169
PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 143/IX TENGGERIS KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah O l e h DIAN YUNAITI SYARA NIM. TPG. 161866 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULHAN THAHA SAIFUDIN JAMBI 2020

PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI

143/IX TENGGERIS KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)

dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

O l e h

DIAN YUNAITI SYARA

NIM. TPG. 161866

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULHAN THAHA SAIFUDIN

JAMBI

2020

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul: “Pengembangan Media Mini Book Berbasisi Dongeng Interaktif

Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi” yang disusun oleh Dian

Yunaiti Syara, NIM TPG.161866 telah diperiksa dan disetujui untuk

dimunaqasahkan dalam Sidang Ujian Munaqasah

Tempat : (Zoom Meating Online)

Nama : Dian Yunaiti Syara

NIM : TPG.161866

Judul : Pengembangan Media Mini Book Berbasisi Dongeng Interaktif Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi

Telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk ujian Munaqasah

pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi.

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

No Nama Tandatangan Tanggal

1 Ikhtiati, M.Pd.I (Ketua Sidang)

21 April 2020

2 Nasyariah Siregar, M.Pd.I (Sekretaris Sidang)

21 April 2020

3 Dra. Umil Muhsinin, M.Pd (Pembimbing I)

21 April 2020

4 Tabroni, M.Pd.I (Pembimbing II)

21 April 2020

5 Dr.H. M. Syahran Jailani, M.Pd (Penguji I)

21 April 2020

6 Amirul Mukminin Al Anwari, M.Pd.I (Penguji II)

21 April 2020

Jambi, 21 April 2020

Dekan Fakultas Tabiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd NIP. 196707111992032004

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul ” Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Pembelajaran

Tematik Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Muaro Jambi” yang

diujiankan oleh Sidang Munaqasah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN

STS Jambi pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 21 April 2020

Jam : 11:00 WIIB

Tempat : Ruang Sidang FTK UIN STS Jambi

Nama : Dian Yunaiti Syara

NIM : TPG.161866

Judul : Pengembangan Media Mini Book Berbasisi Dongeng Interaktif Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi

Telah diperbaiki sebagai mana hasil sidang di atas dan telah diterima

sebagai bagian dari persyaratan untuk persyaratan pengambilan ijazah pada

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

No Nama Tandatangan Tanggal

1 Ikhtiati, M.Pd.I (Ketua Sidang)

21 April 2020

2 Nasyariah Siregar, M.Pd.I (Sekretaris Sidang)

21 April 2020

3 Dra. Umil Muhsinin, M.Pd (Pembimbing I)

21 April 2020

4 Tabroni, M.Pd.I (Pembimbing II)

21 April 2020

5 Dr.H. M. Syahran Jailani, M.Pd (Penguji I)

21 April 2020

6 Amirul Mukminin Al Anwari, M.Pd.I (Penguji II)

21 April 2020

Jambi, 21 April 2020 Dekan Fakultas Tabiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi

Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd NIP. 196707111992032004

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

ii

ii

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …
Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …
Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

v

PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Atas izin

Allah dengan penuh rasa syukur dan rasa bahagia saya persembahkan skripsi ini

untuk orang yang paling berharga dalam hidup saya yaitu ibu kandung saya Tri

Hayati Puji Utami yang sudah dengan penuh keikhlasan menyayangi saya dan

tak henti memberikan doa terbaiknya. Untuk Ayahanda, Sugeng Priyanto

terimakasih selama ini sudah menjadi ayah terhebat buat saya, ayah yang

mendidik dengan kedisiplinan luar biasa. Terimakasih untuk segala

pengrobananmu ayah, yang sudah bersusah payah untuk mencari nafkah untuk

keluarga, yang rela melakukan apapun untuk anaknya. Terimaksih. Semoga Allah

selalu memberikan yang terbaik untuk kalian.

Untuk seluruh kelurga tercinta terimakasih telah mendukung dan

memotivasi saya hingga selesainya skripsi ini.

Untuk Sahabat-sahabat ku, Seniorku, Adik-adik ku terimakasih atas

bantuan dan dukungannya.

Untuk Kelurga Angkatku terimakasih telah menyayangiku seperti anak

sendiri, terimakasih telah menerima segala kekuranganku.

Dan untuk keluarga sekaligus sahabat Surga ku Linda Fitriani orang

yang sangat berarti dalam hidup ku orang yang selalu ada buat ku. Orang yang

selalu menyemangati ku, memberikan pelukannya saat keputus asaan datang,

orang yang memukul dengan kalimat positifnya. Terimakasih banyak untukmu

saudari ku, aku tidak akan melupakan segala kebaikanmu, semoga kita tetap

istiqomah di jalan Allah Aamiin dan kembali bertemu di surga-Nya.

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

vi

MOTTO

“Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al-

Kitab (Al- Qur’an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang

membenarkan lagi seorang Nabi” (An-Nur Alqu’an : Mizan )

ب فى وٱذكر هيم ٱلكت إبر يقا كان إنهۥ ( ٤١: مريم) صد

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya. Dengan segala sifat

kesempurnaan-Nya dan Dzat yang mengatur segala apa yang di dunia dengan

kekuasaan-Nya. Dzat yang telah menganugerahkan kepada manusia akal fikiran

dan memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dialah Allah yang tak pernah lepas

pengawasannya terhadap apa yang dilakukan manusiandan kepada-Nya kita

mempertanggung jawabkan setiap apa yang kita kerjakan.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW. Untuk segala kelurga serta para sahabat beliau yang

senantiasa

istiqomah dalam memperjuangkan islam. Semoga kita menjadi hamba-

hamba pilihan mereka.

Alhamdulillah proses perjuangan dalam penyusunan skripsi ini dengan

segala pengorbanan dan rintangan lahir batin telah dapat penulis lalui. Tak ada

penggambaran lain yang dapat penulis utarakan selain ucapan syukur yang tiada

tara pada Allah SWT karena hanya atas ridha dan pertolongan-Nya lah penulis

dapat melalui semua ini. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih yang tulus dan ikhlas kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr.Hj. Fadhilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .

3. Ibu Ikhtiati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah dan ibu Nasyariah Siregar, M.Pd.I selaku sekretaris ogram Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Dosen Pembimbing I Dra. Umil Muhsinin,M.Pd.I terimakasih atas arahan,

bimbingan dan motivasi yang telah diberikan.

5. Dosen pembimbing II Tabroni, M.Pd.I terimakasih atas bimbingan, arahan

dan motivasi yang telah diberikan.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

viii

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah banyak memberikan bekal pengetahuan,

pengalaman selama perkuliahan.

7. Seluruh staf dan karyawan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan bantuan kepada penulis

8. Keluarga Besar Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro

Jambi.

9. Kedua orang tua saya Ayahanda Sugeng Priyanto dan Ibu Trihayati Puji

Utami yang telah memberikan doa kepada saya dan menjadi penyemangat

buat saya.

10. Kedua orang tua angkat saya Bapak Nurrohman dan Ibu Parti yang telah

mendoakan saya dan menasehati saya.

11. Kepada saudara saya Linda Fitriani, S.Pd yang telah senantiasa menemani

saya disaat suka maupun duka, memberikan doa terbaiknya, semangat dan

masukan- masukan sampai terselesaikannya skripsi ini.

12. Kepada teman-teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) angkatan 2016 dan sahabat-sahabat PGMI lokal A, yang

telah menjadi motivasi buat saya.

Akhinya penulis hanya bisa berdoa, semoga amal ibadah semua pihak

dapat diterima oleh Allah SWT. sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan

yang sebaik-baiknya

Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini melainkan Allah yang maha

sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kepada semua pihak

untuk memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini. Dan penulis

berharap semoga tulisan ini mempunyai nilai positif bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca umumnya.

Jambi, Maret 2020

Dian Yunaiti Syara

TPG.161866

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

ix

ABSTRAK

Nama : Dian Yunaiti Syara

NIM : TPG 161866

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Pengembanga Media Mini Book Berbasis Dongeng

Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 143/Ix Tenggeris

Kabupaten Muaro Jambi

Skripsi ini membahas tentang Pengembangan Media Berupa mini book

berbasis dongeng untuk siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris

Kabupaten Muaro Jambi. Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar

bagi siswa untuk bisa naik ke kelas yang lebih tinggi. Kemampuan membaca

menjadi sangat penting bagi kehidupan siswa sehari-hari bahkan untuk menjadi

jembatan terhadap jutaan ilmu pengetahuan. Agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai maka diperlukan upaya yang lebih baik dari guru dalam memilih dan

menerapkan strategi, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan

kompetensi dasar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah Menjelaskan desain

emedia mini book berbasis dongeng dan Menjelaskan perbedaan hasil belajar

siswa yang menggunakan media mini book di Sekolah Dasar Negeri 143/IX

Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi. Jenis Penelitian yang digunakan adalah

penelitian Research and Development (R&D). Model yang digunakan dalam

penelitian ini mengikuti model ADDIE (analysis, design, development,

implementation, dan evaluation). Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah angket (Kuisioner). Data analisis melalui cara analisis tingkat kevalidan

produk dan analisis data uji coba menggunakan Uji-t. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan media mini book dapat meningkatkan

kemampuan membaca siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan

kemampuan membaca tersebut dapat diukur dari uji pre-test dan post- test dengan

nilai pre-test rata-rata 60,7 % dan nilai post-test rata-rata 86,7%. Dengan

demikian hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten

Muaro Jambi, dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan tersebut dapat

dinyatakan valid dan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III.

Kata Kunci: Media Mini Book, Dongeng

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

x

ABSTRACT

Name : Dian Yunaiti Syara

NIM : TPG 161866

Program Study : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI)

Thesis Title : the development of interacyive fairytale-base mini book

media to improve reading skills of third grade students in

Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Muaro Jambi

This thesis discusses Media Development in the form of a fairytale-based

mini book for grade 3 students of Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Muaro

Jambi . Reading ability is a basic ability for students to move up to a higher class.

The ability to read is very important for students' daily lives and even becomes a

bridge to millions of knowledge. So that learning objectives can be achieved,

better efforts are needed from the teacher in selecting and implementing learning

strategies, methods, and media that are in accordance with these basic

competencies. The purpose of this study is to explain the design of fairy-based

emedia mini books and to explain the differences in student learning outcomes

using mini book media in Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Muaro Jambi.

The type of research used is Research and Development (R&D) research. The

model used in this study follows the ADDIE model (analysis, design, development,

implementation, and evaluation). The data collection technique used was a

questionnaire (Questionnaire). Data analysis through product validity analysis

and trial data analysis using t-test. The results showed that the use of mini book

media could improve students' reading abilities in the learning process. Improved

reading skills can be measured from the pre-test and post-test with an average

pre-test value of 60.7% and an average post-test value of 86.7%. Thus the results

of research in Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Muaro Jambi it can be

concluded that the developed media can be declared valid and can improve the

reading skills of grade 3 students.

Keywords: Mini Book Media, Fairy Tales

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

xi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sts Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

NOTA DINAS .................................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... v

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

ABSRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5

C. Batasan Masalah........................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan ...................................................... 6

F. Spesifikais Produk yang diharapkan ......................................................... 6

BAB II TINNJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan ............................................................................. 8

B. Kajian Teoritik .......................................................................................... 11

1. Media Pembelajaran ............................................................................ 11

2. Media Minibook .................................................................................. 17

3. Hakikat Dongeng Interaktif

4. Konsep Dasar Membaca ..................................................................... 24

C. Studi Relavan ............................................................................................ 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 33

B. Karakteristik Sasaran Penelitian ............................................................... 33

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan ................................................. 33

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Model .................................................................. 45

B. Kelayakan model ................................................................................... 52

C. Efektifitas Model (dalam Tahap Uji Coba) ........................................... 66

D. Pembahasan .......................................................................................... 73

E. Jadwal Penelitian ................................................................................... 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 81

B. Saran ..................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

xiii

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sts Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Baca........................................................ 29

Tabel 2.2 Studi Relevan .............................................................................. 32

Tabel 3.1 Langkah Model ADDIE .............................................................. 33

Tabel 3. 2 Aspek Yang Dinilai, Instrumen, Data Yang Diamati dan

Responden .................................................................................. 52

Tabel 3.3 Konversi Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi ............................. 40

Tabel 3.4 Kriteria Kemenarikan Media ....................................................... 41

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keterterapan Media ........................................... 42

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Media Mini Book Dongeng Oleh Ahli Materi .... 50

Tabel 4.2 Kritik dan Saran Media Mini Book Oleh Ahli Materi .................. 51

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Media Mini Book Dongeng Oleh Ahli Desain .... 52

Tabel 4.4 Kritik dan Saran Media Mini Book Oleh Ahli Desain ................. 53

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Media Mini Book Dongeng Oleh Ahli

Pembelajaran ............................................................................... 54

Tabel 4.6 Kritik dan Saran Media Mini Book Oleh Ahli Pembelajaran ...... 55

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Media Mini Book Dongeng Oleh Ahli Bahasa... 56

Tabel 4.8 Kritik dan Saran Media Mini Book Oleh Ahli Bahasa ................ 57

Tabel 4.9 Data Uji Coba Kelompok Kecil ................................................... 57

Tabel 4.10 Data Uji Coba Lapangan ............................................................ 59

Tabel 4.11 Revisi Produk Dari Ahli Media Pembelajaran ........................... 61

Tabel 4.12 Revisi Produk Dari Ahli Desain................................................. 62

Tabel 4.13 Revisi Produk Dari Ahli Bahasa ................................................ 63

Tabel 4.14 Nilai Pre-Test Siswa Kelas Iii .................................................... 64

Tabel 4.15 Nilai Post-Test Siswa Kelas Iii ................................................. 65

Tabel 4.16 Perbandingan Nilai Pre-Test Dan Post-Test Siswa Kelas Iii ..... 66

Tabel 4.17 Tabel Distribusi Frekuensi Data Pre-Test (Variabel I) ............. 67

Tabel 4.18 Tabel Distribusi Frekuensi Data Post-Tes (Variabel Ii)............ 69

Tabel 4.19 Jadwal Kegiatan ........................................................................ 77

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

xiv

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sts Jambi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar Model ADDIE

Gambar 3.2 Kompetensi Inti Kelas Iii Sekolah Dasar

Gambar 3.3 Desain Before-After

Gambar 4.1 Cover Depan

Gambar 4.2 Cover Belakang

Gambar 4.3 Tampilan Pembuka

Gambar 4.4 Penggunaan Buku

Gambar 4.5 Tampilan Lembar Ki

Gambar 4.6 Tampilan Lembar Kd

Gambar 4.7 Tampilan Lembar Indikator

Gambar 4.8 Tampilan Cerita Dongeng

Gambar 4.9 Tampilan Lembar Soal Interaktif

Gambar 4.10 Tampilan Lembar Penutup

Gambar 4.11 Grafik Nilai dan Frekuensi Data Pre-Test

Gambar 4.12 Grafik Nilai dan Frekuensi Data Post-Test

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

xv

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sts Jambi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Validasi Ahli Materi

Lampiran 2 : Lembar Validasi Ahli Desain

Lampiran 3 : Lembar Validasi Ahli Pembelajaran

Lampiran 4 : Lembar Validasi Ahli Bahasa

Lampiran 5 : Instrumen Validasi Media Pembelajaran Mini Book Oleh Siswa

Lampiran 6 : Lembar Kemampuan Membaca (Pre-Test)

Lampiran 7 : Lembar Kemampuan Membaca (Post-Test)

Lampiran 9 : Foto Dokumentasi Penelitian

Lampiran 10 : Kartu Konsultasi

Lampiran 11 : Curiculum Vitae

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

1

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sts Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

selalu seiring dengan perkembangan manusia. Menurut Prayitno seperti yang

dikutip Jailani (2014) kegiatan pendidikan termasuk juga di dalamnya

pembelajaran, diyakini sebagai upaya yang unik, istimewa dan menentukan

kualitas hidup manusia melalui pengembangan harkat dan martabat manusia.

Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses

belajar dan pembelajaran. Berbagai masalah dalam proses belajar perlu

diselaraskan dan distabilkan agar kondisi belajar tercipta sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai serta dapat diperoleh seoptimal mungkin.Untuk melengkapi

komponen belajar dan pembelajaran di sekolah, sudah seharusnya guru

memanfaatkan media atau alat bantu yang mampu merangsang pembelajaran

secara efektif dan efisien.

Namun sebelum melengkapi komponen-komponen belajar, seorang

guru harus sudah terlebih dahulu memahami hakikat belajar untuk siswa atau

secara luas. Belajar dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang membuat

perubahan kognitif maupun motorik melalui interaksi. Belajar juga dapat diartikan

sebagi proses perubahan tingkah laku. Dari segi psikologi perbedaan individu

ditimbulkan oleh berbagai macam aspek baik secara langsung atau tidak langsung

yang timbul dari siswa. Adapun aspek-aspek tersebut, yaitu; kognitif

(pengetahuan), afektif (kemampuan), dan psikomotor (keterampilan), tidak

ketinggalan juga termasuk intelegensia, minat, bakat dan keadaan sosial ekonomi

(Khalid Rahman:2005).

Jailani (2014) mengatakan aktor utama dalam suatu proses

pembelajaran adalah guru. Karena skenario yang diharapkan berjalan tidaknya

sebuah proses pendidikan atau pembelajaran sangat bertumpu pada sosok guru.

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

2

2

Sekalipun ishikawa dalam teori Fishbone Analisys sebagaimana

dikutip Maryunis dalam Jailani (2014) menyebutkan komponen utama dalam

pembelajaran tidak hanya guru saja tetapi ada komponen lainnya seperti ada

murid, ada bahan ajar, ada media dan strategi, fasilitas sarana pendukung, ada

lingkungan pembelajran yang kondusif serta evaluasi yang terprogram.

Agar suatu proses pembelajaran dalam dunia pendidikan mencapai

tujuannya dan tetap dapat menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran,

pendidikan harus diselenggarakan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 (PP, 2005) dinyatakan

bahwa proses pembelajaran pada suatu Pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik (Khalid Rahman:2005).

Untuk dapat mengimplementasikan peraturan pemerintah tersebut,

maka guru harus bertanggung jawab terhadap jalannya suatu proses pembelajaran

agar dapat mengarahkan peserta didik mencapai kompetensi. Mengarahkan

peserta didik menuju suatu kompetensi tentunya juga membutuhkan usaha – usaha

tertentu. Seorang pendidik dapat melakukan usaha – usaha tersebut dengan

memberikan inovasi – inovasi baru dalam proses pembelajaran. Inovasi dalam

proses pembelajaran inni dapat dilakukan dengan menggunakan strategi dan

metode yang tepat dengan materi pembelajaran. Selain pemilihan strategi dan

metode, Seorang guru juga harus menyediakan sumber belajar serta

mempersiapkan sebuah media yang baik dan tepat untuk digunakan dalam suatu

proses pembelajaran.

Media pembelajaran disini memiliki peran yang sangat penting untuk

menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa. Hal tersebut juga sesuai dengan

teori Asyhar yang menyatakan apabila media pembelajaran dipahami dalam arti

menyalur pesan, maka tidak semua sumber belajar dapat dijadikan media

pembelajaran. Namun, Sejauh media itu dapat dijadikan sumber pesan dan

informasi, maka media itu juga bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Dengan

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

3

kata lain, setiap sumber belajar merupakan media pembelajaran, akan tetapi tidak

semua media pembelajaran dapat berfungsi sebagai sumber belajar (Asyhar:

2018).

Sebenarnya sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen

sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan peralatan, teknik, dan

latar. Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan

dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar membantu siswa dalam belajar

sebagai perwujudan dari kurikulum (Wiarto, 2016:21). Sehingga sumber belajar

dan media pembelajaran tidak dapat dikatakan dua hal yang sama. bahkan

Depdiknas (Asyhar, 2010:8) menyatakan sumber belajar adalah segala sesuatu

yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat

digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar.

Sementara itu media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh

guru untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam suatu materi

pembelajaran kepada sisiwa. Pendapat lainnya mengatakan media merupakan

sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan merangsang pikiran, perasaan dan

kemauan audia (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada

dirinya. Bahkan dalam buku Azhar Arsyad, Himalik mengemukakan bahwa

pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan

dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa. (Arsyad,

2007:15). Dengan peran media yang sangat penting akan membuat proses

komunikasi antara guru dengan siswa terjalin secara optimal. Selain itu, siswa

akan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa dapat lebih

mudah menangkap materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran dikemas

secara kreatif, inovatif, menarik, dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa agar

dapat mencapai tujuan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan observasi awal dan hasil wawancara dengan guru kelas III

SD Negeri 143, guru menjelaskan bahwa siswa kelas III di SDN 143 ini masih

terbata – bata dalam membaca. Sedangkan untuk naik ke kelas 4 yang merupakan

jenjang kelas tinggi, siswa seharusnya sudah bisa membaca. Tujuannya tidak lain

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

4

agar siswa tidak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran – pembelajaran di kelas

tinggi. Dari hasil observasi ternyata siswa senang membaca. Tapi tidak semua

teks dalam buku siswa menarik perhatian mereka untuk membaca. Kebanyakan

siswa memilih cerita – cerita bergambar dari buku siswa untuk di baca. Bahkan

ketika mereka di rumah dan sedang ingin membaca mereka membuka setiap

lembar buku siswa dan mencari cerita yang bisa dibaca. Terlihat siswa membaca

cerita dari buku siswa ini ketika mereka sedang usai jam pembelajaran atau saat

disekolah saat jam pelajaran. Selain saat itu siswa tidak terlihat memegang buku

dan membacanya. Dari fakta tersebut, Peneliti menemukan alasan mengapa siswa

hanya belajar membaca disaat – saat tertentu saja, sedangkan berdasarkan

penjelasan dari guru, mereka sudah bisa dan lancar membaca sebelum naik ke

kelas 4.

Dengan adanya fenomena tersebut, alasan yang peneliti temukan dari

hasil wawancara beberapa siswa menjelaskan duduk persoalan bahwa ternyata

siswa malas membaca karna malas membawa buku siswa kemana- mana. Selain

itu mereka hanya punya buku siswa untuk dijadikan sumber bacaan mereka. Buku

siswa pun harus dikembalikan kepada guru kelas saat pembelajaran di sekolah

sudah selesai. Hal tersebut dikarenakan sekolah masih kekurangan buku siswa

yang bahkan jumlahnya tidak sebanyak siswa di kelas. Akibatnya masih ada siswa

yang membaca satu buku untuk dua orang siswa.

Selain fenomena tersebut, setelah melakukan pengamatan lanjutan

ternyata banyak siswa yang belum sadar akan pentingnya keberadaan tumbuhan di

sekitar kita. Siswa bermain di depan kelas tetapi tangannya sambil merusak daun

– daun tanaman yang ada di depan kelas. Tampak mereka merobek-robek tunas

daun yang baru tumbuh, mematahkan cabangnya, atau menyabetnya dengan

tangan. Mereka belum menanamkan rasa sayang terhadap lingkungan terutama

pada tumbuhan dan hewan.

Untuk itu, pemanfaatan media dan sumber pembelajaran harus sesuai

dengan kebutuhan siswa dan dikemas dengan menarik agar siswa mampu

mengambi nilai dan pesan dari media yang dihunakan. Bahkan Arsyad (2015:29)

mengatakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

5

perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi langsung

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk sendiri – sendiri

sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Salah satu media yang dapat digunakan

sebagai solusi untuk mengatasi permaslahan terkait kemampuan baca dan daya

bahasa siswa adalah pengembangan media pembelajaran dongeng berbasis video

interaktif. (Arsyad, 2015:29)

Mini Book merupakan media belajar yang termasuk dalam jenis media

cetak. Dalam Mini Book biasanya fokus pada inti dan tujuan yang akan dicapai.

Dalam penelitian ini, Mini Book akan beisi berbagai cerita dongeng interaktif dan

dikemas menggunakan bahasa yang sesuai dengan kemampuan berfikir siswa.

Peneliti memilih dongeng karena menurut pakar dongeng Sarumpaet dongeng

bermanfaat bagi anak sebagai pendengar. Selain itu, dari berbagai cara untuk

mendidik anak, dongeng merupakan cara yang ampuh dan efektif untuk

memberikan Human Touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi anak

(Latief, 2008 : 10).

Dari fakta dan temuan tersebut maka peneliti tertarik untuk membuat

media pengembangan berbentuk Mini Book yang berbasis dongeng interaktif.

Tujuan pengembangan ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan untuk

mempermudah siswa dalam latihan membaca dengan harapan dari adanya mini

book ini bisa meningkatkan intensitas siswa dalam membaca. Dari hal tersebut

maka peneliti tertarik mengambil judul “ Pengembangan Media Mini Book

Berbasis Dongeng Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

siswa Kelas III Di Sekolah Dasar Negeri 143/ IX Tenggeris Kabupaten

Muaro Jambi”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan beberapa

msalah, sebagai berikut:

1. Siswa kelas III di SD Negeri 143/ IX Tenggeris belum lancar membaca

2. Siswa kekurangan buku bacaan yang menarik minat baca mereka

3. Siswa malas membawa buku siswa kemana- mana

4. Siswa hanya tertarik pada bacaan bergambar

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

6

5. Siswa tidak peduli dengan lingkungan, terutama tumbuhan

C. Batasan Masalah

1. Cerita dalam media yang akan dikembangkan mengambil tema

menyayangi tumbuhan dan hewan dengan sub tema menyayangi

tumbuhan

2. Siswa yang menjadi target pengembangan buku ini adalah siswa kelas III

di SD Negeri 143/IX

3. Media yang dikembangkan dalam bentuk media cetak

4. Kemampuan yang dikembangkan mencakup kemampuan kognitif siswa

D. Rumusan Masalah

Berangkat dari fenomena yang ada maka peneliti merumuskan beberapa

pokok masalah, yaitu:

1. Bagaimana desain pengembangan media Mini Book berbasis dongeng

interaktif dengan sub tema menyayangi tumbuhan?

2. Apakah pengembangan media Mini Book berbasis dongeng interaktif bisa

meningkatkan kemampuan baca siswa kelas III?

3. Bagaimana Mini Book berbasis dongeng ini bisa meningkatkan

kemampuan baca siswa kelas III?

E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan

1. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

a. Menjelaskan desain media Mini Book berbasis dongeng interaktif

dengan sub tema menyayangi tumbuhan

b. Mengetahui pengembangan media Mini Book berbasis dongeng

interaktif dalam meningkatkan kemampuan baca siswa kelas III

c. Menjelaskan peningkatan kemampuan baca siswa kelas III melalui

Mini Book berbasis dongeng

2. Kegunaan pengembangan

Adapun kegunaan dari pengembangan ini sangatlah beragam bila ditinjau

dari banyak aspek yang ada. Diantara kegunaan pengembangan ini adalah:

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

7

a. Secara teoritis: pengembangan ini mampu membuat guru berinovasi

dalam mengembangkan media dalam proses pembelajaran

b. Secara praktis : pengembangan ini menghasilkan produk yang

menarik sehingga mempermudah anak dalam melatih kelancaran

membaca dan mendapatkan nilai – nilai kehidupan dari dongeng yang

di sediakan.

c. Bagi Lembaga: hasil penelitian ini dapat digunakan dalam proses

pembelajaran sehingga dapat dibuat rujukan oleh para pendidik dalam

proses Pendidikan

d. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan : dengan berhasilnya penelitian

ini maka akan menambah investasi produk baru dalam pembeljaran

yang digunakan oleh guru dalam mempermudah penyampaian materi

kepada peserta didik yang dikemas dengan menggunakan Mini Book

Berbasis dongeng interaktif

e. Bagi penulis : dengan mealkukan pengembangan ini peneliti berharap

mampu memberikan sebuah kontribusi dan solusi dalam proses belajar

siswa serta menumbuhkan rasa gemar membaca buku sejak dini.

F. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan

1. Media yang dihasilkan adalah media cetak berupa Mini Book berbasis

dongeng interaktif

2. Font yang digunakan dalam media yang akan dikembangkan adalah

Comic San Ms, dengan ukuran font 13 dan spasi 1,5

3. Kertas yang digunakan adala kertas hvs 80 gsm. Pemilihan kertas hvs 80

gsm karena Mini Book yang akan dikembangkan banyak menampilkan

gambar sehingga pemilihan hvs 80 gsm ini akan membuat tinta tidak

tembus kebelakang kertas.

4. Cover buku menggunakan kertas foto 150 gsm

5. Ukuran buku adalah 10,5 x 14,5 cm

6. Di halaman depan akan ada lembar sapa pembaca dan daftar isi cerita

dongeng.

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

8

7. Desain buku doble side. Sisi kiri sebelum cerita dongeng akan ada gambar

yang sesuai dengan cerita.

8. Tokoh yang digunakan menggunakan tokoh- tokoh dalam buku tematik

kurikulum 2013 (Siti, Udin, Lani, Dayu, Edo, Beni) dan tokoh tambahan

berupa tumbuhan sebagai tokoh fiktif.

9. Di akhir cerita dongeng akan ada lembar interaksi antara tokoh cerita

dengan pembaca. Berisi pertanyaan yang sesuai dengan cerita yang sudah

dibaca

10. Dalam buku akan memuat 7 cerita dongeng interaktif yang berhubungan

dengan sub tema yang dipilih, yaitu menyayangi tumbuhan

11. Buku di desain Full Colour sehingga akan menarik minat baca siswa

12. Di akhir halaman buku akan ada profil penulis.

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan

Dalam penelitian R&D terdapat beberapa model yang dapat digunakan

sebagai panduan dalam mengembangkan suatu produk diantaranya:

1. Borg and Gall

Borg and Gall mengemukakan langkah-langkah penelitian dan

pengembangan terdiri sepuluh langkah penelitian yaitu potensi dan masalah,

pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk,

revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, produksi masal (Sugiyono,

2009: 298)

2. Thiagarajan

Thiagarajan mengemukakan langkah-langkah penelitian dan

pengembangan terdiri dari define (tahap pendefinisian), design (tahap

perencanaan), development (tahap pengembangan), and dissemination (tahap

penyebaran.)

3. Robert Maribe Branch

Robert Maribe Branch mengembangkan desain pembelajaran dengan

ADDIE yang merupakan kepanjangan dari analysis, define, development,

implementation and evaluation. Model ADDIE (Analysis-Design-Develop-

Implement-Evaluate) yang muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh

Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya model ADDIE yaitu menjadi pedoman

dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,

dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.

Menurut Pribadi (2009) tahap-tahap pengembangan dengan model

ADDIE yaitu Analyze (analisis), Design (desain), Development (pengembangan),

Implementation (implmentasi), dan Evaluation (evaluasi).

a. Tahap Analisis (Analyze)

Langkah pertama adalah proses analisis. Pada tahap ini, kegiatan

utama adalah menganalisis perlunya pengembangan model/metode

pembelajaran baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

10

pengembangan model/metode pembelajaran baru. Pengembangan metode

pembelajaran baru diawali oleh adanya masalah dalam model/metode

pembelajaran yang sudah diterapkan. Masalah dapat terjadi karena

model/metode pembelajaran yang ada sekarang sudah tidak sesuai dengan

kebutuhan sasaran, lingkungan belajar, teknologi, karakteristik peserta

didik, atau menimbulkan kebosanan. Setelah analisis masalah perlunya

pengembangan model/metode pembelajaran baru, peneliti juga perlu

menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode

pembelajaran baru tersebut.

Dalam analisis ini, jangan sampai terjadi ada rancangan

model/metode yang bagus tetapi tidak dapat diterapkan karena beberapa

keterbatasan misalnya saja tidak ada alat atau guru tidak mampu untuk

melaksanakannya. Analisis metode pembelajaran baru perlu dilakukan

untuk mengetahui kelayakan apabila metode pembelajaran tersebut

diterapkan. Yang perlu dianalisis adalah kurikulum yang berlaku, yaitu

bagian isi kurikulum yang sebaiknya disentuh modul, tujuan pembelajaran

dan kompetensi yang akan dicapai, jenis materi atau topik yang disajikan,

sasaran/peserta didik, serta cara penyajian.

1) Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan. Dalam

pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya

kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita

inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap yang mereka miliki

sekarang. Menurut Asyhar (2012), kompetensi yang dimiliki peserta didik

dapat diketahui melalui proses analisis karakter peserta didik, yaitu

karakteristik khusus (pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal pesarta

didik), dan karaktersitik umum (kelas berapa, jenis kelamin apa, latar

belakang budaya apa, kebiasaan, dan sebagainya). Dari analisis tersebut

dan beberapa kebutuhannya inilah yang digunakan sebagai dasar dalam

pengembangan modul pembelajaran yang akan di buat.

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

11

2) Menganalisis Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari

keseluruhan kurikulum yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan

pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai

dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, artinya materi yang

ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-

benar menunjang tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

serta Indikator.

b. Desain (Design)

Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem

pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan : (Sugiyono, 2018: 300)

1) Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian

menemukan alternatif solusinya melalui langkah analisis kebutuhan.

2) Langkah penting yang perlu dilakukan untuk menentukan pengalaman

belajar yang perlu dimilki oleh peserta didik.

3) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program

pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan

peserta didik.

4) Kesenjangan kemampuan adalah perbedaan kemampuan yang dimiliki

peserta didik dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki peserta

didik.

c. Pengembangan (Development)

Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print atau desain

tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu

software berupa bahan ajar digital, maka bahan ajar digital tersebut harus

dikembangkan. Dalam penyusunan rancangan berbagai hal harus

diperhitungkan, baik menyangkut materi , pedagogik, tampilan dan aspek

bahasa serta tujuan yang hendak dicapai dengan bahan ajar multimedia

tersebut. Menurut Uyoh, dkk (2011), Pedagogik modern membagi fungsi

pengajaran dalam tiga bidang, yakni apa yang dimaksudkan sebagai

taksonomi

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

12

d. Implementasi (Implementation)

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem

pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang

telah dikembangkan dirancang sedemikian rupa sesuai dengan peran atau

fungsinya agar bisa diimplementasikan. Implementasi atau penyampaian

materi pembelajaran merupakan langkah keempat dari model desain sistem

pembelajaran ADDIE.

Tujuan utama dari langkah ini adalah membimbing peseta didik

untuk mencapai tujuan atau kompetensi, menjamin terjadinya pemecahan

masalah atau solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang

dihadapi oleh peseta didik, memastikan bahwa pada akhir program

pembelajaran, peseta didik perlu memilki kompetensi, pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang diperlukan (Sugiyono, 2018: 302)

e. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran

yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak.

Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas.

Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap di atas itu dinamakan

evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Evaluasi

merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran

ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan

nilai terhadap proses pembelajaran (Pribadi, 2009).

B. Kajian Teoritik

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Sadiman )dalam Sudatha dan Tegeh, 2015:3( kata “media”

berasal dari bahsa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yaitu

secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dan ia juga mengungkapkan

bahwa media dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

13

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat

serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Menurut Munadi (2012:8) Kata media berasal dari bahasa latin

medius yang secara harfiahnya berarti tengah, pengantar, atau perantara.

Sedangkan Djamarah (2010:5) mengartikan media sebagai manusia, benda,

ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan

dan keterampilan. Istilah media digunakan pula dalam bidang pendidikan,

sehingga istilah yang sering digunakan menjadi media pendidikan atau media

pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara

pengajar, peserta didik, dan bahan ajar. Pada hakikatnya pembelajaran

merupakan suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari

sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerimaan pesan. Pesan,

sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan adalah komponen-

komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi

ajaran ataupun didikan yang terdapat kurikulum. Sumber pesannya adalah

guru, siswa, orang lain, penulis buku. Salurannya adalah media pembelajaran,

dan penerima pesan adalah pembelajaran (Sudatha dan Tegeh 2015:1).

Asyhar (2010:6) mengatakan pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung

antara pendidik dengan peserta didik. Disini media pembelajaran berperan

untuk menyampaikan pesanpesan pembelajaran.

Rossi dan Breidle (Sanjaya, 2012:9) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai

tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.

Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada

dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut,

guru bertindak sebagai komunikator yang bertugas menyampaikan pesan

pendidikan berupa materi pelajaran kepada penerima pesan yaitu siswa. Agar

materi yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, maka

dalam proses komunikasi tersebut diperlukan adanya wadah penyalur pesan

yaitu media pembelajaran.

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

14

Menurut Gagne’ dan Briggs )Arsyad 2015:4( secara implisit

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara

lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide

(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata

lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang

siswa untuk belajar.

Menurut Asyhar (2010:8), media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara

terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Dari

keseluruhan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan atau disediakan

pengirim pesan (guru) untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) kepada

penerima pesan (peserta didik) sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian,

perasaan dan minat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan belajar. Dengan adanya media pembelajaran, tugas guru dalam

menyampaikan materi pelajaran akan lebih ringan. Sedangkan siswa akan

merasa senang dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

b. Ciri – Ciri Media Pembelajaran

Ciri - ciri Media Pembelajaran Gerlach & Ely (Arsyad, 2015:15)

mengemukakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga ciri yaitu sebagai

berikut :

1) Ciri fiksatif (Fixative Property), berarti media harus memiliki

kemampuan untuk merekam, menyimpan, dan merekonstruksi objek

atau kejadian. Misalnya, video tape, foto, audio tape, disket, CD, film,

suatu waktu dapat dilihat kembali tanpa mengenal waktu.

2) Ciri manipulatif (Manipulative Property), berarti media harus

memiliki kemampuan dalam memanipulasi objek atau kejadian.

Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

15

siswa hanya dalam waktu beberapa menit dengan pengembalian

gambar atau rekaman fotografi. Selain dapat dipercepat dan

diperlambat.

3) Ciri distributif (Distributive Property) dari media memungkinkan

suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara

bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa

dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

Menurut Arsyad (2015: 6–7) Ciri-ciri umum yang terkandung

dalam media yaitu:

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat

dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.

2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai

software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam

perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada

siswa.

3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4) Media pendidikan memiliki pangertian alat bantu pada proses belajar

baik di dalam maupun di luar kelas.

5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi

guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

6) Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya radio,

televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide,

video, OHP), atau perorangan (misalnya : modul, komputer, radio

tape/kaset, video recorder).

7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang

berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

c. Prinsip–prinsip Pengembangan Media

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan

media menurut Wiarto (2016: 41), yaitu:

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

16

1) Kesesuaian. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran, karakteristik peserta didik dan materi yang dipelajari,

serta metode atau pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta

didik.

2) Kejelasan sajian. Guru harus mempertimbangkan ruang lingkup materi

pelajaran. Media yang dipilih harus memiliki penyajian yang menarik,

penjelasan yang singkat namun jelas dan kosa kata yang umum dipakai

dalam kehidupan sehari-hari.

3) Kemudahan akses. Kemudahan akses berhubungan dengan lokasi dan

kondisi media. Jika lokasi dan kondisinya sulit, guru harus memikirkan

alternatif media yang lain sebagai pengganti.

4) Keterjangkauan. Hal ini berkaitan dengan biaya. Besar kecilnya biaya

yang diperlukan untuk mendapatkan media adalah salah satu faktor

yang perlu dipertimbangkan. Jumlah biaya juga harus dipertimbangkan

dalam hal manfaat media tersebut.

5) Ketersediaan. Sebelum hendak mengajar dan dalam rancangan telah

disetkan macam dan jenis media yang dipakai, maka kita perlu

mengecek ketersediaan media tersebut. Jika media tersebut tidak

tersedia, maka kita harus berfikir untuk mencari penggantinya.

6) Berorientasi siswa. Pemilihan media harus berorientasu pada siswa.

Maksudnya guru perlu mempertimbangkan keuntungan dan kemudahan

apa saja yang akan diperoleh peserta didik dengan media tersebut.

d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sudatha dan Tegeh (2015: 5), sebagai komponen sistem

pembelajaran, media memiliki fungsi yang berbeda dengan fungsi

komponenkomponen lainnya, yaitu sebagai komponen yang dimuati pesan

pembelajaran untuk disampaikan kepada pelajar. Pada proses penyampaian

pesan ini sering kali terjadi gangguan yang mengakibatkan pesan pembelajaran

tidak diterima oleh pembelajar seperti apa yang di maksudkan oleh

penyampaian pesan. Gangguan–gangguan komunikasi antara penyampaian

pesan dengan pembelajaran ini kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

17

hal, yaitu: verbalisme, salah tafsir, pengertian ganda, pembentukan persepsi tak

bermakna, dan kondisi lingkungan yang tidak menunjang.

Kunci pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan gangguan

proses penyampaian pesan pembelajaran ini terletak pada media yang di pakai

dalam proses itu. Menurut Dagang (Sudatha dan Tegeh, 2015:5) secara garis

besar fungsi media adalah:

1) Menghindari terjadinya verbalisme;

2) Membangkitkan minat/ motivasi;

3) Menarik perhatian mahasiswa;

4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran;

5) Mengaktifkan mahasiswa dalam kegiatan belajar;

6) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

Fungsi media pembelajaran ditinjau dari dua hal, yaitu proses

pembelajaran sebagai proses komunikasi dan kegiataninteraksi antara siswa

dan lingkungan. Ditinjau dari proses pembelajaran sebagai proses komunikasi,

maka fungsi media adalah sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) ke

penerima (siswa). Ditinjau dari proses pembelajaran sebagai kegiatan interaksi

antara siswa dan lingkungannya, maka fungsi dapat diketahui berdasarkan

adanya kelebihan media dan hambatan komunikasi yang mungkin timbul

dalam proses pembelajaran (Ibrahim, 2004:56).

Selanjutnya Asyhar (2012: 41) berpendapat bahwa manfaat

penggunaan media pembelajaran, antara lain:

1) Memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran yang diberikan

dikelas seperti buku, foto-foto dan nara sumber sehingga peserta didik

akan memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan dan karakteristik

masingmasing.

2) Peserta didik akan memperoleh pengalaman beragam selama proses

pembelajaran yang sangat berguna bagi peserta didik dalam

menghadapi berbagai tugas dan tanggung jawab yang berbagai

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

18

macam, baik dalam pendidikan, di masyarakat dan di lingkungan

kerjanya.

3) Memberikan pengalaman yang konkret dan langsung kepada peserta

didik, seperti kegiatan karyawisata ke pabrik, pusat tenaga listrik,

swalayan, bank, industri, dan sebagainya, sehingga peserta didik akan

merasakan dan melihat secara langsung keterkaitan antara teori dan

praktik atau memahami aplikasi ilmunya dilapangan.

4) Memberikan informasi yang akurat dan terbaru.

5) Merangsang peserta didik untuk berfikir kritis, menggunakan

kemampuan imajinasinya, bersikap dan berkembang lebih lanjut,

sehingga melahirkan kreatifitas dan karya-karya inovatif.

6) Penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

7) Media pembelajaran dapat memecahkan masalah pendidikan.

2. Media Mini Book

a. Pengertian Mini Book sebagai Buku Saku

Menurut Sanaky (2013:57), buku adalah media pembelajaran yang

bersifat fleksibel (luwes) dan biaya pengadaannya relatif lebih murah jika

dibandingkan dengan pengadaan media lain. Menurut Danim (2010:21) buku

pelajaran merupakan alat pelajaran yang paling populer dan dan banyak

digunakan di tengah-tengah penggunaan alat pelajaran lainnya. Buku pelajaran

mempunyai nilai tertentu, seperti membantu guru dalam merealisasikan

kurikulum, memudahkan kontinuitas pelajaran, dapat dijadikan pegangan,

memancing aspirasi, dapat menyajikan materi yang seragam, mudah diulang

dan sebagainya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013, buku teks

pelajaran yang baik memiliki empat aspek yang dinilai yaitu kelayakan isi,

kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan. Penilaian buku teks pelajaran

mengacu pada instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran dari Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP).

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

19

Menurut USAID (Kunlathifah, 2017:29), Mini Book merupakan buku

kecil yang terdiri dari fakta menarik untuk topik tertentu. Mini Book dapat

dijadikan media untuk meningkatkan kemampuan lisensi peserta didik.

Buku saku diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:218)

sebagai buku berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku dan

mudah dibawa kemana-mana. Setyono (2013:118) mengatakan bahwa buku

saku dapat diartikan sebagai buku yang ukurannya kecil, ringan, mudah dibawa

kemanamana, dan bisa dibaca kapan saja. Sedangkan menurut Hizair

(2013:108) buku saku merupakan buku berukuran kecil yang dapat disimpan

dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana.

Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa Mini Book sebagai

buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku

berisi ide-ide praktis. Buku saku dikemas dengan tulisan dan gambar-gambar

yang menarik sehingga dapat dipelajari dimana saja dan kapan pun

b. Sistematika Penulisan Mini Book

Mini Book dalam penyusunannya yang diadaptasi dari modul, menurut

Suprihatiningrum (2014:319) sistematika penulisannya sebagai berikut :

1) Bagian Pendahuluan: Kata pengantar; Daftar isi; Penjelasan tujuan

pembelajaran.

2) Bagian Isi: Cerita dongeng interaktif

3) Bagian Penunjang: (1) Daftar pustaka; (2) Glosarium.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Mini Book

Yamin (2013:129) menyatakan konsekuensi diketemukan sumber

belajar dalam bentuk buku cetak atau teks, merupakan pembaharuan besar

dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan, guru tidak lagi

mondoktrinisasi materi terhadap siswa atau menceramahi siswa dengan tidak

memiliki sumber bacaan, buku teks sangat membantu para guru dalam

mentransformasikan pengetahuan kepada siswa.

Menurut Daryanto (2011:85) sumber belajar dalam bentuk cetak itu

dapat berupa buku, komik, majalah, Koran, selebaran, dan pamflet Buku cetak/

teks yang berkaitan dengan pembelajaran dikemas sedemikian rupa yang

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

20

dilengkapi dengan lembar keja siswa, untuk lebih mengaktifkan para siswa

dalam belajar mandiri disekolah maupun dirumah.

Menurut Arsyad (2015:40) media cetak memiliki kelebihan antara lain

yaitu:

1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-

masing;

2) Disamping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan

mengikuti urutan pikiran secara logis;

3) Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta dapat

memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua

format, verbal, dan visual;

4) Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi

sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang

ilmu itu, materi tersebut dapat diproduksi dengan ekonomis dan

didistribusikan dengan baik. Buku saku merupakan sumber belajar

untuk siswa yang termasuk dalam media cetak.

Menurut Indriana (2011:64) media cetak memiliki kelebihan antara

lain:

1) Materi dapat dipelajari siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan

kecepatan masingmasing;

2) Mudah dibawa kemana pun sehingga dapat dipelajari kapan saja;

3) Tampilan menarik dilengkapi dengan gambar dan warna. Mini Book

memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan ajar lainnya, yaitu

dilihat berdasarkan ukuran buku dan kepraktisan penggunaannya.

4) Ukuran Mini Book yang lebih kecil akan memudahkan siswa untuk

mempelajari materi dimana saja dan kapanpun. Meskipun ukuran

kecil, Mini Book berisi materi yang lengkap dengan dibuat rangkuman

agar siswa lebih cepat memahami materi.

Berdasarkan penggunaannya, Mini Book dapat digunakan sebagai

media pembelajaran yang praktis bagi guru. Guru tidak memerlukan

kemampuan atau keahlian khusus untuk menggunakan Mini Book sebagai

sarana dalam pembelajaran di kelas.

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

21

Menurut Arsyad (2015:40) media cetak juga memiliki kelemahan,

yaitu sebagai berikut:

1) sulit menampilkan gerakan dalam halaman media cetak;

2) biaya pencetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi berupa

gambar maupun foto yang berwarna-warni;

3) Proses pencetakan memerlukan waktu yang lama;

4) Jika tidak dirawat dengan baik maka media cetak akan cepat rusak

ataupun hilang.

3. Hakikat Dongeng Interaktif

Mendongeng adalah suatu kegiatan yang sangat mudah bisa dikatakan

sebagai kegiatan yang sangat sederhana, mudah dan maknanya sangat luas.

Dalam pengertian yang sederhana, mendongeng adalah bertutur dengan

intonasi yang jelas, menceritakan sesuatu hal yang berkesan, menarik, punya

nilai – nilai khusus serta mempunyai tujuan khusus (Latief, 2014: 3).

Dongeng interaktif dapat dimaknai sebagai dongeng yang di dalamnya

terdapat interaksi kepada audiens atau pembaca. Di dalam dongeng interaktif

ini tokoh akan berinteraksi melalui tulisan kepada pembaca mengenai cerita

yang baru saja dibaca.

a. Manfaat Dongeng

Menurut pakar dongeng Sarumpaet dongeng bermanfaat bagi anak

sebagai pendengar. Selain itu, dari berbagai cara untuk mendidik anak,

dongeng merupakan cara yang ampuh dan efektif untuk memberikan

Human Touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi anak (Latief,

2014 : 10).

Begitu pentingnya cerita, Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya

Muhammad Saw. Untuk menceritakan tentang kisah Nabi dan Rasul

terdahulu. Allah Swt . berfirman dalam Al- Quran,

هيم ٱلكتب فى وٱذكر إبر يقا كان إنهۥ نبيا صد

“Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab

(Al- Qur’an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang membenarkan lagi

seorang Nabi” (Maryam: 41)

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

22

Bahkan melalui dongeng pula jelajah cakrawala pemikiran anak

akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak juga bisa memahami

hal mana yang perlu untuk ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan

membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan

sekitar, disamping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri

ditengah – tengah orang lain. Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi bisa

berakibat pada kurangnya pergaulan, sulit bersosialisasi, atau beradaptasi

dengan lingkungannya yang baru.

Ada lima manfaat dongeng untuk anak, yaitu sebagai berikut :

(Latief, 2014:11)

1) Merangsang kekuatan berfikir

Semua dongeng atau cerita memiliki alur cerita yang baik,

yang membawa pesan moral, berisi tentang harapan, cinta dan cita.

Sehingga anak dapat mengasah daya piker dan imajinasinya. Sebuah

dongeng atau cerita harus bisa merangsang rasa ingin tahu anak, siapa

tokohnya, apa yang akan terjadi kemudian, kemana dia pergi, apa

yang dilakukannya? Maka anak akan terbawa dengan kegairahan

cerita. Anak akan tumbuh dan berkembang bersama dongeng yang

didengarnya (Latief, 2014:11-12).

Dongeng merangsang dan menggugah kekuatan berfikirnya.

Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menonton

televisi. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang

didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh – tokoh

maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama kelamaan

anak dapat melatih kreativitasnya sendiri (Latief, 2014:12)

2) Sebagai media yang efektif

Cerita atau dongeng merupakan merdia yang efektif untuk

menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk

menumbuhkan rasa empati. Misalnya, nilai – nilai kejujuran, rendah

hati, kewetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kegiasaan

sehari – hari seperti pentingnya berdoa setiap beraktivitas, makan

sayur, makan buah, dan menggosok gigi.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

23

Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai

nilai tersebut karena dongeng tidak bersikap memerintah atau

menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah

yang diharapkan menjadi contoh atau teladan yang baik.

3) Mengasah kepekaan anak terhadap bunyi- bunyian

Saat membaca dongeng, bakat akrobatik suara sangat

berguna. Bagaimana menirukan suara orang tua yang lemah dan

gemetar, suara tokoh yang disegani, suara pemahat, auman seekor

singa, suara monyet yang ketakutan dan lainnya. Kita harus berusaha

menghidupkan kata – kata yang dipilih pengarang dengan cermat.

Kata – kata bisa jadi sangat mengagumkan jika diucapkan dengan

intonasi yang berbeda. Hal ini yang akan mengasah pendengaan anak

terhadap nuansa bunyi- bunyian (Latief,2014:13).

4) Menunbuhkan minat baca

Dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan

minat baca anak. Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang

diceritakan, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya

pada buku. Diawali dengan buku – buku dongeng yang kerap

dibacanya, kemudian meluas pada buku – buku lain seperti buku

pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya (Latief, 2014:13)

5) Menumbuhkan rasa empati

Orang tua tentunya ingin ank – anaknya memiliki banyak

pengetahuan yang berguna agar bisa memahami dan mempunyai rasa

empati terhadap orang lain. Itulah manfaat dongeng. Tokoh – tokoh di

dalam buku cerita atau yang disampaikan pendongeng akan terasa

hidup. Anak akan terbiasa dan mampu membedakan tokoh satu

dengan yang lain. Bahkan, anak akan menjadikan tokoh yang baik

menjadi idolanya.

Hollowel (Agus, 2014:15) mengatakan bahwa ada enam

manfaat manfaat dongeng bagi anak, yaitu sebagai berikut:

1) Mengembangkan imajinasi dan memberikan pengalaman

emosional mendalam

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

24

2) Memuaskan kebutuhan ekspesi

3) Menanamkan Pendidikan moral tanpa harus menggurui

4) Menumbuhkan rasa humor yang sehat

5) Mempersiapkan apresiasi sastra

6) Memperluas cakrawala khayalan anak

Selain itu pendapat Nur’aini )2007, 2014:15) juga mengatakan

bahwa dongeng memberikan beberapa manfaat untuk anak yaitu pertama,

menjadikan hubungan anak dan ibu semakin dekat, kedua sebagai sarana

yang efektif untuk memberikan nilai – nilai tanpa mereka merasakan

dinasehati secara langsung, dan ketiga mencerdaskan anak baik secara EQ

(Emotional Quotient) atau SQ (Spiritual Quotient).

Sedangkan menurut Widayanti (2008) manfaat dongeng sangat

baik bagi perkembangan imajinasi anak. Selain itu, kemampuan berbahasa

dan semangat untuk belajar membaca juga akan mekin meningkat,

konsentrasi anak juga kian terasah.

Dengan begitu besar manfaat dongeng tersebut, diharapkan kepada

orangtua atau guru untuk lebih mempelajari cara mendongeng yang baik,

banyak membaca literatur dan selalu bersabar agar pesan ang disampaikan

dalam dongeng dapat dierima anak dengan baik (Latief,2014:16)

b. Macam – macam dongeng

Mendongeng berbeda dengan bercerita atau dalam Bahasa arab

Qashash (kisah) yaitu suatu seni dalam menyampaikan ilmu, pesan, nasihat

kepada orang lain baik anak – anak, remaja, dewasa maupun orang tua yang

sebagian besar bahannya berdasarkan fakta dengan bahasa yang datar dan

baku sedangkan dongeng lebih banyak disisipi khayalan yang

dikembangkan dengan menarik (Latief, 2014:4).

Cerita dan dongeng memiliki tujuan yang sama yaitu

menyampaikan pesan – pesan moral tanpa berkesan menggurui atau

memaksakan pendapat. Bagi anak – anak, penyampaian pesan tanpa

mendoktrinasi atau menggurui mereka sangatlah penting. Anak – anak

tidak dapat dipaksa untuk melakukan perbuatan begini atau bersikap begitu,

mereka harus diberi contoh melalui cara bersikap. Salah satu cara memberi

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

25

contoh perbuatan yang baik atau buruk, media yang sesuai untuk anak –

anak adalah dongeng (Latief,2014:4).

Menurut Danardjadja (Agus, 2007) dongeng adalah cerita rakyat

terdiri atas mite, legenda, dan dongeng. Mite adalah cerita rakyat masa

lampau yang dianggap benar – benar terjadi dan dianggap suci oleh

empunya cerita, tokohnya adalah para dewa dan peristieanya terjadi di alam

lain.

Legenda hamper sama dengan mite hanya tidak diangap suci,

tokohnya manusia dan tempat terjadinya di dunia walaupun tidak jarang

para tokohnya sering dibantu oleh makhluk halus sebangsa jin, sedangkan

dongeng adalah cerita yang tidak dianggap benar – benar ada oleh si

empunya cerita dalam dongeng lebih banyak disisipi khayalan (Agus,2007).

Anti Aerne dan Stith Thomson (Agus, 2007) mengelompokkan

dongeng kedalam empat golongan besar, yaitu sebagai berikut.

1) Dongeng Binatang

Dongeng binatang adalah dongeng dengan tokoh binatang

peliharaan atau binatang liar. Binatang – binatang dalam cerita ini

dapat bicara dan berakal budi pekerti seperti manusia. Di negara –

negara Eropa binatang yang sering menjadi tokoh adalah rubah, di

Amerika srikat binatang itu adalah kelinci, di Indonesia binatang itu

adalah kancil, dan di Filiphina binatang itu adalah kera. Semua tokoh

biasanya mempunyai sifat cerdik, licik, dan jenaka (Latief,2014:5).

2) Dongeng Biasa

Dongeng biasa adalah jenis dongeng dengan tokoh manusia

dan biasanya adalah kisah suka duka seseorang, misalnya dongeng

Joko Kendil, Joko Tarub, Sangkuriang, Lutung Kasarung, Bawang

Merah Bawang Putih, dan lain- lain.

3) Lelucon atau Anekdot

Lelucon atau anekdot adalah dongeng yang dapat

menimbulkan tawa bagi yang mendengarnya maupun yang

menceritakannya. Meski demikian, bagi masyarakat atau orang yang

menjadi sasaran, dongeng itu dapat menimbulkan rasa sakit hati.

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

26

4) Dongeng Berumus

Dongeng berumus adalah dongeng yang strukturnya terdiri

dari pengulangan. Dongeng ini ada tidga macam, yaitu dongeng

bertimbun banyak (Cumulative tales), dongeng untuk

mempermainkan orang (Catch Tales), dan dongeng yang tidak

mempunyai akhir (endless Tales) (Latief, 2014:6).

4. Konsep Dasar Membaca

a. Pengertian membaca

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca diartikan sebagai

melihat suatu tulisan dan paham isinya, bisa dengan melisankan atau

dalam hati saja (Departemen Pendidikan, 2008). Ada beragam pengertian

membaca. Dalam pengertian sempit, membaca adalah kegiatan memahami

makna yang terdapat dalam tulisan. Sementara dalam penertian lias,

membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis kreatif yang

dilakukan pembaca untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang

bacaan itu, yang diikuti oleh penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan

dampak bacaan itu.

Menurut pengertian sempit, kegiatan membaca dibatasi pada proses

memaknai Bahasa tulis, yaitu kata, kalimat, dan paragraf yang

mengandung pesan penulis yang harus ditangkap pembaca. Jika pembaca

telah mengerti maksud pesan penuls, pembaca telah dianggap berhasil

(Nurhadi, 2016:2). Sedangkan menurut pandangan luas, membaca

dipandang sebagai kgiatan mengolah ide. Maksudnya, bacaan tidak

sekedar mendukung pesan penulis, tetapi pesan itu harus di olah lagi.

Melalui kegiatan berfikair kritis dan kreatif, pembaca menafsirkan makn

bacaan yang lebih mendalam.

Kemampuan Membaca adalah kemampuan siswa dari yang belum

bisa membaca menjadi bisa membaca yang ditunjukan dengan mampu

menjelaskan kata-kata sukar, menjawab pertnyaan tentang isi teks, dan

memahami kalimat dalam bacaan (Rismawati:2016,9).

b. Ragam Tujuan Membaca

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

27

Ada banyak tujuan membaca, tergantung pada kepentingan dan

bahan bacaan yang dihadapi setiap orang. Ada hubungan yang era tantara

tujuan membaca dengan penerapan Teknik membaca. Tujuan membaca

yang jelas akan dapat meningkatkan pemahaman seseorang terhadap

bacaan. Semakin jelas tujuan membaca, semakin besar kemungkinan

seseorang memperoleh apa yang diperlukannya dari buku yang dibaca

(Nurhadi,2016:3).

Berikut ini beragam tujuan membaca yang menuntut jenis bacaan

khusus dan strategi dalam membaca (Nurhadi,2016:3-4).

1) Ingin memahami secara detail dan menyeluruh isi buku

2) Ingin menangkap gagasan utama buku secara tepat

3) Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh dunia

4) Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat

sekitar

5) Ingin memperoleh kenikmatan dari karya fiksi

6) Ingin memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan

7) Ingin mencari produl atau barang yang cocok untuk dibeli

8) Ingin mendapatkan informasi tentang sesuatu

9) Ingin menemukan makna suatu kata atau istilah sulit

10) Ingin menilai kebenaran gagasan pengarang/ penulis

11) Untuk mendapatkan petunjuk praktis terentu

12) Ingin mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang (ahli)

atau keterangan tentang definisi suatu istilah

13) Ingin mendapatkan informasi dalam beragam keperluan dan

sumber

14) Inginmendapatkan temuan ilmiah terbaru dalam bidang tertentu

c. Tahap – tahap Baca

Kegiatan membaca ini meliputi tahap pra baca, tahap saat

membaca, dan tahap pascabaca. Masing – masing tahap tersebut meliputi

kegiatan yang berbeda (Nurhadi,2016:4).

Berikut pembahasan tahap – tahap baca.

1) Tahap prabaca

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

28

Tahap prabaca dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi

membaca dan mengaktifkan skemata yang dimiliki pembaca. Kegiatan

ini pengaktifan skemata berguna untuk meningkatkan pemahaman

pembaca terhadap materi bacaan dan membangun pengetahuan baru.

Proses pemahaman akan terhambat bila skemata pembaca tidak

disiapkan sebelumnya. Aktivitas yang termasuk tahap prabaca sebegai

berikut (Nurhadi,2016:5).

a) Menentukan tujuan membaca

b) Mendapatkan bacaan atau buku yang sesuai

c) Melakukan survei awal untuk mengenali isi bacaan dan buku

d) Membuat keputusan untuk membaca

e) Mengaktifkan skemata yang dimiliki

f) Membuat daftar pertanyaan

2) Tahap saat baca

Tahap saat baca adalah tahap utama dalam membaca. Pada

tahap ini, seseorang mengerahkan kemampuannya untuk mengolah

bacaan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan yang termasuk

dalam tahap saat baca sebagai berikut (Nurhadi, 2016:5).

a) Membaca dengan teliti bacaan atau buku

b) Membuat analisis dan kesimpulam secara kritis

c) Menyimpan informasi pengetahuan yang diperoleh

d) Membuat catatan, komentar atau ringkasan penting

e) Mengecek kebenaran sumber

f) Menghubungkan dengan gagasan penulis lain

3) Tahap pasca baca

Tahap pascabaca adalah tahap akhir kegiatan membaca. Pada

tahap ini, seseorang melakukan suatu perbuatan atau mengubah

sikap mental karena “dorongan” hasil membaca. Aktivitas yang

termasuk dalam tahap pascabaca sebagai berikut.

a) Menentukan sikap: menerima atau menolak gagasan /isi

bacaan

b) Mendiskusikan dengan orang lain

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

29

c) Membuat komentar balikan

d) Mengubah menjadi bentuk lain

e) Memunculkan ide baru

d. Faktor Mempengaruhi Kemampuan Baca

Faktor pendukung merupakan faktor yang menjadikan proses

bacaan terjadi secara lancar. Sedangkan faktor penghambat adalah

segala sesuatu yang menjadikan proses membaca bacaan menuju

pikiran terganggu.

Menurut Farida (2007:34) faktor-faktor yang mempengaruhi

membaca permulaan dapat dibagi menjadi faktor fisiologis, intelektual,

lingkungan, psikologis, dan intensitas membaca.

1. Faktor fisiologis ialah faktor yang mencakup kesehatan fisik,

pertimbangan neurologis dan jenis kelamin

2. Faktor intelektual merupakan faktor yang terpenting dalam hal

kesiapan membaca. Karena faktor tersebut merupakan angka

rata-rata perkembangan mental yang banyak tingkatannya,

maka kaitanna dengan faktor-faktor lainnya sangat jelas.

3. Faktor lingkungan, faktor ini mencakup dua hal yang

mempengaruhi kemampuan membaca seseorang seorang siswa

yaitu latar belakang pengalaman anak, dan faktor sosial

ekonomi.

4. Faktor psikologis merupakan faktor yang mencakup motivasi,

minat, kematangan sosial serta penyesuaian diri

5. Intensitas membaca merupakan tingkat keseringan berlatih

membaca. Intensitas akan mempengaruhi kelancaran membaca

pada anak

e. Pentingnya Kemampuan / Daya baca yang tinggi

Dalam kehidupan yang modern ini, setiap orang dituntut untuk

mempunyai day abaca yang tinggi. Banyak judul buku yang terbit setiap

tahun di seluruh dunia, menyajikan ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

30

bidang. Surat kabar, majalah, jurnal, obrolan, tugas profesionali, sebagian

besar disajika dalam bentuk teks. Semua ini ditulis dan dipublikasikan untuk

dibaca orang. Jadi semua orang memang harus mempunyai kemampuan

membaca yang tinggi.

Beragam jenis teks yang berisi informasi pengetahuan meningkat

pesat sejalan perkembangan ilmu pengetahan saat ini, yang tak

terbayangkan sebelumnya. Bahkan dengan teknologi internet, dunia dengan

segala isinya dapat dikemas menjadi segenggam computer mungil atau

sebuah telepon seluler. Melalui benda kecil itu, banyak teks yang

dikombinasikan dengan gambar, suara, dan gerak atau video dapat diakses

dengan mudah di mana dan kapan saja (Nurhadi,2016:2). Daya baca yang

tinggi diperoleh dari pengetahuan tentang cara membaca yang baik dan

pengembangan yang terus menerus.

Dalam hal ini sangat penting seorang anak memiliki daya baca atau

kemampuan membaca yang tinggi agar seorang anak dapat mengonsumsi

informasi dalam suatu bacaan dengan baik pula. Daya baca atau

kemampuan membaca yang tinggi dapat diperoleh dengan terus berlatih dan

mengembangkannya secara berkesinambungan.

f. Indikator Kemampuan Membaca

Indikator merupakan tolak ukur pencapaian sesuatu. Untuk

mengetahui keberhasilan anak terhadap kemampuan membacanya ada

beberapa indikator yang dapat diperhatikan. Indikator kemampuan

membaca adalah sebagai berikut: (Rahim : 2008, hal.29)

1. Melafalkan atau membaca bahan bacaan dengan intonasi yang baik dan

benar

2. Menjawab pertanyaan atau latihan tentang kandungan bahan bacaan

dengan baik dan benar.

Dari kedua indikator tersebut dapat dikembangkan lagi seperti pada

indikator pertama, dengan menggunakan instrumen lebih spesifik mengenai

pelafalan, begitu juga indikator yang kedua.

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

31

Pada kegiatan membaca yang termasuk penilaian pelafalan peserta

didik harus mampu menguasai intonasi, ketepatan pelafalan, kelancaran

membaca, dan kenyaringan suara. Jika seorang guru menghadapi peserta

didik yang masih pemula, maka akan menjumpai banyak dari mereka yang

mengawali belajar sistem bunyi bahasa dan kosakata dalam struktur kalimat

yang sederhana.

Untuk dapat lebih memahami indikator membaca terhadap anak,

berikut disajikan dalam bentuk tabel (Rahim : 2008, hal.29).

Tabel 2.1. Indikator Kemampuan Membaca

No Indikator Deskriptor Kategori Skor

1 Ketepatan

dalam

Intonasi

1. Terdapat variasi irama

dan tekanan

Sangat Baik 5

2. Terdapat variasi tetapi

masih terdapat

penggunaan tekanan

kurang tepat

3. Terdapat variasi tetapi

penggunaan tekanan

sering tidak tepat

Baik

Cukup

4

3

4. Irama dan tekanan

monoton

Kurang 2

5. Tidak menggunakan

variasi irama dan

tekanan

Sangat

Kurang

1

2 Ketepatan

dalam

pelafalan

1. Tidak terdapat

kesalahan dalam

pelafalan

Sangat Baik 5

2. Terdapat satu bagian

kalimat yang salah

dalam pelafalan

Baik 4

3. Terdapat lebih dari dua

bagian kalimat salah

dalam pelafalan

Cukup 3

4. Terdapat lebih dari tiga

bagian yang salah

dalam pelafalan

Kurang 2

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

32

5. Tidak dapat

melafalkan bacaan

Sangat

Kurang

1

3 Kelancaran

dalam

membaca

1. Lancar dalam

membaca

Sangat Baik 5

2. Lancar dalam

membaca tetapi masih

ada bagian yang

diulang dalam

membaca

Baik 4

3. Ada pengulangan

bacaan tetapi nafas

teratur

Cukup 3

4. Tersendat-sendat

dalam membaca

banyak pengulangan

Kurang 2

5. Tidak lancar membaca

sama sekali dalam

membaca

Sangat

Kurang

1

4 Kenyaringan

Suara

1. Dapat dijangkau oleh

semua pendengar dari

awal sampai akhir

Sangat Baik 5

2. Dapat dijangkau oleh

sebagian pendengar

namun masih kurang

maksimal

Baik 4

3. Dapat dijangkau oleh

sebagian pendengar

Cukup 3

4. Hanya dapat dijangkau

pada kata-kata tertentu

saja oleh pendengar

Kurang 2

5. Sangat lemah suaranya

tidak dapat didengar

Sangat

Kurang

1

5 Menjawab

pertanyaan

latihan

tentang teks

yang dibaca

1. Menjawab semua

pertanyaan dengan

tepat dan benar

Sangat Baik 5

2. Menjawab semua

pertanyaan tetapi

kurang lengkap

Baik 4

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

33

3. Menjawab pertanyaan

dengan kesalahan satu

jawaban

Cukup 3

4. Menjawab pertanyaan

dengan dua atau tiga

kesalahan

Kurang 2

5. Tidak menjawab

pertanyaan latihan

Sangat

Kurang

1

C. Studi Relevan

Studi relevan merupakan penelitian yang hampir serupa sudah

dilakukan oleh penelitian lain relevan dengan masalah yang diteliti. Oleh

sebab itu, dikemukakan beberapa penelitian lain yang pernah dilakukan

berikut ini.

Tabel 2.1. Studi Relevan

No

Peneliti

Judul Penelitian

Pengembangan Persamaan

Perbedaan

Terdahulu Sekarang

1 Dyan

Rismawati

Peningkatan

Kemampuan

Membaca

Melalui

Akomodasi

Anak

Berkesulitan

Belajar

Membaca Di

Kelas III SD N

Bangunrejo 2

(2016)

Sama-sama untuk

meningkatkan

kemampuan baca

Anak kelas III

1. Penelitian

Tindakan

Kelas

2. Produk

Berupa

Tindakan

1. Penelitian

Pengembangan

2. Produk Berupa

Mini Book

berbasis

dongeng

2 Nobela

Firsthalia

Putri

Pengembangan

Media Mini

Book Pada

Materi Kerja

Sama Ekonomi

Internasional

Sisiwa Kelas XI

IPS 1 SMA

Negeri Sungai

Penuh (2018)

1. Penelitian

Pengembangan

2. Menghasilkan

produk berupa

Mini Book

1. Penelitian

dilakukan di

Sekolah

Tingkat

Menengah

Atas

2. Konten Mini

Book berisi

materi

Ekonomi

1. Penelitian

dilakukan di

Sekolah Dasar

2. Konten Mini

Book berisi

dongeng

3 Ummi

Kunlathifah

Pengembangan

Media Cerpen

Dalam Bentuk

Mini Book Pada

Materi Sistem

1. Penelitian

pengembangan

2. Menghasilkan

Produk berupa

minibook

1. Konten dalam

minibook

berisi materi

sistem

pencernaan

1. Konten dalam

minibook

berisi

dongeng

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

34

Pencernaan

sisiwa kelas V

SD Negeri

Makssar (2017)

2. Subjek

penelitian

siswa sekolah

dasar kelas V

2. Subjek

penelitian

siswa sekolah

dasar kelas III

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 143/IX Tenggeris, Kec. Jambi Luar

Kota, Kab. Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Pengembangan media ini ditujukan

untuk anak – anak kelas 3 di SD Negeri 143/IX Tenggeris.

Mengenai waktu penelitian, penelitian ini dilakukan sejak September 2019

untuk pengambilan data dan melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

masalah yang terjadi dilapangan dan menemukan alternatif jalan keluar berupa

pengembangan media Mini Book berbasis dongeng interaktif.

B. Karakteristik Sasaran Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa karakteristik yang menjadi sasaran

penelitian. Penelitian ini penulis lakukan untuk mengembangkan media Mini

book berbasis dongeng pada sub tema menyayangi tumbuhan. Untuk tahap uji

coba kecil dilakukan oleh 5 orang siswa kelas III yang diambil dari kelas, untuk

diterapkan media pembelajaran yang dikembangkan oleh penulis. Uji coba kedua

dilakukan dalam skala besar yaitu seluruh siswa kelas III yang berjumlah 16

orang. Data kuantitatif yang dilaporkan peneliti didapat melalui pemberian angket

yang diberikan kepada seluruh siswa kelas III. Pengisian angket hanya dilakukan

pada uji coba kedua dengan siswa kelas III sebagai respondennya.

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and

Development. Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk

tersebut (Sugiyono, 2016, hlm. 407). Penelitian dan pengembangan atau yang

lebih dikenal dengan Research and Development ini berorientasi pada produk

dalam bidang pendidikan. Adapun kegunaannya adalah untuk membantu guru

dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Jenis penelitian dan

pengembangan adalah jenis yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu

dan menguji produk tertentu.

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

36

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan dapat berbentuk

benda (hardware) dan juga berbentuk software. Pada penelitian ini peneliti

menghasilkan produk berbentuk benda (hardware), adapun produk yang

dimaksud adalah berupa mini book yang diperuntukkan bagi siswa kelas III

SD/MI pada tema Menyayangi Tumbuhan dan hewan sub tema menyayangi

tumbuhan. Hal ini dilakukan untuk membantu siswa agar terlatih membaca dan

peneliti berharap siswa juga mampu menyayangi tumbuhan yang ada disekitar

mereka dengan nilai yan terkandung dalam dongeng.

1. Analisis kebutuhan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan umum

pembelajaran. Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi adanya kesenjangan

antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di

lapangan. Tujuan pembelajaran diidentifikasi melalui wawancara, observasi

dengan siswa dan guru kelas III SD N 143/ Tenggeris untuk mengetahui kesulitan

belajar siswa serta mencari solusinya dan melakukan studi pustaka. Tujuan

pembelajaran mengacu pada kurikulum sebagai hasil analisis kebutuhan dan

berasal dari kesulitan belajar siswa di kelas. Tujuannya yaitu mengembangkan

media Mini Book berbasis dongeng interaktif untuk siswa kelas III SD N 143/

Tenggeris pada tema Menyayangi Tumbuhan dan Hewan dan Sub Tema

Menyayangi Tumbuhan.

2. Rancangan Pengembangan

Berikut adalah rancangan pengembangan bahan ajar yang akan penulis

kembangkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan:

a. Media mini book berbasis dongeng bagi siswa kelas III sub tema

menyayangi tumbuhan disusun berdasarkan kurikulum kompetensi.

b. Isi media dongeng yang dikembangkan mencakup penanaman nilai

terhadap anak

c. Tampilan dan desain media yang akan dikembangkan merujuk pada

prosedur dan spesifikasi produk yang diharapkan.

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

37

3. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian ini akan dilakukan di Kelas III SD N 143/ IX

Tenggeris. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini yaitu prosedur

mengembangkan media Mini book berbasisi dongeng dengan menggunakan

model ADDIE melalui lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development,

Implementation, Evaluation. Adapun prosedur kerja yang akan dilakukan dalam

pengembangan ini melalui model ADDIE sebagai berikut:

Tabel 3.1. Langkah model ADDIE

Langkah Utama Langkah Pengembangan Media Mini book

Analisis 1. Kajian Teoris (Mengkaji teori yang

berhubungan dengan media)

2. Analisis Kompetensi Yang Dituntut Kepada

Siswa

3. Analisis Materi Sesuai dengan Tuntutan

Kompetensi

4. Analisis Kebutuhan (Siswa)

5. Analisis Karakteristik (Siswa)

Perancangan 6. Merancang Mini Book berbasis dongeng

7. Analisis KI, KD sub tema menyayangi

tumbuhan kelas III

8. Membuat sketsa gambar dan cerita

9. Menggunakan softwere Adobe Photoshop

Cs6 dan Corel Draw X7 sebagai aplikasi

bantuan dalam membuat rancangan

Pengembangan 10. Pengembangan Media Pembelajaran berupa

Mini Book berbasis dongeng

Implementasi 11. Validasi Produk oleh validator

12. Revisi Produk

13. Uji Coba Produk di Lapangan (kelas)

Evaluasi 14. Mengukur ketercapaian produk

15. Evaluasi formatif (mengumpulkan data)

16. Informasi pencapaian peserta didik dengan

baik

17. Hasil

4. Uji coba/ Validasi, Evaluasi, dan Revisi

Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang

dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan,

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

38

efisiensi dan atau daya tarik produk. Pada bagian ini terdiri dari desain uji

coba, subjek uji coba, jenis data.

a. Desain Uji Coba

Uji coba yang dilakukan pada penelitian ini melaui dua tahap,

yaitu tahapan subjek uji coba ahli dan subjek uji coba siswa. Uji coba awal

dilakukan kepada ahli desain pembelajaran, ahli materi dan ahli bahasa.

Setelah dilakukan uji coba kepada ahli, kemudian dilakukan revisi

berdasarkan saran dan masukan oleh para ahli. Hasil revisi tersebut

kemudian diuji coba kepada kelompok kecil (Small group Try-out). Uji

coba kelompok kecil ini akan dilakukan kepada 5 orang siswa yang

memiliki karakteristik yang sama dengan kelas penelitian. Setelah hasil

penyempurnaan pengembangan tersebut kemudian dilakukan uji coba

lapangan (field try-out) kepada siswa kelas III di SDN 143/XI Tenggeris.

b. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

sebagai berikut.

1) Ahli Desain Pembelajaran dengan kriteria memiliki latar belakang

pendidikan minimal S2 jurusan Desain Pembelajaran dan

memiliki wawasan tentang berbagai desain media pembelajaran.

Fungsi ahli desain tersebut adalah untuk memvalidasi desain

media. Bapak M.Azir, M.Pd merupakan ahli desain dalam

pengembangan media ini.

2) Ahli isi/materi memiliki latar belakang pendidikan minimal S2

ahli tematik. Fungsi tematik adalah untuk memvalidasi materi

sehingga siswa dapat memahami materi pada media. Ibu

Nasyariah Siregar,M.Pd.I merupakan ahli isi/materi dalam

pengembangan media ini.

3) Ahli bahasa memiliki latar belakang pendidikan minimal S2 dan

ahli dam bidang bahasa Indonesia serta menguasai karakteristik

Bahasa Indonesia. Ibu Fiqi Nurmanda Sari, M.Pd merupakan ahli

bahasa dalam pengembangan media ini.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

39

4) Guru kelas III SD Negeri 143/XI Tenggeris yaitu Bapak Slamat

Silaban, S.Pd dengan kriteria memiliki pengalaman mengajar di

kelas 3 minimal 5 tahun. Guru kelas III berfungsi sebagai

validator pembelajaran, hal ini digunakan untuk mengetahui

tingkat keterterapan media pada proses pembelajaran.

5) Siswa kelas III SD Negeri 143/XI Tenggeris. Siswa merupakan

salah satu subjek coba produk media yang berfungsi untuk

mengetahui tingkat keefektifan dan kemenarikan media yang

dikembangkan.

5. Implementasi Model

Berdasarkan model yang telah dipiih sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya, agar lebih jelas peneliti rangkum tahapannya sebagai berikut.

Gambar 3.1. Model ADDIE (Anglada (Tegeh, dkk, 2014: 42))

Gambar 3.1 di atas menjelaskan model pengembangan ADDIE

dengan langkah dan tahapan yang akan menjadi petunjuk peneliti dalam

mengembangkan produk. Prosedur dan tahapan tersebut akan penulis

korelasikan dan singkonkan dengan kegiatan penelitian pengembangan,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Tahap Analisis (Analysis)

Tahap analisis dilakukan untuk mengetahui kondisi awal dan

kebutuhan yang diperlukan. Pada tahap analisis dilakukan melalui kegiatan

observasi di kelas III SDN 143/ Tenggeris pada sub tema menyayangi

tumbuhan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui data-data yang

mendukung terlaksananya penelitian pengembangan ini agar produk yang

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

40

akan dikembangkan dan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Berikut

ini hal-hal yang dilakukan pada tahap analisis:

1) Analisis Kurikulum Analisis kurikulum untuk mengetahui kurikulum yang

digunakan disekolah. Sekolah yang dituju dalam penelitian ini

menggunakan Kurikulum 2013 (K13). Hal-hal yang dianalisis dalam

kurikulum 2013 adalah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),

indikator dan tujuan yang harus dicapai oleh siswa pada materi

pengukuran sudut. Analisis kurikulum ini bertujuan untuk mengetahui

apakah produk yang akan dikembangkan sesuai dengan kurikulum.

2) Analisis kompetensi yang dituntut kepada siswa Analisis kompetensi

bertujuan untuk mengetahui Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Analisis Kompetensi dilakukan

dengan menganalisis buku guru kelas III. Analisis kompetensi yang dituju

dalam penelitian ini yaitu sub tema menyayangi tumbuhan. Analisis ini

dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kompetensi inti, kompetensi

dasar, tujuan pembelajaran dan dongeng yang akan disajikan.

3) Analisis materi dongeng yang disajikan sesuai dengan tuntutan

kompetensi. Hasil analisis kompetensi melalui analisis buku guru

menunjukkan bahwa kompetensi inti sub tema menyayangi tumbuhan

yaitu sebagai berikut.

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

41

Gambar 3.2. Kompetensi Inti Kelas 3 (Kurnianingsih, dkk: 2018)

4) Analisis karakteristik siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan dengan

cara melakukan wawancara dengan guru kelas III SDN 143/Tenggeris dan

melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Karakteristik siswa yang akan dianalisis adalah karakter siswa kelas III

SDN 143/Tenggeris. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kemampuan kognitif siswa yang berbeda-beda.

b. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap perancangan peneliti merangkai produk yang akan

dikembangkan sesuai dengan materi pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal

ini bertujuan untuk menentukan kemampuan apa yang ingin dicapai melalui

penggunaan media yang akan dikembangkan. Dalam tahap perancangan

mengembangkan media yang dilakukan yaitu menentukan bentuk dan media,

menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, menentukan cara

penggunaan media.

c. Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap pengembangan dilakukan kegiatan mewujudkan

perancangan media pembelajaran dalam bentuk fisik atau bentuk asli media

pembelajaran tersebut. untuk mengetahui tingkat kevalidan produk yang

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

42

dikembangkan maka media pembelalajaran yang telah dibuat akan divalidasi

oleh ahli media, ahli pembelajaran, dan ahli bahasa. Setelah divalidasi, maka

akan dilakukan revisi sesuai saran para ahli materi, ahli pembelajaran dan ahli

bahasa yang telah ditunjuk kesediannya. Pada tahap pengembangan kerangka

konseptual yang telah disusun pada tahap perancangan sebelumnya, akan

direalisasikan pada tahap pengembangan menjadi produk nyata yang siap

diimplementasikan.

d. Tahap Implementasi (Implementation)

Pada tahap implementasi adalah menerapkan media yang telah

dikembangkan kedalam pembelajaran untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

kualitas pembelajaran. Sebelum diimplementasikan langkah pertama yang

dilakukan yaitu validasi oleh validator yang diminta kesediaannya untuk

memvalidasi produk. Validasi dilakukan oleh ahli desain, ahli bahasa minimal

berspesifikasi master (S2). Setelah divalidasi kemudian dilakukan revisi

produk media pembelajaran. Setelah direvisi dilakukan uji coba produk media

pembelajaran yang dikembangkan kepada beberapa siswa yang tingkat

kemampuannya berbeda. Pada tahap ini diimplementasikan media dengan

menggunakan RPP yang telah dirancang terlebih dahulu. Uji coba media

pembelajaran dilaksanakan pada situasi nyata yaitu di kelas.

e. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap ini dilakukan evaluasi yang meliputi evaluasi formatif dan

sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap

tahapan yang digunakan untuk menyempurnakan media pembelajaran.

Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap kemampuan baca siswa dan kualitas pembelajaran

secara luas. Namun dalam penelitian ini hanya melakukan evaluasi formatif

karena jenis evaluasi ini berhubungan dengan tahapan penelitian

pengembangan untuk memperbaiki produk pengembangan yang dihasilkan.

Pengujian dapat dilakkukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan

efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru. Indikatornya efektivitas

metode mengajar baru adalah kemampuan baca siswa lebih tinggi dengan

pemahaman terhadap pesan dalam dongeng.

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

43

Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan

keadaan sebelum dan sesudah memakai metode mengajar baru (beforeafter)

Dengan demikian model eksperimen dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 3.3. Disain before-after

Keterangan: O1 = Keterampilan belajar siswa sebelum menggunakan produk

(pretest).

O2= Tingkat kemampuan keterampilan siswa setelah menggunakan

produk (post-test) (Sugyono,2016: 415).

Jika hasil eksperimen O2 lebih tinggi dari O1, maka eksperimen

dianggap berhasil, namun jika hasil eksperimen menunjukkan sebaliknya maka

perlu menggunakan model eksperimen ke-dua setelah Media Pembelajaran.

6. Pengumpulan data dan Analisis Data

a. Pengumpulan Data

Jenis data yang diperoleh dari uji coba produk pengembangan

mini book ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa

respon dan saran perbaikan terhadap mini book berbasis dongeng yang

diperoleh dari ahli teknologi atau desain pembelajaran, ahli bahasa, guru,

dan siswa berdasarkan instrument pengumpulan data. Sedangkan data

kuantitatif berupa angka-angka atau skor yang menggambarkan kevalidan,

keefektifan, keterterapan dan kemenarikan media Mini Book dan diperoleh

dari hasil instrument pengumpulan data.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada

penelitian ini berupa (1) lembar validasi, (2) lembar observasi, (3) angket

(4) pedoman wawancara. Berdasarkan uraian di atas instrumen yang

digunakan, data yang diamati dan responden akan dijabarkan pada tabel

berikut.

Tabel 3.2.. Aspek Yang Dinilai, Instrument, Data yang Diamati, dan Responden

Tujuan Aspek yang

dinilai

Instrumen Data yang

diamati

Responden

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

44

Kelayakan

produk media

Mini

Validitas

produk

Lembar

validasi

Kevalidan media

mini book untuk

siswa

Ahli media

Ahli isi/materi

Ahli Bahasa

Kemenarikan Angket Respon siswa Siswa

Keefektivan

produk

Lembar

penilaian

Kemampuan baca

anak

Siswa

Lembar

observasi

Aktivitas belajar

siswa

Observer

Keterterapan Angket Respon siswa

Respon guru

Guru dan siswa

Pedoman

wawancara

Respon siswa

Respon guru

Siswa dan

Guru

b. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis data deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data deskriptif

kualitatif digunakan untuk mengolah data yang dihimpun dari pendapat

atau saran pada lembar validasi,lembar observasi, angket dan pedoman

wawancara. Teknik analisis data deskriptif kuantitatif digunakan untuk

mengolah data skor/angka-angka dari hasil lembar validasi,lembar

observasi, angket.

1) Analisis data kevalidan

Validitas bahan ajar diperolah dari ahli teknologi

pembelajaran dan ahli materi/isi. Data kevalidan bahan ajar akan

dianalisis dengan deskriptif prosentase, dengan rumus: (Akbar,2011)

Keterangan:

V = Validitas

TSEV = Total Skor Empirik Validator

S-max = skor maksimal yang diharapkan

Selanjutnya diberikan penafsiran dan pengambilan keputusan

tentang kualitas produk pengembangan dengan menggunakan kriteria

validitas dibawah ini:

Tabel 3.3. Konversi Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi

Kriteria Tingkat Validitas

75,01% - 100,00% Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

50,01% - 75,00% Cukup valid (dapat digunakan dengan revisi

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

45

kecil)

25,01% - 50,00% Tidak valid (tidak dapat digunakan)

00,00% - 25,00% Sangat tidak valid (terlarang digunakan)

(Diadaptasi dari Akbar & Sriwiyana, 2011:207)

Bahan ajar dinyatakan valid untuk digunakan jika mendapat

kriteria “cukup valid” dan/atau “sangat valid”.

2) Analisis data kemenarikan modul

Data kemenarikan diperoleh dari angket yang diberikan kepada

siswa dalam menggunakan modul. Untuk mengolah data kemenarikan

dari angket yang diberikan kepada siswa, digunakan rumus yang

diadaptasi dari Sugiyono (2011):

Keterangan:

M = Persentase kemenarikan

∑ = Jumlah keseluruhan jawaban siswa

∑ = Jumlah keseluruhan skor ideal dalam satu item

100% = Konstanta

Interpretasi merupakan penafsiran terhadap hasil analisis data

responden. Sebagai pedoman interpretasi ditetapkan kriteria pada Tabel

berikut.

Tabel 3.4 Kriteria Kemenarikan Produk Media

Peresentase Kualifikasi Keterangan

80% - 100% Sangat Menarik Dapat digunakan tanpa revisi

60% - 79% Cukup Menarik Dapat digunakan dengan revisi kecil

50% - 59% Kurang Menarik Tidak dapat digunakan

< 49% Tidak Menarik Terlarang digunakan

(Diadaptasi dari Akbar & Sriwiyana, 2011:207)

Kriteria kemenarikan produk bahan ajar untuk digunakan jika

mendapatkan penilaian dengan kualifikasi “sangat menarik” dan/atau

“cukup menarik”.

3) Analisis data keefektifan

Pada analisis data keefektifan media pembelajaran ini yang

dianalisis adalah apakah penggunaan media pembelajaran dapat

dikatakan efektif. Media pembelajaran dapat dikatakan efektif jika

memenuhi kriteria sebagai berikut:

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

46

Kriteria keefektifan media ditinjau dari kemampuan baca

siswa. Untuk mengolah data keefektifan dari tes yang diberikan kepada

siswa, digunakan rumus:

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

∑ = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa

∑ = Jumlah siswa

100 = Konstanta (diadaptasi dari Akbar dan Sriwiyana, 2011:208)

Data dari perhitungan rata-rata hasil belajar siswa di atas,

selanjutnya dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM)

dengan skor 70. Jika rata-rata hasil belajar siswa lebih atau sama

dengan KKM, maka media dikatakan efektif.

4) Analisis data keterterapan

Data keterterapan produk bahan ajar diperoleh dari uji coba

lapangan menggunakan angket. Data keterterapan diperoleh dari angket

tanggapan guru dan siswa pada saat uji coba lapangan. Data

keterterapan bahan ajar akan dianalisis dengan deskriptif prosentase,

dengan rumus:

Keterangan:

A = Applying

TSEV = Total Skor Empirik

S-max = skor maksimal yang diharapkan

(diadaptasi dari Akbar dan Sriwiyana, 2011:208)

Selanjutnya diberikan penafsiran dan pengambilan keputusan

tentang kualitas produk pengembangan dengan menggunakan kriteria

keterterapan produk dibawah ini:

Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Keterterapan Produk Media

Peresentase Kualifikasi Keterangan

80% - 100% Sangat Baik Dapat digunakan tanpa revisi

60% - 79% Cukup baik Dapat digunakan dengan revisi kecil

50% - 59% Kurang baik Tidak dapat digunakan

< 49% Tidak baik Terlarang digunakan

(diadaptasi dari Akbar dan Sriwiyana, 2011:207)

𝐸

⬚∑ 𝑥∑𝑁

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

47

Keterterapan produk dapat digunakan jika mendapatkan

penilaian dengan kualifikasi “sangat baik” dan/atau “cukup baik”

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini, akan dipaparkan tiga hal pokok yang berkaitan dengan

pembahasan hasil pengembangan. Adapun tiga hal yang akan dipaparkan dalam

bab ini adalah proses, analisis data hasil pengembangan dan revisi produk hasil

pengembangan. Data yang dianalisis dalam bab ini adalah data validasi ahli yang

berupa angket maupun kritik dan saran. Data tersebut berasal dari ahli materi, ahli

media/desain pembelajaran, ahli praktisi (bahasa), uji coba perorangan, uji coba

kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar (lapangan). Paparan disajikan secara

berurutan dari analisis data kemudian revisi produk hingga hasil pengembangan.

A. Hasil Pengembangan Media

1. Media Mini Book Dongeng

Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah

media pada sub tema menyayangi tumbuhan pada kelas III SD/MI sederajat.

Media Mini Book dongeng ini terdiri atas indikator mata pelajaran bahasa

indonesia dan matematika yang tujuannya meningkatkan kemampuan

membaca anak sesuai dengan indikator dalam mata pelajaran bahasa

indonesia kelas III. Media yang dihasilkan pada penelitian dan

pengembangan ini berbentuk Mini Book yang dilengkap dengan buku

petunjuk penggunaan. Media Mini Book ini didesain untuk dijadikan media

bacaan bagi sisiwa agar lebih terlatih membaca. Cerita dongeng yang

disajikan disesuaikan dengan indikator dalam buku kurikulum 2013 agar

pembahasan sesuai dengan usia perkembangan siswa.. dongeng yang

disajikan juga memuat materi yang sesuai dengan indikator dalam buku

siswa agar mengimbangi semua aspek perkembangan siswa.

Media ini dapat digunakan oleh siswa secara mandiri ataupun

digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi pelajaran sebagai media

berlatih membaca untuk siswa. Media ini didesain untuk membantu guru

dalam melatih siswa agar lebih meningkatkan intensitas membaca agar

tercapai meningkatnya kemampuan membaca siswa, sehingga Mini book ini

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

49

didesain sedemikian rupa, baik dari segi tampilan, warna, gambar, dan

dongeng yang disajikan di dalamnya.

2. Tampilan Media Mini Book Dongeng.

a) Tampilan cover depan

Gambar 4.1. Gambar Cover Depan

b) Tampilan cover belakang

Gambar 4.2. Gambar Cover Belakang

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

50

3. Isi media Mini book dongeng

a) Tampilan pembuka

Gambar 4.3. Gambar tampilan pembuka

b) Tampilan penggunaan buku

Gambar 4.4. Gambar penggunaan buku

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

51

c) KI,Kd, dan Indikator

Gambar 4.5 Gambar lembar KI

Gambar 4.6. Gambar Struktur KD

Gambar 4.7. Gambar Indiktor

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

52

d) Cerita dongeng

Gambar 4.8. Tampilan Cerita dongeng

e) Lembar soal interaktif

Gambar 4.9. Tampilan lembar soal interaktif

f) Penutup

Gambar 4.10. Tampilan lembar penutup

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

53

B. Kelayakan Model

Pengembangan media Mini Book untuk siswa kelas III ini

dikembangkan bahan ajar oleh penulis berdasarkan prosedur pengembangan

bahan ajar sesuai kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan prosedur

pengembangan menurut model ADDIE. Media Pembelajaran secara konkret

didesain berdasarkan kebutuhan siswa, bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan membaca siswa kelas III dengan menggunakan sub tema menyayangi

tumbuhan.

Pengembangan media Mini Book ini penulis kembangkan dengan

menggunakan Kurikulum 2013 (K13), karena sekolah tempat penulis meneliti

sudah menggunakan Kurikulum 2013 (K13). Selain menyesuaikan kurikulum

pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro

Jambi, penulis juga menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi sub tema

menyayangi tumbuhan kelas III, serta merumuskan indikator pembelajaran.

Prosedur pengembangan media pembelajaran tersebut penulis korelasikan dengan

model pengembangan ADDIE, tahapan model tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Potensi dan masalah

Untuk mengidentifikasi masalah yang ada disekolah, penulis

melakukan survey langsung kelapangan (sekolah) dengan melakukan

wawancara secara sederhana dengan guru tentang pembelajaran di Sekolah

Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi. Selain wawancara,

penulis juga melakukan pengamatan secara langsung. Setelah mengamati

beberapa kelas, ternyata penulis menemukan permasalahan yang mendasar,

yaitu siswa kurang menguasai kemampuan membaca saat proses

pembelajaran berlangsung dikarenakan kurangnya minat belajar membaca

pada siswa dan perbedaan kemampuan pada setiap siswa.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data penulis lakukan dengan pengamatan, angket

(kuesioner). Untuk mengetahui keberhasilan produk yang diterapkan oleh

penulis yakni dengan meminta siswa mengisi angket atas produk yang

digunakan.

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

54

3. Desain Produk

Desain produk penulis lakukan secara individual sesuai dengan

spesifikasi produk yang diharapkan. Desain media pembelajaran, mulai dari

membuat gambar secara manual kemudian melakukan Scenning gambar

untuk diedit lebih lanjut melalui aplikasi Phothoshop, corel draw, dan photo

editor, menyiapkan sajian materi sesuai dengan perkembangan psikologi

siswa/I kelas III, dan lain sebagainya.

4. Validasi Desain

Validasi penulis lakukan dengan empat validator yang menguasai

bidang yang akan divalidasi. Keempat validator tersebut adalah Validator

Materi Media Pembelajaran, Validator Desain Media Pembelajaran, Validator

Ahli Pembelajaran, serta Validator Ahli Bahasa. Penilaian validasi produk

meliputi 4) Sangat Baik, 3) Baik, 2) Cukup, dan 1) Kurang.

Hasil validasi berupa data kualitatif dan kuantitatif. Perolehan data

tersebut selanjutnya akan diolah untuk mengetahui tingkat kevalidan produk.

Data yang penulis peroleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Berikut ini

adalah klasifikasi data validasi:

a. Data validasi ahli materi

Penilaian uji validitas produk untuk hali materi/isi dilakukan

kepada ahli tematik. Validator materi pada media Mini Book dongeng ini

adalah dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Ibu Nasyariyah Siregar,

M.Pd. Hasil dari validasi ahli materi berupa data kuantitatif dan kualitatif.

Data kuantitatif berasal dari angket penilaian skala likert, dan data kualitatif

berasal dari angket yang berupa kritik dan saran dari validator. Berikut adalah

paparan dari hasil ahli materi.

1) Data kuantitatif

Data kuantitatif hasil validasi materi akan ditampilkan dalam

bentuk tabel di bawah ini.

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

55

Tabel 4.1

Hasil Penilaian Media Mini Book Dongeng Oleh Ahli Materi

No Aspek yang Dinilai Nilai Validitas

1 Isi materi dongeng yang terdapat dalam

media Mini Book ini sesuai dengan

kurikulum 2013 (K13)

4 100% (Tidak perlu

revisi)

2 Isi materi dongeng yang terdapat dalam

media Mini Book ini sudah mewakili

materi pada sub tema menyayangi

tumbuhan

4 100% (Tidak perlu

revisi)

3 Media Mini Book ini sesuai dengan KI

dan KD

4 100% (Tidak perlu

revisi)

4 Penyampaian dongeng melaui media

Mini Book ini mudah dipahami

4 100% (Tidak perlu

revisi)

5 Media Mini Book ini menyajikan

dongeng yang menarik

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

6 Media Mini Book ini sesuai dengan

perkembangan kognitif siswa kelas III

Sekolah Dasar

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

7 Lembar Tanya Jawab sesuai dengan

materi dan kemampuan siswa

4 100% (Tidak perlu

revisi)

8 Tampilan media menarik 3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

9 Bahasa dongeng yang mudah dipahami 3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

10 Contoh yang disajikan dalam tanya

jawab mudah dipahami

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus : P = ∑

∑ X 100%

Keterangan

P = Persentase tingkat kevalidan

X = Skor jawaban oleh responden

Xi = Skor jawaban tertinggi

Jika dihitung maka:

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

56

P = 4+4+4++4+3+3+4+3+3+3 X 100%

40

= 35 X 100%

40

= 87,5%

Dari hasil validasi kepada ahli materi dapat dikatakan bahwa

media Mini Book dongeng yang telah dikembangkan ini memiliki target

tingkat kevalidan valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item

soal 1-10 yaitu sebanyak 40 dengan persentase mencapai 87,5%. Hal ini

membuktikan bahwa media Mini Book ini layak dan sesuai untuk siswa

kelas III SD/MI.

2) Data Kualitatif

Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari validasi

ahli materi berupa kritik dan saran yang akan disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.2

Kritik dan Saran media Mini Book oleh Ahli Materi

Nama Validator Kritik dan Saran

Nasyariyah Siregar, M.Pd.I 1. Tambahkan KI, KD dan Indikator

2. Tambahkan Soal Matematika

3. Soal halaman 12 diganti jadi

narasi

b. Data Validasi Ahli Desain

Validasi ahli desain ialah dosen Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah di UIN STS Jambi yaitu Bapak M. Azir, M.Pd. Data yang diperoleh

berupa data kuantitatif dan data kualitatif hasil validasi ahli desain. Kedua data

tersebut diperoleh peneliti dari angket penilaian. Berikut adalah paparan data

hasil validasi ahli desain media Mini Book dongeng Anak.

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari angket skala likert akan

disajikan dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah data tersebut.

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

57

Tabel 4.3

Hasil Penilaian Media Mini Book Dongeng Anak oleh Ahli Desain

No Aspek yang Dinilai Nilai Validitas

1 Tampilan media pembelajaran Mini

Book menarik

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

2 Desain warna pada media

pembelajaran Mini Book menarik

4 100% (Tidak perlu

revisi)

3 Desain gambar pada media

pembelajaran Mini Book sudah

sesuai dengan usia perkembangan

siswa kelas III SD/MI

4 100% (Tidak perlu

revisi)

4 Tema pada media pembelajaran Mini

Book sesuai dengan materi dongeng

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

5 Media pembelajaran Mini Book

mudah diaplikasikan

4 100% (Tidak perlu

revisi)

6 Format penulisan media

pembelajaran Mini Book

4 100% (Tidak perlu

revisi)

7 Keserasian desain dengan format

penulisan

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

8 Ketepatan tanda baca yang

digunakan

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

9 Ketepatan ukuran font 3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

10 Ketepatan pemilihan jenis font 4 100% (Tidak perlu

revisi)

11 Kesesuaian warna font yang

digunakan 4 100% (Tidak perlu

revisi)

12 Kesesuaian desain dengan tulisan 3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

13 Kesesuaian spasi yang digunakan 4 100% (Tidak perlu

revisi)

14 Bahasa yang digunakan dalam sajian

dongeng mudah dipahami 4 100% (Tidak perlu

revisi)

Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus : P = ∑

∑ X 100%

Keterangan

P = Persentase tingkat kevalidan

X = Skor jawaban oleh responden

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

58

Xi = Skor jawaban tertinggi

Jika dihitung maka:

P = 3+4+4+3+4+4+3+3+3+4+4+3+4+4 X 100%

56

= 50 X 100%

56

= 89,28 %

Dari hasil validasi kepada ahli desain dapat dikatakan bahwa

media Mini Book dongeng yang telah dikembangkan ini memiliki target

tingkat kevalidan valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item

soal 1-14 yaitu sebanyak 56 dengan persentase mencapai 89,28%. Hal ini

membuktikan bahwa media Mini Book ini layak dan sesuai untuk siswa

kelas III SD/MI.

2) Data Kualitatif

Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari

validasi ahli desain berupa kritik dan saran yang akan disajikan dalam

bentuk tabel.

Tabel 4.4

Kritik dan Saran media Mini Book oleh Ahli Desain

Nama Validator Kritik dan Saran

M. Azir, M.Pd Background pada cover lebih

diperjeas

c. Data Validasi Ahli Pembelajaran

Validasi ahli bahasa ialah guru kelas III Sekolah Dasar Negeri

143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi Bapak Slamat Silaban, S.Pd . Data

yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif hasil validasi ahli

desain. Kedua data tersebut diperoleh peneliti dari angket penilaian. Berikut

adalah paparan data hasil validasi ahli bahasa media Mini Book dongeng Anak

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari angket skala likert akan

disajikan dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah data tersebut.

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

59

Tabel 4.5

Hasil Penilaian Media Mini Book Oleh Ahli Pembelajaran

No Nilai Nilai Validitas

1 Media pembelajaran Mini Book mudah

di aplikasikan

4 100% (Tidak perlu revisi)

2 Desain warna dan gambar pada Media

pembelajaran Mini Book sesuai dengan

usia perkembangan siswa kelas III

SD/MI

4 100% (Tidak perlu revisi)

3 Kesesuaian dengan kurikulum 4 100% (Tidak perlu revisi)

4 Kesesuaian dengan tema dan sub tema 3 85,00% (Valid, tetapi perlu

revisi kecil)

5 Isi dongeng pada Media pembelajaran

Mini Book mewakili materi pada KI/KD

3 85,00% (Valid, tetapi perlu

revisi kecil)

6 Kesesuaian dengan indikator

pembelajaran

4 100% (Tidak perlu revisi)

7 Kesesuaian dengan RPP 3 85,00% (Valid, tetapi perlu

revisi kecil)

8 Tampilan Media pembelajaran Mini

Book menarik

4 100% (Tidak perlu revisi)

9 Penyajian dongeng pada Media

pembelajaran Mini Book ini mudah

dimengeti

4 100% (Tidak perlu revisi)

10 Kemudahan dalam menggunakan media 4 100% (Tidak perlu revisi)

11 Kejelasan bahasa yang digunakan 4 100% (Tidak perlu revisi)

Ghjh Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus : P = ∑

∑ X 100%

Keterangan

P = Persentase tingkat kevalidan

X = Skor jawaban oleh responden

Xi = Skor jawaban tertinggi

Jika dihitung maka:

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

60

P = 4+4+4+3+3+4+3+4+4+4+4 X 100%

44

= 41X 100%

44

= 93,18 %

Dari hasil validasi kepada ahli pembelajaran dapat dikatakan bahwa

media Mini Book dongeng yang telah dikembangkan ini memiliki target

tingkat kevalidan valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item

soal 1-11 yaitu sebanyak 44 dengan persentase mencapai 93,18%. Hal ini

membuktikan bahwa media Mini Book ini layak dan sesuai untuk siswa

kelas III SD/MI.

2) Data Kualitatif

Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari validasi

ahli pembelajaran berupa kritik dan saran yang akan disajikan dalam bentuk

tabel.

Tabel 4.8

Kritik dan Saran media Mini Book oleh Ahli Pembelajaran

Nama Validator Kritik dan Saran

Slamat Silaban, S.Pd Media Sudah Bagus

d. Data Validasi Ahli Bahasa

Validasi ahli bahasa ialah dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini

di UIN STS Jambi yaitu Ibu Fiki . Data yang diperoleh berupa data kuantitatif

dan data kualitatif hasil validasi ahli desain. Kedua data tersebut diperoleh

peneliti dari angket penilaian. Berikut adalah paparan data hasil validasi ahli

bahasa media Mini Book dongeng Anak.

3) Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari angket skala likert akan

disajikan dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah data tersebut.

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

61

Tabel 4.7

Hasil Penilaian Media Mini Book Dongeng Anak oleh Ahli Bahasa

No Aspek yang Dinilai Nilai Validitas

1 Bahasa mudah di pahami 4 100% (Tidak perlu

revisi)

2 Bahasa dalam media Mini Book

baik, benar dan efektif

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

3 Pemilihan jenis dan ukuran huruf

yang digunakan

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

4 Pengaturan jarak (huruf, baris,

karakter)

3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

5 Keterbacaan teks 3 85,00% (Valid, tetapi

perlu revisi kecil)

6 Kesesuaian diksi dalam dongeng 4 100% (Tidak perlu

revisi)

Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus : P = ∑

∑ X 100%

Keterangan

P = Persentase tingkat kevalidan

X = Skor jawaban oleh responden

Xi = Skor jawaban tertinggi

Jika dihitung maka:

P = 4+3+3+3+3+4 X 100%

24

= 20 X 100%

24

= 83,33 %

Dari hasil validasi kepada ahli bahasa dapat dikatakan bahwa

media Mini Book dongeng yang telah dikembangkan ini memiliki target

tingkat kevalidan valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item

soal 1-6 yaitu sebanyak 24 dengan persentase mencapai 83,33%. Hal ini

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

62

membuktikan bahwa media Mini Book ini layak dan sesuai untuk siswa

kelas III SD/MI.

4) Data Kualitatif

Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari validasi

ahli bahasa berupa kritik dan saran yang akan disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.8

Kritik dan Saran media Mini Book oleh Ahli pembelajaran

Nama Validator Kritik dan Saran

Fiqi Nurmanda Sari, M.Pd 1. Penulisan huruf dan ejaan kurang

konsisten

2. Beberapa simbol terdapat

kekeliruan

5. Revisi Desain/ Produk

Setelah melakukan validasi, penulis menerima beberapa masukan dari

validator untuk kebaikan produk yang penulis kembangkan. Selanjutnya penulis

akan menganalisis kembali kelemahan-kelemahan produk.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk awal penulis lakukan secara langsung dengan lima

siswa dan siswi kelas III SD Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi.

Kegiata uji coba ini penulis lakukan sebagaimana mestinya, untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan media yang dikembangkan. Berikut ini adalah hasil

analisis data uji coba kelompok kecil, data tersebut sebagaimana tabel di bawah

ini:

Tabel 4.9

Data Uji Coba Kelompok Kecil

No Nilai n

1

n

2

n

3

n

4

n

5

Validitas

1 Saya senang saat belajar membaca

menggunakan media mini book

berbasis dongeng

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

2 Saya merasa mudah menggunakan

Mini book

4 4 3 4 4 95% (Tidak

perlu revisi)

3 Saya tertarik belajar menggunakan

Mini book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

63

4 Saya merasa bersemangat saat

belajar menggunakan mini book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

5 Saya merasa lebih mudah

memahami pelajaran melalui mini

book dongeng

4 4 4 3 3 90% (Tidak

perlu revisi)

6 Gambar dan warna dalam buku ini

menarik

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

7 Saya paham alur cerita dongeng

dalam mini book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

8 Dongeng dalam mini book menarik 4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

9 Saya bisa belajar membaca di mana

saja dengan media Mini Book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

10 Saya merasa mudah dalam belajar

membaca dengan media Mini book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

Jumlah 197

Nilai Rata-rata 200

Validitas Keseluruhan 98,5 %

P = ∑

∑ X 100%

P =

X 100%

= 98,5 %

7. Uji Coba Pemakaian

Uji coba pemakaian penulis lakukan langsung dalam kelas post-test.

Pada tahap ini, peneliti memperoleh data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif

berupa pernyataan siswa belajar membaca dengan sub tema menyayangi

tumbuhan menggunakan media Mini Book yang tersedia pada lampiran,

sedangkan data kuantitatif berupa nilai siswa.

Setelah menerapkan produk, penulis meminta tanggapan dan penilaian

siswa setelah menggunakan media Mini Book. Hasil penilaian siswa terhadap

media Mini Book diinput dalam sebuah tabel di bawah ini:

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

64

Tabel 4.10

Data Uji Coba Lapangan

No Aspek Yang Dinilai

Skor

Validitas n

1

n

2

n

3

n

4

n

5

n

6

n

7

n

8

n

9

n

10

n

11

n

12

n

13

1 Saya senang saat belajar membaca

menggunakan media mini book

berbasis dongeng

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 100% (Tidak perlu

revisi)

2 Saya merasa mudah menggunakan

Mini book

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 96% (Tidak perlu

revisi)

3 Saya tertarik belajar menggunakan

Mini book

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% (Tidak perlu

revisi)

4 Saya merasa bersemangat saat

belajar menggunakan mini book

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% (Tidak perlu

revisi)

5 Saya merasa lebih mudah

memahami pelajaran melalui mini

book dongeng

4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 94% (Tidak perlu

revisi)

6 Gambar dan warna dalam buku ini

menarik

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% (Tidak perlu

revisi)

7 Saya paham alur cerita dongeng

dalam mini book

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% (Tidak perlu

revisi)

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

65

8 Dongeng dalam mini book menarik 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96% (Tidak perlu

revisi)

9 Saya bisa belajar membaca di

mana saja dengan media Mini

Book

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 96% (Tidak perlu

revisi)

10 Saya merasa mudah dalam belajar

membaca dengan media Mini book

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% (Tidak perlu

revisi)

Total Skor 513

Skor Maksimal 520

Jumlah 98,7 %

P = ∑

∑ X 100%

P =

X 100%

= 98,7 %

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

66

8. Revisi Produk

Revisi produk pengembangan dilakukan berdasarkan kritik dan saran

yang diperoleh dari validator, dosen pembimbing, uji coba (siswa) dan masukan-

masukan dari pihak lainnya. Adapun beberapa revisi yang dilakukan untuk

perbaikan Media Mini Book penulis paparkan sebagai berikut.

Tabel 4.11

Revisi Produk Dari Ahli Media Pembelajaran

No Point yang Direvisi Sebelum Sesudah

1 Tambahkan KI, KD

dan Indikator

KI

KD

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

67

Indikator

2 Tambahkan Soal

Matematika

3 Soal halaman 12

ubah jadi soal narasi

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

68

Tabel 4.12

Revisi Produk dari Ahli Desain

No Point yang

Direvisi

Sebelum Sesudah

1 Background pada

cover lebih

diperjelas

Tabel 4.13

Revisi Produk dari Ahli Bahasa

No Poin yang

direvisi

Sebelum Sesudah

1

Penulisan huruf

dan ejaan kurang

konsisten dan

tidak sesuai

EYD

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

69

2 Beberapa simbol

terdapat

kekeliruan

9. Desimilasi danPublikasi Produk

Hasil akhir produk adalah sebagai hasil pengembangan dalam skripsi

dengan menggunakan metodologi Research and Development (R&D). Produk

yang telah dihasilkan oleh penulis akan dipublikasikan di media sosial dalam

bentuk gambar media pembelajaran. Dengan adanya publikasi tersebut, penulis

berharap dapat menumbuhkan motivasi serta minat adik-adik, rekan-rekan

mahasiswa untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat yang dimiliki. Selain

itu, publikasi dan desimilasi ini menjadi harapan penulis agar dapat menerima

komentar, kritik dan saran dari para pembaca untuk kebaikan penulis dalam

membuat media pembelajaran.

C. Efektifitas Model (Dalam Tahap Uji Coba)

Efektifitas penelitian pengembangan menurut model ADDIE penulis

peroleh dari hasil uji coba penggunaan model. Efektifitas penggunaan model juga

penulis dapatkan dari prosedur pengembangan produk menurut model ADDIE,

proses pemerolehan data tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Data Uji Coba

a. Sebelum menggunakan (Pre-test) Media Mini Book

Data pre-test penulis peroleh dengan menerapkan bahan ajar tema

menyayangi tumbuhan dari sekolah. Pada proses pembelajaran, siswa terlihat

tidak suka membaca karena teks terlalu panjang, sehingga nilai pada sub tema

menyayangi tumbuhan rendah. Selain itu, siswa banyak yang tidak mengisi

tugas yang diberikan oleh guru, sehingga beberapa kolom penilaian

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

70

pembelajaran siswa yang kosong. Data pre-test tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.14.

Nilai Pre-test Siswa Kelas III

Responden Nama Responden Nilai KKM

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Bima Nur Arif 53 75 √

2 Habibah 45 75 √

3 M. Adi Pratama 49 75 √

4 M. Fahri Alfarizi 70 75 √

5 M. Rafqi 70 75 √

6 Marsya Aulia 51 75 √

7 Miftahul Janah 60 75 √

8 Rahmat Almunawir 64 75 √

9 Rama Ariya Winata 64 75 √

10 Ripo Hadi Kurniawan 53 75 √

11 Riski Aldi Andika 57 75 √

12 Sulthan 77 75 √

13 Surya Aditya 76 75 √

Jumlah Nilai 789

Rata – Rata 60,7

Data kualitatif : Hasil dari peneliti yang melakukan tes awal (pre-test)

pada siswa kelas III SD Negeri 143 Tenggeris menunjukkan bahwa nilai

Ketuntasan yang di dapat dari 13 yaitu hanya 2 siswa yang mampu mencapai

nilai KKM di atas 75, sedangkan 11 siswa yang lain belum mampu mencapai

nilai KKM. Nilai rata-rata siswa kelas IV pada tes awal ini yaitu 60,7.

b. Sesudah Menggunakan (Post-test) Media Mini Book

Nilai yang diperoleh siswa terdiri dari dua, yakni penilaian proses

dan penilaian hasil belajar. Berikut ini adalah nilai yang diperoleh siswa

dengan menggunakan Media Mini Book.

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

71

Tabel 4.15.

Nilai Post-test Siswa Kelas III

Responden Nama Responden Nilai KKM

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Bima Nur Arif 80,5 75 √

2 Habibah 87 75 √

3 M. Adi Pratama 83 75 √

4 M. Fahri Alfarizi 92 75 √

5 M. Rafqi 88 75 √

6 Marsya Aulia 82,5 75 √

7 Miftahul Janah 86 75 √

8 Rahmat Almunawir 85,6 75 √

9 Rama Ariya Winata 83 75 √

10 Ripo Hadi Kurniawan 86 75 √

11 Riski Aldi Andika 88,6 75 √

12 Sulthan 89 75 √

13 Surya Aditya 96 75 √

Jumlah Nilai 1.127,2

Rata – Rata 86

Data kualitatif : Hasil dari peneliti yang melakukan Post-test pada

siswa kelas III SD Negeri 143 Tenggeris menunjukkan bahwa nilai

Ketuntasan yang di dapat dari 13 yaitu 13 siswa yang mampu mencapai nilai

KKM di atas 75. Nilai rata-rata siswa kelas III pada tes ini yaitu 86.

c. Perbedaan Nilai Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Media Mini Book

Berikut ini adalah nilai yang diperoleh siswa dengan tidak

menggunakan dan menggunakan Media Mini Book.

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

72

Tabel 4.16.

Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa Kelas III

Responden Nama Responden KKM Nilai

Pre-Test Post Test

1 Bima Nur Arif 75 53 80,5

2 Habibah 75 45 87

3 M. Adi Pratama 75 49 83

4 M. Fahri Alfarizi 75 70 92

5 M. Rafqi 75 70 88

6 Marsya Aulia 75 51 82,5

7 Miftahul Janah 75 60 86

8 Rahmat Almunawir 75 64 85,6

9 Rama Ariya Winata 75 64 83

10 Ripo Hadi Kurniawan 75 53 86

11 Riski Aldi Andika 75 57 88,6

12 Sulthan 75 77 89

13 Surya Aditya 75 76 96

Jumlah Nilai 789 1.127,2

Rata – Rata 60,7 86

Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas III

2. Pengolahan Data

0

50

100

Pre-Test Post-Test

Tabel Perbandingan Nilai Rata-Rata

Siswa Kelas III

Nilai SiswaKelas III

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

73

Data pret-test dan post-test diatas selanjutnya akan dihitung dengan

menggunakan rumus uji-t pada sampel kecil untuk menguji kelompok data yang

berbeda, dan dalam hal ini digunakan untuk menguji kelompok data sebelum

dan sesudah menggunakan media Mini Book.

a. Analisis Data Pre-test

Berdasarkan nilai pre-test pada tabel diatas, maka dapat ditentukan

sebaran data sebagai berikut.

45 49 51 53 53 57 60 64 64 70 70 76 77

1) Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 4.17

Tabel Distribusi Frekuensi Data Pre-Test (Variabel 1)

X F Fx x2 Fx

2 Fkb Fka

45 1 45 2.025 2.025 1 13

49 1 49 2.401 2.401 2 12

51 1 51 2.601 2.601 3 11

53 2 106 2.809 5.618 5 9

57 1 57 3.249 3.249 6 7

60 1 60 3.600 3.600 7 6

64 2 128 4.096 8.192 9 5

70 2 140 4.900 9.800 11 3

76 1 76 5.776 5.776 12 2

77 1 77 5.929 5.929 13 1

Total ∑fx ∑fx²

N = 789 49.191

2) Membuat Grafik Poligon

Gambar 4.10 Grafik Nilai dan Frekuensi Data Pre-Test

3) Mencari Mean (Rata-Rata)

0

0,5

1

1,5

2

2,5

45 49 51 53 57 60 64 70 76 77

Grafik Nilai dan Frekuensi

Data Pre-test

Grafik Nilai danFrekuensi Data Pre-test

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

74

X = ∑

=

= 60,7

4) Mencari Median (Nila Tengah)

Urutan data dari yang terkecil sampai terbesar

45 49 51 53 53 57 60 64 64 70 70 76 77

Me = 60

5) Mencari Modus

Mo = 53, 64, 70

6) Mencari Standar Deviasi

SDx1 = √∑

─ (

)2

=

─ (

)2

= √3783,9 ─ 3683,5

= √100,4

= 10,01

7) Mencari Standard Error

Semx1 =

=

=

=

= 2,89

b. Analisis Data Post-test

Berdasarkan nilai post-test pada tabel di atas, maka dapat ditentukan

sebaran data sebagai berikut :

80,5 82,5 83 83 85,6 86 86 87 88 88,6 89 92 96

1) Membuat Tabel Data Frekuensi

Tabel 4.18

Tabel Distribusi Frekuensi Data Post-Test (Variabel II)

X F Fx x2 Fx

2 Fkb Fka

80,5 1 80,5 6.480,25 6.480,25 1 13

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

75

82,5 1 82,5 6.806,25 6.806,25 2 12

83 2 166 6.889 13.778 4 11

85,6 1 85,6 7.327,36 7.327,36 5 10

86 2 172 7.396 14.738 7 9

87 1 87 7.569 7.569 8 8

88 1 88 7.744 7.744 9 7

88,6 1 88,6 7.849,96 7.849,96 10 5

89 1 89 7.921 7.921 11 4

92 1 92 8.464 8.464 12 2

96 1 96 9.216 9.216 13 1

T6tal ∑fx ∑fx²

N = 13 1.127,2 97.893,82

2) Mebuat Grafik Poligon

Gambar 4.12. Grafik Nilai dan Frekuensi Data Post-test

3) Mencari Mean (Rata-rata)

X = ∑

=

= 86,70

4) Mencari Median (Nilai Tengah)

Urutan data dari yang terkecil sampai terbesar

80,5 82,5 83 83 85,6 86 86 87 88 88,6 89 92 96

Me = 86

0

0,5

1

1,5

2

2,5

80,5 82,5 83 85,6 86 87 88 88,6 89 92 96

Grafik Nilai dan Frekuensi Data Post-Test

Grafik Nilai danFrekuensi Data Post-Test

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

76

5) Mencari Modus

Mo = 83 dan 86

6) Mencari Standar Deviasi

SDx2 = √∑

─ (

)2

=

─ (

)2

= √7530,29 ─ 7518,22

= √12,07

= 3,47

7) Mencari Standard Error

Semx2 =

=

=

=

= 0,01

8) Mencari Standard Error Perbedaan antara Variabel I dan II

Semx1 ─ Semx2 = √Semx12 ─ Semx2

2

= √2,892 ─ 0,01

2

= √8,35 ─ 0,0001

= √8,34

= 2,88

9) Mencari t0 Perbandingan

t0 =

=

= 9,02

df atau db = )n1 + n2( ─ 2

= )13 + 13( ─ 2

= 26 ─ 2

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

77

= 24

Tabel df 24 : Taraf 5% = 2,81

Taraf 1% = 2,50

Jadi, tt 5% > t0 < 1% = Ho Ditolak

tt 5% < t0 > 1% = Ha Diterima

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menyatakan bahwa t0 lebih

besar dari ttabel baik dari taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan

1% , maka dari kedua hipotesis yang ada dapat disimpulkan hipotesis nihil

ditolak sedangkan hipotesis alternatif diterima. Yang berarti kedua variabel

X dan Y terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan bahwa:

tt 5% < t0 > 1%

2,81 < 9,02 > 2,50

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membaca pengukuran

sebelum dan sesudah menggunakan media Mini Book. kemampuan

membaca siswa dinyatakan setelah menggunakan media pembelajaran yang

dikembangkan.

D. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis Data

a. Media Mini Book

Dalam melatih siswa membaca pada tingkat sekolah dasar, siswa

masih memerlukan alat bantu berupa media. Kenyataan ini diperkuat oleh

teori yang menyatakan bahwa seseorang mampu menguasai suatu

keterampilan didukung oleh minat dalam diri untuk berlatih. Oleh karenanya

dalam perkembangan ini peneliti mengembangkan media berupa Mini Book

yang berbasis dongeng interakti agar mampu menarik siswa agar

meningktkankemampuan membacanya. Media ini berwujud hardware.

Mini Book merupakan media yang dikembangkan oleh peneliti

untuk membantu siswa dalam berlatih membaca dengan tampilan buku yang

kecil dan dapat dibawa kemana-mana. Disamping itu dengan desainnya yang

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

78

menarik dan sesuai karakteristik siswa sekolah dasar media Mini Book

dongeng ini dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak pada saat

pembelajaran berlangsung. Hal ini diperkuat dengan teori tentang manfaat

media pembelajaran yaitu menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Media ini

terdiri dari lembar sapa pembaca, dongeng yang menarik, dan soal-soal yang

berhubungan dengan dongeng serta gelembung interaktif dari tokoh dalam

dongeng. Tampilan yang penuh dengan warna sehingga media Mini Book

dongeng ini lebih menarik

b. Validasi Produk Media Mini Book

Hasil validasi dari beberapa subjek validator dikonversikan pada

skala persentase yang berdasarkan pada ketentuan tingkat validitas serta dasar

pengambilan keputusan untuk merevisi media Mini book digunakan kriteria

kualifikasi penilaian sebagai berikut:

1) Analisis Data Validasi Ahli Materi

Paparan hasil validasi ahli materi dilakukan kepada ahli bidang

tematik dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Ibu Nasyariah

Siregar,M.Pd.I. Hasil dari validasi ahli materi terhadap media Mini book

dongeng adalah sebagai berikut:

Dari angket yang diisi oleh ahli materi media Mini Book tersebut,

kemudian dihitung persentase tingkat validitasnya menggunakan rumus di

bawah ini .

P = ∑

∑ X 100%

=

X 100 %

= 87,5%

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka kita ketahui

bahwa persentase kevalidan sebesar 87,5%. Sesuai dengan tabel konversi

skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 87,5% berada

pada kualifikasi valid, hal ini menunjukkan bahwa materi yang dikemas

dalam media Mini Book memiliki tingkat kemenarikan yang cukup

tinggi, seperti yang diketahui bahwa dengan media pembelajaran yang

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

79

menarik maka akan meningkatkan besarnya perhatian siswa kepada

pelajaran yang disampaikan sehingga dapat menumbuhkan motivasi

belajar kepada siswa. Karena memperoleh tingkat kevalidan yang valid

dari ahli materi maka media Mini Book yang sudah dikembangkan ini

sudah layak digunakan dengan revisi sesuai saran validator.

2) Analisis Data Validasi Ahli Desain

Paparan hasil validasi ahli materi dilakukan kepada ahli desain

dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Bapak M.Azir,M.Pd. Hasil

dari validasi ahli materi terhadap media Mini book dongeng adalah

sebagai berikut:

Dari angket yang diisi oleh ahli materi desain Mini Book tersebut,

kemudian dihitung persentase tingkat validitasnya menggunakan rumus

di bawah ini .

P = ∑

∑ X 100%

=

X 100 %

= 89,28%

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka kita ketahui

bahwa persentase kevalidan sebesar 89,28%. Sesuai dengan tabel

konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 89,28%

berada pada kualifikasi valid, hal ini menunjukkan bahwa tampilan

dalam media Mini Book memiliki tingkat kemenarikan yang cukup

tinggi. Karena memperoleh tingkat kevalidan yang valid dari ahli desain

maka media Mini Book yang sudah dikembangkan ini sudah layak

digunakan dengan revisi sesuai saran validator.

3) Analisis Data Validasi Ahli Pembelajaran

Paparan hasil validasi Pembelajaran dilakukan oleh guru kelas

III Sekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi

Bapak Slamat Silaban, S.Pd terhadap media Mini Book dongeng sebagai

berikut:

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

80

Dari angket yang diisi oleh ahli pembelajaran desain Mini Book

tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat validitasnya

menggunakan rumus di bawah ini .

P = ∑

∑ X 100%

=

X 100 %

= 93,18%

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka kita ketahui

bahwa persentase kevalidan sebesar 93,18%. Sesuai dengan tabel

konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 93,18%

berada pada kualifikasi valid.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam uji validasi/kelayakan

terhadap ahli pembelajaran guru kelas III media mini book yang

dikembangkan oleh peneliti sudah layak untuk digunakan karena media

mini book ini merupakan media pembelajaran yang sesuai bagi siswa

sekolah dasar. Karena memperoleh tingkat kevalidan yang valid dari ahli

pembelajaran maka media Mini Book yang sudah dikembangkan ini

sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran.

4) Analisis Data Validasi Ahli Bahasa

Paparan hasil validasi ahli Bahasa dilakukan kepada ahli bidang

Bahasa dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini di UIN STS Jambi Ibu

Fiki. Hasil dari validasi ahli Bahasa terhadap media mini book adalah

sebagai berikut:

Dari angket yang diisi oleh ahli Bahasa pembelajaran media mini

book tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat validitasnya

menggunakan rumus di bawah ini.

P = ∑

∑ X 100%

=

X 100 %

= 83,33%

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka kita ketahui

bahwa persentase kevalidan sebesar 83,33%. Sesuai dengan tabel

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

81

konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 83,33%

berada pada kualifikasi valid. Hal ini menunjukkan bahwa media mini

book yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kejelasan dalam

penulisan buku, dan ketepatan pada pemilihan jenis dan ukuran huruf

yang digunakan.

c. Perberbedaan Hasil Tes Uji Coba Pre-test dan Post-test

Berdasarkan data analisis akhir perkembangan kemampuan

membaca siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 143/Tenggeris Kabupaten

Muaro Jambi, mempunyai hasil perbedaan yang sangat signifikan sebelum

dan sesudah menggunakan media mini book. Data sebelum menggunakan

media mini book menyatakan bahwa hanya 2 (dua) siswa yang berhasil

memenuhi KKM.

Hasil analisis data menyatakan bahwa uji pre-test dan post-test

pada taraf signifikan 5% = 2,81. Karena diperoleh dalam hitungan ttabel

(baik taraf signifikan 5% maupun 1%) yaitu 2,81% < 9,02 > 2,50 sehingga

Ha yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

kemampuan membaca sebelum dan sesudah menggunakan media mini

book kelas III Sekolah Dasar Negeri 143/IX Kabupaten Muaro Jambi.

Setelah dilakukan uji kesamaan rata-rata (t-test) pada taraf

signifikan 5% dan 1% diperoleh 2,81% < 9,02 > 2,50 untuk nilai test,

karena thitung > ttabel maka h0 ditolak. Artinya, ada perbedaan yang

sangat signifikan kemampuan membaca siswa sebelum dan sesudah

menggunakan media yang dikembangkan, perbedaan ini terjadi

dikarenakan hasil belajar pada kemampuan membaca sebelum

menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan dengan

menggunakan media mini book yang diterapkan dalam proses yang

berbeda.

Pada uji pre-test, penulis tanpa menggunakan media

pembelajaran yang dikembangkan, siswa terlihat tidak semangat membaca

karena guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik selain

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

82

buku siswa. Hal tersebut menyebabkan 84% hasil belajar siswa tidak

memenuhi KKM. Pada uji pre-test ini, hanya 2 siswa yang mendapatkan

nilai >75, dan 84%<75.

Sedangkan uji post-test (dengan menggunakan media

pembelajaran yang dikembangkan), kemampuan membaca siswa

meningkat 100% siswa memenuhi KKM. Dari 2 (dua) hasil perbandingan

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang

dikembangkan tersebut dapat dinyatakan valid dan meningkatkan

keterampilan membaca siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 143/IX

Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang

dikatakan Sugyono (Sugyono,2016: 415) yang menyatakan bahwa jka

hasil eksperimen O2 lebih tinggi dari O1, maka eksperimen dianggap

berhasil, namun jika hasil eksperimen menunjukkan sebaliknya maka

perlu menggunakan model eksperimen ke-dua setelah Media

Pembelajaran.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam proses penelitian, terdapat faktor pendukung dan penghambat

yang penulis hadapi ketika melakukan penelitian. Faktor-faktor tersebut

diantaranya sebagai berikut:

a. Faktor pendukung

1) Kesiapan penulis dalam menerapkan Produk yang dihasilkan.

2) Pihak sekolah memberikan kesempatan dan motivasi kepada

penulis untuk melakukan riset di sekolah tersebut.

b. faktor penghambat

1) Kelas yang digunakan peneliti dalam uji coba kelas kontrol dan

eksperimen hanya satu kelas, sehingga dalam uji coba ini

menggunakan sistem sebelum menggunakan produk dan sesudah

menggunakan produk.

2) Adanya kelemahan ataupun kekurangan serta keterbatasan

kemampuan penulis dalam membat produk dan menerapkan

produk

E. Jadwal Penelitian

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

83

Rencana pelaksanaan penelitian di mulai dari bulan Juni 2019

sampai bulan Maret 2020. Rencana penelitian ini masih bersifat tentative,

artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi lapangan. Berikut ini

tahap-tahap yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian:

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

84

Tabel 4.19

Jadwal Kegiatan

No Kegiatan BULAN

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul √

2 Pengajuan Dosen

Pembimbing

3 Penyusunan

Proposal dan

Bimbingan

√ √ √ √ √

4 Acc Seminar √

5 Seminar Proposal √

6 Perbaikan Seminar √ √ √ √

7 Desain Produk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8 Pengesahan Judul

skripsi dan izin riset

9 Validasi Ahli √

10 Uji coba Produk √

11 Penulisan Skripsi √

12 Konsultasi dosen

Pembimbing

13 Penggandaan skripsi

14 Sidang Munaqosah

15 Perbaikan Skripsi

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan proses pengembangan dan hasil uji coba terakhir

terhadap media Mini book doneng sub tema menyayangi tumbuhan pada siswa

kelas III MadSekolah Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi

ini dapat dipaparkan sebagai berikut.

1. Media Mini Book Dongeng Interaktif pada tema menyayangi tumbuhan

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan media pembelajaran

berbentuk buku di dalamnya menyajikan dongeng yang disesuaikan

dengan tingkat kemampuan siswa.

2. Hasil uji coba pengembangan media mini book ini memiliki tingkat

kevalidan yang tinggi. Berdasarkan hasil tanggapan kritik dan saran dari

para validator serta penilaian guru kelas III dan siswa kelas III Sekolah

Dasar Negeri 143/IX Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi sebagai

pengguna media Pop-Up Book.

a. Penilaian dari ahli materi memperoleh persentase kevalidan

kelayakan mencapai 87,5%.

b. Penilaian dari ahli desain memperoleh persentase kevalidan

kelayakan mencapai 89,28%.

c. Penilaian dari ahli Pembelajaran memperoleh persentase kevalidan

kelayakan mencapai 93,18%.

d. Penilaian dari ahli bahasa memperoleh persentase kevalidan

kelayakan mencapai83,33%.

3. Hasil analisis dan menyatakan bahwa uji pre-test dan post-test pada taraf

signifikan 5% = 2,81. Karena diperoleh dalam hitungan ttabel (baik taraf

signifikan 5% maupun 1%) yaitu 2,81%<9,02>2,50 sehingga Ha yang

menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap membaca

sebelum dan sesudah menggunakan media mini book kelas III Sekolah

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

86

Dasar Negeri 143 Tenggeris Kabupaten Muaro Jambi. Selanjutnya hasil

t-test pada taraf signifikan 5% maupun 1% diperoleh 2,81<9,02>2,50

untuk menilai test, karena thitung > ttabel maka h0 ditolak. Dari dua hasil

perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran yang dikembangkan tersebut dapat dinyatakan valid dan

dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III Sekolah Dasar

Negeri 143/IX Tenggeris Muaro Jambi.

B. Saran

Saran-saran yang diajukan meliputi saran untuk keperluan

pemanfaatan produk dan saran pengembangan lanjutan, secara rinci

berikut penjelasan terkait dengan saran-saran :

1. Saran Pemanfaatan

Berdasarkan catatan saat uji coba produk hasil pengembangan

yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran untuk

mengoptimalkan pemanfaatan media mini book ini. Saran tersebut

antara lain :

a. Dalam pengembangan media hendaknya yang perlu

diperhatikan adalah tahapan dalam mengembangkan media.

b. Media mini book dongeng disusun sesuai dengan karakteristik

peserta didik kelas III MI/SD, sehingga diharapkan dapat

menggunakannya secara mandiri.

2. Saran untuk pengembangan lanjutan

Berdasarkan catatan uji coba produk hasil pengembangan yang

telah dilakukan, penulis memberikan saran untuk mengoptimalkan

pemanfaatan media mini book ini. Saran tersebut yaitu Media ini hanya

memuat satu sub tema. Oleh karena itu, perlu ditambah dengan tema

lain yang lebih menarik.

Keterbatasan dalam memilih sub tema yang penulis sajikan

pada media mini book. Penulis sangat berharap bagi peneliti selanjutnya

agar dapat menambah referensi pada media yang dikembangkan seperti

menambahkan atau mengembangkan dalam bentuk sub tema lain.

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

87

DAFTAR PUSTAKA

Agus, DS. (2007). Mendongeng Bareng Kang Agus DS Yuk!.

Yogyakarta:Kanisius

Agus, DS. (2014). Mendongeng Bareng Kang Agus DS Yuk!.

Yogyakarta:Kanisius

Akbar, S dan Sriwiyana, H. (2011). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran

ilmu pengetahuan sosial. Malang: Cipta Media

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jkarta: Raja Grafindo. hlm.15

Arsyad, Azhar. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta :PT. Raja Grafido Persada

Asyhar, Rayandra. (2010). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Gaung Persada

Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Referensi Jakarta.

Dalman (2013). Keterampilan Membaca.Jakarta:Raya Grafindo Persada

Danim, Sudarwan. (2010). Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Ibrahim, Bafadal . (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara

Indriana, Dina. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva

Perss

Jailani, M.Syahran (2014). GurIdeologi Lima-I sebagai ideolagi pembelajaran

(Sebuah Keniscayaan Upaya Membangun Komitmen).

Jailani, M.Syahran (2014). Guru Profesional dan Tantangan Dunia Pendidikan.

Al- Ta lim Journal 21.1, 1-19

Jamil, Suprihatiningrum. (2014). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz

Media

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

88

Khalid, Rahman. Mempertaruhkan PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan Sebagai Usaha Peningkatan Mutu Pendidikan

Indonesia (http://chocopps. Wordpress)

Kunlaftifah, Ummi. (2017). Pengembangan Media Cerpen Dalam Bentuk Mini

Book Pada Materi Sistem Pencernaan Siswa Kelas XI SMA Negeri 9

Makassar. Makassar: UIN Alauddin Makassar

Latief, Muhammad Abdul. 2014. Mendongeng Mudah dan Menyenangkan.

Jakarta: Luxima Metro Media

Masruroh, Arif. (2016). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Dengan Menggunakan Teknik Scramble Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas V Sd Nurul Islam Purwoyoso

Semarang. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri

Walisongo

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Evaluasi Proses Suatu Program. Jakarta: Bumi

Aksara.

Munadi, Yudhi. (2012). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Referensi

Nur’aini, Farida. )2007(. Ma, Dongengin Aku Yuk!. Surakarta: Afra Publishing

Nurhadi.(2016). Teknik Membaca. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Pribadi, A Benny. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jaakarta: PT. Dian

Rakyat

Putri, Nobela Firsthalia. (2018). Pengembangan Media Mini Book Pada Materi

Kerja Sama Ekonomi Internasional Siswa Kelas IX IPS 1 SMA Negeri

Sungai Penuh. Universitas Jambi

Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara

Rahim, Farida. (2008). Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara

Rismawati, Dyan. (2016). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman

Melalui Akomodasi Pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Di Kelas

III SD N Bangunrejo 2. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Sadulloh, Uyoh. (2011). Pedagogik: Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta

Sanaky, Hujair. (2013). Media Pembelajaran Interaktif Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara

Sanjaya, Wina. (2012). Media kominikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

89

Setyono, Yulian Adi. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika berupa

Buletin dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII

Materi Gaya Ditinjau dari Minat Baca Siswa. Vol. 1, No.1. Universitas

Negeri Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Fisika.

Sudatha, I Gde dan I Made Tegeh. (2015). Desain Multimedia Pembelajaran.

Yogyakarta: Media Akademi.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tim Redaksi Al-Mizan (2011). An-Nur Al-qur’an (Terjemahan Perkata) : Al-

Mizan

Walter, Dick. Lou Carey. James o’carey. )2009(. The Systematic Design of

Instruction (7th Edition). London: Pearson Education. Terjemahan

(online)

Wiarto, Giri. (2016). Media pembelajaran dalam pendidikan jasmani.

Yogyakarta: Laksitas

Widayanti, Ida S. (2008). Untuk Anak – anak ku, Masyarakat dan Dunia.

Jakarta:ARGA Publishing

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

90

LAMPIRAN 1

Angket Ahli Materi

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

91

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

92

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

93

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

94

LAMPIRAN 2

Angket Ahli Desain

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

95

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

96

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

97

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

98

LAMPIRAN 3

Angket Ahli Pembelajaran

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

99

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

100

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

101

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

102

LAMPIRAN 4

Angket Ahli Bahasa

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

103

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

104

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

105

LAMPIRAN 5

Uji Coba Kelompok Kecil

(Small Grup Try-out)

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

106

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

107

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

108

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

109

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

110

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

111

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

112

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

113

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

114

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

115

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

116

Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

No Nilai n

1

n

2

n

3

n

4

n

5

Validitas

1 Saya senang saat belajar membaca

menggunakan media mini book berbasis

dongeng

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

2 Saya merasa mudah menggunakan Mini

book

4 4 3 4 4 95% (Tidak

perlu revisi)

3 Saya tertarik belajar menggunakan Mini

book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

4 Saya merasa bersemangat saat belajar

menggunakan mini book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

5 Saya merasa lebih mudah memahami

pelajaran melalui mini book dongeng

4 4 4 3 3 90% (Tidak perlu

revisi)

6 Gambar dan warna dalam buku ini

menarik

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

7 Saya paham alur cerita dongeng dalam

mini book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

8 Dongeng dalam mini book menarik 4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

9 Saya bisa belajar membaca di mana saja

dengan media Mini Book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

10 Saya merasa mudah dalam belajar

membaca dengan media Mini book

4 4 4 4 4 100% (Tidak

perlu revisi)

Jumlah 197

Nilai Rata-rata 200

Validitas Keseluruhan 98,5 %

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

117

LAMPIRAN 6

Uji Coba Lapangan

(Field Try-out)

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

118

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

119

HASIL PROST TEST

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

120

WAWANCARA GURU

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

121

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

122

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

123

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

124

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

125

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

126

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

127

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

128

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

129

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

130

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

131

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

132

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

133

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

134

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

135

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

136

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

137

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

138

Hasil Uji Coba Lapangan

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

139

LAMPIRAN 7

Hail Pre-test dan Post-test

(Sebelum dan Sesudah Menggunakan Produk)

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

140

PRE-TEST

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

141

Page 159: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

142

POST-TEST

Page 160: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

143

Page 161: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

144

LAMPIRAN 8

DOKUMENTASI

Page 162: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

145

Uji Coba Kelompok Kecil

Uji Coba Kelompok Besar

Page 163: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

146

Siswa

Sebelu

m

Mengg

unakan

Produk

Page 164: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

147

Siswa Menggunakan Media Mini Book

Page 165: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

148

LAMPIRAN 9

Kartu Konsultasi Skripsi

Page 166: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

149

Page 167: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

150

Page 168: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

151

LAMPIRAN 10

CURICULUM VITAE

Page 169: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK BERBASIS DONGENG …

152

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Dian Yunaiti Syara

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Singkawang, 26 Juni 1997

Alamat : Jl Ness II RT 19 RW 10 Dusun Suka

Makmur Desa Muhajirin Kec. Jambi

Luar Kota Kab. Muaro JambiKel.

Rantau Indah Kec. Dendang Kab.

Tanjab Timur

Pekerjaan : Mahasiswi, Terapis Autis

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 0853 2527 1207

Pendidikan Formal

No Jenjang Pendidikan Tahun Tamat

1 SD N 76 Mendalo Darat 2003 - 2009

2 SMP N 17 Muaro Jambi 2009 - 2012

3 SMK N 9 Muaro Jambi 2012 - 2015

4 S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN

Sulthan Thaha Saifudding Jambi

2016 - 2020

Prestasi

1. Juara 3 LFS2N cipta Cerpen tingkat Kabupaten

2. Juara 2 Lomba Film Pendek SMA/Sederajat

3. Juara 3 Lomba Animasi tingkat Kabupaten

4. Pemenang E-Sertifikat Cipta Puisi Online

5. Juara 1 MTQ tingkat kecamatan

Pengalaman Organisasi

1. BPH- HMJ 2017-2018

2. PRAMUKA

3. ROHIS

Motto Hidup : “Hidup adalah rangkian cerita. Berusaha lebih baik agar cerita itu

berakhir bahagia”