Upload
nurisyaban-aziezah
View
275
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
n
Citation preview
PENGENDALIAN ALIRAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Satu besaran penting pada proses yang melibatkan cairan adalah laju aliran. Pengendalian
aliran menjadi faktor sangat penting pada proses.
1) Aliran cairan kea lat berikutnya diharapkan pada nilai konstan.
2) Banyak fungsi unit proses berjalan baik jika bekerja pada aliran tetap.
1.2 Tujuan Percobaan
Praktikum ini member kompetensi dasar pada mahasiswa yaitu kemampuan untuk dapat
mengendalikan sistem aliran. Adapun tujuan praktikum adalah mempelajari pengaruh nilai
parameter pengendali pada respon aliran.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Prinsip Pengendalian
Sensor mengindera variabel proses (suhu,tekanan,level,aliran). Informasi variabel proses
(PV) dari sensor selanjutnya diolah oleh transmitter dan dikirimkan ke pengendali dalam
bentuk sinyal listrik (4-20 mA) atau pneumatik (0,2-1 bar atau 3-15 psi). Dalam pengendali,
variabel proses terukur dibandingkan dengan setpoint (SP). Perbedaan antara keduanya
disebut error. Berdasar besar error, lamanya error, dan kecepatan error, pengendali
(controller) melakukan perhitungan sesuai algoritma kendali untuk menghasilkan sinyal
kendali (controller output, u) yang berupa sinyal listrik atau pneumatik yang dikirimkan ke
elemen kendali akhir (final control element biasanya berupa katup kendali atau control
valve). Perubahan ini menyebabkan perubahan manipulated variable. Jika perubahan
manipulated variable dalam arah dan nilai yang benar, maka variabel proses terukur dapat
dijaga pada nilai setpoint.
Prinsip pengendalian tersebut di atas berlaku umum untuk semua pengendalian proses umpan
balik. Disini terdapat empat fungsi dasar, yaitu: mengukur (measurement), membandingkan
(comparasion), menghitung (compulation, decision, atau evaluation) dan mengoreksi
(correction atau action).
Tabel 1. Empat fungsi dasar pengendalian (reverse acting).
Pengendalian umpan balik adalah pengendalian yang memakai variabel keluaran sstem (PV) untuk mempengaruhi masukan (MV) dari sistem yang sama.
Pengendali Katup Kendali PLANT
gangguan
Sensor & Transmitter
re u m
c
y
Mengukur Membandingkan Menghitung Mengoreksi
PVPV dengan SP
Jika PV > SP perkecil sinyal kendali Perkecil MV
Jika PV < SP perbesar sinyal kendali Perbesar MV
u=Kc e Kcτi ∫edt +Kc τi de
dt+uc
Gambar 1. Diagram blok proses pengendalian proses
Keterangan:
C : Variabel Proses (PV) terkendali E : error (=y-r)
Y : Variabel Proses (PV) terukur U : sinyal kendali (controller output)
R : setpoint (SP) M : manipulated variable (MV)
2.2 Pengendalian Laju Alir
Dalam praktikum ini sebagai sensor laju alir adalah jenis turbin. Putaran turbin berbanding
lurus dengan laju alir. Sinyal listrik sensor turbin berupa gelombang balok. Oleh konverter,
gelombang balok diubah menjadi sinyal tegangan 1-5 V (0-100%). Sinyal ini dikirim ke
pengendali (komputer). Aksi pengendali berjenis berkebalikan (reverse acting). Artinya jika
laju alir bertambah besar, sinyal kendali berkurang dan katup kendali lebih menutup untuk
mengurangi laju alir.
Sinyal kendali dari pengendali (komputer) berupa sinyal tegangan 1-5 V, yang
selanjutnya diubah menjadi sinyal arus 4-20 mA. Oleh konverter sinyal arus diubah menjadi
sinyal pneumatik 0,2-1 bar (3-15 psi). control valve (unit kendali akhir) adalah jenis
pneumatik yang mendapat sinyal pneumatik tersebut.
Dalam pengendalian aliran ini sebagai PV adalah laju alir, MV adalah aliran air masuk,
SP adalah laju alir yang diinginkan, gangguan adalah laju alir keluar sistem. Pengendalian
laju alir memiliki sifat cepat dan banyak noise khususnya untuk aliran turbulen.
Gambar 2. Pengendalian laju alir
Keterangan :
1 : FT (transmitter aliran)
2 : FC (pengendali aliran)
3 : Sensor aliran
4 : Katup Kendali
Karakteristik dinamik lingkar pengendalian laju alir didominasi oleh dinamika elemen
kendali akhir. Juga akibat gesekan stem dapat menimbulkan hysteresis. Faktor linieritas
pengendalian laju alir ditentukan oleh karakterisitik katup kendali, tipe instrument ukur laju
alir yang dipakai dan penyempitan dalam pipa.
DAFTAR PUSTAKA
(1) Heriyanto (2010). Pengendalian Proses. Jurusan Teknik Kimia, Bandung: POLBAN
(2) Wade, H.L. (2004). Basic and Advanced Regulatory Control: System Design and Application.
Ed. 2,ISA,NC.
1 2
3 4