Upload
tri-ajeng
View
28.382
Download
69
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
Secara etimologis, kata “kurikukum” berasal dari bahasa latin yang
kata dasarnya adalah currere. Kata ini digunakan untuk memberi nama
lapangan perlombaan lari. Karena dipakai untuk sebuah perlombaan,
pada lapangan tersebut terdapat garis “start” dan batas “finish”, untuk
menunjukkan tempat memulai dan mengakhiri perlombaan. Dalam
perkembangannya, kata ini kemudian diadopsi oleh dunia pendidikan.
Kurikulum sebagai produk merupakan hasil perencanaan,
pengembangan, dan perekayasaan kurikulum. Oleh karena itu kurikulum
dalam arti produk merupakan hasil konkret yang dapat diamati dalam
bentuk dokumen hasil kerja sebuah tim pengembang kurikulum.
Kurikulum sebagai program merupakan kurikulum yang berbentuk
program-program pengajaran yang riil.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan rumusan tersebut dapat diturunkan beberapa ciri kurikulum
yang antara lain sebagai berikut.
1. Curriculum as a subject matter, yang menggambarkan kurikulum
sebagai kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi materi
(content) yang akan diajarkan.
2. Curriculum as experience, yang menggambarkan kurikulum sebagai
seperangkat pengalaman yang direncanakan sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan pedidikan.
3. Curriculum as intention, yang menyatakan kurikulum sebagai suatu
rencana, mulai dari tujuan, sasaran dan juga evaluasinya.
4. Curiculum as cultural reproduction, yang menyiratkan kurikulum
sebagai refleksi suatu budaya masyarakat tertentu.
Pengembangan Kurikulum Page 1
5. Curriculum as currere, yang menekankan kapasitas individu untuk
berpartisipasi dan mengonsepkan kembali pengalaman hidup
seseorang.
A. Landasan Hukum dari Perencanaan Dan Pengembangan
Kurikulum adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional: Ketentuan dalam UU
20/2003 yang mengatur KTSP, adalah
Pasal 1 ayat (19)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4);
(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
(2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum
dan pendidikan menengah kejuruan.
(3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA),
madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan
madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat.
(4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah.
Pasal 35 ayat (2);
Pengembangan Kurikulum Page 2
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah.
Pasal 37 ayat (1), (2), (3);
(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
Pengembangan Kurikulum Page 3
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
d. matematika;
e. ilmu pengetahuan alam;
f. ilmu pengetahuan sosial;
g. seni dan budaya;
h. pendidikan jasmani dan olahraga;
i. keterampilan/kejuruan; dan
j. muatan lokal.
(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan; dan
c. bahasa.
(3) Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2)diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP)
yang terdiri dari :
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana Dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian Pendidikan.
3. Standar Isi :Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan
Pengembangan Kurikulum Page 4
jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam Standar Isi adalah :
kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester
dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Isi ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
4. Standar Kompetensi Lulusan: Standar Kompetensi Lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan
ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006.
5. Standar Proses: Standar Proses adalah standar nasional pendidikan
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar
Proses ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007.
6. Standar Penilaian: Standar penilaian pendidikan adalah satndar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,prosedur,
dan instrumken penilaian hasil belajar peserta didik. Standar
Penilaian Pendidikan ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 20
Tahun 2007.
B. LANDASAN DAN TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN
KURIKULUM
1. Landasan
Pada umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang
pada asas-asas berikut:
Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan
tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup,
orang, masyarakat, dan bangsa.
Pengembangan Kurikulum Page 5
Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah
pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan bagaiman
cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila kurikulum
senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen
afilsafat mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan
alatyang di sebut kurikulum.
Asas psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan
psikologis berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor
apa yang dapat menghmbat kemuan belajar mereka selain itu
psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikai proses
belajar mengajar dan tingkat-ingkat perkembanganpeserta didik.
Kurikulum pada dasarnya disusun agar peerta diik dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa kurikulum dan
pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan
peserta didik sebagai peserta utama dlm proses belajar mengajar
akan lebih meningkatkankeberhasilan kurikulum, daripada
kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik
Asas sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses
sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial
budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam
mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan
juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau
bahka tingkat pengajaran
Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari
organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum:
Pengembangan Kurikulum Page 6
a) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-
pisah(separated subject curriculum)
b) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis
di hubung-hubungkan(Correlated curriculum)
c) Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua
mata pelajaran(integrated curriculum)
2. Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum,diantaranya:
a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai
dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik
b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil
pelaksanaan kurikulum
c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga,
waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh
d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan
jenjangpendidikan disusun secara berkesinambungan
e. Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua
anak terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-
program pilihan
f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan
antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan
kepribadian yang terpadu
3. Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum
a. Pengembangan tingkatan institusional
Pengembangan Kurikulum Page 7
Meliputi kegiatan pengembangan tujuan-tujuan institusional dan
struktur program
b. Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran
Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya ialah
mengembangkan GBPP,dengan menempuh langkah sebagai
berikut:
1. Menetapkan tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional
umumtiap bidang studi
2. Mengidentifikasi topik-topik /pokok bahasan yang
diperkirakandapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh
murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan
3. Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional,efektif dan
kemperhensif bagi pencapaian tujuan yang telah din
identifikasikan
4. Memetapkan metode dan sumber belajar untuk tiap kelompok
pokok bahasan
c. Pengembangan tingkat operasional / kelas
Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di
tekankan pada usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.
Perkembangan Kurikulum Di Indonesia
NO TAHUN FOKUS ORIENTASI
1 1968 Subject Matter (mata pelajaran)
2 1975 Terminal Objectives (TIU, TIK)
Pengembangan Kurikulum Page 8
3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project)
4 1994 Munculnya pembagian kamar antara kurikulum nasional dengan
kurikulum muatan local
5 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi
6 2006 Kurikulum berbasis lokal (daerah/satuan pendidikan)
PEMBAHASAN
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam
penguasaan ilmu dan tekhnologi seperti yang digariskan dalam haluan
negara.hal tersebut diharapkan dapat dijadikan landasan dan
pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan
berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro. Kerangka makro
erat kaitannya dengan upaya politik yang saat ini sedang ramai
dibicarakan yaitu desntralisasi kewenangan dari pemerintah pusat
kedaerah, aspek mesonya berkaitan dengan kebijakan daerah tingkat
provinsi sampai tingkat kabupaten, sedangkan aspek mikro melibatkan
seluruh sektor dan lembaga pendidikan yang paling bawah, tetapi
terdepan dalam pelaksanaannya , yaitu sekolah.
Pengembangan Kurikulum Page 9
Basis pengembangan pendidikan yang berkualitas dan
berkesinambungan dan berkaitan dengan KTSP, untuk aspek makro erat
kaitannya dengan desentralisasi kewenangan dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah, untuk aspek meso berkaitan dengan kebijakkan
tingkat propinsi dan tingkat kabupaten/kotamadya dalam pengembangan
KTSP, sedangkan untuk aspek mikro adalah melibatkan seluruh sektor
dan institusi pendidikan dalam tingkat satuan pendidikan. (Depdikbud ;
1998 : 78) Education in Indonesia from Crisis to Recovery
A. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN FORMAL
1. KURIKULUM MAKRO UNTUK PENDIDIKAN UNTUK SMP
Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai
dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. (Fattah,
2001: 54-55).
Kurikulum makro yaitu kurikulum yang menyeluruh meliputi semua
komponen, atau meliputi seluruh wilayah, atau seluruh siswa pada
jenjang pendidikan tertentu (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 :
199).
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai
peranan dalam perancangan dan evaluasi kurikulum yang bersifat
makro. Kurikulum makro disusun oleh tim atau komisi khusus, yang
terdiri atas para ahli (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 : 200).
a. Kerangka dasar kurikulum
Kelompok mata pelajaran Agama dan ahlak mulia yang
dilaksanakan melalui kegiatan agama, kewarganegaraan,
Pengembangan Kurikulum Page 10
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi , estetika,
jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
yang dilaksanakan melalui kegiatan agama dan ahlak mulia,
kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, serta pendidika
jasmani,
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dilaksanakan melalui kegiatan bahasa, matematika,
ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam,
keterampilan, kejuruan,teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan local yang relevan.
Kelompok mata pelajaran estetika; yang dilaksanakan
melalui kegiatan seni dan budaya, keterampilan dan dan
muatan local yang relevan.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan;
yang dilaksanakan melalui kegiatan jasmani, olahraga dan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muayan local yang
relevan.
b. Pengembangan Kurikulum melakukan kegiatan dengan
tahapan sebagai berikut :
Menganalisis ,dan mengembangkan standar kompetensi
lulusan (SKL), dan standar isi (SI)
Merumuskan visi dan misi, serta tujuan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan .
Berdasarkan SKL, standar isi, visi dan misi, serta tujuan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan selanjutnya
Pengembangan Kurikulum Page 11
dikembangkan bidang studi-bidag studi yang akan diberikan
untuk merealisasikan tujuan tersebut.
Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga –tenaga
kependidikan ( guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi
yang diperlukan, dengan berpedoman pada standar
kependidikan yang ditetapkan BSNP.
Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang perlu diberikan
untuk memberi kemudahan belajar, sesuai dengan standar
sarana dan prasarana pendidikan yang di tetapkan BSNP.
c. Prinsip Pengembangan Kurikulum :
Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta
didik dan lingkungannya.
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni.
Relevan dengan kebutuhan.
Menyeluruh dan berkesinambungan.
Belajar sepanjang hayat.
Seimbang antara kepentingan global, nasional dan local
d. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di
sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah
ditetapkan oleh DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP sebagai
berikut:
Pengembangan Kurikulum Page 12
a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
c. Menunjukkan sikap percaya diri
d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
yang lebih luas
e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan
sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif
h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan
potensi yang dimilikinya
i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari
j. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya
persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
m. Menghargai karya seni dan budaya nasional
n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk
berkarya
o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
Pengembangan Kurikulum Page 13
p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat
r. Menghargai adanya perbedaan pendapat
s. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana
t. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
sederhana
u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti
pendidikan menengah
v. Memahami dan menghayati jiwa kewirausahaan
w. Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang ICT dan
mampu memilih serta memanfaatkannya dalam kehidupan
sehari-hari secara bijaksana (menguasai teknologi informasi dan
komunikasi)
x. Memiliki ketangguhan, kedisiplinan, dan kecermatan dalam
bekerja
2. KURIKULUM MESO UNTUK PENDIDIKAN SMP
Adapun perencanaan meso adalah kebijaksanaan yang telah
ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan ke dalam
program-program yang berskala kecil. (Fattah, 2001: 54-55).
Kurikulum Meso meliputi kelembagaan konteks, mengorganisir konteks
dalam konfigurasi kurikulum, Kelembagaan pendekatan dan orientasi
kurikulum, pengorganisasian struktur.
a. Struktur Kurikulum kelas VII
Pengembangan Kurikulum Page 14
Semester 1
NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi WaktuKD KOMPETENSI DASAR
TM NTM
1.1 Mendeskripsikan keragaman 14
bentuk muka bumi proses
pembentukan dan dampaknya
terhadap kehidupan
1.2 Mendeskripsikan kehidupan 10
masa pra aksra di Indonesia
2.1 Mendeskripsikan interaksi 4
sebagai proses sosial
2.2 Mendeskripsikan sosialisasi 6
sebagai pembentukan kepribadian
2.3Mengidentifikasi bentuk-bentuk
6
interaksi sosial
2.4 Menguraikan proses interaksi 6
sosial
3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai 8
makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi
kebutuhan
3.2
Mengidentifikasi tindakan ekonomi6
berdasarkan motif dan prinsip
ekonomi dalam kegiatan
* ulangan harian 1-3 6
* ulangan tengah semester 4
* ulangan semester 4
* cadangan 4
Jumlah Waktu yang Diperlukan 60 18
Pengembangan Kurikulum Page 15
Pencapaian target KurikulumRencana
Pelaksanaan
Semester 2
NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi WaktuKD KOMPETENSI DASAR
TM NTM
4.1 Menggunakan peta, atlas, dan
globe untuk mendapatkan informasi keruangan
4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan obyek geografi geografi
4.3 Mendeskripsikan kondisi geografi dan penduduk
4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmofir dan hidosfir serta
serta dampaknya terhadap kehidupan
5.1 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerin- tahan pada masa Hindu-Budha serta peninggalannya
5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerin- tahan pada masa Islam di Indonesia serta peninggalannya
5.3 Mendiskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerin-
Pengembangan Kurikulum Page 16
tahan pada masa kolonial Eropa
3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN SMP
Perencanaan mikro adalah perencanaan pada tingkat institusional
dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso.
Perencanaan kurikulum mikro yaitu perencanaan aktualisasi /
operasional kurikulum ideal / potensial dalam pengajaran di kelas.
Perencanaan ini adalah perencanaan instruksional yang spesifik untuk
pengajaran dalam kelas dengan sejumlah langkah-langkah yang
spesifik pada satuan pelajaran atau satuan acara perkuliahan mulai
dari identifikasi mata pelajaran/mata kuliah, unit/topik, sub topik,
tujuan instruksional umum dan khusus sampai pada penilaian/evaluasi.
Kemudian rencana tersebut dapat diaktualisasikan dengan baik dalam
proses belajar mengajar di kelas (Syafruddin Nurdin, 2010 : 109 –
110) .
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru lebih berperan
dalam kurikulum mikro. Kurikulum mikro dijabarkan dari kurikulum
makro. Guru menyusun dalam bidangnya untuk jangka waktu satu
tahun, satu semester, satu catur wulan, beberapa minggu ataupun
beberapa hari saja. Kurikulum untuk satu tahun, satu semester atau
satu catur wulan disebut juga program tahunan, semesteran, catur
wulan, sedangkan kurikulum untuk beberapa minggu atau hari disebut
satuan pelajaran. Program tahunan, semesteran, catur wulanan
ataupun satuan pelajaran memiliki komponenn-komponen yang sama
yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode, media pembelajaran, dan
evaluasi, hanya keluasan dan kedalamannya berbeda-beda.
1. Mata Pelajaran IPS untuk SMP
a. Tujuan Matapelajaran
Pengembangan Kurikulum Page 17
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
Memahami proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya
bentuk muka bumi.
Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan
informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan
sosial
Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi
dan akibat yang ditimbulkannya.
Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan
memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki
toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat.
b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
kelas VII, semester 1
Pengembangan Kurikulum Page 18
Pengembangan Kurikulum Page 19
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan kehidupan manusia
1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan.
1.2.Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia.
a. Memahami kehidupan sosial manusia
2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial
2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian
2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial
2.4 Mengurai-kan proses interaksi sosial
b. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
3.1. Mendes-krepsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenui kebutuh-an
3.2. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari
Semester 2
Pengembangan Kurikulum Page 20
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
c. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya
4.1. Menggunakan peta, atlas,dan globe, untuk mendapat-kan informasi keruangan
4.2. Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggam barkan obyek geografi
4.3. Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk
4.4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.
2. Perencanaan dan Pengembangan Silabus
Untuk perencanaan dan pengembangan Silabus dapat dilihat pada
lampiran 1, tentang Silabus matapelajaran IPS.
a. Prinsif Pengembangan Silabus
Ilmiah
Relevan
Fleksibel
Kontinuitas
Konsisten
Memadai
Actual dan kontekstual
Efektif
Efisien
b. Prosedur Pengembangan Silabus :
Mengisi kolom identitas
Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi
Mengkaji dan mementukan kompetensi dasar
Mengidentifikasi materi standar
Pengembangan Kurikulum Page 21
Mengembangkan pengalaman belajar ( standar proses)
Merumuskan indicator keberhasilan
Menentukan penulaian (standar penilaian)
Alokasi waktu
Menentukan sumber belajar
c. Proses Pengembangan silabus :
Perencanaan
Pelaksanaan
Penilaian
Revisi
3. Perencanaan dan Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran)
Untuk perencanaan dan pengembangan RPP (Rencana Program
Pembelajaran) dapat dilihat pada lampiran 2, tentang RPP (Rencana
Program Pembelajaran) matapelajaran IPS.
a. Fungsi RPP :
Fungsi perencanaan
Fungsi pelaksanaan
b. Pelaksanaan Pembelajaran :
Pre test ( tes awal)
Pembentukan kompetensi
Pos tes
4. Pengembangan program
Program tahunan
Program semester
Pengembangan Kurikulum Page 22
Program mingguan dan harian
Program pengayaan dan remedial
Program pengembangan diri
Lampiran 1
Silabus….
Pengembangan Kurikulum Page 23
Lampiran 2
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Pengembangan Kurikulum Page 24
SMP/MTs :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII/II
Standar Kompetensi : 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya
Kompetensi Dasar Indikator : 4.1. Menggunakan peta, atlas,dan globe, untuk mendapatkan informasi keruangan
Indikator : Membedakan peta, atlas, dan globe. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan
pemanfaatan peta. Mengidentifikasi informasi geografis dan
peta, atlas dan globe. Mengartikan berbagai skala. Memperbesar dan memperkecil peta
dengan bantuan garis-garis koordinat
Alokasi Waktu : 8 Jam pelajaran (4 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Mengidentifikasi perbedaan antara peta, atlas, dan globe.
1. Mengidentifikasi jenis-jenis peta.2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk peta.3. Megidentifikasi pemanfaatan peta.4. Mengartikan berbagai skala.5. Menentukan letak suatu tempat menggunakan garis lintang dan bujur.6. Memperagakan gerak rotasi bumi menggunakan globe.7. Mempergunakan indeks untuk mencari letak suatu tempat di atlas.8. Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis koordinat.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian peta, atlas, dan globe.
Pengembangan Kurikulum Page 25
2. Jenis peta :
Peta umum
Peta tematik (khusus)
3. Bentuk peta: Peta datar
Peta timbul
4. Menentukan letak suatu tempat menggunakan garis lintang dan bujur.5. Memperagakan gerak rotasi bumi menggunakan globe.6. Skala Peta:
Skala Angka
Skala Verbal
Skala Grafik
7. Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis koordinat.C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi2. Diskusi3. lnquiri4. Tanya jawab5. Simulasi6. Observasi / Pengamatan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Pendahuluan- Apersepsi : Tulislah rute perjalananmu dari rumah ke sekolah- Motivasi :
Siswa diminta untuk saling bertukar pekerjaan tentang rute perjalanan tersebut dengan temannya, kemudian ditanya "Mudah atau sukarkah kalian menemukan rumah temanmu dengan uraian rute perjalanan tersebut ?
Alat bantu apakah yang dapat memudahkan untuk menemukan rumah temanmu tersebut ?
b.Kegiatan Inti- Siswa dibagi dalam Empat kelompok.- Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati peta, atlas, dan globe:
- Kelompok 1 : Pengertian dan perbedaan peta, atlas, dan globe
- Kelompok 2 : Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas.
- Kelompok 3 : Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya.
Pengembangan Kurikulum Page 26
- Kelompok 4 : Jenis-jenis peta beserta contoh-contohnya
- Setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.- Setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil dari pengamatannya.- Tanya jawab tentang perbedaannya dari peta, atlas dan globe.
c. Penutup- Penilaian- Refleksi : Siswa mengungkapkan kesan terhadap pentingnya mempelajari peta,
atlas, dan globe.
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Tes Tulis.b. Tes unjuk kerja.
2. Bentuk Instrumen
Tes uraian.Tes identifikasi.Uji petik kerja produk
3. Soal/instrumen:
Tes uraian :
(1) Sebutkan unsur-unsur peta dan atlas!
(2) Berikan masing-masing 2 contoh peta umum dan peta khusus!(3) Jelaskan 2 bentuk peta!(4) Jelaskan pengertian skala peta 1 : 125.000!(5) Tentukan letak astronomis (lintang dan bujur) dari kota Jakarta!
Tes identifikasi :
- Carilah letak Kota Malang pada atlas dengan menggunakan indeks!
Uji petik kerja produk :
- Pilihlah peta salah satu pulau di Indonesia dalam atlasmu, kemudian
perbesarlah 2 kali !
Pengembangan Kurikulum Page 27
Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya
NO TIK BENTUK EVALUASI CONTOH
1 Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan perbedaan peta dan atlas
2 Tes Unjuk Kerja Tes Identifikasi Carilah kota Malang pada atlas dengan menggunakan indeks
3 Tes Unjuk Kerja Petik uji kerja produk
Pilihlah peta salah satu pulau di Indonesia dalam atlasmu kemudian perbesar 2 kali
B. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN NON FORMAL
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari
sentralisasi ke desentralisasi dan otonomi pendidikan mendorong
terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek
Pengembangan Kurikulum Page 28
pendidikan. Kurikulum Pendidikan Non Formal pun menjadi perhatian
dan pemikiran-pemikiran baru,sehingga mengalami perubahan
kebijakan. Menurut UU Sisdiknas 20 Tahun 2003 Pasal 13
ayat(1)”jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,nonformal,dan
informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”,kemudian
menurut Pasal 26 ayat(2):”Pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional” dan ayat (3)
menyatakan bahwa “pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup,pendidikan anak usia dini,pendidikan
kepemudaan,pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
keaksaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik”. Selain itu juga ada
memperhatikan adanya Keputusan Menteri No.30 Tahun 2005 Tentang
Badan Akreditasi Pendidikan Non Formal,Undang-Undang No.13 Tahun
2003 tentang ketenaga kerjaan, Peraturan Pemerintah No.23 Tahun
2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi(BNSP). Mutu
pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang
cerdas, damai, terbuka, demokratis,dan mampu bersaing sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia.
1. KURIKULUM MAKRO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL
Kurikulum makro untuk pendidikan non formal meliputi :
a. Nama Lembaga / Institusi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “X“ merupakan salah
satu unit pendidikan pada Yayasan Lembaga Pendidikan “Y”
didirikan pada tahun 1988.
b. Visi dan Misi
Pengembangan Kurikulum Page 29
Visi
Mengentaskan kebodohan dan kemiskinan melalui pendidikan
dan ketrampilan, serta berperan aktif membantu pemerintah
dalam program wajib belajar.
Misi
1. Melalui PKBM dengan program kejar Paket A/B/C
memberikan pendidikan paripurna sehingga siswa tidak
hanya dibekali ilmu pendidikan formal tetapi diberikan
bekal kebisaan melalui berbagai jenis ketrampilan yang
nantinya dapat menjadi bekal hidup.
2. Untuk membentengi Akhlak dan Aqidah diberikan pelajaran
keagamaan secara menyeluruh sehingga mempunyai budi
pekerti yang luhur karena apa gunanya berotak cerdas tapi
berakhlak yang tidak baik. Dan untuk menambah rasa
kebangsaan diberikan pendidikan seni budaya.
c. Tujuan Lembaga / Institusi
Bimbingan Belajar (Bimbel) “X“ bertujuan :
Membantu anak yang masih belajar tetapi keadaan
keluarga tidak mampu atau anak yatim, piatu, yatim piatu.
Membantu pemerintah dalam program wajib belajar dan
mencerdaskan bangsa.
mengajarkan pendidikan agama melalui melaksanakan
perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Menciptakan generasi muda yang cerdas dan mempunyai
kebisaan.
Berbudi pekerti yang luhur dan berakhlakul karimah
Mempunyai wawasan luas dengan mencintai seni budaya
daerah melalui seni tari, marawis, pakaian daerah.
Pengembangan Kurikulum Page 30
Mampu dengan kebisaannya menciptakan pekerjaan, dan
dapat mengangkat derajat orang tua dan keluarganya
dengan menjadi insan yang mandiri.
2. KURIKULUM MESO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL
a. Program Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Program Pendidikan Paket A, B , C
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di masjid Miftahul
Jannah lantai 1,2 dan 3 dengan waktu belajar Senin sampai
dengan Sabtu dimulai jam 6.30-17.00 WIB. Program kegiatan
yang berjalan pada saat ini adalah :
1. Paket A Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar ujian
nasional dengan kurikulum yang telah ditetapkan Dikmenti.
Program Paket A yang ada di Miftahul Jannah sebagian besar
adalah pindahan dari sekolah swasta yang putus di tengah
jalan karena faktor biaya. Proses pembelajaran dillaksanakan
setiap hari Senin s.d Jum’at jam 06.30 – 12.00 WIB dengan
materi pelajaran meliputi pelajaran umum dan pelajaran
agama.
2. Paket B (Setara SMP) Pelajaran yang diberikan mengacu pada
standar ujian nasional dengan kurikulum yang telah
ditetapkan Dirjen PNFI Dikmen yang diberikan oleh tutor dari
berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jurusan.
1. Dilaksanakan setiap hari Senin s.d Jum’at jam 06.30 –
15.00 WIB
2. Pelajaran dimulai dari jam 6.30 dengan pembacaan
hafalan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan
sholat Dhuha berjama’ah kemudian anak masuk ke
dalam kelas untuk membaca Al-Qur’an sesuai dengan
Pengembangan Kurikulum Page 31
tingkat kemampuannya, ditutup dengan tadarus Al-
Qur’an
3. Jam 9.30 mulai pelajaran umum meliputi Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, IPA, IPS, PKn.
4. Jam 12.00 Sholat dzhuhur berjama’ah dilanjutkan
dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an
5. Jam 13.00- 15.00 WIB makan siang dilanjutkan pelajaran
ketrampilan perkelas sesuai jadwal.
6. Kelulusan Paket B Sampai saat ini jumlah kelulusan
Paket B adalah 100%. Sebagian besar melanjutkan ke
Paket C Miftahul Jannah, dan adapula yang masuk
sekolah formal
3. Paket C (Setara SMA) Pelajaran yang diberikan mengacu pada
standar ujian nasional dengan kurikulum yang telah
ditetapkan Dirjen PNFI Dikmen dan diberikan oleh Tutor dari
berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jurusan.
1. Dilaksanakan setiap hari Senin s.d Jum’at jam 09.00 –
17.00 WIB
2. Pelajaran dimulai jam 09.30-12.00 WIB dengan
pelajaran ketrampilan bergilir perkelas.
3. Jam 12.00 sholat dzhuhur berjama’ah dan pembacaan
ayat-ayat suci Al-Qur’an
4. Jam 13.00-15.00 WIB pelajaran umum meliputi, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS (Ekonomi, Sosiologi),
Bahasa Inggris, PPKn
5. Jam 15.00-15.45 WIB sholat Ashar berjama’ah
6. Jam 15.45-17.00 WIB pelajaran umum Sessian 2
Pengembangan Kurikulum Page 32
7. Jam 17.00-17.30 WIB makan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar pendidikan Anak
Usia Dini yang telah ditetapkan pemerintah tidak hanya memberi
bekal pendidikan agama dan akademis saja, melainkan juga
membimbing dan membina anak agar dapat membangun dan
menumbuhkan kemampuan IQ (kemampuan akal), EQ
(Kecerdasan Emosi) dan SQ (Kecerdasan Spritual). Kegiatan
belajar mengajar untuk murid PAUD dilaksanakan setiap hari
Jum’at dan Sabtu jam 13.00-15.00 WIB.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terbagi manjadi
bebarapa kelas yang dibagi berdasarkan usia. Adapun pelajaran
yang diberikan setiap siswa melalui sasaran:
1. Belajar melalui bermain
2. Kreatif dan inovatif
3. Mengaktifkan syaraf motorik
4. Beorientasi kepada kebutuhan
5. Lingkungan yang kondusif bersosialisasi dengan teman-teman
6. Menggunakan media & sumber belajar
7. Memotivasi anak untuk mandiri
8. Menghilangkan sifat individual sedikit demi sedikit
9. Menanam nilai-nilai keagamaan & budi pekerti
10. Pembiasaan dalam beribadah
Pendidikan Ketrampilan
Pengembangan Kurikulum Page 33
seluruh siswa PKBM Mifahul Jannah diwajibkan mengikuti ketrampilan.
Mereka dapat memilih lebih dari satu macam ketrampilan yang
diajarkan. semua ini diberikan secara gratsi dengan tujuan agar selesai
tamat dari PKBM Miftahul Jannah setiap siswa mempunyai keahlian
sehingga dapat menjadi manusia yang mandiri baik dapat menciptakan
lapangan pekerjaan maupun bekerja diberbagai lapangan usaha
sehingga mampu dengan ketrampilannnnya itu menopang kehidupan
pribadi dan keluarga. Disamping diberikan ketrampilan seperti diatas
para peserta pelatihan juga diberikan pengetahuan dasar
kewirausahaan yang meliputi :
1. Pembentukan sikap, etika dan percaya diri
2. Pengetahuan wirausaha praktek
3. Pembukuan sederhana usaha praktek
4. Teknik cara melayani konsumen
5. Teknik memasarkan dan menjalankan usaha
6. Motivasi diri sendiri
7. Etika Kerja
3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL
Kurikulum mikro untuk pendidikan non formal meliputi :
a. Modul Pembelajaran
b. Mengasah keterampilan yang dimiliki
c. Belajar membuka usaha dengan keterampilan diri sendiri
Pengembangan Kurikulum Page 34
Lampiran 3
Pengembangan Kurikulum Page 35
Tas Mukena
Sampul Al Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan Kurikulum Page 36
Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Pengembangan Kurikulum, Teori dan
Praktek, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syafruddin Nurdin. 2010. Pembinaan & Pengembangan Kurikulum di
Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Ciputat Press
Wina Sanjaya. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktek
Pengembangan KTSP, Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Mustofa Kamil. 2009. Pendidikan Nonformal, Pengembangan Melalui
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah
Pembelajaran dari Kominkan Jepang), Bandung : Alfabeta
Ibrahim. (2002). Standar Kurikulum Satuan Pendidikan dan Implikasi bagi Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi. Mimbar Pendidikan. Jurnal Pendidikan. No.1 Tahun XXI tahun 2002. Bandung. University Press UPI.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. Medya Duta.
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/31/dasar-dasar-pengembangan-kurikulum/
http://subliyanto.blogspot.com/2010/04/humas-sekolah.html
http://freecourseware.uwc.ac.za/freecourseware/nursing/curri.
http://www.miftahul-jannah.com/pkbm.html
Pengembangan Kurikulum Page 37