162

Click here to load reader

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD

MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Julison Halawa

NIM: 131134202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

i

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD

MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Julison Halawa

NIM: 131134202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang telah menuntun, menolong, dan mecukupkan

segala keperluanku sampai saat ini.

Bapak Yeoh Seng Eng selaku President Leader of Care Channels International

(CCI) yang telah memberikan dukungan dari awal kuliah hingga proses ini

selesai.

Ibu Pdt. Sara Sapan dan segenap keluarga besar Sekolah Tinggi Theologia

Injil Bhakti Caraka (STTIBC) Batam, yang tidak pernah lelah mendoakan

segala kelancaran perkuliahan saya.

Bapak Yudhanto Edi Hastomo selaku team leader di CCI Yogyakarta dan

Timor Leste beserta kak Janette dan seluruh staf yang selalu memberikan

dukungan untuk saya.

Care Channels International dan PPHBC dari Singapore, yang telah

mensponsori seluruh biaya perkuliahan sampai selesai.

Kepada adik saya Ina Forus Halawa yang selalu memberi dukungan disaat ada

kesulitan.

Kepada seluruh keluarga besar saya, saudara-saudara saya yang ada di pulau

Nias, yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan untuk saya.

Keluarga mba Imelda dan mas Danar yang yang telah memberikan

kemudahan bagi saya untuk masalah tempat tinggal sehingga saya bisa

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Teman-teman payung PGSD yang selalu bekerjasama dengan baik dan telah

memberi dukungan serta semangat untuk saya.

Segala pihak yang telah mendukung dan membantu dalam setiap proses

penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu per satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

v

MOTTO

“ Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai

kamu, demikian firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan

rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan

(Yeremia 29: 11)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD

MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

Julison Halawa

Universistas Sanata Dharma

2017

Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya ketersediaan dan penggunaan

LKS yang mampu mengaktifkan siswa dalam belajar pada mata pelajaran IPA materi

sifat-sifat cahaya. Penelitian dilaksanakan pada sampel yaitu SD Negeri Perumnas

Condongcatur pada siswa kelas IV tahun ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian adalah

untuk mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik materi sifat-sifat

cahaya dengan berpedoman pada LKS yang sudah ada yang mengacu pada kurikulum

2013, kemudian mengembangkan LKS tesebut dengan kualitas baik.

Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah penelitian dan

pengembangan (R&D). Model yang digunakan adalah model Dick & Carey (dalam

Setiyosari, 2013). Model tersebut dimodifikasi ke dalam delapan langkah

pengembangan yaitu, analisis kebutuhan, merumuskan tujuan, mengembangkan

instrument, mengembangkan strategi, mengembangkan isi LKS, evaluasi formatif,

revisi, dan evaluasi sumatif.

Hasil penelitian menujukkan bahwa LKS berbasis pendekatan saintifik yang

memiliki warna dan gambar yang menarik serta karakteristik yang menuntun siswa

untuk belajar secara mandiri dan kreatif. Validasi LKS oleh ahli menunjukkan

kualitas sangat baik dengan rerata skor dari masing-masing ahli adalah 3,79 dan 3,82.

Uji coba lapangan terbatas menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa post-test

lebih tinggi diri pada pretest dengan selisih rerata nilai sebesar 46,6 %. Dengan

demikian, LKS berbasis pendekatan saintifik yang telah dikembangkan dari LKS

yang sudah ada dengan mengacu pada kurikulum 2013, memiliki kualitas yang sangat

baik dan membantu siswa dalam mempelajari materi sifat-sifat cahaya pada mata

pelajaran IPA.

Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, LKS, IPA, Pendekatan Saintifik, sifat-

sifat cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF SCIENCE WORKSHEET FOR ELEMENTARY SCHOOL

STUDENTS GRADE IV BASED ON SCIENTIFIC APPROACH

WITH MATERIAL CHARACTERISTICS OF LIGHT.

Julison Halawa

Universistas Sanata Dharma

2017

The background of this study the lack of availability and the use of worksheets

that were able to activate the students' learning in science subjects with material

characteristics of light. The experiment was conducted on a sample in SD Negeri

Perumnas Condongcatur in the fourth grade students of the school year 2016/2017.

The purpose of this research to develop science worksheet based on scientific

approach with the material characteristics of light guided by the existing worksheet

referring to the curriculum in 2013, and then develop a proficiency level of worksheet

with good quality.

The method in this research used research and development (R & D). The

model used is the model of Dick & Carey in Setiyosari (2013). The model was

modified into eight steps, namely development, requirements analysis, formulating

objectives, developing instruments, develop a strategy, develop the content of

worksheet, formative evaluation, revision, and summative evaluation.

The results showed that science worksheet based scientific approaches that

have attractive colours and pictures as well as the characteristics that lead students

to learn independently and creatively. Worksheet validation by experts showed

excellent quality with a mean score of each expert is 3.79 and 3.82. Limited field trial

showed that the value obtained student higher post-test themselves on the pre-test

with the difference in the average value of 46.6%. Thus, it can be concluded that

science worksheet based scientific approaches that have been developed from

existing worksheet referring to the curriculum in 2013, has a very good quality and

assist students in learning the material characteristics of light in science subjects.

Keywords: research and development, worksheet, science, scientific approach,

characteristics of light.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

dalam penyelesaikan skripsi yang berjudul pengembangan LKS IPA berbasis

pendekatan saintifik kelas IV SD materi sifat-sifat cahay dengan tepat waktu. Skiripsi

ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada banyak pihak yang membantu

penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, M.Pd. Selaku Kaprodi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Selaku Wakaprodi PGSD.

4. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. Selaku Dosen pembimbing I

yang mendampingi dan memotivasi saya selama proses penelitian dan

penulisan skripsi.

5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen pembimbing II yang

mendampingi dan memotivasi saya selama proses penelitian dan penulisan

skripsi.

6. Ir. Sri Agustini, S., M.Pd. dan Sartini S.Pd yang membantu dalam proses

validasi instrumen.

7. Mukija, S.Pd. SD. Kepala SD N Perumnas Condongcatur yang telah

memberikan ijin dan kesempatan dalam pelaksanaan penelitian.

8. Sartini, S.Pd. Wali kelas IVA yang telah memberi ijin untuk melakukan uji

coba lapangan terbatas produk LKS pada siswa. Segenap guru SD N

Perumnas Condongcatur yang telah membantu dalam proses pengujian

instrumen.

9. Siswa-siswi SD N Perumnas Condongcatur yang telah mebantu dalam uji

coba lapangan terbatas.

10. Bapak dan Ibu karyawan sekretariat prodi PGSD yang senantiasa membantu

dalam proses perkuliahan dan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................ vi

LEMBAR PERNYTAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................................ viii

ABSTRACT ............................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 8

1.4.1 Untuk Sekolah ................................................................................................................... 8

1.4.2 Untuk Guru ....................................................................................................................... 8

1.4.3 Untuk Siswa ...................................................................................................................... 8

1.4.4 Untuk Peneliti ................................................................................................................... 8

1.4.5 Untuk Prodi PGSD ............................................................................................................ 9

1.5 Spesifikasi Produk ................................................................................................................ 9

1.6 Definisi Operasional........................................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................ 12

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................................................... 12

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung .......................................................................................... 12

2.1.1.1Teori Belajar Konstruktivisme ...................................................................................... 12

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xiii

2.1.1.2 Teori Belajar Piaget...................................................................................................... 12

2.1.1.3 Teori Belajar Vygotsky ................................................................................................ 13

2.1.1.4 Belajar dan Pembelajaran ............................................................................................. 14

2.1.1.5 Hasil Belajar ................................................................................................................. 16

2.2 Pembelajaran IPA di SD ................................................................................................. 16

2.2.1 Hakikat IPA ..................................................................................................................... 16

2.2.2 Tujuan Pmebelajaran IPA SD ......................................................................................... 17

2.3 Pendekatan Saintifik ........................................................................................................ 18

2.3.1 Pengertian Pendekatan Saintifik ..................................................................................... 18

2.3.2 Ciri Karakteristik Pendekatan Saintifik .......................................................................... 19

2.4 Lembar Kerja Siswa ........................................................................................................ 21

2.4.1 Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................................................... 21

2.4.2 Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan LKS ............................................................................... 22

2.4.3 Jenis-jenis LKS ............................................................................................................... 23

2.4.4 Unsur-unsur LKS ............................................................................................................ 23

2.4.5 Langkah-langkah Pengembangan LKS ........................................................................... 23

2.5 Sifat-sifat Cahaya ............................................................................................................. 25

2.5.1 Pengertian ........................................................................................................................ 25

2.5.2 Sifat-sifat Cahaya ............................................................................................................ 25

2.5.2.1 Cahaya Merambat Lurus .............................................................................................. 25

2.5.2.2 Cahaya Dapat Menembus Benda Bening ..................................................................... 25

2.5.2.3 Cahaya Dapat Dipantulkan .......................................................................................... 25

2.5.2.4 Cahaya Dapat Dibiaskan .............................................................................................. 26

2.6 Penelitian yang Relevan ................................................................................................... 26

2.7 Kerangka Berpikir ........................................................................................................... 30

2.8 Pertanyaan Penelitian ...................................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................... 32

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................................... 32

3.2 Setting Penelitian ............................................................................................................... 32

3.2.1 Subjek Peneltian .............................................................................................................. 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xiv

3.2.2 Objek Penelitian .............................................................................................................. 33

3.2.3 Lokasi Penelitian ............................................................................................................. 33

3.2.4 Waktu Penelitian ............................................................................................................. 33

3.3 Rancangan Penelitian ...................................................................................................... 33

3.4 Prosedur Penelitian .......................................................................................................... 37

3.4.1 Analisis Kebutuhan ......................................................................................................... 39

3.4.1.1 Analisis Pembelajaran .................................................................................................. 39

3.4.1.2 Analisis Siswa .............................................................................................................. 39

3.4.2 Merumuskan Tujuan Khusus .......................................................................................... 40

3.4.3 Mengembangkan Instrumen ............................................................................................ 40

3.4.4 Mengembangakan Strategi .............................................................................................. 40

3.4.5 Mengembangkan Isi LKS ............................................................................................... 41

3.4.6 Evaluasi Formatif ............................................................................................................ 41

3.4.7 Revisi ............................................................................................................................. 41

3.4.8 Evaluasi Sumatif ............................................................................................................. 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 41

3.5.1 Observasi ......................................................................................................................... 42

3.5.2 Wawancara ...................................................................................................................... 42

3.5.3 Kuesioner ........................................................................................................................ 43

3.5.4 Tes ................................................................................................................................... 44

3.6 Instrumen Tes ................................................................................................................... 44

3.6.1 Pedoman Observasi ......................................................................................................... 44

3.6.2 Pedoman Wawancara ...................................................................................................... 45

3.6.2.1 Wawancara Kepala Sekolah ......................................................................................... 45

3.6.2.2 Wawancara Guru Kelas IV .......................................................................................... 46

3.6.2.3 Wawancara Siswa Kelas IV ......................................................................................... 47

3.6.3 Kuesioner ........................................................................................................................ 48

3.6.3.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 48

3.6.3.2 Kuesioner Validasi Produk .......................................................................................... 49

3.6.4 Soal Tes ........................................................................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xv

3.7 Triangulasi ........................................................................................................................ 53

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................................................ 54

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif ................................................................................................. 55

3.8.2 Analisis Data Kualitatif ................................................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN ....................................................... 60

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................................. 60

4.1.1 Deskripsi Potensi Masalah .............................................................................................. 60

4.1.1.1 Identifikasi Potensi ....................................................................................................... 60

4.1.1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 60

4.1.2 Proses Pengembangan LKS ............................................................................................ 68

4.1.2.1 Analisis Kebutuhan ...................................................................................................... 68

4.1.2.2. Merumuskan Tujuan Khusus ...................................................................................... 69

4.1.2.3 Mengembangkan Instrumen ......................................................................................... 70

4.1.2.4 Mengembangkan Strategi............................................................................................. 72

4.1.2.5 Mengembangkan Isi LKS ............................................................................................ 72

4.1.2.6 Evaluasi Formatif ......................................................................................................... 79

4.1.2.7 Revisi ........................................................................................................................... 79

4.1.2.8 Evaluasi Sumatif .......................................................................................................... 80

4.1.3 Kualitas LKS ................................................................................................................... 80

4.2 Pembahasan ...................................................................................................................... 83

BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 90

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 90

5.2 Keterbatasan Penelitian ...................................................................................................... 90

5.3 Saran ................................................................................................................................... 91

Daftar Referensi ..................................................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xvi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. 44

Tabel 3.1 Kisi-kisi observasi pembelajaran IPA kelas IV ....................................................... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara dengan kepala sekolah ............................................................ 45

Tabel 3.3. Pedoman wawancara dengan guru kelas IV ........................................................... 46

Tabel 3.4 Pedoman wawancara siswa kelas IV ....................................................................... 47

Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner terbuka guru .............................................................................. 48

Tabel 3.6 Kisi-kisi kuesioner tertutup guru.............................................................................. 48

Tabel 3.7 Kisi-kisi kuesioner siswa terbuka ............................................................................ 48

Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner siswa tertutup ............................................................................ 48

Tabel 3.9 Kisi-kisi validasi produk .......................................................................................... 49

Tabel 3.10 Kisi-kisi instrumen soal tes pilihan ganda ............................................................. 50

Tabel 3.11 Aspek penilaian validasi instrumen ....................................................................... 52

Tabel 3.12 Tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif .......................................................... 57

Tabel 3.13 Tabel kategorisasi skor rerata hasil penilaian instrumen ....................................... 57

Tabel 4.1 Jenis dan tujuan instrumen ....................................................................................... 70

Tabel 4.2 hasil perhitungan validitas soal pilihan ganda ......................................................... 71

Tabel 4.3 Reliabilitas soal pilihan ganda ................................................................................. 71

Tabel 4.4 Pemetaan KI, KD, dan Indikator serta tujuan .......................................................... 72

Tabel 4.5 Hasil revisi LKS berdasarkan komentar ahli dan siswa ........................................... 80

Tabel 4.6 Hasil skor penilaian ahli ........................................................................................... 81

Tabel 4.7 Hasil komentar siswa setelah menggunakan LKS ................................................... 81

Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil pretest dan posttest ..................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xvii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. 30

Gambar 2.1 Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 30

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Dick & carey.......................... 34

Gambar 3.2 Prosedur pengembangan ...................................................................................... 38

Gambar 3.3 Triangulasi teknik pengumpulan data analisis kebutuhan.................................... 53

Gambar 3.4 Triangulasi sumber data ....................................................................................... 54

Gambar 3.5 Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala Likert............................ 56

Gambar 3.6 Rumus perhitungan presentasi jawaban pada kuesioner ...................................... 57

Gambar 3.7 Rumus perhitungan nilai pretest dan posttest ....................................................... 58

Gambar 4.1 Triangulasi sumber data wawancara identifikasi masalah ................................... 64

Gambar 4.2 triangulasi teknik pengumpulan data.................................................................... 67

Gambar 4.3 kegiatan mengamati.............................................................................................. 75

Gambar 4.4 Kegiatan menanya ................................................................................................ 75

Gambar 4.5 Kegiatan menalar.................................................................................................. 76

Gambar 4.6 Kegiatan mencoba ................................................................................................ 76

Gambar 4.7 Kegiatan mengkomunikasikan ............................................................................. 77

Gambar 4.8 Kegiatan wawancara ............................................................................................ 78

Gambar 4.9 Kegiatan studi pustaka ......................................................................................... 78

Gambar 4.10 Rumus perhitungan pretest dan posttest ............................................................. 80

Gambar 4.11 Grafik perbedaan nilai pretest dan posttest pada masing-masing siswa ............ 82

Gambar 4.12 Rerata skor keseluruhan ..................................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

xviii

Daftar Lampiran .................................................................................................................... 95

Lampiran 1 ............................................................................................................................. 95

Lampiran 1.1 Lembar hasil validasi pedoman Observasi ........................................................ 95

Lampiran 1.2 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran IPA ...................................................... 96

Lampiran 1.3 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah Oleh Ahli ........ 97

Lampiran 1.4 Transkrip Wawancara dengan Kepala Sekolah ................................................. 99

Lampiran 1.5 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru oleh Ahli ........................ 100

Lampiran 1.6 Transkrip Wawancara dengan Guru ................................................................ 102

Lampiran 1.7 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa oleh Ahli ....................... 104

Lampiran 1.8 Transkrip Wawancara dengan Siswa ............................................................... 106

Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan ..................................................................... 107

Lampiran 2.1 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ....................... 107

Lampiran 2.2 Lembar Hasil Pengisisan Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ..................... 111

Lampiran 3 Instrumen Test ................................................................................................ 113

Lampiran 3.1 Lembar Hasil Pengerjaan Soal Tes Oleh Siswa Dalam Uji Empiris ............... 113

Lampiran 3.2 Output SPSS Perhitungan Instrumen ............................................................... 116

Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengerjaan Pretest ..................................................................... 118

Lampiran 3.4 Lembar Hasil Pengerjaan Posttest ................................................................... 121

Lampiran 4 Validasi Produk .............................................................................................. 124

Lampiran 4.1 Lembar Validasi Kuesioner Produk Oleh Ahli................................................ 124

Lampiran 4.2 Lembar Hasil Validasi LKS Oleh Ahli............................................................ 128

Lampiran 5 Surat Penelitian ............................................................................................... 138

Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian (Kampus) ........................................................................ 138

Lampiran 5.2 Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian ................................................ 139

Lampiran 6 Foto kegiatan Ujicoba Lapangan Terbatas .................................................. 140

Lampiran 7 Kurikulum Vitae ............................................................................................. 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan defenisi operasional.

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam mencerdaskan

bangsa. Pendidikan yang baik akan melahirkan generasi bangsa yang berkarakter dan

bertanggung jawab. Beberapa ahli memberi defenisi tentang pendidikan. (Triwiyanto,

2014: 23) menjelaskan pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar

terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan

di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi

kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan

hidup secara tepat. (Dalam Soyomukti, 2015: 21, 30) menjelaskan pendidikan dalam

arti luas pendidikan adalah proses untuk meberikan manusia berbagai macam situasi

yang bertujuan memberdayakan diri. Dalam arti sempit, pendidikan merupan

pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat mendidik

(mengajar). Dalam hal ini pendidikan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang

disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan beberapa faktor yang saling

berkaitan satu dengan lainnya. Soeratman (1981: 7) menyebutkan terdapat tiga tugas

pusat pendidikan yaitu, 1) alam keluarga, pusat pendidikan yang pertama dan yang

terpenting. Tugasnya mendidik budi pekerti dan laku sosial, 2) alam perguruan, pusat

pendidikan yang berkewajiban mengusahakan kecerdasan pikiran dan memberi ilmu

pengetahuan, dan 3) alam pemuda, membantu pendidik baik yang menuju kepada

kecerdasan jiwa maupun budi pekerti. Melalui pendidikan, manusia berharap nilai-

nilai kemanusiaan diwariskan, bukan sekedar diwariskan melainkan

menginternalisasi dalam watak dan kepribadian. Salah satu alat untuk mencapai

tujuan pendidikan adalah kurikulum.

Konsep dasar kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapi tujuan

pendidikan sekaligus merupakan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran pada

semua jenis dan jenjang pendidikan (Arifin, 2011: 1-3). Kurikulum harus sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

2

dengan UUD 1945 sehingga menggambarkan falsafah atau pandangan hidup suatu

bangsa. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kurikulum, untuk

itu setiap mata pelajaran dikembangkan berdasarkan kurikulum yang ada.

Hidayat (2013: 112 – 113) mengatakan bahwa Kurikulum 2013 melanjutkan

pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004

dengan mencakup komptensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Kurikulum 2013 memiliki gaya penyampaian yang berbeda, dalam penyampaiannya

semua disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema.

Kemasan tema mancakup beberapa muatan pelajaran di dalamnya antara lain: Bahasa

Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn, Agama, dan SBK. Kurikulum 2013

mampunyai 4 aspek atau 4 kompetensi Inti yang dipelajari oleh siswa, kompetensi

inti 1 dan 2 menyangkut diri sendiri dan sosial sedangkan 3 dan 4 tentang

pengetahuan dan keterampilan. Acuan dan prinsip penyusunan kurikulum 2013

mengacu pada pasal 36 Undang-undang No. 20 tahun 2003, yang menyatakan bahwa

penyusunan kurikulum harus memperhatikan peningkatan iman dan takwa;

peningkatan akhlak mulia; peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik;

keragaman potensi daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunandaerah dan

nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

agama; dinamika perkembangan global; dan persatuan nasional dan nilai-nilai

kebangsaan (Abdullah, 2014: 45).

Kurikulum 2013 dalam pelaksanaannya memiliki ciri menggunakan tematik

integratif, pendekatan saintifik, dan penilaian autentik. Tematik integratif ini

menyatukan muatan pembelajaran dalam satu tema. Pendekatan saintifik memiliki

ciri khas dengan 5 tahapannya (5 M ) yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba,

dan mengkomunikasikan, sedangkan penilaian autentik yaitu mencakup aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentu di dalam pelaksanaan kurikulum ada

beberapa pihak yang berperan.

Guru merupakan pemeran utama dalam dunia pendidikan. Guru bertugas

untuk mengelola pembelajaran di dalam kelas untuk memberikan peluang kepada

siswa pada proses pembelajaran dengan baik. Pembelajaran yang efektif akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

3

terwujud apabila guru mampu mengajak siswa berperan aktif pada saat proses belajar

mengajar berlangsung. Belajar bukanlah sekedar mentrasfer ilmu kepada siswa,

namun dibutuhkan keterlibatan siswa secara aktif sehingga ilmu yang didapat bukan

hanya sekedar teori tetapi juga secara praktik. Model, metode, dan pendekatan pada

pembelajaran merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam membantu guru

melaksankan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Model pembelajaran digunakan agar siswa belajar secara mandiri dan guru

hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran. Siswa

perlu mencari tahu sendiri apa yang dipelajari sehingga mereka mudah memahami

dan mengingat inti dari pembelajaran tersebut. Dalam hal ini, proses belajar mengajar

tidah hanya berlangsung di dalam ruang kelas saja, namun siswa juga dapat belajar

melalui lingkungan sekitar dan mempelajari setiap permasalahan-permasalahan yang

terjadi. Selain model, pendekatan sangat dibutuhkan di dalam proses pembelajaran.

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar adalah pendekatan

saintifik. Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau

prinsip melalui tahapan-tahapannya (Hosnan, 2014: 34). Melalui pendekatan

sanintifik peserta didik diharapkan dapat berperan aktif serta belajar secara mandiri

untuk menggali dan menemukan setiap potensi yang dimilikinya. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru mengenai pendekatan saintifik,

guru masih belum menerapkan lima tahapan pendekatan saintifik secara utuh, karena

keterbatasan waktu dan juga pemahaman siswa yang beragam. Guru juga masih

kesulitan memahami tahapan-tahapan dalam pendekatan saintifik.

IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam, terjemahan dari

Natural Science atau Sciences. Science (sains) artinya ilmu pengetahuan (Iskandar,

1997: 2). IPA merupakan salah satu matapelajaran yang dipelajari pada setiap jenjang

pendidikan, salah satunya adalah SD. Sebagai sekumpulan pengetahuan, sains

merupakan susunan sistematis hasil temuan yang dilakukan para ilmuwan. Hasil

temuan tersebut berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori maupun model ke dalam

kumpulan pengetahuan sesuai dengan bidang kajiannya, misalnya biologi, kimia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

4

fisika, dan sebagainya (Fatonah, 2014: 6). IPA tidak hanya merupakan kumpulan

pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara

berpikir, dan cara memecahkan masalah (Winaputra, dalam Samatowa, 2011: 3).

Materi dalam pelajaran IPA SD sangat beragam, salah satunya adalah materi tentang

sifat-sifat cahaya yang dipelajari oleh siswa pada semester pertama.

Materi sifat-sifat cahaya ada begitu banyak sehingga perlu adanya upaya

tersendiri untuk mengajarkan materi tersebut kepada siswa. Pembelajaran hendaknya

dilakukan dengan multistragtegi dan multi media sehingga memberikan pengalaman

belajar yang beragam bagi siswa (Susanto, 2013: 158). Pada kenyataannya,

pembelajaran IPA masih dilakukan dengan metode yang kurang beragam. Hal yang

serupa peneliti temui di SD N Perumnas Condongcatur. Berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan peneliti pada pembelajaran IPA, guru masih banyak menggunakan

metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas kepada siswa dalam

pembelajaran. Guru menggunakan sumber belajar berupa buku cetak dan LKS khusus

untuk guru. Guru menuliskan di papan tulis dengan menggunakan Board Marker

tanpa melakukan suatu percobaan atau membawa media konkrit untuk ditunjukkan

kepada siswa. Para siswa pun cenderung pasif dan kurang tertarik dalam

pembelajaran. Selain itu dengan metode ceramah, pemahaman siswa tentang materi

yang disampaikan cenderung rendah. Hal tersebut dapat diketahui ketika guru

bertanya kepada siswa mengenai pembelajaran yang telah disampikan, sebagian besar

siswa hanya diam dan tidak menjawab. Ketidak sediaan alat peraga membuat siswa

semakin tidak memahami inti dari materi pelajaran yang disampaikan.

Berdasarkan tahap perkembangan kognitif Piaget, siswa Sekolah Dasar (SD)

berada pada tahap operasional konkret (Wiyani, 2013: 38). Siswa SD sudah mamppu

berpikir mengenai urutan sebab akibat dan mampu menyelesaikan permasalahan yang

dihadapinya dengan cara yang bervariasi. Proses pemikiran pada tahap operasional

konkret diarahkan pada kejadian riil yang diamati oleh anak. Anak dapat

memecahkan permasalahan yang kompleks selama permasalahan tersebut konkret

dan tidak abstrak (Hergenhahn & Olson, 2010: 320). Berdasarkan dari urain di atas,

penggunaan model, metode, dan pendekatan pada pembelajaran akan membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

5

siswa menemukan konsep pembelajarannya secara mandiri. Penggunaan media dan

sumber belajar berupa LKS yang menuntun siswa untuk belajar secara mandiri akan

lebih efektif. Selain belajr secara mandiri, siswa juga dapat berperan aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran, dalam hal ini siswa sendirilah yang mencari solusi

terhadap permasalahan yang dihadapinya, guru hanya berperan sebagai fasilitator

bagi siswa. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran di kelas, guru masih

banyak mendominasi pembelajaran, siswa belum terlihat secara mandiri melakukan

sebuah pengamatan terhadap objek yang diteliti.

Selain menggunakan model dalam pembelajaran, guru juga menggunakan

LKS. LKS digunakan untuk membantu peserta didik dalam melakukan tugas di

dalam kelas maupun di luar kelas. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru melaui

wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD N Perumnas

Condongcatur, peneliti menemukan bahawa di SD tersebut telah menggunakan LKS,

namun LKS tersebut masih berisi dengan materi pelajaran dan soal-soal. Seringkali

guru hanya meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam LKS

tersebut. LKS yang digunakan siswa selama ini belum mengaktifkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran, siswa dengan sangat mudah mengerjakan soal-soal yang

terdapat di dalam LKS karena terdapat materi pembelajaran. Seringkali siswa

mengerajakan LKS tersebut sebagai pekerjaan rumah (PR) yang guru tidak tahu

apakah siswa yang bersangkutan benar-benar mengerjakannya atau tidak.

Berdasarkan permasalahan mengenai materi sifat-sifat cahaya pada

matapelajaran IPA, kebutuhan LKS dalam pembelajaran dan hasil penelitian

mengenai pendekatan saintifik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

paparan di atas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan

pengembangan (Research and Development). Peneliti melakukan penelitian dan

pengembangan LKS pembelajaran IPA pada materi sifat-sifat cahaya. LKS

dikembangkan berdasarkan LKS yang telah ada dan yang biasa digunakan oleh siswa

dalam kurikulum 2013. Pengembangan tersebut dengan menerapkan lima tahapan

pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

mengkomunikasikan. Selain lima tahapan pendekatan saintifik, LKS yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

6

dikembangkan juga memiliki ciri khusus, yaitu (1) LKS yang mengaktifkan siswa

melakukan berbagai kegiatan pembelajaran, (2) LKS mengajak siswa untuk mencari

sumber informasi yang beragam di sekolah, di rumah, dan ligkungan masyarakat, (3)

LKS yang mengarahkan siswa untuk membangun konsep secara mandiri, dan (4)

LKS yang mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan pendekatan

saintifik. Penelitian dan pengembangan ini dibatasi pada tahapan menghasilkan

prototipe atau bentuk dasar produk LKS IPA yang diuji cobakan secara ilmiah

melalui uji coba lapangan terbatas.

LKS yang dikembangkan oleh peneliti sama halnya dengan penelitian

terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk

dilaksanakan, yakni penelitian yang dilakukan oleh Mbetu (2016) bertujuan untuk

menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik

pada subtema bermain di rumah teman untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Berdasarkan hasil validasi dua pakar kurikulum SD menghasilkan skor 3,44 (baik)

dan 3,93 (baik). Lembar kerja siswa tersebut memperoleh rerata skor 3,81 dengan

kategori “baik”. Hal ini menunjukkan Lembar Kerja Siswa menggunakan Pendekatan

Saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan

pembelajaran di kelas II sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Mustofa

(2013) bertujuan untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis observasi. Hasil

pengujian LKS pada kelas skala kecil kelas menunjukan rata-rata aktivitas siswa

sebesar 94,6 %, siswa tuntas belajar sebanyak 90%, dengan rata-rata nilai sebesar

7,08. Berdasarkan hasil penilaian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS

berbasis observasi taman sekolah, layak untuk digunakan sebagai bahan ajar sains di

SDN 1 Tinjomoyo Semarang. Penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi (2014)

bertujuan untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis pendekatan scientific.

Hasil uji coba dalam tahap pengembangan menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan

penilaian kinerja dan produk dari setiap sekolah adalah 3,7 sehingga dapat

dikategorikan baik. Kriteria kinerja dan produk siswa yang dinilai dalam penelitian

ini meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan dan mencipta. Penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas (2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

7

bertujuan untuk mengetahui kualitas media LKS berbasis metode percobaan ditinjau

dari aspek desain dan aspek penyajian, Hasil kualitas materi ditinjau dari aspek isi

menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2 memperoleh skor 92% dan 87% dengan rata-

rata skor 89,5% memiliki kriteria baik sekali. Kualitas materi ditinjau dari aspek

pembelajaran berbasis percobaan menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2 memperoleh

skor 92% dan 85% dengan rata-rata skor 88,5% memiliki kriteria baik sekali.

Penelitian yang dilakukan oleh Edeltrudis (2012) bertujuan untuk mengembangkan

LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran, Hasil validasi

LKS menggunakan pendekatan saintifik tersebut menghasilkan rerata skor 4,01 dari

rentang skor 1-5 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hal ini menunjukkan LKS

menggunakan pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk

uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar dengan revisi yang

sesuai saran. Penelitian yang dilakukan oleh Bulan (2012) bertujuan untuk

mengembangkan LKS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS bergambar layak digunakan untuk

pembelajaran materi cara menjaga kerukunan untuk kelas V sekolah dasar. Hal

tersebut ditunjukkan oleh kualitas LKS yang termasuk dalam kategori “Baik” dengan

rata-rata skor sebesar 3,8 dan 4,09 lembar kerja siswa layak untuk digunakan.

Dari keenam penelitian terdahulu, maka memiliki kesamaan dengan penelitian

ini yaitu sama-sama mengembangakn LKS dengan menggunakan pendekatan

saintifik, tetapi pada penelitian ini, peneliti mengembangkan LKS berbasis

pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD materi sifat-sifat cahaya. Penelitian ini

dibatasi pada tahapan evaluasi sumatif atau pengolahan data berdasarkan hasil uji

coba lapangan terbatas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis

pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi Memahami sifat-sifat cahaya

melalui pengamatan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

8

2. Bagaimana kualitas Lembar Kerja Siwa (LKS) IPA berbasis pendekatan

saintifik untuk siswa kelas IV materi Memahami sifat-sifat cahaya melalui

pengamatan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan Lembar Kerja Siwa (LKS) IPA berbasis pendekatan

saintifik untuk siswa kelas IV materi sifat-sifat cahaya melalui pengamatan.

2. Mengetahui kualitas LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas

IV materi sifat-sifat cahaya melalui pengamatan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk sekolah

Sekolah memiliki tambahan khasanah pengetahuan tentang LKS yang baik

digunakan dalam proses pembelajaran. Sekolah dapat mengembangkan sendiri LKS

IPA berbasis pendekatan saintifik sehingga memiliki variasi yang berbeda.

1.4.2 Untuk Guru

Guru mitra dapat mengetahui cara mengembangkan dan memvalidasi LKS

IPA berbasis pendekatan saintifik. Guru juga dapat mengembangkan LKS yang lain

dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

saintifik.

1.4.3 Untuk siswa

Siswa kelas IV SD dapat mempelajari materi sifat-sifat cahaya dengan baik

dengan menggunakan LKS yang telah dikembangkan dan melewati serangkaian uji

coba secara ilmiah. Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang mampu

mengaktifkan ranah kognitif, afektif, psikomotorik, berikut pemanfaatan indera

secara maksimal, serta sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Siswa dapat

mengalami pembelajaran dengan memanfaatkan LKS berbasis pendekatan saintifik

yang telah didesain sesuai dengan 5 langkah pendekatan saitifik. Menuntun siswa

untuk belajar secara mandiri, aktif, kreatif, dan menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

9

1.4.4 Untuk peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman secara langsung tentang bagaimana cara

mengembangkan LKS IPA dengan berbasis pendekatan saintifik untuk siswa Sekolah

Dasar. Peneliti juga mendapatkan pengalaman melakukan proses pengembangan dan

validasi prosuk LKS berbasis pendekatan saintifik. Peneliti mendapatkan wawasan

dan bekal untuk mengembangkan sendiri barbagai LKS lainnya berbasis pendekatan

saintifik.

1.4.5 Untuk Prodi PGSD

Prodi PGSD memiliki pengalaman penelitian kolaboratif dengan metode

research and development yang melibatkan dosen, mahasiswa, guru dan siswa di SD

mitra. Dengan LKS yang telah dikembangkan, diuji dan divalidasi, prodi PGSD

memiliki LKS berbasis pendekatan saintifik yang semakin beragam.

1.5 Spesifikasi Produk

LKS IPA berbasis pendekatan saintifik memiliki ciri-ciri harus menarik,

bergambar, berwarna, menuntun siswa dalam melakukan setiap tahapan kegiatan, dan

mengaktifkan siswa dalam belajar. LKS yang akan dikembangkan untuk

memfasilitasi siswa dalam memahami konsep pembelajaran IPA khususnya pada

materi “Sifat-sifat Cahaya” dengan pendekatan saintifik. LKS IPA dengan

pendekatan saintifik dirasa cukup menarik untuk mengaktifkan dan menumbuhkan

motivasi siswa untuk belajar, khususnya belajar tentang materi sifat-sifat cahaya.

LKS yang dirancang khusus untuk mempelajari materi satu Kompetensi Dasar yang

memuat beberapa indikator. Siswa akan belajar secara mandiri dengan menggunakan

LKS tersebut.

LKS dirancang berdasarkan kajian SK dan KD kurikulum 2013 dengan

menggunakan pendekatan saintifik dan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan

dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan desain LKS yang sesuai dengan

keinginan siswa. Dalam pembuatan LKS ada beberapa hal yang harus

dipertimbangkan, seperti penggunaan warna, jenis kertas, penggunaan gambar,

ketebalan huruf dan juga besar kecilnya huruf. Untuk mengetahui semua itu, perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

10

melakukan analisis kebutuhan dengann cara melakukan wawancara kepada siswa

kelas IV SD.

Produk LKS yang dihasilkan didesain berbentuk buku dengan menggunakan

program Microsoft Word. LKS yang dikembangkan berdasarkan pemetaan tema SK

dan KD serta indikator. Sampul luar LKS didesain dengan menggunakan program

Corel Draw. Pemberian warna pada sampul dibuat sesuai dengan hasil dari analisis

kebutuhan siswa melalui wawancara. Format yang digunakan adalah font Comic Sans

MS, spasi 1,5 dan ukuran huruf 12, dan dicetak dengan menggunakan kertas HVS A4

80 gram.

Materi yang dibahas dalam LKS adalah materi sifat-sifat cahaya. Materi

tersebut dibuat menjadi 4 macam kegiatan sesuai dengan sifat-sifat cahaya. Yang

pertama adalah cahaya merambat lurus, kedua cahaya menembus benda bening,

ketiga cahaya dapat dibiaskan, dan keempat cahaya dapat dipantulkan. Setiap

kegiatan, dibuat sesuai dengan 5 langkah pendekatan saintifik (mengamati, menanya,

menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan). Setiap kegiatan dilengkapi dengan

langkah-langkah yang menuntun siswa untuk melakukan kegiatan selanjutnya, selain

itu, juga dilengkapi dengan bahan dan alat-alat yang mudah didapatkan ketika siswa

melakukan percobaan. Setiap tahapan percobaan telah diberi panduan berupa

langkah-langkah yang harus dilakukan oleh siswa ketika melakukan sebuah kegiatan

eksperimen baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain dilengkapi dengan

panduan, LKS ini juga memiliki gambar-gambar untuk terlihat lebih menarik

sehingga siswa tidak merasa bosan ketika mengerjakannya. Disetiap lembar kegiatan

telah diberi tempat untuk siswa menulis hasil pengamatan, pertanyaan-pertanyaan,

dan perobaan yang telah mereka lakukan sehingga siswa tidak lagi memerlukan buku

tulis yang lain untuk menuliskan hasil kegiata mereka.

1.6 Defenisi Operasional

1.6.1 Belajar adalah suatu proses yang dilakukan melalui interaksi dengan

lingkungan untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan,

memperbaiki sikap dan mengokohkan kepribadian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

11

1.6.2 Pembelajaran adalah suatu proses yang dipersiapkan untuk mendukung siswa

dalam belajar agar dapat belajar secara optimal.

1.6.3 Saintifik adalah merupakan suatu pendekatan yang memberikan kesempatan

dan peluang bagi siswa seluas mungkin untuk mengeksplor atau

mengembangkan pola pikir yang imajinatif dan kritis, hal ini dapat membantu

para siswa untuk memecahkan masalah terhadap fenomena-fenomena yang

terjadi.

1.6.4 Perkembangan anak adalah proses perubahan yang terjadi pada anak baik

secara fisik maupun psikis dan berlangsung secara sistematis, progresif, dan

berkesinambungan.

1.6.5 LKS adalah media dimana siswa dapat melakukan berbagai aktivitas belajar

yang berisi dengan soal-soal latihan dan langkah-langkah kegiatan lainnya.

1.6.6 LKS berbasis pendekatan saintifik adalah LKS yang berisi dengan langkah-

langkah kegiatan yang menuntun dan mengaktifkan siswa dalam melakukan

setiap aktifitas belajar sesuai dengan lima tahapan pendekatan saintifik

(mengamati, menanya, menalar, mencoba,dan mengkomunikasikan).

1.6.7 Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang memperlajari tentang peristiwa-

peristiwa atau fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar.

1.6.8 Sifat-sifat cahaya adalah suatu peristiwa alam yang terjadi yang dapat kita

amati setiap saat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan

kerangka berpikir.

2.1.1 Teori-teori yang mendukung

2.1.1.1 Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar bermanfaat untuk menjelaskan teori-teori tentang belajar. Teori

yang dijelaskan pada bagian ini adalah teori konstruktivisme. Konstruktivisme

merupakan persepektif psikologi dan filosofis yang memandan bahwa masing-masing

individu membangun sebagian besar dari apa yang mereka pelajari dan pahami

(Bruning, dkk dalam Schunk, 2012: 320). Pengaruh besar yang mendorong

munculnya teori konstruktivisme adala teori Piaget dan Vygotsky.

2.1.1.2 Teori belajar Piaget

Anak mengalami perkembangan kognitif yang bertahap. Tingkat

perkembangan kognitif anak menurut Piaget (Susanto, 2013: 77) yaitu periode

berpikir motorik sensorik yang mulai sejak lahir sampai kira-kira umur 2 tahun.

Periode berpikir praoperasional konkrit dimulai kira-kira umur 2 tahun sampai 7

tahun. Periode berpikir operasional konkret dimulai kira-kira umur 7 tahun sampai

umur 11 tahun, periode berpikir operasional formal dimulai sejak umur 11 tahun

sampai dewasa.

Anak SD (7-11 tahun) berada pada tahap operasional konkrit dimana anak

belajar melalui pengalaman nyata untuk memahmai hal-hal yang abstrak seperti

konsep-konsep matematika. Pada tahap operasional konkrit, siswa sudah mulai

memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah. Siswa juga

sudah memiliki kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa golongan

benda yang bervariasi tingkatannya (Susanto, 2013: 77). Selain itu, siswa sudah

mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkrit.

Pada tahap operasional konkrit, siswa mengembangkan kemampuan untuk

mempertahankan (konservasi), kemampuan mengelompokkan secara memadai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

13

melakukan pengurutan ( mengurutkan dari yang terkecil sampai paling besar dan

sebaliknya), dan mengenai konsep angka. Selama tahap ini, proses pemikiran

diarahkan pada kejadian riil yang diamati oleh siswa (Hergenhahn & Matthew, 2008:

320). Dengan demikian, siswa dapat melakukan operasi pemecahan masalah yang

agak kompleks selama masalah itu konkret dan tidak abstrak.

2.1.1.3 Teori belajar Vygotsky

Seperti teori Piaget, Vygotsky juga merupakan teori konstruktivis. Vygotsky

menempatkan lebih banyak penekanan pada lingkungan sosial sebgai fasilitator

perkembangan dan pembelajaran (Tudge & Scrimsher dalam Schunk, 2012: 337).

Vygotsky menganggap bahwa lingkungan sosial sangat penting bagi pembelajaran.

Interaksi-interaksisosial mengubah atau mentrasformasi pengalaman-pengalaman

belajar. Aktivitas sosial adalah sebuah fenomena yang membantu menjelaskan

perubahan-perubahan dalam pikiran sadar dan membentuk teori psikologis yang

manyatukan perilaku dan pikiran.

Konsep pokok dalam teori Vygotsky adalah Zone of Proximal Development

(ZPD) atau zona pengembangan proksimal. ZPD adalah perbedaan antara apayang

dapat dilakukan sendiri oleh siswa dana pa yang dapat mereka lakukan dengan

bantuan orang lain (Schunk, 2012: 341). Interaksi orang dewasa (guru) dan teman

sebaya dalam ZPD mendorong perkembangan kognitif. Tugas utama guru adalah

mengatur lingkungan pembelajaran sehingga siswa dapat membangun

pengetahuannya. Peran guru disini adalah menyajikan sebuah lingkungan yang

mendukung, bukan menyajikan penjelasan materi dan menyediakan jawaban-jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan.

Inti teori Vygotsky yaitu bahwa fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi

memiliki asal-usul dalam kehidupan sosial sejak anak berinteraksi dengan orang

dewasa yang memiliki pengalaman dalam masyarkat seperti orang tua, guru, orang

yang memiliki keahlian, teman sebaya dan sebagainya. Dalam padangan Vygotsky,

budaya dieksternalisasikan dalam kognisi individual dalam perlengkapan diri mereka,

yang tidak hanya hal-hal fisik dalam kebudayaan (Surya, 2015: 153). Perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

14

kognitif terjadi dalam kawasan perkembangan terdekat melalui interaksi anak dengan

orang dewasa melalui berbagai perlengkapan nilai-nilai, keyakinan, dan budaya.

2.1.1.4 Belajar dan pembelajaran

Belajar dalam pandangan para kognitivistik adalah dipadang sebagai proses

aktif individu dalam memproses informasi (Bruer;O’neil dan Perez; 2003 dalam

Kurniawan, 2014: 2). Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang

mendapat dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi ranah psikomotor dalam

hal ini meliputi: mendengar, melihat, mengucap. Apapun manifestasi belajar yang

dilakukan siswa hampir dapat dipastikan selalu melibatkan fungsi ranah akalnya yang

intensitas penggunaanya tentu berbeda dengan peristiwa lainnya (Syah, 2001: 94,

dalam Kurniawan, 2014: 4).

Belajar adalah perubahan kemampuan manusia yang terjadi melalui proses

pembelajaran terus-menerus, yang bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan saja.

Belajar terjadi apabila dengan stimulus pembelajaran dengan isi ingatannya

mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perilakunya berubah dari sebelum

pembelajaran dengan sesudah mengalami pembelajaran. Belajar dipengaruhi oleh

faktor internal (dalam diri siswa) dan faktor eksternal (lingkungan pembelajaran)

yang keduanya saling berinteraksi (Yao, 2015: 55). Belajar juga dapat didefenisikan

sebagai suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman (Gage dalam Ratna Willis, 1989: 11).

Konstruktivisme menyatakan bahwa siswa membentuk pemahaman-

pemahamannya sendiri mengenai suatu pengetahuan dan keterampilan (Schunk,

2012: 387). Pembentukan pengetahuan menurut teori konstruktivisme memandang

bahwa sisfat aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan

lingkungan. Dengan bantuan struktur kognitif ini, siswa menyusun pengertian

realitasnya. Interaksi kognitif akan terjadi sejauh realitas tersebut disusun melalui

struktur kognitif yang diciptakan oleh siswa sendiri. Asumsi utama konstruktivisme

adalah manusia merupakan siswa aktif yang mengembangkan pengetahuan bagi

dirinya sendiri (Schunk, 2012: 322-324). Siswalah yang harus aktif mengembangkan

pengetahuan mereka, bukan guru atau orang lain. Dengan demikian, belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

15

merupakan proses yang dialami oleh siswa melalui pengalaman langsung untuk

membangun pegetahuan, sikap, dan keterampilan dengan cara berinteraksi dengan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Kualitas belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor (Kurniawan,

2014:22). Menurut Syah (dalam Kurniawan, 2014: 22) dengan merujuk pada teori

belajar kognitif, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu dikelompokkan

dalam tiga kategori yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan yang

digunakan. Faktor-faktor ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Yang

pertama faktor internal terdiri atas unsur jasmaniah (fisiologis) dan rohaniah

(Psikologis) pebelajar. Unsur jasmaniah yaitu kondisi umum sistem otot (tonus) dan

kondisi dari organ-organ khusus terutama pancaindera. Panca indera adalah tempat

masuknya pesan ke dalam sensory register, kuat lemahnya kemampuan panca indera

akan mempengaruhi atau menentukan kuat tidaknya pesan yang masuk kedalam

sensory register dan pengolahan arus informasi dalam sistem memori.

Yang kedua adalah faktor eksternal faktor-faktor yang ada di lingkungan diri

pebelajar yang meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan

sosial yaitu keluarga, guru, dan staf sekolah, masyarakat, dan teman ikut berpengaruh

juga terhadap kualitas belajar individu. Kemudian lingkungan eksternal yang masuk

kategori non sosial diantranya yaitu keadaan rumah, sekolah, peralatan dan alam.

Faktor yang ketiga adalah faktor pendekatan belajar. Pendekatan beajar yaitu jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan mempelajari materi pelajaran. Strategi bagaimana yang

digunakan pebelajar ini akan berpengaruh terhadap kualitas belajar (Kurniawan,

2014: 23).

Pembelajaran adalah seperangkat proses internal setiap individu sebagai hasil

mentransformasi stimulus eksternal dalam lingkungan individu. Kondisi eksternal

yang diperlukan dapat berupa rangsangan yang dapat diterima indera. Kondisi

eksternal tersebut disebut dengan media dan sumber belajar. (Gane, dalam Yao, 2015:

55).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

16

2.1.1.5 Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa

setelah mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu

(Supratiknya, 2012: 5). Hasil belajar merupakan terbangunnya pengetahuan-

pengetahuan baru melalui interaksi dengan lingkungan. Hasil belajar diperoleh siswa

secara aktif dan mandiri.

Hasil belajar yang diperoleh melalui proses belajar dapat berupa kemampuan baru

sama sekali maupun penyempurnaan atau pengembangandari suatu kemampuan yang

telah dimiliki (Winkel, 2004: 61). Misalnya, seorang anak belajar berenang pada

waktu dia duduk di bangku sekolah dasar dengan mengikuti pelajaran renang yang

diselenggarakan oleh Sekolah. Pada waktu menjadi siswa Sekolah Menengah

Pertama, anak itu dapat mempelajari beberapa gaya berenang yang lain seperti gaya

kupu-kupu

Kingsley membedakan hasil belajar siswa (individu) menjadi tiga jenis yaitu: 1)

keterampilan dan kebiasaaan, 2) pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita-cita.

Setiap golongan bisa diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah

(Sudjana, 1989: 45, dalam Deni Kurniawan, 2014: 9).

2.2 Pembelajaran IPA di SD

2.2.1 Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah merupakan yang rasional dan obyektif

tentang alam semesta dengan segala isinya, (Darmojo dalam Samatowa, 2011:2).

Sains atau IPA adalah pengetahuan yang mempelajari, menjelaskan, serta

menginvestigasi fenomena alam dengan segala aspeknya yang bersifat emperis

(Putra, 2013:51). Kemudian Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 22) menambahkan

bahwa IPA merupakan ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempeljari

fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian

(event). (Fowler dalam Ahmadi, 2008: 1) bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan

dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan

terutama atas pengamatan dan induksi. Dari apa yang telah dijelaskan oleh para ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

17

tersebut dapat dijelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu

yang berkaitan dengan gejala-gejala alam yang terjadi disekitar kita dan tersusun

secara sistematis dan nyata melalui berbagai percobaan dan pengamatan yang

dilakukan oleh manusia sendiri. Dalam hal ini, pembelajaran IPA memuat berbagai

macam kegiatan dan aktivitas yang dapat mengaktifkan siswa untuk melakukan

penelitian dan bereksperimen.

Wisudawati dan Sulistiyowati (2014: 24) mengatakan hakikat IPA memiliki 4 unsur

utama, yaitu:

2.2.1.1 Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tau tentang benda, fenomena alam,

makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.

2.2.1.2 Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur

yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah, produk, sikap, dan

aplikasi. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan

kesimpulan.

2.2.1.3 Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

2.2.1.4 Apilikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-

hari.

2.2.2 Tujuan pembelajaran IPA SD

Tujuan-tujuan pembelajaran IPA di SD ditandai sebagai sesuatu yang

diharpkan dan yang akan dicapai oleh siswa setelah melalui berbagai proses dalam

pembelajaran IPA di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan

diawal pembelajaran sebagai suatu acuan untuk kegiatan pembelajaran dan proses

penilaian (Samatowa, 2011: 6). Tujuan pembelajaran IPA SD di antaranya adalah

sebagai berikut:

2.2.2.1 IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya hal itu tidak perlu dipersoalkan

panjang lebar. Artinya disini IPA merupakan suatu dasar teknologi yang

penting bagi suatu bangsa.

2.2.2.2 Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata

pelajaran yang melatih/mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

18

2.2.2.3 Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan sendiri oleh anak, maka IPA

tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.

2.2.2.4 Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk

kepribadian anak secara keseluruhan.

2.3 Pendekatan Saintifik

2.3.1 Pengertian pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik atau ilmiah merupakan suatu pendekatan yang memberikan

kesempatan dan peluang bagi siswa seluas mungkin untuk mengeksplor atau

mengembangkan pola pikir yang imajinatif dan kritis, hal ini dapat membantu para

siswa untuk memecahkan masalah terhadap fenomena-fenomena yang terjadi.

Pendekatan saintifik sendiri menurut beberapa sumber buku hampir sama diantaranya

menurut (Fadillah, 2014:176) menjelaskan pendekatan saintifik merupakan

pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati (observing),

menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan

mengkomunikasikan (communicating).

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian

rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip

melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan

masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan

dan mengkomunikasikan konsep hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan 2014:

34).

Pada penjelasan pertama tidak menyatakan secara rinci kegiatan awal yang

akan dilakukan hanya memuat 5 kegiatan utama yang akan dilakukan oleh siswa.

Berbeda dengan penjelasan yang kedua lebih detail kegiatan yang akan dilakukan.

Namun dari apa yang sudah dijelaskan oleh kedua ahli tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran dimana siswa

lebih aktif untuk melakukan kegiatan di kelas maupun di luar kelas dengan cara

mengamati sesuatu untuk menmukan masalah, kemudian menanya apa yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

19

mereka amati setelah itu mencoba untuk mendapatkan fakta yang sesungguhnya dan

menalar serta mengkomunikasikannya di depan kelas.

Langkah-langkah dalam pendekatan saintifik ini pada dasarnya merujuk pada

model penelitian yang dilakukan oleh Bacon ( dalam Putra, 1561-1626). Langkah-

langkah tersebut adalah sebagai berikut a) Mengidentifikasi masalah (dari fakta yang

ditemukan, b) Mengumpulkan data sesuai permasalahan yang ditemukan, c) Memilah

data yang sesuai dengan permasalahan yang ada, c) Merumuskan hipotesis, d)

Menguji hipotesis dengan mencari data yang lebih akurat dan faktual, dan c) Menguji

keakuratan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya agar bisa menentukan

tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

2.3.2 Ciri Karakteristik Pendekatan Saintifik

Pendekatan saitifik ini memiliki bebrapa ciri, ciri yang utama yaitu proses

dalam pembelajaran mengacu pada cara kerja atau metode ilmiahnya. Sedangkan

karakteristik kegiatan dalam pendekatan saintifik adalah mengamati, menanya,

menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Kegiatan mengamati ini memacu rasa ingin

tau siswa terhadap sesuatu permasalahan, mendorong siswa untuk selalu aktif dalam

berpikir dan membantu siswa untuk aktif dalam bertanya (Majid 2014: 211). Proses

mengamati ini sendiri dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan indra,

namun juga dapat dilakukan melalui bantuan peraralatan atau media yang akan

digunakan, seperti mikroskop, kaca pembesar termometer dan masih banyak lagi.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-

langkah berikut:

2.3.2.1 Menemukan objek yang akan diamati atau diobservasi.

2.3.2.2 Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan

diobservasi.

2.3.2.3 Menemukan secara jelas data-data yang akan diobservasi.

2.3.2.4 Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk

mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.

2.3.2.5 Menetukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

20

Kedua kegiatan dalam menanya, peran guru dalam hal ini sangat penting

untuk mengeksplorasi segala pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dan

melatih siswa untuk berpikir secara spontan. Pada kegiatan ini alangkah lebih baik

apabila guru menggali kemampuan siswa dalam bertanya. Kegiatan menanya dalam

pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun

2013 menurut adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami

dari apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai kepertanyaan bersifat

hipotetik) (Daryanto, 2014: 65). Kegiatan bertanya atau menanya sendiri mempunyai

fungsi, fungsi-fungsinya tersebut adalah sebagai berikut (Majid, 2013: 216):

1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang

suatu tema atau topik pembelajaran.

2. Mendorong dan menginspirasi siswa untuk aktif belajar, serta

mengembangkan pertanyaan dari dan bentuk dirinya sendiri.

3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan

rancangan atau solusi.

4. Membangkitkan keterampilan dalam berbicara siswa, mengajukan pertanyaan

dan memberi jawaban secara logis.

5. Mendorong partisipasi siswa dalam berdiskusi, beragumen, mengembangkan

kemampuan berpikir dan menarik kesimpulan.

Ketiga adalah mencoba, dalam kegiatan ini dapat dipadukan dengan ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik melalui memparaktekkan, mengolah, menyajikan

dan lain-lain. Kegiatan mencoba dapat dilakukan bersama dengan guru melakukan

eksperimen sederhana bersama dengan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas.

Sebelum melakukan eksperimen guru harus memperhatikan tahapan-tahapan dalam

melakukan kegiatan atau percobaan.

Keempat menalar, dalam kegiatan ini guru dapat membantu para siswa untuk

berpikir logis dan sistematis terhadap apa yang mereka observasi. Menalar dapat

mendukung pengambilan keputusan dan kesimpulan dalam melakukan suatu kegiatan

eksperimen. Kegiatan menalar, mengasosiasi dapat memberikan kesempatan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

21

siswa untuk memahami materi secara secara keseluruhan dan membuat sebuah

kesimpulan dengan singkat dan jelas.

Untuk yang terakhir yaitu mengkomunikasikan dapat dilakukan setelah siswa

melakukan percobaan. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat dilakukan melalui

menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi

(Daryanto, 2014: 80). Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru

sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut. Dari penjelasan mengenai

langkah-langkah pendekatan saintifik tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan yang mampu memberikan

kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk mengamati, menanya, mencoba,

menalar, dan mengkomunikasikan, kelima aspek tersebut dikembangkan oleh siswa

sendiri melalui pengalaman yang dialami selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

2.4 Lembar Kerja Siswa (LKS)

2.4.1 Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi

tugas yang harus dikerjakan siswa atau lembaran kegiatan yang berisi petunjuk,

langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas (Daryanto, 2014: 175-176). Tugas-

tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori atau prakatik. Struktur

penyusunan LKS secara umum antara lain judul, matapelajaran, semester, tempat,

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, indikator, informasi pendukung,

tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, dan penilaian.

Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-

lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, baik bersifat teoretis dan/atau praktis,

yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa, dan

penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain (Prastowo, 2014: 268-269). Dari

kedua pendapat ahli tersebut di atas bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan

lembaran cetak yang berisi tugas-tugas baik yang bersifat teori maupun prkatis yang

harus dikerjakan oleh siswa baik di sekolah maupun di rumah. Lembar Kerja Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

22

(LKS) tidak hanya saja berisi dengan teori-teori, namun di LKS juga terdapat

berbagai soal-soal latihan untuk menguji atau mengetahui sejauh mana siswa

memahami sebuah materi yang telah mereka pelajari.

2.4.2 Fungsi, tujuan, dan Kegunaan LKS dalam pembelajaran tematik

Andriani (dalam Prastowo, 2014: 270) menyebutkan bahwa LKS memiliki

fungsi, tujuan, dan manfaat yang berbeda-beda selama pembelajaran. Di bawah ini

akan diuraikan fungsi, tujuan, dan manfaat dari adanya Lembar Kerja Siswa. Lembar

Kerja Siswa mempunyai empat fungsi, yaitu (1) LKS sebagai bahan ajar yang bisa

meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa, (2) LKS sebagai

bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami matei yang diberikan, (3)

LKS sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas untuk berlatih. (4) LKS

memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

Adriani (dalam Prastowo 2014: 270) mengungkapkan bahwa, ada empat poin

penting yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu: (1) menyajikan bahan ajar yang

memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan; (2) menyajikan

tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan; (3)

melatih kemandirian siswa; (4) memudahkan pendidik dalam memberikan tugas

kepada siswa.

LKS banyak manfaat bagi pembelajaran tematik, diantarnya melalui LKS kita

mendapatkan kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan

materi yang dibahas (Prastowo, 2014: 270). Salah satu metode yang yang dapat

dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS yaitu

dengan menerapkan berbagai metode; (1) survey. Pada kegiatan survei, siswa

membaca secara sepintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi

jika ringkasan diberikan. (2) question. Pada kegiatan ini, siswa diminta untuk

menuliskan beberapa pertanyaanyang harus mereka jawab sendiri pada saat

membacamateri yang diberikan. (3) read. Untuk tahap membaca, siswa kita rangsang

untuk memerhatikan pengorganisasian materi, membubuhkan tanda tangan khusus

pada materi yang diberikan. (4) recite. Tahap recite atau meringkas menuntut siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

23

untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca dan siswa diminta untuk

meringkas materi dalam kalimat mereka senidiri. (5) tahap review. Pada tahap review,

siswa diminta sesegera mungkin melihat kembali materi yang sudah selesai dipelajari

sesaat setelah selesai mempelajari materi tersebut.

2.4.3 Jenis-jenis LKS

LKS yang disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas

sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan maksud dan tujuan

pengemasan materi pada masing-masing LKS tersebut, hal ini berakibat pada jenis

LKS yang bermacam-macam (Prastwo, 2014: 271) lima jenis LKS yang biasa

digunakan oleh siswa di antaranya:

2.4.3.1 LKS penemuan (membantu siswa menemukan suatu konsep)

2.4.3.2 Sesuai dengan prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika ia aktif

mengkonstruksi pengetahuan di dalam otaknya.

2.4.3.3 LKS yang aplikatif-integratif (membantu siswa menerapkan dan

mengintergrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan)

2.4.3.4 LKS yang penuntun (berfungsi sebagai penutun belajar)

2.4.3.5 LKS yang penguatan (berfungsi sebagai penguatan)

2.4.3.6 LKS yang praktikum (berfungsi sebagai petunjuk praktikum)

2.4.4 Unsur-unsur LKS

LKS terdiri dari enam unsur tama meliputi: judul, petunjuk belajar,

kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja,

dan penilaian. Secara lebih spesifik, format LKS meliputi delapan unsur, yaitu: judul,

kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan ata bahan yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang

harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan (Prastowo, 2014: 273-274).

2.4.5 Langkah-langkah pengembangan LKS

Untuk mengembangkan LKS yang baik, ada 4 langkah yang perlu ditempuh,

yaitu pertama, penentuan tujuan pembelajaran; kedua, pengumpulan materi; ketiga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

24

penyususnan elemen/unsur-unsur; dan keempat, pemeriksaan dan penyempurnaan

(Prastowo, 2014: 280 – 283).

2.4.5.1 Tentukan tujuan pemebelajaran yang akan breakdown ke dalam LKS. Dalam

langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan pembelajaran.

Perhatikan variable ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan

kejelasan.

2.4.5.2 Pengumpulan materi. Pada langkah pengumpulan materi in hal terpenting

yang perlu dilakukan adalah menentukan materi dan tugas yang akan

dimasukan dalam LKS.

2.4.5.3 Penyusunan elemen atau unsur-unsur LKS. Pada bagian inilah, kita

mengintegrasikan desain (hasil dari langkah-langkah pertama) dengan tugas (

sebagai hasil dari langkah kedua). Hasilnya kita dapat memeperoleh produk

LKS yang baik.

2.4.5.4 Pemeriksaan dan penyempurnaan. Apabila kita berhasil melakukan langakah

ketiga, tidak berarti kita dapat langsung memberikan LKS tersebut kepada

siswa. Sebelum diberikan kepada siswa, hal yang penting untuk dilakukan

melakasanakan pengecekkan kembali terhadap LKS yang sudah

dikembangkan. Ada empat variabel yang penting untuk dicermati sebelum

LKS dibagikan ke siswa, yaitu: pertama, kesesuaian desain dengan tujuan

pembelajaran yang berangkat dari kompetensi dasar.pastikan bahwadesain

yang kita tentukan dapat mengakomodasi pencapaian tujuan pembelajaran.

Kedua, kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran. Pastikan bahawa materi

yang dimasukkan kedalam LKS (baik itu materi yang kita kembangkan

sendiri ataupun materi yang kita dapatkan dari bahan yang sudah ada) sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan. Ketiga, kesesuain elemen atau

unsur dengan tujuan pembelajaran. Pastikan bahwa tugas dan latihan yang

kita berikan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, dan keempat,

kejelasan penyampaian. Apakah LKS mudah dibaca, apakah tersedia cukup

ruang untuk mengerajakan tugas yang diminta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

25

2.5 Sifat-sifat Cahaya

2.5.1 Pengertian

Cahaya adalah bentuk energi yang dapat kita lihat dengan mata. Cahaya berasal

dari radiasi elektromagnetik yang merambat dengan cepat. Cahaya berasal dari

sumber cahaya, misalnya matahari, apai, lampu dan senter. Beberapa hewan juga

dapat menghasilkan cahaya, misalnya kunang-kunang dan ikan lantera (Haryanto,

2013: 157).

2.5.2 Sifat-sifat cahaya

Cahaya memiliki sifat. Sifat-sifat cahaya itu banyak dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat cahaya antara lain merambat lurus, dapat menembus

benda bening, dapat dipantulkan, dan dapat dibiaskan.

2.5.2.1 Cahaya merambat lurus

Cahaya merambat lurus dapat diperhatikan melalui sinar matahari yang masuk

kedalam ruangan melalui celah-celah rumah yang gelap tampak seperti garis-garis

putih yang lurus. Selain itu juga cahaya sifat cahaya merambat lurus dapat dilihat

pada cahaya lampu mobil atau senter di malam hari.

2.5.2.2 Cahaya dapat menembus benda bening

Benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya disebut benda bening. Contoh

benda yang dapat ditembus oleh cahaya adalah botol, air jernih.

2.5.2.3 Cahaya dapat dipantulkan

Bendan-benda yang dapat memantulkan cahaya adalah benda yang memiliki

permukaan licin. Cermin mempnyai permukaan yang licin atau menggilap. Cermin

dapat membentuk bayangan benda. Bayangan benda itu tampak sama seperti benda

asli. Hal itu terjadi karena permukaan licin pada cermin sehingga dapat menghasilkan

pemantulan teratur. Berdasarkan permukaan nya, cermin dapat digolngkan menjadi

tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.

2.5.2.4 Cahaya dapat dibiaskan

Jika cahaya merambat melalui dua medium (zat perantara) yang berbeda,

misalnya dari udara ke air, cahaya tersebut mengalami pembiasan atau

pembelokkan.kerapatan medium berbeda-beda. Keraptan gelas bening lebih besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

26

dari pada kerapatan air jernih. Kerapatan air jernih lebih besar dari kerapatan udara

(Haryanto, 2013: 165).

Saat cahaya merambat melalui daun Zat (medium) yang berbeda

kerapatannya, cahaya dibiaskan atau dibelokkan.

a) Jika cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat,

cahaya akan dibiaskan mendekati gris normal. Misalnya, cahaya yang

merambat dari udara ke air.

b) Jika cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat,

cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya, cahaya merambat

dari kaca ke udara.

Garis normal adalah garis maya yang tegak lurus pada bidang batas kedua zat.

Dari keterangan tersebut dapat dipahami penyebab sebagian pensil yang dimasukkan

ke dalam air terlihat seperti patah. Hal ini terjadi karena bagian pensil yang tercelup

tersebut terlihat lebih tinggi dari kedudukan yang sebenarnya. Cahaya dari bagian

pensil yang tercelup, ketika keluar ke udara di bidang batas dibiaskan menjauhi garis

normal sehingga sebagian pensil tersebut terlihat lebih tinggi.

2.6 Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari informasi dengan

menggunakan sumber-sumber lain yang ada berkaitan antara penelitian ini dengan

penelitian-penelitian lain. Berikut ini adalah penelitian relevan yang dikutip dari

penelitian sikripsi penelitian dan pengembangan menggunakan pendekatan saintifik

dan pengembangan lembar kerja siswa.

Desinta (2016) bertujuan untuk meneliti pengembangan LKS Menggunakan

pendekatan saintifik pada subtema bermain di rumah teman untuk siswa kelas dua (II)

SD Negeri Kalasan I. Berdasarkan hasil validasi dua pakar kurikulum SD 2013

menunjukkan skor 3,87 (baik) dan 4,00 (baik), dua guru SD kelas II menghasilkan

skor 3,44 (baik) dan 3,93 (baik). Lembar kerja siswa tersebut memperoleh rerata skor

3,81 dengan kategori “baik”. Hal ini menunjukkan Lembar Kerja Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

27

menggunakan Pendekatan Saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk

uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar.

Dalla (2016) bertujuan untuk meneliti pengembangan LKS menggunakan

pendekatan saintifik pada subtema hidup rukun di rumah untuk siswa kelas dua (II)

SD Negeri Kalasan I. Berdasarkan hasil validasi dua pakar kurikulum 2013 SD dan

media LKS menghasilkan skor 4,0 (Baik) dan 4,06 (Baik), dua guru kelas II SD

menghasilkan skor 3,75 (Baik) dan 3,68 (Baik). Lembar Kerja Siswa tersebut

memperoleh rerata skor 3,87 dari rentang skor 1-5 dengan kategori “Baik”. Hal ini

menunjukkan lembar kerja siswa menggunakan pendekatan saintifik yang

dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dengan revisi sesuai saran

dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar.

Rachmiyati (2016) bertujuan untuk meneliti pengembangan LKS

menggunakan pendekatan saintifik subtema tugas-tugas sekolahku untuk siswa kelas

dua (II) Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil validasi dua pakar kurikulum 2013 SD dan

media LKS menghasilkan skor 4,56 (Sangat Baik) dan 4,5 (Sangat Baik), dua guru

kelas II SD menghasilkan skor 4,0 (Baik) dan 3,75 (Baik). Lembar Kerja Siswa

tersebut memperoleh rerata skor 4,20 dari rentang skor 1-5 dengan kategori “Baik”.

Hal ini menunjukkan lembar kerja siswa menggunakan pendekatan saintifik yang

dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dengan revisi sesuai saran

dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar.

Ningtyas (2015) bertujuan untuk meneliti pengembangan LKS berbasis

metode percobaan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V di Sekolah

Dasar. Hasil penelitian pengembangan kualitas media ditinjau dari aspek desain

menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2 memperoleh skor 92% dan 90% dengan rata-

rata skor 91% memiliki kriteria baik sekali. Kualitas ahli media ditinjau dari aspek

penyajian menurut ahli media 1 dan ahli media 2 memperoleh skor 89% dan 87%

dengan rata-rata skor 88% dengan kriteria baik sekali. Hasil kualitas materi ditinjau

dari aspek isi menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2 memperoleh skor 92% dan 87%

dengan rata-rata skor 89,5% memiliki kriteria baik sekali. Kualitas materi ditinjau

dari aspek pembelajaran berbasis percobaan menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

28

memperoleh skor 92% dan 85% dengan rata-rata skor 88,5% memiliki kriteria baik

sekali. Rata-rata hasil evaluasi kelas kontrol memiliki kriteria cukup yaitu 65,45%

dan rata-rata hasil evaluasi kelas eksperimen memiliki kriteria baik sekali yaitu

85,96%. Hasil dari uji normalitas memperoleh nilai signifikansi 0,897 dan 0,797 >

0,05 data berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas memperoleh nilai signifikansi

0,856 > 0,05 data bersifat homogen. Hasil uji hipotesis pada uji t diperoleh nilai

signifikansinya adalah 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan nilai antara kelas kontrol

dan kelas eksperimen yang menggunakan LKS berbasis metode percobaan.

Kasih (2012) bertujuan untuk meneliti pengembangan LKS menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema cara menjaga

kerukunan untuk kelas V sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan LKS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS bergambar layak digunakan untuk

pembelajaran materi cara menjaga kerukunan untuk kelas V sekolah dasar. Hal

tersebut ditunjukkan oleh: (1) hasil dari penilaian ahli materi, kualitas LKS ditinjau

dari identitas atau judul LKS, kompetensi dasar yang akan dicapai waktu

penyelesaian, peralatan atau bahan yang dibutuhkan, informasi singkat, langkah kerja,

tugas yang harus dilakukan laporan yang ahrus dikerjakan, masalah yang

ditampilkan, aspek yang dikembangkan penguasaan EYD dan bagaimana tampilan

dari LKS tersebut termasuk dalam kategori “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,8

dan 4,09 lembar kerja siswa layak untuk digunakan.

Edeltrudis (2012) bertujuan untuk meneliti pengembangan LKS menggunakan

pendekatan sanitifik pada subtema hewan di sekitarku untuk siswa kelas dua sekolah

dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahawa LKS dengan menggunakan pendekatan

saintifik layak digunakan dengan validasi berpedoman pada 16 aspek yaitu (1)

kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) rumusan petunjuk/instruksi LKS, (3) rumusan

kegiatan pembelajaran dalam LKS, (4) ketercapaian indicator/tujuan pembelajaran

dalam kegiatan pembelajaran, (5) bahasa yang digunakan dalam LKS, (6) tampilan

LKS, (7) penggunaan kata Tanya mengapa dan bagaimana dalam LKS, (8) menanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

29

(9) mengamati, (10) mencoba, (11) menganalisis, (12) menalar, (13)

mengomunikasikan, (14) keterpaduan antar mata pelajaran, (15) suasana

pembelajaran, dan (16) reflekasi. Hasil validasi dua ahli media LKS menghasilkan

skor 3,93 (baik) dan 4,06 (baik). Validasi dari dua guru kelas menghasilkan skor 4,12

(baik) dan 3,93 (baik). LKS menggunakan pendekatan saintifik tersebut

menghasilkan rerata skor 4,01 dari rentang skor 1-5 dan termasuk dalam kategori

“baik”. Hal ini menunjukkan LKS menggunakan pendekatan saintifik yang

dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalamkegiatan pembelajaran di

kelas II sekolah dasar dengan revisi yang sesuai saran.

Berdasarkan penelitian di atas dapat dilihat kesamaan dan perbedaannya.

Penelitian yang dilkaukan oleh Prasiwi berkaitan dengan penggunaan pendeketan

saintifik pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan energi siswa kelas IV.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Yasni berkaitan dengan pengembangan

Lembar Kerja Siwa (LKS) dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah pada siswa sekolah dasar. Kemudian penelitian yang di lakukan oleh

Edeltrudis berkaitan dengan penelitian pengembangan LKS menggunakan

pendekatan saintifik pada subtema hewan di sekitarku untuk siswa kelas II SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

30

3.6 Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Penelitian yang Relevan

2.7 Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyusun kerangka berpikir tentang

pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD

materi daur hidup jenis makhluk hidup. Seiring dengan dicanangkannya inovasi

pendidikan dalam bidang kurikulum yang mengacu pada kurikulum 2013, diharapkan

dapat memberikan perubahan positif pada proses pembelajaran dan cara belajar yang

lebih ideal. Tentunya harapan tersebut harus didukung dengan ketersediaan LKS yang

layak dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru dalam mengelola

kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keterbatasan media

pembelajaran, yaitu penggunaan lembar kegiatan siswa (LKS) sebagai sumber

belajar, sarana pembelajaran yang belum sebanding dengan jumlah siswa sehingga

pembelajaran berpusat pada guru, berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal

ini menjadi pertimbangan untuk mengembangkan pembelajaran. Perencanaan

Desinta (2016)

LKS, Pendekatan Saintifik,

Subtema bermain di Rumah teman

Kelas II

Ningtyas (2015)

LKS, Metode Percobaan, IPA,

Kelas V

Edeltrudis (2012) pengembangan

LKS menggunakan pendekatan

Sanitifik pada subtema hewan di

sekitarku untuk siswa kelas dua

sekolah dasar

Rachmayani (2016)

LKS, Pendekatan Saintifik,

Subtema Tugas-tugas

Sekolahku, Kelas II

Dalla (2016)

LKS, Pendekatan Saintifik,

Subtema Hidup Rukun di Rumah,

Kelas II

Kasih (2012) melakukan penelitian

“pengembangan lembar kerja siswa

kelas V sekolah dasar”

Pengembangan LKS berbasis pendekatan Saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

31

pembelajaran yang efektif dan terpadu dilakukan dengan memperhatikan karakteristik

siswa, standar dan tujuan pembelajaran, strategi, media dan kesesuaian konteks

pembelajaran serta evaluasi hasil belajar siswa. Pengelolaan strategi pembelajaran

melalui pemilihan metode mengajar tertentu dalam mencapai tujuan pembelajaran

akan mempengaruhi media yang digunakan.

Lembar kerja siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik dapat menjawab

kebutuhan guru dan siswa. Pendekatan saintifik sangat menekankan pada keaktifan

siswa dalam lingkungan belajar yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan

memberikan ruang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya secara aktif

mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk

mengidentifikasi masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan oleh peneliti guru memiliki

kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. LKS yang

digunakan oleh guru dan siswa masih berisi materi

3.8 Pertanyaan Penelitian

3.7.1 Bagaimana proses pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis

pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi Sifat-sifat Cahaya?

3.7.2 Bagaimana kualitas Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis pendekatan

saintifik untuk siswa kelas IV materi Mendeskripsikan Sifat-sifat Cahaya?

3.7.3 Bagaimana peningkatan hasil tes setelah menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa SD kelas IV materi

sifat-sifat cahaya.

3.7.4 Bagaimana dampak Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis pemdekatan

saintifik untuk siswa SD kelas IV materi sifat-sifat cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

32

BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi penelitian, setting penelitian, rancangan

penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian pengembangan

atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tersebut (Sugioyono, 2012: 407). Berdasarkan pengertian

tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS IPA berbasis

pendekatan saintifik materi sifat-sifat cahaya. Penelitian ini dibatasi sampai pada

tahap uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan LKS

oleh siswa dalam memahami materi sifat-sifat cahaya di kelas IV SD. Selain itu, hasil

dari penelitian ini berupa sebuah LKS sifat-sifat cahaya berbasis pendekatan saintifik

tematik integaratif.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek penelitian,

lokasi penelitian, dan waktu penelitian.

3.2.1 Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa SD kelas IV semester

genap tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa yang dipilih sebanyak lima (5) siswa,

yang terdiri dari tiga (3) siswa putra, dan dua (2) siswi putri. Pemilihan sekelompok

siswa tersebut didasarkan pada pemerolehan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dan pemerolehan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

3.2.2 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah LKS IPA berbasis pendekatan saintifik.

LKS ini dibuat untuk siswa kelas IV sekolah dasar dengan materi sifat-sifat cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

33

Peneliti ingin mengembangakan LKS tersebut untuk mempelajari sifat-sifat cahaya

dalam mata pelajaran IPA kelas IV SD semester 2.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian R&D ini dilaksanakan di SD Negeri Perumnas Condongcatur,

Yogyakarta sebagai lokasi uji coba lapangan terbatas. Peneliti memilih sekolah ini

sebagai sampel karena secara umum prestasi siswa di bidang akademik cukup baik,

nilai akreditasi sekolah “A”. Selain itu, lokasi sekolah yang berada di kawasan

Yogyakarta. Alasan selanjutnya adalah kemampuan siswa yang beragam dan

karakteristik siswa yang berbeda-beda, misalnya saja nilai siswa yang berbeda satu

dengan yang lain.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juli 2015 hingga

Desember 2017. Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung kurang lebih selama

enam bulan.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk LKS dalam

penelitian R&D ini, peneliti mengadopsi model yang dikembangkan oleh (Dick &

Carey 2003 dalam Setyosari, 2013: 230 – 235). Terdapat sepuluh langkah dalam

penelitian dan pengembangan tersebut yaitu: 1) analisis kebutuhan dan tujuan, 2)

analisis pembelajaran, 3) analisis pembelajaran dan konteks, 4) merumuskan tujuan

performansi, 5) mengembangkan instrumen, 6) mengembangkan strategi

pembelajaran, 7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, 8) merancang

dan melakukan evaluasi formatif, 9) melakukan revisi, dan 10) evaluasi sumatif.

Penelitian R&D yang akan dilakukan adalah pengembangan LKS IPA berbsis

pendekatan saintifik pada materi sifat-sifat cahaya. Langkah pengembangan LKS ini

mengikuti langkah penelitian yang dikembangkan oleh Dick & Carey. Penelitian ini

dibatasi hanya sampai pada evaluasi sumatif dan menghasilkan LKS IPA berbasis

pendekatan saintifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

34

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Dick & Carey

Dari langkah-langkah tersebut di atas, berikut penjelasan setiap tahap pada

penelitian R&D Dick & Carey (dalam Setyosari, 2013: 230 – 233).

3.3.1 Analisis kebutuhan dan tujuan

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk

yang akan dikembangkan. Kegiatan analisis kebutuhan ini peneliti mengidentifikasi

kebutuhan prioritas yang segera dipenuhi. Dengan menguji kebutuhan, peneliti akan

mengetahui adanya suatu keadaan yang seharusnya ada dan keadaan nyata dilapangan

yang sebenarnya. Dengan cara melihat kesenjangan yang terjadi, peneliti mencoba

menawarkan suatu alternatif pemecahan dengan cara mengembangkan suatu produk

atau desain tertentu.

3.3.2 Analisis pembelajaran

Langkah berikutnya, peneliti melakukan analisis pembelajaran, yang

mencakup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Hal-hal apa saja yang menjadi kebutuhan yang dirasakan “felt

need”, perlu diidentifikasi dan selanjutnya diungkapkan dalam rancangan produk

Merumuskan

tujuan khusus

Analisis

kebutuhan

dan tujuan

Merancang

dan

melakukan

evaluasi

formatif

Evaluasi

Sumatif

Analisis

pembelajaran

Mengemban-

gkan strategi

pembelajaran

Mengembang-

kan dan

memilih bahan

pembelajaran

Mengem-

bangkan

instrumen

Melakuka

n revisi

Analisis

pembelajaran

dan konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

35

atau desain yang ingin dikembangkan. Ini menjadi spesifikasi suatu produk atau

desain yang akan dikembangkan lebih lanjut dan memiliki kekhasan tersendiri.

3.3.3 Analisis pembelajaran dan konteks

Analisis ini bisa dilakukan secara bersamaan dengan analisis pembelajaran,

atau dilakukan setelah analisis pembelajaran. Dengan menganalisis pembelajaran dan

konteks, yang mancakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal pembelajaran

dalam latar pembelajaran, juga termasuk karakteristik latar pembelajaran tersebut

dimana pengetahuan dan keterampilan baru akan digunakan. Langkah 2) dan 3) dapat

dilakukan baik secara berurutan, atau secara bersamaan.

3.3.4 Merumuskan tujuan performansi

Merumuskan tujuan performansi atau unjuk kerja dilakukan setelah analisis-

analisis pembelajaran dan konteks. Merumuskan tujuan unjuk kerja ini dilakukan

dengan cara menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang

berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran rumusan operasional

ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, prosedur yang dikembangkan.

3.3.5 Mengembangkan instrumen

Langkah berikutnya adalah mengembangkan instrument assessment, yang

secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional (sebagaimana yang

dikemukakan di depan). Tugas mengembangkan instrument ini menjadi sangat

penting. Instrumen dalam hal ini bisa berkaitan langsung dengan tujuan

operasionalyang ingin dicapai berdasarkan indikato-indikator tertentu, dan juga

instrumen untuk mengukur perangkat produk atau desain yang dikembangkan.

Instrumen yang berkaitan dengan tujuan khusus berupa tes hasil belajar, sedangkan

instrumen yang berkaitan dengan perangkat produk atau desain yang dikembangkan

dapat berupa kuesioner atau daftar cek.

3.3.6 Mengembangkan strategi pembelajaran

Mengembangkan strategi pembelajaran yang secara spesifik untuk membantu

pembelajaran mencapai tujuan khusus. Strategi pembelajaran tertentu yang dirancang

khusus untuk mencapai tujuan dinyatakan secara eksplisit oleh peneliti. Strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

36

pembelajaran yang dirancang ini juga berkaitan dengan produk atau desain yng ingin

dikembangkan.

3.3.7 Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran

Langkah ini merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh peneliti.

Pengembangan dan pemilihan bahan pembelajaran, yang dalam hal ini dapat berupa

bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar, dan media lain yang

dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan. Produk atau desain yang

dikembangkan berdasarkan tipe, jenis, dan model tertentu peru diberikan argumen

atau alasan mengapa memilih dan mengembangkan berdasarkan tipe atau model

tersebut.

3.3.8 Merancang dan melakukan evaluasi formatif

Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang

dilaksanakan oleh peneliti selama proses, prosedur, program, atau produk yang

dikembangkan. Evaluasi formatif ini dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektifitas.

Dick & Carey merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri

ata tiga langkah:

3.3.8.1 Uji coba prototipe bahan secara perorangan (one–to–one–try out); uji coba

perorangan ini dilakukan untuk memperoleh masukan awal tentang produk

atau rancangan tertentu. Uji coba perorangan dilakukan kepada subjek 1-3

orang. Setelah dilakukan uji coba perorangan, produk atau rancangan direvisi.

3.3.8.2 Uji coba kelompok kecil (small group try out). Uji coba ini melibatkan subjek

yang terdiri atas 6-8 subjek. Hasil uji coba kelompok kecil ini dipakai untuk

melakukan revisi produk atau rancangan.

3.3.8.3 Uji coba lapangan (field try out). Uji coba lapangan ini yang melibatkan

subjek dalam kelas yang lebih besar yang melibatkan 15-30 subjek.

Selama uji coba ini peneliti melakukan observasi dan wawancara. Dengan demikian,

peneliti melakukan pendekatan kualitatif disamping data kuantitatif (hasil tes skala

sikap, rubrik dan sebagainya). Hasil validasi dari merancang dan melakukan evaluasi

formatif ini kemudian diapakai untuk melakukan revisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

37

3.3.9 Melakukan revisi

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program atau

produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap

tujuh langkah pertama yaitu tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran,

perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau performansi, butir tes, strategi pembelajaran,

dan bahan-bahan pembelajaran.

3.3.10 Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat

efektifitas produk, program, proses secara keseluruhan dibandingkan dengan program

lain. Keperluan pengembangan ini biasanya peneliti hanya menggunakan samapi pada

langkah ke Sembilan, yaitu evaluasi formatif dimana rancangan, proses, program

sudah dianggap selesai. Akan tetapi, untuk keperluan uji efektifitas rancangan, prose,

program secara menyeluruh diperlukan uji atau evaluasi secara eksternal. Dengan

demikian diperoleh tingkat efesiensi, efektifitas, dan daya Tarik rancangan, proses dan

program secara menyeluruh.

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian dalam menghasilkan suatu produk harus menggunakan penelitian

dan pengembangan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Dalam hal ini yaitu

peneliti menggunakan penelitiaan dan pengembangan dalam menguji keefektifan

penggunaan LKS dengan menggunakan pendekatan sanitifik pada matapelajaran IPS

materi sifat-sifat cahaya.

Langkah-langkah prosedur pengembangan tersebut akan dijelaskan pada

gambar 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

38

langa

LANGKAH I

Analisis

kebutuhan

Analisis

pembelajaran Analisis

siswa

Merumuskan

tujuan

LANGKAH II

LANGKAH III

Mengembangkan

instrumen

Rubrik penilaian

ahli validasi

instrumen

Pretest

Posttest LANGKAH IV

Mengembangkan

strategi

Mengembangkan isi LKS

LANGKAH V

LANGKAH VI

Evaluasi Formatif Uji coba

lapangan terbatas Penilaian ahli

Dosen IPA Guru SD Siswa Kelas IV SD LANGKAH VII

Revisi Sesuai dengan

komentar dari ahli

LANGKAH VIII

Evaluasi Sumatif

Persentase Peningkatan Posttest Pretest

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

39

3.4.1 Analisis Kebutuhan

Pada tahap pertama, peneliti melakukan dua analisis kebutuhan yang terdiri dari

analisis siswa dan analisis pembelajaran. Berikut penjelasan dari kedua analisis

tersebut.

3.4.1.1 Analisis Pembelajaran

Setelah melakukan analisis siswa, peneliti melakukan analisis pembelajaran

berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri

Perumnas Condongcatur. Saat peneliti melakukan observasi, ternyata guru tidak

menggunakan LKS dalam mendukung proses pembelajaran, melainkan guru lebih

dominan menggunakan buku siswa dan cenderung ceramah di kelas. Selain itu, guru

juga terpaku pada power point yang ditampilkan di layar LCD dan guru hanya

membaca materi yang telah dituliskannya di power point tersebut. Kemudian, guru

tidak mengajak siswa aktif melakukan suatu kegiatan, melainkan guru hanya meminta

siswa untuk mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa yang telah disampaikan

oleh guru. Paparan mengenai hasil analisis siswa dan analisis pembelajaran tersebut

menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.

3.4.1.2 Analisis Siswa

Peneliti melakukan analisis siswa berdasarkan observasi yang dilakukan

pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Observasi

dilaksanakan pada tanggal 25 juli 2016. Hasil yang diperoleh melalui observasi

tersebut adalah ketika guru menjelaskan materi pembelajaran, banyak dari siswa yang

tidak memperhatikan dengan baik dan cenderung berbicara dengan temannya. Selain

itu, tidak ada keaktifan yang muncul saat guru bertanya mengenai materi yang

disampaikan. Siswa cenderung diam saja dan hanya mengangguk-anggukan kepala

ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan kembali materi yang

disampaikan. Kemudian, ada siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja, karena

merasa materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru membosankan dan sulit

untuk dipahami. Hal ini dapat dibuktikan ketika guru bertanya kepada siswa, sebagian

besar siswa diam dan tidak bisa menjawab ketika ditunjuk dan jawaban yang

disampaikan kurang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

40

3.4.2 Merumuskan Tujuan Khusus

Pada tahap kedua, peneliti merumuskan tujuan khusus berdasarkan empat

karakteristik LKS berbasis pendekatan saintifik sebagai berikut (1) mengarahkan

siswa aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; (2) mengajak siswa untuk

mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah, dan lingkungan

masyarakat; (3) mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya secara mandiri;

dan (4) mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan pendekatan saintifik

yaitu lain mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.

Berdasarkan empat tujuan LKS menjadi pedoman bagi peneliti dalam penyusunan

LKS.

3.4.3 Mengembangkan Instrumen

Pada tahap ketiga, peneliti melakukan pengembangkan instrumen dengan cara

merumuskan soal pretest dan posttest, dan membuat rubrik penilaian ahli validasi

instrumen. Pengujian soal pretest dan posttest dilakukan pada uji coba lapangan

terbatas di SDN Perumnas Condongcatur. Pretest dilakukan sebelum menggunakan

LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk mengetahui kondisi awal siswa.

Posttest dilakukan di akhir setelah menggunakan LKS IPA berbasis pendekatan

saintifik untuk mengetahui kemampuan yang diperoleh siswa. Peneliti menyusun dan

mengembangkan tes berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) 3.6 tentang sifat-sifat

cahaya. Peneliti mengembangkan KD tersebut menjadi empat indikator. Keempat

indikator tersebut dikembangkan menjadi 20 soal tipe pilihan ganda. Kisi-kisi soal tes

dapat dilihat pada lampiran.

3.4.4 Mengembangkan strategi

Pada tahap empat, peneliti mengembangkan strategi. Strategi pada hal ini

berkaitan dengan isi LKS yang dibuat peneliti. Adapun isi dari LKS yaitu (1) peneliti

membuat pemetaan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan

tujuan kegiatan. Pada setiap kegiatan LKS terdapat lima tahapan pendekatan saintifik

yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

41

3.4.5 Mengembangkan Isi LKS

Pada tahap kelima, peneliti mengembangkan isi LKS. Pengembangan tersebut

berdasarkan pemetaan KI dan KD yang telah dilakukan pada tahap pengembangan

strategi. Selain itu, peneliti juga menggunakan lima tahapan pendekatan saintifik.

3.4.6 Evaluasi Formatif

Pada tahap keenam, setelah produk LKS selesai dibuat, kemudian peneliti

membuat rubrik penilaian untuk validasi produk. Peneliti memilih dua ahli yaitu ahli

IPA dan guru SD. Setelah ahli memberikan validasi kepada produk LKS dan

dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka langkah selanjutnya adalah peneliti

melakukan uji coba lapangan terbatas kepada enam siswa kelas IV SDN Perumnas

Condongcatur.

3.4.7 Revisi

Pada tahap ketujuh, peneliti melakukan revisi produk LKS berdasarkan

komentar dari ahli validasi dan hasil wawancara terhadap siswa setelah menggunakan

LKS IPA berbasis pendekatan saintifik.

3.4.8 Evaluasi Sumatif

Pada tahap kedelapan, peneliti melakukan pengolahan data berdasarkan hasil uji

coba lapangan terbatas kepada enam siswa kelas IV SD N Perumnas Condongcatur.

Pengolahan data tersebut bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pretest dan

posttest, serta mengetahui keefektifan penggunaan LKS.

3.5 Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Teknik

pengumpulan data kualitatif diperlukan untuk melengkapi dan mengonfirmasi data

yang telah diperoleh secara kuantitatif, seperti yang dikemukakan oleh Krathwohl

(2004: 546) bahwa setiap studi eksperimental selalu dianjurkan memasukkan unsur-

unsur kualitatif untuk mengangkat sudut pandang subjek penelitian .Pengumpulan

data dimaksud untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan,

dan informasi yang dapat dipercaya (Widoyoko, 2015: 33). Pengumpulan data dapat

dilakukan dengan wawancara, kuesioner, observasi dan gabungan dari ketiganya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

42

(Sugiyono, 2014: 187). Selain itu, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

tes dan analisis dokumen (Widayoko, 2015: 33). Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan kuesioner. Wawancara dilakukan

pada saat survei kebutuhan di SD N Perumnas Condongcatur dengan wali kelas IV.

Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui produk LKS yang menggunakan

model pembelajaran berupa pendekatan saintifik mengacu pada kurikulum 2013 dan

kuesioner digunakan pada saat validasi desain.

3.5.1 Observasi

Observasi dilakukan sebagai pengumpulan data bila penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, suatu proses kerja, gejala alam, dan responden yang kecil

(Sugiyono, 2010: 203). Observasi ini dilakukan sebatas mengamati aktivitas

pembelajaran yang dilakukan guru.

3.5.2 Wawancara

Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan

secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan

(Sudijono, 2011: 82). Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat

evaluasi, yaitu:

3.5.2.1 Wawancara terpimpin (guide interview) yang juga sering dikenal dengan

istilah wawancara berstruktur (structured interview) atau wawancara

sistematis (systematic interview).

3.5.2.2 Wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) yang sering dikenal dengan

istilah wawancara sederhana (simple interwiew) atau wawancara tidak

sistematis (non-systematic interview), atau wawancara bebas.

Sugiyono (2012: 137) mengatakan bahwa wawancara ini bertujuan untuk

mengetahui survei kebutuhan, sehingga mendapatkan informasi secara langsung dari

pihak yang diwawancarai oleh peneliti, atau mendapatkan jawaban dari responden

dengan jalan melakukan Tanya jawab sepihak. Sugiyono (2014: 194) menjelaskan

bahwa wawancara digunaka sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

43

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Dari pendapat kedua ahli tersebut di atas maka wawancara merupakan salah

satu teknik pengumpulan data dalam melakukan sebuah penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan secara akurat dan mendalam.

3.5.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumulan data yang efesien bila peneiti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden

(Sugiyono, 2012: 142).

Sugiyono, (2014: 199) mengatakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan secara dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

Kuesioner juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian

hasil belajar. Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik, dapat pula

diberikan kepada orangtua mereka. Pada umunya tujuan penggunaan angket atau

kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data

mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis

tingkah laku dan proses belajar mereka (Sudijono, 2011: 84). Kuesioner bertujuan

untuk memvalidasi dan membantu peneiti dalam melakukan revisi atas pembelajaran.

Dengan adanya kuesioner ini, digunakan untuk membuat daftar cocok (check list)

atau deretan pertanyaan dimana cara menjawabnya tinggal memberi centang (√),

daftar cocok digunakan untuk mempermudah dan mempercepat pengisisan dalam

mendapatkan informasi yang diperlukan, sifatnya praktis, hemat waktu, biaya, dan

tenaga.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner dalam beberapa

hal yaitu analisis kebutuhan dan validasi produk. Kuesioner analisis kebutuhan

diberikan kepada guru dan siswa kelas IV SD N Perumnas Condongcatur untuk

menganalisis kebutuhan terkait LKS dan pendekatan saintifik. Kuesioner validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

44

produk ditujukan kepada ahli-ahli untuk menilai kelayakan LKS yang dibuat. Selain

kepada para ahli, kuesioner validasi produk juga diberikan kepada siswa untuk

menilai kelayakan LKS yang dibuat setelah uji coba terbatas.

3.5.4 Tes

Teknik pengumpulan data menggunakan tes bertujuan untuk mengukur

kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2006: 223). Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan pretest dan posttest. Pretest dan posttest tersebut

digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum dan setelah

menggunakan LKS dalam uji coba terbatas. Pretest dilakukan sebelum uji coba

terbatas dan posttest dilakukan setelah uji coba terbatas.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian (Sanjaya, 2014: 247). Peneliti menggunakan beberapa instrumen di

antaranya adalah kuesioner, pedoman wawancara, dan matriks triangulasi untuk

teknik nontes dan soal pretest-postest untuk teknik tes.

3.6.1 Pedoman Observasi

Observasi dilaksanakan pada pembelajaran IPA kelas IV SD N Perumnas

Condongcatur dan penerapan pendekatan saintifik serta penggunaan LKS IPA. Aspek

yang di observasi ketika pembelajaran IPA kelas IV adalah ketersediaan LKS IPA,

pelaksanaan lima tahapan pendekatan saintifik, dan partisipasi siswa. Peneliti

mencatat hal-hal ynag berkaitan dengan aspek yang diobservasi setiap rentang waktu

tertentu. Kisi-kisi observasi pembelajaran IPA kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran IPA kelas IV

No Kisi-kisi Observasi Objek yang diamati

1 Ketersediaan LKS IPA untuk mengajar Sudah ada

2 Kesulitan belajar yang dialami siswa

dalam mengikuti 5 tahapan pendekatan

saintifik pada pembelajaran IPA

Siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti

5 tahapan pendekatan saintifik pada

pembelajaran IPA

3 Partisipasi siswa dalam mengikuti

praktikum IPA

Siswa kurang aktif dalam mengikuti

praktikum IPA dan guru cenderung ceramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

45

Pedoman observasi telah divalidasi oleh guru SD setara. Uji validitas pada

instrumen non tes yang digunakan untuk mengukur sikap adalah validitas konstruk

(Sugiyono, 2014: 170). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu

instrumen mengukur konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan

instrumen (Widoyoko, 2012: 145). Karena itu, pedoman observasi tersebut diuji

dengan uji validitas konstruk. Selain itu, peneliti juga menggunakan pendapat para

ahli (expert judgement) untuk meminta pendapat tentang instrumen yang telah

disusun. Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli tersebut, diperoleh hasil

rerata skor validasi pedoman observasi. Hasil validasi pedoman observasi dapat

dilihat pada lampiran.

3.6.2 Pedoman Wawancara

Wawancara ditujukan kepada beberapa narasumber yaitu Kepala Sekolah,

Guru kelas IV dan siswa kelas IV SD N Perumnas Condongcatur. Wawancara yang

dilakukan bertujuan untuk menganalisis kebutuhan LKS IPA dan pendekatan

saintifik.

3.6.2.1 Wawancara Kepala Sekolah

Pengumpulan data melalui wawancara yang pertama ditujukan kepada kepala

SD N Perumnas Condongcatur. Teknik wawancara yang dipilih adalah teknik

wawancara terencana-tidak terstruktur sehingga peneliti hanya menyusun rencana

wawancara, tetapi tidak menggunakan format dan urutan yang baku (Yusuf,

2014:377). Adapun rencana wawancara denga kepala sekolah dapat dilihat pada tabel

3.2

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman wawancara dengan Kepala Sekolah

No Topik pertanyaan

1 Informasi berkaitan dengan sekolah

a. Kurikulum yang digunakan disekolah

b. Jumlah siswa kelas IV

2 Ketersediaan LKS di sekolah

c. LKS yang sudah ada di sekolah

d. Pengadaan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik di sekolah

e. LKS yang pernah di kembangkan oleh guru di sekolah

3 Penggunaan LKS IPA dalam pembelajaran

4 Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

46

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, peneliti mendapatkan informasi

bahwa di sekolah tersebut telah menggunakan kurikulum 2013. Ketersediaan LKS

pada setiap matapelajaran juga sudah lengkap, namun LKS yang digunakan yaitu

berupa LKS yang berisi dengan materi dan soal-soal. Selain itu LKS yang digunakan

belum memuat langkah-langkah tahapan pendekatan saintifik.

3.6.2.2 Wawancara Guru Kelas IV

Kegiatan wawancara yang kedua ditujukan kepada guru kelas IV. Wawancara

yang dilakukan menggunakan teknik wawancara terencana tidak terstruktur. Adapun

rencana wawancara dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabael 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas IV

No Topik Pertanyaan No.

Pertanyaan

1 Pemahaman guru tentang pendekatan saintifik 1 dan 2

2 Pelaksanaan lima langkah pendekatan saintifik di pembelajaran 3 dan 4

3 Kesulitan yang dihadapi guru dalam implementasi pendekatan

saintifik

5

4 Kesulitan siswa mengikuti lima langkah pendekatan saintifik 6

5 Manfaat bagi siswa setelah menerapkan pembelajaran saintifik 7

Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV, peneliti mendapatkan informasi

tentang pendekatan yang digunakan pada setiap pembelajaran khususnya pada

pembelajaran IPA. Pemahaman guru mengenai pendekatan saintifik masih kurang,

pada proses pembelajaran guru belum menerapkan lima tahapan pendekatan saintifik

secara keseluruhan.

3.6.2.3 Wawancara Siswa Kelas IV

Selain kepada guru kelas IV, kegiatan wawancara juga ditujukan kepada siswa

kelas IV. Wawancara yang dilakukan menggunakan teknik wawancara terencana-

tidak terstruktur. Adapun pedoman wawancara dengan siswa kelas IV dapat dilihat

pada tabel 3.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

47

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa Kelas IV

No Pertanyaan

1 Warna apa yang paling kamu sukai?

2 Mengapa kamu menyukai warna tersebut?

3 Gambar apa yang kamu sukai?

4 Mengapa kamu menyukai gambar tersebut?

5 Kamu meyukai LKS yang seperti apa?

a. Bergambar

b. Berisi dengan soal-sola latihan

c. Memiliki warna

6 Apakah LKS membantumu dalam memahami materi yang

diberikan oleh guru?

7 Ukuran huruf pada LKS yang kamu sukai seperti apa?

a. Besar

b. Sedang, atau

c. Kecil

8 Apakah Bahasa yang digunakan dalam LKS mudah dipahami?

9 Apakah kamu memahami petunjuk yang ada dalam LKS?

Dari hasil wawancara dengan siswa kelas IV, peneliti mendapatkan informasi

mengenai LKS yang disukai oleh siswa. Secara keseluruhan siswa menyukai LKS

yang bergambar, berwarna serta terdapat kegiatan-kegiatan yang menuntun ssiwa

untuk melakukan percobaan. Selain itu siswa juga menyukai LKS yang divariasi

dengan bentuk huruf yang menarik dan berukuran sedang serta Bahasa yang mudah

dipahami.

Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh guru SD dan para ahli

(expert judgment). Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk

mengumpulkan data yang valid selama penelitian. Uji validitas pada instrumen

nontes yang digunakan untuk mengukur sikap adalah validitas konstruk (Sugiyono,

2014: 170). Validitas konstruk berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur untuk

mengukur konsep yang diukurnya (Yusuf, 2014: 47). Karena itu, pedoman

wawancara tersebut diuji dengan uji validitas konstruk. Melalui validasi konstruk

yang dilakukan oleh ahli tersebut, diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman

wawancara. Hasil validasi pedoman wawancara guru SD dan siswa dapat dilihat pada

lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

48

3.6.3 Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner dalam beberapa hal yaitu analisis kebutuhan,

validasi produk oleh para ahli, dan validasi produk melalui uji lapangan terbatas.

3.6.3.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan

Kuesioner yang digunakan adalah bentuk kuesioner tertutup dan terbuka.

Responden dapat menjawab pertanyaan secara bebas pada bentuk kuesioner terbuka.

Peneliti menentukan responden dalam analisis kebutuhan yaitu guru dan seluruh

siswa kelas IV SD N Perumnas Condongcatur. Hasil kuesioner digunakan sebagai

pertimbangan untuk membuat desain LKS yang dikembangkan. Kisi-kisi kuesioner

analisis kebutuhan disajikan dalam tabel 3.4

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Terbuka untuk Guru

No Indikator No.item

1 Pendekatan/metode/strategi pembelajaran IPA 1

2 Kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA 2

3 Pengertian pendekatan saintifik 3

4 Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA 4, 5, 6, dan 7

5 Kesulitan Implementasi pendekatan saintifik 8

Tabel 3.6 Kisi-kis Kuesioner Tertutup untuk Guru

No Indikator No.item

1 Pentingnya penggunaan media LKS 1

2 Karakkteristik LKS 2, 3, 4, 5, dan 6

3 Kebutuhan LKS dengan berbasis pendekatan saintifik 7

Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Siswa Terbuka

No Indikator No.item

1 Pentingnya penggunaan media LKS 1

2 Karakkteristik LKS 2, 3, 4, 5, dan 6

3 Kebutuhan LKS dengan berbasis pendekatan saintifik 7

4

Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner siswa Tertutup

No Indikator No. item

1 Penerapan langkah-langkah pendekatan saintifik dalam

pembelajaran IPA

8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, dan 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

49

3.6.3.2 Kuesioner Validasi Produk

Peneliti menyusun kuesioner validasi produk berdasarkan pada delapan

indikator karasteristik LKS yang digunakan dalam pengembangan produk.

Karakteristik tersebut adalah (1) Mengamati sendiri benda-benda yang ada di sekitar,

(2) Melakukan kegiatan praktikum dengan melakukan percobaan sendiri dalam

pembelajaran IPA, (3) Menggunakan majalah atau koran untuk mendapatkan

informasi lebih lanjut berkaitan dengan pembelajaran IPA, (4) Menggunakan buku-

buku di perpustakaan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut berkaitan dengan

pembelajaran IPA, (5) Menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas, (6)

Mewawancarai narasumber (guru, teman,orang tua dan sebagainya) untuk

mendapatkan informasi yang lebih lanjut berkaitan dengan pembelajaran IPA, (7)

Menggunakan poster, gambar, foto, Kliping, grafik, biografi untuk menunjukan hasil

kerja, (8) Melakukan kegiatan pembelajaran saintifik. Validasi produk dengan

kuesioner dilakukan untuk mengetahui kelayakan LKS yang dikembangkan.

Kuesioner validasi produk diisi oleh ahli yaitu ahli pembelajaran IPA dan

guru SD setara. Selain kuesioner validasi produk oleh ahli, juga terdapat kuesioner

tanggapan mengenai LKS oleh siswa. Pengisian kuesioner tanggapan mengenai

produk oleh siswa dilakukan setelah uji coba terbatas. Kuesioner validasi produk oleh

ahli dan kuesioner tanggapan mengenai LKS oleh siswa memiliki indikator yang

sama. Kisi-kisi kuesioner validasi produk oleh ahli dan tanggapan oleh siswa

disajikan dalam tabel.

Tabel 3.9 Kisi-kisi Validasi Produk

No Aspek yang dinilai

A. Aspek konten atau isi

B. Aspek tampilan

D. Aspek penggunaan dan penyajian

Kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi produk tersebut

divalidasi oleh beberapa ahli yaitu guru SD setara, guru kelas IV SD penelitian, dan

ahli pembelajaran IPA. Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk

mengumpulkan data yang valid selama penelitian. . Uji Validitas pada instrumen non

tes yang digunakan untuk mengukur sikap adalah validitas konstruk (Sugiyono, 2014:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

50

170). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur

konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan instrumen (Widoyoko, 2012:

145). Karena itu, kuesioner tersebut diuji dengan uji validitas konstruk. Melalui

validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli tersebut, diperoleh hasil rerata skor

validasi kuesioner analisis kebutuhan dan rerata skor validasi produk. Hasil validasi

kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel, sedangkan untuk siswa

dapat dilihat pada tabel. Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli dapat

dilihat pada tabel.

3.6.4 Soal Tes

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes sebagai pretest dan posttest.

Pretest dan posttest tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum

dan setelah menggunakan LKS dalam uji coba terbatas. Peneliti menyusun dan

mengembangkan tes berdasarkan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) 3.6

Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan mendeskripsikan penerapannya

dalm kehidupan sehari-hari, untuk kelas IV. Peneliti mengembangkan KD tersebut

menjadi empat indikator. Keempat indikator tersebut dikembangkan menjadi 20 soal

tipe pilihan ganda. Kisi-kisi soal tes disajikan dalam tabel 3.10

Tabel 3.10 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Pilihan Ganda

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pokok bahasan Butir soal

Memahami

pengetahuan factual

dengan cara

mengamati

(mendengar,

melihat, membaca)

dan menanya

berdasarkan rasa

ingin tahu tentanng

dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di

rumah, sekolah, dan

tempat bermain.

3.6 Memahami

sifat-sifat cahaya

melalui pengamatan

dan

mendeskripsikan

penerapannya

dalam

kehidupan sehari-

hari

3.6.3 Melakukan

percobaan

menggunakan alat

sederhana untuk

mengetahui sifat-

sifat cahaya. (

cahaya merambat

lurus, menembus

benda bening, dapat

dibiaskan, dapat

dipantulkan).

Sifat-sifat

cahaya melalui

percobaan

dengan

menggunakan

alat

3, 5, 9, 10,

14, 16, 17,

18, 19.

3.6.4

Mendeskripsikan

penerapan sifat-sifat

cahaya dalam

kehidupan sehari-

hari.

Penerapan sifat-

sifat cahaya.

1, 2, 20, 4, 6,

7, 8, 11, 12,

13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

51

Instrumen tes yang telah dibuat kemudian diuji validitasnya. Validitas

merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi dengan data yang dilaporkan

oleh peneliti (Sugiyono, 2014: 361). Validitas dilakukan untuk menjamin adanya

kesesuaian antara alat ukur dengan keadaan yang akan diukur (Purwanto, 2007: 124).

Alat ukur atau instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan

tepat mengukur apa yang hendak diukur (Widoyoko, 2015: 141).

Validitas yang dilakukan pada instrumen tes sebelum digunakan adalah

validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi (content validity) adalah

membandingkan isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Kemudian

instrumen diujikan secara empiris kepada siswa kelas IV di SD Penelitian. Data yang

diperoleh selanjutnya diolah dengn menggunakan progam SPSS 20 for Windows

untuk menganalisis item soal valid. Item soal yang valid dapat dilihat dari

perbandingan r hitung dan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka item soal

tersebut valid dan sebaliknya. Selain itu, valid atau tidaknya instrumen dapat dilihat

dari harga sig. (2-tailed). Jika harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, item soal

dikatakan valid (Widoyoko, 2012: 157). Rekapitulasi item tes yang valid dan tidak

valid setelah diolah dengan SPSS 20 for Windows dapat dilihat pada lampiran.

Setelah diuji validitasnya, selanjutnya peneliti menguji reliabilitas item soal.

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau reliable

dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dapat dipercaya

jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali

(Widoyoko, 2012: 157). Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari

nilai koefisien Alpha. Item soal diuji dengan progam komputer SPSS 16 for Windows

dengan menghitung nilai koefisien Alpha. Instrumen tes dikatakan reliabel jika

mempunyai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,6 (Nunnally 1960 dalam Ghozali,

2001: 46). Hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS 16 for Windows dapat dilihat

pada tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

52

Tabel 3.11 Aspek Penilaian Validasi Instrumen Tes

No No Aspek yang Dinilai

1 Kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator

2 Kesesuaian indikator 1 dengan item soal yang diberikan

3 Kesesuaian indikator 2 dengan item soal yang diberikan

4 Kesesuaian indikator 3 dengan item soal yang diberikan

5 Kesesuaian indikator 4 dengan item soal yang diberikan

6 Kesesuaian penggunaan bahasa dengan bahasa Indonesia baku

7 Kesesuaian penulisan kalimat pertanyaan

Selanjutnya, validitas konstruk (construct validity) adalah membandingkan

aspek yang diukur dengan kajian teori tertentu (Sugiyono, 2014: 172-177). Validitas

konstruk dilakukan untuk mengetahui konstruksi soal yang dibuat terkait dengan

kesesuaian materi, bahasa dan penulisan soal. Validitas isi dan validitas konstruk

tersebut dilakukan oleh ahli yakni ahli pembelajaran IPA dan guru SD setara.

Instrumen tes yang sudah divalidasi oleh ahli kemudian diujikan secara

empiris kepada siswa kelas IV di SD setara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah

dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows untuk menganalisis item soal

yang valid. Item soal yang valid dapat dilihat dari perbandingan r hitung dan r tabel.

Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka item soal tersebut valid dan sebaliknya.

Selain itu, valid atau tidaknya instrumen dapat dilihat dari harga sig. (2-tailed). Jika

harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, item soal dikatakan valid (Widoyoko,

2009:137).

Setelah diuji validitasnya, selanjutnya peneliti menguji reliabilitas item soal.

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau reliable

dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dapat dipercaya

jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali

(Widoyoko, 2015: 157). Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari

nilai koefisien Alpha. Item soal diuji dengan program komputer SPSS 20 for Windows

dengan menghitung nilai koefisien Alpha Instrumen tes dikatakan reliabel jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

53

mempunyai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 (Kaplan dalam Widoyoko,

2015: 165).

Berdasarkan hasil pengolahan validitas dan reliabilitas, dipilih sebanyak 20

soal yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest. 20 soal tes tersebut kemudian

diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan kepada siswa kelas IV SD setara. Uji

keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat

pertanyaan/pernyataan dalam soal tes.

3.7 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi

digunakan untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah

ditemukan (Sugiyono, 2014: 327-328). Triangulasi dibedakan menjadi dua macam

yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik adalah

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk memperoleh data

dari sumber yang sama. Triangulasi sumber adalah penggunaan teknik pengumpulan

data yang sama untuk memperoleh data dari sumber yang berbeda-beda (Sugiyono,

2014: 327).

Triangulasi teknik digunakan untuk memperoleh data analisis kebutuhan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam triangulasi teknik adalah observasi,

wawancara dan kuesioner. Analisis kebutuhan dilaksanakan pada tahap awal untuk

mengumpulkan data terkait LKS dan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA di

kelas IV.

Gambar 3.3 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan

Kuesioner

Observasi Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

54

Berdasarkan bagan 3.4 peneliti memperoleh data analisis kebutuhan melalui

teknik observasi, wawancara dan kuesioner. Data yang diperoleh melalui triangulasi

teknik tersebut digunakan sebagai pertimbangan peneliti dalam mengembangkan

LKS dengan melihat kebutuhan dari siswa dan guru.

Selain triangulasi teknik, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber. Peneliti

menggunakan triangulasi sumber untuk menganalisis data hasil wawancara

berdasarkan tiga sumber data.

Gambar 3.4 Trianggulasi sumber data

Berdasarkan bagan di atas, peneliti melakukan wawancara kepada tiga sumber

yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil wawancara tersebut menjadi gambaran

awal peneliti dalam mengidentifikasi masalah pada tahap awal penelitian.

3.8 Teknik Analisis data

Melalui pengumpulan data diperoleh data yang bersifat kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka yang diperoleh

dari hasil pengukuran (Widoyoko, 2015: 21). Data kualitatif adalah data yang

menunjukan suatu kualitas atau mutu dari sesuatu, dilihat dari keadaan, proses

maupun peristiwa, yang dituangkan dalam bentuk pernyataan atau kata-kata

(Widoyoko, 2015: 18). Dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif dari validasi

pedoman wawancara, validasi pedoman observasi, validasi kuesioner analisis

kebutuhan, validasi kuesioner validasi produk, uji empiris soal tes, uji keterbacaan

kuesioner dan soal tes, serta pretest dan posttest melalui uji coba terbatas. Selain itu

juga diperoleh data kualitatif. Dalam penelitian ini, data kualitatif diperoleh dari

beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara, hasil

Kepala Sekolah

Guru Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

55

kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk LKS oleh ahli,

hasil observasi, dan hasil wawancara. Data kuantitaif dan kualitatif tersebut kemudian

dianalisis. Berikut adalah pembahasan teknis analisis dari data kuantitatif dan data

kualitatif.

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif yang pertaman dilakukan dengan menggunakan skala

Likert 1-4. Skala ini digunakan dalam berbagai instrument penelitian. Setiap skala

dilengkapi dengan kriteria yang semakin memudahkan penilai dalam meberikan

penilaian. Setiap instrumen penelitian memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam

pedoman penilaiannya. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan dari penilai.

Berikut adalah instrument penelitian dan skala beserta kriterianya.

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada instrument nontes yaitu

pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner analisis kebutuhan dan

kuesioner validasi produk adalh sebagai berikut.

Nilai 4: Instrumen sudah layak digunakan tanpa diperbaiki

Nilai 3: Instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki

Nilai 2: Instrumen kurang layak digunakan dan perlu dilengkapi

Nilai 1: Instrumen tidak layak digunakan

Konstruk soal tes adalah sebagai berikut.

Nilai 4 : Soal sesuai dengan Indikator, kalimat baku dan jelas, tidak perlu

diperbaiki

Nilai 3 : Soal sesuai dengan Indikator, kalimat baku namun kurang jelas dan

perlu diperbaiki

Nilai 2 : Soal kurang sesuia dengan Indikator, kalimat baku namun kurang

jelas dan perlu diperbaiki.

Nilai 1 : Soal tidak sesuia dengan Indikator, kalimat tidak baku dan kurang

jelas serta tidak layak digunakan.

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validitas isi instrument soal tes

sebagai berikut.

Nilai 4 : Sudah sesuai dan tidak perlu diperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

56

Nilai 3 : Sudah sesuai, namun perlu diperbaiki

Nilai 2 : Kurang sesuai dan perlu diperbaiki

Nilai 1 : Tidak sesuai

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian uji keterbacaan kuesioner analisis

kebutuhan, kuesioner validasi produk dan soal tes.

Nilai 4 : Kalimat sangat jelas dan mudah dipahami

Niali 3 : kalimat jelas namun sulit dipahami

Nilai 2 : kalimat tidak jelas dan sulit dipahami

Nilai 1 : kalimat tidak jelas dan sulit dipahami

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validasi produk oleh ahli

Nilai 4 : LKS sangat sesuai dengan pernyataan

Nilai 3 : LKS sesuai dengan pernyataan, namun terdapat kekurangan

Nilai 2 : LKS kurang sesuia dengan pernyataan sehingga perlu diperbaiki

Nilai 1 : LKS tidak sesuai dengan pernyataan sehingga kurang layak untuk

digunakan

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian kuesioner tanggapan mengenai

LKS oleh siswa.

Nilai 4 : Sangat setuju

Nilai 3 : Setuju

Nilai 2 : Tidak setuju

Nilai 1 : Sangat tidak setuju

Hasil yang diperoleh dari penilaian dengan menggunakan skala Likert 1-4 kemudian

dihitung untuk memperoleh rerata penilaian. Rerata penilaian dihitung dengan rumus

pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala Likert

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

57

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh rerata nilai. Rerata

nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan dari

Widoyoko (2014: 144). Tabel 3.9 tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif menurut

Widoyoko.

Tabel 3.12 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke kualitatif

Interval Skor Kategori

3,26 – 4,00 Sangat Baik

2,51 – 3,25 Baik

1,76 – 2,50 Kurang Baik

1,00 – 1,75 Sangat Kurang

Interval skor tersebut juga dapat menunjukkan valid/tidaknya suatu

instrument.berikut adalah kategorisasi hasil skor validasi instrumen oleh ahli yang

dituangkan dalam tabel 3.10.

Tabel 3.13 Ketegorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen

Interval Skor Kategori Bobot

3,26 – 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan

2,51 – 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan namun perlu diperbaiki

1,76 – 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak

digunakan

1,00 – 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak

digunakan

Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50.

Nilai terdapat pada rentang skor 3 (kategori baik) yang berarti keseluruhan instrument

sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. Sebaliknya apabila rerata skor yang

diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka instrument tersebut dapat dikatakan tidak valid.

Analisis data kuantitatif yang selanjutnya dilakukan untuk menghitung

presentase jawaban kuesioner. Persentase dihitung dengan menggunakan rumus dari

Supraktinya (2012: 128). Rumus perhitungan persentase jawaban kuesioner.

Gambar 3.6 Rumus Perhitungan persentase jawaban pada kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

58

Dalam penelitian ini, juga digunakan tes. Tes berupa pretest dan posttest. Tes

tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan LKS sifat-sifat cahaya berbasis pendekatan saintifik melalui ujicoba

terbatas. Tipe soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Skor untuk jawaban yang

benar adalah 1 dan skor untuk jawaban yang salah adalah 0. Nilai pretest dan posttest

dihitung dengan rumus pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Perhitungan nilai pretest dan posttest

3.8.2 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif yang pertama dilakukan pada pengolahan hasil

kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti membbuat kode-kode dan tema secara

kulitatif. Kedua, peneliti menghitung beberapa kali kode dan tema tersebut muncul

dalam data teks. Ketiga, peneliti membandingkan dengan data kuanlitatif yang ada

(Creswell, 2012: 328 – 329).

Selanjutnya analisis dilakukan pada teknik wawancara dan observasi. Data

yang dihasilkan dari kegiatan wawancara diolah dengan langkah sebagai berikut.

Pertama, membaca transkrip wawancara/observasi yang sudah disusun secara

berulang-ulangdan dengan pemahaman yang baik. Kedua, menemukan kata kunci

atau tema, dan hasilnya ditulis di kolom sebelah kanan. Ketiga, membuat catatan lain

berisi interpretasi atau kesimpulan sementara. Keempat, mengumpulkan kata kunci

dan tema-tema dari daftar yang telah dibuat, Poerwandari (dalam Supratiknya, 2012:

117).

Langkah selanjutnya, data yang diperoleh diolah dengan teknik trianggulasi.

Trianggulasi dilakukan dengan menggabungkan data yang diperoleh dari tiga sumber

yaitu Kepala Sekolah, guru, dan siswa. Selain itu trianggulasi dilakukan pada teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

59

wawancara, observasi dan kuesioner, dengan demikian diperoleh data yang semakin

lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Subbab ini memaparkan proses penelitian dari persiapan sampai dengan

pelaksanaan yang meliputi potensi masalah, penyusunan rencana, pengembangan

bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas.

4.1.1 Deskripsi Potensi dan Masalah

Pada potensi dan masalah, peneliti membahas mengenai identifikasi masalah

dan analisis kebutuhan.

4.1.1.1 Identifikasi Potensi

Dari hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara

kepada Kepala Sekolah SD N Perumnas Condongcatur, peneliti menemukan bahawa

SD tersebut memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Potensi pada penelitian ini

adalah sekolah tempat dimana peneliti melakukan penelitian, telah menerapkan

penggunaan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Sekolah tersebut sudah

menggunakan LKS, namun LKS yang digunakan merupakan LKS yang biasa

digunakan oleh siswa pada umumnya yaitu LKS yang berisi materi dan soal-soal.

Potensi lain yang dimiliki oleh sekolah adalah jumlah siswa yang banyak, sehingga

peneliti tidak kesulitan ketika melakukan penelitian, baik ketika memberi pretest,

posttest, dan uji coba lapangan terbatas.

4.1.1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara.

Permasalahan yang diidentifikasi adalah permasalahan terkait dengan kesulitan

belajar yang dialami oleh siswa. Hasil dari observasi dan wawancara tersebut

kemudian dikaji dengan menggunakan cara triangulasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

61

1. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati pembelajaran IPA di kelas

IV dan ketersediaan LKS serta penerapan langkah-langkah pendekatan saintifik

berbasis Kurikulum 2013. Kegiatan observasi ini dilaksanakan di SD N Perumnas

Condongcatur. Kisi-kisi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.1. Pedoman

observasi telah divalidasi sebelum digunakan. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan LKS berbasis pendekatan saintifik

belum ada. Guru juga tidak menggunakan LKS yang berbasis pendekatan saintifik

dalam pembelajaran. Guru hanya menggunakan buku cetak atau LKS yang biasa

digunakan oleh siswa menjadi panduan ketika menyampaikan materi. Untuk

penekanan pada materi yang dianggap penting, guru hanya menuliskannya di papan

tulis dengan menggunakan kapur atau Boardmarker hitam.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKS berbasis

pendekatan saitifik serta penerapan lima langkah tahapan saintifik dalam

pembelajaran IPA di kelas IV SD N Perumanas Condongcatur belum dilaksanakan

dengan optimal. Selain itu, peneliti menemukan bahawa siswa mengalami kesulitan

belajar materi yang dijelaskan pada hari tersebut yaitu sifat-sifat cahaya. Hal tersebut

diketahui dari hasil observasi bahawa siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru, selai itu juga ketika mengerjakan soal latihan, siswa menjawab

dengan kurang tepat.

2. Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas IV, 4 siswa

kelas. IV. Sebelum dilakukan wawancara pedoman wawancara terlebih dahulu

divalidasi oleh ahli. Ahli yang melakukan validasi adalah ahli Bahasa, ahli IPA, dan

guru kelas SD setara.

Wawancara yang pertama dilakukan kepada Kepala Sekolah. Rencana

wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2. Pedoman wawancara

kepala sekolah telah divalidasi oleh ahli (expert judgment). Berdasarkan hasil validasi

pedoman wawancara kepala sekolah oleh ahli, didapatkan rerata skor 3.6. jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

62

dibandingkan dengan tabel 3.11 rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan

termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan valid

dan lauyak untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawan cara kepala

sekolah oleh ahli dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Kepala Sekolah, peneliti mendapatkan informasi bahwa di SD N Perumnas

Condongcatur telah menerapkan kurikulum 2013, penggunaan LKS sebagai salah

satu sumber belajar untuk siswa juga telah dilaksanakan, namun masih memiliki

keterbatasan karena LKS yang digunakan merupakan LKS dari Depdiknas dan belum

mengaktifkan siswa secara optimal. Penggunaan metode dan pendekatan-pendekatan

dalam kegiatan pembelaajaran juga belum dilaksanakan secara optimal oleh guru.

Lima tahapan pendekatan saintifik belum diterapkan dengan baik dikarenakan guru

masih kebingungan dalam menerapkan lima langkah tahapan tersebut secara runtun.

Wawancara yang kedua dilakukan kepada guru. Rencana wawancara dengan

guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.3. Sama halnya dengan pedoman wawancara

dengan Kepala Sekolah, pedoman wawancara guru telah divalidasi oleh ahli (expert

judgment) dengan hasil rerata skor sebesar 3,5, jika dibandingkan dengan tabel 3.11

rerata tersebut memiliki nilai kurang dari 2,50 dan termasuk dalam kategori baik.

Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar hasil

validasi pedoman wawancara guru oleh ahli dapat dulihat pada lampiran.

Wawancara kepada guru dilakasanakan pada tanggal 29 juli 2016.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, peneliti mendapatkan informasi bahwa

dalam proses pembelajaran guru telah menggunakan LKS, namun LKS yang

digunakan masih memiliki keterbatasan dan belum mengaktifkan siswa secara

optimal. LKS tersebut juga belum memuat tahapan-tahapan pendeketan saintifik

(mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan), namun hanya

berisi dengan materi dan soal-soal latihan yang seringkali dikerjakan oleh siswa di

rumah. Guru juga memaparkan mengenai penggunaan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran belum optimal, guru hanya menerapkan beberapa tahapan pendekatan

saintifik pada proses pembelajaran karena sudah terbiasa dengan metode ceramah dan

pemberian tugas kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

63

Dari hasil penjelasan guru tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan LKS dalam proses pembelajaran belum maksimal. LKS yang digunakan

belum mengaktifkan siswa secara optimal karena LKS tersebut masih berisi soal-soal

dan materi sehingga mempermudah siswa menyelesaikannya. Oleh karena itu guru

memerlukan LKS berbasis pendekatan saintifik yang dapat mengaktifkan siswa dan

belajar secara mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Wawancara ketiga ditunjukkan kepada siswa kelas IV. Rencana wawancara

dengan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.4 pedoman wawancara siwa telah

divalidasi oleh ahli dan guru SD. dengan hasil rerata skor sebesar 3,5 jika

dibandingkan dengan tabel 3.11 rerata tersebut memiliki nilai kurang dari 2,50 dan

termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan

layak digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli dapat

dulihat pada lampiran.

Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas IV SD N Perumnas

Condongcatur. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 14 September 2016. Dari hasil

wawancara kepada siswa, peneliti mendapatkan informasi bahwa siswa hanya

menggunakan LKS yang telah disediakan oleh sekolah yaitu LKS yang berisi dengan

soal-soal. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa seringkali diminta untuk mengerjakan

soal-soal yang teerdapat di dalam LKS tersebut. Untuk aktivitas belajar lainnya, siswa

jarang sekali melakukan kegiatan percobaan, pengamatan dan kegiatan-kegiatan

lainnya yang mampu membuat siswa belajara secara mandiri. Dalam pembelajaran

IPA, guru jarang sekali mengajak siswa untuk melakukan percobaan baik di dalam

kelas maupun di luar kelas, sehingga siswa terkadang merasa bosan dan jenuh

terhadap pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

64

ggg

Gambar 4.1 Triangulasi Sumber Data Wawancara Identifikasi Masalah

Berdasarkan bagan 4.1 mengenai triangulasi sumber wawancara yang dilakukan,

diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti lima langkah

pendekatan saintifik saat proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut menjadi

permasalahan karena ketersediaan dan penggunaan LKS khususnya mata pelajaran

IPA di SD N Perumnas Condongcatur masih terbatas. Sekolah masih mengandalkan

pembuatan LKS dari pemerintah. Selain itu, LKS tersebut hanya berisi soal-soal saja

tidak mengacu kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa aktif membangun

konsepnya sendiri.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara yang

telah dilakukan, dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti

Guru

Guru telah menerapkan

tahapan pendekatan

saintifik dalam proses

pembelajaran tetapi tidak

secara utuh lima langkah .

Guru kesulitan dalam

melaksanakan lima

langkah pendekatan

saintifik, karena

kemampuan setiap siswa

berbeda-beda dan

siswapun kesulitan dalam

menerapkannya.

Kepala sekolah

Sekolah sudah menyediakan LKS

tetapi LKS tersebut tidak

digunakan secara maksimal. LKS

yang digunakan tidak memuat

kegiatan-kegiatan yang

mengaktifkan siswa, melainkan

hanya berisi soal-soal saja. Selain

itu, LKS yang digunakan tidak

mengacu lima tahapan

pendekatan saintifik. Kemudian

fasilitas pembelajaran kurang

memadai juga menghambat

pelaksanaan lima tahapan

pendekatan saintifik.

Siswa

Guru tidak menggunakan LKS

dalam proses pembelajaran di

kelas, melainkan guru lebih

fokus menggunakan buku

siswa dan BSE. Selain itu,

siswa lebih menyukai LKS

yang berisi kegiatan-kegiatan

yang mengacu lima tahapan

pendekatan saintifik bukan

soal-soal saja. Kemudian, LKS

dapat membantu dalam

pemahaman materi.

Ketersediaan LKS di sekolah terkait LKS IPA materi

sifat-sifat bunyi masih terbatas dan sekolah masih

mengandalkan LKS dari pemerintah. Selain itu LKS

hanya berisi soal-soal saja dan tidak memuat kegiatan-

kegiatan siswa. Kemudian guru hanya menggunakan

metode ceramah sehingga siswa merasa bosan, karena

hanya mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa

yang disampaikan guru. Meskipun demikian minat

guru untuk membuat LKS IPA sudah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

65

lima langkah pendekatan saintifik. Pada saat wawancara, siswa mengatakan bahwa

mereka jarang sekali diajak untuk melakukan suatu kegiatan dan percobaan tentang

materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi,

bahwa siswa ketika diberi pertanyaan kepada guru cenderung tidak bisa menjawab.

Selain itu, jika guru meminta pendapat kepada siswa, tidak ada siswa yang aktif

untuk mengemukakan pendapatnya melainkan siswa cenderung berbicara sendiri

kepada teman sebangkunya. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari guru saat

wawancara. Guru mengatakan bahwa siswa ketika diminta untuk menjawab soal

hanya beberapa soal saja yang dikerjakan, apabila dikerjakan secara keseluruhan,

jawaban yang ditulis kurang tepat.

Permasalahan lain yang ditemukan adalah kurangnya penggunaan LKS yang

digunakan dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi, peneliti

menemukan bahwa guru tidak menggunakan LKS dalam mendukung proses

pembelajaran di kelas guna mengaktifkan siswa untuk melakukan suatu kegiatan.

Guru hanya menggunakan metode ceramah dan lebih fokus menggunakan buku siswa

yang diberikan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, siswa cenderung pasif dalam proses

pembelajaran, karena guru hanya menjelaskan materi secara monoton dan siswa

hanya diminta untuk mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa yang disampaikan

oleh guru tanpa ada keaktifan yang dilakukan siswa.

Meskipun demikian, sekolah sudah berusaha menerapkan kurikulum 2013

berbasis pendekatan saintifik, namun sekolah belum optimal dalam melaksanakan

lima langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan,

guru kelas sepenuhnya belum paham tentang pendekatan saintifik dan guru hanya

menerapkan beberapa langkah saja, misalnya mengamati dan mengomunikasikan.

Hal ini, juga didukung dengan kemampuan masing-masing siswa yang berbeda dalam

memahami suatu materi atau kegiatan yang sedang lakukan, sehingga guru perlu

menerapkan lima langkah pendekatan saintifik tahap demi tahap.

3. Kuesioner

Analisi kebutuhan selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu

menggunakan kuesioner. Kuesioner ditunjukkan kepada guru dan siswa. Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

66

yang pertama diberikan kepada guru. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada

guru pada tanggal 12 Agustus 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri

dari 15 pertanyaan yang merupakan pengembangan dari 5 tahapan pendekatan

saintifik. Kuesioner yang digunakan adalah bentuk kuesioner terbuka dan tertutup.

Kuesioner terbuka pada analisis kebutuhan dapat dijawab secara bebas oleh

responden. Responden pada kuesioner analisis kebutuhan ini adalah guru kelas IV di

SD N Perumnas Condongcatur. Sedangkan kuesioner tertutup, responden menjawab

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan alternatif jawaban yang sudah

ditentukan. Kuesioner terbuka berjumlah delapan pertanyaan dan kuesioner tertutup

berjumlah tujuh pertanyaan. Kuesioner siswa berjumlah 15 pertanyaan. Hasil

kuesioner tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam merancang produk LKS

IPA berbasis pendekatan saintifik. Selain itu, kuesioner tersebut dirancang

berdasarkan lima karakteristik LKS yang dikembangkan. Berikut kuesioner analisis

kebutuhan guru disajikan dalam tabel 3.5 (kuesioner terbuka), 3.6 (kuesioner

tertutup), 3.7 (Kuesioner siswa terbuka), dan 3.8 (Kuesioner siswa tertutup).

Selain memiliki jawaban yang sudah disediakan, guru juga dapat memberikan

deskripsi yang dapat memperkuat pilihan jawaban dalam kuesioner analisis

kebutuhan. Data analisis kebutuhan yang kedua diperoleh dari siswa. Kuesioner

analisis kebutuhan diberikan kepada siswa pada tanggal 29 Agustus 2016. Kuesioner

analisis kebutuhan utuk siswa terdiri dari 9 pernyataan dan 7 pertanyaan yang

merupakan pengembangan LKS dari 5 langkah pendekatan saintifik.. Hasil kuesioner

analisis kebutuhan siswa ini menjadi gabungan mengenai LKS yang pernah

digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam

mengembangkan LKS IPA. siswa juga dapat memberikan deskripsi yang dapat

memperkuat pilihan jawaban dalam kuesioner analisis (penjelasan hasil wawancara,

observasi, kuesioner)

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan

data, peneliti melakukan triangulasi teknik. Triangulasi teknik sebagai pertimbangan

dalam pembuatan LKS dengan melihat permasalahan yang dialami dan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

67

LKS dari guru dan siswa. Triangulasi teknik pengumpulan data disajikan dalam

gambar 4.2.

Gambar 4.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan bagan triangulasi teknik pengumpulan data pada gambar 4.

Terdapat tiga teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner.

Data yang diperoleh dari wawancara yaitu sekolah telah menggunakan LKS namun,

masih menggunakan LKS yang berisi materi dan soal-soal. Guru masih kesulitan

dalam menerapkan 5 tahapan pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA di sekolah

dasar.

Data yang diperoleh melalui teknik observasi yang telah dilakukan, dapat

diketahui bahwa, guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

Guru menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Sudah menggunakan

Kurikulum 2013 namun, kegiatan belajar mengajar masih didominasi oleh guru yang

menjelaskan materi kepada siswa. Ketika guru bertanya kepada siswa, sebagian besar

siswa diam dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat.

Wawancara

Sekolah telah menggunakan

LKS. LKS yang digunakan

adalah LKS yang berisi

materi dan soal-soal. Guru

sudah menggunakan

kurikulum 2013 dan

menggunakan pendekatan

Saintifik, tetapi guru belum

menerapkan sesuai dengan 5

tahapan pendekatan saintifik.

Observasi

Guru masih banyak menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab.

Guru menuliskan materi di papan

tulis dan siswa mencatat. Sudah

menggunakan Kurikulum 2013

namun, kegiatan belajar mengajar

masih didominasi oleh guru yang

menjelaskan materi kepada siswa.

Ketika guru bertanya kepada

siswa, sebagian besar siswa diam

dan tidak dapat menjawab

pertanyaan dari guru dengan tepat.

Kuesioner

Guru dan siswa memiliki

penilaian yang baik

mengenai LKS dengan 5

tahapan pendekatan

saiktifik yang ditawarkan

dalam kuesioner. Saran

dari guru dan siswa

menjadi pertimbangan

dalam pengembangan

LKS.

Siswa membutuhkan LKS untuk membantu siswa dalam proses

pembelajaran dan menuntun siswa melakukan kegiatan secara

mandiri sesuai dengan karakteristik yang mengaktifkan siswa,

mencari sumber informasi, mengarahkan siswa untuk mandiri,

mengarahkan siswa melakukan lima tahapan pendekatan saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

68

Teknik yang terakhir adalah kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner adalah

guru dan siswa memiliki penilaian yang baik mengenai LKS dengan 5 tahapan

pendekatan saiktifik yang ditawarkan dalam kuesioner. Saran dari guru dan siswa

menjadi pertimbangan dalam pengembangan LKS.

Berdasarkan triangulasi teknik, dapat disimpulkan bahwa guru belum

maksimal dalam menerapkan 5 tahapan pendekatan saintifik. LKS yang digunakan

adalah LKS yang berisi materi dan soal-soal. Dalam pembelajaran guru masih

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa, guru menjelaskan

materi dan menuliskannya di papan tulis dan siswa mencatat.

Pada tahap ini, peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai LKS

yang diinginkan oleh siswa dan guru. Data hasil analisis kebutuhan tersebut

digunakan untuk pertimbangan dalam pembuatan desain LKS.

4.1.2 Proses Pengembangan LKS

Proses pengembangan LKS tidak harus skuensial (tidak kembali ke awal) tetapi

secara simultan. Maka yang dituliskna di bawah ini tidak harus urut, melainkan lebih

menjelaskan bagian-bagiannya.

4.1.2.1 Analisis Kebutuhan

1. Analisis Pembelajaran

Peneliti melakukan analisis pembelajaran berdasarkan observasi yang

dilakukan pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Saat

peneliti melakukan observasi, ternyata guru tidak menggunakan LKS dalam

mendukung proses pembelajaran, melainkan guru lebih dominan menggunakan buku

siswa dan cenderung ceramah di kelas. Selain itu, guru juga terpaku pada power point

yang ditampilkan di layar LCD dan guru hanya membaca materi yang telah

dituliskannya di power point tersebut. Kemudian, guru tidak mengajak siswa aktif

melakukan suatu kegiatan, melainkan guru hanya meminta siswa untuk

mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa yang telah disampaikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

69

Paparan mengenai hasil analisis siswa dan analisis pembelajaran tersebut menjadi

pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.

2. Analisis siswa

Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi pada pembelajaran IPA

kelas IV SD N Perumnas Condongcatur. Observasi dilaksanankan pada tanggal 27

Juli 2016. Hasil yang diperoleh melalui observasi tersebut adalah guru masih banyak

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Guru menjelaskan

dengan menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Di SD tersebut telah

menggunakan Kurikulum 2013, tetapi ketika guru bertanya kepada siswa, sebagian

besar siswa diam dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat.

Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang terlihat, sehingga

kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru yang menjelaskan materi kepada

siswa. Setelah guru menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang

terdapat di LKS. LKS yang digunakan oleh siswa berupa LKS yang biasa digunakan

pada umum nya, LKS tersebut masih terdapat materi dan soal-soal latihan sehingga

mempermudah siswa mengerjakannya.

4.1.2.2 Merumuskan Tujuan Khusus

Pada tahap kedua, peneliti merumuskan tujuan khusus yaitu membuat LKS

berdasarkan berbasis pendekatan saintifik dengan karakteristik, (1) LKS yang

mengarahkan siswa aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; (2) LKS yang

mengajak siswa untuk mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah,

dan lingkungan masyarakat; (3) mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya

secara mandiri; dan (4) mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan

pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

mengomunikasikan. Berdasarkan empat tujuan LKS menjadi pedoman bagi peneliti

dalam penyusunan LKS.

Berdasarkan empat karakteristik LKS tersebut, maka langkah selanjutnya

adalah peneliti menjabarkan empat karakteristik itu menjadi sembilan ciri khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

70

untuk menggambarkan isi LKS secara keseluruhan yaitu, 1) memberikan

petunujuk/tugas pada siswa untuk mencari informasi di buku paket, koran, dan

majalah, 2) siswa melakukan wawancara dengan narasumber, 3) siswa melakukan

kegiatan percobaan, 4) siswa membuat poster, gambar untuk menyampaikan hasil

kerjanya, 5) siswa melakukan kegiatan pangamatan, 6) siswa melakukan kegiatan

bertanya kepada guru, orang tua, dan teman terhadap masalah-masalah yang belum

mereka ketahui/pahami, 7) diskusi dengan teman, 8) siswa melakukan identifikasi, 9)

siswa membuat rangkuman.

4.1.2.3 Mengembangkan Instrumen

Pada tahap ketiga, peneliti menggunakan instrumen berbentuk pilihan ganda

berupa pretest dan posttest dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas

penggunaan LKS. Berikut jenis dan tujuan instrumen yang disajikan pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Jenis dan Tujuan Instrumen

Jenis instrumen Tujuan instrument

Rubrik penilaian kualitas LKS Untuk mengtahui kualitas LKS (aspek konten dan Bahasa,

isi, tampilan, penggunaan, dan penyajian)

Soal pilihan ganda Untuk mengetahui tangkat efektivitas penggunaan LKS

Pengembangkan instrumen dengan cara merumuskan soal pretest dan posttest,

dan membuat rubrik penilaian ahli validasi instrumen. Pengujian soal pretest dan

posttest dilakukan pada uji coba lapangan terbatas di SD N Perumnas Condongcatur.

Pretest dilakukan sebelum menggunakan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik

untuk mengetahui kondisi awal siswa. Posttest dilakukan di akhir setelah

menggunakan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk mengetahui kemampuan

yang diperoleh siswa. Peneliti menyusun dan mengembangkan tes berdasarkan

Kompetensi Dasar (KD) 3.6 tentang sifat-sifat cahaya. Peneliti mengembangkan KD

tersebut menjadi empat indikator. Keempat indikator tersebut dikembangkan menjadi

20 soal tipe pilihan ganda. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada lampiran.

Setelah menyusun instrumen tes, peneliti membuat rubrik penilaian validasi

berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Kemudian, soal divalidasi oleh ahli (expert

judgment) dan diujikan secara empiris kepada enam siswa kelas IV SD N Perumnas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

71

Condongcatur. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan progam

SPSS 20 for Windows untuk menganalisis item soal valid. Item soal yang valid dapat

dilihat dari perbandingan p < 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka item

soal tersebut valid dan sebaliknya. Selain itu, valid atau tidaknya instrumen dapat

dilihat dari harga sig. (2-tailed). Jika harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, item

soal dikatakan valid (Widoyoko, 2012: 157). Rekapitulasi item tes yang valid dan

tidak valid setelah diolah dengan SPSS 20 for Windows dapat dilihat pada lampiran.

Setelah diuji validitasnya, selanjutnya peneliti menguji reliabilitas item soal.

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau reliable

dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dapat dipercaya

jika memberikan hasil yang tetap (konsisten) apabila diteskan berkali-kali

(Widoyoko, 2012: 157). Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari

nilai koefisien Alpha. Item soal diuji dengan progam komputer SPSS 20 for Windows

dengan menghitung nilai Cronbach Alpha. Instrumen tes dikatakan reliabel jika

mempunyai Cronbach Alpha sekurang-kurangnya 0,6 (Nunnally 1960 dalam Ghozali,

2001: 46). Hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS 20 for Windows dapat dilihat

pada lampiran. Berikut hasil validitas dan reliabilitas secara singkat yang disajikan

pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Perhitung Validitas Soal Pilihan Ganda

No.

item (sig. 2 tailed) Keputusan

No.i

tem (sig. 2 tailed) Keputusan

1 .001 Valid 11 .000 Valid

2 .015 Valid 12 .016 Valid

3 .000 Valid 13 .002 Valid

4 .000 Valid 14 .001 Valid

5 .001 Valid 15 .000 Valid

6 .000 Valid 16 .001 Valid

7 .002 Valid 17 .015 Valid

8 .000 Valid 18 .000 Valid

9 .004 Valid 19 .016 Valid

10 .002 Valid 20 .000 Valid

Tabel 4.3 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Cronbach’s Alpha N of Items

.770 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

72

Jika harga Alpha Cronbach di atas 0.60, suatu konstruk sudah dianggap reliabel

(harga Alpha Cronbach 0.77 sudah di atas 0.60 maka 20 item soal dikatakan sudah

reliabel).

4.1.2.4 Mengembangkan Strategi

Pada tahap empat, peneliti mengembangkan strategi. Strategi pada hal ini

berkaitan dengan isi LKS yang dibuat peneliti. Adapun isi dari LKS yaitu (1) peneliti

membuat pemetaan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan

tujuan kegiatan. Pada setiap kegiatan LKS terdapat lima tahapan pendekatan saintifik

yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Berikut

pemetaan KI, KD, Indikator, dan tujuan kegiatan yang telah disajikan pada tebel

berikut.

Tabel 4.4 Pemetaan KI, KD, dan Indikator serta Tujun Kegiatan

KI KD Indikator Tujuan kegiatan

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati dan

menanyakan

berdasarkan rasa

ingin tahu tentang

dirinya, makhuluk

ciptaan Tuhan dan

kegiatannya. Dan

benda-benda yang

dijumpainya di

rumah, sekolah, dan

tempat bermain

3.6 Memahami sifat-

sifat cahaya melalui

pengamatan dan

mendeskripsikan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

3.6.3 Melakukan

percobaan

menggunakan alat

sederhana untuk

mengetahui sifat-sifat

cahaya. ( cahaya

merambat lurus,

menembus benda

bening, dapat

dibiaskan, dapat

dipantulkan).

1. Siswa mampu

melakukan percobaan

dengan menggunakan alat

sederhana untuk

mengetahui :

a. cahaya dapat merambat

lurus

b. cahaya dapat menembus

benda bening

c. cahaya dapat dibiaskan

d. cahaya dapat

dipantulkan

3.6.4 Mendeskripsikan

penerapan sifat-sifat

cahaya dalam

kehidupan sehari-hari.

Siswa mampu

mendeskripsikan sifat-sifat

cahaya serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-

hari.

4.1.2.5 Mengembangkan Isi LKS

Pada tahap kelima, peneliti mengembangkan isi LKS. Pengembangan tersebut

berdasarkan pemetaan KI dan KD yang telah dilakukan pada tahap pengembangan

strategi. Selain itu, peneliti juga menggunakan lima tahapan pendekatan saintifik.

Dari pemetaan KI dan KD yang telah dilakukan, peneliti membagi materi menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

73

empat kegiatan. Dalam setiap kegiatan, peneliti memuat 5 tahapan pendekatan

saintifik secara runtun. Berikut kegiatan berdasarkan 5 tahapan pendekatan saintifik

dapat dilihat pada gambar.

1. Konsep Pembuatan LKS

Konsep pembuatan LKS berbasis pendekatan saintifik merupakan

pengembangan LKS kurikulum 2013 mata pelajaran IPA untuk mempelajari sifat-

sifat cahaya. Berdasarkan LKS pada kurikulum 2013, peneliti mengembangakan

sebuah LKS yang berfungsi untuk mempelajari sifat-sifat cahaya. Nama LKS yang

dikembangkan adalah LKS berbasis pendekatan saintifik. Hal yang dikembangkan

dari LKS asli adalah lima tahapan pendekatan saintifik.

LKS yang biasanya dikerjakan oleh siswa di sekolah dikembangkan menjadi lebih

menarik dengan menambahkan beberapa gambar dan warna. Peneliti membuat LKS

dengan materi sifat-sifat cahaya. Dalam LKS tersebut peneliti mengembangkan

kegiatan yang dilakukan oleh siswa, berupa langkah-langkah percobaan dan materi

serta bahan yang digunakan untuk percobaan. Kegiatan di dalam LKS dibagi menjadi

4 kegiatan, dalam setiap kegiatan telah dilengkapi dengan kolom tempat untuk siswa

menuliskan hasil dari kegiatan yang telah mereka lakukan. Kolom-kolom tersebut

didesain dengan menggunakan aplikasi Microsoft Word.

2. Pengumpulan Bahan

Berdasarkan analisis kebutuhan, beberapa bahan yang diperlukan, disini

peneliti mencari informasi mengenai bentuk LKS yang menarik. Beberapa bahan

yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kertas Ivory 230 gram,

kertas HVS 80 gram, mika sebanyak 6 lembar dan kertas karton yang telah di beri

lubang berbentuk bintang untuk melakukan percobaan. Kertas Ivory digunakan

sebagai sampul halaman depan dan belakang (cover) LKS. Pemilihan kertas Ivory

sebagai sampul halaman depan dikarenakan kertas Ivory memiliki bentuk yang halus

dan tegak sehingga tidak mudah robek atau terlipat ketika siswa menggunakannya.

Pemilihan kertas HVS 80 gram sebagai kertas yang digunakan untuk mencetak LKS,

karena HVS berukuran 80 gram lebih tebal, sehingga ketika siswa menuliskan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

74

kegiatan yang telah dilakukannya di dalam setiap lembar LKS tidak mudah koyak

dan juga tidak mudah di tembus oleh tintah pensil atau bolpoin yang digunakan oleh

siswa untuk menulis.

3. Pembuatan LKS

Pengembangan desain pada penelitian ini yaitu dengan mengembangkan LKS

berbasis pendekatan saintifik. LKS dibuat dengan menggunakan Microsoft Word

sehingga sangat mudah untuk digunakan. Halaman sampul dibuat dengan

menggunakan aplikasi Corel Draw agar terlihat lebih menarik. Pewarnaan pada

sampul LKS telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga tidak terlalu

mencolok. Format penulisan isi LKS menggunakan huruf Comic Sans MS, dengan

ukuran font 12, spasi 1,5 dan margin A4.

Materi yang disajikan dalam LKS ini didasari dari hasil pemetaan SK, KD,

dan Indikator pada matapelajaran IPA, materi yang terdapat dalam LKS ini adalah

sifat-sifat cahaya. Materi tersebut dibagi menjadi empat kegiatan dalam satu LKS.

Setiap kegiatan dibuat berdasarkan lima tahapan pendekatan saintifik, selain lima

tahapan tersebut setiap kegiatan dilengkapi dengan petunjuk dan langkah-langkah

untuk mempermudah siswa melakukan percobaan. Di dalam LKS telah disediakan

ruang berupa kolom-kolom untuk menuliskan hasil kegiatan yang telah dilakukan

oleh siswa. Kolom-kolom tersebut didesain dengan menggunkan Microsoft Word.

Selain ruang berupa kolom untuk menuliskan hasil kegiatan siswa, peneliti

juga menyediakan tabel untuk menuliskan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh

siswa. Tabel dibuat dengan menggunakan Microsoft Word. Setiap kegiatan di dalam

LKS, peneliti memberikan beberapa gambar, tujuannya untuk mempermudah siswa

dalam mengetahui objek atau benda yang mereka amati. Di setiap awal kegiatan,

terdapat komik atau cerita yang mencerminkan isi materi dalam kegiatan tersebut.

Komik atau cerita dibuat secara sederhana sehingga siswa dapat memahaminya.

Isi LKS ini memuat langkah-langkah, petunjuk, dan percobaan serta bahan

dan alat yang dibutuhkan siswa untuk melakukan percobaan. Pada setiap kegiatan

terdapat lima langkah pendekatan saintifik, lima langkah tersebut yaitu, 1)

mengamati, 2) menanya, 3) menalar, 4) mencoba, 5) mengkomunikasikan. Bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

75

dari LKS dicetak menyerupai buku dengan ukuran tinggi 25 cm, dan lebar 18 cm.

kertas yang digunakan adalah HVS B5 80 gram, cover dari LKS diprint dengan

menggunakan kertas Ivori 230 gram. Dari lima langkah tahapan pendekatan saintifi

yang terdapat di dalam isi LKS seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.3 Kegiatan Mengamati terdapat pada halaman 1 di LKS

Pada gambar tersebut, siswa di tuntun untuk melakukan pengamatan terhadap

objek yang terdapat di sekitar mereka, baik yang terdapat di dalam kelas maupun di

luar kelas. Hal ini siswa mendapatkan pengalaman secara langsung terhadap subjek

yang diamati.

Gambar 4.4 Kegiatan Menanya terdapat pada halaman 2 di LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

76

Tahapan kedua dari pendekatan saintifik yang terdapat di setiap kegiatan

dalam produk LKS yaitu menanya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak siswa

membuat pertanyaan-pertanyaan terhadap hal-hal yang belum mereka ketahui melalui

pengamatan.

Gambar 4.5 Kegiatan Menalar terdapat pada halaman 10 di LKS

Tahapan ketiga dari pendekatan saintifik yang terdapat di setiap kegiatan

dalam produk LKS yaitu menalar. Kegiatan ini bertujuan untuk menuntun siswa

menuliskan hasil pengamatan maupun percobaan yang telah mereka lakukan dalam

kegiatan pembelajaran.

Gambar 4.6 kegiatan Mencoba terdapat pada halaman 20 di LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

77

Tahapan keempat dari pendekatan saintifik yang terdapat di setiap kegiatan

dalam produk LKS yaitu mencoba. Pada kegiatan ini siswa diajak untuk melakukan

percobaan untuk membuktikan bahwa fenomena yang telah diamati benar-benar

terjadi dan dapat dibuktikan melalui percobaan sederhana. Pada bagian percobaan

peneliti juga memberi langkah-langkah kegiatan serta alat dan bahan yang dibutuhkan

oleh siswa untuk melakukan percobaan.

Gambar 4.7 Kegiatan Mengkomunikasikan terdapat pada halaman 22 di LKS

Tahapan kelima dari pendekatan saintifik yang terdapat di setiap kegiatan

dalam produk LKS yaitu mengkomunikasikan. Kegiatan mengkomunikasikan

bertujuan untuk mengajak siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan teman-

temannya, baik secara individu maupun berkelompok. Selain memuat lima tahapan

pendekatan saintifik, LKS yang dikembangkan juga memiliki karakteristik khusus,

sehingga semakin mempermudah siswa dalam mengerjakan LKS tersebut.

Karakteristik tersebut anatara lain seperti yang terdapat pada gambar berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

78

Gambar 4.8 Kegiatan Wawancara terdapat pada halaman 14 di LKS

Karakteristik pertama yang terdapat pada setiap kegiatan di LKS adalah siswa

diminta untuk melakukan kegiatan wawancara. Kegiatan wawancara ini bertujuan

untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui atau hal-hal

yang ingin mereka ketahui secara lebih mendalam. Kegiatan wawancara ini tentunya

dilakukan siswa kepada orang-orang yang memiliki pengalaman lebih, seperti guru,

orang tua atau saudara mereka. Kegiatan wawancara ini boleh dilakukan dimana saja,

baik di sekolah, di rumah, dan di lingkungan sekitar mereka.

Gambar 4.9 Kegiatan Studi pustaka (buku, majalah, koran) terdapat pada halaman 18

di LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

79

Selain siswa melakukan kegiatan wawancara, siswa juga diberi petunjuk

untuk melakukan studi pustaka dengan tujuan untuk mencari informasi-informasi

yang mendukung di buku paket, majalah atau koran. Melalui kegiatan ini, siswa akan

semakin kaya dengan pengetahuan dan sumber informasi yang banyak.

4.1.2.6 Evaluasi Formatif

Pada tahap keenam peneliti melakukan evaluasi formatif. Evaluasi formatif

dilakukan dengan dua cara yaitu penilaian kualitas produk LKS oleh ahli dan uji coba

lapangan terbatas.

Setelah produk LKS selesai dibuat, kemudian peneliti membuat rubrik

penilaian untuk validasi produk. Peneliti memilih dua ahli yaitu ahli IPA dan guru SD

setara. Untuk evaluasi formatif dilakukan dengan dua cara, yaitu penilaian kualitas

produk ahli IPA dan Guru SD. Ahli IPA yang dilibatkan adalah seorang dosen yang

telah memiliki pengalaman mengajar. Lama penilaian validasi LKS dilakukan

selama 2 minggu. Sedangkan ahli guru yang dilibatkan adalah satu orang guru kelas

IV SD. Penilaian dilakukan selama satu seminggu.

Setelah ahli memberikan validasi produk produk LKS dan dinyatakan layak

untuk diujicobakan, maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan uji coba

lapangan terbatas kepada enam siswa kelas IV SD N Perumnas Condongcatur.

Peneliti memilih enam siwa tersebut berdasarkan nilai akademik (tinggi, sedang dan

rendah) serta melalui rekomendasi dari guru. Uji coba lapangan terbatas

dilaksanakan pada tanggal 26 – 30 November 2016. Uji coba terbatas pada hari

pertama dimulai dari pukul 07.00 pagi dan selesai pada pukul 09.30 pagi, peneliti

hanya diberi waktu selama dua jam karena matapelajaran selanjutnya adalah agama,

untuk itu siswa harus kembali kedalam kelas untuk mengikuti pelajaran. Untuk hari

berikutnya, yaitu hari dimana peneliti melakukan control terhadap pengerjaan LKS

oleh siswa, peneliti memerikasa hasil kerja yang siswa lakukan di rumah serta

menanyakan kesulitan apa yang mereka temui.

4.1.2.7 Revisi

Pada tahap ketujuh, peneliti melakukan revisi produk LKS berdasarkan

komentar dari ahli validasi dan hasil wawancara terhadap siswa setelah menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

80

LKS IPA berbasis pendekatan saintifik. Hasil revisi berdasarkan komentar ahli dan

siswa disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Revisi LKS Berdasarkan Komentar Ahli dan Siswa

Sebelum direvisi Sesudah direvisi

Penulisan masih terdapat

kekurangan, seperti huruf

salah ketik, penggunaan

kalimat secara tepat serta

penggunaan tanda baca.

Telah direvisi sesuia dengan

komentar dari ahli

Kalimat yang diulang-ulang Telah direvisi sesuia dengan

komentar dari ahli

Penggunaan warna yang

terlalu gelap

Telah direvisi sesuia dengan

komentar dari ahli

4.1.2.8 Evaluasi Sumatif

Pada tahap kedelapan, peneliti melakukan pengolahan data berdasarkan hasil

uji coba lapangan terbatas kepada enam siswa kelas IV SDN Perumnas

Condongcatur. Pengolahan data tersebut bertujuan untuk mengetahui adanya

peningkatan pretest dan posttest, serta mengetahui keefektifan penggunaan LKS.

Peneliti melakukan pengolahan data dengan cara menghitung hasil pretest dan

posttest menggunakan rumus sebagai berikut.

Gambar 4.10 Rumus Perhitungan Pretest dan Posttest

4.1.3 Kualitas LKS

Kualitas LKS yang peneliti kembangkan dikatakan sangat baik berdasarkan

hasil penilaian dari ahli. Ahli IPA memberikan skor sebesar 3,79, dengan demikian

LKS yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori sangat baik. Ahli

yang kedua yang memberi penilaian pada produk LKS adalah Guru kelas IV SD

dengan skor sebesar 3,82, dengan demikian kualitas LKS termasuk dalam kategori

sangat baik. Tingkat keefektifitas (peningkatan skor pretest dan posttest) sebesar

46,6%, dan komentar-komentar siswa setelah menggunakan LKS. Berikut hasil

penilaian produk LKS oleh ahli disajikan pada tabel di bawah ini.

Peningkatan =𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

81

Tabel 4.6 Hasil Skor Penilaian Ahli

Jenis instrumen Skor kualitas instrument

(skala 1 – 4 ) Kategori

LKS Ahli IPA Guru Ahli IPA Guru

3,79 3,82 Sangat Baik Sangat Baik

Tabel 4.7 Hasil Komentar Siswa Setelah Menggunakan LKS

Aspek yang dinilai Komentar siswa

Konten atau isi Mudah dipahami, materi yang ada di dalam LKS dapat

dipahami, percobaan yang ada di LKS berhasil di

lakukan dengan baik. 5 tahapan pendekatan saintifik

dapat diikuti oleh siswa dengan baik

Tampilan Siswa senang dengan tampilan LKS karena

menggunakan gambar dan berwarna sehingga siswa

tidak merasa bosan ketika mengerjakannya.

Penggunaan bahasa Penggunaan Bahasa sangat mudah dipahami oleh siswa

sehingga pada saat mereka menggunakan LKS tidak

kebingungan.

Penggunaan dan penyajian Petunjuk yang terdapat di dalam LKS jelas, LKS

mudah dibawa kemana saja.

Berikut hasil pretest dan posttest yang disajikan pada tabel 4.7.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Siswa

No Nama Skor (Skala 1 – 100 ) Peningkatan

Skor Pretest Posttest

1 1 60 80 20

2 2 70 100 30

3 3 55 90 35

4 4 55 80 25

5 5 40 75 35

6 6 70 90 20

Rerata 58,3 85,8 27,5

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa skor pretest dan posttest meningkat

sesuai dengan selisih yang dituliskan dala tabel. Persentase tingkat efektivitas/

peningkatan skor pretest dan posttest dapat dihitung dengan menggunakan rumus di

bawah ini.

𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

82

Berdasarkan hasil perhitungan persentase tingkat efektivitas nilai pretest dan

posttest, skor pretest dan posttest menigkat sebesar 46,6%. Setelah peneliti

melakukan uji coba lapangan terbatas.

Gambar 4.11 Grafik Perbedaan Nilai Pretest dan Postest pada Masing-masing Siswa

Gambar 4.11 Rerata Skor Keseluruhan

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6

Sko

r

Nomor Siswa

pretest

posttest

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Rerata Skor Keseluruhan

Sko

r

pretest

posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

83

4.2 Pembahasan

Pengembangan LKS IPA didasarkan dari hasil identifikasi masalah melalui

wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui observasi

dan wawancara, dapat diketahui bahwa LKS yang digunakan sekolah masih berisi

materi dan soal-soal. Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode

ceramah, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran masih

berpusat kepada guru, selain itu pemahaman guru akan kurikulum 2013 masih

kurang. Guru sudah menggunakan pendekatan saintifik, tetapi belum diterapkan

secara maksimal dalam proses pembelajaran. Permasalahan yang ditemukan tersebut

tidak sesuai dengan kuesioner hasil analisis kebutuhan. Berdasarkan kuesioner hasil

analisis kebutuhan guru, diketahui bahwa sebanyak 100% guru menyetujui bahwa

penggunaan LKS IPA dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa memahami

konsep. Berdasarkan hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa, bahwa 100% siswa

menyetujui penggunaan LKS IPA dalam proses pembelajaran dapat membantu

memahami materi. Selain itu dalam proses pembelajaran guru jarang memberikan

panduan kegiatan secara tertulis dan siswa belum melakukan melakukan langkah-

langkah kegiatan pembelajaran secara mandiri. Paparan tersebut menjadi salah satu

pertimbangan peneliti dalam pengembangan LKS IPA.

Peneliti mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik. LKS IPA

adalah LKS yang berfungsi untuk mengaktifkan siswa dalam belajar secara mandiri

sesuai dengan lima tahapan pendekatan saintifik yang dilakukan siswa untuk

mendapatkan informasi dalam proses pembelajaran. Tahap pengembangan awal

peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara kepada siswa

kelas IV mengenai warna dan gambar yang disukai. Berdasarkan hasil wawancara

yang telah dilakukan kepada siswa maka peneliti membuat desain LKS sesuai dengan

warna dan gambar yang disukai tersebut.

Tahap pengembangan selanjutnya peneliti memetakan kompetensi inti (KI),

kompetensi dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran. Dari indikator yang telah

dibuat, peneliti mengembangkannya menjadi empat kegiatan umum di dalam LKS,

pada setiap kegiatan, peneliti memuat lima tahapan pendekatan sanitifik secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

84

runtun, sehingga siswa tidak mengalami kebingungan pada saat ngerjakannya. LKS

ini memiliki karakter khusus yang dibuat sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu (1)

mengarahkan siswa aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; (2) mengajak

siswa untuk mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah, dan

lingkungan masyarakat; (3) mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya secara

mandiri; dan (4) mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan pendekatan

saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. dari

empat karateristik umum tersebut, peneliti menjabarkannya menjadi sembilan

karaktersitik yang lebih spesifik menggambarkan isi LKS secara keseluruhan. Dari

karakteristik khusus tersebut, mempermudah siswa untuk mengerjakan LKS yang

dikembangkan oleh peneliti.

Pada tahap pengembangan selanjutnya yaitu peneliti membuat soal pretest dan

posttest berupa pilihan ganada serta rubrik penilaian ahli validasi produk. Tujuan dari

pembuatan instrumen tersebut adalah untuk mengetahui kualitas dari LKS yang

dikembangkan. Kualitas dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek konten

atau isi, Bahasa, tampilan, penulisan dan penggunaan huruf, penyajian, dan

penggunaan. Untuk soal pilihan ganda bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas

penggunaan LKS. Soal pretest dan posttest dikembangkan melalui pemetaan KD dan

indikator. KD dipecah menjadi dua indikator, dan dari dua indikator tersebut peneliti

membuat soal pretest dan posttest sebanyak 40 puluh soal tipe pilihan ganda. Setelah

instrumen selesai, peneliti melakukan validasi intruemen tes kepada ahli (expert

judgment), setelah validasi dilakukan dan instrumen layak untuk di uji cobakan, maka

peneliti melakukan uji coba soal tersebut kepada siswa SD kelas IV. Dari hasil

perhitungan menggunakan SPSS 20 for windows untuk menganalisis 40 item soal,

peneliti mengambil 20 item soal yang valid untuk digunakan pada uji coba terbatas.

Pegujian soal pretest dan posttest dilakukan pada uji coba lapangan terbatas di

SD N Perumnas Condongcatur. Pengujian soal pretest diujikan sebelum siswa

menggunakan LKS dan soal posttest diujikan setelah siswa menggunakan LKS.

Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa pada saat posttest lebih tinggi jika

dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada saat pretest. Siswa 1 memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

85

nilai sebesar 60 saat pretest dan 80 saat posttest, selisih nilai pretest dan posttest

adalah sebesar 20. Siswa 2 memperoleh nilai sebesar 70 saat pretest dan 100 saat

posttest, selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 30. Siswa 3 memperoleh nilai

sebesar 55 saat pretest dan 90 saat posttest, selisih nilai pretest dan posttest adalah

sebesar 35. Siswa 4 memperoleh nilai sebesar 55 saat pretest dan 80 saat posttest,

selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 25. Siswa 5 memperoleh nilai sebesar

40 saat pretest dan 75 saat posttest, selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 35.

Siswa 6 memperoleh nilai sebesar 70 saat pretest dan 90 saat posttest, selisih nilai

pretest dan posttest adalah sebesar 20.

Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa pada saat pretest dan posttest, diketahui

bahwa penggunaan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk materi sifat-sifat

cahaya dapat membantu siswa dalam memahami materi sifat-sifat cahaya. Hal ini

sesuai dengan teori Brunner, teori Piaget dan teori Vygotsky. Menurut Brunner,

individu belajar dan mengembangkan pikirannya melalui penemuan. Dari penemuan,

siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatu

penghargaan intrinsik. Siswa memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan

melalui kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah yang ada dalam LKS. Menurut

Piaget, belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema. Skema

adalah struktur kognitif seseorang untuk beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan

sekitarnya. Seorang anak akan berkembang melalui proses adaptasi. Proses adaptasi

yang dilalui anak dilakukan dengan dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi merupakan proses kognitif seseorang yang mengintegrasikan stimulus yang

berupa persepsi, konsep, hukum, prinsip ataupun pengalaman baru yang didapatkan

siswa melalui kegiatan langsung. Akomodasi merupakan rangsangan langsung yang

diberikan dari guru, orang tua, teman, dan masyarakat dalam proses belajarnya.

Sedangkan menurut Vygotsky, pembelajaran terjadi apabila siswa bekerja atau

belajar mengenai tugas-tugas yang belum dipelajari, namu tugas itu masih berada

dalam jangkauan kemampuan siswa.

Pada tahap selanjutnya adalah peneliti merancang kegiatan dari pemetaan KI,

KD, dan karakteristik LKS. Kegiatan di dalam LKS dibagi menjadi 4 kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

86

tersebut yaitu, cahaya merambat lurus, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat

dibiaskan, dan cahaya dapat menembus benda bening. Dalam setiap kegiatan, peneliti

memberikan petunjuk untuk mempermudah siswa melakukan kegiatan. Kemudian,

pada setiap kegiatan terdapat lima tahapan pendekatan saintifik yakni mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Selain lima tahapan saintifik,

pada setiap kegiatan juga terdapat karakteristik khusus LKS yaitu siswa

mengumpulkan informasi dari buku paket, koran, majalah, melakukan wawancara

dengan narasumber, melakukan kegiatan praktikum, menggunakan poster, gambar,

grafik untuk menyampaikan hasil kerjanya, melakukan kegiatan bertanya kepada

guru, orang tua,teman tentang masalah-masalah yang belum mereka ketahui atau

pahami, selain melakukan kegiatan mandiri, siswa juga melakukan diskusi bersama

teman atau kelompok dalam memecahkan suatu permasalahan.

Setelah produk LKS selesai, tahap selanjutnya peneliti melakukan validasi

kepada dua ahli, yaitu ahli IPA dan guru SD. Hasil validasi produk LKS dari ahli IPA

mendapatkan skor sebesar 3,79 dan dari guru SD mendapatkan skor sebesar 3,82.

Dalam hal ini produk LKS yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik.

Setelah ahli melakukan validasi produk LKS dan dinyatakan layak untuk diuji

cobakan, maka peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar dari ahli. Dari hasil

validasi produk yang dilakukan oleh ahli, peneliti juga membandingkan dengan hasil

validasi produk dari peneliti sebelumnya. Seperti yang dilakukan oleh Edelturdis

(2012). Penelitian dan pengembangan LKS menggunakan pendekatan sanitifik pada

subtema hewan di sekitarku untuk siswa kelas dua sekolah dasar. Berdasarkan hasil

validasi yang diperoleh dari dua ahli yaitu masing memberi skor sebesar 3,93 dan

4,06. LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik tersebut menghasilkan rerata

skor 4,01 dari rentang skor 1-5 dan termasuk dalam kategori “baik”. Peneliti

berikutnya yaitu Ningtyas (2015) dengan peneltian dan Pengembangan Lembar

Kerja Siswa Berbasis Metode Percobaan pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam Kelas V di Sekolah Dasar. Ahli validasi masing-masing memebri skor sebesar

92% dan 90% dengan rata-rata skor 91% memiliki kriteria baik sekali. Rata-rata hasil

evaluasi kelas kontrol memiliki kriteria cukup yaitu 65,45% dan rata-rata hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

87

evaluasi kelas eksperimen memiliki kriteria baik sekali yaitu 85,96%. Dengan

demikian kualitas dan tingkat efektivitas LKS berbasis pendekatan saintifik termasuk

dalam kategori sangat baik untuk membantu ssiwa dalam memahami materi

pembelajaran.

Langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan uji coba lapangan terbatas

kepada enam siswa kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Uji coba lapangan

terbatas dilakukan selama 5 hari. Sebelum melakukan uji coba, peneliti terlebih

dahulu berdiskusi dengan guru untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan

uji coba, selain itu juga peneliti memilih keenam siswa tersebut berdasarkan

rekomendasi dari guru kelas. Untuk memaksimalkan waktu supaya bisa bermanfaat

dengan baik dan ujicoba lapangan terbatas bisa berjalan lancar karena untuk uji coba

lapangan hanya diberi waktu selama 5 hari jadi peneliti harus memaksimalkan waktu

tersebut dengan sebaik-baiknya. Pada pertemuan pertama, peneliti mendata dan

memberikan arahan kepada siswa untuk mempersiapkan beberapa peralatan yang

akan mereka bawa untuk pertemuan berikutnya, seperti alat tulis dan beberapa alat

untuk percobaan sederhana mengenai sifat-sifat cahaya. Keesokan harinya, kembali

lagi ke sekolah untuk melakukan beberapa kegiatan yang terdapat dalam LKS. Untuk

kegiatan pertama sebelum siswa mengerjakan LKS, peneliti terlebih dahulu

memberikan arahan mengenai cara penggunaan LKS serta menjelaskan tujuannya,

kemudian saya mempersilahkan siswa untuk mengerjakan LKS tersebut terlebih

dahulu secara mandiri, lalu kemudian peneliti meminta mereka untuk berdiskusi di

dalam kelompok.

Berdasarkan pengamatan pada saat uji coba lapangan terbatas, peneliti melihat

bahwa siswa tersebut sangat antusias dalam mengerjakan LKS. Pertama-tama siswa

sangat tertarik dengan desain dan warna LKS karena cenderung memiliki warna yang

menarik tidak seperti LKS yang biasanya siswa miliki selama ini. Siswa juga tidak

mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS, dibuktikan pada saat peneliti

melakukan control pada hari berikutnya untuk memerikasa hasil kerja siswa yang

dikerjakan di luar sekolah.. Karena terdapat beberapa kegiatan di dalam LKS, maka

siswa boleh membawanya untuk dikerjakan di rumah sekaligus siswa melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

88

kegiatan wawancara kepada orang tua, saudara atau guru. Selain itu, juga

memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan pengamatan secara langsung

terhadap sifat-sifat cahaya yang terdapat dilingkungan sekitar siswa.

Dari hasil wawancara kepada siswa setelah menggunakan LKS, peneliti

mendapatkan respon yang sangat positif dari siswa tersebut. Berikut hasil komentar

siswa mengenai LKS yang telah siswa kerjakan. Konten dan isi yang ada di dalam

LKS mudah dipahami, materi yang ada di dalam LKS dapat dipahami oleh siswa,

percobaan yang ada di LKS berhasil di lakukan dengan baik. 5 tahapan pendekatan

saintifik dapat diikuti oleh siswa dengan baik. Siswa senang dengan tampilan LKS

karena menggunakan gambar dan berwarna sehingga siswa tidak merasa bosan ketika

mengerjakannya. Penggunaan Bahasa sangat mudah dipahami oleh siswa sehingga

pada saat mereka menggunakan LKS tidak kebingungan. Petunjuk yang terdapat di

dalam LKS jelas, LKS mudah dibawa kemana saja. Pada bagian aktivitas, siswa

sangat senang karena dapat mengalami pembelajaran secara langsung dan bukan

hanya sekedar teori, melainkan dibuktikan melalui percobaan yang dilakukan. Materi

yang tidak terlalu sulit semakin mempermudah siswa untuk melakukan kegiatan,

selain itu di dalam LKS telah terdapat petunjuk-petunjuk serta alat dan bahan yang

sangat mudah dijangkau oleh siswa pada saat melakukan kegiatan percobaan.

Selain dari hasil wawancara siswa, kualitas LKS ditentukan dari hasil

perhitungan persentase tingkat efektivitas nilai pretest dan posttest. Berdasarkan hasil

perhitungan persentase tingkat efektivitas nilai pretest dan posttest, diperoleh

peningkatan dengan skor sebesar 46,6%. Dari skor tersebut termasuk kategori

peningkatan yang baik pada hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Ningtyas yaitu

pengembangan LKS dengan menggunaan metode percobaan mendapatkan hasil dari

kelas kontrol sebesar 65,45% dan hasil evaluasi kelas ekperimen mendapatkan skor

sebesar 88,5%. Peneliti lain yang pernah melakukan penelitian pemgembangan LKS

menggunakan pendekatan saintifik yaitu Edeltrudis, berdasarkan hasil ujicoba yang

dilakukan mendapatkan rerata skor sebesar 4,01 dan termasuk dalam ketegori “sangat

baik“. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahawa LKS berbasis pendekatan saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

89

sangat bermanfaat dan dapat membantu siswa dalam meningkatkan semangat dan

hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

90

BAB V

PENUTUP

Bab V menguaraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan

saran.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA dirancang berdasarkan model yang

dikembangkan oleh Dick and Carey. Pada penelitian ini, peneliti mengadopsi

delapan langkah pengembangan yaitu 1) analisis kebutuhan, 2) merumuskan

tujuan, 3) mengembangkan instrument, 4) mengembangkan strategi, 5)

mengembangkan isi LKS, 6) evaluasi formatif, 7) revisi, dan 8) evaluasi

sumatif. LKS yang dikembangkan merupakan LKS berbasis pendekatan

saintifik untuk siswa kelas IV SD materi sifat-sifat cahaya dengan

menggunakan lima tahapan pendekatan saintifik pada setiap kegiatannya, yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.

5.1.2 Kualitas LKS IPA berbasis pendekatan saintifik siswa kelas IV SD materi sifat-

sifat cahaya adalah “sangat baik”. LKS IPA berbasis pendekatan saintifik

memiliki ciri yaitu mengaktifkan siswa belajar secara mandiri baik di dalam

maupun di luar kelas, membantu siswa untuk menemukan pengetahuannya

sendiri melalui lima langkah tahapan pendekatan saintifik yang terdapat pada

setiap kegiatan di dalam LKS. Kualitas LKS IPA diketahui melalui hasil

validasi produk dari ahli. Rerata skor yang diperoleh dari hasil validasi produk

oleh ahli adalah dari ahli IPA memberikan skor sebesar 3,79 dan Guru

meberikan skor sebesar 3,82. Uji caba lapangan terbatas LKS IPA berbasis

pendekatan saintifik menunjukkan bahawa nilai yang diperoleh siswa ketika

posttest lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nilai pretest. Selisih rerata

posttest dan pretest adalah 46,6%. Dengan demikian, LKS IPA berbasis

pendekatan saintifik dapat membantu siswa dalam mempelajari dan memahami

materi pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

91

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Kesalahan pada pemilihan beberapa gambar yang dicantumkan di dalam LKS

membuat peneliti mengulang kembali. Pada awalnya peneliti mencantumkan

gambar kartun yang banyak disukai oleh anak-anak, namun karena dirasa

kurang sesuai dengan kegiatan di dalam LKS, oleh karena itu peneliti

menggantinya dengan gambar kartun anak sekolah. Pemilihan gambar yang

tepat semakin mempermudah siswa dalam memahami isi LKS.

5.2.2 Kesalahan dalam mendesain LKS, pada awalnya peneliti mendesain LKS

dengan menggunakan aplikasi Corel Draw, namun karena aplikasi Corel Draw

bermasalah sehingga menghambat peneliti dalam proses pembuata LKS. Oleh

karena itu peneliti mendesain LKS dengan menggunakan Microsoft Word 2010.

5.2.3 Uji coba lapangan terbatas dilaksanakan dengan sedikit terburu-buru karena

hanya mendapatkan waktu empat hari. Hal ini terjadi karena menunggu hasil

validasi produk dari ahli dan juga revisi sebelum diuji cobakan, selain itu waktu

uji coba lapangan terbatas hampir berbenturan dengan ujian akhir semester.

5.3 Saran

5.3.1 Bahan dan gambar untuk LKS dipilih dengan sebaik mungkin agar mendapat

kualitas yang baik dan menarik.

5.3.2 Rancangan desain LKS sebaiknnya sudah dipikirkan terlebih dahulu sebaik

mungkin dan konsultasi kepada dosen pembimbing, sehingga pada saat

mendesain produk tidak terjadi kesalahan yang menghambat pada tahap

selanjutnya.

5.3.3 Uji coba lapangan terbatas sebaiknya dipersiapkan jauh-jauh hari dan

berkonsulatsi dengan guru yang ada disekolah. Selain itu yang harus

diperhatikan adalah jangan sampai berbenturan dengan ujian atau kegiatan

penting lainnya di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

92

DAFTAR REFERENSI

Abdullah, S. (2014). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, (2006). Prosedur penelitian (Revisi VI ed). Jakarta: PT Rineka Citra.

Ahmadi & Supatmo. (2008). Ilmu alamiah dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cresswell, W. (2012). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahar, R. W. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.

Edeltrudis. (2012). Pengembangan Lembar Kerja Siswa meggunakan pendekatan

saintifik pada subtema hewan di sekitarku untuk siswa kelas II Sekolah

dasar. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Fadillah. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Fatonah, S. & Prasetyo, Z. K. (2014). Pembelajaran SAINS. Yogyakarta: Penerbit

Ombak.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Hergenhahn, B. R. & Olson. (2010). Theories of learning, edisi ketujuh. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Hidayat, S. (2013). Pengembangan kurikulum baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21.

Bogor: Ghalian Indonesia.

Iskandar, S. M. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, DIRJENDIKTI.

Kasih, V. (2012). Pengembangan lembar kerja siswa menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema

cara menjaga kerukunan untuk kelas V Sekolah Dasar. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma (skripsi: tidak diterbitkan).

Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik. Bandung: Alfabeta.

Majid, A. (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mbetu, D (2016). Pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik pada sub

tema bermain di rumah teman untuk siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

93

Kalsan 1. Yogyakarata: Universitas Sanata Dharma (skripsi: tidak

diterbitkan).

Mustofa, M. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa berbasis observasi pada

taman sekolah sebagi sumber belajar sains di SD N 1 Tinjomoyo.

Semarang: Universitas Negeri Semarang (Skripsi tidak diterbitkan).

Ningtyas, O. (2015). Pengembangan lembar keraj siswa berbasis metode percobaan

pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V di Sekolah Dasar.

Yogyakarata: Universitas PGRI Yogyakarta (skripsi tidak diterbitkan).

Prastowo, A. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoritik dan

praktik. Jakarta: Kencana Media Group.

Pratiwi, D. (2014). Pengembangan lemabr kerja siswa berbasis pedekatan saintifik

pada tema berbagai pekerjaan di kelas IV. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Purwanto. (2007). Instrumen penelitian social dan pendidikan pengembangan dan

pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, S. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Yogyakarta: Diva

Press.

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Permata Puri

Media.

Sanjaya, W. (2014). Penelitian pendidikan jenis, metode, dan prosedur. Jakarta:

Prenada Media Group.

Setyosari, P. (2013). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:

Kencana Prenamedia Group.

Schunk. D. H. (2012). Learning theories: An educational. (Terj). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Soeratman, D. (1981). KI Hajar Dewantara. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan

Dokumen Sejarah Nasional.

Soyomukti, N. (2015). Teori-teori pendidikan; dari tradisional, (Neo) liberal,

marxis-sosialis, hingga postmodern. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Sudijono, A. (2011). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Sugiyono, A. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

94

___________. (2014). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Surya, M. (2015). Strategi kognitif dalam proses pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Susanto. (2013). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Triwiyanto, T. (2014). Pengantar pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. (2010). Pengembangan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi

Pustakarya.

Tung, Y. (2015). Pembelajaran dan perkembangan belajar. Jakarta: PT. Indeks

Wisudawati & Sulistiyowati. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi

Aksara.

Widoyoko, E. P. (2012). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

____________.(2015). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Wiyani, N. A. (2013). Desain pembelajaran pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Yusuf, A. M. (2014). Metode penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan penelitian

gabungan. Jakarta: Prenada Media Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

95

Daftar Lampiran

Lampiran 1 instrumen identifikasi masalah

Lampiran 1.1 Lembar hasil validasi pedoman observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

96

Lampiran 1.2 Lembar hasil observasi pembelajaran IPA (dari bab 4)

No Aspek Observasi Hasil Observasi

1 Ketersediaan LKS IPA untuk

mengajar

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan

pada saat pembelajaran IPA, ketersediaan

LKS pada pembelajaran sudah lengkap

bahkan pada semua matapelajaran, tetapi LKS

yang digunakan selama ini merupakan LKS

yang berisi materi dan soal-soal di dalamnya.

Sering sekali guru meminta siswa untuk

mengerjakannya sebagai PR. Terdapat

beberapa petunjuk di dalam LKS yang belum

dipahami oleh siswa.

2 Kesulitan belajar yang

dialami siswa dalam

mengikuti 5 tahapan

pendekatan saintifik pada

pembelajaran IPA

Kesulitan yang dihadapai siswa dalam

mengikuti 5 tahapan saintifik yaitu pada saat

menanya, siswa jarang sekali memberikan

pertanyaan kepada guru terhadap materi yang

sulit mereka pahami, begitu juga sebaliknya

ketika guru memberikan pertanyaan sebagian

besar siswa tidak bisa menjawab. Siswa masih

malu-malu ketika di minta maju kedepan

mempresentasikan hasil kerja kelompok atau

individu yang sudah siswa kerjakan.

3 Partisipasi siswa dalam

mengikuti praktikum IPA

Partisipasi siswa dalam mengikuti praktikum

IPA cukup baik, namun ketika siswa sudah

merasa bosan, maka siswa lebih banyak

bermain dari pada melanjutkan percobaan,

terutama ketika percobaan dilakukan di luar

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

97

Lampiran 1.3 Lembar hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah oleh ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

99

Lampiran 1.4 Transkrip wawancara dengan kepala sekolah

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

No Topik pertanyaan Hasil

1 a. Kurikulum apa yang

digunakan di sekolah?

Sekolah telah menggunakan kurikulum

2013 sejak 2014

b. Jumlah siswa kelas IV Di sekolah ini jumlah ssiwanya cukup

banyak, seluruh kelas di sekolah ini

merupakan kelas paralel 3 (a, b, c).

kelasm empat terdiri dari tiga kelas yakni

kelas a, b, dan c. jumlah siswa kelas IV

secara keseluruhan adalah 85 siswa.

2 a. LKS yang sudah ada di

Sekolah

LKS pada setiap pembelajaran sudah

lengkap.

b. LKS yang pernah

dikembangkan oleh guru di

Sekolah

Belum ada

c. Pengadaan LKS IPA

berbasis pendekatan santifik

di Sekolah

LKS berbasis pendekatan saintifik belum

ada, namun LKS yang digunakan oleh

sekolah saat ini adalah LKS yang berisi

materi dan soal-soal, dan LKS tersebut

merupakan LKS yang diterbitkan oleh

DEPDIKNAS.

3 Peggunaan LKS IPA dalam

pembelajaran

Sudah ada

4 Penelitian yang pernah dilakukan di

sekolah berkaitan dengan LKS

Belum ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

100

Lampiran 1.5 Lembar hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

102

Lampiran 1.6 Transkrip wawancara dengan guru

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU

No Pertanyaan Hasil wawancara

1 Pendekatan/strategi/metode,

apa yang bapak/ibu gunakan

dalam pembelajaran IPA?

Dalam pembelajaran, saya masih banyak

menggunakan metode ceramah dan pemberian

tugas, tanya jawab, dan diskusi.

2 Menurut bapak/ibu apa itu

pendekatan sanitifik

Ohh..pendekatan saintifik itu yang digunakan

pada kuikulum 2013 itu kan? Pendekatan

saintifik itu pembelajaran yang terdiri atas

mengamati, merumuskan pertanyaan,

mengumpulkan data,

mengasosiasi/menganalisis/mengolah data,

menarik kesimpulan dan menggkomunikasikan

hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk

memperoleh pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

3 Apakah bapak/ibu sudah

mengarahkan siswa

melakukan 5 tahapan

sanitifik?

Sudah, tapi belum secara utuh. Paling yang biasa

saya lakukan adalah menngajak siswa mengamti

gambar yang terdapat dalam buku paket, dan

sesekali saya ajak siswa untuk mengamati benda-

benda yang terdapat di sekitar mereka jika itu

materi pembelajaran pada saat itu sesuai.

4 Langkah-langkah

pendekatan saintifik apa

yang paling dominan

dilakukan?

Yang dominan saya lakukan yaitu menanya dan

terkadang mengamti juga, kalua untuk percobaan

paling pada materi yang mudah dijangkau alat

dan bahan nya dan yang terapat di sekolah saja.

Kkarena kalau saya minta anak-anak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

103

membawa dari rumah pasti tidak semua akan

membawanya.

5 Kesulitan apa saja yang

bapak/ibu guru hadapai

pada saat menerapkan

pendekatan saintifik?

Kesulitan nya mungkin penerapan setiap

tahapannya, kemudian pada tahapan percobaan,

kami tidak bisa melakukan percobaan dengan

baik karena kekurang bahan dan peralatan di

sekolah.

6 Apakah siswa mengalami

kesulitan dalam

melaksanakan 5 tahapan

pendekatan saintifik pada

pembelajaran IPA

Pastinya mengalami, terkadang pada saat saya

meminta mereka memberi pertanyaan hamper

semua tidak ada yang menjawab.

7 Menurut bapak/ibu guru,

apa manfaat bagi siswa

setelah menerapkan 5

tahapa pendekatan saintifik

Manfaat bagi siswa kalua pendekatan saintifik itu

diterapkan pasti sangat banyak ya, terutama

pastinya mereka belajar secara mandiri kemudian

mereka mengalami langsung pembelajaran itu

dan berhubungan dengan benda-benda yang

konkrit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

104

1.7 Lembar hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

106

Lampiran 1.8 T ranskrip wawancara dengan siswa

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

No Topik pertanyaan Jawaban siswa

1 Warna apa yang paling kamu

sukai. Mengapa kamu menyukai

warna tersebut?

Warna biru, merah dan hijau. Alasan

mengapa menyukai warna tersebut karena

cerah dan tidak membosankan.

2 Gambar apa yang kamu sukai.

Mengapa kamu menyukai warna

tersebut?

Gambar kupu-kupu,

3 Kamu menyukai LKS yang

seperti apa?

a. Bergambar

b. Soal-soal

c. Terdapat materi

LKS yang saya sukai adalah LKS yang

bergambar dan memiliki petunjuk yang

mudah dipahami.

4 Apakah LKS membantumu

memahami materi yang diberi

oleh guru?

Iya. LKS membantu saya untuk memahami

materi yang disampaikan oleh guru.

5 Ukuran huruf dalam LKS yang

kamu sukai seperti apa?

a. Besar

b. Sedang

c. Kecil

Ukuran huuruf di dalam LKS sebaiknya

sedang aja karena apabila kalua terlalu kecil

matanya bisa sakit.

6 Apakah Bahasa yang digunakan

dalam LKS mudah kamu

pahami?

Ada beberapa kalimat yang saya tidak

pahami, terkadang pada materi yang terdapat

di dalam LKS ada hal-hal yang belum saya

pahami.

7 Apakah petunjuk dalam LKS

mudah kamu pahami?

Petunjuk dalam LKS mudah dipahami,

namun ada beberapa petunjuk yang masih

bingung dan tidak terdapat pada materi yang

tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

107

Lampiran 2 Instrumen analisis kebutuhan

Lampiran 2.1 Lembar hasil pengisisan kuesioner analisis kebutuhan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

111

Lampiran 2.2 Lembar hasil pengisisan kuesioner analisis kebutuhan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

113

Lampiran 3 Instrumen Tes

Lampiran 3.1 Lembar hasil pengerjaan soal tes oleh siswa dalam uji empiris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

116

Lampiran 3.2 Output SPSS perhitungan instrument

Correlations

Jumlah Keterangan

Soal1 Pearson Correlation .592**

Sig. (2-tailed) .001 Valid

N 30

Soal2 Pearson Correlation .439*

Sig. (2-tailed) .015 Valid

N 30

Soal3 Pearson Correlation .631**

Sig. (2-tailed) .000 Valid

N 30

Soal4 Pearson Correlation .599**

Sig. (2-tailed) .000 Valid

N 30

Soal5 Pearson Correlation .592**

Sig. (2-tailed) .001 Valid

N 30

Soal6 Pearson Correlation .599**

Sig. (2-tailed) .000 Valid

N 30

Soal7 Pearson Correlation .551**

Sig. (2-tailed) .002 Valid

N 30

Soal8 Pearson Correlation .599**

Sig. (2-tailed) .000 Valid

N 30

Soal9 Pearson Correlation .511**

Sig. (2-tailed) .004 Valid

N 30

Soal10 Pearson Correlation .551**

Sig. (2-tailed) .002 Valid

N 30

Soal11 Pearson Correlation .599**

Sig. (2-tailed) .000 Valid

N 30

Soal12 Pearson Correlation .437*

Sig. (2-tailed) .016 Valid

N 30

Soal13 Pearson Correlation .551**

Sig. (2-tailed) .002 Valid

N 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

117

Soal14 Pearson Correlation .592**

Sig. (2-tailed) .001 Valid

N 30

Soal15 Pearson Correlation .631**

Sig. (2-tailed) .000 Valid

N 30

Soal16 Pearson Correlation .592**

Sig. (2-tailed) .001 Valid

N 30

Soal17 Pearson Correlation .439*

Sig. (2-tailed) .015 Valid

N 30

Soal18 Pearson Correlation .599**

Sig. (2-tailed) .000 VAlid

N 30

Soal19 Pearson Correlation .437*

Sig. (2-tailed) .016 Valid

N 30

Soal20 Pearson Correlation .631**

Sig. (2-tailed) .000 Valid

N 30

Jumlah Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.770 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

118

Lampiran 3.3 Lembar hasil pengerjaan pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

121

Lampiran 3.4 Lembar hasil pengerjaan postettest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

124

Lampiran 4 Validasi Produk

Lampiran 4.1 Lembar validasi kuesioner produk oleh ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

128

Lampiran 4.2 Lembar hasil validasi LKS oleh ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

138

Lampiran 5 Surat Penelitian

Lampiran 5.1 surat ijin penelitian (kampus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

139

Lampiran 5.2 Surat keterangan telah melakukan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

140

Lampiran 6 Foto Kegiatan Uji Coba Lapangan Terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

142

Lampiran 7 Kurikulum Vitae

CURRICULUM VITAE

Julison Halawa adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Lahir di Nias pada

tanggal 12 Juli 1986. Pendidikan dasar diperoleh di SD N 08 Hilimbaruzo dan lulus

pada tahun 1999. Pendidikan menengah pertama di SMP N 1 Idanogawo dan lulus

pada tahun 2003. Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, berhenti sejenak

karena beberapa hal. Namun pada tahun 2005 kembali melanjutkan pendidikan

Menengah Atas di SMA N 1 Idanogawo, namun pada semester ke dua ditahun

pertama berhenti karena kondisi pulau Nias sedang di guncang gempa. Pada tahun

2007-2008, penelitimengikuti ujian persamaan atau paket C yang diselenggarakan

oleh Dinas Pendidikan Kota Batam yang bertempat di SMA N 1 Sekupang, Batam.

Mulai dari tahun 2008 – 2013 peneliti bekerja disebuah organisasi kemanusiaan dari

Singapore yaitu Care Channels International (CCI) yang ditempatkan di Timor Leste.

peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar. Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam

kegiatan di luar perkuliahan. Berikut daftar kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti.

1. Anggota paduan suara mahasiswa Cantus Firmus Universitas Sanata Dharma

mulai tahun 2013.

2. Juara 2 lomba musikalisasi puisi pada Malam Kreatif PGSD.

3. Ikut serta dalam konser Paduan Suara Mahasiswa Cantus Firmus yang

bertemakan “CELEBRASEUM”.

4. Runner Up pada pemilihan Pak “E” Bu “E” tahun 2014/2015 Prodi PGSD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA MATERI … · PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS IV SD MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SKRIPSI

143

5. Anggota panitia P3K pada Inisiasi Prodi PGSD Tahun 2015

6. Master of Ceremoni (MC) pada kegiatan Story Telling and Writing Contest

tahun 2015

7. Anggota panitia keamanan pada kegiatan Pekan Ilmiah Fakultas tahun 2016.

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi

sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan LKS IPA Berbasis Pendekatan

Saintifik untuk Siswa Kelas IV SD Materi Sifat-sifat Cahaya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI