17
PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE DI PUSKESMAS Oleh : Dr INDAH RACHMAWATI

Pengendalian Penyakit Diare Di Puskesmas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengendalian penyakit diare di puskesmas

Citation preview

PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE

DI PUSKESMASOleh : Dr INDAH RACHMAWATI

TUJUAN

Umum : Menurunkan angka kesakitan dan

kematian Khusus : 1. Tercapainya penurunan angka kesakitan 2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai

standard

3. Diketahuinya situasi epidemiologi dan

besarnya masalah penyakit diare di masyarakat,sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,penanggulangan maupun pemberantasannya pada semua jenjang pelayanan

4. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah

5. Tersusunya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di suatu wilayah kerja yang meliputi target,kebutuhan logistik dan pengelolaanya

TATALAKSANA DIARE PADA ANAK

Prinsip LINTAS Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare ), terdiri atas :

1. Oralit Osmolaritas Rendah ( ORALIT, air tajin, kuah sayur, air minum )

2. Zinc ( 300 macam enzim membutuhkan zinc sebagai cofaktornya misalnya enzim superoksida dismutase metabolisme radikal bebas superoksida dalam tubuh ( Linder, 1999; Cousins et al, 2006)

3. Pemberian ASI/makanan 4. Pemberian Antibiotik atas indikasi 5. Pemberian Nasihat

Prosedur 1. Riwayat penyakit 2. Menilai Derajat Dehidrasi 3. Menentukan Rencana Pengobatan : Rencana terapi A ,penderita tanpa

dehidrasi Rencana terapi B, dehidrasi ringan sedang Rencana terapi C,deidrasi berat

Diare bermasalah Diare berdarah KoleraDiare berkepanjanganDiare persisten/KronikDiare dengan gizi burukDiare dengan penyakit penyerta

Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana kesehatan :

75 ml x Berat Badan anak

Bila BB tidak diketahui : umur < 1 tahun : 300 ml oralit umur 1-4 tahun : 600 ml oralit umur >5 tahun : 1200 ml oralit

Sarana Rehidrasi : Pojok Oralit

Fungsi :a) mempromosikan upaya-upaya rehidrasi

oralb) memberi pelayanan penderita diarec) memberikan pelatihan kader posyandu

PROSEDUR SURVEILANS

Cara pengumpulan data diare :1. Laporan Rutin : mingguan /W2,

bulanan/LB2. Laporan KLB/wabah : W1 dalam 24 jam3. Pengumpulan data melalui studi kasus

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

WABAHKejadian berjangkitnya suatu penyakit

menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka

( UU NO.4 tahun 1984 )

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

WABAHKejadian berjangkitnya suatu penyakit

menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka

( UU NO.4 tahun 1984 )

Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah ( Permenkes RI No. 949/ Menkes / SK/ VII/2004 )

KEJADIAN LUAR BIASA ( KLB )

Manajemen KLB DIARE

Pra KLB /Wabah - persiapan SKD, TGC, Promkes, Lintas sektorSaat KLB/Wabah - penyelidikan KLB - diagnosa - identifikasi etiologi - memastikan terjadinya KLB diare - distribusi penderita menurut waktu, tempat dan

orang - identifikasi sumber dan cara penularan penyakit

diare - identifikasi populasi rentan - pemutusan mata rantai penularan - penanggulangan KLBPaska KLB - intensif selama 2 minggu - perbaikan sarana lingkungan - PHBS

EVALUASI

Indikator :1. Target penemuan penderita (semua

umur dan balita)2. Cakupan pelayanan (semua umur dan

balita)3. Kualitas pelayanan ( penggunaan

oralit,infus,kematian pada saat KLB dll )4. Menganalisa hasil pemantauan/supervisi

10 LANGKAH PHBS

TERIMA KASIH