas angkut, dan kecepatan dinas rata-rata.

6. Maksimum kargo yang dapat diangkut masing-masing moda transportasi adalah

100% dari kapasitasnya.

7. Model jaringan yang direncanakan digunakan sebagai evaluasi rencana

pengembangan jaringan transportasi wilayah. Oleh sebab itu model akan diuji

berdasarkan wacana pengembangan transportasi regional.

5

Page 6: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

4. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dari penelitian Tugas Akhir ini adalah mendesain model jaringan transportasi

intermoda dari beberapa produk di suatu wilayah, yang dalam hal ini Provinsi Sulawesi

Tenggara dengan biaya transportasi minimum sebagai evaluasi jaringan yang sudah ada

dan disesuaikan dengan wacana pengembangan transportasi regional.

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah :

1. Menggambarkan permintaan (demand) dari beberapa komoditi tambang di

Sulawesi Tenggara ke dalam pola dan meramalkannya (forecasting) jangka

pendek (<5 tahun).

2. Memodelkan interaksi dan pergerakan komoditi pada jaringan transportasi

intermoda yang sudah ada.

3. Mengembangkan model jaringan transportasi intermoda yang optimal dari

beberapa komoditi tersebut bedasarkan biaya minimum dan dengan menggunakan

pendekatan ekuilibrium, berdasarkan hasil analisa pada poin 1 dan 2.

5. MANFAAT

Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui model optimal jaringan

transportasi intermoda dari beberapa komoditi tambang di Provinsi Sulawesi Tenggara

sebagai model jangka pendek (5 tahun).

6. HIPOTESIS

Jika Tugas Akhir ini dilakukan maka akan diperoleh model jaringan transportasi

intermoda dari komoditi tambang (nikel) di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan

biaya transportasi terendah.

6

Page 7: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

III. STUDI LITERATUR AWAL

1. LANDASAN TEORI

Moda Transportasi

Terdiri dari moda transportasi jalan, kereta api, sungai, danau dan penyeberangan, laut

dan udara, yang dapat membentuk jaringan transportasi, dengan karakteristik teknis yang

berbeda, serta pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan.

(Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, 2006)

Jaringan Transportasi Intermoda

Jaringan transportasi intermoda adalah sebuah sistem logistik yang terhubung dengan

dua atau lebih moda. Setiap moda memiliki karakteristik pelayanan (service) tersendiri

yang secara umum memungkinkan komoditi (atau penumpang) berpindah ke mode lain

dalam satu perjalanan dari asal (origini) ke tujuan (destination). (S. Lubis, et al., 2005)

Gambar 1. Jaringan Transportasi Intermoda

7

Page 8: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

Idealisasi Jaringan Transportasi Intermodal

Dalam sistem transportasi intermoda, karakteristik pasar berdasarkan pada komparatif

keuntungan dari pemakaian sebuah moda. Tabel menunjukkan rekomendasi untuk

jaringan transportasi antar pulau, sebab operasi transportasi antar pulau didominasi moda

transportasi laut, dimana karakteristik moda laut sesuai untuk kasus ini (berkapasitas

besar dan rendah biaya, hanya memerlukan infrastruktur berupa pelabuhan dan

manajemen rute).

Tabel 1. Idealisasi Jaringan Transportasi Intermoda Intra-pulau

Tabel 2. Idealisasi Jaringan Transportasi Intermoda Intra-pulau Jarak Jauh

Konsep Intermodal

8

Page 9: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

Intermodal dipengaruhi oleh ruang, waku, struktur, pola jaringan, jumlah interkoneksi

dan penghubung, dan karakteristik atau tipe dari kendaraan dan terminal. Pengembangan

transportasi intermoda pada umumnya berdasarkan pada konsep berikut : (S. Lubis, et

al., 2005)

Asal dan jumlah komoditi / penumpang yang ditransportasikan

Ketersediaan moda transportasi

Asal dan tujuan

Nilai dari komoditi / penumpang dan frekuensi perjalanan (trip)

Ada empat fungsi penting dalam transportasi intermoda, yaitu :

Komposisi. Mengumpulkan dan mengkonsolidasikan penumpang dan komoditi di

terminal / node yang memungkinkan terjadinya intermoda antarmuka antara

sistem distribusi lokal / regional dengan sistem distribusi nasional / internasional.

Koneksi. Pergerakan komoditi / penumpang diantara paling sedikit dua terminal /

node. Efisiensi dari koneksi ini biasanya diturunkan dari fungsi ekonomi

(economies of scale).

Perpindahan / pertukaran, proses perpindahan moda di terminal. Fungsi utama

dari intermoda adalah pada terminal / node yang menyediakan kontinuitas di

dalam rantai transportasi.

Dekomposisi. Pecahan proses dari komoditi / penumpang pada terminal terdekat

dari asal komoditi / penumpang dan memindahkannya ke jaringan distribusi lokal

/ regional.

Gambar 2. Intermodal Transportation Chain

9

Page 10: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

Model Demand

Model ekonometrik dengan menafaatkan variabel karakteristik dari barang dan / atau

kondisi regional yang digunakan. Model yang dihasilkan bersifat sensitif terhadap

perubahan sosial ekonomi yang diwakilkan oleh kedua variabel. Jumlah pergerakan

komoditas antara dua kota diasumsikan menjadi fungsi tertentu sesuai karakteristik sosial

ekonomi kedua kota ini. Bentuk umum dari model permintaan ditentukan sebagai berikut

:

Dimana :

T ijk : volume dari kkomoditi k yang diproduksi di zona i dan ditransportasikan

ke zona j, dalam tons/tahun

X i , X j : jumlah populasi di zona i dan zona j, dalam 1000 orang

Y i ,Y j : PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Total atau sektor industri,

dari zona i dan zona j.

α ,β , γ : parameter dari model

Kurva Lorenz

Kurva Lorenz dapat membantu kita dalam memvisualisasikan tingkat

ketidakseimbangan suppy-demand, dengan mengamati kesenjangan antara dua garis:

garis lurus (kesetaraan sempurna) dan Kurva Lorenz. Ketika Kurva Lorenz itu kecil,

10

Page 11: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

berarti tingkat perbedaan tidak banyak dan ketika keadaan sebaliknya (Kurva Lorenz

berukuran besar) maka terdapat ketimpangan besar.

Gambar 3. Kurva Lorenz

Kurva Lorenz sering diwakili oleh fungsi L(F), dimana F digambarkan oleh sumbu

horizontal (x) dan L digambarkan dengan sumbu vertikal (y). Kurva Lorenz selalu

dimulai dari (0,0) dan berakhir di (1,1). Kurva Lorenz tidak didefinisikan jika mean dari

distribusi probabilitas adalah nol atau tak terbatas. Kurva Lorenz untuk distribusi

probabilitas adalah fungsi kontinu. Namun, Kurva Lorenz yang mewakili fungsi

diskontinu dapat digunakan sebagai batas Kurva Lorenz untuk distribusi probabilitas,

sebagai contoh garis ketidaksetaraan sempurna (inequality line). Informasi dalam Kurva

Lorenz dijabarkan dalam Koefisien Gini.

Koefisien Gini

11

Page 12: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

Koefisien Gini biasanya didefinisikan secara matematis berdasarkan Kurva Lorenz,

dimana plot proporsi pada sumbu y yang secara kumulatif diterima oleh % di sumbu x.

Garis 45o merupakan garis kesetaraan sempurna (perfect equality line) dari nilai di

sumbu y. Koefisien Gini dianggap sebagai rasio dari daerah yang terletak di antara garis

kesetaraan (equality line) dan Kurva Lorenz (ditandai dalam “A” pada diagram di

penjelasan Kurva Lorenz) atas area total di bawah garis kesetaraan (ditandai “A” dan

“B” pada diagram di penjelasan Kurva Lorenz). Koefisien Gini berkisaar dari 0 – 1,

terkadang dinyatakan juga sebagai persentase yang berkisar antara 0 – 100.

2. METODOLOGI DAN MODEL ANALISIS

Langkah-langkah pengerjaan Tugas Akhir ini adalah :

1. Melakukan studi literatur mengenai permasalahan yang diangkat.

2. Pengumpulan data yang dilakukan dalam dua cara yaitu pengumpulan data

langsung (primer) dan pengumpulan data secara tidak langsung (sekunder).

3. Analisis data berupa :

a. Informasi

Formulasi masalah, mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan dan

merorganisir semua data.

b. Peramalan

Memperkirakan permintaan (demand) berupa pergerakan komoditi, sesuai

dengan kondisi ekonomi wilayah dan dari beberapa komoditi tambang (nikel,

aspal curah dan emas).

c. Analisis

Analisis data berupa interaksi antar komoditi, model kondisi eksisting dari

sarana dan jaringan transportasi dan model jaringan transportasi intermoda

yang sudah dikembangkan dengan skenario berbeda.

d. Evaluasi

12

Page 13: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

13

Page 14: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

Identifikasi Masalah

Analisis Supply

Pendapatan daerah atas nikel tidak maksimal

Biaya transportasi mahal

Jaringan Transportasi Intermoda belum optimum

Analisis DemandKondisi ekonomi wilayah

Produksi nikel

Distribusi nikel

Peramalan Demand

Pola demand

Jaringan transportasi eksisting

Links

Infrastruktur

Database Jaringan

Optimisasi jaringan transportasi dgn metode ekuilibrium

S = DNo Yes Optimisasi jaringan

berdasarkan biaya

Rencana Pengembangan Regional

Rencana pengembangan jaringan transportasi regional

Rencana pengembangan infrastruktur transportasiRencana pengembangan infrastruktur manufaktur

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

14

Page 15: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

IV. SISTEMATIKAN PENULISAN TUGAS AKHIR

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

I.2 RUMUSAN MASALAH

I.3 TUJUAN PENELITIAN

I.4 MANFAAT

1.5 BATASAN MASALAH

BAB II PENGENALAN DAN IDENTIFIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV JARINGAN TRANSPORTASI INTERMODA UNTUK ANGKUTAN NIKEL DOMESTIK SULAWESI TENGGARA

BAB V PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

V.2 REKOMENDASI

REFERENSI

LAMPIRAN

15

Page 16: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

V. RENCANA DAFTAR KEGIATAN

AKTIVITAS

BULAN

1 2 3 4

MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Formulasi masalah dan studi literatur

Pengumpulan data dan rekapitulasi

Peramalan

Analisis

Evaluasi

Analisis hasil dan diskusi

Laporan Tugas Akhir

VI. DAFTAR PUSTAKA AWAL

1.

Fernandez L, J Enrique, de Cea Ch., Joaquin dan Soto O., Alexandra. Multimodal Equilibrium Models For Predicting Intercity Freight Flows. Chile : Transport Engineering Department, Unicersidad Catolica de Chile.

2. J. Eatough, Christopher, C. Brich, Stephen dan J. Demetsky, Michael. 19998. A

Methodology for Statewide Intermodal Freight Transportation Planning.

Charlottesville, Virginia : Virginia Transportation Research Council, 19998.

3. Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia. 2006. Indonesia

2005 - 2025 Buku Putih Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu

16

Page 17: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

Pengetahuan dan Teknologi Bidang Teknologi dan Manajemen Transportasi.

Jakarta : Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, 2006.

4. Lorenz, M.O. 1905. methods of measuring the Concentration of Wealth. s.l. : The

American Statistical Association, Vol. 9, No. 70, 1905.

5. Nan Prayoga, Putu Hangga. 2007. Perencanaan Rute Angkutan Komoditas Ekspor

Jawa Timur Akibat Bencana Alam (Studi Kasus : Bencana Lumpur Lapindo).

Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2007.

6. S. Lubis, Harun Al-Rasyid, et al. 2005. Multimodal Transport in Indonesia : Recent

Profile and Strategy Development. Bandung : Eastern Asia Society for Transportation

Studies, 2005.

7. Sjafruddin, Ade, et al. 2010. Policy Evaluation of Multimodal Transportation

Nwteork : The Case of Inter-island Freight Transportation in Indonesia. Bandung :

Transportation Research Group, Institut Teknologi Bandung (ITB), 2010.

17

Page 18: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

VII. LEMBAR EVALUASI PROPOSAL TUGAS AKHIR

Setelah membaca, mempelajari dan menimbang proposal tugas akhir ini, maka tim

dosen penilai tersebut pada daftar di bawah ini menyatakan:

Kelayakan proposal :

(Beri tanda centang - sesuai dengan alasan)

Sudah pernah dilakukan oleh mahasiswa lain

Permasalahan terlalu tinggi untuk tingkat S1

Permasalahan terlalu rendah untuk tingkat S1

Tidak jelas hubungan judul dengan teori yang dipakai

Metode analisis tidak cocok dengan permasalahan yang dibahas

Survei / Perolehan Data / Percobaan terlalu sulit untuk dilakukan

Diperlukan peralatan / piranti canggih untuk penyelesaian dan belum

tersedia di jurusan

Tujuan penelitian tidak jelas

Manfaat penelitian tidak jelas

Lain-lain (disebutkan):

Keputusan Tim:

a. Menolak dan ganti judul dan/atau ganti topik.

b. Menerima dengan tanpa perbaikan dan diteruskan

c. Menerima dengan perbaikan proposal. Daftar perbaikan dapat dilihat pada daftar

perbaikan

18

Page 19: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

VIII. DAFTAR PERBAIKAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

a. Judul : ................................................................................

b. Ikhtisar Tugas Akhir : ................................................................................

c. Latar Belakang Masalah : ................................................................................

d. Perumusan Masalah : ................................................................................

e. Tujuan / Manfaat : ................................................................................

f. Tambahan Literatur : ................................................................................

g. Metodologi : ................................................................................

h. Waktu Penyelesaian : ................................................................................

i. Catatan Tambahan : ................................................................................

(Tambahan bimbingan pada dosen bidang lain yang relevan, jika diperlukan)

19

Page 20: Model Jaringan Transportasi Intermoda Untuk Angkutan Nikel Domestik (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tenggara)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANJURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182

Email : [email protected]

IX. USULAN DOSEN PEMBIMBING

1. ...................................

2. ...................................

3. ...................................

X. TIM DOSEN PENILAI PROPOSAL

N a m a Tanda Tangan

1. Ketua Tim ................................... ........................

2. Anggota ................................... ........................

................................... ........................

................................... ........................

................................... ........................

Mengetahui dan menyetujui:

Surabaya, ..............................

KETUA JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Prof. Ir. I Ketut Arya Pria Utama, MSc, PhDNIP. 19670406 199203 1 001

20