32
4.3 Aliran Fluida Dalam Pipa Aliran fluida nyata lebih rumit daripada aliran fluida ideal, sehingga persamaan-persamaan diferensial parsial yang biasa digunakan untuk menghitung aliran ideal (persamaan Euler) tidak mempunyai persamaan umum. Untuk menjawab soal-soal aliran fluida nyata digunakan cara-cara semi empiris dan hasil percobaan. Ada dua jenis aliran mantap dari fluida-fluida nyata yang harus dipahami dan diselidiki. Aliran- aliran itu disebut aliran laminer dan aliran turbulen. Kedua jenis aliran tersebut diatur oleh hukum-hukum yang berbeda.

Bab 4-3 Teori Aliran Fluida-Aliran Fluida Dlm Pipa.pptx

  • Upload
    alivoc

  • View
    430

  • Download
    15

Embed Size (px)

Citation preview

Kontrak Perkuliahan/Pedoman Perkuliahan Mahasiswa PERALATAN INDUSTRI PROSES

4.3 Aliran Fluida Dalam PipaAliran fluida nyata lebih rumit daripada aliran fluida ideal, sehingga persamaan-persamaan diferensial parsial yang biasa digunakan untuk menghitung aliran ideal (persamaan Euler) tidak mempunyai persamaan umum. Untuk menjawab soal-soal aliran fluida nyata digunakan cara-cara semi empiris dan hasil percobaan.

Ada dua jenis aliran mantap dari fluida-fluida nyata yang harus dipahami dan diselidiki. Aliran-aliran itu disebut aliran laminer dan aliran turbulen. Kedua jenis aliran tersebut diatur oleh hukum-hukum yang berbeda.

1Aliran Laminer (Re 2000)Dalam aliran laminer partikel-partiel fluidanya bergerak di sepanjang lintasan-lintasan lurus, sejajar dalam lapisan-lapisan atau laminer. Besarnya kecepatan-kecepatan dari laminae yang bedekatan tidak sama. Aliran laminer diatur oleh hukum yang menghubungkan tegangan geser ke laju perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali kekentalan fluida dan gradien kecepatan atau = dv/dy. Kekentalan fluida tersebut dominan dan karenanya mencegah setiap kecenderungan menuju kondisi-kondisi turbulen.

Aliran Turbulen (Re > 2000)

Dalam aliran turbulen partikel-partikel bergerak secara serampangan ke semua arah. Tidaklah mungkin untuk menjejaki gerakan sebuah partikel tersendiri. 2Bilangan Reynolds

Untuk pipa pipa bundar dengan aliran penuh,

Bilangan Reynolds,

Dimana, u = kecepatan rata rata dalam m / s d= garis tengah pipa dalam m, r0= jari jari pipa dalam m, = kekentalan kinematik fluida dalam m2/s = rapat massa fluida dalam kg/m3 = kekentalan mutlak dalam Pa.s

3Untuk irisan irisan penampang yang tidak bundarPerhitungan bilangan Reynold didasarkan pada jari jari hidraulik, R yaitu perbandingan luas irisan penampang terhadap keliling yang terbasahi.

sehingga :

= kekentalan kinematik fluida (SI adalah m2 /s)u = kecepatan fluida (m/s)Kecepatan KritisKecepatan kritis adalah kecepatan dimana semua turbulensi diredam oleh kekentalan fluidanya. Telah ditemukan bahwa batas atas aliran laminer yang mempunyai arti penting dinyatakan oleh suatu bilangan Reynold sebesar kira kira 2000

4Contoh Soal 1Tentukan kecepatan kritis pada aliran laminer Re = 2000 untuk (a) minyak bakar medium pada 15, 60C (kekentalan kinematik adalah 4, 41 x 10-6 m2/s) yang mengalir melalui sebuah pipa 152,4 mm, (b) air pada 15, 60C (kekentalan kinematik adalah 1,13 x 10-6 m2/s ) yang mengalir dalam pipa 152, 4 mm

Jawab

Untuk Minyak bakar,

Untuk air,

5Contoh Soal 2Tentukan jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 305 mm bila (a) air pada 15, 60 C mengalir pada kecepatan 1, 067 m/s ( = 1,13x10-6) dan (b) minyak bakar berat (kekentalan kinematik adalah 205 x 10-6 m2/s) pada 15,60 C mengalir pada kecepatan yang sama.

Jawab :a.

b. Minyak Bakar

= 288. 000 (> 2000) aliran turbulen

= 1580 (< 2000) aliran laminer6Contoh Soal 3Untuk syarat syarat aliran laminer, berapakah ukuran pipa yang akan mengalirkan 5, 67 x 10-3 m3/s minyak bakar menengah pada 4, 40 C? ( = 6, 08 x 10-6 m2/s)

Jawab :

Gunakan sebuah pipa patokan yang bergaris tengah 600 mm

7Aliran fluida meliputi bendaDalam teknik sering dijumpai perisriwa fluida mengalir meliputi sebuah atau banyak benda. Benda tsb dapat berupa padatan, tetes cairan atau gelembung gas. Pendekatan analisa thd ketiga jenis benda tsb sama sepanjang bentuknya tetap dan permukaan antar fasanya tidak bergerak. Benda benda tsb merupakan hambatan thd aliran yg diatasi fluida. Hambatan itu bersumber pada dua peristiwa, yaitu gesekan fluida pada permukaan benda (hambatan gesekan) dan bentuk geometri benda (hambatan bentuk). Keduanya bersama sama menimbulkan hambatan keseluruhan. Adanya hambatan itu dinyatakan dg sebuah koefisien hambatan (Cd), yg diberi batasan sbb:

8Gaya thd benda (F) dianggap terdiri dari hasi kali energi kinetik, luas benda A dan suatu koefisien hambatan CD.Luas benda diambil penampang terbesar dari benda yg tegak lurus pada daeah alir, adalah kecepatan nisbi antara benda dan aliran fluida. Jika benda itu sendiri bergerak oleh adanya gaya dari luar sistem (gaya gravitasi, gaya sentriugal, gaya magnit, gaya listrik atau gaya apung). Maka hambatan itu akan menentukan kecepatan akhir yg dicapai oleh benda.

Dibawah ini akan diturunkan analisa untuk benda yg berbentuk bola. Benda (padatan, cairan atau gas) diandaikan berbentuk bola dg permukaan yg tidak bergerak dan bentuk tetap.

Gambaran ttg aliran fluida disekitar benda tergantung pada besarnya bilangan Reynold ( & adalah sifat fluida yg mengalir, kecepatan nisbi dan d diameter bola).

9Untuk benda yg tidak berbentuk bola, maka diambil diameter setara, yg didefenisikan sbg diameter bola yg mempunyai volume sama dgbenda tersebut.De = 4 R(5 7)

Re < 0, 4 hambatam gesekan 103 < Re < 10

Jika kecepatan fluida rendah sekali (Re < 0, 4), fluida akan mengalir sejajar dg permukaan bola, dan bertemu lagi disebelah belakang bola (lihat gambar 5.1). Dalam daerah dg bilangan Reynold sangat rendah ini hanya ada hambatan gesekan dan kecepatan menjadi tetap. Dalam daerah ini berlaku hukum Stokes.

F = 3 . . . d . u (5 9)

10Gambar 5.1 Aliran meliputi bola

Jika hukum Stokes ditulis dalam bentuk persamaan (5 6), maka diperoleh

(5 10a)

atau (5 10b)

Jika bilangan Reynold bertambah besar, maka baik hambatan gesek maupun hambatan bentuk berpengaruh, akan tetapi pengaruh hambatan gesekan makin kecil apabila Re makin besar. Kecepatan akhir (ut) benda benda yang bergerak dalam fluida dapat ditentukan dengan membuat neraca gaya yang bekerja pada benda itu, yaitu gaya hambatan dipersamakan dengan gaya dorong gerakan ( = berat semu benda atau gaya apung)

12Berat semu benda = (5 11)

Hukum Stokes : F = (5 12)

sehingga didapat : (5 13)

Jika ruas kanan diganti dengan bentuk yang memuat Cd (pers 5-6), maka untuk daerah berlakunya hukum stokes diperoleh :

(5 14)

(5 15)

13CD = 24 / Re, maka :

Untuk daerah 103 < Re < 105, dimana Cd tetap = 0, 43 dapat digunakan rumus praktis :

Untuk daerah 0, 4 < Re < 103 dapat digunakan :

14Baik untuk partikel berbentuk bola atau bukan, ut dapat dihitung dengan menggunakan gambar 5.2 yang menggambarkan Re vs Cd . Re2 (faktor yang mengandung ut) :

Untuk mendapatkan harga ut, pertama-tama tentukan Cd (dari dp dan u yang sudah diketahui), kemudian dengan menggunakan gambar 5. 2 dapatkan harga Rep yang sesuai, baru hitung ut nya, yaitu :

16Faktor Gesekan, fFaktor gesekan f dapat diturunkan secara matematis untuk aliran laminer, tetapi tak ada hubungan matematis yang sederhana untuk variasi f dengan bilangan Reynolds yang tersedia untuk aliran turbulen. Selanjutnya, Nikuradse dan lain lainnya telah menemukan bahwa kekasaran relatif pipa (perbandingan ukuran ketidaksempurnaan permukaan E terhadap garis tengah sebelah dalam pipa) mempengaruhi harga f.

a.Untuk aliran laminer disemua pipa untuk semua fluida, harga f adalah

Untuk aliran laminer , Re maksimum sebesar 2000f = 64 / Re (5 20)17b.Untuk aliran turbulen, banyak ahli hidraulika telah mencoba menghitung f dari hasil hasil percobaan.

Untuk pipa pipa mulus Blasius menganjurkan untuk bilangan bilangan Reynolds antara 3000 dan 100 000,

.(5.22)

Untuk harga harga Re sampai kira kira 3.000.000, persamaan von karman yang diperbaiki oleh Prandtl adalahf = 0. 316 / Re0. 25

18Untuk pipa pipa kasar,

Untuk semua pipa, lembaga Hidraulik (hydraulic Institute) menganggap bahwa pers Colebrook bisa dipercaya untuk menghitung f. Persamaannya adalah :

Haruslah diamati bahwa untuk pipa-pipa mulus dimana harga /d sangat kecil, suku pertama dlm kurung dari (5 -25) dapat dihilangkan; shg (5 25) dan (5 23) serupa. Demikian juga, andai kata bilangan Reynolds Re mjd sangat besar, suku kedua dalam kurung dari (5 25) dapat dihilangkan; dalam hal seperti itu efek kekentalan dapat diabaikan, dan f tergantung pada kekasaran relatif pipanya.Untuk menentukan besarnya faktor gesekan harga f, dapat juga digunakan diagram Moody yang menggambarkan hubungan antara faktor gesekan f, bilangan Reynolds Re dan kekasaran relatif / d. dapat dilihat pada diagram A 1 dalam Apendiks

19Penurunan Head

Penurunan head untuk aliran laminer dinyatakan oleh persamaan Hagen Porseuille.

Head turun (m) =

Rumus Darcy Weisbach.Rumus ini merupakan dasar menghitung head turun untuk aliran fluida dalam pipa pipa dan saluran saluran.

Head turun (m) = fak.gesekan f x

20sehingga penurunan head untuk aliran laminer dapat dituliskan sebagai berikut :

Penurunan head yang lainPenurunan head yang lain, seperti dalam sambungan sambungan pipa, umumnya dinyatakan sebagai berikut :

Head turun (m) = K (u2 / 2g)

Tabel penurunan head yang khas dapat dilihat pada tabel 4 dan 5 dalam Appendiks.

21Contoh Soal 1Minyak dengan kekentalan mutlak 0. 1 Pa.s. dan s.g = 0.850 mengalir melalui pipa besi tuang (sepanjang 3048 m) berdiameter 305 mm, pada laju sebesar 44. 4 x 10-3 m3 / s. Berapakah besarnya faktor gesekan yang terjadi dan berapakah head turun dalam pipa?

Jawab :

berarti terjadi aliran laminer, maka

Head turun =

22Contoh Soal 2Tentukanlah head turun dari besi tuang baru (kekasaran pipa, = 0,24) panjang 350 m, berdiameter sebelah dalam 305 mm tanpa selubung, bila : (a) air pada 15. 60C (v = 1,13x10-6 m2/s) mengalir pada 1525 mm/sec dan (b)minyak bakar menengah (v = 4,41x10-6 m2/s) pada 15.60C mengalir pada kecepatan yang sama.

Jawab :Untuk suatu diameter sebelah dalam 305 mm dan harga rancangan /d = 0. 24 / 305 = 0. 0008Dengan menggunakan kekentalan kinematik air dari Tabel 2, maka :

23Dari diagram A 1, untuk / d = 0. 0008 dan Re = 411.100f = 0. 0194

Maka head turun

Atau dengan menggunakan tabel 3 (untuk air saja) f = 0. 0200Maka head turun

24Untuk minyak, gunakan tabel 2, maka :

aliran turbulen, maka dari diagram A-1 didapat harga f = 0.0213

Sehingga head turun

Catatan :Bila menggunakan diagram A-1 dan tabel 3 untuk selain permukaan permukaan baru, dianjurkan agar angka berarti yang ketiga dari f dibaca atau dibulatkan sebagai nol atau lima, tanpa ada tuntutan akan ketelitian yang lebih besar dalam kebanyakan hal yang praktis.Untuk aliran laminer, untuk sembarang pipa dan fluida, gunakan f = 64 / Re

25

27

VISCOSITYDynamic (absolute) Viscosity, In the SI system the dynamic viscosity units are N s/m2, Pa s or kg/m s where1 Pa s = 1 N s/m2 = 1 kg/m s1 poise = dyne s/cm2 = g/cm s = 1/10 Pa sKinematic Viscosity, = / In the SI-system the theoretical unit is m2/s or commonly used Stoke (St) where1 St = 10-4 m2/s