195
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII MTs NEGERI 1 SEMARANG skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam oleh Anik Ulfah 4001409047 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE

TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII

MTs NEGERI 1 SEMARANG

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

oleh

Anik Ulfah

4001409047

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. Siti Harnina Bintari, MS. Stephani Diah P., M.Hum.

NIP 196008141987102001 NIP 198505142010122007

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan IPA

Dr. Sudarmin, M.Si.

NIP 196601231992031003

Page 3: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

ii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Pengembangan LKS Berbasis Word Square Tema Pencemaran

Lingkungan Kelas VII MTs Negeri 1 Semarang

disusun oleh

Anik Ulfah

4001409047

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 23 Juli 2013.

Panitia Ujian

Ketua Sekertaris

Prof. Dr. Wiyanto, M. Si. Dr. Sudarmin, M.Si.

NIP. 196310121988031001 NIP 196601231992031003

Penguji Utama

Arif Widiyatmoko, S.Pd., M.Pd.

NIP 198412152009121006

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Siti Harnina Bintari, MS. Stephani Diah P., M.Hum.

NIP 196008141987102001 NIP 198505142010122007

Page 4: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang

berjudul “Pengembangan LKS Berbasis Word Square Tema Pencemaran

Lingkungan Kelas VII MTs Negeri 1 Semarang” disusun berdasarkan hasil

penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan

yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. skripsi ini

belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di

perguruan tinggi manapun.

Semarang, Juli 2013

Anik Ulfah

4001409047

Page 5: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jangan menunggu karena tak akan ada

waktu yang tepat. Mulailah dari

sekarang, dan berusahalah dengan

segala yang ada. Seiring waktu, akan

ada cara yang lebih baik asalkan tetap

berusaha (Napoleon Hill).

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur dan rahmat

Allah SWT, skripsi ini saya

persembahkan kepada:

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu

memberikan do‟a dan segala usaha

mereka demi masa depan anak-

anaknya.

Page 6: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

v

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufiq, dan hidayat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

tugas penulisan skripsi dengan judul: “Pengembangan LKS Berbasis Word

Square Tema Pencemaran Lingkungan Kelas VII MTs Negeri 1 Semarang”.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam menyusun skripsi ini tidak lepas

dari bantuan beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,

untuk ini pada kesempatan yang baik ini dengan rasa hormat penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Wiyanto, M. Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian.

2. Dr. Sudarmin, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan

administrasi dalam penyusunan skripsi.

3. Dr. Siti Harnina Bintari, MS., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing, memberikan arahan, gagasan, serta petunjuk yang sangat

membantu dan bermanfaat hingga selesainya skripsi ini.

4. Stephani Diah P., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing, memberikan arahan, petunjuk serta gagasan yang sangat

bermanfaat dan membantu hingga selesainya skripsi ini.

Page 7: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

vi

5. Arif Widiyatmoko, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji Utama yang telah

memberikan masukan dan arahan serta memberikan kemudahan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang, khususnya Dosen Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan ilmu-ilmu

dalam pengajaran dan mudah-mudahan dapat menjadi ilmu yang

bermanfaat bagi penulis kelak.

7. Seluruh staf Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Semarang, khususnya staf Program Studi Pendidikan IPA yang

telah membantu dan memberi kemudahan dalam administrasi.

8. Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Semarang yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian.

9. Nur Hidayati S. Pd., selaku guru mata pelajaran IPA MTs Negeri 1

Semarang yang telah membantu, memberikan arahan, serta bimbingan

selama penelitian berlangsung.

10. Sigit Kristiadi S. Pd., yang selalu memberikan dorongan motivasi,

semangat, serta setia menungguku.

11. Indra Syahrul Sidiq yang telah memberikan semangat.

12. Siswa siswi kelas VII D, VIII G, dan kelas VIII H MTs Negeri 1

Semarang atas kerjasama dan partisipasinya dalam penelitian ini.

13. Rekan seperjuangan angkatan 2009 khususnya Program Studi Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam.

Page 8: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

vii

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

belum bisa penulis sebutkan satu per satu.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan dari

Allah SWT. Kritik dan saran dari semua pihak diterima dengan senang hati.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran

khususnya dibidang pendidikan.

Semarang, Juli 2013

Penulis

Page 9: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

viii

ABSTRAK

Ulfah, A. 2013. Pengembangan LKS Berbasis word Square Tema

Pencemaran Lingkungan Kelas VII MTs Negeri 1 Semarang. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama

Dr. Siti Harnina Bintari, MS. dan Pembimbing Pendamping Stephani Diah P.,

M.Hum.

Kata kunci: pengembangan LKS, word square, tema pencemaran lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan LKS

berbasis word square tema pencemaran lingkungan yang telah

dikembangkan untuk digunakan di SMP/ MTs. Subjek penelitian dibagi

menjadi dua kelompok yaitu kelompok skala kecil dan kelompok skala besar.

Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, tes,

dan angket. Berdasarkan hasil validasi dari pakar dan guru pada tahap I dan

tahap II dinyatakan layak. Pada uji coba skala kecil menunjukkan bahwa

tanggapan siswa sebesar 82%, dan nilai hasil belajar siswa sebesar 93% siswa

diatas KKM. Pada uji coba skala besar tanggapan siswa sebesar 99%, hasil

rata-rata observasi aktivitas siswa sebesar 83%, dan nilai hasil belajar siswa

pada uji coba skala besar sebesar 95% diatas KKM. Berdasarkan hasil

penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa LKS hasil pengembangan

berbasis word square tema pencemaran lingkungan layak dan efektif

digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran IPA di SMP/ MTs.

Page 10: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

ix

ABSTRACT

Ulfah, A. 2013. Development LKS Based Word Square Theme Pollution of

the Class VII Public MTs 1 Semarang. Thesis, Course of Study Education

Natural Science Faculty Math and Science Natural State University

Semarang. Tutorship Main Dr. Siti Harnina Bintari, MS. And Tutorship

Companion Stephani Diah p. , M. Hum.

Keyword: development lks, word square, environmental pollution theme

This research is aimed to ensure the feability and effectiveness of “LKS”

based on word square, with Environmental Pollution theme that has been

developed used in junior high school. The subject of this study was divided

into two groups, they were small scale group and large scale group. The data

were collected by using documentation, observation, test, and questionnaire

method. Based on the validation of experts consisting of lecturer and teacher

in phase I and phase II it is obtained that the result is feasible. The trial of a

small scale group showed that the students‟ response reached 82 % and value

the students‟ achievement was 93 % it reached minimum mastery criteria.

The trial of a large scale the students‟ response reached 99 %, the average

result observation the activity of students reached 83 %, and value the

students‟ achievement of the students in the trial of a large scale as much as

95 % above minimum mastery criteria. Based on the result it can be

concluded that “LKS” based on word square the Environmental Pollution

theme is feasible and effective to be teaching materials in learning IPA in

junior high school.

Page 11: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

x

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ i

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv

PRAKATA .............................................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis .................................................. 6

1.4.2 Manfaat Secara Praktis .................................................... 6

1.5 Penegasan Istilah ....................................................................... 6

Page 12: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

xi

Halaman

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................... 9

2.1 Pembelajaran IPA Terpadu ....................................................... 9

2.2 Pengembangan LKS ................................................................ 12

2.3 Media Pembelajaran Word Square .......................................... 14

2.4 Pencemaran Lingkungan ........................................................ 17

2.5 Kerangka Berpikir ................................................................... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN....................................................... 22

3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... 22

3.2 Subjek Penelitian ..................................................................... 22

3.3 Jenis Penelitian ........................................................................ 22

3.4 Faktor yang Diteliti ................................................................. 22

3.5 Rancangan Penelitian .............................................................. 23

3.6 Variabel Penelitian .................................................................. 26

3.7 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 27

3.8 Instrumen Penelitian ................................................................ 28

3.9 Uji Coba Instrumen ................................................................. 28

3.9.1 Validitas ........................................................................ 28

3.9.2 Reliabilitas ..................................................................... 30

3.9.3 Taraf kesukaran soal ...................................................... 30

3.9.4 Daya pembeda soal ........................................................ 32

3.10 Metode Analisis Data ..................................................... 33

Page 13: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

xii

.......... Halaman

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 37

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 37

4.1.1 Hasil Pengujian Skala Kecil .......................................... 37

4.1.2 Revisi Produk ................................................................ 41

4.1.3 Hasil Pengujian Skala Besar ......................................... 41

4.2 Pembahasan ............................................................................. 46

BAB 5 PENUTUP ............................................................................. 59

5.1 Simpulan .................................................................................. 59

5.2 Saran ........................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 61

LAMPIRAN ....................................................................................... 65

Page 14: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Model keterpaduan IPA ..................................................................... 10

3.1 Hasil validitas pada uji coba soal ....................................................... 29

3.2 Taraf kesukaran soal uji coba pada kriteria soal valid ...................... 31

3.3 Soal yang digunakan untuk evaluasi akhir ........................................ 31

3.4 Daya pembeda soal uji coba pada kriteria soal valid ........................ 33

4.1 Hasil validasi oleh pakar pada tahap I................................................ 38

4.2 Hasil validasi tahap II oleh pakar ....................................................... 38

4.3 Rekapitulasi hasil belajar siswa skala kecil ...................................... 39

4.4 Hasil revisi validasi tahap II .............................................................. 41

4.5 Hasil belajar siswa skala besar .......................................................... 42

4.6 Hasil tanggapan siswa skala besar ..................................................... 44

4.7 Tanggapan guru tentang penggunaan

LKS berbasis word square ............................................................... 45

Page 15: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka berpikir pengembangan LKS berbasis

word square pada tema pencemaran lingkungan .............................. 21

3.1 Skema Alur Pengembangan LKS ...................................................... 23

3.2 Diagram Keterpaduan

Model Connected Pencemaran Lingkungan ..................................... 24

4.1 Diagram hasil angket tanggapan siswa terhadap LKS

berbasis word square pada tema pencemaran lingkungan ................ 40

4.2 Diagram aktivitas belajar siswa

kelas VII D pada skala besar ............................................................. 43

Page 16: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ............................................................................................... 65

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 68

3. Hasil penilaian kelayakan LKS oleh dosen....................................... 77

4. Hasil penilaian kelayakan LKS oleh guru......................................... 89

5. Daftar siswa uji coba soal ................................................................ 101

6. Daftar siswa uji coba LKS skala kecil ............................................. 102

7. Daftar siswa pada uji coba LKS skala besar .................................... 103

8. Kisi-kisi soal uji coba ....................................................................... 105

9. Soal uji coba ..................................................................................... 108

10. Kunci jawaban soal uji coba ............................................................ 115

11. Analisis butir soal uji coba ............................................................... 116

12. Soal evaluasi .................................................................................... 121

13. Jawaban soal evaluasi ...................................................................... 125

14. Hasil belajar siswa kelas uji coba skala kecil .................................. 126

15. Hasil belajar siswa kelas uji coba skala besar .................................. 128

16. Hasil tangggapan siswa pada uji coba skala kecil............................ 130

17. Hasil tanggapan siswa pada uji coba LKS skala besar ................... 132

18. Hasil tanggapan guru terhadap LKS hasil pengembangan ............. 134

19. Hasil tanggapan siswa pada uji coba skala kecil ............................. 136

20. Hasil belajar siswa pada uji coba skala kecil ................................... 138

21. Hasil tanggapan siswa pada uji coba skala besar ............................. 140

Page 17: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

xvi

22. Hasil belajar siswa pada uji coba skala besar .................................. 142

23. Hasil jawaban siswa pada LKS 1 ..................................................... 144

24. Hasil jawaban siswa pada LKS 2 ..................................................... 145

25. Hasil jawaban siswa pada LKS 3 ..................................................... 148

26. Hasil rekapitulasi aktivitas siswa skala besar

terhadap LKS selama kegiatan pembelajaran .................................. 149

27. Surat tanda bukti observasi .............................................................. 151

28. Surat penetapan dosen pembimbing ................................................ 152

29. Surat ijin penelitian .......................................................................... 153

30. Surat tanda bukti penelitian.............................................................. 154

31. Dokumentasi penelitian ................................................................... 155

32. LKS berbasis word square

tema pencemaran lingkungan hasil pengembangan ......................... 158

Page 18: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional

adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah melakukan berbagai upaya

agar tujuan tersebut dapat tercapai, salah satunya yaitu di bidang pendidikan.

Undang-undang No. 20 pasal 1 tahun 2003 tentang pendidikan menyatakan:

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Perbaikan mutu pendidikan akan berdampak terhadap perkembangan

pembangunan bangsa karena sumber daya manusia merupakan faktor penting

dalam memperbaiki kondisi dan situasi suatu bangsa.

Salah satu karakteristik pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) adalah merangsang siswa untuk menemukan sendiri konsep

yang dipelajari. Durukan (2011) berpendapat bahwa kurikulum baru berpusat

memerlukan penggunaan strategi, metode dan teknik sesuai dengan pendekatan

konstruktivis dan melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.

Sesuai dengan salah satu karakteristik pembelajaran KTSP tersebut, maka metode

pembelajaran yang digunakan harus mampu membimbing siswa agar mencapai

standar kompetensi yang diharapkan dengan menemukan sendiri konsep yang

dipelajari.

Page 19: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

2

Ketercapaian standar kompetensi dalam pembelajaran IPA sekarang ini

masih kurang. Selama ini proses pembelajaran IPA di kelas kebanyakan masih

menggunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan dan

siswa mendengarkan dengan tenang. Menurut Yusuf dan Natalia (2005), dalam

pembelajaran IPA sangat diperlukan strategi pembelajaran yang tepat yang dapat

melibatkan siswa seoptimal mungkin baik secara intelektual maupun emosional.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sekarang ini lebih

ditekankan pada pengajaran dari pada pembelajaran. Warsita (2008)

mengemukakan pembelajaran adalah usaha untuk membuat peserta didik belajar

atau suatu upaya untuk menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.

Menurut Dimyati dan Mujiono, sebagaimana dikutip oleh Purnomo et al. (2012),

pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana memperoleh, memproses

pengetahuan, keterampilan serta sikap. Proses pembelajaran merupakan proses

interaksi aktif antara siswa, guru dan materi pelajaran (Senam et al. 2008).

Berdasarkan pendapat dari para tokoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membuat

peserta didik belajar bagaimana memperoleh pengetahuan dan menumbuhkan

interaksi aktif antar siswa dan guru. Pembelajaran yang paling baik adalah jika

siswa ikut terlibat melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada (Tugur

2009). Pembelajaran IPA di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan dan

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa

serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Hidayat

Page 20: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

3

2008). Tugas guru adalah membuat agar proses pembelajaran dapat berlangsung

secara aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan

pendekatan sains.

Proses belajar mengajar akan berjalan aktif, efektif, kreatif, menarik,

dan menyenangkan bila didukung dengan tersedianya bahan ajar. Salah satu

bahan ajar yang digunakan untuk mendukung proses interaksi antara siswa dan

guru yaitu LKS. LKS digunakan guru sebagai bahan ajar yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa mengenai tujuan pembelajaran dan

membiasakan siswa belajar mandiri. Nugrahini (2012) mengemukakan belajar

mandiri adalah suatu proses dimana individu mengambil inisiatif dengan atau

tanpa bantuan orang lain untuk mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri;

merumuskan atau menentukan tujuan belajarnya sendiri; mengidentifikasi

sumber-sumber belajar; memilih dan melaksanakan strategi belajarnya; dan

mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. LKS IPA yang beredar sekarang ini masih

sendiri-sendiri belum memadukan antara materi yang satu dengan materi lainnya

yang saling terkait.

Substansi struktur kurikulum SMP/MTs mata pelajaran IPA merupakan

IPA terpadu. IPA atau sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang

tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada

gejala-gejala alam (Balitbang, 2007a). Adanya IPA terpadu diharapkan dapat

membantu peserta didik memahami konsep-konsep ilmiah secara utuh dan

menyeluruh serta dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Keterpaduan materi IPA mencakup penggabungan keseluruhan materi-materi

Page 21: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

4

yang saling berkaitan baik dari segi kimia, fisika, atau bologi menjadi satu

kesatuan yang saling melengkapi dan terpadu.

Keterpaduan materi IPA pada LKS yang ada di Mts Negeri 1 Semarang

masih belum tampak. LKS yang ada merupakan bahan ajar utama dalam Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) di kelas, meskipun sudah dibagikan buku paket dari

perpustakaan. Siswa jarang membaca bahkan membawa buku paket IPA dalam

proses pembelajaran berlangsung. Mereka hanya membuka buku paket apabila

disuruh oleh guru. LKS cerah yang digunakan di MTs Negeri 1 Semarang pada

materi pencemaran dan kerusakan lingkungan berisi pemaparan materi yang

terlalu panjang dan tidak disertai gambar, penggunaan contoh terkini masih

kurang, materi yang diajarkan masih belum terpadu, terdapat beberapa kata yang

salah dalam penulisan, sehingga siswa kurang tertarik untuk membacanya.

Jawaban yang tinggal menyalin dari rangkuman materi menyebabkan siswa

kurang berpikir kritis, dan tidak menemukan sendiri konsep yang dipelajari.

Selain beberapa kekurangan tersebut, dilihat dari kegiatan pembelajaran di kelas

masih banyak siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini tercermin

pada sikap siswa yang mengantuk, mengganggu teman lain, dan melamun. Dari

uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perlu adanya pengembangan LKS pada

materi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Pengembangan LKS yang relevan untuk mengatasi permasalahan hasil

belajar siswa yang menurun, peneliti telah melakukan pengembangan LKS

berbasis word square di MTs Negeri 1 Semarang. LKS ini berisi keterpaduan

Page 22: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

5

antara materi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang dipadukan dengan

materi pengenalan bahan kimia kemudian kedua materi tersebut disatukan dengan

tema pencemaran lingkungan dengan menggunakan model keterpaduan

connected. Selain keterpaduan dengan tema pencemaran lingkungan LKS ini

berisi poin-poin materi pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pengenalan

bahan kimia yang divariasi dengan soal dan gambar yang diaplikasikan dengan

permainan yang mengandung unsur pendidikan (edukatif), sehingga LKS yang

dikembangkan dapat merangsang siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep

yang dipelajarinya dan lebih termotivasi dalam mempelajari IPA serta menambah

kekayaan kosakata terutama pada tema pencemaran lingkungan. LKS yang telah

dikembangkan diharapkan dapat menjadi alat bantu pembelajaran IPA yang dapat

memenuhi tujuan pembelajaran materi pencemaran dan kerusakan lingkungan

serta pengenalan bahan kimia kelas VII MTs Negeri 1 Semarang.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan

penelitian dengan judul Pengembangan LKS Berbasis Word Square tema

Pencemaran Lingkungan Kelas VII MTs Negeri 1 Semarang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Apakah LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan pada

siswa kelas VII MTs Negeri 1 Semarang layak dan efektif digunakan sebagai

bahan ajar untuk SMP/MTs?

Page 23: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

6

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan dan keefektifan LKS

berbasis word square tema pencemaran lingkungan untuk digunakan sebagai

bahan ajar di kelas VII SMP/MTs.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam menambah

pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya tentang pengembangan LKS.

1.4.2 Manfaat Secara Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain:

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat mendorong guru untuk lebih kreatif

dalam menyampaikan materi pelajaran terutama pada tema pencemaran

lingkungan dengan menggunakan LKS yang telah dikembangkan.

b. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat menambah informasi tentang

variasi alat bantu pembelajaran berupa LKS hasil pengembangan yang

lebih menarik, bervariasi, dan dapat merangsang siswa untuk lebih

termotivasi dalam mempelajari IPA.

c. Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi belajar pada

tema pencemaran lingkungan.

Page 24: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

7

1.5 Penegasan Istilah

Untuk memberikan batasan ruang lingkup penelitian skripsi dengan

judul “Pengembangan LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan”,

maka ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:

1. LKS

LKS adalah suatu lembaran yang berisi penjabaran materi dan

kumpulan soal-soal objektif serta soal esay singkat. Prastowo (2011)

mengemukakan LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar

kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai. LKS yang dikembangkan oleh peneliti

merupakan LKS yang berisi penjabaran pada tema pencemaran lingkungan

dengan variasi soal-soal dan desain yang diaplikasikan dengan permainan edukatif

berupa word square.

2. Word square

Word square merupakan suatu permainan untuk menemukan kata-kata

dalam kotak yang berisi huruf yang disusun secara acak. Saptono (2009)

mengemukakan word square merupakan sejumlah kata bermakna yang disusun ke

kanan, ke atas, atau miring di antara beberapa kata acak yang tidak bermakna

dapat dijadikan permainan kata agar siswa dapat memahami konsep yang telah

direncanakan guru. Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan kekayaan

kosakata siswa terutama kekayaan kosa kata dalam IPA. Metode pembelajaran

permainan word square mengajak siswa untuk berkompetisi dalam permainan.

Page 25: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

8

3. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu tema pada pembelajaran

lingkungan yang mempunyai dua standar kompetensi yaitu memahami klasifikasi

zat (kimia) dan memahami saling ketergantungan dalam ekosistem (biologi).

Kedua materi tersebut dipadukan dengan menggunakan model keterpaduan

connected, model ini menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu

keterampilan dengan keterampilan lain, ide yang satu dengan ide yang lain tetapi

masih dalam lingkup satu bidang studi (Balitbang, 2007b).

Page 26: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran IPA Terpadu

IPA atau sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun

secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-

gejala alam (Balitbang, 2007a). Mempelajari konsep-konsep IPA tidak hanya

ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga diperlukan adanya metode

ilmiah yang terwujud melalui suatu rangkaian kerja ilmiah sehingga bisa

membentuk nilai dan sikap ilmiah. Jadi, pada hakikatnya IPA memiliki empat

unsur utama (Balitbang, 2007b) yaitu :

1) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum

2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode

ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui

eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan

3) aplikasi: penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari

4) sikap: rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta

hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

dipecahkan melalui prosedur yang benar, sains bersifat open ended.

Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang bersifat

menyeluruh atau holistik. Pendekatan ini menempatkan siswa dalam posisi

Page 27: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

10

sentral, siswa sebagai peserta didik yang aktif, terutama dalam keterampilan

berpikir. Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual ataupun kelompok, aktif

mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik,

bermakna, dan otentik (Widodo, 2010).

Menurut Fogarty sebagaimana dikutip oleh Nuroso dan Siswanto

(2010) tiga model pembelajaran terpadu yang sesuai untuk dikembangkan dalam

pembelajaran IPA di tingkat pembelajaran pendidikan di Indonesia meliputi

model keterhubungan (connected), model jaring laba-laba (webbed), dan model

keterpaduan (integrated), penjelasan ketiga model keterpaduan dapat dilihat pada

Tabel 2.1 di bawah ini:

Tabel 2.1. Model keterpaduan IPA

Model Karteristik Kelebihan Keterbatasan

Model

Keterhubungan

(connected)

Menghubungkan

antar konsep,

topik,

keterampilan, ide

yang satu dengan

yang lain tetapi

masih dalam

lingkup satu

bidang studi.

Peserta didik

akan lebih

mudah

menemukan

keterkaitan

karena masih

dalam lingkup

satu bidang

studi.

Model ini

kurang

Menampakkan

keterkaitan

interdisiplin.

Model jaring

laba-laba

(Webbed)

Dimulai dengan

menentukan tema

yang kemudian

dikembangkan

subtemanya

dengan

memperhatikan

kaitannya dengan

disiplin ilmu atau

bidang studi lain.

- Tema yang

familiar

membuat

motivasi belajar

meningkat.

- Memberikan

pengalaman

berpikir serta

bekerja

interdisipliner.

Sulit

menemukan

tema.

Page 28: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

11

Model Karteristik Kelebihan Keterbatasan

Model

Keterpaduan

(integrated)

Dimulai dengan

Identifikasi

konsep,

keterampilan,

sikap

yang overlap pada

beberapa disiplin

ilmu atau beberapa

bidang studi.

Tema berfungsi

sebagai konteks

pembelajaran.

Hubungan antar

bidang studi

jelas

terlihat melalui

kegiatan

belajar.

- Fokus kegiatan

belajar,

mengabaikan

target.

penguasaan

konsep

- Menuntut

wawasan luas

guru.

Sumber: Nuroso& Siswanto, 2010

Prinsip-prinsip penyusunan tema dalam pembelajaran terpadu menurut

Trianto (2007) yaitu

tidak terlalu luas, namun dapat digunakan untuk memadukan banyak

bidang studi; bemakna, tema yang dipilih untuk dikaji harus

memberikan bekal untuk belajar selanjutnya; menyesuaikan dengan

tingkat psikologis peserta didik; pengembangan tema harus mampu

mewadahi sebagian minat peserta didik; mempertimbangkan peristiwa-

peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar;

menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku; mempertimbangkan

ketersediaan sumber belajar.

Melalui pembelajaran IPA terpadu, siswa dapat memperoleh

pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima dan

menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, siswa terlatih untuk

dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh,

bermakna, dan aktif.

Page 29: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

12

2.2 Pengembangan LKS

Pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran IPA terpadu sangat

diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar IPA di kelas, satu bahan ajar

yang dapat digunakan untuk menunjang prmbelajaran IPA yaitu LKS. LKS adalah

lembaran duplikat yang dibagikan guru pada setiap siswa di suatu kelas untuk

melakukan kegiatan (aktivitas mengajar). Ishom (2009) juga mengemukakan

bahwa LKS adalah media cetak berupa lembaran kertas yang berisi informasi

soal/ pertanyaan yang harus dibawa siswa. Prastowo (2011) juga berpendapat

LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi

materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang

harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang

harus dicapai. Trianto (2009) juga mengemukakan LKS adalah panduan siswa

yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.

LKS merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan kegiatan

belajar, meskipun bukan sebagai bahan acuan pokok. Secara umum LKS

merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pedukung

pelaksanaan RPP, LKS juga dapat berupa lembaran kertas yang berupa informasi

maupun soal-soal yang harus dijawab oleh siswa.

Pada dasarnya, guru perlu mengembangkan bahan ajar khususnya LKS

agar siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. LKS yang

dikembangkan harus sesuai dengan tuntunan kurikulum dan karakteristik sasaran.

Pengembangan LKS memerlukan persiapan yang matang dalam

perencanaan materi (isi) dan tampilan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Page 30: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

13

Materi LKS harus diturunkan dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) yang telah ditetapkan, sedangkan tampilan (desain) dikembangkan

untuk memudahkan siswa berinteraksi dengan materi yang diberikan. Apabila

desain yang kita buat terlalu sulit dan rumit bagi peserta didik, maka mereka akan

kesulitan dalam memahami materi (Prastowo, 2011).

Menurut Darmodjo dan Kaligis sebagaimana dikutip oleh Senam

(2008) mengemukakan syarat untuk LKS yaitu

(1)syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat

universal. LKS ini dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang

lamban maupun pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk

menemukan konsep. Didalam LKS terdapat variasi stimulus melalui

berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan

pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan

estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan

pengembangan pribadi siswa, (2) syarat kontruksi, berhubungan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan

kejelasan dalam LKS, dan (3) syarat teknis, menekankan pada tulisan,

gambar dan penampilan LKS.

LKS yang disusun dapat merangsang siswa untuk saling bekerjasama

baik dalam satu kelompok maupun dengan kelompok yang lain melalui suatu

diskusi. Menurut Khalil dan Al rukban (2010), diskusi akan memfasilitasi

keterampilan siswa dalam bekerja sama dan menyebabkan siswa belajar mandiri

sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat diperoleh guru melalui

evaluasi hasil belajar di setiap akhir pembelajaran. Tok (2010) berpendapat bahwa

evaluasi memainkan peran penting dalam pendidikan dan merupakan bagian

Page 31: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

14

penting bagi guru karena dapat memberikan informasi yang berkenaan dengan

hasil belajar siswa.

2.3 Media Pembelajaran Word Square

Pengajar sebagai jantung proses pembelajaran harus memiliki

kemampuan dan kreatifitas mengembangkan media presentasi dan pembelajaran

yang menarik serta berdasarkan kurikulum yang benar, dan buku IPA yang terlalu

tebal membuat sebagian siswa menjadi bosan maka dibutuhkan media

pembelajaran IPA yang menarik untuk mempermudah dalam pembelajaran IPA

(Wijayanto dan Sumirat, 2012). Menurut Sopyan sebagaimana dikutip oleh

Purnomo et al. (2012), media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Edward

(2006) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah pengantar atau perantara

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Purnama (2009) juga

mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

berfungsi sebagai alat bantu belajar siswa sehingga siswa dapat lebih mudah

untuk mempelajari materi pelajaran. Jadi, media pembelajaran merupakan alat

bantu dalam proses pembelajaran untuk mendorong terjadinya proses belajar

dalam diri siswa. Kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen metode

mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dan

siswa dan juga interaksi siswa dan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu, fungsi

utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni

menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru. Menurut

Page 32: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

15

Sudjana sebagaimana dikutip oleh Fathurrohman (2009), Penggunaan media

dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi

mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar

yang efektif dan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Situasi belajar yang efektif dapat terwujud dengan bermain. Menurut

Pepe (2011), salah satu karakteristik yang paling khas dari semua anak di dunia

adalah untuk melihat kehidupan sebagai permainan dan untuk mempelajari segala

sesuatu melalui permainan. Bermain sebagai bentuk kegiatan belajar adalah

bermain yang kreatif, menyenangkan dan bersifat mendidik, sehingga siswa tidak

akan canggung lagi menghadapi pembelajaran di jenjang berikutnya. Menurut

Badu (2011), bermain akan menumbuhkan anak untuk melakukan eksplorasi,

melatih pertumbuhan fisik serta imajinasi, serta memberikan peluang yang luas

untuk berinteraksi dengan orang dewasa dan teman lainnya, mengembangkan

kemampuan berbahasa dan menambah kata-kata, serta membuat belajar yang

dilakukan sebagai belajar yang sangat menyenangkan. Permainan adalah alat bagi

anak menjelajah dunianya. Pepe (2011) berpendapat bahwa permainan adalah

suatu proses dimana anak-anak belajar dengan melakukan dan berinteraksi dengan

lingkungan.

Melalui permainan diharapkan siswa akan memperoleh beberapa

manfaat diantaranya imajinasi dapat tumbuh, memperoleh kegembiraan dan

peningkatan semangat dalam belajar. Semangat belajar yang timbul dapat

meningkatkan memotivasi siswa dalam belajar. Hamdu dan Agustina (2011)

berpendapat bahwa siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan

Page 33: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

16

akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi

motivasinya, semakin tinggi intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka

semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Menurut Cimer (2012), jika

siswa tidak senang dengan cara ilmu pengetahuan yang diajarkan, mereka

mungkin menunjukkan ketidaktertarikan dan sikap negatif terhadap ilmu

pengetahuan dan pengajaran. Hal ini berarti bahwa ketertarikan siswa terhadap

LKS yang dikembangkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan

sebaliknya ketidaktertarikan siswa terhadap LKS yang dikembangkan akan

menurunkan motivasi siswa dalam belajar terutama pada tema pencemaran

lingkungan. Oleh karena itu, bentuk-bentuk aktivitas bagi siswa haruslah

berbentuk permainan edukatif.

Word square adalah permainan mencari kata-kata yang tersembunyi

dibalik huruf-huruf yang telah diatur secara acak. Menurut Saptono (2009) word

square merupakan sejumlah kata bermakna yang disusun ke kanan, keatas, atau

miring di antara beberapa kata acak yang tidak bermakna dapat dijadikan

permainan kata agar siswa dapat memahami konsep yang telah direncanakan guru.

Teknik pencarian kata dapat dilakukan secara horizontal, vertikal, dan bentuk

diagonal. Media pembelajaran word square bertujuan untuk meningkatkan

kekayaan kosakata siswa terutama kekayaan kosakata pada tema pencemaran

lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar. Metode pembelajaran permainan

word square mengajak siswa untuk berkompetisi dalam permainan.

Page 34: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

17

2.4 Pencemaran Lingkungan

Materi IPA yang digunakan dalam pengembangan LKS merupakan

materi IPA terpadu dengan menggunakan tema/ secara tematik. Pendekatan

pembelajaran tematik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat

memadukan beberapa mata pelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran ini justru menekankan pada pengembangan kompetensi

lintas kurikulum antar mata pelajaran. Oleh karena itu, siswa akan memiliki

kompetensi yang cukup, baik terhadap pemahaman konsep-konsep dalam mata

pelajaran itu sendiri maupun kompetensi lintas kurikulum yang diharapkan antar

mata pelajaran tersebut (Korja, 2010). Siswa dapat memiliki kopetensi yang

cukup dalam memahami konsep-konsep IPA apabila ada kemauan dalam diri

siswa untuk belajar. Hamdu dan Agustina (2011) berpendapat bahwa dalam

belajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar

dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi

belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam

belajar, dalam hal ini belajar IPA .

Tema pencemaran lingkungan merupakan suatu tema yang

menggabungkan dua bidang kajian IPA terpadu yaitu bidang materi dan sifatnya

serta makhluk hidup dan kehidupan dengan menggunakan keterpaduan model

connected. Adapun keterpaduan materinya diuraikan sebagai berikut:

Page 35: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

18

a. Pencemaran dan kerusakan lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah masuknya bahan anorganik atau organik

atau organisme ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu atau

membahayakan organisme di lingkungan tersebut. Pencemaran dapat terjadi

secara alami atau sebagai kegiatan manusia. Seiring dengan pertambahan

penduduk, semakin banyak pula kebutuhan manusia. Untuk mencukupi

kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengakibatkan

pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat dibagi menjadi tiga yaitu

pencemaran air, udara, dan tanah.

Eksploitasi hutan oleh manusia dilakukan dengan berbagai cara, di

antaranya dengan pembakaran hutan untuk lahan pertanian, dan penggundulan

atau penebangan liar. Eksploitasi hutan secara besar-besaran tanpa

memperhitungkan prinsip ekologi akan merugikan manusia sendiri. Akibat

penebangan hutan adalah punahnya organisme yang terdapat di dalamnya, suhu

lingkungan meningkat, terjadinya erosi, tanah longsor, kekeringan ketika musim

kemarau, dan banjir ketika musim hujan.

b. Pengenalan bahan kimia

Bahan kimia sudah menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupan

sehari-hari. Mulai dari bahan pencuci, kosmetik, pembersih lantai, pemutih, dan

pembasmi serangga. Bahan pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk

membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda.

Produk bahan pembersih antara lain sabun, detergen, dan pembersih. Pemutih ada

yang berbentuk padat dan cair. Pemutih dalam bentuk padat contohnya adalah

Page 36: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

19

kaporit, sedangkan pemutih yang berbentuk cair yaitu NaOCl atau hiploklorit.

Bahan kimia lain yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari yaitu

pewangi dan pembasmi serangga.

c. Pencemaran lingkungan

Pada materi ini diterpadukan antara materi pengenalan bahan kimia

dengan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Keterpaduan materi terletak pada

pokok bahasan pencemaran yang akan dikaitkan dengan materi pengenalan bahan

kimia. Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena terdapat bahan kimia yang

masuk kedalam lingkungan secara terus-menerus dan berlebih. Banyaknya bahan-

bahan kimia yang menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari

menyebabkan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Semakin banyak

kebutuhan manusia semakin banyak bahan-bahan kimia yang digunakan.

Penanggulangan terhadap pencemaran lingkungan yang meliputi

pencemaran air, tanah, dan udara sangat diperlukan untuk kehidupan manusia di

masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ozkan (2013) berpendapat bahwa

lingkungan yang terbentuk dari udara, air, tanah yang diperlukan untuk bertahan

hidup sejak manusia lahir sangat penting untuk semua periode kehidupan dari

masa sekarang hingga masa yang akan datang.

LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan merangsang

kepekaan siswa serta melibatkan siswa dengan lingkungan yang ada di sekitar

tempat tinggal mereka. Menurut Wilson, sebagaimana dikutip oleh Ozkan (2013),

keterlibatan siswa dengan lingkungan merangsang dan menumbuhkan

Page 37: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

20

kemampuan berpikir kritis, penyedia topik yang tak terhitung untuk konservasi,

dan merangsang imajinasi siswa.

Page 38: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

21

2.5 Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka diatas, kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka berpikir pengembangan LKS berbasis word square pada

tema pencemaran lingkungan.

Fakta yang ditemui :

- LKS yang beredar kurang mengaktifkan

siswa (jawaban tinggal copy paste dari

rangkuman), sehingga siswa kurang

berpikir kritis.

- LKS yang beredar terlalu banyak tulisan

dan tidak ada gambar, sehingga siswa

kurang termotivasi dan cepat merasa

bosan.

- LKS yang beredar masih belum terpadu.

(hasil wawancara dengan Guru IPA di

MTs Negeri 1 Semarang, pada tanggal 25

januari 2013).

Pengembangan LKS berbasis word square.

Hasil yang diharapkan :

- LKS layak digunakan sebagai bahan ajar

untuk MTs/ SMP.

- Tanggapan positif dari guru dan siswa

mengenai LKS hasil pengembangan.

- Data observasi kegiatan belajar mengajar

mencapai kategori baik.

- Hasil belajar siswa mencapai ≥85% dari

nilai KKM.

Kelebihan LKS

berbasis word

square:

- Menggugah

minat belajar

siswa.

- Meningkatkan

keaktifan dan

keterlibatan

siswa dalam

pembelajaran

- Meningkatkan

kerjasama

antar siswa.

Page 39: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Semarang yang beralamat

di jalan Fatmawati Ketileng kota Semarang.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penilitian ini adalah siswa kelas VII D

yang berjumlah 37 dengan jumlah laki-laki 17 dan jumlah perempuan 20. Subjek

penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok skala kecil dan kelompok

skala besar. Kelompok skala kecil terdiri atas 15 siswa kelas VIII H yang dipilih

secara random dan kelompok skala besar terdiri dari siswa kelas VII D yang

berjumlah 37 siswa.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis R&D. Sugiyono (2008) mengemukakan

metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut.

3.4 Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1) Melihat aktivitas serta tanggapan siswa, pada tema pencemaran

lingkungan yang telah disampaikan guru dengan pengembangan LKS berbasis

word square.

Page 40: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

23

2) Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

berasal dari nilai akhir siswa.

3.5 Rancangan Penelitian

Bagan langkah-langkah penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa

(LKS):

Gambar 3.1 Skema Alur Pengembangan LKS

Penyempurnaan

Produk Akhir

Uji Pelaksanaan

Lapangan

Penyempurnaan

Produk Hasil Uji

Lapangan

Uji Coba Lapangan Revisi Produk dari

Hasil Validasi

Validasi Produk Pengembangan Draf

Produk

Page 41: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

24

a. Pengembangan draf produk

Mengembangkan LKS pencemaran lingkungan berbasis word square. LKS

yang dikembangkan berisi materi tentang pencemaran dan kerusakan

lingkungan yang dipadukan dengan materi pengenalan bahan kimia

dengan model keterpaduan connected. Keterpaduan model connected

dengan tema pencemaran lingkungan dapat dilihat pada Gambar 3.2 di

bawah ini:

Keterangan gambar:

Gambar 3.2 Diagram Keterpaduan Model Connected Tema Pencemaran

Lingkungan

= Pencemaran dan kerusakan lingkungan

= Pengenalan bahan kimia

= Tema pencemaran lingkungan

Page 42: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

25

LKS yang telah dikembangkan disertai dengan latihan soal berupa latihan

penjelasan tentang suatu gambar dan mencari kosa kata IPA yang berkaitan

dengan materi pencemaran lingkungan dalam word square. Pengembangan LKS

ini disesuaikan dengan kriteria penyusunan LKS menurut BSNP yang memuat

beberapa komponen antara lain: komponen kelayakan isi, komponen kelayakan

bahasa, dan komponen kelayakan penyajian.

b. Validasi produk

Menyerahkan produk pengembangan LKS tema pencemaran lingkungan

kepada dua pakar yaitu pakar dari biologi dan pakar dari Pendidikan IPA. Validasi

dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian Tahap I LKS yang

dikembangkan yang meliputi:

1. komponen kelayakan isi

2. komponen kelayakan bahasa

3. komponen kelayakan penyajian.

c. Revisi produk dari hasil validasi

Merevisi kekurangan dan memperbaiki LKS berdasarkan evaluasi dari

pakar.

d. Uji coba lapangan

Uji coba lapangan dilaksanakan di kelas VIII H MTs Negeri 01 Semarang.

Uji coba lapangan dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan LKS tema pencemaran lingkungan berbasis word square.

Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada LKS serta mengedarkan angket untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap LKS.

Page 43: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

26

e. Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan

Mengevaluasi hasil uji coba lapangan, selanjutnya menyempurnakan

produk berdasarkan masukan dan uji coba lapangan.

f. Uji pelaksanaan lapangan

Uji pelaksanaan lapangan dilakukan di satu kelas di MTs Negeri 1

Semarang. Uji pelaksanaan lapangan dilakukan dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan LKS tema pencemaran lingkungan

yang telah disempurnakan.

g. Penyempurnaan produk akhir

Mengevaluasi hasil uji pelaksanaan lapangan dan menyempurnakan

produk berdasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

3.6 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Arikunto 2006). Titik perhatian dalam penelitian ini

adalah hasil belajar siswa, aktivitas siswa, serta tanggapan siswa dan guru dalam

menggunakan LKS berbasis word square pada tema pencemaran lingkungan.

LKS divalidasi oleh pakar materi lingkungan dari dosen Biologi dan pakar media

pembelajaran dari dosen pendidikan IPA UNNES, serta dua guru IPA dari MTs

Negeri 1 Semarang.

Page 44: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

27

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, legger agenda dan sebagainya (Arikunto 2006). Metode ini

dilakukan dengan mengambil data-data pendukung penelitian yang meliputi data

awal yaitu daftar nama dan nilai ulangan siswa kelas VII D.

2. Metode Observasi

Metode observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan LKS berbasis word square yang telah

disempurnakan. Lembar observasi berisi aktifitas siswa selama pembelajaran

dengan menerapkan LKS hasil pengembangan yang telah disempurnakan.

3. Metode Tes

Bentuk soal yang digunakan dalam tes ini adalah pilihan ganda. Data

ini digunakan untuk mengetahui keefektifan LKS yang ditandai dengan nilai akhir

mencapai ≥ 85% siswa tuntas KKM yaitu 70.

4. Metode Angket

Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto 2006). Metode ini dilakukan

untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa tentang LKS yang telah

dikembangkan.

Page 45: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

28

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah dengan

menggunakan soal objektif. Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk item biasa

diberikan 1 (untuk jawaban benar) dan 0 (item jawaban salah). (Arikunto 2009)

Rumus yang digunakan:

S = R

Keterangan:

S = Skor yang diperoleh

R = Jawaban yang betul

3.9 Uji Coba Instrumen

Setelah tes disusun, kemudian diujicobakan untuk menentukan tingkat

kevalidan, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Uji coba dilakukan

pada siswa di luar sampel.

3.9.1 Validitas

Menurut Arikunto (2006), validitas adalah satu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Rumus yang digunakan adalah product moment dari pearson,

yaitu sebagai berikut:

2222 )()(

)()(

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

xyr = Koefisien Kolerasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah sampel

X = Skor tiap item

Y = Skor Total

Page 46: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

29

2X = Jumlah kuadrat nilai X

2Y = Jumlah kuadrat nilai Y

XY = Jumlah dari instrument X dikalikan dengan jumlah dari instrument

Y (Arikunto, 2006).

Koefisien korelasi yang diperoleh dengan rumus tersebut dibandingkan

dengan n responden pada taraf signifikan 5%, jika tabelhitung rr dengan taraf

signifikan 5% maka soal dinyatakan valid dan apabila tabelhitung rr maka soal

dinyatakan tidak valid, begitu juga sebaliknya (Arikunto 2006).

Pada penelitian ini, soal yang digunakan adalah soal yang valid

sedangkan yang tidak valid dihilangkan. Berdasarkan uji coba yang telah

dilaksanakan pada kelas uji coba dengan N= 32 siswa dengan harga α= 5%

didapat r tabel= 0,3 jadi butir soal dikatakan valid jika xyr > 0,349. Hasil uji coba

validitas soal dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Hasil validitas pada uji coba soal

No Kriteria No Soal Jumlah

1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 32

18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30,

31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39 3

2. Tidak valid 3, 9, 14, 15, 20, 27, 37, 40 8

Data selengkapnya terdapat pada lampiran 11

Soal yang valid akan digunakan sebanyak 30 soal sebagai soal evaluasi

akhir, sedangkan yang tidak valid akan dibuang tidak dipakai.

Page 47: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

30

3.9.2 Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjukan pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Cara mengetahui reliabilitas keefektifan metode pembelajaran demonstrasi

peneliti menggunakan rumus KR-20 yaitu :

𝑟11= 𝑘

𝑘 − 1

𝑉𝑡 − 𝑝𝑞

𝑉𝑡

dimana Vt = varian total

Dengan 𝑉𝑡 = 𝑋2− (

𝑋

𝑁) 2

𝑁

Keterangan :

𝑟11 = Realibilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan

𝑋2 = Jumlah skor total kuadrat

𝑋2 = Kuadrat dari jumlah skor

N = Jumlah peserta tes

p = Banyaknya subjek yang skornya 1

q = Banyaknya subjek yang skornya 0

Jika 𝑟11> r tabel maka tes dikatakan reliabel (Arikunto, 2006).

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 𝑟11= 0,906 sedang r tabel= 0,349

sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel.

3.9.3 Taraf Kesukaran Soal

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal di sebut

indeks kesukaran (Arikunto, 2009). Besarnya indeks kesukaran antar 0,0

sampai1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan

indeks 0,0 meunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0

menunjukkan bahwa soalnya mudah. Soal yang baik adalah tidak terlalu sukar dan

Page 48: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

31

tidak terlalu mudah. Menurut Arikunto (2009), untuk mengetahui tingkat

kesukaran butir soal pilihan ganda dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

𝑃 =𝐵

𝐽𝑆

Keterangan: P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS: Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifiasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut:

- Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

- Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

- Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

Tabel 3.2 Taraf kesukaran soal uji coba pada kriteria soal valid

No Kriteria No Soal Jumlah

1 Sukar 1, 6, 8, 10, 17, 21 6

2 Sedang 2, 5, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 23, 25, 26, 29, 30, 32,

33, 35, 38, 39

18

3 Mudah 4, 7, 22, 24, 28, 31, 34, 36 8

Data selengkapnya terdapat pada lampiran 11

Tabel 3.3 Soal yang digunakan untuk evaluasi akhir

Data selengkapnya terdapat pada lampiran 11

No Kriteria No Soal Jumlah

1 Sukar 1, 6, 8, 10, 17, 21 6

2 Sedang 2, 5, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 23, 25, 26, 29, 30,

32, 33, 35, 38, 39

18

3 Mudah 4, 7, 24, 28, 31, 34 6

Page 49: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

32

3.9.4 Daya Pembeda Soal

Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemapuan soal

tersebut dalam membedakan peserta didik yang kurang pandai. Daya pembeda

digunakan untuk menguji apakah soal-soal yang dibuat tersebut dapat

memberikan hasil yang beragam angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi disingkat D. Menurut Arikunto (2009),

untuk menghitung daya pembeda item soal bentuk pilihan ganda digunakan

rumus:

𝐷 =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵

Keterangan :

𝐽𝐴 : Banyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐵 : Banyaknya kelompok peserta bawah

𝐵𝐴 :Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

𝐵𝐵 : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

𝑃𝐴 : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

𝑃, : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda adalah:

- D : 0,00 - 0,20 : jelek

- D : 0,20 - 0,40 : cukup

- D : 0,40 - 0,70 : baik

- D : 0,70 - 1,00 : baik sekali

- D : Negatif, soalnya tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D sebaiknya dibuang saja (Arikunto, 2009).

Page 50: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

33

Berdasarkan hasil perhitungan dari 40 soal uji coba diperoleh bahwa:

Tabel 3.4 Daya pembeda soal uji coba pada kriteria soal valid

No Kriteria No Soal Jumlah

1 Jelek - 0

2 Cukup 7, 13, 16, 19, 21, 23, 25, 30, 31, 35, 36, 38 12

3 Baik 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 17, 18, 23, 24, 28, 29,

32, 33, 34, 39

19

4 Sangat

baik

26 1

Data selengkapnya terdapat pada lampiran 11

3.10 Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan

statistik. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis tanggapan pakar, siswa, dan guru. Angket dalam penelitian ini

mempunyai jawaban ya atau tidak. Angket dari siswa dan guru mengenai

pembelajaran menggunakan LKS berbasis word square dianalisis

menggunakan rumus sebagai berikut:

%100maksimalskor jumlah

ya menjawab yangskor jumlah Nilai

Angka presentase selanjutnya dikonfirmasi pada kriteria penilaian yang

mengacu pada pendekatan dengan skala Guttman sebagai berikut:

80% - 100% = Sangat baik

70% - 79% = Baik

40% - 59% = Cukup baik

20% - 39% = Kurang baik

0% - 19% = Tidak baik

Sedangkan untuk menganalisis hasil validasi media dan materi

mengenai kelayakan LKS dianalisis dengan cara deskritif presentasi

menggunakan rumus:

𝑃 =𝑓

𝑁 𝑋 100%

Page 51: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

34

Keterangan :

P = Persentasi

f = Skor yang diperoleh

N = Skor keseluruhan (Sudijono, 2006)

Hasil perhitungan kelayakan dikategorikan sesuai kriteria penilaian

menurut Muljono dalam buletin BSNP (2007):

1) Layak, modul dinyatakan layak jika komponen kelayakan isi mempunyai

rata-rata skor minimal 69%. Komponen kebahasaan, penyajian dan

kegrafikan mempunyai rata-rata skor lebih besar dari 63%.

2) Layak dengan revisi, LKS dinyatakan layak dengan revisi jika komponen

kelayakan isi mempunyai rata-rata skor minimal 69%, komponen kelayakan

bahasa, penyajian, dan kegrafikan mempunyai rata-rata skor kurang dari

atau sama dengan 63% pada setiap komponen.

3) Tidak layak, LKS dinyatakan tidak layak jika memiliki rata-rata skor sama

dengan 25% pada salah satu komponen.

b. Menghitung nilai akhir masing-masing siswa dengan cara:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑁𝐸 + 𝑁𝑇𝐼 + 𝑁𝐷

3

Keterangan:

NE : Nilai evaluasi akhir

NTI : Nilai tugas individu

ND : Nilai diskusi

c. Menghitung rata-rata nilai

𝑋 = 𝑋

𝑁

Keterangan :

X : Rata-rata nilai

𝑋 : Jumlah seluruh Nilai

N : Jumlah siswa (Arikunto, 2009).

Page 52: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

35

d. Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa

Uji ketuntasan belajar yaitu untuk mengetahui sejauh mana suatu

metode pegajaran berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa

terhadap suatu materi pelajaran secara tuntas, sehingga metode tersebut

dikatakan efektif. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa

tersebut telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70. Jika

siswa tersebut tidak mencapai nilai 70 maka siswa tersebut dikatakan tidak

tuntas belajar sehingga perlu perbaikan dan pengayaan. Untuk mengetahui

ketuntasan belajar digunakan rumus deskriptif sebagai berikut:

P= f

Nx 100%

Keterangan:

P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal

f = jumlah siswa tuntas belajar

N = jumlah seluruh siswa (Sudijono, 2006)

Dalam perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal dengan

rumus diatas maka “f” merupakan simbol dari jumlah siswa yang memiliki

nilai ≥70 dan “N” merupakan simbol dari seluruh siswa peserta tes.

Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dicapai jika ≥ 85% siswa

mencapai ketuntasan belajar (Mulyasa, 2009).

e. Menghitung Data Hasil Observasi

Hasil observasi siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑃 =𝑓

𝑁 𝑋 100%

Page 53: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

36

Keterangan :

P = Persentasi

f = Skor yang diperoleh

N= Skor keseluruhan (Sudijono, 2006)

Angka presentase selanjutnya dikonfirmasi pada kriteria penilaian yang

mengacu pada pendekatan dengan skala likert sebagai berikut:

85% - 100% = Sangat aktif

70% - 84% = Aktif

55% - 69% = Cukup aktif

40% - 54% = Kurang aktif

25% - 39% = Tidak aktif

f. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam

penelitian ini adalah:

1. Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan dikatakan layak oleh pakar

atau ahli.

2. Lembar Kerja Siswa efektif atau tidak untuk menunjang proses

pembelajaran.

Page 54: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

37

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pengembangan LKS berbasis word square dalam

pembelajaran pencemaran lingkungan meliputi hasil penilaian kelayakan LKS

oleh pakar, hasil belajar siswa, aktivitas siswa, serta tanggapan siswa dan guru.

Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

4.1.1 Hasil Pengujian Skala Kecil

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Semarang pada semester

genap 2012/ 2013. Subjek penelitian ini adalah 15 orang siswa dari kelas VIII H

mewakili kelas skala kecil, kelas VII D sebagai kelas skala besar. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Perangkat

ini dikatakan bagus/ efektif apabila hasil validasi pakar media, pakar materi, hasil

belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan tanggapan siswa dan guru selama proses

pembelajaran memberikan penilaian baik. Penilaian LKS pencemaran lingkungan

berbasis word square dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian tahap I

dan instrumen penilaian tahap II oleh pakar. Pakar dalam penelitian ini meliputi

pakar media dan pakar materi, serta dua guru IPA di MTs Negeri 1 Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran. Untuk mengetahui kelayakan dari LKS yang telah dikembangkan

tersebut maka, peneliti mengujikanya di MTs N 1 Semarang.

Page 55: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

38

a. Data Penilaian LKS oleh Pakar

Hasil validasi yang dilakukan oleh pakar ahli materi dan pakar ahli

media adalah seperti yang tertera dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil validasi oleh pakar pada tahap I

Data selengkapnya pada lampiran 3 dan 4

Berdasarkan hasil validasi oleh seluruh pakar pada tahap I diperoleh

nilai keseluruhan 100% yang artinya media layak untuk dilakukan penilaian

instrumen tahap II. Hasil penilaian kelayakan LKS berbasis word square pada

tahap II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil validasi tahap II oleh pakar

Data selengkapnya pada lampiran 3 dan 4

Hasil validasi tahap II menyatakan bahwa media ini dinyatakan layak

baik oleh pakar ahli materi maupun pakar ahli media dan guru IPA di MTs

Negeri 1 Semarang.

Pakar Guru

I Komponen Kelayakan Isi 100% 100%

II Komponen Kebahasaan 100% 100%

III Komponen Penyajian 100% 100%

Rata-rata 100% 100%

Kriteria Layak Layak

Skor pakar No Butir

Pakar Guru

I Komponen Kelayakan Isi 93% 95%

II Komponen Kebahasaan 80% 95%

III Komponen Penyajian 89% 87%

Rata-rata 87% 92%

Kriteria Layak Layak

Skor pakar No Butir

Page 56: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

39

b. Data Hasil belajar

Kualitas pembelajaran yang dilakukan, dapat dilihat dari perolehan

hasil belajar siswa. Pengukuran hasil belajar ini bertujuan untuk mengetahui

kelayakan LKS berbasis word square. Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil

evaluasi akhir pada uji coba skala kecil di kelas VIII H yang berjumlah 15

siswa.

Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil belajar siswa skala kecil

Data selengkapnya lampiran 14

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa pengembangan LKS berbasis word

square pada tema pencemaran lingkungan di MTs Negeri I Semarang

menunjukkan hasil belajar siswa sesuai dengan ketuntasan klasikal yang

yang ditentukan yaitu sebesar 93%. Hal ini menunjukkan bahwa proses

pembelajaran berlangsung efektif.

Nilai Jumlah

1 Nilai tertinggi 93 1

2 Nilai terendah 63 1

3 Rata-rata nilai 79 -

4 Σ Siswa tuntas - 14

5 Σ Siswa tidak tuntas - 1

6 Ketuntasan klasikal (%) 93% -

No. Hasil Kelas VIII H

Page 57: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

40

c. Data Tanggapan siswa terhadap LKS yang telah dikembangkan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai tanggapan

siswa terhadap LKS yang telah dikembangkan dalam proses pembelajaran

yang disajikan dalam Gambar 4.1.

Keterangan aspek (A) dapat dilihat pada lampiran 16

Gambar 4.1 Diagram hasil angket tanggapan siswa terhadap LKS berbasis

word square pada tema pencemaran lingkungan

Berdasarkan Gambar 4.1 diperoleh rata-rata persentase siswa memberi

tanggapan positif sebesar 82% terhadap pengembangan LKS berbasis word

square tema pencemaran lingkungan yang artinya LKS hasil pengembangan

layak digunakan pada uji coba skala besar.

Page 58: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

41

4.1.2 Revisi Produk

Hasil revisi LKS berbasis word square setelah validasi tahap II dapat

dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil revisi validasi tahap II

4.1.3 Hasil Pengujian Skala Besar

Hasil uji coba skala kecil digunakan pada uji coba skala besar dengan

sampel satu kelas VII D sebanyak 37 siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada

skala besar dalam pembelajaran diperoleh hasil belajar siswa, aktivitas siswa,

serta tanggapan dari guru dan siswa.

a. Hasil belajar siswa skala besar

Data hasil belajar siswa pada skala besar diperoleh dari nilai diskusi

kelompok, nilai tugas individu, dan nilai evaluasi akhir. Hasil belajar siswa pada

skala besar ditunjukkan pada Tabel 4.5.

No Masukan Revisi

1. LKS pada cover jangan disingkat Tidak menyingkat LKS pada cover

2. Judul sebelum SK dan KD dihilangkan Menghilangkan judul sebelum SK dan KD

3. Font pada peta konsep diperbesar Memperbesar font pada peta konsep

4.Ditambah bagan keterpaduan IPA di

bawah peta konsep

Menambah bagan keterpaduan IPA dibawah

peta konsep

5. Petunjuk pengerjaan dan pertanyaan

diperbaiki

Memperbaiki petunjuk pengerjaan LKS

berbasis word square dan memperbaiki

pertanyaan

Page 59: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

42

Tabel 4.5 Hasil belajar siswa skala besar

Data selengkapnya lampiran 15

Dari Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa pada skala besar ada dua

siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran karena hasil belajar siswa

kurang dari KKM yang ditentukan yaitu ≥ 70. Ketuntasan klasikal siswa

mencapai 95% hal ini menunjukkan bahwa penggunaan LKS berbasis

word square tema pencemaran lingkungan efektif.

b. Aktivitas belajar siswa skala besar

Hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar

menggunakan LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan

dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.

Nilai Jumlah

1 Nilai tertinggi 100 1

2 Nilai terendah 58 1

3 Rata-rata nilai 85 -

4 Σ Siswa tuntas - 35

5 Σ Siswa tidak tuntas - 2

6 Ketuntasan klasikal (%) 95% -

No. Hasil

Kelas VII D

Page 60: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

43

Keterangan aspek (A) dapat dilihat pada lampiran 26

Gambar 4.2 Diagram aktivitas belajar siswa kelas VII D pada skala besar

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa aktivitas siswa selama

pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis word square yang telah

dikembangkan tema pencemaran lingkungan sangat positif. Hal ini

ditunjukkan dengan rata-rata hasil presentasi aktivitas siswa sebesar 83%

yang berarti masuk dalam kriteria aktif.

c. Tanggapan siswa pada skala besar

Setelah pembelajaran selesai, siswa diberi angket tanggapan

terhadap penggunaan LKS berbasis word square pada tema pencemaran

lingkungan. Adapun hasilnya seperti pada Tabel 4.6.

Page 61: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

44

Tabel 4.6 Hasil tanggapan siswa pada skala besar

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui secara keseluruhan rata-rata

tanggapan siswa skala besar terhadap LKS sebesar 99%. Rata-rata siswa tertarik

N = 37

Jumlah skor Nilai (%)

1 37 100%

2 37 100%

3 37 100%

4 37 100%

5 37 100%

6 37 100%

7 37 100%

8 35 95%

9 37 100%

10 37 100%

37 99%

Sangat baik

Apakah LKS word square memudahkan kalian

saat mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi

pencemaran lingkungan?

Apakah LKS berbasis word square menambah

kosa kata yang kalian miliki?

Apakah terjalin hubungan yang akrab, saling

menghargai, lebih mengenal dan menyenangkan

antar teman selama belajar menggunakan LKS

berbasis word square ?

Apakah kalian tertarik mengikuti pembelajaran

dengan LKS pencemaran lingkungan berbasis

word square ?

Kriteria

Apakah gambar dalam LKS berbasis word square

sudah menarik dan sesuai dengan topik yang

sedang dipelajari?

Apakah gambar-gambar dalam LKS berbasis

word square jelas terlihat dan mampu kalian

pahami maknanya?

Apakah pertanyaan dan tugas dalam LKS berbasis

word square membantu kalian menemukan

konsep materi yang sedang dipelajari?

Rata-rata

Apakah pembelajaran dengan LKS pencemaran

lingkungan berbasis word square memudahkan

kalian dalam belajar?

Apakah kalian senang belajar dengan LKS

pencemaran lingkungan berbais word square ?

Apakah LKS berbasis word square membuat

kalian bersemangat dalam belajar pencemaran

lingkungan?

No. Butir Angket

VII D

Page 62: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

45

pada pengembangan LKS tema pencemaran lingkungan, siswa menjadi paham

dengan media dan siswa termotivasi dengan pembelajaran LKS berbasis word

square tema pencemaran lingkungan.

d. Tanggapan guru pada skala besar

Data tanggapan dari guru IPA tersaji pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil tanggapan guru terhadap LKS hasil pengembangan

No Butir angket Skor

Guru 1 Guru 2

1. Apakah Bapak/Ibu guru pernah menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan word square

sebelumnya?

1 1

2. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis word

square dapat memudahkan dalam penyampaian tema

pencemaran lingkungan pada siswa?

1 1

3. Apakah proses pembelajaran dengan menggunakan LKS

berbasis word square pada tema pencemaran lingkungan

memudahkan Bapak/Ibu?

1 1

4. Apakah LKS word square efektif digunakan pada tema

pencemaran lingkungan? 1 1

5. Apakah siswa menjadi lebih tertarik mengikuti

pembelajaran pada tema pencemaran lingkungan

berbantuan LKS berbasis word square?

1 1

6.

Apakah aktivitas siswa selama pembelajaran tema

pencemaran lingkungan dengan LKS berbasis word

square menjadi lebih aktif bila dibandingkan dengan

strategi yang digunakan sebelumnya?

1 1

7. Apakah Bapak/Ibu guru merasakan keuntungan

menggunakan LKS berbasis word square? 1 1

8. Apakah Bapak/Guru tertarik menggunakan LKS word

square pada materi yang lain? 1 1

9. Apakah LKS berbasis word square dapat meningkatkan

kerja sama antar siswa pada tema pencemaran

lingkungan?

1 1

Page 63: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

46

Data selengkapnya terdapat pada lampiran 18

Tanggapan guru digunakan untuk mengetahui sejauh mana proses

pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis word square pada tema

pencemaran lingkungan. Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa guru memberikan

kesan positif. Guru juga menyebutkan bahwa pembelajaran dengan LKS berbasis

word square memberikan kemudahan bagi siswa disamping itu siswa lebih

tertarik dan tidak bosan terhadap pembelajaran.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi potensi dan masalah.

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi awal di sekolah Mts Negeri 1

Semarang untuk mengetahui potensi dan masalah apa yang ada di sekolah

tersebut. Salah satu bahan ajar yang digunakan siswa yaitu LKS yang masih

berpotensi untuk dikembangkan sehingga lebih menarik dan bervariasi. Adapun

permasalahannya yaitu LKS cerah yang digunakan terutama pada materi

No Butir angket Skor

Guru 1 Guru 2

10.

Apakah hasil pembelajaran siswa pada tema pencemaran

lingkungan berbasis word square menjadi lebih baik bila

dibandingkan dengan stategi yang digunakan

sebelumnya?

1 1

Jumlah (Σ) 16 16

Skor total instrumen : 10 Persentase (%) 100% 100%

Kriteria Sangat

baik Sangat

baik

Page 64: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

47

pencemaran dan kerusakan lingkungan berisi pemaparan materi terlalu panjang

dan tidak disertai gambar, penggunaan contoh terkini masih kurang, materi yang

diajarkan masih belum terpadu, terdapat beberapa kata yang salah dalam

penulisan. Jawaban yang tinggal menyalin dari rangkuman materi menyebabkan

siswa kurang berpikir kritis dan tidak menemukan sendiri konsep yang dipelajari.

Selain beberapa kekurangan tersebut, dilihat dari kegiatan pembelajaran di kelas

masih banyak siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini tercermin

pada sikap siswa yang mengantuk, mengganggu teman lain, dan melamun. LKS

IPA yang beredar di MTs Negeri 1 Semarang masih sendiri-sendiri belum

memadukan antara materi yang satu dengan materi lainnya dalam satu semester

maupun antar semester yang saling terkait. Adanya permasalahan tersebut peneliti

telah mengembangkan LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan.

LKS yang telah dikembangkan berisi keterpaduan antara materi

pencemaran dan kerusakan lingkungan yang dipadukan dengan materi pengenalan

bahan kimia dipadukan dengan model keterpaduan connected. Keterpaduan

tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2. Sebagaimana yang dikemukakan Fogarty

yang dikutip oleh Nuroso dan Siswanto (2010) bahwa pembelajaran model

connected hanya menghubungkan topik-topik yang hampir sama dalam satu

pelajaran atau aspek pengembangan. Selain keterpaduan dengan tema pencemaran

lingkungan LKS ini berisi poin-poin materi pencemaran dan kerusakan

lingkungan serta pengenalan bahan kimia yang divariasi dengan soal dan gambar

yang diaplikasikan dengan permainan yang mengandung unsur pendidikan,

sehingga LKS yang telah dikembangkan dapat merangsang siswa untuk

Page 65: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

48

menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya dan lebih termotivasi

dalam mempelajari IPA serta menambah kekayaan kosa kata terutama pada tema

pencemaran lingkungan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

LKS berbasis word square dikatakan layak apabila penilaian instrumen

bahan ajar pada Tahap I dan pada Tahap II dinyatakan layak oleh pakar. Adapun

hasil penilaian oleh pakar dan guru MTs Negeri 1 Semarang mengenai LKS

berbasis word square tema pencemaran lingkungan yang telah dikembangkan

adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil penilaian dari pakar yaitu dari dua dosen Unnes dan

dua guru IPA MTs Negeri 1 Semarang menunjukkan bahwa komponen isi pada

penilaian Tahap I yang terkandung dalam LKS dinyatakan “layak” dengan rata-

rata sebesar 100%. Hal ini berarti penilaian bisa dilanjutkan ke penilaian tahap

kedua karena penilaian tahap kedua bisa dilakukan apabila penilaian pada tahap

pertama mendapatkan penilaian 100% dari seluruh pakar. Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Muljono dalam buletin BSNP (2007) bahwa buku

dinyatakan lolos seleksi Tahap I apabila semua butir dalam instrumen penilaian

buku teks pelajaran harus mendapat “nilai” atau respons positif (Ya, Sesuai). Jika

terdapat satu saja butir yang dijawab negatif, maka buku teks pelajaran tersebut

dinyatakan gugur (tidak lolos) penilaian Tahap I ini. Pada penilaian Tahap II

komponen isi yang terkandung dalam LKS dinyatakan “layak” dengan rata-rata

penilaian dari seluruh pakar sebesar 94,79%. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Muljono dalam buletin BSNP (2007) bahwa, komponen

kelayakan isi dikatakan layak apabila rata-rata skor komposit minimal 69% pada

Page 66: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

49

tiap subkomponen. Subkomponen tersebut antara lain yaitu akurasi fakta,

kebenaran konsep, akurasi teori, keterkinian/ ketermasaan fitur (contoh-contoh),

kemampuan merangsang berpikir kritis, dan mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh. Minimal skor yang diberikan pada penilaian kelayakan LKS dari

seluruh pakar pada tiap subkomponen kelayakan isi yaitu 3. Hal ini berarti bahwa

LKS hasil pengembangan sudah sesuai dengan kompetensi dasar tema

pencemaran lingkungan.

Keseluruhan materi dan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada

komponen kelayakan isi dalam LKS mampu menumbuhkan rasa keingintahuan

siswa untuk berpikir kreatif dan berwawasan luas. Pada LKS ini terutama pada

LKS pertama dan LKS kedua masing-masing kelompok diminta untuk

mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang tersedia, kemudian salah satu kelompok

maju kedepan untuk mempresentasikan jawaban mereka dan membandingkan

dengan hasil jawaban kelompok lain agar tumbuh daya saing antar kelompok.

Daya saing yang tinggi antar kelompok membuat aktivitas siswa

cenderung meningkat karena masing-masing siswa ingin memperoleh hasil belajar

yang baik. Selain itu, LKS yang dikembangkan menumbuhkan kesadaran siswa

untuk senantiasa peduli terhadap lingkungan dan menanggulangi pencemaran

yang ada di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, LKS dapat dijadikan sebagai

media belajar yang dapat meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah IPA

yang terjadi di lingkungan sekitar dan mempermudah siswa dalam memahami

materi yang diperoleh. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Wilson,

sebagaimana dikutip oleh Ozkan (2013), keterlibatan siswa dengan lingkungan

Page 67: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

50

merangsang dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis serta merangsang

imajinasi siswa.

Berdasarkan hasil penilaian oleh pakar pada Tahap I komponen

kebahasaan yang terkandung dalam LKS dinyatakan “layak” dengan rata-rata

sebesar 100%. Pada penilaian Tahap II komponen kebahasaan yang terkandung

dalam LKS dinyatakan “layak” dengan rata-rata penilaian seluruh pakar sebesar

87,5%. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Muljono dalam buletin

BSNP (2007), komponen kelayakan kebahasaaan dikatakan layak apabila rata-rata

skor komposit minimal 63% pada tiap subkomponen. Subkomponen tersebut

antara lain kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik,

kesesuaian ilustrasi dengan substansi pesan, ketepatan struktur kalimat, ketepatan

tata bahasa, ketepatan ejaan. Minimal skor yang diberikan pada penilaian

kelayakan kebahasaan LKS dari seluruh pakar pada tiap subkomponen mencapai

nilai tiga.

Penggunaan bahasa yang baik disesuaikan dengan kaidah tata bahasa

Indonesia dan mengacu pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). LKS harus

menggunakan bahasa yang baku, komunikatif, dan mudah dipahami siswa untuk

mempelajari materi pelajaran terutama siswa SMP serta ditambah dengan gambar-

gambar sehingga efektif digunakan sebagai media pembelajaran. Hal ini sesuai

dengan pendapat Purnama (2009), media pembelajaran merupakan segala sesuatu

yang dapat berfungsi sebagai alat bantu belajar siswa sehingga siswa lebih mudah

untuk mempelajari materi pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sudjana

sebagaimana yang dikutip oleh Fathurrohman (2009), penggunaan media dalam

Page 68: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

51

proses belajar mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan

situasi belajar yang efektif dan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Penyajian dalam LKS ini berpusat pada siswa dan menekankan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. LKS disajikan dengan tiga lembar

kerja siswa, dua lembar kerja siswa berisi permasalahan-permasalahan dan

permaianan word square yang dikerjakan dalam kelompok melalui diskusi dan

satu lembar kerja siswa yang berisi permainan word square yang dikerjakan

secara individu. Siswa dituntut untuk belajar berdasarkan gambar yang ada dan

mengaitkan dengan lingkungan sekitar. Siswa dituntut untuk belajar mandiri, dan

memecahkan masalahnya sendiri, berdiskusi dengan teman sekelompok serta

bersikap aktif selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penilaian oleh pakar pada Tahap I komponen

penyajian yang terkandung dalam LKS dinyatakan “layak” dengan rata-rata

sebesar 100%. Pada penilaian Tahap II komponen penyajian yang terkandung

dalam LKS dinyatakan “layak” dengan rata-rata penilaian seluruh pakar sebesar

88,54%. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Muljono dalam buletin

BSNP (2007), komponen kelayakan penyajian dikatakan layak apabila rata-rata

nilai yang diperoleh dari pakar mencapai presentasi minimal sebesar 63% pada

tiap subkomponen. Subkomponen tersebut meliputi kesesuaian/ketepatan ilustrasi

dengan materi, penyajian teks, tabel, gambar, dan lampiran disertai dengan

rujukan/sumber acuan, daftar pustaka, keterlibatan peserta didik, berpusat pada

peserta didik, dan menyajikan umpan balik untuk evaluasi diri. Minimal skor yang

Page 69: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

52

diberikan pada penilaian komponen kelayakan penyajian LKS pada tiap

subkomponen dari seluruh pakar mencapai tiga.

Keseluruhan skor yang diberikan pakar pada tiap komponen kemudian

diakumulasi. Penilaian tiap pakar berbeda-beda, hal ini dikarenakan karena tiap-

tiap pakar memberikan nilai sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Pakar

yang terdiri dari dua dosen memberikan penilaian pada tahap II sebesar 87%

dengan kriteria “layak” (Tabel 4.2) dan penilaian dari dua guru IPA di Mts Negeri

1 Semarang sebesar 92% dengan kriteria “layak” (Tabel 4.2). Hal ini disebabkan

LKS hasil pengembangan sebelum dinilai oleh guru telah mendapat perbaikan

berdasarkan masukan dua pakar, sehingga sebelum LKS diuji cobakan pada skala

kecil dihasilkan produk yang optimal. LKS yang telah dinilai oleh pakar dan guru

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga LKS yang telah

dikembangkan efektif digunakan untuk proses belajar mengajar terutama untuk

siswa SMP/ MTs.

LKS yang sudah divalidasi dan direvisi selanjutnya diuji cobakan di

sekolah yaitu di MTs Negeri 1 Semarang untuk mengetahui hasil belajar siswa,

aktivitas siswa, serta untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap LKS

yang telah dikembangkan. Uji coba LKS yang telah dilakukan terdiri dari dua

tahap yaitu uji coba Tahap I yang dilakukan di kelas VIII H sebagai uji coba

skala kecil dan uji coba Tahap II yang dilakukan di kelas VII D sebagai uji coba

skala besar.

Uji coba skala kecil dilakukan di kelas VIII H dan data yang diperoleh

meliputi hasil belajar siswa dan tanggapan siswa mengenai penerapan LKS

Page 70: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

53

berbasis word square. Berdasarkan data hasil belajar siswa yang diperoleh pada

saat uji coba skala kecil di kelas VIII H, sebanyak 93% ( Tabel 4.3) siswa

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk mata

pelajaran IPA di MTs Negeri 1 Semarang. Rata-rata nilai yang diperoleh seluruh

siswa pada uji coba skala kecil yaitu 79 dengan 14 siswa yang mencapai KKM

dan 1 siswa yang tidak tuntas nilai KKM. Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai

hasil evaluasi akhir masing-masing siswa.

Rata-rata data tanggapan siswa pada saat uji coba skala kecil sebesar

82% (Lampiran 16) secara umum menunjukkan bahwa siswa memberikan

masukan yang positif terhadap penerapan LKS berbasis word square dalam proses

pembelajaran tema pencemaran lingkungan. Masukan positif siswa tertulis pada

setiap komentar dan saran pada angket yang dibagikan di akhir pembelajaran,

diantara komentar dan saran siswa yang berkaitan dengan pengembangan LKS

yaitu word square memudahkan dalam mengasah otak, word square memudahkan

dalam belajar, gambar dan keterangan untuk lebih diperjelas, dan siswa bisa

tertarik mengikuti pembelajaran dengan LKS pencemaran lingkungan berbasis

word square. Komentar dan saran siswa digunakan untuk memperbaiki LKS yang

akan dipakai pada uji coba skala besar. Penggunaan LKS berbasis word square

memungkinkan siswa belajar sambil bermain, sehingga proses pembelajaran

berlangsung menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Badu (2011) bahwa

bermain akan membuat anak merasa bahwa belajar yang dilakukan sebagai belajar

yang menyenangkan. Namun demikian masih terdapat tanggapan siswa yang

kurang optimal dalam mencapai hubungan yang akrab, saling menghargai, lebih

Page 71: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

54

mengenal dan menyenangkan antar teman selama belajar menggunakan LKS

berbasis word square. Hal ini dikarenakan siswa pada uji coba skala kecil tidak

melakukan diskusi antar kelompok, sehingga kerjasama, hubungan yang akrab

antar teman, saling menghargai, lebih mengenal dan menyenangkan antar teman

belum tampak.

Uji coba skala besar dilakukan di kelas VII D. Data yang diperoleh

meliputi data hasil belajar siswa, aktivitas siswa, serta tanggapan siswa dan guru

terhadap LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan yang telah

dikembangkan.

Hasil belajar diperoleh dengan teknik test dan non test melalui tes

evaluasi akhir, tugas diskusi dan tugas individu masing-masing siswa. Nilai hasil

diskusi diperoleh dari nilai LKS 1 dan LKS 2, sedangkan nilai hasil tugas individu

diperoleh dari nilai pengerjaan pada LKS 3. Hasil evaluasi akhir diperoleh setelah

semua kegiatan pembelajaran berakhir.

Ketuntasan klasikal yang diperoleh dari nilai akhir individu masing-

masing siswa sebesar 95% (Tabel 4.5) sudah memenuhi kriteria ketuntasan

minimal (KKM) pada tema pencemaran lingkungan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Mulyasa (2009) bahwa ketuntasan klasikal siswa dicapai jika ≥85%

siswa mencapai ketuntasan belajar. Namun, masih ada beberapa siswa yang belum

tuntas nilai KKM. Hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki karakteristik yang

berbeda-beda, ada siswa yang dapat cepat dalam menerima materi dan ada siswa

yang lambat dalam menerima materi. Oleh karena itu, peningkatan belajar siswa

dipengaruhi oleh motivasi siswa untuk belajar dan bersungguh-sungguh pada saat

Page 72: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

55

mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi yang tercermin dari hasil belajar siswa. Hal ini sesuai

dengan pendapat Hamdu dan Agustina (2011), siswa yang bermotivasi tinggi

dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula,

artinya semakin tinggi motivasinya, semakin tinggi intensitas usaha dan upaya

yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.

Data rata-rata observasi aktivitas siswa pada uji coba skala besar selama

proses diskusi pada tema pencemaran lingkungan sebesar 83% dengan kriteria

”aktif” (Lampiran 26) yang ditunjukkan adanya interaksi yang baik dan saling

menanggapi antar kelompok satu dengan kelompok yang memiliki pendapat yang

berbeda. Hal ini membuktikan bahwa siswa bersemangat dan lebih senang

mengikuti pembelajaran dengan LKS berbasis word square tema pencemaran

lingkungan yang telah dikembangkan dibandingkan dengan hanya sekedar

menghapal materi saja yang diterapkan pada pembelajaran-pembelajaran IPA

sebelumnya. LKS yang telah dikembangkan mampu mendorong siswa untuk

berpikir kritis dan mengembangkan konsep yang telah dimiliki untuk

menyelesaikan suatu permasalahan yang terdapat pada LKS yang telah

dikembangkan serta mengaitkannya dengan lingkungan sekitar melalui gambar-

gambar dan permainan word square yang tersedia di dalam LKS. Hal ini sesuai

dengan pendapat Pepe (2011) bahwa permainan merupakan suatu proses dimana

siswa belajar dengan melakukan dan berinteraksi dengan lingkungan.

Page 73: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

56

Hasil belajar dan aktivitas siswa yang baik dikarenakan adanya

motivasi siswa yang muncul selama proses pembelajaran. Motivasi timbul karena

adanya ketertarikan siswa terhadap penerapan LKS berbasis word square tema

pencemaran lingkungan yang mengajak siswa belajar sambil bermain. Hal ini

sesuai dengan pendapat Cimer (2012) bahwa jika siswa tidak senang dengan cara

ilmu pengetahuan yang diajarkan, mereka mungkin menunjukkan

ketidaktertarikan dan sikap negatif terhadap ilmu pengetahuan dan pengajaran.

Hal ini berarti bahwa ketertarikan siswa terhadap LKS yang dikembangkan dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan sebaliknya ketidaktertarikan

siswa terhadap LKS yang dikembangkan akan menurunkan motivasi siswa dalam

belajar terutama pada tema pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil belajar dan

aktivitas siswa diketahui bahwa hasil belajar dan aktivitas siswa sudah baik, hal

ini ditunjukkan dengan rata- rata presentase hasil belajar siswa secara klasikal

sebesar 95% (Tabel 4.5) dan rata-rata nilai aktivitas siswa sebesar 83% dengan

kriteria”aktif” (Lampiran 26).

Data rata-rata tanggapan siswa pada uji coba skala besar yang dibagikan

setelah proses pembelajaran pada tema pencemaran lingkungan selesai sebesar

99% dengan kriteria ”sangat baik” (Lampiran 17). Hal ini berarti LKS yang telah

dikembangkan mempermudah siswa dalam memahami materi pencemaran

lingkungan. Siswa merasa lebih termotivasi dan tidak bosan dengan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa merasa lebih memahami materi dengan

adanya diskusi dan penugasan. Siswa juga dapat saling bekerjasama dan saling

membantu dengan teman sekelompok, serta saling berkomunikasi dan bertukar

Page 74: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

57

pendapat dengan kelompok yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Khalil dan

Al rukban (2010) bahwa diskusi akan memfasilitasi keterampilan siswa dalam

bekerja sama dan menyebabkan siswa belajar mandiri sehingga meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Tanggapan guru mengenai LKS yang telah dikembangkan juga sangat

baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil tanggapan guru sebesar 100%

(Lampiran 18) yang menunjukkan LKS hasil pengembangan layak digunakan

sebagai bahan penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Dari data tersebut

diketahui bahwa kedua guru menyetujui jika dalam belajar IPA tema pencemaran

lingkungan menggunakan LKS yang lebih bervariasi seperti LKS berbasis word

square.

Guru berpendapat LKS hasil pengembangan menarik, memudahkan

dalam penyampaian materi, efektif, menjadikan siswa lebih aktif, meningkatkan

kerjasama antar siswa, pertanyaan yang terdapat dalam LKS yang dikembangkan

membuat siswa berpikir kritis dan menemukan konsep-konsep sendiri, sehingga

LKS hasil pengembangan ini layak digunakan dalam kegiatan balajar mengajar

terutama pada tema pencemaran lingkungan. LKS hasil pengembangan dapat

mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan memperoleh informasi

hasil belajar siswa melalui evaluasi yang terdapat di dalam LKS. Hal ini sesuai

dengan pendapat Tok (2010) bahwa evaluasi berperan penting bagi guru karena

dapat memberikan informasi mengenai hasil belajar siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian validator, hasil belajar,

aktivitas siswa, serta tanggapan siswa dan guru telah mencapai indikator yang

Page 75: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

58

telah ditentukan, sehingga LKS layak digunakan sebagai bahan ajar pada tema

pencemaran lingkungan kelas VII semester genap di MTs Negeri 1 Semarang.

Page 76: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

59

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) hasil pengembangan berbasis word square tema

pencemaran lingkungan hasil keterpaduan antara materi pencemaran dan

kerusakan lingkungan dengan materi pengenalan bahan kimia yang

dipadukan dengan model keterpaduan connected layak digunakan sebagai

bahan ajar dalam pembelajaran IPA. Hal ini dibuktikan dengan hasil validasi

dari dosen dan guru pada tahap I mencapai presentase sebesar 100%, hasil

validasi dosen pada tahap II mencapai presentase sebesar 88,23% dengan

kriteria “layak”, dan hasil validasi pada tahap II yang terdiri dari dua guru

IPA di MTs Negeri 1 Semarang memberikan persentase sebesar 92% dengan

kriteria “layak”. Tanggapan siswa terhadap pengembangan LKS berbasis

word square tema pencemaran lingkungan pada uji skala kecil sebesar 82%

dan pada uji coba skala besar tanggapan siswa sebesar 99%.

2. Penerapan LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan hasil

pengembangan efektif membantu siswa dalam pemahaman materi. Hal ini

dibuktikan dengan hasil rata-rata observasi aktivitas siswa selama

pembelajaran sebesar 83% dengan kriteria “aktif” dan nilai hasil belajar siswa

pada uji coba sekala kecil sebesar 93% siswa di atas KKM, ketuntasan klasikal

nilai hasil belajar siswa pada uji coba skala besar sebesar 95% di atas KKM.

Page 77: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

60

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang

diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Guru hendaknya memadukan materi-materi IPA, baik dalam satu semester

maupun lintas semester yang saling terkait menggunakan model keterpaduan,

salah satu model keterpaduan yang digunakan untuk memadukan materi IPA

yaitu model keterpaduan connected.

2. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan LKS

keterpaduan tema pencemaran lingkungan dengan metode penelitian yang

berbeda, sehingga dapat semakin terlihat perbedaan hasil penelitian.

Page 78: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Badu, R. 2011. Pengembangan Model Pelatihan Permainan Tradisional

Edukatif Berbasis Potensi Lokal dalam Meningkatkan

Kemampuan dan Keterampilan Orang Tua Anak Usia Dini di

PAUD Gorontalo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan, 8(1): 70-

77.

Balitbang. 2007a. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata

Pelajaran IPA. Jakarta : Balitbang Depdiknas.

________. 2007b. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu.

Jakarta : Balitbang Depdiknas.

Cimer, A. 2012. What Makes Biology Learning Difficult and Effective:

Students‟ Views. Academic journals, 7(3): 61-71.

Durukan, E. 2011. Effects of Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIKC) Technique on Reading-Writing Skills.

Jurnal Educational Research and Reviews, 6(1): 102-109.

Edward. 2006. Upaya Peningkatan Mutu PBM IPA dengan Memakai

LKS Interaktif pada Siswa Kelas VII SDN 08 Ganting Padang

Panjang. Jurnal Guru, 3(1): 21-31.

Faturrohman, P. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Refika

Aditama.

Hamdu, G. & L. Agustina. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Pestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal

Penelitian Pendidikan, 12(1): 81-86.

Hidayat, S. 2008. Efekyivitas Strategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar

Terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal Sosiohumoniora, 10(1): 82-

98.

Page 79: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

62

Ishom, A. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Siswa SMKN 8 Semarang Melalui

Penggunaan Media Interaktif. Jurnal Widyatama, 6(1):17-29.

Khalil, M. S. & M. O. Al Rukban. 2010. The Effect of Extra Small

Group Session During PBL Implementation on Student's

Achievement. Educational Research and Reviews, 5 (5): 237-

241.

Korja, N. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Berbasis

Pakem Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Biodidaktis, 4(1): 36-

41.

Muljono, P. 2007. Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan

Dasar dan Menengah. Buletin BSNP, 11(1): 1-24.

Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Nugrahini, N. P. P. 2012. Pengembangan Modul Ajar Aplikasi Basis

Data dengan Model Pembelajaran SQ3R untuk Siswa Kelas X

Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 1 Negara. Jurnal

Nasional Pendidikan Teknik Informatika (Janapati), 1(3): 191-

202.

Nuroso, H.& J. Siswanto. 2010. Model Pengembangan Modul IPA

Terpadu Berdasarkan Perkembangan Kognitif Siswa. Jurnal

JP2F, 1(1): 35-46.

Ozkan, R. 2013. Indicating the Attitudes of High School Students to

Environment. Educational Research and Reviews, 8(4): 154-

163.

Pepe, K. 2011. A Study on the Playing of Computer Games, Class

Success and Attitudes of Parents to Primary School Students.

Educational Research and Reviews, 6(9): 657-663.

Purnama, E. S. 2009. Optimalisasi Prestasi Belajar Matematika Melalui

Pembelajaran dengan Media CD Interaktif (Multimedia) Bagi

Siswa Kelas 7-C SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen.

2(1): 92-99.

Page 80: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

63

Purnomo, A. E., R. A. Triyono.,& D. Sasongko. 2012. Media

Pembelajaran Sistem Operasi Kelas X pada SMK

Muhammadiyah 4 Sragen. Indonesia Jurnal on Computer

Science Speed (IJCSS), 9(3): 1-5.

Saptono, S. 2009. Buku Ajar Strategi Belajar Mengajar Biologi.

Semarang: UNNES.

Senam., R. Arianingrum., Rr. L. Permanasari.,& Suharto. 2008.

Efektivitas Pembelajaran Kimia untuk Siswa SMA Kelas XI

dengan Menggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill. Jurnal

Didaktika, 9(3): 280-290.

Sudijono, A. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Tok, H. 2010. TEFL Textbook Evaluation: From Teachers‟ Perspectives.

Educational Research and Review, 5 (9): 508-517.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif

Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Tugur, H. 2009. Media Pembelajaran dan Implementasi Bahasa dan

Sastra. Jurnal Prospektus, 7(2): 125-136.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Warsita, B. 2008. Teori Belajar Robert M.Gagne dan Implikasinya pada

Pentingnya Pusat Sumber Belajar. Jurnal Teknodik, 12(1): 65-

79.

Widodo, S. 2010. Evaluasi Dalam Pembelajran Terpadu Di Sekolah

Dasar. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1):8-15.

Page 81: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

64

Wijayanto, B. A. & E. W. Sumirat. 2012. Pembuatan Media

Pembelajaran Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Jurnal

Speed Edisi Web 12.

Yusuf, Y. & M. Natalia. 2005. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi

Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di

Kelas I7 SLTP Negeri 20 Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, 2(1): 8-

12.

Page 82: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

65

Page 83: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

65

65

Lampiran 1 Silabus

SILABUS

Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang

Kelas/Semester : VII / 2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Standar Kompetensi : 2. Memahami klasifikasi zat

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

waktu

Sumber

Belajar

Karakter

Siswa yang

Diharapka

n

Teknik

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

2.2 Menjelaskan

efek samping

bahan yang

diperoleh dalam

kehidupan sehari-

hari.

Pengenalan

bahan kimia

Mencari

informasi

melalui

referensi /nara

sumber tentang

efek samping

bahan kimia

yang terdapat

pada produk

kebutuhan

rumah tangga.

Siswa dapat

menjelaskan

efek samping

penggunaan dan

pencegahan

bahan

pembersih,

pemutih, dan

pembasmi

serangga secara

santun dan

komunikatif.

T

e

s

t

e

r

t

u

l

i

s

PG

Zat dibawah ini

termasuk

pembersih,

kecuali...

a. detergen

b. pasta gigi

c. Sabun cair

d. insektisida

4 x 40‟ IPA Terpadu

untuk SMP /

MTS Kelas

VII, Buku

yang relevan,

Lingkungan

sekitar, dan

LKS Kelas

VII yang

telah

dikembangka

n

Percaya

Diri,

Tanggung

Jawab,

Komunikati

f,Rasa

hormat dan

perhatian,

Tekun,

Rasa ingin

tahu ,

Disiplin

65

Page 84: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

66

7.4

Mengaplikasikan

peran manusia

dalam

pengelolaan

lingkungan untuk

mengatasi

pencemaran dan

kerusakan

lingkungan.

Pencemaran

dan

Kerusakan

Lingkungan

hubungann

ya dengan

aktifitas

manusia.

Studi pustaka

untuk

merumuskan

konsep

kerusakan

lingkungan

dan

pencemaran.

Melihat

gambar dan/

atau tayangan

tentang

aktifitas

manusia yang

dapat

menimbulkan

kerusakan dan

pencemaran

lingkungan.

Merumuskan

tingkat

pencemaran

dan kerusakan

lingkungan

hubungannya

dengan

aktifitas

Menjelaskan

konsekuensi

penebangan

hutan dan

pengaruhnya

terhadap

kerusakan

lingkungan serta

upaya

mengatasinya.

Menjelaskan

pengaruh

pencemaran air,

udara dan tanah

kaitannya

dengan aktifitas

manusia dan

upaya

mengatasinya.

Mengusulkan

cara

penanggulangan

pencemaran dan

kerusakan

lingkungan.

T

e

s

t

e

r

t

u

l

i

s

Uraian

Uraian

Apa yang

kalian dapat

jelaskan dari

gambar

dibawah ini?

apa solusi yang

bisa kalian

berikan!

I R H L

S K J Y

C Z A G

N X W N

Q P O I

Pertanyaan:

1. Apabila

terjadi

pencemaran

air, hewan

apakah yang

akan terkena

imbasnya

pertamakali?

66

Page 85: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

67

manusia.

T

e

s

t

e

r

t

u

l

i

s

67

Page 86: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

68

68

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VII / II

Alokasi Waktu : 4 X 40 menit

I. Standar Kompetensi

2. Memahami klasifikasi zat.

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

II. Kompetensi Dasar

2.2 Menjelaskan efek samping bahan kimia yang diperoleh dalam kehidupan

sehari-hari

7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

III. Indikator

Pertemuan ke 1 :

2.2.3 Siswa dapat menjelaskan efek samping penggunaan dan pencegahan

bahan pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga secara

santun dan komunikatif.

7.4.1 Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya

terhadap kerusakan lingkungan serta upaya mengatasinya.

7.4.2 Menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya

dengan aktifitas manusia dan upaya mengatasinya.

Pertemuan ke 2 :

7.4.3 Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

Page 87: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

69

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

Pertemuan ke 1 :

2.2.3 Siswa dapat menjelaskan efek samping penggunaan dan pencegahan

bahan pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga

secara santun dan komunikatif.

7.4.1 Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya

terhadap kerusakan lingkungan serta upaya mengatasinya.

7.4.2 Menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya

dengan aktifitas manusia dan upaya mengatasinya.

Pertemuan ke 2 :

7.4.3 Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

V. Karakteristik yang diharapkan : - Percaya diri

- Tanggung jawab

- Komunikatif

- Rasa hormat dan perhatian

- Tekun

- Rasa ingin tahu

- Disiplin

VI. Uraian materi :

Pencemaran lingkungan adalah masuknya bahan anorganik atau

organik atau organisme ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu atau

membahayakan organisme di lingkungan tersebut. Pencemaran dapat

terjadi secara alami atau sebagai kegiatan manusia. Seiring dengan

pertambahan penduduk, semakin banyak pula kebutuhan manusia. Untuk

mencukupi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan yang

dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Pencemaran terjadi karena

adanya bahan kimia yang masuk ke dalam ekosistem. Banyak bahan-bahan

Page 88: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

70

kimia yang menjadi barang-barang kebutuhan sehari-hari. Mulai dari

bahan pencuci, kosmetik, pembersih lantai, pemutih, pembasmi serangga

hingga bahan makanan yang kita makan. Pencemaran lingkungan dapat

dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran air, udara, tanah, dan suara.

Eksploitasi hutan oleh manusia dilakukan dengan berbagai cara, di

antaranya dengan pembakaran hutan untuk lahan pertanian, dan

penggundulan atau penebangan liar. Eksploitasi hutan secara besar-besaran

tanpa memperhitungkan prinsip ekologi akan merugikan manusia sendiri.

Akibat penebangan hutan adalah punahnya organisme yang terdapat di

dalamnya, suhu lingkungan meningkat, terjadinya erosi, tanah longsor,

kekeringan ketika musim kemarau, dan banjir ketika musim hujan.

VII. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Kontekstual

2. Model : Pembelajaran kooperatif.

3. Metode : Diskusi, Problem Solving.

VIII. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan ke 1

A. Kegiatan Awal (10 menit)

Guru

1) Mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

2) Menyampaikan materi yang akan diajarkan.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Memberikan motivasi belajar pada siswa.

Apakah kalian masih ingat apa yang terjadi di jakarta pada bulan

januari kemarin? Menurut kalian apa penyebab utama terjadinya

banjir di jakarta? Apakah banjir yang terjadi di jakarta kemarin

Page 89: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

71

menimbulkan kerusakan lingkungan? Kalau banjir tersebut

menimbulkan kerusakan, coba kalian sebutkan kerusakan-

kerusakan yang diakibatkan oleh banjir tersebut!

5) Membagi siswa menjadi 9 kelompok kecil, masing-masing

kelompok beranggotakan 4 siswa.

Siswa

1) Menjawab salam dan menyampaikan kehadiran.

2) Mendengarkan pemaparan guru tentang materi yang akan

diajarkan.

3) Mendengarkan pemaparan guru tentang tujuan pembelajaran.

4) Termotivasi untuk semangat belajar. ( Aktif )

5) Membentuk kelompok sesuai dengan yang telah ditentukan guru.

(disiplin)

B. Kegiatan Inti (60 menit)

Eksplorasi

Guru

1) Menjelaskan dampak penebangan hutan.

2) Membagikan LKS ke masing-masing kelompok.

3) Mempersilahkan siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa 1

yang tersedia di LKS secara berkelompok.

4) Mempersilahkan 3 kelompok tercepat untuk maju ke depan kelas,

masing-masing kelompok menuliskan 3 jawaban pada tabel huruf

yang tersedia, kemudian mnyampaikan jawaban pertanyaan di

depan kelas.

5) Memberikan penghargaan kepada perwakilan masing-masing

kelompok tercepat.

6) Mempersilahkan siswa kembali ketempat duduk masing-masing

dan melanjutkan kemateri selanjutnya.

Siswa

Page 90: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

72

1) Mendengarkan penjelasan guru secara seksama. ( Disiplin, Rasa

hormat dan Perhatian, Tekun )

2) Mengerjakan LKS yang dibagikan oleh guru. ( tekun, komunikatif

)

3) Berdiskusi dengan anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas

yang diberikan. ( komunikatif, tanggung jawab)

4) Maju kedepan untuk menuliskan jawaban di papan tulis dan

menyampaikan jawaban pertanyaan. ( percaya diri)

5) Menerima penghargaan yang diberikan kepada guru. ( disiplin )

6) Kembali ketempat duduk masing-masing untuk melanjutkan

pelajaran ( rasa hormat dan perhatian )

Elaborasi

Guru

1) Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan.

2) Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan dan bahan

kimia dalam rumah tangga.

3) Menjelaskan berbagai dampak dari pencemaran lingkungan dan

bahan kimia rumah tangga.

4) Mempersilahkan siswa untuk bertanya mengenai materi yang

belum difahami.

5) Mempersilahkan siswa mengerjakan lembar kerja siswa 2 pada

LKS yang sudah dibagikan secara kelompok.

6) Mempersilahkan beberapa kelompok tercepat untuk

mengemukakan jawaban mereka didepan kelas.

Siswa

1) Mendengarkan penjelasan guru. (Disiplin, Rasa hormat dan

Perhatian, Tekun )

2) Bertanya mengenai materi yang belum difahami. (Aktif, Tekun)

3) Mengerjakan lembar kerja siswa 3 pada LKS yang sudah

dibagikan. (Tekun)

Page 91: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

73

4) Maju ke depan kelas untuk mengemukakan jawaban.

(Komunikatif, Percaya diri)

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Membahas pertanyaan yang belum difahami oleh siswa.

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

Guru

1) Menyimpulkan hasil pelajaran hari ini.

2) Mengucapakan terima kasih dan menyampaikan salam.

Siswa

1) Mendengarkan kesimpulan hasil pembelajaran hari ini. (Disiplin,

Rasa hormat dan Perhatian, Tekun )

2) Menjawab salam.

Pertemuan ke 2

A. Kegiatan Awal (10 menit)

Guru

1) Mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

2) Menyampaikan materi yang akan diajarkan.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Memberikan motivasi belajar pada siswa.

Apakah kalian pernah melihat tempat sampah yang bertuliskan

organik dan anorganik? Apa saja yang dimasukkan dalam tempat

sampah organik? Dan apa saja yang boleh dimasukkan dalam

tempat sampah anorganik?

Siswa

1) Menjawab salam dan menyampaikan kehadiran.

2) Mendengarkan pemaparan guru tentang materi yang akan

diajarkan.

Page 92: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

74

3) Mendengarkan pemaparan guru tentang tujuan pembelajaran.

4) Termotivasi untuk semangat belajar. ( Aktif )

B. Kegiatan Inti (60 menit)

Eksplorasi

Guru

1) Menjelaskan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

2) Memberikan beberapa contoh penaggulangan pencemaran dan

kerusakan lingkungan.

3) Mempersilahkan siswa bertanya mengenai materi yang belum

dipahami.

4) Mempersilahkan siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa 3

yang tersedia di LKS secara individu.

5) Mempersilahkan beberapa siswa tercepat untuk maju ke depan

kelas, masing-masing siswa menuliskan jawaban pada tabel huruf

yang tersedia.

6) Memberikan penghargaan kepada masing-masing individu yang

telah maju kedepan.

7) Mempersilahkan siswa kembali ketempat duduk masing-masing

dan melanjutkan kemateri selanjutnya.

Siswa

1) Mendengarkan penjelasan guru secara seksama. ( Disiplin, Rasa

hormat dan Perhatian, Tekun )

2) Mengerjakan lembar kerja siswa 3 pada LKS yang dibagikan oleh

guru. ( tekun, komunikatif )

3) Maju kedepan untuk menuliskan jawaban di papan tulis. ( percaya

diri)

4) Menerima penghargaan yang diberikan kepada guru. ( disiplin )

5) Kembali ketempat duduk masing-masing untuk melanjutkan

pelajaran ( rasa hormat dan perhatian )

Page 93: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

75

Elaborasi

Guru

1) Mempersilahkan siswa untuk belajar selama 10 menit.

2) Membagikan soal ke pada masing-masing siswa.

3) Mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan

pada lembar jawab yang tersedia.

4) Meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawaban mereka.

Siswa

1) Belajar materi pencemaran dan kerusakan lingkungan. (Disiplin,

Rasa hormat dan Perhatian, Tekun )

2) Menerima soal yang dibagikan guru. (Disiplin)

3) Mengerjakan soal pada lembar jawab yang dibagikan guru.

(Tekun)

4) Maju ke depan kelas untuk mengumpulkan lembar jawab yang

telah dikerjakan. (Disiplin)

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Membahas pertanyaan yang belum difahami oleh siswa.

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

Guru

1) Mengucapakan terima kasih dan menyampaikan salam.

Siswa

1) Menjawab salam.

IX. Sumber Belajar

1) Buku IPA Terpadu kelas VII

2) LKS yang telah dikembangkan.

Page 94: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

76

X. Alat dan Media

1) Papan Tulis

2) Spidol

3) LKS yang telah dikembangkan

XI. Penilaian

Teknik:

Soal Evaluasi Akhir: 30 soal PG

- Norma Penilaian:

Setiap 3 jawaban betul memiliki skor 1

Tugas mendapat skors 100 (lengkap)

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑢𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100

Semarang, .........................

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nur Hidayati S.Pd Anik Ulfah

NIP.197408202005012003 NIM . 4001409047

Page 95: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

77

Lampiran 3 Hasil penilaian kelayakan LKS oleh dosen

Page 96: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

78

Page 97: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

79

Page 98: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

80

Page 99: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

81

Page 100: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

82

Page 101: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

83

Page 102: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

84

Page 103: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

85

Page 104: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

86

Page 105: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

87

Page 106: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

88

Page 107: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

89

Lampiran 4 Hasil penilaian kelayakan LKS oleh guru

Page 108: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

90

Page 109: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

91

Page 110: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

92

Page 111: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

93

Page 112: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

94

Page 113: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

95

Page 114: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

96

Page 115: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

97

Page 116: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

98

Page 117: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

99

Page 118: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

100

Page 119: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

101

Lampiran 5 Daftar siswa uji coba soal

No Kode NAMA SISWA L/P

1 D-1 Adrian Hendrawan Saputra L

2 D-2 Agmi Wisnu Mahendra P L

3 D-3 Ajie Pangestu Deryanto L

4 D-4 Aldian Irandhi Zulfanda L

5 D-5 Andika Putra Pratama L

6 D-6 Aoki Fatichul Huda P

7 D-7 Asrul Rahmad L

8 D-8 Chafshaniz Zulfaa L

9 D-9 Cindy Octha Vera P

10 D-10 Deila Oktavia Kuswaningrum P

11 D-11 Eka Nur Mardyana P

12 D-12 Elpatri Ananda Oktianata P P

13 D-13 Elysia Nur Ula Firdaus P

14 D-14 Evita Nur Meilia Sari P

15 D-15 Faisal Arif Indriyanto L

16 D-16 Faisal Wahyu Riyantoni L

17 D-17 Febi Aji Nurkafi L

18 D-18 Galuh Sakia Ardya Garini P

19 D-19 Ilham Maulana Hidayatulloh L

20 D-20 Ime Kriamulyani P

21 D-21 Ival Afrian Nurmanda L

22 D-22 Jaiza Arga Dwi Kuncoro L

23 D-23 Kintani Rahmania Firdaus P

24 D-24 Mahirsa Prima Ivanantya L P

25 D-25 Muchamad Nur Hidayat L

26 D-26 Reza Taufani P

27 D-27 Risa Aprilia P

28 D-28 Roofi Amirul Huda L

29 D-29 Rosi Eka Agustina P

30 D-30 Silviana Permata Sari P

31 D-31 Sinatria Krisdayanto L

32 D-32 Yhasica Yoga Dharmawan L

Page 120: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

102

Lampiran 6 Daftar siswa uji coba LKS skala kecil

No Kode NAMA SISWA L/P

1 E-1 Amira Dina Hafazah P

2 E-2 Anindini Hanifa Sukma P

3 E-3 Desy Kumalasari P

4 E-4 Fatimah Nur Han Dewi P

5 E-5 Meriana P

6 E-6 Muhammad Nur Ihsanudin L

7 E-7 Naufal Syarif Rusnardi L

8 E-8 Rifaldo Abizzar L

9 E-9 Rizki Amalia Utomo P

10 E-10 Saiful Anam L

11 E-11 Shoniya Rifatul Awaliya P

12 E-12 Sulung Kuncoro Jati L

13 E-13 Teddy Kusuma Yudha L

14 E-14 Tian Sari Kusuma Neng Tyas P

15 E-15 Yasub Arkan Allam L

Page 121: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

103

Lampiran 7 Daftar siswa pada uji coba LKS skala besar

No Kode NAMA SISWA L/P

1 C-1 Achmad Faizin L

2 C-2 Aditya Irvan Nanda L

3 C-3 Aisyah Zahro Solichah P

4 C-4 Ar Rozaq Maulana Adjie S L

5 C-5 Arsya Rifqy Framestiawan L

6 C-6 Berliana Putri Aprilia P

7 C-7 Daffa Akhsanal Arsy L

8 C-8 Defa Irfanda Hamzah Toha Saputra L

9 C-9 Fay Mahsa Paluziel L

10 C-10 Febi Jenika Aunil Fadila P

11 C-11 Fifi Harlinda P

12 C-12 Hafidz Arrozaq Kusuma L

13 C13 Jauhari Luqman L

14 C-14 Jihan Salma Mayaratri P

15 C-15 Khofifah Wuri Ariyanto P

16 C-16 Leti Dwi Febriyanti P

17 C-17 M. Mu‟amar Taufiqy El- L

18 C-18 Maristema Khaerani P

19 C19 Mita Amara Sansia Yuliana P

20 C-20 Muchamad Akmal Fauzan L

Page 122: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

104

21 C-21 Muhammad Iqbal Indrajaya L

22 C-22 Muhammad Raffi Hidayat L

23 C-23 Muhammad Rizal Aryadiansyah L

24 C-24 Nabila Oktoralifia S P

25 C25 Nila Fauziyah P

26 C-26 Novi Andriani P

27 C-27 Nurul Aini P

28 C-28 Reza Harmansyah L

29 C-29 Sania Yordi Salsabila P

30 C-30 Shelvia Nada Nurfatia P

31 C-31 Siti Wahyuningsih P

32 C-32 Sulthon Umar Habibie L

33 C-33 Ulya Ilmilati P

34 C-34 Wahyu Sukmaningrum P

35 C-35 Yusuf Syaifulloh Fath L

36 C-36 Zda El Dayye P

37 37 Zulfa „Aini P

Page 123: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

105

105

Lampiran 8 Kisi-kisi soal uji coba

KISI – KISI PENULISAN SOAL

TES UJI COBA EVALUASI AKHIR

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Lama Ujian : 30 Menit

Pokok Bahasan : Pencemaran dan Kerusakan lingkungan Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kelas / Semester : VII/2 Jumlah Butir Tes : 40 Soal

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Yang Diukur Banyak Butir Nomor Butir

2.2 Menjelaskan efek

samping bahan kimia

yang diperoleh dalam

kehidupan sehari-hari.

1. Siswa dapat menjelaskan

efek samping penggunaan

dan pencegahan bahan

pembersih, pemutih, dan

pembasmi serangga secara

santun dan komunikatif.

C1, C2, C3, dan C4

9

C1 no 4, 27, 31

C2 no 8, 14, 30, 32

C3 no 24

C4 no 25

105

Page 124: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

106

7.4 Memerankan atau

melibatkan manusia

dalam mengelola

lingkungan untuk

mengatasi

pencemaran dan

kerusakan

lingkungan.

1. Siswa mampu menjelaskan

konsekuensi penebangan

hutan dan pengaruhnya

terhadap kerusakan

lingkungan serta upaya

mengatasinya.

2. Siswa mampu menjelaskan

pengaruh pencemaran air,

udara, dan tanah kaitannya

dengan aktifitas manusia dan

upaya mengatasinya.

3. Siswa mampu mengusulkan

cara penanggulangan

pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

C1, C2, C3, dan C4

C1, C2, C3, dan C4

C1, C2, C3, C4, C5,

dan C6

9

13

9

C1 no 20, 23

C2 no 16, 19

C3 no 12, 13

C4 no 15, 18, 33

C1 no 10, 22, 37, 38, 40

C2 no 6, 17, 35

C3 no 11, 29

C4 no 5, 21, 39

C1 no 9, 2

C2 no 1, 3

C3 no 26, 7, 34, 36

C4 no 28

106

Page 125: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

107

Keterangan : Aspek Kognitif

C1 : Pengetahuan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

C4 : Analisis

107

Page 126: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

108

108

Lampiran 9 Soal uji coba

SOAL TES EVALUASI AKHIR

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Pencemaran Lingkungan

Waktu : 30 menit

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x)

pada huruf a, b, c, atau d di lembar jawaban yang tersedia!

1. Cara menanggulangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh

limbah industri adalah ....

a. membuang limbah pabrik ke lautan

b. menutup pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah

c. membuat bak penampungan untuk limbah pabrik

d. mengolah limbah pabrik sebelum dialirkan ke sungai

2. Pupuk kompos termasuk dalam penanggulangan sampah jenis komponen

....

a. abiotik c. zat padat

b. biotik d. zat cair

3. Banyak terjadi pencemaran-pencemaran disekitar tempat tinggal kita,

mulai dari pencemaran tanah, udara, dan air. Cara mengatasi pencemaran-

pencemaran tersebut yang paling efektif dengan ....

a. menanam pohon

b. bersepeda

c. mengurangi pemakaian kendaraan bermotor

d. mengurangi pemakaian kertas

4. Faktor penyebab gangguan lingkungan terhadap keseimbangan alam

antara lain ....

a. pupuk kimia c. pupuk kandang

b. pupuk hijau d. pupuk organik

Page 127: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

109

5. Membuang sampah ke saluran perairan dapat mengganggu lingkungan.

Gangguan yang dapat ditimbulkan yaitu, kecuali ....

a. berkurangnya kadar karbon dioksida dalam air

b. menurunkan kadar oksigen

c. menimbulkan bau busuk

d. menimbulkan banjir

6. Pencemaran dapat mengakibatkan matinya organisme tertentu.

Pencemaran seperti ini merupakan akibat yang bersifat ….

a. biologi c. fisik

b. kimiawi d. biokimia

7. Salah satu upaya yang paling tepat dilakukan pemerintah dalam upaya

mengurangi polusi udara di perkotaan adalah ....

a. membangun taman di pusat kota

b. melarang penggunaan kendaraan bermotor

c. melarang penggunaan CFC pada pendingin ruangan

d. melarang penggunaan bahan bakar fosil

8. Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan bisa menyebabkan tanah

menjadi tidak subur lagi karena ....

a. tanaman menjadi jenuh karena kebanyakan pupuk

b. tanaman membutuhkan jenis pupuk yang lain

c. pengurai mati karena terlalu banyak pupuk

d. pengurai tidak dapat menguraikan pupuk buatan

9. Salah satu cara menanggulangi pencemaran yaitu ....

a. membuang sampah sembarangan

b. memanfaatkan plastik sebagai bahan kerajinan yang memiliki nilai jual

tinggi

c. memakai sepeda motor di tempat-tempat dekat

d. memakai kertas secara berlebihan

Page 128: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

110

10. Zat berikut yang menjadi penyebab utama kenaikan suhu bumi adalah ....

a. ozon c. belerang

b. karbon monoksida d. karbon dioksida

11. Populasi tanaman enceng gondok yang terlalu berlebihan di danau Rawa

Pening merupakan polutan bagi air karena ....

a. meningkatkan kadar oksigen dalam air

b. meningkatkan kadar karbon dioksida dalam air

c. mengakibatkan air kekurangan cahaya matahari

d. mengakibatkan eutrofikasi dan akumulasi pupuk maupun pestisida

12. Berikut ini yang merupakan kelompok limbah organik adalah ....

a. kotoran ternak, logam, dedaunan

b. kertas, botol kaca, kantong plastik

c. kulit pisang, ampas tahu, kaca

d. ampas tahu, kotoran ternak, dedaunan

13. Berikut ini yang merupakan dampak kerusakan hutan, kecuali ....

a. musim yang tidak menentu c. penipisan lapisan ozon

b. efek rumah kaca d. peningkatan satwa langka

14. Dibawah ini yang termasuk limbah rumah tangga adalah ....

a. asap knalpot c. detergen

b. logam berat d. DDT

15. Pengalihan lahan serapan air menjadi lahan pemukiman penduduk akan

berakibat ....

a. meningkatnya populasi penduduk

b. menurunnya ketersediaan udara dan air bersih

c. meningkatnya kebutuhan pangan dan papan

d. maningkatnya kesuburan tanah dan pendapatan masyarakat

16. Salah satu tujuan penetapan hutan lindung terutama di daerah pegunungan

adalah sebagai berikut, kecuali ....

a. menahan laju erosi c. melindungi satwa langka

b. menjaga persediaan air bersih d. memproduksi kayu

Page 129: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

111

17. Syarat suatu zat padat disebut sebagai polutan adalah sebagai berikut,

kecuali ....

a. berada pada waktu yang tidak tepat

b. berada di tempat yang tidak tepat

c. jumlah melebihi ambang batas yang ditentukan

d. jumlahnya di bawah ambang batas yang ditentukan

18. Penebangan hutan yang tidak diperhitungkan akan mengakibatkan ....

a. tanah longsor c. pendangkalan danau

b. tanah tandus d. gempa bumi

19. Hutan dapat melindungi tanah dari kerusakan akibat hujan yang deras

karena ....

a. air tidak langsung ke tanah c. tanah permukaan gembur

b. air mengalir dengan tenang d. tanah tidak mudah bergerak

20. Gas yang paling banyak dihasilkan oleh kebakaran hutan yaitu ....

a. CO2 c. N

b. O2 d. fosfor

21. Danau yang mengalami eutrofikasi, biasanya produktifitas perikanannya

menurun karena ....

a. terjadi pendangkalan di danau

b. intensitas cahaya matahari dalam danau kecil

c. permukaan air danau kurang O2

d. jumlah plankton sangat sedikit

22. Polusi tanah di pedesaan sering terjadi karena ....

a. limbah perkantoran c. limbah pertanian

b. limbah rumah sakit d. limbah pabrik

23. Dibawah ini komponen biotik yang ada dihutan adalah ....

a. kupu-kupu, belalang, batu c. ulat, ular, belalang

b. luwing, udara, ular d. sinar matahari, burung, air

Page 130: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

112

24. Pemakaian bahan pemutih yang terlalu sering dapat menyebabkan ....

a. kain menjadi cepat rusak

b. untuk membunuh bakteri dan mengangkat noda yang membandel

c. agar pakaian lebih awet

d. untuk mengubah warna pakaian

25. Danau yang terlalu sering dipakai untuk mencuci, maka akan

menyebabkan bertambahnya kadar...dalam air.

a. O2 c. N

b. CO2 d. CO

26. Tindakan kita agar tanah tetap subur antara lain ....

a. memberi pupuk urea setiap hari

b. membunuh rayap dengan minyak tanah

c. tidak menimbun sampah dari logam, plastik, dan kaca

d. menutup tanah dengan plastik

27. Tujuan pemberian antiseptik pada sabun mandi yaitu ....

a. membunuh kuman c. mehilangkan kotoran

b. melembutkan kulit d. menghilangkan bau badan

28. Cara pemusnahan sampah yang paling menguntungkan adalah ....

a. dikubur c. didaur ulang

b. dihanyutkan d. dibakar

29. Kelemahan pemusnahan sampah dengan jalan dibakar antara lain ....

a. pencemaran udara c. tempat banyak terpakai

b. kuman penyakit mati d. mikroba tanah mati

30. Fluorida dalam pasta gigi berfungsi sebagai ....

a. pemutih c. penguat gigi

b. abrasif d. desinfektan

31. Tujuan pemberian bahan pewarna pada sabun adalah ....

a. meremajakan kulit

b. menghaluskan kulit

c. memberi tampilan menarik pada sabun

d. memberi warna alami pada kulit

Page 131: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

113

32. Bahan pencemar berikut yang secara langsung membahayakan kesehatan

adalah ....

a. oksigen c. nitrogen

b. karbon dioksida d. hidrogen

33. Salah satu usaha untuk menyelamatkan kerusakan hutan adalah ....

a. melakukan tebang pilih

b. mengubah hutan menjadi lahan pertanian

c. mengubah lahan gambut menjadi pemukiman penduduk

d. mengatur jarak tanam dan melakukan reboisasi

34. Aktivitas manusia yang mendukung pelestarian lingkungan adalah ....

a. menggunakan pestisida yang berlebih

b. membuka area pertanian baru dengan pembakaran hutan

c. memburu satwa langka yang dilindungi

d. mengolah limbah berbahaya sebelum dibuang ke sungai

35. Salah satu contoh akibat polusi air adalah ....

a. hujan asam c. efek rumah kaca

b. pemanasan global d. eutrofikasi

36. Kegiatan yang mengurangi polusi udara dapat kita lakukan mulai dari

kehidupan sehari-hari yaitu ....

a. meningkatkan penggunaan bahan bakar bensin

b. bersepeda/ berjalan kaki ke tempat tujuan

c. menggunakan alat pendingin dengan CFC

d. merokok di tempat umum

37. Polutan tanah yang paling banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari

berasal dari bahan ....

a. logam c. gelas

b. plastik d. kertas

Page 132: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

114

38. Berikut ini yang termasuk kelompok limbah organik adalah ....

a. kotoran ternak, logam, dedaunan

b. kertas, botol kaca, kantong plastik

c. ampas tahu, kulit pisang, kertas

d. kulit pisang, ampas tahu, kaca

39. Kota-kota besar termasuk Semarang, transportasi sangat menentukan

kelancaran komunikasi. Arus kendaraan bermotor yang sangat ramai

mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Pencemaran

yang dimaksud yaitu ....

a. udara c. air

b. tanah d. tanah dan udara

40. Zat yang menyebabkan pencemaran udara adalah ....

a. sampah c. asap pabrik

b. kotoran hewan d. oli

........SELAMAT MENGERJAKAN.........

Page 133: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

115

Lampiran 10 Kunci jawaban soal uji coba

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA EVALUASI

AKHIR

1. D 11. B 21. C 31. C

2. B 12. D 22. C 32. B

3. A 13. D 23. C 33. D

4. A 14. C 24. A 34. D

5. A 15. B 25. B 35. D

6. A 16. D 26. C 36. B

7. A 17. D 27. A 37. B

8. C 18. A 28. C 38. C

9. B 19. A 29. A 39. A

10. D 20. A 30. A 40. C

KELAS : VIII G

TANGGAL : …………………

Page 134: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

116

116

Lmpiran 11 Analisis butir soal uji coba

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 D-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 36 1296

2 D-16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 35 1225

3 D-7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156

4 D-12 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 1225

5 D-20 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024

6 D-25 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024

7 D-32 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 30 900

8 D-17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024

9 D-1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841

10 D-6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 31 961

11 D-4 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 28 784

12 D-23 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 29 841

13 D-31 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 30 900

14 D-26 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841

15 D-18 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 29 841

16 D-30 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 26 676

17 D-11 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 22 484

18 D-28 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 23 529

19 D-15 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 24 576

20 D-8 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 25 625

21 D-22 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 22 484

22 D-29 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 23 529

23 D-27 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 22 484

24 D-3 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 20 400

25 D-19 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361

26 D-21 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 21 441

27 D-9 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 17 289

28 D-24 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19 361

29 D-14 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 10 100

30 D-2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5 25

31 D-5 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 6 36

32 D-13 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4 16

SX 9 21 24 26 18 8 25 9 19 8 16 22 21 21 17 22 7 17 22 21 9 24 19 24 20 20 19 26 22 17 23 20 21 24 20 26 26 20 22 24 779 21299

SX2

9 21 24 26 18 8 25 9 19 8 16 22 21 21 17 22 7 17 22 21 9 24 19 24 20 20 19 26 22 17 23 20 21 24 20 26 26 20 22 24

SXY 294 575 664 691 493 253 685 287 496 252 448 604 573 531 428 591 219 476 593 533 269 670 529 671 555 564 485 712 632 470 606 535 583 666 545 659 711 564 612 575

rxy 0,609 0,491 0,674 0,544 0,404 0,492 0,676 0,553 0,249 0,484 0,428 0,540 0,476 0,152 0,104 0,438 0,430 0,456 0,453 0,168 0,406 0,724 0,495 0,733 0,515 0,583 0,167 0,741 0,761 0,412 0,375 0,364 0,553 0,691 0,439 0,244 0,732 0,583 0,603 -0,078

rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349

KeteranganValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid

Tidak

Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid

Tidak

Valid

P 0,28 0,66 0,75 0,81 0,56 0,25 0,78 0,28 0,59 0,25 0,50 0,69 0,66 0,66 0,53 0,69 0,22 0,53 0,69 0,66 0,28 0,75 0,59 0,75 0,63 0,63 0,59 0,81 0,69 0,53 0,72 0,63 0,66 0,75 0,63 0,81 0,81 0,63 0,69 0,75

Keterangan Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah

BA 9 15 16 16 12 8 15 9 9 8 12 14 13 10 8 13 7 12 13 10 7 16 11 16 12 16 8 16 16 11 13 13 14 15 12 16 16 13 14 13

BB 0 6 7 9 5 0 9 0 10 0 3 7 7 11 9 8 0 5 8 11 2 7 7 8 7 3 10 9 6 6 9 6 6 8 7 10 9 7 7 11

JA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

JB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

D 0,56 0,56 0,56 0,44 0,44 0,50 0,38 0,56 -0,06 0,50 0,56 0,44 0,38 -0,06 -0,06 0,31 0,44 0,44 0,31 -0,06 0,31 0,56 0,25 0,50 0,31 0,81 -0,13 0,44 0,63 0,31 0,25 0,44 0,50 0,44 0,31 0,38 0,44 0,38 0,44 0,13

Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Jelek Baik Baik Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Baik Cukup Jelek Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Sekali Jelek Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Jelek

p 0,28 0,66 0,75 0,81 0,56 0,25 0,78 0,28 0,59 0,25 0,50 0,69 0,66 0,66 0,53 0,69 0,22 0,53 0,69 0,66 0,28 0,75 0,59 0,75 0,63 0,63 0,59 0,81 0,69 0,53 0,72 0,63 0,66 0,75 0,63 0,81 0,81 0,63 0,69 0,75

q 0,72 0,34 0,25 0,19 0,44 0,75 0,22 0,72 0,41 0,75 0,50 0,31 0,34 0,34 0,47 0,31 0,78 0,47 0,31 0,34 0,72 0,25 0,41 0,25 0,38 0,38 0,41 0,19 0,31 0,47 0,28 0,38 0,34 0,25 0,38 0,19 0,19 0,38 0,31 0,25

pq 0,20 0,23 0,19 0,15 0,25 0,19 0,17 0,20 0,24 0,19 0,25 0,21 0,23 0,23 0,25 0,21 0,17 0,25 0,21 0,23 0,20 0,19 0,24 0,19 0,23 0,23 0,24 0,15 0,21 0,25 0,20 0,23 0,23 0,19 0,23 0,15 0,15 0,23 0,21 0,19

Spq 8,41

Vt 72,98

r11 0,907

Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang

s 12 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0

m 6 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

sk 6 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24

mudah 14

Sedang 20

Sukar 6

40

Y2

Y

Da

ya

Pe

mb

ed

aR

elia

bilita

s

Tingkat

Kesukaran

r11 > r tabel = Reliabel

Keterangan

Va

lid

ita

s B

utir

So

al

Kode

Responden

Nomor Butir Soal

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA SOAL

Nomor Butir SoalNo.

Nomor butir soal Nomor butir soal

116

Page 135: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

117

117

Rumus :

Butir soal Valid jika rxy > rtabel

Perhitungan :

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

S

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :

x x

x - x -

rxy =

Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah =

Karena r hitung > r tabel, maka soal no 1 valid.

Perhitungan Validitas Soal

35 1

34 1

XY

35

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya

untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan

diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Butir soal

no 1 (X)Y

2

35

34

36

35

1

1

Skor

Total (Y)No. X

2

36

1

12961

0 32 0

1

01024

1225

rxy =

1

841

1 32 1 1024

1

1

1225

1156

1 900

0

0

0

779

31

32 1 1024

31

0

784

900

0

30 0

29 0 841

28

26 0

0

16

32

30

36 294

0

1 29 1 841

29 0 841

00 22 0 484

676

0 24 0 576 0

0 23 0 529

0 22 0 484 0

0 25 0 625

0

0

0 22 0 484 0

0 23 0 529

779

0 100

0 289

2129936

0

0

0

0

0

00

0

0 361

0

9

0 5 25

0

0,6095

0,6095

36 9 9

0

0

10

6

29421299

36

1

0

1

0 29 0

961

30

9 779 9

0 4

0

0

17

21

19 0

441

361

0

0 19

0

29

0

0

0

32

0

0

20 0 400 0

0

0

22

( )( )

( ) ( ) 2222xyr

SUNSUSCNSC

SUSCNSCU

Page 136: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

118

Rumus:

Keterangan:

: Banyaknya butir soal

: Jumlah dari pq

: Varians total

Kriteria

Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

= + +

= + +

=

2

40 1

Pada a = 5% dengan n = 32 diperoleh r tabel = 0.349

= 72,975632

32

Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut

reliabel

8,4131

72,9756

= 0,907

r11 =40 72,976

8,4131

S2 =

21299779

0,2021 0,2256 0,1875 + . . .+ 0,1875

Spq pq1 pq2 pq3

Perhitungan Reliabilitas Instrumen

k

Spq

s2

+ . . .+ pq40

÷÷

ø

ö

çç

è

æ ÷ø

öçè

æ

2

2

11S

pqS

1-k

k r

Page 137: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

119

Rumus

Keterangan:

: Indeks kesukaran

: Jumlah siswa yang menjawab benar

: Jumlah Soal

Kriteria

=

0

0,281

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat

kesukaran yang sukar

IK =9

32

Jumlah 9 Jumlah

0

D-2 0

0 15 D-5 0

16 D-30 0 16 D-13 0

15 D-18

14 D-26 1 14

0 1313 D-31 D-14

0

D-21 0

D-24 0

D-9 0

12 D-23 0 12

11 D-4 0 11

10 D-6 1 10

9 D-1 0 9 D-19

0

D-29 0

1 7 D-27 0

8 D-17 1 8 D-3 0

7 D-32

6 D-25 1 6

0 55 D-20 D-22

0

D-28 0

D-8 0

D-15 0

4 D-12 1 4

3 D-7 1 3

2 D-16 1 2

1 D-10 1 1 D-11

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya

untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan

diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

0,31 0,70 Sedang

0,11 0,30 Sukar

P > 0,90 Sangat Mudah

0,71 0,90 Mudah

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

IK

B

JS

Interval IK Kriteria

0,00 0,10 Sangat Sukar

JS

B IK

Page 138: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

120

Rumus

Keterangan:

: Daya Pembeda

: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

: Banyaknya siswa pada kelompok atas

: Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria

Perhitungan

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda

baik

0

16 16

= 0,563

D =9

0

Jumlah 9 Jumlah 0

0 1616 D-30 D-13

0

D-14 0

D-5 0

D-2 0

15 D-18 0 15

14 D-26 1 14

13 D-31 0 13

12 D-23 0 12 D-24

0

D-19 0

1 10 D-21 0

11 D-4 0 11 D-9 0

10 D-6

9 D-1 0 9

1 88 D-17 D-3

D-22 0

2 D-16

D-27 0

D-29 0

7 D-32 1 7

6 D-25 1 6

5 D-20 0 5

4 D-12 1 4 D-8

1 D-10 1 1 D-11 0

D-28 0

3 D-7 1 3 D-15 0

1 2

0

0,71 1,00 Sangat Baik

0,41 0,70 Baik

No Kode Skor No

NegativeSangat tidak baik,

sebaiknya dibuang

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya

untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan

diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

Kode Skor

JA

JB

Interval DP Kriteria

Perhitungan Daya Pembeda Soal

DP

BA

BB

0,21 0,40 Cukup

0,00 0,20 Jelek

JB JA

BBBA DP

Page 139: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

121

Lampiran 12 Soal evaluasi

SOAL TES EVALUASI AKHIR

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Pencemaran Lingkungan

Waktu : 30 menit

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x)

pada huruf a, b, c, atau d di lembar jawaban yang tersedia!

1. Cara menanggulangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh

limbah industri adalah ....

a. membuang limbah pabrik ke lautan

b. menutup pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah

c. membuat bak penampungan untuk limbah pabrik

d. mengolah limbah pabrik sebelum dialirkan ke sungai

2. Pupuk kompos termasuk dalam penanggulangan sampah jenis komponen

....

a. abiotik c. padat

b. biotik d. cair

3. Banyak terjadi pencemaran-pencemaran disekitar tempat tinggal kita,

mulai dari pencemaran tanah, udara, dan air. Cara mengatasi pencemaran-

pencemaran tersebut yang paling efektif dengan ....

a. menanam pohon

b. bersepeda

c. mengurangi pemakaian kendaraan bermotor

d. mengurangi pemakaian kertas

4. Faktor penyebab gangguan lingkungan terhadap keseimbangan alam yaitu

....

a. pupuk kimia c. pupuk kandang

b. pupuk hijau d. pupuk organik

5. Membuang sampah ke saluran perairan dapat mengganggu lingkungan.

Gangguan yang dapat ditimbulkan yaitu, kecuali ....

a. berkurangnya kadar karbon dioksida dalam air

b. menurunkan kadar oksigen

c. menimbulkan bau busuk

d. menimbulkan banjir

Page 140: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

122

6. Pencemaran dapat mengakibatkan matinya organisme tertentu.

Pencemaran seperti ini merupakan akibat yang bersifat ….

a. biologi c. fisik

b. kimiawi d. biokimia

7. Salah satu upaya yang paling tepat dilakukan pemerintah dalam upaya

mengurangi polusi udara di perkotaan adalah ....

a. membangun taman di pusat kota

b. melarang penggunaan kendaraan bermotor

c. melarang penggunaan CFC pada pendingin ruangan

d. melarang penggunaan bahan bakar fosil

8. Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan bisa menyebabkan tanah

menjadi tidak subur lagi karena ....

a. tanaman menjadi jenuh karena kebanyakan pupuk

b. tanaman membutuhkan jenis pupuk yang lain

c. pengurai mati karena terlalu banyak pupuk

d. pengurai tidak dapat menguraikan pupuk buatan

9. Zat berikut yang menjadi penyebab utama kenaikan suhu bumi adalah ....

a. ozon c. belerang

b. karbon monoksida d. karbon dioksida

10. Populasi tanaman enceng gondok yang terlalu berlebihan di danau Rawa

Pening merupakan polutan bagi air karena ....

a. meningkatkan kadar oksigen dalam air

b. meningkatkan produksi perikanan

c. mengakibatkan air kekurangan cahaya matahari

d. mengakibatkan eutrofikasi dan air kekurangan oksigen

11. Berikut ini yang merupakan kelompok limbah organik adalah ....

a. kotoran ternak, logam, dedaunan

b. kertas, botol kaca, kantong plastik

c. kulit pisang, ampas tahu, kaca

d. ampas tahu, kotoran ternak, dedaunan

12. Berikut ini yang merupakan dampak kerusakan hutan, kecuali ....

a. musim yang tidak menentu c. penipisan lapisan ozon

b. efek rumah kaca d. peningkatan satwa langka

13. Salah satu tujuan penetapan hutan lindung terutama di daerah pegunungan

adalah sebagai berikut, kecuali ....

a. menahan laju erosi c. melindungi satwa langka

b. menjaga persediaan air bersih d. memproduksi kayu

Page 141: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

123

14. Syarat suatu zat padat disebut sebagai polutan adalah sebagai berikut,

kecuali ....

a. berada pada waktu yang tidak tepat

b. berada di tempat yang tidak tepat

c. jumlah melebihi ambang batas yang ditentukan

d. jumlahnya di bawah ambang batas yang ditentukan

15. Penebangan hutan yang tidak diperhitungkan akan mengakibatkan ....

a. tanah longsor c. pendangkalan danau

b. tanah tandus d. gempa bumi

16. Hutan dapat melindungi tanah dari kerusakan akibat hujan yang deras

karena ....

a. air tidak langsung ke tanah c. tanah permukaan gembur

b. air mengalir dengan tenang d. tanah tidak mudah bergerak

17. Danau yang mengalami eutrofikasi, biasanya produktifitas perikanannya

menurun karena ....

a. terjadi pendangkalan di danau

b. intensitas cahaya matahari dalam danau kecil

c. permukaan air danau kurang O2

d. jumlah plankton sangat sedikit

18. Dibawah ini komponen biotik yang ada dihutan adalah ....

a. kupu-kupu, belalang, batu c. ulat, ular, belalang

b. luwing, udara, ular d. sinar matahari, burung, air

19. Pemakaian bahan pemutih yang terlalu sering dapat menyebabkan ....

a. kain menjadi cepat rusak

b. matinya kuman dan bakteri

c. pakaian lebih awet

d. warna pakaian awet

20. Danau yang terlalu sering dipakai untuk mencuci, maka akan

menyebabkan bertambahnya kadar...dalam air.

a. O2 c. N

b. CO2 d. CO

21. Tindakan kita agar tanah tetap subur antara lain ....

a. memberi pupuk urea setiap hari

b. membunuh rayap dengan minyak tanah

c. tidak menimbun sampah dari logam, plastik, dan kaca

d. menutup tanah dengan plastik

22. Cara pemusnahan sampah yang paling menguntungkan adalah ....

a. dikubur c. didaur ulang

b. dihanyutkan d. dibakar

Page 142: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

124

23. Kelemahan pemusnahan sampah dengan jalan dibakar antara lain ....

a. pencemaran udara c. tempat banyak terpakai

b. kuman penyakit mati d. mikroba tanah mati

24. Fluorida dalam pasta gigi berfungsi sebagai ....

a. pemutih c. penguat gigi

b. abrasif d. desinfektan

25. Bahan pencemar berikut yang secara langsung membahayakan kesehatan

adalah ....

a. oksigen c. nitrogen

b. karbon dioksida d. hidrogen

26. Salah satu usaha untuk menyelamatkan kerusakan hutan adalah ....

a. melakukan tebang pilih

b. mengubah hutan menjadi lahan pertanian

c. mengubah lahan gambut menjadi pemukiman penduduk

d. mengubah hutan menjadi perumahan

27. Aktivitas manusia yang mendukung pelestarian lingkungan adalah ....

a. menggunakan pestisida yang berlebih

b. membuka area pertanian baru dengan pembakaran hutan

c. memburu satwa langka yang dilindungi

d. mengolah limbah berbahaya sebelum dibuang ke sungai

28. Salah satu contoh akibat polusi air adalah ....

a. hujan asam c. efek rumah kaca

b. pemanasan global d. eutrofikasi

29. Berikut ini yang termasuk kelompok limbah organik adalah ....

a. kotoran ternak, logam, dedaunan

b. kertas, botol kaca, kantong plastik

c. ampas tahu, kulit pisang, kertas

d. kulit pisang, ampas tahu, kaca

30. Kota-kota besar termasuk Semarang, transportasi sangat menentukan

kelancaran komunikasi. Arus kendaraan bermotor yang sangat ramai

mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Pencemaran

yang dimaksud yaitu ....

a. udara c. air

b. tanah d. tanah dan udara

Page 143: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

125

Lampiran 13 Jawaban soal evaluasi

LEMBAR JAWABAN SOAL EVALUASI

AKHIR

1. a b c d

2. a b c d

3. a b c d

4. a b c d

5. a b c d

11. a b c d

12. a b c d

13. a b c d

14. a b c d

15. a b c d

21. a b c d

22. a b c d

23. a b c d

24. a b c d

25. a b c d

6. a b c d

7. a b c d

8. a b c d

9. a b c d

10. a b c d

16. a b c d

17. a b c d

18. a b c d

19. a b c d

20. a b c d

26. a b c d

27. a b c d

28. a b c d

29. a b c d

30. a b c d

Page 144: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

126

126

Lampiran 14 Hasil belajar siswa kelas uji coba skala kecil

Prosentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 (%)

E-1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 77 Tuntas

E-2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 23 77 Tuntas

E-3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 80 Tuntas

E-4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas

E-5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 21 70 Tuntas

E-6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80 Tuntas

E-7 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80 Tuntas

E-8 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas

E-9 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 73 Tuntas

E-10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 23 77 Tuntas

E-11 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas

E-12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93 Tuntas

E-13 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 63 Tidak Tuntas

E-14 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas

E-15 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas

Jumlah

Skor7 12 14 15 13 1 12 9 15 5 5 14 12 15 14 13 14 15 9 14 9 10 14 14 13 14 15 14 15 12

% 47% 80% 93% 100% 87% 7% 80% 60% 100% 33% 33% 93% 80% 100% 93% 87% 93% 100% 60% 93% 60% 67% 93% 93% 87% 93% 100% 93% 100% 80% 80

Jumlah seluruh siswa (N) = 15

Kriteria

HASIL EVALUASI AKHIR SISWA KELAS VIII H PADA UJI COBA SKALA KECIL

SubjekSkor Butir Hasil Evaluasi Uji Coba Skala Kecil

Jumlah skor

126

Page 145: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

127

127

Rekapitulasi Hasil Belajar Evaluasi Uji Coba Skala Kecil

Jumlah skor Nilai

1 23 76

2 23 76

3 24 80

4 25 83

5 21 70

6 24 80

7 24 80

8 25 83

9 22 73

10 E-10 23 76

11 E-11 26 86

12 E-12 28 93

13 E-13 19 63

14 E-14 26 86

15 25 83

79

E-8

E-9

E-15

Rata-rata

No. SubjekKelas VIII H

E-7

E-1

E-2

E-3

E-4

E-5

E-6

Page 146: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

128

128

Lampiran 15 Hasil belajar siswa kelas uji coba skala besar

Prosentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 (%)

1 C-1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 18 60 Tidak Tuntas

2 C-2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 20 67 Tidak Tuntas

3 C-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100 Tuntas

4 C-4 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 73 Tuntas

5 C-5 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 14 47 Tidak Tuntas

6 C-6 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 11 37 Tidak Tuntas

7 C-7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93 Tuntas

8 C-8 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 20 67 Tidak Tuntas

9 C-9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 21 70 Tuntas

10 C-10 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80 Tuntas

11 C-11 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 22 73 Tuntas

12 C-12 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 73 Tuntas

13 C-13 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 23 77 Tuntas

14 C-14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas

15 C-15 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 23 77 Tuntas

16 C-16 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 23 77 Tuntas

17 C-17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25 83 Tuntas

18 C-18 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 15 50 Tidak Tuntas

19 C-19 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 23 77 Tuntas

20 C-20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93 Tuntas

21 C-21 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80 Tuntas

22 C-22 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 77 Tuntas

23 C-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100 Tuntas

24 C-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100 Tuntas

25 C-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100 Tuntas

26 C-26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97 Tuntas

27 C-27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas

28 C-28 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80 Tuntas

29 C-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 27 90 Tuntas

30 C-30 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas

31 C-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100 Tuntas

32 C-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100 Tuntas

33 C-33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100 Tuntas

34 C-34 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas

35 C-35 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 80 Tuntas

36 C-36 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas

37 C-37 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 16 53 Tidak Tuntas

Jumlah skor 13 29 35 27 19 29 35 32 33 26 35 31 19 16 26 35 35 33 34 26 35 37 28 31 27 33 34 29 34 32

% 35% 78% 95% 73% 51% 78% 95% 86% 89% 70% 95% 84% 51% 43% 70% 95% 95% 89% 92% 70% 95% 100% 76% 84% 73% 89% 92% 78% 92% 86% 80

Jumlah seluruh siswa (N) 37

No Kriteria

HASIL EVALUASI AKHIR SISWA KELAS VII D PADA UJI COBA SKALA BESAR

SubjekSkor Butir Hasil Evaluasi Uji Coba Skala Besar

Jumlah skor

128

Page 147: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

129

129

Rekapitulasi Hasil Belajar Evaluasi Skala Besar

ND NTI NE JumlahNilai akhir

1 C-1 78 80 60 218 72,66667

2 C-2 60 80 66 206 68,66667

3 C-3 100 100 100 300 100

4 C-4 91 60 73 224 74,66667

5 C-5 71 100 46 217 72,33333

6 C-6 91 100 36 227 75,66667

7 C-7 71 100 93 264 88

8 C-8 78 100 66 244 81,33333

9 C-9 85 100 70 255 85

10 C-10 80 100 80 260 86,66667

11 C-11 84 100 73 257 85,66667

12 C-12 91 80 73 244 81,33333

13 C-13 78 80 76 234 78

14 C-14 85 100 86 271 90,33333

15 C-15 100 100 76 276 92

16 C-16 85 100 76 261 87

17 C-17 71 100 83 254 84,66667

18 C-18 91 100 50 241 80,33333

19 C-19 84 100 76 260 86,66667

20 C-20 60 40 93 193 64,33333

21 C-21 78 100 80 258 86

22 C-22 60 40 76 176 58,66667

23 C-23 71 100 100 271 90,33333

24 C-24 85 100 100 285 95

25 C-25 85 100 100 285 95

26 C-26 100 100 96 296 98,66667

27 C-27 100 100 86 286 95,33333

28 C-28 60 100 80 240 80

29 C-29 84 100 90 274 91,33333

30 C-30 84 100 83 267 89

31 C-31 85 100 100 285 95

32 C-32 78 100 100 278 92,66667

33 C-33 80 100 100 280 93,33333

34 C-34 91 100 90 281 93,66667

35 C-35 91 100 80 271 90,33333

36 C-36 91 100 83 274 91,33333

37 C-37 91 100 53 244 81,33333

85,1982Rata-rata

Kelas VII D

No. Subjek

Page 148: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

130

Lampiran 16 Hasil tangggapan siswa pada uji coba skala kecil

Prosentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (%)

E-1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

E-2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 Baik

E-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

E-4 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6 60 Kurang baik

E-5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 Baik

E-6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

E-7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

E-8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

E-9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Sangat baik

E-10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Sangat baik

E-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

E-12 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 70 Cukup baik

E-13 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 4 40 Kurang baik

E-14 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6 60 Kurang baik

E-15 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6 60 Kurang baik

Jumlah

Skor11 12 13 13 11 15 9 14 12 13

% 73% 80% 87% 87% 73% 100% 60% 93% 80% 87% 82

15

Kriteria

Jumlah seluruh siswa (N) =

HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VIII H TERHADAP LKS YANG TELAH DIKEMBANGKAN

BERBASIS WORD SQUARE

SubjekSkor Butir Angket

Jumlah skor

Page 149: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

131

N = 15

Jumlah skor Nilai (%)

1 11 73%

2 12 80%

3 14 93%

4 13 87%

5 11 73%

6 15 100%

7 9 60%

8 13 87%

9 12 80%

10 13 87%

12 82%

Baik

Prosentase dihitung menggunakan rumus

Dimana angka prosentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut

80% - 100% = Sangat baik

70% - 79% = Baik

40% - 59% = Cukup baik

20% - 39% = Kurang baik

0% - 19% = Tidak baik

Dari perhitungan diperoleh rata-rata prosentase 82% maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan

siswa baik terhadap pengembangan LKS berbasis word square untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Kriteria

Rata-rata

REKAPITULASI TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENGEMBANGAN LKS

BERBASIS WORD SQUARE

Apakah gambar dalam LKS berbasis word square sudah menarik

dan sesuai dengan topik yang sedang dipelajari?

Apakah gambar-gambar dalam LKS berbasis word square jelas

terlihat dan mampu kalian pahami maknanya?

Apakah pertanyaan dan tugas dalam LKS berbasis word square

membantu kalian menemukan konsep materi yang sedang

dipelajari?

No. Butir Angket

VIII H

Apakah kalian tertarik mengikuti pembelajaran dengan LKS

pencemaran lingkungan berbasis word square ?

Apakah pembelajaran dengan LKS pencemaran lingkungan

berbasis word square memudahkan kalian dalam belajar?

Apakah kalian senang belajar dengan LKS pencemaran

lingkungan berbais word square ?

Apakah LKS berbasis word square membuat kalian bersemangat

dalam belajar pencemaran lingkungan?

Apakah LKS word square memudahkan kalian saat mengikuti

kegiatan pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan?

Apakah LKS berbasis word square menambah kosa kata yang

kalian miliki?

Apakah terjalin hubungan yang akrab, saling menghargai, lebih

mengenal dan menyenangkan antar teman selama belajar

menggunakan LKS berbasis word square ?

%100maksimalskor jumlah

ya menjawab yangskor jumlah Nilai

Page 150: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

132

Lampiran 17 Hasil tanggapan siswa pada uji coba LKS skala besar

Prosentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (%)

1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

4. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 Sangat baik

5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

8. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

10. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

11. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

12. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

13. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

14. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

15. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

16. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

17. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 Sangat baik

18. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

19. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

20. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

21. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

22. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

23. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

24. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

25. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

26. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

27. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

28. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

29. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

30. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

31. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

32. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

33. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

34. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

35. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

36. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

37. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Sangat baik

Jumlah Skor 37 37 37 37 37 37 37 35 37 37

% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95% 100% 100% 99

Jumlah seluruh siswa: 37

HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VII D TERHADAP LKS YANG TELAH DIKEMBANGKAN

BERBASIS WORD SQUARE

Skor Butir AngketJumlah skorNo Kriteria

Page 151: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

133

N = 37

Jumlah skor Nilai (%)

1 37 100%

2 37 100%

3 37 100%

4 37 100%

5 37 100%

6 37 100%

7 37 100%

8 35 95%

9 37 100%

10 37 100%

37 99%

Sangat baik

Prosentase dihitung menggunakan rumus

Dimana angka prosentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut

80% - 100% = Sangat baik

70% - 79% = Baik

40% - 59% = Cukup baik

20% - 39% = Kurang baik

0% - 19% = Tidak baik

Dari perhitungan diperoleh rata-rata prosentase 99% maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan

siswa sangat baik terhadap pengembangan LKS berbasis word square untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Apakah LKS word square memudahkan kalian saat mengikuti

kegiatan pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan?

Apakah LKS berbasis word square menambah kosa kata yang

kalian miliki?

Apakah terjalin hubungan yang akrab, saling menghargai, lebih

mengenal dan menyenangkan antar teman selama belajar

menggunakan LKS berbasis word square ?

Apakah kalian tertarik mengikuti pembelajaran dengan LKS

pencemaran lingkungan berbasis word square ?

Kriteria

Apakah gambar dalam LKS berbasis word square sudah menarik

dan sesuai dengan topik yang sedang dipelajari?

Apakah gambar-gambar dalam LKS berbasis word square jelas

terlihat dan mampu kalian pahami maknanya?

Apakah pertanyaan dan tugas dalam LKS berbasis word square

membantu kalian menemukan konsep materi yang sedang dipelajari?

Rata-rata

Apakah pembelajaran dengan LKS pencemaran lingkungan berbasis

word square memudahkan kalian dalam belajar?

Apakah kalian senang belajar dengan LKS pencemaran lingkungan

berbais word square ?

Apakah LKS berbasis word square membuat kalian bersemangat

dalam belajar pencemaran lingkungan?

REKAPITULASI TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENGEMBANGAN LKS

BERBASIS WORD SQUARE

No. Butir Angket

VII D

%100maksimalskor jumlah

ya menjawab yangskor jumlah Nilai

Page 152: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

134

Lampiran 18 Hasil tanggapan guru terhadap LKS hasil pengembangan

Page 153: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

135

Page 154: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

136

Lampiran 19 Hasil tanggapan siswa pada uji coba skala kecil

Page 155: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

137

Page 156: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

138

Lampiran 20 Hasil belajar siswa pada uji coba skala kecil

Page 157: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

139

Page 158: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

140

Lampiran 21 Hasil tanggapan siswa pada uji coba skala besar

Page 159: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

141

Page 160: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

142

Lampiran 22 Hasil belajar siswa pada uji coba skala besar

Page 161: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

143

Page 162: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

144

Lampiran 23 Hasil jawaban siswa pada LKS 1

Page 163: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

145

Lampiran 24 Hasil jawaban siswa pada LKS 2

Page 164: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

146

Page 165: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

147

Page 166: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

148

Lampiran 25 Hasil jawaban siswa pada LKS 3

Page 167: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

149

Lampiran 26 Hasil rekapitulasi aktivitas siswa skala besar terhadap LKS

selama kegiatan pembelajaran

N = 37

Jumlah skor Nilai (%)

1 124 84

2 140 95

3 119 80

4 135 91

5 135 91

6 135 91

7 139 94

8 128 86

9 148 100

10 135 91

11 132 89

90

Aktif

No. Aspek yang diamati

VII D

Rata-Rata

Kriteria

Semangat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Hasil observasi aktivitas siswa selama diskusi di kelas VII D

Semangat/ kesungguhan siswa selama pembelajaran

Semangat siswa menyelesaikan word square

Intensitas komunikasi antar siswa saat diskusi berlangsung

Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pencemaran lingkungan

Keterampilan berpikir siswa dalam menjawab pertanyaan dalam word square

Kemampuan siswa dalam menguraikan jawaban

Kemampuan siswa dalam menganalisis masalah dan mencari jawaban

Kemampuan siswa mengevaluasi pertanyaan yang diberikan guru

Ketepatan menjawab pertanyaan dari guru

Tingkat kerjasama antar siswa dalam kelompok

Page 168: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

150

150

Page 169: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

151

Lampiran 27 Surat tanda bukti observasi

Page 170: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

152

Lampiran 28 Surat penetapan dosen pembimbing

Page 171: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

153

Lampiran 29 Surat ijin penelitian

Page 172: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

154

Lampran 30 Surat tanda bukti penelitian

Page 173: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

155

Lampiran 31 Dokumentasi penelitian

Foto 1 Siswa mengerjakan tes evaluasi pada uji coba LKS skala kecil

Foto 2 Siswa mengisi angket yang dibagikan pada uji coba LKS skala kecil

Page 174: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

156

Foto 3 Siswa berdiskusi mengerjakan LKS berbasis word square dengan

kelompok masing-masing

Foto 4 Perwakilan kelompok maju kedepan untuk menuliskan jawaban

kelompoknya

Page 175: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

157

Foto 5 Siswa mempresentasikan jawaban kelompoknya didepan kelas

Foto 6 Antusias siswa saat pembelajaran dengan LKS berbasis word square

Page 176: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

158

Lampiran 32 LKS berbasis word square tema pencemaran lingkungan hasil

pengembangan

Page 177: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

159

Page 178: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

160

Page 179: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

161

Page 180: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

162

Page 181: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

163

Page 182: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

164

Page 183: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

165

Page 184: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

166

Page 185: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

167

Page 186: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

168

Page 187: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

169

Page 188: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

170

Page 189: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

171

Page 190: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

172

Page 191: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

173

Page 192: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

174

Page 193: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

175

Page 194: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

176

Page 195: PENGEMBANGAN LKS BERBASIS WORD SQUARE TEMA

177