Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENENTU MUSTAHIQ DENGAN METODE
WEIGHTED PRODUCT
(Studi kasus: BAZIS Provinsi DKI Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Komputer (S.Kom)
Oleh:
Harry Okta Maulana
NIM: 1112091000088
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
1437 H/2016 M
ii
iii
PERNYATAAN ORISINILITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 31 Maret 2016
HARRY OKTA MAULANA
iv
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Harry Okta Maulana
NIM : 1112091000088
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Fakultas Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul :
“Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan
Metode Weighted Product studi kasus BAZIS DKI Jakarta”
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Ciputat
Pada tanggal : 31 Maret 2016
Harry Okta Maulana
vi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK
Harry Okta Maulana (1112091000088), Pengembangan Sistem Pendukung
Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product (Studi kasus:
BAZIS Provinsi DKI Jakarta). Dibimbing oleh Dr. Imam Marzuki Shofi dan
Nurul Faizah Rozy, MTI
Salah satu kewajiban seorang muslim adalah membayar zakat. Orang atau badan
yang berhak menerima zakat disebut mustahiq. BAZIS DKI Jakarta merupakan
salah satu lembaga pengelola zakat milik pemerintah yang mengelola zakat di
provinsi DKI Jakarta. Tugas utamanya adalah menerima dan menyalurkan dana
zakat kepada mustahiq yang tepat. Untuk dapat menentukan mustahiq, saat ini
BAZIS melakukan dengan cara wawancara dan survei lapangan. Dalam proses
tersebut BAZIS mengalami kesulitan dalam menentukan mustahiq yang
diutamakan untuk diberi zakat dari seluruh mustahiq yang terdaftar. Hal ini
tentunya dapat menimbulkan subjektivitas dalam penentuan mustahiq. Untuk
membantu BAZIS DKI Jakarta dalam menentukan mustahiq maka dibutuhkan
suatu sistem pendukung keputusan. Dengan adanya Sistem Pendukung
Keputusan Penentu Mustahiq Dengan Metode Weighted Product akan
memudahkan BAZIS dalam menentukan mana mustahiq yang lebih di
prioritaskan dari mustahiq lainnya. Sistem pendukung keputusan ini
dikembangkan berbasis web dengan bahasa pemograman PHP sedangkan untuk
mengelola basis data digunakan database MySQL. Sistem pendukung
keputusan penentu mustahiq ini menggunakan metode Weighted Product (WP).
Metode ini akan menyeleksi alternatif yang ada dengan memperhitungkan
kriteria – kriteria yang dimiliki setiap alternatif. Hasil penelitian yakni sistem
pendukung keputusan untuk menentukan mustahiq dengan metode WP.
Kata Kunci : sistem penenjang keputusan, zakat, mustahiq, WP
Jumlah Pustaka : 8 Buku + 13 Jurnal + 9 Website
Jumlah Halaman : VI Bab + XVII Halaman + 121 Halaman
vii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRACT
Harry Okta Maulana (1112091000088), Development Decision Support
Systems Determinants Mustahiq with Weighted Product Method (case study:
BAZIS Province DKI Jakarta). Guided by Dr. Imam Marzuki Shofi and Nurul
Faizah Rozy, MTI
One of the obligations as a Muslim is to pay zakat. The person or entity entitled
to receive zakat called mustahiq. BAZIS Jakarta is one of the government
institutions that manage zakat in DKI Jakarta. Its main task is to receive and
distribute zakat to the right mustahiq. To be able to determine mustahiq, today
BAZIS do by way of interviews and field surveis. In the process BAZIS
difficulties in determining mustahiq preferred to be given zakat of all registered
mustahiq. This could definitely lead to subjectivity in the determination
mustahiq. To help BAZIS Jakarta in determining mustahiq then takes a decision
support system. With the decision support system determinants mustahiq the
Weighted Product method will facilitate BAZIS in deciding which mustahiq
more prioritized than other mustahiq. This decision support system developed
web-based PHP programming language while the database used to manage
MySQL database. Mustahiq decisive decision support system is using Weighted
Product (WP) method. This method will select existing alternatives taking into
account the criteria - criteria that each alternative. The results of the research
that is a decision support system to determine mustahiq with WP method.
Keyword : Decision Support Systems, zakat, mustahiq, WP
Number of Reference : 8 Book + 13 Journal + 9 Website
Number of Pages : VI Chapter + XVII Page + 121 Page
viii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim …
Alhamdulillahirabbilalamiin, rasa syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas limpahan kasih sayang serta karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa
penulis haturkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW. yang telah
membawa umatnya dari zaman jahiliyah dan kebodohan menuju zaman
islamiyah dan penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta doa dari berbagai pihak, Untuk itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
2. Ibu Arini, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
3. Bapak Feri Fahrianto, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika
4. Bapak Dr. Imam Marzuki Shofi dan Nurul Faizah Rozy, MTI, selaku
Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu memberikan
bimbingan, memberikan nasihat serta saran yang bermanfaat sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
5. Keluarga penulis Papa, Mama, Mega dan Putra yang selalu memberikan
semangat, mendoakan, dan selalu sabar dari awal hingga akhir penulisan
ini bisa terselesaikan.
ix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Teman hidup penulis Rosma Andarini yang selalu memberikan
dukungan dan semangat setiap hari hingga akhir penulisan selesai.
7. BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Bpk. Wawan kepala bidang penelitian,
Bpk. Dedi Santosa SE kepala bidang pendayagunaan zakat dan staf –
staf lain yang dengan terbukanya menerima penulis, mengarahkan,
mengajarkan, dan membimbing dalam memberikan data yang dibutukan
untuk penulisan.
8. Seluruh dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta atas segala ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis.
9. Sahabat seperjuangan Muhammad Rizqi Azhari, Rahmat Juniawan
Santoso, Sunan Parera, Isnaini Aulianingtyas, Ghina Anisa, Faisal
Ramdhan, Imam A. Cikal, Inas Mawardah yang selalu menemani dan
berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi.
10. Sahabat yang selalu membantu perjuangan, mendoakan, memberi
semangat, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan tulisan ini
Irvandi Ade Setiawan, Adib Bimo Prasetyo, Raden Aulia Rahman dan
Gerhana Ika Saraswati.
11. Ahmad Subandi , Akbar Faqih M. dan teman – teman KKN STAR 2015
yang juga membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini.
12. TI-CCIT 2012 UIN Syarif Hidayatuullah Jakarta yang selalu
memberikan dukungan setiap prosesnya
13. CCIT-FTUI 2011 yang senantiasa berbagi ilmu dan mendukung setiap
prosesnya.
x
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu semoga Allah
senantiasa membalas kebaikan dengan pahala berlipat ganda. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik senantiasa terbuka guna perbaikan dan
kesempurnaan tugas akhir ini. Harapan Penulis semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Ciputat, 31 Maret 2016
Harry Okta Maulana
xi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
PENGESAHAN UJIAN ........................................................................................ iii
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................................ 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.4 Batasan masalah ....................................................................................... 5
1.5 Metode Penelitian ..................................................................................... 5
1.5.1 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 5
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem......................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ............................... 8
2.1 Sistem ....................................................................................................... 8
2.2 Pengembangan Sistem .............................................................................. 8
2.2.1 Pengertian Pengembangan Sistem .................................................... 8
2.3 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ............................... 9
2.3.1 Pengertian Keputusan ....................................................................... 9
2.3.2 Tahapan Pengambilan Keputusan .................................................... 9
2.3.3 Pengertian SPK ............................................................................... 10
2.3.4 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ........................................... 12
2.3.5 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan .................... 13
2.4 Weighted Product (WP) ......................................................................... 18
xii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.1 Contoh Kasus Weighted Product.................................................... 19
2.5 Zakat ....................................................................................................... 23
2.5.1 Pengertian Zakat ............................................................................. 23
2.5.2 Dasar Hukum Zakat ........................................................................ 24
2.6 Mustahiq ................................................................................................. 24
2.7 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 26
2.7.1 Definisi Metode Pengembangan Sistem ......................................... 26
2.7.2 Model – model Pengembangan Sistem .......................................... 28
2.7.3 Model Rapid Application Development (RAD) ............................. 34
2.8 Unified Modeling Language (UML) ...................................................... 36
2.8.1 Diagram - Diagram UML ............................................................... 36
2.8.2 Diagram Use Case .......................................................................... 38
2.8.3 Diagram Kelas ................................................................................ 39
2.8.4 Diagram Aktivitas (Activity Diagram) ........................................... 40
2.9 Testing .................................................................................................... 41
2.9.1 Pengujian Black Box ....................................................................... 41
2.10 Aplikasi Web ....................................................................................... 42
2.10.1 Web Statis dan Web Dinamis .......................................................... 42
2.11 HTML ................................................................................................. 43
2.12 PHP ..................................................................................................... 43
2.12.1 Keunggulan PHP ............................................................................ 44
2.13 MySQL ............................................................................................... 45
2.13.1 Struktur Direktori MySQL ............................................................. 46
2.14 Studi Literatur ..................................................................................... 47
BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM .............................................. 49
3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 49
3.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 50
3.3 Kerangka Berfikir ................................................................................... 52
xiii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN
PENGUJIAN ......................................................................................................... 54
4.1 Requirement Planning ............................................................................ 54
4.1.1 Tahap Pengumpulan Data dan Syarat – syarat Informasi .............. 54
4.1.1.1 Profil BAZIS Provinsi DKI Jakarta ................................................ 54
4.1.1.2 Tugas dan Fungsi ............................................................................ 56
4.1.1.3 Visi dan Misi .................................................................................. 57
4.1.1.4 Identifikasi Sistem yang berjalan ................................................... 57
4.1.2 Tahap Identifikasi dan Analisis Sistem .......................................... 59
4.1.2.1 Identifikasi Masalah ...................................................................... 59
4.1.2.2 Identifikasi Sistem yang Baru ........................................................ 59
4.1.2.3 Identifikasi Syarat – syarat Informasi............................................. 61
4.2 Fase Workshop Desain ........................................................................... 63
4.2.1 Tahap Perancangan SPK ................................................................ 63
4.2.1.1 Perancangan Model Weighted Product .......................................... 63
4.2.1.2 Perhitungan Manual WP................................................................. 69
4.2.1.3 Flowchart Weighted Product ......................................................... 72
4.2.2 UML ............................................................................................... 72
4.2.2.1 Use Case ......................................................................................... 72
4.2.2.2 Activity Diagram ............................................................................ 74
4.2.2.3 Class Diagram ................................................................................ 90
4.2.3 Perancangan User Interface ........................................................... 93
4.2.4 Pengkodean..................................................................................... 96
4.3 Implementation ....................................................................................... 98
4.3.1 Pengujian ........................................................................................ 98
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 104
5.1 Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq ................................ 104
5.2 Pembahasan .......................................................................................... 114
xiv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI ............................................................................................................... 118
PENUTUP ........................................................................................................... 118
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 118
6.2 Saran ..................................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 119
LAMPIRAN ........................................................................................................ 122
xv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus RAD menurut Kendall, 2010 ................................................. 35
Gambar 2.2 Diagram UML ................................................................................... 36
Gambar 2.3 Struktur MySQL ............................................................................... 46
Gambar 3.1 Kerangka berfikir penelitian ............................................................. 53
Gambar 4.1 Alur proses penentuan mustahiq ....................................................... 58
Gambar 4.2 Alur proses dengan sistem baru ........................................................ 60
Gambar 4.3 Perancangan model WP .................................................................... 63
Gambar 4.4 Flowchart Weighted Product ............................................................ 72
Gambar 4.5 Use Case Diagram SPK Mustahiq .................................................... 73
Gambar 4.6 Activity diagram kelola data kriteria ................................................. 75
Gambar 4.7 Activity diagram kelola data mustahiq .............................................. 77
Gambar 4.8 Activity diagram kelola data nilai kriteria ......................................... 79
Gambar 4.9 Activity diagram kelola data staf ....................................................... 81
Gambar 4.10 Activity diagram kelola data posisi ................................................. 83
Gambar 4.11 Activity diagram kelola data kotamadya ......................................... 85
Gambar 4.12 Activity diagram kelola data kecamatan ......................................... 87
Gambar 4.13 Activity diagram kelola data kelurahan ........................................... 89
Gambar 4.14 Class Diagram SPK Mustahiq ........................................................ 90
Gambar 4.15 User Interface halaman login .......................................................... 93
Gambar 4.16 User Interface halaman tampil data ................................................ 94
Gambar 4.17 User Interface halaman form .......................................................... 95
Gambar 4.18 User Interface halaman generate .................................................... 96
Gambar 4.19 Hasil Pengujian dengan data pada sistem ..................................... 102
Gambar 5.1 Form Login ..................................................................................... 104
Gambar 5.2 Menu Mustahiq ............................................................................... 105
Gambar 5.3 Form tambah mustahiq ................................................................... 105
xvi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.4 Form persetuan mustahiq ................................................................ 106
Gambar 5.5 Form edit mustahiq ......................................................................... 106
Gambar 5.6 Menu pengguna ............................................................................... 107
Gambar 5.7 Form tambah pengguna .................................................................. 107
Gambar 5.8 Form edit pengguna ........................................................................ 108
Gambar 5.9 Menu kriteria ................................................................................... 108
Gambar 5.10 Form tambah kriteria..................................................................... 109
Gambar 5.11 Form edit kriteria .......................................................................... 109
Gambar 5.12 Menu nilai kriteria ......................................................................... 110
Gambar 5.13 Form tambah nilai kriteria ............................................................ 110
Gambar 5.14 Form edit nilai kriteria .................................................................. 111
Gambar 5.15 Menu Generate.............................................................................. 111
Gambar 5.16 Menu hasil Generate ..................................................................... 112
Gambar 5.17 Menu master data .......................................................................... 112
Gambar 5.18 Form tambah kelurahan ................................................................ 113
Gambar 5.19 Form tambah posisi ....................................................................... 113
xvii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Metode Sejenis ............................................................... 14
Tabel 2.2 Contoh kasus alternatif IPA .................................................................. 19
Tabel 2.3 Contoh kasus alternatif IPS ................................................................... 20
Tabel 2.4 Contoh kasus kriteria rangking ............................................................. 20
Tabel 2.5 Contoh kasus bobot kriteria .................................................................. 21
Tabel 2.6 Contoh kasus perbaikan bobot .............................................................. 22
Tabel 2.7 Contoh kasus nilai kriteria setiap alternatif .......................................... 22
Tabel 2.8 Contoh kasus hasil perhitungan ............................................................ 23
Tabel 2.9 Perbandingan metode pengembangan sistem ....................................... 29
Tabel 2.10 Studi Literatur ..................................................................................... 47
Tabel 4.1 Bobot kriteria ........................................................................................ 64
Tabel 4.2 Perbaikan bobot kriteria ........................................................................ 65
Tabel 4.3 Pilihan Kepemilikan Rumah ................................................................. 66
Tabel 4.4 Pilihan Kepemilikan kendaraan bermotor ............................................ 66
Tabel 4.5 Pilihan kriteria ada tidaknya penanggung jawab .................................. 67
Tabel 4.6 Pilihan kriteria kelengkapan berkas ...................................................... 67
Tabel 4.7 Nilai Calon Mustahiq ............................................................................ 69
Tabel 4.8 Hasil perhitungan mustahiq .................................................................. 71
Tabel 4.9 Hasil perankingan mustahiq .................................................................. 71
Tabel 4.10 Hasil pengujian black box ................................................................... 98
Tabel 5.1 Perbandingan fitur pada studi literatur ................................................ 115
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang muslim yang mampu dalam ekonomi wajib membayar sebagian
harta yang dimiliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya baik melalui
panitia zakat maupun didistribusikan secara langsung / sendiri. Hukum zakat
adalah wajib bila mampu secara finansial dan telah mencapai batas minimal bayar
zakat atau yang disebut nisab. (Lampu Islam, 2013)
Dalam kaitan dengan program pemerintah, tidak diragukan bahwa zakat
salah satu pilar yang memberi kontribusi nyata terhadap gerakan nasional revolusi
mental yang dicanangkan pemerintah. Hal ini karena nilai-nilai zakat
mengokohkan integritas, menumbuhkan etos kerja, dan menyuburkan gotong
royong yang kini semakin tergerus di dalam kehidupan bangsa dewasa ini.
(Tempo,2015)
Menurut data dari Bank Dunia (The World Bank) jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2014 adalah sebanyak 254.454.778 jiwa. Menurut Badan
Pusat Statistika pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia
mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 0,86 juta orang
dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang
(10,96 persen). (BPS, 2015)
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Menurut
peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 26 tahun 2006 Miskin merupakan
orang yang memiliki harta dan mempunyai penghasilan, tetapi penghasilannya
belum cukup untuk memenuhi kebutuhan minimum bagi dirinya dan keluarganya
yang menjadi tanggungannya. (BPS, 2015)
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari data diatas dapat diketahui bahwa penduduk miskin di Indonesia
yaitu mencapai 28,59 juta jiwa. Fakta sejarah membuktikan di zaman sahabat,
Ummayah, dan Abbasiah, ekonomi umat akan tumbuh bila potensi zakat umat
digali secara optimal (HMINews, 2012). Menurut UU No. 38 tahun 1999 bahwa
terdapat delapan golongan mustahiq atau golongan yang berhak menerima zakat
yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, dan ibnussabil yang
di dalam aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling tidak berdaya secara
ekonomi seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat, orang yang
menuntut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang terlilit utang,
pengungsi yang terlantar dan korban bencana alam.
Pengelolaan zakat yang strategis dapat dilakukan dengan pemberdayaan
ekonomi para mustahiq. Selain itu dapat pula dengan pengembangan usaha dan
pendampingan bisnis, yakni melalui jamaah masjid, kelompok-kelompok
pengajian, atau langsung pendampingan ke mustahiq. (UAD, 2015)
BAZIS DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola zakat resmi yang
dibentuk Pemerintah Prov. DKI Jakarta. Badan ini berdiri secara resmi pada tahun
1968 sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
(ketika itu dijabat oleh Ali Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5 Desember
1968 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam
wilayah DKI Jakarta.
Menurut Bpk. Dedy Santosa, Kepala Staf Pendayagunaan BAZIS DKI
Jakarta salah satu bagian terpenting dari pengelolaan dana zakat adalah proses
pendayagunaan dana zakat. Dana zakat yang ada harus diberikan kepada mereka
yang memang membutuhkan dan tergolong ke dalam mustahiq. Bpk. Dedi,
mengatakan bahwa saat ini di BAZIS DKI Jakarta belum mempunyai suatu sistem
pendukung keputusan untuk menentukan mustahiq yang memang benar –benar
tepat menerima dana zakat. Akibatnya BAZIS DKI Jakarta mengalami kesulitan
menentukan mustahiq yang diutamakan untuk menerima zakat dan muncul
adanya subjektivitas dalam penentuan mustahiq menjadi hal yang tidak dapat
dihindari. Untuk mendapatkan zakat tersebut maka harus sesuai dengan aturan –
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
aturan dan kriteria – kriteria yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tidak semua
yang mendaftar sebagai penerima zakat tersebut dapat di terima, hanya yang
memenuhi kriteria atau yang di prioritaskan yang dapat menerima zakat. Karena
banyaknya jumlah pendaftar untuk penerima zakat maka perlu dibangun suatu
sistem pendukung keputusan yang dapat membantu menentukan siapa yang
berhak dan diutamakan untuk dapat menerima zakat.
Menurut Turban sistem pendukung keputusan (SPK) dimaksudkan untuk
menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas
mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka (Averweg, 2012).
Adapun Weighted Product (WP) merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan. Metode WP menggunakan
perkalian untuk menghubungkan nilai atribut (kriteria), dimana nilai setiap atribut
(kriteria) harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut (kriteria) yang
bersangkutan. (Sianturi, 2013). Permasalahan penentuan mustahiq penulis nilai
sangat cocok menggunakan metode WP karena dengan menggunakan metode WP
maka diperlukan penentuan kriteria dan penentuan seberapa pentingnya kriteria
serta penggolangan kriteria berupa keuntugan atau biaya.
Karena begitu pentingnya memberikan zakat kepada orang – orang yang
tepat dan membutuhkan maka penulis memutuskan membuat skripsi dengan judul
“PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU
MUSTAHIQ ZAKAT DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT
BERBASIS WEB”.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.2 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian skripsi ini yaitu mengembangkan Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq Zakat dengan metode Weighted
Product pada BAZIS DKI Jakarta selaku lembaga pengelola zakat.
2. Manfaat
a. Bagi Peneliti
1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis melelui
perancangan dan pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan
dan metode yang di gunakan.
2. Untuk menerapakan dan mengembangkan ilmu yang telah
didapatkan di perkuliahan.
b. Bagi Akademik
Skripsi ini dapat di jadikan sebagai sarana pengenalan atau
penambahan informasi serta referensi di Perpustakaan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai permasalahan yang
terkait dengan sistem tersebut.
c. Bagi BAZIS DKI Jakarta
Sebagai alat bantu BAZIS DKI dalam menentukan mustahiq zakat
yang akan di berikan zakat.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan adalah :
Bagaimana mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan dengan
Metode Weighted Product guna menentukan calon Mustahiq berdasarkan bobot
dan kriteria yang telah ditentukan di BAZIS DKI Jakarta ?
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4 Batasan masalah
Mengingat terbatasnya tenaga dan waktu yang ada, serta menjaga dan
menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas, maka penulis membatasi
permasalahan antara lain :
1. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu Rapid Application
Development, dan pengujian sistem menggunakan blackbox testing.
Sistem pendukung keputusan dengan metode Weighted Product.
2. Tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini mencakup bahasa
pemograman HTML dan PHP, dengan database MySQL, XAMPP sebagai
web server, dan Activity Diagram, Class Diagram, dan Use Case Diagram
untuk perancangan sistem. Sistem berbasis web,
3. Penelitian dilakukan di BAZIS Provinsi DKI Jakarta,
4. Tidak membahas protokol jaringan dan jaringan keamanan data.
5. Proses yang dilakukan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
yaitu menentukan mustahiq di BAZIS DKI dengan metode Weighted
Product dan mengelola data yang diperlukan untuk menentukan mustahiq
seperti data mustahiq, kriteria, nilai kriteria, pengguna, dan master data.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan pada penelitian skripsi ini meliputi dua
bagian yaitu, metode pengumpulan data serta metode pengembangan sistem.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun skripsi ini penulis membutuhkan data dan
informasi yang terkait dengan topik. Data-data tersebut akan menjadi
bahan untuk mendukung materi dan pembahasan yang terdapat dalam
skripsi ini. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan
wawancara.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem, digunakan metode Software
Development Life Cycle (SDLC) model RAD (Rapid Aplication
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Development) yang dalam penerapan proses pengembangan sistem
memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)
2. Proses Desain (Design Workshop)
3. Implementasi (Implementation)
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini memberikan gambaran umum tentang apa yang
penulis bahas dalam setiap bab dari laporan skripsi ini. Adapun sistematika
penulisan skripsi ini sebagai berikut ini:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini dibahas mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Pada bagian ini berisi tentang kumpulan teori – teori dan prinsip-
prinsip dasar yang digunakan sebagai penunjang dan pedoman
dalam pembuatan skripsi.
BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi tentang penjelasan proses penelitian penulis
dalam merancang dan membuat sistem pendukung keputusan
sesuai dengan metode yang digunakan.
BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI
DAN PENGUJIAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara rinci mengenai
analisis, perancangan, implementasi sistem pendukung keputusan
penentu mustahiq.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dan pembahasan sistem
pemilihan keputusan yang dibuat untuk menentukan mustahiq.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian dan penyusunan skripsi ini dan saran yang diusulkan
untuk pengembangan lebih lanjut agar tercipta hasil yang lebih
baik.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
Pengertian sistem menurut Kenneth E.Kendall dan Julie E.Kendal (2006)
Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama
lainnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah di
tetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Rosa & Shalahuddin (2011) Sistem
berarti kumpulan komponen - komponen yang saling terkait dan mempunyai satu
tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen - elemen atau
subsistem yang saling terkait dan berhubungan dan tergantung satu sama lain dan
saling bekerjasama untuk menyelesaikan sasaran atau tujuan tertentu.
2.2 Pengembangan Sistem
2.2.1 Pengertian Pengembangan Sistem
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah
proses, cara, perbuatan mengembangkan, sedangkan menurut Arfina yang
dikutip oleh (Julianto, 2015) Pengembangan adalah proses untuk
memperbanyak jumlah atau menambah nilai guna dan fungsi sesuatu.
Pengembangan sistem informasi ialah satu set aktivitas, metode,
praktik terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotamatisasi yang
digunakan oleh stakeholder untuk mengembangkan dan memelihara
sistem informasi dan perangkat lunak (Yulianto et al., 2009).
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
2.3.1 Pengertian Keputusan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI, 2015), keputusan
adalah perihal yang berkaitan dengan putusan; segala putusan yang telah
ditetapkan (sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagainya);
ketetapan; sikap terakhir (langkah yang harus dijalankan). Sedangkan
menurut Fahmi (2011), keputusan adalah proses penelusuran masalah
yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, hingga
kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi tersebut
yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan
keputusan.
2.3.2 Tahapan Pengambilan Keputusan
Tahapan pengambilan keputusan diperlukan untuk memudahkan
dalam pengambilan keputusan supaya tercipta keputusan yang sesuai
dengan harapan, Fahmi (2011) dalam buku yang berjudul Manajemen
Pengambilan Keputusan: Teori dan Aplikasi, menjelaskan bahwa
pengambilan keputusan diperlukan dibuat tahap-tahap yang mendorong
kepada terciptanya keputusan yang diinginkan. Tahap – tahap
pengambilan keputusan tersebut adalah :
1. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang,
atau mudah dimengerti.
2. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan dan
menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya
sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan
tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam
dan terarah secara spesifik.
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya
masing-masing yang kemudian diikuti dengan menggunakan
model atau alat uji yang akan dipakai.
5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang digunakan tersebut
telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang
berlaku pada umumnya.
2.3.3 Pengertian SPK
Definisi klasik untuk DSS adalah sistem pendukung keputusan
berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang
menangani masalah – masalah tidak terstruktur. DSS memadukan sumber
daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk
meningkatkan kualitas komputer menurut Kreen dan Scoot Morton yang
dikutip oleh (Hizqil, 2014)
Dalam bukunya (Kendall & Kendall, 2010) menuliskan bahwa
sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu cara mengorganisir
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam membuat keputusan. Sistem
pundukung keputusan dirancang sedemikian rupa untuk untuk membantu
mendukung keputusan – keputusan yang melibatkan masalah – masalah
kompleks yang diformulasikan sebagai masalah – masalah semiterstruktur.
Seiring dengan kemajuan teknologi lahirlah gagasan baru terkait
definisi SPK. Seperti dikutip oleh (Averweg, 2012) terdapat beberapa
definisi SPK menurut para ahli :
1. Little, SPK adalah bentuk permodelan yang ditetapkan
berdasarkan prosedur untuk pengolah data dan penilaian untuk
membantu seorang manajer dalam mengambil keputusan.
2. Mann dan Watson, SPK adalah sistem interaktif yang
memberikan kemudahan akses bagi pengguna dalam
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengambilan keputusan baik secara semi terstruktur maupun
tidak terstruktur.
3. Sprague dan Watson, SPK sebagai sistem berbasis komputer
yang membantu seorang pengambil keputusan (decision maker)
dalam menghadapi permasalahan terstruktur melalui interaksi
langsung dengan data dan model analisis.
4. Sauter, SPK adalah sistem berbasis komputer yang
menggabungkan informasi dari berbagai sumber, membantu
pengorganisasian dan menganalisis informasi, serta
mengevaluasi praduga yang mendasari suatu pemodelan
sistem.
5. Turban et al., SPK adalah sistem berbasis komputasi yang
menggabungkan model dan data dalam upaya untuk
memecahkan permasalahan semi-terstruktur dan tidak
terstruktur dengan keterlibatan pengguna yang ektensif.
Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah
dilihat dari keterstrukturannya bisa dibagi menjadi (Gunawan, 2012) :
1. Keputusan terstruktur (structured decision), yaitu keputusan
yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
Prosedur pengambilan keputusan sangatlah jelas. Keputusan
tersebut terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
Misalnya, keputusan pemesanan barang dan keputusan
penagihan piutang.
2. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision), yaitu
keputusan yang memiliki dua sifat. Sebagian keputusan bisa
ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan
oleh pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
keputusan tersebut secara garis besar sudah ada, tetapi ada
beberapa hal yang masih memerlukan kebijakan dari
pengambil keputusan. Biasanya keputusan semacam ini
diambil oleh manajer level menengah dalam suatu organisasi.
Misalnya, keputusan pengevaluasian kredit, keputusan
penjadwalan produksi, dan keputusan pengendalian persediaan.
3. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision), yaitu
keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan tersebut
menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat
eksternal. Keputusan tersebut umumnya terjadi pada
manajemen tingkat atas. Misalnya, keputusan untuk
pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain, dan keputusan perekrutan eksekutif.
2.3.4 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban dkk yang dikutip oleh (Amelia Yusnita, 2015)
bahwa tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas
masalah semi-terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan
bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer
lebih daripada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para
pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi
secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok
pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran
kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada
diberbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya
perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya
analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan. Produktivitas
juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi
yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah
bisnis.
2.3.5 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan
Menurut (Ashvia Achtar, 2015) Terdapat beberapa metode dalam
penyelesaian sistem pendukung keputusan. Berikut beberapa metode yang
menggunakan Multi Attribute Decision Making (MADM) :
1. Analytical Hierarchy Process (AHP)
2. Simple Addative Weighting (SAW)
3. Weighted Product (WP)
4. ELECTRE
5. Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution
(TOPSIS)
Dalam sistem pendukung penentu mustahiq zakat di BAZIS DKI
Jakarta, penulis menggunakan metode WP. Berikut tabel perbandingan
beberapa metode SPK berdasarkan kelebihan dan kekurangannya
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.1 Perbandingan Metode Sejenis
METODE DESKRIPSI KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Analytical
Hierarchy
Process (AHP)
AHP merupakan salah satu
metode untuk membantu
menyusun suatu prioritas dari
berbagai pilihan dengan
menggunakan beberapa kriteria
(multi criteria). Karena
sifatnya yang multi kriteria,
AHP cukup banyak digunakan
dalam penyusunan prioritas.
(Kurniady, 2013)
1. AHP membantu menentukan
prioritas daribeberapa kriteria
dengan melakukan analisa
perbandingan berpasangan dari
masing – masing kriteria.
2. AHP membuat sebuah
permasalahan yang tidak
terstruktur menjadi sebuah model
yang fleksibel dan mudah
dipahami.
3. AHP memberikan kemudahan
dengan menyediakan skala
pengukuran untuk menentukan
prioritas. (Kurniady, 2013)
1. Sulitnya menentukan
besarnya prioritas antar
kriteria karena tiap orang
memiliki persepsi sendiri
mengenai prioritas yang
ada.
(Kurniady, 2013)
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Simple
Addative
Weighting
(SAW)
Metode SAW sering juga
dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep
dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot
dari rating kinerja pada setiap
alternatif pada semua atribut.
(S, Amalia, M, & Arivanty,
2009)
1. Melakukan penilaian secara lebih
tepat karena didasarkan pada nilai
kriteria dan bobot preferensi yang
sudah ditentukan.
2. Dapat menyeleksi alternatif terbaik
dari sejumlah alternatif yang ada
karena adanya proses perankingan
setelah menentukan nilai bobot
untuk setiap atribut
(Dasmastuti, 2011)
1. Harus menentukan bobot
pada setiap atribut
2. Harus membuat matriks
keputusan.
(Sabanayo, 2009)
3. ELECTRE
ELimination Et Chix
Traduisant La RealitE
(ELECTRE) adalah suatu
metode penentuan urutan
(prioritas) dalam analisis
multikriteria. Masalah
pokoknya adalah
Digunakan untuk kasus – kasus dengan
banyak alternatif namun hanya sedikit
kriteria yang dilibatkan. (Saragih,
2014)
1. Menggunakan matriks
keputusan
2. Menentukan matriks
dominan concordance dan
discordance.
(Saragih, 2014)
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kesederhanaan, kejelasan,
kestabilan. Dugaan dan
dominasi kriteria yang
digunakan dalam Electre
adalah penggunaan nilai
hubungan outranking Methods.
(Tambunan, 2014)
4. Technique for
Order
Preference by
Similiarity to
Ideal Solution
(TOPSIS)
TOPSIS adalah salah satu
metode pengambilan keputusan
multikriteria menggunakan
prinsip bahwa alternatif yang
terpilih harus mempunyai jarak
terdekat dari solusi ideal positif
dan terjauh dari solusi ideal
negatif dari sudut pandang
geometris dengan
menggunakan jarak Euclidean
untuk menentukan kedekatan
1. Mempertimbangkan solusi ideal
positif dan solusi ideal negatif.
2. konsepnya yang sederhana dan
mudah dipahami, komputasinya
efisien
(Kurniasih, 2013)
1. Topsis yaitu harus
adanya bobot yang
ditetapkan dan dihitung
terlebih dahulu.
(Nur Hidayat, 2014)
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
relatif dari suatu alternatif
dengan solusi optimal. Solusi
ideal positif didefinisikan
sebagai jumlah dari seluruh
nilai terbaik yang dapat dicapai
untuk setiap atribut, sedangkan
solusi negatif-ideal terdiri dari
seluruh nilai terburuk yang
dicapai untuk setiap atribut.
(Kurniasih, 2013)
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 Weighted Product (WP)
Metode Weighted Product merupakan suatu metode pendukung keputusan
dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap
atribut harus mempunyai bobot atribut yang bersangkutan terlebih dahulu.
(Kristiawan, Siswanti, & Laksito YS, 2014)
Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk
menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan
dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan
proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif Si diberikan sebagai berikut :
dengan i = 1,2,…..,m; j = 1,2,…,n dan ∑wj = 1.
Si : preferensi alternatif dianologikan sebagai vektor S,
X : nilai kriteria,
n : jumlah alternatif,
Wj : bobot kriteria, bernilai positif untuk kriteria keuntungan dan
bernilai negatif untuk kriteria biaya.
Secara singkat, algoritma dari model ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perbaikan bobot terlebih dahulu agar total bobot ∑wj = 1.
Caranya dengan membagi nilai bobot dengan penjumlahan seluruh
nilai bobot.
2. Mengalikan seluruh atribut untuk sebuah alternatif dengan bobot
sebagai pangkat positif untuk atribut keuntngan dan bobot pangkat
negatif pada atribut biaya disebut vektor Si.
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap
alternatif
4. Melakukan pembagian antara Si dan hasil penjumlahan Si (∑Si) yang
akan menghasilkan nilai referensi Vi
5. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.
2.4.1 Contoh Kasus Weighted Product
Berikut merupakan contoh kasus penerapan metode Weighted
Product untuk menentukan pemilihan jurusan siswa :
1. Alternatif dan kriteria
Terdapat 2 alternatif yaitu IPA dan IPS, masing – masing
alternatif dipertimbangkan dengan krteria berbeda. Berikut
kriteria yang dipertimbangkan setiap alternatifnya :
a. IPA
Tabel 2.2 Contoh kasus alternatif IPA
Alternatif Kriteria
IPA
Fisika (C1)
Biologi (C2)
Kimia (C3)
Matematika (C4)
Ranking (C5)
Pada alternatif IPA, untuk poin kriteria Fisika, Biologi,
Kimia dan Matematika, diperoleh dari nilai raport siswa
semester dua.
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. IPS
Tabel 2.3 Contoh kasus alternatif IPS
Alternatif Kriteria
IPS
Ekonomi (C1)
Sejarah (C2)
Geografi (C3)
Sosiologi (C4)
Ranking (C5)
Pada alternatif IPS, untuk poin kriteria Ekonomi, Sejarah,
Geografi dan Sosiologi, diperoleh dari nilai raport siswa
semester dua.
Sedangkan poin untuk kriteria rangking dari alternatif IPA
dan IPS adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Contoh kasus kriteria rangking
Rangking IPA IPS
1 – 10 10 5
>10 5 10
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bobot Kriteria
Tabel 2.5 Contoh kasus bobot kriteria
Kriteria Bobot
C1 5
C2 5
C3 3
C4 3
C5 4
3. Dilakukan penentuan kriteria apakah merupakan keuntungan
atau merupakan biaya. Apabila berupa keuntungan nilai
perbaikan bobot akan bernilai positif dan biaya akan bernilai
negatif. Namun pada contoh kasus penentuan jurusan ini semua
kriteria merupakan kriteria keuntungan dan Wj akan bernilai
positif
4. Dilakukan perbaikan bobot untuk setiap kriteria dengan cara
sebagai berikut :
Dimana W adalah bobot kriteria yang sebelumnya telah di
tentukan sebelumnya. Sehingga hasil dari perbaikan bobot
adalah sebagai berikut :
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.6 Contoh kasus perbaikan bobot
No Nama Kriteria Bobot Perbaikan Bobot
1. C1 5 5/20 = 0.25
2. C2 5 5/20 = 0,25
3. C3 3 3/20 = 0,15
4. C4 3 3/20 = 0,15
5. C5 4 4/20 = 0,2
Jumlah 20 1
5. Didapatkan nilai untuk setiap kriterianya dari alternatif yang
ada sebagai berikut :
Tabel 2.7 Contoh kasus nilai kriteria setiap alternatif
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
IPA 85 65 85 90 10
IPS 80 65 70 65 5
6. Menghitung nilai / skor untuk jurusan atau alternatif Ai dengan
cara berikut :
SIPA = (85 0.25)(65 0.25) (85 0.15) (90 0.15) (10 0.20) = 52,26
SIPS = (80 0.25)(65 0.25) (70 0.15) (65 0.15) (5 0.20) = 41,45
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Menghitung perankingan jurusan/ alternatif yang terbaik dari
tiap alternatif dengan rumus berikut :
VIPA = 52,26 / 52,26+41,45 = 52,26/93,71 = 0,56
VIPS = 41,45/ 52,26+41,45 = 41,45/93,71 = 0,44
8. Berikut ini adalah hasil skor/nilai dan perankingan yang di
dapat setiap kriterinya:
Tabel 2.8 Contoh kasus hasil perhitungan
Alternatif S V
IPA 52.26 0.56
IPS 41.45 0.44
9. Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa
nilai VIPA > VIPS. Jadi, alternatif (jurusan) yang terbaik adalah
VIPA (jurusan IPA)
2.5 Zakat
2.5.1 Pengertian Zakat
Menurut UU RI Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat,
zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan
yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya.
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Zakat adalah hak Allah berupa harta yang diberikan oleh seseorang
(yang kaya) kepada orang-orang fakir. Harta itu disebut dengan zakat
karena di dalamnya terkandung penyucian jiwa, pengembangannya dengan
kebaikan dan harapan untuk mendapat berkah. Hal ini dikarenakan asal
kata zakat adalah azzakah yang berarti tumbuh, suci dan berkah. (Sayyid
Sabiq, 2009)
2.5.2 Dasar Hukum Zakat
Dasar hukum zakat terdapat dalam Al-Quran :
1. QS Al-Baqarah (2) : 110 yang artinya :“Dan dirikanlah shalat
dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya
pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang
kamu kerjakan.”
2. At-Taubah (9): 60 Yang artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu
hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan
Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
2.6 Mustahiq
Menurut Undang –Undang RI No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan
zakat, Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat. Mustahiq
delapan ashnaf ialah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, dan
ibnussabil yang di dalam aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling
tidak berdaya secara ekonomi seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat,
orang yang menuntut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang terlilit
utang, pengungsi yang terlantar dan korban bencana alam.
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 26 tahun 2006
kedelapan golongan tersebut adalah :
1. Fakir
Orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai penghasilan
layak yang memenuhi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan
kebutuhan primer lainnya,
2. Miskin
Orang yang memiliki harta dan mempunyai harta yang layak baginya,
tetapi penghasilannya belum cukup untuk keperluan minimum bagi
dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungjawabnya
3. Amil Zakat
Mereka yang melaksanakan kegiatan pengumpulan dan
pendayagunaan zakat termasuk administrasi pengelolaannya.
4. Mualaf
Golongan yang perlu dilunakan hatinya kepada Islam atau untuk lebih
memantaptan keyakinan kepada Islam.
5. Riqab
Pembebasan budak dan usaha menghilangkan segala bentuk
perbudakan.
6. Gharimin
Gharimin adalah orang yang mempunyai hutang untuk kemaslahatan
ummat maupun masyarakat dalam melaksanakan ketaatan dan
kebaikan.
7. Fisabilillah
Usaha dan kegiatan perorangan atau badan yang bertujuan untuk
menegakkan kepentigan agama atau kemaslahatan ummat.
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Ibnu Sabil
Orang yang kehabisan bekal dalam melakukan perjalanan melintas dari
satu daerah ke daerah lain demi kemaslahatan ummat dan agama
Islam.
2.7 Metode Pengembangan Sistem
2.7.1 Definisi Metode Pengembangan Sistem
SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut
juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau
mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model –
model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan
sistem – sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice
atau cara – cara yang sudah teruji baik). Tahap – Tahap yang ada pada
SDLC secara global adalah sebagai berikut : (Rosa & Shalahuddin, 2011)
1. Inisiasi (initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek
perangkat lunak.
2. Pengembangan konsep sistem (system concept development )
Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup
sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan
pembelajaran kemudahan sistem.
3. Perencanaan (Planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen
perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan
sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh
solusi.
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Analisis kebutuhan (requirements analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user)
dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen
kebutuhan fungsional.
5. Desain (design)
Mentransformasikan desain ke sistem informasi yang lengkap
termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi
lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan
mempersiapkan prosedur pengodean, pengompilasian,
memperbaiki dan membersihkan program; peninjauan
pengujian.
6. Integrasi dan pengujian (integration and test)
Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah
memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen
kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin
kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan
pengujian.
7. Implementasi (implementation)
Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi
perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada
user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang
teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
8. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance
Mendiskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan
memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi
(lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan
masuk pada proses peninjauan.
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Disposisi (disposition)
Mendiskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan
membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.
2.7.2 Model – model Pengembangan Sistem
SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan
prosesnya. Berikut ini adalah model SDLC serta kelebihan dan
kekurangannya.
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.9 Perbandingan metode pengembangan sistem
Model SDLC Definisi Kelebihan Kekurangan Alur
1. Model
Waterfall
Model SDLC air terjun
(waterfall) menyediakan
pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara
sekuensial atau terurut
dimulai dari analisis,
desain, pengodean,
pengujian, dan tahap
pendukung (support).
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
1. Struktur atau tahap
pengembangan
sistem jelas.
2. Dokumentasi
dihasilkan pada
setiap tahap
pengembangan
3. Sebuah tahapan
dijalankan setelah
tahap sebelumnya
selesai dijalankan
(tidak tumpang
tindih) (Rosa &
Shalahuddin,
2011)
1. Sangat sulit bagi
pelanggan
mendefinisikan semua
spesifikasi diawal
pengembangan.
2. Perubahan spesifikasi
perangkat lunak terjadi
di awal pengembangan.
3. Pelanggan tidak
mungkin bersabar
mengakomodasi
perubahan yang
diperlukan di akhir alur
pengembangan (Rosa
& Shalahuddin, 2011)
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
Analisis
Desain
Pengodean
Pengujian
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Model
Prototipe
Model prototype
(prototyping model)
adalah model yang
digunakan untuk
menyambungakan
ketidakpahaman
pelanggan mengenai hal
teknis dan memperjelas
spesifikasi kebutuhan
yang diinginkan
pelanggan kepada
pengembang perangkat
lunak. (Rosa &
Shalahuddin, 2011)
1. Cocok digunakan
untuk menjabarkan
kebutuhan
pelanggan secara
lebih detail.
2. Untuk
mengantisispasi
agar proyek dapat
berjalan sesuai
dengan target
waktu dan biaya
diawal.
3. Dokumen akan
menjadi patokan
agar spesifikasi
kebutuhan sistem
masih dalam
lingkup proyek.
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
1. Pelanggan dapat sering
mengubah – ubah atau
menambah – tambah
speesifikasi kebutuhan
karena menggap
aplikasi sudah dengan
cepat dikembangkan.
2. Pengembang lebih
sering mengambil
kompromi dengan
pelanggan sehingga
pengembang lebih
sering melakukan
segala cara guna
menghasilkan
prototype untuk
didemonstrasikan. Hal
ini dapat menyebabkan
kualitas perangkat
lunak yang kurang baik
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
Mendengarkan
Pelanggan
Memperbaiki
Mock -up
Pelanggan
Melihat
Mock-up
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Model Rapid
Application
Development
(RAD)
Model RAD adalah
model proses
pengembangan perangkat
lunak yang bersifat
incremental terutama
untuk waktu pengerjaan
pendek. Model RAD
membagi tim
pengembangan menjadi
beberapa tim untuk
mengerjakan beberapa
komponen masing –
masing tim perngerjaan
dapat dilakukan secara
parallel. (Rosa &
Shalahuddin, 2011)
1. Proses
pengembangan
yang cepat karena
pengerjaan dapat
dilakukan secara
parallel.
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
1. Untuk pengerjaan yang
besar maka model
RAD membutuhkan
SDM yang besar.
2. Jika tidak ada
persetujuan
mengembangkan
perangkat lunak secara
dengan cepat (rapid)
maka proyek ini akan
gagal karena bingung
mendefinisikan
kebutuhan pelanggan.
3. Jika sistem perangkat
lunak yang dibuat tidak
bias dimodulkan maka
model RAD tidak dapat
digunakan.
4. Tidak cocok digunakan
untuk sistem dengan
resiko tenis tinggi.
(Rosa & Shalahuddin,
Tim ke 1 sampai tim ke-
n
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
Pemodelan
Bisnis
Pemodelan
Data
Pemodelan
Proses
Pemodelan
Aplikasi
Pengujian dan
penggantian
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2011)
4.Model
Iterative
Model iterative (iterative
model)
mengombinasikan proses
– proses pada model air
terjun dan model
prototype. Model
incremental akan
menghasilkan versi –
versi perangkat lunak
yang sudah mengalami
penambahan fungsi
untuk setiap pertambahan
(incremen/increment).
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
1. Dapat mengatasi
kelemahan dari
model air terjun
yang tidak
mengakomodasika
n iterasi
2. Mengatasi
kelemahan dari
model prototipe
yang meiliki
proses terlalu
pendek dan tidak
menghasilkan
produk
3. Model incremental
menghasilkan
produk/aplikasi
untuk setiap
tahapan inkremen.
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
1. Mekanisme tahapan
incremental perlu
direncanakan terlebih
dahulu agar hasil
produk dan pengerjaan
setiap tahapan
inkremen menjadi lebih
baik.
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
Inkremen 1 sampai
inkremen ke n
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
Analisis
Desain
Kode
Uji
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Model Spiral
Model spiral (spiral
model) memasangkan
iterative pada model
prototipe dengan control
dan aspek sistematik
yang diambil dari model
air terjun. Pada iterasi
awal maka yang
dihasilkan adalah
prototipe sedangkan pada
iterasi akhir yang
dihasilkan adalah
perangkat lunak yang
sudah lengkap. (Rosa &
Shalahuddin, 2011)
1. Model spiral cocok
digunakan untuk
mengembangkan
sistem perangkat
lunak berskala
besar karena
memiliki proses
analisis resiko
yang sangat
meminimalisir
resiko yang akan
terjadi. (Rosa &
Shalahuddin,
2011)
1. Setiap perubahan
spesifikasi pasti
beresiko pada molornya
waktu pengerjaan dan
pembengkakan biaya
proyek.
(Rosa & Shalahuddin, 2011)
(Rosa & Shalahuddin,
2011)
Komunikasi dengan
palanggan
Perencanaan
Analisis
Resiko
Rekayasa
Konstruksi
Evaluasi
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7.3 Model Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development adalah suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu
metode pengembangan serta perangkat – perangkat lunak. (Kendall &
Kendall, 2010)
Ada tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan
penggunaan dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. RAD
melibatkan pengguna dalam setiap bagian upaya pengembangan, dengan
partisipasi mendalam dalam bagian perancangan bisnis.
Menurut Kendall & Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD
yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian,
perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah
requirements planning (perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop
(workshop desain RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai
dengan metodologi RAD menurut (Kendall & Kendall, 2010), berikut ini
adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase
pengembangan aplikasi.
1. Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta
untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase
ini adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.
Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan
sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu
tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
2. RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan
representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna.
Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari
tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan.
Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe
yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang
dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila seorang
pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna
yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini
dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat
terakselerasi.
3. Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para
pengguna secara intens selama workshop dan merancang
aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah
aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan
disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba
dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi.
Gambar 2.1 Siklus RAD menurut Kendall, 2010
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8 Unified Modeling Language (UML)
Sebuah standarisasi bahasa permodelan untuk pembangunan perangkat
lunak yang dibangun dengan menggunanakan teknik pemograman berorientasi
objek, yaitu Unified Modeling Language UML . UML muncul karena adanya
kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan,
membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan
bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan
menggunakan diagram dan teks – teks pendukung. (Rosa & Shalahuddin, 2011)
2.8.1 Diagram - Diagram UML
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan
dalam kategori. Pembagian kategori dan macam – macam diagram
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah. (Rosa & Shalahuddin, 2011)
Gambar 2.2 Diagram UML
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang
dimodelkan.
2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian
perubahan yang tejadi pada sebuah sistem.
3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lainnya
maupun interkasi antar subsistem pada suatu sistem.
Menurut (Widodo, 2011) UML menyediakan Sembilan jenis
diagram yaitu :
1. Diagram Kelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan
himpunan kelas- kelas, antarmuka – antarmuka, kolamorasi –
kolaborasi, serta relasi – relasi.
2. Diagram Paket (Package diagram). Bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari
diagram komponen.
3. Diagram Use-Case . Bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan himpunan use-case dan aktor – aktor (suatu
jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting
untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem
yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4. Diagram interaksi dan Sequence (urutan). Bersifat dinamis.
Diagram urutan adalah diagram interkasi yang menekankan
pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Diagram Komunikasi Communication Diagram). Bersifat
dinamis. Diagram sebagai diagram kolaborasi UML 1.4 yang
menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang
menerima serta mengirim pesan.
6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) . Bersifat dinamis.
Diagram status memperlihatkan keadaan – keadaan pada
sistem, membuat status (state), transisi, kejadian, serta
aktivitas.
7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) . Bersifat dinamis.
Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang
memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya
dalam suatu sistem.
8. Diagram Komponen (Component Diagram ) . Bersifat statis.
Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta
kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-
komponen yang telah ada sebelumnya
9. Diagram Deployment (Deployment Diagram) . Bersifat statis.
Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi
dijalankan (run time).
2.8.2 Diagram Use Case
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk
kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendekripsikan sebuah interkasi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan
siapa saja yang berhak melakukan fungsi tersebut. (Rosa & Shalahuddin,
2011)
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Use case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita
buat modelnya. Diagram use case bersama dengan narasi use case dan
skenario mendefinisikan tujuan suatu sistem atau pengklasifikasian lain
seperti enterprise, subsistem atau komponen. Use case mengekpresikan
apa yang user harapkan terhadap sistem. (Widodo, 2011)
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan se-
simple mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case
yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antarunit atau
aktor.
2.8.3 Diagram Kelas
Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Kelas –
kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi – fungsi
sesuai dengan kebutuhan sistem. (Rosa & Shalahuddin, 2011)
Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek.
Kemampuan menghasilkan kode program yang dimiliki diagram kelas
menyebabkan diagram ini memiliki hubungan yang khas dengan diagram
UML lainnya. (Widodo, 2011)
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8.4 Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang
perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan oleh sistem. (Rosa & Shalahuddin, 2011)
Diagram aktifitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal
– hal berikut (Rosa & Shalahuddin, 2011):
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktifitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang
didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user
interface dimana setiap aktifitas dianggap memiliki sebuah
rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktifitas dianggap
memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus
ujinya.
Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur
sistem daripada bagaimana sistem itu di rakit. Diagram ini tidak hanya
memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram
aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi – aksi.
(Widodo, 2011)
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9 Testing
Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup
dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi
demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis
yang telah disepakati dari awal. (Rizky, 2011)
2.9.1 Pengujian Black Box
Pengujian Black Box adalah tipe pengujian yang memperlakukan
perangkat lunak yang diketahui kinerja internalnya. Sehingga para penguji
memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang
tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai testing bagian luar. (Rizky,
2011)
Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang
merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Pada
jenis pengujian Black Box, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi
kemudian dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang
didefinisikan pada awal tanpa harus membongkar programnya.
Berikut ini merupakan keuntungan yang diperoleh dari jenis
pengujian Black Box (Rizky, 2011) :
1. Anggota tim pengujian tidak harus dari seseorang yang
memiliki kemampuan teknis di bidang pemograman
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali
ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna
3. Hasil dari pengujian Black Box dapat memperjelas kontradiksi
ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah
perangkat lunak.
4. Proses pengujian dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan
pengujian white box.
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.10 Aplikasi Web
Menurut (Arief, 2011) Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan
dokumen – dokumen media (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya
yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk
mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.
Situs web merupakan kumpulan dari halaman web yang sudah
dipublikasiskan di jaringan internet dan memiliki domain/URL (Uniform
Resource Locator) yang dapat diakses semua pengguna internet dengan cara
mengetikan alamatnya. (Arief, 2011)
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2011) perangkat lunak berbasis web (web
based software) merupakan perangkat lunak yang dapat diakses menggunakan
browser.
2.10.1 Web Statis dan Web Dinamis
Web statis adalah web yang isinya/content tidak berubah-ubah.
Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah
secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk
membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan
isi/data. Teknologi yang digunakan pada web statis adalah jenis client side
scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi/data
pada halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah
langsung isinya pada file mentah web tersebut. (Arief, 2011)
Web dinamis adalah jenis web yang content/isinya dapat berubah-
ubah setiap saat. Untuk melakukan perubahan data, user cukup
mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control
panel/administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user
administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.
Untuk membuat halaman web dinamis diperlukan komponen yaitu client
side scripting (HTML, JavaScript, CSS), server side scripting seperti PHP,
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
program basis data seperti MySQL untuk menyimpan data –datanya.
(Arief, 2011)
2.11 HTML
HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format
yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman
web. Dokumen ini dikenal dengan web page. Dokumen HTML merupakan
dokumen yang disajikan pada web browser. HTML merupakan dokumen yang
berisi tag – tag. Tag adalah kode yang digunakan untuk me-mark-up (memoles)
teks ASCII menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing.
Ada tag pembuka yaitu <HTML> da nada tag penutup yaitu </HTML> yang
ditandai dengan tag slash (garis miring) di depan awal tulisannya. Tag diatas
memberikan kaidah bahwa yang akan ditulis di antara kedua tag tersebut adalah
isi dari dokumen HTML. (Arief, 2011)
2.12 PHP
PHP (PHP : Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting
yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena
PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP
akan diesksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam
format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis di PHP tidak akan
terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang
untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan
isi basis data ke halaman web. (Arief, 2011)
Dengan menggunakan PHP kita dapat membuat suatu halaman web yang
dinamis, tidak hanya halaman web yang statis. Web yang dinamis tidak hanya
berisi informasi saja tetapi dapat juga berinteraksi dengan pemakainya.
PHP termasuk dalan open source product, sehingga source code PHP
dapat diubah dan di distribusikan secara bebas. Versi terbaru PHP dapat diunduh
secara gratis di situs resmi PHP : http://www.php.net. PHP juga dapat berjalan
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diberbagai web server seperti IIS (Internet Information Server), PWS (Personal
Web Server), Apache, Xitami. PHP juga mampu lintas platform. Artinya PHP
dapat berjalan di banyak sistem operasi yang beredar saat ini, diantaranya : Sistem
Operasi Microsoft Windows (semua versi), Linux, Mac OS, Solaris.
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah kemampuannya
untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis
data/ Database Management System (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu
halaman web yang dinamis. PHP mempunyai koneksitas yang baik dengan
beberapa DBMS antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL
Server, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, dan Unix dbm.
2.12.1 Keunggulan PHP
Menurut Yosef Murya (2014) keunggulan dari bahasa
pemograman PHP yaitu :
1. PHP memiliki native API untuk koneksi ke berbagai database,
sehingga secara otomatis dalam melakukan koneksi lebih cepat
dibandingkan dengan Open Database Connectivity (ODBC).
2. Eksekusi scripting dilakukan lebih cepat sehingga
meningkatkan throughout pada server.
3. Penulisan program yang simple dan sederhana yang membuat
programmer newbie (pemula) mudah dalam memahami PHP.
4. Dukungan koneksi yang hampir bisa dilakukan ke semua
database seperti MySQL, PostgreSQL, Sybase,Infomix,
Interbase, ORACLE, SQL Server, dan lain – lain.
5. PHP dapat dijalankan dibeberapa web server seperti PWS, IIS,
Apache, Xitami, Netscape, Enterprise, AOL server dan Orelly
website pro, CGI, dan ISAPI.
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. PHP juga dapat berjalan diberbagai platform seperti Unix dan
Windows.
7. PHP dapat didistribusikan kembali dibawah lisensi GNU
Public License (GPU) karena bersifat open source.
2.13 MySQL
MySQL menurut Arief (2011) adalah salah satu jenis database server
yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang
menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran
MySQL antara lain karena MySQL menggumakan SQL sebagai bahasa dasar
untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query
cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala
menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free (tidak perlu
membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada
Windows, yang bersifat shareware). MySQL didistribusikan dengan lisensi open
source GPL (General Public License) mulai versi 3.23, pada bulan Juni 2000.
Software MySQL bisa diunduh di http://www.mysql.org atau
http://www.mysql.com.
MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa
pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap
sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL lebih
sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya
pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman script PHP.
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
basis data yang telah ada sebelumnya, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data,
yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah (Yosef
Murya, 2014).
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.13.1 Struktur Direktori MySQL
Software MySQL secara default akan diletakkan pada direktori
C:\MySQL jika di install pada sistem operasi Windows. Direktori ini bisa
saja diubah sesuai dengan keinginan pada saat instalasi. Apabila instalasi
dilakukan dengan menggunakan software PHPTriad (paket software yang
menghubungkan tiga aplikasi : Apache Web Server, PHP, dan MySQL),
maka software MySQL terletak pada directory C:\Apache\MySQL. (Arief,
2011)
Gambar 2.3 Struktur MySQL
Direktori yang paling penting dalam struktur direktori MySQL
adalah direktori bin dan data. Sub-direktori bin merupakan directori yang
menyimpan semua program database MySQL, sedangkan sub-direktori
data digunakan untuk menyimpan data dan file-file yang dibutuhkan oleh
MySQL untuk menyimpan database. (Arief, 2011)
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.14 Studi Literatur
Sumber studi literatur yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah
studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah dari
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga dari penelitian di
perguruan tinggi lainnya.
Untuk penelitian sejenis yang berkaitan dengan sistem pendukung
keputusan penentu mustahiq yang dijadikan sebagai referensi adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.10 Studi Literatur
No. Penulis & Judul Kelebihan Kekurangan
1. Muhammad Jamhur -
Pengembangan Sistem
Pendaftaran dan Pelaporan
Zakat Infaq dan Sadaqah
Berbasis Web (2013)
Penelitian
berfokus pada
pendaftaran dan
pelaporan zakat
Tidak ada fitur
penentuan mustahiq
dalam penelitian ini.
2. Elin Haerani, Ramdaril -
Rancang Bangun Sistem
Pendukung Keputusan
Pendistribusian Zakat
Menggunakan Fuzzy Multiple
Attribute Decission Making
(FMADM) Dan Simple
Additive Weighting (SAW)
Pada Baznas Kota Pekanbaru.
(2015)
-
Tidak berbasis web
sehingga tidak bisa
diakses di mana saja
dan perlu instlallasi.
3. Putra Jaya - Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Bonus
Karyawan Menggunakan
Menggunakan
metode WP
Menggunakan
bahasa Visual Basic
yang berbasis
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Metode Weighted Product
(WP) – (2013)
desktop sehingga
tidak dapat di akses
dimana saja dan
perlu di lakukan
installasi di setiap
PC Client.
Berdasarkan hasil analisa penulis dengan membadingkan 3 studi literatur
diatas dengan penelitian penulis, kelebihan penelitian penulis dibandingkan
dengan 3 studi literature diatas yaitu :
1. Berbasis web sehingga dapat di akses di mana saja dan tidak perlu
installasi di setiap PC Client.
2. Penelitian berfokus pada penentuan mustahiq dengan menggunakan
metode Weighted Product dengan membuat kriteria – kriteria dinamis.
3. Menggunakan metode Weighted Product dimana setiap kriteria
memiliki bobot dan nilai bobot kriteria juga di golongkan sebagai
kriteria positif dan kriteria negatif.
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODE PENGEMBANGAN SISTEM
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa metode yang dapat mendukung
penulis dalam penyusunan, baik dalam pengumpulan data maupun informasi yang
diperlukan.
1. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai seseorang
yang ahli dalam bidangnya atau yang mengerti terhadap materi
bahasan agar menjadi pendukung penyusunan skripsi ini.
Metode wawancara ini penulis melakukan wawancara
kepada Bpk. Dedi Santosa sebagai kepala bagian pendayagunaan di
BAZIS DKI Jakarta pada tanggal 12 November 2015 untuk
memperoleh data yang diperlukan antara lain permasalahan sistem
yang berjalan saat ini yaitu belum adanya sistem pendukung
keputusan penentuan mustahiq sehingga penentuan dilakukan
dengan cara wawancara calon mustahiq dan survei lokasi sehingga
terdapat kemungkinan adanya faktor subjektivitas oleh bagian staf
pada prosesnya. Dan permasalahan yang terjadi ketika ingin
menentukan mana mustahiq yang lebih layak dari mustahiq
lainnya.
2. Studi Pustaka
Kepustakaan dilakukan dengan mempelajari teori-teori
terkait dan hasil penelitian sebelumnya yang mendukung
pemecahan masalah dalam penelitian skripsi ini. Dalam melakukan
studi pustaka penulis melengkapi kekurangan-kekurangan data
yang diperoleh dari studi lapangan. Pengumpulan data dengan cara
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik
yang terkait.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk
mengembangkan sistem ini yaitu metode pengembangan RAD (Rapid Aplication
Devellopment) menggunakan teori Kendall & Kendall. Sedangkan tools yang
digunakan adalah notasi UML (Unified Modelling Language) menggunakan teori
Salahuddin. Metode RAD terdiri dari tiga fase pengembangan yaitu :
Berikut adalah tiga fase pengembangan dalam metode RAD :
1. Requirement Planning
Dalam fase ini hal yang dilakukan adalah :
a. Pengumpulan data dan syarat – syarat informasi, tahap mengumpulkan
data – data hasil wawancara untuk dapat mempermudah dalam
identifikasi sistem, identifikasi yang dilakukan diantaranya adalah
mengenai profil BAZIS DKI Jakarta dan data mengenai sistem yang
berjalan pada BAZIS DKI Jakarta.
b. Identifikasi masalah pada sistem yang lama dengan menganalisa dan
mengidentifikasi masalah apa saja yang dihadapi dengan menggunakan
sistem lama, identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan sistem yang
baru untuk menyelasikan atau mengatasi masalah yang ada,
identifikasi kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem yang baru.
2. Workshop Design
Fase ini dilakukan untuk merancang sistem pendukung keputusan yang
dapat menyelesaikan masalah – masalah yang ada pada BAZIS DKI
Jakarta dalam menentukan mustahiq.
a. Tahap perencanaan SPK, tahap ini terdiri dari :
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Tahap perancangan model pemecahan masalah berdasarkan teori
WP
- Tahap perhitungan untuk menentukan keputusan mengenai
mustahiq dengan menggunakan metode WP.
b. Tahap Perancangan Proses
Pada tahap ini perancangan proses menggunakan UML, sebagai case
toolnya. Berikut diagaram yang digunakan penulis dalam
pengembangan aplikasi ini :
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan interaksi antara user
(pengguna) dengan sistem melalui sebuah cerita bagaimana sebuah
sistem dapat dipakai.
2. Class Diagram
Class Diagram mendeskripsikan jenis- jenis objek dalam sistem
dan berbagai macam hubungan interaksi antara mereka.
3. Activity Diagram
Merupakan teknik mendeskripsikan logika prosedural, proses
bisnis dan aliran kerja.
c. Perancangan User Interface
Perancangan antar muka merupakan mekanisme komunikasi antara
pengguna dengan sistem. Interface dapat memberikan informasi
kepada user untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah
sampai ditemukan suatu solusi.
d. Pengkodean
Pada tahap pengkodean semua elemen yang berada pada daftar
kebutuhan yang ada, dimasukkan secara kode kedalam program
menggunakan PHP, HTML, MySql.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Fase Implementasi
Fase ini bertujuan untuk memastikan apakah aplikasi yang telah dibangun
dapat berjalan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah melakukan
implementasi sistem yang meliputi:
a. Implementasi Interface
Fase ini menampilkan output dari rancangan interface berupa
printscreen aplikasi.
b. Implementasi Perangkat Lunak
Fase ini menjelaskan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan dalam
membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan
Metode Weighted Product.
c. Instalasi Perangkat Keras
Fase ini menjelaskan perangkat keras apa saja yang digunakan dalam
membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan
Metode Weighted Product.
d. Pengujian Sistem
Fase ini merupakan pengujian sistem yang bertujuan melihat apakah
aplikasi berjalan dengan baik atau tidak.
3.3 Kerangka Berfikir
Penelitian ini melalui tahap-tahap kegiatan yang tertuang dalam kerangka
berfikir yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan
sistem RAD. Kerangka berfikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar :
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Metode Pengumpulan
Data
Studi Kepustakaan
Wawancara
Matodologi Pengembangan
Sistem RAD
Requirement
Planning
Workshop Desain
Implementation
Tahap Pengumpulan
Data
Tahap Identifikasi dan
Analisis Sistem
Profil BAZIS DKI
Identifikasi Sistem
yang berjalan
Identifikasi Masalah
Identifikasi Sistem
yang baru
Identifikasi Syarat –
syarat Informasi
Tahap Perancangan
SPK
Perancangan Model
WP
UML Use Case Diagram
Class Diagram
Activity Diagram
Perancangan User
Interface
Pengkodean
Pengujian
Pengenalan SistemKesimpulan/ Saran
Selesai
Perhitungan Model
WP
mulai
Gambar 3.1 Kerangka berfikir penelitian
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN
PENGUJIAN
4.1 Requirement Planning
4.1.1 Tahap Pengumpulan Data dan Syarat – syarat Informasi
4.1.1.1 Profil BAZIS Provinsi DKI Jakarta
BAZIS Provinsi DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola
zakat resmi yang dibentuk Pemerintah Prov. DKI Jakarta. Badan ini
berdiri secara resmi pada tahun 1968 sejak dikeluarkannya Surat
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta (ketika itu dijabat oleh Ali
Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5 Desember 1968 Tentang
Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam wilayah
DKI Jakarta.
Menjelang berdirinya BAZIS Prov. DKI Jakarta, wacana tentang
perlunya pengelolaan zakat secara kelembagaan dan professional terus
bergelora di kalangan masyarakat muslim. Pada tanggal 24 September
1968, sebelas ulama berkumpul di Jakarta yang terdiri dari: Prof. Dr.
Hamka, KH. Ahmad Azhari, KH. Moh. Syukri Ghazali, Moh. Sodry, KH.
Taufiqurrahman, KH. Moh. Soleh Su’aidi, M. Ali Al Hamidy, Mukhtar
Luthfy, KH. A. Malik Ahmad, Abdul Kadir, dan KH. M.A. Zawawy.
Pertemuan ini menghasilkan rekomendasi, yaitu:
1. Perlunya pengelola zakat dengan sistem administrasi dan tata usaha
yang baik sehingga bisa dipertanggungjawabkan pengumpulan dan
pendayagunaannya kepada masyarakat.
2. Bahwa zakat merupakan potensi umat yang sangat besar yang belum
dilaksanakan secara maksimal. Karenanya, diperlukan efektivitas
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengumpulan zakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembangunan.
Melihat peran zakat yang sangat strategis ini, maka pada acara Isra’
Mi’raj di Istana Negara, Presiden Soeharto ketika itu menyerukan secara
langsung pelaksanaan zakat untuk menunjang pembangunan. Pada saat
yang sama, ia juga menyatakan kesediannya untuk menjadi amil tingkat
nasional.
Sebagai tindak lanjut dari seruan itu, Presiden Soeharto
mengeluarkan Surat Perintah No. 07/POIN/10/1968 tanggal 31 Oktober
1968 kepada Mayjen Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kol. Inf. Drs. Azwar
Hamid, dan Kol. Inf. Ali Afandi untuk membantu Presiden dalam proses
administrasi dan tata usaha penerimaan zakat secara nasional.
Untuk lebih memperkuat hal tersebut, Presiden mengeluarakan
Surat Edaran No. B. 133/PRES/11/1968 yang menyerukan kepada
pejabat/instansi untuk membantu dan berusaha ke arah terlaksananya
seruan presiden dalam wilayah atau lingkup kerja masing-masing. Seruan
Presiden ini kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur Prov. DKI Jakarta,
Ali Sadikin dengan mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur No. Cb.
14/8/18/68 tertanggal 5 Desember 1968 Tentang Pembentukan Badan
Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta.
Akhirnya, BAZ Prov. DKI Jakarta secara resmi berdiri.
Sejak berdirinya BAZIS tahun 1968, perkembangan zakat masih
dirasakan belum optimal. Hal ini dilihat dari hasil pengumpulan yang
secara kuantitas maupun kualitas masih sangat kecil dibandingkan dari
potensi zakat yang sangat besar, khususnya di DKI Jakarta. Untuk
memperluas sasaran operasional dan arena semakin kompleksnya
permasalahan zakat di Jakarta, maka pada tahun 1973 Gubernur Prov. DKI
Jakarta melalui Surat Keputusan No. D.III/B/14/6/73 tertanggal 22
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Desember 1973 menyempurnakan BAZ ini menjadi Badan Amil Zakat
dan Infaq/Shadaqah yang kini popular dengan sebutan BAZIS.
4.1.1.2 Tugas dan Fungsi
Lahirnya Undang Undang No. 38 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Zakat telah memberikan angin segar bagi dunia perzakatan
yang lebih baik. Namun, hal itu juga menuntut semua lembaga pengelola
zakat untuk berbenah diri sesuai dengan regulasi yang baru tersebut. Untuk
merespon perkembangan tersebut, Gubernur Provinsi DKI Jakarta
mengeluarkan Surat Keputusan No. 120 tahun 2002 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Anil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Prov. DKI Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 120 tahun 2002 yang
tertuang pada BAB II Pasal 3, tugas pokok BAZIS Provinsi DKI Jakarta
adalah:
1. Menyelenggarakan pengumpulan dan pendayagunaan zakat,
infaq, dan shdaqah sesuai dengan fungsi tujuannya
2. Dalam melaksanakan tugasnya, BAZIS bersifat transparan.
Surat Keputusan Gubernur ini juga menyebutkan tentang fungsi
BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang tertuang pada BAB II Pasal 4, yaitu:
1. Penyusunan program kerja
2. Pengumpulan segala macam zakat, infaq, dan shadaqah dari
masyarakat termasuk pegawai di wilayah Provinsi DKI Jakarta
3. Pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah sesuai dengan
ketentuan hukumnya
4. Penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan
kesadaran menunaikan ibadah zakat, infaq, dan shadaqah
5. Pembinaan pemanfaatan zakat, infaq, dan shadaqah agar lebih
produktif dan terarah
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Koordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengumpulan
zakat, infaq, dan shadaqah yang dilaksanakan oleh pelaksana
pengumpulan BAZIS.
7. Penyelenggaraan kerja sama dengan Badan Amil Zakat, Infaq,
dan Shadaqah dan Lembaga Amil Zakat yang lain
8. Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan
pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah
9. Pengurusan fungsi-fungsi ketatausahaan, perlengkapan,
kerumah-tanggaan dan sumber daya manusia.
4.1.1.3 Visi dan Misi
Visi BAZIS DKI Jakarta yaitu Menjadi Badan Pengelola ZIS yang
unggul dan terpercaya. Misi BAZIS DKI Jakarta yaitu Mewujudkan
Optimalisasi Pengelolaan ZIS yang amanah, profesional, transparan,
akuntabel, dan mandiri menuju masyarakat yang bertaqwa, sejahtera dan
berdaya.
4.1.1.4 Identifikasi Sistem yang berjalan
BAZIS DKI Jakarta mempunyai bagian khusus yang menangani
pemberian dana zakat kepada mustahiq zakat yaitu bagian pendayagunaan
zakat. Berikut ini adalah alur proses pengajuan mustahiq untuk diterima
sebagai mustahiq di BAZIS DKI Jakarta :
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Calon Mustahiq Staff Bagian
Pendayagunaan BAZIS
DKI Jakarta
Manajer Bagian
Pendayagunaan BAZIS
DKI Jakarta
Perlu Survei ?
Tim Survei
1
Mendaftarkan Diri
23
Data Mustahiq
4
Hasil Survei
5
Ya
Tidak
6
ACC / Tidak
7. Konfirmasi YA / TIDAK
Gambar 4.1 Alur proses penentuan mustahiq
Proses penentuan mustahiq di BAZIS DKI Jakarta yaitu :
1. Calon mustahiq mendaftarkan diri ke staf bagian
pendayagunaan zakat. Pada proses ini calon mustahiq harus
melengkapi data yang dibutuhkan oleh BAZIS DKI untuk
dapat menilai kelayakan menjadi mustahiq.
2. Staf bagian pendayagunaan zakat akan menilai kelayakan calon
mustahiq dengan melihat data yang diberikan oleh calon
mustahiq dan melalui wawancara langsung dengan calon
mustahiq.
3. Apabila dalam data yang diajukan dinilai memerlukan survei
maka dilakukan survei lokasi, dan bila data mustahiq dinilai
tidak perlu untuk dilakukan survei maka akan langsung
ditidaklanjuti oleh manajer pendayagunaan.
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Tim survei akan melakukan survei lokasi di tempat mustahiq
tinggal kemudian akan memberikan hasil ke manajer
pendayagunaan.
5. Manajer bagian pendayagunaan akan memberikan keputusan di
setujui atau tidak di setujui calon mustahiq tersebut menjadi
mustahiq dan mendapatkan dana zakat
4.1.2 Tahap Identifikasi dan Analisis Sistem
4.1.2.1 Identifikasi Masalah
Pada sistem yang ada di BAZIS DKI Jakarta saat ini proses
penentuan seorang calon mustahiq yang mendaftar layak atau tidaknya
calon mustahiq tersebut menjadi mustahiq ditentukan sepenuhnya melalui
penilaian oleh staf dan manajer bagian pendayagunaan dengan merujuk
kepada data yang diberikan mustahiq, wawancara dan survei yang
dilakukan oleh tim survei. Hal ini kadang kala rentan dengan penilaian
subjektif oleh staf bagian pendayagunaan.
Permasalahan juga akan terjadi ketika bagian pendayagunaan harus
menyeleksi mana saja yang benar – benar pantas menjadi mustahiq dan
mana calon mustahiq yang di prioritaskan dulu atau lebih diutamakan
untuk menjadi mustahiq dan mendapatkan zakat.
4.1.2.2 Identifikasi Sistem yang Baru
Sistem yang penulis ingin buat adalah sebuah sistem pendukung
keputusan penentu mustahiq yang diharapkan dapat membantu
menyelesaikan masalah yang ada pada BAZIS DKI Jakarta yaitu:
a. Sistem dapat menentukan mustahiq yang tepat.
b. Sistem dapat menentukan perbandingan kelayakan mustahiq
dengan perankingan mustahiq yang nantinya berguna untuk
menyeleksi alternatif pemilihan mustahiq yang diutamakan.
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini adalah gambaran sistem baru yang ingin penulis
implementasikan pada proses penentuan mustahiq di BAZIS DKI Jakarta :
Calon Mustahiq Staff Bagian Pendayagunaan
BAZIS DKI JakartaSistem SPKM
Manajer Bagian
Pendayagunaan
BAZIS DKI Jakarta
Perlu Survei ?
Tim Survei
10
Mendaftarkan Diri
3
Data Mustahiq
4YA
6Tidak
5
Hasil Survei
Input Data Mustahiq
7Data Mustahiq
ACC / Tidak
9
Konfirmasi Ya / Tidak8
9
Hasil Perhitungan Sistem
2
Gambar 4.2 Alur proses dengan sistem baru
Proses penentuan mustahiq dengan menggunakan Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq (SPKM) yaitu sebagai berikut :
1. Calon mustahiq mendaftarkan diri ke staf bagian
pendayagunaan zakat. Pada proses ini calon mustahiq harus
melengkapi data yang dibutuhkan oleh BAZIS DKI untuk
dapat menilai kelayakan menjadi mustahiq.
2. Staf bagian pendayagunaan zakat akan meng-input data –data
yang telah diberikan mustahiq pada proses ke dalam sistem
SPKM setelah sebelumnya dilakukan wawancara untuk
melengkapi semua data.
3. Apabila dalam data yang diajukan dinilai memerlukan survei
maka dilakukan survei lokasi, dan bila data mustahiq dinilai
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tidak perlu untuk dilakukan survei maka akan di masukkan ke
dalam sistem SPKM.
4. Tim survei akan melakukan survei lokasi di tempat mustahiq
tinggal kemudian akan memberikan hasil ke manajer
pendayagunaan.
5. Manajer bagian pendayagunaan akan mencocokan hasil survei
dan data yang di dalam sistem SPKM. Apabila data dinilai
benar maka manajer akan memberikan persetujuannya untuk
calon mustahiq agar dapat di proses sistem. Apabila data dinilai
tidak benar maka manajer akan menilai untuk tidak memproses
data tersebut.
6. Sistem SPKM akan melakukan proses perhitungan berdasarkan
metode Weighted Product dengan kriteria – kriteria dan bobot
yang telah ditentukan.
7. Hasil perhitungan sistem dapat dilihat oleh staf bagian
pendayagunaan BAZIS DKI Jakarta untuk memberikan
konfirmasi pada calon mustahiq apakah di terima atau tidak
diterima.
4.1.2.3 Identifikasi Syarat – syarat Informasi
Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq Zakat
ini harus memenuhi syarat – syarat yang meliputi kelengkapan data,
software, hardware. Kelengkapan data yang digunakan dalam pembuatan
Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product ini adalah :
1. Data Mustahiq,
2. Data Pengguna
3. Data Kriteria,
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Data Nilai Kriteria,
5. Data Posisi,
6. Data Pilihan Kriteria,
7. Data Kotamadya,
8. Data Kecamatan,
9. Data Kelurahan.
Kebutuhan software yang digunakan untuk pembuatan Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product ini adalah :
1. Windows 10,
2. Sublime Text,
3. XAMPP server,
4. Goggle Chrome.
Sedangkan kebutuhan hardware yang digunakan untuk pembuatan
Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product ini adalah :
1. Laptop ASUS K43SA,
2. RAM 4GB,
3. Processor Intel Core i5 2,4 GHz.
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2 Fase Workshop Desain
4.2.1 Tahap Perancangan SPK
4.2.1.1 Perancangan Model Weighted Product
Tahap perancangan model Weighted Product dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut (studi kasus : BAZIS prov. DKI Jakarta) :
Mendefinisikan Alternatif
yang ada
Menentukan Kriteria
yang menjadi
pertimbangan
Menentukan skala tingkat
kepentingan
Menentukan Bobot
Kriteria setiap kriteria
Melakukan jenis kriteria
merupakan kriteria positif
atau negatif
Perbaikan Bobot Kriteria
Menentukan Nilai Pilihan
Kriteria untuk kriteria
yang berupa pilihan
Menghitung Nilai Vektor
S
Menghitung Nilai Vektor
V
Menentukan Ranking
setiap alternatif dari nilai
vektor V
Gambar 4.3 Perancangan model WP
1. Menetukan alternatif yang ada , pada pembuatan Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode
Weighted Product ini alternatif yang ada dan digunakan adalah
calon mustahiq yang mendaftar menjadi mustahiq di BAZIS
DKI Jakarta.
2. Menentukan kriteria – kriteria yang digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk memenetukan mustahiq. Kritera
yang digunakan di BAZIS DKI Jakarta saat ini adalah :
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Pendapatan perbulan (rupiah),
b. Jumlah tanggungan (orang),
c. Kepemilikan rumah,
d. Kepemilikan kendaraan bermotor,
e. Ada tidaknya penanggung jawab,
f. Kelengkapan berkas.
Kriteria – kriteria yang ada nantinya dapat diolah (ditambah,
diubah, dihapus,) pada sistem.
3. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode
Weighted Product pada penelitian ini memberikan bobot
kepentingan pada kriterianya yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Bobot kriteria
No Nama Kriteria Bobot
1. Pendapatan perbulan 4
2. Jumlah tanggungan 5
3. Kepemilikan rumah 3
4. Kepemilikan kendaraan bermotor 3
5. Ada tidaknya penanggung jawab 3
6. Kelengkapan berkas 3
Pemberian bobot menggunakan pendekatan subyektif
ditentukan berdasarkan keputusan dari pengambil keputusan. (Sri
Kusumadewi, 2006)
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Dilakukan pengkategorian kriteria untuk setiap kriteria yang
digunakan. Kriteria yang merupakan keuntungan bernilai positif
sedangkan kriteria yang merupakan biaya bernilai negatif.
a. Kriteria pendapatan perbulan, kepemilikan rumah,
kepemilikan kendaraan bermotor merupakan kriteria yang
bernilai negatif. Semakin bersar nilai kriteria – kriteria ini
maka penilaian mustahiq sebagai alternatif menjadi tidak
baik.
b. Kriteria jumlah tanggungan, ada tidaknya penanggung
jawab, dan kelengkapan berkas merupakan kriteria yang
berupa keuntungan dan bernilai positif. Semakin besar nilai
kriteria – kriteria ini maka penilaian mustahiq sebagai
alternatif menjadi semakin baik.
5. Dilakukan perbaikan bobot untuk setiap bobot kriteria menjadi
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Perbaikan bobot kriteria
No Nama Kriteria Bobot Perbaikan Bobot
1. Pendapatan perbulan 4 4/21 = 0.1904761
2. Jumlah tanggungan 5 5/21 = 0,238095
3. Kepemilikan rumah 3 3/21 = 0,142857
4. Kepemilikan kendaraan
bermotor 3 3/21 = 0,142857
5. Ada tidaknya
penanggung jawab 3 3/21 = 0,142857
6. Kelengkapan berkas 3 3/21 = 0,142857
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jumlah 21 1
Karena kriteria pendapatan perbulan, kepemilikan rumah,
kepemilikan kendaraan bermotor merupakan kriteria yang bernilai
negatif, maka nilai perbaikan bobotnya pun bernilai negatif.
6. Penentuan nilai untuk pilihan kriteria yang ada untuk kategori yang
berupa pilihan yaitu kepemilikan rumah, kepemilikan kendaraan
bermotor, ada tidaknya penanggung jawab, dan kelengkapan
berkas. Penentuan nilai pilihan itu ialah sebagai berikut :
a. Kepemilikan Rumah
Tabel 4.3 Pilihan Kepemilikan Rumah
No Nama Pilihan Nilai Pilihan
1. Milik Sendiri 3
2. Mengontak 2
3. Tidak Punya 1
Kriteria kepemilikan rumah merupakan kriteria negatif atau
berupa biaya, jadi semakin tinggi nilai dari kepemilikan
rumah maka semakin tidak baik.
b. Kepemilikan kendaraan bermotor
Tabel 4.4 Pilihan Kepemilikan kendaraan bermotor
No. Nama Pilihan Nilai Pilihan
1. Punya 3
2. Menyicil 2
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Tidak Punya 1
Kriteria kepemilikan kendaraan bermotor merupakan
kriteria negatif atau berupa biaya, jadi semakin tinggi nilai
dari kriteria kepemilikan kendaraan bermotor maka akan
semakin tidak baik.
c. Ada tidaknya penanggung jawab
Tabel 4.5 Pilihan kriteria ada tidaknya penanggung jawab
No. Nama Pilihan Nilai Pilihan
1. Suami/Istri 1
2. Anak / Menantu 2
3. Orang tua 3
4. Tidak ada 4
Kriteria ada tidaknya penanggung jawab merupakan kriteria
positif atau berupa keuntungan, jadi semakin tinggi nilai
dari kriteria ada tidaknya penanggung jawab maka akan
semakin baik.
d. Kelengkapan berkas
Tabel 4.6 Pilihan kriteria kelengkapan berkas
No. Nama pilihan Nilai pilihan
1. Tidak Lengkap 1
2. Lengkap 2
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kriteria kelengkapan berkas merupakan kriteria positif atau
berupa keuntungan, jadi semakin tinggi nilai dari kriteria
kelengkapan berkas maka akan semakin baik.
7. Perhitungan vektor S dihitung dengan rumus :
Dengan i = 1, 2, .. dimana :
S = preferensi alternatif,
X = nilai kriteria,
W = bobot kriteria, bernilai posistif untuk keuntungan dan bernilai
negatif untuk biaya,
n = banyaknya kriteria.
8. Nilai V merupakan nilai yang digunakan untuk perankingan dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
dimana :
Vi = preferensi alternatif,
X = nilai kriteria,
W = bobot kriteria.
9. Penentuan ranking dan mustahiq sebagai alternatif terbaik
dilakukan dengan melihat nilai V terbesar.
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.2 Perhitungan Manual WP
Seandainya terdapat data dari 5 orang calon mustahiq seperti tabel
4.7 dibawah ini , maka perhitungan WP nya adalah sebagai barikut :
Tabel 4.7 Nilai Calon Mustahiq
Pen
dap
atan
Per
bula
n
Jum
lah
Tan
ggungan
Kep
emil
ikan
Rum
ah
Kep
emil
ikan
Ken
dar
aan
Ber
moto
r
Ada
tidak
nya
pen
anggung j
awab
Kel
engkap
an
ber
kas
Budi 1.000.000 3 Mengon
trak Menyicil
Tidak
ada Lengkap
Tafsir 1.500.000 1 Milik
Sendiri Tidak ada
Tidak
ada Lengkap
Lasmini 1.200.000 1 Mengon
trak Menyicil
Tidak
ada
Tidak
Lengkap
Muriya 900.000 1 Mengon
trak Tidak ada
Tidak
ada Lengkap
Siti 400.000 1 Milik
sendiri Tidak ada
Anak/
Menant
u
Tidak
Lengkap
Tabel diatas merupakan contoh data calon mustahiq yang akan di
hitung dan di ranking untuk mengetahui prioritas mustahiq yang akan di
berikan zakat. Masing – masing data ini nantinya akan dihitung nilai
vektor S dan vektor V dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan
sebelumnya pada peracangan model Weighted Product.
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a) Perhitungan nilai vektor S
S1 = (1.000.000 -0.190476 ) (3 0.238095) (2 -0.142857) (2 -0.142857) (4 0.142857)
(2 0.142857) = 0.10321633336728
S2 = (1.500.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (3 -0.142857) (1 -0.142857) (4 0.142857)
(2 0.142857) = 0.076639993021638
S3 = (1.200.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (2 -0.142857) (2 -0.142857) (4 0.142857)
(1 0.142857) = 0.069512334322559
S4 = ( 900.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (2 -0.142857) (1 -0.142857) (4 0.142857)
(2 0.142857) = 0.08950930560089
S5 = ( 400.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (3 -0.142857) (1 -0.142857) (2 0.142857)
(1 0.142857) = 0.08086975960062
b) Menghitung nilai total vektor S
Stotal = 0.10321633336728 + 0.076639993021638 +
0.069512334322559 + 0.08950930560089 + 0.08086975960062
= 0.419747725912987
c) Menghitung nilai vektor V
V1 = 0.10321633336728 / 0.41974772591287 =
0.2459008756814
V2 = 0.076639993021638 / 0.41974772591287 =
0.1825858445211
V3 = 0.069512334322559 / 0.41974772591287 =
0.16560502900013
V4 = 0.08950930560089 / 0.41974772591287 =
0.21324548073774
V5 = 0.08086975960062 / 0.41974772591287 =
0.19266277005961
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari hasil perhitungan di dapatkan data bahwa nilai vektor V
terbesar didapatkan oleh mustahiq bernama Budi yang nantinya menjadi
alternatif terbaik atau mustahiq yang diutamakan mendapatkan dana zakat.
Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan yang dilakukan diatas:
Tabel 4.8 Hasil perhitungan mustahiq
Nama Nilai vektor S Nilai vektor V
Budi 0.10321633336728 0.2459008756814
Tafsir 0.076639993021638 0.18258584452111
Muriya 0.08950930560089 0.21324548073774
Lasmini 0.069512334322559 0.16560502900013
Siti 0.08086975960062 0.19266277005961
Berikut ini adalah tabel hasil perankingan mustahiq dari data
diatas:
Tabel 4.9 Hasil perankingan mustahiq
Ranking Nama Nilai vektor S Nilai vektor V
1 Budi 0.10321633336728 0.2459008756814
2 Muriya 0.08950930560089 0.21324548073774
3 Siti 0.08086975960062 0.19266277005961
4 Tafsir 0.076639993021638 0.18258584452111
5 Lasmini 0.069512334322559 0.16560502900013
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.3 Flowchart Weighted Product
mulai
alternatif
kriteria
Perbaikan bobot
kriteria
Keuntungan /
biaya
Nilai bobot =
negatif
Nilai bobot =
positif
hitung_s()
hitung_v()
ranking
selesai
Gambar 4.4 Flowchat Weighted Product
4.2.2 UML
4.2.2.1 Use Case
Use case diagram pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu
Mustahiq dengan Metode Weighted Product ini mempunyai 2 aktor yaitu
Admin BAZIS DKI dan sistem itu sendiri.
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.5 Use Case Diagram SPK Mustahiq
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar diatas merupakan use case Sistem Pendukung Keputusan
Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product. Dimana pada use
case ini menjelaskan hal – hal yang dapat dilakukan pengguna pada
sistem. Hal – hal tersebut antara lain digambarkan pada use case yang ada
yaitu mengelola data mustahiq, mengelola data staf, mengelola data
kriteria, mengelola data nilai kriteria, mengelola data kotamadya,
mengelola data kecamatan, mengelola data kelurahan, mengelola data
posisi, login, dan logout.
4.2.2.2 Activity Diagram
Activity diagram pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu
Mustahiq dengan Metode Weighted Product ini dibuat berdasarkan pada
use case diagram yang menggambarkan aktivitas dari suatu sistem dan
proses berjalannya suatu sistem. Berikut ini activity diagram Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product.
1. Kelola Data Kriteria
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data
kriteria pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
yang dapat memberikan gambaran alur aktivitas untuk menambah
data kriteria, mengubah data kriteria, menghapus data kriteria, dan
melihat data kriteria.
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.6 Activity diagram kelola data kriteria
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Kelola Data Mustahiq
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data
mustahiq pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan
gambaran alur aktivitas untuk menambah data mustahiq, mengubah
data mustahiq, menghapus data mustahiq, mencetak data mustahiq
dan melihat data mustahiq.
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.7 Activity diagram kelola data mustahiq
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Kelola Data Nilai Kriteria
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data nilai
kriteria pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan
gambaran alur aktivitas untuk menambah data mustahiq, mengubah
data nilai kriteria, menghapus data nilai kriteria, dan melihat data
nilai kriteria.
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.8 Activity diagram kelola data nilai kriteria
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Kelola Data Staf
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data staf
pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan
Metode Weighted Product yang dapat memberikan gambaran alur
aktivitas untuk menambah data staf, mengubah data staf,
menghapus data staf, mencetak data staf dan melihat data staf.
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.9 Activity diagram kelola data staf
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Kelola Data Posisi
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data
posisi pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan
gambaran alur aktivitas untuk menambah data posisi, mengubah
data posisi, menghapus data posisi, dan melihat data posisi.
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.10 Activity diagram kelola data posisi
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Kelola Data Kotamadya
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data
kotamadya pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan
gambaran alur aktivitas untuk menambah data kotamadya,
mengubah data kotamadya, menghapus data kotamadya dan
melihat data kotamadya.
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.11 Activity diagram kelola data kotamadya
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Kelola Data Kecamatan
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data
kecamatan pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan
gambaran alur aktivitas untuk menambah data kecamatan,
mengubah data kecamatan, menghapus data kecamatan dan melihat
data kecamatan.
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.12 Activity diagram kelola data kecamatan
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Kelola Data Kelurahan
Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data
kelurahan pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan
gambaran alur aktivitas untuk menambah data kelurahan,
mengubah data kelurahan, menghapus data kelurahan dan melihat
data kelurahan.
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.13 Activity diagram kelola data kelurahan
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2.3 Class Diagram
Pada perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product ini terdapat 8 class yang digunakan
yaitu :
Gambar 4.14 Class Diagram SPK Mustahiq
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Diagram kelas yang ada di tentukan dengan melihat mana saja elemen
dari Use Case Diagram yang merupakan kata benda, menunjukan orang
dan menunjukan proses seperti di bawah ini :
1. Admin
Use Case Kelola Data Admin, Tambah Data Admin, Ubah Data
Admin, Hapus Data Admin, Cari Data Admin, dan Lihat Data
Admin dijadikan satu kelas yaitu Admin
2. Posisi
Use Case Kelola Data Posisi, Tambah Data Posisi, Ubah Data
Posisi, Hapus Data Posisi, Cari Data Posisi, dan Lihat Data Posisi
dijadikan satu kelas yaitu Posisi
3. Mustahiq
Use Case Kelola Data Mustahiq, Tambah Data Mustahiq, Ubah
Data Mustahiq, Cari Data Mustahiq, Lihat Data Mustahiq,
Generate Hasil, dan Cetak Data dijadikan satu kelas yaitu kelas
Mustahiq
4. Nilai Kriteria
Use case Kelola Data Nilai Kriteria, Tambah Data Nilai Kriteria,
Ubah Data Nilai Kriteria, Hapus Data Nilai Kriteria, Lihat Data
Nilai Kriteria, dan Cari Data Nilai Kriteria dijadikan satu kelas
yaitu Nilai Kriteria.
5. Kriteria
Use Case Kelola Data Kriteria, Tambah Data Kriteria, Ubah Data
Kriteria, Hapus Data Kriteria, Lihat Data Kriteria, dan Cari Data
Kriteria dijadikan satu kelas yaitu Kriteria.
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Kelurahan
Use Case Kelola Data Kelurahan, Tambah Data Kelurahan, Ubah
Data Kelurahan, Hapus Data Kelurahan, Lihat Data Kelurahan, dan
Cari Data Kelurahan dijadikan satu kelas yaitu Kelurahan.
7. Kecamatan
Use Case Kelola Data Kecamatan, Tambah Data Kecamatan, Ubah
Data Kecamatan, Hapus Data Kecamatan, Lihat Data Kecamatan,
dan Cari Data Kecamatan dijadikan satu kelas yaitu Kecamatan.
8. Kotamadya
Use Case Kelola Data Kotamadya, Tambah Data Kotamadya,
Ubah Data Kotamadya, Hapus Data Kotamadya, Lihat Data
Kotamadya, dan Cari Data Kotamadya dijadikan satu kelas yaitu
Kotamadya .
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3 Perancangan User Interface
Berikut ini adalah rancangan user interface yang digunakan oleh
penulis untuk membuat Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product :
1. Halaman Login
Gambar 4.15 User Interface halaman login
Halaman login ditampilkan pada awal aplikasi, dimana seluruh
pengguna yang ingin masuk ke sistem harus melewati halaman ini
terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password yang
pengguna miliki, tampilan seperti ini yang penulis harapkan.
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Halaman Tampil Data
Gambar 4.16 user interface halaman tampil data
Halaman tampil data ini terdapat pada setiap menu awal yang
sedang di akses oleh pengguna yaitu pada menu mustahiq, menu
pengguna, menu kriteria, menu data nilai kriteria, dan master data.
Tampilan seperti ini yang penulis harapkan.
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Halaman Form
Gambar 4.17 user interface halaman form
Halaman form ini digunakan untuk menampilkan form yang
berguna untuk menamahkan dan mengubah data, tampilan seperti
ini yang penulis harapkan.
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Halaman Generate
Gambar 4.18 user interface halaman generate
Halaman di atas ditampilkan pada menu generate mustahiq, seperti
inilah tampilan yang diharapkan penulis.
4.2.4 Pengkodean
Dalam tahap pengkodean (coding) digunakan bahasa pemograman
PHP dan di buat berdasarkan urutan modul – modul yang terdapat dalam
Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product. Modul – modul ini memiliki fungsi dan menampilkan user
interface yang berbeda – beda sesuai dengan kode yang di tulis.
Modul – modul yang digunakan dalam Sistem Pendukung
Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product:
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Modul Login
Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form login, proses login, dan
proses logout.
2. Modul Menu Mustahiq
Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu mustahiq, form
tambah mustahiq, form edit mustahiq, form persetujuan mustahiq,
input mustahiq, edit muatahiq, delete mustahiq, cetak dan proses
upload.
3. Modul Menu Pengguna
Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu pengguna, form
tambah pengguna, form edit pengguna, input pengguna, edit
pengguna, delete pengguna dan ubah profil.
4. Modul Menu Kriteria
Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form kriteria, form tambah
kriteria, form edit kriteria, input kriteria, edit kriteria, dan delete
kriteria.
5. Modul Menu Nilai Kriteria
Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu nilai kriteria,
form tambah nilai kriteria, form edit nilai kriteria, input nilai
kriteria, edit nilai kriteria, dan delete nilai kriteria.
6. Modul Menu Generate
Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu generate, proses
generate, dan cetak
7. Modul Menu Master Data
Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu master data, form
tambah kotamadya, form tambah kecamatan, form tambah
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kelurahan, form tambah jabatan, form edit kotamadya, form edit
kecamatan, form edit kelurahan, form edit jabatan, input master,
edit master, dan delete master.
4.3 Implementation
4.3.1 Pengujian
Tahap pengujian ini merupakan tahap yang dimaksudkan untuk
mengetahui apakah setiap fungsi yang ada pada Sistem Pendukung
Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product yang
telah di coding sudah berfungsi sesuai dengan rancangan yang dibuat.
Pengujian yang dilakukan pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu
Mustahiq dengan Metode Weighted Product ini menggunakan pengujian
dengan teknik black box.
Berikut ini adalah hasil pengujian black box yang dilakukan :
Tabel 4.10 hasil pengujian blackbox
No. Deskripsi Hasil yang
diharapkan
Hasil
sebenarnya
1.
User melakukan login
pada sistem sesuai
username dan password
User dapat login
sesuai dengan
username dan
password
Berhasil
2. Menambahkan data
mustahiq
Data mustahiq
bertambah
Berhasil
3. Mengubah data
mustahiq
Data mustahiq
berubah
Berhasil
4. Menghapus data
mustahiq
Data mustahiq
terhapus
Berhasil
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Melihat data mustahiq
Sistem
menampilkan
data mustahiq
Berhasil
6. Mencatak data mustahiq
Data mustahiq
tampil dalam
bentuk laporan
Berhasil
7. Menambah data
mustahiq dari file cvs
Data mustahiq
bertambah
Berhasil
8. Menambahkan data
pengguna
Data pengguna
bertambah
Berhasil
9. Mrengubah data
pengguna
Data pengguna
berubah
Berhasil
10. Menghapus data
pengguna
Data pengguna
terhapus
Berhasil
11. Melihat data pengguna
Sistem dapat
menampilkan
data pengguna
Berhasil
12. Menambah data kriteria Data kriteria
bertambah
Berhasil
13. Mengubah data kriteria Data kriteria
berubah
Berhasil
14. Menghapus data kriteria Data kriteria
terhapus
Berhasil
15. Melihat data kriteria Sistem dapat
menampilkan
Berhasil
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
data kriteria
16. Menambah data nilai
kriteria
Data nilai
kriteria
bertambah
Berhasil
17. Mengubah data nilai
kriteria
Data nilai
kriteria
bertambah
Berhasil
18. Menghapus data nilai
kriteria
Data nilai
kriteria terhapus
Berhasil
19. Melihat data nilai
kriteria
Sistem dapat
menampilkan
data nilai kriteria
Berhasil
20. Meng- generate hasil
perhitungan mustahiq
Sistem dapat
menampilkan
data mustahiq
yang telah
dihitung
Berhasil
21. Mencetak data hasil
generate
Sistem dapat
menampilkan
laporan hasil
generate dalam
bentu pdf
Berhasil
22. Menambahkan data
kotamadya
Data kotamadya
bertambah
Berhasil
23. Mengubah data
kotamadya
Data kotamadya
bertambah
Berhasil
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
24. Menghapus data
kotamadya
Data kotamadya
terhapus
Berhasil
25. Melihat data kotamadya
Sistem dapat
menampilkan
data kotamadya
Berhasil
26. Menambah data
kecamatan
Data kecamatan
bertambah
Berhasil
27. Mengubah data
kecamatan
Data kecamartan
berubah
Berhasil
28. Menghapus data
kecamatan
Data kecamatan
terhapus
Berhasil
29. Melihat data kecamatan
Sistem dapat
menampilkan
data kecamatan
Berhasil
30. Menambah data
kelurahan
Data kelurahan
bertambah
Berhasil
31. Mengubah data
kelurahan
Data kelurahan
bertambah
Berhasil
32. Menghapus data
kelurahan
Data kelurahan
terhapus
Berhasil
33. Melihat data kelurahan
Sistem dapat
menampilkan
data kelurahan
Berhasil
34. Menambahkan data
posisi
Data posisi
bertambah
Berhasil
35. Mengubah data posisi Data posisi Berhasil
102
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berubah
36. Menghapus data posisi Data posisi
terhapus
Berhasil
37. Melihat data posisi
Sistem dapat
menampilkan
data posisi
Berhasil
38. User dapat logout dari
sistem
User keluar dari
sistem dan
session berakhir
Berhasil
Berikut adalah hasil pengujian pengimplementasian metode
Weighted Product pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
dengan Metode Weighted Product:
Gambar 4.19 Hasil Pengujian dengan data pada sistem
Gambar diatas adalah tampilan hasil perhitungan Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product yang di perbandingkan dengan hasil perhitungan manual pada
poin 4.2.1.2 dengan menggunakan data yang sama pada tabel 4.7. Hasilnya
103
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah hasil perhitungan yang dilakukan sistem sama dengan hasil pada
perhitungan manual yang dilakukan pada poin 4.2.1.2.
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
Setelah seluruh tahapan pembuatan sistem pendukung keputusan penentu
mustahiq di BAZIS DKI Jakarta telah diselesaikan, maka hasil tampilan akan
dijelaskan pada gambar dibawah ini :
1. Form Login
Gambar 5.1 Form Login
Gambar diatas merupakan form login , untuk dapat masuk ke
dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode
Weighted Product pengguna harus memasukkan username dan password
yang dimilikinya pada form login ini.
105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Menu Mustahiq
Gambar 5.2 Menu Mustahiq
Gambar diatas merupakan tampilan dari menu mutahiq, pada menu
mustahiq ini pengguna yang memiliki akses dapat mengolah data mustahiq
di menu ini.
3. Form Tambah Mustahiq
Gambar 5.3 Form tambah mustahiq
Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah mustahiq,
pengguna yang meliliki akses dapat menambahkan mustahiq melalui form
ini
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Persetujuan Mustahiq
Gambar 5.4 Form persetuan mustahiq
Gambar diatas merupakan tampilan dari form persetujuan
mustahiq, dimana pada form ini pengguna yang memiliki hak akses dapat
merubah status mustahiq menjadi disetujui atau tidak disetujui.
5. Form Edit Mustahiq
Gambar 5.5 Form edit mustahiq
Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit mustahiq,
dimana pengguna dapat mengubah data mustahiq di form ini.
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Menu Pengguna
Gambar 5.6 Menu pengguna
Gambar diatas merupakan tampilan dari menu pengguna, dimana
pengguna yang mempunyai hak akses dapat mengelola data pengguna
pada menu ini.
7. Form Tambah Pengguna
Gambar 5.7 Form tambah pengguna
Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah pengguna,
dimana pada form ini pengguna dapat menambahkan pengguna lain.
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Form Edit Pengguna
Gambar 5.8 Form edit pengguna
Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit pengguna,
dimana pada form ini pengguna yang memiliki hak akses dapat mengubah
data pengguna.
9. Menu Kriteria
Gambar 5.9 Menu kriteria
Gambar diatas merupakan tampilan dari menu kriteria, dimana
pada menu ini pengguna yang mempunyai hak akses dapat mengelola data
kriteria.
109
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10. Form Tambah Kriteria
Gambar 5.10 Form tambah kriteria
Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah kriteria,
dimana pengguna yang memiliki hak akses dapat menambahkan data
kriteria.
11. Form Edit Kriteria
Gambar 5.11 Form edit kriteria
Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit data kriteria,
dimana pada form ini digunakan oleh pengguna untuk mengubah data
kriteria yang ada.
110
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12. Form Data Nilai Kriteria
Gambar 5.12 Menu nilai kriteria
Gambar diatas merupakan tampilan menu nilai kriteria, dimana
pada menu ini pengguna yang mempunyai akses dapat mengelola data
nilai kriteria
13. Form Tambah Nilai Kriteria
Gambar 5.13 Form tambah nilai kriteria
Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah nilai kriteria,
dimana pengguna yang memiliki akses dapat menambahkan data nilai
kriteria.
111
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14. Form Edit Nilai Kriteria
Gambar 5.14 Form edit nilai kriteria
Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit nilai kriteria,
dimana pada form ini pengguna dapat merubah data nilai kriteria mustahiq.
15. Menu Generate
Gambar 5.15 Menu Generate
Gambar diatas adalah tampilan dari menu generate, dimana pada
menu ini terdapat tombol untuk meng-generate data mustahiq yang telah
dihitung dan ditampilkan dalam sebuah tabel diurutkan berdasarkan
perankingan.
112
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
16. Menu Hasil Generate
Gambar 5.16 Menu hasil Generate
Gambar diatas adalah tampilan menu hasil generate, menu ini akan
menampilkan data hasil perhitungan dengan metode Weighted Product
dalam bentuk tabel berdasarkan mustahiq dengan nilai V terbesar yang
merupakan mustahiq yang diutamakan.
17. Menu Master Data
Gambar 5.17 Menu master data
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar diatas merupakan tampilan dari menu master data, dimana
pada menu ini pengguna yang mempunyai hak akses dapat mengolah data
kotamadya, data kecamatan, data kelurahan, dan data posisi.
18. Form Tambah Kelurahan
Gambar 5.18 Form tambah kelurahan
Gambar diatas merupakan tampilan form tambah kelurahan dimana
pada form ini pengguna dapat menambahkan data kelurahan.
19. Form Tambah Posisi
Gambar 5.19 Form tambah posisi
114
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah data posisi
atau jabatan, dimana pengguna dapat menambahkan data posisi di dalam
form ini.
5.2 Pembahasan
Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq (SPKM) dikembangkan
dengan menggunakan metode Rapid Aplication Development (RAD) dan dasar
perhitungan pengambilan keputusan dengan metode Weighted Product (WP).
Terdapat 3 tahap yang digunakan pada metode pengembangan sistem
menggunakan RAD yaitu fase requirement planning, fase design workshop, dan
fase implementation.
Pada fase requirement planning atau perencanaan syarat – syarat dalam
pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq Pada BAZIS
DKI Jakarta ini dilakukan proses mengidentifikasikan tujuan-tujuan sistem serta
untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-
tujuan tersebut. Seperti identifikasi masalah yang terjadi, identifikasi sistem yang
sedang berjalan, dan identifikasi sistem yang baru.
Pada fase design workshop dilakukan perancangan sistem pendukung
keputusan yaitu perancangan metode WP dan perhitungan metode WP. Tahap
perancangan metode WP yang dilakukan adalah dengan menentukan alternatif dan
kriteria yang akan digunakan dalam penentuan mustahiq. Pada perhitungan
metode WP dilakukan mengevaluasi setiap alternatif yang ada dengan kriteria
kemuadian melakukan perhitungan dengan metode WP dan menghasilkan nilai
vektor V sebagai perbandingan. Setelah itu pada fase desain workshop ini
dilakukan perancangan sistem dengan UML. UML yang digunakan dalam
pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode
Weighted Product ini yaitu: use case diagram, activity diagram, dan class
diagram. Use case diagram menggambarkan apa saja yang bisa dilakukan oleh
aktor pada SPKM. Pada SPKM ini terdapat 2 aktor yaitu pengguna dan sistem itu
sendiri. Activity diagram workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari SPKM. Class
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas
yang akan dibuat untuk membangun SPKM.
Pada fase design workshop ini juga dilakukan perancangan user interfase
untuk menggambarkan tampilan antar muka pengguna nantinya. Setelah itu
dilakukan proses pengkodean, tahap ini adalah tahap membangun sistem dengan
melakukan coding sesuai dengan rancangan yang telah dilakukan sebelumnya.
Dalam tahap pengkodean (coding) digunakan bahasa pemograman PHP dan di
buat berdasarkan urutan modul – modul yang terdapat dalam Sistem Pendukung
Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product.
Fase terakhir yaitu fase implementation pada fase ini dilakukan testing
(pengujian) pada sistem SPKM yang telah dirancang. Pada pengujian sistem
SPKM dilakukan dengan menggunakan pengujian black box dimana sistem akan
dieksekusi kemudian dites apakah memenuhi kebutuhan pengguna yang
didefiniskan diawal tanpa harus membongkar programnya. Hasil ujicoba yang
dilakukan pada SPKM menunjukan bahwa sistem telah lulus dalam pengujian
blackbox dan siap untuk dikenalkan ke oraganisasi.
Berikut ini adalah perbandingan fitur yang ada pada studi literatur dengan
Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product :
Tabel 5.1 Perbandingan fitur pada studi literatur
No
. Nama & Judul
Fitur
Kriteria
Dinami
s
Laporan
per
Wilaya
h
Berbasi
s Web
Menggunaka
n Metode WP
Sistem
Pendukun
g
Keputusan
1.
Muhammad
Jamhur -
Pengembanga
n Sistem
- - - -
116
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pendaftaran
dan Pelaporan
Zakat Infaq
dan Sadaqah
Berbasis Web
2.
Elin Haerani,
Ramdaril -
Rancang
Bangun
Sistem
Pendukung
Keputusan
Pendistribusia
n Zakat
Menggunakan
SAW Pada
Baznas Kota
Pekanbaru.
- - - -
3.
Putra Jaya-
sistem
pendukung
keputusan
penentuan
bonus
karyawan
menggunakan
metode
Weighted
Product (WP)
- - -
4.
Harry Okta
Maulana –
Pengembanga
n Sistem
Pendukung
Keputusan
Penentu
Mustahiq
dengan
Metode
Weighted
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Product studi
kasus : BAZIS
DKI Jakarta
118
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Sistem Pendukung Keputusan Penentu
Mustahiq dengan Metode Weighted Product BAZIS DKI Jakarta penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product di BAZIS DKI Jakarta dibangun dengan menggunakan bahasa
pemograman PHP dan database MySQL. Metode pengembangan sistem
yang digunakan yaitu Rapid Aplication Development.
2. Secara fungsional Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan
Metode Weighted Product di BAZIS DKI Jakarta sudah menghasilkan
output yang diharapkan seperti hasil dari pengujian blackbox.
3. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted
Product di BAZIS DKI Jakarta ini menghasilkan output laporan berupa
daftar mustahiq yang telah dihitung dan diurutkan menggunakan metode
Weighted Product dengan kriteria pendapatan per-bulan, jumlah
tanggungan, kepemilikan rumah, kepemilikan kendaraan bermotor, ada
tidaknya penanggung jawab dan kelengkapan berkas.
6.2 Saran
Karena penelitian dan pengembangan sistem ini belum cukup sempurna
ada beberapa saran yang penulis dapat berikan setelah melakukan penelitian
pengembangan dan pengujian sistem ini, seperti sistem pendukung keputusan ini
dapat digunakan di semua event yang diadakan dalam menghimpun mustahiq
serta penentuan kriteria yang digunakan telah didukung dengan regulasi yang ada.
119
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M. R. (2011). Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL.
Yogyakarta: ANDI.
Ashvia Achtar, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Pencarian Restoran
Bersertifikat Halal Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) Berbasis Android. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
tidak diterbitkan.
Averweg, U. R. F. (2012). Decision-making support systems : Theory &
practice.[Online].Tersedia : http://bookboon.com/en/decision-making-
support-systems-ebook. [11 Februari 2016]
Badan Pusat Statistik. (2015). Persentase Penduduk Miskin Maret 2015 Mencapai
11,22 Persen. [Online]. Tersedia: http://bps.go.id/brs/view/1158. [20
September 2015]
Badan Pusat Statistik. (2015). Penduduk Miskin.[Online]. Tersedia:
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1488.[20 September 2015]
Departemen Pendidikan Nasional. (2015). Kamus Besar Bahasa
Indonesia.[Online] .Tersedia:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php.[2 Maret 2016]
Dasmastuti, D. (2011). Implementasi Metode Simple Additive Weighting ( SAW
) Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis WEB.
Fahmi, I. (2011). Manajemen Pengambilan Keputusan : Teori dan Aplikasi.
Bandung: ALFABETA.
Fiati, Rina. Pemanfaatan Model Profile Matching Untuk Penentuan
Mustahik,(Februari) 61 -66
Haerani, E., & Ramdaril.Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Pendistribusian Zakat Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decission
Making Dan Simple Additive Weighted (SAW),III(Oktober), 2.
Hizqil, A. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pembuatan Rencana Anggaran
Belanja Dana Bantuan Operasional Sekolah. Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan.
120
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMINews. (2012). Zakat dan Pengentasan Kemiskinan.[Online]. Tersedia:
http://hminews.com/news/zakat-dan-pengenasan-kemiskinan/.[12 Januari
2016]
Julianto, I. (2015). Pengembangan Aplikasi Pengamanan Teks Dengan Metode
Algoritma Vigenere Cipher Dan Least Significant Bit pada Citra Digital
Berbasis Android. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak
diterbitkan.
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2010). Analisa dan Perancangan Sistem. Jakarta:
Indeks.
Kristiawan, Y., Siswanti, S., & Laksito YS, W. (2014). Sistem Pendukung
Keputusan Investasi Perubaham dengan Metode Weighted Product.
Kurniady, R. K. (2013). Sistem Perbandingan dan Penyediaan Informasi
Kendaraan Mobil dengan Metode, IV(1), 28–33.
Kurniasih, D. L. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop dengan
Metode TOPSIS, III(April), 6–13.
Lampu Islam. (2013). Rumus Cara Menghitung Zakat Maal/Harta, Fitrah &
Profesi Serta Nisab.[Online].Tersedia:
http://www.lampuislam.org/2013/07/rumus-cara-menghitung-zakat-
maalharta.html .[1 Maret 2016]
Nur Hidayat, L. (2014). Metode Topsis Untuk Membantu Pemilihan Jurusan Pada
Sekolah Menengah Atas.
Ramadhani R.A., & Sulaksono Juli. Penentuan Penerima Zakat dengan Metode
Fuzzy.(Februari)37 - 41.
Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.
Rosa, & Shalahuddin, M. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: MODULA.
S, H. W., Amalia, R., M, A. F., & Arivanty, K. (2009). Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan
FMADM, 2009(Snati), 1–6.
Sabanayo, D. I. (2009). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan
TerbaikMenggunakan Metode SAW pada PT Berkah Cahaya Muria Kudus.
121
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Saragih, A. S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Kepala
Sekolah Rayon dengan Metode ELECTRE, 41–47.
Sianturi, I. S. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pemilihan
Jurusan Siswa Dengan Menggunakan Metode Weighted Product, 19–22.
Tambunan, H. A. (2014). Sistem pendukung keputusan pemilihan siswa
berprestasi dengan metode electre, 131–135.
Tempo.co. (2015). Menag Ingatkan Pentingnya Kehati-hatian Pengelolaan Zakat.
[Online].Tersedia:
nasional.tempo.co/read/news/2015/11/20/285720647/menag-ingatkan-
pentingnya-kehati-hatian-pengelolaan-zakat.[20 November 2015]
The World Bank.(2016). Population, total. [Online]. Tersedia :
http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TOTL. [2 Maret 2016]
UAD.(2013).Potensi Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi
Umat.[Online].Tersedia:http://uad.ac.id/id/potensi-zakat-dalam-
pemberdayaan-ekonomi-umat.[12 Desember 2015]
Widodo, P. P. (2011). Menggunakan UML : UML Secara Luas Digunakan Untuk
Memodelkan Analisis & Desain Sistem Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Yulianto, A. A., Gartina, I., Astuti, R., Dewi, S., Sari, S. K., & Witanti, W.
(2009). Analisis dan Desain Sistem Informasi. (A. Hendraputra, Ed.).
Bandung: Politeknik Telkom Bandung.
122
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan BAZIS DKI Jakarta
Tanggal Wawancara : 12 November & 1 Februari 2016
Narasumber : Bpk Dedi Santosa S.E
Jabatan : Kepala Bidang Pendayagunaan Dana Zakat di BAZIS
DKI
Wawancara Tahap 1 (12 November 2015)
Penulis : Pada saat ini bagaimana cara BAZIS DKI dalam menentukan
mustahiq dan bagaimana cara BAZIS DKI untuk dapat
menentukan mustahiq yang lebih di utamakan untuk mendapatkan
zakat ?
Bpk. Dedi : Pada saat ini BAZIS DKI dalam menentukan mustahiq yaitu
dengan menilai secara langsung dengan melihat pada data – data
yang diberikan mustahiq pada saat mengajukan diri menjadi
mustahiq, kemudian staf bagian pendayagunaan akan menilai
secara langsung dengan data tadi sebagai pertimbangan. Apabila di
butuhkan survei lokasi maka akan dilakukan survei lokasi. Pada
saat ini untuk dapat menentukan mustahiq yang diutamakan juga
masih belum bisa kalaupun bisa hanya melihat secara langsung
(subjektif).
Penulis : Apakah cara penentuan yang digunakan BAZIS saat ini terdapat
masalah dalam menentukan mustahiq ?
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bpk. Dedi : Masalah yang timbul yaitu akan kesulitan menentukan mana
mustahiq yang memang diutamakan dari mustahiq lain dan saat ini
penilaian untuk menentukan mustahiq adalah melihat dengan
dokumen jadi belum ada metode khusus semacam perhitungan
untuk menentukan mustahiq
Penulis : Bagaimana prosedur untuk menjadi mustahiq di BAZIS DKI
Jakarta?
Bpk. Dedi : Pertama – tama perlu diketahui bahwa di dalam aturan agama
terdapat 8 golongan yang berhak menerima zakat, akan tetapi pada
BAZIS DKI saat ini hanya 6 golongan yang mendapatkan zakat
yaitu : fakir, miskin, mualaf, gharimin, fisabilillah, dan ibnu
sabil.Golongan yang tidak diberi zakat adalah amil dan riqab
karena amil di BAZIS merupakan PNS dan riqab dinilai sudah
tidak ada lagi. Kemudian akan dilihat kondisi ekonominya dari ada
tinyaknya surat keterangan tidak mampu, dan dokumen lain yang
menyertainya. Kemudian dilakukan wawancara, dan survei
lapangan.
Penulis : Bagaimana proses dalam menyerahkan zakat itu ? apakah setiap
bulan ?
Bpk. Dedi : Bagi mustahiq yang sudah terdaftar sebagai mustahiq BAZIS
DKI Jakarta akan memperoleh zakat setiap bulan contohnya untuk
mustahiq dengan program beasiswa.
Penulis : Sampai berapa lama mustahiq bisa mendapatkan zakat ?
Bpk Dedi : Tiap bulan sampai satu tahun berjalan, apabila sudah satu tahun
mustahiq itu harus mengajukan diri lagi menjadi mustahiq.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Wawancara Tahap 2 (1 Februari 2015)
Penulis : Kriteria apa saja yang digunakan atau dipertimbangkan BAZIS
DKI Jakarta untuk menentukan mustahiq ?
Bpk. Dedi : Pendapatan perbulan, jumlah tanggungan, kepemilikan
kendaraan, kepemilikan rumah, penanggung jawab, dan
kelengkapan berkas.
Penulis : Jika diberikan indeks kepentingan, berapa nilai kepentingan setiap
kriterianya ? berapa range nilainya ?
Bpk Dedi : pendapatan perbulan 4, jumlah tanggungan 5, kepemilikan rumah
3, kepemilikan kendaraan 3, penanggung jawab 3, kelengkapan
berkas 3. Dari 1 – 10.
Penulis : Jika ada mustahiq yang tidak lulus dalam verifikasi yang
dilakukan oleh BAZIS bagaimana ?
Bpk Dedi : diberikan dana infaq sekedarnya.
Penulis : Siapa yang berhak menyetujui atau tidaknya verifikasi mustahiq ?
Bpk Dedi : Manajer BAZIS langsung
Penulis : Bentuk laporan apa yang diperlukan BAZIS untuk membantu
menentukan mustahiq dari sistem yang akan di buat ?
Bpk Dedi : Laporan mustahiq yang mendaftar, laporan hasil perhitungan
pernakingan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2
Source Code Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq
proses_login.php
<?php
function anti_injection($data)
{
$filter=
mysql_real_escape_string(stripsla
shes(strip_tags(htmlspecialchars($
data,ENT_QUOTES))));
return $filter;
}
$username =
anti_injection($_POST['username']);
$password =
anti_injection($_POST['password']);
if(!ctype_alnum($username) or
!ctype_alnum($password))
{
?>
<script>
alert('Maaf anda tidak memiliki
hak akses untuk masuk');
window.location.href='../login/ind
ex.php';
</script>
<?php
}else{
if(!empty($username)&&!empty($p
assword)){
include'koneksi.php';
koneksi_buka();
$new_password=base64_encode($pa
ssword);
$query = mysql_query("select * from
view_hak_akses_pengguna where
username = '$username' and
password = '$new_password'");
$cek = mysql_num_rows($query);
if($cek == 1)
{
session_start();
$r = mysql_fetch_array($query);
$_SESSION ["username"] =
$r["username"];
$_SESSION ["id_admin"] =
$r["id_admin"];
$_SESSION
["kelola_mustahiq"]=
$r["kelola_mustahiq"];
$_SESSION ["kelola_pengguna"]
=
$r["kelola_pengguna"];
$_SESSION ["kelola_kriteria"]=
$r["kelola_kriteria"];
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
$_SESSION
["kelola_nilai_kriteria"] =
$r["kelola_nilai_kriteria"];
$_SESSION ["kelola_master"]=
$r["kelola_master"];
$_SESSION["kelola_persetujuan_
mustahiq"]=$r["kelola_persetujua
n_mustahiq"];
$_SESSION ["id_posisi"]
=$r["id_posisi"];
$_SESSION ["masuk"] = true;
echo'<script
language="javascript">
document.location="../menu_must
ahiq.php";</script>';
}
else{
echo'<script
language="javascript">alert("Use
rname atau Password salah !");
document.location="../login/index
.php";</script>';
}}
else{
echo'<script
language="javascript">alert("Use
rname dan Password tidak boleh
kosong");
document.location="../login/index
.php";</script>';
}}
koneksi_tutup();
?>
input_mustahiq.php
<?php
function tambah_data_mustahiq()
{
include 'koneksi.php';
koneksi_buka();
if (isset($_POST["id_mustahiq"])) {
$id_mustahiq2=$_POST["id_mustah
iq"];
$id_user= $_POST["id_user"];
$tgl_pengajuan=$_POST["tgl_penga
juan"];
$nama_mustahiq=$_POST["nama_m
ustahiq"];
$tempat_lahir=$_POST["tempat_lahi
r"];
$alamat= $_POST["alamat"];
$jenis_kelamin=$_POST["jns_kelam
in"];
$no_ktp = $_POST["no_ktp"];
$agama = $_POST["agama2"];
$pekerjaan = $_POST["pekerjaan"];
$status_nikah=$_POST["sts_nikah"]
$no_hp= $_POST["no_hp"];
$kelurahan= $_POST["kelurahan"];
$tgl_lahi r=$_POST['tahun'].'-
'.$_POST['bulan'].'-
'.$_POST['tanggal'];
if(!empty($id_mustahiq2)&&!empty
($id_user)&&!empty($tgl_pengajua
n)&&!empty($nama_mustahiq)&&!
empty($tempat_lahir)&&!empty($tgl
_lahir)&&!empty($alamat)&&!empt
y($jenis_kelamin)&&!empty($no_kt
p)&&!empty($agama)&&!empty($p
ekerjaan)&&!empty($status_nikah)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
&&!empty($no_hp)&&!empty($kelu
rahan)) {
mysql_query("INSERT INTO
tb_mustahiq VALUES
('$id_mustahiq2','$id_user','$kelurah
an','$nama_mustahiq','$tempat_lahir',
'$tgl_lahir','$alamat','$jenis_kelamin',
'$no_ktp','$agama','$pekerjaan','$stat
us_nikah','$no_hp','$tgl_pengajuan','
belum diproses','','')") or die
(mysql_error());
echo"<script>alert('Data Berhasil
Diinput');window.location.href='../m
enu_mustahiq.php'</script>";
}
else{
echo"<script>alert('Data Anda Tidak
Lengkap');window.history.go(-
1);</script>";
}}
koneksi_tutup();
}
tambah_data_mustahiq();
?>
edit_mustahiq.php
<?php
include 'koneksi.php';
koneksi_buka();
function ubah_data_mustahiq(){
$id_mustahiq2 =
$_POST["id_mustahiq"];
$id_user= $_POST["id_user"];
$tgl_pengajuan=
$_POST["tgl_pengajuan"];
$nama_mustahiq=
$_POST["nama_mustahiq"];
$tempat_lahir =
$_POST["tempat_lahir"];
$tgl_lahir= $_POST["tgl_lahir"];
$alamat= $_POST["alamat"];
$jenis_kelamin=
$_POST["jns_kelamin"];
$no_ktp = $_POST["no_ktp"];
$agama= $_POST["agama2"];
$pekerjaan= $_POST["pekerjaan"];
$status_nikah=
$_POST["sts_nikah"];
$no_hp= $_POST["no_hp"];
$kelurahan= $_POST["kelurahan"];
if(!empty($id_mustahiq2)&&!empty
($id_user)&&!empty($tgl_pengajua
n)&&!empty($nama_mustahiq)&&!
empty($tempat_lahir)&&!empty($tgl
_lahir)&&!empty($alamat)&&!empt
y($jenis_kelamin)&&!empty($no_kt
p)&&!empty($agama)&&!empty($p
ekerjaan)&&!empty($status_nikah)
&&!empty($no_hp)&&!empty($kelu
rahan)) {
mysql_query("UPDATE
tb_mustahiq SET nama_mustahiq =
'".$nama_mustahiq."', tempat_lahir
='".$tempat_lahir."',tanggal_lahir =
'".$tgl_lahir."',alamat = '".$alamat."',
jenis_kelamin = '".$jenis_kelamin."',
no_ktp = '".$no_ktp."', agama =
'".$agama."', pekerjaan =
'".$pekerjaan."', status_pernikahan =
'".$status_nikah."', no_handphone =
'".$no_hp."' where id_mustahiq =
'".$id_mustahiq2."'") or
die(mysql_error());
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
echo"<script>alert('Data Berhasil
DiUbah');window.location.href='../m
enu_mustahiq.php'</script>";
}
else{
echo"<script>alert('Data Anda Tidak
Lengkap');window.history.go(-
1);</script>";
}}
function ubah_status_mustahiq()
{
$id_mustahiq = $_GET['setuju'];
$status = $_GET['nilai'];
mysql_query("update tb_mustahiq
set status = '".$status."' where
id_mustahiq = '".$id_mustahiq."'") or
die(mysql_error());
if($status == 'telah disetujui'){
echo"<script>alert('Data Mustahiq
Telah
Disetujui');window.location.href='../p
ersetujuan_mustahiq.php'</script>";
}
elseif($status =='tidak disetujui') {
echo"<script>alert('Data Msuathiq
Tidak
Disetujui');window.location.href='../p
ersetujuan_mustahiq.php'</script>";
}}
if (isset($_POST["id_mustahiq"])) {
ubah_data_mustahiq();
}
if(isset($_GET['setuju'])){
ubah_status_mustahiq();
}
koneksi_tutup();
?>
delete_mustahiq.php
<?php
include 'koneksi.php';
koneksi_buka();
function hapus_data_mustahiq(){
$id_mustahiq=$_GET["id_mustahiq
"];
mysql_query("DELETE FROM
tb_mustahiq WHERE id_mustahiq =
'".$id_mustahiq."'");
echo"<script>alert('Data Berhasil
Hapus');window.location.href='../me
nu_mustahiq.php'</script>";
}
function
hapus_semua_data_mustahiq() {
mysql_query("DELETE FROM
tb_mustahiq ");
echo"<script>alert('Semua data
mustahiq telah
terhapus');window.location.href='../m
enu_mustahiq.php'</script>";
}
if (isset($_GET["id_mustahiq"])) {
hapus_data_mustahiq();
}
if(isset($_GET['hapus_semua'])) {
hapus_semua_data_mustahiq();
}
koneksi_tutup();
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
?>
proses_generate.php
<?php
include'koneksi.php';
function hitung_s(){
koneksi_buka();
$hasil = mysql_query("select * from
tb_mustahiq where status ='telah
disetujui' or status = 'telah diproses'")
or die(mysql_error());
while($row=mysql_fetch_array($has
il)){
$S = 1;
$hasil2 = mysql_query("select *
from view_nilai_kriteria_mustahiq
where id_mustahiq =
'".$row['id_mustahiq']."' and
status_kriteria ='aktif'") or
die(mysql_error());
while($row2=mysql_fetch_array($ha
sil2)){
$S = $S *
pow($row2['nilai_kriteria'],$row2['
W']);
}
$queri3 = mysql_query("update
tb_mustahiq set S = '".$S."', status =
'telah diproses' where id_mustahiq =
'".$row['id_mustahiq']."'") or
die(mysql_error());
}
koneksi_tutup();
}
function hitung_v(){
koneksi_buka();
$total_s;
$sum = mysql_query("SELECT
SUM(S) AS jumlah FROM
tb_mustahiq");
if($row = mysql_fetch_array($sum))
{
$total_s = $row['jumlah'];
$mustahiq = mysql_query("SELECT
id_mustahiq, S FROM tb_mustahiq
WHERE S != '0' ORDER BY
id_mustahiq ASC");
while($row2=mysql_fetch_array($m
ustahiq)) {
$S = $row2['S'];
$V = $S / $total_s;
$update = mysql_query("UPDATE
tb_mustahiq SET V = '".$V."' where
id_mustahiq =
'".$row2['id_mustahiq']."'");
}}
koneksi_tutup();
}
function generate_hasil(){
hitung_s();
hitung_v();
}
generate_hasil();
echo"<script>alert('Data Berhasil Di
Generate');window.location.href='../f
orm_hasil_generate.php'</script>";
?>
cetak.php
<?php
include 'koneksi.php';
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
include "../php3/Cezpdf.php";
include "../pdf4/fpdf.php";
function cetak_mustahiq_test1(){
koneksi_buka();
$hasil = mysql_query("select * from
tb_mustahiq");
$i = 0;
while($data=mysql_fetch_row($hasil
)) {
$cell[$i][0] = $data[0];
$cell[$i][1] = $data[3];
$cell[$i][2] = $data[6];
$cell[$i][3] = $data[7];
$cell[$i][4] = $data[8];
$cell[$i][5] = $data[9];
$cell[$i][6] = $data[10];
$i++;
}
class PDF extends FPDF
{ }
$pdf = new PDF('L','cm','A4');
$pdf->SetMargins(4,2,3,3);
$pdf->AddPage();
$pdf->Ln();
$pdf->SetFont('Times','B',18);
$pdf->Cell(23,1,'DATA
MUSTAHIQ','',0,'C');
$pdf->Ln();
$pdf->SetFont('Times','B',18);
$pdf->Cell(23,1,'BAZIS DKI
JAKARTA','',0,'C');
$pdf->Ln();
$pdf->SetXY(5,4);
$pdf->SetFont('Times','B',10);
$pdf->Cell(1,1,'Dicetak Tanggal : ' .
date( 'd-m-Y'),'',0,'L');
$pdf->Ln();
$pdf->SetXY(5,5);
$pdf->SetFont('Times','B',12);
$pdf->Cell(2,1,'ID
Must.','LRTB',0,'C');
$pdf->Cell(3,1,'Nama','LRTB',0,'C');
$pdf>Cell(4,1,'Alamat','LRTB',0,'C');
$pdf->Cell(3,1,'Jenis
Kelamin','LRTB',0,'C');
$pdf->Cell(3,1,'No
KTP','LRTB',0,'C');
$pdf>Cell(3,1,'Agama','LRTB',0,'C');
$pdf>Cell(3,1,'Pekerjaan','LRTB',0,'
C');
$pdf->Ln();
$pdf->SetFont('Times',"",10);
for($j=0;$j<$i;$j++){
$pdf->SetX(5);
$pdf>Cell(2,1,$cell[$j][0],'LBTR',0,'
C');
$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][1],'LBTR',0,'
C');
$pdf>Cell(4,1,$cell[$j][2],'LBTR',0,'
C');$pdf-
>Cell(3,1,$cell[$j][3],'LBTR',0,'C');
$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][4],'LBTR',0,'
C');
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][5],'LBTR',0,'
C');
$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][6],'LBTR',0,'
C');
$pdf->Ln();
}
$pdf->Output();
koneksi_tutup();
}
function cetak_mustahiq(){
set_time_limit(180);
$id_mustahiq =
$_GET['id_mustahiq2'];
koneksi_buka();
$pdf = new Cezpdf('a4','landscape');
$pdf->ezSetCmMargins(3, 3, 3, 3);
$pdf-
>selectFont('../pdf2/fonts/Times-
Roman.afm');
$pdf->addText(390, 540,
14,'<b>Data Mustahiq</b>');
$pdf->addText(370, 520,
14,'<b>BAZIS DKI Jakarta</b>');
$pdf->line(31, 490, 810, 490);
$pdf->addText(31,540,12,'Dicetak
tgl:' . date( 'd-m-Y'));
$pdf->ezStartPageNumbers(30, 560,
12);
$hasil = mysql_query("select * from
tb_mustahiq");
$i = 1;
while($row =
mysql_fetch_array($hasil))
{
$data[$i]=array(
'ID
Mustahiq'=>$row['id_mustahiq'],
'Nama
Mustahiq'=>$row['nama_mustahiq'],
'Tempat
Lahir'=>$row['tempat_lahir'],
'Tanggal Lahir'=>date('d F Y',
strtotime($row['tanggal_lahir'])),
'Alamat'=>$row['alamat'],
'Jenis
Kelamin'=>$row['jenis_kelamin'],
'No.
KTP'=>$row['no_ktp'],
'Agama'=>$row['agama'],
'Pekerjaan'=>$row['pekerjaan'],
'Status
Nikah'=>$row['status_pernikahan'],
);
$i++
}
koneksi_tutup();
// tampilkan table
$pdf->ezSetY(460,39);
$pdf->ezTable($data,'','','');
$pdf->ezStream();
}
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
if(isset($_GET['id_mustahiq']))
{
koneksi_buka();
$id_mustahiq =
$_GET['id_mustahiq'];
$pdf = new Cezpdf();
//Set margin dan font
$pdf->ezSetCmMargins(3, 3, 3, 3);
$pdf-
>selectFont('../pdf2/fonts/Times-
Roman.afm');
//Teks di tengah atas untuk judul
header
$pdf->addText(210, 780,
14,'<b>Detail Perhitungan
Mustahiq</b>');
$pdf->addText(230, 760,
14,'<b>BAZIS DKI Jakarta</b>');
//Garis atas untuk header
$pdf->line(31, 745, 565, 745);
//Teks kiri bawah
$pdf->addText(31,800,12,'Dicetak
tgl:' . date( 'd-m-Y'));
// Penomoran halaman
$pdf->ezStartPageNumbers(60, 820,
12);
// Baca Biodata Mustahiq
$hasil = mysql_query("select * from
tb_mustahiq where id_mustahiq =
'".$id_mustahiq."'");
while($row =
mysql_fetch_array($hasil))
{
// ------------------------------------------
----------------------------------- kanan
$pdf->addText(50, 710, 12,'<b>ID
Mustahiq</b>');
$pdf->addText(160, 710,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(170, 710, 12,
$row['id_mustahiq']);
$pdf->addText(50, 690,
12,'<b>Nama Mustahiq</b>');
$pdf->addText(160, 690,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(170,690, 12,
$row['nama_mustahiq']);
$pdf->addText(50, 670, 12,'<b>Kota
Kelahiran</b>');
$pdf->addText(160, 670,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(170, 670, 12,
$row['tempat_lahir']);
$pdf->addText(50, 650,
12,'<b>Tanggal Lahir</b>');
$pdf->addText(160, 650,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(170, 650, 12, date('d
F Y', strtotime($row['tanggal_lahir']
)));
$pdf->addText(50, 630, 12,'<b>Jenis
Kelamin</b>');
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
$pdf->addText(160, 630,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(170, 630, 12,
$row['jenis_kelamin']);
$pdf->addText(50, 610,
12,'<b>Alamat</b>');
$pdf->addText(160, 610,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(170, 610, 12,
$row['alamat']);
// ------------------------------------------
---------------------------------- kiri
$pdf->addText(340, 710, 12,'<b>No.
KTP</b>');
$pdf->addText(450, 710,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(460, 710, 12,
$row['no_ktp']);
$pdf->addText(340, 690,
12,'<b>Agama</b>');
$pdf->addText(450, 690,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(460, 690, 12,
$row['agama']);
$pdf->addText(340, 670,
12,'<b>Status Pernikahan</b>');
$pdf->addText(450, 670,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(460, 670, 12,
$row['status_pernikahan']);
$pdf->addText(340, 650,
12,'<b>Pekerjaan</b>');
$pdf->addText(450, 650,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(460, 650, 12,
$row['pekerjaan']);
$pdf->addText(340, 630, 12,'<b>No.
Handphone</b>');
$pdf->addText(450, 630,
12,'<b>:</b>');
$pdf->addText(460, 630, 12,
$row['no_handphone']);
}
$pdf->line(31, 590, 565, 590);
//-------------------------------------------
----------------------------- Akhir Baca
Data Mustahiq
$y = 570;
$pdf->addText(50, $y,
12,'<b>Kriteria yang
digunakan</b>');
$y = $y -10;
$hasil2 = mysql_query("select *
from tb_kriteria where status = 'aktif'
order by id_kriteria desc")or
die(mysql_error());
$ke = 1;
while($row2 =
mysql_fetch_array($hasil2))
{
$y = $y - 15;
$pdf->addText(50, $y,
12,$row2['nama_kriteria']);
$pdf->addText(220, $y, 12,'<b>|
</b> bobot :');
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
$pdf->addText(270, $y, 12,
$row2['bobot_kriteria']);
$pdf->addText(280, $y, 12,'<b>|
</b> jenis bobot :');
$pdf->addText(360, $y, 12,
$row2['jenis_bobot']);
$pdf->addText(4000, $y, 12,'<b>|
</b> nilai W'.$ke.' : ');
$sum = mysql_query("SELECT
SUM(bobot_kriteria) AS jumlah
FROM tb_kriteria WHERE status
='aktif'");
$row3 = mysql_fetch_array($sum);
$pdf->addText(400, $y, 12,'
'.$row2['bobot_kriteria'].'/
'.$row3['jumlah']. ' = '.$row2['W']);
$ke = $ke +1;
}
$y = $y -20;
$pdf->line(31, $y, 565, $y);
$y = $y -20;
$pdf->addText(50, $y, 12,'<b>Nilai
Kriteria Mustahiq</b>');
$y = $y -10;
// ------------------------------------------
------------------------------------ mulai
mendapatkan nilai kriteria
$hasil4 = mysql_query("select *
from view_nilai_kriteria_mustahiq
where id_mustahiq =
'".$id_mustahiq."'") or
die(mysql_error());
while($row4 =
mysql_fetch_array($hasil4))
{
if($row4['jenis_input'] == 'angka')
{
$y = $y - 20;
$pdf->addText(50, $y,
12,$row4['nama_kriteria']);
$pdf->addText(250, $y, 12,':');
$pdf->addText(260, $y, 12,
$row4['nilai_kriteria']);
}
elseif($row4['jenis_input'] ==
'bolean')
{
$hasil5 = mysql_query("select *
from tb_pilihan_kriteria WHERE
id_kriteria ='".$row4['id_kriteria']."'
AND nilai_pilihan_kriteria =
'".$row4['nilai_kriteria']."'") or
die(mysql_error());
while ($row5 =
mysql_fetch_array($hasil5))
{
$y = $y - 20;
$pdf->addText(50, $y,
12,$row4['nama_kriteria']);
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
$pdf->addText(250, $y,
12,':');
$pdf->addText(260, $y, 12,
$row5['nama_pilihan_kriteria']);
}
}
}
$y = $y -20;
$pdf->line(31, $y,
565, $y);
$y = $y -20;
$pdf->addText(50,
$y, 12,'<b>Nilai Vektor S Mustahiq
</b>');
$y = $y -10;
//-------------------------
----------------------------------- mulai S
$hasil =
mysql_query("select * from
tb_mustahiq where id_mustahiq =
'".$id_mustahiq."'");
while($row =
mysql_fetch_array($hasil))
{
$y = $y - 15;
$pdf->addText(50,
$y, 12,'S = '.$row['S']);
}
$y = $y -20;
$pdf->line(31, $y,
565, $y);
$y = $y -20;
$pdf->addText(50,
$y, 12,'<b>Nilai Vektor V Mustahiq
</b>');
$y = $y -10;
//-------------------------
----------------------------------- mulai S
$hasil =
mysql_query("select * from
tb_mustahiq where id_mustahiq =
'".$id_mustahiq."'");
while($row =
mysql_fetch_array($hasil))
{
$y = $y - 15;
$pdf->addText(50,
$y, 12,'V = '.$row['V']);
}
$pdf->ezStream();
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
koneksi_tutup();
}
elseif(isset($_GET['id_musta
hiq2']))
{
cetak_mustahiq_test1();
}
else
if(isset($_POST['cetak_perkota']))
{
$id_kota =
$_POST['id_kotamadya'];
koneksi_buka();
$hasil2 =
mysql_query("select
nama_kotamadya from
tb_kotamadya where id_kotamadya
= $id_kota ");
$row1 =
mysql_fetch_array($hasil2);
$nama_kota =
$row1['nama_kotamadya'];
$hasil =
mysql_query("select * from
view_untuk_cetak_hasil where status
= 'telah diproses' and S != 0 and
id_kotamadya = $id_kota order by V
desc");
$i = 0;
while($data=mysql_fetch_ro
w($hasil))
{
$cell[$i][0] = $data[0];
$cell[$i][1] = $data[1];
$cell[$i][2] = $data[2];
$cell[$i][4] = $data[4];
$cell[$i][5] = $data[5];
$i++;
}
class PDF extends FPDF
{
function Footer()
{
// Go to 1.5
cm from bottom
$this-
>SetY(23);
// Select
Arial italic 8
$this-
>SetFont('Arial','I',8);
current and total page numbers
$this-
>Cell(0,10,'Page '.$this-
>PageNo().'/{nb}',0,0,'C');
}
}
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
//pengaturan ukuran kertas
P = Portrait
$pdf = new
PDF('P','cm','A4');
$pdf->AliasNbPages();
$pdf->SetMargins(2,2,3,3);
$pdf->AddPage();
//Ln() = untuk pindah baris
$pdf->Ln();
$pdf-
>SetFont('Times','B',18);
$pdf->Cell(18,1,'DATA
PERANKINGAN
MUSTAHIQ','',0,'C');
$pdf->Ln();
$pdf-
>SetFont('Times','B',18);
$pdf->Cell(18,1,'BAZIS
DKI JAKARTA','',0,'C');
$pdf->Ln();
$pdf->SetXY(2,4);
$pdf-
>SetFont('Times','B',10);
$pdf->Cell(1,1,'Dicetak
Tanggal : ' . date( 'd-m-Y'),'',0,'L');
$pdf-
>Cell(16.5,1,'Kotamadya : ' .
$nama_kota,'',0,'R');
$pdf->Ln();
$pdf->SetXY(2,5);
$pdf-
>SetFont('Times','B',12);
$pdf->Cell(2,1,'ID
Must.','LRTB',0,'C');
$pdf-
>Cell(3,1,'Nama','LRTB',0,'C');
$pdf-
>Cell(4,1,'Alamat','LRTB',0,'C');
$pdf->Cell(3,1,'No
KTP','LRTB',0,'C');
$pdf->Cell(4,1,'Nilai
V','LRTB',0,'C');
$pdf-
>Cell(1.5,1,'Rank','LRTB',0,'C');
$pdf->Ln();
$pdf-
>SetFont('Times',"",10);
for($j=0;$j<$i;$j++)
{
//menampilkan data dari
hasil query database
$pdf->SetX(2);
$pdf-
>Cell(2,1,$cell[$j][0],'LBTR',0,'C');
$pdf-
>Cell(3,1,$cell[$j][1],'LBTR',0,'C');
$pdf-
>Cell(4,1,$cell[$j][2],'LBTR',0,'C');
$pdf-
>Cell(3,1,$cell[$j][4],'LBTR',0,'C');
$pdf-
>Cell(4,1,$cell[$j][5],'LBTR',0,'C');
$pdf->Cell(1.5,1,$j
+1,'LRTB',0,'C');
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
$pdf->Ln();
}
//menampilkan output
berupa halaman PDF
$pdf->Output();
koneksi_tutup();
}
else
if(isset($_POST['perkecamatan']))
{
$id_camat =
$_POST['id_kecamatan'];
koneksi_buka();
$hasil =
mysql_query("select
nama_kecamatan from tb_kecamatan
where id_kecamatan = $id_camat ");
$row =
mysql_fetch_array($hasil);
$nama_kecamatan =
$row['nama_kecamatan'];
$hasil =
mysql_query("select * from
view_untuk_cetak_hasil where status
= 'telah diproses' and S != 0 and
id_kecamatan = $id_camat order by
V desc");
$i = 0;
while($data=mysql_fetch_ro
w($hasil))
{
$cell[$i][0] = $data[0];
$cell[$i][1] = $data[1];
$cell[$i][2] = $data[2];
$cell[$i][4] = $data[4];
$cell[$i][5] = $data[5];
$i++;
}
class PDF extends FPDF
{
function Footer()
{
// Go to 1.5
cm from bottom
$this-
>SetY(23);
// Select
Arial italic 8
$this-
>SetFont('Arial','I',8);
current and total page numbers
$this-
>Cell(0,10,'Page '.$this-
>PageNo().'/{nb}',0,0,'C');
}
}
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 3
Screenshot Database
tb_mustahiq
tb_kriteria
tb_nilai_kriteria
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tb_pilihan_kriteria
tb_admin
dt_posisi
tb_kotamadya
tb_kecamatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tb_kelurahan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta