19
2 1. Pendahuluan Permintaan akan tanaman hias cenderung terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, sehingga memposisikan tanaman hias sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar global. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan florikultura dunia yang mencapai lebih dari 90 milyar US$ pada tahun 2009, sedang Indonesia baru mencapai 15 juta US$ dengan posisi urutan ke 51 dunia. Industri florikultura nasional Indonesia akan terus berkembang, Indonesia terdapat ratusan jenis tanaman tanaman hias yang tumbuh dan berkembang di daratan rendah hingga dataran tinggi. Menurut SK Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/P.310/9/2006 tanggal 12 September 2006, terdapat 117 jenis tanaman hias yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Setiap jenis tanaman hias memiliki informasi dan aspek perawatan dasar seperti, klasifikasi umum, agroklimat, cara budidaya, cara perbanyakan, dan pengendalian organisme pengganggu. Namun demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia, masih belum banyak mengenal dan memahami jenis maupun varietas tanaman hias yang berkembang di Indonesia serta cara perawatannya[1]. Demikian juga halnya dengan sebagian besar pembeli tanaman hias di Taman Wisata Kopeng, yang menyediakan kios kios tanaman hias bagi para penggemar tanaman hias dengan berbagai macam bunga. Masalah yang dihadapi, adalah keterbatasan informasi yang dimiliki penjual tanaman hias. Pada saat ini cara yang digunakan oleh pejual untuk memberikan informasi adalah dengan menerangkan langsung kepada pembeli apa yang mereka tahu, dengan cara ini sering membuat pembeli bingung membedakan cara perawatan tanaman yang berbeda - beda saat pembeli membeli tanaman dalam jumlah banyak dan jenis yang berbeda. Pelanggan mengeluh saat tanaman ditanam di rumah mereka tanaman langsung mati. Keterbatasan informasi tersebut akan dijawab dengan dibuatnya sebuah aplikasi yang berisi informasi perawatan tanaman hias seperti nama tanaman, klasifikasi umum, media yang baik digunakan sesuai dengan tanaman, hama yang kemungkinan menyerang, dan cara penanggulangan hama dan penyakit dalam satu website. Aplikasi ini dibuat dengan berbasis web, sehingga ketika pembeli membeli berbagai jenis tanaman dalam jumlah yang banyak, pembeli tidak harus mengingat satu per satu cara perawatan tanaman sehingga merawat secara asal karena pembeli dapat mengakses informasi melalui website. Bukan hanya pembeli namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau pecinta tanaman hias dapat memperoleh informasi melalui web ini. Aplikasi ensiklopedi bunga ini menggunakan semantic web, karena semantic web memiliki sebuah katalog yaitu ontology yang digunakan untuk schema matching. Banyaknya informasi jenis tanaman hias yang beragam dan di berbagai tempat, diperlukan sebuat teknologi yang mampu menggabungkan informasi-informasi tersebut, dan kemudian menyajikan kepada pecinta tanaman hias dalam bentuk yang saling relevan sesuai konteks yang dimaksud. Metode semantic web dengan pendekatan ontology tidak hanya mampu memahami

Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

2

1. Pendahuluan

Permintaan akan tanaman hias cenderung terus meningkat baik untuk

kebutuhan domestik maupun ekspor, sehingga memposisikan tanaman hias

sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar

global. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan florikultura dunia yang mencapai

lebih dari 90 milyar US$ pada tahun 2009, sedang Indonesia baru mencapai 15

juta US$ dengan posisi urutan ke 51 dunia. Industri florikultura nasional

Indonesia akan terus berkembang,

Indonesia terdapat ratusan jenis tanaman tanaman hias yang tumbuh dan

berkembang di daratan rendah hingga dataran tinggi. Menurut SK Menteri

Pertanian Nomor 511/Kpts/P.310/9/2006 tanggal 12 September 2006, terdapat

117 jenis tanaman hias yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura,

Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Setiap jenis tanaman hias memiliki

informasi dan aspek perawatan dasar seperti, klasifikasi umum, agroklimat, cara

budidaya, cara perbanyakan, dan pengendalian organisme pengganggu. Namun

demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia, masih belum banyak mengenal

dan memahami jenis maupun varietas tanaman hias yang berkembang di

Indonesia serta cara perawatannya[1].

Demikian juga halnya dengan sebagian besar pembeli tanaman hias di

Taman Wisata Kopeng, yang menyediakan kios – kios tanaman hias bagi para

penggemar tanaman hias dengan berbagai macam bunga. Masalah yang dihadapi,

adalah keterbatasan informasi yang dimiliki penjual tanaman hias. Pada saat ini

cara yang digunakan oleh pejual untuk memberikan informasi adalah dengan

menerangkan langsung kepada pembeli apa yang mereka tahu, dengan cara ini

sering membuat pembeli bingung membedakan cara perawatan tanaman yang

berbeda - beda saat pembeli membeli tanaman dalam jumlah banyak dan jenis

yang berbeda. Pelanggan mengeluh saat tanaman ditanam di rumah mereka

tanaman langsung mati.

Keterbatasan informasi tersebut akan dijawab dengan dibuatnya sebuah

aplikasi yang berisi informasi perawatan tanaman hias seperti nama tanaman,

klasifikasi umum, media yang baik digunakan sesuai dengan tanaman, hama yang

kemungkinan menyerang, dan cara penanggulangan hama dan penyakit dalam

satu website. Aplikasi ini dibuat dengan berbasis web, sehingga ketika pembeli

membeli berbagai jenis tanaman dalam jumlah yang banyak, pembeli tidak harus

mengingat satu per satu cara perawatan tanaman sehingga merawat secara asal

karena pembeli dapat mengakses informasi melalui website. Bukan hanya pembeli

namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau pecinta tanaman hias

dapat memperoleh informasi melalui web ini.

Aplikasi ensiklopedi bunga ini menggunakan semantic web, karena

semantic web memiliki sebuah katalog yaitu ontology yang digunakan untuk

schema matching. Banyaknya informasi jenis tanaman hias yang beragam dan di

berbagai tempat, diperlukan sebuat teknologi yang mampu menggabungkan

informasi-informasi tersebut, dan kemudian menyajikan kepada pecinta tanaman

hias dalam bentuk yang saling relevan sesuai konteks yang dimaksud. Metode

semantic web dengan pendekatan ontology tidak hanya mampu memahami

Page 2: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

3

makna dari sebuah kata dan konsep, tetapi juga hubungan logis antara keduanya.

Berbeda dengan web konvensional yang hanya mampu mencari data yang

memiliki sebuah atau beberapa kata yang menjadi pencarian, semantic web dapat

melakukan pencarian dengan lebih terstruktur dengan pertanyaan yang

spesifik(selama hal tersebut di tulis kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin).

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi semantic web pada

aplikasi ensiklopedia bunga. Aplikasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan

masyarakat yang memiliki akses internet dan tertarik pada budidaya tanaman hias

yang menyediakan informasi mengenai macam-macam tanaman hias,

nomenklatur atau susunan taksonomi sederhana, agroklimat sebagai syarat

tumbuh, perbanyakan, dan sedikit pengenalan budidaya serta dilengkapi dengan

gambar berwarna sehingga akan mudah dikenali oleh pecinta tanaman hias.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian berjudul Penerapan Teknologi Semantic Web pada Aplikasi

Pencarian Koleksi Perpustakaan juga sebelumnya telah menerapkan teknologi

Semantic Web pada aplikasinya untuk proses pencarian koleksi buku di

perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta hanya berdasarkan kategori yang sudah

disediakan sebelumnya[2]. Perbedaan penelitian ini dengan yang dirancang,

adalah system pencarian yang dikembangkan. Penelitian sebelumnya

menggunakan system pencarian hanya sebatas dengan kategori yang telah

ditetapkan, namun penelitian ini menggunakan system pencarian menggunakan

kata kunci, kemudian pencarian sederhana menggunakan kategori yang telah

ditentukan sebelumnya dan pencarian yang lebih kompleks, yaitu pecinta tanaman

hias memasukkan informasi melalui form input yang kemudian akan diolah dan

menghasilkan informasi yang lebih akurat.

Penelitian kedua berjudul Model Ontologi untuk Informasi Jadwal Kereta

Api Menggunakan Protégé [3] dan penelitian ini memiliki persamaan yaitu

menggunakan teknologi semantic. Namun yang membedakan keduanya adalah

penelitian sebelumnya hanya membangun system sampai tahap pembangunan

ontology dan penelitian ini akan dibangun sebuah aplikasi untuk menerapkan

konsep semantic.

Prinsip-prinsip semantic web diimplementasikan dalam lapisan teknologi

web standar seperti pada gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1 Arsitektur Semantik Web[4]

Page 3: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

4

Gambar 1 menunjukan lapisan unicode dan URI (Uniform Resource

Identifier) yang menyediakan sarana untuk mengidentifikasi objek dalam

semantic web. Lapisan XML dengan definisi skema namespace memastikan

untuk mengintegrasikan definisi semantic web dengan standar berbasis XML

lainnya. RDF dan RDFSchema memungkinkan untuk membuat pernyataan

tentang objek dengan URI dan menentukan apakah kosakata tersebut dapat

disebut dengan URI. Lapisan ini merupakan lapisan dimana diberikannya jenis

sumber daya dan link. Lapisan Ontologi mendukung evolusi kosakata karena

dapat menentukan hubungan antara konsep-konsep yang berbeda. Lapisan Digital

Signature digunakan untuk mendeteksi perubahan pada dokumen. Lapisan

Logic, Proof dan Trust, sekarang ini sedang diteliti dengan demonstrasi

aplikasi sederhana sedang dibangun. Lapisan Logic memungkinkan penulisan

aturan, lapisan Proof mengeksekusi aturan dan mengevaluasi bersama-sama

dengan mekanisme, sedangkan lapisan Trust untuk mempercayai bukti yang

diberikan pada aplikasi atau tidak[4].

Semantic web pertama kali dicetuskan oleh Tim Berners-Lee, penemu

World Wide Web. Semantic Web merupakan visi masa depan web, dan informasi

diberi arti eksplisit, sehingga lebih mudah diproses oleh mesin secara otomatis

dan lebihmudah menyatukan informasi yang tersedia di web. Semantic Web

adalah perluasan dari web yang mendukung database dalam bentuk yang dapat

dibaca oleh mesin [5].

Semantic web dapat dibangun menggunakan sebuah kerangka kerja pada

sebuah aplikasi java dengan menggunakan library jena. Jena dikembangkan

secara open source oleh HP Labs Semantic Web Programmer untuk

memanipulasi metadata dalam aplikasi java. Framework jena menyediakan

lingkungan pemrograman untuk RDF, RDF Schema, OWL, dan SPARQL serta

memiliki mesin inferensi berbasis aturan (rule-based inference engine). Jena

memiliki kelas ModelFactory yang dapat digunakan untuk membuat berbagai

model. Melalui model inilah dibuat sebuah resource yang merepresentasikan

setiap subjek yang ada. Setelah semua resource dibuat, selanjutnya dapat

ditambahkan statement kepada resource tersebut. Pada jena, subjek setiap

statement selalu berupa sebuah resource, sedangkan predikat direpresentasikan

oleh property, dan objek bisa direpresentasikan oleh sebuah resource lain

maupun sebuah nilai literal[6].

Web ontology language (OWL) adalah sebuah bahasa ontologi berbasis

Web yang memang dirancang untuk keperluan integrasi yang berkaitan dengan

dokumen-dokumen di Web. Dalam hal ini OWL dapat menjelaskan atau

mendeskripsikan sisi semantic dari property dan class sebuah dokumen, serta

bagaimana keterkaitannya. Sebagai sebuah format bahasa, OWL dapat

menggunakan XML dan dapat digunakan sesuai skema RDF. Di sini XML

menjadi semacam sintaks bagi dokumen, sementara RDF menjadi model yang

menggambarkan semua objek digital serta keterkaitan di antara objek tersebut.

Saat ini OWL memiliki tiga kategori bahasa, yaitu OWL Lite, OWL DL, dan

OWL Full. Sebagai sebuah bahasa ontologi, OWL digunakan untuk berbagai

keperluan, mulai dari untuk pendefinisian class dalam pembuatan program

Page 4: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

5

komputer, pembuatan aplikasi e-commerce, sampai pembuatan sarana pencarian

[7].

SPARQL merupakan bahasa query untuk RDF/OWL. W3C menuliskan

SPARQL menyediakan fasilitas untuk mengekstrak informasi dalam bentuk URI,

blank node dan literal, mengekstrak subgraph RDF, dan membangun graph RDF

baru berdasar pada informasi dari graph yang di-query. Query SPARQL

didasarkan pada pencocokan pola graph. Pola graph yang paling sederhana

adalah triple pattern yang mirip dengan RDF triple, hanya saja pola pada query

dimungkinkan pemberian nama diluar terminologi RDF pada posisi subyek,

predikat dan obyek. Klausa yang digunakan dalam query SPARQL, diantaranya:

PREFIX, SELECT, OPTIONAL, dan WHERE[8].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Metode dan perancangan system pada penelitian ini menggunakan metode

RAD. Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu alternatif dari

System Development Life Cycle digunakan untuk mengatasi keterlambatan dalam

proses development. Keunggulan metode ini menggabungkan teknik SDLC,

Prototyping teknik joint application development (JAD) dan computer aided

software engineering (CASE Tools) yang bertujuan untuk membuat system dalam

waktu singkat. RAD melibatkan user pada proses desain menyebabkan

kebutuhan user dapat terpenuhi dengan baik dan secara otomatis kepuasan user

sebagai pengguna system semakin meningkat. RAD melibatkan user dalam

proses testing sehingga dapat memangkas proses development yang panjang

untuk dapatdeliver on schedule[9]. Terdapat 5 tahap dalap perancangan model

menggunakan RAD, yaitu: bussiness modeling, data modeling, process modeling,

application generation, testing and turnover. Berikut adalah penjelasan dari detiap

tahapan yang terdapat pada metode RAD:

Gambar 2. Struktur Metode RAD [9]

Page 5: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

6

Pecinta Tanaman Hias

Mengakses Galeri Bunga

Mengakses Media Tanam

Mengakses Hama

Mengakses Obat

Mengakses Keyword Searhing

Mengakses Simple Searching

Mengakses Advance Searching

Hasil Cari

Melihat Gleri Bunga

Melihat Data Media

Melihat Data Hama

Melihat Data Obat

Melihat Home

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Memilih kategori dan masukkan kata kunci

Memilih kategori dan masukkan kata kunci

<<include>>

<<include>>

Memasukkan kata kunci

<<include>>

Gambar 2 menunjukan tahapan penelitian, yaitu tahapan pada metode

RAD. Metode pengembangan system informasi pada penelitian ini adalah

menggunakan metode RAD, dimana metode RAD tersebut memiliki tahapan yang

dilakukan. Tahap pertama : bussiness modeling, pada tahapan business modeling

pekerjaan yang dilakukan adalah analisis proses bisnis dari ensiklopedi bunga,

informasi apa saja yang dikelola, sumber informasi yang didapat dan pengguna

dari ensiklopedi bunga ini. Tahap kedua : data modeling, pada tahapan ini

pekerjaan yang dilakukan adalah mendefinisikan dari fase business disaring ke

dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut.

Pemodelan data yang dibuat adalah berdasarkan informasi mengenai perawatan

tanaman hias. Tahap ketiga : process modeling, pada tahapan process modeling

pekerjaan yang dilakukan adalah membuat alur proses dari aplikasi ensiklopedi

bunga. Alur proses yang dibuat tersebut mencakup proses pencarian tanaman hias.

Tahap keempat : application generation, tahapan application generation

pekerjaan yang dilakukan adalah melakukan penulisan kode program atau

implementasi dari process modeling dan data modeling. Tahap kelima : testing

and turnover, pada tahapan testing, pekerjaan yang dilakukan adalah melakukan

pengujian system pencarian dari ensiklopedi bunga. Pengujian dilakukan

menggunakan metode blackbox testing.

Perancangan Sistem

Perancangan system pada penelitian ini dibagi menjadi dua perancangan,

yaitu perancangan proses dan perancangan struktur ontology. Dalam penelitian

ini pecinta tanaman hias yang menggunakan aplikasi ini adalah pengguna internet

dan pecinta tanaman hias.

Perancangan penelitian ini UML digunakan untuk membuat perancangan

proses, diagram UML yang digunakan adalah use case diagram, use case diagram

adalah gambaran dari fungsi fungsionalitas dari suatu system, sehingga user atau

pengguna dapat memahami dan mengerti dari system yang akan dibangun[10].

Gambar 3. Use Case Diagram Pecinta Tanaman Hias

Gambar 3 menunjukan use case diagram aplikasi. User merupakan

pengguna internet khususnya pecinta tanaman hias yang ingin mendapatkan

informasi perawatan tanaman hias. Aplikasi ini juga memberikan akses pencarian

Page 6: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

7

kepada pecinta tanaman hias. Akses pencarian itu berupa pencarian menggunakan

kata kunci, pencarian sederhana yaitu pecinta tanaman hias memilih kategori dan

subkategori yang disediakan, kemudian menuliskan kata kunci sesuai kategori

yang dipilih sebelumnya, dan akses pencarian kompleks, pada pencarian ini

pecinta tanaman hias mengisikan informasi yang diketahui pada form yang

disediakan pada halaman web, maka pecinta tanaman hias mendapatkan hasilnya.

Perancangan ontology dikelompokan menjadi lima tahapan, yaitu : 1)

menentukan domain, 2) tahap penggunaan ulang ontologi yang sudah tersedia, 3)

pembuatan istilah-istilan dalam ontologi, 4) pendefinisian class dan hirarki class,

5) pendefinisian properti, 6) pendefinisian konstrain dan slot, 7) pembuatan

instant [11]. Tahap pertama : domain dari bunga, media tanam, hama, dan

pestisida merupakan informasi dari semua data yang berhubungan dengan bunga,

media tanam, hama, dan pestisida. Tahap kedua : Pada penelitian semua hal

mengenai ontology tanaman hias dikembangkan dari awal, karena belum

ditemukan sebuah ontology sebelumnya yang dapat digunakan dalam penelitian

ini. Tahap ketiga : Pada tahap ini istilah-istilah penting yang pada tahap

selanjutnya adak digunakan untuk membuat statements atau untuk menjelaskan

sesuatu hal yang penting dalam pengembangan ontology. Tahap keempat : yaitu :

class bunga yang menyimpan semua data bunga, class media tanam yang

menyimpan informasi mengenai media tanam, class hama yang menyimpan

informasi mengenai hama dan penyakit yang mengganggu tanaman, dan class

obat yang menyimpan informasi mengenai obat dan cara penanggulangan suatu

hama atau penyakit. Tahap kelima : Tahap ini merupakan pendefinisian property

dari masing-masing class yang telah didefinisikan pada tahap sebelumnya.

Pendefinisian class berupa datatype property dengan instance berupa literal dan

object property dengan instance berupa resource / class. Tahap keenam :

Beberapa domain pengetahuan dapat memiliki slot bersyarat kardinalitas tunggal

(satu nilai) atau dengan kardinalitas banyak (memiliki sejumlah nilai). Suatu slot

juga dapat berupa string, Boolean, enimerasi, serta instant. Semua slot pada

penelitian ini berupa string. Tahap ketujuh : Pendefinisian sebuah instance dari

class dapat meliputi pemilihan class, pembuatan individu instance dari class, dan

pengisian nilai slot.

Gambar 4. Rancangan Pendefinisian Class

Gambar 4 menunjukan perancangan class yang dalam penulisan kode

program akan menyimpan property dan value dari masing-masing data.

Page 7: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

8

Terdapat 4 class, yaitu: class Bunga, class Media, class Hama, dan class Obat,

dan masing-masing class saling berhubungan inverse property.

Tabel 1. Rancangan Slot Pada Class Bunga

Property Range Allowed Value Type

Nama Bunga Single String Instance Object Property

Nama Latin Single String Instance Datatype Property

Family Single String Instance Object Property

Ordo Single String Instance Object Property

Ketinggian Tempat Single String Instance Datatype Property

Sinar Matahari Single String Instance Datatype Property

Intensitas Cahaya Single String Instance Datatype Property

Kelembaban Udara Single String Instance Datatype Property

Temperatur Single String Instance Datatype Property

Media Single String

Media 1, Media 2,

Media 3, Media 4,

Media 5

Object Property

Keterangan Media Single String Instance Datatype Property

Penanaman Single String Instance Datatype Property

Bibit Single String Instance Datatype Property

Penyiraman Single String Instance Datatype Property

Pemupukan Single String Instance Datatype Property

Repotting Single String Instance Datatype Property

Vegetativ Single String Instance Datatype Property

Generativ Single String Instance Datatype Property

Pembungaan Single String Instance Datatype Property

Hama Single String Hama 1, Hama 2 Object Property

Manfaat Single String Instance Datatype Property

Tabel 1 menjelaskan rancangan slot pada class Bunga, pada class Bunga

terdapat beberapa property dengan masing-masing range. Setiap property

memiliki nilai instance dan propery media dan hama memiliki nilai dari

masukkan pada class media dan hama. Perancangan slot pada class Bunga

Page 8: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

9

terdapat beberapa data berupa object property, yaitu : nama bunga, ordo, family,

media, dan hama. Tabel 2. Rancangan Slot Pada Class Media

Property Range Allowed Value Type

Nama Media Single String Instance Object Property

Fungsi Single String Instance Datatype Property

Cara Buat Single String Instance Datatype Property

Kategori Media Single String Input Langsung, Input

Tidak Langsung Object Property

Tabel 2 menjelaskan rancangan slot pada class Media, pada class Media

terdapat 4 property dengan range single string dan pada property kategori media

tersedia pilihan nilai input langsung atau input tidak langsung.

Tabel 3. Rancangan Slot Pada Class Hama

Property Range Allowed Value Type

Nama Hama Single String Instance Object Property

Ordo Single String Instance Object Property

Family Single String Instance Object Property

Bagian Serangan Single String Instance Datatype Property

Ciri Serangan Single String Instance Datatype Property

Obat Single String Obat 1, Obat 2 Object Property

Keterangan Obat Single String Instance Datatype Property

Kategori Media Single String Input Langsung, Input

Tidak Langsung Object Property

Tabel 3 menjelaskan rancangan slot pada class Hama, pada class Hama

terdapat beberapa property dengan range single string dan pada property kategori

hama tersedia pilihan nilai input langsung atau input tidak langsung. Pada

property obat memiliki pilihan nilai obat 1 dan obat 2 dari masukkan data pada

class obat. Tabel 4. Rancangan Slot Pada Class Obat

Property Range Allowed Value Type

Nama Obat Single String Instance Object Property

Nama Latin Single String Instance Datatype

Property

Page 9: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

10

Bahan Single String Instance Datatype Property

Cara Buat Single String Instance Datatype Property

Kategori Media Single String

Input Langsung,

Input Tidak

Langsung

Object Property

Tabel 4 menjelaskan rancangan slot pada class Obat, pada class Obat

terdapat beberapa property dengan range single string dan pada property kategori

Obat tersedia pilihan nilai input langsung atau input tidak langsung. Perancangan

class dan slot pada gambar 2, 3 dan 4 menunjukan juga hubungan antar class.

Class Bunga mengambil nilai media yang dapat digunakan untuk bunga tersebut

dari class media dan mengambil nilai hama yang kemungkinan menyerang bunga

tersebut dari class hama. Class hama mengambil nilai obat dari class Obat yang

memungkinkan obat dapat menanggulangi hama.

Rancangan class dan slot diatas akan digunakan untuk membuat rancangan

slot integrasi yang terbentuk dari keempat class yang sudah didefinisikan pada

gambar 5.

Gambar 5 Perancangan Struktur Ontology

Page 10: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

11

mulai

Pilih kategori

Pilih sub kategoriSub Kategori

ada

Tidak

Ya

Input kata

kunci

Kata kunci

kosong

Baca file

TA.RDF

Ambid dolain PREFIX &

namespace PREFIX

Ambil PREFIX dari

elemen PREFIX

Proses query

SPARQL

Format hasil query

XML

Parsing dokumen

hasil query

Menampilkan data

Selesai

Ya

Tidak

TidakPesan Error

Pencarian

Keyword searching

Input kata

kunci

Kata kunci

kosong

Ya

Tidak

Simple Searching

Input kata

kunci 1

Advance searching

Input kata

kunci 2

Input kata

kunci 3

Input kata

kunci n

Gambar 5 merupakan perancangan struktur ontology. Struktur tersebut

menunjukan integrasi class dan slot pada masing-masing class yang telah

digambarkan pada gambar 5. Class-class yang tersedia memiliki hubungan antara

satu dan lainnya. Terdapat 4 class, yaitu : class bunga, class media, class hama,

dan class obat. Masing-masing class memiliki property. Property yang dimiliki

dapat berupa datatype property dan object property. Datatype property berupa

literal, sedangkan object property berupa data resource. Masing-masing property

memiliki range dan domain seperti pada gambar 5.

Proses pencarian pada perancangan aplikasi ini terdiri dari 3 pencarian.

Proses pencarian tersebut adalah pencarian kata kunci, pencarian sederhana dan

pencarian kompleks. Proses pencarian pada aplikasi untuk menerapkan teknologi

semantic web dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 6. Flowchart Perancangan Penerapan Semantic Web

Gambar 6. Menunjukan proses yang terjadi pada aplikasi ensiklopedia

bunga di pegunungan kopeng. Terdapat 3 system pencarian yang disediakan.

Page 11: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

12

System pencarian tersebut adalah system pencarian menggunakan kaya kunci atau

keyword searching, system pencarian sederhana atau simple searching dan system

pencarian kompleks atau advance searching. Pencari informasi tanaman hias,

ketika membuka aplikasi akan diberikan 3 pilihan pencarian tersebut, ketika

memilih pencarian menggunakan kata kunci, maka akan di pastikan dalu kata

kunci tersedia. Kata kunci yang menjadi pencarian tersedia pada data RDF, maka

system akan mengambil domain PREFIX dan namespace URI PREFIX, setelah

itu akan diproses untuk mengambil elemen dari PREFIX tersebut. Query

SPARQL digunakan untuk memproses data berupa XML. Data XML/RDF

tersebut akan di-parsing untuk menghasilkan nilai yang dicari dan akan

menghasilkan sebuah pencarian. Seperti halnya dengan pencarian sederhana dan

pencarian kompleks. pencarian sederhana akan memastikan kata kunci yang

dimasukkan sesuai dengan kategori dan sub kategori yang disediakan, ketika

tersedia makan proses selanjutnya sama dengan pencarian dengan kata kunci yaitu

membuka data RDF. Pencarian kompleks juga akan memproses data hasil dari

kata kunci-kata kunci yang dimasukkan oleh pecinta tanaman hias, dan tahap

selanjutkan kembali pada proses membuka file RDF.

4. Hasil dan Pembahasan

Implementasi program terdiri dari implementasi ontology dan

implementasi aplikasi. Implementasi ontology termasuk didalamnya adalah

implementasi class, property, dan pembuatan instance. Pertama yang harus

dilakukan adalam membuat default namespace, http://www.bunga.com/bunga#,

namespace untuk bunga, http://www.bunga.com/hama#, namespace untuk hama

dan penyakit yang bisa menyerang bunga, http://www.bunga.com/media#,

merupakan namespace untuk media tanam, dan http://www.bunga.com/obat#,

namespace untuk obat atau pestisida yang digunakan untuk membasmi hama.

Implementasi aplikasi berbasis semantic web menjelaskan tentang

gambaran umum aplikasi dan analisis system. Hasil dari perancangan ontology

akan tersimpan dalam dokumen OWL yang digunakan sebagai tempat

penyimpanan data bunga. SPARQL sebagai bahasa query RDF/OWL dan jena

API sebagai framework yang berfungsi sebagai penghubung antara ontology dan

bahasa java digunakan untuk menemukan informasi dari perancangan ontology

tersebut. Implementasi class digambarkan sebagai berikut:

Kode Program 1. Kode Program Implementasi Class

Kode program 1 menunjukan implementasi class yang terdiri dari 4 class,

yaitu class hama, media, bunga, dan obat. Kode program 1 menjelaskan semisal

akan membuat sebuah class bunga, kemudian system akan memerintah library

jena akan membuat sebuah model ontology berupa class menggunakan

1 OntClass nama_bungaont = om.createClass(ns + "Bunga");

2 OntClass media_ont = om.createClass(ns + "Media");

3 OntClass hama = om.createClass(ns + "Hama");

4 OntClass obat_ont = om.createClass(ns + "Obat");

Page 12: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

13

namespace http://www.bunga.com/bunga# diikuti dengan nama bunga hasil input

dari pecinta tanaman hias. Sedangkan implementasi property dibagi menjadi dua

yaitu datatype property dan object property. Implementasi property digambarkan

sebagai berikut:

Kode Program 2. Implementasi Property untuk Datatype Property

Kode Program 2 merupakan implementasi property untuk datatype

property setiap class pada Kode Program 1. System akan memerintahkan library

jena membuat sebuah model ontology berupa datatype property ketika akan

membuat sebuah datatype property nama latin bunga berdasarkan namespace

bunga yaitu http://www.bunga.com/bunga# kemudian diikuti dengan nama latin

bunga yang merupakan input dari pecinta tanaman hias. Tahap selanjutnya adalah

implementasi property, berupa datatype property dan object property seperti pada

kode program 3.

1 DatatypeProperty nama_latin = om.createDatatypeProperty(ns +

2 "Nama_Latin");

3 DatatypeProperty ketinggiantempat = om.createDatatypeProperty(ns +

4 "Ketinggian_Tempat");

5 DatatypeProperty sinarmatahari = om.createDatatypeProperty(ns +

6 "Sinar_Matahari");

7 DatatypeProperty intensitascahaya = om.createDatatypeProperty(ns +

8 "Intensitas_Cahaya");

9 DatatypeProperty kelembabanudara = om.createDatatypeProperty(ns +

10 "Kelembaban_Udara");

11 DatatypeProperty temperatur = om.createDatatypeProperty(ns +

12 "Temperatur");

13 DatatypeProperty keterangan = om.createDatatypeProperty(ns +

14 "Keterangan");

15 DatatypeProperty penanaman = om.createDatatypeProperty(ns +

16 "Penanaman");

17 DatatypeProperty bibit = om.createDatatypeProperty(ns + "Bibit");

18 DatatypeProperty siram = om.createDatatypeProperty(ns +

19 "Penyiraman");

20 DatatypeProperty pemupukan = om.createDatatypeProperty(ns +

21 "Pemupukan");

22 DatatypeProperty gantipot = om.createDatatypeProperty(ns +

23 "Repotting");

24 DatatypeProperty vegetatif = om.createDatatypeProperty(ns +

25 "Vegetatif");

26 DatatypeProperty generatif = om.createDatatypeProperty(ns +

27 "Generatif");

28 DatatypeProperty pembungaan = om.createDatatypeProperty(ns +

29 "Pembungaan");

30 DatatypeProperty manfaat = om.createDatatypeProperty(ns +

31 "Manfaat");

32 DatatypeProperty serangan = om.createDatatypeProperty(ns +

33 "Serangan");

34 DatatypeProperty ciri = om.createDatatypeProperty(ns + "Ciri");

35 DatatypeProperty ketobat = om.createDatatypeProperty(ns +

36 "KetObat");

37 DatatypeProperty fungsi = om.createDatatypeProperty(ns+

38 "Fungsi");

39 DatatypeProperty cara_buat = om.createDatatypeProperty(ns +

40 "Cara_Buat");

41 DatatypeProperty nl_obat = om.createDatatypeProperty(ns +

42 "Nl_Obat");

43 DatatypeProperty bahan = om.createDatatypeProperty(ns + "Bahan");

44 DatatypeProperty cara_obat = om.createDatatypeProperty(ns +

45 "Keterangan");

46 DatatypeProperty gambar = om.createDatatypeProperty(ns +"Gambar");

Page 13: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

14

Kode Program 3. Implementasi Property untuk ObjectProperty

Kode program 3 merupakan implementasi property untuk object property

setiap class pada Kode Program 1. System akan memerintahkan library jena

membuat sebuah model ontology berupa object property ketika akan membuat

sebuah object property nama bunga berdasarkan namespace bunga yaitu

http://www.bunga.com/bunga# kemudian diikuti dengan nama bunga yang

merupakan input dari pecinta tanaman hias. Setelah membuat class dan

menentukan property yang digunakan pada masing-masing class, maka dibuatlah

instance. Pembuatan instance ini dilakukan dengan menambahkan individu-

individu pada setiap class yang masing-masing memiliki property.

Implementasi aplikasi terdiri dari 3 menu utama pencarian, yaitu pencarian

menggunakan kata kunci, pencarian sederhana, dan pencarian kompleks.

Pencarian menggunakan kata kunci merupakan fasilitas pencarian dimana pecinta

tanaman hias menuliskan beberapa kata pada tempat yang telah disediakan pada

halaman web. Pencarian yang kedua merupakan pencarian sederhana yaitu

fasilitas pencarian yang menyediakan beberapa kategori pencarian dan tempat

untuk pecinta tanaman hias memasukkan kata kunci sesuai kategori yang dipilih.

System pencarian yang ketiga merupakan pencarian kompleks, dimana pecinta

tanaman hias diberikan sebuah form pada halaman web dan mengisikan informasi

yang diketahui pada setiap field yang tersedia.

Gambar 7. Pencarian dengan Kata Kunci

Gambar 7 menunjukan home page pada saat mengakses ensiklopedi

bunga. Halaman ini menyediakan akses pencarian menggunakan kata kunci yang

dapat digunakan langsung oleh pecinta tanaman hias. Gambar 7 memberikan

contoh ketika pecinta tanaman hias memasukkan kata kunci “Anggrek” kemudian

1 ObjectProperty nama_bunga = om.createObjectProperty(ns +Nama_Bunga");

2 ObjectProperty nama_media = om.createObjectProperty(ns+"Nama_Media");

3 ObjectProperty nama_hama = om.createObjectProperty(ns + "Nama_Hama");

4 ObjectProperty nama_obat = om.createObjectProperty(ns + "Nama_Obat");

5 ObjectProperty ordo = om.createObjectProperty(ns + "Ordo");

6 ObjectProperty family = om.createObjectProperty(ns + "Family");

Page 14: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

15

aplikasi akan menampilkan hasil pencarian bunga sesuai kata kunci dan

menampilkan hasil. Hasil Pencarian dapat dilihat pada gambar 8 dibawah ini.

Gambar 8. Hasil Pencarian dengan Kata Kunci

Gambar 8 meruapakan gambar hasil pencarian bunga anggrek

menggunakan kata kunci. Hasil pencarian meunjukan terdapat 6 jumlah data yang

berhubungan dengan bunga anggrek dan memberikan gambar data dan nama data

yang dihasilkan.

Gambar 9. Form Pencarian Sederhana

Gambar 9 menunjukan halaman pencarian sederhana. Pencarian sederhana

ini dilakukan dengan cara memilih kategori yang telah ditentukan sebelumnya dan

memasukkan kata kunci yang diinginkan sesuai dengan kategori. Gambar 9

memberikan contoh ketika pecinta tanaman hias ingin mencari berdasarka “ Nama

Bunga ”, dan memilih “ Nama Bunga “ sebagai sub kategori, kemudian

memasukkan kata kunci berupa “ Anggrek ”, dan aplikasi menampilkan hasil

query untuk nama bunga yaitu bunga anggrek. Hasil pencarian pada gambar 10.

Page 15: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

16

Gambar 10. Hasil Pencarian Sederhana

Gambar 10 meruapakan gambar hasil pencarian bunga anggrek

menggunakan system pencarian sederhana pada gambar 9. Hasil pencarian

menunjukan terdapat 3 jumlah data yang berhubungan dengan bunga anggrek dan

memberikan gambar data dan nama data yang dihasilkan.

Gambar 11. Form Pencarian Kompleks

Gambar 11 merupakan halaman pencarian kompleks bunga. Proses

pencarian ini dilakukan dengan cara memasukan sebanyak-banyaknya informasi

yang diketahui oleh pecinta tanaman hias, semakin banyak informasi yang

dimasukkan oleh pecinta tanaman hias maka pencarian ini akan semakin

memberikan hasil yang akurat. Gambar 11 memberikan contoh ketika pecinta

tanaman hias memasukkan informasi nama bunga “anggrek”, tempat hidup atau

ketinggian tempat “dataran rendah”, media yang digunakan “arang”, penanaman

dalam “pot tanah” dan hama penyerang berupa “kutu”.

Page 16: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

17

1. PREFIX Bunga:http://www.bunga.com/bunga#

2. PREFIX Hama:http://www.bunga.com/hama#

3. PREFIX Media:http://www.bunga.com/media#

4. PREFIX Obat:http://www.bunga.com/obat#

5. SELECT

6. ?Nama_Bunga ?Nama_Latin ?Ordo ?Family ?Media ?Media2 ?Nama_Hama ?Nama_Hama2

7. ...

8. WHERE {

9. ?x Bunga:Nama_Bunga ?Nama_Bunga .

10. ?x Bunga:Nama_Latin ?Nama_Latin .

11. ?x Bunga:Ordo ?Ordo .

12. ?x Bunga:Family ?Family .

13. ?x Media:Media ?Media . ?x Media:Media2 ?Media .

14. ?x Hama:Nama_Hama ?Nama_Hama .

15. ...

16. FILTER (regex(str(?Nama_Bunga), '" + nama_bunga ', 'i') &&

17. regex(str(?Nama_Latin), '" + nama_latin ', 'i') &&

18. regex(str(?Ordo), '" + ordo ', 'i') &&

19. regex(str(?Family), '" + fambunga ', 'i') &&

20. (regex(str(?Media), '" + media ', 'i') || regex(str(?Media), '" + media

21. ', 'i') &&

22. (regex(str(?Nama_Hama), '" + nama_hama ', 'i') || regex(str(?Nama_Hama), '"

+ nama_hama ', 'i') )

23. ...);

Gambar 12. Hasil Pencarian Komplek

Gambar 12 merupakan hasil pencarian kompleks bunga anggrek yang

hidup didataran rendah, ditapan dalam media arang dan pot tanah yang diresang

oleh hama kutu. Hasil yang ditampilkan lebih spesifik yaitu 1 data yaitu anggrek

dendrobium. Hasil pencarian kompleks tersebut didapat menggunakan query

untuk schema matching seperti pada kode program 4.

Kode Program 4. Query Pencarian Kompleks

Kode Program 4 menunjukan query proses pencarian kompleks. Pola

query dalam klausa WHERE ditentukan berdasarkan triple yang ditutup dengan

tanda kurung. Setiap posisi dalam triple dapat berupa variable atau term RDF.

Page 17: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

18

Term RDF didefinisikan sebagai segala hal yang dapat diekspresikan dalam

database RDF, yakni URI yang ditulis dalam tanda “<>” untuk membedakan

dengan literal dan variable yang ditandai dengan “?” . Semua variable diikatkan

pada term RDF selama evaluasi query. Format dari jawaban ke query

didefinisakan dalam statement SELECT, jika diinginkan kata pertama dari pola

query digunakan (?x), jika diinginkan keselurukan triple menggunakan SELECT

*. Pada kode program 4, karena semua data pencarian merupakan masukkan dari

pecinta tanaman hias, maka proses schema matching dilakukan dengan melakukan

pengecekan antara string masukan pada setiap field dalam form dan string value

dari sebuah URI dalam file RDF menggunakan regular expression (regex).

Pencarian kompleks merupakan pencarian dengan pertanyaan yang lebih spesifik

dan dengan banyak kata kunci dan konsep maka digunakan operasi and dan or,

karena tidak semua field yang disediakan akan diisi dengan konsep pencarian

yang pecinta tanaman hias tidak ketahui. Kode program 4 menunjukan query

untuk menampilkan data yang diperoleh dengan query filter.

Pengujian Sistem

Aplikasi ensiklopedia bunga ini diuji menggunakan metode blackbox

testing. Blackbox testing merupakan sebuah metode pengujian yang

kebenarannya dilihat keluaran yang dihasilkan dan masukan yang diberikan untuk

sebuah fungsi tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkannya. Keluaran

yang dihasilkan dapat menjadi ukuran kemampuan program dalam menjawab

kebutuhan pengguna dan dapat diketahui kesalahan-kesalahannya.[12]

Table 5 Hasil Pengujian System

No. Poin Uji Kondisi Hasil Status

1. Login Username : Benar Berhasil Valid

Password : Benar

Username : Benar Gagal Valid

Password : Salah

Username : Salah Gagal Valid

Password : Benar

Username : Salah Gagal Valid

Password : Salah

2 Input Data Input dari texbox Berhasil Valid

Input dari combo box Berhasil Valid

Ada form kosong Gagal Valid

3

Pencarian

Menggunakan

Kata Kunci

Tidak memasukkan kata

kunci

Gagal : Muncul

Peringatan pada

halaman

Valid

Memasukkan kata kunci :

Ada data tersimpan

Berhasil

menampilkan

data

Valid

Memasukkan kata kunci :

Tidak ada data tersimpan

Gagal : Muncul

Peringatan pada

halaman

Valid

4 Pencarian

Sederhana

Memilih Kategori tanpa

memasukkan kata kunci

Gagal : Muncul

Peringatan pada

halaman

Valid

Page 18: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

19

Memilih kategori dan

memasukkan kata kunci :

Ada data tersimpan

Berhasil

menampilkan

data

Valid

Memilih kategori dan

memasukkan kata kunci :

Tidak ada data tersimpan

Gagal : Muncul

Peringatan pada

halaman

Valid

5 Pencarian

Kompleks

Form Kosong :

Menampilkan semua data Berhasil

Valid

Mengisi beberapa

informasi yang diketahui

pada form

Berhasil

menampilkan

data

Valid

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, didapat beberapa

kesimpulan : 1) Penetilian ini memberikan pengetahuan tentang tanaman hias

khususnya dalam pot, berupa, klasifikasi umum secara sederhana, agroklimat

tanaman atau tempat paling tepat untuk penanaman, cara perawatan, media tanam

yang digunakan, organisme pangganggu tanaman dan cara penanggulangannya.

Informasi tersebut ditampung dalam class bunga, hama, media dan obat dan

didefinikifan dengan property pada masing-masing class. 2) Informasi tersebut

juga dapat dicari menggunakan 3 system pencarian, yaitu system pencarian

menggunakan kata kunci, system pencarian sederhara dengan memilih kategori

yang disediakan dan memasukkan kata kuncinya, dan system pencarian kompleks

dimana pecinta tanaman hias diberikan sebuah halaman berupa form dan pecinta

tanaman hias dapat mengisi informasi selengkap-lengkapnya pada form tersebut.

Perbedaan semantic web dengan web biasa adalah penulisan kode program

atau query searching yang digunakan sederhana. Semantic web menggunakan

bahasa query SPARQL yang lebih sederhana dari query SQL. Query SPARQL

tidak membutuhkan klausa FROM karena knowledge base yang digunakan tidak

terstruktur menjadi table seperti dengan query pada knowledge base yang lain,

sehingga semantic web lebih dinamis. Perbedaan selanjutnya adalah terletak pada

database, jika pada database biasa struktur datanya akan bersifat statis, jika

pertukaran data yang dilakukan local maka akan mudah, namun jika bersifat luas

makan akan sulit dengan menggunakan database biasa. Database biasa memiliki

field/kolom tidak mudah diubah, dan direktorinya hanya berupa nama table, matas

maksimal, dan tidak ada penjelasan mengenai arti semantic dari masing-masing

field tersebut, sedangkan class dan atribut pada RDF/OWL dapat diubah dan

dapat saling dipetakan dan memiliki arti semantic dari setiap field yang digunakan

sehingga dapat dipahami oleh developer pengembang.

Saran untuk pengembangan aplikasi dikemudian hari. 1) Mengembangkan

aplikasi untuk administrator. 2) Topik pembahasan aplikasi bisa diperluas tidak

hanya sebatas tanaman hias dalam pot. 3) Peneliti selanjutnya juga bisa

merancang dokumen OWL dengan relasi-relasi yang lebih kompleks agar lebih

terlihat semantic web dalam aplikasinya.

Page 19: Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau

20

6. Daftar Pustaka

[1] Direktorat Pertanian., 2010, “Informasi Teknis Tanaman Hias Pot”.

Jakarta:Kementrian Pertanian.

[2] Fadillah, Nava’atul., 2010, “Penerapan Teknologi Semantic Web Pada

Aplikasi Pencarian Koleksi Perpustakaan (Studi Kasus : Perpustakaan FTI

UPN “Veteran” Yogyakarta )”,Yogyakarta:UPN “Veteran”.

[3] Amborowati, Armadyah., 2007, “Model Ontologi untuk Informasi Jadwal

Kereta ApiMenggunakan Protégé”, Yogyakarta:STIMIK AMIKOM.

[4] Koivunen, M.R., Miller, E., “W3C Semantic Web Activity”,

http://www.w3.org/2001/12/semweb-fin/w3csw.(diakses pada tanggal 27

Agustus 2014).

[5] Berners-Lee, T., Hendler, J., Lasilla, O., 2001, “Semantic Web”,

http://semanticweb.org/wiki/Semantic_Web, (diakses tanggal 30 April

2014).

[6] Jeroen Van Der Ham (2007). Semantic Web

Tools.http://esw.w3.org/topic/SemanticWebTools (diakses tanggal 07 Mei

2014).

[7] Perpustakaan Universitas Diponegoro., 2014, “Ontology”,

http://digilib.undip.ac.id/index.php/component/content/article/53perpusped

ia/179-ontologi- (diakses pada tanggal 07 Mei 2014).

[8] Nurkamid, Mukhamad., 2009, “Aplikasi Bibliografi Perpustakaan

Berbasis Teknologi Web Semantik”, Kudus: Fakutlas Teknik Universitas

Muria.

[9] Hakim. Zulwan, 2013, “Implementasi Metode RAD dalam Pengembang

Sisstem Kepegawaian Kabupaten Ogan Komering Ulu”, Palembang:

Universitas Bina Darma, Fakultas Ilmu Komputer.

[10] Amelia, Meli., 2013, “Use Case Diagram, Class Diagram, Activity

Diagram”,http://student.uniku.ac.id/mkmeliamelia/2013/04/10/use-case-

diagram-class-diagramactivity-diagram/ (diakses pada tanggal 07 Mei

2014).

[11] Noy, N., McGuinness, D., 2001, “Ontology Development 101: A Guide to

Creating Your First

Ontology.”http://protege.stanford.edu/publications/ontology_development/

ontology101.pdf (diakses pada 07 Mei 2014).

[12] Somya, Ramos, dkk., 2012, Penerapan Framework Zend dan

Arsitektur Model View Controller dalam Pengembangan Aplikasi

Manajemen Kepegawaian (Studi Kasus: Universitas Kristen Satya

Wacana), AITI Jurnal Teknologi Informasi, 9(1): 1-17.