Upload
nguyenthien
View
631
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IOLOGI
BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM)
MATERI FAMILI FABACEAE (SUKU POLONG-POLONGAN)
UNTUK SISWA KELAS X SMA/MA
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
mencapai derajat S-1
Program Studi Pendidikan Biologi
diajukan oleh:
Ika Muryani
08680040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
ii
SURAT PENGESAHAN
iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ika Muryani
NIM : 08680040
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Sains dan Teknologi
Judul : Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Sains
Teknologi Masyarakat (STM) Materi Famili Fabaceae (Suku
Polong-Polongan) untuk SMA/MA
Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri.
Sepanjang sepengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi-materi yang
ditulis oleh orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai
acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.
Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab saya.
v
MOTTO
Malu Bertanya Sesat Di Kemudian
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
(Aristoteles)
vi
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada:
Bapak Supangat dan Ibu Muktini yang Saya Hormati dan Adikku Arif Sofyan Efendi yang Saya Sayangi
&
Almamater Tercinta Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2013
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan karunia, rahmat, serta hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan lancar. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sang pelopor perubahan
dari zaman kejahiliyahan menuju zaman penuh kerahmatan dalam naungan Islam.
Setelah melalui berbagai tahap yaitu pembuatan proposal skripsi,
pengembangan produk, penelitian, pengolahan data, dan beberapa revisi, akhirnya
skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis
Sains Teknologi Masyarakat (STM) Materi Famili Fabaceae (Suku Polong-
Polongan) untuk SMA/MA” dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh data dari penelitian yang telah
dilakukan padabulan Oktober 2013 di SMA Negeri 1 Kayen Pati Jawa Tengah.
Penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Ibu Runtut Prih Utami, M. Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Biologi dan
sekaligus selaku Dosen Penasehat Akademik.
3. Bapak Widodo, M.Pd., selaku Pembimbing I Skripsi dan Ibu Dias Idha
Pramesti, M.Si., yang telah dengan sabar meluangkan waktunya untuk
viii
membimbing penulis dalam menyusun skripsi. Semoga semua amal baik
Bapak dan Ibu mendapat balasan dari Allah SWT kelak.
4. Dosen penguji atas masukan, kritik dan saran sehingga sempurnanya naskah
skripsi.
5. Seluruh dosen di Prodi Pendidikan Biologi, untuk segala yang telah dibagi.
6. Bapak Suwargono, S.Pd., selaku guru Mapel Biologi Kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Kayen, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
7. Tim Pengembangan Modul yang memberikan kontribusi dan kerjasamanya
selama masa pengembangan Modul. Termasuk di dalamnya para ahli (Bapak
Widodo, M.Pd., Ibu Dias Idha Pramesti, M.Si., Bapak Sigit Prasetyo,
M.Pd.Si., Ibu Uki Siskarani, S.Pd., Bapak Toto Triyono, S.Pd) dan peer
reviewer (Siti Diniarsih, S.Pd.Si., Faradlina Mufti, S.Si., Dwi Fitriana,
S.Pd.Si., Indah Kurniawati dan Tia Yulianingsih, Joko Setiyono, S. Si.).
8. Keluarga tercinta Bapak dan Ibu serta adik, yang senantiasa mendukung dan
mendoakan penulis. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kasih
sayangNya kepada keduanya.
9. Temen-temen Biolaska untuk pengalaman, ilmu dan kebersamaannya.
10. Para sahabatku Dini, Indah, Yuli, Tutut, Ana, Ita yang selalu menyemangati
dan menemani penulis.
Sebagai penutup, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi diri. Penulis telah berusaha dengan segala
kemampuan, akan tetapi penulis menyadari diri ini jauh dari nilai kesempurnaan.
ix
Harapannya, skripsi buah karya penulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 5 Desember 2013
Penulis
Ika Muryani
08680040
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ iiv
DAFTAR ISI ........................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
ABSTRAK .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Spesifik Produk yang diharapkan................................................ 5
G. Pentingnya Pengembangan ......................................................... 6
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ............................................................................. 8
1. Bahan Ajar Modul ................................................................. 8
2. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) .................. 13
3. Famili Fabaceae (Suku Polong-Polongan) ............................ 16
xi
4. Penelitian Relevan ................................................................. 20
B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan ................................................................. 25
B. Prosedur Pengembangan ............................................................. 25
C. Uji Coba Produk .......................................................................... 28
1. Desain Uji Coba ................................................................... 28
2. Subjek Coba ......................................................................... 29
3. Jenis Data ............................................................................. 29
4. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 30
5. Teknik Analisis Data ............................................................ 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 35
B. Pembahasan ................................................................................. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 66
B. Saran ............................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 67
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Skala Penilaian .......................................................................... 29
Tabel 2. Skala Tanggapan Siswa ............................................................ 30
Tabel 3. Aturan Pemberian Skor ............................................................. 31
Tabel 4. Kriteria Kategori Penilaian Ideal .............................................. 32
Tabel 5. Skala Persentase Kualitas Produk ............................................. 33
Tabel 6. Perbedaan Subfamili Mimosoideae, Papilionoideae dan
Caesalpinoideae serta Spesiesnya ........................................... 36
Tabel 7. Saran atau Masukan dari Ahli Materi ....................................... 44
Tabel 8. Saran atau Masukan dari Ahli Media ........................................ 45
Tabel 9. Saran atau Masukan dari Ahli Bahasa ...................................... 46
Tabel 10. Hasil Analisis Data Penilaian Modul Biologi oleh Reviewer 47
Tabel 11. Perhitungan Penilaian Secara Keseluruhan Berdasarkan
Rumus Kriteria Penilaian Ideal .............................................. 48
Tabel 12. Kualitas Modul Berdasarkan Penialaian pada Setiap Aspek .. 48
Tabel 13. Saran atau Masukan dari Reviewer ........................................ 49
Tabel 14. Hasil Uji Keefektifan Modul Menggunakan t-test .................. 49
Tabel 15. Respon/Tanggapan Siswa Terhadap Modul ........................... 50
Tabel 16. Saran atau Masukan dari Siswa .............................................. 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bentuk-Bentuk Buah Tumbuhan Fabaceae ........................... 16
Gambar 2. Contoh Tumbuhan Subfamili Mimosoideae ......................... 17
Gambar 3. Contoh Tumbuhan Subfamili Papilionoideae ....................... 18
Gambar 4. Contoh tumbuhan Subfamili Caesalpinoideae ...................... 20
Gambar 5. Skema Tahap-Tahap Prosedur Pengembangan Modul
Biologi Materi Famili Fabaceae ........................................... 26
Gambar 6. Skema Desain Uji Coba ........................................................ 28
Gambar 7. Diagram Penilaian Kualitas Modul oleh Reviewer ............... 47
Gambar 8. Diagram Tanggapan Siswa Terhadap Modul Biologi ........... 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Penilaian Kualitas Modul Biologi ............ 71
Lampiran 2 Lembar Penilaian Modul Biologi ........................................ 74
Lampiran 3 Penjabaran Instrumen Penilaian oleh Reviewer................... 77
Lampiran 4 Instrumen Tanggapan Siswa ................................................ 86
Lampiran 5 Angket Tanggapan Siswa .................................................... 87
Lampiran 6 Uji Kompetensi .................................................................... 89
Lampiran 7 Data Penilaian Kualitas Modul oleh Reviewer .................... 96
Lampiran 8 Data Respon Tanggapan Siswa Terhadap Modul Biologi... 99
Lampiran 9 Tabel Nilai Pretest dan Postest Siswa.................................. 100
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal ........................... 101
Lampiran 11 Hasil Uji Keefektian Modul Menggunakan T-test ............ 102
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 103
Lampiran 13 Data Reviewer dan Siswa .................................................. 105
Lampiran 14 Surat Rekomendasi Ijin Penelitian .................................... 107
Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian ............................................. 108
Lampiran 16 Curiculum Vitae ................................................................ 109
xv
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS
SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) MATERI FAMILI
FABACEAE (SUKU POLONG-POLONGAN)
UNTUK SISWA KELAS X SMA/MA
Oleh:
Ika Muryani
08680040
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan modul biologi
materi famili Fabaceae berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) sebagai
bahan ajar biologi di SMA/MA dan mengetahui kelayakan modul materi famili
Fabaceae berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang telah dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and
Development (R & D) dengan model pengembangan prosedural mengikuti
langkah-langkah yang dikembangkan oleh Sugiyono. Prosedur pengembangan
meliputi enam langkah, yaitu: analisis potensi dan masalah, pengumpulan
informasi, desain produk, validasi desain, revisi desain, dan uji coba produk.
Instrumen penilaian yang digunakan adalah lembar angket untuk uji kualitas
modul biologi dan soal pretest-postest untuk uji coba terbatas. Penilaian kualitas
modul biologi dilakukan oleh reviewer (peer reviewer dan guru) dan respon siswa
SMA kelas XI terhadap penggunaannya dalam pembelajaran. Uji coba terbatas
untuk melihat kualitas modul yang dibuat terhadap hasil belajar siswa diuji
menggunakan uji t-test.
Hasil penelitian pengembangan adalah modul biologi materi famili Fabaceae
berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM). Berdasarkan hasil penilaian
reviewer, kualitas modul Sangat Baik (SB) dengan persentase penilaian 85,77%
dan persentase berdasarkan respon siswa 90,44%, sehingga modul layak
digunakan sebagai bahan ajar alternatif siswa kelas X SMA/MA. Hasil uji coba
terbatas menunjukkan bahwa penggunaan modul biologi materi famili Fabaceae
berbasis STM efektif terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA/MA.
Kata Kunci: Pengembangan modul Biologi, famili Fabaceae, pendekatan Sains
Teknologi Masyarakat (STM).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia, dengan
luas daratan 1,3% dari luas permukaan bumi. Indonesia mempunyai kekayaan
sumber daya alam hayati dan ekosistem yang sangat besar serta menempati
peringkat ketiga di dunia dalam kekayaan flora dan fauna. Keadaan geografis
wilayah yang sangat luas yang terdiri dari berbagai pulau, dan letak negara
Indonesia menyebabkan adanya berbagai ekosistem, yang masing-masing
menampilkan kekhususan dalam kehidupan spesies-spesies yang terdapat di
dalamnya. Salah satu anggota flora adalah famili Fabaceae . Fabaceae merupakan
salah satu famili dari tumbuhan berbunga (Antophyta) yang banyak dijumpai di
lingkungan sekitar. Fabaceae bersifat kosmopolitan karena dapat dijumpai dari
daerah yang bersuhu dingin sekali sampai hangat, sub tropis dan tropis. Seperti
pada ekosistem hutan hujan tropis bahwa pada zona 1 (0-1.000 mdpl) dan zona 2
(1.000-3.300 mdpl) di kawasan Jawa, Nusa Tenggara banyak ditemui spesies-
spesies pohon dari famili Fabaceae (Indriyanto; 2008; 60-61).
Hasil observasi yang dilakukan di kawasan Kecamatan Kayen menunjukkan
bahwa ketersediaan tumbuhan Fabaceae sangat melimpah. Famili Fabaceae
mempunyai ciri khas yang mudah diamati yaitu terdapatnya buah polong dan
dengan adanya sifat-sifat dan karakteristik pada bunganya. Famili ini dibagi
2
menjadi 3 subfamili yaitu Mimosoideae, Papilionoideae, dan Caesalpinoideae di
bawah ordo Fabales (Tjitrosoepomo, 2010: 203).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah atau daerah,
sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik siswa (Mulyasa, 2007:168).
Acuan operasional penyusunan KTSP, salah satunya yaitu keragaman potensi,
karakteristik daerah dan lingkungan. Daerah memiliki keragaman potensi,
kebutuhan dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum
harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah setempat (Sanjaya, 2010:168).
Kemelimpahan tumbuhan Fabaceae di daerah Kecamatan Kayen belum
dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber belajar terutama biologi. Salah satu
potensi flora tersebut jika dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber belajar
akan memberikan wawasan dan pengetahuan yang memadai bagi guru dan siswa.
Terdapat banyak sekali jenis tumbuhan Fabaceae meliputi tanaman pagar,
peneduh jalan, pakan ternak, sayuran dan tanaman hias. Kemelimpahan tumbuhan
Fabaceae tersebut menarik untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi,
mengingat sumber belajar yang digunakan pada tiap satuan pendidikan belum
bersumber dari informasi potensi lokal atau kekayaan alam lingkungan sekitar.
Sumber belajar biologi adalah segala sesuatu baik benda maupun gejalanya
yang dapat dipergunakan untuk memperoleh pengalaman dalam rangka
pemecahan permasalahan biologi tertentu. Sumber belajar biologi dalam proses
pembelajaran biologi dapat diperoleh di sekolah atau di luar sekolah. Sumber
3
belajar harus dipersiapkan sebaik-baiknya karena akan mempengaruhi pencapaian
tujuan pembelajaran. Pengembangan sumber belajar biologi merupakan suatu
keharusan dalam sistem pembelajaran yang semakin berkembang pesat ini.
Peristiwa tersebut terjadi karena tuntutan kebutuhan siswa yang sejalan dengan
perkembangan ilmu dan pengetahuan (iptek) dewasa ini (Suhardi, 2012: 5).
Tersedianya tumbuhan Fabaceae yang melimpah di lingkungan sekitar bisa
digunakan sebagai sumber belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai
tumbuhan Fabaceae di sekitar Kecamatan Kayen, kemudian hasil penelitian
dikemas dalam bentuk bahan ajar sebagai alternatif sumber belajar siswa di kelas.
Penyusunan bahan ajar bertujuan agar siswa mampu mengoptimalkan salah satu
pengetahuan tentang ilmu biologi yang berwawasan potensi lokal, dengan
demikian dapat mencapai tujuan pembelajaran secara tuntas melalui proses
pembelajaran sesuai petunjuk yang diberikan guru. Salah satu bentuk bahan ajar
yang sesuai untuk siswa adalah modul.
Modul yang disusun menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
(STM). Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran kontekstual yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan
teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari. Pendekatan STM dalam
pandangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora pada dasarnya memberikan
pemahaman tentang kaitan antara sains teknologi dan masyarakat. Pendekatan
tersebut juga melatih kepekaan penilaian siswa terhadap dampak lingkungan
sebagai akibat perkembangan sains dan teknologi (Poedjiadi, 2005: 46).
4
Pembelajaran sains dengan pendekatan STM dapat memenuhi kebutuhan pribadi
siswa, dapat dipakai untuk memecahkan masalah dalam masyarakat, dan dapat
meningkatkan wawasan siswa tentang karir. Diharapkan dengan adanya
penggunaan Pendekatan STM yang diimplementasikan pada pembelajaran Biologi
di SMA, menyebabkan siswa akan memiliki persiapan dalam menghadapi
kemajuan ilmu pedidikan dan teknologi di masa depan yang secara kualitatif
cenderung meningkat.
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang di atas
adalah siswa membutuhkan bahan ajar biologi yang mampu merangsang minat
untuk belajar bukan hanya di kelas tetapi juga di luar jam sekolah. Modul
pembelajaran biologi yang mengadopsi materi dari lingkungan belum banyak
tersedia khususnya untuk materi Famili Fabaceae berbasis STM.
C. Pembatasan Masalah
Pengembangan modul biologi dikemas dalam bentuk bahan ajar cetak.
Modul yang dihasikan merupakan modul biologi yang berbasis STM, dimana
materi yang ada di dalam modul merupakan hasil penelitian di sekitar masyarakat.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa modul biologi
materi dunia tumbuhan untuk Famili Fabaceae yang ada di daerah Kecamatan
Kayen Kabupaten Pati. Bahan ajar berupa modul dinilai dari segi kualitasnya
dengan sistem penilaian skala kecil oleh teman sejawat (peer reviewer) dan guru
biologi. Selanjutnya modul di uji cobakan secara terbatas kepada siswa SMA/MA
kelas X.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebelumnya, penulis ingin
mengambil rumusan masalah mengenai :
1. Bagaimanakah pengembangan modul biologi materi Famili Fabaceae
berbasis Sains Tekonologi Masyarakat (STM) sebagai bahan ajar alternatif
siswa kelas X SMA/MA?
2. Bagaimanakah tingkat kelayakan modul biologi materi Famili Fabaceae
berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang telah dikembangkan
sebagai bahan ajar belajar alternatif siswa kelas X SMA/MA?
3. Bagaimanakah keefektifan penggunaan modul biologi materi Famili
Fabaceae berbasis Sains Tekonologi Masyarakat (STM) yang telah
dikembangkan terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 1
Kayen?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Menghasilkan modul Biologi tingkat SMA/MA materi Famili Fabaceae
berbasis Sains Tekonologi Masyarakat (STM), sebagai bahan ajar alternatif
siswa kelas X SMA/MA.
2. Mengetahui tingkat kelayakan modul biologi materi Famili Fabaceae
berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang telah dikembangkan
sebagai bahan ajar alternatif siswa kelas X SMA/MA.
6
3. Mengetahui keefektifan modul biologi materi Famili Fabaceae berbasis
Sains Teknologi Masyarakat (STM) terhadap hasil belajar siswa kelas X
SMA Negeri 1 Kayen.
F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk pengembangan ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Modul Biologi ini berisi materi Famili Fabaceae yang disusun dengan
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang isi materinya diadopsi
dari lingkungan sekitar.
2. Modul Biologi memuat materi Biologi yang mengacu pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar Biologi SMA/MA.
3. Modul Biologi dirancang secara ilustratif agar mudah dipahami dan lebih
menarij dilengkapi dengan gambar, latihan, soal-soal dan glosarium.
4. Modul Biologi yang dihasilkan berbentuk bahan ajar cetak.
G. Pentingnya Pengembangan
Pentingnya pengembangan Modul Biologi Berbasis Sains Teknologi
Masyarakat (STM) pada materi Famili Fabaceae antara lain:
1. Sebagai bahan ajar alternatif dalam proses pembelajaran Biologi dan
sebagai pertimbangan dalam penerapan sumber belajar Biologi yang berupa
modul.
2. Sebagai sarana siswa supaya dapat belajar mandiri dengan menggunakan
modul sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing
serta sebagai alternatif dalam pengggunaan bahan ajar yang bermutu dan
menarik.
7
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1. Asumsi Pengembangan
a. Modul biologi materi famili Fabaceae berbasis Sains Teknologi
Masyarakat dapat digunakan sebagai bahan ajar alternatif bagi guru dan
siswa SMA/MA untuk kegiatan pembelajaran biologi di kelas.
b. Modul biologi famili Fabaceae berbasis Sains Teknologi Masyarakat
dapat digunakan sebagai pengenalan lingkungan tentang potensi lokal
berupa tumbuhan Fabaceae yang ada di lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar yang bisa disusun menjadi bahan ajar alternatif di kelas.
c. Dosen pembimbing dan peer reviewer (mahasiswa pendidikan biologi)
mengetahui dan memahami standar kualitas modul yang baik.
d. Ahli materi mempunyai pemahaman tentang materi tumbuhan.
e. Ahli media mempunyai pemahaman tentang kriteria media yang baik.
2. Keterbatasan Pengembangan
a. Modul ditinjau oleh 2 dosen pembimbing, 1 ahli media, 2 ahli materi, 5
peer reviewer, 2 guru IPA dan 35 siswa.
b. Modul dinilai sesuai dengan kriteria kualitas modul yang baik dan
diujicobakan secara terbatas kepada 35 siswa di SMA Negeri 1 Kayen.
c. Materi yang ada di dalam modul merupakan tumbuhan Famili Fabaceae
masih dalam skala kecil yaitu tumbuhan Fabaceae yang ada di sekitar daerah
Kecamatan Kayen.
d. Modul belum bisa diuji cobakan secara luas karena keterbatasan waktu, biaya
dan tenaga.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Modul biologi materi “Tumbuhan Fabaceae di Sekitar Kita”
dikembangkan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research
and Development/ R & D). Pengembangan modul biologi meliputi 6 tahap yaitu
analisis potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,
revisi desain dan uji coba produk.
Hasil penelitian pengembangan adalah modul biologi materi famili
Fabaceae berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM). Berdasarkan hasil
penilaian reviewer, kualitas modul Sangat Baik (SB) dengan persentase penilaian
85,77% dan persentase berdasarkan respon atau tanggapan siswa 90,44% dan uji
coba secara terbatas terjadi peningkatan nilai postest siswa sehingga modul layak
digunakan untuk kegiatan pembelajaran biologi di SMA/MA.
B. Saran
Produk modul biologi tumbuhan Fabaceae ini sudah memiliki nilai yang
baik setelah diuji coba dengan mempraktekkan langsung dalam pembelajaran atau
pada tingkatan lebih luas kepada siswa SMA/MA, namun perlu ujicoba lagi
dengan skala yang lebih besar untuk menguatkan bukti kualitas modul biologi
tumbuhan Fabaceae yang telah disusun serta mengetahui pengaruhnya dalam
peningkatan kualitas pembelajaran biologi.
67
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Atmaja, Rohmat Priya. 2010. “Pengembangan Modul Biologi Berbasis Sains
Teknologi Masyarakat (STM) untuk SMA/MA Kelas XI pada Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Tumbuhan” (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Cammpbell N. A., Reece J.B., Mitchell S.S. 2004. Biology Jilid III. Jakarta:
Erlangga.
Dharma, Surya. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan
dan Dirjen PMPTK.
Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, Sri Esti W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Fajar, Arnie (2003). Aplikasi S-T-M Pada Mata Pelajaran PPKn. Tesis PPs-UPI.
Tidak diterbitkan.
Indrawati. 2010. Sains Teknologi Masyarakat untuk Guru SD. Bandung: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTKIPA).
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Lawrence, G. H. M., 1958. Taxonomy of Vascular Plant. New York: The MacMillan
Company.
Muhammad, Hamid. 2006. Pedoman Pemilihan dan Penyusunan Bahan Ajar.
Jakarta: Depdiknas, Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Dirjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Padmo, Dewi, Tian Belawati, dan Purwanto. 2004. Peningkatan Kualitas Belajar
Melalui Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi dan
Informasi Pendidikan.
68
Poedjiadi, Anna (2005). Sains Teknologi Masyarakat. Model Pembelajaran
Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
DIVA Press.
Rofiqi, Mufid Ahsan. 2010. Studi Vegetasi Tumbuhan Leguminosae di Hutan
Kaliadem Sebagai Sumber Belajar Biologi Pada Materi Keanekaragaman
Hayati Kelas X Semester II di Madrasah Aliyah (Skripsi). Yogyakarta:
Fakuktas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran (Teori dan Praktik
Pengembangan KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman A. M. 1990. Interaksi dan Motivasi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sudjoko. 2006. Metode Pembelajaran (Diktat Kuliah Dasar-Dasar Pembelajaran
Biologi UIN Sunan Kalijaga . Yogyakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suhardi. 2003. Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Sukarjo dan Lis Permana Sari. 2008. Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta:
FMIPA UNY.
Suryosubroto, B. 1983. Sistem Pengajaran dengan Modul. Yogyakarta: Bina Aksara.
Sutrisno, Joko. 2008. Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menngah, Depdiknas.
69
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta: UGM Press.
Vembrianto. 1975. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Paramita.
Wijiastuti, Novi. 2013. Pengembangan Modul Keanekaragaman Tumbuhan
Angiopsermae Tingkat Spesies Berbasis Potensi Lokal di Kebun Buah
Mangunan Bantul utuk Siswa SMA/MA Kelas X. (Skripsi). Prodi Pendidikan
Biologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yager, Robert E. 1990. Science/Technology/Society as Reform in Science Education.
New York: State University of New York Press.
70
71
Lampiran 1
KISI-KISI ANGKET PENILAIAN KUALITAS MODUL BIOLOGI
BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT(STM) MATERI
FAMILI FABACEAE (SUKU POLONG-POLONGAN) UNTUK SMA/MA
No. Aspek Penilaian Kriteria Jumlah
1 Kebenaran penyajian materi 1, 2, 3, 4, 5 5
2 Kurikulum 6, 7, 8 3
3 Kebahasaan dan kejelasan kalimat 9, 10, 11, 12, 13, 14 6
4 Penyajian 15, 16, 17, 18, 19 5
5 Kegrafisan 20, 21, 22, 23, 4
6 Keterlaksanaan 24, 25, 26 3
7 Evaluasi 27, 28, 29, 30 4
Jumlah 30
Instrumen penilaian diadaptasi dari :
*Suhardi. 2011. Pengembangan Sumber Belajar Biologi.Yogyakarta: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY.
* Standar Penilaian Buku Pelajaran (Matematika, Sains, Pengetahuan Sosial,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Aspek Grafika).
* Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
72
INSTRUMEN PENILAIAN KUALITAS MODUL BIOLOGI BERBASIS
SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) MATERI FAMILI
FABACEAE (SUKU POLONG-POLONGAN) UNTUK SMA/MA
A. Aspek Penyajian Materi Biologi
1. Kesesuaian konsep dalam modul dengan konsep yang dikemukakan
oleh ahli Biologi.
2. Kelengkapan dan akurasi daftar isi.
3. Hubungan yang logis antara fakta, konsep dan teori.
4. Kesesuaian dengan perkembangan kognitif siswa.
5. Penggunaan contoh peristiwa yang ada di lingkungan sekitar.
B. Kurikulum
6. Penjabaran materi sesuai dengan materi pokok dalam KTSP (standar
isi).
7. Penjabaran konsep materi dan kegiatan sesuai dengan tingkat kelas
siswa (kelas X).
8. Menekankan keterampilan proses.
C. Aspek Kebahasaan dan Kejelasan Kalimat
9. Pemilihan kata dalam penjabaran materi.
10. Bahasa yang digunakan sesuai dengan aturan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
11. Terdapat penjelasan istilah yang sulit atau tidak umum.
12. Bahasa yang digunakan sederhana, lugas dan mudah dipahami.
13. Kalimat tidak bertele-tele.
14. Bahasa dalam modul pembelajaran disesuaikan dengan tahap
perkembangan siswa.
D. Aspek Penyajian
15. Sistematika pengorganisasian materi baik.
16. Menyajikan banyak kegiatan yang mengembangkan ketrampilan
proses.
17. Gambar yang disajikan berhubungan dan mendukung kejelasan materi.
18. Memiliki daftar isi dan petunjuk penggunaan modul yang mudah
dipelajari.
19. Penampilan fisik modul dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.
E. Aspek Kegrafisan
20. Desain modul baik (cover, halaman teratur, kejelasan huruf dan
gambar).
21. Ilustrasi sampul modul menggambarkan isi/materi yang disampaikan.
22. Judul, gambar, dan keterangan gambar dalam modul pembelajaran
sesuai dengan konsep.
23. Bahan isi modul tidak mudah sobek, terjilid kuat dan tidak mudah
lepas.
F. Aspek Keterlaksanaan
24. Materi sesuai alokasi waktu yang disediakan.
25. Kesesuaian alokasi waktu dengan ketercapaian tujuan pembelajaran.
73
26. Kejelasan deskripsi langkah-langkah aktivitas belajar siswa.
G. Aspek Evaluasi
27. Alat evaluasi sesuai indikator ketercapaian Kompetensi Dasar (KD)
siswa.
28. Kesesuaian jenis dan bentuk penilaian dengan tujuan pembelajaran.
29. Kesesuaian evaluasi dengan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor siswa.
30. Petunjuk evaluasi yang digunakan mudah dipahami, tepat dan jelas.
74
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN MODUL BIOLOGI BERBASIS SAINS
TEKNOLOGI MASYARAKAT(STM) MATERI FAMILI FABACEAE
(SUKU POLONG-POLONGAN) UNTUK SMA/MA
Nama reviewer : ………………………………
Lembaga reviewer : ………………………………
Petunjuk pengisian :
1. Beri tanda (√) pada kolom penilaian anda terhadap LKS biologi.
2. Gunakan kriteria untuk memberikan penilaian dengan ketentuan sebagai
berikut:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
3. Apabila penilaian Anda adalah C, K, atau SK, maka berilah saran.
Huruf Aspek No Kriteria Nilai
SB B C K SK
A Penyajian materi 1 Kesesuaian konsep dalam
modul dengan konsep yang
dikemukakan oleh ahli Biologi
2 Kelengkapan dan akurasi
daftar isi.
3 Hubungan yang logis antara
fakta, konsep dan teori
4 Kesesuaian dengan
perkembangan kognitif siswa
5 Penggunaan contoh peristiwa
yang ada di lingkungan sekitar
B Kurikulum 6 Penjabaran materi sesuai
dengan materi pokok dalam
KTSP (standar isi)
7 Penjabaran konsep materi dan
kegiatan sesuai dengan tingkat
kelas siswa (kelas X)
8 Menekankan keterampilan
proses.
C Kebahasan 9 Pemilihan kata dalam
penjabaran materi
10 Menggunakan aturan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD)
11 Terdapat penjelasan istilah
yang sulit/tidak umum.
75
12 Bahasa yang digunakan
sederhana, lugas dan mudah
dipaham
13 Kalimat tidak bertele-tele
14 Bahasa dalam modul
pembelajaran disesuaikan
dengan tahap perkembangan
siswa
D Penyajian 15 Sistematika pengorganisasian
materi baik
16 Menyajikan banyak kegiatan
yang mengembangkan
ketrampilan proses
17 Gambar yang disajikan
berhubungan dan mendukung
kejelasan materi
18 Memiliki daftar isi dan
petunjuk penggunaan modul
yang mudah dipelajari
19 Penampilan fisik modul dapat
menarik perhatian siswa untuk
belajar
E Kegrafisan 20 Desain modul baik (cover,
halaman teratur, kejelasan
huruf dan gambar)
21 Ilustrasi sampul modul
menggambarkan isi/materi
yang disampaikan
22 Judul, gambar, dan keterangan
gambar dalam modul
pembelajaran sesuai dengan
konsep
23 Bahan isi modul tidak mudah
sobek, terjilid kuat dan tidak
mudah lepas
F Keterlaksanaan 24 Materi sesuai alokasi waktu
yang disediakan
25 Kesesuaian alokasi waktu
dengan ketercapaian tujuan
pembelajaran
26 Kejelasan deskripsi langkah-
langkah aktivitas belajar siswa
G Evaluasi 27 Alat evaluasi sesuai indikator
ketercapaian Kompetensi
Dasar (KD) siswa.
76
28 Kesesuaian jenis dan bentuk
penilaian dengan tujuan
pembelajaran.
29 Kesesuaian evaluasi dengan
kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor siswa
30 Petunjuk evaluasi yang
digunakan mudah dipahami,
tepat dan jelas.
77
Lampiran 3
PENJABARAN KRITERIA MODUL BIOLOGI BERBASIS SAINS
TEKNOLOGI MASYARAKAT(STM) MATERI FAMILI FABACEAE
(SUKU POLONG-POLONGAN) UNTUK SMA/MA
No Aspek
Penilaian
Kriteria Penilaian Nilai
A Penyajian
materi
1. Kesesuaian konsep dalam
modul dengan konsep yang
dikemukakan oleh ahli Biologi
SB Jika 100% konsep yang dijabarkan
sesuai dengan konsep yang
dikembangkan oleh ahli biologi
B Jika 75% konsep yang dijabarkan sesuai
dengan konsep yang dikembangkan
oleh ahli biologi
C Jika 50% konsep yang dijabarkan sesuai
dengan konsep yang dikembangkan
oleh ahli biologi
K Jika 25% konsep yang dijabarkan sesuai
dengan konsep yang dikembangkan
oleh ahli biologi
SK Jika semua konsep yang dijabarkan
tidak sesuai dengan konsep yang
dikembangkan oleh ahli biologi
2. Kelengkapan dan akurasi
daftar isi.
SB Jika 100% materi yang disampaikan
lengkap dan akurat sesuai dengan daftar
isi
B Jika 75% materi yang disampaikan
lengkap dan akurat sesuai dengan daftar
isi
C Jika 50% materi yang disampaikan
lengkap dan akurat sesuai dengan daftar
isi
K Jika 25% materi yang disampaikan
lengkap dan akurat sesuai dengan daftar
isi
SK Jika semua materi yang disajikan tidak
terorganisir dengan baik
3. Hubungan yang logis antara
fakta, konsep dan teori
SB Jika 100% materi yang disampaikan
logis antara fakta, konsep dan teori
B Jika 75% materi yang disampaikan logis
antara fakta, konsep dan teori
C Jika 50% materi yang disampaikan logis
antara fakta, konsep dan teori
K Jika 25% materi yang disampaikan logis
antara fakta, konsep dan teori
78
SK Jika semua materi yang disampaikan
tidak logis antara fakta, konsep dan
teori
4. Kesesuaian dengan
perkembangan kognitif siswa
SB Jika 100% materi yang disampaikan
sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa
B jika 75% materi yang disampaikan
sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa
C jika 50% materi yang disampaikan
sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa
K Jika 25% materi yang disampaikan
sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa
SK Jika semua materi yang disampaikan
tidak sesuai dengan perkembangan
kognitif siswa
5. Penggunaan contoh peristiwa
yang ada di lingkungan sekitar
SB Jika semua penjabaran materi
melibatkan peristiwa di lingkungan
sekitar
B Jika sebagian besar penjabaran materi
melibatkan peristiwa di lingkungan
sekitar
C Jika sebagian kecil penjabaran materi
melibatkan peristiwa di lingkungan
sekitar
K Jika sebagian kecil penjabaran materi
melibatkan peristiwa di lingkungan
sekitar tetapi peristiwanya tidak sesuai
SK Jika tidak ada penjabaran materi yang
melibatkan peristiwa di lingkungan
sekitar
B Kurikulum 6. Penjabaran materi sesuai
dengan materi pokok dalam
KTSP (standar isi)
SB Jika 100% konsep yang disampaikan
sesuai dengan kurikulum KTSP
B Jika 75% konsep yang disampaikan
sesuai dengan kurikulum KTSP
C Jika 50% konsep yang disampaikan
sesuai dengan kurikulum KTSP
K Jika 25% konsep yang disampaikan
sesuai dengan kurikulum KTSP
SK Jika semua konsep yang disampaikan
tidak sesuai dengan kurikulum KTSP
7. Penjabaran materi dan SB Jika 100% penjabaran konsep materi
79
kegiatan sesuai dengan tingkat
kelas siswa (kelas X)
dan kegiatan sesuai dengan tingkat
kelas siswa
B Jika 75% penjabaran konsep materi dan
kegiatan sesuai dengan tingkat kelas
siswa
C Jika 50% penjabaran konsep materi dan
kegiatan sesuai dengan tingkat kelas
siswa
K Jika 25% penjabaran konsep materi dan
kegiatan sesuai dengan tingkat kelas
siswa
SK Jika semua penjabarab konsep materi
dan kegiatan tidak sesuai dengan tingkat
kelas siswa
8. Menekankan keterampilan
proses
SB Jika 100% kegiatan percobaan
menekankan pada keterampilan proses
B Jika 75% kegiatan percobaan
menekankan pada keterampilan proses
C Jika 50% kegiatan percobaan
menekankan pada keterampilan proses
K Jika 25% kegiatan percobaan
menekankan pada keterampilan proses
SK Jika semua kegiatan percobaan tidak
menekankan pada keterampilan proses
C Kebahasaan 9. Pemilihan kata dalam
penjabaran materi
SB Jika 100% menggunakan kata yang
tepat untuk menyampaikan materi
B Jika 75% menggunakan kata yang tepat
untuk menyampaikan materi
C Jika 50% menggunakan kata yang tepat
untuk menyampaikan materi
K Jika 25% menggunakan kata yang tepat
untuk menyampaikan materi
SK Jika tidak menggunakan kata yang tepat
untuk menyampaikan materi
10. Bahasa yang diggunakan
sesuai dengan aturan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD)
SB Jika 100% bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
B Jika 75% bahasa yang digunakan sesuai
dengan EYD
C Jika 50% bahasa yang digunakan sesuai
dengan EYD
K Jika 25% bahasa yang digunakan sesuai
dengan EYD
SK Jika semua bahasa yang digunakan
tidak sesuai dengan EYD
80
11. Terdapat penjelasan istilah
yang sulit atau tidak umum
SB Jika penjelasan untuk peristilahan yang
sulit atau tidak umum dalam modul
pembelajaran 100% mudah dipahami
pendidik dan siswa
B Jika penjelasan untuk peristilahan yang
sulit atau tidak umum dalam modul
pembelajaran 75% mudah dipahami
pendidik dan siswa
C Jika penjelasan untuk peristilahan yang
sulit atau tidak umum dalam modul
pembelajaran 50% dapat dipahami
pendidik dan siswa
K Jika penjelasan untuk peristilahan yang
sulit atau tidak umum dalam modul
pembelajaran 25% dapat dipahami
pendidik dan siswa
SK Jika penjelasan untuk peristilahan yang
sulit atau tidak umum dalam modul
pembelajaran tidak dapat dipahami
pendidik dan siswa
12. Bahasa yang digunakan
sederhana, lugas dan mudah
dipaham
SB Jika 100% bahasa yang digunakan
dalam penulisan modul pembelajaran
sangat sederhana, lugas dan mudah
dipahami
S Jika 75% bahasa yang digunakan dalam
penulisan modul pembelajaran
sederhana, lugas dan mudah dipahami
C Jika 50% bahasa yang digunakan dalam
penulisan modul pembelajaran
sederhana, lugas dan mudah dipahami
K Jika 25% bahasa yang digunakan dalam
penulisan modul pembelajaran
sederhana, lugas dan mudah dipahami
SK Jika bahasa yang digunakan dalam
penulisan modul pembelajaran tidak
sederhana, tidak lugas dan tidak mudah
dipahami
13. Kalimat tidak bertele-tele. SB Jika 100% penulisan dalam modul
pembelajaran jelas, langsung dan tidak
terlalu banyak anak kalimat
B Jika 75% penulisan dalam modul
pembelajaran jelas, langsung dan tidak
terlalu banyak anak kalimat
C Jika 50% penulisan dalam modul
pembelajaran jelas, langsung dan tidak
terlalu banyak anak kalimat
81
K Jika 25% penulisan dalam modul
pembelajaran jelas, langsung dan tidak
terlalu banyak anak kalimat
SK Jika penulisan dalam modul
pembelajaran tidak jelas, tidak langsung
dan terlalu banyak anak kalimat
14. Bahasa dalam modul
pembelajaran disesuaikan
dengan tahap perkembangan
siswa
SB Jika 100% bahasa yang digunakan
dalam modul pembelajaran sangat
komunikatif
B Jika 75% bahasa yang digunakan dalam
modul pembelajaran komunikatif
C Jika 50% bahasa yang digunakan dalam
modul pembelajaran komunikatif
K Jika 25% bahasa yang digunakan dalam
modul pembelajaran komunikatif
SK Jika bahasa yang digunakan dalam
modul pembelajaran tidak komunikatif
D Penyajian 15. Sistematika pengorganisasian
materi baik
SB Jika 100% materi terorganisir dengan
baik dan sistematis
B Jika 75% materi terorganisir dengan
baik dan sistematis
C Jika 50% materi terorganisir dengan
baik dan sistematis
K Jika 25% materi terorganisir dengan
baik dan sistematis
SK Jika materi tidak terorganisir dengan
baik dan sistematis
16. Menyajikan banyak kegiatan
yang mengembangkan
ketrampilan proses
SB Jika 100% menyajikan kegiatan yang
mengembangkan keterampilan proses
B Jika 75% menyajikan kegiatan yang
mengembangkan keterampilan proses
C Jika 50% menyajikan kegiatan yang
mengembangkan keterampilan proses
K Jika 25% menyajikan kegiatan yang
mengembangkan keterampilan proses
SK Jika tidak menyajikan kegiatan yang
mengembangkan keterampilan proses
17. Gambar yang disajikan
berhubungan dan mendukung
kejelasan materi
SB Jika 100% gambar yang disajikan
berhubungan dan mendukung kejelasan
materi
B Jika 75% gambar yang disajikan
berhubungan dan mendukung kejelasan
materi
C Jika 50% gambar yang disajikan
berhubungan dan mendukung kejelasan
82
materi
K Jika 25% gambar yang disajikan
mendukung kejelasan materi
SK Jika gambar yang disajikan tidak
berhubungan dan mendukung kejelasan
materi
18. Memiliki daftar isi dan
petunjuk penggunaan modul
yang mudah dipelajari
SB Jika modul pembelajaran dilengkapi
dengan daftar isi dan petunjuk
penggunaannya 100% sangat mudah
dipahami
B Jika modul pembelajaran dilengkapi
dengan daftar isi dan petunjuk
penggunaannya 75% mudah dipahami
C Jika modul pembelajaran dilengkapi
dengan daftar isi dan petunjuk
penggunaannya 50% mudah dipahami
K Jika modul pembelajaran dilengkapi
dengan daftar isi dan petunjuk
penggunaannya 25% dapat dipahami
SK Jika modul pembelajaran tidak
dilengkapi dengan daftar isi dan
petunjuk penggunaan modul
19. Penampilan fisik modul dapat
menarik perhatian siswa untuk
belajar
SB Jika 100% penampilan fisik modul
dapat menarik perhatian siswa untuk
belajar
B Jika 75% penampilan fisik modul dapat
menarik perhatian siswa untuk belajar
C Jika 50% penampilan fisik modul dapat
menarik perhatian siswa untuk belajar
K Jika 25% penampilan fisik modul dapat
menarik perhatian siswa untuk belajar
SK Jika penampilan fisik modul tidak dapat
menarik perhatian siswa untuk belajar
E Kegrafisan 20. Desain modul baik (cover,
halaman teratur, kejelasan
huruf dan gambar)
SB Jika desain modul (cover, halaman
teratur, kejelasan huruf dan gambar)
sangat menarik dan mudah dipahami
B Jika desain modul (cover, halaman
teratur, kejelasan huruf dan gambar)
menarik dan mudah dipahami
C Jika desain modul (cover, halaman
teratur, kejelasan huruf dan gambar)
cukup menarik dan mudah dipahami
K Jika desain modul (cover, halaman
teratur, kejelasan huruf dan gambar)
kurang menarik dan dapat dipahami
83
SK Jika desain modul (cover, halaman
teratur, kejelasan huruf dan gambar)
tidak menarik dan tidak dapat dipahami
21. Ilustrasi sampul modul
menggambarkan isi/materi
yang disampaikan
SB Jika ilustrasi sampul sangat sesuai
dengan isi/materi yang disampaikan
B Jika ilustrasi sampul sesuai dengan
isi/materi yang disampaikan
C Jika ilustrasi sampul cukup sesuai
dengan isi/materi yang disampaikan
K Jika ilustrasi sampul kurang sesuai
dengan isi/materi yang disampaikan
SK Jika ilustrasi sampul tidak sesuai
dengan isi/materi yang disampaikan
22. Judul, gambar, dan keterangan
gambar dalam modul
pembelajaran sesuai dengan
konsep
SB Jika 100% judul, gambar, dan
keterangan gambar dalam modul
pembelajaran sesuai dengan konsep
B Jika 75% judul, gambar, dan keterangan
gambar dalam modul pembelajaran
sesuai dengan konsep
C Jika 50% judul, gambar, dan keterangan
gambar dalam modul pembelajaran
sesuai dengan konsep
K Jika 25% judul, gambar, dan keterangan
gambar dalam modul pembelajaran
sesuai dengan konsep
SK Jika judul, gambar, dan keterangan
gambar dalam modul pembelajaran
tidak sesuai dengan konsep
23. Bahan isi modul tidak mudah
sobek, terjilid kuat dan tidak
mudah lepas
SB Jika bahan isi modul tidak mudah
sobek, terjilid sangat kuat dan tidak
mudah lepas
B Jika bahan isi modul tidak mudah
sobek, terjilid kuat dan tidak mudah
lepas
C Jika bahan isi modul cukup mudah
sobek, terjilid kurang cukup kuat dan
tidak mudah lepas
K Jika bahan isi modul mudah sobek,
terjilid kurang kuat dan mudah lepas
SK Jika bahan isi modul sangat mudah
sobek, terjilid tidak kuat dang sangat
mudah lepas
F Keterlaksanaan 24. Materi sesuai alokasi waktu
yang disediakan
SB Jika 100% penjabaran materi sesuai
dengan alokasi waktu yang disediakan
B Jika 75% penjabaran materi sesuai
84
dengan alokasi waktu yang disediakan
C Jika 50% penjabaran materi sesuai
dengan alokasi waktu yang disediakan
K Jika 25% penjabaran materi sesuai
dengan alokasi waktu yang disediakan
SK Jika penjabaran materi tidak sesuai
dengan alokasi waktu yang disediakan
25. Kesesuaian alokasi waktu
dengan ketercapaian tujuan
pembelajaran
SB Jika alokasi waktu dengan ketercapaian
tujuan pembelajaran sangat sesuai
B Jika alokasi waktu dengan ketercapaian
tujuan pembelajaran sesuai
C Jika alokasi waktu dengan ketercapaian
tujuan pembelajaran cukup sesuai
K Jika alokasi waktu dengan ketercapaian
tujuan pembelajaran kurang sesuai
SK Jika alokasi waktu dengan ketercapaian
tujuan pembelajaran tidak sesuai
26. Kejelasan deskripsi langkah-
langkah aktivitas belajar siswa
SB Jika deskripsi langkah-langkah aktivitas
belajar siswa sangat jelas
B Jika deskripsi langkah-langkah aktivitas
belajar siswa jelas
C Jika deskripsi langkah-langkah aktivitas
belajar siswa cukup jelas
K Jika deskripsi langkah-langkah aktivitas
belajar siswa kurang jelas
SK Jika deskripsi langkah-langkah aktivitas
belajar siswa tidak jelas
G Evaluasi 27. Alat evaluasi sesuai indikator
ketercapaian Kompetensi
Dasar (KD) siswa.
SB Jika 100% evaluasi belajar yang
terdapat dalam modul tersebut sesuai
dengan indikator kemampuan siswa
B Jika 75% evaluasi belajar yang terdapat
dalam modul tersebut sesuai dengan
indikator kemampuan siswa
C Jika 50%evaluasi belajar yang terdapat
dalam modul tersebut sesuai dengan
indikator kemampuan siswa
K Jika 25% evaluasi belajar yang terdapat
dalam modul tersebut sesuai dengan
indikator kemampuan siswa
SK Jika evaluasi belajar yang terdapat
dalam modul tersebut tidak sesuai
dengan indikator kemampuan siswa
28. Kesesuaian jenis dan bentuk
penilaian dengan tujuan
pembelajaran.
SB Jika jenis dan bentuk penilaian sangat
sesuai dengan tujuan pembelajaran
85
B Jika jenis dan bentuk penilaian sesuai
dengan tujuan pembelajaran
C Jika jenis dan bentuk penilaian cukup
sesuai dengan tujuan pembelajaran
K Jika jenis dan bentuk penilaian kurang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
SK Jika jenis dan bentuk penilaian tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran
29. Kesesuaian evaluasi dengan
kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor siswa
SB Jika evaluasi belajar dalam modul
sangat sesuai dengan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor
B Jika evaluasi belajar dalam modul
sesuai dengan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotor
C Jika evaluasi belajar dalam modul
cukup sesuai dengan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor
K Jika evaluasi belajar dalam modul
kurang sesuai dengan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor
SK Jika evaluasi belajar dalam modul tidak
sesuai dengan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotor
30. Petunjuk evaluasi yang
digunakan mudah dipahami,
tepat dan jelas.
SB Jika petunjuk evaluasi yang digunakan
sangat mudah dipahami, tepat dan jelas
B Jika petunjuk evaluasi yang digunakan
mudah dipahami, sangat tepat dan
sangat jelas
C Jika petunjuk evaluasi yang digunakan
cukup mudah dipahami, cukup tepat
dan cukup jelas
K Jika petunjuk evaluasi yang digunakan
sukar dipahami, kurang tepat dan
kurang jelas
SK Jika petunjuk evaluasi yang digunakan
sangat sukar dipahami, tidak tepat dan
tidak jelas
86
Lampiran 4
INSTRUMEN TANGGAPAN SISWA
PENGEMBANGAN KUALITAS MODUL BIOLOGI BERBASIS SAINS
TEKNOLOGI MASYARAKAT(STM) MATERI FAMILI FABACEAE
(SUKU POLONG-POLONGAN) UNTUK SMA/MA
A. Aspek Kemudahan Pemahaman
1. Materi yang disajikan dapat menambah pengetahuan siswa pada materi
kingdom Plantae (dunia tumbuhan).
2. Modul ini mempermudah siswa dalam memahami materi famili Fabaceae
(suku polong-polongan).
3. Dapat menjelaskan keterkaitan dan perbedaan antara subfamili
Papilionoideae, Caesalpinoideae dan Mimosoideae..
B. Aspek Kemandirian Belajar
1. Memberikan kesempatan siswa untuk belajar sesuai kemampuan.
2. Sebagai media pembelajaran biologi mandiri bagi siswa.
C. Aspek Keaktifan dalam Belajar
1. Mendorong siswa untuk aktif mengikuti pelajaran biologi
2. Mendorong siswa untuk mengamati dan aktif dalam seluruh tugas/kegiatan
percobaan.
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan membangun konsep, hukum, fakta,
dan mengambil kesimpulan.
4. Mendorong siswa untuk belajar lebih banyak.
D. Aspek Minat terhadap Modul
1. Menarik minat siswa untuk belajar dengan modul.
2. Menambah minat siswa untuk belajar biologi.
3. Sebagai media pembelajaran biologi yang mengasyikkan.
E. Aspek Penyajian Modul
1. Teks dan tulisannya jelas dan mudah dibaca
2. Gambar yang disajikan jelas dan dapat menamambah pemahaman
terhadap materi biologi.
3. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
F. Aspek Penggunaan Modul
1. Modul ini mempermudah siswa dalam belajar.
2. Modul mudah digunakan siswa tanpa harus menggunakan alat khusus.
3. Modul dapat digunakan sebagai media pembelajaran biologi dimana saja.
87
Lampiran 5
ANGKET TANGGAPAN SISWA
PENGEMBANGAN KUALITAS MODUL BIOLOGI BERBASIS SAINS
TEKNOLOGI MASYARAKAT(STM) MATERI FAMILI FABACEAE
(SUKU POLONG-POLONGAN) UNTUK SMA/MA
Nama Siswa : ……….
Kelas : ……….
Hari, Tanggal : ……….
Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda check (√) pada kolom kategori sesuai dengan pilihan Anda
terhadap modul dengan pedoman pada kriteria penilaian sebagai berikut:
SS (Sangat Setuju) KS (Kurang Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)
S (Setuju) TS (Tidak Setuju)
2. Komentar atau saran harap ditulis pada lembar yang telah disediakan.
No Pernyataan Kriteria Penilaian
Aspek Kemudahan Pemahaman SS S KS TS STS
1 Materi yang disajikan dapat menambah
pengetahuan siswa pada materi kingdom
Plantae (dunia tumbuhan)
2 Modul ini mempermudah siswa dalam
memahami materi famili Fabaceae (suku
polong-polongan)
3 Dapat menjelaskan keterkaitan dan
perbedaan antara subfamili Papilionoideae,
Caesalpinoideae dan Mimosoideae
Aspek Kemandirian Belajar
1 Memberikan kesempatan siswa untuk
belajar sesuai kemampuan
2 Sebagai media pembelajaran biologi mandiri
bagi siswa
Aspek Keaktifan dalam Belajar
1 Mendorong siswa untuk aktif mengikuti
pelajaran biologi
2 Mendorong siswa untuk mengamati dan
aktif dalam seluruh tugas/kegiatan
percobaan
3 Mendorong siswa untuk berpikir dan
88
membangun konsep, hukum, fakta, dan
mengambil kesimpulan
4 Mendorong siswa untuk belajar lebih
banyak
Aspek Minat terhadap Modul
1 Menarik minat siswa untuk belajar dengan
modul
2 Menambah minat siswa untuk belajar
biologi
3 Sebagai media pembelajaran biologi yang
mengasyikkan
Aspek Penyajian Modul
1 Teks dan tulisannya jelas dan mudah dibaca
2 Gambar yang disajikan jelas dan dapat
menamambah pemahaman terhadap materi
biologi
3 Menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami
Aspek Peenggunaan Modul
1 Modul ini mempermudah siswa dalam
belajar
2 Modul mudah digunakan siswa tanpa harus
menggunakan alat khusus
3 Modul dapat digunakan sebagai media
pembelajaran biologi dimana saja
Terima Kasih.
Siswa
(________________)
89
Lampiran 6
Berilah tanda silang (x) huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang bukan ciri dari kingdom Plantae adalah…
a. Memiliki kloroplas d. Memiliki alat reproduksi
berupa bunga
b. Dinding sel tersusun atas selulosa e. Memiliki ikatan pembuluh
c. Uniseluler prokariotik
2. Di bawah ini yang merupakan famili dari kelas monokotil adalah…
a. Papilionaceae d. Poaceae
b. Mimosaceae e. Casuarinaceae
c. Malvaceae
3. Tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae memiliki bagian-bagian
berikut kecuali…
a. Berkas pengangkut d. Ovarium
b. Pollen e. Ovulum
c. Karpela
4. Perhatikan ciri-ciri tumbuhan berikut ini:
1. Memiliki bunga dengan kelipatan 3
2. Berkambium
3. Tulang daun menyirip dan menjari
4. Berakar tunggang
5. Kotiledon 1
Ciri-ciri yang menunjukkan kelompok tumbuhan dikotil adalah…
a. 1-2-3 d. 2-3-5
b. 1-3-5 e. 3-4-5
c. 2-3-4
5. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) memiliki habitus yang bervariasi. Di
bawah ini yang merupakan contoh tumbuhan perdu adalah…
a. Jati, kelapa, dan beringin
b. Lili, krokot dan mawar
c. Sayur-sayuran, arbei dan kelapa
d. Lili, krokot dan arbei
e. Mawar, bunga merak dan kembang sepatu
6. Pernyataan tentang tumbuhan Angiospermae di bawah ini benar kecuali….
a. Biji diselubungi oleh daun buah
b. Bunga sudah lengkap
90
c. Berdasarkan jumlah daun lembaganya dibedakan menjadi monokotil dan
dikotil
d. Reproduksi seksual dengan biji
e. Reproduksi dibentuk dalam strobilus yang umumnya berbentuk kerucut
7. Berdasarkan ada tidaknya daun mahkota bunga, tumbuhan berbiji tertutup
dari kelas dikotil
dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu…
a. Monoklamida, Monokotil, dan Diapetala
b. Dialipetala, Solanaceae, dan Fabaceae
c. Monoklamida, Piperaceae, dan Fabaceae
d. Cannaceae, Piperaceae, dan Fabaceae
e. Simpetala, Monoklamida dan Diapetala
8. Berikut ini yang bukan merupakan anggota dari subfamili Papilionoideae
adala…
a. Delonix regia d. Pisum sativum
b. Erythrina fusca e. Arachis hypogaea
c. Gliricidia sepium
9. Berbagai tumbuhan yang aa di lingkungan sekitar
1) Pterocarpus indica 4) Dalbergia latifolia
2) Albizia falcata 5) Pachyrhizus erosus
3) Arachis hypogaea 6) Centrosema pubescens
Tumbuhan mana yang bisa dimanfaatkan kayunya (bahan bangunan)?
a. 1, 2 dan 3 d. 3, 5 dan 6
b. 1, 2 dan 4 e. 1, 3 dan 6
c. 2, 4 dan 6
10. Tumbuhan dimaksukkan ke dalam makhluk hidup karena memiliki ciri
khusus. Berikut yang bukan ciri dunia tumbuhan adalah…
a. Eukariotik d. Berklorofil
b. Memiliki dinding sel e. Autrotof
c. Uniseluler
11. Perkembangan megaspora akan membentuk sel telur (ovum), jika ovum
dibuahi oleh sel sperma maka akan tumbuh menjadi….
a. Sporogonium c. Embrio e. Zigot
b. Anteridium d. Arkegonium
12. Ciri tumbuhan
1. menghasilkan biji yang bervariasi baik bentuk, warna dan ukuran
2. tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
3. akar berbentuk serabut atau tunggang
4. menghasilkan spora
91
5. sel-sel batang telah mengalami deferensiasi menjadi epidermis, korteks,
dan silinder pusat
dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan ciri-ciri tumbuhan
Spermatophyta?
a. 1, 2 dan 3 d. 1, 3 dan 5
b. 1, 3 dan 4 e. 3, 4 dan 5
c. 2, 4 dan 5
13. Fabaceae merupakan famili tumbuhan dengan anggota sangat besar, karena
anggotanya yang besar maka dibagi menjadi 3 subfamili yaitu…
a. Mimosoideae, Gymnospermae dan Papilionoideae
b. Papilionoideae, Caesalpinoideae dan Mimosoideae
c. Mimosoideae, Caesalpinoideae dan Poaceae
d. Caesalpinoideae, Arecaceae dan Mimosoideae
e. Amaranthaceae, Poaceae dan Monochlamydae
14. Di bawah ini merupakan contoh tumbuhan monokotil kecuali…
a. Oryza sativa (padi) d. Zingiber officinale (jahe)
b. Solanum tubermosum (kentang) e. Cocos nucifera (kelapa)
c. Zea mays (jagung)
15. Famili Fabaceae memiliki habitus yang bervariasi. Di bawah ini yang
habitusnya berupa semak adalah…
a. Caesalpinia pulcherrima dan Delonix regia
b. Tamarindus indica dan Gliricidia sepium
c. Abrus precatorius dan Sesbania grandiflora
d. Centrosema pubescens dan Clitoria ternatea
e. Dalbergia latifolia dan Leucaena leucocephala
16. Tumbuhan di bawah ini yang tidak termasuk ke dalam subfamili
Mimosoideae adalah…
a. Leucaena leucocephala (petai cina) d. Tamarindus indica(asem
jawa)
b. Albizia falcate (sengon) e. Parkia speciosa(petai)
c. Calliandra calothyrsus(kaliandra)
17. Pachyrhizus erosus adalah tanaman yang bisa dimanfaatkan…
a. Daunnya d. Bunganya
b. Bijinya e. Umbinya
c. Batangnya
18. Tahu, tempe, kecap adalah hasil olahan dari tanaman famili Fabaceae.
Spesies dari tanaman tersebut adalah…
a. Glycine max d. Arachis hypogaea
b. Pisum sativum e. Phaseolus radiatus
c. Phaseolus vulgaris
92
19. Nama Latin dari tanaman turi adalah…
a. Centrosema pubescens d. Mimosa pudica
b. Delonix regia e. Sesbania grandiflora
c. Albizia saman
20. Phaseolus radiatus merupakan tumbuhan yang termasuk dalam subfamili
apa?
a. Moraceae d. Caesalpinoideae
b. Mimosoideae e. Euphorbiaceae
c. Papilionoideae
21. Biji pada tumbuhan Angiospermae sebenarnya berisi…
a. Lembaga d. Lembaga dan endosperm
b. Endosperm e. Ovum dan endosperm
c. Ovum
22. Urut-urutan nama Latin dari tumbuhan dadap, kaliandra dan trembesi yang
benar adalah…
a. Erythrina fusca, Calliandra calothyrsus, Samanea saman
b. Samanea saman, Calliandra calothyrsus, Abizia saman
c. Erythrina fusca, Calliandra calothyrsus, Albizia falcata
d. Calliandra calothyrsus, Erythrina fusca, Dalbergia latifolia
e. Albizia saman, Parkia speciosa, Erythrina fusca
23. Tumbuhan di bawah ini yang bentuk bunganya sama dengan Clitoria
ternatea adalah…
a. Parkia speciosa d. Centrosema pubescens
b. Leucaena leucocephala e. Albizia falcata
c. Caesalpinia sappan
24. Berbagai tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar: perbaiki rumusan
soalnya
1) Tembakau (Nicotiana tabacum)
2) Jambu biji (Psidium guajava)
3) Jagung (Zea mays)
4) Mengkudu ( Morinda citri folia)
5) Kangkung (Ipomea aquatic)
6) Lada (Piper ningrum)
7) Sambiloto (Andrographis paniculata)
Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat dan rempah-rempah adalah…
a. 1, 2 dan 3 d. 3, 5 dan 6
b. 1, 3 dan 4 e. 3, 6 dan 7
c. 2, 4 dan 6
93
25. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) terbagi atas Angiospermae dan
Gymnospermae, di bawah ini yang bukan merupakan anggota
Gymnospermae adalah….
a. Coniferophyta d. Ginkophyta
b. Antophyta e. Gnetophyta
c. Cycadophyta
26. Gambar mana yang merupakan bunga anggota subfamili Papilionoideae…
a. b. c. d. e.
27. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri tumbuhan
monokotil adalah…
a. Batang biasanya tidak bercabang-cabang
b. Tulang daunnya menjari
c. Makhota bunga berjumlah tiga atau kelipatannya
d. Tulang daunnya berbentuk melengkung
e. Perakarannya serabut
28. Ciri khusus biji yang dimiliki oleh tumbuhan famili Fabaceae adalah…
a. Berdaging dan tebal
b. Biji berada di permukaan luar daun buah
c. Biji berbentuk polong
d. Biji tidak dilindungi oleh daun buah
e. Dilindungi oleh lapisan kulit yang tebal
29. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak asing dengan yang namanya jengkol,
jengkol bisa dijadikan sebagai lauk. Manakah diantara nama-nama berikut
yang merupakan nama Latin dari jengkol…
a. Mimosa pudica d. Pisum sativum
b. Pithecellobium jiringa e. Glycine max
c. Pithecellobium dulce
30. Bunganya tersusun membentuk bongkol, merupakan ciri khas bunga
subfamili apa…?
a. Mimosaceae d. Moraceae
94
b. Poaceae e. Papilionaceae
c. Caesalpinoideae
31. Famili Fabaceae memiliki habitus yang bervariasi. Di bawah ini yang
habitusnya berupa perdu adalah…
a. Caesalpinia pulcherrima dan Leucaena leucocephala
b. Tamarindus indica dan Gliricidia sepium
c. Abrus precatorius dan Sesbania grandiflora
d. Centrosema pubescens dan Clitoria ternatea
e. Dalbergia latifolia dan Delonix regia
32. Tumbuhan di bawah ini yang termasuk ke dalam subfamili Caesapinoideae
adalah…
a. Leucaena leucocephala d. Tamarindus indica
b. Albizia falcata e. Parkia speciosa
c. Calliandra calothyrsus
33. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri tumbuhan
monokotil adalah…
a. Batang biasanya tidak bercabang-cabang
b. Tulang daunnya menjari
c. Makhota bunga berjumlah tiga atau kelipatannya
d. Tulang daunnya berbentuk melengkung
e. Perakarannya serabut
34. Gymnospermae dan Angiopsermae tergolong dalam divisi Spermatophyta
karena…
a. Menghasilkan sel gamet d. Mempunyai strobilus
b. Mempunyai biji e. Menghasilkan buah
c. Mempunyai bunga
35. Phaseolus radiatus merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili…
a. Moraceae d. Caesalpiniaceae
b. Mimosaceae e. Euphorbiaceae
c. Papilionaceae
36. Pengamatan pada suatu tumbuhan menunjukkan ciri-ciri batang bercabang,
berakar tunggang, berdaun, berbiji dan terdapat strobilus. Dari ciri-ciri
tersebut tumbuhan itu digolongkan ke dalam…
a. Monokotil c. Gymnospermae e. Fabaceae
b. Dikotil d. Angiospermae
37. Di bawah ini tanaman dari famili Fabaceae yang bisa dimanfaatkan sebagai
sayuran hijau adalah…
a. Kacang panjang (Vigna unguiculata)
b. Angsana kembang (Pterocarpus indicus)
c. Gamal (Gliricidia sepium)
95
d. Jengkol (Pithecellobium. jiringa)
e. Flamboyan (Delonix regia)
38. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) terbagi atas Angiospermae dan
Gymnospermae, di bawah ini yang bukan merupakan anggota
Gymnospermae adalah….
a. Coniferophyta c. Cycadophyta e. Gnetophyta
b. Antophyta d. Ginkophyta
39. Manfaat yang bisa diambil dari sonokeling (Dalbergia latifolia) adalah…
a. Daunnya untuk sayuran hijau
b. Bijinya untuk dikonsumsi
c. Batangnya untuk bahan bangunan
d. Umbinya untuk dimakan
e. Bunganya untuk hiasan
40. Gambar mana yang menunjukkan buah dari tanaman Pithecellobium dulce
(asam londo)…
a. b. c. d. e.
96
Lampiran 7
1. Penilaian Kualitas Modul oleh reviewer secara keseluruhan
Tabel Hasil Data Penilaian Modul Biologi oleh Reviewer
No Aspek Kriteria Skor
Max
Hasil
∑
Skor X ̅
%
Keidealan
1 Penyajian Materi 1,2,3,4,5 50 43.6 21.6 87.20
2 Kurikulum 6,7,8 30 25.8 12.9 86.00
3 Kebahasaan 9,10,11,12,13,14 60 50.1 25.05 83.50
4 Penyajian 15,16,17,18,19 50 42.3 21.15 84.60
5 Kegrafisan 20,21,22,23 40 34 17 85.00
6 Keterlaksanaan 24,25,26 15 12.5 12.5 83.33
7 Evaluasi 27,28,29,30 20 19 19 95.00
Total 30 265 227.3 129.15 85.77
Perhitungan kualitas modul secara keseluruhan
Mi = 1/2(skor maksimal ideal + skor minimal ideal ) = ½ x 180 =90
SBi =(1/2x1/3)(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)=1/6x120= 20
Total skor maksimal = 265
Total skor minimum = 53
Mi+1.80SBi = 90 + (1,80 x 20) = 126
Mi+0.60SBi = 90 + (0,60 x 20) = 102
Mi-0.60SBi = 90 – (0,60 x 20) = 78
Mi-1.80SBi = 90 – (1,80 x 20) = 54
𝑋 (skor keseluruhan aspek) = 129,15
Nilai 𝑋 (129,15) terletak pada rentang skor nomor 1 yaitu lebih dari 126,
sehingga nilai kualitas modul secara keseluruhan adalah Sangat Baik.
Tabel Perhitungan Kriteria Penilaian Secara Keseluruhan Berdasarkan Rumus
Kriteria Penilaian Ideal
No Rentang Skor (𝑖) Kuantitatif Kategori
Kualitatif
Rentang Skor
1. 𝑋 > (𝑀𝑖 + 1,80 𝑆𝐵𝑖) Sangat Baik 𝑋 > 126
2. (𝑀𝑖 + 0,60 𝑆𝐵𝑖) < 𝑋 ≤ (𝑀𝑖 + 1,80 𝑆𝐵𝑖) Baik 102 < 𝑋 ≤ 126
3. (𝑀𝑖 − 0,60 𝑆𝐵𝑖) < 𝑋 ≤ (𝑀𝑖 + 0,60 𝑆𝐵𝑖) Cukup 78 < 𝑋 ≤ 102
4. (𝑀𝑖 − 1,80 𝑆𝐵𝑖) < 𝑋 ≤ (𝑀𝑖 − 0,60 𝑆𝐵~) Kurang 54 < 𝑋 ≤ 78
5. 𝑋 ≤ (𝑀𝑖 − 1,80 𝑆𝐵𝑖) Sangat
Kurang 𝑋 ≤ 54
97
2. Penilaian kualitas modul tiap-tiap aspek
Tabel Penilaian Modul pada TIap-Tiap Aspek
No Aspek Kriteria Skor
Max
Hasil
∑
Skor X ̅ % Keidealan
1 Penyajian Materi 1,2,3,4,5 50 43.6 21.6 87.20
2 Kurikulum 6,7,8 30 25.8 12.9 86.00
3 Kebahasaan 9,10,11,12,13,14 60 50.1 25.05 83.50
4 Penyajian 15,16,17,18,19 50 42.3 21.15 84.60
5 Kegrafisan 20,21,22,23 40 34 17 85.00
6 Keterlaksanaan 24,25,26 15 12.5 12.5 83.33
7 Evaluasi 27,28,29,30 20 19 19 95.00
Tabel Perhitungan Persentase Keidealan Modul Tiap-Tiap Aspek
Aspek
∑
Kriteria
∑
Penilai
Skor Max
Ideal
Skor Min
Ideal X ̅ Mi Sbi
% Keidealan
(P)
A 5 2 25 5 21.6 15 3.33 86.40
B 3 2 15 3 12.9 9 2.00 86.00
C 6 2 30 6 25.05 18 4.00 83.50
D 5 2 25 5 21.15 15 3.33 84.60
E 4 2 20 4 17 12 2.67 85.00
F 3 1 15 3 12.5 9 2.00 83.33
G 4 1 20 4 19 12 2.67 95.00
Tabel Perhitungan Kriteria Penilaian Modul Tiap Aspek
Aspek Mi+1.80SBi Mi+0.60SBi Mi-0.60SBi Mi-1.80SBi
A 21 17 13 9
B 12.6 10.2 7.8 5.4
C 25.2 20.4 15.6 10.8
D 21 17 13 9
E 16.8 13.6 10.4 7.2
F 12.6 10.2 7.8 5.4
G 16.8 13.6 10.4 7.2
98
Tabel Kategori PenilaianKualitas Modul Tiap Aspek
Aspek X ̅Kategori Kualitatif dan Rentang Skor
SB B C K SK
A 21.6 X ̅ > 21 17 <X ̅≤ 21 13 <X ̅≤ 17 9 <X ̅≤ 13 X ̅≤ 9
B 12.9 X ̅ > 12.6 7.8 <X ̅≤ 12.6 7.8 <X ̅≤ 10.2 5.4 ≤̅ 7.8 X ̅≤5.4
C 25.05 X ̅ > 25.2 20.4 <X ̅≤ 25.2 15.6 <X ̅≤ 20.4 10.8 <X ̅≤ 15.6
X ̅≤ 10.8
D 21.15 X ̅ > 21 17 <X ̅≤ 21 13 <X ̅≤ 17 9 <X ̅≤ 13 X ̅≤ 9
E 17 X ̅ > 16.8 13.6 <X ̅≤ 16.8 10.4 <X ̅≤ 13.6 7.2 <X ̅≤ 10.4 X ̅≤ 7.2
F 12.5 X ̅ > 12.6 10.2 <X ̅≤ 12.6 7.8 <X ̅≤ 10.2 5.4 <X ̅≤ 7.8 X ̅≤ 5.4
G 19 X ̅ > 16.8 13.6 <X ̅≤ 16.8 10.4 <X ̅≤ 13.6 7.2 <X ̅≤ 10.4 X ̅≤ 7.2
Dari tabel di atas bisa diketahui nilai kualitas dari tiap-tiap aspek adalah
sebagai berikut:
Tabel Kualitas Modul Berdasarkan Penilaian pada Setiap Aspek
No Aspek Kriteria Rata-rata Nilai
1 Penyajian Materi 1,2,3,4,5 21,6 Sangat Baik
2 Kurikulum 6,7,8 12,9 Sangat Baik
3 Kebahasaan 9,10,11,12,13,14 25,05 Baik
4 Penyajian 15,16,17,18,19 21,15 Sangat Baik
5 Kegrafisan 20,21,22,23 17 Sangat Baik
6 Keterlaksanaan 24,25,26 12,5 Baik
7 Evaluasi 27,28,29,30 19 Sangat Baik
99
Lampiran 8
Data Respon Tanggapan Siswa Terhadap Modul Biologi
Tabel DataTangggapan Siswa Terhadap Modul
No Aspek Kriteria
Skor
Max
∑
Skor X ̅
%
Keidealan
1 Kemudahan Pemahaman 1,2,3 525 477 13.62 90.86
2 Kemandirian Belajar 1,2 350 311 8.88 88.86
3 Keaktifan Belajar 1,2,3,4 700 633 18.08 90.43
4 Minat terhadap Modul 1,2,3 525 481 13.74 91.62
5 Penyajian Modul 1,2,3 525 445 12.71 84.76
6 Penggunaan Modul 1,2,3 525 502 14.34 95.62
Total 18 3150 2849 81.40 90.44
Keterangan:
Persentase Keidealan (P) = Skor hasil penilaian
Skor maksimal x100%
Jumlah skor maksimal = (skor tertinggi x jumlah butir x jumlah
responden)
= 5 x 18 x 35
= 3150
Jumlah skor pengumpulan data adalah 2849, dengan demikian kualitas modul
biologi berdasarkan tanggapan 35 siswa adalah 2849 : 3150 x 100% = 90.44%.
hasil penilaian tersebut dapat dibandingkan dengan skala penilaian keseluruhan
mulai dari nilai terendah hingga tertinggi dengan kategori sebagai berikut:
630 1260 1890 2520 2849 3150
Berdasarkan kategori tersebut dapat diketahui bahwa nilai 2849 berada
dalam interval antara “ Setuju dan Sangat Setuju”.
100
Lampiran 9
TABEL NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA
No
Siswa Pretest Postest
No
siswa Pretest Postest
1 16.67 41.67 19 54.17 62.50
2 50.00 58.33 20 62.50 95.83
3 16.67 50.00 21 58.33 45.83
4 37.50 87.50 22 41.67 75.00
5 25.00 66.67 23 25.00 79.17
6 8.33 41.67 24 41.67 70.83
7 54.17 95.83 25 33.33 83.33
8 33.33 79.17 26 33.33 87.50
9 41.67 70.83 27 54.17 45.83
10 50.00 58.33 28 25.00 87.50
11 12.50 50.00 29 29.17 66.67
12 45.83 100.00 30 20.83 95.83
13 54.17 79.17 31 83.33 100.00
14 45.83 83.33 32 25.00 62.50
15 33.33 87.50 33 12.50 87.50
16 33.33 70.83 34 62.50 54.17
17 12.50 79.17 35 33.33 83.33
18 50.00 91.67
101
Lampiran 10
HASIL UJI VALIDITAS DAN RERIABILITAS SOAL
a. Uji validitas
Berdasarkan hasil uji dari 40 soal terdapat 16 soal yang nilai r lebih
kecil dari 0,3 yaitu nomor 13, 15, 16, 17, 18, 21, 24, 27, 29, 31, 32, 33,
34, 35, 37 dan 38 dari 40 soal. Syarat minimal soal dianggap valid
adalah r = 0,3.
b. Uji rabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.724 40
Setelah uji validitas, dilakukan uji reabilitas. Dari hasil uji statistik menunjukkan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.724. Itu berarti bahwa soalnya reliabel
karena nilai Cronbach’s Alpha semakin mendekati angka 1.
102
Lampiran 11
HASIL UJI T-TEST
Hasil belajar diukur menggunakan data pretest dan posttest yang diuji statistiknya
dengan uji t-test. Nilai pretest dan posttest diuji signifikansinya menggunakan uji
t-test. Hasil uji t-test adalah sebagai berikut.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Postest 73.5711 35 17.55976 2.96814
Pretest 37.6189 35 17.34199 2.93133
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Nilai Postest & Pretest 35 .222 .200
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Nilai Postest-
Pretest 3.595231 21.77142 3.68004 28.47354 43.43103 9.770 34 .000
Berdasarkan hasil uji t, tampak nilai t = 9,770 dan nilai sig. = 0,000. Nilai sig.
0,000 < 0,05 = H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai t hitung 9,770 lebih besar dari
nilai t tabel 1,691 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai t tabel diperoleh
dari rumus dk n-1= 34 ; nilai α = 5%, sehingga diperoleh nilai t tabel 1,691.
Berdasarkan data tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa belajar menggunakan
modul biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
103
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 2 x 45’
Standar Kompetensi : Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip
pengelompokan makhluk hidup untuk mempelajari
keanekaragaman dan peran keanekaragaman hayati bagi
kehidupan.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam tumbuhan dan
peranannya bagi kehidupan manusia.
Indikator :
1. Mengidentifikasi, membedakan dan
mengkomunikasikan ciri-ciri Famili Fabaceae dalam
Kingdom Plantae.
2. Memberi contoh anggota masing-masing Famili
Fabaceae dalam Kingdom Plantae.
3. Mengenal anggota masing-masing subfamili
berdasarkan morfologinya.
4. Mengidentifikasi peran anggota Famili Fabaceae bagi
kehidupan.
5. Mengusulkan alternatif pemanfaatan Famili Fabaceae
bagi perkembangan sains, teknologi dan lingkungan
pada masyarakat.
Alokasi Waktu : 2 x 45’ (90 menit)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi, membedakan dan mengkomunikasikan ciri-
ciri Famili Fabaceae dalam Kingdom Plantae.
2. Siswa mampu memberi contoh anggota masing-masing Famili Fabaceae
dalam Kingdom Plantae.
3. Siswa dapat mengenal anggota masing-masing subfamili berdasarkan
morfologinya.
4. Siswa mampu mengidentifikasi peran anggota Famili Fabaceae bagi
kehidupan.
104
5. Siswa dapat mengusulkan alternatif pemanfaatan Famili Fabaceae bagi
perkembangan sains, teknologi dan lingkungan pada masyarakat.
B. Materi Pembelajaran
Famili Fabaceae (suku polong-polongan).
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi modul Tumbuhan Fabaceae
D. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
Member salam, presensi siswa
Apersepsi
Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menunjukkan berbagai
macam tumbuhan, kemudian menanyakan kepada siswa apakah ada
tumbuhan yang masuk ke dalam famili Fabaceae.
Guru menyampaikan sekilas tentang tumbuhan Fabaceae.
Guru melakukan pretest kepada siswa
b. Kegiatan Inti
Guru membimbing siswa dalam bentuk kelompok
Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi dalam modul.
Siswa belajar mandiri dengan menggunakan modul tentang Tumbuhan
Fabaceae di Sekitar Kita”.
Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang tumbuhan Fabaceae.
Guru melakukan posttest kepada siswa
c. Kegiatan Penutup
Guru memberian penghargaan kepada siswa yang memiliki nilai pretest
tertinggi.
E. Sumber Belajar
1. Modul “Tumbuhan Fabaceae di Sekitar Kita”.
2. Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta: UGM Press.
F. Penilaian
Tes tertulis (pretest dan postest )
Kayen, 3 Oktober 2013
Mengetahui
Guru Biologi Peneliti
Suwargono, S. Pd. Ika Muryani
NIP. 19700116 199903 1004 08680040
105
Lampiran 13
DATA REVIEWER
1. Data Para Ahli
No Spesifikasi
Ahli
Nama Ahli Pekerjaan Instansi
1 Ahli Materi Bapak Widodo, M. Pd. Dosen UIN Sunan
Kalijaga
Ibu Dias Idha Pramesti, M.
Si.
Dosen UIN Sunan
Kalijaga
2 Ahli Media Bapak Sigit Prasetyo, M.
Pd. Si.
Dosen UIN Sunan
Kalijaga
3 Ahli Bahasa Ibu Uki Siskarani S. Pd Guru Bahasa
Indonesia
SMA Negeri 1
Kayen Pati
2. Data Guru Biologi dan Peer Reviewer
No Nama Pekerjaan Instansi
1 Suwargono, S. Pd. Guru Biologi SMAN 1 Kayen
2 Toto Triyono, S. Pd. Guru Biologi SMAN 1 Kayen
3 Faradlina Mufti, S. Si. Alumni Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
4 Indah Kurniawati Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
5 Siti Diniarsih, S. Pd. Si. Alumni Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
6 Tia Yulianingsih Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
7 Dwi Fitriana, S. Pd. Si. Alumni Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
3. Data Siswa
No Nama Siswa Kelas Sekolah
1 ATIKA FITRI KHOLIFAH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
2 AYIK NUR ROHMAT XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
3 BAGAS PANGESTU XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
4 BAYU VERDIAN NUGROHO XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
5 DEDI KURNIAWAN XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
6 DWI MERANTI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
7 EKO FITRI CAHYANTO XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
8 ERNA ALFIANA KUSNIAH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
9 FITRI NANDA MUSTIKA XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
10 FUJI LESTARI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
11 GALUH THIFAL ANGGRAENI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
12 IKA WINDASARI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
13 IKHA RISTIANA NINGRUM XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
14 IMA RO'ATUS SHOLIHAH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
15 JALIL MUNASIR XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
106
16 KULIYA XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
17 LAYLI NUR MAZIDAH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
18 MILA PERTIWI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
19 NITA HARDIYANTI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
20 PIPIT ARIANI PUTI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
21 SARAS WATI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
22 SITA DEVI ALVIONITA XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
23 SITI MAESAROH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
24 SITI MUAWANAH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
25 SITI NUR HALIMAH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
26 SRI LAPISYANTI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
27 SRI SULISTYANINGSIH XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
28 TJHIN,JUNIA SARI OKY NAWA XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
29 TRI PUJI LESTARI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
30 WAHYU WIJAYANTI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
31 YANTO DWI NUGROHO XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
32 YEYEN AYUK SAPITRI XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
33 YUSNITA MEYKA CANDRA XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
34 ZUHDAN MAHARDIKA XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
35 ZULFA FAURINA MELINDA XI IPA 5 SMAN 1 Kayen
107
Lampiran 14
108
Lampiran 15
109
Lampiran 16
CURICULUM VITAE
A. Identitas Pribadi
Nama : Ika Muryani
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 25 April 1990
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Dk. Jrambah Ds. Durensawit RT/RW 2/III
Kec. Kayen Kab. Pati, Jawa Tengah
No Hp. : 085285979795/087839106639
B. Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 02 Beketel Lulus Tahun 2002
2. SMP Negeri 1 Kayen Lulus Tahun 2005
3. SMA Negeri 1 Kayen Lulus Tahun 2008
Yogyakarta, 21 Januari 2014
Ika Muryani
08680040