209
PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA TEMA ENERGI DAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Frieda Wijayanti 4001410013 JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

  • Upload
    lythien

  • View
    290

  • Download
    18

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

INTELLIGENCES PADA TEMA ENERGI DAN

KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Frieda Wijayanti

4001410013

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila dikemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, Agustus 2014

Frieda Wijayanti

NIM 4001410013

Page 3: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

pada Tema Energi dan Kesehatan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 19 Agustus 2014

Semarang, Agustus 2014

Pembimbing

Arif Widiyatmoko, M.Pd

198412152009121006

Page 4: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

iv

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences pada Tema Energi

dan Kesehatan untuk Meningkatkan Kemmapuan Berpikir Kreatif Siswa

disusun oleh

Frieda Wijayanti

4001410013

telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal 19 Agustus 2014

Panitia:

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Prof. Dr. Sudarmin,

196310121988031001 1966012319920310

Ketua Penguji

Prof. Dr. Hartono, M.Pd

196108101986011001

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Penguji II Pembimbing

Parmin, M. Pd Arif Widiyatmoko, M.Pd

197901232006041003 198412152009121006

Prof.

Page 5: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Masa depan adalah milik mereka yang percaya akan keindahan mimpi-mimpinya

(E. Roosevelt).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Bapak, Ibu, Mbak, Mas, Raka kecil, Keluarga Besarku

2. Sahabat Terhebatku: Hida, Elyn, Erna, Risa, Feri,

Danang, A. Bayu, Lilik, Imah, Anif, Wulandari

3. Sahabat Tersuperku: Intan, Yuyun, Novi dan Teman

Seperjuanganku, Arek Pendidikan IPA 2010

4. Rumah Terbaikku: Keluarga Joven 1, Keluarga

Manuver BEM FMIPA, Laskar Think Smart, Keluarga

JODY!, Gank Geje PPL Spenalan (Vivin, Akhyar,

Shofa, Chatarina), Keluarga SMP Negeri 9 Magelang,

Keluarga SMP Negeri 1 Batangan

5. Almamater Tercintaku: Universitas Negeri Semarang

6. Inspirasi Teristimewaku: Denting Sang Pagi yang

selalu memberikan harapan, Serta orang-orang yang

berani menaklukkan mimpi-mimpinya

7. Baktiku: Indonesiaku

Bersama Cinta Kalian semua menjadi mungkin.

Page 6: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

vi

PRAKATA

Alhamdulillah. Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, hanya dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

pada Tema Energi dan Kesehatan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa”.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tidak lepas dari

bimbingan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., selaku Ketua Jurusan IPA Terpadu.

3. Arif Widiyatmoko, M.Pd., sebagai dosen pembimbing dan dosen wali yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Prof. Dr. Hartono, M.Pd. dan Parmin, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang berguna untuk penyempurnaan skripsi

ini.

5. Seluruh dosen Jurusan IPA Terpadu Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan semangat dan bekal ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

6. Hendro Suryono, S.Pd. dan Suci Murni, S.Pd., selaku guru IPA kelas VII di

SMP Negeri 1 Batangan dan validator produk yang selalu memberikan

semangat dan pengarahan serta berkenan membantu penulis dalam pelaksanaan

penelitian.

7. Dr. Woro Sumarni, M.Si., Stephani Diah Pamelasari, S.S., M.Hum. dan Dr.

Retno Sri Iswari, SU, selaku dosen validator produk yang memberikan arahan,

saran dan masukan yang berguna untuk penyempurnaan produk.

8. Suwarno, S.Pd., Drs. Juari, Karti Indarmi, S.Pd. dan Bambang Sukamto, S.Pd.,

selaku validator produk yang memberikan arahan, saran dan masukan yang

berguna untuk penyempurnaan produk.

Page 7: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

vii

9. Susanto, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMP Negeri 1 Batangan yang telah

berkenan membantu dan bekerja sama dengan penulis dalam pelaksanaan

penelitian.

10. Keluarga besar SMP Negeri 1 Batangan yang telah bekerja sama dalam

membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.

11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPA angkatan 2010, atas hari-hari

perjuangan yang hebat selama 4 tahun yang luar biasa ini.

12. Semuah pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya dapat

memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan. Terima Kasih.

Semarang, Agustus 2014

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

viii

ABSTRAK

Wijayanti, Frieda. 2014. Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

Pada Tema Energi Dan Kesehatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa. Skripsi, Jurusan IPA Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Arif

Widiyatmoko, M.Pd.

Kata Kunci: LKS, Multiple Intelligences, Kemampuan Berpikir Kreatif

Proses pembelajaran IPA ditingkat SMP dalam kurikulum 2013

dilaksanakan dengan berbasis keterpaduan (integrative science), sehingga setiap

guru IPA harus memiliki kompetensi dalam membelajarkan IPA secara terpadu.

Keterpaduan ini meliputi integrasi dalam bidang IPA dapat ditunjukan melalui

LKS. Berdasarkan observasi di SMP Negeri 1 Batangan, LKS yang digunakan

belum dapat mengoptimalkan kecerdasan siswa serta belum menunjukan

keterpaduan konsep IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik,

kelayakan dan keefektifan LKS dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa. Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa LKS ini dikembangkan

berdasarkan lima kecerdasan dominan siswa, yakni kecerdasan logis-matematis,

jasmaniah-kinestetik, visual-spasial, interpersonal dan eksistensial-spiritual.

Pengembangan LKS IPA berbasis multiple inteeligences ini dinyatakan layak

sesuai instrumen BSNP dengan rata-rata skor validasi komponen isi 3,70,

komponen kebahasaan 3,87 dan komponen penyajian 3,67. Penerapan LKS IPA

berbasis multiple inteeligences diukur dengan uji gain dengan nilai peningkatan

sebesar 0,71 berkriteria tinggi. Kemudian sikap kreatif pada setiap pertemuan

mengalami peningkatan dengan skor rata-rata ≥62%. Hal ini menunjukan adanya

peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada penerapan LKS IPA berbasis

multiple inteligences, sehingga LKS ini dinyatakan efektif.

Page 9: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

ix

ABSTRACT

Wijayanti, Frieda. 2014. Development of Science Worksheet Based Multiple

Intelligences Energy And Healthness Theme To Increase Student Creative

Thinking Skill. Final Project, Science Education Program, Faculty of Mathematics

and Natural Sciences, Semarang State University. Advisor: Arif Widiyatmoko,

M.Pd.

Keyword: Student Worksheet, Multiple Intelligences, Creative Thinking Skill

The process of science learning for the junior high in 2013 implemented

based integerated science curiculum, so every science teacher should have

competence to teach it. This integration can be shown by student worksheets.

Based on the observation in SMP Negeri 1 Batangan, it was that use student

worksheet for science activity. It is not yet optimalization for student multiple

intelligences and creativity, also unknown integrated science concept about it.

This research aims to determine characteristics, the feasibility and effectiveness of

multiple intelligences-science worksheet. This research used of Research and

Development (R&D) design. The result is it develope based on five multiple

intelligences for students. They are logic-matematic, kinestethic, visual-spacial,

interpersonal and exsistensial-spiritual intelligences. Based on the results of the

study it was found on that the feasibility of multiple-intelligences student

worksheet showed eligible criteria based on BSNP with average score of content

validation is 3.70, then average score of linguistic validation is 3.87 and average

score of presentation validation is 3.67. Based on implementation, it was that

multiple intelligences-science worksheet found the results indicate that the

increase creative thinking skill in learning outcomes with N-gain was 0.71 with a

high criteria. Then, creative attitude of student is increase for every meeting with

average score ≥62%. This shows an increase in students' creative thinking skill for

the application of science-based multiple intelligences-worksheets, so this

worksheet declared effective.

Page 10: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN ........................................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii

PENGESAHAN ........................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

1.5 Penegasan Istilah ...................................................................................... 6

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lembar Kerja Siswa ............................................................................... 9

2.1.1 LKS Sebagai Bahan Ajar IPA .................................................... 9

2.1.2 Pengembangan LKS IPA ............................................................ 11

2.2 Pembelajaran IPA Di Kurikulum 2013 .................................................. 13

2.3 Multiple Intelligences .............................................................................. 15

2.4 Kemampuan Berpikir Kreatif .................................................................. 18

2.5 Tema Energi dan Kesehatan.................................................................... 20

2.6 Penelitian yang Relevan ......................................................................... 22

2.7 Kerangka Berpikir .................................................................................. 22

Page 11: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

xi

3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 24

3.2 Subjek Penelitian ..................................................................................... 24

3.3 Langkah Penelitian ................................................................................. 24

3.4 Prosedur Penelitian.................................................................................. 25

3.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 29

3.6 Metode Analisis Data .............................................................................. 30

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 38

4.1.1 Deskripsi Penelitian ..................................................................... 38

4.1.2 Hasil Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences . 41

4.1.3 Hasil Validasi Kelayakan LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ................................................................................. 43

4.1.4 Keefektifan Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ................................................................................. 52

4.2 Pembahasan ........................................................................................... 56

4.2.1 Karakteristik dan Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ................................................................................. 56

4.2.2 Penilaian Kelayakan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligence .... 61

4.2.3 Keefektifan Penggunaan LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ................................................................................... 71

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................. 77

5.2 Saran ........................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 79

LAMPIRAN ...................................................................................................... 82

Page 12: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Model Keterpaduan Connected .................................................................. 15

Tabel 2.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tema Energi dan Kesehatan ...... 20

Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Uji Coba Soal Kelas VIII A ............................... 31

Tabel 3.2 Klasifikasi Realibilitas ............................................................................... 31

Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda Soal ...................................................................... 32

Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Soal Kelas VIII A .............. 33

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal................................................................ 33

Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Soal Kelas VIII A ........ 34

Tabel 3.7 Kategori Kelayakan LKS ........................................................................... 35

Tabel 3.8 Kategori Sikap Kreatif Siswa ..................................................................... 36

Tabel 3.9 Kategori Aktivitas Motorik Siswa ............................................................. 36

Tabel 4.1 Hasil Tes Kedentifikasi Kecerdasan Majemuk Siswa ............................... 39

Tabel 4.2 Makna Simbol Kecerdasan Majemuk Siswa ............................................ 40

Tabel 4.3 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences Tahap I .................................................................................... 43

Tabel 4.4 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences Tahap II ................................................................................ 44

Tabel 4.5 Penilaian Kelayakan Komponen Penyajian ............................................... 45

Tabel 4.6 Revisi Kelayakan LKS oleh Pakar Penyajian ............................................ 45

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kelayakan Komponen Bahasa .......................................... 46

Tabel 4.8 Revisi Kelayakan LKS oleh Pakar Bahasa ............................................... 47

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Kelayakan Komponen Isi ................................................. 48

Tabel 4.10 Revisi Kelayakan LKS oleh Pakar Isi ...................................................... 48

Tabel 4.11 Rekapitulasi Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Kecil, Uji Coba

Skala Besar dan Kelas Penerapan .............................................................. 50

Tabel 4.12 Hasil Tanggapan Guru IPA ...................................................................... 51

Tabel 4.13 Data Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ..... 52

Page 13: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

xiii

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Uji Gain Data Nilai Hasil Pretest dan Posttest ......... 53

Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Observasi Sikap Kreatif Siswa ................................ 54

Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa ....................................... 55

Page 14: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Diagram Langkah Menyusun LKS ........................................................ 10

Gambar 2.2 Model Connected Tema Energi dan Kesehatan ..................................... 21

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 23

Gambar 3.1 Langkah Penelitian Research and Development .................................... 25

Gambar 4.1 Simbol Lima Kecerdasan Majemuk yang Dikembangkan ..................... 40

Gambar 4.2 Contoh Draft LKS ................................................................................. 42

Gambar 4.3 Revisi Penyajian Gambar ....................................................................... 46

Gambar 4.4 Revisi Tanda Baca .................................................................................. 47

Gambar 4.5 Revisi Kompetensi Inti ........................................................................... 49

Gambar 4.6 Perbandingan Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kemampuan

Berpikir Kreatif ..................................................................................... 53

Gambar 4.7 Hasil Observasi Sikap Kreatif Siswa ..................................................... 55

Gambar 4.8 Perbandingan Hasil observasi Aktivitas siswa ...................................... 56

Page 15: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Instrumen Identifikasi Kecerdasan Majemuk Siswa .............................. 83

Lampiran 2 Validasi Tahap I ..................................................................................... 90

Lampiran 3 Instrumen Validasi Isi ............................................................................ 97

Lampiran 4 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan Isi .................................................... 105

Lampiran 5 Instrumen Validasi Bahasa ..................................................................... 108

Lampiran 6 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan Bahasa .............................................. 113

Lampiran 7 Instrumen Validasi Penyajian ................................................................. 115

Lampiran 8 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan Penyajian ........................................ 120

Lampiran 9 RPP ......................................................................................................... 122

Lampiran 10 Kode Siswa ........................................................................................... 139

Lampiran 11 Instrumen Uji Coba Soal ...................................................................... 141

Lampiran 12 Analisis Hasil Uji Coba Soal ................................................................ 155

Lampiran 13 Analisis Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif ................ 162

Lampiran 14 Analisis Uji Gain .................................................................................. 169

Lampiran 16 Hasil Observasi Sikap Kreatif Siswa ................................................... 171

Lampiran 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa .......................................................... 177

Lampiran 18 Hasil Angket Tanggapan Siswa ............................................................ 183

Lampiran 19 Hasil Angket Tanggapan Guru ............................................................. 188

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 192

Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian ................................................................ 193

Page 16: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan nasional merupakan suatu bentuk usaha terencana untuk

meningkatkan kualitas pembangunan bangsa yang cerdas dan kompetitif dalam

menghadapi tantangan globalisasi. Kemampuan yang diperlukan dalam

menghadapi era globalisasi ini adalah kemampuan generasi muda yang memiliki

kecerdasan dan kreativitas dalam bidang IPTEK, memiliki kepribadian dan

keterampilan hidup. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kreatif perlu

dikembangkan dalam sistem penyelenggaraan pendidikan, khususnya pada

pembelajaran IPA. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

2013 Pasal 19 yang menegaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif dan kompetitif, sehingga

siswa termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta

mendapatkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis siswa. Maka,

perumusan sistem pengelolaan pendidikan harus berorientasi pada pengoptimalan

kecerdasan siswa. Hal ini dapat tercapai melalui reformasi pendidikan nasional,

yakni dengan adanya perubahan kurikulum.

Dewasa ini, kurikulum 2013 dikembangkan sebagai pedoman

penyelenggaran pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Perubahan

kurikulum 2013 lebih menekankan pada keaktifan siswa (student center) yang

berorientasi pada sikap dan keterampilan belajar. Harapannya penyelenggaraan

pembelajaran dapat dilaksanakan secara aktif dan menyenangkan serta dapat

memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran pada dasarnya identik dengan proses komunikasi

dalam mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Pembelajaran yang

berkualitas dapat berlangsung apabila proses komunikasi berjalan lancar, sehingga

Page 17: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

2

dibutuhkan bahan ajar sebagai alat bantu pembelajaran. Salah satu bahan ajar

yang dapat mendukung aktivitas belajar siswa adalah Lembar Kegiatan Siswa

(LKS). Berdasarkan dokumen pengembangan kurikulum 2013, pembelajaran IPA

ditingkat SMP dilaksanakan dengan berbasis keterpaduan (integrative science),

sehingga setiap guru IPA harus memiliki kompetensi dalam membelajarkan IPA

secara terpadu. Keterpaduan ini meliputi integrasi dalam bidang IPA, integrasi

bidang lain dan integrasi pencapaian sikap, proses ilmiah dan keterampilan yang

ditunjukan melalui LKS. Oleh karena itu, selain berperan sebagai petunjuk

melakukan percobaan, panduan diskusi maupun kegiatan ilmiah lain, LKS juga

memiliki peran penting dalam penjabaran konsep keterpaduan dalam suatu tema

pembelajaran (Susilowati, 2013).

Berdasarkan observasi di SMP Negeri 1 Batangan, LKS merupakan bahan

ajar pendukung dalam pembelajaran yang berperan penting dalam

mengembangkan aktivitas pembelajaran yang bermakna di kelas. Keterbatasan

sarana prasarana, seperti belum tersedianya LCD dan laboratorium yang kurang

standar, menuntut kreativitas guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

melalui LKS.

LKS yang digunakan dibuat sendiri oleh setiap guru IPA sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran. Namun, berdasar analisis yang telah dilakukan, LKS

tersebut belum menunjukan adanya keterpaduan konsep IPA, yakni masih terpisah

antara LKS IPA fisika dan LKS IPA biologi. Hasil wawancara dengan siswa kelas

VII A dan VII B, menyatakan bahwa pemanfaatan LKS ini belum dapat

mengoptimalkan potensi dan kreativitas siswa dalam penguasaan konsep IPA.

Sebagian siswa masih merasa kesulitan dalam memahami konsep IPA terutama

dibidang IPA biologi. Selain itu, kegiatan pembelajaran dalam LKS kurang

bervariasi, yakni lebih didominasi dengan kegiatan discovery yang berbasis pada

kecerdasan logis-matematis saja, seperti demonstrasi percobaan dan latihan soal.

Padahal, pada hakikatnya setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda,

sehingga perlu dikembangkan LKS dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi

serta berbasis pada kecerdasan majemuk siswa.

Page 18: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

3

Kecerdasan majemuk siswa tidak hanya ditentukan dari nilai yang dicapai,

melainkan dilihat dari kemampuan siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan

suatu masalah yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Berdasarkan teori multiple

intelligences dari Howard Gardner, setiap individu memiliki sembilan jenis

kecerdasan dalam dirinya, terdiri atas (1) kecerdasan verbal-linguistik (word

smart), (2) kecerdasan logis-matematis (number/reasoning smart), (3) kecerdasan

visual-spasial (picture smart), (4) kecerdasan berirama-musik (musical smart), (5)

kecerdasan interpersonal (people smart), (6) kecerdasan intrapersonal (self smart),

(7) kecerdasan naturalis (nature smart), (8) kecerdasan jasmaniah-kinestetik (body

smart), dan (9) kecerdasan eksistensial-spiritual (Ayriza, 2011). Setiap siswa

memiliki kesembilan kecerdasan tersebut, namun hanya beberapa kecerdasan

yang mendominasi. Strategi pembelajaran IPA dengan teori ini bertolak pada

karakter dan potensi siswa yang unik dan berbeda (Chatib, 2012). Hal tersebut

menjadi potensi keunggulan tersendiri dalam pengembangan LKS IPA berbasis

multiple intelligences ini. LKS yang dikembangkan mengacu pada kecerdasan

dominan yang dimiliki siswa yang diintegrasikan dalam suatu tema pembelajaran

dengan kegiatan yang bervariasi. Pengoptimalan kecerdasan tersebut diharapkan

menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan, sehingga

dapat membangkitkan semangat belajar dan rasa percaya diri.

Semangat belajar dan rasa percaya diri siswa dalam kegiatan pembelajaran

mampu mendorong siswa untuk belajar lebih menghargai dan menggali potensi

yang ada dalam dirinya. Hal ini dapat mendorong pula pengembangan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses pembelajaran IPA. Keunggulan

strategi pembelajaran multiple intelligences ini sudah banyak dibuktikan dalam

beberapa penelitian. Penelitian Septiani (2013) tentang pengembangan LKS

berbasis multiple intelligences pada materi pertumbuhan dan perkembangan di

SMP Negeri 1 Pengadegan Purbalingga, menunjukan bahwa hasil pengembangan

LKS berbasis multiple intelligences layak dikembangkan sebagai bahan ajar

dengan skor rata-rata persentase aspek kelayakan isi sebesar 96,87% dan skor

rata-rata persentase kelayakan media 89,56% serta telah mampu meningkatkan

aktivitas belajar siswa dalam pelajaran IPA. Kemudian penelitian yang dilakukan

Page 19: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

4

oleh Karsli dan Sahin (2009) yang berjudul Developing Worksheet Based on

Science of Process Skill Factor Effecting Solubility, yang menunjukan bahwa

pengembangan LKS berbasis multiple intelligences dalam pembelajaran mampu

meningkatkan keefektifan hasil kegiatan praktikum di laboratorium serta

meningkatkan pemahaman materi daya larut. Hal ini berarti pendekatan multiple

intelligences dapat memberikan hasil yang efektif dalam proses pembelajaran.

Namun, kelemahannya penerapan LKS ini membutuhkan manajemen kelas dan

kreativitas yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran (Amstrong,

2005).

Kegiatan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam LKS IPA berbasis

multiple intelligences ini berbasis pada kecerdasan dominan siswa yang

disesuaikan dengan kebutuhan tema pembelajaran. Pengembangan ini berdasar

pada tes identifikasi kecerdasan dominan siswa (Septiani, 2013). Berdasarkan

hasil tes identifikasi kecerdasan pada 58 siswa di SMP Negeri 1 Batangan,

diketahui bahwa seluruh siswa memiliki sembilan kecerdasan sesuai teori multiple

intelligences. Selanjutnya, dari hasil tes tersebut dipilih lima kecerdasan dominan

yang telah disesuaikan dengan karakteristik tema energi dan kesehatan, terdiri atas

(1) kecerdasan logis-matematis, (2) kecerdasan visual-spasial, (3) kecerdasan

jasmaniah-kinestetik, (4) kecerdasan interpersonal, dan (5) kecerdasan

eksistensial-spiritual. Kelima kecerdasan ini selanjutnya digunakan sebagai

pemandu kegiatan belajar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas, maka

dikembangkan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema energi dan

kesehatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah yang telah diuraikan,

maka masalah yang diteliti adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah karakteristik LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan sebagai bahan ajar IPA kelas VII?

2. Bagaimanakah kelayakan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan untuk digunakan sebagai bahan ajar IPA kelas VII?

Page 20: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

5

3. Bagaimanakah keefektifan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

kelas VII?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui karakteristik LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan untuk digunakan sebagai bahan ajar IPA siswa kelas VII.

2. Mengetahui kelayakan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan untuk digunakan sebagai bahan ajar IPA siswa kelas VII.

3. Mengetahui keefektifan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

kelas VII SMP.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan praktis sebagai

berikut.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yaitu sebagai inovasi pembelajaran dan pengembangan

ilmu pendidikan dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa pembelajaran

IPA.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Manfaat Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami

konsep IPA pada tema energi dan kesehatan dengan LKS. Selain itu,

pengembangan ini diharapkan dapat mampu meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif siswa sesuai dengan potensi dan kecerdasan yang dimiliki yang kelak

dapat dimanfaatkan dalam pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Page 21: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

6

1.4.2.2 Manfaat Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan mampu memberdayakan diri guru dalam

mengambil prakarsa profesionalisme, sehingga semakin terampil dalam

mengelola pembelajaran kreatif dengan memanfaatkan LKS yang berbasis pada

kecerdasan siswa.

1.4.2.3 Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi

sekolah serta mendorong untuk selalu melakukan inovasi dalam rangka evaluasi

pelaksanaan pembelajaran yang berbasis pada potensi siswa, guna meningkatkan

hasil belajar dan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA.

1.4.2.4 Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan

kepada peneliti lain tentang LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan sebagai bahan rujukan penelitian pengembangan

selanjutnya.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran, perlu adanya pembatasan ruang

lingkup penelitian dan penjelasan pengertian beberapa istilah sebagai berikut.

1.5.2 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

LKS merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai

(Depdiknas, 2008). LKS yang dikembangkan pada penelitian ini adalah LKS IPA

berbasis multiple intelligences.

1.5.3 Kelayakan

Kelayakan secara harfiah memiliki arti suatu kepantasan atau kewajaran.

Kelayakan LKS IPA berbasis multiple intelligences dalam penelitian ini diukur

berdasarkan kriteria penilaian kelayakan oleh pakar berdasarkan instrumen BSNP

(2006), meliputi penilaian kelayakan bahasa, penyajian, dan isi.

Page 22: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

7

1.5.4 Pembelajaran IPA Terpadu

IPA terpadu adalah sebuah pendekatan integratif yang mensintesis

perspektif (sudut pandang/tinjauan) semua bidang kajian dalam IPA untuk

memecahkan permasalahan (Wilujeng, 2011). Penelitian ini menggunakan model

keterpaduan connected dengan memadukan bidang kajian fisika dan biologi.

1.5.5 Multiple Intelligences

Multiple intelligences atau biasa disebut dengan kecerdasan jamak adalah

berbagai keterampilan dan bakat yang dimiliki siswa untuk menyelesaikan

berbagai persoalan dalam pembelajaran. Kecerdasan majemuk menurut penemuan

Howard Gardner meliputi, yakni (1) kecerdasan verbal-linguistik, (2) kecerdasan

logis-matematis, (3) kecerdasan visual-spasial,(4) kecerdasan berirama-musik, (5)

kecerdasan jasmaniah-kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan

intrapersonal, (8) kecerdasan naturalistik, dan (9) kecerdasan eksistensial-spiritual

(Ayriza, 2011). Dalam penelitian pengembangan ini berfokus pada (1) kecerdasan

logis-matematis, (2) kecerdasan visual-spasial, (3) kecerdasan interpersonal, (4)

kecerdasan jasmaniah-kinestetik, dan (5) kecerdasan eksistensial-spiritual.

1.5.6 Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah proses berpikir yang memiliki ciri-ciri yang terdiri

atas (1) kelancaran (fluency), (2) keluwesan (flexibility), (3) keaslian atau

originalitas (originality), dan (4) merinci atau elaborasi (elaboration) (Fauziah,

2011). Dalam penelitian ini, kemampuan berpikir kreatif yang diukur adalah

kemampuan berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinal dan berpikir

elaborasi.

1.5.7 Keefektifan

Keefektifan secara harfiah memiliki arti keberhasilan. Pengembangan LKS

ini dinyatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa,

apabila:

1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan memperoleh skor rata-rata

N-gain pada batas minimal 0,3≤(g)≤0,7 dan kriteria sedang.

2. Ketuntasan klasikal minimal siswa mencapai ≥ 85% dari hasil tes kemampuan

berpikir kreatif siswa.

Page 23: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

8

3. Hasil observasi sikap kreatif siswa minimal memperoleh persentase rata-rata ≥

62% dengan kategori kreatif.

1.5.8 Tema Energi dan Kesehatan

Dalam pembelajaran IPA, tema energi dan kesehatan disampaikan pada

kelas VII pada semester genap. Secara umum, tema ini menggambarkan tentang

konsep energi dan perubahannya, makanan sebagai sumber energi dan sistem

pencernaan makanan. Pemaduan antar konsep dalam tema ini menggunakan

model keterpaduan secara connected, yaitu membelajarkan sebuah KD, yang

berarti konsep-konsep pada KD tersebut dipertautkan dengan konsep KD yang

lain. Tema ini menghubungkan bidang kajian fisika dan biologi.

Page 24: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

2.1.1 LKS Sebagai Bahan Ajar IPA

Proses pembelajaran identik dengan proses komunikasi dalam mentransfer

pengetahuan dari guru kepada siswa. Agar pembelajaran berkualitas maka proses

komunikasi harus berjalan dengan lancar, sehingga dibutuhkan bahan ajar sebagai

alat bantu pembelajaran. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional

materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah

ditentukan (Depdiknas, 2006).

Adapun jenis-jenis bahan ajar menurut Prastowo (2012) adalah:

1. Bahan ajar cetak (printed), antara lain handout, buku, LKS, poster, brosur,

wallchart, foto atau gambar dan leaflet;

2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam;

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti compact disc video, film; dan

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI

(Computer Assisted Instruction), Compact Disc (CD) multimedia pembelajaran

interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Kriteria bahan ajar yang baik menurut Prastowo (2012) yaitu:

1. Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar yang harus

dikuasai oleh peserta didik;

2. Materi dalam buku lengkap, paling tidak memberikan penjelasan secara

lengkap seperti definisi atau rangkuman;

3. Padat pengetahuan dan memiliki sekuensi yang jelas secara keilmuan;

4. Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan;

5. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas; dan

6. Penampilan fisiknya menarik atau menimbulkan motivasi untuk membaca.

Salah satu bahan ajar yang mendukung aktivitas siswa dalam pembelajaran

adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS). LKS merupakan lembaran-lembaran berisi

Page 25: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

10

tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-

langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang disesuaikan dengan Kompetensi

Dasar (KD) yang akan dicapai (Depdiknas, 2008).

Menurut Prastowo (2012), dalam pembelajaran LKS memiliki empat fungsi

sebagai berikut.

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru, namun lebih

mengaktifkan peran siswa;

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang

diberikan;

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan

d. Memudahkan pelaksanaan pembelajaran.

Bahan ajar LKS terdiri atas enam unsur utama, terdiri atas (1) judul, (2) petunjuk

belajar; (3) kompetensi dasar atau materi pokok, (4) informasi pendukung, (5)

tugas atau langkah kerja, dan (6) penilaian (Prastowo, 2012).

Pada implementasi kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran IPA

dikembangkan dengan pendekatan scientific. Kegiatan yang berbasis scientific ini

harus dimunculkan dalam penyusunan LKS dengan Kompetensi Dasar (KD) yang

terpadu. Landasan dalam penyusunan LKS adalah analisis kurikulum (KI, KD,

indikator dan kegiatan pembelajaran). Adapun alur untuk mengembangkan LKS

dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Diagram langkah menyusun LKS (Susilowati, 2013)

Penyusunan LKS IPA ini perlu memerhatikan penilaian unsur-unsur

mengacu pada deskripsi beberapa komponen yang dikeluarkan oleh BSNP yang

meliputi:

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran LKS

Page 26: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

11

a. Komponen kelayakan isi

1) Cakupan materi;

2) Akurasi sajian;

3) Kemutakhiran;

4) Merangsang keingintahuan;

5) Mengembangkan kecakapan hidup;

6) Mengembangkan wawasan kebhinekaan; dan

7) Mengandung wawasan kontekstual.

b. Komponen kebahasaan

1) Sesuai tingkat perkembangan siswa;

2) Komunikatif dan interaktif;

3) Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia; dan

4) Penggunaan istilah dan simbol/lambang.

c. Komponen penyajian pembelajaran

1) Teknik penyajian; dan

2) Pendukung penyajian materi.

d. Komponen kegrafikan

1) Kesesuaian ukuran font;

2) Layout dan tata letak;

3) Desain tampilan; dan

4) Keterbacaan.

2.1.2 Pengembangan LKS IPA

Proses pengembangan LKS yag dikembangkan dalam penelitian ini

disusun berdasar metode pengembangan Sugiyono (2010). Langkah-langkah

tersebut antara lain:

1. Potensi dan Masalah (Define), penelitian harus berangkat dari potensi atau

masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah sedangkan

masalah merupakan perbedaan antara harapan dan kenyataan.

2. Pengumpulan data, pengumpulan berbagai data yang diperlukan dalam

perancangan produk.

Page 27: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

12

3. Desain produk (Design), pembuatan rancangan produk awal yang lengkap

dengan spesifikasinya.

4. Validasi desain, proses penilaian terhadap rancangan produk dengan cara

menghadirkan beberapa atau tenaga ahli yang sesuai sehingga dapat diketahui

kelemahan dan kekuatannya.

5. Revisi desain, koreksi dari ahli dijadikan sebagai bahan perbaikan produk.

6. Uji coba produk (Development), hasil dari revisi desain kemudian diujicobakan

penggunaannya pada kelompok terbatas. Kelompok terbatas yang dimaksud

adalah kelompok kecil.

7. Revisi produk, proses perbaikan produk berdasarkan saran dan hasil pada uji

coba produk.

8. Uji coba pemakaian, uji coba produk pada kelompok yang lebih luas dan tetap

dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Produk Final (Implementation), setelah beberapa kali pengujian dan dinilai

efektif maka dihasilkan produk akhir.

Inovasi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan

LKS IPA berbasis multiple intelligences. LKS IPA berbasis multiple intelligences

ini disusun berdasarkan kecerdasan majemuk siswa yang diintegrasikan dalam

bentuk kegiatan pembelajaran dan penugasan kreatif kepada siswa. Menurut Rizal

dan Wasis (2012), dalam mengembangkan LKS Berbasis Multiple Intelligences

ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

a. Memilih tema pembelajaran dan kecerdasan yang dikembangkan

Penentuan format LKS dilakukan dengan analisis karakteristik siswa sesuai

kebutuhan melalui tes identifikasi kecerdasan, menganalisis kompetensi inti dan

kompetensi dasar, analisis materi, dan analisis teknologi. Tema yang dipilih dalam

pengembangan LKS ini yaitu energi dan kesehatan berdasarkan observasi awal

peneliti.

b. Mengorganisir kecerdasan yang dikembangkan

Penyusunan kerangka LKS disusun berdasarkan tema dan kecerdasan yang

dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran. Kecerdasan majemuk

yang dipilih antara lain (1) kecerdasan logis-matematis, (2) kecerdasan jamaniah-

Page 28: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

13

kinestetik, (3) kecerdasan visual-spasial, (4) kecerdasan interpersonal, dan (5)

kecerdasan eksistensial-spiritual. Kelima kecerdasan tersebut dianalisis untuk

menentukan kegiatan pembelajaran yang sesuai.

c. Mengumpulkan bahan dan sumber

Pengumpulan bahan dan sumber dari berbagai media diperlukan untuk

menyusun LKS sesuai dengan kerangka yang telah dibuat. Bahan dan sumber

dipilih kembali untuk disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi terkini.

d. Merancang kegiatan proyek

LKS disusun berdasarkan kegiatan proyek yang telah ditentukan. Kegiatan

proyek ini berbasis pada lima kecerdasan yang dikembangkan. Adapun kegiatan

proyek dikembangkan sebagai berikut:

1) Membuat kincir angin dan ketapel sederhana untuk mengembangkan

kecerdasan jasmaniah-kinestetik dan interpersonal.

2) Melakukan uji bahan makanan untuk mengembangkan kecerdasan logis-

matematis dan visual-spasial.

3) Menyusun diagram sistem pencernaan makanan untuk mengembangkan

kecerdasan visual-spasial dan interpersonal.

4) Melakukan presentasi kreatif untuk mengembangkan kecerdasan jasmaniah-

kinestetik dan interpersonal.

e. Mengimplementasikan satuan pembelajaran

LKS yang telah disusun kemudian divalidasi kelayakannya oleh pakar

sebelum diimplementasikan dalam pembelajaran. Komponen kelayakan yang

dinilai meliputi kelayakan isi, bahasa dan penyajian. Instrumen penilaian yang

digunakan diadaptasi dari BSNP dan disesuaikan dengan karakteristik LKS yang

telah dikembangkan. Kemudian LKS dapat diimplementasikan dalam

pembelajaran.

2.2 Pembelajaran IPA Di Kurikulum 2013

Pembelajaran IPA di SMP pada kurikulum 2013 dilaksanakan sebagai mata

pelajaran berbasis integrated science atau keterpaduan. IPA terpadu adalah sebuah

Page 29: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

14

pendekatan integratif yang mensintesis perspektif (sudut pandang/tinjauan) semua bidang

kajian dalam IPA untuk memecahkan permasalahan. Pembelajaran IPA secara terpadu

mencakup dimensi sikap, proses, produk, aplikasi dan kreativitas (Wilujeng, 2011).

Konsep keterpaduan ini dapat dilihat pada bagian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi

Dasar (KD) yang memadukan konsep-konsep IPA. Karakteristik pembelajaran terpadu

(Kemendikbud, 2013), yaitu:

a. Holistik, mengkaji suatu fenomena dari berbagai bidang sekaligus, tidak dari

sudut pandang yang terkotak-kotak.

b. Bermakna, jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan akan menambah

kebermaknaan konsep yang dipelajari.

c. Otentik, siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin

dipelajari melalui kegiatan-kegiatan belajar secara langsung.

d. Aktif, pembelajaran terpadu pada dasarnya siswa dilibatkan secara aktif dalam

pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan proses evaluasinya.

Dengan demikian, pembelajaran IPA dikembangkan secara integrative science

bukan sebagai disiplin ilmu yang berbasis pada aspek aplikatif, pengembangan

kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu dan sikap peduli dan tanggung

jawab terhadap lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial

(Kemendikbud, 2013). Menurut Parmin & Sudarmin (2013), terdapat empat unsur utama

dalam IPA yaitu:

(1) Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta

hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended.

(2) Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode ilmiah

meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,

evaluasi, pengukuran, dan penarikan simpulan.

(3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

(4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-

hari.

Melihat sejumlah model pembelajaran IPA terpadu yang dikemukakan

Fogarty dalam Wilujeng (2011) terdapat empat model yang potensial untuk

Page 30: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

15

diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu, yaitu webbed, connected, shared dan

integrated. Empat model tersebut dipilih karena konsep-konsep dalam kompetensi

dasar (KD) IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan

model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal. Pada penelitian ini akan

digunakan model keterpaduan connected. Deskripsi model connected dapat dilihat

pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Model keterpaduan connected

Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan

Connected Membelajarkan

sebuah KD, konsep-

konsep pada KD

tersebut dipertautkan

dengan konsep pada

KD yang lain

a) Melihat perma-

salahan tidak hanya

dari satu bidang

kajian.

b) Pembelajaran

dapat mengikuti

KD-KD dalam

standar isi

Kaitan antara bidang

kajian sudah tampak

tetapi masih

didominasi oleh

bidang kajian

tertentu.

(Wilujeng, 2011)

Model pembelajaran IPA connected merupakan suatu konsep atau prinsip

yang memadukan konsep dalam bidang lain sesuai karakteristik kompetensi dasar.

Model ini dipilih sesuai dengan karekteristik tema energi dan kesehatan yang

kegiatan pembelajaranya lebih didominansi oleh bidang kajian ilmu biologi.

Disiplin ilmu fisika pada tema ini adalah sumber-sumber energi dan energi

potensial. Disiplin ilmu biologi pada tema ini adalah makanan sebagai sumber

energi dan sistem pencernaan makanan.

2.3 Multiple Intelligences

Setiap insan terlahir di dunia dalam keadaan yang berbeda antara satu

dengan yang lain. Perbedaan genetik itu juga ditambah dengan pengaruh

lingkungan yang melengkapi pengalaman hidup manusia, baik lingkungan

keluarga, masyarakat, teman sepermainan, sekolah maupun lingkungan lain.

Kombinasi perbedaan genetik dan perbedaan pengalaman tersebut

mentransformasi seorang manusia menjadi individu yang memiliki karakter dasar

yang unik (Chatib, 2012). Hal ini berarti, setiap individu memiliki kecerdasan

yang berbeda-beda satu sama lain. Namun, seringkali kita menggunakan tes IQ,

Page 31: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

16

tes standarisasi, tes prestasi, tes kognitif akademik untuk mengukur kecerdasan

seseorang.

Salah satu inovasi pendidikan yang kini mulai diterapkan di sekolah-sekolah

adalah penggunaan strategi pembelajaran multiple intelligences. Konsep yang

digagas dan dikembangkan oleh Howard Gardner ini, seorang psikolog dari

Universitas Harvard, menegaskan bahwa setiap anak cerdas. Hal ini dikarenakan

setiap anak memiliki kecerdasan dan potensi tertentu. Teori ini diterima dalam

dunia pendidikan karena masuk dalam semua jenis kecerdasan anak.

Dalam menggali dan mengembangkan kecerdasan anak di sekolah, dapat

dilakukan dengan pemilihan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang tepat.

Mengutip pemikiran J.R. David dalam Chatib (2013) menyebutkan bahwa dalam

strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan, artinya strategi pada

dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan

diambil dalam suatu pelaksaan pembelajaran. Strategi pembelajaran berbasis

multiple intelligences merupakan perencanaan pembelajaran yang bertolak pada

sembilan kecerdasan menurut teori kecerdasan Howard Gardner. Namun, dalam

pengembangan ini, diintegrasikan lima kecerdasan dominan yang dimiliki siswa,

dengan penjelasan menurut Yaumi (2012) sebagai berikut.

a. Pembelajaran berbasis logis-matematis

Kecerdasan logis-matematis atau dikenal dengan istilah cerdas angka

termasuk kemampuan ilmiah (scientific) yang sering disebut berpikir kritis. Ciri

khas orang yang memiliki kecerdasan ini adalah mampu berpikir induktif,

deduktif dan rasional.

Secara umum aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan

dan mengembangkan kecerdasan logis-matematis adalah berpikir kritis (chritical

thinking), menggunakan pertanyaan sokrates (socratic questioning), menganalisis,

membuat simbol abstrak, membuat kalkulasi, berpikir rasional (rational thinking),

membandingkan, membuat urutan, eksperimen, problem solving, mengklasifikasi,

membuat alasan, menulis masalah dengan angka-angka dan berpikir ilmiah

(scientific ilmiah).

Page 32: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

17

b. Pembelajaran berbasis kecerdasan visual-spasial

Kecerdasan berbasis visual-spasial adalah kemampuan untuk memahami

gambar-gambar dan bentuk termasuk kemampuan untuk menginterprestasi

dimensi ruang yang tidak dapat dilihat. Orang yang memiliki kecerdasan ini

cenderung berpikir dengan gambar dan sangat baik ketika belajar melalui

presentasi visual.

Secara umum aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan

dan mengembangkan kecerdasan visual-spasial adalah membuat potongan kertas

warna-warni, merancang brosur, membuat diagram, menyuting, menggambar,

membuat simbol grafik, membuat visualisasi, pemetaan ide (ideas map), membuat

diagram, memotret dan mendesain.

c. Pembelajaran berbasis kecerdasan interpersonal

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk membaca tanda dan

isyarat sosial, komuniksi verbal dan nonverbal serta mampu menyesuaikan gaya

komunikasi secara tepat. Orang yang memiliki kecerdasan ini mengetahui betapa

pentingnya kolaborasi dengan orang lain, memimpin ketika diperlukan serta

bekerjasama dengan orang yang memiliki keterampilan komunikasi yang berbeda-

beda.

Secara umum aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan

dan mengembangkan kecerdasan interpersonal adalah menerapkan model jigsaw,

membuat kelompok kooperatif, membuat teamwork, berdiskusi kelompok,

membuat proyek kelompok, melakukan simulasi, melakukan wawancara dan

membuat keterampilan kolaboratif.

d. Pembelajaran berbasis jasmaniah-kinestetik

Kecerdasan jasmaniah dan kinestetik atau disebut cerdas jasmaniah adalah

kemampuan untuk menggunakan seluruh bagian tubuh untuk menyelesaikan

masalah atau membuat sesuatu. Orang yang memiliki kecerdasan ini biasa

memproses informasi melalui perasaan yang dirasakan melalui aspek jasmaniah.

Secara umum aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan

dan mengembangkan kecerdasan jasmaniah dan kinestetik adalah studi lapangan,

Page 33: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

18

demonstrasi, bermain tebak-tebakan, bergerak dan berpindah-pindah, bermain

peran dan bertukuar kunjungan (dalam kelompok kelas).

e. Pembelajaran berbasis kecerdasan eksistensial-spiritual

Kecerdasan eksistensial-spiritual adalah kemampuan unutuk menempatkan

diri dalam hubunganya dengan suatu kosmos yang tak terbatas dan sangat kecil

serta kapisitas untuk menerapkan diri dalam hubunganya denga fitur-fitur

eksistensial dari suatu kondisi manusia dalam suatu karya seni.

Secara umum aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan

dan mengembangkan kecerdasan eksistensial-spiritual adalah menulis esai

reflektif, berdiskusi tentang isu-isu, mewawancari potensi lokal, mengaitkan ilmu

pengetahuan dengan agama dan membuat respon terhadap sesuatu.

Esensi teori berbasis multiple intelligences menurut Howard Gardner

adalah menghargai keunikan setiap orang, berbagai variasi cara belajar,

mewujudkan sejumlah model untuk menilai mereka dan cara yang tak terbatas

untuk mengaktualisasikan diri di dunia ini dalam bidang tertentu untuk mendapat

pengakuan (Utami, 2012). Strategi ini menekankan pada aktivitas pembelajaran

yang disesuaikan dengan ragam kecerdasan yang dimiliki oleh siswa yang

diharapkan dapat memotivasi semangat belajar dan rasa percaya diri pada setiap

siswa.

2.4 Kemampuan Berpikir Kreatif

Hasil penelitian Torrace (1959), Getzels dan Jackson (1962), Yamamoto

(1964) dan Munandar (1977) sebagaimana dikutip oleh Saparahayuningsih

(2010), menunjukan bahwa kreativitas dan kecerdasan secara berkombinasi

menentukan prestasi belajar siswa. Hal ini membuktikan hakikat pembelajaran di

sekolah diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan dan kreativitas siswa dalam

mencapai pretasi belajar. Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang

dilakukan oleh seorang individu untuk membangun dan menghasilkan gagasan

baru. Sedangkan kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan siswa dalam

memahami masalah dan menemukan penyelesaian dengan strategi atau metode

yang bervariasi (Nuriadin dan Perbowo, 2013).

Page 34: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

19

Menurut Krulik dan Runik, sebagaimana diungkapkan oleh Saefuddin

(2012) bahwa berpikir kreatif merupakan tingkatan tertinggi seseorang dalam

berpikir, yakni dimulai dari ingatan (recall), berpikir dasar (basic thinking),

berpikir kritis (critical thinking) dan berpikir kreatif (creative thinking).

Pengukuran kemampuan berpikir kreatif, dapat dilakukan dengan mengamati

unsur-unsur sebagai berikut.

1) a. Kelancaran (fluency), yaitu kemampuan mengeluarkan ide atau gagasan yang

benar sebanyak mungkin secara jelas. Kemampuan ini dapat diamati melalui

berbagai aspek yang terdiri atas (1) menghasilkan banyak gagasan atau

jawaban yang relevan; dan 2) arus pemikiran lancar.

b. Keluwesan (flexibility), yaitu kemampuan untuk mengeluarkan banyak ide atau

gagasan yang beragam dan tidak monoton dengan melihat dari berbagai sudut

pandang. Kemampuan ini dapat diamati melalui berbagai aspek yang terdiri atas

(1) menghasilkan gagasan yang bervariasi; dan (2) mampu mengubah cara atau

pendekatan.

c. Keaslian atau originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mengeluarkan

ide atau gagasan yang unik dan tidak biasanya. Kemampuan ini dapat diamati

melalui jawaban atau solusi yang dikemukakan jarang diberikan kebanyakan

orang.

d. Merinci atau elaborasi (elaboration), kemampuan untuk menjelaskan faktor-

faktor yang mempengaruhi dan menambah detail dari ide atau gagasanya

sehingga lebih bernilai. Kemampuan ini dapat diamati melalui berbagai aspek

yang terdiri atas (1) mengembangkan, menambah dan memperkaya suatu

gagasan; dan (2) memperinci detail-detail.

Berdasar pertimbangan dalam Munandar (2009), perilaku kreatif tidak

hanya memerlukan kemampuan berpikir kreatif (kognitif), tetapi juga sikap kreatif

(afektif). Sikap kreatif dioperasionalisasi dalam dimensi sebagai berikut:

a. Keterbukaan terhadap pengalaman baru;

b. Kelenturan dalam berpikir;

c. Kebebasan dalam ungkapan diri;

d. Menghargai fantasi;

Page 35: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

20

e. Minat terhadap kegiatan kreatif

f. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri;

g. Kemandirian dalam memberikan pertimbangan.

2.5 Tema Energi dan Kesehatan

Energi memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Energi

merupakan kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan

perubahan. Salah satu sumber energi adalah makanan. Asupan makanan yang

bergizi menjadi penunjang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pembelajaran

dilaksanakan dengan LKS IPA berbasis multiple intelligences dengan model yang

bervariasi, seperti discovery learning, project based learning dan picture and

picture. Selain itu, model penugasan kreatif siswa disusun berbasis masalah dan

bersifat open-ended. Tema energi dan kesehatan menggabungkan dua bidang

kajian IPA dengan model connected yaitu fisika dan biologi. Bidang kajian ini

dijabarkan berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat dilihat

pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kompetensi inti dan kompetensi dasar tema energi dan kesehatan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan tentang

aspek fisik dan kimiawi, kehidupan

dalam ekosistem, dan peranan

manusia dalam lingkungan serta

mewujudkannya dalam pengamalan

ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu; objektif;

jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-

hari.

3. Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

3.6 Memahami konsep energi,

berbagai sumber energi, energi dari

makanan, transformasi energi dalam

sel, metabolisme sel respirasi, sistem

Page 36: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

21

Energi dan

Perubahanya Sistem

Pencernaan

Makanan

Makanan

sebagai

Sumber

Energi

Energi

Dan

Kesehatan

budaya, terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

pencernaan makanan dan

fotosintesis.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

4.8 Melakukan percobaan sederhana

untuk menyelidiki zat gizi yang

berperan sebagai sumber energi.

(Kemendikbud, 2013)

Adapun model connected pada tema energi dan kesehatan ini dapat dilihat

pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Model connected tema energi dan kesehatan

Page 37: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

22

2.6 Penelitian yang Relevan

Penelitian lain yang melandasi penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Penelitian yang dilakukan oleh Rizal dan Wasis (2012) tentang pengembangan

LKS fisika berbasis kecerdasan majemuk (multiple intelligences) pada materi

alat optik kelas VIII. Kesimpulannya menunjukan bahwa perangkat ini layak

dengan skor validasi sebesar 87,7% dan dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa. Respon ketertarikan siswa terhadap LKS ini sebesar 90,6%.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2013) tentang pengembangan Lembar

Kerja Siswa (LKS) berbasis multiple intelligences pada materi pertumbuhan

dan perkembangan di SMP Negeri 1 Pengadegan, Purbalingga. Kesimpulannya

adalah hasil pengembangan LKS berbasis multiple intelligences dengan aspek

kelayakan isi memperoleh skor 96,87% dan kelayakan media 89,56%, artinya

LKS yang dikembangkan layak untuk dijadikan bahan ajar serta mampu

meningkatkan aktivitas belajar siswa.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Shanahan (2009) yang berjudul Creative

Activities and Their Influence on Identification in Science: Three Studies.

Kesimpulannya adalah kreativitas dengan pembelajaran IPA saling bertautan

satu sama lain. Kreativitas merupakan penunjang penting dalam pembangunan

konsep IPA untuk siswa sekolah dasar. Aktivitas pendorong kreativitas IPA

dapat dilakukan dengan kegiatan seperti menggambar (painting), membuat

pola (engineering design) dan drama (dramatic presentation).

2.7 Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA di kurikulum 2013 diterapkan sebagai mata pelajaran

integrative science. Guru harus dapat membuat bahan ajar sendiri yang berbasis

pada kemampuan aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan

belajar, rasa ingin tahu dan pengembangan sikap yang peduli dan bertanggung

jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Pada pelaksanaanya di lapangan,

bahan ajar yang digunakan, seperti LKS, masih menekankan pada hasil (output)

yang hanya berbasis pada kecerdasan logis-matematis saja. Oleh karena itu,

dibutuhkan bahan ajar yang dapat menggali konsep IPA sesuai dengan potensi

Page 38: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

23

dan kreativitas yang dimiliki siswa. Skema kerangka berpikir dari penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Tema Energi dan Kesehatan

Pengembangan LKS IPA berbasis multiple Intelligences dengan berbasis pada

lima kecerdasan dominan siswa, yaitu: kecerdasan logis-matemtis, jasmaniah-

kinestetik, visual-spasial, interpersonal dan eksistensial-spiritual

Permasalahan yang ditemukan di

lapangan:

1. LKS yang digunakan dalam

pembelajaran belum menunjukan

keterpaduan konsep IPA.

2. Kurang adanya variasi kegiatan

pembelajaran sehingga membuat

siswa bosan.

3. Berorientasi pada kecerdasan

logis-matematis (didominasi

demonstrasi dan latihan soal).

4. Belum memaksimalkan potensi

dan kecerdasan siswa

Kurikulum 2013:

1. Pembelajaran IPA

diajarkan secara

integerative science.

2. Pembelajaran berorientasi

pada siswa (student center)

3. Pengoptimalan potensi dan

kecerdasan siswa dalam

pembelajaran

Pembelajaran IPA di SMP

Alernatif pemecahan masalah:

Pembelajaran IPA yang berorientasi pada

kecerdasan majemuk siswa

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Page 39: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

24

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batangan yang terletak di Jalan

Raya Batangan-Jaken km 1,5 Pati. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal

2 Mei – 3 Juni 2014.

3.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri

1 Batangan. Pengambilan sampel untuk uji coba produk ditentukan dengan teknik

purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan ahli

(Sugiyono, 2010). Uji coba produk skala kecil dilaksanakan dengan memilih 10

siswa kelas VIII B, sedangkan uji pemakaian produk diterapkan pada lingkup

yang lebih besar, yaitu pada kelas VII B. Selanjutnya dilakukan uji penerapan

produk pada kelas VII A.

3.3 Langkah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian dan

Pengembangan atau dikenal dengan Research and Development (R&D) yang

diadaptasi dari model pengembangan Sugiyono (2010). Menurut Sugiyono

(2010), metode Research and Development (R&D) adalah metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

produk tersebut. Model yang digunakan meliputi langkah-langkah penelitian dan

pengembangan seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

Page 40: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

25

Gambar 3.1 Langkah Penelitian Research and Development (Sugiyono, 2010)

3.4 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan disesuaikan dengan alur kerja

pada metode Research and Development (Sugiyono, 2010). Tahapan proses

pengembangan dan penelitian tersebut sebagai berikut.

3.4.1 Identifikasi Potensi dan Masalah

Potensi pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences ini berdasar

pada tes hasil identifikasi kecerdasan siswa. Dari tes tersebut diperoleh lima

kecerdasan dominan siswa, yakni kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual-

spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan jasmaniah-kinestetik dan kecerdasan

eksistensial-spiritual. Setelah itu dilakukan identifikasi masalah melalui observasi

dan wawancara melalui observasi awal. Permasalahan yang ditemukan dalam

pemanfaatan LKS ini adalah belum tereksplorasi adanya keterpaduan konsep IPA.

Selain itu kegiatan pembelajaran kurang bervariasi, yakni lebih didominasi pada

kegiatan discovery yang menekankan kecerdasan logis-matematis saja, seperti

latihan soal dan demonstrasi. Hal ini membuat pembelajaran IPA kurang

bermakna bagi siswa, sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa kurang

berkembang. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mengembangkan LKS

berbasis multiple intelligences, yakni pengembangan LKS yang berbasis pada

kecerdasan majemuk siswa.

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Desain

Uji Coba

Produk

Revisi

Produk

Uji Coba

Pemakaian

Revisi

Produk

Produk

Akhir

Page 41: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

26

3.4.2 Pengumpulan Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil identifikasi potensi dan masalah

maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan

pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences. Hasil pada tahap

pengumpulan data ini menjadi dasar untuk menentukan tahap desain produk yang

dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Melakukan observasi pembelajaran dan wawancara dengan guru IPA dan siswa

tentang permasalahan pelaksanaan pembelajaran IPA.

2. Melakukan analisis kurikulum 2013 dan kebutuhan bahan ajar dari silabus dan

RPP yang menghendaki adanya LKS untuk mendukung pembelajaran IPA.

3. Menentukan tema pembelajaran.

4. Melakukan tes identifikasi potensi kecerdasan siswa di SMP Negeri 1

Batangan.

5. Memilih kecerdasan dominan siswa yang disesuaikan dengan tema

pembelajaran.

6. Mencari informasi kegiatan maupun penugasan bagi siswa dari berbagai

sumber yang disesuaikan dengan kecerdasan dan tema yang dikembangkan.

7. Mengumpulkan materi dari berbagai sumber dalam penyusunan LKS.

8. Mengumpulkan bahan penyusunan instrumen penelitian seperti RPP, silabus,

instrumen evaluasi dan penilaian, angket validasi pakar, angket tanggapan

siswa dan guru.

3.4.3 Kerangka Produk

Tahap ini dimulai dengan menyusun kerangka LKS, yakni menentukan

kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan dan indikator. Selanjutnya, membuat

diagram tema yang terpadu, menentukan urutan materi, kemudian menyusun LKS

sesuai pedoman pengembangan bahan ajar.

Kegiatan pembelajaran dalam LKS IPA ini didesain sesuai dengan lima

kecerdasan dominan siswa, yakni kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual-

spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan jasmaniah-kinestetik dan kecerdasan

eksistensial-spiritual. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembuatan kincir angin

Page 42: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

27

dan ketapel sederhana, uji bahan makanan, menyusun diagram dan merancang

presentasi kreatif. Adapun garis besar LKS sebagai berikut.

LKS 1: Energiku Mengubah Dunia

Kegiatan yang dilakukan adalah membuat kincir angin dan ketapel

sederhana sebagai aplikasi konsep energi dan perubahannya.

LKS 2: Makanan Sehat Makanan Anak Cerdas

Kegiatan yang dilakukan adalah uji bahan makanan yang sebagai aplikasi

konsep makanan sebagai sumber energi.

LKS 3: Sistem Pencernaan Makanan

Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun diagram dan merancang

presentasi kreatif sebagai aplikasi konsep sistem pencernaan makanan pada tubuh

manusia.

3.4.4 Validasi Produk

LKS yang telah didesain divalidasi terlebih dahulu oleh validator yang

berkompeten dibidangnya, yakni dosen dan guru. Komponen validasi yang

dilakukan, antara lain (1) kelayakan isi, (2) kelayakan kebahasaan, dan (3)

kelayakan penyajian.

3.4.5 Revisi Produk

LKS yang telah divalidasi, diperbaiki dan disempurnakan sesuai dengan

saran yang diberikan oleh validator. Hal ini bertujuan agar dihasilkan produk

yang baik dan layak digunakan dalam pembelajaran.

3.4.6 Uji Coba Produk Skala Kecil

Setelah revisi desain, LKS yang telah valid diujicobakan pada siswa dengan

jumlah yang terbatas. Uji coba produk skala kecil ini bertujuan untuk mengetahui

kesiapan produk dengan menggunakan angket tanggapan siswa. Implementasi

LKS dilakukan pada 10 siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Batangan.

3.4.7 Revisi Produk (Skala Kecil)

Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil angket dari uji coba produk skala

kecil. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki dan mnyempurnakan kekurangan

produk.

Page 43: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

28

3.4.8 Uji Coba Skala Besar

Setelah produk direvisi dan valid untuk digunakan, maka produk tersebut

siap untuk diujicobakan pada skala besar. Implementasi LKS pada uji coba skala

besar menggunakan angket tanggapan siswa dengan melibatkan satu kelas penuh

yaitu siswa kelas VII B di SMP Negeri 1 Batangan.

3.4.9 Revisi Produk (Skala Besar)

Setelah diuji coba pada skala besar, maka LKS direvisi kembali berdasarkan

angket tanggapan siswa untuk mengetahui kelemahan produk, sehingga dapat

digunakan untuk penyempurnaan LKS dan siap untuk diterapkan pada

pembelajaran dalam uji penerapan produk.

3.4.10 Uji Penerapan LKS Berbasis Multiple Intelligences

Uji Penerapan dilakukan untuk mengetahui keefektifan LKS yang

dikembangkan dengan adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa

dalam pembelajaran. Peningkatan ini dapat dilihat dari tes kemampuan berpikir

kreatif siswa melalui pretest dan posttest serta observasi sikap kreatif. LKS IPA

berbasis multiple intelligences dilakukan dengan mengimplementasikan produk

yang telah direvisi dalam pembelajaran di kelas VII A. Adapun pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan LKS ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

Pertemuan 1: Pengukuran kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pretest.

Pertemuan 2: Pelaksanaan kegiatan LKS 1 yaitu membuat kincir angin dan

ketapel sederhana.

Pertemuan 3: Pelaksanaan kegiatan LKS 2 yaitu menguji bahan makanan yang

mengandung karbohidrat, lemak dan protein.

Pertemuan 4: Pelaksanaan kegiatan LKS 3 yaitu membuat diagram dan

merancang presentasi kreatif.

Pertemuan 5: Presentasi kreatif oleh setiap kelompok.

Pertemuan 6: Pengukuran kemampuan berpikir kreatif siswa melalui posttest.

Page 44: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

29

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penilaian

LKS yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut

3.5.1 Metode Angket

Metode angket digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan LKS yang

telah dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil penilaian

kelayakan LKS untuk digunakan dalam proses pembelajaran tema energi dan

kesehatan.

3.5.1.1 Angket Validasi

Angket validasi digunakan untuk menganalisis kelayakan LKS oleh pakar

materi dan media berupa pengembangan instrumen penilaian kelayakan isi,

penyajian dan bahasa berdasarkan BSNP.

3.5.1.2 Angket Tanggapan

Angket tanggapan digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan LKS

setelah divalidasi oleh pakar, baik dari segi komponen kelayakan isi, penyajian

dan bahasa.

3.5.1.2.1 Angket Tanggapan Siswa

Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

penggunaan LKS dalam pembelajaran IPA. Pengisian angket ini dilakukan pada

uji coba skala kecil, uji coba skala besar dan uji penerapan.

3.5.1.2.2 Angket Tanggapan Guru

Angket tanggapan guru diberikan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

efektif LKS yang dikembangkan dalam membantu guru menyampaikan materi

pada kegiatan pembelajaran IPA.

3.5.2 Lembar Observasi

Lembar observasi sikap diberikan pada observer saat uji penerapan produk

untuk mengukur sikap kreatif siswa dalam pembelajaran, dengan indikator sikap

kreatif antara lain (1) keterbukaan terhadap pengalaman baru; (2) kebebasan

dalam ungkapan diri; (3) minat terhadap kegiatan kreatif, (4) kepercayaan

terhadap gagasan sendiri, dan (5) menghargai fantasi.

Page 45: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

30

Selain sikap kreatif, penelitian ini juga mengukur aktivitas motorik siswa

selama kegiatan pembelajaran yang menggunakan LKS di kelas penerapan. Aspek

yang diukur antara lain (1) persiapan alat dan bahan; (2) ketepatan melakukan

kerja ilmiah; (3) ketepatan menyelesaikan tugas; dan (4) komunikasi ilmiah.

3.5.2 Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif secara

kognitif dengan memberikan pretest dan posttest kepada siswa. Tes diberikan

dalam bentuk uraian. Kemampun berpikir kreatif yang diukur antara lain (1)

kelancaran, (2) keluwesan, (3) orisinalitas, dan (4) elaborasi. Keempat aspek

tersebut menjadi dasar penyusunan kisi-kisi dan soal tes.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Soal Instrumen

3.6.1.1 Uji Validitas Soal

Validitas digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan instrumen tes yang

dipakai. Agar diperoleh data yang valid, instrumen atau alat yang digunakan

untuk mengevaluasi juga harus valid. Untuk mencari validitas soal tes digunakan

validitas product moment dengan angka kasar. Adapun rumusnya adalah sebagai

berikut:

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(Arikunto, 2012)

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

ΣXY : Jumlah perkalian skor item X dan Y

X : Jumlah skor item X

Y : Jumlah skor item Y

N : Jumlah responden

ΣX2

: Jumlah kuadrat skor item X

ΣY2

: Jumlah kuadrat skor item

Hasil perhitungan uji coba instrumen tes dengan validitas product moment

diperoleh data yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 46: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

31

Tabel 3.1 Hasil analisis validitas uji coba soal kelas VIII A

No Kriteria Nomor Soal Jumlah

1 Valid 3a,3b, 4a, 4b, 6, 7,8,9,10, 11, 12, 13, 16, 17,

18,19, 20, 14

18

2 Tidak Valid 1, 2, 4a, 4b,15 5

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12

Harga xyr atau rhitung yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel. Soal dapat

dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan

hasil analisis uji coba soal pada kelas VIII A diperoleh bahwa terdapat 18 soal

yang valid dan 5 soal yang tidak valid.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas Soal

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil ang tetap. Reliabilitas ini digunakan untuk

mengetahui keajegan dari suatu butir tes. Apabila ingin mencari reliabilitas tes

bentuk uraian dapat diukur dengan rumus Alpha. Rumua Alpha sebagai berikut :

2

2

1,1 11

i

i

n

nr

(Arikunto, 2012)

Keterangan :

11r : reliabilitas instrumen

n : jumlah butir soal 2

i : jumlah varians skor tiap-tiap item

2

i : varians total

Hasil perhitungan reliabilitas soal selanjutnya dibandingkan dengan tabel,

diperoleh rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung> rtabel maka instrumen tes

yang diujicobakan reliabel. Klasifikasi realibilitas dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Klasifikasi realibilitas

Interval Kriteria

0.80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

(Arikunto, 2012)

Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh rhitung sebesar 0,839. Selanjutnya dari

tabel, rtabel ditentukan dengan N sebanyak 28 siswa dan taraf signifikansi (α)

Page 47: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

32

sebesar 5%. Karena rhitung>rtabel, yaitu 0,839>0,374, maka soal tersebut dapat

dikatakan instrumen tes yang reliabel dengan kriteria sangat tinggi. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.

3.6.1.3 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda soal dinamakan indeks

diskriminasi (D). Indeks diskriminasi ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Pada

indeks diskriminasi ini tidak mengabaikan tanda negatif, berarti jika suatu soal

„‟terbalik‟‟ menunjukan kualitas testee. Untuk menghitung daya beda soal

menggunakan rumus berikut:

(Arikunto, 2012)

Keterangan:

: daya pembeda

: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

: banyaknya peserta kelompok atas

: banyaknya peserta kelompok bawah

: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria daya pembeda soal

Interval Kriteria

0,70 – 1,00 Baik sekali

0,40 – 0,69 Baik

0,20 – 0,39 Cukup

0,00 – 0,19 Jelek (Arikunto, 2012)

Hasil perhitungan daya pembeda yang dilakukan pada soal uji coba diperoleh

hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Page 48: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

33

Tabel 3.4 Hasil analisis daya pembeda uji coba soal kelas VIII A

No Butir Soal Jumlah Kriteria Keterangan

1 10 1 Sangat Baik Dipakai

2 3a, 11, 20 3 Baik Dipakai

3 5a, 13 2 Baik Dibuang

4 3b, 5b, 6, 9, 12, 17, 18 7 Cukup Dipakai

5 1, 7, 8, 14, 19 5 Cukup Dibuang

6 2, 4a, 4b, 15, 16 5 Jelek Dibuang

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12

Hasil analisis daya pembeda dari 23 soal diperoleh 5 soal dalam kriteria kurang

baik, soal dalam kriteria cukup sebanyak 12 soal, soal dalam kriteria baik

sebanyak 5 soal dan soal dalam kriteria sangat baik sebanyak 1 soal.

3.6.1.4 Indeks Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.

Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran. Indeks kesukaran dinyatakan dengan bilangan antara 0-1. Taraf

kesukaran dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2012)

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

J : jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi tingkat kesukaran disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Interval Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah (Arikunto, 2012)

Hasil perhitungan tingkat kesukaran yang dilakukan pada soal uji coba diperoleh

hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Page 49: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

34

Tabel 3.6 Hasil analisis tingkat kesukaran uji coba soal kelas VIII A

No Butir Soal Jumlah Kriteria Keterangan

1 3a, 5b 2 Mudah Dipakai

2 4b, 8, 13, 14, 15, 19 6 Mudah Dibuang

3 3b, 6, 9, 10, 11, 12, 18, 20 8 Sedang Dipakai

4 1, 2, 4a, 5a, 7, 16 6 Sedang Dibuang

5 17 1 Sukar Dipakai

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12

Hasil analisis tingkat kesukaran dari 23 soal diperoleh 8 soal dalam kriteria

mudah, soal dalam kriteria sedang sebanyak 14 soal, soal dalam kriteria sukar

sebanyak 1 soal.

3.6.2 Analisis Angket

3.6.1 Angket Validasi Kelayakan LKS

Kelayakan ini di nilai oleh ahli materi, ahli bahasa dan ahli penyajian.

Penilaian kelayakan dilakukan melalui dua tahap. Tahap I dikatakan lolos jika

semua butir dalam instrumen penilaian mendapat nilai atau respon positif.

Kriteria penilaian LKS yang dinilai dari ahli mengikuti aturan penetapan

yang diadaptasi BSNP (2006) sebagai berikut.

a. Layak. LKS dinyatakan layak berdasarkan hasil penilaian dari keempat

komponen penilaian, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Komponen kelayakan isi mempunyai rata-rata skor minimal 2,75.

2) Komponen kebahasaan, penyajian dan kegrafikan mempunyai rata-rata ≥

2,5.

b. Layak dengan revisi. LKS dinyatakan layak dengan revisi jika komponen

kelayakan bahasa, penyajian dan kegrafikan mempunyai rata-rata skor < 2,50

pada setiap komponen.

c. Tidak layak. LKS dinyatakan tidak layak jika memiliki rata-rata skor sama

dengan 1 pada salah satu komponen.

3.6.2 Angket Tanggapan Siswa dan Guru

Angket tanggapan siswa dan guru diperoleh dari analisis secara deskriptif

persentase menggunakan rumus (Sudijono, 2005) sebagai berikut:

Page 50: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

35

%100xn

fP

Keterangan:

P = Persentase

f = skor yang dipilih

n = skor maksimal

Hasil persentase data akan dikonversikan berdasarkan kriteria pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Kategori kelayakan LKS

Interval Skor % Kategori

81%≤x< 100%

62%≤x< 81%

43%≤x< 62%

25%≤x<43 %

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

(Arikunto dan Jabar, 2004)

Batas minimal LKS IPA berbasis multiple intelligences dikatakan layak apabila

mendapatkan persentase nilai ≥ 62% pada kategori baik.

3.6.3 Lembar Observasi Sikap Kreatif dan Aktivitas Motorik Siswa

Penilaian sikap kreatif dan aktivitas motorik siswa dapat dianalisis dari hasil

lembar observasi selama kegiatan pembelajaran pada uji penerapan produk. Hasil

penilaian dapat dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan persamaan berikut ini.

(Sudijono, 2005)

Keterangan :

P = Persentase kreatifitas siswa

f = Jumlah skor yang diperoleh siswa

N = Jumlah skor maksimal kreatifitas siswa

Hasil yang diperoleh disesuaikan dengan kriteria yang ditentukan. Untuk

mendapatkan kriteria tersebut ditentukan dengan cara (Sudjana, 2005):

1) Menentukan persentase skor ideal (skor maksimal), yaitu:

2) Menentukan persentase skor terendah (skor minimal), yaitu:

3) Menetapkan kelas interval, yaitu = 4

Page 51: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

36

4) Menentukan panjang interval, yaitu:

= 18,75 %

Untuk mengetahui kategori sikap kreatif siswa dapat dikategorikan dengan

Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kategori sikap kreatif siswa

Interval skor % Kategori

81%≤x< 100%

62%≤x< 81%

43%≤x< 62%

25%≤x<43 %

Sangat kreatif

Kreatif

Kurang Kreatif

Tidak Kreatif

(Sudjana, 2005)

Batas minimal sikap kreatif siswa apabila mendapatkan persentase nilai ≥ 62%

pada kategori kreatif.

Untuk mengetahui kategori aktivitas motorik siswa dapat dikategorikan

dengan Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kategori aktivitas motorik siswa

Interval skor % Kategori

81%≤x< 100%

62%≤x< 81%

43%≤x< 62%

25%≤x<43 %

Sangat Aktif

Aktif

Kurang Aktif

Tidak Aktif

(Sudjana, 2005)

Batas minimal aktivitas motorik siswa apabila mendapatkan persentase nilai ≥

62% pada kategori aktif.

3.6.4 Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Tes kemampuan berpikir kreatif bertujuan untuk mengukur keefektifan

pembelajaran dengan melihat besarnya peningkatan kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam memanfaatkan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan di uji penerapan produk. Peningkatan ini dapat dianalisis

dengan menggunakan uji gain melalui kegiatan pretest dan posttest. Menurut

Hake (1999) peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus

normal gain sebagai berikut:

Page 52: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

37

pre

prepost

S

SSg

00100

Keterangan:

preS= Skor rata-rata tes awal (%)

postS= Skor rata-rata tes akhir (%)

Besarnya faktor-g dikategorikan sebagai berikut:

Tinggi : ⟨ ⟩> 0,7 atau dinyatakan dalam persen ⟨ ⟩> 70%

Sedang : 0,3 ≤⟨ ⟩ ≤0,7 atau dinyatakan dalam persen 30% ≤⟨ ⟩≤70%

Rendah : ⟨ ⟩ 0,3 atau dinyatakan dalam persen ⟨ ⟩< 30%

Batas minimal LKS IPA berbasis multiple intelligences ini dapat dikatakan efektif

apabila hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan skor rata-rata N-gain

sebesar 0,3 ≤⟨ ⟩≤0,7 atau dinyatakan dalam persen 30%≤⟨ ⟩≤70% pada kategori

sedang.

Pembelajaran dikatakan berhasil jika nilai hasil belajar siswa mencapai 65%

secara individual dan pembelajaran dianggap berhasil secara klasikal jika hasil

belajar siswa mencapai ≥85% (Mulyasa, 2007). Rumus yang digunakan

diadaptasi dari Depdiknas (2003) dalam Septiani (2013) adalah seagai berikut:

Penerapan LKS IPA berbasis multiple intelligences dapat dikatakan efektif jika

minimal 85% dari seluruh siswa mendapat nilai ≥ KKM (75).

Page 53: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

38

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian pengembangan ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2014 -

3 Juni 2014 di SMP Negeri 1 Batangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

karakteristik dan kelayakan pengembangan LKS IPA berbasis multiple

intelligences sebagai bahan ajar IPA di SMP pada kelas VII kurikulum 2013.

Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan

LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema energi dan kesehatan dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA.

Penelitian pengembangan LKS ini dilakukan sesuai prosedur penelitian yang

dimodifikasi dari model pengembangan Sugiyono (2010).

Hasil penelitian pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences

yang diterapkan pada tema energi dan kesehatan ini meliputi (1) deskripsi

penelitian, (2) hasil pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences, (3)

hasil penilaian kelayakan LKS, (4) keefektifan pengembangan LKS IPA berbasis

multiple intelligences dalam pembelajaran IPA. Adapun hasil pengolahan dan

analisis data dapat diuraikan sebagai berikut.

4.1.1 Deskripsi Penelitian

Penelitian pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences

dilakukan berdasarkan observasi awal tentang keterbutuhan bahan ajar LKS dalam

mendukung pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Batangan. Penelitian ini

dilakukan melalui lima tahapan, yaitu pemilihan lima kecerdasan dominan siswa,

penyusunan produk, uji skala kecil, uji skala besar dan uji penerapan produk.

Tahapan awal dalam pengembangan LKS IPA berbasis multiple

intelligences adalah pemilihan lima kecerdasan dominan siswa sebagai fokus

penelitian. Pada dasarnya setiap siswa memiliki sembilan kecerdasan majemuk

yang melekat pada dirinya, tetapi hanya beberapa kecerdasan yang dominan.

Pemilihan kecerdasan ini dilakukan berdasarkan tes identifikasi kecerdasan

Page 54: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

39

majemuk siswa yang dilakukan dikelas VII A dan VII B. Hasil tes ini dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Tes Identifikasi Kecerdasan Majemuk Siswa

No Kecerdasan Majemuk Skor

1 Liguistik-Verbal 29 %

2 Jasmaniah-Kinestetik 47%

3 Berirama-Musikal 34%

4 Intrapersonal 31%

5 Interpersonal 79%

6 Naturalis 84%

7 Logis-Matematis 57%

8 Visual-Spasial 71%

9 Eksistensial-Spiritual 76%

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa lima kecerdasan dominan

siswa yang diperoleh dari tes identifikasi kecerdasan adalah kecerdasan visual-

spasial dengan jumlah 71%, kecerdasan interpersonal dengan jumlah 79%,

kecerdasan naturalis dengan jumlah 84%, kecerdasan logis-matematis dengan

jumlah 57% dan kecerdasan eksistensial-spiritual dengan jumlah 76%. Namun,

karakteristik kecerdasan naturalis kurang sesuai dengan kebutuhan tema energi

dan kesehatan, sehingga digantikan dengan kecerdasan jasmaniah-kinestetik

dengan jumlah 47%.

Tahap selanjutnya adalah penyusunan LKS. Penyusunan LKS ini dilakukan

dengan membuat kerangka terlebih dahulu dengan berbasis pada lima kecerdasan

dominan yang terpilih sebagai dasar kegiatan pembelajaran dan tugas yang

dikembangkan dalam LKS. Integrasi lima kecerdasan ini dapat diamati melalui

simbol yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Setelah LKS disusun, dilakukan

validasi pakar untuk dilakukan penilaian kelayakan produk sebelum diujicobakan.

Page 55: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

40

Gambar 4.1 Simbol lima kecerdasan majemuk yang dikembangkan

Makna simbol kecerdasan pada Gambar 4.1 dapat dijabarkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Makna simbol kecerdasan majemuk

No Gambar Keterangan Simbol Karakteristik Kompetensi

1

Kecerdasan Visual-

Spasial

Kemampuan menggambar,

memotret dan membuat

diagram.

2

Kecerdasan Logis-

Matematis

Kemampuan bernalar dan

berpikir logis, membuat

kesimpulan dan memecahkan

masalah.

3

Kecerdasan Jasmaniah-

Kinestetik

Kemampuan gerak motorik

dan keseimbangan.

4

Kecerdasan

Interpersonal

Kemampuan bekerjasama,

memimpin dan kepekaan

sosial tinggi.

5

Kecerdasan

Eksistensial-Spiritual

Kemampuan memahami

hakikat kehiupan.

Uji penerapan produk dilakukan pada kelas VII A dengan menggunakan

LKS final dalam proses pembelajaran setelah uji skal kecil dan besar. Proses

pembelajaran yang dilakukan pada kelas penerapan menggunakan rencana

pembelajaran yang telah dibuat. Proses pembelajaran yang dilakukan

menggunakan strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences sesuai LKS

yang dikembangkan. Proses pembelajaran dilaksanakan berdasar RPP yang telah

disusun, terdiri dari empat kali pertemuan. Selain itu, ditambah dua pertemuan

Page 56: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

41

untuk tes kemampuan awal dan akhir siswa melalui pretest dan posttest serta

pengisian angket tanggapan kelayakan LKS siswa.

4.1.2 Hasil Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

Pengembangan LKS dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan bahan ajar

yang disusun berdar kecerdasan dominan siswa. Model pengembangan yang

digunakan adalah pengembangan R&D Sugiyono (2010). Pengembangan ini

disusun menggunakan aplikasi Corel Draw X6 dengan ukuran 20 x 25 cm.

Adapun draft LKS yang disusun dan dinili kelayakanya oleh pakar dapat

dijabarkan sebagai berikut.

a. Cover, merupakan halaman depan LKS yang berisi judul LKS, nama

penyusun, identitas siswa, logo instansi penyusun dan dosen pembimbing.

Cover yang didesain menggambarkan tema energi (gambar kincir angin) dan

kesehatan (gambar bahan makanan) dengan dilengkapi simbol lima kecerdasan

yang dikembangkan dalam LKS.

b. Kata pengantar, berisi pengantar singkat dari penulis tentang LKS yang

dikembangkan.

c. Daftar isi, merupakan halaman petunjuk nomor halaman dari keseluruhan LKS

untuk memudahkan siswa dalam belajar dan melakukan pencarian.

d. “Kenali Aku”, berisi penjelasan simbol lima kecerdasan yang dikembangkan

untuk membantu siswa dalam mengenali kecerdasan dominan.

e. Petunjuk penggunaan, berisi tentang cara penggunaan LKS dalam proses

pembelajaran, baik bagi siswa ataupun guru.

f. “Ayo Belajar IPA”, berisi penjabaran dari kompetensi inti dan kompetensi

dasar dalam tema energi dan kesehatan yang harus dicapai.

g. Peta materi, berisi tentang rangkuman materi yang disusun dalam bentuk

visualisasi bagan dengan tema dibagian atas dan memiliki cabang-cabang.

h. Isi LKS, berisi tentang judul, indikator dan tujuan yang harus dicapai, simbol

kecerdasan yang dikembangkan. Kolom didalamnya meliputi “Oh Ternyata”

(info sains dan kesehatan), “Kartun IPA Pintar” (mini kartun pengantar materi),

“Ayo Mencoba” (kegiatan inti yang dilakukan siswa), “Ayo Amati” (tabel

pengamatan hasil percobaan dan diskusi), “Ayo Cari Tahu” (daftar pertanyaan

Page 57: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

42

yang harus dijawab oleh siswa), “Apa yang Kalian Pikirkan?” (tugas kreatif

kelompok), “Zona Kreatif” (tugas kreatif individu), “Apa Kesimpulanmu?”

(lembar untuk menuliskan kesimpulan sesuai dengan tujuan pembelajaran)

serta catatan guru dan nilai (diisikan oleh guru).

i. Daftar pustaka, bertujuan untuk mencantumkan daftar referensi dalam

pembuatan LKS dari beberapa sumber belajar.

j. Cover belakang LKS, berisi identitas instansi penerbit dan sembilan kecerdasan

majemuk.

Contoh draft LKS IPA berbasis multiple intelligences dapat dilihat pada

Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Contoh draft LKS yang dilengkapi dengan (a) cover depan, (b)

petunjuk belajar, (c) “Kenali Aku” dan (d) kegiatan LKS 2

(a)

(c) (d)

(b)

Page 58: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

43

4.1.3 Hasil Validasi Kelayakan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

Hasil validasi kelayakan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada tema

energi dan kesehatan terdiri dari dua tahap, yaitu penilaian kelayakan tahap I,

terdiri atas (1) komponen isi, (2) komponen penyajian, dan (3) komponen

kegrafikan, serta penilaian kelayakan tahap II terdiri atas (1) komponen isi, (2)

komponen penyajian, dan (3) komponen kebahasaan. Instrumen penilaian validasi

diadaptasi dari BSNP yang dikembangkan kembali berdasarkan karakteristik LKS

yang dikembangkan. Berikut hasil validasi kelayakan LKS dari pakar penyajian,

bahasa dan materi.

4.1.3.1 Validasi Kelayakan LKS Tahap I

Penilaian kelayakan tahap I merupakan penilaian tahap awal yang

menekankan pada kelayakan isi, kelayakan penyajian dan standar kegrafikan

dasar. Instrumen penilaian terdiri dari 3 aspek kelayakan isi, 7 aspek kelayakan

penyajian dan 4 aspek standar kegrafikan dasar. Penilaian tahap I ini dilakukan

oleh sembilan pakar yang terdiri dari tiga dosen FMIPA Unnes yang disertakan

dan enam Guru IPA. Hasil penilaian disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil penilaian kelayakan LKS IPA berbasis multiple

intelligences tahap I

Skor

Komponan Kelayakan

Isi

Komponan Kelayakan

Penyajian

Komponan Kelayakan

Bahasa

Pakar

I

Pakar

II

Pakar

III

Pakar

I

Pakar

II

Pakar

III

Pakar

I

Pakar

II

Pakar

III

3

3

3

3

3

3

3

3

3

7

7

7

7

7

7

7

7

7

4

4

4

4

4

4

4

4

4

Rata-rata Rata-rata Rata-rata

3 7 4

Persentase Persentase Persentase

100% 100% 100%

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2

Berdasarkan data pada Tabel 4.3, dapat dilihat semua validator memberikan

skor maksimal menandakan respon positif (ya) pada semua butir komponen

kelayakan LKS tahap I. Hal ini dapat disimpulkan bahwa LKS IPA berbasis

multiple intelligences dikatakan lolos pada penilaian tahap I.

Page 59: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

44

LKS yang divalidasi oleh pakar berfokus pada penilaian mengenai

kelengkapan komponen-komponen yang ada di dalam LKS. Setelah semua

komponen lengkap, selanjutnya dilakukan validasi tahap II dengan menggunakan

penilaian instrumen BSNP tahap II.

4.1.3.2 Penilaian Kelayakan Tahap II

Penilaian kelayakan LKS pada tahap II menggunakan instrumen penilaian

buku teks yang diadaptasi dari BSNP, meliputi komponen kelayakan isi,

komponen kelayakan bahasa dan komponen kelayakan penyajian. Masing-masing

komponen terdiri dari aspek yang berisi butir-butir penilaian. Penilaian dilakukan

setelah revisi produk atas saran yang telah diberikan oleh pakar. Hasil rekapitulasi

penilaian kelayakan tahap II disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil penilaian kelayakan LKS IPA berbasis multiple

intelligences

Komponen Rerata Skor Kriteria

Kelayakan isi

Kelayakan bahasa

Kelayakan penyajian

3,70

3,89

3,67

Layak

Layak

Layak

Berdasarkan data dari Tabel 4.4, LKS IPA berbasis multiple intelligences

yang telah dinilai oleh pakar yang berkompeten dibidangnya. Pada tahap II LKS

tergolong kategori layak berdasarkan panduan instrumen yang dikembangkan dari

BSNP. Komponen kelayakan bahasa memperoleh rerata skor tertinggi sebesar

3,89, kemudian komponen kelayakan isi memperoleh rerata skor 3,70 dan

komponen penyajian memperoleh rerata skor sebesar 3,67.

4.1.3.2 Penilaian Kelayakan Penyajian

Komponen kelayakan penyajian LKS dinilai oleh tiga orang ahli

dibidangnya, yaitu Dra. Woro Sumarni, M.Si, Suwarno, S.Pd. dan Drs. Juari.

Penilaian ini mencakup aspek kelayakan penyajian dan tampilan LKS. Penilaian

ahli untuk setiap aspek komponen kelayakan penyajian dapat disajikan dalam

Tabel 4.5.

Page 60: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

45

Tabel 4.5 Penilaian kelayakan komponen penyajian

No Aspek Skor Penilaian

Pakar I Pakar II Pakar III

1. Konsistensi sistematika penyajian LKS 4 3 4

2. Kesesuaian kegiatan pembelajaran

dengan lima kecerdasan yang

dikembangkan

4 3 4

3. Penyajian teks dan gambar disertai

dengan rujukan

4 4 4

4. Adanya variasi stimulus 3 4 3

5. Penyajian penugasan secara kreatif 4 4 3

6. Daftar pustaka 3 4 4

Total 22 22 22

Kelayakan isi rata-rata 3,67

Kriteria Layak

Berdasarkan data pada Tabel 4.5 menunjukan bahwa rata-rata setiap aspek

sudah baik, yakni lebih dari 2,75 dari penilaian pakar, yakni rerata skor kelayakan

penyajian sebesar 3,67 dengan kategori layak. Data selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 8. Meskipun demikian, penyajian LKS masih terdapat beberapa

bagian yang perlu direvisi. Saran dan perbaikan oleh pakar penyajian dapat

disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Revisi kelayakan LKS oleh pakar penyajian

No. Saran/Komentar Perbaikan/Revisi

1 Setiap gambar yang disajikan harus

dilengkapi sumber yang jelas

Melengkapi gambar dengan

sumber rujukan gambar

2 Sumber artikel dicantumkan pada

daftar pustaka.

Melengkapi daftar pustaka

dengan sumber rujukan artikel

disertai nama pengarang.

3 Penggunaan font pada kolom Kartun

IPA Pintar harus konsisten

Memperbaiki font kolom Kartun

IPA Pintar dengan tipe „‟Kristen

ITC” dengan ukuran font 10.

Hasil revisi dari pakar penyajian lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

4.3.

Page 61: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

46

(a) (b)

Gambar 4.3 Revisi penyajian gambar disertai sumber, (a) sebelum, (b) sesudah

direvisi

4.1.3.3 Penilaian Kelayakan Kebahasaan

Penilaian komponen kelayakan bahasa pada tahap II dinilai oleh tiga ahli

bahasa, yaitu Stephani Diah Pamelasari, S.S., M.Hum, Karti Indarmi, S.Pd. dan

Bambang Sukamto, S.Pd. Penilaian ahli untuk setiap komponen kelayakan bahasa

digambarkan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil penilaian kelayakan komponen bahasa

No Aspek Skor Penilaian

Pakar I Pakar II Pakar III

1 Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan sosial-emosional siswa

4 4 4

2 Kesesuaian ilustrasi dengan substansi

lima kecerdasan yang dikembangkan

4 4 4

3 Kemampuan memotivasi siswa dengan

melibatkan lima kecerdasan yang

dikembangkan

4 4 4

4 Ketepatan struktur kalimat 4 4 4

5 Keutuhan makna 4 3 4

6 Konsistensi penggunaan istilah 4 4 3

Total 24 23 23

Kelayakan isi rata-rata 3,89

Kriteria Layak

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6

Berdasarkan data pada Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa setiap aspek

kelayakan bahasa, nilai rata-ratanya sudah lebih dari 2,5 sehingga termasuk dalam

kategori layak. Hasil penilaian kelayakan kebahasan oleh pakar menunjukan nilai

Page 62: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

47

rata-rata 3,89. Namun, meskipun dinyatakan layak, LKS ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, LKS harus diperbaiki agar bahasa yang digunakan

dalam LKS sesuai dengan instrumen kelayakan bahasa yang dibuat. Saran dan

perbaikan oleh pakar bahasa disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Revisi kelayakan LKS oleh pakar bahasa

No. Saran/Komentar Perbaikan/Revisi

1 Konsistensi penguunaan kata ganti. Mengganti kata ganti „‟kamu‟‟ dan

„‟anda‟‟ menjadi kalian

2 Kesalahan penulisan pada artikel. Mengganti kesalahan penulisan ejaan

pada kolom Oh Ternyata.

3 Kesalahan penggunaan huruf

kapital.

Memperbaiki penggunaan huruf

kapital.

4 Kesalahan penggunaan tanda baca

garis miring (/) pada kolom

Petunjuk Belajar.

Memperbaiki penggunaan tanda baca

(/) garis miring.

5 Kesalahan penggunaan tanda baca

koma (,) pada sub judul.

Menghilangkan tanda baca koma (,)

pada sub judul.

6 Penggunaan kalimat kurang efektif

kolom Oh Ternyata.

Memperbaiki paragraf dengan

kalimat efektif sesuai masukan

pakar.

Hasil revisi dari pakar lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.4.

(a) (b)

Gambar 4.4 Revisi tanda baca (,) pada sub judul, (a) sebelum, (b) sesudah direvisi

4.1.3.4 Penilaian kelayakan Isi

Penilaian komponen kelayakan isi dinilai oleh tiga ahli materi, yaitu Dr.

Retno Sri Iswari, SU, Hendro Suryono, S.Pd. dan Suci Murni, S.Pd. Komponen

kelayakan isi dengan penilaian rata-rata setiap ahli disajikan pada Tabel 4.9.

Page 63: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

48

Tabel 4.9 Hasil penilaian kelayakan komponen isi

No Aspek Skor Penilaian

Pakar I Pakar II Pakar III

1 Kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD 3 4 4

2 Kesesuaian isi LKS dengan tema

pembelajaran

3 4 3

3 Rujukan termassa (up to date) 3 4 4

4 Mendorong siswa mencari informasi

lebih jauh

4 3 3

5 Mengembangkan kemampuan berpikir

kreatif siswa

4 4 4

6 Mengembangkan kecerdasan

eksistensial-spiritual

4 4 4

7 Mengembangkan kecerdasan

interpersonal

4 4 4

8 Mengembangkan kecerdasan visual-

spasial

4 4 4

9 Mengembangkan kecerdasan logis-

matematis

3 3 4

10 Mengembangkan kecerdasan

jasmaniah-kinestetik

4 4 3

Total 36 38 37

Kelayakan isi rata-rata 3,70

Kriteria Layak

Berdasarkan data pada Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa setiap aspek

kelayakan isi, nilai rata-ratanya sudah lebih dari 2,5 sehingga termasuk dalam

kategori layak. Hasil penilaian kelayakan isi oleh pakar menunjukan nilai rata-rata

3,70. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Namun, meskipun

dinyatakan layak, LKS ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, LKS harus

diperbaiki agar isi LKS sesuai dengan instrumen kelayakan yang dibuat. Saran

dan perbaikan oleh pakar isi disajikan pada Tabel 4.10.

Page 64: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

49

Tabel 4.10 Revisi kelayakan LKS oleh pakar isi

No. Saran/Komentar Perbaikan/Revisi

1 Kompetensi inti dan kompetensi

dasar pada LKS dicantumkan

lengkap dari aspek religi, sikap,

pengetahuan dan keterampilan

sesuai tema yang dikembangkan.

Melengkapi aspek kompetensi inti

dan kompetensi dasar pada kolom

Ayo Belajar IPA.

2 Penulisan indikator pembelajaran

yang kurang tepat.

Memperbaiki penulisan indikator

pembelajaran berdasar saran

pakar.

3 Pada cara kerja percobaan uji bahan

makanan sederhana sebaiknya

ditambahkan warna kontrol positif

pada setiap uji.

Menambahkan petunjuk kerja

tentang warna kontrol pada uji

bahan makanan sederhana sebagai

indikator positif kandungan zat.

4 Kesalahan konsep penggunaan

istilah sistem metabolisme

pencernaan. Materi metabolisme

masih terlalu kompleks untuk

jenjang siswa SMP kelas VII.

Mengganti materi metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak

dengan sistem pencernaan

makanan pada manusia.

5 Penambahan item diagram pada

peta materi agar sesuai dengan

tema energi dan kesehatan.

Menambahkan item diagram

sesuai saran pakar.

6 Kurang tepatnya pertanyaan pada

LKS 3 pada halaman 22 nomor 4

menjadi pertanyaan yang

berhubungan dengan makanan

sebagai penghasil energi.

Mengganti pertanyaan sesuai

sarandari pakar.

Hasil revisi dari pakar materi lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.

(a) (b)

Gambar 4.5 Revisi kompetensi inti, (a) sebelum, (b) sesudah direvisi

Page 65: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

50

4.1.3.5 Uji Coba Skala Kecil, Uji Coba Skala Besar dan Uji Coba Penerapan

Uji coba skala kecil dilakukan pada kelas VIII B sebanyak 10 siswa untuk

memperoleh saran siswa dalam penyempurnaan LKS. Data yang diperoleh dari uji

coba skala kecil, yaitu data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS

dalam pembelajaran IPA. Data tanggapan siswa pada uji coba skala kecil

disajikan dalam Tabel 4.11.

Uji coba skala besar dilakukan pada kelas VII B dengan sampel 29 siswa.

Proses pembelajaran dilakukan di kelas, kemudian siswa diminta untuk mengisi

angket tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS. Data tanggapan siswa pada

uji coba skala besar disajikan pada Tabel 4.11.

Uji penerapan LKS dilakukan pada kelas VII A di SMP Negeri 1 Batangan.

Proses pembelajaran dengan menggunakan LKS dilakukan selama 6 pertemuan

(12 JP). Penerapan LKS pada proses pembelajaran diperoleh data tanggapan

siswa, hasil belajar siswa dari nilai pretest dan posttest, serta lembar observasi

sikap kreatif siswa. Hasil tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS dalam

pembelajaran IPA disajikan dalam Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Rekapitulasi tanggapan siswa pada uji coba skala kecil, skala besar dan

kelas penerapan

No Pernyataan Persentase (%) dan Kriteria

Skala

Kecil

Skala

Besar

Skala

Penerapan

1. Desain LKS menarik. 85% 87,93% 88,33%

2. Bahasa LKS mudah dimengerti. 77,5% 82,36% 82,58%

3. LKS dapat dipelajari secara

individu maupun kelompok.

80%

87,93%

90,83%

4. Petunjuk dalam LKS mudah

dimengerti.

78%

84,48%

85,83%

5. Kegiatan pembelajaran yang

disajikan bervariasi dan

menyenangkan.

80%

87,93%

89,17%

6. Kegiatan pembelajaran disajikan

secara rinci dikaitkan dengan

masalah sehari-hari.

67,5%

82,76%

85,83%

7. LKS dikembangkan sesuai dengan

lima kecerdasan yang

diintegrasikan.

62,5%

87,93%

90%

8. LKS dilengkapi dengan 80% 87,07% 87,5%

Page 66: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

51

pertanyaan-pertanyaan kreatif.

9. LKS IPA membuat saya lebih

banyak bersyukur dan giat belajar.

80%

85,34%

90,83%

10. LKS membuat saya tertarik untuk

belajar dan berkreativitas.

72,5%

82,76%

90%

Rerata Skor 76,25% 85,69% 88,08%

Kriteria Baik Sangat

Baik

Sangat Baik

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17

Hasil tanggapan sepuluh siswa kelas VIII B pada uji coba skala kecil

terhadap LKS IPA berbasis multiple intelligences diperoleh rata-rata persentase

sebesar 76,25% dengan kriteria baik. Hasil analisis angket tanggapan siswa uji

coba skala kecil ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan mendapat

tanggapan siswa positif, sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran

IPA.

Uji skala besar yang dilaksanakan di kelas VII B diperoleh rata-rata

persentase sebesar 85,69% dengan kriteria sangat baik. Pada uji ini mengalami

peningkatan sebesar 9,54% dari uji coba skala kecil. Hasil analisis angket

tanggapan siswa uji coba skala besar ini menunjukkan bahwa LKS yang

dikembangkan mendapat tanggapan siswa positif, sehingga layak digunakan

dalam proses pembelajaran IPA.

Pada uji coba kelas penerapan, LKS yang dikembangkan digunakan dalam

proses pembelajaran. Angket diberikan di akhir pertemuan. Hasil penilaian angket

tanggapan siswa diperoleh rata-rata persentase sebesar 88,08% dengan kriteria

sangat baik. Pada uji ini mengalami peningkatan sebesar 2,39% dari uji coba

skala besar.

4.1.3.4 Penilaian Angket Tanggapan Guru Terhadap LKS IPA Berbasis

Multiple Intelligences

Data tanggapan guru diambil melalui angket untuk mengetahui kelayakan

LKS IPA berbasis multiple intelligences dalam pembelajaran IPA. Hasil analisis

angket dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Page 67: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

52

Tabel 4.12 Hasil tanggapan guru IPA

No. Tanggapan Guru Persentase Kriteria

1. Guru IPA I 90 % Sangat Baik

2. Guru IPA II 95 % Sangat Baik

Rerata skor 92,5 % Sangat Baik

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18

Berdasarkan analisis angket tanggapan oleh dua guru IPA, diperoleh rata-

rata persentase sebesar 92,5%. Oleh karena itu, LKS IPA berbasis multiple

intelligences dapat dinyatakan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran

IPA pada tema energi dan kesehatan.

4.1.4 Keefektifan Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

Dalam Pembelajaran IPA

Keefektifan pengembangan LKS ini dapat diketahui dengan melakukan uji

penerapan produk. Uji penerapan produk dilakukan dengan menerapakan LKS

final dalam proses pembelajaran dengan empat kali pertemuan untuk pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dan dua kali pertemuan untuk mengukur kemampuan awal

dan akhir siswa dalam pembelajaran. Pengukuran efektivitas penerapan LKS ini

dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa, sikap kreatif dan aktivitas siswa

sebagaimana diuraikan sebagai berikut.

4.1.4.1 Penilaian Hasil Belajar Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Pemanfaatan bahan ajar LKS IPA berbasis multiple intelligences pada

pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal ini

dapat diukur dengan tes kemampuan berpikir kreatif yang dilakukan pada uji coba

penerapan di kelas VII A melalui pretest dan posttest. Tes ini berbentuk uraian

dengan mengukur empat indikator keterampilan, yaitu keterampilan berpikir

luwes, keterempilan berpikir lancar, keterampilan berpikir orisinal dan

keterampilan berpikir elaborasi.

Hasil belajar siswa dari nilai pretest dan posttest menunjukkan

perbandingan nilai sebagai data keefektifan penggunaan LKS yang

dikembangkan. Data selengkapnya untuk hasil belajar siswa dapat dilihat pada

Tabel 4.13 sebagai berikut.

Page 68: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

53

Tabel 4.13 Data hasil pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif

Data Nilai siswa

Pretest Posttest

Jumlah siswa 30 30

Nilai tertinggi 43,14 100

Nilai terendah 19,61 42,14

Rata-rata nilai 31,90 80,2

∑ siswa tuntas 0 27

∑ siswa tidak tuntas 30 3

Ketuntasan klasikal 0% 90%

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13

Berdasarkan Tabel 4.13, secara keseluruhan ketuntasan hasil belajar siswa

dari analisis pretest dan posttest mengalami peningkatan yang signifikan, yakni

sebesar 90%. Pada hasil penilaian pretest, dari 30 siswa tidak ada yang mendapat

nilai yang memenuhi kriteria ketuntasan. Setelah siswa mengalami proses

pembelajaran dengan menggunakan LKS IPA berbasis multiple intelligences,

diberikan posttest di akhir pembelajaran. Pada hasil penilaian posttest hanya 3

siswa yang tidak memenuhi nilai ketuntasan. Hal ini berarti LKS yang

dikembangkan efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA kelas VII.

Perbandingan pretest dan posttest kelas penerapan dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Perbandingan pretest dan posttest hasil belajar kemampuan berpikir

kreatif

Peningkatan indikator kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat melalui analisis

hasil tes dengan menggunakan rumus N-gain yang hasilnya disajikan pada Tabel

4.14.

19,61

43,14

31,90

43,14

100

80,2

0

20

40

60

80

100

120

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-Rata

Pretest

Posttest

Page 69: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

54

Tabel 4.14 Rekapitulasi hasil uji gain nilai pretest dan posttest

No Indikator Berpikir

Kreatif

Rata-rata skor Nilai

N-gain

Kriteria

Pretest Posttest

1 Berpikir Lancar 81,67 95,83 0,77 Tinggi

2 Berpikir Luwes 36,49 80,7 0,70 Sedang

3 Berpikir Orisinal 13,92 78,63 0,75 Tinggi

4 Berpikir Elaborasi 33,64 75,45 0,63 Sedang

Rata-rata total 41,43 82.65 0,71 Tinggi

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh dari uji

gain sebesar 0,71 sehingga dapat disimpulkan peningkatan kemampuan berpikir

kreatif siswa memiliki kriteria tinggi. Kemampuan berpikir lancar memperoleh

skor N-gain dengan peningkatan tertinggi sebesar 0,77, kemudian kemampuan

berpikir orisinal memperoleh skor sebesar 0,75 dengan kriteria tinggi,

kemampuan berpikir luwes memperoleh skor sebesar 0,70 dengan kriteria sedang

dan kemampuan berpikir elaborasi memperoleh skor sebesar 0,63 dengan kriteria

sedang.

4.1.4.2. Hasil Observasi Sikap Kreatif Siswa

Observasi sikap kreatif siswa digunakan untuk mengetahui sikap keatif

siswa selama proses pembelajaran pada uji coba penerapan di kelas VII A.

Penilaian ini dilakukan oleh dua observer menggunakan lembar observasi dengan

lima aspek sikap kreatif, yaitu (1) keterbukaan terhadap pengalaman baru; (2)

kebebasan dalam ungkapan diri; (3) minat terhadap kegiatan kreatif, (4)

kepercayaan terhadap gagasan sendiri, dan (5) menghargai fantasi. Observer

menilai sikap kreatif siswa selama proses pembelajaran. Perbandingan hasil

observasi sikap kreatif siswa pada setiap pertemuan disajikan dalam Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Perbandingan hasil observasi sikap kreatif siswa

No Pertemuan Jumlah persentase

(%)

Kriteria

1 Pertemuan 1 78,83 Kreatif

2 Pertemuan 2 80,33 Kreatif

3 Pertemuan 3 82 Sangat Kreatif

4 Pertemuan 4 83,83 Sangat Kreatif

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15

Page 70: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

55

Hasil analisis data observasi sikap kretaif siswa pada pertemuan 1 diperoleh

rerata skor sebesar 78,83% dengan kriteria kreatif, kemudian pada pertemuan 2

diperoleh rerata skor sebesar 80,33% dengan kriteria kreatif, pada pertemuan 3

diperoleh rerata skor sebesar 82% dengan kriteria sangat kreatif dan pertemuan 4

diperoleh rerata skor sebesar 83,83% dengan kriteria sangat kreatif. Setiap

pertemuan mengalami peningkatan persentase sikap kreatif. Peningkatan ini dapat

dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Hasil observasi sikap kreatif siswa

4.1.4.2. Hasil Observasi Aktivitas Motorik Siswa

Observasi aktivitas komotorik siswa digunakan untuk mengetahui

keterampilan motorik siswa dalam penggunaan LKS selama proses pembelajaran

pada uji coba penerapan di kelas VII A. Penilaian ini dilakukan oleh observer

menggunakan lembar observasi dengan empat aspek aktivitas motorik, yaitu

persiapan alat dan bahan sesuai petunjuk LKS, ketepatan dalam melakukan

prosedur ilmiah, ketepatan dalam menyelesaikan tugas dan komunikasi ilmiah.

Perbandingan hasil observasi aktivitas motorik siswa pada setiap pertemuan

disajikan dalam Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Perbandingan hasil observasi aktivitas motorik siswa

No Pertemuan Jumlah persentase

(%)

Kriteria

1 Pertemuan 1 80,21 Aktif

2 Pertemuan 2 83,75 Sangat Aktif

3 Pertemuan 3 88,34 Sangat Aktif

4 Pertemuan 4 90,10 Sangat Aktif

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16

78.83%

80.33%

82%

83.83%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Page 71: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

56

Hasil analisis data observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1

diperoleh rerata skor sebesar 80,21% dengan kriteria aktif, kemudian pada

pertemuan 2 diperoleh rerata skor sebesar 83,75% dengan kriteria sangat aktif,

pada pertemuan 3 diperoleh rerata skor sebesar 88,34% dengan kriteria sangat

aktif dan pertemuan 4 diperoleh rerata skor sebesar 90,10% dengan kriteria sangat

aktif. Setiap pertemuan mengalami peningkatan persentase aktivitas. Peningkatan ini

dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Hasil observasi aktivitas siswa

4.2 Pembahasan

4.2.1 Karakteristik Dan Pengembangan LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences

LKS merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan untuk membantu

siswa dalam memahami dan menemukan konsep dalam proses pembelajaran

(Susilowati, 2013). Pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences

dilakukan berdasarkan tuntutan kurikulum dan analisis kebutuhan bahan ajar di

SMP Negeri 1 Batangan yang mengharuskan pembelajaran IPA dilaksanakan

secara integrated science dan berbasis pada karakteristik siswa. Namun, pada

penerapannya di lapangan, LKS yang dibuat sendiri oleh guru IPA masih terpisah

antara LKS IPA fisika dan LKS IPA biologi sesuai dengan latar belakang guru

yang mengajar belum dapat mengoptimalkan potensi siswa.

LKS yang digunakan selama ini sudah berfungsi sebagai petunjuk dalam

menemukan konsep, tetapi kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam LKS

kurang bervariasi, yaitu lebih didominasi dengan kegiatan yang mengembangkan

80,21%

83,75%

88,02%

90,10%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Page 72: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

57

kecerdasan logis-matematis saja, seperti latihan soal dan demonstrasi. Meskipun

demikian, tidak semua siswa yang memiliki kecerdasan dominan logis-matematis

dapat berkembang dengan prestasi yang hebat. Hal ini dikarenakan beberapa

aspek yang mempengaruhi perkembangan kecerdasannya, seperti faktor motivasi

belajar, daya tangkap dan lingkungan. Selain itu, pertanyaan dan penugasan dalam

LKS yang digunakan belum dapat mengeksplorasi kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam belajar. Oleh karena itu, hendaknya LKS dibuat dengan berbasis

pada kecerdasan majemuk siswa. Chatib (2012) menegaskan bahwa setiap

individu terlahir dalam kecerdasan yang berbeda dan memiliki karakter dasar

yang unik.

Penyusunan bahan ajar hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswa

sebagai sasaran (Depdiknas, 2008). Pengembangan LKS ini disusun berdasarkan

tes identifikasi kecerdasan untuk mengetahui kecerdasan dominan siswa. Hasil tes

tersebut kemudian dianalisis untuk diambil lima kecerdasan dominan siswa.

Berdasar tes identifikasi kecerdasan tersebut diperoleh enam kecerdasan dengan

skor tertinggi, terdiri atas (1) kecerdasan naturalis, (2) kecerdasan visual-spasial,

(3) kecerdasan intrapersonal, (4) kecerdasan eksistensial-spiritual, (5) kecerdasan

logis-matematis dan (6) kecerdasan jasmaniah kinestetik. Sementara itu,

kecerdasan linguistik-verbal, musikal berirama dan intrapersonal memperoleh

skor terendah sehingga tidak menjadi dasar pengembangan LKS ini. Namun,

kecerdasan ini tetap diakomodasikan dalam LKS untuk mengembangkan

kreativitas siswa melalui tugas kreatif.

Enam kecerdasan yang memiliki skor tertinggi tidak langsung dipilih,

namun disesuaikan dahulu dengan karakteristik tema energi dan kesehatan. Pada

tema ini mencakup konsep energi dan perubahannya, makanan sebagai sumber

energi dan sistem pencernaan makanan. Meskipun kecerdasan naturalis

memperoleh skor tertinggi, kecerdasan ini tidak digunakan dalam dasar

pengembangan LKS. Hal ini dikarenakan karakteristik kecerdasan naturalis tidak

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Oleh karena itu, dipilih lima kcerdasan

dominan siswa dalam pengembangan ini, antara lain (1) kecerdasan visual-spasial,

(2) kecerdasan interpersonal, (3) kecerdasan eksistensial-spiritual, (4) kecerdasan

Page 73: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

58

logis-matematis, dan (5) kecerdasan jasmaniah kinestetik. Hal ini sesuai dengan

temuan Rizal dan Wasis (2012) menyatakan bahwa pengembangan LKS IPA

berbasis multiple intelligences bertujuan agar siswa dapat menemukan dan

memahami konsep materi menggunakan potensi yang dimiliki. Dalam

penelitiannya dipilih empat kecerdasan majemuk yang sesuai dengan karakteristik

tema optik. Pengambilan lima kecerdasan ini didasarkan pada analisis kebutuhan

belajar siswa pada tema energi dan kesehatan.

LKS IPA berbasis multiple intelligences dikembangkan dengan kegiatan

pembelajaran yang bervariasi dan penugasan kreatif yang dapat melibatkan siswa

aktif dalam pembelajaran. Desain lembar LKS dilengkapi dengan info-sains dan

kesehatan serta mini kartun IPA, sehingga dapat menarik dan tidak terkesan

monoton. Prastowo (2012) menegaskan bahwa penampilan fisik bahan ajar yang

menarik dapat memotivasi siswa dalam mempelajarinya. LKS ini terdiri dari tiga

LKS yang didalamnya telah diintegrasikan lima kecerdasan dominan. Hal inilah

yang menjadi karakteristik pengembangan LKS IPA berbasis multiple

intelligences.

Menurut Yaumi (2012), aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk

menumbuhkan dan mengembangkan kecerdasan interpersonal adalah menerapkan

model jigsaw, membuat kelompok kooperatif, membuat teamwork, berdiskusi

kelompok, melakukan simulasi, melakukan wawancara dan membuat

keterampilan kolaboratif. LKS ini mengembangkan aktivitas membuat teamwork

diawal pertemuan, melakukan diskusi kelompok dalam kegiatan pembelajaran

maupun tugas kreatif dan membuat keterampilan kolaboratif pada LKS 1 dan

LKS 3. Kecerdasan jasmaniah-kinestetik secara umum dapat dikembangkan

dengan ekspresi fisik seperti membuat proyek peraga, bermain peran, olahraga

dan tebak kata. LKS ini mengembangkan aktivitas membuat proyek peraga pada

LKS 1 dan melakukan presentasi kreatif yang melibatkan gerak tubuh pada LKS

3. Amstrong (2005) mengungkapkan tentang Arnold Gesell, seorang pelopor

perkembangan anak, sering menekankan bahwa pikiran bermanisfestasi sendiri

dalam segala sesuatu yang dilakukan tubuh.

Page 74: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

59

LKS 1 dengan judul energiku mengubah dunia. Kegiatan inti pembelajaran

ini adalah membuat proyek sederhana, yakni kincir angin dan ketapel sederhana

sebagai aplikasi konsep energi dan perubahanya. Kegiatan proyek ini

mengembangkan kecerdasan jasmaniah-kinestetik dan intrapersonal. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bas dan Beyhan (2010) tentang

dampak penerapan multiple intelligences yang berbantuan model proyek dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris.

Implementasi LKS 1 dilaksanakan pada pertemuan kedua. Siswa sangat antusias

dalam membuat kincir angin dan ketapel sederhana. Kincir angin kemudian

dibandingkan dengan sumber energi pada jam beker, senter, panas matahari dan

spirtus. Hal ini bertujuan untuk membedakan sumber energi terbaharukan dan tak

terbaharukan. Selanjutnya, ketapel sederhana dibuat untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi besarnya energi potensial pada benda. Evaluasi pada

implementasi LKS ini adalah manajemen waktu dan kelas. Suasana kelas kurang

terkontrol saat kegiatan proyek dan waktu yang digunakan melebihi alokasi waktu

pembelajaran sampai 15 menit. Hal ini dikarenakan siswa sempat terlalu terlena

bermain dengan kincir angin dan ketapel sehingga guru harus berkali-kali

mengingatkan untuk segera mengerjakan LKS.

LKS 2 dengan judul makanan sehat makanan anak cerdas. Kegiatan inti

pembelajaran ini adalah eksperimen uji makanan sederhana sebagai aplikasi

konsep sumber energi pada makanan. Kegiatan eksperimen ini mengembangkan

logis-matematis dan visual-spasial. Menurut Yaumi (2012), aktivitas

pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan

kecerdasan logis-matematis adalah berpikir kritis (chritical thinking),

menggunakan pertanyaan sokrates (socratic questioning), menganalisis, membuat

simbol abstrak, membuat kalkulasi, berpikir rasional (rational thinking),

membandingkan, membuat urutan, eksperimen, problem solving,

mengklasifikasi, membuat alasan, menulis masalah dengan angka-angka dan

berpikir ilmiah (scientific ilmiah). LKS ini mengembangkan aktivitas

menganalisis percobaan dan membuat kesimpulan pada setiap LKS, penugasan

kreatif berbasis masalah dan eksperimen. Aktivitas pembelajaran pada kecerdasan

Page 75: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

60

visual-spasial umumnya dapat dilakukan dengan pembelajaran konsep melalui

foto, film, video, gambar, sketsa, pola, simbol dan pengamatan lingkungan

sekitar. LKS ini mengembangkan aktivitas pengamatan warna pada LKS 2 dan

penyusunan diagram pada LKS 3 serta pengamatan foto, gambar dan mini kartun

pada penugasan kreatif.

Implementasi LKS 2 dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Siswa sangat

antusias melakukan praktikum uji karbohidrat, protein dan lemak di laboratorium

IPA. Evaluasi pada implementasi LKS ini adalah manajemen kelas. Suasana kelas

kurang terkontrol sehingga sering menimbulkan kegaduhan. Hal ini dikarenakan

kondisi laboratorium yang kurang memenuhi standar, terutama pada pengairan

dan pembuangan limbah, sehingga pembuangan harus di luar kelas. Selain itu,

karena laboratorium IPA jarang digunakan, kondisi udara dalam ruangan sedikit

pengap sehingga mengganggu kenyamanan belajar siswa.

LKS 3 dengan judul sistem pencernaan makanan. Kegiatan inti

pembelajaran ini adalah menyusun diagram dan merancang presentasi kreatif

sebagai aplikasi konsep sistem pencernaan makanan. Kegiatan proyek ini

mengembangkan kecerdasan jasmaniah-kinestetik, visual-spasial dan

interpersonal. Implementasi LKS 3 dilaksanakan pada pertemuan keempat dan

kelima. Pada pertemuan keempat siswa menyusun diagram dan merancang

presentasi kreatif tentang sistem pencernaan makanan.

Pada pertemuan kelima siswa melakukan presentasi kreatif sesuai draft yang

sudah dirancang. Kelompok pertama melakukan presentasi dengan gambar

diagram pada karton, kelompok kedua tampil dengan lagu sistem pencernaan

makanan dengan mengadaptasi lagu soundtrack film Doraemon, kelompok ketiga

tampil dengan bermain peran dengan memanfaatkan papan nama yang

dikalungkan di leher, kelompok keempat tampil dengan lagu sistem pencernaan

makanan dengan mengadaptasi lagu „‟Naik-Naik Ke Puncak Gunung‟‟ dan

kelompok lima tampil dengan liputan berita. Pada akhir pembelajaran, guru

memberikan penghargaan untuk kelompok terkreatif. Secara umum, kegiatan

pembelajaran pada pertemuan ini sudah sesuai harapan. Namun, yang perlu

dievaluasi adalah manajemen waktu dan pengkondisian kelas. Waktu yang

Page 76: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

61

digunakan melebihi alokasi jam pembelajaran sampai 12 menit. Suasana kelas

kurang terkontrol saat siswa akan melakukan presentasi kreatif. Evaluasi pada

implementasi LKS ini adalah pada pertemuan keempat tentang manajemen waktu.

Siswa masih belum terbiasa presentasi di depan kelas sehingga menghabiskan

banyak waktu untuk persiapan.

Sementara itu, kecerdasan eksistensial-spiritual dikembangkan melalui

pencerminan nilai kehidupan dari artikel ilmiah dan pertanyaan kreatif. Menurut

Yaumi (2012), aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan

kecerdasan eksistensial-spiritual adalah menulis esai reflektif, berdiskusi tentang

isu-isu, mewawancari potensi lokal, mengaitkan ilmu pengetahuan dengan agama

dan membuat respon terhadap nilai kehidupan.

Pada Pertemuan pertama dan keenam dilaksanakan pretest dan posttest

untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menggunakan LKS

selama pembelajaran. Tes yang diberikan berbentuk uraian yang dibuat sesuai

indikator kemampuan berpikir kreatif, yaitu keterampilan berpikir lancar,

keterampilan berpikir luwes, keterampilan berpikir orisinal dan keterampilan

berpikir elaborasi.

Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan merupakan penunjang dalam

pembangunan konsp IPA melalui aktivitas kreatif, seperti membuat proyek

sederhana, gagasan inovatif, menyusun diagram dan presentasi kreatif, sesuai

dengan kecerdasan dan potensi yang dimiliki siswa. Shanahan (2009) menyatakan

bahwa aktivitas pendorong kreativitas siswa dapat dilakukan dengan kegiatan

painting (menggambar), membuat pola (engeneering design) dan drama (dramatic

presentation).

4.2.2 Penilaian Kelayakan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

Penilaian kelayakan LKS dapat diukur melalui validasi pakar dan angket

tanggapan siswa. Validasi pakar merupakan penilaian kelayakan LKS yang

dilakukan oleh pakar yang berkompeten dibidangnya dengan menggunakan

instrumen yang dikembangkan dari BSNP. Validasi kelayakan yang telah

dilakukan mencakup penilaian kelayakan komponen penyajian, komponen bahasa

dan komponen isi.

Page 77: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

62

Validasi kelayakan penyajian dinilai oleh tiga pakar, yaitu satu dosen IPA

Unnes, Dra. Woro Sumarni, M.Si. dan dua guru IPA dari SMP Negeri 1

Batangan, Suwarno, S.Pd. dan Drs. Juari. Instrumen penilaian diadaptasi dari

BSNP yang telah disesuaikan dengan karakteristik LKS yang dikembangkan.

Penilaian kelayakan penyajian LKS dilakukan dua tahap, tahap I dan tahap II.

Penilaian tahap I merupakan penilaian mengenai kelengkapan komponen

yang terdapat dalam LKS. Kelengkapan LKS tahap 1 sejalan dengan Prastowo

(2012) dimana LKS merupakan bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas yang

terdiri atas enam unsur utama, meliputi (1) judul, (2) petunjuk belajar; (3)

kompetensi dasar atau materi pokok, (4) informasi pendukung, (5) tugas atau

langkah kerja, dan (6) penilaian. Berdasarkan Tabel 4.3 hasil penilaian pakar

terhadap LKS IPA berbasis multiple intelligences menunjukan bahwa semua butir

penilaian mendapat respon positif. Hal tersebut dikarenakan semua butir

komponen telah terpenuhi dan komponen yang terdapat dalam LKS sudah

lengkap. Oleh karena itu, LKS dapat dinyatakan lolos pada penilaian tahap I. Pada

penilaian tahap I tidak ada saran dari ahli untuk revisi sehingga bisa dilanjutkan

pada penilaian kelayakan LKS tahap II.

Penilaian kelayakan LKS tahap II mencakup pendukung penyajian materi dan

penyajian pembelajaran. Aspek yang dinilai antara lain: konsistensi sistematika

LKS, kesesuaian penyajian kegiatan pembelajaran dengan lima kecerdasan yang

dikembangkan, penyajian teks dan gambar disertai rujukan, adanya variasi

stimulus, penyajian penugasan secara kreatif dan penulisan daftar pustaka. Aspek

tersebut berisi butir-butir penilaian yang telah mendapat respon positif oleh pakar.

Aspek pertama, konsistensi sistematika LKS. Secara umum ketiga pakar

memberikan skor yang baik. Pakar I dan III memberikan skor 4, sedangkan pakar

II memberikan skor 3. Hal ini berarti sistematika penyajian pada setiap LKS

sudah lengkap dan runtut. Bagian yang perlu direvisi adalah pada halaman 1,

yakni pada bagian tujuan dan indikator pembelajaran hendaknya dihilangkan atau

jumlah butirnya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang dituliskan pada

awal setiap LKS. Setelah direvisi, bagian tujuan dan indikator pembelajaran pada

halaman 1 dihilangkan.

Page 78: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

63

Aspek kedua, kesesuaian penyajian kegiatan pembelajaran dengan lima

kecerdasan yang dikembangkan. Berdasar penelitian Bas dan Beyhan (2010), teori

multiple intelligences dapat diterapkan melalui kegiatan yang sesuai dengan

kecerdasan siswa. Secara umum ketiga pakar memberikan skor yang baik. Pakar I

dan III memberikan skor 4, sedangkan pakar II memberikan skor 3. Hal ini berarti

penyajian LKS sudah dapat menggambarkan karakteristik kelima kecerdasan yang

dapat dilihat melalui simbol setiap kecerdasan. Aspek ketiga, penyajian teks dan

gambar disertai rujukan. Penilaian pakar memberikan skor maksimum, yaitu 4,

menandakan penyajian teks dan gambar sudah disertai penulisan rujukan yang

baik. Simbol ini digunakan untuk mempermudah siswa memahami kecerdasan

yang dikembangkan (Utami, 2012).

Aspek keempat, adanya variasi stimulus. Secara umum ketiga pakar

memberikan skor yang baik. Pakar I dan III memberikan skor 3, sedangkan pakar

II memberikan skor 4. Rohaeti dkk (2009) mengungkapkan bahwa penyajian LKS

sebaiknya lebih menekankan pada penemuan konsep dan variasi stimulus melalui

kegiatan pembelajaran yang komunikatif. Variasi stimulus ini bertujuan untuk

memandu siswa dalam berpikir logis, seperti “Apa yang Kalian Pikirkan?”;

melakukan kerja ilmiah, seperti “Ayo Lakukan”; mengamati kerja ilmiah, seperti

“Ayo Amati”; mencari informasi lebih luas, seperti “Ayo Cari Tahu”; dan berpikir

kreatif, seperti “Zona Kreativitas”. Bagian yang perlu direvisi adalah konsistensi

penggunaan font yang jelas dan menarik. Setelah direvisi, penulisan stimulus ini

disajikan dengan font CCSmashOpen.

Aspek kelima, penyajian penugasan secara kreatif. Secara umum ketiga

pakar memberikan skor yang baik. Pakar I dan II memberikan skor 4, sedangkan

pakar III memberikan skor 3. Tugas kreatif diberikan pada setiap kegiatan LKS

dengan berbasis masalah. Tujuannya adalah untuk mengakomodasikan siswa

untuk memberdayakan keterampilan berpikir kreatifnya melalui interprestasi

fenomena atau demonstrasi (Purnamaningrum dkk, 2012). Hal ini dapat dilihat

pada LKS 1, tugas kreatif yang disajikan adalah diskusi dan penggalian informasi

tentang krisis energi dan membuat karya kreatif dalam menanggapi krisis energi

dalam kehidupan. Tugas kreatif ini dapat menggali keterampilan berpikir lancar,

Page 79: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

64

luwes dan orisinal. Pada LKS 2, siswa diberikan tugas untuk mencari info

kesehatan tentang penyakit kekurangan gizi dan membuat karya kreatif dalam

menanggapi penyakit gizi yang mewabah dalam kehidupan. Tugas kreatif ini

dapat menggali keterampilan berpikir luwes dan orisinal. Pada LKS 3, siswa

diberikan tugas untuk membuat rancangan presentasi kreatif untuk ditampilkan

pada pertemuan selanjutnya tentang sistem pencernaan makanan. Tugas kreatif ini

dapat menggali keterampilan berpikir elaborasi dan orisinal. Penugasan kreatif

berbasis kecerdasan siswa merupakan sarana untuk membantu siswa mengenal

kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya (Ayriza, 2011).

Aspek keenam, penulisan daftar pustaka. Secara umum ketiga pakar memberikan

skor yang baik. Pakar II dan III memberikan skor 4, sedangkan pakar I memberikan skor

3. Hal ini berarti penulisan daftar pustaka pada LKS sudah lengkap dan benar. Hal yang

perlu direvisi adalah penambahan sumber artikel pada daftar pustaka. Secara umum,

penyajian LKS sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari skor penilaian rata-rata dari tiga

pakar, yaitu 3,67. Berdasarkan penilaian BSNP, LKS ini dapat dikatakan layak untuk

digunakan.

Validasi kelayakan bahasa dinilai oleh tiga pakar, yaitu satu dosen IPA

Unnes, Stephanai Diah P, S.S., M.Hum. serta dua guru IPA dari SMP Negeri 1

Batangan, Karti Indarmi, S.Pd. dan Bambang Sukamto, S.Pd. Instrumen penilaian

diadaptasi dari BSNP yang telah disesuaikan dengan karakteristik LKS yang

dikembangkan. Penilaian kelayakan penyajian LKS dilakukan dua tahap, tahap I

dan tahap II.

Penilaian tahap I merupakan penilaian mengenai kelengkapan komponen

yang terdapat dalam LKS. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil penilaian pakar terhadap

LKS IPA berbasis multiple intelligences menunjukan bahwa semua butir penilaian

mendapat respon positif. Hal tersebut dikarenakan semua butir komponen telah

terpenuhi dan komponen yang terdapat dalam LKS sudah lengkap. Oleh karena

itu, LKS dapat dinyatakan lolos pada penilaian tahap I. Pada penilaian tahap I

tidak ada saran dari ahli untuk revisi sehingga bisa dilanjutkan pada penilaian

kelayakan LKS tahap II.

Page 80: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

65

Penilaian kelayakan LKS tahap II mencakup kesesuaian penggunaan bahasa

LKS. Aspek yang dinilai antara lain: kesesuaian bahasa dengan tingkat

perkembangan emosional siswa, kesesuaian ilustrasi dengan substansi

lingkuangan sekitar, kemampuan memotivasi siswa dengan melibatkan lima

kecerdasan yang dikembangkan, ketepatan struktur kalimat, keutuhan makna dan

konsistensi penggunaan istilah. Aspek tersebut berisi butir-butir penilaian yang

telah mendapat respon positif oleh pakar.

Aspek pertama, kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan emosional

siswa. Secara umum ketiga pakar memberikan skor yang baik. Pakar I,II, dan III

memberikan skor maksimum, yaitu 4. Hal ini berrti bahasa yang digunakan dalam

LKS sederhana, menarik dan mudah dipahami sesuai dengan tingkat

perkembangan emosional siswa tingkat SMP. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Arafah dkk (2012) bahwa LKS dikatakan valid dapat ditinjau dari

penilaian pakar dengan skor maksimum pada tata urutan pelajaran yang sesuai

dengan tingkat kemampuan siswa dan sumber bacaan yang sesuai dengan

jangkauan keterbacaan siswa.

Aspek kedua, kesesuaian ilustrasi dengan substansi lingkuangan sekitar.

Secara umum ketiga pakar memberikan skor yang baik. Pakar I, II, dan III

memberikan skor maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti ilustrasi yang digunakan

sebagai pengantar konsep sudah sangat baik disajikan pada LKS. Ilustrasi yang

digunakan berupa artikel sains dan mini kartun IPA yang disesuaikan secara

faktual. Aspek ketiga, ketepatan struktur kalimat. Secara umum ketiga pakar

memberikan skor yang sangat baik. Pakar I, II, dan III memberikan skor

maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti penggunaan kalimat dalam LKS sudah sesuai

dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar.

Aspek keempat, keutuhan makna. Secara umum ketiga pakar memberikan

skor yang baik. Pakar I dan III mendapatkan skor 4, sedangkan pakar II

mendapatkan skor 3. Hal ini berarti penggunaan bahasa LKS telah dapat

menggambarkan makna sesuai konsep tema yang dikembangkan. Bagian yang

perlu direvisi adalah ketepatan penggunaan tanda baca koma (,) pada sub judul.

Aspek kelima, kemampuan memotivasi siswa dengan melibatkan lima

Page 81: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

66

kecerdasan. Secara umum ketiga pakar memberikan skor yang sangat baik. Pakar

I,II, dan III memberikan skor maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti penggunaan

bahasa dalam LKS mampu memotivasi siswa untuk mengembangkan rasa ingin

tahu. Aspek keenam, konsistensi penggunaan istilah. Secara umum ketiga pakar

memberikan skor yang baik. Pakar I dan II mendapatkan skor 4, sedangkan pakar

III mendapatkan skor 3. Hal ini berarti penggunaan bahasa LKS sudah

menggunakan istilah yang konsisten dalam menggambarkan suatu konsep. Hal

yang perlu direvisi adalah penggunaan kata ganti kamu diganti dengan kalian

yang berarti kata ganti orang kedua jamak. Secara umum, bahasa LKS sudah baik.

Hal ini dapat dilihat dari skor penilaian rata-rata dari tiga pakar, yaitu 3,89.

Berdasarkan penilaian BSNP, LKS ini dapat dikatakan layak untuk digunakan.

Validasi kelayakan isi dinilai oleh tiga pakar, yaitu satu dosen Biologi

FMIPA Unnes, Dra. Retno Sri Iswari, SU., dan dua guru IPA dari SMP Negeri 1

Batangan, Hendro Suryono, S.Pd. dan Suci Murni, S.Pd. Instrumen penilaian

diadaptasi dari BSNP yang telah disesuaikan dengan karakteristik LKS yang

dikembangkan. Penilaian kelayakan penyajian LKS dilakukan dua tahap, tahap I

dan tahap II.

Penilaian tahap I merupakan penilaian mengenai kelengkapan komponen

yang terdapat dalam LKS. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil penilaian pakar terhadap

LKS IPA berbasis multiple intelligences menunjukan bahwa semua butir penilaian

mendapat respon positif. Hal tersebut dikarenakan semua butir komponen telah

terpenuhi dan komponen yang terdapat dalam LKS sudah lengkap. Oleh karena

itu, LKS dapat dinyatakan lolos pada penilaian tahap I. Pada penilaian tahap I

tidak ada saran dari ahli untuk revisi sehingga bisa dilanjutkan pada penilaian

kelayakan LKS tahap II.

Penilaian kelayakan LKS tahap II mencakup kesesuaian materi LKS. Aspek

yang dinilai antara lain: kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD, kesesuaian isi

LKS dengan tema yang dikembangkan, rujukan termassa, mendorong siswa untuk

mencari informasi lebih jauh, mengembangkan kemampuan berpikir kreatif,

mengembangkan kecerdasan eksistensial-spiritual, mengembangkan kecerdasan

visual-spasial, mengembangkan kecerdasan jasmaniah-kinestetik,

Page 82: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

67

mengembangkan kecerdasan interpersonal dan mengembangkan kecerdasan logis-

matematis. Aspek tersebut berisi butir-butir penilaian yang telah mendapat respon

positif oleh pakar.

Aspek pertama, kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD. Secara umum ketiga

pakar memberikan skor yang baik. Pakar I memberikan skor 3, sementara Pakar II

dan III memberikan skor maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti materi LKS sudah

sesuai denan KI dan KD. Bagian yang perlu direvisi adalah penambahan item KI

dan KD disesuaikan dengan aspek yang diukur dalam pembelajaran, tidak hanya

mencantumkan KI dan KD aspek pengetahuan. Kemudian penulisan indicator

kurang tepat, sehingga harus diperbaiki. Aspek kedua, kesesuaian isi LKS dengan

tema yang dikembangkan. Pakar I dan III memberikan skor 3, sementara Pakar II

memberikan skor maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti materi LKS sdah sesuai

dengan tema energi dan kesehatan. Bagian yang perlu direvsi adalah pada peta

materi sebaiknya ditambahkan item diagram yang menghubungkan proses

pencernaan makanan sampai menghasilkan energi agar sesuai tema.

Aspek ketiga, rujukan termassa. Secara umum ketiga pakar memberikan

skor yang baik. Pakar I memberikan skor 3, sementara Pakar II dan III

memberikan skor maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti materi LKS sudah

menggunakan referensi pengetahuan keterkinian. Bagian yang perlu dievisi adalah

penggantian materi sistem metabolisme pencernaan pada LKS 3, karena

disesuaikan dengan perkembangan emosional siswa. Oleh karena itu, sebaiknya

LKS 3 menggunakan diagram sistem pencernaan makanan yang dihubungkan

dengan penghasilan energi. Mirrota dkk (2014) berpendapat bahwa pembuatan

LKS harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan dan ranah berpikir siswa

dan memiliki instruksi yang jelas untuk menggiring daya pikir siswa menuju

kompetensi yang harus mereka kuasai.

Aspek keempat, mendorong siswa untuk mencari informasi lebih jauh.

Secara umum ketiga pakar memberikan skor yang baik. Pakar I memberikan skor

4, sementara Pakar II dan III memberikan skor 3. Hal ini berarti materi LKS sudah

dapat mendorong rasa ingin tahu siswa. Safitri dkk (2013) menjelaskan bahwa

pembelajaran berbasis kecerdasan dominan siswa dapat memotivasi siswa untuk

Page 83: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

68

belajar lebih aktif dalam menerima dan mengolah informasi yang diperolehnya.

Bagian yang perlu direvisi adalah penambahan cara kerja pada LKS 2 sebaiknya

disertakan petunjuk warna kontrol positif pada uji coba. Hal ini bertujuan untuk

memudahkan siswa tingkat SMP dalam pengamatan. Aspek kelima,

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Secara umum ketiga pakar

memberikan skor yang baik. Ketiga pakar memberikan skor maksimum, yaitu 4.

Hal ini berarti materi LKS sudah mampu mengantarkan siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.

Aspek keenam, mengembangkan kecerdasan eksistensial-spiritual. Secara

umum ketiga pakar memberikan skor yang baik. Ketiga pakar memberikan skor

maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti materi LKS sudah dapat mengembangkan

kecerdasan eksistensial-spiritual, dapat dilihat pada kolom “Oh Ternyata” yang

mengajak siswa untuk senantiasa mengingatkan bersyukur kepada Tuhan, serta

pada kolom pertanyaan “Ayo Cari Tahu” yang mendorong siswa untuk menggali

nilai-nilai kehidupan setiap kegiatan pembelajaran. Menurut Ayriza (2011),

pengoptimalan kecerdasan eksistensial-spiritual diantaranya dapat dilakukan

dengan membelajarkan siswa untuk mensyukuri nikmat dari Tuhan dan mengajak

siswa belajar dari pengalaman.

Aspek ketujuh, mengembangkan kecerdasan interpersonal. Secara umum

ketiga pakar memberikan skor yang baik. Ketiga pakar memberikan skor

maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti, materi LKS sudah dapat mengembangkan

kecerdasan interpersonal, dapat dilihat pada kegiatan inti LKS 1 yang menuntut

kerjasama yang baik untuk menyelesaikan proyek, serta pada LKS 3 yang

membutuhkan komunikasi dan kerjasama kelompok yang baik dalam merancang

dan melakukan presentasi kreatif. Aspek kedelapan, mengembangkan kecerdasan

visual-spasial. Secara umum ketiga pakar memberikan skor yang baik. Ketiga

pakar memberikan skor maksimum, yaitu 4. Hal ini berarti, materi LKS sudah

dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial, dapat dilihat pada kolom

“Kartun IPA Pintar” yang mengantarkan materi dengan gambar, kemudian

penugasan kreatif dengan gambar dan foto, pengamatan warna pada LKS 2 dan

penyusunan diagram pada LKS 3.

Page 84: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

69

Aspek kesembilan, mengembangkan kecerdasan logis-matematis. Secara

umum ketiga pakar memberikan skor yang baik. Pakar I dan II memberikan skor

3, sedangkan pakar III memberikan skor 4. Hal ini berarti, materi LKS sudah

dapat mengembangkan kecerdasan logis-matematis. Bagian yang perlu direvisi

adalah penajaman materi LKS pada LKS 1 dan LKS 2. Aspek kesepuluh,

mengembangkan kecerdasan jasmaniah-kinestetik. Secara umum ketiga pakar

memberikan skor yang baik. Pakar I dan II memberikan skor 4, sedangkan pakar

III memberikan skor 3. Hal ini berarti, materi LKS sudah dapat mengembangkan

kecerdasan jasmaniah-kinestetik, dapat dilihat pada kegiatan dan penugasan LKS

1 dan 3 yang melibatkan kegiatan fisik. Secara umum, bahasa LKS sudah baik.

Hal ini dapat dilihat dari skor penilaian rata-rata dari tiga pakar, yaitu 3,70.

Berdasarkan penilaian BSNP, LKS ini dapat dikatakan layak untuk digunakan.

Berdasarkan penilaian dari ketiga ahli, LKS IPA berbasis multiple

intelligences yang telah dinilai menggunakan instrumen kelayakan BSNP dinilai

sudah representatif untuk diterapkan pada siswa. Hal itu karena LKS yang

dikembangkan sudah layak dalam aspek komponen isi, bahasa, penyajian dan

kegrafikan. Kelayakan pengembangan LKS selain diukur dari penilaian pakar,

juga ditentukan dari tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan LKS IPA

berbasis multiple intelligences dalam pembelajaran IPA. Tanggapan siswa

diperoleh dari tanggapan siswa pada uji skala kecil, skala besar dan skala

penerapan. Tanggapan guru diperoleh dari dua guru IPA terhadap penggunaan

LKS dalam pembelajaran IPA.

Uji coba skala kecil merupakan uji coba LKS pada sampel yang jumlahnya

terbatas. Uji coba skala kecil ini dilakukan pada kelas VIII B dengan jumlah 10

siswa. Uji coba skala kecil ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan LKS sebelum

digunakan pada skala besar. Berdasarkan Tabel 4.11, angket tanggapan siswa

terhadap LKS IPA berbasis multiple intelligences mendapat tanggapan baik oleh

siswa. Hal tersebut terlihat dari data angket yang menunjukan persentase rata-rata

sebesar 76,25%. Berdasarkan hasil tanggapan tersebut diketahui siswa

memberikan respon positif terhadap LKS yang telah dikembangkan. Ketertarikan

dan tanggapan positif yang ditunjukkan siswa ini dipengaruhi adanya inovasi baru

Page 85: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

70

dengan variasi kegiatan yang disajikan secara kreatif dalam LKS. Namun,

beberapa perlu direvisi terkait kejelasan karakter multiple intelligences.

Uji coba skala besar adalah uji coba pengembangan LKS pada sampel yang

jumlahnya lebih banyak, pada tahap ini sama pula dengan yang dilakukan uji coba

skala kecil hanya saja pada jumlah sampel yang berbeda. Sampel yang digunakan

pada uji coba skala besar adalah kelas VII B dengan jumlah siswa sebanyak 30

anak. Uji coba skala besar ini bertujuan untuk menguji kelayakan LKS final yang

dapat diterapkan pada kelas penerapan melalui angket tanggapan siswa.

Berdasarkan Tabel 4.11, angket tanggapan siswa terhadap LKS IPA berbasis

multiple intelligences dapat diketahui bahwa hasil angket tanggapan uji coba skala

besar mengalami peningkatan sebesar 9,54% dibandingkan hasil uji coba skala

kecil. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket tanggapan uji coba skala besar

menunjukan persentase rata-rata sebesar 85,69%.

Penggunaan LKS IPA berbasis multiple intelligences pada kelas penerapan

mengambil sampel dari kelas VII A sebanyak 30 siswa. Hasil tanggapan siswa

terhadap LKS dapat dilihat pada Tabel 4.11, mengalami peningkatan sebesar

2,39% dari uji skala besar diperoleh rerata skor persentase sebesar 88,02% dengan

kriteria sangat baik. Hal ini sesuai dengan temuan Mirrota dkk (2014) dengan

respon ketertarikan siswa terhadap LKS sebesar 100% karena kegiatan LKS

melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan konsep dan bekerja dengan

kelompok. Respon positif siswa diperoleh dari tanggapan siswa terhadap

penggunaan LKS sebagai bahan ajar kreatif yang menyenangkan dengan

persentase sebesar 87,93%. Respon ini menunjukan ketertarikan dan tingginya

minat siswa dalam menguasai konsep energi dengan LKS. Prastowo (2012)

berpendapat bahwa keberadaan LKS yang kreatif dan inovatif menjadi motivasi

siswa karena dapat menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan.

Angket tanggapan guru terhadap penggunaan LKS diberikan pada dua guru

IPA. Hasil tanggapan guru dapat dilihat pada Tabel 4.12, diperoleh rata-rata

persentase total sebesar 92,5% dengan kriteria sangat baik. Tanggapan guru

terhadap penggunaan LKS diperoleh bahwa LKS yang digunakan menarik dan

Page 86: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

71

layak diterapkan dalam pembelajaran. Hasil pengembangan LKS ini mendapat

respon positif dengan pemberian skor maksimum, yaitu 4, pada pernyataan

kegiatan dan penugasan dalam LKS berbasis multiple intelligences dapat

membantu siswa memahami materi melalui kegiatan yang menyenangkan, variatif

dan berpusat pada siswa. Sesuai dengan penelitian Arafah dkk (2012), dari hasil

angket tanggapan guru menyatakan bahwa LKS dikembangkan dengan

sistematika dan tujuan yang jelas guna mempermudah siswa dan guru dalam

kegiatan pembelajaran untuk memahami materi animalia melalui gambar dan

bahasa penyampai pesan yang efektif. Selanjutnya, saran dari guru IPA 1, yaitu

menambahkan percobaan ketapel untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

besarnya energi potensial benda pada LKS 1.

Secara keseluruhan, LKS IPA berbasis multiple intelligences dinyatakan

layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran IPA kelas VII berdasarkan

penilaian pakar serta angket tanggapan siswa dan guru. Hal ini sesuai dengan

temuan Septiani (2013) yang juga mengembangkan LKS berbasis multiple

intelligences pada materi pertumbuhan dan perkembangan dengan aspek

kelayakan isi memperoleh skor 96,87% dan kelayakan media 89,56%.

4.2.3 Keefektifan LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences

Efektivitas pengembangan LKS ini diharapkan dapat berperan dalam upaya

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses pembelajaran IPA.

Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar kemampuan berpikir kreatif serta hasil

observasi sikap kreatif dan aktivitas motorik siswa.

LKS IPA berbasis multiple intelligences berperan sebagai salah satu bahan

ajar yang berbasis pada kecedasan majemuk siswa guna membantu belajar siswa

dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam penguasaan konsep IPA.

Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk melatih perkembangan kreativitas

melalui kegiatan proyek, diskusi, pertanyaan dan penugasan kreatif. Pertanyaan

dan penugasan LKS ini didasari dengan indikator kemampuan berpikir kreatif

siswa, seperti menjelaskan perubahan energi pada kincir angin pada LKS 1

(kemampuan berpikir lancar), menjabarkan penyakit kekurangan gizi pada LKS 2

(berpikir luwes), membuat skema sistem pencernaan makanan pada LKS 3

Page 87: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

72

(kemampuan berpikir orisinal), dan memerinci penjelasan pembentukan enrgi

pada sistem pencernaan makanan pada LKS 3 (kemampuan elaborasi). Hal ini

sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif siswa, yaitu berpikir lancar,

berpikir luwes, berpikir orisinal dan berpikir elaborasi (Fauziah, 2011). Oleh

karena itu, soal evaluasi dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa

dibuat berdasarkan keempat kecerdasan tersebut. Tes ini berbentuk uraian dan

diberikan kepada siswa pada pertemuan pertama melalui kegiatan pretest dan

pertemuan keenam melalui kegiatan posttest.

Soal pretest dan posttest diambil dari hasil analisis butir soal dari segi

validitas, reabilitas, daya beda soal, dan tingkat kesukaran soal, yang sebelumnya

diujicobakan dikelas VIII A. Berdasar analisis uji coba soal, dari 23 soal uraian

diambil 11 soal terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi

pembelajaran, terdiri dari 2 soal kemampuan berpikir lancar, 3 soal berpikir

luwes, 3 soal berpikir orisinal dan 3 soal berpikir elaborasi. Soal pretest dan

posttest memiliki substansi yang sama, hanya nomor urutnya saja yang dibuat

acak. Selanjutnya, hasil penilaian tes dilakukan analisis uji N-gain untuk

mengetahui peningkatan masing-masing indikator berpikir kreatif.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir

kreatif siswa antara hasil pretest dan posttest, yaitu perbedaan hasil tes siswa

sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran dengan LKS. Peningkatan ini

sejalan dengan penelitian Saprahayuningsih (2010) yang menyatakan bahwa

proses pembelajaran akan mampu meningkatkan kecerdasan dan kreativitas pabila

siswa diberikan kesempatan untuk berpikir tidak hanya secara konvergen tetapi

juga divergen, yakni dengan peningkatan indikator kemampuan berpikir kreatif.

Hasil pretest kemampuan berpikir kreatif memperoleh nilai rata-rata

sebesar 31,90 dengan tidak ada satu siswa pun yang tuntas. Hal ini dikarenakan

siswa masih awam dengan materi yang diujikan, serta belum terbiasa

mengerjakan soal uraian berpikir kreatif sehingga hasil belajarnya rendah.

Setelah proses pembelajaran dengan LKS, hasil nilai posttest memperoleh

nilai rata-rata 80,2. Hal ini berarti siswa telah memahami konsep IPA dan terbiasa

mengerjakan soal berpikir kreatif. Berdasarkan analisis peningkatan skor rata-rata

Page 88: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

73

pretest dan posttest yang dihitung dengan menggunakan rumus N-gain didapatkan

nilai peningkatan rata-rata sebesar 0,71. Demikian, peningkatan skor rata-rata

pretest dan posttest berada pada kategori tinggi, dimana nilai untuk kategori tinggi

yaitu g≥0,7.

Penggunaan LKS dalam pembelajaran IPA juga sangat mempengaruhi

ketuntasan klasikal. Ketuntasan klasikal hasil belajar pretest dan posttest dapat

dilihat pada Tabel 4.13. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa pada kelas

penerapan ketuntasan belajar klasikal mencapai 90%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa kelas penerapan telah mencapai ketuntasan belajar klasikal minimal. Hal

ini sesuai yang diungkapkan Mulyasa (2007) yaitu persentase kelulusan peserta

didik secara klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah keseluruhan peserta didik yang

mengikuti tes.

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada setiap indikatornya dapat

dilihat melalui Tabel 4.14. Kemampuan berpikir lancar dapat diamati pada soal

pretest nomor 1a dan 6. Siswa diharapkan dapat menjawab dengan tepat sumber

energi pada kincir angin (1a) dan memilih dengan benar zat yang mengandung

karbohidrat (6). Indikator ini mengalami peningkatan kategori tinggi dengan skor

rata-rata pada uji gain sebesar 0,77. Kemampuan berpikir luwes dapat diamati

pada soal pretest nomor 1b, 8 dan 10. Siswa diharapkan dapat memerikan

jawaban yang bervariasi tentang sumber energi (1b), memberikan kesimpulan

pada suatu kasus (8), dan memberikan interprestasi pada gambar penyakit gizi

(10). Indikator ini mengalami peningkatan kategori sedang dengan skor rata-rata

pada uji gain sebesar 0,70.

Kemampuan berpikir orisinal dapat diamati pada soal pretest nomor 4,7

dan 9. Siswa diharapkan dapat menjawab dengan pemikiranya sendiri tentang uji

protein (4), merancang dengan kreatif uji karbohirat (7) dan membuat skema

sederhana sistem pencernaan makanan dengan kreatif (6). Indikator ini mengalami

peningkatan kategori tinggi dengan skor rata-rata pada uji gain sebesar 0,75.

Kemampuan berpikir elaborasi dapat diamati pada soal pretest nomor 2,3 dan 5.

Siswa diharapkan dapat memperluas gagasan tentang energi potensial pada

ketapel (2), menyelesaikan masalah energi dengan langkah-langkah terperinci (3)

Page 89: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

74

dan mencari arti lebih dalam tentang pencernaan mekanis dan kimiawi (5).

Indikator ini mengalami peningkatan kategori sedang dengan skor rata-rata pada

uji gain sebesar 0,63. Secara keseluruhan, kemampuan berpikir kreatif siswa

meningkat dilihat dari hasil pretest dan postest dengan memperoleh skor rata-rata

uji gain sebesar 0,71 dengan kategori tinggi selama empat kali pertemuan. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2009) tentang

peningkatan hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir kreatif di SMA Negeri

5 Semarang yang dilakukan selama empat kali pertemuan.

Menurut Munandar (2009), perilaku kreatif tidak hanya memerlukan

kemampuan berpikir kreatif (kognitif), tetapi juga sikap kreatif (afektif) yang

dioperasionalisasi dalam dimensi, terdiri atas (1) keterbukaan terhadap

pengalaman baru; (2) kelenturan dalam berpikir; (3) kebebasan dalam ungkapan

diri; (4) menghargai fantasi; (5) minat terhadap kegiatan kreatif; (6) kepercayaan

terhadap gagasan sendiri; dan (7) kemandirian dalam memberi pertimbangan.

Oleh karena itu, pengukuran sikap kreatif siswa dilakukan pada setiap pertemuan

melalui lembar observasi oleh dua observer selama proses pembelajaran IPA di

kelas penerapan. Aspek sikap kreatif yang diamati antara lain (1) keterbukaan

terhadap pengalaman baru; (2) kebebasan dalam ungkapan diri; (3) menghargai

fantasi; (4) minat terhadap kegiatan kreatif; dan (5) kepercayaan terhadap gagasan

sendiri.

Analisis sikap kreatif diperoleh berdasarkan hasil observasi sikap kreatif

siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa penggunaan LKS

IPA berbasis multiple intelligences dalam penelitian ini dapat meningkatkan

sikap kreatif siswa. Terbukti dari hasil observasi sikap kreatif siswa pada setiap

pertemuan. Sikap kreatif siswa pada pertemuan 1 lebih rendah dibandingkan

dengan pertemuan berikutnya. Hal ini dikarenakan pada pertemuan 1, siswa masih

melakukan penyesuaian terhadap kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam

LKS. Siswa masih terlihat ragu-ragu dan malu dalam menyampaikan pendapat

atau bertanya pada guru pada pertemuan 1. Meskipun demikian, keterbukaan dan

minat terhadap kegiatan kreatif serta penghargaan terhadap fantasi siswa tinggi

terhadap kegiatan pembelajaran. Indikator penilaian ini memperoleh rata-rata skor

Page 90: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

75

>62% dengan kriteria kreatif dan sangat kreatif. Hal ini berarti antusias siswa

tinggi terhadap pengalaman yang baru untuk menghasilkan karya kreatif. Pada

pertemuan berikutnya, sikap kreatif siswa dari semua aspek mengalami

peningkatan. Peningkatan sikap ini sesuai dengan penelitian Safitri dkk (2013)

tentang adanya pengaruh positif pada kelas eksperimen dengan pendekatan

multiple intelligences melalui pembelajaran langsung terhadap sikap dan hasil

belajar kimia.

Hasil belajar kemampuan berpikir kreatif siswa dipengaruhi oleh aktivitas

motorik siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran merupakan faktor pendukung dalam pengembangan kemampuan

berpikir kreatif. Data hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (Arafah dkk, 2012). Sesuai dengan

amanah kurikulum 2013, bahwa pembelajaran diselenggarakan secara student

center yang melibatkan siswa secara penuh dalam penemuan konsep. Menurut

Nuriadin dan Perbowo (2013) kemampuan berpikir kreatif dapat digali melalui

aktivitas yang memberikan kebebasan siswa untuk melakukan pendekatan ide dan

permasalahan dengan caranya sendiri.

Aktivitas motorik ini diukur pada setiap pertemuan pembelajaran melalui

lembar observasi oleh observer. Observer melakukan pengamatan selama kegiatan

pembelajaran berlangsung, mulai dari persiapan sampai pelaporan hasil belajar.

Aspek yang dinilai terdiri atas persiapan alat dan bahan sesuai petunjuk LKS,

ketepatan melakukan kerja ilmiah sesuai cara kerja LKS, ketepatan dalam

menyelesaikan tugas dan komunikasi ilmiah.

Analisis aktivitas motorik siswa diperoleh berdasarkan hasil observasi

aktivitas motorik siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari rerata dua observer,

dapat diketahui bahwa penggunaan LKS IPA berbasis multiple intelligences

dalam penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas siswa. Terbukti dari hasil

analisis bahwa setiap pertemuan mengalami peningkatan. Aspek komunikasi

ilmiah memiliki skor terendah pada setiap pertemuan dibandingkan rerata skor

ketiga aspek lain. Siswa lebih percaya diri mengkomunikasikan hasil lewat tulisan

dibandingkan secara lisan. Hal ini dikarenakan siswa masih malu-malu dan belum

Page 91: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

76

terbiasa dalam mengemukakan pendapat di muka umum. Rasa percaya diri siswa

masih perlu dipupuk dengan motivasi guru dan strategi pembelajaran yang kreatif.

Meskipun demikian, setiap persentase aspek komunikasi ilmiah mengalami

peningkatan. Pada pertemuan keempat, aspek ini meraih rerata skor sebesar

85,42% dengan kriteria sangat aktif. Jika dibandingkan pertemuan pertama, aspek

komunikasi ilmiah mengalami peningkatan sebesar 14,59%. Hal ini menandakan

adanya respon positif siswa dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi

secara lisan melalui diskusi maupun tugas kreatif dengan mengembangkan

kecerdasan interpersonal.

Aspek persiapan alat dan bahan sesuai petunjuk LKS mengalami penurunan

sebesar 5,83% pada pertemuan kedua, yaitu dalam kegiatan eksperimen uji

makanan. Hal ini dikarenakan ada satu kelompok yang membawa alat dan bahan

yang kurang lengkap. Namun, pada pertemuan berikutnya mengalami peningkatan

yang signifikan terutama pada pertemuan keempat. Pada pertemuan keempat

semua siswa membawa perlengkapan untuk presentasi kreatif sesuai rancangan.

Sementara itu, pada pertemuan keempat aspek ketepatan menyelesaikan tugas

juga mengalami penurunan sebesar 11,63% jika dibandingkan pada pertemuan

sebelumnya. Pada pertemuan keempat siswa melakukan kegiatan presentasi

kreatif. Penurunan ini dikarenakan setiap kelompok memerlukan persiapan lebih

lama untuk tampil sehingga melebihi alokasi waktu pembelajaran. Aspek

ketepatan melakukan kerja ilmiah senantiasa mengalami peningkatan pada setiap

pertemuan, sehingga pada pertemuan keempat meraih skor maksimal.

Secara keseluruhan, pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences

dapat dikatakan efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Karsli dan Sahin (2009) tentang pengembangan

berbasis multiple intelligences yang efektif digunakan dalam pembelajaran materi

daya larut di laboaratorium. Saprahayuningsih (2010) menyatakan bahwa

kreativitas dan kecerdasan secara berkombinasi menentukan prestasi belajar

siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi LKS ini adalah

manajemen waktu dan manajemen kelas yang baik agar dapat terlaksana kegiatan

pembelajaran yang lancar dan menyenangkan.

Page 92: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

77

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Karakteristik pengembangan LKS IPA berbasis multiple intelligences ini

meliputi:

a. Kegiatan pembelajaran pada LKS disusun berdasar kecerdasan dominan

siswa.

b. Adanya stimulus untuk mengajak siswa mengenali kecerdasan yang

dimilikinya.

c. Pengembangan kecerdasan eksistensial-spiritual melalui artikel ilmiah dan

pertanyaan kreatif dengan kegiatan pemahaman nilai kehidupan.

d. Pengembangan kecerdasan interpersonal melalui proyek kerja kelompok.

e. Pengembangan kecerdasan logis-matematis melalui kegiatan analisis hasil

dan kesimpulan percobaan serta pemecahan masalah kreatif.

f. Pengembangan kecerdasan visual-spasial melalui kegiatan pengamatan dan

fotografi.

g. Pengembangan kecerdasan jasmaniah-kinestetik melalui kegiatan proyek

kreatif.

h. Adanya penugasan untuk menyikapi masalah sains dengan karya kreatif

sesuai kecerdasan yang dimiliki.

2. LKS IPA berbasis multiple intelligences tema energi dan kesehatan yang telah

dikembangkan berdasarkan penilaian pakar penyajian, isi dan bahasa

dinyatakan layak digunakan sebagai bahan ajar IPA kelas VII pada proses

pembelajaran dengan skor rata-rata komponen penyajian sebesar 3,67,

komponen isi sebesar 3,70 dan komponen bahasa sebesar 3,89.

3. LKS IPA berbasis multiple intelligences tema energi dan kesehatan yang telah

dikembangkan efektif untuk digunakan sebagai bahan ajar IPA kelas VII

dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran

Page 93: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

78

IPA dengan skor rata-rata N-gain sebesar 0,71 pada kriteria tinggi dan

ketuntasan secara klasikal sebesar 90% serta rata-rata persentase hasil

observasi sikap kreatif siswa memperoleh skor ≥ 62% pada setiap pertemuan.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, disarankan:

1. Sebelum penyusunan LKS, perlu diperhatikan dalam penyusunan instrumen

tes identifikasi kecerdasan majemuk.

2. Karakteristik multiple intelligences dapat digali melalui pemilihan model

pembelajaran, visualisasi dan penugasan. Sebaiknya penyusunan kegiatan

LKS mencerminkan karakteristik kecerdasan yang dikembangkan.

3. LKS berbasis multiple intelligences dapat digunakan sebagai bahan ajar

pendamping dalam pembelajaran IPA di SMP.

4. LKS yang telah dikembangkan dapat diijadikan sebagai referensi untuk

mengembangkan LKS pada tema lain dengan berbasis pada kecerdasan

majemuk siswa.

Page 94: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

79

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, T. 2005. Setiap Anak Cerdas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arafah, S. F., B. Priyono, & S. Ridlo. 2012. Pengembangan LKS Berbasis

Berpikir Kritis Pada Materi Animalia. Unnes Journal of Biology

Education, 1(1): 75-81.

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. & C. S. A. Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Ayriza, Y. 2011. Cara Menstimulasi Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran.

Forum Ilmu Sosial, 38(1): 63-72.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Instrumen Penilaian Tahap I Buku

Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Bas, G. & O. Beyhan. 2010. Effects Of Multiple Intelligences Supported Project

Based Learning On Student‟s Achievement Levels And Attitude Toward

English Lesson. International Elementary Journal of Elementary

Education, 1(3):1-22.

Chatib, M. 2012. Sekolahnya Manusia. Bandung : Kaifa Learning.

___________. 2013. Gurunya Manusia. Bandung : Kaifa Learning.

Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

________. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Fauziah, Y. N. 2011. Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan

Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Kelas V Pada

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Edisi Khusus, 1(1): 98-106.

Hake, R. 1999. Analiyzing Change/Gain Scores. American Educational Research

Education, 1-4.

Karsli & Sahin. 2009. Devoloping Worksheet Based On Science Of Process Skill

Factor Effecting Solubility. Asia-Pacific Forum on Science Learning

Tearching, 10 (1): 1-12.

Page 95: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

80

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013

SMP/Mts Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu.

Mirrota, D. D., Winarsih & S. N. Hidayati. 2014. Pengembangan LKS Pada

Pokok Bhasan Pengelolaan Lingkungan (Pupuk Organik Cair) Untuk

Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Pendidikan Sains E-

Pensa, 2(2): 412-417.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT remaja

Rosdakarya.

Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nuriadin, I. & K. S. Perbowo. 2013. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematik Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMP Negeri

3 Larungung Kuningan Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Program Studi

Pendidikan Matematika STIKIP Siliwangi Bandung, 2(1): 65-74.

Parmin & Sudarmin. 2013. IPA Terpadu. Semarang: CV Swadaya

Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

Diva Press.

Purnamaningrum, A., S.D. Dwiastuti, R.M. Probasari & Noviawati. 2012.

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Problem Based

Learning pada pembelajaran Biologi Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3

Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(3):

39-51.

Purwanti, H. A. 2009. Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Dan Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa SMP Negeri 5 Semarang. Skripsi. Semarang:

Jurusan Fisika.

Rizal, M. & Wasis. 2012. Pengembangan LKS Fisika Berbasis Kecerdasan

Majemuk (Multiple Intelligences) pada Materi Alat Optik Kelas VIII SMP

Negeri 1 Madiun. E-journal inovasi pendidikan fisika Jurusan Fisika

FMIPA Universitas Negeri Surabaya. 1 (1): 120-127.

Rohaeti, Eli, E. W. LFX dan R. T. Padmaningrum. 2009. Pengembangan LKS

Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk SMP. Jurnal Inovasi Pendidikan, 10

(1): 1-11.

Saefudin, A. A. 2012. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI). Jurnal Al-Bidayah, 1(1): 37-48.

Page 96: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

81

Safitri, I, H. Bancong & H. Husain. 2013. Pengaruh Pendekatan Multiple

Intelligences Melalui Model Pembelajaran Langsung Terhadap Sikap dan

Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Di SMA Negeri Tellu Limpoe. Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia, 2 (2): 156-160.

Saprahayuningsih, S. 2010. Peningkatan Kecerdasan Dan Kreativitas Siswa.

Jurnal Kependidikan Dasar,1(1) : 1-6.

Septiani, D. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Multiple

Intelligences Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Di Smp

Negeri 1 Pengadegan Purbalingga. Skripsi. Semarang: Jurusan Biologi

FMIPA UNNES.

Shanahan, MC. 2009. Creative Activities And Their Influence on Identification In

Science: Three Studies. Journal of Elementary Science Education, 21(23):

1-12

Sudijono, A. 2005. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Susilowati. 2013. Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP dalam

Kurikulum 2013. PPM Diklat Pengembangan Student Worksheet

Integrated Science Bagi Guru SMP/MTS di Kabupaten Sleman pada

tanggal 24 Agustus 2013.

Utami, D. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis

Multiple Intelligences Untuk MA Kelas X Semester II Di Pondok

Pesantren. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Sains

Dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.

Wilujeng, I. 2011. Membumikan IPA Terpadu (Apa, Mengapa, Bagaimana IPA

Terpadu). Materi Disampaikan Dalam Rangka Stadium General Program

Studi Pendidikan IPA Tanggal 19 Mei 2011 di Universitas Negeri

Semarang.

Yaumi, M. 2013. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta: Dian

Rakyat.

Page 97: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

82

82

Page 98: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

83

Lampiran 1: Instrumen Identifikasi Kecerdasan Majemuk Siswa

TES IDENTIFIKASI KECERDASAN MAJEMUK SISWA

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Petunjuk Pengisian :

a. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal.

b. Isilah identitas diri pada kotak yang telah disediakan.

c. Isilah setiap pernyataan dengan kejujuran.

d. Berilah penilaian setiap pernyataan berikut ini dengan ketentuaan skor

berikut ini.

Skor 1 jika pernyataan tidak sesuai dengan gambaran diri anda.

Skor 2 jika pernyataan sesuai dengan gmbaran diri anda.

Skor 3 jika pernyataan sangat sesuai dengan gambaran diri anda.

A. Saya Adalah Kecerdasan Linguistik-Verbal

1. ( ) saya senang menulis cerita atau berita.

2. ( ) saya senang berbicara dan menyampaikan cerita lucu.

3. ( ) saya mempunyai memori yang baik untuk nama, tempat, tanggal atau hal-

hal sepele.

4. ( ) saya senang bermain kata.

5. ( ) saya senang membaca buku.

6. ( ) saya mampu mengucapkan kata-kata sulit secara akurat.

7. ( ) saya senang dengan membuat dan mendengarkan sajak-sajak.

8. ( ) saya senang mendengarkan kata-kata lisan (cerita, komentar dalam radio

dan buku-buku audio).

9. ( ) saya memiliki kosakata yang lebih baik daripada teman saya.

10. ( ) saya mampu berkomunikasi dengan orang lain secara lisan dengan baik.

Page 99: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

84

B. Saya Adalah Kecerdasan Visual-Spasial

1. ( ) saya senang menggambar benda-benda di sekitar.

2. ( ) saya lebih pandai membaca peta, diagram, tabel atau grafik daripada

membaca teks.

3. ( ) saya sering berimajinasi, berpikir secara mendalam dan merenung.

4. ( ) saya senang dengan kegiatan kesenian.

5. ( ) saya dapat menggambar lebih baik daripada teman saya.

6. ( ) saya senang menonton film, video atau preentasi visual.

7. ( ) saya senang bermain teka-teki bergambar.

8. ( ) saya senang mengonstruksi gambar-gambar tiga dimensi.

9. ( ) saya mudah belajar dengan membaca gambar.

10. ( ) saya suka menggambar atau melukis sambil merenung.

C. Saya Adalah Kecerdasan Musikal-Berirama

1. ( ) saya mudah mengenal bunyi atau suara musik yang tidak sesuai dengan

irama atau tangga nada.

2. ( ) saya mudah mengingat melodi dan lagu-lagu.

3. ( ) saya memiliki suara yang merdu.

4. ( ) saya senang bermain musik dan bernyanyi (solo atau kelompok paduan

suara).

5. ( ) saya senang menggunakan irama dalam berbicara dan bergerak.

6. ( ) saya senang bersenandung sendiri tanpa disadari.

7. ( ) saya memukul meja atau bangku sambil berirama walaupun sedang belajar

atau bekerja.

8. ( ) saya senang dengan suara-suara alam seperti bunyi hujan, air terjun dan

ombak.

9. ( ) saya mudah belajar ketika mendengarkan atau diperdengarkan musik dan

irama-irama lagu.

10. ( ) saya sering mengulang-ulang lagu yang telah dipelajari didalam ataupun

diluar kelas.

Page 100: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

85

D. Saya Adalah Kecerdasan Interpersonal

1. ( ) saya senang bersosialisasi dengan teman-teman sebaya dan orang lain.

2. ( ) saya secara alamiah memiliki aura untuk menjadi pemimpin.

3. ( ) saya sering didatangi orang lain untuk memberi nasehat dan bimbingan.

4. ( ) saya suka berorganisasi dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

5. ( ) saya senang mengajar orang lain.

6. ( ) saya lebih senang permainan berkelompok daripada permainan tunggal.

7. ( ) saya mempunyai sekurang-kurangnya mempunyai dua sahabat dekat.

8. ( ) ketika saya menghadapi masalah, saya cenderung untuk mencari orang

lain untuk meminta pertolongan daripada memecahkan masalah sendiri.

9. ( ) saya memiliki empati dan kepedulian kepada orang lain serta senang

terlibat dengan kegiatan sosial.

10. ( ) saya lebih senang menghabiskan waktu luang di tempat yang ramai

daripada sendirian di rumah.

E. Saya Adalah Kecerdasan Intrapersonal

1. ( ) saya memiliki sikap mandiri dan keinginan yang kuat.

2. ( ) saya sangat mengenal kelebihan dan kelemahan diri saya.

3. ( ) saya lebih suka mengerjakan sesuatu dengan baik ketika sendirian.

4. ( ) saya pandai mengatur diri sendiri.

5. ( ) saya lebih senang bekerja sendiri daripada bekerjasama dengan orang

lain.

6. ( ) saya mengungkapkan perasaan diri dengan baik.

7. ( ) saya mampu mengambil pelajaran dan keberhasilan dan kegagalan dalam

hidup.

8. ( ) saya lebih suka merenung dan menyendiri.

9. ( ) saya mudah belajar di tempat yang tenang.

10. ( ) saya selalu ingin tahu tujuan yang akan dicapai sebelum memutuskan

suatu pekerjaan.

F. Saya Adalah Kecerdasan Naturalistik

1. ( ) saya senang dengan kegiatan hiking, pergi ke kebun binatang dan

berkemah.

Page 101: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

86

2. ( ) saya senang memilihara dan bersahabat dengan binatang.

3. ( ) saya senang mendaur ulang dan mengolah sesuatu.

4. ( ) saya senang belajar biologi, ilmu tumbuh-tumbuhan dan ilmu hewan.

5. ( ) saya senang menanam dan merawat tumbuh-tumbuhan di rumah.

6. ( ) saya senang bekerja atau bermain di kebun atau sawah.

7. ( ) saya lebih cepat menangkap informasi tentang binatang, tumbuh-

tumbuhan atau keadaaan alam.

8. ( ) saya suka membaca dan mendengar berita tentang masalah lingkungan.

9. ( ) saya meyakini bahwa melestarikan alam sangat penting dilakukan.

10. ( ) saya senang terlibat dalam kegiatan penyelamatan lingkungan.

G. Saya Adalah Kecerdasan Jasmiah-Kinestetik

1. ( ) saya memiliki kemampuan yang baik dibidang olahraga.

2. ( ) saya pandai menirukan sikap dan perilaku orang lain.

3. ( ) saya adalah tipe orang yang tidak suka diam berlama-lama tanpa

aktivitas.

4. ( ) saya senang menunjukan keterampilan tentang kerajinan tangan.

5. ( ) saya senang bermain dengan bongkar-pasang sesuatu.

6. ( ) ketika melihat sesuatu, saya sering langsung menyentuh dan

memegangnya.

7. ( ) saya senang berlari-lari, melompat-lompat, bergulat atau kegiatan

sejenisnya.

8. ( ) saya suka mempraktikan keterampilan baru yang saya dapatkan dari

membaca ataupun televisi.

9. ( ) saya seringkali menggunakan waktu luang diluar rumah.

10. ( ) saya lebih suka bekerja dengan kedua tangan saya dalam melakukan

pekerjaan daripada dengan pikiran atau otak.

H. Saya Adalah Kecerdasan Logis-Matematis

1. ( ) saya senang bekerja dan bermain dengan angka-angka.

2. ( ) saya sangat senang dengan pelajaran matematika.

3. ( ) saya senang belajar dengan melakukan percobaan atau praktikum.

4. ( ) saya senang bermain atur, teka-teki silang atau permainan strategi linya.

Page 102: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

87

5. ( ) saya senang pelajaran IPA.

6. ( ) saya sering menyimpan sesuatu dengan rapi dan teratur.

7. ( ) saya adalah tipe orang yang tidak berhenti mengerjakan latihan sebelum

semua pertanyaan terjawab.

8. ( ) saya pandai berhitung degan cepat walaupun hanya di kepala.

9. ( ) saya senang mengajukan pertanyaan tentang peristiwa yang tejadi atau

dilakukan.

10. ( ) saya pandai dalam menganalisis dan menyelesaikan suatu masalah.

I. Saya Adalah Kecerdasa Eksistensial-Spiritual

1. ( ) saya senang bertanya atau berdiskusi tentang masalah-masalah

kehidupan.

2. ( ) saya tekun menjalankan perintah agama.

3. ( ) saya senang bertanya dan membicarakan tentang hal-hal yang gaib.

4. ( ) saya senang berdzikir, relaksasi dan meditasi.

5. ( ) saya senang mengunjungi tempat-tempat yang menggugah perasaan.

6. ( ) saya senang mengambil hikmah dari hasil bacaan atau pekerjaan.

7. ( ) saya senang belajar sejarah.

8. ( ) saya senang dengan hasil karya seni dan memikirkan bagaimana cara

membuatnya.

9. ( ) saya mudah mempelajari sesuatu ketika memahami nilai yang terkandung

didalamnya.

10. ( ) saya senang belajar tentang pengetahuan dari peristiwa alam yang

dikaitkan dengan ilmu agama.

Selamat Mengerjakan

Page 103: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

88

HASIL TES IDENTIFIKASI KECERDASAN MAJEMUK SISWA

NO KODE KECERDASAN

L-V IA M-B V-S IE N J-S L-M E-S

1 KM-1 √ √ √ √ √

2 KM-2 √ √ √ √ √

3 KM-3 √ √ √ √ √

4 KM-4 √ √ √ √ √

5 KM-5 √ √ √ √ √ √

6 KM-6 √ √ √ √ √

7 KM-7 √ √ √ √ √

8 KM-8 √ √ √ √ √

9 KM-9 √ √ √ √ √

10 KM-10 √ √ √ √ √

11 KM-11 √ √ √ √ √

12 KM-12 √ √ √ √ √

13 KM-13 √ √ √ √ √

14 KM-14 √ √ √ √ √

15 KM-15 √ √ √ √

16 KM-16 √ √ √ √ √ √ √

17 KM-17 √ √ √ √ √

18 KM-18 √ √ √ √ √ √ √

19 KM-19 √ √ √ √ √

20 KM-20 √ √

21 KM-21 √ √ √ √ √ √

22 KM-22 √ √ √ √ √

23 KM-23 √ √ √ √ √

24 KM-24 √ √ √ √ √ √

25 KM-25 √ √ √ √ √

26 KM-26 √ √ √ √ √

27 KM-27 √ √ √ √ √

28 KM-28 √ √ √ √ √

29 KM-29 √ √ √ √ √

30 KM-30 √ √ √ √ √ √

31 KM-31 √ √ √ √ √

32 KM-32 √ √ √ √ √ √ √

33 KM-33 √ √ √ √ √

34 KM-34 √ √ √ √ √

35 KM-35 √ √ √ √ √

36 KM-36 √ √ √ √ √

37 KM-37 √ √ √

38 KM-38 √ √ √ √ √

39 KM-39 √ √ √ √

40 KM-40 √ √ √ √ √ √

41 KM-41 √ √ √ √ √

42 KM-42 √ √ √ √ √

43 KM-43 √ √ √ √ √

44 KM-44 √ √ √ √ √

Page 104: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

89

45 KM-45 √ √ √ √ √

46 KM-46 √ √ √ √ √

47 KM-47 √ √ √ √ √

48 KM-48 √ √ √ √ √ √

49 KM-49 √ √ √ √ √

50 KM-50 √ √ √ √ √

51 KM-51 √ √ √ √ √

52 KM-52 √ √ √ √ √ √

53 KM-53 √ √ √ √ √ √

54 KM-54 √ √ √ √ √ √

55 KM-55 √ √ √ √ √

56 KM-56 √ √ √

57 KM-57 √ √ √ √ √

58 KM-58 √ √ √ √ √

Jumlah 17 18 20 41 46 49 27 33 45

Presentase 29% 31% 34% 71% 79% 84% 47% 57% 76%

Keterangan Tidak Tidak Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya

Keterangan:

L-V = Linguistik-Verbal

IA = Intrapersonal

V-S = Visual-Spasial

M-B = Musikal-Berirama

IE = Interpersonal

N = Naturalistik

J-S= Jasmaniah-Kinestetik

L-M = Logis-Matematis

E-S = Eksistensial-Spiritual

Jika “Ya”, artinya kecerdasan tersebut digunakan sebagai dasar orientasi

pengembangan LKS yang telah dianalisis sesuai kebutuhan tema pembelajaran.

Jika “Tidak”, artinya kecerdasan tersebut tidak digunakan sebagai dasar orientasi

pengembangan LKS.

Page 105: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

90

Lampiran 2: Validasi Tahap 1

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

Nama : ..........................................................

NIP : ..........................................................

Asal Instansi : ..........................................................

Petunjuk Pengisian:

1. Mohon Bapak/Ibu mengisi Nama, NIP, dan Asal Instansi pada tempat yang

disediakan.

2. Mohon Bapak/Ibu memberi tanda check (√) pada kolom skor yang sesuai.

3. Mohon Bapak/ Ibu memberikan masukan pada tempat yang telah disediakan.

4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu menilai LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ini.

No Aspek Penilaian Jawaban Catatan

I Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak

1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi

Dasar (KD)

2 Kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD

3 Kegiatan pembelajaran berbasis

multiple Intelligences

II Komponen Penyajian Ya Tidak

1 Judul

2 Peta materi

3 Tujuan pembelajaran

4 Petunjuk belajar

5 Integerasi lima kecerdasan

6 Pertanyaan dan penugasan berbasis

multiple Intelligences

7 Daftar pustaka

III Komponen Kegrafikan Ya Tidak

1 Kulit LKS

2 Keterbacaan

3 Kualitas LKS

4 Kekuatan fisik LKS

Page 106: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

91

Catatan tambahan (Bila diperlukan)

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

........................................................................

Keterangan:

LKS dikatakan lolos penilaian Tahap I apabila semua butir dalam instrumen

penilaian mendapat “nilai” atau respon positif (Ya/ada). LKS yang telah lolos

seleksi Tahap I dinilai kembali pada penilaian Tahap II.

Semarang, 2014

Pakar

................................................

Page 107: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

92

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I

I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A. CAKUPAN MATERI

Butir 1 Kompetensi Inti (KI) tercantum secara implisit

Deskripsi Kompetensi inti tidak ditulis secara eksplisit sebagai judul bab, sub

judul dalam bab

Butir 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum secara implisit

Deskripsi Kompetensi Dasar tidak ditulis secara eksplisit sebagai judul sub

bab

Butir 3 Kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD

Deskripsi Materi mencakup mulai dari pengenalan konsep sampai dengan

interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan oleh KI dan

KD

Butir 4 Keterpaduan materi

Deskripsi Materi yang disajikan harus ada keterkaitan (keterpaduan) antara

Fisika dan Biologi

B. KOMPONEN PENYAJIAN

Butir 1 Judul pada setiap kegiatan LKS

Terdapat judul LKS setiap awal kegiatan pembelajaran

Butir 2 Peta konsep

Deskripsi Peta Konsep yang berisi konsep-konsep inti yang akan diberikan

pada setiap kegiatan LKS

Butir 3 Tujuan setiap bab

Deskripsi Uraian singkat yang memuat target yang ingin dicapai pada setiap

kegiatan pembelajaran

Butir 4 Petunjuk Belajar

Terdapat petunjuk penggunaan LKS untuk belajar, baik bagi siswa

dan guru

Page 108: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

93

Butir 5 Integrasi lima kecerdasan

Kegiatan pembelajaran yang disajikan mengintegerasikan lima

kecerdasan yang dikembangkan (logis-matematis, visual-spasial,

jasmaniah-kinetetik, interpersonal dan eksistensial-spiritual)

Butir 6 Pertanyaan dan penugasan

Deskripsi Pertanyaan dan penugasan terdapat pada akhir kegiatan

Butir 7 Daftar pustaka

Deskripsi Daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan

buku tersebut yang diawali dengan nama pengarang (yang disusun

secara alfabetis), tahun terbitan, judul,

buku/majalah/makalah/artikel, tempat, dan nama penerbit, nama dan

lokasi situs internet serta tanggal akses situs (jika memakai acuan

yang memiliki situs)

C. KOMPONEN KEGRAFIKAAN

Butir 1 Kulit LKS

Deskripsi Desain pada bagian kulit depan, belakang dan punggung, secara

visual ditampilkan secara jelas, kontras, menarik yang ditentukan

oleh pemilihan jenis huruf, besar huruf, ilustrasi, warna dan tata

letak yang sesuai

Butir 2 Keterbacaan

Deskripsi a. Kesesuaian dalam pemilihan huruf yang ditentukan oleh jenis

dan besar huruf serta format kolom teks. Jenis dan besar huruf

disesuaikan dengan isi materi LKS serta tingkat pendidikan peserta

didik.

b. Pemilihan ilustrasi disesuaikan dengan isi LKS yang dapat

memperjelas informasi yang disampaikan baik melalui bentuk

maupun warna yang sesuai. Format LKS ditentukan berdasarkan

tingkat keterbacaan yang dapat dicapai serta memenuhi aspek

Page 109: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

94

efektivitas dan efisiensi.

Butir 3 Kualitas Cetakan

Deskripsi a. Kejelasan cetakan isi yang sangat membantu peserta didik dalam

mempelajari, memahami, dan menyerap informasi yang

disampaikan melalui media tercetak.

b. Kerataan cetak merupakan konsistensi mutu cetakan secara

keseluruhan isi LKS.

c. Kualitas warna cetak mampu memberikan gambaran nyata

secara visual dari ilustrasi yang ditampilkan sehingga membantu

peserta didik dalam memahami objek aslinya.

Butir 4 Kekuatan Fisik LKS

Deskripsi Berfungsi sebagai pelindung isi LKS dan alat promosi.

Ditentukan oleh jenis, ketebalan dan kualitas bahan yang sesuai

fungsinya (berat antara 210- 260 gram/m2).

a. Kertas isi dipilih sesuai dengan fungsinya sebagai media

penyampai informasi tercetak yang bertahan untuk digunakan

minimal 5 tahun (jenis dan berat kertas HVS, 80 gr/m2)

b. Dipilih sistem penjilidan yang sesuai dan memiliki kekuatan

untuk digunakan minimal 5 tahun

Page 110: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

95

REKAPITULASI PENILAIAN TAHAP I

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

No Aspek Penilaian Skor

I Komponen Kelayakan Isi Pakar 1 Pakar II Pakar III

1 Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD)

1 1 1

2 Kesesuaian isi LKS dengan

KI dan KD

1 1 1

3 Kegiatan pembelajaran

berbasis multiple

Intelligences

1 1 1

Sub Total 3 3 3

II Komponen Penyajian Pakar I Pakar II Pakar III

1 Judul 1 1 1

2 Peta materi 1 1 1

3 Tujuan pembelajaran 1 1 1

4 Petunjuk belajar 1 1 1

5 Integerasi lima kecerdasan 1 1 1

6 Pertanyaan dan penugasan

berbasis multiple

Intelligences

1 1 1

7 Daftar pustaka 1 1 1

Sub Total 7 7 7

III Komponen Kegrafikan Pakar I Pakar II Pakar III

1 Kulit LKS 1 1 1

2 Keterbacaan 1 1 1

3 Kualitas LKS 1 1 1

4 Kekuatan fisik LKS 1 1 1

Sub Total 4 4 4

Total Keseluruhan 14 14 14

Rerata 14

Presentase 100%

Kriteria LOLOS TAHAP 1

Page 111: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

96

Page 112: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

97

Lampiran 3: Instrumen Validasi Isi

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II KOMPONEN KELAYAKAN ISI

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

Nama : ..........................................................

NIP : ..........................................................

Asal Instansi : ..........................................................

Petunjuk Pengisian:

1. Mohon Bapak/Ibu mengisi Nama, NIP, dan Asal Instansi pada tempat yang

disediakan.

2. Mohon Bapak/Ibu member tanda check (√) pada kolom 1,2,3, atau 4 yang ada

pada kolom skor yang sesuai.

3. MohonBapak/ Ibu memberikan masukan pada tempat yang telah disediakan.

4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu menilai LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ini.

No Aspek Penilaian Skor Rerata

Skor

Catatan

1 2 3 4

1. Kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD

2. Kesesuaian isi LKS dengan tema

pembelajaran

3. Rujukan termassa (up to date)

4. Mendorong siswa mencari informasi lebih

jauh

5. Mengembangkan kemampuan berpikir

kreatif siswa

6. Mengembangkan kecerdasan eksistensial-

spiritual

7. Mengembangkan kecerdasan interpersonal

8. Mengembangkan kecerdasan visual-spasial

9. Mengembangkan kecerdasan logis-

matematis

10. Mengembangkan kecerdasan jasmaniah-

kinestetik

Page 113: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

98

Catatan tambahan (Bila diperlukan)

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

........................................................................

Validasi LKS IPA Berbasis

Multiple Intelligences:

P = x 100%

Keterangan:

P = Persentase kelayakan LKS

IPA

f = Frekuensi skor rata-rata

aspek penilaian

n = Jumlah skor maksimal

aspek penilaian

Semarang, April 2014

Validator

…………………………..

NIP

n

f

Persentase Kriteria

25%≤x<43 % tidak baik, LKS IPA belum

dapat digunakan dan masih

memerlukan revisi

43%≤x< 62%

kurang baik, LKS IPA

dapat digunakan dengan

banyak revisi

62%≤x< 81%

baik, LKS IPA dapat

digunakan dengan sedikit

revisi

81%≤x< 100%

sangat baik, LKS IPA

dapat digunakan tanpa revisi

Page 114: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

99

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

KOMPONEN KELAYAKAN ISI

Butir 1 Kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD

Deskripsi Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan yang

diamanatkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Butir 2 Kesesuaian Isi LKS dengan Tema yang Dikembangkan

Deskripsi Kegiatan pembelajaran mencakup keterpaduan konsep IPA sesuai

tema yang dikembangkan dalam LKS

Butir 3 Rujukan Termassa (up to date)

Deskripsi Rujukan yang digunakan relevan, valid, dan mencerminkan

ketermasaan (up to date )sesuai dengan perkembangan keilmuan.

Butir 4 Mendorong Siswa untuk Mencari Informasi Lebih Jauh

Deskripsi Ilustrasi (kasus atau fenomena), kegiatan dan penugasan

mendorong siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber

dengan melibatkan lima kecerdasan yang dikembangkan

(kecerdasan logis-matematis, visual-spasial, jasmaniah-kinestetik,

interpersonal dan eksistensial-spiritual).

Butir 5 Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Deskripsi Kegiatan dan penugasan dikembangkan untuk mengasah

kemampuan berpikir kreatif siswa sesuai potensi dan kecerdasan

yang dimiliki.

Butir 6 Mengembangkan Kecerdasan Eksistensial-Spiritual

Deskripsi Ilustrasi (kasus atau fenomena), kegiatan dan penugasan yang

disajikan dapat membuka wawasan siswa untuk memahami

hakikat kehidupan dan memelihara nilai-nilai kehidupan serta

membangkitkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang

menciptakan beranekaragam mahluk hidup.

Butir 7 Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal

Deskripsi Ilustrasi (kasus atau fenomena), kegiatan dan penugasan yang

diberikan memotivasi siswa untuk berkomunikasi, berinteraksi,

Page 115: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

100

berdiskusi dan bekerjasama dengan orang lain melalui kerja

kelompok.

Butir 8 Mengembangkan Kecerdasan Visual-Spasial

Deskripsi Ilustrasi (kasus atau fenomena), kegiatan dan penugasan yang

diberikan memotivasi siswa untuk menggali dan memanfaatkan

pengetahuan dengan mengamati, memfoto dan membuat diagram

secara kreatif.

Butir 9 Mengembangkan Kecerdasan Logis-Matematis

Deskripsi Ilustrasi (kasus atau fenomena), kegiatan dan penugasan yang

diberikan memotivasi siswa untuk menemukan konsep melalui

percobaan sederhana, menganalisis dengan berpikir logis,

menyelesaikan masalah, menemukan solusi dan membuat

kesimpulan dalam kerja ilmiah.

Butir 10 Mengembangkan Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik

Deskripsi Ilustrasi (kasus atau fenomena), kegiatan dan penugasan yang

diberikan memotivasi siswa untuk mengembangkan kemampuan

psikomotorik dengan kemampuan fisik dan gerak berdasarkan

kerja ilmiah dalam menemukan konsep IPA.

Page 116: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

101

RUBRIK PENSKORAN VALIDASI TAHAP II

KELAYAKAN ISI

1. Kesesuaian isi LKS dengan KI dan KD

No. Kriteria Skor

1.

Kegiatan pembelajaran dalam LKS memuat materi yang sangat

sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

yang disajikan.

4

2.

Kegiatan pembelajaran dalam LKS memuat materi yang sesuai

dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

disajikan.

3

3.

Kegiatan pembelajaran dalam LKS memuat materi yang kurang

sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

yang disajikan.

2

4.

Kegiatan pembelajaran dalam LKS memuat materi yang tidak

sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

yang disajikan.

1

2. Kesesuaian Tema LKS dengan KI dan KD

No. Kriteria Skor

1. Materi yang disajikan dalam kegiatan LKS sangat sesuai dengan

tema yang dikembangkan. 4

2. Materi yang disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang

disajikan. 3

3. Materi yang disajikan cukup sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)

yang disajikan. 2

4. Materi yang disajikan tidak sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)

yang disajikan. 1

3. Rujukan Termassa (up to date)

No. Kriteria Skor

1.

Uraian, contoh dan latihan yang disajikan relevan dan menarik,

serta mencerminkan peristiwa, kejadian atau kondisi termasa (up to

date)

4

2.

Uraian, contoh dan latihan yang disajikan cukup relevan dan

menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian atau kondisi

termasa (up to date)

3

3.

Uraian, contoh dan latihan yang disajikan kurang relevan dan

menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian atau kondisi

termasa (up to date)

2

4.

Uraian, contoh dan latihan yang disajikan tidak relevan dan

menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian atau kondisi

termasa (up to date)

1

Page 117: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

102

4. Mendorong Siswa untuk Mencari Informasi Lebih Jauh

No. Kriteria Skor

1. Materi yang disajikan sangat mendorong peserta didik untuk

mencari informasi lebih jauh. 4

2. Materi yang disajikan mendorong peserta didik untuk mencari

informasi lebih jauh. 3

3. Materi yang disajikan cukup mendorong peserta didik untuk

mencari informasi lebih jauh. 2

4. Materi yang disajikan tidak mendorong peserta didik untuk mencari

informasi lebih jauh. 1

5. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No. Kriteria Skor

1.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS sangat

mendorong peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa

(keluwesan, kelancaran, originalitas dan elaborasi).

4

2.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS

mendorong peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa

(keluwesan, kelancaran, originalitas dan elaborasi).

3

3.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS kurang

mendorong peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa

(keluwesan, kelancaran, originalitas dan elaborasi).

2

4.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS tidak

mendorong peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa

(keluwesan, kelancaran, originalitas dan elaborasi).

1

6. Mengembangkan Kecerdasan Eksistensial-Spiritual

No. Kriteria Skor

1.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS 81%-100%

dapat mengembangkan karakter spiritual dan pemahaman nilai

kehidupan

4

2.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS 51%-80%

dapat mengembangkan karakter spiritual dan pemahaman nilai

kehidupan

3

3.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS 26%-50%

dapat mengembangkan karakter spiritual dan pemahaman nilai

kehidupan

2

4.

Uraian, kegiatan, penugasan dan pertanyaan dalam LKS 1%-

25%dapat mengembangkan karakter spiritual dan pemahaman nilai

kehidupan

1

Page 118: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

103

7. Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal

No. Kriteria Skor

1.

Kegiatan dan penugasan pada LKS dapat memfasilitasi siswa

untuk berdiskusi, berpikir kreatif, menemukan dan memahami

konsep IPA melalui kerjasama dalam kelompok.

4

2. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 3 aspek yang

ditentukan. 3

3. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 2 aspek yang

ditentukan. 2

4. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 1aspek yang

ditentukan. 1

8. Mengembangkan Kecerdasan Visual-Spasial

No. Kriteria Skor

1.

Kegiatan dan penugasan pada LKS dapat memfasilitasi siswa

untuk mengembangkan kemampuan mengamati, menggambar,

mendokumentasikan dan membuat diagram dalam

pembelajaran.

4

2. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 3 aspek yang

ditentukan. 3

3. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 2 aspek yang

ditentukan. 2

4. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 1 aspek yang

ditentukan. 1

9. Mengembangkan Kecerdasan Logis-Matematis

No. Kriteria Skor

1.

Kegiatan dan penugasan pada LKS dapat memfasilitasi siswa

untuk mengembangkan kemampuan menemukan konsep secara

logis, menganalisis percobaan, menanggapi permasalahan dan

membuat kesimpulan dalam pembelajaran.

4

2. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 3 aspek yang

ditentukan. 3

3. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 2 aspek yang

ditentukan. 2

4. Kegiatan dan penugasan pada LKS memenuhi 1aspek yang

ditentukan. 1

Page 119: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

104

10. Mengembangkan Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik

No. Kriteria Skor

1.

Kegiatan dan penugasan pada LKS dapat 81%-100% memfasilitasi

siswa untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik melalui

proyek dengan kemampuan fisik dan gerak berdasarkan kerja

ilmiah

4

2.

Kegiatan dan penugasan pada LKS dapat 51%-80% memfasilitasi

siswa untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik melalui

proyek dengan kemampuan fisik dan gerak berdasarkan kerja

ilmiah

3

3.

Kegiatan dan penugasan pada LKS dapat 26%-80% memfasilitasi

siswa untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik melalui

proyek dengan kemampuan fisik dan gerak berdasarkan kerja

ilmiah

2

4.

Kegiatan dan penugasan pada LKS dapat 1%-50% memfasilitasi

siswa untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik melalui

proyek dengan kemampuan fisik dan gerak berdasarkan kerja

ilmiah

1

Page 120: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

105

Lampiran 4: Rekapitulasi Penilaian Kelayakan Isi

HASIL PENILAIAN VALIDASI PAKAR

KOMPONEN KELAYAKAN ISI

NO BUTIR PENILAIAN

NILAI

VALIDATOR

I

VALIDATOR

II

VALIDATOR

III

1 Kesesuaian isi LKS dengan

KI dan KD 3 4 4

2 Kesesuaian isi LKS dengan

tema pembelajaran 3 4 3

3 Rujukan termassa (up to date) 3 4 4

4 Mendorong siswa mencari

informasi lebih jauh 4 3 3

5 Mengembangkan kemampuan

berpikir kreatif siswa 4 4 4

6 Mengembangkan kecerdasan

eksistensial-spiritual 4 4 4

7 Mengembangkan kecerdasan

interpersonal 4 4 4

8 Mengembangkan kecerdasan

visual-spasial 4 4 4

9 Mengembangkan kecerdasan

logis-matematis 3 3 4

10 Mengembangkan kecerdasan

jasmaniah-kinestetik 4 4 3

Total keseluruhan 36 38 37

Rerata Skor 3,6 3,8 3,7

Kriteria LAYAK LAYAK LAYAK

Rerata Skor Total 3,7

Kriteria LAYAK

Presentase 92,5%

Kriteria Kelayakan Sangat Baik

Keterangan:

Validator I : Dr. Retno Sri Iswari, SU

Validator II : Hendro Suryono, S.Pd

Validator III : Suci Murni, S. Pd

Page 121: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

106

Page 122: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

107

Page 123: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

108

Lampiran 5: Instrumen Validasi Bahasa

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

KOMPONEN KELAYAKAN KEBAHASAAN

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

Nama : ..........................................................

NIP : ..........................................................

Asal Instansi : ..........................................................

Petunjuk Pengisian:

1. Mohon Bapak/Ibu mengisi Nama, NIP, dan Asal Instansi pada tempat yang

disediakan.

2. Mohon Bapak/Ibu member tanda check (√) pada kolom 1,2,3, atau 4 yang ada

pada kolom skor yang sesuai.

3. MohonBapak/ Ibu memberikan masukan pada tempat yang telah disediakan.

4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu menilai LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ini.

No Aspek Penilaian Skor Rerata

Skor

Catatan

1 2 3 4

1. Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan sosial-

emosional siswa

2. Kesesuaian ilustrasi dengan

substansi lima kecerdasan yang

dikembangkan

3. Kemampuan memotivasi siswa

dengan melibatkan lima

kecerdasan yang

dikembangkan

4. Ketepatan struktur kalimat

5. Keutuhan makna

6. Konsistensi penggunaan istilah

Page 124: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

109

Catatan tambahan (Bila diperlukan)

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Validasi LKS IPA Berbasis

Multiple Intelligences:

P = x 100%

Keterangan:

P = Persentase kelayakan LKS

IPA

f = Frekuensi skor rata-rata

aspek penilaian

n = Jumlah skor maksimal

aspek penilaian

Semarang, April 2014

Validator

…………………………..

NIP

n

f

Persentase Kriteria

25%≤x<43 % tidak baik, LKS IPA belum

dapat digunakan dan masih

memerlukan revisi

43%≤x< 62%

kurang baik, LKS IPA

dapat digunakan dengan

banyak revisi

62%≤x< 81%

baik, LKS IPA dapat

digunakan dengan sedikit

revisi

81%≤x< 100%

sangat baik, LKS IPA

dapat digunakan tanpa revisi

Page 125: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

110

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

KOMPONEN KELAYAKAN KEBAHASAAN

Butir 1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional

siswa

Deskripsi Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan emosi peserta

didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep dari

lingkungan sekitar.

Butir 2 Kesesuaian ilustrasi dengan substansi lingkungan sekitar

Deskripsi Ilustrasi yang digunakan berorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan (kecerdasan logis-matematis, visual-spasial,

jasmaniah-kinestetik, interpersonal dan eksistensial-spiritual)

dalam menjelaskan konsep dan materi pembelajaran dalam setiap

kegiatan LKS.

Butir 3 Kemampuan memotivasi siswa dengan melibatkan lima

kecerdasan yang dikembangkan

Deskripsi Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang siswa

sehingga mendorong mempelajarinya baik secara individu maupun

kelompok yang berorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan (kecerdasan logis-matematis, visual-spasial,

jasmaniah-kinestetik, interpersonal dan eksistensial-spiritual).

Butir 4 Ketepatan struktur kalimat

Deskripsi Kalimat yang digunakan mewakili isi pesan yang ingin

disampaikan mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa

Indonesia

Butir 5 Keutuhan Makna

Deskripsi Pesan atau materi yang disajikan harus mencerminkan kesatuan

tema dalam setiap kegiatan pembelajaran LKS.

Butir 6 Konsistensi Penggunaan istilah

Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, prinsip,

asas, atau sejenisnya harus konsisten.

Page 126: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

111

RUBRIK PENSKORAN VALIDASI TAHAP II

KELAYAKAN BAHASA

1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional peserta

didik

No. Kriteria Skor

1. Materi yang disajikan sangat sesuai dengan tingkat

perkembangan sosial-emosional peserta didik. 4

2. Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan

sosial-emosional peserta didik. 3

3. Materi yang disajikan cukup sesuai dengan tingkat

perkembangan sosial-emosional peserta didik. 2

4. Materi yang disajikan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan

sosial-emosional peserta didik. 1

2. Kesesuaian ilustrasi dengan lima kecerdasan yang dikembangkan

No. Kriteria Skor

1. Ilustrasi yang disajikan mencerminkan dan sesuai dengan materi

yang disampaikan dan lima kecerdasan yang dikembangkan. 4

2.

Ilustrasi yang disajikan mencerminkan dan cukup sesuai dengan

materi yang disampaikan dan lima kecerdasan yang

dikembangkan.

3

3.

Ilustrasi yang disajikan mencerminkan dan kurang sesuai dengan

materi yang disampaikan dan lima kecerdasan yang

dikembangkan.

2

4.

Ilustrasi yang disajikan mencerminkan dan tidak sesuai dengan

materi yang disampaikan dan lima kecerdasan yang

dikembangkan.

1

3. Kemampuan memotivasi siswa dengan melibatkan lima kcerdasan yang

dikembangkan

No. Kriteria Skor

1.

Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang siswa

sehingga mendorong mempelajarinya baik secara individu

maupun kelompok yang berorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan

4

2.

Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang siswa

sehingga cukup mendorong mempelajarinya baik secara individu

maupun kelompok yang berorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan

3

3.

Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang siswa tetapi

kurang mendorong mempelajarinya baik secara individu maupun

kelompok yang berorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan

2

Page 127: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

112

4.

Bahasa yang digunakan kurang membangkitkan rasa senang

siswa sehingga tidak mendorong mempelajarinya baik secara

individu maupun kelompok yang berorientasi pada lima

kecerdasan yang dikembangkan

1

4. Ketepatan struktur kalimat

No. Kriteria Skor

1. Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan yang disampaikan dan

mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa Indonesia. 4

2. Kalimat yang dipakai tidak mewakili isi pesan yang disampaikan

dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa Indonesia. 3

3.

Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan yang disampaikan dan

tidak mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa

Indonesia.

2

4.

Kalimat yang dipakai tidak mewakili isi pesan yang disampaikan

dan tidak mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa

Indonesia.

1

5. Keutuhan makna dalam tiap subbab/alinea

No. Kriteria Skor

1. Penyampaian pesan antarbab, subbab, alinea atau kalimat

mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 4

2. Bila dua aspek yang terpenuhi. 3

3. Bila satu aspek yang terpenuhi. 2

4. Penyampaian pesan antarbab, subbab, alinea atau kalimat tidak

mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 1

6. Konsistensi penggunaan istilah

No. Kriteria Skor

1. Penggunaan istilah antarbagian dalam LKS sangat konsisten. 4

2. Penggunaan istilah antarbagian dalam LKS cukup konsisten. 3

3. Penggunaan istilah antarbagian dalam LKS kurang konsisten. 2

4. Penggunaan istilah antarbagian dalam LKS tidak konsisten. 1

Page 128: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

113

Lampiran 6: Rekapitulasi Penilaian Kelayakan Bahasa

HASIL PENILAIAN VALIDASI PAKAR

KOMPONEN KELAYAKAN BAHASA

NO BUTIR PENILAIAN

NILAI

VALIDATOR

I

VALIDATOR

II

VALIDATOR

III

1

Kesesuaian dengan

tingkat perkembangan

sosial-emosional siswa

4 4 4

2

Kesesuaian ilustrasi

dengan substansi lima

kecerdasan yang

dikembangkan

4 4 4

3

Kemampuan

memotivasi siswa

dengan melibatkan lima

kecerdasan yang

dikembangkan

4 4 4

4 Ketepatan struktur

kalimat 4 4 4

5 Keutuhan makna 4 3 4

6 Konsistensi penggunaan

istilah 4 4 3

Total keseluruhan 24 23 23

Rerata Skor 4 3,83 3,83

Kriteria Layak Layak Layak

Rerata Skor Total 3,89

Kriteria BSNP Layak

Presentase 97, 25%

Kriteria Kelayakan Sangat Baik

Keterangan:

Validator I : Stephani Diah P, M. Hum

Validator II : Karti Indarmi, S.Pd

Validator III : Bambang Sukamto, S. Pd

Page 129: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

114

Page 130: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

115

Lampiran 7: Instrumen Validasi Penyajian

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

KOMPONEN KELAYAKAN PENYAJIAN

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

Nama : ..........................................................

NIP : ..........................................................

Asal Instansi : ..........................................................

Petunjuk Pengisian:

1. Mohon Bapak/Ibu mengisi Nama, NIP, dan Asal Instansi pada tempat yang

disediakan.

2. Mohon Bapak/Ibu member tanda check (√) pada kolom 1,2,3, atau 4 yang ada

pada kolom skor yang sesuai.

3. MohonBapak/ Ibu memberikan masukan pada tempat yang telah disediakan.

4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu menilai LKS IPA Berbasis Multiple

Intelligences ini.

No Aspek Penilaian Skor Rerata

Skor

Catatan

1 2 3 4

1. Konsistensi sistematika penyajian

LKS

2. Kesesuaian kegiatan pembelajaran

dengan lima kecerdasan yang

dikembangkan

3. Penyajian teks dan gambar disertai

dengan rujukan

4. Adanya variasi stimulus

5. Penyajian penugasan secara kreatif

6. Daftar pustaka

Page 131: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

116

Catatan tambahan (Bila diperlukan)

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Validasi LKS IPA Berbasis

Multiple Intelligences:

P = x 100%

Keterangan:

P = Persentase kelayakan LKS

IPA

f = Frekuensi skor rata-rata

aspek penilaian

n = jumlah skor maksimal

aspek penilaian

Semarang, April 2014

Validator

………………………………

NIP

n

f

Persentase Kriteria

25%≤x<43 % tidak baik, LKS IPA belum

dapat digunakan dan masih

memerlukan revisi

43%≤x< 62%

kurang baik, LKS IPA

dapat digunakan dengan

banyak revisi

62%≤x< 81%

baik, LKS IPA dapat

digunakan dengan sedikit

revisi

81%≤x< 100%

sangat baik, LKS IPA

dapat digunakan tanpa revisi

Page 132: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

117

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

KOMPONEN KELAYAKAN PENYAJIAN

Butir 1 Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Deskripsi Sistematika sajian LKS dikembangkan secara lengkap, rintut dan

konsisten.

Butir 2 Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan dengan lima

kecerdasan yang dikembangkan

Deskripsi Ketepatan pemilihan kegiatan pembelajaran untuk menggali lima

kecerdasan yang dikembangkan (kecerdasan logis-matematis,

visual-spasial, jasmaniah-kinestetik, interpersonal dan eksistensial-

spiritual).

Butir 3 Penyajian teks dan gambar disertai rujukan

Deskripsi Teks dan gambar yang diadaptasi dari sumber lain harus disertai

dengan rujukan/sumber acuan

Butir 4 Adanya variasi stimulus

Deskripsi Terdapat variasi stimulus yang memandu siswa untuk berpikir

logis, melakukan kerja ilmiah, mengamati, mencari informasi dan

berpikir kreatif.

Butir 5 Penyajian penugasan secara kreatif

Deskripsi Penugasan siswa, baik individu dan kelompok disajikan untuk

mendorong siswa mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.

Butir 6 Daftar Pustaka

Deskripsi Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam

penulisan LKS tersebut yang diawali dengan nama pengarang

(yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul,

LKS/majalah/makalah/artikel, tempat, dan nama penerbit, nama

dan lokasi situs internet serta tanggal akses situs (jika memakai

acuan yang memiliki situs)

Page 133: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

118

RUBRIK PENSKORAN VALIDASI TAHAP II

KELAYAKAN PENYAJIAN

1. Konsistensi sistematika LKS

No. Kriteria Skor

1. Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas dan runtut,

memiliki pendahuluan, isi dan penutup. 4

2. Bila dua aspek yang terpenuhi. 3

3. Bila satu aspek yang terpenuhi. 2

4. Bila seuruh aspek tidak terpenuhi. 1

2. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan lima kecerdasan yang

dikembangkan

No. Kriteria Skor

1.

Kegiatan LKS yang disajikan 81%-100% dapat meningkatkan

aktvitas siswa yang erorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan.

4

2.

Kegiatan LKS yang disajikan 51%-80% dapat meningkatkan

aktvitas siswa yang erorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan.

3

3.

Kegiatan LKS yang disajikan 26%-50% dapat meningkatkan

aktvitas siswa yang erorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan.

2

4.

Kegiatan LKS yang disajikan 1%-25% dapat meningkatkan

aktvitas siswa yang erorientasi pada lima kecerdasan yang

dikembangkan.

1

3. Penyajian teks dan gambar disertai dengan rujukan/sumber

No. Kriteria Skor

1. Teks dan gambar disajikan dengan disertai dengan

rujukan/sumber lima tahun terakhir. 4

2. Teks dan gambar disajikan dengan disertai dengan

rujukan/sumber sepuluh tahun terakhir. 3

3. Teks dan gambar disajikan dengan disertai dengan

rujukan/sumber lima belas tahun terakhir 2

4. Teks dan gambar disajikan dengan tidak disertai dengan

rujukan/sumber. 1

Page 134: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

119

4. Adanya variasi stimulus

No. Kriteria Skor

1.

Adanya variasi stimulus pada LKS dengan memberikan

kesempatan siwa untuk memahami ilustrasi konsep IPA dengan

melakukan kerja ilmiah, melakukan pengamatan, mencari

tahu dan membuat kesimpulan berdasar kecerdasan siswa.

4

2. LKS disajikan dengan memenuhi 3 aspek yang ditentukan. 3

3. LKS disajikan dengan memenuhi 2 aspek yang ditentukan. 2

4. LKS disajikan dengan memenuhi 1 aspek yang ditentukan. 1

5. Penyajian penugasan secara kreatif

No. Kriteria Skor

1. Penugasan disajikan 81%-100% secara kreatif yang berpusat

pada peran aktif siswa dan berdasar kecerdasan siswa. 4

2. Penugasan disajikan 51%-80% secara kreatif yang berpusat pada

peran aktif siswa dan berdasar kecerdasan siswa. 3

3. Penugasan disajikan 26%-50% secara kreatif yang berpusat pada

peran aktif siswa dan berdasar kecerdasan siswa. 2

4. Penugasan disajikan 1%-25% secara kreatif yang berpusat pada

peran aktif siswa dan berdasar kecerdasan siswa. 1

6. Daftar Pustaka

No. Kriteria Skor

1. Jika LKS ada daftar pustaka penulisannya benar dan alfabetis. 4

2. Jika dalam LKS ada daftar pustaka tetapi penulisannya benar

dan tidak alfabetis. 3

3. Jika dalam LKS ada daftar pustaka penulisannya kurang benar

dan tidak alfabetis. 2

4. Jika dalam LKS tidak mempunyai daftar pustaka. 1

Page 135: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

120

Lampiran 8: Rekapitulasi Penilaian Kelayakan Penyajian

HASIL PENILAIAN VALIDASI PAKAR

KOMPONEN KELAYAKAN PENYAJIAN

NO BUTIR PENILAIAN NILAI

VALIDATOR

I

VALIDATOR

II

VALIDATOR

III

1 Konsistensi sistematika

penyajian LKS 4 3 4

2 Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan

lima kecerdasan yang

dikembangkan

4 3 4

3 Penyajian teks dan

gambar disertai dengan

rujukan

4 4 4

4 Adanya variasi stimulus 3 4 3

5 Penyajian penugasan

secara kreatif 4 4 3

6 Daftar pustaka 3 4 4

Total keseluruhan 22 22 22

Rerata Skor 3.67 3.67 3.67

Kriteria Layak Layak Layak

Rerata Skor Total 3.67

Kriteria BSNP Layak

Presentase 91,75%

Kriteria kelayakan Sangat Baik

Keterangan:

Validator I : Dra. Woro Sumarni, M.Si

Validator II : Suwarno, S.Pd

Validator III : Drs. Juari

Page 136: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

121

Page 137: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

122

Lampiran 9: RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Batangan

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII / Genap

Sub Topik : Energi dan Kesehatan

Alokasi Waktu : 8 X 40 menit ( 4 x tatap muka)

1. KOMPETENSI DASAR

1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik

dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam

lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang

dianutnya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.

3.6Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,

transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis.

4.8 Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki zat gizi yang berperan

sebagai sumber energi.

2. INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Mengenali dan mengagumi dengan sikap terbukaketeraturan dan

kompleksitas sumber energi, energi potensial dan sistem pencernaan sebagai

tanda kuasa Tuhan.

2. Menunjukan sikap kreatif dalam kegiatan belajar dan bekerja baik secara

individu maupun kelompok.

3. Mengidentifikasi dengan rasa ingin tahu faktor-faktor yang mempengaruhi

besarnya energi potensial.

4. Mendeskripsikan dengan lugas 3 kandungan gizi dalam bahan makanan yang

berperan sebagai sumber energi.

Page 138: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

123

5. Menjelaskan dengan percaya diri proses pencernaan makanan pada manusia.

3. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

1. Siswa dengan lugas dapat menyebutkan 4 contoh sumber energi dalam

kehidupan melalui pengamatan.

2. Siswa dengana rasa ingin tahu dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi besarnya energi potensial setelah melakukan kegiatan proyek

sederhana.

3. Siswa dengan kreatif dapat mengidentifikasi 4 contoh sikap pemborosan dan

penghematan energi setelah melakukan tugas rumah.

Pertemuan 2

4. Siswa dengan percaya diri dapat menyebutkan 3 macam zat gizi sebagai

sumber energi tubuh melalui pengamatan.

5. Siswa dengan lugas dapat mengklasifikasikan bahan makanan sesuai dengan

zat gizinya setelah melakukan percobaan sederhana uji bahan makanan.

6. Siswa dengan kreatif dapat mendeskripsikan 2 contoh penyakit gizi dalam

kehidupan melalui tugas rumah.

Pertemuan 3

7. Siswa dengan rasa ingin tahu dapatmenyusun diagram sistem pencernaan

makanan pada manusia melalui diskusi kelompok.

8. Siswa dengan percaya diri dapatmenjelaskan organ-organ yang berperan

dalam sistem pencernaan manusia.

Pertemuan 4

9. Siswa dengan kreatif dapat menjelaskan proses pencernaan makanan pada

manusia.

4. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian energi

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha

2. Bentuk-bentuk energi

a) Energi kimia yaitu energi yang terkandung dalam persenyawaan kimia

Page 139: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

124

b) Energi listrik yaitu energi yangdipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik

melalui kawat logam konduktor yang disebut arus listrik.

c) Energi bunyi dapat dihasilkan oleh getaran partikel udara di sekitar

sumberbunyi.

d) Energi potensial yaitu energi yang disebabkan oleh posisi benda.

e) Energikinetik dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki sebuah benda

karena kelajuannya.

3. Sumber Energi

Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Sumber

energi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Sumber energi tak terbarukan, contoh: minyak bumi, batu bara dan gas alam.

b) Sumber energi terbarukan, contoh: energi matahari, angin da air.

4. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah karohidrat, lemak

dan protein.

5. Sistem pencernaan makanan merupakan kumpulan organ yang bertugas

mencerna makanan menjadi bentuk sederhana yang dapat diserap oleh tubuh.

6. Alat-alat pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil,

usus besar, rektum dan anus.

5. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific

Metode : Pengamatan, diskusi, eksperimen dan Presentasi

Model : Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences

6. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

Gambar diagram pencernaan makanan, spidol dan papan tulis serta lingkungan

sekitar.

Page 140: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

125

2. Alat dan Bahan

a) Pembuatan ketapel dan kincir angin sederhana

Alat:

1. Batang kayu berbentuk Y

2. Penggaris

3. Pisau

4. Gunting

5. Jarum Pentul

Bahan:

1. Tali karet

2. Tali bekas sepatu atau tas

3. Batu

4. Gleges (batang tebu muda)

5. Kertas origami

b) Uji bahan makanan

Alat:

1. Pipet tetes

2. Lumpang dan alu

3. Gelas beker

4. Pinset

Bahan:

1. Larutan iodium atau betadine

2. Larutan biuret

3. Kertas sampul cokelat

4. Bahan makanan (nasi, roti,

jagung, keju, putih telur,

kuning telur, tempe, alpukat,

pisang dan susu)

5. Kertas label

c) Sistem Pencernaan Makanan

Alat:

1. Gunting

2. Pulpen

3. Penggaris

4. Spidol

Bahan :

1. Lem

2. Gambar diagram

3. LKS Berbasis Multiple

Intelligences

Page 141: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

126

3. Sumber Belajar

a) Wahono, dkk. 2013. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan: hal 152 – 183

b) Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan: hal 122 - 143

c) LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences.

d) Lingkungan sekitar.

7. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan perhatian :

1. Guru mengucapkan salam dan syukur serta

menanyakan kehadiran siswa.

2. Siswa menjawab salam dan menjawab panggilan

presensi dari guru dengan rasa hormat dan

perhatian

3. Siswa dengan rasa ingin tahu memerhatikan

guru mengilustrasikan kegiatan yang melibatkan

konsep energi dilingkungan sekitar, kemudian

guru mengajukan pertanyaan seperti :

Coba perhatikan lampu di kelas. Nyalakan

saklarnya, kemudian matikan. Bagaimana hal ini

dapat terjadi? Darimanakah sumber energi

listrik?

4. Siswa dengan saksamatujuan dan manfaat

mempelajari energi potensial dan sumber energi

dalam kehidupan.

10 menit

Kegiatan Inti Siswa membentuk kelompok, dengan jumlah anggota

6 anak untuk setiap kelompok.

Mengamati

5. Siswa secara mandiri mengamati sumber-sumber

60 menit

Page 142: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

127

energi di alam melalui berbagai sumber.

Menanya

6. Angin merupakan salah satu sumber energi

terbarukan. Siswa dengan kritis bertanya:

Apakah yang dimaksud dengan sumber energi

terbarukan?

Eksperimen

7. Siswa dengan perhatian mendengarkan guru

menyampaikan tujuan dan petunjuk kerja tentang

kegiatan yang akan dilakukan yaitu praktikum

pembuatan ketapel dan kincir angin sederhana

pada LKS.

8. Siswa dengan kerja sama melakukan percobaan

pembuatan ketapel dan kincir angin sederhana

mengikuti petunjuk kerja LKS.

9. Siswa mengamati percobaan dan mencatat data

pengamatan pada LKS dengan cermat.

Mengasosiasikan

10. Siswa mengolah dan menganalisis data dari

percobaan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan pada LKS dengan tepat.

11. Siswa membuat kesimpulan tentang hasil

percobaan dengan logis pada LKS.

Mengkomunikasikan

12. Siswa menuliskan hasil praktikum dan diskusi

dengan percaya diri melalui diskusi kelas.

Penutup 13. Siswa dan guru melakukan review hasil kegiatan

pembelajaran

14. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian

ataubentuk penghargaan lain yang relevan)

kepada kelompok yang berkinerja baik.

15. Guru mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas

karunia Tuhan berupa pemberian sumber energi yang

10 menit

Page 143: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

128

melimpah di negara kita.

16. Pemberian tugas rumah melalui tugas kreatif

tentang penghematan dan pemborosan energi

pada LKS.

17. Siswa dan guru merencanakan kegiatan

pembelajaran selanjutnya dalam LKS.

18. Siswa menjawab salam dari guru untuk

mengakhiri pelajaran

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan perhatian :

1. Siswa menjawab salam dan menjawab panggilan

presensi dari guru dengan rasa hormat dan

perhatian

2. Siswa dan guru membahas tugas proyek

pertemuan sebelumnya.

3. Siswa memerhatikan guru mengilustrasikan

makanan sebagai sumber energi, kemudian guru

mengajukan pertanyaan seperti : Ketika kamu

lapar, kamu segera mengambil nasi untuk makan.

Kemudian tubuhmu terasa segar dan berenergi.

Nah, tahukah kamu mengapa nasi dapat membuat

tubuhmu berenergi? Mengapa jika tidak sarapan

pagi dapat membut tubuh merasa lemas?

4. Siswa dengan saksama memerhatian guru

menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari

makanan sebagai sumber energi.

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

5. Siswa dengan rasa ingin tahu mengamati

makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Menanya

60 menit

Page 144: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

129

6. Nasi merupakan salah satu contoh karbohidrat.

Siswa dengan kritis bertanya:

Bagaimana cara mengetahui kandungan

karbohidrat pada makanan?

Eksperimen

7. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan

guru menyampaikan tujuan dan petunjuk kerja

pada LKS tentang kegiatan yang akan dilakukan

yaitu praktikum uji bahan makanan.

a) Membagi siswa menjadi 5 kelompok

b) Siswa dengan kerja sama melakukan

praktikum uji bahan makanan mengikuti cara

kerja pada LKS.

c) Siswa mengamati praktikum dan mencatat data

pengamatan pada LKS dengan cermat.

Mengasosiasikan

8. Mengolah dan menganalisis data dari setiap

praktikum untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan pada LKS dengan tepat.

9. Membuat kesimpulan tentanghasil praktikum dan

diskusi dengan logis pada LKS.

Mengkomunikasikan

10. Menuliskan hasil praktikum dan diskusi dalam

diskusi kelas dengan percaya diri.

Penutup 11. Siswa dan guru melakukan review hasil kegiatan

pembelajaran.

12. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian

atau bentuk penghargaan lain yang relevan)

kepada kelompok yang berkinerja baik.

13. Guru mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas

karunia Tuhan berupa rezeki makanan yang sehat

dan bergizi.

14. Pemberian tugas rumah melalui tugas kreatif

10 menit

Page 145: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

130

tentang penyakit gizi dan kesehatan pada LKS.

15. Siswa dan guru merencanakan kegiatan

pembelajaran pertemuan selanjutnya dalam

LKS.

16. Siswa menjawab salam dari guru untuk

mengakhiri pelajaran.

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan perhatian :

1. Siswa menjawab salam dan menjawab panggilan

presensi dari guru dengan rasa hormat dan

perhatian

2. Siswa dan guru membahas tugas proyek

pertemuan sebelumnya.

3. Siswa dengan rasa ingin tahu memerhatikan

guru mengilustrasikan kegiatan yang melibatkan

peristiwa perubahan bentuk energi dilingkungan

sekitar, kemudian guru mengajukan pertanyaan

seperti :

Ketika kamu makan telur, pernah kamu berpikir

bagaimana telur dapat dicerna oleh tubuh

menjadi zat yang berenergi?

4. Siswa dengan saksama mendengarkan guru

menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari

sistem pencernaan pada manusia.

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

5. Siswa mengamati makanan diproses dalam tubuh

dengan dengan rasa ingin tahu.

Menanya

6. Siswa dengan kritis bertanya tentang:

Bagaimanakah proses pencernaan pada

manusia?

60 menit

Page 146: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

131

Eksperimen

7. Siswa memerhatikan guru dengan penuh

perhatian menyampaikan tujuan dan petunjuk

kerja pada LKS tentang kegiatan yang akan

dilakukan yaitu diskusi tentng sistem pencernaan

dalam tubuh.

a) Membagi siswa menjadi 5 kelompok

b) Siswa dengan aktif berdiskusi tentang melengkapi

diagram pencernaan pada LKS.

c) Siswa mengamati dan mencatat data pengamatan

pada LKS dengan cermat.

d) Siswa dengan kreatif merancang presentasi

kreatif pada LKS dalam diskusi kelompok.

Mengasosiasikan

8. Membuat kesimpulan tentanghasil diskusi

kelompok dengan logis pada LKS.

Mengkomunikasikan

9. Menyampaikan hasil diskusi di depan kelas

dengan percaya diri.

10. Menyampaikan hasil diskusi tentang jenis dan

topik kegiatan presentasi kreatif yang aka

ditampilkan.

Penutup 11. Siswa dan guru mereview hasil kegiatan

pembelajaran

12. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian

atau bentuk penghargaan lain yang relevan)

kepada kelompok yang berkinerja baik

13. Guru mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas

karunia Tuhan berupa pemberian organ tubuh yang

sempurna.

14. Pemberian tugas rumah untuk mempersiapkan

presentasi kreatif.

15. Siswa menjawab salam dari guru untuk

10 menit

Page 147: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

132

mengakhiri pelajaran.

Pertemuan 4

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pemusatan perhatian :

1. Siswa menjawab salam dan menjawab panggilan

presensi dari guru dengan rasa hormat dan perhatian

2. Siswa dan guru membahas persiapan presentasi

kreatif.

3. Siswa dengan rasa ingin tahu memperhatikan

guru mengilustrasikan kegiatan yang melibatkan

peristiwa perubahan bentuk energi dilingkungan

sekitar, kemudian guru mengajukan pertanyaan

seperti :

Ketika kamu makan, pernah kamu berpikir

bagaimana makanan dapat dicerna oleh tubuh?

8. Siswa dengan saksama mendengarkan guru

menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari

sistem pencernaan pada manusia.

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

9. Siswa mengamati organpencernaan secara

mandiri.

Menanya

10. Siswa dengan kritis bertanya tentang:

Apa perbedaan organ dan kelenjar pencernaan?

Eksperimen

11. Siswa dengan saksama mendengarkan guru

menyampaikan tujuan dan petunjuk kerja tentang

kegiatan yang akan dilakukan yaitu diskusi

tentang proses pencernaan dalam tubuh manusia.

a. Perwakilan kelompok mengambil nomor undi.

b. Setiap kelompok dengan kreatif dan

komunikatif presentasi kreatif tentang sistem

60 menit

Page 148: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

133

pencernaan pada manusia dalam jangka waktu

maksimal enam menit.

c. Siswa kelompok lain dengan penuh perhatian

menanggapi dan menjawab pertanyaan pada

LKS.

d. Siswa mengamati dan mencatat data

pengamatan pada LKS dengan benar.

Mengasosiasikan

12. Membuat kesimpulan tentanghasil diskusi

kelompok dengan logis pada LKS.

Mengkomunikasikan

13. Mempresentasikan hasil diskusi dalam diskusi

kelas dengan percaya diri.

Penutup 14. Siswa dan guru melakukan review hasil kegiatan

pembelajaran

15. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian

atau bentuk penghargaan lain yang relevan)

kepada kelompok yang berkinerja baik.

16. Siswa menjawab salam dari guru untuk

mengakhiri pelajaran.

10 e

n

i

t

H. PENILAIAN

1. Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

Observasi Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Lembar Pengamatan Aktivitas Motorik dan Rubrik

Tes Tertulis Tes kemampuan berpikir kreatif uraian

Contoh Instrumen

a. Observasi

1) Lembar Pengamatan Sikap Kreatif

2. N

o

.

Aspek yang dinilai

Skala Penilaian

1 2 3 4

Page 149: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

134

1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru

2. Kebebasan dalam ungkapan diri

3. Menghargai fantasi

4. Minat terhadap kegiatan kreatif

5. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri

Skor Total

Komentar

Skor maksimum : 5 x 4 = 20

%100xmaksimalskor

diperolehyangskorskorPersentase

Kriteria presentase skor :

Interval skor % Kategori

81%- 100%

63%-80%

43%- 62%

25%-42 %

Sangat Kreatif

Kreatif

KurangKreatif

TidakKreatif

Rubrik Penilaian

No. Aspek Yang

Diamati

Indiktor Sikap

Berpikir Kreatif

Keterangan

1. Keterbukaan

terhadap

pengalaman baru

Bersikap aktif dan

antusias dalam

pembelajaran

4 Aktif diskusi dan

memerhatikan pelajaran

3 Aktif diskusi tetapi kurang

memerhatikan pelajaran

2 Kurang aktif diskusi tetapi

memerhatikan pelajaran

1 Kurang aktif diskusi dan tidak

memerhatikan pelajaran

2. Kebebasan

dalam ungkapan

diri

Sering

menyatakan

pendapat dan

pertanyaan

4 Sering berpendapat dan

bertanya dalam pembelajaran

3 Kadang berpendapat dan

bertanya dalam pembelajaran

2 Pernah berpendapat dan

bertanya dalam pembelajaran

1 Tidak pernah berpendapat dan

bertanya dalam pembelajaran

3. Menghargai

fantasi

Bersikap

menghargai

terhadap ide atau

gagasan yang

diajukan teman

4 Sering menghargai gagasan

atau ide teman

3 kadang menghargai gagasan

atau ide teman

2 Pernah menghargai gagasan

atau ide teman

1 Tidak menghargai gagasan

atau ide teman

Page 150: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

135

4. Minat terhadap

kegiatan kreatif

Memiliki rasa

ingin tahu yang

luas dan

mendalam

4 Sering memiliki keberanian

dalam mengungkapkan

gagasan dalam pembelajaran

maupun dikusi kelompok

3 Kadang memiliki keberanian

dalam mengungkapkan

gagasan dalam pembelajaran

maupun dikusi kelompok

2 Pernah memiliki keberanian

dalam mengungkapkan

gagasan dalam pembelajaran

maupun dikusi kelompok

1 Tidak pernah memiliki

keberanian dalam

mengungkapkan gagasan

dalam pembelajaran maupun

dikusi kelompok

5. Kepercayaan

terhadap gagasan

sendiri

Orisinil dalam

ungkapan

gagasan dan

pemecahan

masalah

4 Memiliki gagasan atau ide

dan tepat atas pemikiran

sendiri

3 Memiliki gagasan atau ide

tetapi kurang tepat atas

pemikiran sendiri

2 Memiliki gagasan atau ide

tepat tetapi tidak pemikiran

sendiri

1 Memiliki gagasan atau ide

tidak tepat dan tidak

pemikiran sendiri

2) Lembar observasi aktivitas siswa

No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian

1 2 3 4

1. Persiapan alat dan bahan sesuai petunjuk LKS

2. Ketepatan dalam melakukan prosedur ilmiah

3. Ketepatan dalam menyelesaikan tugas

4. Komunikasi ilmiah

Skor Total

Komentar

Skor maksimum : 4 x 4 = 16

%100xmaksimalskor

diperolehyangskorskorPersentase

Kriteria presentase skor :

Interval skor % Kategori

81%- 100% Sangat Aktif

Page 151: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

136

63%-80%

43%- 62%

25%-42 %

Aktif

KurangAktif

TidakAktif

Rubrik Penilaian

No. Aspek Yang Diamati Keterangan

1. Persiapan alat dan bahan 4 Mempersiapkan 71%-100% alat dan bahan

yang dibutuhkan sesuai petunjuk LKS

sebelum melakukan kerja ilmiah.

3 Mempersiapkan 51-70% alat dan bahan

yang dibutuhkan sesuai petunjuk LKS

sebelum melakukan kerja ilmiah.

2 Mempersiapkan 10%-50% alat dan bahan

yang dibutuhkan sesuai petunjuk LKS

1 Tidak membawa alat dan bahan yang

dibutuhkan sesuai petunjuk LKS

2. Ketepatan dalam

melakukan prosedur

ilmiah

4 Melakukan kerja ilmiah sesuai petunjuk

LKS dengan benar dan runtut.

3 Melakukan kerja ilmiah sesuai petunjuk

LKS dengan benar tetapi kurang runtut.

2 Melakukan kerja ilmiah kurang benar

tetapi runtut.

1 Melakukan kerja ilmiah kurang benar dan

kurang runtut.

3. Ketepatan dalam

menyelesaikan tugas

4 Menyelesaikan tugas dengan benar,

lengkap dan tepat waktu.

3 Menyelesaikan tugas kurang lengkap tetapi

tepat waktu.

2 Menyelesaikan tugas dengan benar dan

lengkap tetapi tidak tepat waktu.

1 Menyelesaikan tugas kurang benar dan

tidak tepat waktu.

4. Komunikasi ilmiah 4 Mampu berkomunikasi dengan baik, jelas

dan lancar dalam diskusi maupun

melaporkan hasil kerja ilmiah sesuai

dengan tema pembelajaran.

3 Mampu berkomunikasi dengan baik, jelas

dan lancar dalam diskusi namun kurang

baik dalam melaporkan hasil kerja ilmiah

sesuai dengan tema pembelajaran.

2 Mampu berkomunikasi dengan baik,

namun kurang lancar dalam diskusi

maupun melaporkan hasil kerja ilmiah

sesuai dengan tema pembelajaran

1 Mampu berkomunikasi dengan baik dan

lancar tetapi tidak sesuai dengan tema

pembelajaran.

Page 152: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

137

b) Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Indikator

Penilaian

Teknik Bentuk

Intrumen Butir soal

Siswa dapat menemukan

sumber-sumber energi

dalam kehidupan sehari-

hari.

Tes

tertulis

Uraian Elyn senang bermain di sawah

bersama teman-temanya untuk

bermain kincir angin sederhana

yang telah mereka buat.

a. Coba temukan sumber energi apa

yang mempengaruhi berputarnya

kincir angin! (skor 1)

b. Coba temukan 4 contoh bentuk

energi lain yang ada di lingkungan

sekitar! (skor 5)

Menerapkan konsep

energi pada tubuh

manusia.

Setiap hari Novi terbiasa berlari

memutari lapangan. Selain

menyehatkan badan, olahraga ini

mudah dan murah. Ketika terus

menerus berlari, lama-lama tubuh

Novi merasa lemas. Hal ini

dikarenakan suplai energi dalam

tubuh semakin berkurang.

1. Berdasarkan ilustrasi diatas,

coba kemukakan pendapatmu

tentang pengertian energi? (skor 1)

2. Coba jelaskan perubahan energi

apa yang tejadi dalam tubuh Novi

saat berlari! (skor 3)

Menyimpulkan

kandungan gizi dalam

makanan dalam suatu

percobaan

Erna mengamati Hida

mengoleskan keju pada kertas

sampul. Kemudian mereka

mengamati bekas noda pada

Page 153: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

138

kertas sampul. Setelah diamati di

tempat yang terang, ternyata

kertas terdapat bekas warna

transparan pada bahan makanan

keju dan alpukat. Simpulkanlah

hasil percobaan diatas!(skor 4)

Membagankan proses

pencernaan dalam tubuh

Risa sedang sakit diare. Kata

dokter diare merupakan salah

satu gangguan pada saluran

pencernaan makanan. Coba

bantu Risa menggambarkan

diagram sistem pencernaan

makanan dalam tubuh! (skor 10)

Penskoran :

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA

Hendro Suryono, S.Pd

NIP 19711230 199903 1006

Batangan-Pati, Mei 2014

Mahasiswa Peneliti

Frieda Wijayanti

NIM 4001410013

Page 154: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

139

Lampiran 11: Kode Siswa

DAFTAR KODE SISWA UJI COBA SOAL (KELAS VIII A)

No Kode Nama

1 UC-01

2 UC-02

3 UC-03

4 UC-04

5 UC-05

6 UC-06

7 UC-07

8 UC-08

9 UC-09

10 UC-10

11 UC-11

12 UC-12

13 UC-13

14 UC-14

15 UC-15

16 UC-16

17 UC-17

18 UC-18

19 UC-19

20 UC-20

21 UC-21

22 UC-22

23 UC-23

24 UC-24

25 UC-25

26 UC-26

27 UC-27

28 UC-28

DAFTAR KODE SISWA UJI COBA SKALA KECIL (KELAS VIII B)

No Kode Nama

1 UK-01

2 UK-02

3 UK-03

4 UK-04

5 UK-05

6 UK-06

7 UK-07

8 UK-08

9 UK-09

10 UK-10

Page 155: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

140

DAFTAR KODE SISWA

UJI COBA SKALA BESAR

(KELAS VII B)

No Kode Nama

1 UB-01

2 UB-02

3 UB-03

4 UB-04

5 UB-05

6 UB-06

7 UB-07

8 UB-08

9 UB-09

10 UB-10

11 UB-11

12 UB-12

13 UB-13

14 UB-14

15 UB-15

16 UB-16

17 UB-17

18 UB-18

19 UB-19

20 UB-20

21 UB-21

22 UB-22

23 UB-23

24 UB-24

25 UB-25

26 UB-26

27 UB-27

28 UB-28

29 UB-29

DAFTAR KODE SISWA

UJI PENERAPAN PRODUK

(KELAS VII A)

No Kode Nama

1 UP-01

2 UP-02

3 UP-03

4 UP-04

5 UP-05

6 UP-06

7 UP-07

8 UP-08

9 UP-09

10 UP-10

11 UP-11

12 UP-12

13 UP-13

14 UP-14

15 UP-15

16 UP-16

17 UP-17

18 UP-18

19 UP-19

20 UP-20

21 UP-21

22 UP-22

23 UP-23

24 UP-24

25 UP-25

26 UP-26

27 UP-27

28 UP-28

29 UP-29

30 UP-30

Page 156: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

141

Lampiran 11: Instrumen Uji Coba Soal

KISI-KISI SOAL UJI COBA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Batangan

Mata Pelajaran : IPA

Tahun ajaran : 2013/1014

Topik : Energi dan Kesehatan

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 75 menit

Jumlah soal : 23 Soal

Kompetensi Dasar :

3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,

transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis

Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi

energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis.

4.8 Melakukan percobaan sederhana untuk menyeenyelidiki zat yang berperan

sebagai sumber energi.

Indikator Soal Ranah Kognitif Nomor

Soal

Aspek

Berpikir

Kreatif

Kunci

Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

1. Menemukan

bentuk-bentuk

energi dan

sumbernya dalam

kehidupan sehari-

hari.

√ 3a Ke lancaran Terlampir

3b Keluwesan

√ 4 Keluwesan

2. Mengaplikasikan

konsep energi dan

perubahanya dalam

kehidupan sehari-

hari

√ 1 Kelancaran

√ 2 Elaborasi

√ 5a Kelancaran

5b Elaborasi

√ 8 Keluwesan

3. Mengaplikasikan

konsep energi

potensial dalam

kehidupan

√ 6 Elaborasi

√ 7 Elaborasi

4. Mengidentifikasi √ 13 Keluwesan

Alokasi Waktu : 75 menit

Jumlah soal : 20 soal

Penulis : Frieda Wijayanti

Lam

piran

12: In

strum

en U

ji Coba S

oal

Page 157: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

142

Keterangan:

Aspek berpikir kreatif, yaitu :

1. Kelancaran (fluency), yaitu dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diberikan dengan tepat.

2. Keluwesan (flexibility), yaitu menghasilkan jawaban yang bervariasi dengan sudut

pandang yang berbeda.

3. Orisinalitas, yaitu Memberikan jawaban atau gaagasan yang unik sesuai

pemikiran sendiri

4. Elaborasi, yaitu Memerinci gagasan atau langkah kerja dengan benar, runtut dan

detail.

permasalahan energi

dalam kehidupan

sehari-hari

√ 14 Keluwesan

√ 15 Keluwesan

5. Menganalisis

kandungan gizi

dalam bahan

makanan sebagai

sumber energi tubuh

yang sering

dikonsumsi sehari-

hari

√ 9 Elaborasi

6. Merancang

percobaan uji bahan

makanan

√ 16 Kelancaran

√ 12 Originalitas

√ 11 Kelancaran

√ 17 Originalitas

7. Mendeskripsikan

proses pencernaan

pada manusia

√ 10 Elaborasi

√ 18 Originalitas

√ 19 Elaborasi

8. Memprediksi

penyakit gizi pada

manusia

√ 20 Elaborasi

Jumlah 2 3 4 6 2 3

Persentase (%) 10 15 20 30 10 15

25% 50% 25%

Page 158: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

143

SOAL UJI COBA

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

Mata Pelajaran : IPA Tanggal : Mei 2014

Kelas/Semester : VIII/Genap Waktu : 50 Menit

Petunjuk Umum:

1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

2. Tulislah identitasmu pada lembar jawaban.

3. Laporkanlah pada gurumu jika terdapat kesalahan dalam lembar soal.

4. Periksalah jawabanmu terlebih dahulu sebelum dikumpulkan.

Petunjuk Khusus:

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan benar!

Perhatikan gambar berikut untuk menjawab soal nomor 1-2!

Setiap hari Novi terbiasa berlari memutari

lapangan. Selain menyehatkan badan, olahraga

ini mudah dan murah. Ketika terus menerus

berlari, lama-lama tubuh Novi merasa lemas.

Hal ini dikarenakan suplai energi dalam tubuh

semakin berkurang.

3. Apa yang dimaksud energi? (skor 1)

4. Coba jelaskan perubahan energi apa yang terjadi dalam tubuh Novi saat

berlari! (skor 3)

3. Elyn senang bermain di sawah bersama teman-temanya untuk bermain kincir

angin sederhana yang telah mereka buat.

a. Coba temukan sumber energi apa yang mempengaruhi berputarnya kincir

angin! (skor 1)

b. Coba temukan 4 contoh bentuk energi yang ada di lingkungan sekitar tempat

tinggal kalian! (skor 5)

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 159: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

144

4. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan sumber energinya, coba jelaskan:

a. Manakah yang termasuk sumber

energi tak terbaharukan? Jelaskan! (skor 3)

b. Berdasarkan perbandingan gambar

disamping, Apakah perbedaan sumber energi

terbaharukan dan tak terbaharukan? (skor 2)

5. Setip minggu Feri berburu burung dara di kebun. Ia menggunakan ketapel dan

batu untuk menembak dengan jarak 10 cm dan 5 cm. Ternyata batu yang

terlempar paling jauh ketika ditembakan pada jarak 10 cm.

a. Apa yang menyebabkan batu dapat terlempar? (skor 2)

b. Coba jelaskan mengapa menembakan batu dengan ketapel pada jarak 10 cm

dapat membuat batu terlempar lebih jauh! (skor 3)

6. Sebuah bola yang dijatuhkan dari atap rumah dengan ketinggian 10 m memiliki

energi potensial sebesar 100 J. Berapakah massa bola tersebut jika percepatan

gravitasi sebesar 10 m/s2? (skor 5)

7. Sekarung buah mangga dengan massa sebesar 20 kg memiliki energi potensial

sebesar 900 J terjatuh dari atas truk . Berapakah tinggi truk tersebut terhadap

tanah jika percepatan gravitasi sebesar 10 m/s2? (skor 5)

Bacalah artikel berikut ini untuk menjawab soal nomor 6-9!

Memilih Menu Sehat Untuk Keluarga

Kuliner secara tidak langsung memiliki dampak besar untuk membangun

relasi, seperti mempererat hubungan dalam keluarga. Maka makanan yang sehat

bagi keluarga perlu diperhatikan dalam penyajianya. Makanan yang sehat untuk

keluarga tentunya berbeda-beda dilihat dari waktu maupun usia. Menu sarapan

untuk anak-anak, sekiranya kita hrus memberikan makanan yang mengenyangkan

perut dan memberi energi, namun tidak terlalu berat, seperti sedikit nasi dengan

telur rebus atau telur mata sapi, buah dan susu serta yang paling penting air putih.

Untuk remaja, tentunya sarapan harus diperhatikan melihat bertambahnya

kegiatanya di sekolah. Suplai karbohidrat dan protein harus seimbang karena

mempengaruhi kerja otak selama beraktivitas. Telur dan buah masih dianjurkan

Page 160: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

145

untuk dikonsumsi. Namun, untuk mengonsumsi telur, diusahakan putihnya saja

karena kandungan proteinya lebih tinggi.

Sumber : okezone.com

8. Berdasarkan artikel diatas, sarapan pagi perlu diperhatikan untuk memenuhi

kebutuhan energi tubuh dalam menunjang kegiatan. Coba tafsirkan 3

kandungan gizi apa saja dalam makanan sebagai sumber energi bagi tubuh

beserta contohnya! (skor 4)

9. Putih telur memiliki kandungan protein tinggi. Bagaimanakah cara

membuktikan adanya kandungan protein pada putih telur? (skor 4)

10. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari diserap oleh tubuh dalam bentuk

senyawa sederhana melalui serangkaian proses pencernaan makanan, baik

secara mekanis mapun kimiawi. Apakah perbedaan proses pencernaan

makanan secara mekanis dan kimiawi? (skor 3)

Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawb pertanyaan nomor 11-12!

sumber: google.image

11. Berdasarkan gambar diatas, pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat!

(skor 3)

12. Suplai karbohidrat harus seimbang karena mempengaruhi kerja otak selama

beraktivitas. Rancanglah percobaan uji karbohidrat pada makanan dengan alat

dan bahan yang ada di lingkungan sekitarmu! (skor 10)

Bacalah artikel berikut ini untuk menjawab soal nomor 6-9!

12 Tahun Lagi Minyak di Bumi Indonesia Akan Habis

Indonesia diyakini akan mengalami krisis energi. Ketergantungan selama

ini terhadap energi fosil akan menjadi bom waktu yang dapat meledak seketika.

Menurut statistical world review yang dirilis oleh Bristish Petrolium pada Juni

2012, bahwa cadangan minyak di dalam perut bumi Indonesia hanya tersisa

sekitar 4 miliar barel pada akhir tahun 2011. Dengan asumsi produksi minyak

Tempe Roti

Telur Keju Jagung

Page 161: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

146

mentah dalam negeri sebesar 942 ribu barel per hari maka secara matematis

minyak tersebut akan habis dalam waktu tidak lebih dari 12 tahun. Bagaimana

mengantisipasi hal tersebut? Solusi terbaik adalah dengan melakukan diversifikasi

energi dan pencarian sumber energi baru untuk masa depan.

Sumber: hariansib.com, Edisi 12 Februari 2014

13. Saat ini Indonesia sedang mengalami krisis energi. Sebutkan 3 faktor yang

menyebabkan krisis energi di Indonesia? (skor 4)

14. Kemukakan 3 contoh perilaku pemborosan energi dalam kehidupan! (skor 5)

15. Kemukakan 3 contoh perilaku penghematan energi dalam kehidupan! (skor 5)

16. Yuyun akan melakukan percobaan uji kandungan lemak pada keju, roti, alpukat

dan tempe. Berikut petunjuk percobaan yang akan dilakukan.

Perhatikan langkah kerja pada buku petunjuk, ternyata belum runtut. Coba

susunlah langkah kerja praktikum percobaan tersebut sehingga menjadi

langah kerja yang sistematis! (skor 10)

17. Erna mengamati Hida mengoleskan keju pada kertas sampul. Kemudian

mereka mengamati bekas noda pada kertas sampul. Setelah diamati di tempat

Page 162: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

147

yang terang, ternyata kertas terdapat bekas warna transparan pada bahan

makanan keju dan alpukat. Buatlah simpulan dari hasil percobaan diatas!

(skor 4)

18. Risa sedang sakit diare. Kata dokter diare merupakan salah satu gangguan

pada saluran pencernaan makanan. Coba bantu Risa menggambarkan diagram

sistem pencernaan makanan dalam tubuh! (skor 10)

19. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat menghasilkan energi untuk

digunakan beraktivitas. Jelaskan bagaimanakah makanan dicerna menjadi

energi? (skor 4)

20. Intan melihat gambar berikut ini ketika menemani ibunya di Posyandu.

Gambar 1 Gambar 2

Gambar diatas merupakan foto anak Nigeria yang mengalami kekeurangan

gizi. Coba tafsirkan apa jenis penyakit yang diderita anak-anak tersebut

tersebut beserta penyebabnya! (skor 4)

Selamat dan Semangat Mengerjakan

Page 163: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

148

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL UJI COBA

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

No KUNCI JAWABAN SKOR

1. Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 1)

Menjawab benar dan lengkap 1

Menjawab salah 0

2. Otot pada tubuh berfungsi mengubah energi kimia menjadi energi

mekanik. Hasil dari proses metabolisme yang terjadi di otot,

yakni berupa kumpulan proses kimia yang mengubah bahan

makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi

panas.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 3)

Menjawab benar dan lengkap. 3

Menjawab benar, tetapi kurang lengkap 2

Menjawab salah 1

3. a. Kincir angin berasal dari sumber energi angin.

1 Pedoman Penskoran

(skor maksimal 1)

Menjawab benar dan lengkap

Menjawab salah 0

b. Contoh bentuk-bentuk energi:

1) energi potensial, contoh : buah mangga jatuh dari pohon

2) energi kinetik, contoh : air mengalir dari bendungan

3) energi kimia, contoh : bensin

4) energi listrik, contoh : lampu bohlam

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 3)

Menjawab 4 bentuk energi dan contohnya

dengan tepat 5

Menjawab 2 - 3 bentuk energi dan

contohnya dengan tepat

4

Menjawab 4 bentuk energi saja 3

Menjawab kurang dari 4 bentuk energi 2

Menjawab salah 1

4. a. Kipas baterai merupakan sumber energi tak terbaharukan,

karena memanfaatkan sumber energi baterai. Baterai merupakan

salah satu sumber energi yang dapat habis dan tidak dapat

diperbaharui kembali setelah pemakaian habis.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 3)

Menjwab benar dan lengkap 3

Menjawab benar tapi kurang lengkap

(hanya menyebutkan benda) 2

Menjawab salah 1

Page 164: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

149

b. Sumber energi terbaharukan merupakan sumber energi yang

dapat diperbaharui kembali dalam pemanfaatannya.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 2)

Menjawab benar dan lengkap 2

Menjawab salah 0

5. a. Batu dapat terlempar akibat dari pengaruh energi potensial.

Akibat kedudukan batu yang setimbang, batu dapat melakukan

kerja atau memiliki energi. Batu diketapel mendapatkan energi

ketika ketapel direnggangkan. Energi potensial inilah yang

mendorong ketapel dapat terlempar dengan pengaruh gravitasi.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 2)

Menjawab benar dan lengkap 2

Menjawab salah 1

b. Batu yang ditembakan pada jarak 10 cm dapat terlempar lebih

jauh karena memiliki kedudukan yang lebih jauh dari titik

setimbang batu sehingga energi potensialnya semaikin besar.

Hal ini sesuai dengan konsep energi potensial yang dipengaruhi

oleh kedudukan benda dan massa benda. Oleh, karena itu semakin

jauh kedudukan suatu benda, maka energi potensialnya akan

semakin besar, sehingga membuat batu dapat terlempar lebih jauh.

Pedoman penskoran

(Skor maksimal 3)

Memberikan alasan yang benar dan

lengkap sesuai konsep energi potensial 3

Menjawab alasan kurang lengkap tetapi

sesuai konsep energi potensial 2

Menjawab salah 1

6. Diketahui:

h= 10 m; Ep= 100 J

Ditanya:

m=....?

Jawab :

Ep= m.g.h

m= Ep/( g.h )

m= 100/10.10 = 1 kg

Jadi, massa truk sayur

tersebut sebesar 1 kg.

Pedoman penskoran

(Skor maksimal 5)

Aspek diketahui, ditanya, rumus dan

jawaban runtut, benar dan lengkap 5

Aspek diketahui, ditanya dan rumus

runtut, benar dan lengkap, namun

jawaban salah.

4

Aspek diketahui, ditanya benar dan

lengkap, rumus salah namun jawaban

benar

3

Hanya benar aspek diketahui dan

ditanya 2

Menjawab salah 1

7. Diketahui:

m= 20 kg ; Ep= 900 J

Ditanya:

Pedoman penskoran

(Skor maksimal 5)

Page 165: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

150

h=....?

Jawab :

Ep= mgh

h= Ep/( g.m )

h= 900/10.20 = 4,5 m

Aspek diketahui, ditanya, rumus dan

jawaban runtut, benar dan lengkap 5

Aspek diketahui, ditanya dan rumus

runtut, benar dan lengkap, namun

jawaban salah.

4

Jawaban benar, namun tidak disertakan

aspek diketahui dan ditanya. 3

Hanya benar aspek diketahui dan

ditanya atau hanya benar rumus 2

Menjawab salah 1

8. Kandungan gizi dalam makanan, antara lain :

1) karbohidrat, contoh: nasi, roti, jagung

2) protein, contoh: putih telur, tempe, pisang

3) lemak, contoh: keju, alpukat, minyak goreng

Pedoman penskoran

(Skor maksimal 4)

Menyebutkan 3 kandungan gizi dalam

makanan dan contohnya dengan benar

dan lengkap.

4

Menyebutkan 2 kandungan gizi dalam

makanan dan contohnya dengan benar

dan lengkap.

3

Menyebutkan 3 zat gizi saja 2

Menjawab salah 1

9. Untuk menguji kandungan protein pada putih telur dapat

menggunakan larutan biuret. Putih telur dihaluskan kemudian

diteteskan larutan biuret. Kemudian didiamkan beberapa menit.

Apabila warna pada sampel membentuk cincin ungu, maka sampel

tersebut mengandung protein.

Pedoman penskoran

(Skor maksimal 4)

Menjelaskan dengan runtut, lengkap

dan benar.

4

Menjelaskan dengan runtut dan benar

tetapi kurang lengkap.

3

Menjelaskan hanya dengan larutan

biuret dan perubahan warna saja.

2

Menjawab salah 1

10. Makanan yang mengandung karbohidrat adalah roti dan jagung.

Pedoman penskoran

(Skor maksimal 3)

Menjawab benar dan lengkap 3

Hanya satu yang benar 2

Menjawab salah 1

11. Pencernaan mekanik merupakan proses menghancurkan makanan

secara fisik menjadi bagian yang lebih kecil. Sedangkan proses

pencernaan kimiawi merupakan proses perubahan susunan dan

ukuran molekul makanan dengan bantuan enzim.

Page 166: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

151

Pedoman penskoran

(Skor maksimal 3)

Menjawab benar dan lengkap

3

Menjawab benar tapi kurang lengkap 2

Menjawab salah 1

12. Rancangan uji karbohidrat

Alat dan bahan : tabung reaksi, pipet tetes, lumpang dan alu,

kertas label, cawan petri, betadine, bahan makanan (nasi dan roti)

Langkah kerja :

1. Berilah label pada masing-masing tabung reaksi sesuai dengan

bahan makanan yang diujikan.

2. Bahan makanan yang padat digerus terlebih dahulu dengan

menggunakan lumpang dan alu. Beri sedikit air untuk melarutkan,

sehingga terbentuk larutan.

3. Masukkan masing-masing larutan dalam cawan petri dan

letakkan pipet tetes pada masing-masing bahan makanan.

4. Masukan bahan makanan yang sudah halus kedalam tabung

reaksi sesuai label.

5. Berikan beberapa tetes betadine dan amati perubahan warnanya.

Tabel Pengamatan

No Bahan

Makanan

Warna

Awal

Warna

Akhir

Keterangan

10

Pedoman penskoran

(skor maksimal 10)

Menjelaskan dengan runtut, lengkap dan

benar (alat dan bahan, langkah kerja dan

tabel pengamatan)

Menjelaskan aspek alat dan bahan dan

langkah kerja, tabel pengamatan tidak

sesuai

7

Menjelaskan aspek alat dan bahan dan

langkah kerja 5

Hanya benar aspek alat dan bahan. 3

Menjawab salah 1

13. Penyebab krisis energi

1. Bertambahnya populasi manusia.

2. Keterbatasan persediaan sumber energi.

3. Pertumbuhan penduduk tidak diseimbangkan dengan

penjagaan ekosistem.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 4)

Menyebutkan 3 penyebab krisis energi

dengan benar.

4

Menyebutkan 2 penyebab krisis energi

dengan benar. 3

Page 167: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

152

Menyebutkan 1 penyebab krisis energi

dengan benar 2

Menjawab salah 1

14. Perilaku pemborosan energi:

a. Masih menancapkan charger ketika selesai mengisi baterai.

b. Menggunakan kendaraan bermotor dalam menempuk tempat

pada jarak dekat.

c. Menyalakan lampu di siang hari.

d. Menyalakan televisi 24 jam non-stop.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 5)

Menyebutkan 4 contoh perilaku

pemborosan energi dengan benar.

5

Menyebutkan 3 contoh perilaku

pemborosan energi dengan benar. 4

Menyebutkan 2 contoh perilaku

pemborosan energi dengan benar 3

Menyebutkan 1 contoh perilaku

pemborosan energi benar. 2

Menjawab salah 1

15. Perilaku hemat energi:

a. Menggunakan lampu hemat energi, misalnya seperti neon.

b. Menggunakan penerangan alami disiang hari secara optimal.

c. Mematikan barang elektronik jika sudah tidak digunakan

d. Menggunakan alat rumah tangga ramah lingkungan.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 5)

Menyebutkan 4 contoh perilaku

penghematan energi dengan benar. 5

Menyebutkan 3 contoh perilaku

penghematan energi dengan benar. 4

Menyebutkan 2 contoh perilaku

penghematan energi dengan benar 3

Menyebutkan 1 contoh perilaku

penghematan energi benar. 2

Menjawab salah 1

16. Langkah Kerja:

a. Potonglah kertas sampul cokelat dan gelas beker menjadi empat

bagian.

b. Berilah label nama diatas kertas sampul cokelat agar tidak

tertukar.

c. Oleskan bahan makanan pada kertas sampul cokelat.

d. Biarkan kertas cokelat mengering selama 10 menit.

e. Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Kertas

manakah yang meninggalkan noda?

f. Catat hasil pengamatan pada tabel.

Page 168: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

153

Pedoman

Penskoran

(skor maksimal 10)

Mengurutkan 6 langkah kerja dengan runtut,

benar dan lengkap. 10

Mengurutkan 4-5 langkah kerja dengan

runtut, benar dan lengkap. 7

Mengurutkan 2-3 langkah kerja dengan

runtut, benar dan lengkap. 5

Hanya benar satu langkah atau Menjawab

salah 1

17. Makanan yang mengandung lemak apabila diletakan pada kertas

sampul akan meninggal bekas noda yang transparan. Jadi keju

dan alpukat merupakan makanan yang mengandung lemak.

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 4)

Menyimpulkan dengan benar dan

lengkap 4

Hanya menyebutkan makanan yang

mengandung lemak 3

Hanya menafsirkan bekas noda yang

transparan 2

Menjawab salah 1

18. Diagram pencernaan makanan:

Makanan

Mulut

Kerongkongan

Lambung

Usus Halus

Pencernaan Mekanik

(Mulut dan Gigi)

Pencernaan Mekanik

(Gerakan Mendorong)

Pencernaan Kimiawi

(Enzim dan Asam Klorida)

Duodenum

Usus Besar

Rektum dan Anus

Yeyenum

Ileum

Darah

Page 169: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

154

Pedoman

Penskoran

(skor maksimal

10)

Membut diagram dengan runtut, benar dan

lengkap 10

Membuat diagram runtut dan benar namun

kurang lengkap 7

Membuat diagram benar tapi kurang runtut 3

Menjawab salah 2

19. Zat makanan yang diserap dari ileum dalam bentuk molekul

sederhana akan masuk menuju sistem peredaran darah untuk

diedarkan ke seluruh tubuh. Selanjutnya digunakan dalam proses

respirasi yang menghasilkan energi.

Pedoman

Penskoran

(skor maksimal

4)

Memberikan penjelasan dengan benar, runtut dan

lengkap 4

Memberikan jawaban benar dan runtut tetapi

kurang lengkap 3

Memberikan kurang runtut tetapi lengkap 2

Menjawab salah 1

20. Pada gambar tersebut merupakan anak yang terkena penyakit

kwashiorkor dan maramus. Kwashiorkor merupakan penyakit

kurang protein yang biasa dijumpai pada bayi dalam masa

penyapihan dan balita (prasekolah).

Pedoman Penskoran

(skor maksimal 4)

Memberikan penjelasan dengan benar dan

lengkap penyakit dan penyebabnya 4

Memberikan 1 jawaban benar tapi kurang

lengkap penyakit dan penyebabnya 3

Hanya menyebutkan penyakitnya 2

Menjawab salah 1

Page 170: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

155

Lampiran 12: Analisis Hasil Uji Coba Soal

No

1 2 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6 7 8 9 10 Y

1 UC-22 0 1 1 5 1 2 1 2 3 3 4 4 0 81

2 UC-14 1 0 1 4 2 1 2 2 4 4 4 4 4 81

3 UC-27 1 2 1 5 2 1 2 3 3 3 4 3 3 80

4 UC-24 1 2 1 3 3 2 1 2 3 3 4 4 1 76

5 UC-15 1 2 1 5 2 2 1 1 5 5 4 4 3 76

6 UC-12 1 1 1 2 3 2 2 1 5 3 3 4 4 75

7 UC-17 1 2 1 3 3 1 2 4 3 4 2 2 2 73

8 UC-09 0 2 1 5 3 2 1 2 3 3 2 4 3 72

9 UC-13 0 2 1 5 2 2 1 2 3 4 4 2 2 71

10 UC-26 1 0 0 4 2 1 2 2 1 1 4 3 4 69

11 UC-11 0 2 1 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 68

12 UC-18 1 2 1 2 2 2 2 1 1 4 4 3 3 67

13 UC-16 1 2 1 4 2 2 1 1 2 2 4 3 2 67

14 UC-21 1 2 1 3 2 0 1 2 1 1 4 4 1 63

15 UC-19 1 2 0 3 3 0 1 0 2 2 2 3 1 48

16 UC-08 0 1 1 1 3 1 0 2 3 3 2 2 0 48

17 UC-02 0 1 1 4 2 2 1 2 1 1 2 3 1 48

18 UC-01 0 1 1 3 0 1 0 0 1 1 3 3 0 48

19 UC-23 1 0 0 1 2 0 1 1 1 0 4 3 0 47

20 UC-07 0 2 1 3 2 2 1 2 3 2 4 2 0 47

21 UC-03 1 2 0 2 2 2 1 1 2 1 3 4 1 45

22 UC-04 0 2 1 5 3 2 0 0 2 1 2 4 0 43

23 UC-28 1 2 0 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 41

24 UC-10 0 2 0 4 1 2 0 2 1 1 3 1 1 41

25 UC-06 0 0 1 2 1 2 1 1 3 4 0 0 0 41

26 UC-05 1 0 1 4 3 2 1 1 0 1 2 3 0 40

27 UC-20 1 2 0 5 1 0 1 0 0 0 2 2 0 37

28 UC-25 1 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 30

17 41 20 92 57 40 30 42 61 61 80 77 40 1623

mean 0.607 1.464 0.714 3.286 2.036 1.429 1.071 1.500 2.179 2.179 2.857 2.750 1.429

skor maks 1 3 1 5 3 2 2 3 5 5 4 4 3

p 0.607 0.488 0.714 0.657 0.679 0.714 0.536 0.500 0.436 0.436 0.714 0.688 0.476

tingkat kesukaran sedang sedang mudah sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang

mean kelompok atas 0.714 1.571 0.929 3.857 2.214 1.571 1.500 1.929 2.929 3.071 3.571 3.357 2.500

mean kelompok bawah 0.5 1.357 0.5 2.714 1.857 1.286 0.643 1.071 1.429 1.286 2.143 2.143 0.357

Mean KA - Mean KB 0.214 0.214 0.429 1.143 0.357 0.286 0.857 0.857 1.5 1.786 1.429 1.214 2.143

skor Maks 1 3 1 5 3 2 2 3 5 5 4 4 3

D 0.214 0.071 0.429 0.229 0.119 0.143 0.429 0.286 0.3 0.357 0.357 0.304 0.714

Daya Pembedacukup

kurang

baik baik cukup

kurang

baik

kurang

baik baik cukup cukup cukup cukup cukup

baik

sekali

rxy 0.138 0.039 0.531 0.443 0.268 0.229 0.653 0.467 0.673 0.703 0.703 0.591 0.737

rtabel

Validitas ( rhitung > r tabel ) tidak

valid

tidak

valid valid validtidak

valid

tidak

valid valid valid valid valid valid valid valid

si2 0.247 0.628 0.212 2.138 0.776 0.624 0.439 0.852 2.004 2.078 1.534 1.602 2.032

∑ si2

st2

n

n-1

r11

rtabel

Reliabilitas ( rhitung > r tabel )

Tidak Tidak Dipakai Dipakai Tidak Tidak Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Tidak Dipakai Dipakai

tin

gka

t

kesu

kara

nd

aya

pe

mb

ed

a

K

E

L

O

M

P

O

K

A

T

A

S

ANALISIS HASIL UJI COBA SOAL

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Kode SiswaKode Soal

Jumlah

K

E

L

O

M

P

O

K

B

A

W

A

H

0.374

15.167

49.128

28

27

0.839

0,374

vali

dit

as

reli

ab

ilit

as

Kriteria

reliabel

Page 171: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

156

No

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 UC-22 3 7 4 5 5 10 3 10 4 3 81

2 UC-14 2 7 4 5 5 10 2 5 4 4 81

3 UC-27 3 10 4 5 5 7 1 5 3 4 80

4 UC-24 3 7 3 5 5 10 2 5 4 2 76

5 UC-15 3 7 3 4 3 5 3 5 4 3 76

6 UC-12 2 5 4 5 5 10 2 3 3 4 75

7 UC-17 3 10 3 3 4 10 2 2 3 3 73

8 UC-09 3 7 4 5 5 7 1 3 4 2 72

9 UC-13 3 7 3 5 5 5 0 5 4 4 71

10 UC-26 3 7 2 5 4 10 2 5 4 2 69

11 UC-11 3 7 2 2 5 5 2 7 4 0 68

12 UC-18 3 10 2 3 3 5 2 5 4 2 67

13 UC-16 3 5 2 3 3 7 1 10 4 2 67

14 UC-21 3 7 3 5 5 7 0 5 2 3 63

15 UC-19 0 7 2 3 3 7 1 2 3 0 48

16 UC-08 3 7 1 5 5 0 0 3 4 1 48

17 UC-02 2 1 1 3 5 5 1 5 3 1 48

18 UC-01 2 10 4 5 5 0 1 3 3 1 48

19 UC-23 0 5 2 1 5 10 2 7 1 0 47

20 UC-07 2 3 0 5 3 3 0 3 3 1 47

21 UC-03 2 5 1 1 5 0 1 2 4 2 45

22 UC-04 2 7 1 5 5 0 0 0 0 1 43

23 UC-28 3 5 2 3 3 5 1 1 3 0 41

24 UC-10 1 3 0 3 3 5 2 2 3 1 41

25 UC-06 1 1 2 3 5 5 1 3 4 1 41

26 UC-05 0 5 1 3 5 0 0 5 0 2 40

27 UC-20 1 7 2 2 2 3 0 5 0 1 37

28 UC-25 3 0 0 2 5 5 0 3 4 3 30

62 169 62 104 121 156 33 119 86 53 1623

Mean 2.214 6.036 2.214 3.714 4.321 5.571 1.179 4.250 3.071 1.893

skor maks 3 10 4 5 5 10 4 10 4 4

p 0.738 0.604 0.554 0.743 0.864 0.557 0.295 0.425 0.768 0.473

tingkat kesukaran mudah sedang sedang mudah mudah sedang sukar sedang mudah sedang

mean kelompok atas 2.857 7.357 3.071 4.286 4.429 7.714 1.643 5.357 3.643 2.714

mean kelompok bawah 1.571 4.714 1.357 3.143 4.214 3.429 0.714 3.143 2.5 1.071

Mean KA - Mean KB 1.286 2.643 1.714 1.143 0.214 4.286 0.929 2.214 1.143 1.643

Skor Maks 3 10 4 5 5 10 4 10 4 4

D 0.429 0.264 0.429 0.229 0.043 0.429 0.232 0.221 0.28571 0.411

Daya Pembedabaik cukup baik cukup

kurang

baikbaik cukup cukup cukup baik

rxy 0.550 0.565 0.764 0.521 0.175 0.642 0.593 0.461 0.460 0.629

rtabel0.374

Validitas valid

valid valid valid

tidak

valid valid valid valid valid valid

si2 1.063 6.925 1.656 1.841 0.967 11.810 0.893 5.454 1.698 1.655

∑ si2

49.128

st2 256.63

n 28

n-1 27

r110.839

rtabel 0.374

Reliabilitas reliabel

Dipakai Dipakai Tidak Tidak Tidak Tidak Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiKriteria

K

E

L

O

M

P

O

K

A

T

A

S

K

E

L

O

M

P

O

K

B

A

W

A

H

Kode SoalYKode Siswa

tin

gkat

kesu

kara

nd

aya

pem

bed

ava

lidit

as

Jumlah

reli

abili

tas

Page 172: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

157

PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN SOAL

1. Rumus Validitas

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

ΣXY : Jumlah perkalian skor item X dan Y

X : Jumlah skor item X

Y : Jumlah skor item Y

N : Jumlah responden

ΣX2

: Jumlah kuadrat skor item X

ΣY2

: Jumlah kuadrat skor item

Kriteria:

Soal dapat dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5%.

2. Contoh Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal No 3a, selanjutnya untuk butir

soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

No Kode Butir soal

Skor

total XY X2 Y2

no 1 (X) (Y)

1 UC-01 1 48 48 1 2304

2 UC-02 1 48 48 1 2304

3 UC-03 0 45 0 0 2025

4 UC-04 1 43 43 1 1849

5 UC-05 1 40 40 1 1600

6 UC-06 1 41 41 1 1681

7 UC-07 1 47 47 1 2209

8 UC-08 1 48 48 1 2304

9 UC-09 1 72 72 1 5184

10 UC-10 0 41 0 0 1681

11 UC-11 1 68 68 1 4624

12 UC-12 1 75 75 1 5625

13 UC-13 1 71 71 1 5041

14 UC-14 1 81 81 1 6561

15 UC-15 1 76 76 1 5776

16 UC-16 1 67 67 1 4489

17 UC-17 1 73 73 1 5329

18 UC-18 1 67 67 1 4489

19 UC-19 0 48 0 0 2304

Page 173: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

158

20 UC-20 0 37 0 0 1369

21 UC-21 1 63 63 1 3969

22 UC-22 1 81 81 1 6561

23 UC-23 0 47 0 0 2209

24 UC-24 1 76 76 1 5776

25 UC-25 0 30 0 0 900

26 UC-26 0 69 0 0 4761

27 UC-27 1 80 80 1 6400

28 UC-28 0 41 0 0 1681

Jumlah 20 1623 1265 20 101005

a. Mencari rtabel dengan n=28 dan α=5%

rtabel = rxy(0,5:28) =0,374

b. Menghitung rxy

rxy =

√{ }{ }

=

= 0,531

Berdasarkan perhitungan diatas, rxy > rtabel , yakni 0,531 > 0,374. Oleh karena itu,

soal No 3a dapat dikatakan valid.

Page 174: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

159

PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN SOAL

1. Rumus Reliabilitas

2

2

11 11

i

i

n

nr

Keterangan :

11r : reliabilitas instrumen

n : jumlah butir soal 2

i : jumlah varians skor tiap-tiap item

2

i : varians total

Kriteria:

Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.

2. Contoh perhitungan

a. Mencari besar r tabel

Pada α=0,05 dan n= 28, diperoleh r tabel = 0,374

b. Menghitung r11

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

σi2 = 0,257+0,628+0,212+2,138+0,776+0,624+0,439+0,852+2,004+2,078+1,534+

1,602+2,032+1,063+6,925+1,656+1,841+0,967+11,810+0,893+5,454+1,69

8+1,655

= 49,128

σt2= 256,628

Sehingga,

r11=(

= 0,839

Berdasarkan perhitungan diatas, r11 > rtabel , yakni 0,839 > 0,374. Oleh karena itu,

instrumen tes tersebut dapat dikatakan reliabel.

Page 175: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

160

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL

1. Rumus Daya Pembeda

Keterangan:

: daya pembeda

: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

: banyaknya peserta kelompok atas

: banyaknya peserta kelompok bawah

: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria:

Interval Kriteria

0,70 – 1,00 Baik sekali

0,40 – 0,69 Baik

0,20 – 0,39 Cukup

0,00 – 0,19 Jelek

2. Contoh Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal No 3a, selanjutnya untuk

butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

1 UC-22 1 15 UC-19 0

2 UC-14 1 16 UC-08 1

3 UC-27 1 17 UC-02 1

4 UC-24 1 18 UC-01 1

5 UC-15 1 19 UC-23 0

6 UC-12 1 20 UC-07 1

7 UC-17 1 21 UC-03 0

8 UC-09 1 22 UC-04 1

9 UC-13 1 23 UC-28 0

10 UC-26 0 24 UC-10 0

11 UC-11 1 25 UC-06 1

12 UC-18 1 26 UC-05 1

13 UC-16 1 27 UC-20 0

14 UC-21 1 28 UC-25 0

Mean KA= 0,929

Mean KB= 0,5

Sehingga,

P = 0,929-0,5

= 0,429

Berdarkan perhitungan diatas diperoleh

P= 0,429, maka sesuai tabel kriteria soal

No 3a memiliki daya pembeda cukup.

Page 176: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

161

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL

1. Rumus Tingkat Kesukaran

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

J : jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria:

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Interval Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

2. Contoh Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal No 3a, selanjutnya untuk butir soal

yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir

soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

1 UC-22 1 15 UC-19 0

2 UC-14 1 16 UC-08 1

3 UC-27 1 17 UC-02 1

4 UC-24 1 18 UC-01 1

5 UC-15 1 19 UC-23 0

6 UC-12 1 20 UC-07 1

7 UC-17 1 21 UC-03 0

8 UC-09 1 22 UC-04 1

9 UC-13 1 23 UC-28 0

10 UC-26 0 24 UC-10 0

11 UC-11 1 25 UC-06 1

12 UC-18 1 26 UC-05 1

13 UC-16 1 27 UC-20 0

14 UC-21 1 28 UC-25 0

Mean= 0,714

Skor maksimal 1

Sehingga,

P =

= 0,714

Berdarkan perhitungan diatas

diperoleh P= 0,714, maka sesuai

tabel soal No 3a memiliki tingkat

kesukaran mudah.

Page 177: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

162

Lampiran 13: Analisis Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif

SOAL PRETEST KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

Mata Pelajaran : IPA Tanggal : Mei 2014

Kelas/Semester : VII/Genap Waktu : 50 Menit

Petunjuk Umum:

5. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

6. Tulislah identitasmu pada lembar jawaban.

7. Laporkanlah pada gurumu jika terdapat kesalahan dalam lembar soal.

8. Periksalah jawabanmu terlebih dahulu sebelum dikumpulkan.

Petunjuk Khusus:

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan benar!

1. Elyn senang bermain di sawah bersama teman-temanya untuk bermain kincir

angin sederhana yang telah mereka buat.

a. Coba temukan sumber energi apa yang mempengaruhi berputarnya kincir

angin! (skor 1)

b. Coba temukan 4 contoh bentuk energi yang ada di lingkungan sekitar kalian!

(skor 5)

2. Setip minggu Feri berburu burung dara di kebun. Ia menggunakan ketapel dan

batu untuk menembak dengan jarak 10 cm dan 5 cm. Ternyata batu yang

terlempar paling jauh ketika ditembakan pada jarak 10 cm. Coba jelaskan

mengapa menembakan batu dengan ketapel pada jarak 10 cm dapat membuat

batu terlempar lebih jauh! (skor 3)

3. Sebuah bola yang dijatuhkan dari atap rumah dengan ketinggian 10 m memiliki

energi potensial sebesar 100 J. Berapakah massa bola tersebut jika percepatan

gravitasi sebesar 10 m/s2? (skor 5)

Bacalah artikel berikut ini untuk menjawab soal nomor 4-5!

Memilih Menu Sehat Untuk Keluarga

Kuliner secara tidak langsung memiliki dampak besar untuk membangun

relasi, seperti mempererat hubungan dalam keluarga. Maka makanan yang sehat

bagi keluarga perlu diperhatikan dalam penyajianya. Makanan yang sehat untuk

Page 178: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

163

keluarga tentunya berbeda-beda dilihat dari waktu maupun usia. Menu sarapan

untuk anak-anak, sekiranya kita hrus memberikan makanan yang mengenyangkan

perut dan memberi energi, namun tidak terlalu berat, seperti sedikit nasi dengan

telur rebus atau telur mata sapi, buah dan susu serta yang paling penting air putih.

Untuk remaja, tentunya sarapan harus diperhatikan melihat bertambahnya

kegiatanya di sekolah. Suplai karbohidrat dan protein harus seimbang karena

mempengaruhi kerja otak selama beraktivitas. Telur dan buah masih dianjurkan

untuk dikonsumsi. Namun, untuk mengonsumsi telur, diusahakan putihnya saja

karena kandungan proteinya lebih tinggi.

Sumber : okezone.com

4. Putih telur memiliki kandungan protein tinggi. Bagaimanakah cara

membuktikan adanya kandungan protein pada putih telur? (skor 4)

5. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari diserap oleh tubuh dalam bentuk

senyawa sederhana melalui serangkaian proses pencernaan makanan, baik

secara mekanis mapun kimiawi. Apakah perbedaan proses pencernaan

makanan secara mekanis dan kimiawi? (skor 3)

Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawb pertanyaan nomor 9-10!

sumber: google.image

6. Berdasarkan gambar diatas, pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat!

(skor 3)

7. Suplai karbohidrat dan protein harus seimbang karena mempengaruhi kerja

otak selama beraktivitas. Rancanglah percobaan uji karbohidrat dengan alat

dan bahan yang ada di lingkungan! (Skor 10)

8. Erna mengamati Hida mengoleskan keju pada kertas sampul. Kemudian

mereka mengamati bekas noda pada kertas sampul. Setelah diamati di tempat

yang terang, ternyata kertas terdapat bekas warna transparan pada bahan

makanan keju dan alpukat. Simpulkanlah hasil percobaan diatas! (skor 4)

Tempe Roti

Telur Keju Jagung

Page 179: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

164

9. Risa tidak masuk sekolah karena sakit diare. Kata dokter penyebab sakit diare

adalah karena adanya gangguan pencernaan makanan. Coba gambarkan diagram

sistem pencernaan makanan pada manusia! (skor 10)

10. Intan melihat gambar berikut ini ketika menemani ibunya di Posyandu.

Gambar diatas merupakan foto anak Nigeria yang mengalami kekurangan

gizi. Coba tafsirkan apa jenis penyakit yang diderita anak-anak tersebut

tersebut beserta penyebabnya! (skor 4)

Selamat dan semangat mengerjakan

Gambar 1 Gambar 2

Page 180: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

165

HASIL PRETEST KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

KELAS VII A

No Kode

Nama

Kode Soal

Total Nilai Keterangan

1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 UP-01 1 5 1 2 1 0 2 1 1 0 1 15 29.41 Tidak Tuntas

2 UP-02 1 5 1 2 1 1 2 3 2 1 1 20 39.22 Tidak Tuntas

3 UP-03 1 5 1 2 1 0 3 0 2 0 1 16 31.37 Tidak Tuntas

4 UP-04 1 5 1 3 1 1 3 0 3 1 3 22 43.14 Tidak Tuntas

5 UP-05 1 4 1 2 1 1 2 1 1 1 1 16 31.37 Tidak Tuntas

6 UP-06 0 5 1 1 1 0 3 0 0 0 1 12 23.53 Tidak Tuntas

7 UP-07 1 5 1 2 1 0 3 0 0 0 1 14 27.45 Tidak Tuntas

8 UP-08 1 5 1 0 1 1 2 0 0 0 1 12 23.53 Tidak Tuntas

9 UP-09 1 3 1 2 0 1 2 3 0 0 4 17 33.33 Tidak Tuntas

10 UP-10 1 4 1 0 1 1 1 0 1 0 2 12 23.53 Tidak Tuntas

11 UP-11 1 5 1 1 1 1 3 1 4 2 2 22 43.14 Tidak Tuntas

12 UP-12 1 4 1 2 1 1 2 1 1 0 0 14 27.45 Tidak Tuntas

13 UP-13 1 5 1 2 1 1 3 1 2 1 1 19 37.25 Tidak Tuntas

14 UP-14 1 4 1 3 1 1 3 0 1 0 0 15 29.41 Tidak Tuntas

15 UP-15 1 4 1 1 1 1 3 0 1 0 2 15 29.41 Tidak Tuntas

16 UP-16 1 4 1 1 1 1 2 3 1 0 1 16 31.37 Tidak Tuntas

17 UP-17 0 4 1 1 1 1 2 0 0 0 0 10 19.61 Tidak Tuntas

18 UP-18 1 4 1 2 0 2 2 0 0 0 1 13 25.49 Tidak Tuntas

19 UP-19 1 4 1 1 1 1 3 0 0 1 2 15 29.41 Tidak Tuntas

20 UP-20 1 4 1 3 1 1 2 1 2 1 2 19 37.25 Tidak Tuntas

21 UP-21 1 4 1 0 1 2 0 0 2 0 2 13 25.49 Tidak Tuntas

22 UP-22 1 5 1 1 1 2 2 3 2 1 2 21 41.18 Tidak Tuntas

23 UP-23 1 4 1 2 1 1 2 0 1 0 2 15 29.41 Tidak Tuntas

24 UP-24 1 4 1 3 1 1 3 0 0 0 0 14 27.45 Tidak Tuntas

25 UP-25 1 5 1 3 1 2 2 0 2 1 2 20 39.22 Tidak Tuntas

26 UP-26 1 4 1 3 1 1 3 1 3 0 2 20 39.22 Tidak Tuntas

27 UP-27 1 5 1 1 1 1 3 0 1 0 2 16 31.37 Tidak Tuntas

28 UP-28 1 4 2 3 1 1 3 1 1 2 2 21 41.18 Tidak Tuntas

29 UP-29 1 5 1 3 1 1 1 1 2 1 2 19 37.25 Tidak Tuntas

30 UP-30 1 5 1 1 0 1 3 0 1 0 2 15 29.41 Tidak Tuntas

RATA-RATA 16.27 31.90 Tidak Tuntas

Page 181: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

166

ANALISIS HASIL PRETEST INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA

1a 6 1b 5 10 7 8 9 2 3 4

1 UP-01 1 2 5 0 1 1 1 0 1 2 1

2 UP-02 1 2 5 1 1 3 2 1 1 2 1

3 UP-03 1 3 5 0 1 0 2 0 1 2 1

4 UP-04 1 3 5 1 3 0 3 1 1 3 1

5 UP-05 1 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1

6 UP-06 0 3 5 0 1 0 0 0 1 1 1

7 UP-07 1 3 5 0 1 0 0 0 1 2 1

8 UP-08 1 2 5 1 1 0 0 0 1 0 1

9 UP-09 1 2 3 1 4 3 0 0 1 2 0

10 UP-10 1 1 4 1 2 0 1 0 1 0 1

11 UP-11 1 3 5 1 2 1 4 2 1 1 1

12 UP-12 1 2 4 1 0 1 1 0 1 2 1

13 UP-13 1 3 5 1 1 1 2 1 1 2 1

14 UP-14 1 3 4 1 0 0 1 0 1 3 1

15 UP-15 1 3 4 1 2 0 1 0 1 1 1

16 UP-16 1 2 4 1 1 3 1 0 1 1 1

17 UP-17 0 2 4 1 0 0 0 0 1 1 1

18 UP-18 1 2 4 2 1 0 0 0 1 2 0

19 UP-19 1 3 4 1 2 0 0 1 1 1 1

20 UP-20 1 2 4 1 2 1 2 1 1 3 1

21 UP-21 1 0 4 2 2 0 2 0 1 0 1

22 UP-22 1 2 5 2 2 3 2 1 1 1 1

23 UP-23 1 2 4 1 2 0 1 0 1 2 1

24 UP-24 1 3 4 1 0 0 0 0 1 3 1

25 UP-25 1 2 5 2 2 0 2 1 1 3 1

26 UP-26 1 3 4 1 2 1 3 0 1 3 1

27 UP-27 1 3 5 1 2 0 1 0 1 1 1

28 UP-28 1 3 4 1 2 1 1 2 2 3 1

29 UP-29 1 1 5 1 2 1 2 1 1 3 1

30 UP-30 1 3 5 1 2 0 1 0 1 1 0

28 70 133 30 45 21 37 13 31 53 27

0.93 2.33 4.43 1 1.5 0.7 1.23 0.43 1.03 1.77 0.9

Nilai 81.67 36.49 13.92 33.64

Jumlah

Rata-Rata3.27 6.93 2.37 3.70

No Kode Nama

Aspek

Kelancaran Keluwesan Orisinal Elaborasi

Page 182: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

167

ANALISIS HASIL POSTEST SISWA KELAS VII A

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

No Kode

Nama

Kode Soal

Jumlah Nilai Keterangan

1 2 3 4 5a 5b 6 7 8 9 10

1 UP-01 3 1 3 10 1 4 3 4 3 7 1 40 78.43 Tuntas

2 UP-02 2 3 2 10 1 5 4 2 5 7 2 43 84.31 Tuntas

3 UP-03 3 1 3 10 1 4 3 4 3 7 2 41 80.39 Tuntas

4 UP-04 3 3 3 10 1 4 4 4 5 10 3 50 98.04 Tuntas

5 UP-05 3 1 3 5 1 4 2 2 5 10 2 38 74.51 Tidak Tuntas

6 UP-06 2 1 2 3 1 5 3 2 1 0 2 22 43.14 Tidak Tuntas

7 UP-07 3 2 3 10 1 4 2 4 3 7 2 41 80.39 Tuntas

8 UP-08 3 3 1 7 1 5 4 4 3 5 2 38 74.51 Tidak Tuntas

9 UP-09 3 3 2 7 1 5 1 4 5 10 2 43 84.31 Tuntas

10 UP-10 3 2 2 5 1 4 3 3 4 10 2 39 76.47 Tuntas

11 UP-11 3 3 2 10 1 5 4 4 4 10 2 48 94.12 Tuntas

12 UP-12 3 2 2 10 1 5 1 2 5 7 2 40 78.43 Tuntas

13 UP-13 3 2 2 10 1 5 4 2 4 10 3 46 90.20 Tuntas

14 UP-14 3 3 2 7 1 4 3 3 4 10 2 42 82.35 Tuntas

15 UP-15 3 2 2 10 1 5 1 3 3 10 2 42 82.35 Tuntas

16 UP-16 2 2 2 7 1 5 3 4 3 7 2 38 74.51 Tidak Tuntas

17 UP-17 2 1 2 3 1 3 1 3 4 7 2 29 56.86 Tidak Tuntas

18 UP-18 3 1 2 10 1 4 3 4 4 7 2 41 80.39 Tuntas

19 UP-19 3 3 2 10 1 4 3 4 4 10 2 46 90.20 Tuntas

20 UP-20 3 2 2 10 1 5 4 1 3 7 2 40 78.43 Tuntas

21 UP-21 3 4 2 10 1 5 4 2 3 7 2 43 84.31 Tuntas

22 UP-22 2 4 1 7 1 2 4 1 2 7 3 34 66.67 Tidak Tuntas

23 UP-23 3 1 3 7 1 5 1 2 5 10 2 40 78.43 Tuntas

24 UP-24 3 3 3 7 1 5 3 2 3 7 2 39 76.47 Tuntas

25 UP-25 3 3 3 5 1 4 4 3 5 10 2 43 84.31 Tuntas

26 UP-26 3 2 3 5 1 4 3 3 5 10 2 41 80.39 Tuntas

27 UP-27 3 3 2 10 1 4 3 3 4 7 3 43 84.31 Tuntas

28 UP-28 3 3 3 10 1 5 3 4 5 7 2 46 90.20 Tuntas

29 UP-29 3 3 3 10 1 5 4 4 5 10 3 51 100 Tuntas

30 UP-30 3 3 3 3 1 5 3 4 3 10 2 40 78.43 Tuntas

RATA-RATA 40.90 80.20 Tuntas

Page 183: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

168

ANALISIS HASIL POSTTEST INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA

1 5a 4 5b 7 3 6 9 2 8 10

1 UP-01 3 1 10 4 4 3 3 7 1 3 1

2 UP-02 2 1 10 5 2 2 4 7 3 5 2

3 UP-03 3 1 10 4 4 3 3 7 1 3 2

4 UP-04 3 1 10 4 4 3 4 10 3 5 3

5 UP-05 3 1 5 4 2 3 2 10 1 5 2

6 UP-06 2 1 3 5 2 2 3 0 1 1 2

7 UP-07 3 1 10 4 4 3 2 7 2 3 2

8 UP-08 3 1 7 5 4 1 4 5 3 3 2

9 UP-09 3 1 7 5 4 2 1 10 3 5 2

10 UP-10 3 1 5 4 3 2 3 10 2 4 2

11 UP-11 3 1 10 5 4 2 4 10 3 4 2

12 UP-12 3 1 10 5 2 2 1 7 2 5 2

13 UP-13 3 1 10 5 2 2 4 10 2 4 3

14 UP-14 3 1 7 4 3 2 3 10 3 4 2

15 UP-15 3 1 10 5 3 2 1 10 2 3 2

16 UP-16 2 1 7 5 4 2 3 7 2 3 2

17 UP-17 2 1 3 3 3 2 1 7 1 4 2

18 UP-18 3 1 10 4 4 2 3 7 1 4 2

19 UP-19 3 1 10 4 4 2 3 10 3 4 2

20 UP-20 3 1 10 5 1 2 4 7 2 3 2

21 UP-21 3 1 10 5 2 2 4 7 4 3 2

22 UP-22 2 1 7 2 1 1 4 7 4 2 3

23 UP-23 3 1 5 5 2 3 1 10 1 5 2

24 UP-24 3 1 7 5 2 3 3 7 3 3 2

25 UP-25 3 1 5 4 3 3 4 10 3 5 2

26 UP-26 3 1 5 4 3 3 3 10 2 5 2

27 UP-27 3 1 10 4 3 2 3 7 3 4 3

28 UP-28 3 1 10 5 4 3 3 7 3 5 2

29 UP-29 3 1 10 5 4 3 4 10 3 5 3

30 UP-30 3 1 3 5 4 3 3 10 3 3 2

85 30 236 133 91 70 88 243 70 115 64

2.83 1 7.87 4.43 3.03 2.33 2.93 8.10 2.33 3.83 2.13

15.33 13.37 8.3

95.83 80.70 78.63 69.17

Jumlah

Rata-Rata

Nilai

3.83

No Kode Nama

Aspek

kelancaran keluwesan orisinal elaborasi

Page 184: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

169

Lampiran 14: Analisis Uji N-Gain

ANALISIS UJI N-GAIN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A

NO KODE Nilai

PreTest Nilai Postest Gain Skor Kriteria

1 UP-01 29.41 78.43 0.69 Sedang

2 UP-02 39.22 84.31 0.74 Tinggi

3 UP-03 31.37 80.39 0.71 Tinggi

4 UP-04 43.14 98.04 0.97 Tinggi

5 UP-05 31.37 74.51 0.63 Sedang

6 UP-06 23.53 43.14 0.26 Rendah

7 UP-07 27.45 80.39 0.73 Tinggi

8 UP-08 23.53 74.51 0.67 Sedang

9 UP-09 33.33 84.31 0.76 Tinggi

10 UP-10 23.53 76.47 0.69 Sedang

11 UP-11 43.14 94.12 0.90 Tinggi

12 UP-12 27.45 78.43 0.70 Sedang

13 UP-13 37.25 90.20 0.84 Tinggi

14 UP-14 29.41 82.35 0.75 Tinggi

15 UP-15 29.41 82.35 0.75 Tinggi

16 UP-16 31.37 74.51 0.63 Sedang

17 UP-17 19.61 56.86 0.46 Sedang

18 UP-18 25.49 80.39 0.74 Tinggi

19 UP-19 29.41 90.20 0.86 Tinggi

20 UP-20 37.25 78.43 0.66 Sedang

21 UP-21 25.49 84.31 0.79 Tinggi

22 UP-22 41.18 66.67 0.43 Sedang

23 UP-23 29.41 74.51 0.64 Sedang

24 UP-24 27.45 76.47 0.68 Sedang

25 UP-25 39.22 84.31 0.74 Tinggi

26 UP-26 39.22 80.39 0.68 Sedang

27 UP-27 31.37 84.31 0.77 Tinggi

28 UP-28 41.18 90.20 0.83 Tinggi

29 UP-29 37.25 100 1 Tinggi

30 UP-30 29.41 78.43 0.69 Sedang

Jumlah 21.40

Rata-rata 0.71 Tinggi

Page 185: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

170

ANALISI UJI N-GAIN

INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

Keterangan:

Aspek berpikir kreatif, yaitu :

1. Kelancaran (fluency), yaitu dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diberikan dengan tepat.

2. Keluwesan (flexibility), yaitu menghasilkan jawaban yang bervariasi dengan

sudut pandang yang berbeda.

3. Orisinalitas, yaitu Memberikan jawaban atau gaagasan yang unik sesuai

pemikiran sendiri

4. Elaborasi, yaitu Memerinci gagasan atau langkah kerja dengan benar, runtut

dan detail.

No Indikator Berpikir

Kreatif

Nilai Nilai

Gain Kriteria

Pretest Posttest

1 Kelancaran 81.67 95.8 0.77 Tinggi

2 Keluwesan 36.49 80.7 0.70 Sedang

3 Orisinal 13.92 78.6 0.75 Tinggi

4 Elaborasi 33.64 75.5 0.63 Sedang

Rata-Rata 41.43 82.7 0.71 Tinggi

Page 186: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

171

Lampiran 16: Hasil Observasi Sikap Kreatif Siswa

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP KREATIF

Hari/Tanggal : ..............................................................

Topik Diskusi : ..............................................................

Nama Siswa : ..............................................................

Kelompok : ..............................................................

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda (√) pada kolom skala kreativitas dalam observasi proses

pembelajaran menggunakan LKS IPA berbasis multiple intelligences.

No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian

1 2 3 4

1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru

2. Kebebasan dalam ungkapan diri

3. Menghargai fantasi

4. Minat terhadap kegiatan kreatif

5. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri

Skor Total

Komentar

Skor maksimum : 5 x 4 = 20

%100xmaksimalskor

diperolehyangskorskorPersentase

Kriteria presentase skor :

Interval skor % Kategori

81%- 100%

63%-80%

43%- 62%

25%-42 %

Sangat Kreatif

Kreatif

Kurang Kreatif

Tidak Kreatif

Mengetahui,

Observer

_________

Page 187: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

172

RUBRIK PENILAIAN SIKAP KREATIF

No. Aspek Yang

Diamati

Indiktor Sikap

Berpikir Kreatif

Keterangan

1. Keterbukaan

terhadap

pengalaman

baru

Bersikap aktif dan

antusias dalam

pembelajaran

4 Aktif diskusi dan

memerhatikan pelajaran

3 Aktif diskusi tetapi kurang

memerhatikan pelajaran

2 Kurang aktif diskusi tetapi

memerhatikan pelajaran

1 Kurang aktif diskusi dan

tidak memerhatikan pelajaran

2. Kebebasan

dalam

ungkapan diri

Sering menyatakan

pendapat dan

pertanyaan

4 Sering berpendapat dan

bertanya dalam pembelajaran

3 Kadang berpendapat dan

bertanya dalam pembelajaran

2 Pernah berpendapat dan

bertanya dalam pembelajaran

1 Tidak pernah berpendapat

dan bertanya dalam

pembelajaran

3. Menghargai

fantasi

Bersikap menghargai

terhadap ide atau

gagasan yang

diajukan teman

4 Sering menghargai gagasan

atau ide teman

3 kadang menghargai gagasan

atau ide teman

2 Pernah menghargai gagasan

atau ide teman

1 Tidak menghargai gagasan

atau ide teman

4. Minat

terhadap

kegiatan

kreatif

Memiliki rasa ingin

tahu yang luas dan

mendalam

4 Sering memiliki keberanian

dalam mengungkapkan

gagasan dalam pembelajaran

maupun dikusi kelompok

3 Kadang memiliki keberanian

dalam mengungkapkan

gagasan dalam pembelajaran

maupun dikusi kelompok

2 Pernah memiliki keberanian

dalam mengungkapkan

gagasan dalam pembelajaran

maupun dikusi kelompok

1 Tidak pernah memiliki

keberanian dalam

mengungkapkan gagasan

dalam pembelajaran maupun

dikusi kelompok

Page 188: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

173

5. Kepercayaan

terhadap

gagasan

sendiri

Orisinil dalam

ungkapan gagasan

dan pemecahan

masalah

4 Memiliki gagasan atau ide

dan tepat atas pemikiran

sendiri

3 Memiliki gagasan atau ide

tetapi kurang tepat atas

pemikiran sendiri

2 Memiliki gagasan atau ide

tepat tetapi tidak pemikiran

sendiri

1 Memiliki gagasan atau ide

tidak tepat dan tidak

pemikiran sendiri

Keterangan :

sering = melakukan tiga kali atau lebih

kadang= melakukan dua kali

pernah= melakukan satu kali

Page 189: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

174

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI SIKAP KREATIF SISWA

(Observer 1)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

UP-01 2 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 65

UP-02 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 57

UP-03 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 4 2 4 2 4 3 4 4 3 60

UP-04 3 3 3 4 2 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 61

UP-05 3 3 2 2 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 64

UP-06 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 59

UP-07 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 4 2 60

UP-08 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 77

UP-09 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 64

UP-10 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 64

UP-11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 77

UP-12 2 3 4 4 2 2 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 58

UP-13 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 71

UP-14 3 3 4 3 2 2 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 3 2 4 60

UP-15 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 72

UP-16 3 3 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 64

UP-17 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 62

UP-18 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 53

UP-19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 77

UP-20 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 68

UP-21 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 4 3 2 4 3 3 57

UP-22 2 3 2 4 4 2 4 4 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2 4 3 62

UP-23 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 60

UP-24 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 74

UP-25 2 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 68

UP-26 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 65

UP-27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 73

UP-28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 73

UP-29 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 61

UP-30 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 76

JUMLAH 90 93 101 99 100 96 98 103 95 92 97 99 95 98 102 97 98 105 102 102 1962

TOTAL

RERATA

PERSENTASE

kriteria

RERATA

PRESENTASE 75 77.5 84.17 82.5 83.3 80 81.7 85.8 79 77 80.8 83 79 82 85 80.8 81.7 87.5 85 85

Kode SiswaPertemuan 1

Aspek Penilaian

SkorPertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

81.75

sangat kreatif sangat kreatif sangat kreatif

483 484 491 504

96.6 96.8 98.2 100.8

83.28 83.44827586 84.65517241 86.89655172

sangat kreatif

Page 190: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

175

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI SIKAP KREATIF SISWA

(Observer 2)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

UP-01 4 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 69

UP-02 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 57

UP-03 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 1 4 3 3 3 4 3 4 4 3 59

UP-04 3 3 3 4 2 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 62

UP-05 3 3 2 2 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 64

UP-06 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 59

UP-07 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 61

UP-08 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 75

UP-09 3 4 1 3 2 2 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 63

UP-10 1 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 63

UP-11 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 73

UP-12 2 3 3 2 2 2 3 4 3 1 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 54

UP-13 4 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 69

UP-14 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 4 62

UP-15 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 70

UP-16 3 4 1 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 62

UP-17 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 62

UP-18 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 53

UP-19 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 76

UP-20 3 3 3 2 3 4 3 1 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 65

UP-21 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 4 3 3 59

UP-22 4 3 2 4 4 2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 4 2 4 3 65

UP-23 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 61

UP-24 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 70

UP-25 1 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 1 4 3 3 4 2 4 3 63

UP-26 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 65

UP-27 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 68

UP-28 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 70

UP-29 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 66

UP-30 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 73

92 94 84 94 99 96 99 97 95 93 99 99 101 92 102 98 95 104 101 104 1938

Jumlah

Rerata

Presentase

Kriteria

Rata-rata

Presentase 76.7 78.333 70 78.33 82.5 80 82.5 80.83 79.17 77.5 82.5 82.5 84.17 76.67 85 81.7 79.17 86.67 84.17 86.67

Kode SiswaAspek Penilaian

SkorPertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

463 480 493 502

92.6 96 98.6 100.4

79.83 82.76 85 86.55

Kreatif

80.75

Sangat Kreatif Sangat Kreatif Sangat Kreatif

Page 191: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

176

REKAPITULASI PENILAIAN OBSERVASI SIKAP KREATIF SISWA

Keterangan:

1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru

2. Kebebasan dalam ungkapan diri

3. Menghargai fantasi

4. Minat terhadap sikap kreatif

5. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Observer 1 90 93 101 99 100 96 98 103 95 92 97 99 95 98 102 97 98 105 102 102

Observer 2 92 94 84 94 99 96 99 97 95 93 99 99 101 92 102 98 95 104 101 104

Rata-rata 91 93.5 92.5 96.5 99.5 96 98.5 100 95 92.5 98 99 98 95 102 97.5 96.5 104.5 101.5 103

% Per aspek 75.8 77.92 77.1 80.4 82.92 80 82.08 83.33 79.17 77.08 81.67 82.5 81.67 79.17 85 81.25 80.417 87.0833 84.583 85.83

Total Presentase

Kriteria Kreatif Kreatif Sangat Kreatif Sangat Kreatif

78.83 80.33 82 83.83

Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Skor

Page 192: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

177

Lampiran 17: Hasil Observasi Aktivitas Siswa

INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS MOTORIK SISWA

Hari/Tanggal : ..............................................................

Topik Diskusi : ..............................................................

Nama Siswa : ..............................................................

Kelompok : ..............................................................

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda (√) pada kolom skala aktivitas dalam observasi proses pembelajaran

menggunakan LKS IPA berbasis multiple intelligences.

No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian

1 2 3 4

1. Persiapan alat dan bahan sesuai petunjuk LKS

2. Ketepatan dalam melakukan prosedur ilmiah

3. Ketepatan dalam menyelesaikan tugas

4. Komunikasi ilmiah

Skor Total

Komentar

Skor maksimum : 4 x 4 = 16

%100xmaksimalskor

diperolehyangskorskorPersentase

Kriteria presentase skor :

Interval skor % Kategori

81%- 100%

63%-80%

43%- 62%

25%-42 %

Sangat Aktif

Aktif

Kurang Aktif

Tidak Aktif

Mengetahui,

Observer

_________

Page 193: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

178

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS MOTORIK SISWA

No. Aspek Yang Diamati Keterangan

1. Persiapan alat dan bahan 4 Mempersiapkan 71%-100% alat

dan bahan yang dibutuhkan sesuai

petunjuk LKS sebelum melakukan

kerja ilmiah.

3 Mempersiapkan 51-70% alat dan

bahan yang dibutuhkan sesuai

petunjuk LKS sebelum melakukan

kerja ilmiah.

2 Mempersiapkan 10%-50% alat

dan bahan yang dibutuhkan sesuai

petunjuk LKS

1 Tidak membawa alat dan bahan

yang dibutuhkan sesuai petunjuk

LKS

2. Ketepatan dalam melakukan

prosedur ilmiah

4 Melakukan kerja ilmiah sesuai

petunjuk LKS dengan benar dan

runtut.

3 Melakukan kerja ilmiah sesuai

petunjuk LKS dengan benar tetapi

kurang runtut.

2 Melakukan kerja ilmiah kurang

benar tetapi runtut.

1 Melakukan kerja ilmiah kurang

benar dan kurang runtut.

3. Ketepatan dalam

menyelesaikan tugas

4 Menyelesaikan tugas dengan

benar, lengkap dan tepat waktu.

3 Menyelesaikan tugas kurang

lengkap tetapi tepat waktu.

2 Menyelesaikan tugas dengan

benar dan lengkap tetapi tidak

tepat waktu.

1 Menyelesaikan tugas kurang

benar dan tidak tepat waktu.

4. Komunikasi ilmiah 4 Mampu berkomunikasi dengan

baik, jelas dan lancar dalam

diskusi maupun melaporkan hasil

kerja ilmiah sesuai dengan tema

pembelajaran.

3 Mampu berkomunikasi dengan

baik, jelas dan lancar dalam

diskusi namun kurang baik dalam

melaporkan hasil kerja ilmiah

sesuai dengan tema pembelajaran.

Page 194: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

179

2 Mampu berkomunikasi dengan

baik, namun kurang lancar dalam

diskusi maupun melaporkan hasil

kerja ilmiah sesuai dengan tema

pembelajaran

1 Mampu berkomunikasi dengan

baik dan lancar tetapi tidak sesuai

dengan tema pembelajaran.

Keterangan :

sering = melakukan tiga kali atau lebih

kadang= melakukan dua kali

pernah= melakukan satu kali

Page 195: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

180

HASIL ANALISIS PENILAIAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

(Observer 1)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Total

UP-01 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 53

UP-02 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 51

UP-03 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 56

UP-04 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 54

UP-05 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56

UP-06 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 52

UP-07 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 53

UP-08 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 60

UP-09 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 50

UP-10 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 56

UP-11 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 60

UP-12 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 54

UP-13 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 53

UP-14 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 2 55

UP-15 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 57

UP-16 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 56

UP-17 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 53

UP-18 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 52

UP-19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 62

UP-20 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 55

UP-21 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 52

UP-22 4 3 2 4 2 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 50

UP-23 3 3 2 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 4 51

UP-24 4 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 56

UP-25 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 56

UP-26 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 53

UP-27 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 59

UP-28 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 55

UP-29 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 57

UP-30 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58

jumlah 107 98 94 86 100 108 97 95 107 113 103 101 120 120 92 104 1645

total

rerata

%

kriteria

%

%aspek 89.17 81.67 78.33 71.67 83.33 90 80.83 79.17 89.17 94.17 85.83 84.17 100 100 76.67 86.67 85.68

Kode

Siswa

Aspek Penilaian

96.25

80.21

Pertemuan 4

436

109

90.83

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

385 400 424

sangat aktif

85.68

aktif

83.33 88.33

100 106

sangat aktif sangat aktif

Page 196: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

181

HASIL ANALISIS PENILAIAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

(Observer 2)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Total

UP-01 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 53

UP-02 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 50

UP-03 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 55

UP-04 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 53

UP-05 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56

UP-06 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 52

UP-07 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 54

UP-08 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 60

UP-09 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 49

UP-10 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 54

UP-11 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 60

UP-12 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 54

UP-13 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 53

UP-14 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 2 55

UP-15 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 57

UP-16 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 56

UP-17 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 54

UP-18 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 2 3 51

UP-19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 61

UP-20 3 3 3 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 54

UP-21 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 51

UP-22 4 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 51

UP-23 3 3 2 3 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 51

UP-24 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 54

UP-25 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 55

UP-26 3 3 3 1 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 53

UP-27 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 59

UP-28 4 4 3 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 54

UP-29 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59

UP-30 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

Jumlah 106 99 94 84 99 110 98 97 106 108 105 102 120 120 88 101 1637

Total

Rerata

%

Kriteria

%

% Aspek 88.33 82.50 78.33 70.00 82.50 91.67 81.67 80.83 88.33 90.00 87.50 85.00 100 100 73.33 84.17 85.26

85.26

Aspek Penilaian

87.71 89.38

aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif

Kode

Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

79.79 84.17

383 404 421 429

95.75 101 105.25 107.25

Page 197: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

182

REKAPITULASI PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Keterangan:

1. Persiapan alat dan bahan

2. Ketpatan dalam melakukan prosedur ilmiah

3. Ketepatan dalam menyelesaiakan tugas

4. Komunikasi ilmiah

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Observer 1 89.17 81.67 78.33 71.67 83.33 90.00 80.83 79.17 89.17 94.17 85.83 84.17 100 100 76.67 86.67

Observer 2 88.33 82.50 78.33 70.00 82.50 91.67 81.67 80.83 88.33 90.00 87.50 85.00 100 100 73.33 84.17

Rata-rata (%) 88.75 82.08 78.33 70.83 82.92 90.83 81.25 80.00 88.75 92.08 86.67 84.58 100 100 75 85.42

Total (%)

Kriteria Sangat Aktif

Skor

Sangat Aktif

80.00

Aktif Sangat Aktif

83.75 88.02 90.10

Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Page 198: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

183

Lampiran 17: Hasil Angket Tanggapan Siswa

ANGKET TANGGAPAN SISWA

LKS IPA BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

Nama : ..................................................................

Kelas : ..................................................................

Tanggal : ..........................................................................

Petunjuk pengisian:

1. Isilah identitas dan kelas anda pada kolom yang telah disediakan.

2. Bacalah pernyataan pada kolom dibawah ini, kemudian isilah tanda check list

(√) pada kolom skor 1, 2, 3, atau 4 yang telah disediakan.

3. Silahkan pilih angka 4 jika anda sangat setuju, angka 3 jika setuju, angka 2 jika

kurang setuju dan angka 1 jika tidak setuju.

4. Berikanlah masukan atau saran untuk perbaikan LKS jika diperlukan.

No Pernyataan Jawaban

1 2 3 4

1. Desain LKS IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk

menarik.

2. Bahasa yang digunakan dalam LKS IPA Berbasis

Kecerdasan Majemuk ini mudah dimengerti.

3. LKS IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk dapat

dipelajari secara individu maupun kelompok.

4. Petunjuk yang ada dalam LKS IPA Berbasis

Kecerdasan Majemuk mudah dimengerti

5. Kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam LKS

IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk bervariasi dan

menyenangkan sehingga membantu saya

memahami materi.

6. Kegiatan pembelajaran disajikan secara rinci

dikaitkan dengan masalah sehari-hari.

7. LKS IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk

dikembangkan sesuai dengan lima kecerdasan

Page 199: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

184

yang diintegerasikan.

8. LKS IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk ini

dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat meningkatkan potensi dan kreativitas saya.

9. LKS IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk ini

dilengkapi dengan informasi religius-sains,

sehingga membuat saya lebih banyak bersyukur

dan giat belajar.

10. LKS IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk secara

umum sudah cukup baik sehingga saya tertarik

untuk belajar dan berkreativitas.

Catatan :

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Penilaian:

Keterangan:

P = persentase tanggapan siswa

f = jumlah skor yang diperoleh

n = jumlah skor maksimum

Kriteria Penilaian

81% - 100% = sangat menarik

62% - 80% = menarik

43% - 61% = cukup menarik

25% - 42% = kurang menarik

Page 200: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

185

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA UJI SKALA KECIL

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

PADA TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

NO KODE

NAMA

ITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 UK-01 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3

2 UK-02 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3

3 UK-03 3 2 3 2 3 4 2 2 3 2

4 UK-04 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3

5 UK-05 4 3 2 2 2 1 3 2 2 2

6 UK-06 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3

7 UK-07 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3

8 UK-08 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3

9 UK-09 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

10 UK-10 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4

Jumlah 34 31 32 31 32 27 25 32 32 29

Presentase (%) 85 77.5 80 77.5 80 67.5 62.5 80 80 72.5

Kriteria SB B B B B B B B B B

Rata-rata (%) 76.25

Kriteria Baik

Page 201: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

186

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA UJI SKALA BESAR

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

PADA TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

NO KODE

NAMA

ITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 UB-01 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4

2 UB-02 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3

3 UB-03 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3

4 UB-04 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3

5 UB-05 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4

6 UB-06 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3

7 UB-07 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3

8 UB-08 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4

9 UB-09 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3

10 UB-10 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3

11 UB-11 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4

12 UB-12 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3

13 UB-13 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4

14 UB-14 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3

15 UB-15 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4

16 UB-16 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3

17 UB-17 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3

18 UB-18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

19 UB-19 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4

20 UB-20 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

21 UB-21 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3

22 UB-22 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3

23 UB-23 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4

24 UB-24 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3

25 UB-25 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3

26 UB-26 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4

27 UB-27 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3

28 UB-28 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3

29 UB-29 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3

Jumlah 102 96 102 98 102 96 102 101 99 96

Presentase

(%) 87.93 82.76 87.93 84.48 87.93 82.76 87.93 87.07 85.34 82.76

Kriteria SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB

Rata-rata (%) 85.69

Kriteria Sangat Baik

Page 202: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

187

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA UJI PENERAPAN

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

NO KODE

NAMA

ITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 UP-01 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4

2 UP-02 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 UP-03 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3

4 UP-04 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3

5 UP-05 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4

6 UP-06 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4

7 UP-07 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3

8 UP-08 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4

9 UP-09 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3

10 UP-10 4 3 4 3 1 3 4 4 3 4

11 UP-11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

12 UP-12 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

13 UP-13 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4

14 UP-14 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4

15 UP-15 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3

16 UP-16 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

17 UP-17 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4

18 UP-18 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4

19 UP-19 3 2 4 4 2 3 4 3 3 2

20 UP-20 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

21 UP-21 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4

22 UP-22 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3

23 UP-23 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4

24 UP-24 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3

25 UP-25 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

26 UP-26 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3

27 UP-27 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4

28 UP-28 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3

29 UP-29 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4

30 UP-30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

Jumlah 106 99 109 103 107 103 108 105 109 108

Presentase (%) 88.33 82.50 90.83 85.83 89.17 85.83 90 87.5 90.83 90

Kriteria SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB

Rata-rata (%) 88.08

Kriteria Sangat Baik

Page 203: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

188

Lampiran 18: Hasil Angket Tanggapan Guru

ANGKET TANGGAPAN GURU

LKS IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

TEMA ENERGI DAN KESEHATAN

Nama :

NIP :

Instansi :

Petunjuk Pengisian:

1. Isilah nama, NIP dan asal instansi pada kolom yang sudah disediakan.

2. Bacalah beberapa askpek pertanyaan pada kolom dibawah ini, kemudian isilah

tanda check list (√) pada kolom skor 1, 2, 3, atau 4 yang telah disediakan.

3. Silahkan pilih angka 4 jika anda sangat setuju, angka 3 jika setuju, angka 2 jika

kurang setuju dan agka 1 jika tidak setuju.

4. Berikanlah masukan untuk perbaikan LKS pada kolom kosong di bawah kolom

masing-masing aspek jika diperlukan.

No Aspek yang ditanyakan Skor

1 2 3 4

1 Desain Penampilan LKS Berbasis Multiple

Intelligences secara keseluruhan menarik.

2 Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan

jelas dalam LKS.

3 LKS Berbasis Multiple Intelligences dapat

menunjukan konsep keterpaduan IPA.

4 Bahasa dalam LKS Berbasis Multiple

Intelligences mudah untuk dipahami siswa.

5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS Berbasis

Multiple Intelligences sesuai dengan kelima

Page 204: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

189

kecerdasan yang diintegerasikan.

6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa.

7 Penggunaan gambar dan artikel dalam LKS

Berbasis Multiple Intelligences sangat

relevan dan kontekstual sehingga

mendorong rasa inginn tahu siswa.

8 Kegiatan dan penugasan dalam LKS

Berbasis Multiple Intelligences dapat

membantu siswa meahami materi melalui

kegiatan yang menyenangkan, variatif dan

berpusat pada siswa.

9 LKS Berbasis Multiple Intelligences dapat

dipelajari oleh siswa secara mandiri maupun

kelompok

10 LKS Berbasis Multiple Intelligences dapat

membantu siswa menguasai materi pada

tema Energi dan Kesehatan secara

komprehensif.

Saran :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 205: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

190

Penilaian:

Keterangan:

P = persentase tanggapan guru

f = jumlah skor yang diperoleh

n = jumlah skor maksimum

Kriteria Penilaian

81% - 100% = sangat menarik

62% - 80% = menarik

43% - 61% = cukup menarik

25% - 42% = kurang menarik

Batangan, Mei 2014

Guru Mata Pelajaran IPA

..........................................

NIP

***** TERIMAKASIH *****

Page 206: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

191

REKAPITULASI TANGGAPAN GURU IPA TERHADAP LKS IPA

BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

No Pernyataan Skor

Guru IPA I Guru IPA II

1 Desain Penampilan LKS Berbasis Multiple

Intelligences secara keseluruhan menarik. 4 4

2 Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan

jelas dalam LKS. 4 4

3 LKS Berbasis Multiple Intelligences dapat

menunjukan konsep keterpaduan IPA.

4 4

4 Bahasa dalam LKS Berbasis Multiple

Intelligences mudah untuk dipahami siswa.

4 4

5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS

Berbasis Multiple Intelligences sesuai

dengan kelima kecerdasan yang

diintegerasikan.

3 4

6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa.

4 4

7 Penggunaan gambar dan artikel dalam

LKS Berbasis Multiple Intelligences sangat

relevan dan kontekstual sehingga

mendorong rasa inginn tahu siswa.

3 4

8 Kegiatan dan penugasan dalam LKS

Berbasis Multiple Intelligences dapat

membantu siswa meahami materi melalui

kegiatan yang menyenangkan, variatif dan

berpusat pada siswa.

4 4

9 LKS Berbasis Multiple Intelligences dapat

dipelajari oleh siswa secara mandiri

maupun kelompok

3 3

10 LKS Berbasis Multiple Intelligences dapat

membantu siswa menguasai materi pada

tema Energi dan Kesehatan secara

komprehensif.

3 3

Jumlah Skor (%) 90% 95%

Kriteria Sangat Baik Sangat

Baik

Rerata Skor (%) 92,5%

Kriteria Sangat Baik

Page 207: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

192

Lampiran 19: Dokumentasi Penelitian

Presentasi Kreatif: Bermain Peran

Uji Coba Skala Kecil Uji Coba Soal

Membuat Ketapel Sederhana

Eksperimen: Uji Bahan Makanan

Membuat Kincir Angin Sederhana

Reward: Kelompok Terkreatif

Menyusun Diagram

Page 208: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

193

Lampiran 20: Surat Keterangan Penelitian

Page 209: PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS MULTIPLE

194