154
PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAK PENYANDANG DISABILITAS DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos) Oleh : Ika Septi Trisnowati 1110054000023 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1438 H

PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAK PENYANDANG DISABILITAS

DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos)

Oleh :

Ika Septi Trisnowati 1110054000023

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1438 H

Page 2: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ
Page 3: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ
Page 4: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ
Page 5: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

i

ABSTRAK

IKA SEPTI TRISNOWATI (1110054000023)

Pengembangan Minat dan Bakat Anak-Anak Disabilitas di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

Berbagai kasus yang terjadi pada anak-anak Indonesia, termasuk kasus penelantaran anak. Terlebih lagi kasus penelantaran tersebut terjadi pada anak-anak penyandang disabilitas. Tetapi apapun keadaan yang terjadi pada anak-anak tersebut. Bukan berarti mereka tidak memiliki harapan masa depan yang cerah, sebagaimana harapan setiap anak-anak yang normal fisik dan mental. Bahkan sebenarnya anak-anak penyandang disabilitas juga memiliki bakat/potensi yang sama dan terkadang dapat melebihi anak-anak normal pada umumnya. Oleh karena itu dengan adanya pengembangan minat dan bakat, dapat menjadi media untuk anak-anak penyandang disabilitas di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta. Dalam menuangkan apa yang menjadi minat dan bakat yang mereka miliki.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta kepada anak-anak penyandang disabilitas yang diasuhnya. Hambatan dan tantangan yang terjadi atau dirasakan selama proses pelaksanaan pengembangan minat dan bakat tersebut. Dan juga bagaimana hasil pencapaian sejauh ini, dari pengembangan minat dan bakat yang telah berjalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dengan data yang dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini berlokasi di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta.

Program pengembangan minat dan bakat yang dilakukan kepada anak-anak penyandang disabilitas di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta. Merupakan gagasan yayasan untuk bisa memberi wadah kepada anak-anak dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Melalui pengamatan terhadap anak-anak, kemudian melakukan tes minat dan bakat, mencarikan pelatih/pengajar yang sesuai dengan minat dan bakat anak-anak, melakukan penjadwalan pelatihan dengan syarat tidak mengganggu waktu sekolah anak-anak. Karena pendidikan akademik sangat diutamakan oleh pihak yayasan. Pengembangan minat dan bakat yang dilakukan saat ini adalah pada bidang seni lukis dan seni musik. Pelatihan lukis biasanya dengan mengenal dasar-dasar melukis, dimulai dari peralatan dan bentuk-bentuk gambar sederhana. Sedangkan pelatihan musik, anak-anak diajak untuk mencoba berbagai alat musik sampai menemukan alat musik yang mampu dikuasai oleh masing-masing anak, kemudian bersama pelatih menentukan lagu yang akan dimainkan. Hambatan serta tantangan sudah pasti ada, terlebih lagi anak-anak tersebut adalah penyandang disabilitas yang berbeda-beda. Maka daya tangkap atau pemahaman terhadap materi dan metode yang diterapkan oleh masing-masing pelatih/pengajar akan diterima dengan nalar yang berbeda-beda juga. Namun hal tersebut bukanlah suatu hal yang harus ditakutkan. Karena walaupun hambatan dan tantangan menyertai, tetapi anak-anak tetap bisa menampilkan hasil karya terbaik mereka berupa lukisan dan penampilan memainkan alat musik di panggung. Dan sudah dilihat/disaksikan oleh masyarakat umum.

Page 6: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

ii

KATA PENGANTAR

حيم حمان الر بسم هللا الر

Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin...

Syukur kepada Allah ‘Azza wa jalla, yang telah memberikan segala

nikmat, rahmat dan inayah-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam juga tercurahkan kepada Nabi

Muhammad shallaAllahu `alaihi wa sallam, beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penelitian dan penulisan skripsi

ini. Telah melibatkan banyak pihak dan juga mendapat dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karenanya dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada :

1. Keluarga besar penulis, suami tersayang Mohammad Anwar Rosyid,

S.Kom. Atas ridho, doa dan usahanya sehingga penulis dapat melanjutkan

pendidikan jenjang Strata I. Orangtua tersayang, Mama Maryam dan

Bapak Rustono. Mertua tersayang, Mama Ani (Hj. Tri Budiani) dan Papa

Ridwan (alm. H. Mohammad Sahid Jusuf Ridwan), atas segala doa dan

dukungannya. Serta putri tersayang Khansa Nasyithoh Ar Rosyid,

penambah semangat bagi penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Arief Subhan, M.Ag selaku Dekan dari Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

4. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku Ketua Jurusan Prodi Pengembangan

Masyarakat Islam (PMI), Bapak M. Hudri, M.Ag selaku Sekretaris

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan seluruh Dosen

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan banyak

bantuan, ilmu pengetahuan dan bimbingan selama masa

perkuliahan/pembelajaran.

Page 7: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

iii

5. Bapak Muhtadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan waktu, pikiran dan tenaganya dalam membimbing penulisan

skripsi ini.

6. Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta yang telah menerima penulis untuk

melakukan penelitian skripsi, Bapak Sudarno, S.Pd selaku pembimbing

penelitian di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, Anak-anak asuh Yayasan

Sayap Ibu Cabang Jakarta-unit Cirendeu, Ibu Esti selaku Pelatih Lukis

anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta (dalam program

Pengembangan Minat dan Bakat), Kak Egar dan Kak Aji selaku Pelatih

Musik anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta (dalam program

Pengembangan Minat dan Bakat).

7. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Pimpinan

dan segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Keluarga besar Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) angkatan 2010:

Desia Cahya Ningrum, Lilis Yunengsih (Nhe), Nurul, Mia, Anisa, Badzlia

(Zill), Nurhandayani (Nunung), Vivih, Sri Rahmayani (Enci), Resa (Eca),

Yulia (Yusi), Maya, Salamah, Tiflah, Iqbal, Irfan, Rendy, Fikri, Anfal,

Taufik, Arya, Viqih, Ade, Wawan, Ujang, Heri, Givano, Adit. Terima

kasih atas kebersamaannya, kerjasamanya, kenangan/pengalaman yang

terjadi bersama-sama. Semoga ilmu yang kita dapat bersama bermanfaat,

sukses untuk kita dan semoga tetap terjaga sillaturahim kita.

Hanya dengan doa dan harapan yang bisa penulis berikan kepada semua

pihak yang telah berperan besar bagi penulis selama penulis melakukan studi di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hingga penulis dapat menggapai jenjang Strata I.

Dan penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Tetapi

semoga masih banyak juga dari skripsi ini yang bisa menjadi manfaat bagi yang

membacanya.

Jakarta, 23 Maret 2017

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii

BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Batasan Masalah .............................................................................. 6

C. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

D. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

G. Metodologi Penelitian .................................................................... 10

1. Metode Penelitian ..................................................................... 10

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 11

3. Teknik Pengambilan Data ......................................................... 11

4. Sumber Data ............................................................................. 14

5. Analisa Data ............................................................................. 15

H. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 16

I. Sistematika Penulisan .................................................................... 18

J. Teknik Penulisan ........................................................................... 20

BAB II: TINJAUAN TEORITIS ............................................................ 21

A. Pengembangan .............................................................................. 21

1. Pengertian Pengembangan ........................................................ 21

2. Tahapan Pengembangan ............................................................ 23

Page 9: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

v

3. Tujuan Pengembangan .............................................................. 24

B. Minat ............................................................................................. 24

1. Pengertian Minat ....................................................................... 24

2. Ciri-ciri Minat ........................................................................... 26

3. Macam-macam Minat ............................................................... 26

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat ................ 27

C. Bakat ............................................................................................. 29

1. Pengertian Bakat ....................................................................... 29

2. Macam-macam Bakat ............................................................... 32

D. Anak-Anak Penyandang Disabilitas ............................................... 32

1. Pengertian Disabilitas ............................................................... 32

2. Macam-macam Disabilitas ........................................................ 33

3. Jenis-jenis Disabilitas ................................................................ 36

E. Pengembangan Minat dan Bakat .................................................... 37

1. Pengertian Pengembangan Minat dan Bakat ............................. 37

2. Faktor-faktor Pengembangan Minat dan Bakat .......................... 37

3. Mengembangkan Minat dan Bakat ............................................ 38

F. Minat dan Bakat dalam Seni Lukis dan Seni Musik ....................... 41

1. Seni Lukis ................................................................................. 41

2. Seni Musik ................................................................................ 41

BAB III: GAMBARAN UMUM ............................................................ 45

A. Lokasi Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta .................................... 45

B. Sejarah Berdirinya Yayasan Sayap Ibu .......................................... 45

C. Visi dan Misi ................................................................................. 49

D. Struktur Kepengurusan .................................................................. 50

E. Program Kegiatan Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta ................... 52

Page 10: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

vi

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN .............. 57

A. Pengembangan yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu Cabang

Jakarta pada Anak-anak Penyandang Disabilitas ............................ 57

B. Pengembangan Minat dan Bakat Anak-anak Penyandang

Disabilitas di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta .......................... 61

C. Pengembangan Minat dan Bakat pada Seni Lukis dan Seni Musik . 66

1. Pengembangan Minat dan Bakat pada Seni Lukis ..................... 69

2. Pengembangan Minat dan Bakat pada Seni Musik .................... 76

D. Hambatan dan Tantangan dalam Proses Pengembangan Minat

dan Bakat pada Anak-anak Disabilitas ........................................... 81

1. Hambatan dan Tantangan Dalam Proses Pengembangan Minat

dan Bakat Pada Seni Lukis ........................................................ 82

2. Hambatan Dan Tantangan Dalam Proses Pengembangan Minat

dan Bakat Pada Seni Musik ....................................................... 84

E. Hasil Analisis Penelitian Pengembangan Minat dan Bakat pada

Seni Lukis dan Seni Musik ............................................................ 86

BAB V: PENUTUP ................................................................................ 91

A. Kesimpulan ................................................................................... 91

B. Saran ............................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Informan ................................................................. 13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tahapan dalam penelitian Kualitatif ..................................... 16

Gambar 2 Struktur Organisasi Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta ....... 51

Gambar 3 Struktur Karyawan Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta ........ 51

Page 12: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan anak-anak adalah kehidupan yang penuh dengan proses

pembelajaran. Karena kehidupan anak-anak adalah masa kedua mereka, setelah

masa pertama mereka berada dalam kandungan. Proses pembelajaran dalam

kehidupan anak-anak tentu dipengaruhi oleh banyak hal yang ada pada hidup

mereka, baik dari diri mereka sendiri dan juga lingkungan mereka. Karena setiap

anak yang terlahir ke dunia ini tidak pernah tahu akan terlahir dari orangtua atau

keluarga dengan kondisi yang seperti apa. Mereka juga tidak tahu akan terlahir

dengan tubuh yang lengkap sempurna atau dengan kondisi tubuh yang

“istimewa”. Untuk mengetahuinya pun mereka membutuhkan waktu dan juga

proses. Terkadang diantara anak-anak sudah ada yang dapat mengetahui atau

menyadari keadaan hidupnya baik secara fisik/psikis atau status keluarga sejak

usia dini. Namun ada juga yang baru mengetahui atau menyadarinya ketika

beranjak dewasa.

Terlepas dari berbagai masalah yang menyangkut anak-anak. Baik itu dari

permasalahan fisik, status keluarga, status sosial, dan lainnya. Namun setiap anak-

anak yang terlahir ke dunia ini, harus mendapatkan hak-hak mereka. Salah

satunya hak untuk mendapatkan pendidikan, baik itu di dalam dan atau di luar

lembaga pendidikan. Karena pendidikan itu salah satu hal yang dapat mendukung

anak-anak mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baik secara teori dan juga

prakteknya. Menurut Undang-Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun

Page 13: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

2

2003 pasal 1 butir 1, pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengedalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”1.

Pendidikan juga tidak terbatas hanya untuk anak-anak tertentu saja. Misalnya

hanya untuk anak-anak yang normal secara fisik, terlahir dari keluarga yang kaya,

dan sebagainya yang berhubungan dengan kondisi anak-anak. Tetapi pendidikan

adalah hak setiap anak-anak. Semua anak-anak berhak mendapatkannya, baik itu

anak-anak yang terlahir dengan fisik yang normal atau “istimewa”, terlahir dari

keluarga yang kaya atau sederhana, terlahir dengan orangtua yang lengkap atau

tidak lengkap karena perceraian dan atau karena kematian (yatim piatu), termasuk

mereka anak-anak yang tinggal bukan dengan keluarga kandung mereka. Karena

dengan pendidikan juga dapat membentuk karakter anak. Di mana karakter adalah

nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata

berkehidupan baik ,dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam

diri dan terwujud dalam perilaku2.

Pendidikan memang penting, karena di dalamnya ada proses belajar

mengajar. Melalui pendidikan itu juga lahir minat serta bakat pada diri anak-anak.

Berawal dari ketidaktahuan, kemudian melalui proses belajar sehingga mereka

dapat mengenal serta mengetahui berbagai ilmu pengetahuan secara bertahap.

Dari hal itu juga kemudian tumbuh minat serta bakat mereka terhadap sesuatu

1Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya

Bangsa) ( Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 41 2 Ibid, h.42

Page 14: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

3

yang menurut mereka sesuai dengan keinginan hati dan kemampuan mereka untuk

melakukannya.

Hal lainnya untuk mendukung anak-anak menjadi manusia yang berkualitas

adalah dengan mengembangkan apa yang menjadi minat serta bakat mereka.

Karena setiap anak yang terlahir ke dunia ini memiliki karakter yang berbeda-

beda, walaupun mereka terlahir dari orangtua yang sama. Tetapi karakter yang

mereka miliki mempengaruhi minat serta bakat mereka terhadap suatu bidang.

Minat dan bakat yang dimiliki oleh anak-anak tidak dapat dipaksakan sesuai

dengan keinginan orang dewasa. Karena suatu hal yang dipaksakan, akan sulit

dikendalikan karena tidak sesuai dengan keinginan hati dan atau kemampuan diri.

Menciptakan manusia yang berkualitas, dengan bekal yang matang sejak usia

anak-anak merupakan salah satu proses untuk menentukan masa depan. Karena,

Masa depan adalah sekuens (evolusi atau revolusi) dari kehidupan kemarin dan

hari ini. Sehingga kondisi zaman yang akan hadir pada masa depan dapat kita

prediksi (secara sekuensial) dengan memperhitungkan kondisi kehidupan hari ini3.

Karena sesungguhnya kesuksesan itu dapat diraih oleh setiap orang. Bahkan

tidak berpihak hanya pada mereka yang memiliki fisik atau psikis yang normal.

Karena bagaimanapun keadaan suatu manusia, dengan takdir kehidupan yang

diberikan oleh Allah. Masih ada hal-hal yang dapat diubah oleh manusia itu

sendiri, namun dengan tidak menyalahi aturan Allah. Sebagaimana terjemahan

dalam ayat al-Qur’an surat Ar-Ra’d (13) ayat 11, yaitu:

3 Hayadin, Peta Masa Depanku (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Sosial, 2005), h. 13

Page 15: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

4

“… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Alloh menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Sudah banyak ditemui pula, lembaga swadaya masyarakat atau yayasan yang

menangani masalah-masalah yang terjadi pada anak-anak. Anak-anak yatim piatu,

dhu’afa, anak terlantar, anak jalanan, anak-anak dengan kebutuhan

khusus/disabilitas dan lainnya. Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, perlu

dan layak untuk mendapatkan hak mereka di segala aspek kehidupan. Walaupun

tentu akan tetap berbeda dengan anak-anak lainnya dengan kondisi yang normal.

Salah satu yayasan yang juga menangani masalah anak-anak tersebut yakni

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta. Yayasan ini menjadi tempat tinggal untuk

anak-anak terlantar dan juga yang sebagai penyandang disabilitas. Yayasan ini

berdiri atas rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap banyaknya kasus mengenai

anak-anak terlantar. Di mana kasus tersebut terjadi karena berbagai faktor seperti

kehamilan dan kelahiran yang tidak diinginkan oleh suatu pasangan. Entah hal

tersebut terjadi karena hubungan bebas atau kehamilan di luar nikah, atau juga

karena kondisi fisik anak yang kurang sempurna; faktor ekonomi keluarga; karena

menjadi orangtua tunggal, dan faktor lainnya. Sehingga mereka yang seharusnya

menjadi orangtua dari anak-anak tersebut, enggan untuk merawat mereka.

Sedangkan dilain kisah, banyak pasangan suami istri yang sudah menikah cukup

lama. Namun belum juga mendapatkan keturunan4.

Oleh karena itu Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta berusaha untuk menjadi

wadah bagi anak-anak terlantar dan juga disabilitas, menjadi rumah untuk mereka

4 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Sudarno (salah satu pengurus yang membimbing dan mendampingi

mahasiswa/i dalam melakukan penelitian) di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta Kebayoran Baru Jakarta Selatan tgl: 02 September 2016, pkl: 10.30 – 11.30 WIB.

Page 16: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

5

tinggal dan tumbuh sebagaimana anak-anak. Tumbuh dengan baik serta dapat

belajar banyak hal, terutama bagaimana belajar untuk mampu mengurus diri

sendiri. Karena untuk anak-anak disabilitas, bisa mengurus diri sendiri adalah

suatu bentuk kemandirian.

Kegiatan sehari-hari di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, bagi anak-anak

yang tinggal di panti tersebut tidak jauh berbeda dengan kegiatan sehari-hari

layaknya anak-anak tinggal di rumah biasa. Hanya saja lebih terstruktur dari segi

kegiatan dan waktunya. Mereka juga yang sudah memasuki masa belajar di

sekolah. Mereka belajar di sekolah atau instansi pendidikan di luar yayasan. Ada

yang sekolah di sekolah umum (inklusi) dan juga ada yang di sekolah ‘luar biasa’.

Setelah mereka pulang dari sekolahnya, mereka kembali ke yayasan dengan

rutinitas yang biasa dilakukan. Karena yang diutamakan oleh yayasan ini adalah

anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik. Bekal ilmu pengetahuan yang

matang untuk masa depan mereka. Karena dengan kondisi mereka, baik itu dari

segi fisik yang “istimewa” dan juga status mereka. Mereka harus memiliki bekal

ilmu pengetahuan yang matang, agar mereka dapat mandiri dan mencapai masa

depan yang cemerlang. Alangkah kasihannya mereka, bila dengan kondisi mereka

tersebut. Mereka juga kurang akan ilmu pengetahuan, karena tidak dibekali

dengan pendidikan yang layak5.

Bukan hanya ilmu pengetahuan saja yang dibutuhkan oleh anak-anak untuk

mencapai kesuksesan di masa depan. Anak-anak juga perlu untuk dibekali

keterampilan yang sesuai dengan minat bakat mereka. Pentingnya untuk

5 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Sudarno (salah satu pengurus yang membimbing dan mendampingi

mahasiswa/i dalam melakukan penelitian) di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta Kebayoran Baru Jakarta Selatan tgl: 02 September 2016, pkl: 10.30 – 11.30 WIB.

Page 17: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

6

membekali keterampilan yang sesuai dengan minat bakat anak-anak adalah agar

mereka bisa menguasai keterampilan tersebut sesuai dengan apa yang mereka

sukai dan mereka mampu untuk melakukannya. Ini merupakan salah satu bentuk

dukungan atas kebebasan yang bertanggungjawab yang diberikan kepada anak-

anak sebagai pengembangan diri mereka.

Satu bagian penting dari pengembangan diri adalah harga diri atau rasa

kebanggaan diri. Orang dengan rasa harga diri yang tinggi, umumnya memiliki

sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Mereka yang puas dengan diri mereka

sendiri percaya bahwa mereka memiliki sejumlah kemampuan, merasa punya

banyak yang bisa dibanggakan, dan menghormati diri mereka sendiri6.

Oleh karena itu di sini peneliti tertarik untuk mengangkat hal tersebut sebagai

bahan penelitian. Karena bagi peneliti, untuk menjadikan anak-anak generasi yang

terampil tidak bisa dengan paksaan. Baik itu untuk anak-anak yang normal atau

berkebutuhan khusus/disabilitas. Anak harus tumbuh dengan adanya ketertarikan

atau minat untuk melakukannya sesuai dengan kemampuan atau bakat yang

mereka miliki. Maka dengan ini, penulis mengambil judul “Pengembangan

Minat dan Bakat Anak-anak Penyandang Disabilitas di Yayasan Sayap Ibu

Cabang Jakarta”.

B. Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini lebih terfokus pada apa yang ingin diteliti.

Maka peneliti membatasi masalah yakni pada proses yang dilakukan oleh

6 Brent D. Ruben Dan Lea P. Stewart, Komunikasi Dan Perilaku Manusia (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2014), h.

251.

Page 18: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

7

Yayasan Sayap Ibu Jakarta dalam pengembangan minat bakat pada anak-anak

disabilitas yang memiliki minat bakat pada bidang kesenian khususnya seni musik

dan melukis.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari batasan masalah sebagaimana tertulis di atas, maka penulis

merumuskan beberapa masalah yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian

ini yaitu:

1. Bagaimana pengembangan minat dan bakat pada anak-anak disabilitas di

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

2. Hambatan serta tantangan dalam pengembangan minat dan bakat anak-

anak disabilitas di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

D. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek dari penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam program

pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu

Cabang Jakarta, diantaranya:

1. Seorang Karyawan/Kepala Tumbuh Kembang Anak, yang merupakan

pembimbing penelitian dari Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta. Dari

beliau, peneliti akan mendapatkan berbagai informasi mengenai data

anak-anak khususnya anak-anak yang mengikuti pengembangan minat

dan bakat, sejarah/profil Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, kegiatan

anak-anak, dan sebagainya.

2. Anak-anak yang berada di unit / wisma Cirendeu. Dari mereka,

peneliti akan mendapatkan profil pribadi masing-masing, kegiatan

Page 19: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

8

selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan

seni musik, hambatan serta tantangan dalam mengikuti program

pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni

musik, dan sebagainya.

3. Pelatih lukis. Dari beliau, peneliti akan mendapatkan informasi

mengenai sejarah hingga bisa menjadi pelatih lukis bagi anak-anak

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, materi serta metode yang

dilakukan untuk anak-anak, hambatan serta tantangan dalam

memberikan ilmu seni melukis bagi anak-anak Yayasan Sayap Ibu

Cabang Jakarta, dan lain-lain.

4. Pelatih musik. Dari mereka, peneliti akan mendapatkan informasi yang

serupa dengan data yang peneliti ajukan kepada pelatih lukis.

b. Objek dari penelitian ini adalah program pengembangan minat dan bakat

pada bidang seni lukis dan musik yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu

Cabang Jakarta.

E. Tujuan Penelitian

Dari batasan masalah dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui bagaimana Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta dalam

melakukan pengembangan minat bakat anak-anak disabilitas yang

menyukai dan berbakat dalam bidang seni lukis dan musik?

b. Untuk mengetahui apa saja hambatan dan tantangan selama melakukan

pengembangan minat bakat anak-anak disabilitas yang memiliki minat dan

bakat dalam seni lukis dan musik?

Page 20: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Sebagai bahan penilaian atau koreksi bagi Yayasan Sayap Ibu Cabang

Jakarta terhadap pengembangan minat bakat anak-anak disabilitas yang

menyukai dan berbakat dalam bidang seni musik dan melukis yang telah

dilakukan. Sejauh mana pengaruhnya bagi anak-anak disabilitas tersebut.

2. Dengan penelitian ini semoga berguna bagi masyarakat khususnya para

orangtua, pengajar/guru, serta pekerja sosial lembaga masyarakat/yayasan.

Bahwa mengembangkan minat bakat bagi anak-anak adalah suatu hal yang

penting. Karena itu merupakan cara kita mendukung anak-anak untuk

memiliki bekal keterampilan sesuai dengan apa yang anak-anak sukai dan

bakat yang mereka miliki. Sehingga hal tersebut merupakan kebebasan

bertanggungjawab yang diberikan kepada anak-anak untuk memilih sesuai

dengan keinginan hati dan kemampuan.

3. Bagi penulis yakni sebagai salah satu bahan untuk lebih meningkatkan

kemampuan penulis dalam melakukan penelitian dan juga penulisan karya

ilmiah.

4. Untuk teman-teman mahasiswa/i dan penulis lainnya, dapat dijadikan

sebagai salah satu referensi atau perbandingan bagi mereka yang akan

melakukan penulisan karya ilmiah melalui penelitian di suatu lembaga

masyarakat/yayasan atau suatu wilayah tertentu.

5. Sebagai salah satu bentuk karya ilmiah yang akan menjadi tambahan

referensi dan juga keragaman penelitian, khususnya bagi jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam.

Page 21: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

10

G. Metodologi Penelitian

Pengertian metodologi penelitian adalah pembahasan mengenai konsep

teoritik berbagai metode, kelebihan dan kekurangannya, yang dalam karya ilmiah

dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan. Pengertian metodologi

adalah pengkajian terhadap langkah-langkah dalam menggunakan metode7.

a. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi8. Oleh Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati9.

Dengan melihat dari beberapa pengertian oleh para ahli dan juga

bagaimana proses pada metode penelitian kualitatif yang harus dilakukan di

lapangan. Peneliti merasa lebih bisa menguasai proses yang ada pada metode

penelitian kualitatif. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan

adalah metode penelitian kualitatif dibandingkan metode penelitian

kuantitatif.

7 Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung: Cv. Mandar Maju, 2011) cet. I, h. 25 8 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014) cet.IX, h. 1 9 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) edisi revisi cet. ke

23, h. 4.

Page 22: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11

b. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yakni di Yayasan Sayap Ibu yang berada di dua

tempat yaitu Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta di Jln. Barito II/55 Kebayoran

Baru Jakarta dan Yayasan Sayap Ibu – Cabang Jakarta Unit Cirendeu di Jln.

K.H. Ahmad Dahlan no. 27 Cirendeu (dibelakang STIE Muhammadiyah

Cirendeu). Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta yang berada di Jalan Barito

merupakan pusat dari panti cabang Jakarta dan semua data anak-anak di

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta berada di alamat ini. Sedangkan unit

Cirendeu merupakan tempat tinggal atau wisma bagi anak laki-laki yang

berusia dari 10 (sepuluh) tahun ke atas. Anak-anak yang menjadi subjek dari

penelitian ini adalah mereka anak-anak yang tinggal di unit Cirendeu. Karena

memang fokus dari program pengembangan yang dilakukan pada saat ini

adalah mereka. Kemudian, untuk waktu penelitian yang telah dilakukan yaitu

sejak bulan September 2016 hingga Januari 2017.

c. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini, yaitu:

1. Observasi

Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua

ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data,

yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari

Page 23: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

12

perilaku tersebut10. Melalui observasi juga peneliti belajar untuk

mengetahui dan memahami apa yang ada di Yayasan Sayap Ibu Cabang

Jakarta, khususnya yang berhubungan dengan pemberdayaan melalui

program pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni

musik yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta.

2. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) mendefinisikan wawancara sebagai suatu

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu11.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan Bapak

Sudarno. Beliau adalah salah seorang pengurus Yayasan Sayap Ibu

Cabang Jakarta, yang khusus mendampingi mahasiswa/i serta memberikan

informasi yang relevan untuk peneliti. Kemudian wawancara dengan anak-

anak yang berada di unit/wisma Cirendeu, serta dengan pelatih lukis dan

para pelatih musik mereka.

10 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 64 11 Ibid, h. 72

Page 24: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

13

Berikut ini adalah sample bertujuan (purpossive sample), dengan

beberapa informan yang telah ditemui:

Tabel 1

Rancangan Informan

NO INFORMANSTATUS

INFORMANINFORMASI YANG

DICARIJUMLAH

METODE PENGUMPULAN

DATA

1 Bpk. Sudarno

Kepala TumbuhKembang AnakYSI cabangJakarta /Koordinator program Pengembangan Minat dan Bakat

Gambaran Yayasan, latarbelakang programpengembangan, kegiatan anak-anak di Yayasan, dll.

1Wawancara bebasterstruktur, dokumentasi

2Kak Egar danKak Aji

Pelatih Musik

Gambaran dari kegiatanpelatihan musik, materi danmetode yang digunakan dalampelaksanaan pelatihan musik,hambatan dan tantangan dalammelatih anak dalam belajar senimusik, dll.

2Wawancara bebasterstruktur, dokumentasi

3 Ibu Esti Pelatih Lukis

Metode dan materi yangdigunakan dalam belajar senilukis, hambatan serta tantangandalam melatih anak-anakbelajar seni lukis, dll.

1Wawancara bebasterstruktur, dokumentasi

4

Anak-anak YSI cabangJakarta-unit Cirendeu

Anak-anak yangmengikuti programPengembangan Minat dan Bakat

Data pribadi yang merekaketahui, seperti: usia, jenjangpendidikan, alamat sekolah,hobi, minat serta bakat;penilaian terhadap programpengembangan minat danbakat pada seni lukis dan senimusik yang mereka rasakan,hambatan serta tantanganselama mengikuti programpengembangan minat danbakat, dll.

8Wawancara bebasterstruktur, dokumentasi

Page 25: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

14

3. Dokumentasi

Menurut Irawan (2000; 70), studi dokumentasi merupakan teknik

pengambilan data yang ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumentasi

dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, laporan kerja, notulen, catatan

kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan lain sebagainya12.

Untuk pengambilan data dokumentasi yang digunakan oleh peneliti di

antaranya yaitu catatan hasil wawancara serta handphone yang digunakan

untuk merekam dan memotret atau mengambil beberapa contoh gambar

atau foto yang dibutuhkan untuk bahan penelitian.

d. Sumber Data

Adapun sumber data dari penelitian ini, yaitu:

1. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama

(biasanya dapat melalui angket, wawancara, jajak pendapat dan lain-

lain).

2. Data Sekunder, adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua

(biasanya diperoleh melalui badan/instansi yang bergerak dalam proses

pengumpulan data, baik oleh instansi pemerintah ataupun swasta,

misalnya: Badan Pusat Statistik, Survei Riset Indonesia, dan lain-

lain)13.

12 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012) cet. ke 12, h.

100-101 13 Sedarmayanti dan Hidayat, Metodologi Penelitian, h. 73

Page 26: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

15

e. Analisa Data

Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dipahami, dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dalam

penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama

di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution

(1988) menyatakan “analisis telah di mulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus

sampai penulisan hasil penelitian14.

Spradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian kualitatif

berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut:

14 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 88-89

Page 27: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

16

Gambar 115

H. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan penelitian ini mengaju pada berbagai sumber yang

didapatkan, sebagaimana telah dicantumkan di atas. Penulis juga merujuk pada

dua karya ilmiah/skripsi yaitu:

15 Ibid, h. 100

Page 28: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

17

Pengembangan Anak Dhu’afa Melalui Pendidikan Non Formal di Yayasan

Mizan Amanah. Dengan penulis yaitu Nurdiana Ratna Sari (107054002332), yang

membahas mengenai bagaimana Yayasan Mizan Amanah dalam pengembangan

pada anak dhu’afa melalui pendidikan non-formal.

Pemberdayaan Kelompok Disabilitas Melalui Kegiatan Handicraft dan

Woodwork di Yayasan Wisma Chesire Jakarta Selatan. Dengan penulis yaitu Mia

Maisyatur Rodiah (1110054000022), yang membahas mengenai pemberdayaan

yang dilakukan oleh Yayasan Wisma Chesire Jakarta Selatan pada kelompok

disabilitas melaui kegiatan handicraft dan woodwork.

Pemberdayaan Penyandang Cacat Tunagrahita Oleh Yayasan Wahana Bina

Karya Penyandang Cacat di Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak,

Jakarta. Dengan penulis yaitu Rian Rusdiyanto (104054002094), yang membahas

mengenai pemberdayaan yang dilakukan oleh Yayasan Wahana Bina Karya pada

Penyandang Cacat di Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta.

Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Melalui Program Keterampilan

Menjahit di Yayasan Wisma Chesire Jakarta Selatan. Dengan penulis yaitu

Amirah Mukminina (109054100029), yang membahas mengenai pemberdayaan

yang dilakukan oleh Yayasan Wisma Chesire kepada penyandang disabilitas

melalui keterampilan menjahit.

Dari 4 (empat) skripsi tersebut, di sini penulis menjadikannya sebagai bahan

acuan dalam menyusun judul, sistematika penulisan serta perbandingan mengenai

masalah yang diangkat oleh masing-masing penulis. Sehingga tidak terjadi

kesamaan yang fatal. Karena dalam penulisan penelitian ini, walaupun sama-sama

Page 29: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

18

mengambil mengenai “pengembangan” dan juga pada penyandang “disabilitas”.

Namun pengembangan yang diteliti oleh penulisan di sini adalah mengenai

pengembangan “minat dan bakat”, subjeknya adalah anak-anak dan tidak berfokus

pada satu jenis disabilitas.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari 5 bab. Di mana dengan

sistematika penulisan ini, sehingga memudahkan penulis untuk menyelesaikan

setiap bagian penulisan berdasarkan bab yang berisi sub materi yang akan dibahas

dan juga memudahkan untuk para calon penulis karya ilmiah untuk menjadi bahan

rujukan serta memudahkan para pembaca. Berikut adalah sistematika penulisan

pada skripsi ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN meliputi: Latar Belakang Masalah, Batasan

Masalah, Rumusan Masalah, Subjek dan Objek Penelitian, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan

Pustaka, Sistematika Penulisan Dan Teknik Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS meliputi: pembahasan mengenai

Pengembangan (Pengertian Pengembangan, Tahapan

Pengembangan, Tujuan Pengembangan), pembahasan mengenai

Minat (Pengertian Minat, Ciri-Ciri Minat, Macam-Macam Minat,

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat), pembahasan

mengenai Bakat (Pengertian Bakat, Macam-Macam Bakat),

pembahasan mengenai Anak-anak Penyandang Disabilitas

(Pengertian Disabilitas, Macam-macam Disabilitas, Jenis-jenis

Page 30: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

19

Disabilitas), pembahasan mengenai Pengembangan Minat dan

Bakat (Pengertian Pengembangan Minat dan Bakat, Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Pengembangan Minat dan Bakat),

pembahasan mengenai Minat dan Bakat dalam Seni Lukis dan Seni

Musik (Seni Lukis, Seni Musik).

BAB III GAMBARAN UMUM meliputi: Lokasi Yayasan Sayap Ibu

Cabang Jakarta, Sejarah Berdirinya Yayasan Sayap Ibu, Visi dan

Misi, Struktur Kepengurusan, Data Karyawan Dan Anak Asuh

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, Fasilitas/Sarana Prasarana di

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta dan Program Kegiatan Yayasan

Sayap Ibu Cabang Jakarta.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS HASIL LAPANGAN meliputi:

Pengembangan yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

pada Anak-anak Penyandang Disabilitas yang diasuhnya,

Pengembangan Minat dan Bakat Anak-anak Penyandang

Disabilitas di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, Pengembangan

Minat dan Bakat dalam Seni Lukis dan Seni Musik

(Pengembangan Minat dan Bakat dalam Seni Lukis,

Pengembangan Minat dan Bakat dalam Seni Musik), Hambatan

dan Tantangan dalam Proses Pengembangan Minat dan Bakat,

Hasil yang dicapai dari Pengembangan Minat dan Bakat.

BAB V PENUTUP sebagai bab akhir yang meliputi: Kesimpulan dan

Saran.

Page 31: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

20

J. Teknik Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan teknik penulisan yang

bersumber dari buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi). Cetakan ke I, Januari 2007 M./Dzulhijah 1427 H. Yang diterbitkan

oleh CeQDA (Center For Quality Development And Assurance) . Dengan tim

penulis yaitu: Hamid Nasuhi, Ismatu Ropi, Oman Fathurahman, M., Syairozi

Dimyati, Netty Hartati, Syopiansyah Jaya Putra.

Page 32: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

21

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengembangan

1. Pengertian Pengembangan

Istilah pengembangan yang merupakan terjemahan dari kata development,

sebenarnya mencakup banyak aspek. Jika ditinjau dari berbagai sudut pandang

disiplin ilmu yang mencakup bidang ekonomi, sosial budaya, psikologi dan

politik. Namun semuanya akan selalu menuju kepada proses perubahan aspek

kehidupan manusia, baik individu atau kelompok, menuju ke arah yang lebih

positif16. Menurut arti kata, pengembangan adalah suatu proses, cara atau

perbuatan mengembangkan17. Dalam penelitian ini, pengembangan yang

dilakukan adalah pengembangan minat dan bakat. Yaitu proses meningkatkan

minat dan bakat yang ada pada diri anak-anak. Agar minat dan bakat yang ada

pada anak-anak dapat tersalurkan dengan baik dan bermanfaat kelak bagi

kehidupan mereka.

Dalam pengembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dari

diri individu itu sendiri maupun lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendekatan

empat P, yaitu pribadi (person), proses, press (dorongan), dan produk. Keempat P

ini saling berkaitan satu sama lain dan sering disebut perumusan dari kreativitas.

Keterkaitan ini yaitu ”pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif,

16 Elly Irawan, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h.3 17 Definisi pengembangan, artikel diakses pada 10 November 2016 dari sumber: http://www.artikata.com/arti-

367883-pengembangan.html

Page 33: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

22

dan dengan dukungan dan dorongan (press) dari lingkungan, menghasilkan

produk kreatif18. Hal tersebut merujuk pada beberapa teori berikut ini, yaitu:

a. Teori tentang Pembentukan Pribadi yang Kreatif

Menurut Carl Rogers (1902- 1987) terdapat tiga kondisi dari pribadi

yang kreatif, yaitu

1. Keterbukaan terhadap pengalaman

2. Kemampuan menilai keadaan sesuai dengan internal locus of

evaluation (patokan pribadinya)

3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk ”bermain” dengan

konsep-konsep.

Melihat dari teori humanistik diatas bahwa keterbukaan diri akan

membantu untuk menambah pengalaman- pengalaman baru. Kemudian

bebas dieksperimenkan sebagai bentuk kegiatan yang dapat membantu

proses perkembangan keberbakatannya. Anak- anak yang menyandang

ketunaan biasanya akan menutup diri karena merasa mempunyai banyak

kekurangan19.

b. Teori tentang ”Press”

Agar kekreatifitasan dapat terwujud, perlu adanya dorongan (press)

dari diri individu sendiri maupun lingkungan. Suatu dorongan yang ada

dalam diri mereka pasti ada dan bersifat internal. Untuk itu perlu adanya

kondisi yang tepat dalam mengekspresikannya20.

18 Jamila K.A. Muhammad, Special Education for Special Children (Panduan Pendidikan Khusus Anak-anak

dengan Ketunaan dan Learning Disabilities) (Jakarta : Hikmah, 2007), h. 20

19 Ibid, h. 34 20 Ibid, h. 38

Page 34: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

23

c. Teori tentang Proses Kreatif

Proses kreatif menurut Wallas meliputi empat tahap. Diantaranya

adalah persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Empat tahap tersebut

merupakan cara untuk memancing kreatifitas dalam proses pengembangan

diri, yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk kegiatan sebagai minat

dan bakat21.

d. Teori tentang Produk Kreatif

Produk kreatifitas akan muncul jika kondisi pribadi dan lingkungan

menunjang (press) atau memberi kesempatan untuk berkreatif. Cropley

(1994) mengatakan bahwa terdapat suatu hubungan yang erat antara tahap-

tahap proses kreatif dan produk yang dicapai22.

2. Tahapan Pengembangan

Dalam tahapan pengembangan dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara

berdasarkan teori perkembangan “diri” oleh George Herbert Mead. Menurut

Mead, perkembangan diri terdiri dari dua tahap umum yang Mead sebut tahap

permainan (play stage) dan tahap pertandingan (game stage).

Tahap permainan (play stage) adalah perkembangan pengambilan peran

bersifat elementer yang memungkinkan anak-anak melihat diri mereka sendiri dari

perspektif orang lain yang dianggap penting (significant others), khususnya

orangtua mereka. Tahap ini ditandai dengan keaslian dan spontanitas pada

perilaku anak-anak. Tahap pertandingan (game stage) berasal dari proses

21 Ibid, h. 39 22 Ibid, h. 40

Page 35: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

24

pengambilan peran dan sikap orang lain secara umum (generalized others), yaitu

masyarakat umumnya23.

3. Tujuan Pengembangan

Dengan melihat pada istilah atau pengertian mengenai pengembangan itu

sendiri. Maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengembangan itu sendiri adalah

untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Dan dalam penelitian ini, tujuan dari

pengembangan minat dan bakat pada anak-anak penyandang disabilitas yang

dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta ialah untuk kemandirian serta

bekal keterampilan untuk masa depan anak-anak.

B. Minat

1. Pengertian Minat

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati

yang tinggi terhadap sesuatu: gairah, keinginan. Selain itu, minat juga berarti

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu24. Sedangkan didalam kamus lengkap psikologi, minat adalah kemauan,

kehendak hasrat (1) fungsi yang terlibat dalam perbuatan yang disadari, (2)

totalitas impuls sadar maupun tidak sadar25.

Menurut Guilford, minat adalah kecenderungan tingkah laku umum

seseorang untuk tertarik terhadap sekelompok hal-hal tertentu26. Minat dapat

diartikan juga sebagai suatu keinginan untuk memposisikan diri pada pencapaian

pemuasaan kebutuhan seseorang. Minat juga menjadi daya pendorong bagi

23 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial

Lainnya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 87 24 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 151 25 Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta : Grasindo, 1999), h. 540 26 Munandir, Program Bimbingan Karir di Sekolah (Jakarta : Depdikbud, 1996), h. 146

Page 36: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

25

seseorang untuk melakukan apa yang di inginkan27. Sedangkan Ginting (dalam

Dani, 2010) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan

melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang

membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Minat berfungsi sebagai

daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang

spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan

kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu

kebiasaan dalam diri seseorang.

Minat bukan sekedar menyenangi atau menyukai sesuatu. Tetapi, tentu

unsur senang amat kuat didalamnya. Untuk bisa menyenangi sesuatu bisa spontan

prosesnya. Tetapi, untuk membangun minat masih diperlukan proses dan

pemahaman-pemahaman sampai disadari atau tidak anak menjadi menyukai28.

Dapat dikatakan bahwa minat atau interest merupakan sumber motivasi

yang mendorong anak untuk melakukan apa yang ia inginkan bila ia bebas

memilih. Minat turut menentukan keunikan pribadi masing-masing anak karena

dianggap sebagai sesuatu yang dipilih anak untuk menunjukkan eksistensi dirinya.

Munculnya minat melibatkan mental anak secara kognitif dan afektif29.

Mengetahui minat anak bisa dilakukan sejak dini dengan mengamati kebiasaan

anak, hobinya, informasi dari lingkungan di mana anak bersosialisasi, ataupun

dari orangtuanya atau orang terdekatnya30.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai minat, maka penelit memiliki

pandangan mengenai minat, yaitu suatu ketertarikan terhadap sesuatu yang dapat

27 H. Surya, Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi (Jakarta : Gramedia, 2003), h. 6 28 Tim Pustaka Familia, Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya (Yogyakarta: Kanisius, 2006).

h. 127 29 Ibid., h. 129-130 30 Ibid., h. 137

Page 37: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

26

dipengaruhi oleh keadaan sekitar baik lingkungan ataupun orang serta dapat

bersifat sementara.

2. Ciri-ciri Minat

Beberapa ciri-ciri minat yang ada pada diri masing-masing individu adalah

sebagai berikut :

1) Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari

kemudian

2) Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang

menunjukkan bahwa anak lebih menyukai suatu hal daripada hal lain.

3) Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas

4) Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan

5) Anak yang memiliki minat terhadap suatu obyek akan cenderung

memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut31.

3. Macam-macam Minat

Berdasarkan timbulnya minat Witherington, mengelompokkan menjadi 2

macam yaitu:

a. Minat Primitif atau Biologis yaitu minat yang timbul dari kebutuhan

dan jaringan yang berkisar pada soal-soal makanan, comfort

(kebahagiaan hidup) atau kebebasan beraktivitas. Minat primitif bisa

dikatakan sebagai minat pokok yaitu kebutuhan pokok manusia untuk

mempertahankan hidup. Begitu juga dengan minat primitif masyarakat

untuk memilih sekolah hanya didasarkan pada kebutuhan pokok saja

31 Slameto, Belajar dan Faktor Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 180

Page 38: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

27

yaitu kebutuhan untuk belajar saja tidak didasarkan pada minat yang

lain yang dapat memotivasi keinginan lebih jauh.

b. Minat Kultural atau Sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan

belajar yang lebih tinggi tarafnya yang merupakan hasil dari

pendidikan. Minat ini dikatakan sebagai minat pelengkap seperti

prestise/rasa harga diri atau kedudukan sosialnya. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin banyak pula kebutuhan prestise

dan kedudukan sosialnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakin banyak pula kebutuhannya, tidak hanya makan, melainkan

juga kebutuhan prestise dan kedudukan sosial di masyarakat. Orang

yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, maka minat dan

kebutuhan juga banyak, misalnya demi harga dirinya maka ia ingin

mempunyai barang-barang mewah, mobil, rumah, perabot rumah yang

serba berkelas32.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Menurut Desmita (2010) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

minat anak yaitu:

1. Faktor Intern

a. Faktor kesehatan, Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar

pengaruhnya terhadap minat anak. Bila seseorang kesehatannya

terganggu seperti: sakit pilek, demam, pusing, batuk dan

sebagainya, dapat mengakibatkan cepat lelah, tidak bergairah dan

tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Demikian halnya

32 H.C Witherington, Psikologi Pendidikan. Penerjemah M. Bukhari (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 125

Page 39: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

28

jika kesehatan rohani (jiwa) seseorang kurang baik, misalnya

mengalami perasaan kecewa karena putus cinta atau sebab lainnya,

ini bisa mengganggu atau mengurangi semangat.

b. Cacat Tubuh yakni sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau

kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat tubuh seperti buta, tuli,

patah kaki, lumpuh dan sebagainya bisa mempengaruhi minat,

siswa yang cacat minat juga terganggu.

c. Faktor Psikologis yaitu perhatian, untuk mencapai hasil minat

yang baik maka anak harus mempunyai perhatian terhadap bahan

yang dipelajarinya. Jika bahan atau materi tidak menjadi perhatian

anak, maka minat yang timbul pun akan rendah. jika begitu akan

timbul kebosanan, anak tidak bergairah dan bisa jadi anak tidak

lagi suka dengan bahan yang dipelajarinya. Dan kesiapan,

kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi. Kesediaan itu

timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan

kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk

melaksanakan kecakapan. Jika tarif pertumbuhan pribadi telah

memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah

matang untuk menerima karena jika anak yang belajar itu sudah

ada kesiapan, maka hasil minat itupun akan lebih baik dari pada

anak yang belum ada kesiapan.

2. Faktor ekstern

Faktor keluarga, minat anak bisa dipengaruhi oleh keluarga seperti

cara orang tua mendidik, seperti mendidik anak tidak baik jika terlalu

Page 40: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

29

dimanja dan juga tidak baik jika mendidik terlalu keras. Suasana

rumah dimaksudkan adalah situasi atau kejadian-kejadian yang sering

terjadi di dalam keluarga, dimana anak berada pada keluarga yang

besar dan terlalu banyak penghuninya, suasana rumah yang tegang,

ribut, sering cekcok, biasanya menyebabkan anak bosan di rumah, dan

sulit berkonsentrasi serta keadaan ekonomi keluarga.

C. Bakat

1. Pengertian Bakat

Bakat adalah suatu anugerah yang diberikan pada setiap anak, tidak

pandang apakah berkulit hitam, putih, sawo matang, kuning langsat. Kaya atau

miskin, dari keluarga berpendidikan ataupun tidak. Setiap anak adalah khusus dan

unik. Bakat adalah keajaiban yang tersimpan secara genetik, yang akan muncul

bersinar dan mencapai potensinya yang maksimal bila dikembangkan dengan cara

yang tepat. Pakar pendidikan R Buckminster Fuller menyatakan: setiap anak

dilahirkan jenius. Demikian pula sebaliknya, bakat atau talenta itu akan tinggal

diam, layaknya harta karun yang tak pernah ditemukan, bahkan mungkin tidak

disadari jika tidak dieksplorasi dengan sengaja dan kemudian dipupuk.

Yang bertanggung jawab untuk mengeksplorasi bakat dan

mengembangkannya hingga titik optimal adalah orang tua. Karena orangtualah

yang punya kesempatan dan posisi paling strategis dalam penemuan bakat sedini

mungkin. Bakat secara umum mengandung makna kemampuan bawaan yang

merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut

mengembangkannya hingga mencapai potensi tertinggi. (andyda meliala, 2004)33.

33 Andyda Meliala, Anak Ajaib: Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda Melalui Kecerdasan

Majemuk (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 1

Page 41: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

30

Karena Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang

“ Inherent” dalam diri seseorang, dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur

otak. Secara genetis struktur otak memang telah terbentuk sejak lahir, tetapi

berfungsinya otak itu sangat ditentukan oleh caranya lingkungan berinteraksi

dengan anak manusia itu34. Bakat adalah suatu benih dari suatu sifat yang baru

akan tampak nyata jika bakat tersebut mendapat kesempatan atau kemungkinan

untuk berkembang35.

Menurut teori Konvergensi berpendapat bahwa manusia dalam

perkembangan hidupnya dipengaruhi oleh bakat atau pembawaan dan lingkungan,

atau oleh dasar dan ajar atau dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Manusia

lahir telah membawa benih- benih tertentu, benih- benih baru bisa tumbuh

berkembang karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian perkembangan benih

itu tergantung lingkungan. Usaha pendidikan yang harus dilakukan ialah

mengusahakan agar benih- benih yang baik dapat berkembang sampai batas

maksimum dan perkembangan benih-benih yang buruk dapat direm dan ditekan

sekuat mungkin sehingga benih yang buruk itu tidak dapat tumbuh36. Karena

bakat akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah

faktor kematangan fisik atau kedewasaan biologis, peningkatan kualitas

keterampilan fisik. Kematangan juga terjadi dalam segi mental psikologisnya.

Artinya, bahwa semakin seseorang dapat mencapai kematangan fisik dan mental,

maka bakatnya juga akan mengalami perkembangan. Selain itu, lingkungan juga

mempengaruhi perkembangan bakat seseorang. Lingkungan yang baik,

34 Conny R. Semiawan, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, (Jakarta: Grasindo, 1997), h. 11 35 Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1989), h. 38 36 Mustaqim,dkk., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 36

Page 42: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

31

pendidikan yang baik akan menunjang perkembangan bakat-bakat yang ada pada

individu-individu yang bersangkutan. (Fudyartanta, 2010).

Seperti yang dikemukakan oleh Howard Gardner dalam teorinya mengenai

kecerdasan majemuk. Di mana Gardner berpendapat mengenai “banyak anggapan

bahwa orang yang memiliki kecerdasan matematis (logic smart) sebagai orang

yang pintar atau menganggap orang yang memiliki nilai akademis tinggi yang

akan meraih kesuksesan hidup. Namun survei membuktikan bahwa mereka yang

dulunya terkenal nakal dan bandel di kelas, justru pada saat bekerja bisa sukses

dan menjadi pemimpin atas orang-orang yang dikenal rajin dan pandai di kelas.

Mereka yang nakal dan bandel itu bukanlah bodoh, tetapi mereka memang tidak

menonjol dalam kecerdasan matematis dan mungkin menonjol dalam jenis

kecerdasan yang lain. Terkadang orang lupa bahwa setiap individu memiliki

kecerdasan lain yang bisa lebih diandalkan. Kecerdasan menurutnya, merupakan

kemampuan untuk menangkap situasi baru, serta kemampuan untuk belajar dari

pengalaman masa lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas

serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan kita. Bukan tergantung pada nilai IQ,

gelar perguruan tinggi atau reputasi bergengsi37.

Dengan penjelasan di atas, peneliti sedikit menyimpulkan bahwa bakat

adalah suatu anugerah yang dimiliki oleh setiap orang, di mana bakat tersebut

dapat berkembang namun bisa menjadi sesuatu yang hanya dimiliki oleh

seseorang namun tidak dapat digunakan secara lebih apabila tidak dilakukan

pengembangan.

37 Ismail Kusmayadi, Membongkar Kecerdasan Anak (Mendeteksi Bakat, dan Potensi Anak Sejak Dini) (Jakarta:

Gudang Ilmu, 2011), h. 21-23

Page 43: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

32

2. Macam-macam Bakat

Beberapa ahli menggolong-golongkan bakat menjadi empat macam yaitu

bakat kreatif, bakat akademis, bakat keterampilan dan bakat sosial. Setiap individu

memiliki salah satu atau semua jenis bakat tersebut pada taraf yang berlainan38.

Sedangkan menurut Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987)

mengklasifikasikan jenis- jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi

maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu: bakat intelektual umum,

bakat akademik khusus, bakat berpikir kreatif- produktif, bakat dalam salah satu

bidang seni, bakat psikomotor, dan bakat psikososial39.

D. Anak-Anak Penyandang Disabilitas

1. Pengertian Disabilitas

Disabilitas/disability yaitu suatu hambatan atau gangguan dari

kemampuannya untuk melaksanakan aktifitas yang biasanya dapat dikerjakan oleh

orang yang normal sebagai akibat dari “impairment” (yaitu suatu kehilangan atau

keadaan abnormalitas dari psikis, fisiologis atau fisik baik struktur maupun

fungsinya)40. Disabilitas memiliki perbedaan dengan kekurangan fisik, di mana

disabilitas adalah hilangnya atau terbatasnya kesempatan untuk mengambil bagian

dalam kehidupan normal di dalam masyarakat dan tingkat yang sama dengan yang

lain dikarenakan halangan fisik dan sosial. Sedangkan kekurangan fisik

(impairment) adalah keterbatasan fungsional pada seorang individu yang

disebabkan oleh kekurangan fisik, mental dan sensorik41.

38 Connie Eales, Mendidik Anak Berbakat. Penerjemah A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius, 1986). h. 15 39 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 23 40 Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1995). h. 177 41 Colin Barnes dan Geof Mercer, Disabilitas: Sebuah Pengantar. Penerjemah Siti Napsiyah, dkk., (Jakarta: PIC

UIN Jakarta, 2007), h. 105

Page 44: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

33

2. Macam-macam Disabilitas

Dalam pembahasan mengenai anak-anak disabilitas dapat juga sebagai

kajian anak luar biasa. Yang mana itu juga berhubungan dengan psikologis

perkembangan anak. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dan masalah

perkembangan anak:

1. Anak Tunanetra

Anak tunanetra adalah individu yang indera penglihatannya (kedua-

duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima infromasi dalam

kegiatan sehari-hari seperti halnya orang awas. Secara ilmiah

ketunanetraan anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, faktor dalam

diri anak (erat hubungannya dengan keadaan semasa anak masi dalam

kandungan) ataupun faktor dari luar (kecelakaan, terkena penyakit, dll).

Perkembangan kognitif anak tunanetra cenderung terhambat

dibandingkan dengan anak-anak normal pada umumnya. Hal ini

disebabkan perkembangan kognitif tidak saja erat kaitannya dengan

kecerdasan atau kemampuan inteligensinya, tetapi juga dengan

kemampuan indera penglihatannya. Kurangnya stimulasi visual,

perkembangan bahasa anak tunanetra juga tertinggal dibanding anak

awas. Ada kecenderungan anak tunanetra relatif lebih banyak yang

mengalami gangguan kepribadian dicirikan dengan introversi, neurotik,

frustasi dan rigiditas (kekakuan) mental42.

2. Anak Tunarungu

Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu kehilangan pendengaran baik

sebagian (hard to hearing) maupun seluruhnya (deaf) yang

42 T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), h. 65-85

Page 45: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

34

menyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional di dalam

kehidupan sehari-hari. Pada anak tunarungu tidak terjadi proses

peniruan suara setelah masa meraban, proses peniruannya hanya

terbatas pada peniruan visual. Maka dalam perkembangan bicara dan

bahasa, anak tunarungu memerlukan pembinaan secara khusus dan

intensif sesuai dengan kemampuan dan taraf ketunarunguannya43.

3. Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita dapat diartikan sebagai kondisi anak yang

kecerdasannya jauh di bawah rata-rata dna ditandai oleh keterbatasan

inteligensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Karakteristik

umum tunagrahita memiliki di antaranya, yaitu keterbatasan inteligensi,

keterbatasan sosial, dan keterbatasan fungsi-fungsi mental lainnya.

Ketepatan/keakuratan respon anak tunagrahita kurang daripada anak

normal. Tetapi bila sifatnya diskriminasi visual, ternyata posisi anak

tunagrahita hampir sama dengan yang diperoleh anak normal. Melalui

penelitian oleh Mc Iver dengan menggunakan Children’s Personality

Questionare, hasilnya anak-anak memiliki beberapa kekurangan. Anak

tunagrahita pria memiliki kekurangan berupa tidak matangnya emosi,

depresi, bersikap dingin, menyendiri, tidak dapat dipercaya, impulsif,

lancang dan merusak. Sedangkan anak tungrahita wanita mudah

dipengaruhi, kurang tabah, ceroboh, kurang dapat menahan diri, dan

cenderung melanggar ketentuan. Namun dalam hal lain, anak tungrahita

sama dengan anak normal44.

43 Ibid, h. 93-97 44 Ibid, h. 103-116

Page 46: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

35

4. Anak Tunadaksa

Tunadaksa sering diartikan sebagai suatu kondisi yang menghambat

kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau gangguan pada tulang

dan otot, sehingga mengurangi kapasitas normal individu untuk

mengikuti pendidikan dan berdiri sendiri. Perbedaannya dengan

penderita cerebral palsy adalah tunadaksa sama sekali tidak dapat

menggerakkan bagian tubuhnya yang mengalami gangguan/kerusakan;

sedangkan penderita cerebral palsy masih dapat menggerakkan anggota

tubuhnya yang terserang meskipun gerakannya terganggu karena

adanya kelainan pada tonus otot. Secara umum perkembangan fisik

anak tunadaksa dapat dikatakan hampir sama dengan anak normal,

kecuali bagian tubuh yang mengalami kerusakan atau terpengaruh oleh

kerusakan tersebut. Secara umum juga dapat dikatakan bahwa sampai

batas usia tertentu ketundaksaan akan mempengaruhi laju

perkembangan dan tipe perkembangan seseorang. Ketunadaksaan yang

dialami pada usia yang lebih besar menunjukkan efek yang lebih kecil

terhadap laju perkembangan tetapi menimbulkan psikologis yang lebih

besar45.

Di Indonesia sudah terdapat perhatian terhadap orang-orang cacat, terbukti

dengan adanya Rumah Sakit khusus untuk orang-orang cacat, adanya Sekolah-

Sekolah Luar Biasa, serta Yayasan-Yayasan yang bergerak membantu anak-anak

yang cacat tersebut. Dengan penanganan yang lebih baik ini, diharapkan anak-

45 Ibid, h. 121-128

Page 47: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

36

anak tersebut akan dapat berdiri sendiri kelak dikemudian hari dan tidak selalu

mengharapkan belas kasih orang lain46.

3. Jenis-jenis Disabilitas

Disabilitas memiliki beberapa jenis dan bisa terjadi selama masa hidup

seseorang atau sejak orang tersebut terlahir ke dunia. Jenis-jenis disabilitas

tersebut diantaranya yaitu:

a. Disabilitas Fisik, yaitu gangguan pada tubuh yang membatasi fungsi

fisik salah satu anggota tubuh bahkan lebih atau kemampuan motorik

seseorang. Disabilitas fisik lainnya termasuk sebuah gangguan yang

membatasi sisi lain dari kehidupan sehari-hari. Seperti gangguan

pernapasan dan epilepsi.

b. Disabilitas Mental, istilah disabilitas mental biasanya sering

digunakan pada anak-anak yang memiliki kemampuan intelektual di

bawah rata-rata. Akan tetapi tidak hanya itu saja, disabilitas mental

juga merupakan sebuah istilah yang menggambarkan berbagai kondisi

emosional dan mental.

Gangguan kejiawaan adalah istilah yang digunakan pada saat

disabilitas mental secara signifikan mengganggu kinerja aktivitas

hidup yang besar, seperti mengganggu belajar, berkomunikasi,

bekerja, dan lainnya.

c. Disabilitas Intelektual, merupakan suatu pengertian yang sangat luas

mencakup berbagai kekurangan intelektual, diantaranya juga

46 Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, h. 178

Page 48: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

37

keterbelakangan mental. Sebagai contohnya adalah seorang anak yang

mengalami ketidakmampuan dalam belajar. Dan disabilitas intelektual

ini bisa muncul pada seseorang dengan usia berapa pun.

d. Disabilitas Sensorik, merupakan gangguan yang terjadi pada salah

satu indera. Istilah ini biasanya digunakan terutama pada penyandang

disabilitas yang mengacu pada gangguan pendengaran, penglihatan

dan indera lainnya juga bisa terganggu.

e. Disabilitas Perkembangan, merupakan disabilitas yang menyebabkan

suatu masalah dengan pertumbuhan dan juga perkembangan tubuh.

Meskipun istilah disabilitas perkembangan sering digunakan sebagai

ungkapan halus untuk disabilitas intelektual, istilah tersebut juga

mencakup berbagai kondisi kesehatan bawaan yang tidak mempunyai

komponen intelektual atau mental seperti spina bifida47.

E. Pengembangan Minat dan Bakat

1. Pengertian Pengembangan Minat dan Bakat

Pengembangan minat dan bakat adalah proses mengembangkan minat dan

bakat anak, baik yang sudah tampak maupun yang belum tampak48.

2. Faktor-faktor Pengembangan Minat dan Bakat

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi pengembangan minat dan

bakat anak adalah:

a. Anak itu sendiri. Misalnya tidak adanya minat untuk

mengembangkan bakat- bakat yang ia miliki, kurangnya motivasi

47 “Jenis-jenis Disabilitas,” artikel diakses pada 28 November 2016 dari

http://bisamandiri.com/blog/2015/01/macam-macam-disabilitas-atau-gangguan-fungsi/ 48 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), h. 30

Page 49: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

38

untuk berprestasi, stamina tubuh, intelegensi, masalah- masalah

pribadi, kesehatan emosional dan mental anak.

b. Keluarga. Misalnya orang tua kurang mampu menyediakan

kesempatan dan sarana pendidikan yang mereka butuhkan, masalah

perekonomian yang sulit atau ekonominya cukup tetapi kurang

memperhatikan terhadap pendidikan dan kebutuhan anak.

c. Lingkungan anak.

Adapun kondisi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk

kreativitas anak adalah keamanan psikologis dan kebebasan

psikologis49.

3. Mengembangkan Minat dan Bakat

Menghargai dan mendukung apa yang menjadi minat anak adalah salah

satu bentuk cara yang baik untuk anak. Selama apa yang diminati oleh anak itu

adalah suatu yang positif, maka sangat perlu untuk mendukungnya agar anak

dapat berkembang dengan bidang yang diminatinya. Karena bagaimanapun juga

minat akan padam jika tidak tersalurkan.

Ada beberapa minat tertentu yang membutuhkan media dan latihan

khusus. Namun jika media tidak tersedia atau tidak mampu untuk mengikuti

latihan khusus. Minat dapat dikembangkan secara otodidak. Atau memberi

kesempatan anak menekuninya bersama teman-temannya yang memiliki minat

yang sama. Untuk mengembangkan minat anak, butuh waktu khusus untuk

melakukan kegiatan yang diminatinya. Dalam waktu khusus tersebut, anak tidak

terbebani dengan hal lain di luar minatnya.

49 Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 122

Page 50: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

39

Minat seringkali dikaitkan dengan bakat atau kemampuan khusus.

Keduanya dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih bahkan indikator

keberhasilan anak di bidang tertentu. Cara yang tepat untuk mengetahui minat dan

bakat adalah dengan melihat bidang atau pelajaran mana yang disenangi anak dan

anak mudah untuk mempelajarinya. Minat dan bakat tidak dibawa sejak lahir

tetapi justru diperoleh dari lingkungan dan pembelajaran. Oleh karena itu, minat

dan bakat tidak dapat lepas dari kesempatan anak untuk mengalami sendiri suatu

bidang atau kegiatan50.

Minat atau interest adalah kecenderungan anak menyukai sesuatu dalam

bidang tertentu. Minat ini biasanya berhubungan dengan trend yang sangat

bergantung pada kondisi saat itu. Bakat adalah kemampuan bawaan yang bila

sudah ditambah dengan pengetahuan atau keterampilan tambahan kemudian

menjadi ability. Minat bisa ditumbuhkan. Minat adalah sesuatu yang berharga.

Terkadang keliru memahami bahwa sebenarnya antara minat dan bakat berbeda.

Jika ingin melihat potensi anak, maka anak dapat mengikuti tes bakat. Sedangkan

jika ingin mengetahui bidang apa yang disukai oleh anak, maka yang diikuti

adalah tes minat51.

Sesungguhnya menumbuhkan semangat belajar atau keinginan untuk

berusaha memperoleh pengalaman baru adalah tujuan penting yang tidak boleh

diabaikan oleh orangtua atau guru. Sebenarnya alam ini penuh dengan hal-hal

yang menarik perhatian terhapa hal-hal yang apabila anak-anak dapat ditolong

untuk “ingin memperlajarinya”, sungguh hidup mereka akan menjadi lebih

sempurna dan lebih bahagia. Apabila, baik orangtua atau guru ingin menolong

50 Tim Pustaka Familia, Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya, h. 132-133 51 Ibid, h. 134-135

Page 51: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

40

anak untuk mempelajari sesuatu yang dipandangnya berguna baginya, maka

haruslah mereka lebih dulu menjelaskan pentingnya hal itu dan bagaimana agar ia

berhubungan dengan keperluan dan bakatnya52.

Maka untuk mengembangkan minat dan bakat anak, perlu memperhatikan

hal- hal berikut ini. Di antaranya adalah

1. Tidak memaksakan bakat anak.

2. Tidak menghukum atau mempermalukan anak di depan orang lain

karena tidak menunjukkan kemajuan.

3. Tidak mengintervensi anak terlalu banyak dalam melakukan aktivitas.

4. Tidak membanding-bandingkan kemampuan anak dengan teman –

temannya.

5. Tidak menggunakan ancaman, kekerasan dan otoritas sebagai orang tua

supaya dipatuhi anak.

6. Tidak menuntut anak terlalu tinggi tanpa melihat kemampuan dan minat

anak.

7. Mencari penyebab kenapa anak tidak menyukai suatu kegiatan. Dan

berusaha secepatnya untuk mengubah pendekatannya atau anak

memang tidak berminat dengan kegiatan tersebut. Komunikasikan

secara terbuka dengan anak.

8. Beri anak kebebasan untuk menentukan keinginannya dalam

mengekspresikan diri.

52 Imaduddin Ismail, Pengembangan Kemampuan Belajar Pada Anak-anak. Penerjemah Zakiah Daradjat

(Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h. 46-47

Page 52: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

41

9. Puji setiap hasil yang diperoleh, beri semangat bahwa semakin lama

akan semakin baik. Bersabar dalam menghadapi anak. Mereka biasanya

butuh dimengerti dan didukung.

10. Ajak refreshing bila anak merasa suntuk dengan kegiatannya yang

banyak.

Biarkan dia menikmati masa kanak- kanaknya dengan sebanyak

mungkin dengan pengalaman yang menyenangkan dan

menggembirakan, sehingga tidak merasa tertekan. Biarkan jiwanya

tetap utuh sebagai anak- anak dan biarkan proses yang membuatnya

berkilau secara alami53.

F. Minat dan Bakat dalam Seni Lukis dan Seni Musik

1. Seni Lukis

Seni lukis termasuk ke dalam kecerdasan visual-spasial, di mana

kecerdasan visual-spasial adalah kecerdasan yang dimiliki oleh arsitek, insinyur

mesin, seniman, fotografer, pilot, navigator, pemahat dan penemu. Mereka

memiliki kemampuan untuk melihat dengan tepat gambaran visual di sekitar

mereka dan memperhatikan rincian kecil yang kebanyakan orang lain mungkin

tidak memperhatikan. Dapat dikatakan bahwa mereka memiliki kekuatan persepsi

yang besar54.

2. Seni Musik

Seni musik adalah bagian dari bidang studi kesenian. Melalui belajar seni

musik, maka secara tidak langsung anak dibimbing ke arah perkembangan sosial

dan emosional. Musik adalah suatu bentuk kesenian yang dapat mengeluarkan

53 Connie M. Eales, Perilaku Anak Usia Dini (Yogyakarta : Kanisius, 2003), h. 18-19 54 May lwin, dkk., Cara mengembangkan berbagai komponen kecerdasan (how to multiply your child’s

intelligence) (Yogyakarta: Indeks, 2008), h. 73

Page 53: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

42

aneka perasaan dan gelora jiwa melalui suara. Bentuk kesenian itu dapat

dikatakan musik apabila memenuhi beberapa faktor berikut:

a. Ritme, artinya “dengan beraturan”, seperti detak jantung, detik jarum

jam, dll.

b. Melodi atau lagu, seperti keroncong, langgam, cha-cha-cha, dll.

c. Harmoni, adalah keselarasan sesuai dengan lagunya55.

Musik juga memiliki pengaruh dalam aspek kehidupan, yaitu:

1. Aspek Bawaan, melibatkan faktor genetik serta berbagai faktor biologis

dan psikologis. Peran faktor genetik relatif tidak dapat diubah, tetapi

faktor biologis dan psikologis anak dapat dibentuk sejak anak masih di

dalam kandungan. Musik klasik diyakini dapat memberi dampak positif

bagi perkembangan janin dan bagi kesejahteraan psikologis ibu

mengandung.

2. Aspek Lingkungan, memiliki peran penting bagi anak-anak untuk

belajar memusatkan perhatian dalam melakukan aktivitas mereka, dan

pendidikan musik memberi kesempatan pada anak-anak untuk belajar

memusatkan perhatian. Bahkan dalam konsep terapi musik, aktivitas

musikal dapat mengubah perilaku anak-anak yang bermasalah, sebagai

sarana intervensi untuk mengatasi masalah anak yang mengalami

perlakukan tidak layak, memperbaiki kondisi emosi, dan hubungan

interpersonal anak yang sebelumnya mengalami hambatan akibat

pelecehan, dan mengembangkan hubungan emosional lingkungan

sosial.

55 Teguh Wartono, dkk., Pengantar Pendidikan Seni Musik (Yogyakarta: Kanisius, 1984), h. 3 & 13

Page 54: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

43

3. Aspek Sosial, keterbatasan informasi di lingkungan masyarakat

merupakan suatu hambatan dalam proses belajar musik. Keterbatasan

dukungan sosial merupakan aspek sosial lain yang dapat menimbulkan

hambatan bagi anak dalam belajar musik. Kesenjangan budaya juga

merupakan aspek sosial lain yang berpotensi menghambat proses

belajar musik56.

Kecerdasan musik adalah kemampuan bersenandung dalam hati, untuk

mengingat ritme dan terlibat dengan musik secara emosional. Musik adalah

bahasa internasional, bahasa dunia. Hampir setiap orang mampu menikmati musik

tanpa harus mengerti arti dari kata-kata sebuah lagu. Howard Gardner sang pakar

kecerdasan majemuk, menyatakan musik juga merupakan kecerdasan yang

pertama kali berkembang dalam diri seorang anak. sebelum dilahirkan seorang

bayi sudah memiliki kesdaran akan lingkungannya melalui indra pendengarannya,

seperti suara denyut jantung dan suara ibu serta suara dari luar yang disaring

melalui rahim ibu. Setiap anak memiliki kecerdasan musik yang perlu

dikembangkan, karena: musik meningkatkan IQ anak, musik memperkuat

memori, musik membantu pengembangan kecerdasan yang lain seperti

matematika, bahasa, kecerdasan social dan emosional; musik memiliki efek terapi

terutama untuk mengatasi stress; musik memberikan kegembiraan. (andyda

meliala, 2004)57.

56 Monty P. Satiadarma dan Roswiyani P. Zahra. Cerdas Dengan Musik (Jakarta: Puspa Swara, 2004), h. 29-34 57 Andyda Meliala, Anak Ajaib: Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda Melalui Kecerdasan

Majemuk (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 60

Page 55: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

44

Joanne Haroutounian, konsultan pendidikan musik dari Amerika,

mengatakan ciri-ciri bakat musik diantaranya:

1. Memiliki kesadaran musik dan keterampilan membedakan: peka

terhadap suara: mendengarkan dengan penuh perhatian, menyadari

adanya perbedaan; ritmik: bereaksi dengan lincahnya terhadap ritme

suara, mampu mengikuti ketukan; tinggi-rendahnya nada: mampu

mengingat dan menirukan melodi atau lagu.

2. Memiliki interpretasi kreatif: suka bereksperimen dan bermain dengan

berbagai macam suara, bersenandung waktu bermain, suka menciptakan

irama sendiri; tampil dan menunjukkan respons terhadap musik dengan

ekspresif; berbicara dan bergerak dalam irama; mengenali kualitas seni

dari sebuah musik-emosi, suara berbagai instrumen, keras dan

lembutnya nada, perubahan tempo.

3. Dinamika suatu penampilan: tampil dnegan penuh ekspresi,

menunjukkan tanda-tanda interpretasi kreatif; tampil tenang dengan

luwesnya; menikmati tampil di depan umum.

4. Komitmen: tekun mengikuti aktifitas musik; berlatih dengan

konsentrasi penuh; berlatih dan terus memperbaiki musik yang

dipelajari. (andyda meliala, 2004)58.

58 Ibid, h. 62-63

Page 56: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Lokasi Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta terletak di Jalan Barito II no. 55

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dimana lokasi tersebut berada atau berdekatan

dengan beberapa nama tempat yang memudahkan untuk menemukan lokasi

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, yaitu:

Di bagian Utara terdapat gedung La Maison

Di bagian Selatan terdapat SD Tarakanita 1

Di bagian Timur Laut terdapat KB Tarakanita 1 dan SMP Tarakanita 5

Di bagian Barat terdapat aliran sungai kecil

B. Sejarah Berdirinya Yayasan Sayap Ibu

Yayasan Sayap Ibu adalah sebuah Yayasan yang berdiri atas dasar rasa

kemanusiaan khususnya untuk menolong bayi-bayi terlantar yang ditinggalkan

dibeberapa Rumah Sakit di Jakarta. Dengan berbagai hal yang melatarbelakangi

bayi-bayi tersebut kemudian ditinggalkan, di mana orangtua dari bayi-bayi

tersebut juga memalsukan alamat tempat tinggal mereka. Nama Yayasan Sayap

Ibu diambil dari bahasa Belanda “onder moeder’s vleugels” yang artinya adalah

“di bawah sayap Ibu”, yang menggambarkan betapa besar tekad seorang ibu

dalam melindungi anaknya. Seperti induk ayam yang dalam melindungi anak-

anaknya tidak gentar menghadapi marabahaya apapun dan dibawah sayapnya

anak-anaknya mendapatkan perlindungan dan kehangatan.

Page 57: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

46

Di atas tanah di Jln. Barito, Kebayoran Baru seluas 2000m2 bantuan

Pemda Jakarta. Didirikanlah Panti Asuhan untuk merawat, sambil mencari solusi

untuk kesinambungan hidup mereka dengan cara yang sebaik-baiknya. Pada

waktu itu belum ada UU tentang Kesejahteraan Anak sebagai acuan pelakanaan

program. Keluarga-keluarga yang mengangkat anak dari Yayasan Sayap Ibu

berdasarkan Hukum Adat yang berlaku. Pelaksanaan kerja didasarkan atas AD

(Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) yang disusun sesuai

situasi dan kondisi pada waktu itu.

Pengurus sebagian besar terdiri dari para relawan sosial yang silih berganti

setiap lima tahun sekali, dalam kurun waktu 7 windu (56 tahun) dengan bantuan

pemerintah dan masyarakat telah berhasil mengembangkan Yayasan Sayap Ibu

menjadi lembaga sosial non Pemerintah yang pola pelayanannya holistik, terpadu

dan berkesinambungan. Dalam hal ini peranan Ny. J.S. Nasution yang masuk

dalam jajaran Pengurus dari tahun 1908 – 2009 tidak terpisahkan dari rangkaian

sejarah perkembangan Yayasan Sayap Ibu pada tahun 2011 ini Yayasan Sayap Ibu

telah mempunyai tiga di Jakarta, Provinsi DIY (Daerah Istimewah Yogyakarta)

dan Provinsi Banten dengan Kantor Pusatnya di Sleman, Yogyakarta.

Pada tahun 2001 dengan dikeluarkannya UU No.16 tahun 2001 tentang

Yayasan oleh Departemen Kehakiman dan HAM, maka Yayasan Sayap Ibu yang

sebelumnya sudah menyandang izin dari Departemen Sosial dan Departemen

Pendidikan telah menyesuaikan AD dan ARTnya sehingga strukturnya menjadi

Organisasi dengan Pembina, Pengawas dan Pengurus. Dengan demikian Yayasan

Page 58: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

47

Sayap Ibu pada waktu ini telah berkeluarga dengan beberapa anak, menjadi

sarjana, berkarya pada pemerintah maupun berswasta, dan lain-lain59.

Berikut ini adalah tahun-tahun bersejarah mengenai perkembangan

berdirinya Yayasan Sayap Ibu:

• Tahun 1955, penelantaran anak dan pembuangan bayi-bayi di Jakarta,

baik yang ditinggal di Rumah Sakit maupun yang kemudian ditemukan di

jalan atau di tempat-tempat umum lainnya semakin banyak. Keadaan

inilah yang kemudian mendorong beberapa ibu antara lain: Ny. Sutomo,

Ny. Soekardi dan Ny. Garland Soenaryo mendirikan Yayasan dengan

nama Yayasan Sayap Ibu (YSI). Yayasan Sayap Ibu didirikan pada

Tanggal 30 September 1955 oleh ibu Hj. Sulistina Sutomo, istri dari Bung

Tomo yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Sosial. Lembaga ini

diserahkan dibawah pengawasan BKKKS (Badan Koordinasi Kegiatan

Kesejahteraan Sosial) yang diketuai oleh Ibu Nasution. Dalam

kepengurusan baru, Ibu Nasution menjabat sebagai Pembina, sedangkan

Ketua dijabat oleh Ibu Ciptaningsih Utaryo.

Awalnya Yayasan Sayap Ibu bertujuan menolong anak-anak Batita

(Bawah Tiga Tahun), anak-anak tersebut dirawat sambil dicarikan

keluarga angkat. Untuk kegiatan saat itu dana dibantu oleh Women

International Club, dan kemudian Pemerintah Daerah turut serta di

dalamnya.

59Ciptaningsih Utaryo. “sejarah singkat Yayasan Sayap Ibu,” artikel diakses pada 08 November 2016 dari

http://www.yayasansayapibu.org/indonesian/sejarah-2/

Page 59: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

48

• Tahun 1968, dalam perkembangannya Yayasan Sayap Ibu melakukan

restrukturalisasi dan menempatkan diri dibawah Badan Pembina Kegiatan

Kesejahteraan Sosial DKI Jakarta yang diketuai oleh Ny. J. S. Nasution.

Dalam pengasuhan dan perawatan anak, kriteria anak ditingkatkan menjadi

usia 0 – 5 tahun.Dalam perjalanannya, Yayasan Sayap Ibu sempat

mengalami masalah keuangan sehingga harus dihentikan untuk sementara

pada tahun 1968 ini. Namun berkat tekad kuat para Ibu, terutama Ibu J.S

Nasution, Yayasan Sayap Ibu dapat berjalan kembali dan terus

berkembang besar.

• Tahun 1976, sebagai akibat banyaknya adopsi anak oleh Warga Negara

Asing yang dilakukan hanya dengan akte notaris saja sehingga jual beli

anak semakin marak, maka Gurbernur DKI Jakarta Alm. Bapak Ali

Sadikin, mengeluarkan izin mengakui Badan Konsultasi Pengangkatan

Anak Yayasan Sayap Ibu sebagai Lembaga resmi. Kemudian disusul

dengan dikeluarkannya Surat Edaran dari Departemen Kehakiman No.

JHAI/1/2 tahun 1978 tentang Prosedur Pengangkatan Anak WNI oleh

WNA yang menentukan bahwa Notaris tidak boleh membuat Akte adopsi

anak WNI oleh WNA harus dilaksanakan dengan Penetapan Pengadilan

dan Mahkamah Agung dengan Surat Edaran No.2 tahun 1979 yang

kemudian disempurnakan dengan SEMA No. 6 tahun 1983 tentang

Prosedur Pengangkatan Anak WNI oleh WNA dan anak WNA oleh WNI.

• Tahun 1978, Ny. J.S. Nasution, sebagai Ketua Yayasan Sayap Ibu Pusat

membentuk 2 (dua) cabang yaitu Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

Page 60: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

49

dengan Ketua Ny. Moch. Said dan Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta

dengan Ketua Ny. C. Utaryo.

• Tahun 1979, dengan semakin meningkatnya jumlah anak terlantar yang

harus dirawat di Yayasan Sayap Ibu, gedung Yayasan Sayap Ibu di jalan

Barito dibangun kembali oleh Gurbernur DKI Jakarta menjadi 2 (dua)

lantai. Dan hingga saat ini merupakan tempat perawatan anak Balita

terlantar baik yang normal ataupun cacat.

• Tahun 1981, Departemen Sosial melalui Peraturan Pemerintah No.13

tentang Organisasi Sosial yang dapat Menyelenggarakan Usaha

Penyantunan Anak Terlantar (termasuk melaksanakan Pengangkatan

Anak), ada 5 (lima) organisasi salah satunya adalah Yayasan Sayap Ibu.

• Hingga saat ini, Yayasan Sayap Ibu terus konsisten dalam menjalankan

VISI dan MISInya demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih

baik60.

C. Visi dan Misi

Visi dan Misi dari Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta yaitu:

Visi : Bahwa anak adalah amanah yang berhak akan perawatan dan perlindungan

sejak semasa dalam kandungan dan sesudah dilahirkan.

Misi: Melaksanakan usaha kesejahteraan Anak yang Holistic Terpadu dan

Berkesinambungan dalam arti yang seluas-luasnya yang bertujuan menolong

Anak-anak Balita yang :

60 “Sejarah Yayasan Sayap Ibu.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari http://sayapibujakarta.org/sejarah/

Page 61: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

50

1. Tidak ada orang tua/ wali yang merawatnya.

2. Tidak diketahui orang tuanya atau kerabatnya.

3. Orang tua/ walinya tidak mau merawatnya.

4. Terlantar.

5. Karena sebab-sebab lain yang patut diberi pertolongan61.

D. Struktur Kepengurusan

Nama Organisasi/Lembaga : YAYASAN SAYAP IBU

Akte Pendirian : Akte Notaris No. 7 Tahun 2004, tanggal 13

Agustus 2004

SK MenHuk & HAM RI No. : C-1051.HT.01.02.TH 2004

Struktur kepengurusan yang ada di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

terdiri dari 2 (dua) bagan yaitu struktur organisasi dan struktur karyawan. Berikut

ini adalah masing-masing gambar dari struktur tersebut, yaitu:

61 “Visi dan Misi.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari http://sayapibujakarta.org/visi-misi/

Page 62: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

51

Gambar 2

Struktur Organisasi Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

Gambar 3

Struktur Karyawan Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

KETUA UMUM

SEKRETARIS BENDAHARA KETUA I

BPA

LOGISTIK

HUMAS/DANA

PEGEMBANGAN PANTI

KETUA II

PANTI

KESEHATAN

KEPERAWATAN

PERSONALIA PENDIDIKAN

TAS BARITO

TAS MENTENG WADAS

KEPALA BADAN

PELAKSANA

Logistik BPA Humas Dana

Ka. Tumbuh Kembang

Unit M. Wadas Pendidikan

Kesehatan Unit Cirendeu

Ka. Panti

Rumah Tangga

Page 63: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

52

Untuk pergantian pengurus dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali. Dimana

dalam pergantian pengurus, kandidat-kandidatnya ditentukan oleh pusat yang

mana juga berdasarkan rekomendasi dari masing-masing cabang Yayasan Sayap

Ibu.

E. Program Kegiatan Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

Program kegiatan yang ada di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta di

antaranya yaitu:

a. Penitipan Anak Balita

Layanan penitipan anak balita hanya untuk keadaan yang sangat

mendesak seperti keterbatasan fisik orang tua / penyandang cacat.

Penitipan ini bersifat sementara, yakni antara 3 hingga 4 bulan saja dan

selama masa penitipan orang tua atau penitip wajib mengunjungi anaknya.

Biaya penitipan ditanggung oleh orang tua atau penanggung jawab anak

sesuai dengan kemampuan.

b. Perawatan Anak Terlantar

Yayasan Sayap Ibu menerima penyerahan anak terlantar setelah

melakukan penelitian terhadap latar belakang anak yang bersangkutan,

untuk memastikan apakah anak-anak tersebut benar-benar membutuhkan

pengasuhan, seperti misalnya ditinggalkan di rumah sakit atau di

sembarang tempat, tidak mempunyai orang tua dan keluarga, dan atau

diserahkan oleh orang tua karena suatu alasan tertentu.

Page 64: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

53

c. Konsultasi dan Bantuan Hukum Pengangkatan Anak

Yayasan Sayap Ibu telah mendapatkan izin dari Pemerintah untuk

menyediakan layanan pengangkatan anak. layanan pengangkatan anak ini

diprioritaskan bagi pasangan suami-istri yang telah menikah sekitar 5

(lima) tahun dan belum mempunyai anak atau hanya mempunyai 1 (satu)

anak. Warga Negara Asing (WNA) diijinkan untuk melakukan

pengangkatan anak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Yayasan Sayap Ibu juga memberikan bantuan hukum dalam proses

pengangkatan anak di luar anak-anak dari Yayasan Sayap Ibu.

d. Kursus Pramusiwi/Perawat Bayi

Dalam merawat anak asuh, Yayasan Sayap Ibu menyelenggarakan

“ inservice training” untuk pramusiwi/perawat bayi secara rutin.

e. Layanan Konsultasi bagi Mahasiswa

Membantu para mahasiswa dalam penelitian untuk persiapan gelasr

S1 dan S2 sesuai dengan bidang yang ditekuni.

f. Layanan Taman Gizi

Layanan ini adalah layanan pemberian makanan bergizi bagi anak-

anak di luar Yayasan Sayap Ibu.

g. Konsultasi Keluarga

Layanan ini ditujukan untuk membantu keluarga-keluarga yang

mengalami permasalahan, terutama yang terkait dengan proses adopsi.

Page 65: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

54

h. Bantuan untuk Anak dari Keluarga Kurang Mampu

Yayasan Sayap Ibu memberi bantuan untuk anak-anak dari

keluarga kurang mampu dalam bentuk pemberian seperti susu, makanan

bayi dan vitamin.

i. Program untuk Anak Asuh

Yayasan Sayap Ibu menyelenggarakan program bagi anak-anak

asuhannya untuk mengenal dunia di luar panti, agar mereka mendapat

mengalami pertumbuhan fisik dan jiwa yang sehat.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, yang biasa rutin dilakukan dipanti.

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta juga melakukan kegiatan di luar panti yang

sifatnya tidak rutin atau suatu waktu tertentu saja. Yaitu seperti:

menyelenggarakan seminar bagi masyarakat; mengadakan bakti sosial untuk

berbagi dengan para korban banjir, kebakaran dan keluarga miskin; mengadakan

kerjasama dengan media melalui tayangan, artikel ,serta himbauan kerjasama

dalam pelayanan balita terlantar; memberikan penyuluhan mengenai balita

terlantar, peraturan/perundang-undangan usaha kesejahteraan anak dan konvensi

PBB tentang hak anak.

Dalam menjalankan kegiatannya, Yayasan Sayap Ibu membutuhkan dana

yang tidak sedikit. Dana tersebut antara lain bersumber dari: sumbangan spontan

masyarakat dalam bentuk uang maupun barang atau bahan makanan; subsidi dari

Departemen Sosial, Yayasan Dharmais dan Dinas Sosial DKI Jakarta; serta

pengumpulan dana yang dilakukan oleh pengurus Yayasan Sayap Ibu.

Page 66: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

55

Yayasan Sayap Ibu memberikan laporan pertanggung jawaban tugas dan

keuangan kepada Dewan Pengawas Yayasan Sayap Ibu, kepada instansi-instansi

Pemerintah yang terkait, dan kepada masyarakat62. Laporan tersebut seperti

laporan anggaran tahunan, sumbangan dana, dan lain-lain. Yang mana YSI cabang

Jakarta memiliki Tim Auditor yang khusus untuk menangani mengenai laporan

keuangan baik yang masuk dan juga yang sudah dipergunakan.

Kemudian juga untuk alokasi dana yang masuk ke YSI cabang Jakarta

diantaranya dipergunakan untuk pendidikan anak-anak, kesehatan anak-anak,

serta saat ini sedang dialokasikan juga untuk merenovasi rumah wakaf yang

menjadi tempat tinggal anak-anak YSI cabang Jakarta-unit Cirendeu. Baik

sumbangan dana dan atau barang yang masuk ke YSI cabang Jakarta, terkadang

juga disumbangkan kepada korban bencana yang membutuhkan. Apabila

jumlahnya berlebih dan untuk kebutuhan utama anak-anak di YSI cabang Jakarta

sudah terpenuhi. Sedangkan untuk para karyawan yang bekerja di YSI cabang

Jakarta, hak yang mereka dapat seperti gaji bulanan yakni didapat dari alokasi

dana yang masuk ke YSI. Di mana dana tersebut sudah dikelola sesuai dengan

bagiannya masing-masing. Tetapi berapapun hak yang mereka dapat,

sesungguhnya yang terpenting adalah bagaimana para karyawan bekerja dengan

baik untuk anak-anak asuh yang ada di YSI cabang Jakarta dan juga untuk anak-

anak di luar yayasan serta masyarakat umum yang membutuhkan63.

62 Katalog/brosur Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta 63 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 22 Maret 2017

Page 67: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

56

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta berada pada 3 (tiga) tempat/wilayah, yaitu:

Jalan Barito II No. 55 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rumah Wakaf – Jl. Cirendeu, Ciputat, Banten.

Rumah Wakaf – Jl. Menteng Wadas Timur, Jakarta Pusat.

Page 68: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

57

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Pengembangan yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

pada Anak-Anak Penyandang Disabilitas

Yayasan Sayap Ibu berdiri atas dasar kemanusiaan yang fokus untuk

menangani masalah anak-anak “terlantar”. Hal tersebut didasari dari keprihatinan

mengenai banyaknya kasus mengenai anak-anak yang ditelantarkan oleh

orangtuanya atau keluarganya, karena berbagai hal atau alasan. Namun

bagaimanapun juga mereka berhak untuk mendapatkan hidup yang layak.

Tiap-tiap cabang dari Yayasan Sayap Ibu memiliki fokus program yang

berbeda-beda. Seperti Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta fokus pada anak-

anak terlantar dan disabilitas. Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta ini menampung

anak-anak yang terlantar karena berbagai kasus, seperti ditinggal atau dibuang

oleh orangtuanya, dititipkan oleh orangtuanya atau kasus orangtua tunggal yang

tidak mau merawat anaknya kemudian diberikan kepada pihak YSI cabang

Jakarta. Anak-anak disabilitas, yang mungkin karena keterbatasan fisiknya yang

tidak bisa diterima oleh orangtua atau keluarganya, serta kasus penelantaran yang

lainnya.

Anak-anak yang berada di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, yang sudah

memasuki usia sekolah. Mereka bersekolah sama dengan anak-anak pada

umumnya. Walaupun anak-anak tersebut tinggal di yayasan. Namun mereka

masih tetap bisa merasakan kehidupan dunia luar yayasan selama mengikuti

kegiatan di sekolahnya. Di YSI cabang Jakarta juga memiliki TAS (Taman Anak

Sejahtera). Taman anak untuk anak usia di bawah 7 (tujuh tahun) atau usia

Page 69: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

58

sebelum masuk SD (Sekolah Dasar). Di mana TAS (Taman Anak Sejahtera)

sendiri didirikan bukan hanya untuk anak yang ditinggal di YSI cabang Jakarta

saja, tetapi juga untuk anak-anak di luar yayasan atau masyarakat umum.

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta juga melayani adopsi anak. Baik itu

adopsi anak yang berada di YSI cabang Jakarta atau hanya sebagai perantara

untuk proses adopsi yang mengharuskan proses adopsi anak itu melalui suatu

yayasan. Kemudian Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta dipilih untuk menjadi

perantaranya. Biasanya anak-anak yang diadopsi adalah anak-anak usia bayi atau

batita (bawah tiga tahun). Kebanyakan juga pada anak-anak dengan kondisi fisik

yang normal atau bukan disabilitas. Sedangkan untuk anak-anak penyandang

disabilitas, beberapa anak yang telah diadopsi oleh WNA (Warga Negara Asing),

untuk dibawa ke negara asal dari pengadopsi tersebut. Karena beberapa negara

yang membiayai kehidupan anak-anak penyandang disabilitas atau berkebutuhan

khusus. Beberapa kasus penyandang disabilitas yang ada di YSI cabang Jakarta

seperti tunarungu, tunawicara, bibir sumbing, hiperaktif, dan lainnya.

Karena anak-anak yang biasa diadopsi adalah anak-anak usia bayi atau

batita. Beberapa di antara anak-anak yang tidak diadopsi atau belum diadopsi,

sudah ada yang berusia remaja. Dengan peraturan baru beberapa tahun lalu yang

ditujukan kepada yayasan-yayasan sosial mengenai keberadaan tinggal anak. Di

mana seperti YSI Cabang Jakarta, sebelum ada peraturan baru tersebut. Hanya

bisa menampung anak-anak di yayasan hingga mereka berusia 10 (sepuluh) tahun.

Setelah mereka berusia lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Maka mereka akan

dipindahkan ke yayasan lain, yang menampung anak-anak khusus usia remaja

atau di atas 10 (sepuluh) tahun.

Page 70: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

59

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta memiliki 2 (dua) unit tempat yaitu YSI

unit Cirendeu dan YSI unit Menteng Wadas. Untuk YSI unit Cirendeu adalah

wisma untuk anak laki-laki berusia di atas 10 (sepuluh) tahun, sedangkan YSI unit

Menteng Wadas fokus pada program kemasyarakatan. Yayasan Sayap Ibu unit

Menteng Wadas hanya wadah untuk melakukan program-program yang

berhubungan dengan masyarakat umum. Tidak ada anak-anak yang tinggal di

dalamnya. Tetapi terdapat PAUD/TK yang memang didirikan untuk anak-anak

masyarakat umum di sekitar wilayah tersebut. Sedangkan untuk YSI unit

Cirendeu adalah tempat tinggal untuk anak laki-laki berusia di atas 10 (sepuluh)

tahun, yang nantinya akan menjadi wisma. Karena untuk rumah tinggal YSI unit

Cirendeu merupakan rumah wakaf, yang memang kondisinya seperti rumah pada

umumnya atau tidak terlihat seperti rumah yayasan. Sehingga kelak YSI Cabang

Jakarta berencana untuk merenovasi layaknya wisma untuk anak-anak.

Sebenarnya untuk anak-anak yang berusia di atas 10 (sepuluh) tahun

bukan hanya anak laki-laki, adapula anak perempuan. Namun untuk anak

perempuan yang di atas 10 (sepuluh) tahun tetap tinggal di YSI Cabang Jakarta

yang berada di daerah Barito. Karena untuk anak perempuan di atas 10 (sepuluh)

tahun bisa berbagi kamar dengan para perawat perempuan yang menetap di YSI

Cabang Jakarta. Di mana anak-anak perempuan tersebut juga bisa ikut serta

membantu para perawat untuk mengasuh anak-anak yang masih bayi/batita/balita

di luar jam sekolahnya.

Sedangkan untuk anak laki-laki berusia di atas 10 (tahun), YSI Cabang

Jakarta di Barito tidak bisa tetap menetap di sana karena keterbatasan kamar untuk

menampung mereka. Maka dengan adanya rumah wakaf tersebut, memang sudah

Page 71: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

60

dikhususkan untuk mereka tinggal dan berkegiatan sehari-hari. Namun untuk hal-

hal yang menyangkut data mereka atau lainnya, tetap harus melalui YSI Cabang

Jakarta di Barito.

Ada yang diterapkan pada masa tumbuh kembang anak-anak di YSI

cabang Jakarta. Di mana pada usia anak-anak, mereka dibekali untuk bisa

bagaimana mengenali diri mereka sendiri, kemudian mengurus diri mereka sendiri

seperti mandi sendiri, makan tanpa disuapi, merapikan tempat tidurnya,

menyiapkan perlengkapan sekolahnya, dan hal-hal kecil lainnya yang

berhubungan dengan aktifitas sehari-hari mereka. Termasuk saat mereka berada di

sekolah. Ini diterapkan pada anak menginjak usia taman kanak-kanak hingga

sekolah dasar. Tetapi YSI cabang Jakarta juga berpikir bagaimana caranya supaya

anak-anak bisa berkembang lebih dari hanya sekedar mengurus diri mereka

sendiri.

Anak-anak di YSI cabang Jakarta yang saat ini berusia remaja didominasi

oleh anak laki-laki. Yaitu mereka yang tinggal di YSI cabang Jakarta-unit

Cirendeu. Mereka sudah lebih banyak mengurus segala keperluan mereka sendiri

yang berhubungan dengan kegiatan mereka sehari-hari. Dengan usia mereka yang

sudah remaja dan juga mereka penyandang disabilitas. Mereka harus lebih

memiliki bekal hidup untuk selanjutnya. Karena dengan keadaan yang mereka

alami, mereka harus mempunyai sesuatu yang dapat mereka pergunakan untuk

bisa terus melanjutkan hidup. Mampu bertahan dan bisa maju bahkan melebihi

anak-anak yang mungkin kehidupannya lebih “sempurna” dibanding mereka.

Oleh karena itu salah satu tujuan dari adanya pengembangan yang

dilakukan oleh YSI cabang Jakarta untuk anak-anak usia remaja itu adalah

Page 72: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

61

semoga kelak pengembangan yang dilakukan bukan hanya sebagai untuk

mengembangkan minat atau hobi semata. Tetapi juga bisa menjadi “alternatif”

untuk hidup mereka. Karena pengembangan yang saat ini dilakukan oleh YSI

cabang Jakarta untuk anak-anak di unit Cirendeu adalah pengembangan minat

dan bakat.

B. Pengembangan Minat dan Bakat Anak-Anak Penyandang Disabilitas

di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat anak-anak menjadi

berkembang bukan hanya untuk perkembangan kecerdasan otak saja, tetapi juga

dari segi kemampuan atau skill. Bahkan sekarang juga sudah banyak sekolah yang

di mana dalam kegiatan belajar mengajarnya tidak harus selalu anak-anak hanya

duduk di dalam kelas, mendengarkan guru dan melihat papan tulis. Tetapi

sekarang anak-anak sudah mulai diterapkan untuk belajar mempraktekkan apa

yang dipelajari di dalam kelas. Termasuk bagaimana mempelajari sesuatu sesuai

dengan apa yang disukai oleh anak-anak berdasarkan kemampuan atau bakat yang

mereka miliki.

Karena kondisi anak yang berbeda-beda, dari berbagai latar belakang

hidup mereka. Maka menerapkan satu hal yang sama pada setiap anak, belum

tentu bisa dilakukan oleh anak. Hal inilah merupakan salah satu yang kemudian

mengapa pengembangan yang dilakukan oleh YSI cabang Jakarta saat ini adalah

fokus pada pengembangan minat dan bakat. Karena anak-anak tersebut

merupakan penyandang disabilitas. Tetapi mereka masih mampu melakukan apa

yang mereka sukai dan juga sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Walaupun

beberapa di antaranya hanya ikut serta saja dalam pengembangan tersebut. Karena

Page 73: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

62

anak tersebut belum fokus terhadap apa yang disukai dan juga bakat yang

sebenarnya dimiliki.

Sesuai yang dijelaskan oleh informan dari YSI cabang Jakarta mengenai

alasan mengapa anak-anak tersebut tidak diajarkan atau dibekali dengan

keterampilan tangan atau kerajinan tangan yang banyak dilakukan oleh Yayasan-

yayasan di luar sana. Bapak Sudarno sebagai narasumber berkata:

“sebenarnya kami dari pihak yayasan, ada pemikiran kearah situ juga. Tapi untuk saat ini belum bisa dilaksanakan. Karena kami, pihak yayasan lebih melihat kepada kondisi anak. Anak maunya dibidang apa, sukanya dibidang apa. Coba kita ikuti. Oleh karena itu, kami coba dulu dengan melakukan pengembangan pada minat dan bakat. Yang mana saat ini fokus pada minat dan bakat pada bidang seni lukis dan musik. Karena memang ternyata beberapa diantara anak asuh kami, ada yang berbakat dalam bidang seni tersebut. Kami mendukung apa pun yang disukai anak-anak dan dilakukan oleh anak-anak, selama itu baik atau positif dan tidak menggangu sekolah mereka. Karena kami pihak yayasan sangat menekankan pada anak-anak bahwa pendidikan adalah nomor satu. Walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik/mental, tetapi jika mereka memiliki ilmu. Itu dapat membantu untuk kehidupan mereka64.”

Dalam menekuni keterampilan yang telah banyak dilakukan oleh yayasan

di luar sana. Merupakan sebuah rencana masa mendatang yang ingin juga

dilakukan oleh pihak YSI cabang Jakarta untuk anak-anak asuhnya. Namun hal

tersebut juga harus melihat kepada kondisi anak-anak asuh. Karena bagaimanapun

pihak YSI cabang Jakarta akan tetap mendukung segala kegiatan yang dilakukan

anak-anak, selama kegiatan tersebut positif dan tidak menganggu aktivitas sekolah

anak-anak. Karena pihak YSI cabang Jakarta ingin anak-anak asuhnya menjadi

anak-anak yang memiliki bekal ilmu yang cukup untuk kehidupan mereka.

Terlebih lagi dengan kondisi anak-anak yang diasuhnya.

Oleh karenanya pihak YSI cabang Jakarta mencoba membuat program

yang mana itu memang melekat pada diri anak-anak. Artinya anak-anak diarahkan

64 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 02 September 2016.

Page 74: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

63

melakukan suatu kegiatan pada bidang yang mereka sukai/minati dan juga sesuai

dengan bakat yang mereka miliki.

Program pengembangan yang dilakukan oleh pihak YSI cabang Jakarta,

menurut Pak Sudarno adalah:

“pengembangan adalah proses melihat potensi anak. Agar bisa memiliki keterampilan dalam hidupnya. Di mana pengembangan yang dilakukan adalah melalui observasi mengenai minat dan bakat anak65.”

Pak Sudarno juga mengatakan tujuan dari pengembangan menurut beliau:

“tujuannya adalah agar anak-anak lebih bereksplorasi sesuai potensi masing-masing, selain dalam hal akademik. Dan juga bisa menjadi alternatif saat nanti mereka telah lulus dari jenjang pendidikannya. Anak-anak punya kemampuan/keterampilan untuk bekal hidup mereka nanti66.”

Sedangkan untuk visi dan misinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Pak Sudarno:

“visi dari pengembangan minat dan bakat adalah memberikan pelayanan kepada anak dan aplikasi nyata terhadap minat dan bakat yang ada pada anak-anak. Kemudian untuk misinya adalah mengembangkan kegiatan kelompok anak-anak, untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antar anak dalam kelompok yang sama”67.

Jadi visi dan misi dari program pengembangan minat dan bakat adalah sebagai

salah satu bentuk pelayanan kepada anak dengan memberikan wadah atau tempat untuk

anak-anak mengaplikasikan minat dan bakat mereka secara nyata. Serta dengan

pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan musik, khususnya pada seni musik

yakni untuk menumbuhkan kerja sama kelompok atau rasa kebersamaan dalam suatu

kelompok dalam bentuk band musik. Masing-masing memiliki keterbatasan fisik, tetapi

masing-masing anak juga memiliki kelebihan yang dapat ditunjukkan melalui seni lukis

dan musik. Dan dapat saling melengkapi satu sama lain, terutama dalam seni musik.

Sebelum anak-anak mengikuti program pengembangan, mereka terlebih

dahulu mengikuti tes. Yang mana tes tersebut adalah mengenai minat dan bakat.

65 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016 66 Ibid. 67 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 22 Maret 2017

Page 75: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

64

Agar lebih mudah juga untuk menentukan bidang apa yang akan diterapkan pada

anak-anak.

Sedangkan dikatakan bahwa program pengembangan tersebut juga sebagai

“alternatif”. Karena untuk saat ini, fokus pada anak-anak yang mengikuti program

pengembangan minat dan bakat adalah anak-anak yang tinggal di unit/wisma

Cirendeu. Karena usia mereka sudah remaja, jenjang pendidikan sudah semakin

tinggi, serta mereka adalah seorang anak laki-laki. Pak Sudarno pernah bercerita

mengenai keberadaan anak-anak tersebut yang berada di panti/unit Cirendeu.

Beliau bercerita:

“dulu, kira-kira beberapa tahun lalu. Ada peraturan yang diterapkan pada yayasan-yayasan. Di mana anak-anak yang tinggal di yayasan dan sudah berusia 10 (sepuluh) tahun. Harus dipindah ke yayasan lain yang memang khusus menampung anak-anak pada usia dari 10 (sepuluh) tahun. Tapi peraturan tersebut sudah dihapuskan beberapa tahun lalu, belum lama juga. Di mana anak-anak yang tinggal di yayasan ketika sudah menginjak usia 10 (sepuluh) tahun, masih bisa tetap tinggal di yayasan yang sama. Sampai anak tersebut diadopsi atau sampai anak tersebut dewasa dan memilih kehidupannya sendiri. Nah untuk di YSI cabang Jakarta ini, karena keterbatasan ruang atau kamar untuk menampung anak-anak yang sudah berusia 10 (sepuluh) tahun atau lebih, dan khususnya anak laki-laki. Maka untuk mereka, pihak yayasan menyediakan tempat tinggal yaitu biasa disebut panti atau unit Cirendeu. Jadi emang khusus buat anak laki-lakinya saja. Kalau untuk anak perempuannya, yang sudah berusia 10 (sepuluh) tahun atau lebih. Tetap tinggal di YSI panti Barito, karna untuk anak-anak perempuannya bisa tinggal sekamar dengan para perawat dan juga bisa bantu para perawat untuk mengasuh anak-anak usia batita atau balita68.”

“rata-rata anak yang sudah diadopsi dari sini adalah anak-anak usia batita sampai balita. Bahkan pernah ada juga yang mengadopsi anak bayi yang kira-kira baru 2 bulan sejak ditemukan dan kemudian diserahkan kepada pihak YSI cabang Jakarta. Tapi biasanya kami memberi waktu kepada orang yang akan mengadopsi, untuk menunggu anak tersebut hingga usia 6 (enam) bulan. Karena untuk melihat perkembangan pertumbuhan bayi tersebut. Apakah ada kelainan atau kekurangan pada diri anak tersebut. Sehingga nantinya tidak ada penyesalan. Karena biasanya kami mengamati tumbuh kembang anak sejak bayi, yang kemudian mengevaluasi keadaan anak tersebut seperti apa. Jadi kondisi anak bisa diketahui secara pasti. Lalu kalau ada yang akan mengadopsi, pihak YSI bisa menjelaskan dengan keadaan anak yang sebenarnya. Jadi anak-anak yang sekarang tinggal di panti/unit Cirendeu adalah anak-anak yang belum teradopsi. Dan kalaupun sampai nanti mereka belum teradopsi. Pihak YSI cabang Jakarta akan tetap bertanggung jawab atas mereka. Mereka masih boleh

68 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 02 September 2016.

Page 76: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

65

tinggal di yayasan ini atau memilih tempat tinggal sendiri. Tapi tetap berhubungan dengan yayasan ini. Tidak apa-apa… kami pihak yayasan akan terbuka selalu untuk mereka. Makanya kami pihak yayasan ingin membekali mereka dengan ilmu akademis dan juga keterampilan yang mereka suka atau minati69.” Jadi sebagaimana yang diceritakan oleh Pak Sudarno, bahwa program

pengembangan yang dilakukan saat ini memang belum untuk keseluruhan anak

asuh yang berada di YSI cabang Jakarta. Kembali lagi bahwa pihak YSI cabang

Jakarta harus melihat pada kondisi anak-anak dari berbagai hal tentang anak-anak

asuhnya. Oleh karena itu program pengembangan yang dilakukan saat ini baru

pada pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan musik. Karena

melihat dari bagaimana anak menyukai bidang seni tersebut dan juga karena

memang ada yang berbakat pada bidang seni tersebut. Baik salah satu, ataupun

mungkin keduanya.

Sebagaimana jawaban anak-anak YSI cabang Jakarta-unit Cirendeu ketika

ditanya mengenai minat, bakat serta cita-cita. Diantara mereka memang ada yang

berminat dan juga berbakat dalam dunia seni lukis, hingga bercita-cita menjadi

seorang designer/design grafis. Kemudian yang lainnya, ada yang hanya berminat

saja dan ada juga yang memiliki bakat pada salah satu bidang seni tersebut. Tetapi

tidak bercita-cita untuk menjadi profesional dalam salah satu bidang seni tersebut.

Rata-rata dari mereka lebih menyukai dunia olahraga seperti sepak bola. Karena

memang rata-rata anak laki-laki menyukai yang namanya dunia olahraga. Tetapi

itulah dunia anak-anak, yang masih terus berproses (berubah-ubah), sampai

mereka menemukan kenyamanan/ketenangan terhadap sesuatu. Dan dalam proses

69 Ibid.

Page 77: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

66

itu juga mereka belajar/mempelajari atau mendapat pembelajaran atas

sesuatu/banyak hal yang ada dalam kehidupan ini70.

C. Pengembangan Minat dan Bakat Dalam Seni Lukis dan Seni Musik

Pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik, adalah

merupakan bidang seni yang saat ini difokuskan kepada anak-anak terutama anak-

anak yang berada di Wisma Cirendeu. Tetapi di masa mendatang tidak menutup

kemungkinan untuk lebih mengeksplorasi potensi anak dalam minat dan bakatnya

dalam bidang seni lainnya atau di luar bidang seni. Seperti kegiatan belajar

menggambar sebenarnya adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh anak-anak

YSI cabang Jakarta untuk mengisi waktu luang mereka. Di antara anak-anak

tersebut memang ada yang memiliki bakat dalam bidang ini. Hal tersebut terlihat

dari hasil gambar yang dibuat. Kemudian untuk seni musik, menjadi salah satu

bentuk kegiatan anak-anak secara berkelompok. Agar bisa menumbuhkan rasa

kebersamaan antar anak, karena berada pada satu kelompok kegiatan seperti band

musik. Pak Sudarno juga pernah berkata:

“pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan musik ini berdasarkan penilaian, salah satunya penilaian dari salah seorang guru di sekolah. Yang melihat bahwa ada anak dari YSI cabang Jakarta ini yang berbakat dalam seni lukis dan juga musik. Lalu guru tersebut juga menyampaikan pendapatnya, agar pihak YSI mempertimbangkan bakat anak tersebut. Supaya tidak terbatas hanya bisa mempelajari di sekolah saja. Salah satu anak yang berbakat dalam bidang seni lukis adalah Vikri. Dia sudah kelas 1 (satu) SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) jurusan Multimedia. Dan sebelum Vikri itu masuk sekolah multimedia. Dia terlebih dulu ikut tes salah satunya tes minat bakat. Karena tadinya dia tidak mau masuk SMK. Maunya masuk sekolah yang khusus ada pelajaran melukis atau menggambar. Tapi kami pihak yayasan kemudian memberi gambaran, kemudian ada psikolog juga yang membantu, termasuk untuk tes minat bakat. Bahwa di SMK pun bisa menyalurkan kesukaannya dalam menggambar/melukis. Dan akhirnya Vikri mau untuk mendaftar di SMK dan memilih jurusan multimedia. Kebetulan memang dia keterima. Dan dari situ juga, dia baru tau. Kalau dengan multimedia dia juga bisa menggambar/melukis/mendesain sesuatu. Bahkan jauh lebih modern71.”

70 Wawancara Pribadi dengan anak-anak. Jakarta, 23 Oktober 2016. 71 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 21 September 2016.

Page 78: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

67

Sebelum kemudian program pengembangan minat dan bakat dilaksanakan,

beberapa hal perencanaan dibuat oleh pihak yayasan seperti yang dikatakan oleh

Pak Sudarno yaitu tahapan atau proses perencanaan terdiri dari :

1. Mempertimbangkan dan mengembangkan hasil penilaian dari guru

atau info dari guru sekolah.

2. Mendata anak yang akan mengikuti program pengembangan minat dan

bakat.

3. Melakukan konsultasi dan tes dengan psikolog.

4. Melakukan pertimbangan bahwa pelatihan tidak boleh mengganggu

waktu sekolah atau hal akademik.

5. Memberikan fasilitas berupa peralatan dan perlengkapan yang

dibutuhkan.

6. Mencarikan pelatih yang sesuai dengan bidang yang akan menjadi

bahan dalam pengembangan minat dan bakat.

7. Membuat jadwal latihan secara rutin

Sedangkan untuk pelaksanaannya sendiri, Pak Sudarno memberikan

beberapa hal yang diketahuinnya mengenai pelaksanaannya. Karena untuk

pelaksanaannya sendiri lebih diserahkan kepada para pelatih dari masing-masing

bidang seni lukis dan seni musik. Seperti yang beliau katakan:

“untuk durasi waktu latihan biasa dilakukan selama 2 (dua) jam, metode yang dilakukan diantaranya: menyederhanakan materi dengan kesesuaian kemampuan anak dan bahan/materinya adalah berupa teori terlebih dahulu kemudian disesuaikan dengan kemampuan anak dengan pengamatan dari pelatih72.”

72 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016.

Page 79: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

68

Kemudian untuk evaluasinya sendiri, Pak Sudarno juga memberikan

beberapa hal yang diketahuimya. Seperti yang beliau katakan:

“setelah beberapa kali latihan, kemudian dilakukan evaluasi seperti untuk seni lukis, anak sudah dapat menghasilkan berapa karya lukis yang lebih baik dari sebelum pelatihan. Sedangkan untuk musik, dalam beberapa latihan sudah menguasai berapa lagu, saat penampilan di panggung sudah dapat menampilkan berapa lagu, dan mandiri dalam penampilan di panggung73.”

Dalam membuat program pengembangan minat dan bakat, ada strategi-strategi

yang dilakukan oleh pihak YSI cabang Jakarta. Di antaranya berikut ini seperti

yang telah dirangkum dari hasil wawancara dengan Pak Sudarno, yaitu:

a. Mengamati anak, dalam hal minat dan bakat yang ada pada anak dan

kemudian melakukan tes psikologi minat dan bakat.

b. Mencari profesional untuk pelatihan, jika sudah menemukan apa yang

menjadi minat dan bakat anak-anak.

c. Memberikan fasilitas untuk latihan, dengan apa yang dibutuhkan oleh

pelatihnya yang menyeseuaikan dengan kondisi anak-anak.

d. Membuat jadwal, yang terpenting tidak mengganggu waktu sekolah

(waktu di luar hari sekolah). Penyeseuain antara waktu anak-anak

dengan pelatih, serta durasi dalam setiap pertemuan tidak terlalu lama.

Agar anak-anak tidak bosan, karena masih bisa diulang kembali pada

pertemuan berikutnya.

e. Memberikan wadah untuk tampil, hasil selama pelatihan

ditampilkan/dipublikasikan agar dapat dilihat oleh masyarakat umum

di luar orang-orang yang berada di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta.

73 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016.

Page 80: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

69

Karena batasan masalah dalam penelitian ini yakni pada proses

pengembangan minat dan bakat, dalam penulisan ini dicantumkan mengenai

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari masing-masing bidang seni yang

dilakukan. Terutama dari masing-masing pelatih bidang seni. Seperti beberapa hal

yang tertulis di atas, mengenai perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi yang

diutarakan oleh Bapak Sudarno.

1. Pengembangan Minat dan Bakat dalam Seni Lukis

a. Perencanaan

Anak-anak di YSI cabang Cirendeu mungkin sudah terbiasa dengan

kegiatan menggambar/melukis, baik saat mereka belajar di sekolah dan

ataupun sebelum adanya pengembangan minat dan bakat. Tetapi karena

kegiatan menggambar/melukis tersebut semakin diperbanyak/diperdalam

ilmunya melalui program pengembangan minat dan bakat. Maka

diperlukan seorang pelatih lukis khusus untuk pelaksanaan kegiatan

program pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis tersebut.

Pelatih lukis yang kemudian mengajarkan anak-anak dalam

kegiatan program pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis

tersebut adalah bernama Ibu Esti Lestarini. Beliau adalah seorang pelukis,

wirausaha furniture dan kerajinan kayu. Saat beliau ditanya mengenai

bagaimana beliau bisa menjadi pelatih lukis untuk anak-anak YSI cabang

Jakarta, beliau menjawab:

“kegiatan saya dimulai dari keinginan yang tulus untuk berbagi pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki di bidang melukis. Kebetulan pada waktu itu, ketika saya belum mengenal Yayasan Sayap Ibu. Saya dihubungi seseorang asal Perancis yang menjadi sukarelawan di Yayasan Sayap Ibu. Untuk membuat lukisan dinding (mural) atas biaya dari dia dan kolega-koleganya. Setelah itu saya mengajukan diri menjadi

Page 81: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

70

sukarelawan dalam bidang mengajar menggambar/melukis untuk anak-anak YSI cabang Jakarta dan kebetulan diterima. Dalam mengajar anak-anak saya tidak memiliki program dan kurikulum khusus/baku yang ketat. Hal ini selain disebabkan keterbatasan waktu yang saya miliki sehingga saya tidak bisa rutin menemani anak-anak menggambar, juga perbedaan kapabilitas setiap anak dalam memahami dan menanggapi materi belajar. Tetapi itu bukan berarti kegiatan belajar anak tidak memiliki struktur dan tujuan yang jelas sama sekali74.”

Ibu Esti selain seorang pelukis dan wirausaha, beliau juga pernah

menjadi guru kesenian menggambar di sekolah Perancis selama 1 (satu)

tahun dan di Sekolah Alam di daerah Depok tingkat menengah pertama

selama 6 (enam) bulan. Namun beliau sudah lama berhenti menjadi guru

di ke 2 (dua) sekolah tersebut. Namun beliau menerima privat lukis atau

les lukis. Yaitu dengan beliau yang mengunjungi tempat sang murid atau

sang murid yang mendatangi rumah beliau. Dan yang menjadi

sukarelawan asal Perancis, yang kemudian merekomendasikan beliau

untuk menjadi pelatih menggambar/melukis untuk anak-anak YSI cabang

Jakarta. Sukarelawan Perancis tersebut merupakan teman dari ibu murid

melukis beliau, yang merupakan orang Perancis juga. Jadi orangtua dari

murid beliau tersebut adalah ibunya berasal dari Vietnam dan ayahnya

berasal dari Perancis.

Dalam jawaban beliau juga, diselipkan sedikit tentang bagaimana

perencanaan beliau dalam melatih anak-anak. Yang mana beliau tidak

menyiapkan materi yang baku sebagaimana beliau pernah menjadi guru.

Tetapi lebih kepada melihat kondisi anak, serta kondisi beliau yang

memang tidak bisa rutin waktunya untuk bisa melatih anak-anak

menggambar/melukis.

74 Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016

Page 82: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

71

Kemudian beliau juga memberikan pernyataan mengenai strategi

yang mungkin dapat diberikan kepada anak-anak YSI cabang Jakarta

dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat khususnya dalam seni

lukis, menurut pandangan beliau. Beliau berkata:

“untuk anak-anak di YSI, strategi yang sebaiknya diterapkan adalah 1.berupaya membuat anak-anak menyukai kegiatan melukis. Anak-anak sedapat mungkin melukis tanpa paksaan, tapi atas dorongan diri sendiri. Pihak pengajar, pembimbing dapat nerperan sebagai motivator yang terus menerus memberi motivasi dan rangsangan dengan berbagai bentuknya, agar anak-anak merasa membutuhkan dan akhirnya mencintai kegiatan ini. 2.pengembangan sebaiknya bersifat kontinyu dan diperkenalkan/diajak lebih jauh mengenal beberapa teknik melukis. Yang pernah saya ajarkan adalah: melukis dengan oil pastel/crayon, menggambar dengan cat air, membuat monoprint, menggambar alam benda contohnya botol, cangkir dengan crayon. Di sini saya tidak menuntut anak untuk “bisa” dalam kriteria pada umumnya, tetapi lebih pada bagaimana menumbuhkan gairah dalam diri mereka untuk mengeksplorasi bahan dan ide yang mereka miliki. Serta melatih kemampuan mengamati lingkungan dan alam sekitar seperti benda mati atau benda hidup. Sehingga dapat meningkatkan kepekaan rasa dan akal budi. Untuk mencapai dua hal tersebut saya sebagai pengajar tidak banyak memberi contoh, tetapi berusaha semaksimal mungkin mendorong anak mengeluarkan seluruh kemampuannya dan kreatifitasnya melalui tanya jawab bercerita, mengajak anak mengamati benda-benda dan lingkungan sekitar dan mengajak berimajinasi sambil terus bereksplorasi dengan material yang sedang dihadapi75.”

Dari beliau mencoba mengutarakan pendapatnya mengenai

kegiatan pengembangan minat dan bakat yang dilakukan pihak YSI

cabang Jakarta kepada anak-anak asuhnya. Beliau juga memberikan

tahukan sedikit strateginya agar mungkin bisa diterapkan juga oleh pihak

YSI cabang Jakarta untuk anak-anak yang mengikuti kegiatan

pengembangan minat dan bakat khususnya dalam seni lukis. Serta strategi

beliau dalam mengajarkan anak-anak melukis dengan tekniknya yang telah

beliau terapkan untuk anak-anak YSI cabang Jakarta.

75 Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016.

Page 83: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

72

b. Pelaksanaan

Kegiatan belajar lukis bersama Ibu Esti memang tidak terjadwal

secara rutin waktunya. Dalam sekali pertemuan belajar lukis beliau

biasanya menggunakan waktu sekitar 90 menit hingga 120 menit. Di

mana dengan kondisi anak-anak YSI Cabang Jakarta yang memiliki

keterbatasan fisik yang berbeda-beda. Beliau memiliki metodenya sendiri

dalam pengajarannya. Beberapa metode yang pernah beliau lakukan

adalah sebagai berikut:

1. Penjelasan mengenai materi yang akan dilakukan pada saat

pertemuan

2. Memperkenalkan material atau alat dan bahan yang akan

digunakan, serta cara menggunakannya

3. Memperkenalkan dasar-dasar seni lukis, seperti mengenal garis,

warna dan bentuk-bentuk sederhana

4. Mempraktekkan pengetahuan tersebut secara berulang, seperti

membuat garis lengkung, lurus, lingkaran, kotak-kotak dan bentuk

sederhana lainnya. Tujuannya agar anak-anak terbiasa dengan alat-

alat dan agar anak-anak memiliki kebebasan dalam

mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam

menggambar/melukis.

5. Setelah anak-anak terbiasa dan bisa mempelajarinya. Kemudian

dilanjutkan mengenal teknik-teknik seni lukis lainnya yang mudah

diterapkan oleh anak seperti membuat monoprint (teknik cetak

tunggal), teknik kolase (teknik menempel), mixed media atau

Page 84: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

73

media campur (contohnya cat air dicampur krayon), dan teknik

lainnya

6. Mengekspresikan ide/gagasan dalam lukisan. Pada bagian ini

selain anak diajak berimajinasi dan mengingat kembali hal-hal

yang pernah dilihat

7. Karya anak-anak yang dianggap baik, dipajang di ruang-ruang

terbuka di yayasan. Sehingga bisa diapresiasi orang banyak, baik

warga yayasan, maupun pihak luar (sukarelawan, tamu, dsb), dan

secara berkala diadakan gelar karya atau pameran karya seni.

Beberapa metode tersebut digunakan beliau dalam menyampaikan

materi kepada anak-anak. Ini bersesuaian dengan perkataan beliau:

“materi yang diberikan seperti 1.mengenal garis, warna dan bentuk; 2.mengenal material dalam melukis seperti pensil, crayon dan cat air; 3.mengenal percampuran warna, cara mencampur warna; 4.mengekspresikan ide/gagasan dalam lukisan. Dalam bagian ini selain anak diajak berimajinasi dan mengingat kembali hal-hal yang pernah dilihat. Selalu segala hal atau materi pembelajaran dalam seni lukis seperti garis, komposisi dan warna terus dikembangkan sesuai keampuan dan hasrat berkelanjutan. Karya anak-anak yang dianggap baik dipajang di ruang-ruang terbuka di yayasan sehingga bisa diapresiasi orang banyak, baik warga yayasan maupun pihak luar seperti sukarelawan, tamu, dsb. Dan secara berkala diadakan gelar karya atau pameran karya seni.

Sesuai materi yang akan diberikan pada setiap pertemuan, biasanya anak-anak akan dijelaskan dulu apa yang akan kita lakukan pada saat itu. Lalu diperkenalkan pada material atau alat dan bahan yang akan digunakan, cara menggunakan material. Pada pertemuan-pertemuan pertama anak-anak diperkenalkan dengan dasar-dasar seni lukis, seperti mengenal garis, warna bentuk-bentuk sederhana. Tahap selanjutnya adalah mempraktekkan pengetahuan tersebut berulang-ulang. Misalnya membuat garis lengkung, lurus, lingkaran, kotak-kotak, dsb. Tujuannya untuk membuat anak terbiasa dengan alat-alat dan agar anak-anak memiliki kebebasan dalam mengeskpresikan perasaan dan pikirannya dalam menggambar/melukis nantinya. Setelah anak-anak mulai terbiasa. Anak-anak bisa mengenal teknik-teknik seni lukis lainnya yang mudah

Page 85: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

74

diterapkan oleh anak seperti membuat monoprint, teknik kolase/mixed media. Yang mana setiap anak bisa berbeda satu sama lain76.”

Biasanya peralatan yang digunakan saat kegiatan belajar

menggambar/melukis yaitu seperti pensil, crayon, cat air, lempengan plastik tebal

segi empat untuk monoprint, dan lainnya77.

c. Evaluasi

Untuk evaluasi belajar melukis yang diajarkan oleh Ibu Esti. Beliau

berkata:

“evaluasi terhadap anak-anak biasanya saya lakukan saat itu juga, ketika selesai berkegiatan. Biasanya saya akan mengajak mereka mengamati karya-karya pada hari itu yang biasanya lebih dari satu, dan mengajak mereka untuk ikut mengamati bersama kekurangan dan kelebihan-kelebihan pada masing-masing karya. Masing-masing membandingkan karyanya yang pertama dan yang kedua atau ketiga, bukan membandingkan dengan karya anak lainnya. Selain itu saya juga membuat semacam kesimpulan atau analisa kecil tentang kemampuan setiap anak. hal ini menjadi semacam pegangan bagi saya untuk melakukan kegiatan berikutnya agar lebih sesuai dengan kemampuan masing-masing anak78.”

Jadi beliau melakukan evaluasi hasil belajar lukis anak-anak pada

hari yang sama, setelah anak-anak selesai belajar. Yaitu dengan cara

mengajak anak-anak mengamati hasil karya mereka yang lebih dari satu

gambar/lukisan pada satu pertemuan. Hal yang diamati adalah kekurangan

dan kelebihan hasil gambar/lukis masing-masing (anak itu sendiri, bukan

gambar/lukisan temannya). Kemudian beliau juga membuat kesimpulan

atau analisa kecil tentang kemampuan setiap anak. Hal tersebut menjadi

semacam pegangan bagi beliau untuk melakukan kegiatan berikutnya agar

lebih sesuai dengan kemampuan masing-masing anak. Agar pada

pertemuan berikutnya, anak-anak lebih bisa mengeksplor potensi yang

76 Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016 77 Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 20 Januari 2017 78 Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016

Page 86: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

75

dimiliki oleh mereka. Walaupun di antara mereka mungkin hanya

menyukai seni lukis, tetapi tidak terlalu berbakat. Tetapi tetap semangat

untuk mengikuti kegiatan belajar menggambar/melukis.

Sedangkan untuk pihak yayasan, melihat dari hasil karya anak-

anak. Dan beberapa yang berbakat dalam bidang seni lukis. Berusaha

untuk pelatihan lukis tersebut tetap berlanjut. Bahkan dengan

pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis yang telah dilakukan,

telah bermanfaat bagi salah seorang anak yang bernama Vikri Firdaus

untuk memutuskan sekolah tingkat atas yang kemudian dia memilih SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan) Multimedia. Dengan bakat

menggambarnya yang kini bisa dilakukan dengan komputer. Dan dia juga

terkadang digunakan oleh pihak sekolahnya untuk mendesign suatu yang

sedang dibutuhkan oleh sekolahnya.

Dan pihak yayasan senang mengetahuinya, bahwa program yang

dilakukan kepada anak-anak dapat bermanfaat bukan hanya untuk anak-

anak itu sendiri tetapi juga lingkungan tempat anak-anak berkegiatan.

Bila dievaluasi secara keseluruhan mengenai pengembangan minat dan

bakat pada seni lukis. Beberapa hal diantaranya:

1. Dalam perencanaan, antara pihak yayasan dan pelatih lukis dapat

bersama membicarakan mengenai apa yang akan dilakukan pada

setiap pertemuan. Seperti materi atau metode yang akan diberikan

oleh pelatih lukis, pihak yayasan juga harus mengetahuinya.

2. Pada pelaksanaannya, agar bisa menemukan waktu yang rutin

terjadwal.

Page 87: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

76

3. Untuk pihak yayasan, agar mempertimbangkan juga hal-hal yang

menurut pelatih perlu dilakukan. Agar pelaksanaan pengembangan

minat dan bakat pada seni lukis dapat terus mengalami peningkatan

pada masa mendatang. Sehingga anak-anak pun yang memiliki

minat atau bakat lukis menjadi lebih semangat. Termasuk yang

belum ikut serta di dalam program tersebut.

4. Pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan lukis juga sebaiknya

dilakukan oleh pihak yayasan. Sehingga pihak yayasan juga dapat

melihat langsung progres dari pelaksanaan kegiatan lukis anak-

anak bersama pelatihnya.

5. Dalam evaluasi setiap pertemuan/pelaksanaan kegiatan, juga dapat

dilakukan bersama dan diwaktu yang sama. Bukan hanya antara pelatih dan anak-

anak, tetapi juga dengan pihak yayasan. Terutama yang berperan besar dalam

program pengembangan minat dan bakat tersebut.

2. Pengembangan Minat dan Bakat dalam Seni Musik

a. Perencanaan

Berbeda dengan seni lukis/menggambar yang sudah terbiasa

dilakukan oleh anak-anak sebelum adanya kegiatan pengembangan minat

dan bakat. Untuk seni musik cenderung anak-anak mungkin tidak terbiasa.

Namun segala hal yang berhubungan dengan dunia musik, biasanya pasti

disukai. Baik itu dari segi lagu, bernyanyi, memainkan alat musik, dan

sebagainya. Dari usia anak-anak hingga usia tua pun memiliki ketertarikan

tersendiri dalam seni musik. Hal inilah yang kemudian mudah untuk bisa

memperkenalkan kepada anak-anak YSI cabang Jakarta, khususnya yang

Page 88: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

77

berada di Wisma Cirendeu. Untuk bisa mengikuti kegiatan pengembangan

minat dan bakat dalam seni musik. Karena kebanyakan anak laki-laki juga

menyukai kegiatan bermusik, di samping kegiatan olahraga seperti

sepakbola atau futsal yang juga mendominasi kegiatan anak laki-laki. Baik

itu hanya sekedar menyukai permainannya dengan menonton, atau juga

memang suka bermain sepakbola/futsal. Sama halnya seperti anak-anak

yang mengikuti kegiatan pengembangan minat dan bakat tersebut.

Untuk kegiatan pengembangan minat dan bakat dalam seni musik,

terdapat 2 (dua) pengajar/pelatih yaitu bernama Dian Tegar Manggala atau

Kak Egar dan Aji Kurnia atau Kak Aji. Kak Egar adalah anak dari salah

satu staf/karyawan YSI cabang Jakarta. Yang pada saat akan diadakan

kegiatan pengembangan minat dan bakat dalam seni musik. Beliau

ditawarkan oleh Ayahnya untuk bisa mengajarkan anak-anak bermain

musik. Karena Kak Egar sendiri juga memiliki band musik bersama

dengan Kak Aji. Oleh karena itu, saat tawaran tersebut datang kepadanya.

Kemudian Kak Egar mengajak Kak Aji untuk turut serta. Dan Kak Aji pun

ikut serta untuk menjadi pengajar/pelatih musik bagi anak-anak YSI

cabang Jakarta khususnya anak-anak di Wisma Cirendeu.

Kak Egar adalah seorang guru muda di salah satu sekolah kejuruan

swasta di Jakarta. Sedangkan Kak Aji sendiri adalah masih seorang

mahasiswa dan baru menamatkan kuliahnya pada akhir tahun 2016. Baik

Kak Egar dan juga Kak Aji, memilik pendapat masing-masing mengenai

pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh YSI cabang Jakarta.

Menurut Kak Egar:

Page 89: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

78

“pengembangan minat dan bakat adalah upaya dilakukan untuk melihat potensi dari anak asuh mereka, apakah mampu mengimbangi bahkan melewati kemampuan anak-anak normal diusia mereka79.”

Sedangkan pengembangan minat dan bakat dalam seni musik

menurut Kak Aji, yaitu:

“pengembangan minat dan bakat di bidang seni musik ini merupakan salah satu dari beberapa pengembangan yang diajarkan di Yayasan Sayap Ibu itu sendiri. Dengan tujuan untuk melatih sinkronisasi otak dan tubuh anak dalam bermusik80.”

Sebelum melakukan kegiatan belajar musik, biasanya ada beberapa

hal yang dilakukan oleh para pengajar dan juga anak-anak. beberapa hal

tersebut disampaikan oleh Kak Aji:

“perencanaan pelatihan seni musik di Yayasan Sayap Ibu yaitu dengan cara memberikan materi lagu yang sesuai, baik itu melalui keginginan pengajar maupun keinginan anak-anak dalam pemilihan lagu. Kemudian pengajar memberikan pengarahan secara berulang kepada anak-anak, lalu memberikan kesempatan pada anak-anak untuk memainkan lagu tersebut dengan bimbingan dari pengajar. Sesekali juga dalam proses latihan ada selingan lagu selain materi yang diajarkan untuk menghindari kejenuhan anak-anak dalam belajar.”

Jadi maksud penyataan Kak Aji ialah sebelum latihan musik

dimulai, biasanya para pengajar dan anak-anak bermusyawarah bersama

untuk menentukan lagu yang akan dimainkan. Atau juga para pengajar

merekomendasikan lagu kepada anak-anak. Kemudian memberikan

kesempatan kepada anak-anak untuk memilih lagu yang ingin mereka

mainkan dan juga mencoba seberapa mampu mereka memainkan alat

musik masing-masing. Bahkan sebelum anak-anak mendapatkan alat

musik yang akan mereka mainkan. Sebelumnya para pelatih melakukan uji

coba bergiliran memainkan musik kepada setiap anak. Tujuannya untuk

79 Wawancara pribadi dengan Kak Egar. Jakarta, 16 Desember 2016 80 Wawancara pribadi dengan Kak Aji. Jakarta, 19 Desember 2016

Page 90: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

79

mengetahui alat musik mana yang mampu dimainkan oleh masing-masing

anak. Tetapi para pelatih juga memberikan kesempatan kepada anak-anak

untuk bisa belajar memainkan alat musik lainnya. Tetapi fokus tetap pada

alat musik yang memang mereka dapat mainkan dengan baik81.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengembangan minat dan bakat

dalam seni musik lebih terjadwal. Karena jarak dan waktu yang mudah

antara anak-anak dan kedua pelatih. Walaupun terkadang tidak bisa

latihan, biasanya adalah karena kepentingan masing-masing pihak. Tetapi

lebih menyesuaikan dengan kondisi anak, misalnya seperti saat masa anak-

anak sedang ujian. Biasanya latihan tidak dilaksanakan, walaupun hanya

seminggu sekali dan dihari libur sekolah mereka yaitu hari Minggu.

Namun setelah masa ujian sekolah selesai, baru akan kembali latihan

seperti biasanya. Sedangkan untuk kedua pelatih, karena kedua pelatih

belum berumah tangga. Sehingga melatih anak-anak di hari libur kerja,

justru mengisi kekosongan waktu mereka dengan sesuatu yang manfaat.

Berikut adalah kegiatan pengembangan minat dan bakat dalam seni

musik yang dilakukan oleh anak-anak:

1. Waktu kegiatan latihan dilaksanakan setiap hari Minggu mulai

jam 09.00 pagi hingga jam 12.00 siang

2. Materi yang dipelajari biasanya dengan milih lagu sebanyak 1

(satu) atau 2 (dua) lagu dalam satu pertemuan. Lagu yang akan

akan dipelajari oleh anak-anak adalah lagu yang anak-anak

81 Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 23 Oktober 2016

Page 91: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

80

suka. Hal tersebut agar anak-anak lebih bersemangat dalam

belajar memainkan alat musiknya. Contoh lagu yang disukai

anak-anak yaitu lagu Ayah dari Rinto Harahap; lagu-lagu milik

band Peterpan atau yang kini menjadi Noah seperti semua

Tentang Kita, Topeng, Mimpi Yang Sempurna; serta beberapa

lagu Iwan Fals seperti Yang Terlupakan, Bento, dan Pesawat

Tempur.

3. Metode yang digunakan dalam latihan bermusik di antaranya

pengajar memberikan contoh materi lagu, kemudian anak-anak

diarahkan sesuai materi hingga mereka lancar (berulang-ulang)

atau learning by doing82.

c. Evaluasi

Untuk evaluasi yang dilakukan oleh para pelatih musik, biasanya

dilakukan setiap selesai latihan dan bila ada pertunjukkan di panggung.

Seperti melakukan pengulangan terhadap materi yang telah diajarkan baik

itu lagu baru ataupun yang sudah lama pernah diajarkan dengan tujuan

agar anak tidak lupa materi terdahulu83.

Sama halnya dengan pengembangan minat dan bakat pada seni lukis.

Beberapa hal yang dapat dievaluasi mengenai pengembangan minat dan bakat

pada seni musik, diantaranya:

1. Baik itu dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi mengenai

apa yang dilakukan anak-anak bersama para pelatihnya pada setiap

82Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 16 Desember dan 19 Desember 2016 83 Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 16 Desember dan 19 Desember 2016

Page 92: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

81

pertemuan. Hendaknya antara pihak yayasan dan para pelatih dapat

bersama-sama melakukannya.

2. Keterlibatan secara langsung dan rutin oleh pihak yayasan yang

berperan besar dalam pengembangan minat dan bakat yang

dilakukan. Akan menjadi suatu penilaian tersendiri juga bagi pihak

yayasan. Seperti bagaimana materi atau metode yang dilakukan

pada setiap pelatihan, cara penyampaian oleh para pelatih,

kemudian bagaimana kondisi anak-anak dalam setiap pelatihan dan

kemajuan yang dapat terlihat.

D. Hambatan dan Tantangan dalam Proses Pengembangan Minat dan

Bakat pada Anak-anak Disabilitas

Dalam setiap hal yang dilakukan, pasti menemukan suatu hambatan serta

tantangan, dan hal tersebut tidak memilih hanya pada orang-orang tertentu saja.

Sekalipun kegiatan yang dilakukan oleh orang dengan fisik yang normal atau

mental yang stabil. Maka tentu kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh

anak-anak YSI cabang Cirendeu, khususnya mereka yang tinggal di Wisma

Cirendeu. Juga menemukan hambatan serta tantangan, baik itu dari para

pengajarnya dan juga anak-anaknya. Tetapi mungkin untuk anak-anak lebih

merasakan hambatan serta tantangan yang lebih. Karena fokus mereka ada pada 2

(dua) bidang seni yang dilakukan.

Memang pada kegiatan pengembangan minat dan bakat yang dilakukan

anak-anak, baik itu seni lukis dan juga seni musik. Tidak merata semua anak

tersebut memiliki tingkat minat dan bakat yang sama. Sehingga tentu tingkat

hambatan serta tantangan yang mereka rasakan pun berbeda. Sebagaimana para

Page 93: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

82

pengajarnya pun pasti bisa merasakannya juga. Seperti ketika anak-anak ditanya

mengenai apa yang mereka ketahui mengenai kegiatan pengembangan minat dan

bakat dalam seni lukis dan seni musik yang mereka lakukan. Seorang anak

bernama Joni berpendapat:

“agar anak-anak mempunyai kegiatan-kegiatan jika ada hari yang bolong atau

libur.”

Kemudian ada juga M. Rizki Akbar yang berpendapat:

“agar anak-anak ada kegiatan positif untuk masa depannya84.”

Sedangkan untuk anak-anak yang lainnya, mereka lebih mengikuti

jawaban temannya yang sudah menjawab. Dan hal tersebut dapat dimaklumi,

karena melihat kondisi mereka. Yang terkadang sulit bisa diajak berkomunikasi

secara lancar dan jelas.

1. Hambatan dan Tantangan Dalam Proses Pengembangan Minat dan

Bakat Seni Lukis

Untuk pengembangan minat dan bakat pada seni lukis, hambatan

dan tantangan yang dirasakan oleh anak-anak seperti kendala dalam

menerima materi yang diberikan, sehingga dalam prakteknya pun

mengalami kendala. Bagi yang menyukai namun kurang berbakat, maka

kendala dalam membuat gambar lukisan tentu dirasakan. Namun karena

anak tersebut menyukainya, maka tetap dilakukannya. Walaupun hasilnya

memang tidak seperti mereka yang berbakat. Seperti yang dikatakan oleh

Jaya P. Nursafa , Vikri Firdaus A. dan M. Tegar Haikal:

“masih susah melukis yang bagus.”

84 Wawancara pribadi dengan anak-anak . Cirendeu, 17 Desember 2016

Page 94: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

83

“waktu latihan masih kurang.”

“susah gambar rumah, lilin, ikan85.”

Memang setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti

kepada anak-anak. Rata-rata dijawab dengan jawaban yang singkat atau

pendek. Karena memang untuk berkomunikasi secara lancar dan jelas

dengan mereka, terkadang sulit. Sulit bagi peneliti untuk bisa

menyampaikan secara tepat kepada anak-anak dan juga sulit bagi anak-

anak memahami secara jelas maksud dari pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti. Namun peneliti bersyukur, walaupun hambatan demikian. Anak-

anak masih tetap bersedia memperhatikan dengan cara mereka sendiri dan

juga menjawab semampu mereka memahami pertanyaan yang diajukan

peneliti. Dan peneliti pun memaklumi keadaan yang ada tersebut.

Sedangkan bagi Ibu Esti sebagai pelatih lukis, hambatan dan

tantangan yang dirasakan yaitu sebagaimana yang beliau sampaikan

kepada peneliti:

“hambatan yang berarti tidak ada, kecuali bahwa waktu dan jarak tempuh yayasan yang lumayan jauh dari kediaman saya (dengan bis sekitar 1,5 jam). Kalau yang berkaitan dengan anak-anak, hambatannya adalah seperti perbedaan kapabilitas dan perkembangan mental yang kadang jauh antara satu anak dengan anak lainnya. Dan dengan dicampurnya anak berkebutuhan khusus dengan yang tidak, sehingga kurang kondusif bagi anak yang tidak berkebutuhan khusus86.”

Untuk kegiatan melukis memang diikuti oleh semua anak-anak YSI

cabang Jakarta, kecuali usia batita dan balita. Namun untuk fokus pada

kegiatan pengembangan minat dan bakat seni lukis dan seni musik yaitu

pada anak-anak yang tinggal di Wisma Cirendeu. Mereka adalah anak-

85 Wawancara pribadi dengan anak-anak . Cirendeu, 17 Desember 2016 86 Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016

Page 95: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

84

anak yang memiliki keistimewaan fisik serta mental seperti bibir sumbing,

tunarungu, tunawicara, kondisi mata yang tertutup sebelah, hiperaktif, IQ

rendah atau dibawa rata-rata.

2. Hambatan Dan Tantangan Dalam Proses Pengembangan Minat

Dan Bakat Pada Bidang Seni Musik

Dalam pelatihan musik mungkin hambatan dan tantangan lebih

besar dirasakan oleh anak-anak. Karena gerakan yang mereka lakukan juga

lebih banyak dan berbeda-beda sesuai dengan alat musik yang dimainkan.

Kemudian mereka juga harus bisa saling menyelaraskan permainan alat

musik mereka. Agar tercipta nada yang sesuai dengan lagu yang

diinginkan.

Hambatan yang dirasakan oleh masing-masing pelatih seperti yang

dikatakan Kak Egar:

“karena anaknya luar biasa, jadi kita (para pelatih) perlakukannya harus luar biasa juga87.”

Dan juga Kak Aji menyampaikan hambatan yang dirasakan:

“hambatannya yaitu beberapa anak terkadang agak sulit dalam memahami dan mengingat materi yang diberikan sehingga perlu pengulangan terhadap materi tersebut88.”

Kendala lain yang pernah dialami saat anak-anak pernah tampil di

panggung yaitu para pelatih harus siap dibelakang panggung, namun

jaraknya berdekatan dengan anak-anak saat tampil. Tujuannya untuk

mengingatkan anak-anak bila ada bagian yang terlupa saat memainkan

87 Wawancara pribadi dengan Kak Egar. Jakarta, 16 Desember 2016 88 Wawancara pribadi dengan Kak Aji. Jakarta, 19 Desember 2016

Page 96: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

85

musik. Atau terkadang para pelatih berbagi tugas, salah satu berada di area

depan panggung. Untuk memberi instruksi atau kode, yang tujuannya juga

mengingatkan anak bila ada bagian yang terlupa. Kode tersebut biasanya

berupa isyarat tangan. Dan ada juga yang kemudian salah satu pelatih ikut

tampil bersama anak-anak, untuk menggantikan posisi anak yang masih

belum bisa menampilkan permainan musik yang sesuai dengan lagu yang

dibawakan89.

Sedangkan untuk anak-anak, hambatan yang dirasakan dalam

belajar seni musik, seperti yang dikatakan oleh Joni, M. Rizki Akbar, serta

Elang Mulia:

“lumayan susah bernyanyi, menghafal teks atau lagu.”

“tidak dapat mengikutinya dan sulit menghafalnya.”

“susah memainkan lagu seperti lagu Ayah90.”

Sebenarnya semua anak mengalami hambatannya masing-masing.

Namun paling tidak mereka bertiga telah mewakili jawaban dari teman-

teman lainnya. Tetapi walaupun hambatan dalam belajar musik lebih

terasa, mereka masih tetap semangat setiap hari Minggu untuk melakukan

latihan bermusik.

89 Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 23 Oktober 2016 90 Wawancara pribadi dengan anak-anak. Cirendeu, 17 Desember 2016

Page 97: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

86

E. Hasil Analisis Penelitian Pengembangan Minat dan Bakat pada Seni

Lukis dan Seni Musik

Sejauh ini hasil yang sudah dicapai oleh anak-anak dari pengembangan

minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik yang mereka lakukan. Juga

dirasakan oleh pihak YSI cabang Jakarta seperti Pak Sudarno yang

menyampaikan penilaiannya:

“beberapa hal yang dirasakan oleh anak-anak di antaranya, mereka menjadi bangga pada diri mereka karena memiliki keterampilan yang diakui. Sehingga mereka juga merasa dihargai dengan keterampilan yang mereka miliki dan dapat ditampilkan, lebih percaya diri karena sudah pernah merasakan menampilkan hasil karya mereka. di sekolah pun terkadang dipakai untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang sesuai dengan bidang yang dikuasai. Waktu luang mereka terisi dengan kegiatan positif. Berharap bisa menjadi jalan alternatif kelak nanti sudah menyelesaikan pendidikan sekolah. serta pendapat dari Kak Seto saat melihat hasil karya lukis dan penampilan musik anak-anak pada perayaan HUT Yayasan Sayap Ibu yang ke 60 tahun di Taman Ismail Marzuki, mengatakan bahwa hasil karya lukis dan penampilan musik anak-anak sungguh luar biasa dan mengapresiasi91.”

Ibu Esti, Kak Egar dan juga Kak Aji pun merasakan hasil pencapaian

terjadi pada anak-anak didik mereka. Ibu Esti berkata:

“selama menemani anak-anak menggambar dan melukis di YSI saya melihat beberapa anak memiliki potensi yang cukup baik yang bisa terus berkembang. Hal tersebut berdasarkan pengamatan saya atas sikap dan keseriusan anak-anak tersebut dalam berkegiatan, dan atas peningkatan yang tampak dalam perkembangan karya mereka dari waktu ke waktu. Saya melihat hal ini sebagai hal yang positif, bukan karena berharap suatu ketika mereka akan menjalani bidang seni sebagai profesi. Meskipun hal tersebut dimungkinkan dan bagus sejauh itu disukai oleh mereka. kegiatan seni yang dikembangkan akan dapat meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi, dan mengekspresikan diri, lebih menghargai keindahan, dan memupuk motivasi untuk meningkatkan kemampuan.”

91 Wawancara pribadi dengan Pak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016

Page 98: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

87

Ibu Esti juga menyampaikan saran atau masukan untuk pihak YSI cabang

Jakarta:

“selain itu saya mempunyai saran yang mungkin dapat diterapkan oleh yayasan agar minat dan bakat seni lukis anak dapat berkembang. 1.untuk anak-anak yang sudah diketahui memiliki minat dalam seni lukis, sebaiknya memiliki alat-alat pribadi yang dapat mereka gunakan kapanpun mereka mau berekspresi. 2.beri ruang dan kebebasan mereka untuk berekspresi. Selain disediakan waktu untuk berkarya, juga alangkah baiknya disediakan ruangan khusus untuk melukis yang tidak akan mengganggu atau diganggu oleh anak-anak lain, dan tidak menjadi masalah bila menyebabkan kotor (kena debu, kena dinding, dsb). 3.beri semacam reward atau hadiah bila mereka berkarya dan karyanya serius dan tuntas maksudnya bukan “bagus” dalam kacamata kita. 4.ajak melihat pameran-pameran lukisan/seni rupa sehingga wawasan dan kepekaan mereka bertambah dan dapat merangsang minat dan kreatifitasnya. 5.jangan mengkritik, tetapi diskusikan karya mereka dengan menekankan pada hal-hal seperti; ide karya tersebut, cara mereka menggambar/melukis, dsb. Jauhi kritikan karena bisa membuat anak mogok berkarya92.”

Sedangkan untuk Kak Egar dan Kak Aji, masing-masing penilaian dari

hasil pencapaian anak-anak. Kak Egar dan Kak Aji berkata:

“hasilnya lumayan bagus untuk anak-anak seperti mereka. malah melebihi harapan93.”

“hasil pengembangan yaitu anak-anak menjadi lebih mengerti tentang seni musik dan mau belajar sendiri walaupun tanpa diarahkan oleh pengajar, sehingga dalam proses pembelajaran menjadi tidak terlalu sulit94.”

Anak-anak juga menyampaikan kata-kata singkatnya mengenai hasil

pencapaian yang telah mereka rasakan, seperti yang dikatakan oleh Jaya, Oki,

Akbar dan Joni:

“senang bisa diliat orang lain dan dibanggakan. Seneng bisa mengikuti di acara dan di luar acara.”

“seneng bisa tau campuran warna. Seneng bisa main alat musik.”

“seneng bisa belajar melukis, sama seneng bisa belajar atau main musik.”

“lumayan bisa mengikuti cara melukis. Lumayan bisa mengikuti cara menghafal teks atau lagu95.”

92 Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016 93 Wawancara pribadi dengan Kak Egar. Jakarta, 16 Desember 2016 94 Wawancara pribadi dengan Kak Aji. Jakarta, 19 Desember 2016

Page 99: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

88

Sedangkan dari peneliti sendiri, setelah sekitar 5 (lima) bulan melakukan

penelitian dengan berbagai informasi yang didapat di lapangan. Baik itu dari hasil

wawancara, dokumentasi dan observasi. Maka hasil dari analisa peneliti di

antaranya yaitu:

a. Pengembangan minat dan bakat yang dilakukan YSI cabang

Jakarta merupakan salah satu program yang bagus. Karena

pengembangan itu sendiri dalam berbagai aspek, semuanya selalu

menuju kepada proses perubahan menuju ke arah yang lebih

positif.

b. Dalam diri setiap anak pasti terdapat minat dan bakat dalam diri

mereka, begitupula pada anak-anak penyandang disabilitas di YSI

cabang Jakarta. Maka dengan adanya pengembangan minat dan

bakat, hal tersebut sesuai dengan Teori tentang Dorongan, yaitu

kreatifitas dapat terwujud dengan adanya dorongan baik itu dari

individu maupun lingkungan, agar tepat dalam

mengekpresikannya. Jadi pengembangan tersebut merupakan salah

satu proses agar anak-anak dapat mengekpresikan minat dan bakat

mereka.

c. Dengan hasil karya lukis dan permainan musik di atas panggung

yang ditampilkan oleh anak-anak YSI cabang Jakarta.

Menunjukkan bahwa anak-anak tersebut juga mampu

menyalurkan minat dan bakat dengan hasil pencapaian yang luar

95 Wawancara pribadi dengan anak-anak. Cirendeu, 17 Desember 2016

Page 100: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

89

biasa. Hal tersebut merupakan keterbukaan terhadap pengalaman

baru. Sebagaimana dalam teori tentang Pembentukan Pribadi yang

Kreatif. Oleh Carl Rogers, bahwa tiga kondisi dari pribadi yang

kreatif salah satunya adalah keterbukaan terhadap pengalaman.

Sedangkan bagi mereka yang menyandang ketunaan, termasuk

anak-anak. Cenderung menutup diri karena marasa mempunyai

banyak kekurangan.

d. Minat yang bisa bersifat sementara dan bakat yang dapat

berkurang atau hilang dari diri seseorang apabila tidak diasah atau

dikembangkan dengan pelatihan atau digunakan terus-menerus.

Maka dengan adanya program pengembangan minat dan bakat

pada anak-anak penyandang disabilitas di YSI cabang Jakarta.

Menjadi wadah bagi anak-anak untuk bisa terus memupuk apa

yang menjadi minat dan bakat mereka, yang sekarang ini mungkin

baru bisa terealisasi dalam seni lukis dan seni musik.

e. Hasil berupa lukisan dan penampilan musik di panggung. Adalah

suatu bentuk hasil yang baik yang telah anak-anak lakukan dari

kegiatan pengembangan minat dan bakat yang telah mereka

lakukan. Tentu pihak yayasan sudah melakukan/memperhatikan

hal-hal yang dapat mempengaruhi terlaksananya kegiatan

pengembangan minat dan bakat seperti tidak memaksakan bakat

anak, tidak menghukum atau mempermalukan anak apabila belum

ada kemajuan dari hasil pelatihan, tidak membanding-bandingkan

kemampuan anak yang satu dengan yang lainnya, tidak

Page 101: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

90

menggunakan ancaman atau kekerasan, memberi anak kebebasan

untuk mengekspresikan diri melalui seni lukis dan seni musik,

memberi pujian atau reward atas hasil yang sudah dicapai anak,

berusaha mengerti/memahami dan mendukung kondisi anak, dan

sebagainya. Walaupun tentu ada masa sulit baik bagi anak-anak,

para pelatih dan pihak yayasan dalam melakukan kegiatan

pengembangan minat dan bakat. Namun dengan hasil yang sudah

terlihat nyata pada anak-anak. Maka segala kesulitan/hambatan

pasti dapat dihadapi dengan baik dan bersama-sama.

Page 102: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta

yang berada di jalan Barito II no. 55 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Wisma Cirendeu, di jalan Cirendeu, Ciputat.

2. Penelitian yang dilakukan ialah mengenai program kegiatan

pengembangan minat dan bakat pada seni lukis dan seni musik.

3. Pengembangan minat dan bakat yang dilakukan adalah untuk anak-

anak asuh di YSI cabang Jakarta yang mayoritas adalah anak-anak

penyandang disabilitas. Dan anak-anak tersebut merupakan anak-anak

dari kasus penelantaran oleh orangtua atau keluarganya.

4. Pengembangan minat dan bakat yang dilakukan adalah pada bidang

seni lukis dan seni musik. Karena bidang seni tersebut yang saat ini

sesuai dengan minat dan bakat anak-anak. Dan karena manfaat dari

kedua seni tersebut untuk anak-anak penyandang disabilitas seperti

mereka. yaitu misalnya untuk sinkronisasi otak dan tubuh.

5. Tujuan dari pengembangan minat dan bakat tersebut di antaranya agar

anak-anak lebih bisa mengeksplorasi potensi yang mereka miliki pada

kedua bidang tersebut, agar anak-anak lebih percaya diri dengan minat

dan bakat yang mereka miliki dengan dimulai dari seni lukis dan seni

musik, serta bisa menjadi “alternatif” untuk mereka saat nanti sudah

menyelesaikan pendidikan sekolahnya.

Page 103: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

92

6. Anak-anak yang fokus mengikuti kegiatan pengembangan minat dan

bakat pada seni lukis dan seni musik adalah anak-anak YSI cabang

Jakarta yang tinggal di Wisma Cirendeu, mereka adalah Joni, M. Rizki

Akbar, Jaya P. Nursafa, Mardi, Oki Pradipta, Vikri Firdaus A., Elang

Mulya, dan M. Tegar Haikal.

7. Hasil karya anak-anak yang sudah pernah ditampilkan berupa lukisan

dan penampilan bermusik di panggung pada HUT Yayasan Sayap Ibu.

Yang juga pernah ditampilkan di Taman Ismail Marzuki.

8. Dengan adanya pengembangan minat dan bakat, membuat anak-anak

menjadi lebih percaya diri dan merasa bangga karena hasil karya

mereka dapat dilihat dan diakui oleh masyarakat.

B. Saran

1. Untuk pihak Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta agar lebih lagi

dan tetap mempertahankan program pengembangan minat dan bakat

yang telah dilaksanakan.

2. Hasil karya anak-anak agar bisa lebih dipublikasikan (tidak terbatas

pada saat-saat tertentu saja). Agar semakin banyak orang yang

mengetahui bakat anak-anak YSI cabang Jakarta. Seperti

diikutsertakan dalam perlombaan atau pentas seni.

3. Semoga kedepannya program-program pemberdayaan yang dilakukan

oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, baik yang ditujukan pada

anak-anak dan atau masyarakat umum dapat berjalan terus, menjadi

lebih baik dan manfaat bagi anak-anak asuhnya dan juga masyarakat

umum.

Page 104: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

DAFTAR PUSTAKA

1. Referensi Buku

Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Grasindo, 1999.

Dani. Anakku Hebat! Kiat-Kiat Jitu Memaksimalkan Potensi Anak Sejak Dini. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2010.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

Eales, Connie M.. Perilaku Anak Usia Dini. Yogyakarta: Kanisius, 2003.

Hayadin. Peta Masa Depanku. Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Sosial, 2005.

Irawan, Elly. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Universitas Terbuka. 1995.

Ismail, Imaduddin. Pengembangan Kemampuan Belajar Pada Anak-Anak. Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

K, Fudyartanta. Test Bakat Dan Perskalaan Kecerdasaan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010. Katalog/brosur Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

Kusmayadi, Ismail. Membongkar Kecerdasan Anak (Mendeteksi Bakat, Dan Potensi Anak Sejak Dini). Jakarta: Gudang Ilmu, 2011.

Lwin, May. Dkk. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan (How

To Multiply Your Child’s Intelligence). Yogyakarta: Indeks, 2008. Meliala, Andyda. Anak Ajaib: Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda

Melalui Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Andi, 2004. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,

2007.

Muhammad, Jamila K.A.. Special Education For Special Children (Panduan Pendidikan Khusus Anak-Anak Dengan Ketunaan Dan Learning Disabilities). Jakarta: Hikmah, 2007.

Munandar, Utami. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka

Cipta, 2009.

Page 105: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Munandir. Program Bimbingan Karir Di Sekolah. Jakarta: Depdikbud, 1996.

Poerbakawatja, Soegarda. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Rajawali, 1989.

Ruben, Brent D Dan Stewart, Lea P. Komunikasi Dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2014.

Salahudin, Anas Dan Alkrienciehie, Irwanto. Pendidikan Karakter (Pendidikan Berbasis Agama Dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Santrock, John W.. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 2007.

Satiadarma, Monty P. Satiadarma Dan Zahra, Roswiyani P.. Cerdas Dengan Musik. Jakarta: Puspa Swara, 2004.

Sedarmayanti Dan Hidayat, Syarifudin. Metodologi Penelitian. Bandung: Cv.

Mandar Maju, 2011.

Semiawan, Conny R.. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo, 1997.

Slameto. Belajar Dan Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran Egc, 1995.

Somantri, T. Sutjihati. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Pt. Refika Aditama, 2006.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.

Sunarto Dan Hartono, B. Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Surya, H. Kiat Mengajak Anak Belajar Dan Berprestasi. Jakarta: Gramedia,

2003. Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Page 106: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Tim Pustaka Familia. Warna-Warni Kecerdasan Anak Dan Pendampingannya. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Walgito, Bimo. Teori-Teori Psikologi Sosial. Yogyakarta: Cv. Andi Offset, 2011.

Wartono, Teguh. dkk. Pengantar Pendidikan Seni Musik. Yogyakarta: Kanisius, 1984.

Witherington, H.C. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

2. Sumber Internet

“Definisi pengembangan,” artikel diakses pada 10 November 2016 dari http://www.artikata.com/arti-367883-pengembangan.html

“Jenis-jenis Disabilitas,” artikel diakses pada 28 November 2016 dari

http://bisamandiri.com/blog/2015/01/macam-macam-disabilitas-atau-gangguan-fungsi/

“Sejarah Yayasan Sayap Ibu.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari

http://sayapibujakarta.org/sejarah/ “Struktur Kepengurusan.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari

http://sayapibujakarta.org/susunan-pengurus/ “Visi dan Misi.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari

http://sayapibujakarta.org/visi-misi/ Utaryo, Ciptaningsih. “sejarah singkat Yayasan Sayap Ibu,” artikel diakses pada

08 November 2016 dari http://www.yayasansayapibu.org/indonesian/sejarah-2/

3. Sumber Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Pak Sudarno, Jakarta 02 September 2016

Wawancara Pribadi dengan Pak Sudarno, Jakarta 21 September 2016

Wawancara Pribadi dengan Pelatih Musik (Kak Egar dan Kak Aji) dan Anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, Ciputat 23 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Pak Sudarno, Jakarta 03 Nopember 2016

Page 107: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Wawancara Pribadi dengan Pak Sudarno, Jakarta 13 Desember 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Esti, Jakarta 16 Desember 2016

Wawancara Pribadi dengan Kak Egar, Jakarta 16 Desember 2016

Wawancara Pribadi dengan Anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, Ciputat 17 Desember 2016

Wawancara Pribadi dengan Kak Aji, Jakarta 19 Desember 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Esti, Jakarta 18 Januari 2017

Wawancara Pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji, Jakarta 18 Januari 2017

Wawancara Pribadi dengan Ibu Esti, Jakarta 20 Januari 2017

Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno, Jakarta 22 Maret 2017

Page 108: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ
Page 109: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ
Page 110: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ
Page 111: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ
Page 112: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Pedoman Pertanyaan Wawancara

Nama :

Pekerjaan :

No. Kontak :

Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta kepada anak-anak disabilitas yang diasuh?

2. Apa tujuan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?

3. Apa yang melatar belakangi Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta melakukan pengembangan minat dan bakat?

4. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni lukis yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?

5. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?

6. Tahapan dalam pengembangan minat dan bakat: - Bagaimana proses perencanaan dalam pengembangan minat

dan bakat yang dilakukan?

- Bagaimana tahapan proses pelaksanaan dalam pengembangan minat dan bakat yang meliputi durasi waktu pelaksanaan (jadwal pelaksanaan), metode yang digunakan dalam proses pelaksanaan/latihan, dan bahan / materi pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan minat dan bakat?

- Bagaimana proses evaluasi dari pengembangan minat dan bakat yang telah dilakukan?

7. Apa saja hambatan dan tantangan selama melakukan pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik pada anak-anak penyandang disabilitas?

8. Sejauh ini, bagaimana hasil dari pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik pada anak-anak penyandang disabilitas yang telah dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?

Page 113: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Pedoman Wawancara untuk Anak-anak

Nama :

Usia :

Kelas/Sekolah :

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat yang

dilakukan Yayasan Sayap Ibu (YSI) cabang Jakarta untuk kamu dan

teman-teman?

2. Apa yang kamu ketahui dari proses pengembangan minat dan bakat yang

dilakukan YSI cabang Jakarta untuk kamu dan teman-teman?

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat

dan bakat?

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis?

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik?

6. Materi apa yang pernah dipelajari dalam latihan seni lukis?

7. Materi apa yang biasa dipelajari dalam latihan musik?

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai?

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki?

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti

pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis?

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti

pengembangan minat dan bakat dalam seni musik?

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti

kegiatan pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis?

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti

proses pengembangan minat dan bakat dalam seni musik?

Page 114: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Pedoman Wawancara untuk Pelatih Lukis

Nama :

Pekerjaan :

No. Kontak :

Pertanyaan

1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta untuk anak-anak yang ada di yayasan tersebut?

2. Bagaimana proses/tahapan perencanaan dari pelatihan pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis yang Anda lakukan kepada Anak-anak di Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?

3. Bagaimana proses/tahapan pelaksanaan dari pelatihan pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis, yang meliputi: - Durasi waktu latihan? - Metode/cara yang digunakan dalam latihan? - Materi/bahan pembelajaran yang diterapkan dalam latihan?

4. Bagaimana proses/tahapan evaluasi dari pelatihan pengembangan minat

dan bakat dalam seni lukis yang Anda lakukan?

5. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni lukis pada anak-anak?

6. Hambatan dan tantangan selama melatih lukis anak-anak di Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?

7. Menurut Anda, bagaimana hasil dari pelatihan pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis yang sudah Anda lakukan kepada anak-anak Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?

Page 115: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Pedoman Wawancara untuk Pelatih Musik

Nama :

Pekerjaan :

No. Kontak :

Pertanyaan

8. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta untuk anak-anak yang ada di yayasan tersebut?

9. Bagaimana proses/tahapan perencanaan dari pelatihan pengembangan minat dan bakat dalam seni musik yang Anda lakukan kepada anak-anak di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

10. Bagaimana proses/tahapan pelaksanaan dari pelatihan pengembangan minat dan bakat dalam seni musik, yang meliputi: - Durasi waktu latihan? - Metode/cara yang digunakan dalam latihan? - Materi/bahan pembelajaran yang diterapkan dalam latihan?

11. Bagaimana proses/tahapan evaluasi dari pelatihan pengembangan minat

dan bakat dalam seni musik yang telah dilakukan?

12. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni musik pada anak-anak?

13. Hambatan dan tantangan selama melatih musik anak-anak di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

14. Menurut Anda, bagaimana hasil dari pelatihan pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik yang sudah Anda lakukan kepada anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Page 116: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Transkip Hasil Wawancara

Nama : Sudarno SPd.

Pekerjaan : Kepala Tumbuh Kembang Anak

No. Kontak : 081380126762

Pertanyaan

9. Apa yang dimaksud dengan pengembangan, yang dilakukan oleh Yayasan

Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta kepada anak-anak disabilitas yang

diasuh?

Jawab: Pengembangan adalah proses melihat potensi anak, agar bisa

menjadi keterampilan dalam hidupnya. Di mana pengembangan yang

dilakukan adalah melalui observasi mengenai minat dan bakat anak.

10. Apa tujuan dari pengembangan minat dan bakat dilakukan Yayasan Sayap

Ibu cabang Jakarta?

Jawab: Tujuannya agar anak-anak lebih bereksplorasi sesuai potensi

masing-masing, selain dalam hal akademik. Dan juga sebagai alternatif

saat nanti mereka telah lulus sekolah menengah atas/sederajat. Mereka

memiliki kemampuan/keterampilan sebagai bekal hidup mereka nanti.

11. Apa yang melatar belakangi Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta

melakukan pengembangan minat dan bakat?

Jawab: Latar belakangnya mulai dari cerita guru di sekolah masing-masing anak, mengenai kelebihan anak-anak dalam pembelajaran selain akademik. Kemudian dari hal tersebut pihak Yayasan berusaha untuk mengembangkannya agar kemampuan mereka tidak hanya terbatas dibangku sekolah saja. Maka dilakukanlah pengembangan minat dan bakat yang terfokus saat itu pada melukis, musik dan olahraga. Namun untuk olahraga tidak dilakukan pelatihan lebih. Hanya untuk menjaga kebugaran mereka saja.

Page 117: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

12. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni

lukis?

Jawab: Beberapa hal yang dilakukan di antaranya: amati anak, mencari

profesional untuk pelatihan, memberikan fasilitas untuk latihan, membuat

jadwal dan memberikan wadah untuk tampil. Ini berlaku untuk bidang seni

lukis dan seni musik.

13. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni

musik?

Jawab: hal serupa seperti strategi pada seni lukis

14. Tahapan dalam pengembangan minat dan bakat:

- Bagaimana proses perencanaan dalam pengembangan minat

dan bakat yang dilakukan?

Jawab: berasal dari info guru di sekolah, kemudian mendata

anak, melakukan pertimbangan (pelatihan tidak boleh

menggangu waktu sekolah/hal akademik), memberikan fasilitas

berupa peralatan dan perlengkapan yang dbituhkan serta pelatih

yang sesuai dengan bidang, membuat jadwal latihan,

pelaksanaan pelatihan secara rutin.

- Bagaimana tahapan proses pelaksanaan dalam pengembangan

minat dan bakat yang meliputi durasi waktu pelaksanaan

(jadwal pelaksanaan), metode yang digunakan dalam proses

pelaksanaan/latihan, dan bahan / materi pembelajaran yang

digunakan dalam pengembangan minat dan bakat?

Jawab: durasi waktu latihan biasa dilakukan selama 2 jam,

metode yang dilakukan yaitu menyederhanakan materi dengan

keseuaian kemampuan anak, dan bahan/materinya adalah

berupa teori terlebih dahulu kemudian disesuaian dengan

kemampuan anak dengan pengamatan dari pelatih.

Page 118: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

- Bagaimana proses evaluasi dari pengembangan minat dan bakat

yang telah dilakukan?

Jawab: setelah beberapa kali latihan, kemudian dilakukan

evaluasi seperti untuk seni lukis, anak sudah dapat

menghasilkan berapa karya lukis yang lebih baik dari sebelum

pelatihan. Sedangkan untuk musik, dalam beberapa latihan

sudah menguasai berapa lagu, saat penampilan di panggung

sudah dapat menampilkan berapa lagu, dan mandiri dalam

penampilan di panggung (pelatih hanya mendampingi atau

tidak ikut serta bermain musik saat penampilan).

15. Apa saja hambatan dan tantangan selama melakukan pengembangan minat

dan bakat dalam bidang seni melukis dan seni musik pada anak-anak

disabilitas?

Jawab: yaitu menyesuaikan waktu atau jadwal latihan dengan waktu

sekolah, kesesuaian waktu anak-anak dengan pelatih, kemampuan yang

tidak merata karena jenis disabilitas yang berbeda-beda.

16. Sejauh ini, bagaimana hasil dari pengembangan minat dan bakat dalam

seni lukis dan seni musik pada anak-anak penyandang disabilitas yang

dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: beberapa hal yang dirasakan oleh anak-anak di antaranya, mereka menjadi bangga pada diri mereka karena memiliki ketrampilan yang diakui sehingga mereka juga merasa dihargai dengan ketrampilan yang mereka miliki dan dapat ditampilkan, lebih percaya diri karena sudah pernah merasakan menampilkan hasil karya mereka, di sekolah pun terkadang dipakai untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang sesuai dengan bidang yang dikuasai, waktu luang mereka terisi dengan kegiatan yang positif, berharap bisa menjadi jalan alternatif kelak nanti sudah menyelesaikan pendidikan sekolah. Serta pendapat dari Kak Seto saat melihat hasil karya lukis dan penampilan musik anak-anak pada perayaan HUT Yayasan Sayap Ibu yang ke 60 di Taman Ismail Marzuki, mengatakan bahwa hasil karya lukis dan penampilan musik anak-anak sungguh luar biasa dan mengapresiasi.

Page 119: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : M. Rizki Akbar

Usia : 14 Tahun

Kelas/Sekolah : 2/SMPN 240

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: agar anak-anak ada kegiatan positif untuk masa depannya

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: karna anak-anak ingin tahu bagaimana cara melukis dan bermain seni musik (langsung ikut saja)

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: fokus dapat mengikuti alam sekitar dan mengingatnya, menggambar sketsa

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: mengikuti, menghafal

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: sepakbola, futsal

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: bermain bola dan senam lantai

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu? Jawab: bola/futsal

Page 120: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti

pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: susah untuk menggambar pemandangan alam, manusia, dll

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: tidak dapat mengikutinya dan sulit menghafalnya

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: senang bisa belajar melukis

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: senang bisa belajar/bermain musik

Page 121: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : Jaya

Usia : 16 tahun

Kelas/Sekolah : 2/SMPN 240

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: karena bisa untuk kedewasaan, bisa mengurus sendiri

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: untuk bisa disenangi orang lain

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: senang dan bahagia

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: cara melukis

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: cara bermain musik

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: melukis

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: melukis dan musik

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu? Jawab: melukis

Page 122: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: masih susah melukis yang bagus

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: susah bermain bass

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: bisa diliat orang lain dan dibanggakan

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: bisa mengikuti di acara dan di luar acara

Page 123: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : Joni

Usia : 15 Tahun

Kelas/Sekolah : 2 SMP / SMPN 240`

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: agar anak-anak mempunyai kegiatan-kegiatan jika ada hari yang bolong/libur

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: karna anak-anak ingin tahu gimana sih cara main musik dan cara melukis yang benar (waktu ada HUT Yayasan Sayap Ibu didatangkan pelatih lukis. Ada sumbangan perlengkapan drum, kemudian latihan musik. Langsung ikut saja)

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: menggambar sketsa

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: menghafal teks

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: musik

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: bermain musik dan bermain bola

Page 124: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?

Jawab: musik dan sepak bola

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: lumayan susah melukis

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: lumayan susah bernyanyi/menghafal teks/lagu

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: lumayan bisa mengikuti cara melukis

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: lumayan bisa mengikuti cara menghafal teks/lagu

Page 125: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : Mardi

Usia : 9 tahun

Kelas/Sekolah : 2/MI. Al-Hidayah

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: langsung ikut saja

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: campuran warna

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: bermain drum

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: olahraga

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: sepakbola

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu? Jawab: olahraga

Page 126: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: susah menggambar lukisan

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: susah bermain drum

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: bisa tau campuran warna

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: senang bisa main alat musik

Page 127: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : Elang Mulia

Usia : 15 tahun

Kelas/Sekolah : 1/Ulaka SLB Penca

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: langsung ikut saja

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: campuran warna

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: bermain drum

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: olahraga

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: sepak bola

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu? Jawab: futsal

Page 128: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: susah melukis gambar

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: susah memainkan lagu seperti lagu Ayah

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: senang

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: senang bisa latihan

Page 129: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : Oki Pradipta

Usia : 15 tahun

Kelas/Sekolah : 1/SMA Ulaka

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: langsung ikut saja

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: campuran lukis (warna)

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: cara bermain drum

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: olahraga

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: sepakbola

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu? Jawab: bermain bola

Page 130: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: lukis gambar

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: bermain drum

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: bisa tahu campuran warna

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: senang bisa main alat musik

Page 131: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : M. Tegar Haikal

Usia : 10 tahun

Kelas/Sekolah : 4/MI. Al-Hidayah

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: langsung ikut saja

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: menggambar rumah, lilin dan ikan

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: bermain drum dan gitar

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: olahraga

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: bakat yang saya miliki adalah pemain bola

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu? Jawab: sepak bola

Page 132: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: susah gambar rumah, lilin, ikan

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: susah main drum dan gitar

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: senang bisa cara menggambar

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: senang bisa main musik drum dan gitar

Page 133: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lembar Pertanyaan Penelitian

Nama : Vikri

Usia : 15 tahun

Kelas/Sekolah : 1/SMK Multimedia

Pertanyaan

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

2. Apa yang kamu ketahui tentang proses perencanaan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk kamu dan teman-teman? Jawab: tidak tahu

3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik? Jawab: langsung ikut saja

4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis? Jawab: 2 jam

5. Durasi waktu latihan untuk seni musik? Jawab: 2 jam

6. Materi apa yang pernah digunakan dalam latihan seni lukis? Jawab: menggambar sketsa

7. Materi apa yang biasa digunakan dalam latihan musik? Jawab: bermain gitar

8. Bidang apa yang kamu minati/sukai? Jawab: menggambar/lukis, grafis

9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki? Jawab: menggambar/lukis, desain grafis

10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu? Jawab: desain grafis

Page 134: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: waktu latihan masih kurang

12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: susah bermain gitar

13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis? Jawab: senang karena sesuai dengan kesukaan menggambar

14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik? Jawab: senang bisa main gitar

Page 135: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Transkip Hasil Wawancara

Narasumber

Nama : Esti Lestarini

Pekerjaan : Pelukis, wirausaha furniture dan kerajinan kayu

No. Kontak : 087882817918, 0218094725

Pertanyaan

1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang

dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta untuk anak-anak yang

ada di yayasan tersebut?

Jawab: Saya tidak banyak tahu tentang program pengembangan minat dan bakan YSI, kecuali bahwa beberapa anak mengikuti kegiatan les renang di luar yayasan, dan belajar melukis di dalam gedung yayasan.

2. Bagaimana proses/tahapan perencanaan dari pelatihan pengembangan

minat dan bakat dalam bidang seni lukis yang Anda lakukan kepada Anak-

anak di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: Kegiatan saya dimulai dari keinginan yang tulus untuk berbagi pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki di bidang melukis. Kebetulan pada waktu itu, ketika saya belum mengenal YSI saya dihubungi seseorang (Prancis) yg menjadi sukarelawan di YSI, untuk membuat lukisan dinding (mural) atas biaya dari dia dan kolega-koleganya. Setelah itu saya mengajukan diri menjadi sukarelawan dalam bidang mengajar menggambar/melukis untuk anak2 YSI dan kebetulan diterima. Dalam mengajar anak-anak, saya tidak memiliki program dan kurikulum khusus/baku yang ketat. Hal ini selain disebabkan keterbatasan waktu yang saya miliki sehingga saya tidak bisa rutin menemani anak-anak menggambar, juga perbedaan kapabilitas setiap anak dalam memahami dan menanggapi materi belajar. Tetapi itu bukan berarti kegiatan belajar anak tidak memiliki struktur dan tujuan yang jelas sama sekali.

3. Bagaimana proses/tahapan pelaksanaan dari pelatihan pengembangan

minat dan bakat dalam bidang seni lukis, yang meliputi:

- Durasi waktu latihan?

Jawab: 90 s/d 120 menit setiap pertemuan

Page 136: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

- Metode/cara yang digunakan dalam latihan?

Jawab: Sesuai materi yang akan diberikan pada setiap pertemuan, biasanya anak-anak akan dijelaskan dulu apa yang akan kita lakukan pada saat itu. Lalu diperkenalkan pada material/alat dan bahan yang akan digunakan, cara menggunakan material. Pada pertemuan pertama anak-anak diperkenalkan dengan dasar-dasar seni lukis, seperti mengenal garis, warna, bentuk bentuk sederhana. Tahap selanjutnya adalah mempraktekkan pengetahuan tersebut berulang-ulang. Misalnya membuat garis lengkung, lurus, lingkaran, kotak, dsb. Tujuannya untuk membuat anak terbiasa dengan alat-alat dan agar anak-anak memiliki kebebasan dalam mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam menggambar/melukis nantinya. Setelah anak-anak mulai terbiasa, anak-anak bisa diperkenalkan/diajak lebih jauh mengenal beberapa teknik melukis. Yang pernah saya ajarkan adalah : melukis dengan oil pastel(crayon), menggambar dengan cat air, membuat monoprint, menggambar alam benda (botol, cangkir) dengan crayon. Di sini saya tidak menuntut anak untuk “bisa” dalam kretaria pada umumnya, tetapi lebih pada: 1. Bagaimana menumbuhkan gairah dalam diri mereka untuk mengeksplorasi bahan dan ide yang mereka miliki. 2. Melatih kemampuan mengamati lingkungan dan alam sekitar (benda mati, benda hidup), sehingga dapat meningkatkan kepekaan rasa dan akal budi.

Untuk mencapai dua hal tersebut saya sebagai pengajar tidak banyak memberi contoh, tetapi berusaha semaksimal mungkin mendorong anak mengeluarkan seluruh kemampuan dan kreatifitasnya, melalui tanya jawab, bercerita, mengajak anak mengamati benda2 dan lingkungan sekitar dan mengajaknya berimajinasi, sambil terus bereksplorasi dengan material yang sedang dihadapi.

- Materi/bahan pembelajaran yang diterapkan dalam latihan?

Jawab: 1.Mengenal garis, warna dan bentuk 2. Mengenal material dalam melukis: pinsil, crayon dan cat air. 3.Mengenal pencampuran warna, cara mencampur warna. 3. Mengekspresikan ide/gagasan dalam lukisan. Dalam bagian ini selain anak diajak berimajinasi dan mengingat kembali hal2 yang pernah dilihat, selalu segala hal/materi pembelajaran dalam seni lukis seperti garis, komposisi, dan warna terus dikembangkan sesuai kemampuan dan hasrat anak, yang setiap anak bisa berbeda satu sama lain. 4.Mengenal teknik-teknik seni lukis lainnya yang mudah diterapkan oleh anak seperti membuat monoprint, teknik kolase/mixed media.

4. Bagaimana proses/tahapan evaluasi dari pelatihan pengembangan minat

dan bakat dalam bidang seni lukis yang Anda lakukan?

Page 137: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Jawab: Evaluasi terhadap anak biasanya saya lakukan saat itu juga ketika selesai berkegiatan. Biasanya saya akan mengajak mereka mengamati karya-karya pada hari itu yg biasanya lebih dari satu, dan mengajak mereka untuk ikut mengamati bersama kekurangan dan kelebihan pada masing-masing karya. Masing-masing membandingkan karyanya yang pertama dan yang kedua/ketiga, bukan membandingkan dengan karya anak lainnya. Selain itu saya juga membuat semacam kesimpulan/analisa kecil tentang kemampuan setiap anak. Hal ini menjadi semacam pegangan bagi saya untuk melakukan kegiatan berikutnya agar lebih sesuai dengan kemampuan masing-masing anak.

5. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni

lukis pada anak-anak?

Jawab: Untuk anak di YSI strategi yang sebaiknya diterapkan adalah 1. berupaya membuat anak-anak menyukai kegiatan melukis. Anak-anak sedapat mungkin melukis tanpa paksaan, tapi atas dorongan diri sendiri. Pihak pengajar, pembimbing dapat berperan sebagai motivator yang terus menerus memberi motivasi dan rangsangan dengan berbagai bentuknya, agar anak-anak merasa membutuhkan dan akhirnya mencintai kegiatan ini. 2.Pengembangan sebaiknya bersifat kontinyu dan berkelanjutan. 3. Karya anak-anak yang dianggap baik dipajang di ruang terbuka di yayasan sehingga bisa diapresiasi orang banyak, baik warga yayasan, maupun pihak luar (sukarelawan, tamu dsb), dan Secara berkala diadakan gelar karya/ pameran karya seni. Selain itu saya mempunyai saran yang mungkin dapat diterapkan oleh Yayasan agar minat dan bakat seni lukis anak dapat berkembang. 1. Untuk anak-anak yang sudah diketahui memiliki minat dalam seni lukis, sebaiknya memiliki alat-alat pribadi yang dapat mereka gunakan kapanpun mereka mau berekspresi. 2.Beri ruang dan kebebasan mereka untuk berekspresi. Selain disediakan waktu untuk berkarya, juga alangkah baiknya disediakan ruangan khusus untuk melukis yang tidak akan mengganggu/diganggu oleh anak-anak lain, dan tidak akan menjadi masalah bila menyebabkan kotor (kena buku, kena dinding dsb). 3. Beri semacam reward (hadiah) bila mereka berkarya dan karyanya serius dan tuntas (bukan “bagus” dalam kacamata kita). 4. Ajak melihat pameran-pameran lukisan/seni rupa sehingga wawasan dan kepekaan mereka bertambah dan dapat merangsang minat dan kreatifitasnya. 5. Jangan mengkritik. Tetapi “diskusikan” karya mereka dengan menekankan pada hal-hal seperti: ide karya tersebut, cara mereka menggambar/melukis dan sebagaianya. Jauhi kritikan karena bisa membuat anak mogok berkarya.

6. Hambatan dan tantangan selama melatih lukis anak-anak di Yayasan

Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Page 138: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Jawab: Hambatan yang berarti tidak ada, kecuali bahwa waktu dan jarak tempuh yayasan yang lumayan jauh dari kediaman saya (dengan bis sekitar 1,5 jam). Kalau yang berkaitan dengan anak-anak, hambatannya adalah 1. perbedaan kapabilitas dan perkembangan mental yang kadang jauh satu anak dengan anak lainnya. 2. Dicampurnya anak berkebutuhan khusus dengan yang tidak, sehingga kurang kondusif bagi anak yang tidak berkebutuhan khusus.

7. Menurut Anda, bagaimana hasil dari pelatihan pengembangan minat dan

bakat dalam bidang seni lukis yang sudah Anda lakukan kepada anak-anak

Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: Selama menemani anak-anak menggambar dan melukis di YSI saya melihat bahwa beberapa anak beberapa memiliki potensi yang cukup baik yang bisa terus berkembang. Hal tersebut berdasarkan pengamatan saya atas sikap dan keseriusan anak-anak tersebut dalam berkegiatan, dan atas peningkatan yang tampak dalam perkembangan karya mereka dari waktu ke waktu. Saya melihat hal ini sebagai hal yang positif, bukan karena berharap suatu ketika mereka akan menjalani bidang seni sebagai profesi. Meskipun hal tersebut dimungkinkan dan bagus sejauh itu disukai oleh mereka, kegiatan seni yang dikembangkan akan dapat meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi, dan mengekspresikan diri, lebih menghargai keindahan, dan memupuk motivasi untuk meningkatkan kemampuan.

Page 139: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Transkip Hasil Wawancara

Narasumber

Nama : Dian Tegar Manggala

Pekerjaan : Guru

No. Kontak : 089634641734

Pertanyaan

1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang

dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta untuk anak-anak yang

ada di Yayasan tersebut?

Jawab: Upaya yang dilakukan yaitu untuk melihat potensi dari anak asuh mereka apakah mampu mengimbangi bahkan melewati kemampuan anak-anak normal di usia mereka

2. Bagaimana proses/tahapan perencanaan dari pelatihan pengembangan

minat dan bakat dalam seni musik yang Anda lakukan kepada anak-anak

di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: saya kurang paham bagaimana awalnya. Pak Sudarno mungkin yang bisa jawab kenapa ada pemikiran seperti ini dari pihak YSI

3. Bagaimana proses/tahapan pelaksanaan dari pelatihan pengembangan

minat dan bakat dalam seni musik, yang meliputi:

- Durasi waktu latihan?

Jawab: 2 jam seminggu sekali

- Metode/cara yang digunakan dalam latihan?

Jawab: learning by doing

- Materi/bahan pembelajaran yang diterapkan dalam latihan?

Jawab: setiap lagu yang di sukai anak kita pelajari. Karena dengan

mereka suka latihan menjadi lebih bersemangat

4. Bagaimana proses/tahapan evaluasi dari pelatihan pengembangan minat

dan bakat dalam seni musik yang telah dilakukan?

Jawab: biasanya evaluasi setelah tampil/ manggung

Page 140: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

5. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni

musik pada anak-anak?

Jawab: tidak ada strategi, cukup amati apa yg mereka suka (genre musik) lalu arahkan

6. Hambatan dan tantangan selama melatih musik anak-anak di Yayasan

Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: karena anaknya luar biasa, jadi kita perlakukannya harus luar biasa

juga

7. Menurut Anda, bagaimana hasil dari pelatihan pengembangan minat dan

bakat dalam bidang seni musik yang sudah Anda lakukan kepada anak-

anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: hasilnya lumayan bagus untuk anak spt mereka, malah melebihi

harapan

Page 141: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Transkip Hasil Wawancara

Narasumber

Nama : Aji Kurnia

Pekerjaan : Freelance

No. Kontak : 0856-8163-750

Pertanyaan

1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang

dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta untuk anak-anak yang

ada di yayasan tersebut?

Jawab: Pengembangan minat dan bakat di bidang seni musik ini merupakan salah satu dari beberapa pengembangan yang diajarkan di Yayasan Sayap Ibu itu sendiri. Dengan tujuan untuk melatih sinkronisasi otak dan tubuh anak dalam bermusik.

2. Bagaimana proses/tahapan perencanaan dari pelatihan pengembangan

minat dan bakat dalam seni musik yang Anda lakukan kepada anak-anak

di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: Perencanaan pelatihan seni musik di Yayasan Sayap Ibu yaitu dengan cara memberikan materi lagu yang sesuai, baik itu melalui keinginan pengajar maupun keinginan anak-anak dalam pemilihan lagu. Kemudian pengajar memberikan pengarahan secara berulang kepada anak-anak, lalu memberikan kesempatan pada anak-anak untuk memainkan lagu tersebut dengan bimbingan dari pengajar. Sesekali juga dalam proses latihan ada selingan lagu selain materi yang diajarkan untuk menghindari kejenuhan anak-anak dalam belajar.

3. Bagaimana proses/tahapan pelaksanaan dari pelatihan pengembangan

minat dan bakat dalam seni musik, yang meliputi:

- Durasi waktu latihan?

Jawab:Durasi latihan jam 09.00 – 12.00

Page 142: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

- Metode/cara yang digunakan dalam latihan?

Jawab: Metode latihan, pengajar memberikan contoh materi lagu

kemudian anak-anak diarahkan sesuai materi hingga lancar.

- Materi/bahan pembelajaran yang diterapkan dalam latihan?

Jawab: Sekali latihan 1 sampai 2 lagu, sesuai kebutuhan dan tingkat kesulitan lagu.

4. Bagaimana proses/tahapan evaluasi dari pelatihan pengembangan minat

dan bakat dalam seni musik yang telah dilakukan?

Jawab: Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan melukan pengulangan terhadap materi yang telah diajarkan baik itu lagu yang baru ataupun yang sudah lama pernah diajarkan dengan tujuan agar anak tidak lupa materi lagu terdahulu.

5. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam seni musik

pada anak-anak?

Jawab:Strategi pengembangan yaitu memberikan materi lagu dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan tujuan mengembangkan kemampuan anak dalam bermusik.

6. Hambatan dan tantangan selama melatih musik anak-anak di Yayasan

Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab:Hambatan yaitu beberapa anak-anak terkadang agak sulit dalam memahami dan mengingat materi yang diberikan sehingga perlu pengulangan terhadap materi tersebut.

7. Menurut Anda, bagaimana hasil dari pelatihan pengembangan minat dan

bakat dalam bidang seni musik yang sudah Anda lakukan kepada anak-

anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?

Jawab: Hasil pengembangan yaitu anak-anak menjadi lebih mengerti tentang seni musik dan mau belajar sendiri walaupun tanpa diarahkan oleh pengajar, sehingga dalam proses pembelajaran menjadi tidak terlalu sulit.

Page 143: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

HASIL OBSERVASI

1. Hari/Tanggal : Jumat, 02 September 2016 Tempat : Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta – Panti Barito Waktu : 10.30 – 11.30 Hasil Observasi : Suasana yayasan sepi dari aktifitas anak-anak. Karena

anak-anak yang bersekolah rata-rata belum pulang dari sekolah. Anak-anak yang tinggal hanya bayi, batita dan balita bersama para perawat. Dan juga para staf karyawan yayasan. Peneliti juga melakukan wawancara hanya dengan seorang perwakilan dari yayasan untuk menjadi informan bagi peneliti selama melakukan penelitian, yaitu dengan Bapak Sudarno. Pada kunjungan wawancara pertama tersebut, peneliti juga belum bisa bertemu dengan anak-anak. Karena anak-anak yang menjadi subjek penelitian dari pengembangan minat dan bakat adalah anak-anak yang tinggal di YSI cabang Jakarta – Wisma Cirendeu. Rumah yang diwakafkan kepada YSI cabang Jakarta yang kemudian menjadi tempat tinggal untuk anak laki-laki yang berusia diatas 10 (sepuluh) tahun.

2. Hari/Tanggal : Rabu, 21 September 2016

Tempat : Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta – Panti Barito Waktu : 10.00 – 11.00 Hasil Observasi : Pada kunjungan untuk wawancara kedua ini, suasana di

yayasan masih sama seperti kunjungan sebelumnya. Karena memang kunjungan peneliti dengan Bapak Sudarno adalah pada hari sekolah anak-anak. Sehingga peneliti juga tidak bisa melihat semua anak-anak asuh, kecuali anak-anak yang belum berusia sekolah. Selain karena anak-anak yang menjadi subjek penelitian berada di Wisma Cirendeu, tetapi juga peraturan untuk kunjungan bertemu anak-anak hanya bisa pada saat anak-anak libur sekolah yaitu pada hari sabtu, minggu atau hari libur nasional. Agar tidak mengganggu waktu sekolah anak-anak. Atau juga dapat berkunjung pada jam anak-anak sudah berada di yayasan atau wisma. Yakni pada sore atau malam hari, agar bisa melihat aktifitas mereka pada waktu-waktu tersebut seperti belajar mengaji atau les mata pelajaran sekolah. Yang terpenting adalah aktifitas rutin anak-anak tidak terganggu dengan adanya kunjungan.

Page 144: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

3. Hari/Tanggal : Minggu, 23 Oktober 2016 Tempat : Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta – Wisma Cirendeu Waktu : 11.00 – 13.00 Hasil Observasi: Pada kunjungan tersebut adalah waktu anak-anak

berlatih musik. Anak-anak biasa berlatih musik dari jam 09.00 sampai jam 12.00 siang. Saat peneliti datang, latihan segera disudahi karena anak-anak dan para pelatih musik (Kak Egar dan Kak Aji) akan melakukan wawancara bersama peneliti. Jadi peneliti juga hanya dapat melihat anak-anak latihan sebentar saja. Namun dari permainan musik anak-anak tersebut, peneliti melihat bahwa permainan mereka cukup bagus. Bahkan bila hanya mendengarkan permainan musiknya saja tanpa tahu bahwa mereka adalah anak-anak penyandang disabilitas. Mungkin orang mengira bahwa permainan musik tersebut dimainkan oleh mereka yang bertubuh normal atau tanpa ketunaan. Peneliti bersyukur karena peneliti diterima dengan baik oleh Ibu pengurus wisma yaitu Ibu Yanti. Serta para pelatih musik yang terbuka untuk melakukan wawancara. Dan membantu mengarahkan anak-anak dengan baik untuk bisa mengikuti wawancara juga. Karena setelah latihan, anak-anak sudah mulai asik dengan kegiatan masing-masing seperti bermain dengan handphone milik salah satu pelatih musik, ada yang masih asik bermain alat musik, serta kegiatan lainnya. Namun karena pengarahan dari Ibu Yanti dan para pelatih musik, anak-anak bisa ikut serta duduk bersama. Untuk wawancara dengan para pelatih musik, Kak Egar dan Kak Aji ternyata berbeda. Kak Egar lebih terbuka, sedangkan Kak Aji sedikit pemalu. Namun keduanya kompak memberikan jawaban sesuai penilaian masing-masing. Serta membantu anak-anak juga dalam berkomunikasi selama wawancara. Karena anak-anak pada saat itu kurang menyimak dalam wawancara. Ada yang kurang mengerti/paham, ada juga yang mungkin karena merasa asing atau malu. Sehingga saat anak-anak ditanya, mereka seperti saling melempar pandang agar pertanyaan yang diajukan dijawab oleh salah satu dari mereka. Walaupun sebenarnya pertanyaan yang ditujukan adalah untuk semua anak dan pertanyaannya pun sama.

Page 145: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

4. Hari/Tanggal : Kamis, 03 November 2016 Tempat : Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta – Panti Barito Waktu : 13.00 – 14.30 Hasil Observasi: Sebagaimana kunjungan sebelumnya yakni pada hari

kerja dan juga hari sekolah anak. Suasana yayasan masih sepi dari aktifitas anak-anak yang bersekolah. Karena walaupun sudah ada anak yang pulang dari sekolahnya. Tapi apabila belum pulang seluruhnya, maka kegiatan/aktifitas rutin bersama belum bisa dilakukan. Seperti belajar mengaji atau les mata pelajaran sekolah. Hal tersebut juga berlaku di Wisma Cirendeu.

5. Hari/Tanggal : Selasa, 13 Desember 2016

Tempat : Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta – Panti Barito Waktu : 09.30 – 11.00 Hasil Observasi : Pada kunjungan peneliti pada waktu tersebut, bersamaan

dengan kunjungan dari perwakilan anak-anak sekolah dasar (SD) Tarakanita. Yang melakukan kunjungan untuk memberikan sumbangan berupa sembako seperti popok sekali pakai/diapers, beras, mi instan, dan lain-lain. Taman anak sejahtera (TAS) juga masih ramai dengan anak-anak dan ibu-ibu yang menemani anaknya. Sedangkan untuk anak-anak asuh YSI hanya yang belajar di TAS, bayi, batita dan balita yang ada pada jam kunjungan tersebut.

6. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2016

Tempat : Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta – Wisma Cirendeu Waktu : 10.30 – 12.00 Hasil Observasi : Waktu kunjungan peneliti adalah hari dimana anak-anak

sudah libur sekolah. Selain karena sabtu dan minggu memang hari libur sekolah mereka, tetapi mereka juga sudah baru saja menyelesaikan ujian akhir semester ganjil di Minggu tersebut. Pada saat kunjungan anak-anak tidak sedang melakukan kegiatan/aktifitas khusus. Diantara mereka ada yang sedang bermain, melakukan pekerjaan rumah tangga, serta melakukan kegiatan lainnya untuk mengisi waktu mereka. Karena pada hari itu, seharusnya pada pagi harinya ada pelatihan Yoga. Namun ditiadakan karena sang pelatih berhalangan hadir. Dan baru pada sore harinya mereka akan belajar mengaji, dengan guru agama yang datang ke wisma secara rutin sesuai jadwal yang sudah dibuat. Peneliti melakukan wawancara hanya dengan anak-anak saja. Dan mungkin karena mereka tidak didampingi, serta peneliti adalah seorang perempuan yang mungkin masih asing walau sudah pernah

Page 146: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

bertemu pada kunjungan sebelumnya. Tetapi rata-rata anak-anak cenderung pemalu, bahkan ada yang seperti menghindar, dan sebagainya. Karena memang mereka menyandang ketunaan yang berbeda-beda. Sehingga dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti pun berbeda-beda. Namun peneliti bersyukur karena mereka berusaha untuk menerima peneliti dengan baik dan semampu mungkin menanggapi pertanyaan dari peneliti dengan jawaban yang bisa mereka berikan kepada peneliti.

7. Hari/Tanggal : Rabu, 22 Maret 2017 Tempat : Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta Waktu : 11.15 – 12.30 Hasil Observasi : Pada kunjungan ini adalah kunjungan peneliti untuk

mendapatkan data tambahan dari Pak Sudarno, dalam melengkapi perbaikan skripsi yang telah lulus sidang skripsi. Pada kunjungan ini seperti pada kunjungan sebelumnya, suasana di yayasan cukup tenang. Hanya ada pengurus, karyawan serta anak-anak yayasan usia balita. Untuk kegiatan belajar anak-anak TAS (Taman Anak Sejahtera) juga sudah selesai. Hanya ada beberapa anak dengan ibunya yang masih bermain di area TAS. Tetapi pada jam 12 siang, ada beberapa anak yang sudah pulang dari sekolah. Mereka adalah yang bersekolah dasar (SD) dan juga yang di Taman Kanak-kanak (TK). Untuk yang sekolah dasar dijemput oleh salah satu karyawan yayasan dengan sepeda motor. Kemudian untuk yang anak TK, mereka bersekolah dengan didampingi oleh seorang perawat. Pada hari itu, juga merupakan kunjungan rutin dari seorang perempuan WNA yang sudah menetap di Indonesia (suami orang Indonesia), yang memiliki suatu kelompok yang terdiri dari kaum perempuan. Yang kemudian rutin melakukan kunjungan pada setiap hari Rabu di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, dengan melakukan kegiatan bermain atau belajar bersama anak-anak. Jadi pada setiap hari Rabu yayasan tidak menerima kunjungan lain. Namun apabila menerima kunjungan lain, harus dikonfirmasikan dengan kelompok tersebut. Atau bila mereka tidak bisa melakukan kunjungan pada hari Rabu. Mereka juga akan mengkonfirmasikan kepada pihak yayasan. Dan biasanya kunjungan tidak akan diganti hari. Tetapi baru akan berkunjung pada hari Rabu berikutnya.

Page 147: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Dokumentasi Foto

Bukti peresmian berdirinya Yayasan Sayap Ibu dan papan nama yayasan pada dinding di ruang bagian depan yayasan

Perubahan gedung Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta sejak tahun 1955-1975, 1975-185 dan 10 Desember 1986

Page 148: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Kamar anak laki-laki (Anyelir) dan kamar anak perempuan (Dahlia)

Kamar anak bawah tiga tahun/batita (Bromelia) dan

kamar anak bawah lima tahun/balita (cempaka)

Ruang Isolasi Bayi

Page 149: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Ruang Dokter dan Ruang Terapi

Ruang Klinik

Dapur Anak dan Dapur Karyawan

Page 150: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Ruang Keuangan dan Ruang Serba Guna

Area Bermain Anak-anak

Page 151: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Penghargaan kemenangan perlombaan dan kenang-kenangan (piala, medali dan piagam)

Foto manasik Haji dan wisuda anak-anak tamat Taman Kanak-kanak/TK

Piagam kenang-kenangan Bantuan Program Sosial Bank Indonesia dan salah satu bentuk sumbangan berupa sembako (dari Sekolah Dasar/SD Tarakanita)

Page 152: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Taman Anak Sejahtera (TAS)

Lukisan hasil karya Vikri Firdaus A. yang dibuat berdasarkan contoh foto

3 (tiga) lukisan hasil karya M. Rizki Akbar

Page 153: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Lukisan dalam bentuk kaos dewasa/anak-anak, kartu ucapan ukuran besar/kecil, tas ukuran besar/kecil, gelas/mug cantik hasil karya anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta dan daftar harganya.

Anak-anak saat tampil di panggung pada HUT Yayasan Sayap Ibu tahun 2016 dan didampingi oleh Ibu Yanti (Ibu pengurus unit/wisma Cirendeu).

Kedua pelatih musik (Kak Egar (posisi duduk) dan Kak Aji (berdiri dengan memegang gitar/bass) saat tampil bersama anak-anak.

Page 154: PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT ANAK-ANAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34995...ii KATA PENGANTAR ﻢ ﻴﻟﺍ ﺣ ﺮﱠ ﻥﺎ ﻤ ﺣ ﺮﻟﺍ ﱠ ﷲ ﻢ ﺴ

Anak-anak bersama Pak Sudarno

Anak-anak diluar waktu latihan bermusik,

bersama Ibu Yanti dan Mas David (pengurus unit/wisma Cirendeu)

Peneliti bersama anak-anak YSI Wisma Cirendeu dan Ibu Yanti